35
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umun PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
1. Sejarah Lahirnya PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.
Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninjlik Besluit No. 27 tanggal 16 Oktober 1897 mendirikan POOSTPAARBANK dengan maksud mendidik
masyarakat agar gemar menabung dan merubah kebiasaan masyarakat agar percaya dan bersedia menyimpan uangnya di bank. Namun hal ini bukanlah
pekerjaan yang mudah. Tetapi dengan kegigihan POOSTPAARBANK membuahkan hasil yang menggembirakan.
Pada tahun 1939, POOSTPAARBANK berhasil menghimpun dana dari masyarakat sebesar 5,4 juta rupiah. Kesuksesan POOSTPAARBANK
dalam menghimpun
dana diikuti
dengan dibukanya
4 cabang
POOSTPAARBANK yaitu di Makassar, Surabaya, Jakarta, dan Medan. Tahun 1940, kegiatan POOSTPAARBANK sedikit terganggu karena adanya
penyerbuan Jerman atas Netherland. Dampaknya mengakibatkan penarikan tabungan secara besar-besaran dan dalam waktu yang singkat
rush.
Namun satu tahun kemudian kondisi POOSTPAARBANK kembali pulih.
Tahun 1942 Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Pemerintah Jepang. Pemerintah Jepang membekukan POOSTPAARBANK
lalu menggantikannya dengan TYOKIN KYOKU yang merupakan sebuah
36
bank yang bertujuan untuk menghimpun dana dari masyarakat melalui tabungan.
Usaha pemerintah Jepang dalam menghimpun dana tidak sukses karena dilakukan dengan paksaan. TYOKIN KYOKU hanya memiliki satu
cabang yaitu di Yogyakarta. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945 telah memberikan inspirasi pada Bapak Darmosoetanto Direktur Pertama untuk memprakarsai pengambilalihan TYOKIN KYOKU
dari pemerintah Jepang ke pemerintah Indonesia dan kemudian terjadi perubahan nama dari TYOKIN KYOKU menjadi KANTOR TABUNGAN
POS. KANTOR TABUNGAN POS dibuka pada tahun 1949, yang dikemudian dirubah lagi namanya menjadi BANK TABUNGAN POS RI
yang mana lembaga ini bernaung dibawah Kementerian Perhubungan. Banyak hal yang bernilai sejarah sejak tahun 1950. Tetapi yang
substantive bagi sejarah Bank Tabungan Negara BTN adalah saat dikeluarkannya Undang-Undang Darurat No. 9 tahun 1950 tanggal 9
Februari 1950 yang mengubah nama “POOSTPAARBANK IN INDONESIA” berdasarkan staatblat No. 295 tahun 1941 menjadi BANK
TABUNGAN POS dan memindahkan induk kementerian dari Kementerian Perhubungan ke Kementerian Keuangan di bawah Menteri Urusan Bank
Sentral. Walaupun dengan Undang-Undang Darurat tersebut masih bernama
BANK TABUNGAN POS, tetapi pada tanggal 9 Februari 1950 ditetapkan sebagai hari lahirnya BANK TABUNGAN NEGARA BTN, dimana
37
menurut Undang-Undang Darurat tersebut dikukuhkan dengan Undang- Undang No. 4 tahun 1963 tanggal 22 Juni 1963 yang kemudian dikuatkan
dengan Undang-Undang No 2 tahun 1964 tanggal 25 Mei 1964. Penegasan status BANK TABUNGAN NEGARA sebagai bank milik
Negara ditetapkan dengan Undang-Undang No. 20 tahun 1968 yang sebelumnya sejak tahun 1964 BANK TABUNGAN NEGARA BTN
menjadi BNI unit V. Tugas utama saat didirikannya POOSTPAARBANK 1897 sampai dengan BANK TABUNGAN NEGARA 1968 adalah
bergerak dalam lingkup penghimpunan dana masyarakat melalui tabungan, maka sejak tahun 1974 BANK TABUNGAN NEGARA BTN ditambahkan
tugasnya yaitu sebagai pemberi layanan KPR dan untuk pertama kali penyaluran KPR terjadi pada tanggal 10 Desember 1976. Oleh karena itu
setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari KPR bagi BANK TABUNGAN NEGARA BTN.
Bentuk hukum Bank Tabungan Negara kembali mengalami perubahan pada tahun 1992, yaitu dengan dikeluarkan PP No. 24 tahun 1992.
Tanggal 29 April 1992 merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang No. 7 tahun 1992 dimana bentuk hukum BANK TABUNGAN NEGARA BTN
berubah menjadi perseroan. Dan sejak saat itulah namanya berubah menjadi PT. BANK TABUNGAN NEGARA PERSERO dengan nama panggilan
BANK TABUNGAN NEGARA Bank BTN. Berdasarkan kajian konsultan
independent
,
Price Waterhouse Coopers,
pemerintah melalui Menteri BUMN dalam surat nomor S-554M-MBU2002 tanggal 21 Agustus 2002
38
yang memutuskan bahwa BANK TABUNGAN NEGARA BTN sebagai bank umum yang berfokus pada bisnis pembiayaan perumahan tanpa subsidi.
Dengan berjalannya waktu, Bank Tabungan Negara BTN mengalami perkembangan yang cukup pesat terutama dalam bidang
perkreditan perumahan. Perkembangan yang cukup pesat ditandai dengan dibukanya kantor cabang dan kantor cabang pembantu yang tersebar di
seluruh wilayah di Indonesia. Salah satunya dengan pembukaan kantor cabang Surakarta. Kemudian ditingkatkan lagi dengan dibukanya kantor
cabang pembantu di wilayah Karesidenan Surakarta, yaitu : a. Kantor Cabang Pembantu Mojosongo
b. Kantor Cabang Pembantu Palur c. Kantor Cabang Pembantu Klaten
d. Kantor Cabang Pembantu Kentingan UNS e. Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo
Kantor cabang Solo pertama kali didirikan pada tahun 1990 dimana kantor cabang Solo ini merupakan pecahan dari kantor Cabang
Yogyakarta. Dibukanya kantor cabang Solo dikarenakan adanya potensi yang membaik dalam perekonomian di daerah Solo dan kantor cabang
Solo merupakan perpanjangan dari Kantor Pusat Bank Tabungan Negara.
2. Visi dan Misi PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk.