Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran status nutrisi pada pasien yang menjalani
hemodialisis berkala di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka diperlukan penelitian untuk menjawab pertanyaan bagaimana gambaran status nutrisi pada pasien yang
menjalani hemodialisis berkala di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui gambaran status nutrisi pada pasien yang menjalani hemodialisis berkala di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010.
1.3.2 Tujuan khusus
a. Mengetahui gambaran karakteristik pasien yang menjalani hemodialisis
berkala berdasarkan jenis kelamin di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010.
b. Mengetahui gambaran karakteristik pasien yang menjalani hemodialisis
berkala berdasarkan umur di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010. c.
Mengetahui rentang berat badan, tinggi badan, serta indeks massa tubuh pasien yang menjalani hemodialisis berkala di RSUP H. Adam Malik
Medan Tahun 2010. d.
Menilai secara subjektif status nutrisi pasien yang menjalani hemodialisis berkala di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010 dengan
menggunakan kuesioner SGA.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan untuk mengetahui gambaran
status nutrisi pada pasien yang menjalani hemodialisis berkala di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010.
2. Bagi dokter, hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa pada pasien
yang menjalani hemodialisis berkala berhubungan dengan malnutrisi yang harus diperhatikan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
3. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini memberi informasi pada masyarakat
bahwa malnurisi merupakan aspek yang penting pada pasien yang menjalani hemodialisis berkala dan merupakan masalah kesehatan yang
perlu dikonsultasikan dengan tenaga medis agar mendapat penanganan yang tepat.
4. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini sebagai gambaran prevalensi
malnutrisi pada pasien yang menjalani hemodialisis berkala untuk penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hemodialisis
Ginjal mempunyai fungsi utama sebagai penyaring darah kotor, yaitu darah yang telah tercampur dengan sisa metabolisme tubuh. Sisa hasil metabolisme antara
lain ureum, asam urat, dan lain-lain. Hasil saringan kemudian akan dikeluarkan dalam bentuk air seni, sedangkan darah yang telah bersih dikembalikan ke
pembuluh darah besar untuk beredar kembali ke seluruh tubuh. Dalam sehari ginjal harus menyaring sekitar 170 liter darah Nephrology Channel, 2001.
Jika terjadi kerusakan ginjal, sampah metabolisme dan air tidak dapat lagi dikeluarkan. Dalam kadar tertentu, sampah tersebut dapat meracuni tubuh,
kemudian menimbulkan kerusakan jaringan bahkan kematian. Untuk mengatasi keadaan ini dibutuhkan hemodialisis, yaitu proses penyaringan darah dengan
menggunakan mesin. Pada proses hemodialisis, darah dari pembuluhnya disalurkan melalui selang kecil ke mesin yang disebut dializer. Setelah itu, darah
yang telah bersih dikembalikan ke tubuh. Di dalam dializer, darah akan melewati membran yang berfungsi sebagai saringan. Sampah hasil penyaringan akan
dimasukkan ke dalam cairan yang disebut larutan dialisat. Selanjutnya, dialisat yang telah tercampur dengan sampah hasil penyaringan akan dipompa keluar,
kemudian diganti dengan larutan dialisat yang baru. Berdasarkan parameter laboratorium, inisiasi terapi dialisis apabila laju filtrasi glomerulus antara 5 dan 8
mlmenit1,73 m
2
Spiegel, 2005. Walaupun hemodialisis berfungsi mirip dengan cara kerja ginjal, tindakan
ini hanya mampu menggantikan sekitar 10 kapasitas ginjal normal. Selain itu, hemodialisis bukannya tanpa efek samping. Beberapa efek samping hemodialisis
antara lain tekanan darah rendah, anemia, kram otot, detak jantung tak teratur,
Universitas Sumatera Utara