Data Keuangan Analisis Economic Value Added EVA

Irma Yanti Nasution : Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Pada PT.Perkebunan Nusantara IV Medan, 2009 USU Repository © 2008 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Economic Value Added EVA

1. Data Keuangan

Pengukuran kinerja keuangan berdasarkan nilai dapat dilakukan dengan Economic Value Added EVA dan Financial Value Added FVA. EVA mengukur laba ekonomi perusahaan dengan memperhitungkan biaya modal perusahaan sedangkan FVA mengukur laba perusahaan dengan memperhitungkan kontribusi dari fixed assets dalam menghasilkan keuntungan bersih perusahaan. Perhitungan dan analisis EVA dan FVA didasarkan pada laporan keuangan PT. Perkebunan Nusantara IV dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. EVA merupakan metode pengukuran laba ekonomi suatu perusahaan dengan memperhitungkan biaya modal. EVA merupakan tujuan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah dari modal yang ditanamkan pemegang saham dalam operasi perusahaan. EVA dapat dihitung dengan menggunakan rumus: EVA = NOPAT – WACC x Total Modal yang diinvestasikan Untuk menghitung EVA maka data keuangan yang diperlukan yakni : 1 NOPAT : Net Operating Profit After Taxes 2 WACC : Weight Average Cost of Capital 3 TA : Total Asset Berikut ini merupakan langkah-langkah perhitungan EVA PT. Perkebunan Nusantara IV dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007. Irma Yanti Nasution : Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Pada PT.Perkebunan Nusantara IV Medan, 2009 USU Repository © 2008 Langkah a : Menghitung Net Operating Profit After Tax NOPAT Langkah pertama untuk menghitung EVA adalah menghitung besarnya laba usaha setelah pajak NOPAT. Rumus untuk meghitung NOPAT adalah: NOPAT = EBIT 1- Tax Tabel 4.1 Perhitungan NOPAT PTPN IV Tahun 2003-2007 dalam Rupiah Komponen NOPAT 2003 2004 2005 2006 2007 EBIT 179.464.603.800 416.977.278.300 341.299.316.800 245.789.525.500 884.290.044.600 Tax 50.62 37.25 32.79 33.25 31.28 1-Tax 0.49 0.62 0.67 0.66 0.68 NOPAT 87.937.655.860 258.525.912.500 228.670.542.300 162.221.086.800 601.317.230.300 Sumber : Laporan Keuangan PTPN IV, data diolah 2008. Keterangan : EBIT = Earning Before Interest and Taxes NOPAT = Net Operating Profit After Taxes Berdasarkan perhitungan NOPAT pada Tabel 4.1, menunjukan nilai NOPAT Laba Usaha Setelah Pajak pada tahun 2003 adalah Rp 87.937.655.860 Pada tahun 2004 NOPAT mengalami peningkatan sebesar 193.98 yaitu naik menjadi Rp 258.525.912.500 . Peningkatan ini disebabkan karena terjadinya peningkatan EBIT Earning Before Interest Tax sebesar 132.30 atau naik menjadi Rp 416.977.278.300 dari tahun 2003. Selain itu tingkat pajak juga mengalami penurunan sebesar 13.37 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2005 NOPAT perusahaan mengalami penurunan sebesar 11.5, yaitu dari Rp 258.525.912.500 menjadi Rp 228.670.542.300 ditahun 2005. Penurunan NOPAT ini disebabkan karena terjadinya penurunan EBIT sebesar 18.15 atau menurun menjadi Rp 341.299.316.800 dari tahun Irma Yanti Nasution : Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Pada PT.Perkebunan Nusantara IV Medan, 2009 USU Repository © 2008 sebelumnya, disamping itu juga terjadi penurunan tingkat pajak sebesar 4.46 yaitu turun dari 37.25 menjadi 32.79 pada tahun 2005. Pada tahun 2006, NOPAT perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 29.05 yaitu Rp 228.670.542.300 pada tahun 2005 dan menurun menjadi Rp 162.221.086.800 pada tahun 2006. Penurunan ini disebabkan karena terjadinya penurunan EBIT sebesar 27.90 yaitu menurun dari Rp 341.299.316.800 menjadi Rp 245.789.525.500 pada tahun 2006. Selain itu terjadi peningkatan pajak sebesar 0.46 pada tahun 2006. Pada tahun 2007, NOPAT perusahaan berjumlah Rp 601.317.230.300 atau naik 270.67 dari tahun 2006. Peningkatan ini disebabkan karena terjadinya peningkatan EBIT sebesar 259.77 yaitu meningkat dari Rp 245.789.525.500 menjadi Rp 884.290.044.600, serta penurunan pajak sebesar 1.97 pada tahun 2007. Langkah b : Menghitung besarnya WACC Weighted Average Cost Of Capital PTPN IV . Langkah kedua dalam perhitungan EVA adalah menghitung WACC. Adapun rumus untuk menghitung WACC adalah : WACC = ROE Equity Debt Equity T CostOfDebt Equity Debt Debt + + − + 1 Perhitungan WACC PT. Perkebunan Nuantara IV untuk tahun 2003 sampai dengan 2007 adalah sebagai berikut: Irma Yanti Nasution : Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Pada PT.Perkebunan Nusantara IV Medan, 2009 USU Repository © 2008 Tabel 4.2 Perhitungan WACC PTPN IV Tahun 2003-2007 Dalam Rupiah Komponen WACC 2003 2004 2005 2006 2007 Debt 212.170.477.561 158.699.425.857 507.795.325.960 774.671.344.464 1.300.634.214.834 Equity 1.124.065.522.359 1.335.365.123.744 1.297.920.254.190 1.361.715.254.048 1.870.201.643.585 Total 1.336.235.999.920 1.494.064.549.601 1.805.715.580.150 2.136.386.598.512 3.170.835.858.419 Tax 50.62 37.25 32.79 33.25 31.28 1- Tax 0.49 0.62 0.67 0.66 0.68 Cost of Debt 4.74 4.23 2.30 4.18 6.17 Total 0.3 0.2 0.4 1.0 1.7 ROE 7,44 19,28 17,06 10,45 29,54 Total 6.2 17.2 12.2 6.6 17.4 WACC 6.5 17.4 12.6 7.6 19.1 Sumber : Laporan Keuangan PTPN IV, data diolah 2008 Keterangan : WACC = Weighted Average Cost of Capital Total = Debt + Equity Total = 1 T Debt of Cost Equity Debt Debt − + Total = ROE Equity Debt Equity + Berdasarkan perhitungan WACC pada Tabel 4.2, terlihat bahwa pada tahun 2003 biaya modal rata-rata tertimbang atau WACC perusahaan adalah sebesar 6.5 , pada tahun 2004 terjadi peningkatan sebesar 10.9 sehingga WACC tahun 2004 adalah 17.4. Peningkatan WACC ini disebabkan karena terjadinya peningkatan Cost of Equity Biaya Ekuitas dalam hal ini ROE perusahaan sebesar 11.84 naik dari 7.44 menjadi 19.28. Pada tahun 2005 WACC perusahaan menurun menjadi 12.6 dari tahun sebelumnya yang berjumlah 17.4 terjadi penurunan 4.8. penurunan ini disebabkan karena Cost of Debt perusahaan turun menjadi 2.3 dari tahun 2004. Irma Yanti Nasution : Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Pada PT.Perkebunan Nusantara IV Medan, 2009 USU Repository © 2008 Penurunan WACC ini juga disebabkan terjadinya penurunan Cost of Equity menjadi 17.06 atau turun sebesar 2.22 dari tahun 2004. Pada tahun 2006 WACC perusahaan menurun menjadi 7.6 dari tahun 2005 turun sebesar 5. Penurunan WACC ini disebabkan karena terjadinya penurunan Cost of Equity menjadi 10.45 atau turun sebesar 6.61 dari tahun 2005. Pada tahun 2007, WACC perusahaan naik menjadi 19.1 atau naik sebesar 11.5 dari tahun 2006. Peningkatan WACC ini disebabkan peningkatan Cost of Debt dan Cost of Equity perusahaan. Cost of Debt naik menjadi 6.17 naik 1.99 dari tahun 2006. Disamping itu Cost of Equity perusahaan naik menjadi 29.54 naik 19.09 dari tahun sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa dari tahun 2003 sampai tahun 2007 perusahaan belum juga berhasil menurunkan biaya mobal rata-rata tertimbang atau WACC. Hal ini akan sangat menghalangi perusahaan untuk dapat mencetak EVA yang positif sehingga tidak dapat memberikan nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. Langkah c : Menghitung Total modal yang diinvestasikan Langkah ketiga ini dalam perhitungan EVA perusahaan adalah menghitung modaal yang diinvestasikan, untuk tahun 2003 sampai dengan 2007. Total modal yang diinvestasikan = Kewajiban jangka panjang + Ekuitas pemegang saham. Perhitungan modal yang diinvestasikan PTPN IV untuk tahun 2003 sampai 2007 adalah sebagi berikut : Irma Yanti Nasution : Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Pada PT.Perkebunan Nusantara IV Medan, 2009 USU Repository © 2008 Tabel 4.3 Perhitungan Modal yang Diinvestasikan PTPN IV tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 Dalam Rupiah Komponen modal yang Diinvestasikan 2003 2004 2005 2006 2007 Kewajiban Jangka Panjang 212.170.477.561 158.699.425.857 507.795.325.960 774.671.344.464 1.300.634.214.834 Ekutas Pemegang Saham 1.124.065.522.359 1.335.365.123.744 1.297.920.254.190 1.361.715.254.048 1.870.201.643.585 Total modal yang diinvestasikan 1.336.235.999.920 1.494.064.549.601 1.805.715.580.150 2.136.386.598.512 3.170.835.858.419 Sumber : Laporan Keuangan PTPN IV, data diolah 2008 Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa total modal yang diinvestasikan dari tahun 2003 samapi dengan tahun 2007 terus saja mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena meningkatnya jumlah pinjaman maupun ekuitas pemegang saham. Kenaikan ekuitas pemegang saham disebabkan karena adanya laba ditahan perusahaan yang diperoleh dari deviden yang tidak dibagikan. Pada tahun 2004 total modal yang dihasilkan meningkat sebesar 11.81 atau naik dari Rp 1.336.235.999.920 pada tahun 2003 menjadi Rp 1.494.064.549.601 pada tahun 2004, pada tahun 2005 modal yang diinvestasikan meningkat lagi sebesar 20.85 atau naik menjadi Rp 1.805.715.580.150 dari tahun 2004. Tahun 2006 modal yang diinvestasikan meningkat menjadi Rp 2.136.386.598.512 naik 18.31 dari tahun sebelumnya, dan pada tahun 2007 peningkatan modal yang diinvestasikan adalah sebesar 48.42 atau naik menjadi Rp 3.170.835.858.419. Irma Yanti Nasution : Analisis Kinerja Keuangan Berdasarkan Economic Value Added EVA Dan Financial Value Added FVA Pada PT.Perkebunan Nusantara IV Medan, 2009 USU Repository © 2008 Langkah d : Perhitungan EVA Berdasarkan hasil perhitungan NOPAT, WACC dan total modal yang diinvestasikan, maka dapatlah dihitung nilai EVA perusahaan dari tahun 2003 sampai dengan 2007. Tabel 4.4 berikut ini menunjukan hasil perhitungan EVA pada PTPN IV untuk tahun 2003 samapi dengan 2007. Tabel 4.4 Perhitungan EVA PTPN IV Tahun 2003 – 2007 Dalam Rupiah Komponen EVA 2003 2004 2005 2006 2007 NOPAT 87.937.655.860 258.525.912.500 228.670.542.300 162.221.086.800 601.317.230.300 WACC 6.5 17.4 12.6 7.6 19.1 Modal yang diinvestasikan 1.336.235.999.920 1.494.064.549.601 1.805.715.580.150 2.136.386.598.512 3.170.835.858.419 Biaya Modal 86.855.339.940 259.967.231.500 227.520.163.100 162.365.381.400 605.629.648.900 EVA 1.082.315.920 1.441.319.000 1.150.379.200 144.294.600 4.312.418.600 Sumber : Laporan Keuangan PTPN IV, data diolah 2008 Keterangan : Biaya Modal = WACC X Modal yang diinvestasikan

2. Analisis Data