Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Pembahasan

Pembahasan pada penelitian ditujukan pada permasalahan yang diangkat dalam rumusan masalah. Permasalahan itu selanjutnya dibahas satu per satu sesuai dengan hasil data yang telah diperoleh selama penelitian. Berikut ini penjelasan pembahasan masing-masing poin yang diangkat dalam rumusan masalah pada penelitian ini. 1. Bagaimana penyusunan Modul Sistem Pemadam Kebakaran untuk mata pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di SMK Darunnajah Banjarmangu? penyusunan modul pada penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mewujudkan produk ini melalui beberapa tahapan yang didasarkan pada teori penelitian dan pengembangan dari Sugiono dan Borg Gall. Langkah-langkah pengembangan tersebut terdiri dari beberapa tahapan, yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi desain, 5 revisi desain, 6 uji coba produk dan, 7 revisi produk. Pada penelitian ini belum dapat dilakukan uji coba produk dan uji efektifitas produk. Judul dari modul yang dibuat yaitu “ Sistem Pemadam Kebakaran” diambil menyerupai kopetensi dasar dari mata pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3. Materi yang disajikan terdiri dari materi mengenai Dasar Terjadinya Api dan Penanggulangan Kebakaran. Modul ini dibagi menjadi 2 sub modul sesuai dengan 2 materi tersebut. Modul ditulis dengan gaya bahasa yang komunikatif, seakan akan modul sedang berbicara dengan pembacanya. Sesuai dengan tujuan modul yaitu meningkatkan kemandirian belajar siswa. Pada setiap pergantian sub materi, terdapat pertanyaan pertanyaan uji pemahaman yang difungsikan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi yang telah dipelajari. Setelah desain awal modu pembelajaran selesai, selanjutnya modul di konsultasikan pada ahli materi dan ahli media untuk mendapatkan masukan mengenai modul yang dikembangkan. Modul yang sedang disusun juga dilakukan penelitian oleh kedua ahli tersebut. Penilaian modul ini menggunakan instrument angket yang pada akhirnya, hasil penilaian ahli tersebut digunakan sebagai dasar validasi modul yang disusun. Selain dari penilaian para ahli, modul yang dikembangkan juga dilakukan penilaian oleh guru pengampu. Setelah dilakukan revisi berdasarkan masukan dari para ahli media, ahli materi dan guru pengampu, modul selanjutnya dilakukan tanggapan oleh siswa. Uji coba prototype dilakukan pada kelas XI Jurusan Broadcasting dengan jumlah 30 siswa. Instrument yang digunakan untuk mendapatkan masukan data dari siswa juga menggunakan instrument angket. Tujuan uji coba prototype oleh siswa ini dimaksudkan untuk mendapatkan masukan dan tanggapan tentang modul yang disusun dari sudut pandang siswa, berdasarkan aspek kelayakan isi, kebahasaan, penyajian dan kegrafikan modul. 2. Bagaimana kelayakan Modul Sistem Pemadam Kebakaran untuk mata pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 di SMK Darunnajah Banjarmangu? Tingkat kelayakan Modul Pembelajaran Sistem Pemadam Kebakaran dalam penelitian ini menggunakan instrumen yang telah dikonsultasikan dengan cara Expert Judgment dengan para ahli yang meliputi ahli materi dan ahli media pembelajaran. Instrumen ini selanjutnya diusahakan untuk dapat menguji tingkat validasi modul berupa kelayakan modul dalam pembelajaran mata pelajaran kselamatan dan kesehatan kerja K3. Instrumen untuk ahli materi pembelajaran digunakan untuk mengetahui tingkat validasi isi content validity, sedangkan instrumen untuk ahli media pembelajaran untuk mengetahui tingkat validasi konstruk construct validity. Tingkat validasi kelayakan modul yang diinginkan menggunakan penilaianskor 1 sampai 5. Hasil penilaian dari ahli materi pembelajaran dan ahli media pembelajaran diubah dalam bentuk persentase. Sesuai dengan kategori yang ditetapkan sebelumnya. Hasil uji validasi media pembelajaran adalah sebagai berikut: a Validasi Isi Content Validity Tingkat validasi isi yang diperoleh dari hasil penilaian ahli materi pembelajaran ditinjau dari aspek Kelayakan isi mendapat persentase 92.5, sedangkan ditinjau dari aspek Kebahasaan mendapat persentase 82.5. Secara keseluruhan Modul Pembelajaran Sistem Pemadam Kebakaran ditinjau dari isi mendapat persentase rata-rata sebesar 87.5. Sehingga tingkat validasi isi Modul Sistem Pemadam Kebakaran sebagai modul pembelajaran untuk mata pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja K3 pada Jurusan Teknik Broadcasting SMK Darunnajah Banjarmangu dalam kategori sangat layak. b Validasi Konstruk Construct Validity Tingkat validasi konstruk yang diperoleh dari hasil penilaian ahli media pembelajaran ditinjau dari aspek penyajian mendapat persentase 83.63, dan ditinjau dari aspek kegrafikan mendapat persentase sebesar 82.22. Dari keseluruhan aspek yang dinilai oleh ahli media pembelajaran diperoleh persentase rata-rata sebesar 82.925. Sehingga tingkat validasi konstruk Modul Sistem Pemadam Kebakaran sebagai modul pembelajaran untuk mata pelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3 pada Jurusan Teknik Broadcasting di SMK Darunnajah Banjarmangu dalam kategori sangat layak. c Validasi tanggapan oleh siswa Tingkat validasi dari hasil tanggapan oleh siswa Jurusan Teknik Broadcasting di SMK Darunnajah Banjarmangu, modul pembelajaran Sistem Pemadam Kebakaran mendapat persentase sebesar 76.77 . Sehingga tingkat validasi modul pembelajaran Sistem Pemadam Kebakaran dalam kategori sangat layak.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN