Mortalitas Ayam Broiler Konversi Ransum FCR Ayam Broiler

berpengaruh pada pendapatan usaha petani ternak. Produksi yang terus meningkat ditentukan oleh tersedianya teknologi maju yang lebih baik, penyediaan sarana dan prasarana, perbaikan sistem pemasaran dan harga serta keuntungan usaha yang lebih menarik. Industri perunggasan di Indonesia hingga saat ini berkembang sesuai dengan kemajuan perunggasan global yang mengarah kepada sasaran mencapai tingkat efisiensi usaha yang optimal, namun upaya pembangunan industri perunggasan tersebut masih menghadapi tantangan global yang mencakup kesiapan daya saing produk, utamanya bila dikaitkan dengan lemahnya kinerja peternak. Ada beberapa faktor yang yang secara bersama-sama sangat berpengaruh kepada kinerja peternak ayam broiler yaitu:

1. Mortalitas Ayam Broiler

Mortalitas atau kematian adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha pengembangan peternakan ayam. Tingkat kematian yang tinggi pada ayam broiler sering terjadi pada periode awal atau starter dan semakin rendah pada periode akhir atau finisher. Angka mortalitas diperoleh dari perbandingan jumlah ayam yang mati dengan jumlah ayam yang dipelihara Lacy dan Vest, 2000. Tingkat mortalitas dipengaruhi oleh beberapa fakor, diantaranya bobot badan, bangsa, tipe ayam, iklim, kebersihan lingkungan, sanitasi peralatan dan kandang serta penyakit North dan Bell, 1990. Kematian pada suhu yang tinggi dapat mencapai 30 dari total populasi Tarmudji, 2004. Fairchild dan Lacy 2006 menyatakan fungsi dari sistem ventilasi pada pemeliharaan ayam broiler adalah untuk mengurangi jumlah amoniak yang dapat mengganggu produksi. Faktor penyakit sangat dominan sebagai penyebab kematian utama ayam broiler. Retno 1998 melaporkan bahwa penyakit CRD ini dapat meningkatkan kepekaan terhadap infeksi Escheria coli, Infectius Bronchitis IB, dan Newcastle Desease ND. Menurut Lacy dan Vest 2000, mortalitas ayam pedaging adalah sekitar 5. Pemberian vaksin dan Universitas Sumatera Utara obat-obatan serta sanitasi sekitar kandang perlu dilakukan untuk menekan tingkat kematian. Hal ini sesuai dengan pernyataan North dan Bell 1990 bahwa tingkat mortalitas dipengaruhi oleh beberapa fakor, diantaranya bobot badan, bangsa, tipe ayam, iklim, kebersihan lingkungan, sanitasi peralatan dan kandang serta penyakit.

2. Konversi Ransum FCR Ayam Broiler

Nilai konversi ransum dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain genetik, tipe pakan yang digunakan, feed additive yang digunakan dalam ransum, manajemen pemeliharaan, dan suhu lingkungan James, 2004. Jumlah ransum yang digunakan mempengaruhi perhitungan konversi ransum atau Feed Conversi Ratio FCR. FCR merupakan perbandingan antara jumlah ransum yang dikonsumsi dengan pertumbuhan berat badan. Angka konversi ransum yang kecil berarti jumlah ransum yang digunakan untuk menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit Edjeng dan Kartasudjana, 2006. Semakin tinggi konversi ransum berarti semakin boros ransum yang digunakan Fadilah et al., 2007. Ayam yang semakin besar akan makan lebih banyak untuk menjaga ukuran berat badan. Sebesar 80 protein digunakan untuk menjaga berat badan dan 20 untuk pertumbuhan sehingga efisiensi pakan menjadi berkurang. Bila nilai konversi pakan sudah jauh di atas angka dua, maka pemeliharaannya sudah kurang menguntungkan lagi. Oleh karena itu, ayam broiler biasanya dipasarkan maksimal pada umur enam minggu.

3. Bobot Hidup

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBEDAAN PENDAPATAN DAN EFISIENSI USAHA TERNAK AYAM BROILER POLA MANDIRI DENGAN TERNAK POLA KEMITRAAN DI KABUPATEN KARANGANYAR

0 5 8

Analisis Kepuasan Peternak Plasma Terhadap Pola Kemitraan Ayam Broiler Studi Kasus Kemitraan Dramaga Unggas Farm Di Kabupaten Bogor

5 35 199

Analisis Karakteristik Peternak Ayam Broiler Sebagai Plasma Kemitraan Pola Inti Plasma di Kota Depok

9 73 197

Analisis Pelaksanaan Kemitraan Ayam Broiler pada CV. Barokah dan Pendapatan antara Peternak Mitra dan Peternak Mandiri di Kabupaten Bogor

0 30 82

ANALISIS USAHA DAN KEBERDAYAAN PETERNAK AYAM BROILER POLA KEMITRAAN DI TAPANULI BAGIAN SELATAN SUMATERA UTARA.

0 1 10

HUBUNGAN KARATERISTIK PETERNAK DENGAN PENDAPATAN PADA PETERNAK AYAM BROILER DI KOTA PADANG (Studi Kasus Peternak yang Ikut Pola Kemitraan di Kota Padang).

0 1 7

ANALISA PENDAPATAN USAHA PETERNAKAN AYAM BROILER POLA KEMITRAAN DAN PETERNAKAN MANDIRI (Studi Kasus: Peternak di syetaya Farm Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman).

0 0 6

ANALISIS PERBANDINGAN POLA KERJASAMA KEMITRAAN PETERNAK AYAM BROILER DI KOTA PEKANBARU (STUDI KASUS PT. RAMAH TAMAH INDAH)

0 0 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER KEMITRAAN PT UNGGAS CEMERLANG DAN MANDIRI ( Studi Kasus : Kabupaten Bangka Tengah) SKRIPSI

0 0 16

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan peternak ayam broiler kemitraan PT unggas cemerlang dan mandiri ( studi kasus : Kabupaten Bangka Tengah) - Repository Universitas Bangka Belitung

0 0 32