Penerapan strategi produk serta saluran distribusi pada batik beteng di laweyan cindi

(1)

commit to user

iii

PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN

DISTRIBUSI PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN

Disusun oleh :

CINDI INES IRAWATI F3209031

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Tugas Akhir dengan judul :

PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN

Surakarta,

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing

Pram Suryanadi, SE, M.si


(3)

commit to user

v

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir dengan judul :

PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN

Telah disahkan oleh Tim Penguji tugas akhir Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta,

Tim Penguji Tugas Akhir

AHMAD MUJAHID, SE, M.SC

NID. 326670001 Penguji

PRAM SURYANADI, SE, M.si


(4)

commit to user

vi MOTTO

"Dalam hidup, terkadang kamu memilih meminta maaf pada seseorang, bukan karena kamu

salah, tetapi karena kamu takut kehilangan dia"

“Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang”

(Thomas J. Watson)

Konsentrasikan pikiran Anda pada sesuatu yang Anda lakukan Karena sinar matahari

juga

tidak dapat membakar sebelum difokuskan

(Alexander Graham Bell)

"Hadiah tak selalu terbungkus dengan indah. Terkadang Tuhan membungkus dengan masalah, tetapi di dalamnya tetap ada berkah"


(5)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, penulis ingin mempersembahkan karya ini kepada:

Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa melimpahkan Rahmat dan BerkatNya sehingga bisa

menyelesaikan tugas ini.

Orangtuaku yang senantiasa mendoakan dan selalu berusaha memberikan yang terbaik.

Keluargaku tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi selama ini.

Orang terdekatku yang selalu ada setiap saat serta mendampingiku hingga saat ini .

Dosen-dosen yang telah memberikan ilmu dan bimbingannya.

Temanku Ajeng,Yuke,Vera,dan Brilian kalian adalah teman yang istimewa bagiku.

Teman-teman ku di Manejemen Pemasaran Angkatan 2009.


(6)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir yang berjudul “Penerapan Strategi Produk Serta Saluran Distribusi Terhadap Batik Beteng

Laweyan”. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli

Madya Pemasaran.

Penulis menyadari bahwa proses penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan, kerjasama, saran, dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program DIII Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Pram Suryanadi, SE, M.SI. selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing Tugas Akhir yang telah sabar dan ikhlas memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran

– saran selama penyusunan Tugas Akhir.

4. Bapak Ibu Dosen DIII Pemasaran yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis.

5. Ibu Sari dan Bapak Didik yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian dan pengambilan data.


(7)

commit to user

ix

6. Bapak Jajang selaku pembimbing magang di Batik Beteng Laweyan terimakasih telah memberikan banyak pengalaman baru.

7. Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Akhir kata penulis berharap agar karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan isi penulisan Tugas Akhir ini.


(8)

commit to user

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat penelitian ... 4

E.Metode penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. LANDASAN TEORI ... 7

1. Pengertian Pemasaran ... 7

2. Konsep Bauran Pemasaran ... 7

3. Bauran Produk ... 9


(9)

commit to user

xi

B. Kerangka Pemikiran ... 20

BAB III Pembahasan Masalah ... 22

A. Gambaran Umum Perusahaan ... 23

B. Laporan Magang Kerja ... 34

C. Produk Batik Beteng Laweyan Surakarta ... 36

D. Distribusi ... 39

E. Pembahasan ... 40

BAB IV Penutup ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 45 DAFTAR PUSTAKA


(10)

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ... 22 Gambar 3.1 ... 28


(11)

commit to user

PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN

CINDI INES IRAWATI F3209031

Dalam buku Prinsip Pemasaran karangan William J. Stanton dikatakan bahwa,

“Manajemen perlu menyeleksi keseluruhan strategi untuk membimbing proses pengembangan produk baru. Peranan produk dapat membantu perusahaan mengembalikan

modal investasi atau merintis posisi dalam pasar yang baru”. Oleh karena itu, tujuan dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi produk dan saluran distribusi apakah yang digunakan perusahaan sehingga mereka bisa bertahan dan sukses sampai saat ini. Penelitian yang dilakukan pada Toko Batik Beteng di Jl. Dr. Radjiman No. 569, Laweyan, Solo ini menggunakan jenis data sekunder, yaitu data yang tidak langsung diperoleh dari tempat penelitian. Melainkan dari sumber tertulis seperti buku yang ada di perusahaan. Sedangkan untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara, dan study pustaka. Hal ini dimaksudkan agar penelitian ini mendapatkan sumber yang relevan dan dapat dipercaya.

Unutk memperoleh hasil yang baik, penelitin ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif, yaitu dengan menceritakan penerapan strategi produk dan saluran distribusi yang digunakan oleh Batik Beteng. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam memproduksi barang, Batik Beteng lebih memilih untuk menyesuaikan dengan minat dan selera konsumen. Selain itu, Batik Beteng juga menerima produk dari luar perusahaan yang sengaja dititipkan ke Toko Batik Beteng di Laweyan. Hal ini dimaksudkan agar produk yang dijual pada Batik Beteng bisa lebih bervariasi dan dapat memenuhi permintaan konsumen. Sehingga Batik Beteng tidak hanya menjual pakaian, melainkan juga menyediakan aneka kerajinan dan souvenir yang berkaitan dengan kesenian batik. Sedangkan dalam proses penyalurannya, Batik Beteng memilih untuk memasarkannya langsung pada konsumen. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan bisa mengetahui reaksi atau respon dari konsumen terhadap produk yang telah kita tawarkan, apakah mereka merasa puas atau masih ada kekurangan terhadap produk perusahaan.


(12)

commit to user

BATIK BETENG IN LAWEYAN CINDI INES IRAWATI

F3209031

In the book Principles of Marketing by William J. Stanton said that, "Management needs to select an overall strategy to guide the new product development process. The role of products can help companies recoup the investment or pioneering position in this new market. " Therefore, the aim of the authors conducted this study was to determine the product strategy and distribution channels are used by the company so that they can survive and be successful today. Research conducted at Batik Shops Beteng on Jl. Dr. No. Radjiman. 569, Laweyan, Solo uses a type of secondary data, ie data that is not directly derived from the research. Instead of written sources like books of the company. While to collect data, the authors use the method of observation, interviews and literature study. It is intended that this study obtain the relevant sources and trustworthy.

Fatherly obtain good results, this research is done by using descriptive data analysis, which is to tell the application of product strategy and distribution channels used by Batik Beteng. Based on the research that has been done, it can be concluded that the production of goods, Batik Beteng prefer to adjust the interests and tastes of consumers. In addition, Batik Beteng also receive products from outside the company who deliberately deposited into Batik Shops Beteng in Laweyan. This meant that the products sold in Beteng Batik can be more varied and can meet customer demand. Batik Beteng so do not just sell clothes, but also provides a variety of crafts and souvenirs related to the art of batik. While in the process of distribution, Batik Beteng choose to market directly to consumers. This meant that the company could know the reaction or response from consumers to the products we have to offer, whether they were satisfied or there are still shortcomings of the company's products. Keywords: product, distribution channel


(13)

commit to user 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, membuat perusahaan berkembang saling bermunculan. Perkembangan teknologi informasi menjadikan persaingan pasar semakin ketat, sehingga dalam mencari dan mempertahankan konsumen dibutuhkan usaha yang keras. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, mereka dituntut untuk dapat menciptakan inovasi-inovasi baru sebagai modal untuk bersaing dengan perusahaan lain. Selain itu, perusahaan juga harus mampu untuk memasarkan dan meningkatkan penjualan produk. Dalam hal ini, perusahaan harus bisa memilih dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu unsur penting dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

Kegiatan pemasaran bukan hanya sekedar menjual barang atau jasa, melainkan segala aktifitas yang berhubungan dengan arus barang atau jasa. Perusahaan dituntut untuk dapat memahami keinginan dan kebutuhan konsumen, sehingga mereka bisa menerima yang akan kita tawarkan dalam perusahaan. Suatu perusahaan tidak dapat bertahan lama bila tidak ada respon


(14)

commit to user 2

yang baik dari konsumen tentang produknya. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa menerapkan strategi produk dan sistem saluran distribusinya dengan baik.

Penetapan strategi produk yang efektif menjadi basis strategi perusahaan dalam melaksanakan program pemasaran. Penerapan strategi produk pada dasarnya dilakukan setelah perusahaan melakukan kegiatan segmentasi, penentuan pasar sasaran dan pemposisian produk. Sedangkan sitem saluran distribusi merupakan variabel yang tak kalah penting dalam pemasaran perusahaan. Jika pendistribusian produk berjalan dengan baik, maka konsumen akan dengan mudah mendapatkan produk yang kita jual. Saluran distibusi berfungsi membantu perusahaan dalam menyebarkan dan mendekatkan produk-roduknya kepada konsumen, sehingga konsumen dapat mengenal dan mengkonsumsi produk kita sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan kegiatan pemasarannya, BATIK BETENG yang berada di Laweyan adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan garment yang bisa terus berkembang sampai saat ini. Hal ini disebabkan karena BATIK BETENG mampu melihat adanya peluang terhadap semakin meningkatnya permintaan konsumen terhadap batik. BATIK BETENG merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment. Produk yang dihasilkannya antara lain adalah baju batik, hem batik, tas batik, dress batik, sandal batik, topi batik, dll. Keseriusan BATIK BETENG dalam menanggapi permintaan konsumen ditandai dengan produknya yang bervariasi, serta


(15)

commit to user 3

kemudahan konsumen dalam mendapatkan produknya. Hal ini diakibatkan karena adanya saluran distribusi yang baik, serta penerapan strategi bauran produk yang baik pula dalam perusahaan tersebut.

Melihat pentingnya penerapan strategi produk serta saluran distribusi bagi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan, maka penulis tertarik untuk mengamati strategi produk dan sualuran distribusi pada perusahaan BATIK BETENG, Laweyan. Didasari dengan uraian yang telah ada, maka dalam penelitian ini penulis memilih untuk mengambil judul yaitu: “PENERAPAN STRATEGI PRODUK SERTA SALURAN DISTRIBUSI PADA BATIK BETENG DI LAWEYAN”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, untuk memudahkan pembahasan masalah maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penerapan strategi produk pada BATIK BETENG

LAWEYAN?

2. Bagaimana penerapan saluran distribusi pada BATIK BETENG dalam menjalankan usahanya selama ini?


(16)

commit to user 4

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan strategi produk yang ada pada BATIK BETENG LAWEYAN.

2. Untuk mengetahui penerapan saluran distribusi yang selama ini dilakukan oleh BATIK BETENG LAWEYAN.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1. Bagi Perusahaan

Bagi BATIK BETENG LAWEYAN, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi perusahaan agar dalam penerapannya bisa semakin lebih baik.

2. Bagi Penulis

a. Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan DIII Manajemen Pemasaran

b. Memberikan pengalaman sehingga dapat menambah wawasan mengenai dunia kerja.

3. Bagi Pihak Lain

Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan bauran pemasaran.


(17)

commit to user 5

E. Metode Penelitian 1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan dipakai peneliti dalam kasus mengenai evaluasi penerapan strategi produk serta saluran distribusi pada BATIK BETENG LAWEYAN adalah desain deskripsi, yaitu dengan menggambarkan atau menceritakan penerapan strategi produk serta distribusi pada BATIK BETENG LAWEYAN.

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah TOKO BATIK BETENG yang beralamat di Jl. Dr. Radjiman No.569 Laweyan – Solo, Telp. (0271) 740839.

3. Jenis dan Sumber Data Data Sekunder

Yaitu data yang tidak langsung diperoleh dari tempat penelitian. Melainkan dari sumber-sumber tertulis, seperti artikel, buku, dan data lain yang dianggap relevan dengan masalah penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan beberapa teknik dalam mengumpulkan data, yaitu :


(18)

commit to user 6

a. Observasi

Metode observasi adalah metode pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis dari objek penelitian untuk memperoleh gambaran nyata dari kegiatan perusahaan.

b. Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung kepada perusahaan dengan dasar tujuan penelitian.

c. Study Pustaka

Study pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari buku atau mengutip dari buku yang ada kaitanya dengan permasalahan yang sedang diteliti oleh penulis. 5. Analisis Data

Teknik analisis data yang akan digunakan oleh penulis adalah deskriptif, yaitu dengan cara mendeskripsikan tentang strategi produk serta saluran distribusi pada BATIK BETENG di Laweyan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui variasi produk serta saluran distribusi yang sudah diterapkan pada BATIK BETENG di Laweyan.


(19)

commit to user 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan sekelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan ingninkan, lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler dan Amstrong, 2008).

Pemasaran adalah suatu sistem dari keseluruhan kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Swastha, 2000).

Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA) adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi (Charles W. Lamb dkk, 2001).

Definisi diatas menjelaskan bahwa kegiatan pemasaran bukan hanya kegiatan untuk menjual barang atau jasa, sebab kegiatan sebelum dan sesudahnya juga merupakan suatu kegiatan pemasaran.

2. Konsep Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu set perangkat pemasaran yang bekerja bersama-sama untuk mempengaruhi pasar (Kotler dan Amstrong, 2008).


(20)

commit to user 8

Bauran Pemasaran adalah paduan strategi produk, distribusi, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yan dituju (Lamb dkk, 2001).

Alat-alat yang dimaksudkan dalam definisi diatas adalah tentang keputusan dalam empat variable, yaitu : produk, harga, tempat, dan promosi. Sehingga dapat menciptakan pemasaran yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan.

Berikut adalah empat elemen pokok dalam marketing mix : a. Produk

Produk adalah segala sesuatu, baik berupa barang dan jasa yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia (Indriyo Gitosudarmo, 1999).

Sedangkan menurut Kotler (2008) produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan pada pasar agar diperhatikan, diminta, atau dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan atau kebutuhan. b. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa tertentu atau kombinasi dari keduanya (Indriyo Gitosudarmo,1999).

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk dan jasa (Kotler & Amstrong, 2008).

Pada umumnya, perusahaan mempunyai beberapa tujuan dalam penetapan harga produknya, yaitu :

1. Mendapatkan laba maksimum

2. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan atau pengembalian pada penjualan bersih


(21)

commit to user 9

3. Mencegah atau mengurangi persaingan

4. Memperahankan atau memperbaiki market share c. Distribusi

Distribusi adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh pengusaha untuk menyalurkan, menyebarkan, mengirimkan serta menyampaikan barang yang dipasarkannya itu kepada konsumen (Indriyo Gitosudarmo,1999).

Menurut Swastha (2000), distribusi ada dua jenis 1. Distribusi langsung

Pada distribusi ini, produsen langsung menjual produknya kepada konsumen tanpa melalui perantara.

2. Ditribusi tidak langsung

Pada distribusi ini, produsen dalam menyalurkan produknya agar bisa sampai kepada konsumen menggunakan perantara atau saluran.

d. Promosi

Promosi adalah kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat mengerti akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut (Indriyo Gitosudarmo,1999).

Menurut Swastha (2000), promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dan pemasaran.

3. Bauran Produk

Bauran produk (product mix) adalah suatu organisasi mencakup semua produk yang dijual (Lamb, dkk : 2001)


(22)

commit to user 10

a. Pengertian Produk

Produk adalah objek yang sangat vital yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam mendatangkan keuntungan atau laba yang akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Produk juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu, baik menguntungkan maupun tidak, yang diperoleh seseorang melalui pertukaran (Lamb, dkk : 2001). Melalui produk, produsen dapat memanjakan konsumen dengan variasi produk yang diberikan. Melalui produk pula produsen dapat mengetahui reaksi konsumen seberapa besar kepuasan dan kebutuhan mereka terhadap produk yang kita tawarkan.

Menurut Kotler dan Keller (2009), produk dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan ketahanan dan wujudnya :

1. Barang habis pakai, adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan.

2. Barang tahan lama, adalah barang berwujud yang biasanya tidak habis pakai setelah banyak digunakan.

3. Jasa, adalah aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual.

Menurut Philip Kotler dan Keller (2009), strategi pemasaran perusahaan dapat dijalankan secara efektif, pemasar membagi produk/barang berdasarkan proses pembelian dan penggunaannya, yaitu barang konsumen dan barang industri:

1. Klasifikasi barang konsumen

Barang-barang ini dapat diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan konsumen berbelanja.


(23)

commit to user 11

a. Produk Kemudahan (Convenience Goods)

Barang yang dibeli konsumen dengan frekuensi tinggi, dalam waktu singkat, dan usaha minimum. Jenis barang yang relative murah dan menggunakan sedikit upaya untuk berbelanja, sehingga konsumen tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkannya.

b. Produk Berbelanja (Shopp Goods)

Barang yang dalam proses pemilihan dan pembelian dibandingkan karakteristiknya untuk melihat kecocokannya, mutu, harga, dan model. Biasanya lebih mahal daripada produk kemudahan dan diperoleh pada sedikit toko. Konsumen biasa membeli sebuah produk belanja hanya setelah membandingkan dengan beberapa jenis merek, kepraktisannya, harga, dan kecocokan gaya hidup.

c. Produk Khusus (Specialty Goods)

Barang-barang yang memiliki karakteristik atau identifikasi merek yang untuk itu sekelompok pembeli bersedia berusaha untuk membelinya, ketika konsumen mencari suatu barang tertentu secara intensif dan atau tidak mau mencari penggantinya.

d. Produk Yang Tidak Dicari (Unsought Goods)

Barang yang tidak diketahui pembeli tetapi mereka biasanya tidak berpikir untuk membelinya. Suatu produk yang tidak dikenal oleh calon konsumen atau produk tidak dikenal tetapi pembelinya tidak secara aktif mencari produk tersebut.


(24)

commit to user 12

2. Klasifikasi Barang Industri

Barang industri dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana masuknya ke produsen produksi dan harganya. a. Bahan baku dan suku cadang, adalah barang-barang

yang masuk ke produk secara lengkap. Dapat dibedakan menjadi dua kelas yaitu bahan mentah serta bahan dasar dan suku cadang.

b. Barang modal, adalah barang tahan lama yang memungkinkan pengembangan dan atau pengolahan produk akhir. Terdiri atas dua kelompok yaitu instalasi dan peralatan.

c. Perlengkapan dan jasa, adalah barang tidak tahan lama yang membantu mengembangkan dan atau pengolahan produk akhir.

b. Atribut Produk

1. Merek atau Brand, merupakan suatu nama, istilah, symbol, design atau kombinasi yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal atas barang dan jasa dari seorang penjual guna membedakan dengan pesaing.

2. Kemasan, merupakan wadah atau pembungkus dari suatu produk yang bertujuan sebagai pelindung isi, memberikan daya tarik, identitas maupun cerminan inovasi produk.

3. Label, adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan tentang barang tesebut, berupa petunjuk pemakaian, cara penyimpanan, komposisi bahan, kualitas produk, dan lain-lain.


(25)

commit to user 13

c. Daur Hidup Produk

Dalam perkembangannya, suatu produk mengalami silus kehidupan. Pada siklus tersebut produk mengalami beberapa tahapan sebagai berikut (Swastha, 2000).

1. Tahap Perkenalan

Dalam tahap ini ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang masih terasa sangat lambat dan laba yang masih rendah. Hal ini terjadi karena produk yang dikeluarkan baru memasuki pasar, sehinga produk belum terlalu dikenal oleh masyarakat. Maka perusahaan perlu melakukan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan produknya ke pasaran atau masyarakat luas.

2. Tahap Pertumbuhan

Dalam tahap pertumbuhan ditandai dengan volume penjualan yang mulai meningkat pesat. Hal ini dimulai dengan banyaknya pesanan dari pembeli yang pernah mencoba produk pada tahap perkenalan, selain itu juga adanya pembelian ulang dan diikuti oleh pembeli baru yang berdatangan.

3. Tahap Kedewasaan

Dalam tahap ini penjualan produk sudah tidak mengalami peningkatan lagi dan pembeli kebanyakan merupakan pembeli lama. Dalam mengatasi keadaan tersebut hendaknya perusahaan melakukan suatu usaha yang bisa digunakan untuk menstabilkan penjualan produk perusahaan.

4. Tahap Kemunduran

Dalam tahap ini merupaka tahap terakhir yang dialami oleh sebuah produk dalam siklus kehidupannya. Tahap ini ditandai dengan penjualan yang cenderung mengarah pada penurunan


(26)

commit to user 14

tajam serta banyaknya pembeli yang mulai meningggalkan produk ini.

d. Langkah-langkah pengembangan produk baru

Menurut Gitosudarmo (1999), ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengembangkan produk baru, yaitu :

1. Penciptaan idea tau gagasan 2. Penyaringan gagasan

3. Pengujian strategi pemasaran yang sesuai 4. Analisis bisnis

5. Pengembangan produk 6. Pengujian pasar

7. Komersialisasi bagi produk yang berhasil

4. Distribusi

Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh prdusen untuk menyalurkan produk dari produsen sampai ke konsumen (Swastha, 2000). Distribusi dapat juga diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan) (Fandy Tjiptono, 2008).

Saluran distribusi adalah organisasi yang paling bergantung satu sama lain yang dilibatkan dalam proses penyediaan suatu produk atau jasa untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis (Kotler dan Amstrong, 2008).


(27)

commit to user 15

a. Ada beberapa alternatif saluran distribusi (Swastha, 2000) 1. Produsen – Konsumen

Bentuk saluran distribusi yang paling pendek dan paling sederhana karena tanpa menggunakan perantara, sering disebut juga saluran distribusi langsung.

2. Produsen – Pengecer – Konsumen

Bentuk saluran ini disebut juga saluran distribusi langsung. Di sini beberapa pengecer besar membeli langsung kepada produsen. 3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Bentuk saluran ini disebut juga saluran distribusi tradisional. Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah yang besar kepada pedagang besar dan pembelian oleh konsumen dilayani oleh pengecer saja.

4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen

Produsen menggunakan agen sebagai penyalur poduknya agar sampai ke tangan konsumen.

5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen Untuk mencapai pengecer, produsen menggunakan agen sebagai perantara dalam menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil.

b. Jenis-jenis saluran distribusi (Gitosudarmo, 1999) 1. Distribusi intensif

Merupakan distribusi dimana barang yang dipasarkan diusahakan agar dapat menyebar seluas mungkin, sehingga dapat secara intensif menjangkau semua lokasi dimana calon konsumen itu berada.


(28)

commit to user 16

2. Distribusi selektif

Merupakan distribusi dimana barang-barang hanya di salurkan oleh beberapa penyalur saja yang terpilih atau selektif.

3. Distribusi ekslusif

Merupakan bentuk penyaluran yang hanya menggunakan penyalur yang sangat terbatas jumlahnya, bahkan pada umumnya hanya ada satu penyalur tunggal untuk satu daerah tertentu.

c. Fungsi saluran distribusi

Menurut Kotler (2008), sebuah saluran pemasaran melakukan tugas memindahkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Ia mengatasi sepanjang waktu, tempat dan kepemilikan yang memisahkan barang dan jasa dari calon pemakainya. Berikut beberapa fungsi saluran distribusi :

1. Informasi, pengumpulan dan penyebaran informasi riset prmasaran mengenai pelanggan, pesaing dan pelaku lai, serta kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang potensial pada saat ini.

2. Promosi, pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasive mengenai penawaran yang dirancang untuk menarik pelanggan. 3. Negosiasi, usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai

harga, dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.

4. Pemesanan, komunikasi terbaik dari anggota saluran pemasaran dengan produsen mengenai minat untuk membeli.

5. Pembiayaan, perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk membiayai persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda.

6. Pengambilan Resiko, asumsi resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut.


(29)

commit to user 17

7. Pemilikan Fisik, kesinambungnan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah sampai ke pelanggan akhir.

8. Pembayaran, pembeli membayar tagihannya kepada penjual lewat bank dan institusi keuangan lainnya.

9. Hak Milik, transfer kepemilikan sebenarnya dari suatu organisasi atau orang ke organisasi atau orang yang lain.

d. Menurut Kotler,dkk (2008) dalam bukunya Prinsip Pemasaran, menjelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran distribusi :

1. Pertimbangan pasar

Keadaan pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran distribusi, karena saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen. Beberapa faktor yang harus diperhatikan adalah:

a. Jumlah pembeli potensial

Jika jumlah konsumen relatif kecil dalam pasar, maka perusahaan dapat mengadakan penjualan secara langsung pada konsumen.

b. Konsentrasi pasar geografis

Penjualan langsung kepada industry tekstil dapat terlaksana oleh karena sebagian besar pembeli terpusat di daerah geografis saja.produsen menggunakan cabang penjualan dalam pasar yang berpenduduk rapat, tetapi dalam pasar yang penduduknya sedikit digunakan jasa perantara.

c. Besarnya pesanan

Volume penjualan dari suatu perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai industry tidak begitu besar atau


(30)

commit to user 18

relative kecil, maka perusahaan dapat menggunakan distributor industri. Sebaliknya jika volume pesanan dari konsumen besar maka produsen lebih memilih menjualnya secara langsung.

2. Pertimbangan Produk

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dari segi barang antara lain :

a. Nilai satuan

Jika nilai unit barang yang dijual relatif rendah maka produsen cenderung untuk menggunakan saluran distribusi yang panjang. Tetapi sebaliknya, jka nilai unitnya relatif tinggi maka distribusinya langsung.

b. Besar dan berat barang

Jika ongkos angkut terlalu besar dibandingkan dengan nilai barang sehingga terdapat beban yang berat bagi perusahaan, maka sebagian beban tersebut dapat dialihkan kepada perantara. Jadi, perantara ikut menanggung sebagian dari ongkos angkut.

c. Sifat cepat rusak

Jika barang yang dijual mudah rusak, maka perusahaan tersebut harus cepat menyalurkan produknya pada konsumen dan perusahaan memilih untuk menggunakan saluran distribusi langsung. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kerugian yang diakibatkan oleh kegiatan distribusi.

d. Sifat teknis produk

Beberapa jenis barang industri seperti instalasi biasanya disalurkan secara langsung kepada pemakai industri. Dalam hal ini produsen harus mempunyai penjual yang dapat


(31)

commit to user 19

menerangkan berbagai masalah teknis pengguanaan dan pemeliharaannya.

3. Pertimbangan Perusahaan a. Sumber dana keuangan

Perusahaan yang memiliki cukup dana dapat menjual barangnya dengan tenaga penjualnya sendiri, memberikan kredit dan menyimpan persediaannya dalam gudang sendiri. Sedangkan perusahaan yang lemah akan menggunakan perantara yang dapat melaksanakan fungsi-fungsi ini.

b. Pengalaman dan kemampuan manajemen

Pilihan saluran dipengaruhi kemampuan manajemen perusahaan. Banyak perusahaan yang tidak mempunyai kemampuan dalam bidang pemasaran, lebih suka menyerahkan tugas distribusi pada perantara. Begitu jiga pada perusahaan yang dalam segi modal belum memadai, lebih suka untuk menggunakan jasa perantara daripada memasarkan langsung produknya. Karena dengan menggunakan perantara, perusahaan akan terbantu dalam segi modal.

c. Pengawasan saluran

Produsen-produsen tertentu mengadakan saluran distribusi pendek karena mereka ingin memantau distribusi produk mereka, walaupun biayanya lebih tinggi. Hal seperti ini biasanya dilakukan pada barang yang memiliki tingkat resiko kerusakannya tinggi atau pada barang yang nilai per unitnya tinggi.

d. Pelayanan yang diberikan oleh penjual

Jika produsen mau memberikan pelayanan yang lebih baik seperti membangun etalase, mencarikan pembeli atau


(32)

commit to user 20

perantara, maka akan banyak perantara yang bersedia menjadi penyalurnya.

4. Pertimbangan Perantara

a. Pelayanan yang disediakan oleh perantara

Seiap produsen hendaknya memilih perantara yang mampu menyediakan jasa-jasa pemasaran yang tidak dapat disediakan oleh produsen.

b. Tersedianya perantara yang dikehendaki

Mungkin sekali jika perantara yang dikehendaki perusahaan tidak ada. Mereka mungkin sudah menjual produk pesaing dan tidak ingin menambah jenis barang lagi.

c. Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen

Terkadang jumlah pilihan saliuran distribusi terbatas bagi produsen oleh karena kebijakan pemasar tidak dapat diterima oleh golongan perantara tertentu. Pengecer atau pedagang besar tertentu terkadang hanya bersedia jika mereka diberi hak jual tunggal dalam daerah mereka.

B. Kerangka Pemikiran

Perusahaan menerapkan srategi produk dan saluran distribusi untuk menjaga kelangsungan hidupnya serta untuk mencapai tujuan perusahaan. Dimana variable tersebut dapat berpengaruh tehadap kesuksesan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan yang telah ditargetkan.

Kerangka pemikiran digunakan untuk memperjelas gambaran isi dari penelitian ini. Kerangka pemikiran dinyatakan dalam bentuk skema, tetapi memuat pokok-pokok unsur dari penelitian.


(33)

commit to user 21

Berikut peneliti menggambarkan kerangka pemikiran:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber : Kotler dan Amstrong, 2008

Dari kerangka pemikiran diatas dapat diketahui bahwa Batik Beteng selalu menggunakan strategi produk yang baik dalam memproduksi barang. Sebelum memproduksi barang, Batik Beteng selalu mencari tahu model pakaian seperti apa yang saat ini digemari dan diminati masyarakat. Sehingga produk yang mereka hasilkan diharapkan dapat memenuhi permintaan mayarakat, dan juga dapat meningkatkan volume penjualan.

Sedangkan dalam menyalurkan produknya, Batik Beteng memilih untuk memasarkan produknya secara langsung. Hal ini dimaksudkan agar Batik Beteng bisa mengetahui respon dari konsumen, apakah mereka puas dengan produk yang ditawarkan. Selain itu, dengan adanya komunikasi yang baik dengan konsumen diharapkan dapat meningkatkan permintaan produk.

BATIK BETENG LAWEYAN

Strategi Produk

Saluran Distribusi

Permintaan Produk


(34)

commit to user 22

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan

Cikal bakal dari Sidiq Manajemen dimulai pada bulan februari 2000 yaitu dengan dibukanya counter batik Taruntum di Hotel Sheraton, tepatnya di Rampshop Hotel Sheraton Lt IV, No 6. Satu bulan kemudian dibukalah counter ke 2 di pojok sebuah hotel yaitu Phoenik Hotel. Dalam rangka komuflasi maka counter ke 2 ini diberi nama Batik Mangkoro, nama ini diambil darisalah satu nama motif batik khas Yogya.

Pada tahun yang sama dibuka counter ke 3 di pojok sebuah hotel lagi yaitu Hotel Ambarukmi, pada bulan september 2001 mulai dibuka counter yang cukup representatifdi JL. Malioboro yaitu Batik Taruntum Malioboro, karena pendiri dan pemegang sahamnya sama maka utuk lebih cepat berkembang Batik Mangkoro dimasukkan ke dalam grup Taruntum sebagai home base menempati kantor JL. Purwanggan No. 9. April 2002 dalam menaikkan image di mata konsumen maka dibukalah batik Taruntum di Hotel Melia, kemudian di tahun yang sama dalam rangka pengembangan sayap usaha maka dibukalah unit usaha baru yaitu Baitul Muslim Nadzar.

Akhir tahun 2002 terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan sehingga terpaksa pendiri group teruntum meninggalkan apa yang telah dirintis,


(35)

commit to user 23

pengelolaan taruntum group diteruskan oleh pemegang saham lainnya. Dalam perjalanannya oleh sang penerus taruntum group maka salah satu counter di Hotel Melia diambil alih dan dibuka lagi dengan Bendera Batik Mangkoro, tepatnya terjadi pada tahun 2003. Bulan Oktober 2005 dibukalah Mangkoro Malioboro, namun awalnya Mangkoro Malioboro hanya menjual kebaya, blus dan sarung. Hal ni disebabkan karena sang pendiri sudah terikat perjanjian kerjasama dan mendirikan group usaha yaitu Pertiwi Group (Batik Setaman, Batik Ningrat dan Adinigrat). Seiring berjalannya waktu, pada bulan juni 2007 terjadi perpecahan di Pertiwi Group, Batik Mangkoro memisahkan diri sebgai sarana untuk mengembangkan usahanya maka dibukalah Sidiq Manajemen.

2. Visi dan Misi Perusahaan Visi Sidiq Manajemen :

Menjadi perusahaan yang terbaik di kelasnya dan bermanfaat bagi sebanyak mungkin sesama.

Misi Sidiq Manajemen :

a. Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan harga yang rasional

b. Memberi pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempatyang representatif


(36)

commit to user 24

d. Memperdayakan SDM yang profesional, berkualitas dan berakhlak mulia

e. Mampu mencetak laba secara berkelanjutan

3. Makna dari Visi dan Misi

a. Makna Visi adalah cita-cita yang diinginkan, adapun visi sidiq manajemen sebagai berikut :

1. Terbesar bisa berarti secra market share atau penguasaan pasar, jadi bidang apapun yang dikelola diusahakan mampu menjadi panutan atau trend setter untuk bidang yang sama oleh perusahaan lain.

2. Dikelasnya, hal ini mencakuo ke arah geografis, artinya dimanapun dan apapun bidang usaha yang kita kelola mampu menjadi yang tersebar di wilayah dimana usaha tersebut berada. 3. Bermanfaat bagi sebanyak mungkin sesama mengandung makna

bahwa bidang usaha yang dikelola sidiq manajemen bisa memberikan manfaat sebesar-sebesarnya kepada :

a) Pemegang saham

b) Anggota team (karyawan) c) Relasi (supliyer)

d) konsumen

e) masyarakat sekitar

b. Makna misi adalah cara-cara yang harus ditempuh agar cita-cita bisa tercapai. Adapun misi Sidiq Manajemen adalah :

1. Menjual atau menyediakan produk atau jasa berkualitas dengan harga yang rasional


(37)

commit to user 25

a) Setiap produk atau jasa yang dijual Sidiq Manajemen harus memenuhi standar mutu yang bagus.

b) Setiap produk atau jasa yang dijual harus tidak berbahaya bagi konsumen.

c) Produk atau jasa yang dijual harus selalu up to date

d) Produk atau jasa yang dijual adalah merupakan hasil inovasi dan team kreasi.

e) Semua produk atau jasa yang dijual harus mempunyai nilai kemampulabaan yang tinggi tetapi tetap dengan harga yang wajar.

2. Memberikan pelayanan yang excellent dan didukung oleh tempat yang representatif.

a) Dalam semua situasi, semua insan yang ada dalam Sidiq manajemen diwajibkan melayani sesama dengan senyum yang tulus.

b) Pelayanan excellent dimaksudkan dengan pelayanan yang lain dan pada yang lain, yaitu pelayanan yang ditandai dengan keramahan, kecepatan, ketepatan, dan selalu berorientasi pada kepuasan baik untuk diri sendiri maupun yang dilayani.

c) Pelayanan yang excellent juga ditandai dengan pelayanan yang bersifat solutif (memberi solusi) dan proaktif (tidak menunggu).

d) Tempat yang representatif dimaksudkan dengan tempat yang strategis, nyaman, dan aman.

3. Mempunyai fundamental keuangan yang kokoh.

a) Ada kesinambungan antara pemasukan dan pengeluaran b) Jumlah hutang modal kerja tidak lebih dan 30% jumlah


(38)

commit to user 26

c) Punya kemampuan untuk mebiayai operasional selama 4 bulan kedepan. Apabila terjadi hal-hal di luar kewajaran. 4. Memberdayakan SDM yang profesional, berkualita dan

berakhlak mulia.

a) Proses rekrutmen yang memenuhi standart.

b) Penempatan SDM sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan.

c) Pengembangan SDM sesuai dengan kebutuhan. d) Pemenuhan jenjang karir yang jelas

e) Penempatan SDM melalui jalur rohani. 5. Mampu mencetak laba secara berkelanjutan

a) Laba berkelanjutan akan tetap tercipta apabila misi pertama sampai dengan ke empat dijalankan secara maksimal. b) Laba berkelanjutan ditandai dengan pertumbuhan laba dari

tahun ke tahun minimal 20%.

c) Laba berkelanjutan bisa diciptakan dengan selalu menghadirkan produk-produk inovatif.


(39)

commit to user 27

4. Struktur Jabatan Perusahaan

Gambar 3.1

Struktur Organisai Perusahaan

Sumber : Batik Beteng, Laweyan.

OWNER ATAU PEMILIK SIDIQ MANAJEMEN

MANAJER BATIK BETENG

KOORDINATOR TOKO BATIK BETENG

BAGIAN PEMASARAN

DUTA NIAGA BAGIAN


(40)

commit to user 28

5. Job Description

a. Pemilik Sidiq Manajemen Bertugas untuk :

1) Memimpin dan mengawasi kegiatan karyawan perusahaaan. 2) Menentukan garis kebijakan yang harus dilakukan oleh

semua karyawan.

3) Bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan hidup dan semua aset yang dimiliki perusahaaan.

b. Manajer Batik Beteng Bertugas untuk :

1) Mempertanggung jawabkan dan melaporkan pekerjaannya kepada pimpinan tertinggi.

2) Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pembuatan laporan rugi laba semua toko.

3) Bertanggung jawab membuat laporan gabungan atau konsolidasi dari semua toko.

4) Memberi superviser kepada seluruh anggota team administrasi.

5) Melakukan koordinasi dengan pimpinan unit lain. 6) Melakukan pengecekan atas semua laporan administrasi

yang dibuat oleh anggota team administrasu sebelum dilaporkan kepada pimpinan.


(41)

commit to user 29

7) Membuat laporan kegiatan bulanan.

8) Mengontrol dan bertanggungjawab atas semua perlengkapan administrasi.

9) Bertanggungjawab atas ketersediaan dan kevalidan data yang dibutuhkan oleh unit lain.

c. Koordinator Toko Batik Beteng Bertugas untuk :

1) Melakukan pengontrolan atas pelaksanaan tugas dutaniaga serta pelaksanaan opersional unit usaha toko. Karyawan yang harus diawasi secara langsung adalah dutaniaga dan bagian umum. 2) Mengontrol kondisi toko, yang berhubungan dengan alat yang mendukung jalannya operasional seperti alat komunikasi dan mesin penghitung.

3) Mengawasi pelaksanaan kerja dutaniaga dan bagian umum dalam hal kebersihan, penataan, kerapian, serta tata letak atau layout barang dagangan atau pajangan, etalase, dan penampilan dutaniaga.

4) Menegakkan disiplin serta aturan-aturan secara umum umum atas seluruh dutaniaga di unit usaha toko yang meliputi : jadwalkehadiran dutaniaga, pelaksanaan ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan manjer atau kepala tim toko.


(42)

commit to user 30

5) Pengontrolan secara umum yang meliputi : kontrol stok (agar perputaran barang optimal, dan tidak ada mutasi atau ciri cacat).

d. Bagian Pemasaran Bertugas untuk :

1) Melakukan survei pasar dan membuat prediksi pasar untuk menentukan jumlah target pasar.

2) Mengatur semua biaya pemasaran.

3) Melihat perbandingan harga, melihat mode-mode baru atau trend, mengorek informasi pembeli lain dalam satu suplayer, menanyakan kapasitas produksi dan kemampuan penyelesaian produksi.

4) Mengecek pendistribusian barang seperti pengecekan terhadap permintaan masing-masing unit, pengecekan barang yang ada, membagi sesuai permintaan masing-masing unit,

mengirimkan ke masing-masing unit.

e. Duta Niaga

Bertugas untuk :

1) Melayani konsumen

2) Sebagai kasir yang bertanggung jawab atas : a) Pelayanan pembayaran konsumen.


(43)

commit to user 31

b) Keluar masuk uang kasir, baik terhadap kas kecil (kas kasir) maupun mencatat laporan omzet penjualan.

3) Mengerjakan administrasi stok

4) Menjaga kebersihan stand seperti sebagai berikut :

a) Setiap saat kebersihan stand harus selalu diperhatikan, misalnya : menyapu lantai, membersihkan kaca, mengganti plastik kemasan yang yang tidak layak pakai.

b) Ikut bertanggung jawab terhadap penjagaan dan pemeliharaan alat-alat operasional toko

5) Pengadaan barang dan penataan barang seperti sebagai berikut :

a) Menata barang-barang yang kurang persediaannya dengan melihat KPB, kemudian melakukan permintaan barang kepada bagian pembelian/sanggan yang ditulis pada buku permintaan barang dengan persetujuan koordinator. KPB adalah kartu persediaan barang untuk mengetahui banyak sedikitnya barang yang ada di toko.

b) Menyampaikan permintaan-permintaan konsumen mengenai barang yang belum ada di toko kepada koordinator untuk disampaikan kepada bagian pembelian atau sanggan.

c) Menerima barang yang turun dari gudang. d) Menata barang di stand.


(44)

commit to user 32

1) Makan atau minum pada saat melayani konsumen 2) Tertawa keras-keras sehingga menarik perhatian 3) Melayani konsumen tanpa melihat wajah konsumen

4) Membedakan pelayanan kepada satu konsumen dengan konsumen yang lain

5) Bersikap santai dan memberikan konsumen menunggu 6) Bersolek ditempat terbuka

7) Memperhatikan ketidaksenangan anda dengan gerak-gerik yang kasar dan sinis

8) Melayani konsumen dengan posisi duduk atau sambil bertolak pinggang

9) Melayani dengan kasar demi service yang cepat atau stan yang terlalu sibuk

10)Membanting atau meletakkan sesuatu dengan keras 11)Menanggalkan sepatu dan berjalan-jalan tanpa sepatu 12)Mengangkat kaki tinggi-tinggi

13)Mengobrol dengan rekan sekerja sambil melayani konsumen

14)Mengobrol dengan konsumen terlalu lama sehingga konsumen lain dibuat menuggu

15)Membicarakan kasus konsumen kepada konsumen lain 16)Gerakan-gerakan tangan/kaki yang berlebihan


(45)

commit to user 33

17)Mempermalukan konsumen misalnya memberitahukan barang tersebut mahal harganya

18)Meremehkan konsumen/berpikir negatif terhadap konsumen 19)Meninggalkan konsumen tanpa pemberitahuan terlebih dahulu 20)Berteriak-teriak memanggil atau menanyakan kepada rekan lain

Selain menetapkan standar etika pelayanan Batik Beteng Laweyan Surakarta juga menentapkan Standar Kemampuan Pengenalan Barang (product knowledge). Standar kemampuan Pengenalan Barang tersebut antara lain :

1) Dutaniaga harus mengingat/hafal penempatan barang

2) Dutaniaga harus mengetahui dan paham semua barang yang dijual di toko, meliputi :

a) Motif (misalnya : bermacam-macam motif batik, misalnya sidomukti, sidoluhur, sidoasih, wahyu tumurun dsb.

b) Corak. Tahu corak ciri khas setiap daerah misalnya Solo, Yogya, Pekalongan, Madura, Bali, Palembang, dan sebagainya.

c) Harga.

d) Jenis bahan/kualitas (misalnya : sutra, organdi, katun dll). e) Kegunaan barang tersebut dan cara perawatannya.

f. Bagian Administrasi Bertugas untuk :


(46)

commit to user 34

1) Bertanggung jawab kepada koordinator atau supervisor atau manajer.

2) Membuat neraca.

3) Membuat laporan laba rugi. 4) Membuat laporan persediaan. 5) Membuat laporan hutang. 6) Membuat laporan piutang. 7) Membuat laporan akhir kas.

8) Membuat dan mengetik laporan penjualan untuk didistribusikan ke toko.

9) Menyediakan data untuk laporan pajak.

10) Mengarsip semua nota-nota baik penjualan, pembelian dan biaya-biaya dikelompokkan sesuai kaidah-kaidah administrasi.

11)Menyerahkan semua laporan kepada pimpinan administrasi pada tanggal 5 setiap bulannya untuk dikoreksi.

B. Laporan Magang Kerja 1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung ke dunia kerja, dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara langsung penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam perkuliahan.


(47)

commit to user 35

2. Tujuan Magang Kerja

a. Memperoleh pengalaman kerja dan pengetahuan secara langsung tentang berbagai aktifitas dalam dunia kerja.

b. Untuk menyelaraskan antara penerapan pembelajaran dikampus dengan dinamika pekerjaan masyarakat

c. Meningkatkan wawasan pekerjaan melalui pengalaman kerja.

d. Melatih mahasiswa memasuki dunia kerja dan pengayaan wawasan pekerjaan.

3. Lokasi Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan di TOKO BATIK BETENG yang beralamatkan di Jl. Dr. Radjiman No. 569 Laweyan, Solo, Jawa Tengah. 4. Jangka Waktu Magang Kerja

Magang kerja dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu mulai dari tanggal 18 Januari 2012 hingga tanggal 16 Maret 2012.

5. Kegiatan Magang Kerja

Dalam kegiatan magang kerja, penulis didampingi para karyawan perusahaan untuk membantu melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Untuk jadwal magang kerja, penulis diberikan waktu kelonggaran, yaitu masuk pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Jadwal kegiatan magang kerja yang diberikan juga tidak terstruktur, sehingga jika ada waktu luang penulis diijinkan untuk melihat atau mencari data-data yang dibutuhkan.


(48)

commit to user 36

Kegiatan kerja dibagi menjadi 2, yaitu masuk pagi dan masuk siang. Untuk jadwal masuk pagi dimulai pukul 08.00-16.00 WIB, sedangkan untuk jam masuk siang dimulai pukul 15.00-21.30 WIB. Kegiatan magang kerja selalu diawali dengan doa bersama, agar segala aktifitas kerja bisa berjalan dengan lancar. Selain itu juga selalu diadakan breefing untuk berbagi pendapat dan melaporkan stock-stock barang yang ada, sehingga perusahaan dapat mengerti perkembangannya. Sedangkan untuk istirahat jam pagi dimulai dari pukul 12.00-14.00 WIB (dilakukan secara bergantian), sedangkan untuk jam siang dimulai pukul 17.30-19.30 WIB (dilakukan secara bergantian).

C. Produk

Batik Beteng Laweyan merupakan peusahaan yang bergerak di bidang textil. Dalam memproduksi produknya, Batik Beteng Laweyan tidak membuat produknya sendiri, melainkan ada beberapa suplier yang menitipkan produknya pada Batik Beteng Laweyan. Selain itu, kantor pusat Batik Beteng Laweyan yaitu Sidiq Manajemen yang berada di Yogyakarta juga memproduksi sendiri produknya. Nantinya produk-produk yang diproduk-produksi dari pusat akan dikirim ke cabang-cabang mereka yang ada di berbagai kota, dan salah satunya adalah Batik Beteng Laweyan, Surakarta.


(49)

commit to user 37

Produk yang dijual di batik Batik Beteng Laweyan Surakarta ada dua macam kategori yakni produk buatan sendiri dan produk titipan atau konsinyasi. Produk buatan sendiri adalah produk yang diproduksi oleh Sidiq Manajemen yang nantinya akan dikirim ke Batik Beteng Laweyan Surakarta dan dijual. Sedangkan produk konsinyasi adalah produk titipan dari para supliyer yang berada di kota Solo dan sekitarnya, yang nantinya dijual di Batik Beteng dengan syarat jika dalam jangka waktu 3 bulan tidak terjual maka produk konsinyasi tersebut akan diretur atau dikembalikan kepada supliyer dan diganti dengan produk yang baru.

Produk buatan Batik Beteng mempunyai perbedaan dengan produk konsinyasi yang ada. Perbedaan antara produk buatan sendiri dengan produk konsinyasi yaitu produk buatan sendiri menggunakan lebel dari Batik Beteng sendiri, sedangkan Produk konsinyasi ditiap produknya menggunakan lebel menurut supliyernya, seperti lebel Nyiur Melambai, Klambi Q, Putra Bengawan, dan masih banyak lebel-lebel lainnya. Selain memiliki perbedaan produk buatan sendiri dan produk konsinyasi juga memiliki persamaan yakni sama-sama berbarcode Batik Beteng.

Produk yang ditawarkan Batik Beteng Laweyan Surakarta kepada konsumen sangat beragam. Produk tersebut antara lain :


(50)

commit to user 38

Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.

b. Batik cap

Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.

c. Batik lukis

Batik lukis adalah proses pembuatan batik dengan cara langsung melukis pada kain putih.

d. Batik Sarimbit

Batik sarimbit adalah baju batik sepasang yang biasanya digunakan seragam batik bagi pasangan suami istri.

e. Surjan

Surjan adalah Bentuk pakaian Takwa dengan lengan panjang, ujung baju runcing, leher dengan kancing 3 pasang, dua kancing di dada kanan berarti dua kalimat syahadat, tiga buah kancing tertutup.

f. Blangkon

Blangkon adalah tutup kepala khas beberapa suku/budaya di Indonesia, antara lain suku Jawa (sebagian besar berasal dari provinsi


(51)

commit to user 39

Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur), suku Sunda (sebagian besar berasal dari provinsi Jawa Barat dan Banten), suku Madura, suku Bali, dan lain-lain

g. Kain lurik

Kain lurik adalah salah satu kain tenun nusantara yang tumbuh dan berkembang di Pulau Jawa dengan motif garis-garis horisontal.

h. Kemeja Batik

Kemeja Batik adalah sebuah baju atau pakaian atas, terutama untuk pria. Pakaian ini menutupi tangan, bahu, dada sampai ke perut. Pada umumnya berkerah dan berkancing depan, terbuat dari batik, ada yangg berlengan panjang dan ada yang berlengan pendek.

i. Sepatu Batik

Sepatu batik adalah pembungkus kaki yang biasanya dibuat dari kulit atau karet yang bermotif batik.

j. Sandal Batik

Sandal batik adalah alas kaki dengan bahan kulit atau karet yang bermotif batik.

D. Distribusi

Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen ke konsumen akhir. Kegiatan distibusi merupakan tindak lanjut dari kegiatan promosi yang dilakukan oleh Batik Beteng Laweyan. Dalam proses


(52)

commit to user 40

pendistribusiannya, Batik Beteng memilih untuk mendistribusikannya secara langsung. Hal ini dikarenakan Batik Beteng sudah memiliki toko sendiri untuk mendisplay produk yang akan mereka jual. Dengan demikian Batik Beteng bisa langsung mengetahui respon dari konsumen terhadap produknya. Selain itu juga lebih menghemat biaya untuk pendistribusiannya.

E. Pembahasan

1. Strategi produk yang ada di Batik Beteng, Laweyan

Batik Beteng Laweyan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang textil. Dalam proses produksinya, Batik Beteng tidak memproduksi sendiri, melainkan mereka akan mendapat kiriman dari kantor pusatnya yang berada di Yogyakarta. Selain itu Batik Beteng juga menampung beberapa produk konsinyasi dari para produsen yang berada di daerah Solo dan sekitarnya.

Produk merupakan unsur pertama dan paling penting dalam suatu pemasaran. Strategi produk memerlukan berbagai keputusan yang terkoordinasi. Untuk menciptakan produk yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan (Kotler,dkk.


(53)

commit to user 41

2008). Oleh karena itu, dalam memilih produk Batik Beteng tidak mau asal-asalan dalam mendisplay barang. Mereka harus menyesuaikan apakah produk tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen saat ini.

Produk yang dijual pada Batik Beteng ditujukan untuk para wisatawan yang sedang berkunjung di kota Solo dan para kaum kelas menengah ke atas. Produk yang ada pada Batik Beteng Laweyan merupakan produk pilihan dari kualitas yang baik pula. Untuk menarik minat pengunjung, Batik Beteng juga sengaja memberikan tas secara gratis bagi para konsumen yang melakukan pembelian diatas Rp500.000,00. Selain itu, setiap satu bulan sekali barang-barang yang di-display selalu diganti dengan produk dan model yang baru. Hal ini dikarenakan agar pengunjung tidak merasa bosan dengan tampilan yang ada. Selain itu juga agar pengunjung dapat mengetahui variasi produk dari Batik Beteng, meskipun mereka hanya lewat di depan toko saja. Ini semua diharapkan bisa menarik minat pengunjung serta dapat meningkatkan permintaan konsumen tehadap produk yang ada pada Batik Beteng di Laweyan. 2. Strategi distribusi yang ada di Batik Beteng

Setiap badan usaha memiliki tujuan tertentu dalam melakukan aktifitas pemsaran, begitu pula dengan kegiatan saluran distribusi. Saluran distribusi merupakan salah satu unsur yang sangat penting bagi perusahaan untuk memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen.


(54)

commit to user 42

Hal ini dapat dipertimbangkan sebagai fungsi yang harus dilakukan untuk memasarkan barang secara efektif (Swastha, 2000). Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi saluran distribusi, agar aktifitas pemasaran produk dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan.

Dalam upaya menyalurkan produknya dari produsen ke konsumen, Batik Beteng perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang sesuai dengan keadaan dan kemampuan perusahaan. Sehingga Batik Beteng dapat menentukan langkah-langkah yang terbaik yang menyangkut pendistribusian produk. “Pemilihan saluran distribusi harus didasarkan pada estimasi tingkat penghasilan yang dapat menutup investasi” (Swastha, 2000). Selain itu, Batik Beteng juga harus mempertimbangkan dan mempelajari mengenai saluran distribusi yang akan digunakan supaya kelancaran pendistribusian barang hasil produksinya terjamin. Oleh karena sudah memiliki beberapa cabang, sehingga Batik Beteng tidak perlu repot untuk mendistribusikan produknya agar bisa sampai ke tangan konsumen. Barang-barang yang telah diproduksi oleh kantor pusat akan dikirimkan ke cabang-cabang yang ada.

Dengan demikian perusahaan bisa mengetahui langsung respon dari konsumen, apakah mereka puas dengan produk kita atau tidak. Hal ini dapat menjadi bahan evaluasi bagi Batik Beteng untuk lebih berinovasi


(55)

commit to user 43

dalam mengembangkan produk-produknya agar diminati para konsumen. Selain itu, perusahaan juga tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk memasarkan produk-produknya agar bisa sampai ke tangan konsumen.

Dalam upaya memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen, maka salah satu faktor penting yang tidak boleh diabaikan oleh Batik Beteng adalah menetapkan dan menggunakan saluran distribusi secara tepat. Perusahaan berusaha memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen dengan menggunakan perantara agen. Hal ini dimaksudkan untuk :

a. Meringankan biaya distribusi dan efektifitas waktu

dikarenakan pembeli potensial terbesar berada di berbagai tempat, maka hal tersebut akan menghabiskan banyak waktu serta menimbulkan biaya yang sangat besar bila perusahaan melakukan pendistribusiannya sendiri. Oleh karena itu, peggunaan perantara (cabang) sangat efektif untuk mempersingkat waktu dan biaya distribusi dalam menjangkau konsumennya.

b. Menjangkau segmen pasar

Dengan menggunakan cabang toko sebagai media untuk menyalurkan produknya ke semua segmen pasar, sehingga cakupan pasar dapat dijangkau seluas mungkin.


(56)

commit to user 44

dengan adanya cabang yang tersebar di beberapa tempat, maka perusahaan dapat memanfaatkannya untuk menyalurkan produk ke berbagai tempat. Cabang atau agen mempunyai peran penting dalam hal menangani masalah konsumen. Hal ini dikarenakan perantalah yang sering berhadapan dengan konsumen secara langsung.

d. Meningkatkan volume penjualan

dengan adanya penyaluran produk ke berbagai cabang yang ada pada Batik Beteng, diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini peneliti akan membuat beberapa kesimpulan yang didasarkan pada hasil pembahasan yang telah dikemukakan. Setelah diambil kesimpulan, maka peneliti juga akan memberikan saran yang diharapkan bisa memberikan manfaat bagi kemajuan Toko Batik Beteng di Laweyan.

A. Kesimpulan

Toko BATIK BETENG yang terletak di Laweyan, Solo ini merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang textil. Dalam menghasilkan


(57)

commit to user 45

produknya, perusahaan mengutamakan untuk memberikan produk yang terbaik bagi konsumen guna membantu memenuhi kebutuhan mereka. Berdasarkan dari penelitian maka dapat disimpulkan :

1. Dalam memasarkan produknya, Batik Beteng lebih memilih untuk menggunakan saluran distribusi langsung. Hal ini dimaksudkan agar Batik Beteng bisa menetahui secara langsung respon dari konsumen mengenai produk dari Toko Batik Beteng. Selain itu, Batik Beteng juga bisa meminimal biaya untuk masalah pendistribusiannya.

2. Dalam menerapkan strategi produknya, Batik Beteng lebih memilih untuk menawarkan produk yang sesuai dengan selera konsumen. Batik Beteng selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen agar mereka bisa terus mengembangkan usahanya.

B. Saran

1. Keputusan Batik Beteng untuk menggunakan saluran distribusi langsung sudah tepat dan perlu dijaga. Hal ini dapat kita lihat dari para pramuniaga yang mau secara langsung menawarkan produknya kepada konsumen yang datang, sehingga perusahaan bisa mengetahui secara langsung respon dari konsumen.

2. Sedangkan untuk produknya, sebaiknya Batik Beteng lebih selektif lagi dalam memilih model pakaian yang ada, sehingga semua produk yang ditawarkan perusahaan diharapkan bisa menarik minat konsumen untuk mencobanya serta meningkatkan permintaan produk.


(58)

commit to user 46

DAFTAR PUSTAKA

Gitosudarmo, Indriyo. 1999. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta

Kotler, Philip dan Amstrong, Gray. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. (Terjemahan : Bob Sabran). Edisi 12, Jilid 1, Jakarta : Erlangga.

Kotler, Phillip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. (Terjemahan : Bob Sabran). Buku 1. Jakarta : Erlangga.

Lamb, Hair dan Daniel. 2001. Pemasaran. (Terjemahan : Davi Doctarevia). Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Swastha, Basu. 2000. Manajemen Pemasaran. (Terjemahan : Bob Sabran). Jakarta : Erlangga.


(59)

commit to user 47

Stanton, J. William. 1990. Prinsip Pemasaran. (Terjemahan : Yohanes Lamarto). Jakarta : Erlangga.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Modern. Edisi 3. Yogyakarta : CV. Andi Ofset


(60)

commit to user 48


(61)

commit to user 49


(62)

commit to user 50


(63)

commit to user 51


(64)

commit to user 52

1. SURJAN


(65)

commit to user 53

3. KAIN LURIK

4. BLANGKON


(66)

commit to user 54

6. BATIK CAP

7. BATIK LUKIS


(67)

commit to user 55

9. KEMEJA BATIK

10.SANDAL BATIK


(68)

commit to user 56

12.TATA RUANG


(69)

commit to user 57


(1)

commit to user 52

1. SURJAN


(2)

commit to user 53

3. KAIN LURIK

4. BLANGKON


(3)

commit to user 54

6. BATIK CAP

7. BATIK LUKIS


(4)

commit to user 55

9. KEMEJA BATIK

10.SANDAL BATIK


(5)

commit to user 56

12.TATA RUANG


(6)

commit to user 57