Umpan Balik dan Tindak Lanjut Kunci Jawaban

Seni Budaya Seni Rupa SMP KK F 45 Kegiatan Pembelajaran 2 Konsep Ilustrasi dan Seni Grafis

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan dapat menjelaskan pengertian dan sejarah ilustrasi, fungsi ilustrasi, unsur-unsur ilustrasi ,jenis ilustrasi, serta Anda diharapkan dapat menjelaskan pengertian dan sejarah seni grafis dan jenis-jenis seni grafis. Selain itu, diharapkan Anda dapat mengaplikasikan nilai- nilai unsur Penguatan Pendidikan Karakter PPK tentang Religius, Nasionalisme, Mandiri, Gotong-Royong, dan Intregritas, dengan mengembangkan nilai-nilai karakter toleransi, percaya diri, apresiasi budaya bangsa sendiri, menjaga lingkungan, disiplin, profesional, kreatif, keberanian, menghargai, kerjasama, komitmen moral, kejujuran, dan tanggungjawab.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi yang ditargetkan pada kegiatan pembelajaran ini adalah : 1. Peserta diklat mampu menjelaskan pengertian dan sejarah ilustrasi, fungsi ilustrasi, unsur-unsur ilustrasi ,jenis ilustrasi , dengan mengembangkan nilai- nilai karakter percaya diri, apresiasi budaya bangsa sendiri, profesional, kreatif, menghargai, komitmen moral, kejujuran, dan tanggungjawab. 2. Peserta diklat mampu menjelaskan pengertian dan sejarah seni grafis dan jenis-jenis seni grafis , dengan mengembangkan nilai-nilai karakter percaya diri, apresiasi budaya bangsa sendiri, profesional, kreatif, menghargai, komitmen moral, kejujuran, dan tanggungjawab. Kegiatan Pembelajaran 2 46 C. Uraian Materi

1. Pengertian dan Sejarah Singkat Ilustrasi

Secara etimologis, ilustrasi menurut Webstion New Compact Format Dictionary 1985, dirujuk dari bahasa Inggris yakni illustration dengan bentuk kata kerja to illustrate. Sedangkan dari bahasa latin yaitu illustrare yang berarti pelengkap sesuatu untuk memperjelas dengan menunjukkan contoh-contoh, khususnya melalui bentuk-bentuk, diagram, dan gambar- gambar. Hal yang sama juga dapat diambil dan diterjemahkan dari bahasa Belanda illustratie yang berarti menerangkan atau memperjelas. Tidak jauh berbeda dengan pengertian tersebut, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1999:372, ilustrasi mengandung pengertian: 1 gambar untuk memperjelas isi buku, karangan; 2 gambar, desain atau diagram untuk menghias misalnya halaman sampul; dan 3 keterangan penjelas tambahan berupa contoh, bandingan dan sebagainya. Untuk memperjelas paparan ketiga di atas, Mayer dalam Muharrar, 2003:2 mendefinisikan ilustrasi yaitu gambar yang secara khusus dibuat untuk menyertai teks pada buku atau iklan untuk memperdalam keterangan dari teks tersebut. Dalam perkembangannya, ilustrasi tidak lagi hanya terbatas sebagai gambar yang mengiringi teks tetapi berkembang ke arah yang lebih luas. Ilustrasi kemudian didefinisikan sebagai gambar atau alat bantu lain yang membuat sesuatu baik buku maupun ceramah yang dipaparkan seara lisan agar menjadi lebih jelas, lebih bermanfaat atau menarik Muharrar, 2003:2. Disisi lain, ilustrasi bukan sebagai pelengkap atau penjelas dari sebuah teks, tetapi ilustrasi adalah bentuk visualisasi dari suatu tulisan dengan dalam bentuk gambar, lukisan, dan atau hasil fotografi yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan. Selain itu juga berasal dari bahasa inggris illustration, yang artinya karya gambar, foto atau lukisan. Tujuan ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah dicerna. Seni Budaya Seni Rupa SMP KK F 47 Berdasarkan terjemahan dan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa ilustrasi dapat berupa gambar maupun percontohan yang dapat berfungsi sebagai penjelas dan perwakilan dari sebuah teks maupun cerita untuk kepentingan berbagai sudut pandang penerimaan manusia yang memiliki latarbelakang majemuk. Karena bentuk dan fungsinya sebagai penjelas dan perwakilan maka dikemaslah sedemikian rupa agar tampak lebih menarik dan bersahabat. Penggunaan kata ilustrasi pada dasarnya dapat ditelusuri dari berbagai karya seniman masa silam yang banyak meninggalkan jejak-jejak dalam bentuk goresan dinding dan tulisan-tulisan pada batu maupun pada tulisan hierioglif. Di Amerika Serikat, masa keemasan ilustrasi telah berlangsung sejak tahun 1880, setelah perang dunia I. Hal ini terjadi seiring dengan populernya surat kabar, majalah dan buku bergambar yang memungkinkan adanya eksperimen dari seniman masa itu. Di Eropa, seniman pada masa keemasan dipengaruhi oleh kelompok Pre-Raphaelite dan gerakan-gerakan yang berorientasi kepada desain seperti Arts and Crafts Movement, Art Nouveau, dan Les Nabis. Contohnya Walter Crane, Edmund Dulac, Aubrey Beardsley, Arthur Rackham dan Kay Nielsen. Sedangkan menurut Kurt Weitsman dalam The History of Illustrated Book dijelaskan asal muasal seni ilustrasi lahir didorong oleh kebutuhan akan penjelasan yang bersifat visual daripada dekoratif Muharrar, 2003:56. Di Indonesia Ilustrasi dapat ditelusuri melalui artifak-artifak visual naratif yang ada. Merunut khasanah, visual naratif di Indonesia tidak kalah panjang dengan visual naratif di belahan dunia lainnya. Catatan-catatan visual di arca-arca goa Leang-leang daerah Sulawesi dan goa Pawon di Jawa Barat menjadi penandanya. Selain itu, ilustrasi juga sudah muncul melalui media surat kabar ataupun majalah. Hanya saja istilah ’Ilustrasi’ bukan berasal dari kamus bahasa Indonesia, namun secara subtantif artifak-artifak visual tersebut memiliki kesamaan secara fungsional untuk menjelaskan atau menerangkan sesuatu tanpa teks maupun secara lisan. Disinilah dapat diyakini bahwa ada korelasi yang jelas antara gambar dan teks. Gambar berfungsi memperjelas teks sedangkan ilustrasi sebagai interpretasi visual Kegiatan Pembelajaran 2 48 terhadap teks, walaupun ada beberapa artifak rubrikasi yang dijumpai tidak memiliki hubungan langsung antara teks dan ilustrasi, korelasi gambar- gambar terasa jauh atau bahkan tidak berhubungan sama sekali dengan rubrik yang diwakilinya. Sebagai contoh teks bertuliskan ”Panjebar Semangat” sedangkan wakil visual yang hadir adalah gambar pegunungan dengan sawah dan petani, atau stilasi Kala menyerupai ukiran pintu gerbang. Penggunaan ilustrasi sebagai wakil-wakil visual tersebut dapat kita baca lebih simbolis. Gambar landscape gunung beserta sawah dan petani ataupun stilasi Kala tersebut sebagai subtitusi Nasionalisme atau Negara Indonesia. Wujud lain dari pada lahirnya ilustrasi di Indonesia adalah terdapat gambar- gambar yang menyertai teks di dalam media massa seperti surat kabar dan majalah. Pada surat kabar, biasanya ilustrasi muncul mengiringi teks cerpen dan tajuk utama atau editorial. Sebagian besar ilustrasi yang yang tampak waktu itu bersifat Naratif. Dalam hal ini seorang Ilustrator memposisikan dirinya sebagai interpreter visual. Modusnya mencoba menterjemahkan teks dengan mencari moment yang paling menarik dan mewakili dari naskah tersebut, kemudian mencari wakil visualnya yang paling jelas dalam menyampaikan pesan. Di tahun 1956 ditemukan artifak ilustrasi bernada penuh dengan gradasi yang halus. Kecenderungan tersebut dihadirkan melalui pendekatan hitam putih dengan media cat air. Gaya gambar yang muncul lebih realis mendekati hasil foto. Di akhir 60-an muncul kecenderungan baru dalam mengolah huruf sebagai bagian dari gambar yang dapat juga disebut tipografi. Tipografi sebagai gambar type as image adalah sebuah kesadaran baru dari para ilustrator waktu itu. Pada saat ini peranan ilustrasi sangat bermanfaat bagi perkembangan periklanaan khususnya pada media cetak dan televisi. Ilustrasi menjadi berkembang dan menjadi sebuah fenomena yang mewarnai dunia periklanan bersamaan dengan elemen-elemen lain seperti tipografi, layout, dan advertising.