Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Muhammad Iqbal Ifandi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT Hidup Bersaudara Medan, 2007. USU Repository © 2009. Adapun ciri-ciri biaya semi-variabel Munandar, 2001 : 232 yaitu: a. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas sama sekali biaya ini tetap ada dalam jumlah tertentu, yaitu sebesar unsur biaya tetap yang terkandung didalamnya. b. Bila perusahaan meningkatkan aktivitasnya maka jumlah biaya ini makin meningkat karena unsur biaya variabel yang terkandung didalamnya tidak berubah dan sebaliknya jika aktivitas perusahaan menurun maka jumlah biaya menurun karena unsur biaya variabel menurun , sedangkan unsur biaya tetap tidak berubah. Yang termasuk dalam biaya semi variabel antara lain biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan mesin dan alat-alat, upah gaji , insentif dan lain- lain. Anggaran biaya semi variabel dapat ditentukan dengan menganalisa biaya pada tahun-tahun yang telah lewat dan membuat pertimbangan terhadapa biaya- biaya yang mungkin berubah akibat adanya peningkatan dan penurunan aktivitas perusahaan di masa yang akan datang.

G. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Pada hakekatnya yang berwenang dan bertanggungjawab dalam penyusunan anggaran serta pelaksanaan kegiatan anggaran lainnya ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pimpinan tertinggi perusahaan lah yang paling berwenang dan paling bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Muhammad Iqbal Ifandi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT Hidup Bersaudara Medan, 2007. USU Repository © 2009. Penyusunan anggaran pada perusahaan kecil dapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan dengan mudah dan cepat, tetapi pada perusahaan yang besar tugas untuk menyusun anggaran ditugaskan pada suatu kelompok yang disebut panitia anggaran komisi anggaran yang anggotanya biasanya terdiri dari pimpinan penting yang ada di perusahaan yang terdiri dari keseluruhan kepala bagian pemasaran beserta kepala bagian lainnya. Adisaputro dan Marwan Asri dalam bukunya “Anggaran Perusahaan” 2003 : 46 menuturkan bahwa seharusnya dalam menyusun anggaran, anggaran tersebut menggambarkan secara lebih terperinci dari masing-masing tujuan yang menjadi program-program yang akan dilaksanakan. Mereka juga menuturkan bahwa dalam garis besarnya mekanisme penyusunan anggaran berjalan secara paralel dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab operasional yang tercermin dalam bagan organisasi perusahaan yang dapat dilihat pada skema berikut ini : Muhammad Iqbal Ifandi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT Hidup Bersaudara Medan, 2007. USU Repository © 2009. Gambar 2.2 Bagan Organisasi Dalam Mekanisme Penyusunan Anggaran Sumber : Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri Anggaran Perusahaan Buku 1, 2003 Skema di atas menunjukkan bahwa Komisi Anggaran berada langsung di bawah Direksi. Hal ini diharapkan agar anggaran yang tersusun akan memperoleh dukungan secara penuh dari semua bagain yang ada dalam perusahaan. Adapun keanggotaan dari Komisi Anggaran ini adalah meliputi : 1. Salah Seorang Anggota Direksi Seorang Direktur Keuangan bertugas memberikan pedoman umum yang akan dipakai dalam penyusunan anggaran, baik anggaran jangka panjang maupun anggaran tahunan, serta menentukan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Direksi Manajer Pemasaran Manajer Produksi Manajer Keuangan Komisi Anggaran Staf Manajer Umum, Administrasi Personalia Bagian Penjualan Bagian Advertensi Promosi Bagian Penelitian Pasar Bagian Produksi Bagian Servis Bendahara Akuntansi Administrasi Tata Usaha Anggaran Personalia Muhammad Iqbal Ifandi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT Hidup Bersaudara Medan, 2007. USU Repository © 2009. 2. Manajer Pemasaran Manajer pemasaran bertugas menyusun anggaran penjualan dan anggaran biaya distribusi. 3. Manajer Produksi Manajer produksi bertugas menyusun anggaran-anggara yang berhubungan dengan seluruh kegiatan produksi. 4. Manajer Keuangan Manajer keuangan bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan seperti anggaran kas, anggaran rugilaba dan maraca. 5. Manajer Bagian Umum, Administrasi dan Personalia Manajer bagian umum, administrasi dan personalia bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan biaya umum, administrasi dan personalia. Dalam penyusunan anggaran selain dibutuhkannya Komisi Anggaran juga dibutuhkan standar-standar dan target untuk membandingkan anggaran dengan hasil yang sebenarnya. Penetapan standar membutuhkan pengertian yang realistis dari aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan. Anggaran tidak boleh terlalu tinggi dan juga terlalu rendah. Anggaran yang berdasarkan atas suatu pengertian yang jelas dan analisis operasi yang tepat dapat memainkan peranan penting dan positif bagi perusahaan. Ada beberapa karakteristik anggaran yang baik Mulyadi, 2001 : 511 yaitu : Muhammad Iqbal Ifandi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT Hidup Bersaudara Medan, 2007. USU Repository © 2009. 1. Anggaran disusun berdasarkan program. 2. Anggaran disusun berdasarkan karakteristik pusat pertanggungjawaban ang dibentuk dalam organisasi perusahaan. 3. Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan alat pengendalian. Agar penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka perlu ditetapkan pedoman penyusunan anggaran. Pedoman ini harus dibuat secara rinci dan jelas, agar setiap bagian dapat mengikuti pedoman tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Menurut Munandar 2001 : 16 proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang baik lebih terperinci yaitu : 1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun anggaran. 2. Pengolahan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan taksiran-taksiran dalam rangka menyusun anggaran. 3. Menyusun anggaran serta menyajikannya secara teratur dan sistematis. 4. Pengkoordinasian pelaksaan anggaran. 5. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja, yaitu untuk mengadakan penilaian evaluasi terhadap pelaksanaan anggaran. 6. Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian evaluasi terhadap kerja yang telah dilaksanakan, serta menyusun kebijaksanaan-kebijaksanaan sebagai tindak lanjut follow-up dari kesimpulan-kesimpulan tersebut. Muhammad Iqbal Ifandi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT Hidup Bersaudara Medan, 2007. USU Repository © 2009. PT HIDUP BERSAUDARA MEDAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL TAHUN 2002-2006 dalam rupiah NAMA AKUN 2002 2003 2004 2005 2006 Biaya Packing 2.000.000 2.500.000 2.500.000 3.000.000 3.500.000 Biaya Ekspedisi 25.000.000 28.000.000 30.000.000 34.000.000 40.000.000 Biaya Gaji 126.000.000 126.000.000 135.000.000 135.000.000 135.000.000 Biaya Pengobatan 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Biaya Askes 2.040.000 2.040.000 2.220.000 2.220.000 2.220.000 Biaya PesangonTHR 10.500.000 10.500.000 11.250.000 11.250.000 11.250.000 Biaya Perjalanan Dinas 3.500.000 4.000.000 4.200.000 4.500.000 4.500.000 Biaya Telepon 7.500.000 8.000.000 7.900.000 7.650.000 7.800.000 Biaya Listrik dan Air 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.800.000 Biaya Pemeliharaan Inventory 3.000.000 3.000.000 2.700.000 2.700.000 3.000.000 Biaya Penyusutan Kendaraan 8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000 Biaya Penyusutan Peralatan 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Biaya Asuransi 1.765.000 1.765.000 1.872.000 1.872.000 1.872.000 Biaya Perawatan Kendaraan 1.200.000 1.350.000 1.500.000 1.400.000 1.500.000 Biaya Bahan Bakar 5.000.000 5.500.000 6.000.000 7.000.000 7.500.000 Biaya Alat Tulis, Cetakan, dan Photo Copy 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 Biaya Sosial 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Total 203.405.000 208.555.000 221.042.000 226.492.000 234.442.000 Sumber : PT HIDUP BERSAUDARA MEDAN Muhammad Iqbal Ifandi : Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT Hidup Bersaudara Medan, 2007. USU Repository © 2009.

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Berdasarkan uraian-uraian dan pengumpulan data yang dibahas pada bab sebelumnya dapatlah diketahui gambaran umum mengenai anggaran biaya operasional serta pelaksanaannya pada PT Hidup Bersaudara Medan. Berikut ini adalah analisa dan evaluasi penulis terhadap anggaran biaya operasional dan pelaksanaanya pada PT Hidup Bersaudara Medan meliputi : A. Struktur Organisasi Perusahaan B. Anggaran Biaya Operasional Pada PT HIDUP BERSAUDARA Medan C. Penyusunan dan Pelaksanaan Anggaran D. Penyimpangan Varience anggaran

A. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan pada umumnya memiliki struktur organisasi. Strukutr organisasi memiliki peranan yang sangat penting dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Dengan adanya struktur organisasi yang baik maka dapat terlihat dengan jelas fungsi masing-masing departemen maupun yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang, dan tanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Struktur organisasi pada PT Hidup Bersaudara Medan menggunakan struktur organisasi yang berbentuk struktur organisasi yang sangat sederhana. Walaupun pimpinan perusahaan dalam mengorganisir aktivitas – aktivitasnya