Analisa Data METODELOGI PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat pada Tabel 5.1. menunjukkan bahwa mayoritas usia responden adalah 18-30 tahun dengan jumlah sebanyak 23 responden 57,5, dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 21 responden 52,5, serta mayoritas berpendidikan perguruan tinggi Sebanyak 22 responden 55,0, dan mayoritas beragama islam sebanyak 25 responden 62,5, dengan mayoritas bersuku jawa sebanyak 17 responden 42,5. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden Berdasarkan Persepsi Pasien Pasca Bedah Abdomen Tentang Mobilisasi Dini No Kategori Frekuensi Persentase 1. Positif 39 97,5 2. Negatif 1 2,5 Jumlah 40 100 Berdasarkan hasil penelitian Tabel 5.2. menunjukkan bahwa persepsi pasien pasca bedah abdomen tentang mobilisasi dini di RSUD Dr. Pirngadi sebanyak 1 responden 2,5 berkategori Negatif, dan 39 responden 97,5 berkategori Positif. Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden Berdasarkan Tindakan Pasien Pasca Bedah Abdomen Melakukan Mobilisasi Dini No Kategori Frekuensi Persentase 1. Baik 38 95,0 2 Buruk 2 5,0 Jumlah 40 100 Berdasarkan hasil penelitian Tabel 5.3. menunjukkan bahwa tindakan pasien pasca bedah abdomen tentang mobilisasi dini di RSUD Dr. Pirngadi sebanyak 2 responden 5,0 berkategori Buruk, dan 38 responden 95,0 berkategori Baik.

5.2 Pembahasan

5.2.1 Persepsi Dan Tindakan Pasien Pasca Bedah Abdomen Tentang Mobilisasi Dini

Hasil penelitian mengenai persepsi pasien pasca bedah abdomen tentang mobilisasi dini di RSUD Dr.Pirngadi Medan telah dilaksanakan kepada 40 responden dan menunjukkan bahwa persepsi pasien pasca bedah abdomen tentang mobilisasi dini di RSUD Dr.Pirngadi Medan sebanyak 39 responden 97,5 berkategori positif. Hal ini didukung karena di RSUD Dr. Pirngadi sudah ada standar operasi prosedur tentang mobilisasi dini pasca operasi Berdasarkan penelitian Hesti 2010, mengenai gambaran penatalaksanaan mobilisasi dini oleh perawat pada pasien post apendiktomy yang menimbulkan respon positif seperti mencegah kekakuan otot dan sendi sehingga juga mengurangi nyeri, menjamin kelancaran peredaran darah, memperbaiki pengaturan metabolisme tubuh Kozier 2011, mengatakan manfaat mobilisasi adalah mencegah kekakuan sendi, mencegah atropi otot, mempercepat penyembuhan luka, menurunkan nyeri, mencegah kelemahan otot, mempercepat platus, menghindar terjadinya dekubitus. Potter dan Perry 2006, mengemukakan bahwa mobilisasi mempunyai banyak tujuan, seperti mengekspresikan emosi dengan gerakan non verbal, pertahanan diri, pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan rekreasi. Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka system saraf, otot, skeletal harus tetap utuh dan berfungsi baik. Hanya 2,5 responden yang memiliki persepsi negatif. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang manfaat mobilisasi dini setelah operasi sehingga memiliki pandangan yang negatif.