39
3.4 Rapid Application Development RAD
Pada pengembangan aplikasi Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas dan Kualitas Udara di Laboratorium Pendidikan Kimia digunakan 4 tahapan RAD
Shelly,2011 yaitu : 1.
Requirement Planning Phase 2.
Design Phase 3.
Construction Phase 4.
Cutover Phase
3.4.1 Requirement Planning Phase
Pada tahap ini penulis melakukan 2 tahapan yaitu :
a. Analisis permasalahan
Penulis melakukan analisis permasalah dengan mempelajari sistem yang berjalan yang ada di Laboratorium Pendidikan Kimia UIN
Jakarta.
b. Project scope
Project scope atau batasan proyek yang dibuat adalah : 1.
Pengembangan aplikasi ini hanya sebuah prototype yaitu kerangka dasar yang kedepannya dapat dikembangkan lebih lanjut lagi
sehingga aplikasi ini dapat diimplementasikan dengan baik
40
2. Pengguna dalam aplikasi ini adalah Laboran dan Praktikan
Laboratorium Pendidikan Kimia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.4.2
User Design Phase
Pada perancangan sistem, metode yang digunakan adalah Desain Berorientasi Objek atau Object Oject Oriented Design OOD dengan
menggunakan UML Unified Modelling Language sebagai tools untuk perancangan dan pengembangan aplikasinya
Namun tidak semua diagram yang disediakan oleh UML akan digunakan dalam perancangan sistem ini. Hanya 4 diagram UML saja
yang digunakan. Adapaun diagram tersebut adalah : a. Use Case Diagram : merupakan diagram yang menjelaskan aktifitas
apa saja yang dilakukan oleh sistem yang akan dibangun dan siapa yang berinteraksi dengan sistem tersebut. Adapun use case yang dirancang
adalah sebanyak 4 use case yang dapat dilihat pada gambar 4.4 Halaman 58, rinciannya yaitu :
1. Use Case input kode program
2. Use Case request laporan kuaitas udara
3. Use Case dengar alarm
4. Use Case terima notifikasi telephone
b. Activity Diagram : merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana
41
masing-masing alir berawal. Adapun activity diagram yang dirancang adalah 4, yaitu :
1. Activity Diagram input kode program secara rinci dapat dilihat
pada gambar 4.5 halaman 64 2.
Activity Diagram request kualitas udara secara rinci dapat dilihat pada gambar 4.6 halaman 65
3. Activity Diagram terima notifikasi telephone secara rinci dapat
dilihat pada gambar 4.7 halaman 66 4.
Activity Diagram dengar alarm secara rinci dapat dilihat pada gambar 4.8 halaman 67
c. Sequence Diagram : merupakan diagram yang menjelaskan secara detail urutan proses yang dilakukan oleh sistem yang mencapai tujuan
dari use case, interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat serta tautan antar operasi dan informasi yang diperlukan oleh
masing-masing operasi. Adapaun sequence diagram yang dirancang adalah 4, yaitu :
1. Sequence Diagram input kode program secara rinci dapat dilihat
pada gambar 4.9 halaman 68 2.
Sequence Diagram request laporan kualitas udara secara rinci dapat dilihat pada gambar 4.10 halaman 69
3. Sequence Diagram terima notifikasi telephone dapat dilihat pada
gambar 4.11 halaman 70
42
4. Sequnce Diagram mengaktifkan alarm peringatan dapat dilihat
pada gambar 4.12 halaman 70 d. Class Diagram : merupakan diagram yang selalu ada pada pemodelan
sistem yang berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class. Dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka
saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan. Class diagram untuk sistem informasi yang diusukan secara rinci dapat diihat pada gambar
4.13 halaman 71.
3.4.4 Construction Phase
Tahap perancangan diikuti oleh tahap implementasi. Pada tahap ini dilakukan beberapa proses. Berikut adalah penjabarannya :
3.4.4.1 Pemrograman
Menerjemahkan perancangan ke kode program adalah proses yang relative sederhana dan bersifat mekanis sebab perancangan
yang baik sudah dapat menggambarkan dengan baik apa yang harus dilakukan dengan bahasa pemrograman.
Pada tahapan pemrograman aplikasi ini akan digunakan pemrograman PHP 5 yang digunakan untuk membuat web dan
pemrograman C
yang digunaan
untuk memprogram
microcontroller Arduino Uno. Sebagai software yang menunjang
database pada aplikasi ini, akan digunakan MySQL. sementara
43
software editor dan software fungsionalitas yang digunakan ini adalah Notepad ++ serta Arduino IDE
3.4.4.2 Pengujian Testing
Pada tahap ini dlakukan pengujian masing-masing modul atau unit program guna mengetahui apakah modul-modul tersebut
bekerja sesuai dengan tugasnya. Setelah itu dilakukan uji coba terhadap integrasi keseluruhan unit program untuk mengetahui
apakah sistem yang telah dibuat sudah memenuhi kriteria yang digunakan. Pengujian ini dilakukan oleh peneliti dan laboran
Laboratorium Pendidikan Kimian UIN Jakarta dengan metode pengujian black box.
Pengujian secara black box yang dilakukan dalam sistem ini diantaranya adalah fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input
maupun output, kesalahan interface serta kesalahan dalam struktur data atau akses database. Adapun pengujian dilakukan
sebanyak satu kali dengan hasil uji yang dapat dilihat pada tabel 4.11 halaman 90.
3.4.5 Cutover
Pada tahap ini dilakukan testing secara keseluruhan oleh pihak laboratorium dan memberikan training kepada user bagaimana cara
mengoperasikan sistem pendeteksi kebocoran gas dan kualitas udara.
44
3.5 Kerangkan Pemikiran Logical Frame Work Penelitian
Pengembangan “ Sistem Pendeteksi Kebocoran Gas dan Kualitas Udara
” disusun melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan memudahkan dalam penelititan. Adapun alur penelitian yang dilakukan
dengan tujuan memudahkan dalam penelitian. Alur penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah dimulai dengan observasi atau pengamatan lapangan dan
wawancara yang dilakukan di Laboratorium Pendidikan Kimia UIN Jakarta pada bulan November 2014. Wawancara dilakukan untuk mengetahui
bagaimana sistem pendeteksi dan penanganan kebocoran gas yang sudah ada. Setelah dilakukan observasi dan wawacara, tahap selanjutnya adalah studi
pustaka dan studi literature. Studi pustaka dilakukan untuk mencari solusi permasalahan serta landasan teori yang berhubungan dengan penelitian
sedangkan studi literature dilakukan pada penelitian sejenis guna mendukung penelitian tugas akhir. Tahap selanjutnya adalah dengan melakukan tahap
pengembangan sistem. Tahap pengembangan system dilakukan melakui pendekatan Rapid Application Development. Pendekatan ini dilakukan
melalui empat tahapan yaitu tahap Requirement Planning, Design, Construction dan Cutover. Secara lebih jelas, alur tersebut digambarkan
seperti yang terlihat di gambar 3.1 berikut :
45
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi sistem yang akan diimplementasikan dengan menerapkan metode penelitian yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada bab sebelumnya telah dibahas bahwa metode pengembangan sistem
yang digunakan dalam pengembangan aplikasi ini adalah metode pemodelan berorientasi objek dengan alur pendekatan Rapid Application Development
RAD . Dalam bab empat ini diuraikan tentang tahap pengembangan sistem RAD
diantaranya adalah requirement planning phase, user design phase, construction phase, dan cutover
4.1 Requirement Planning Phase
4.1.1 Analisis Permasalahan 4.1.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Sistem Pendeteksi Kebocoran yang ada saat ini menggunakan cara pendeteksian
menggunakan indera
manusia, berupa indra penciuman untuk merasakan bau gas yang bocor dan menggunakan indra penglihatan untuk melihat
gas yang bocor. Sistem ini merupakan sistem yang sebenarnya berbahaya bagi manusia, dikarenakan gas yang bocor di lemari