DWIKI WIRANANDA F3209041
i
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya di Bidang Manajemen Pemasaran
Oleh :
DWIKI WIRANANDA NIM : F3209041
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2012
(2)
ii
(3)
iii
(4)
iv MOTTO
Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orang-orang yang memilih belajar, akan menjadi pemilik masa depan.
(Mario Teguh)
Belajar ketika orang lain tidur, bekerja ketika orang lain bermalasan, dan bermimpi ketika orang lain berharap.
(William A. Ward)
“….Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (Al Baqarah : 286)
Orang yang gagal, yang mampu menatap kegagalannya dengan kepala tegak dan siap bangkit kembali…adalah mereka yang siap menjadi dewasa dan sukses secara utuh.
(5)
v
PERSEMBAHAN
Dengan sepenuh rasa hormat, sebuah karya ini kupersembahkan kepada:
1. Bapak dan ibu tercinta yang selalu mengiringi dalam doa dan membesarkan saya hingga dapat mencapai cita-cita.
2. Kakak dan adik saya yang memberi semangat dan motivasi 3. Semua sahabat dan teman-teman MP
4. Seluruh Dosen yang memberi ilmu & pengetahuan 5. Seluruh almamater
Semua pihak yang telah membantu memperlancar jalannya Tugas Akhir
(6)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan anugerah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis memilih judul “PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PT. ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA”.
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari segala bentuk bantuan dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusunnya laporan ini, khususnya kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Djoko Purwanto, MBA, selaku ketua program DIII Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sebagai pembimbing yang sabar dalam memberikan pengarahan dan nasehat hingga tersusunnya Tugas Akhir ini. 3. Bapak Ahmad Mujahid, SE, M.SC, selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
arahan dan bimbingan dalam pembuatan tugas akhir ini.
4. Bapak Rudi Nurtjahja, SH , selaku Kepala Cabang PT.Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta
5. Ibu Sukesi Epy Susilowati, SH , terima kasih atas materi yang di berikan dan semua karyawan PT Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta
6. Bapak Ibu Dosen DIII Pemasaran yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis
(7)
vii
7. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya atas kekurangan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Juli 2012
Dwiki Wirananda
(8)
viii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
ABSTRACT .. ... iv
ABSTRAKSI ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI . ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. .... Perumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D... Manfaat Penelitian ... 4
E. .... Batasan Masalah ... 4
F. .... Metode Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A... Pengertian Manajemen Pemasaran ... 6
B. .... Pengertian Bauran Pemasaran ... 7 commit to user
(9)
ix
C. .... Pengertian Asuransi ... 19
D... Kerangka Pemikiran ... 21
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN ... 23
A... Gambaran Perusahaan ... 23
B. .... Laporan Magang ... 47
C. .... Pembahasan ... 49
BAB IV PENUTUP ... 63
A. Kesimpulan ... 63
B. .. Saran ... 65 DAFTAR PUSTAKA
(10)
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 21 Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 32 Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta.. 44
(11)
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Luas jaminan Griyapro plus ... 52 Tabel 3.1 Tarif Premi kendaraan bermotor ... 56 Tabel 3.2 Tarif premi asuransi Griyapro plus ... 57 Tabel 3.3 Tarif Premi AccidentPro 58
(12)
ABSTRACT
THE APPLICATION OF SERVICE MARKETING MIX IN SURAKARTA BRANCH OF PT.ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA
DWIKI WIRANANDA F3209041
From the title presented above, it can be seen that the main problem of marketing is how the Surakarta Branch of PT.Asuransi Binagriya Upakara applies marketing mix consisting of product, price, promotion, and distribution in running its business to improve the sales volume or guest number, so that the objective of this apprenticeship report writing is to fine out the application of marketing mix consisting of product, price, promotion, and distribution in running its business in the Grand Setiakawan Hotel Company of Surakarta.
In this current research, the period of research is planned from the research proposal writing to the implementation of research report. This study was taken place in the Surakarta Branch of PT.Asuransi Binagriya Upakara located in Beteng Store-Home Blok C No. 19 in Kapten Mulyadi Street-Surakarta. This study used a descriptive method by collecting and displaying data in the form of observation and literature from the company in order to support the data necessity. The data used was the secondary data, the one obtained from literatures relevant to insurance realm, used as the theoretical foundation for analyzing the data.
The products existed in the Surakarta Branch of PT.Asuransi Binagriya Upakara included Otopro, Griyapro Plus, and Accidentpro. The price in the Surakarta Branch of PT.Asuransi Binagriya Upakara is varied, depending on its type and quality. Meanwhile the price for every product depended on premium payment and the facilities given by each product in PT.Asuransi Binagriya Upakara. The advertising promotion and the personal selling were the effective means of introducing product to the public and to be known more easily. The media used included: Electronic media (internet), electronic media (internet), outdoor advertisement (company name billboard, banner). The distribution used by the PT.Asuransi Binagriya Upakara was conventional direct distribution from the company in which agent or supervisor (manager unit) visited the potential customer to be prospected.
Keywords: Marketing mix, Product, Price, Promotion, Distribution.
(13)
ABSTRAK
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PT.ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA
DWIKI WIRANANDA F3209041
Dalam judul yang disajikan diatas maka dapat dilihat masalah utama dalam pemasaran adalah bagaimana perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta menerapkan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi dalam menjalankan usahanya untuk meningkatkan volume penjualan atau jumlah nasabah, sehingga muncul tujuan laporan penulisan magang adalah untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, dan distribusi dalam menjalankan usahanya pada perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta.
Dalam penelitian kali ini waktu yang direncanakan dimulai dari penyusunan usulan penelitian sampai terlaksananya laporan-laporan penelitian ini, Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta yang terletak di ruko beteng blok C No.19 Jl. Kapten Mulyadi - Surakarta. Dengan menggunakan metode diskripsi yaitu dengan mengumpulkan dan menyajikan data dalam bentuk observasi dan literatur dari perusahaan guna menunjang kebutuhan data. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan literatur-literatur yang berhubungan dengan dunia asuransi, yang digunakan sebagai landasan teori untuk keperluan analisis data.
Produk yang terdapat di perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta antara lain, yaitu: Otopro, Griyapro plus, Accidentpro. Harga di dalam Perusahaan Binagriya Upakara Cabang Surakarta harga tersebut adalah premi. Sedangkan harga untuk setiap produknya tergantung oleh pembayaran premi dan fasilitas yang diberikan oleh masing- masing produk pada Binagriya Upakara Cabang Surakarta. Promosi periklanan (advertising) dan personal selling merupakan cara yang efektif untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat dan agar mudah dikenal. Media yang digunakan antara lain: Media elektronik (internet), Iklan luar ruangan (papan nama perusahaan,spanduk). Distribusi yang digunakan oleh perusahaan Binagriya Upakara Cabang surakarta adalah distribusi secara langsung biasa dari pihak perusahaan yaitu agen atau supervisor (unit manajer) mendatangi calon nasabah yang akan diprospek.
Kata kunci: Bauran pemasaran, Produk, Harga, Promosi, Distribusi.
(14)
23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini, manajemen harus mampu mengelola perusahaan dengan baik, khususnya dibidang pemasaran. Globalisasi merupakan realita yang harus dihadapi oleh pasar, termasuk bisnis jasa yaitu asuransi. Ada banyak perusahaan asuransi yang berada di kota Surakarta. Salah satunya adalah PT. Asuransi Binagriya Upakara ( general insurance). Perusahaan asuransi Binagriya Upakara tersebut harus
memaksimalkan strateginya dalam usaha mempertahankan atau
meningkatkan jumlah penjualan agar dapat bersaing dengan perusahaan asuransi lainnya.
Asuransi adalah pemindahan resiko di mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Resiko keuangan merupakan ketidakpastian yang berhubungan dengan kerugian akibat turunnya nilai ekonomi yang diasuransikan. Kontrak pemindahan resiko tersebut dinyatakan ke dalam polis. Atas pembelian polis asuransi jiwa, tertanggung telah memproteksi kerugian ekonomi dari unsur ketidakpastian. Ketika pembeli polis
(15)
24 berdasarkan ketentuan yang berlaku. Maka telah terjadi pengalihan resiko keuangan dari tertanggung ke penanggung dan atas pengalihan tersebut
tertanggung membayar premi kepada penanggung (Mampouw,
H.L.,2005).
Dalam dunia bisnis pemasaran adalah salah satu aspek penting dalam kesuksesan suatu perusahaan. Kelemahan yang biasa terjadi pada perusahaan di Indonesia adalah dalam bidang pemasaran yang merupakan aspek penting di dunia bisnis. Pengusaha kita dapat menghasilkan produk yang cukup bagus dengan biaya yang rendah, karena Indonesia kaya akan bahan baku dan tenaga kerja yang murah. Akan tetapi setelah produk itu jadi, pada umumnya mereka kesulitan untk memasarkannya. Oleh karena itu penerapan strategi pemasaran yang tepat harus dilakukan oleh perusahaan agar mendapat hasil yang optimal.
Dalam marketing mix terdapat 4 bauran yang dapat menjadi salah satu pedoman dalam melaksanakan pemasaran (4P), kemmpat bauran (4P)
tersebut adalah : product, price, promotion, place. Masing-masing bauran
mempunyai tujuan tersendiri dalam pemasaran. Untuk mempunyai tujuan perusahaan yaitu mencapai laba yang optimal dan untuk bertahan perusahaan menggunakan kegiatan pemasarannya sebagai ujung tombak keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mengorganisasi tiap-tiap bauran pemasaran tersebut agar teratur dengan baik sehingga nantinya perusahaan mendapatkan hasil yang optimal.
Bauran pemasaran menurut ( Swastha dan T Hani, 2000 ) adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan inti dari sistem pemasaran
(16)
25 Kegiatan pemasaran sangat menentukan sampai atau tidaknya produk yang dihasilkan perusahaan kepada konsumen sehingga kegiatan pemasaran yang tepat yang bisa digunakan untuk memenuhi keinginan konsumen.
Berdasar uraian diatas, penulis berkeinginan mengulas dan melakukan penelitian mengenai bagaimana penerapan PT. Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta menggunakan strategi bauran pemasaran untuk kegiatan pemasarannya sebagai ujung tombak keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, penulis memilih judul :
“PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA ASURANSI
BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA
”.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang
terdiri dari Produk (product), Harga (Price), Promosi (Promotion),
Distribusi (Place), yang dilakukan oleh PT. Asuransi Binagriya Upakara?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran (Marketing Mix) yang
terdiri dari Produk (product), Harga (Price), Promosi (Promotion),
Distribusi (Place), yang diterapkan oleh PT. Asuransi Binagriya Upakara.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diharapkan akan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
a. Dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan wawasan
(17)
26 jasa yang dapat memberikan kentungan pada perusahaan.
b. Sebagai tambahan pengalaman dan sarana berlatih untuk memberi
gambaran yang akan datang dalam memasuki dunia kerja.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terutama tentang penerapan strategi pemasaran.
3. Bagi Pihak Lain
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan refrensi atau kajian bagi penelitian-penelitian berikutnya.
E. BATASAN MASALAH
Penelitian dilakukan di PT. Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta dengan alamat di ruko beteng blok C No.19 Jl.Kapten Mulyadi Surakarta. Dengan tujuan mengetahui penerapan bauran pemasaran dari 7P
(Product, Price, Place, Promotion, Prosces, People, Phisical Evidence),
hanya 4P (Product, Price, Place, Promotion) yang menjadi permasalahan
utama dalam penelitian ini. Karena keterbatasan waktu dalam penulisan dan didalam penerapan bauran pemasaran hanya 4P yang menjadi peranan penting didalam perusahaan
(18)
27
F. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan design kasus yaitu mendeskripsikan suatu permasalahan tertentu dengan memfokuskan jawaban atas pertanyaan siapa dan bagaimana guna memperoleh jawaban jawaban atau kesimpulan.
2. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT ASURANSI
BINAGRIYA UPAKARA CABANG SURAKARTA yang terletak di Jl. Kapten Mulyadi – Surakarta 57113 Ruko Beteng Blok C No. 19
3. Sumber Data
Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, berupa data-data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain, dalam hal ini diambil dari dokumen-dokumen perusahaan, Data tersebut yaitu: gambaran umum perusahaan, dan struktur organisasi.
4. Tekhnik Pengumpulan Data
a. Observasi
Melaksanakan pengamatan langsung obyek yang diteliti, dengan cara datang langsung ke lokasi penelitian, yaitu di PT ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA.
b. Wawancara
Metode pengumpulan data dengan jalan Tanya jawab langsung kepada kepala cabang dan karyawan PT ASURANSI
(19)
28
c. Studi Pustaka
Mengumpulkan data dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sebagai bahan referensi
5. Tekhnik Pembahasan
Penelitian ini menggunakan tekhnik analisis deskriptif, yaitu tekhnik analisis data dengan cara mengelompokkan data,
menggambarkan atau menceritakan keadaan sesungguhnya tentang
penerapan bauran pemasaran (Marketing mix) dengan mendiskripsikan
dan menjelaskan tentang Produk (product), Harga (Price), Promosi
(Promotion), Distribusi (Place), yang diterapkan oleh PT ASURANSI BINAGRIYA UPAKARA.
(20)
29
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran terjadi bilamana setidak-tidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial mempertimbangkan sasaran dan sarana untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan dari pihak lain. Disini kita akan menggunakan definisi (manajemen) pemasaran yang disahkan pada
tahun 1985 oleh Asosiasi Pemasaran Amerika (American Marketing
Association):
Manajemen Pemasaran adalah proses perencanaan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi.
Manajemen pemasaran dapat terjadi dalam suatu organisasi dalam suatu organisasi dalam kaitanya dengan setiap pasarnya. Ambil contoh sebuah produsen mobil. Direktur personalia perusahaan ini berhubungan dengan pasar tenaga kerja direktur pembelian,dengan pasar bahan baku, direktur keuangan, dengan pasar uang. Mereka menetapkan sasaran dan mengembangkan strategi untuk mencapai hasil yang memuaskan di pasar-pasar ini. Tetapi, secara tradisional, para eksekutif ini tidak dinamakan pemasar, mereka juga tidak mengenyam pelatihan dalam bidang pemasaran.
Manajemen pemasaran secara historis hanya dikaitkan dengan tugas-tugas dan orang-orang yang menangani pasar pelanggan. Kita akan
(21)
30 mematuhi konvensi ini, walaupun apa yang kita bicarakan tentang
pemasaran juga berlaku untuk semua jenis pasar (Kotler, 1993). Jadi, dalam fungsi manajemen tersebut termasuk penganalisan, perencanan, pelaksanaan atau penerapan, serta pengawasannya. Tahap perencanaan, khususnya, merupakan tahap yang sangat menentukan terhadap kelangsungan dan sukses organisasi. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau
kemungkinan-kemungkinan yang akan datang termasuk disini adalah pengembangan program, kebijaksanaan, dan prosedur untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran.
B. Pengertian Bauran Pemasaran ( Marketing mix )
Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yaitu produk,struktur harga,kegiatan promosi, dan sistem distribusi
(Swastha,1996).
1. Produk ( Product )
Produk adalah suatu sifat yang komplek baik yang dapat diraba maupun tidak dapat diraba termasuk bungkus,warna,harga,prestise prusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya (Swastha,1996).
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar dapat perhatian, dibeli, digunakan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan ( Kotler & Amstrong, 2008 ). Dari hal tersebut menunjukkan bahwa dalam pemilihan suatu produk
(22)
31 harus memperhatikan unsur-unsur yang terdapat dari produk tersebut,
yaitu : atribut produk, pemberian merek (branding), pengemasan,
pemasangan label, dan jasa pendukung produk (Kotler &Amstrong, 2008).
a) Unsur – unsur yang terdapat pada produk
1. Atribut Produk
Pengemasan suatu produk melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan (Kotler & Amstrong, 2008). Manfaat ini dikomunikasikan dan diserahkan dari atribut seperti :
a)Kualitas Produk (Product Quality)
Yaitu kemampuan produk suatu untuk melaksanakan funsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.
b)Fitur (Features) Produk
Yaitu alat bersaing untuk membedakan produk dari perusahaan pesaing.
c)Rancangan Produk
Yaitu konsep yang lebih luas dibandingkan gaya (Kotler & Amstrong, 2008)
2. Pemberian merek (branding)
Pemberian merek sangat membantu pembeli dalam
(23)
32 konsumen adalah merek yang akan dikenal oleh masyarakat luas, baik dari jenis hurufnya ataupun penggunaan kata – kata dalam merek tersebut.
3. Pengemasan (Packaging)
Pengemasan yaitu suatu kegiatan merancang dan membuat wadah atau pembungkus auatu produk (Kotler & Amstrong, 2008). Pengemasan yang unik dan berkesan ketika konsumen membawanya merupakan suatu keunggulan dari produk tersebut. Semakin unik pengemasannya maka semakin besar pula konsumen memilih produk tersebut.
4. Pemberian Lebel (Labeling)
Label mempunyai fungsi mengidentifikasi,
menggambarkan dan mempromosikan suatu produk (Kotler & Amstrong, 2008). Label bisa bermacam – macam bentuknya mulai dari potongan kertas, gambar, grafik dll. Label
digunakan untuk mengetahui keunikan suatu produk terletak disuatu label tertentu.
5. Jasa Pendukung Produk
Adalah elemen dari strategi produk, perusahaan
menggunakan jasa pendukung produk sebagai alat utama untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang semakin banyak (Kotler & Amstrong, 2008).
b) Lupiyoadi dalam Swastha (2001) menyebutkan tentang konsep total
produk yang terdiri dari :
(24)
33 a) Core product (produk inti atau generic), terdiri dari produk itu
sendiri
b) Expected product (produk yang diharapkan), terdiri dari produk inti bersama pertimbangan keputusan pembelian minimal yang harus dipenuhi.
c) Augment product (produk tambahan), area yang memungkinkan suatu produk dideferensiasi terhadap yang lain.
Potensial product (produk potensial), tampilan (feature) dan manfaat tambahan yang berguna bagi konsumen atau mungkin menambah kepuasan konsumen.
2. Harga ( Price)
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.Harga juga dapat dimaksudkan sebagai suatu penawaran penjualan barang dan jasa tertentu untuk sejumlah rupiah tertentu (Basu Swastha,2001:185).
Dalam bauran pemasaran harga merupakan satu-satunya unsur yang menghasilkan pendapatan penjualan. Sedangkan unsur-unsur lainnya mengakibatkan keluarnya biaya. Harga merupakan unsur yang paling fleksibel dan cepat berubah diantara keempat elemen bauran pemasaran. Para pemasar dapat lebih mudah menaikkan atau menurunkan harga disbanding dengan variable lainnya.
Dalam menentukan harga , menejemen harus menentukan harga dasar yang tepat bagi produknya. Menejemen harus menentukan
(25)
34 strategi menyangkut potongan harga, pembaaran ongkos angkut, dan berbagai variable yang bersangkutan dengan harga.
Dalam menetapkan harga untuk suatu produk atau produk perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai dari penetapan harga diantaranya (Lupiyoadi, 2001 : 88).
1) Survival, merupakan usaha suatu perusahaan untuk meningkatkan profit ketika perusahaan sedang dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan, dimana usaha tersebut cenderung dilakukan untuk bertahan.
2) Profit Maximization, adalah penetapan harga yang bertujuan memaksimumkan profit dalam suatu periode waktu tertentu.
3) Sales Maximazation, merupakan penetapan harga yang dimaksudkan untuk membangun market saham dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.
4) Prestige, tujuan dari penetapan harga prestige adalah untuk memposisikan produk perusahaan tersebut sebagai produk yang eksklusif.
ROI (Return on investment), yaitu penetapan harga didasarkan atas
pencapaian return on investment yang dinginkan perusahaan.
3. Promosi ( Promotion)
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran (Basu Swastha, 1996 :234).
Adapun yang perlu diperhatikan dalam pemilihan promotion mix antara
lain:
(26)
35 1)Advertising (periklanan)
Iklan adalah salah satu sarana bagi seseorang atau perusahaan yang ingin menawarkan barang dagangan atau produk kepada khalayak. Dalam konsep iklan dikatakan bahwa iklan adalah
komunikasi searah dengan redudance yang menggunakan media
untuk membangun aware atau megingatkan konsumen (Jewler dalam Swastha, 2001).
Adapun peranan periklanan dalam pemasaran produk diantaranya :
a) Untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan produk yang
ditawarkan
b) Menambah pengetahuan konsumen tentang produk yang
ditawarkan.
c) Membujuk calon custome untuk membeli atau menggunakan
produk tersebut
d) Untuk membedakan diri dari perusahaan satu dengan perusahaan
lain yang mendukung positioning produk (Lupiyoadi dalam Swastha, 2001).
2) Personal Selling (penjualan tatap muka)
Sifat personal selling dapat dikatakan lebih luas karena tenaga penjual dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan dengan kebutuhan dan perilaku masing-masing calon pembeli. Selain itu tenaga penjual juga dapat segera mengetahui reaksi calon pembeli terhadap penawaran penjualan, sehingga dapat mengadakan penyesuaian-penyesuaian di tempat pada saat itu juga
Fungsi Personal selling :
(27)
36
a. Mengadakan analisa pasar.
b. Menentukan calon konsumen.
c. Mengadakan komunikasi.
d. Memberikan pelayanan.
e. Memajukan langganan.
f. Mempertahankan pelanggan.
3) Sales Promotion (promosi penjualan)
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimaksudkan untuk meningkatkan arus barang atau produk dari produsen sampai pada penjualan akhirnya. Promosi penjualan dapat diberikan kepada : (Lupiyoadi : 2001)
a)Customer, berupa free offers, sample, demonstration, coupuns, cash refunds, prized, contest and warranties
b)Intermediarries, berupa free goods, discounts, advertising, allowances, cooperative advertising, distribution contest, award.
c)Sales forces, berupa bonus, penghargaan, contest dan hadiah untuk
tenaga penjual terbaik (prized for best perfomer)
4) PR (public relations)
Public relations merupakan kiat pemasaran penting lainnya, dimana perusahaan tidk harus berhubungan hanya dengan pelanggan, pemasok , dan penyalur, tetapi ia harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang lebih besar (Lupiyoadi : 2001 : 10).
Beberapa tugas public relations diantaranya :
(28)
37
a) Membangun citra (image)
b) Mendukung aktivitas komunitas yang lainnya
c) Mengatasi permasalahan dan isu yang ada
d) Memperkuat positioning perusahaan
e) Mempengaruhi public yang spesifik
f) Mengadakan launching untuk produk atau produk baru
5) Direct Marketing (pemasaran langsung)
Pemasaran lansung merupakan elemen terakhir dalam bauran promosi.
4. Distribusi ( Place )
Basu swastha ( 1990: 190) memberikan defenisi tentang saluran distribusi sebagai berikut: Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ketangan konsumen sebagai pemakai. Saluran distribusi yang digunakan adalah suatu struktur yang menggambarkan alternativ saluran yang dipilih oleh para produsen seperti: pedagang besar, agen, dan pengecer.
5. Personal (People)
Bagi sebagian besar jasa, orang merupakan unsur vital dalam bauran pemasaran. Dalam produksi manufaktur, konsumen tidak terlalu memikirkan apakah karyawan produksi berpakaian tidak rapi, berbicara kasar ditempat kerja, atau terlambat datang ke tempat kerjanya. Yang penting bagi pembeli adalah kualitas barang yang dibelinya. Dilain pihak pada produksi jasa, setiap orang merupakan
(29)
38
“ part time marketer” yang tindakan dan perilakunya akan berpengaruh
terhadap out put yang diterima oleh para pelanggan
6. Bukti fisik (Physical Evidence)
Physical Evidence atau dengan kata lain bukti fisik merupakan suatu hal yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.
a. Unsur-unsur yang termasuk ke dalam Physical Evidence
1) Lingkungan Fisik
2) Fasilitas-fasilitas pendukung perusahaan
b.Pengaruh Physical Evidence dalam kualitas jasa
Faktor-faktor dari physical evidence yang mempengaruhi kualitas
jasa, antara lain:
1) Daya Tanggap (Responsiveness)
Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para
karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan saja akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
2) Reabilitas(Reliability)
Berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
3) Jaminan (Assurance)
(30)
39
Jaminan (Assurance) yaitu perilaku karyawan
mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para
karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai
pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk menanganisetiap pertanyaan atau masalah pelanggan.
4) Empati (Emphaty)
Berarti perusahaan memahami masalah para
pelanggannya dan dapat bertindak demi kepentingan pelanggan, serta dapat memberikan perhatian personal kepada pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
5) Bukti yang berwujud (Tangibles)
Hal ini berkenan dengan data tarik fasilitas fisik,
perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan. Selain itu juga, hal ini sebagai penunjang dalam meningkatkan kenyamanan pelanggan saat berinteraksi dengan perusahaan.
7. Proses ( Process )
Proses merupakan gabungan antara semua aktifitas yang
umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen (Rambat Lumpioadi, 2001).
(31)
40 Proses dalam bauran pemasaran dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Complexity, terkait dalam langkah-langkah dan tahap-tahap dalam proses.
b. Divergence, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah atau tahap proses.
Dari dua macam cara tersebut terdapat 4 pilihan yang dapat di pilih oleh marketer yaitu:
1) Reduced divergence (divergensi yang dikurangi), yang menurunkan biaya, meningkatkan produktivitas dan kemudahan distribusi.
2) Increased divergence (divergensi yang ditingkatkan), memperbanyak kustomisasi dan fleksibilitas dalam produk yang dapat menimbulkan naiknya harga.
3) Reducted complexcity (kompleksitas yang dikurangi), lebih mengarah pada strategi spesialisasi.
4) Increaced complexity (kompleksitas yang ditingkatkan), cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah layanan yang diberikan.
C. Pengertian Asuransi
Asuransi dalam bahasa Belanda “verzekering” berarti
pertanggungan. Dalam suatu asuransi terlibat dua pihak, yaitu yang satu sanggup menanggung atau menjamin, bahwa pihak lain akan mendapat
(32)
41 dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau semula belum dapat ditentukan saat akan terjadinya. Suatu kontra prestasi dari pertanggungan ini, pihak yang ditanggung itu, diwajibkan membayar sejumlah uang kepada pihak yang menanggung uang tersebut akan tetapi menjadi milik pihak yang menanggung. Apabila kemudian ternyta peristiwa yang dimaksud itu tidak terjadi. (Prodjodikoro Wirjono, 1981).
Pengertian resmi atau otentik, ini disebutkan dalam pasal 248 Tahun 1843 KUHD yang menentukan bahwa:
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjajnian antatra dua pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan, keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita oleh tertanggung yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungjawabkan.”
Terdapat tiga unsur tentang pengertian Asuransi, yaitu:
1. Unsur ke 1: pihak terjamin (verzekerde) berjanji membayar uang
premi kepada pihak penjamin (verzekeraar), sekaligus atau
berangsur-angsur.
2. Unsur ke 2: pihak penjamin berjanji akan membayar sejumlah
uang kepada pihak terjamin, sekaligus atau berangsur-angsur apabila terlaksana unsur ke 3.
3. Unsur ke 3: suatu peristiwa, yang semula belum jelas akan
(33)
42
Bidang usaha asuransi biasanya dibagi menjadi 2 (dua) bagian
yaitu :
1. Asuransi atas orang (personal insurance)
Asuransi yang obyeknya orang atau penutupan asuransi atas individu adalah asuransi yang berkaitan langsung dengan
individu. Ada empat macam perihal yang ditutup dalam personal
coverage ini yaitu : kematian, kecelakaan dan sakit, pengangguran dan karena umur tua.
2. Asuransi atas harta (property insurance)
Asuransi harta ditujukan terhadap peril-peril yang mungkin
menghancurkan properti atau harta kekayaan. Asuransi itu di Indonesia di golongkan ke dalam asuransi kerugian.
D. KERANGKA PEMIKIRAN
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
Sumber : Fandy Tjiptono (2004)
Product
Price
Promotion Marketing Mix
Place
(34)
43
Bauran pemasaran ( Marketing Mix ) merupakan seperangkat alat yang
dapat digunkan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat dipergunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Penyusunan komposisi unsur-unsur bauran pemasaran dalam rangka pencapaian tujuan organisasi bisa dianologikan dengan juru masak yang meramu bahan makanan menjadi hidangan yang bergizi dan enak disantap. Proses meramu bahan makanan yang dilakukan pemasar dan juru masak memiliki kesamaan, yaitu sama-sama
merupakan perpaduan antara ilmu pengetahuan (science) dan seni (art). Dengan
demikian, unsur pengalaman, kompetensi, pengetahuan, dan kreativitas memainkan peranan penting dalam menunjang kesuksesan pemasar maupun juru masak. (Fandy Tjiptono, 2004).
(35)
44
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Sejarah Perusahan PT Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta
Asuransi Binagriya merupakan salah satu Perusahaan Nasional yang bergerak di bidang usaha Asuransi Umum yang didirikan dan mendapat izin dari Menteri Keuangan RI pada tanggal 30 Juli 1990.
Pada awal berdirinya, Asuransi Binagriya menangani asuransi yang berhubungan dengan perumahan KPR- BTN yang menjangkau banyak wilayah dan berbagai konsumen, sebagai salah satu dari kerangka tugas PT. Bank Tabungan Negara (Persero) dalam upaya pengamanan dan kesinambungan kredit yang telah diberikan.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan dan pertumbuhan bisnis di berbagai sektor, serta ditopang dengan pengalaman dalam pengelolaan risiko, Asuransi Binagriya melakukan ekspansi dengan memperluas pangsa pasar di luar pasar captive, termasuk memperkenalkan produk-produk baru di luar Asuransi Kebakaran.
Penambahan Modal Perusahaan sebagai wujud nyata komitmen Pemegang Saham untuk memenuhi persyaratan permodalan oleh Pemerintah sebesar Rp. 100 Milyar, menjadikan posisi Perusahaan berada pada level atas di Industri Asuransi Nasional.
Dengan dukungan Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan handal, Perusahaan senantiasa menciptakan inovasi sehingga memberikan
(36)
45 Pengembangan jaringan kerja serta dukungan kerjasama dari Perusahaan Asuransi / Reasuransi yang ternama, baik dalam negeri maupun luar negeri semakin meningkatkan kemampuan Perusahaan untuk dapat memberikan pelayanan yang prima kepada tertanggung.
Dengan kekuatan dan potensi tersebut di atas, menjadikan Perusahaan semakin memiliki daya saing yang semakin kuat dan tajam (competitive and comparative advantage) untuk menjadi Perusahaan Asuransi Terpilih dan Terpercaya.
Aspek Legalitas Perusahaan
a. Izin Usaha: Keputusan Menteri Keuangan RI No.Kep.-
545/KM.13/ 1990, tanggal 26 Oktober 1990.
b. Akta Pendirian Perusahaan No.51 Tanggal 30 Juli 1990, Berita
Negara RI tertanggal 2 November 1990 No.88, Tambahan
No.4489/1990 dan Persetujuan Menteri Kehakiman RI
No.C2.5692. HT.01.01.th’90 tanggal 18 September 1990.
c. Perubahan Anggaran Dasar Terakhir diubah dengan Akta No. 8
tanggal 16 Februari 2009, yang dibuat oleh Yualita Widyadhari, SH, Notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM RI No. AHU-44336.AH.01.02 Tahun 2009
d. Susunan Terakhir Pengurus dimuat dalam Akta No.8 tanggal 14
Agustus 2009, yang dibuat dihadapan Edwar, SH, Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan HAM RI No AHU-AH.01.10.17150 tanggal 8 Oktober 2009.
(37)
46
2. VISI & MISI PERUSAHAAN
Visi BINAGRIYA
Menjadi Perusahaan Asuransi Terpilih dan Terpercaya.
Misi BINAGRIYA
a. Memberikan layanan yang baik bagi seluruh
Nasabah/Tertanggung.
Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia.
b. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
berdasarkan prinsip Good Corporate Governance untuk
meningkatkan stakeholders value.
c. Melindungi kepentingan Shareholders untuk peningkatan
produktifitas memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya.
BUDAYA KERJA
Budaya kerja BINAGRIYA memiliki 4 (empat) Nilai yang sebut dengan akronim LIFE:
· L = LAYANAN PRIMA · I = INTEGRITAS
· F = PROFESIONALISME
· E = KERJASAMA
4 (empat) Nilai Budaya Kerja BINAGRIYA ini menjadi landasan bagaimana BINAGRIYA mencapai visi"Menjadi Perusahaan Asuransi
(38)
47
· LayananPrima (ServiceExcellence)
Mewujudkan layanan terbaik dan memberikan kepuasan kepada Pelanggan.
· Integritas (Integrity)
Kemampuan dan kemauan untuk menyelaraskan antara pikiran, perkataan dan perbuatan secara konsisten sesuai dengan kebijakan Perusahaan serta nilai moral dan kebenaran.
· Profesionalisme (Professionalism)
Memiliki kompetensi yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya dan selalu meningkatkan kualitas diri untuk memberikan hasil terbaik bagi Perusahaan.
· Kerjasama (Teamwork)
Menciptakan sikap tulus dan terbuka dengan menjunjung tinggi prinsip saling percaya dan menghargai dalam hubungan antar sesama.
3. Permodalan dan pemegang saham
a. Permodalan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 1999 bahwa perusahaan asuransi baru harus memiliki modal disetor sekurang-kurangnya sebesar Rp. 100.000.000.000,-Dari sejumlah perusahaan asuransi kerugian di Indonesia yang jumlahnya kurang lebih 93 perusahaan, maka PT. Asuransi Binagriya Upakara termasuk dalam
(39)
48 dengan Akta No. 57 tanggal 23 April 2007, yang dibuat oleh Irwan Santosa SH., Notaris & PPAT di Jakarta modal perusahaan adalah sebagai berikut :
-Modal Dasar : Rp.150.000.000.000,- - Modal Disetor : Rp.100.929.000.000,- - Total Aset : Rp.135.153.478.894,- - Tingkat Solvabilitas (RBC) : 127.98 %
b. Pemegang Saham
Susunan Pemegang saham PT. Asuransi Binagriya Upakara berdasarkan Akta No. 57 tanggal 23 April 2007, yang dibuat oleh Irwan Santosa SH. adalah sebagai berikut :
1. Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT. Bank Tabungan Negara
(Persero)
2. Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia
3. Dana Pensiun PT. Bank Tabungan Negara (Persero)
4. CaptainSonnyPaago
5. Dana Pensiun PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
6. Produk Dan Istilah – Istilah PT Asuransi Binagriya Upakara
Cabang Surakarta
a. Produk PT Asuransi Binagriya Upakara Cabang Surakarta
1) Asuransi Harta Benda
Asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda akibat kebakaran, bencana alam (termasuk banjir,
(40)
49 kerusuhan, atau kerusakan lainnya yang timbul dari suatu kejadian yang tiba-tiba kecuali oleh hal-hal yang dikecualikan di dalam pengecualian (Exclusion) di dalam polis. Selain itu, disediakan juga jaminan atas kerugian sebagai akibat terganggunya usaha (business interruption) yang disebabkan kebakaran, bencana alam, kerusuhan, atau kerusakan lainnya. Jaminan yang diberikan oleh polis ini adalah kerugian atas Property yang biasanya dipertanggungan, antara lain rumah tinggal, pabrik, gedung perkantoran, hotel, apartemen, shopping center, dll.
2) Asuransi Kendaraan Bermotor
Asuransi yang menjamin kerugian dan atau kerusakan
Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang
dipertanggungkan yang secara langsung disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir / terperosok, perbuatan jahat orang lain, pencurian dan kebakaran.
3) Asuransi Pengangkutan
Asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan atas harta benda selama dalam pengiriman / diangkut dari satu tempat ke tempat lain baik dengan alat angkut darat (truck, kereta, trailer), laut (kapal) atau udara (pesawat). Jaminan yang
diberikan antara lain "all risks" yakni menjamin semua risiko
yang mengakibatkan kerugian akibat risiko-risko yang
(41)
50 angkut (terdampar, kandas, tenggelam, terbalik, tabrakan), bongkar muat di pelabuhan darurat, gempa bumi, letusan gunung berapi, pembuangan barang ke laut (jettison),
kontribusi kerugian umum (general average) dan penyebab
lainnya.
4) Asuransi Kecelakaan
Asuransi yang memberikan santunan kematian, cacat tetap (baik sebagian atau seluruhnya), cacat sementara (baik sebagian atau seluruhnya) serta santunan biaya pengobatan akibat kecelakaan diri Tertanggung atau orang yang dipertanggungkan. Perlindungan asuransi diberikan atas kecelakaan yang terjadi selama 24 jam dan atas kecelakaan yang terjadi diseluruh dunia. Orang – orang yang dapat dipertanggungkan seperti karyawan Tertanggung, anggota keluarga Tertanggung dll.
5) Asuransi Uang
Asuransi yang menjamin kerugian atas hilangnya uang tertanggung sebagai akibat dari pencurian (dengan kekerasan), perampokan dan lain sebagainya sebagaimana dijamin didalam
polis selama baik dalam tempat penyimpanan uang (Safe),
selama dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat lain (in Transit), selama uang yang dipertanggungkan disimpan
didalam Cashier's Box.
(42)
51
6) Asuransi Burglary
Asuransi yang menjamin resiko terhadap kebongkaran, pencurian yang disertai tindakan pemaksaan dan pengerusakan.
7) Asuransi Rekayasa
Asuransi yang menjamin kerusakan atau kerugian akibat kerusakan material dan tanggung jawab terhadap pihak ketiga
selama masa pembangunan (construction) atau pada saat
pemasangan (erection), serta kerusakan atau kerugian pada
peralatan mesin atau elektronik.
8) Asuransi Surety Bond
Adalah suatu bentuk penjaminan dimana Surety
(perusahaan asuransi) menjamin Principal (kontraktor
/vendor/supplier) akan melaksanakan kewajiban atas suatu prestasi/kepentingan kepada Obligee (Bowheer/Beneficiary)
sesuai kontrak/perjanjian antara Principal dan Obligee.
b. Istilah-istilah dalam asuransi PT. Asuransi Umum Binagriya
Upakara
1)Penanggung
Penangggung adalah pihak yang menanggung beban risiko sebagai imbalan premi yang diterimanya dari tertanggung. Jika terjadi evenemen yang menjadi beban penanggung, maka penanggung berkewajiban mengganti kerugian.
(43)
52
2)Tertanggung
Tertanggung adalah pihak yang menggunakan asuransi.
3)Tarif
Tarif adalah Suatu harga satuan dari suatu kontrak Asuransi tertentu, untuk obyek pertanggungan tertentu.
4)Premi
Premi adalah sebagian uang yang diberikan oleh penanggung kepada tertanggung untuk mengganti kerugian yang mungkin diderita oleh tertanggung.
5)Polis
Polis adalah suatu kontrak yakni suatu perjanjian yang sah antara penanggung (dalam hal ini perusahaan asuransi) dengan tertanggung, dimana pihak penanggung bersedia menanggung sejumlah kerugian yang mungkin timbul dimasa yang akan datang dengan imbalan pembayaran (premi) tertentu dari tertanggung
(44)
53
7. Struktur Organisasi
Gambar 3.1.Struktur Organisasi PT. Asuransi Binagriya Upakara Kantor Pusat Sumber: PT. Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta
a. Deskripsi Jabatan Kantor Pusat
1. Direktur Utama
DIREKTUR UTAMA
Direktur teknik
Direktur Pemasaran
Direktur Keuangan
Satuan Pengawasan
Intern Dept.
Keuangan Dept.
Pemasaran Dept.
Underwriting Corporate
Secretary
Dept. Reasuransi
Dept. Klaim
Dept. Teknik Informasi
Dept. Personalia &
Umum Dept. Akuntansi
Kantor Cabang
(45)
54 Bertugas memimpin dan mengkoordinasi direktur perusahaan yang terdiri dari:
a. Direktur Teknik
b. Direktur Pemasran
c. Direktur Keuangan
2. Direktur Teknik
Bertugas mengkoordinasi unit kerja yang terdiri dari :
a. Departemen Underwriting
b. Departemen Reasuransi
c. Departemen Klaim
3. Departemen Pemasaran
Bertugas mengkoordinasi unit kerja departemen pemasaran.
4. Direktur Keuangan
Bertugas mengkoordinasi unit kerja yang terdiri dari :
a. Departemen Keuangan
b. Departemen Asuransi
c. Departemen personalia dan umum
d. Departemen tekhnologi informasi
(46)
55
5. Departemen Underwriting
Memiliki tugas :
a. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja, dan anggaran
tahunan departemen underwriting sesuai dengan RKAPT yang telah diputuskan.
b. Menyelenggarakan pengelolaan akceptasi dan administrasi
KPR dan AJK BTN.
c. Menyelenggarakan pengelolaan akseptasi dan administrasi
diluar tugas pokok KPR yang penutupannya berdasarkan PKS yang menjadi produk Kantor Pusat;
d. Menyelenggarakan pengelolaan akseptasi dan analisa resiko
penutupan diatas limit wewenang kantor cabang dan penutupan kantor pusat;
e. Membina dan menjalin hubungan kerja yang kondusif baik
secara internal maupun eksternal dalam rangka kemitraan bisnis;
f. Meningkatkan kemampuan underwriting dalam mengelola
resiko;
g. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen
Underwriting.
6. Departemen Reasuransi
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen reasuransi adalah:
(47)
56
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Departemen Reasuransi dan melaksanakan Rencana kerja dan Anggaran departemen Reasuransi sesuai dengan RKAPT yang telah diputuskan;
b. Melakukan pengelolaan penyebaran resiko kepada
pihak-pihak reasuradur dan perusahaan asuransi;
c. Melakukan pengelolaan bisnis reciprocal dari perusahaan
reasuransi dan perusahaan asuransi lainnya;
d. Merencanakan, menyusun dan melaksanakan serta
melakukan monitoring terhadap perjanjian treaty masuk
dan keluar;
e. Menciptakan hubungan kerja yang kondusif serta
meningkatkan kemampuan personil dalam pengelolaan penyebaran resiko serta menjalin kerja sama dengan pihak ekstern dalam rangka kemitraan bisnis;
f. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen
Reasuransi.
7. Departemen Klaim
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen klaim adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
(48)
57 Anggaran departemen Klaim sesuai dengan RKAPT yang telah diputuskan;
b. Memproses klaim atas penutupan bidang operasional
Kantor Pusat dan klaim atas penutupan Kantor Cabang yang nilai kerugiannya melebihi limit wewenang klaim Kantor Cabang;
c. Melaksanakan monitoring atas pelaksnaaan penanganan
klaim dan membuat laporan klaim secara akurat;
d. Menciptakan hubungan kerja yang baik dengan unit kerja
lainnya serta meningkatkan kemampuan profesionalisme personil dalam penanganan klaim;
e. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen Klaim.
8. Departemen Pemasaran
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen pemasaran adalah;
a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan
departemen Pemasaran dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Departemen pemasaran sesuai dengan RKAPT yang telah diputuskan;
b. Merumuskan langkah-langkah di dalam menciptakan,
menetapkan strategi pasar serta memelihara dan membina jaringan pemasaran perusahaan;
(49)
58
c. Melakukan penelitian dan mengembangkan informasi pasar
dalam upaya peningkatan pangsa pasar dan perluasan pasar;
d. Melakukan pembinaan secara inklusif, efisien dan terarah
serta membina dan menjalin hubungan yang kuat dengan lingkungan
e. Industry asuransi, dalam kerangka pembinaan pemasaran;
f. Ditetapkan dalam RKAPT;
Menciptakan terjadinya hubungan kerja yang kondusif serta meningkatkan kemampuan profesionalisme dalam rangka memelihara bisnis;
g. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen Pemasaran
9. Departemen Keuangan
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen keuangan adalah;
a. Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan
departemen Pemasaran dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Departemen keuangan sesuai dengan RKAPT yang telah diputuskan;
b. Menyusun strategi manajemen di bidang keuangan baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang;
c. Memelihara tingkat likuiditas, solvabilitas, rentabilitas dan
leverage perusahaan;
(50)
59
e. Membina hubungan kerja yang kondusif baik di dalam
maupun di luar dan meningkatkan kemampuan personil yang ada di Derpartemen Keuangan.
f. Melakukan administrasi di Departemen Keuangan.
10.Departemen Akuntansi
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen akuntansi adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
b. Departemen Akuntansi dan melaksanakan Rencana Kerja
dan Anggaran Departemen Akuntansi sesuai dengan RKAPT yang telah diputuskan;
c. Melakukan analisa, evaluasi dan mengembangkan
metode proses akuntansi;
d. Membuat laporan keuangan perusahaan / konsolidasi
laporan keuangan
e. Kantor Pusat dan Kantor cabang yang akurat dan tepat
waktu serta dapat dipertanggungjawabkan untuk
kepentingan pengambilan keputusan;
f. Membuat laporan keuangan untuk kepentingan ekstern
maupun intern sesuai dengan ketentuan yang ada;
g. Menyusun dan memantau pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang;
(51)
60
h. Membina hubungan kerja yang kondusif baik di dalam
maupun diluar dan meningkatkan kemampuan atau profesionalisme personil yang ada di Unit Kerja Departemen Akuntansi;
i. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen
Akuntansi.
11.Departemen Personalia dan Umum
Adapun tugas pokok yang dimiliki oleh departemen personalia dan umum adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Departemen Personalia dan Umum dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran
b. Departemen personalia dan Umum sesuai dengan RKAPT
yang telah diputuskan;
c. Melakukan perencanaan dan pengembangan pegawai;
d. Melakukan analisa kebutuhan pegawai dan pengembangan
pegawai;
e. Melakukan perencanaan dan melakukan proses
rekruitmen pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan;
f. Melakukan pengembangan pegawai dengan
memperhatikan formasi yang ada, jenjang karir serta
melakukan peningkatan kualitas pegawai melalui
pengembangan pendidikan;
(52)
61
g. Melakukan proses yang terkait dengan pemberian
kompensasi dan kesejahteraan pegawai;
h. Melakukan pembinaan pegawai dan penilaian pegawai;
i. Merencanakan dan mengendalikan anggaran pengeluaran
biaya dan investasi modal;
j. Menatausahakan dan menatalaksanakan pengadaan barang
pembekalan dan belanja modal sesuai dengan kebutuhan perusahaan;
k. Penyelenggara dan tatalaksana kegiatan rumah tangga
perusahaan;
l. Membina dan menjalin hubungan yang baik, baik pada
Unit Kerja
m. Departemen Personalia dan Umum maupun Unit Kerja
lainnya dalam kerangka membina keharmonisan kerja yang kondusif;
n. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen
Personalia dan Umum.
12.Departemen Teknologi Informasi
Adapun tugas pokok dari departemen teknologi informasi adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Departemen Teknologi Informasi dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran
(53)
62
b. Departemen Teknologi Informasi sesuai dengan RKAPT
yang telah diputuskan;
c. Membuat kerangka kerja, jadual tugas dan
berpartisipasi dalam pengembangan rencana jangka menengah dan jangka panjang sistem dan informasi seluruh kegiatan perusahaan dalam bidang komputer;
d. Menganalisa kebutuhan, mengidentifikasi persyaratan,
mengidentifikasi dan mengevaluasi seluruh program
aplikasi kegiatan perusahaan serta memperkirakan
kemungkinan perubahan sistem pada masa yang akan datang;
e. Mengoptimalisasikan, memelihara kelancaran cakupan
penggunaan fasilitas computer dan mengamankan
penggunaan data dan informasi yang dibuat;
f. Membuat rancangan mengenai schedule penggunaan
dan mengevaluasi semua perangkat lunak dan perangkat keras yang dipergunakan;
g. Melakukan penyederhanaan sistem prosedur semua
kegiatan perusahaan, sekaligus merencanakan sistem test
dan prosedur penyiapan data untuk keperluan
implementasi program aplikasi serta mengevaluasi terus
menerus penggunaan bahasa program dan tehnik
(54)
63
h. Menciptakan hubungan kerja yang baik serta meningkatkan
kemampuan profesionalisme personil dalam pemrograman dan penanganan komputer;
i. Melakukan administrasi Unit Kerja Departemen Teknologi
Informasi.
13.Corporate Secretary
Adapun tugas pokok dari corporate secretary adalah;
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Corporate Secretary dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Corporate Secretary sesuai dengan RKAPT yang telah diputuskan;
b. Pembuatan dan penyempurnaan terhadap peraturan dan
ketetapan serta kebijakan perusahaan;
c. Melakukan modifikasi terhadap segala ketentuan-ketentuan
baik ketentuan perusahaan maupun ketentuan pemerintah yang berkaitan dengan perasuransian;
d. Pembuatan dan penyempurnaan perjanjian dengan pihak
ketiga;
e. Mengelola dan memberikan pertimbangan hukum serta
melakukan upaya hukum terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan pihak eksternal maupun internal
(55)
64
f. Pembuatan perencanaan strategis perusahaan baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek;
g. Melakukan kegiatan protokoler perusahaan serta menjadi
pusat informasi dan publikasi perusahaan;
h. Melakukan fungsi kesekretariatan perusahaan, yang
meliputi kegiatan penatausahaan perusahaan dan mengelola fasilitas Direksi dan Komisaris;
i. Melakukan pengamanan perusahaan secara keseluruhan
baik terhadap asset maupun personil;
j. Mengusahakan terjalin dan terbinanya suasana hubungan
kerja yang kondusif baik secara internal maupun eksternal;
k. Melakukan administrasi Unit Kerja corporate Secraty.
14.Satuan Pengawasan Intern
Adapun tugas pokok dari satuan pengawasan intern adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Satuan
Pengawasan Intern dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Pengawasan Intern sesuai dengan RKAPT yang telah diputuskan;
b. Melakukan pengawasan secara pasif terhadap unit kerja
baik Kantor Pusat maupun Kantor Cabang atas ketaatan terhadap segala ketentuan yang \berlaku baik yang menyangkut manajemen, keuangan maupun operasional
(56)
65 dan kemudian menyampaikannya kepada Direksi;
c. Melakukan proses pemeriksaan baik secara rutin maupun
secara khusus atas perintah Direksi terhadap pelaksanaan Peraturan Direksi, Ketetapan dan Kebijakan Perusahaan;
d. Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan sistem dan
prosedur operasional perusahaan;
e. Menganalisa, mengevaluasi dan melaporkan kinerja Kantor
Pusat, Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan berdasarkan hasil pemeriksaan aktif dan pasif;
f. Mengusahakan terjalinnya hubungan kerja yang kondusif
dan mengembangkan kemampuan dan ketrampilan tenaga pemeriksa;
g. Melakukan administrasi Unit Kerja Satuan Pengawasan
Intern.
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Asuransi Binagriya Upakara Kantor Cabang
Kepala Cabang
Kepala Seksi Teknik Kepala Seksi
Pemasaran
Agen Bag. Klaim &
Underwriting
Kepala Seksi Keuangan
(57)
66
b. Deskripsi Jabatan Kantor Cabang
1. Kepala Cabang
Adapun tugas pokok dari kepala cabang adalah:
a. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Kantor
Cabang dan melaksanakan Rencana Kerja dan Anggaran Kantor Cabang sesuai dengan RKAPT yang telah diputuskan;
b. Melaksanakan kebijakan strategi manajemen berdasarkan
ketetapan, ketentuan dan peraturan-peraturan perusahaan yang telah ditetapkan Direksi;
c. Mengusahakan pencapaian target produksi dan
profitabilitas yang telah ditetapkan dalam RKAPT;
d. Mengusahakan tercapainya efisiensi, efektifitas demi
kelancaran pelaksanaan tugas dan peningkatan kualitas kerja di Kantor Cabang;
e. Mengusahakan terjalin dan terbinanya suasana hubungan
kerja yang kondusif baik secara intern maupun ekstern dalam rangka memelihara kemitraan bisnis;
f. Melakukan administrasi Unit Kerja Kantor Cabang;
g. Mempersiapkan kader-kader pimpinan untuk memperluas
(58)
67
2. Kepala Seksi Tehnik
Adapun tugas pokok Kepala Seksi Tehnik adalah Bertugas mengkoordinasi Bag Klaim dan Underwriting Kantor cabang.
3. Bagian Klaim Dan Underwriting
Adapun tugas pokok Bagian Klaim dan Underwriting adalah
Melaksanakan monitoring atas pelaksnaaan penanganan klaim
dan membuat laporan klaim secara akurat, dan Meningkatkan kemampuan underwriting dalam mengelola resiko.
4. Kepala Seksi Keuangan
Adapun tugas pokok Kepala Seksi Keuangan adalah Menyusun strategi manajemen di bidang keuangan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang dikantor cabang.
5. Kepala Seksi Pemasaran
Adapun tugas pokok Kepala Seksi Pemasaran adalah
Merumuskan langkah-langkah di dalam menciptakan,
menetapkan strategi pasar serta memelihara dan membina jaringan pemasaran kantor cabang
6. Agen
Adapun tugas pokok Agen adalah Melakukan penelitian dan mengembangkan informasi pasar dalam upaya peningkatan dan perluasan pasar penjualan.
(59)
68
B. LAPORAN MAGANG KERJA
1. Pengertian Magang Kerja
Program magang kerja adalah suatu upaya mengarahkan masiswan agar dapat merasakan situasi dunia kerja, melihat dan melakukan perkerjaan yang berhubungan dengan program studinya. Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang sifatnya wajib, dengan berorientasi pada dunia usaha. Mahasiswa program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas sebelas Maret Surakarta diharapkan dapat mengamati permasalahan yang ada di dunia kerja.
2. Tujuan Magang Kerja
a. Mencoba untuk belajar menerapkan ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan dengan realita yang ada di lapangan.
b. Mahasiswa dapat melakukan adaptasi sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga dapat menciptakan tenaga terampil yang siap kerja serta mampu mengembangkan diri secara professional sesuai dengan bidangnya.
c. Digunakan sebagai syarat untuk melengkapi dan memenuhi dalam menempuh ujian Tugas Akhir.
3. Pelaksanaan Magang Kerja
a. Waktu dan Pelaksanaan Magang Kerja
1) Waktu : 7 Februari 2012 – 7 Maret 2012
2) Tempat : PT Asuransi Binagriya Upakara yang beralokasi Ruko
Beteng Block C No. 19 jalan Kapten Mulyadi – Surakarta 57113
(60)
69
b. Kegiatan Magang Kerja
Pada magang kerja kali ini, penulis ditempatkan pada bagian keagenan dan di mulai bekerja pada pukul 09.00 hingga pukul 15.00 WIB dan dilaksanakan pada hari Senin sampai jumat. Pada minggu pertama penulis diberi pembekalan dan pengenalan tentang sejarah perusahaan, lingkungan perusahaan, dan produk perusahaan PT Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta.
Pada waktu minggu ke 2 dan 3 dalam kegiatan magang kerja, penulis yang ditempatkan pada bagian keagenan melakukan rapat dengan pimpinan cabang perusahaan untuk mencari calon nasabah yang akan di prospek untuk menjadi nasabah. Setelah itu penulis melakukan kerja lapangan dengan melakukan prospek kepada cslon nasabah yang telah dirapatkan sebelumnya. Apabila calon nasabah yang bersedia mengasuransiakan barangnya, maka penulis mengajukan surat penawaran serta premi atas barang yang akan diasuransikan oleh calon nasabah. Setelah itu pimpinan dan penulis melakukan evaluasi terhadap calon nasabah yang belum bersedia melakukan asuransi atas barangnya. Pada minggu ke 4 penulis dan agen tetap melakukan kunjungan terhadap nasabah yang sudah membayar premi untuk mengetahui kondisi barang yang sudah diasuransikan, dikarenakan premi dibayar di muka selama 1 tahun.
(61)
70
C. PEMBAHASAN
Bauran pemasaran mempunyai peranan penting demi kelangsungan hidup perusahaan. Produk yang berkualitas, harga yang bersaing, saluran distribusi yang mudah dijangkau dan strategi promosi yang baik, adalah sebagian dari beberapa cara yang dilakukan perusahaan dalam melakukan kegiatan pemasaran. Adapun perusahaan Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta dalam menerapkan strategi bauran pemasaran bertujuan untuk meningkatkan jumlah nasabah adalah sebagai berikut:
1. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditwarkan kepada pasar agar mendapat perhatian, dibeli, digunakan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler & Armstrong, 2008). Produk yang ditawarkan oleh asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta adalah Otopro (asuransi kendaraan bermotor), Griyapro Plus (asuransi kebakaran), Accidentpro (asuransi kecelakaan diri).
a. OTOPRO ( Asuransi Kendaraan Bermotor )
OTOPRO adalah asuransi yang menjamin kerugian dan atau kerusakan Kendaraan Bermotor dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang secara langsung disebabkan oleh tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir / terperosok, perbuatan jahat orang lain, pencurian dan kebakaran.
Jaminan OTOPRO:
1) Pergantian atas kerugian (kerusakan atau kehilangan) kendaraan
bermotor, yang sebagian atau seluruhnya disebabkan oleh
(62)
71 tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau terpelosok, perbuatan jahat orang lain, pencurian, kebakaran
2) Tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga (kerusakan atas
harta benda, biaya pengobatan, cidera badan, dan atau kematian, biaya perkara akibat kecelakaan)
3) Santunan meninggal dunia akibat kecelakaan bagi PENGEMUDI
4) Biaya pengobatan akibat kecelakaan bagi PENGEMUDI
5) Santunan cacat tetap (sesuai dengan prosentase akibat kecelakaan
bagi PENGEMUDI)
6) Biaya pengobatan akibat kecelakaan bagi PENUMPANG
(maksimum 4 orang)
7) Santunan meninggal dunia akibat kecelakaan bagi PENUMPANG
(maksimum 4 orang)
8) Bantuan biaya pengurusan dokumen akibat pencurian.
9) Biaya Derek akibat kecelakaan
10)Kerugian akibat bencana alam
11)Kerugian akibat huru-hara
12)Kerugian akibat terorisme dan sabotase.
b. GRIYAPRO PLUS (asuransi Kebakaran)
GRIYAPRO PLUS adalah asuransi yang memberikan penghantian kerugian akibat kebakaran, petir, peledakan, kejatuhan pesawat, asap, kerusuhan dan huru hara, pencurian dengan kekerasan, tanggung jawab hukum, kerusakan yang disengaja untuk mencegah
(63)
72 pembersihan puing-puing, meninggal dunia kecelakaan akibat kebakaran, biaya rumah sakit kerena kecelakaan akibat kebakaran, biaya sewa rumah pengganti, gempa bumi, tsunami, dan kebakaran akibat gempa.
Tabel 3.1 Griya pro plus
Luas Jaminan
Premi : Rp. 200.000,-/tahun Nilai Pertanggungan s/d Rp.
200 juta
Premi : Rp. 650.000,-/tahun Nilai Pertanggungan s/d Rp. 500
juta
GRIYAPRO SILVER GRIYAPRO GOLD
Resiko Sendiri Max
Penggantian
Resiko Sendiri Max
Penggantian kebakaran, petir, peledakan, kejatuhan pesawat, asap Nil Max.Rp.200 juta Nil Max.Rp.500 juta kerusuhan dan huru hara Rp.10 juta/orang Max.5 orang Max.Rp.200 juta Rp.10 juta/orang Max.5 orang Max.Rp.500 juta pencurian dengan kekerasan 5% dari klaim min Rp.500.000,-Max.Rp.5 juta
5% dari klaim min Rp.500.000,-Max.Rp.10 juta tanggung jawab hukum pihak ketiga Nil Max.Rp.10 juta Nil Max.Rp.20 juta kerusakan yang disengaja untuk mencegah menjalarnya api Nil Max.Rp.200 juta Nil Max.Rp.500 juta biaya pemadam kebakaran Nil Max.Rp.10 juta Nil Max.Rp.20 juta tertabrak kendaraan Nil Max.Rp.10 juta Nil Max.Rp.20 juta pembersihan puing-puing Nil Max.Rp.10 juta Nil Max.Rp.20 juta meninggal dunia kecelakaan akibat kebakaran Nil Rp.10 juta/orang Max.5 orang Nil Rp.20 juta/orang Max.5 orang biaya rumah sakit kerena kecelakaan akibat kebakaran Nil Rp.1 juta/orang Max.5 orang Nil Rp.2 juta/orang Max.5 orang
(64)
73 Sumber: PT.Asuransi Binagriya Upakara
c. ACCIDENTPRO (Asuransi Kecelakaan Diri)
Accidentpro memberikan santunan terhadap:
1)Resiko kematiaan , cacat tetap, biaya perawatan dan atau
pengobatan yang secara langsung disebabkan oleh suatu kecelakaan yang dijamin polis;
2)Resiko kematiaan, cacat tetap, biaya perawatan atau pengobatan
yang diakibatkan oleh:
a) Masuknya virus atau kuman penyakit ke dalam luka yang
diderita sebagai akibat dari suatu kecalakaan yang dijamin polis
b) Komplikasi atau bertambah parahnya penyakit yang
disebabkan oleh suatu kecelakaan yang dijamin polis.
Kecelakaan diri tidak dijamin asuransinya apabila:
1) Kecelakaan yang terjadi sebagai akibat langsung dan
tertanggung:
a) Turut serta dalam lalu lintas udara, kecuali sebagai
penumpang yang sah dari suatu maskapai penerbangan, biaya sewa
rumah pengganti
Nil Max.Rp.5
juta
Nil Max.Rp.200
juta gempa bumi,
tsunami, dan kebakaran akibat gempa
2,5% dari Nilai Pertanggungan
Max.Rp.500 juta
(65)
74
b) Melakukan aktivitas olah raga berat/keras, olah raga
bela diri, lomba ketangkasan, lomba olah raga udara dan olah raga air,
c) Dengan sengaja turut serta dalam tindak kejahatan,
d) Melanggar peraturan perundang-undangan,
e) Menderita burut, ayan, epilepsy, terserang atau
terjangkit virus/kuman penyakit.
2) Kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan atau ditimbulkan
oleh:
a) Tertanggung menjalankan tugasnya dalam Dinas
Kemiliteran atau kepolisian
b) Kerusuhan, pemogokan, huru-hara, Invasi, peperangan.
3) Penanggung tidak berkewajiban membayar santunan atau
penggantian atas:
a) Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mencegah atau
mengurangi kerugian kecuali jika telah disetujui oleh penanggung.
b) Kecelakaan yang diakibatkan dengan sengaja,
direncanakan, dikehendaki oleh tertanggung.
4) Pengobatan atau tunjangan yang timbul sebagai akibat
langsung atau tidak langsung dari infeksi virus HIV termasuk penyakit kehilangan daya tahan tubuh/kekebalan atau AIDS.
2. Harga
(66)
75 Harga merupakan unsur marketing yang kedua. Harga suatu produk tidak boleh ditentukan, namun memerlukan suatu strategi tertentu. Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Philip Kotler, 2008). Sedangkan didalam asuransi harga tersebut adalah premi. Dan strategi yang digunakan pada perusahaan
asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta adalah strategi value-based
pricing, yaitu harga ditetapkan bukan dari harga penjualan tetapi ditentukan dari uang pertanggungan.
a. OTOPRO
Perhitungan premi asuransi OTOPRO Contoh:
- Obyek pertanggungan : Toyota Avanza tahun 2009
- Harga kendaraan : Rp.130.000.000
- Tarif premi : 2,61 %
- Biaya polis : Rp.25.000
Premi yang dibayar tertanggung:
Premi: Rp.130.000.000 × 2, 61 % = Rp.3.393.000
Biaya polis = Rp. 25.000 +
Jumlah = Rp.3.418.000
(67)
76 Tabel 3.1 Tarif premi OTOPRO
MANFAAT 0 – 150
jt
151 jt – 300 jt
301 jt – 500 jt
501 jt – 800 jt
Diatas 800 jt 1. TARIF PREMI
a. Minimum Premi 2 jt
b. Comprehensive:
- Pribadi
0 – 6 tahun 2,61% 2,55% 2,35% 2,00% 1,70%
7 – 10 tahun 3,15% 3,10% 2,80% 2,40% 2,10%
c. Total Loss Only
0 – 6 tahun 0,85% 0,80% 0,75% 0,70% 0,70%
7 – 10 tahun 1,05% 1,00% 0,95% 0,90% 0,90%
2. POLIS PSAKBI ( VERSI AAUI):
3. TJH Pihak ke III Comprehensive 10 jt 15 jt 20 jt 25 jt 25 jt
TJH Pihak ke III TOTAL LOSS ONLY
10 jt 15 jt 20 jt 25 jt 25 jt
4. Jaminan meninggal dunia akibat kecelakaan bagi PENGEMUDI:
- COMPREHENSIVE
- TOTAL LOSS ONLY
- Rp.5 juta - Rp.5 juta
5. Biaya pengobatan akibat kecelakaan
bagi PENGEMUDI (max) - Rp. 500.000,- 6. Santunan cacat tetap (sesuai
prosentase) bagi PENGEMUDI
- Rp. 5 juta
7. Santunan meninggal dunia bagi
PENUMPANG (max 4 orang) - Rp. 5 juta per penumpang 8. Biaya pengobatan akibat kecelakaan
bagi PENUMPANG
- Rp. 500.000,- per penumpang
9. Bantuan biaya pengurusan dokumen akibat pencurian (max)
- Rp. 1 juta
10. Bantuan biaya Derek ( akibat kecelakaan )
- 0,5% of TSI, maksimum Rp. 500.000,-/ kejadian
11. Bencana alam - dijamin
12. Huru-hara / RSCC (4.1B) - dijamin
13. Terorisme & Sabotase (TS) - dijamin
14. Usia kendaraan - COMPREHENSIVE -TOTAL LOSS ONLY
- maks. 10 tahun - maks. 12 tahun
15. Penggunaan kendaraan - Dinas / Pribadi
16. Jenis kendaraan - Kategori Non Bus dan Non Truk
17. Bengkel - Rekanan, Non Rekanan suvject to approval by Divisi Klaim
18. Resiko sendiri akibat kecelakaan (partai loss / Total Loss)
- Rp. 200.000,- per kejadian commit to user
(68)
77 Tabel 3.1 TARIF PREMI KENDARAAN BERMOTOR 2012
Tabel 3.1 TARIF PREMI KENDARAAN BERMOTOR 2012 Sumber: PT.Asuransi Binagriya Upakara
b. GRIYAPRO
Tabel 3.2 tariff premi asuransi GRIYAPRO PLUS
No. Penggunaan
Bangunan Tarip Premi Keterangan
1 Standar GiryaPro
(rumah tinggal) 0,58 ‰
2 Rumah Toko 5,63 ‰
3 Gudang Pribadi 3,575 ‰
4 Gudang Umum 11,27 ‰
5 Show room barang
elektronik 1‰
Jaminan Resiko Tambahan
1 Kebongkaran 1%
2 Huru hara 0,55 ‰
3 Banjir 0,525 ‰
4 Gempa Bumi Zona 1 : 1,04 ‰ Zona 2 : 1,15 ‰
Zona 3 : 1,27 ‰
Jabodetabek Zona 2 Perhitungan premi asuransi GRIYAPRO
Contoh:
- Obyek pertanggungan : Rumah tinggal
- Harga bangunan : Rp.200.000.000
- Tarif premi : 0,58 ‰
- Biaya polis : Rp.25.000
Premi yang dibayar tertanggung:
Premi: Rp.200.000.000 × 0, 58 ‰ = Rp. 116.000
Biaya polis = Rp. 25.000 +
Jumlah = Rp. 141.000
c. ACCIDENTPRO
19. Resiko sendiri Total Loss akibat pencurian
- 10 % of TSI
20. Resiko sendiri untuk RSCC & TS - 5 % of Claimable amount, min. Rp. 500.000,-
21. Resiko sendiri akibat bencana alam - 5 % of Claimable amount, min. Rp. 500.000,-
(69)
78
Group personal accident berlaku untuk jumlah nilai pertanggungan atas semua peserta/orang yang discover dalam satu polis dan berada dalam satu lokasi, sedangkan nilai pertanggungan
perorangan maksimal sampai dengan limit individual PA (personal
accident).
Kunci utama dalam menentukan tariff Personal accident adalah
activities seseorang dalam kesehariannya atau pekerjaannya, dan dapat kami sampaikan beberapa golongan resiko.
Tabel 3.3 Tarif Premi AccidentPro
Golongan
Tarif Premi Tarif Perorangan (1 s/d
50 orang)
Tarif Group (perusahaan atau diatas 50 orang)
I
Direktur,
0,25% 0,20%
Klerikal,
Ibu rumah tangga,
II
Dokter Ahli bedah,
0,35% 0,30%
Siswa, Sales, Mahasiswa, Pekerja Lapangan, PDL,
Mekanik dan Pekerja sejenis
III
Supir,
0,60% 0,50%
Satpam, Buruh kasar, Mekanik, Surveyor, Montir Konstruksi,
IV Pekerja tambang, Tidak diaksep Tidak diaksep
Penebang kayu
Sumber: PT.Asuransi Binagriya Upakara
Perhitungan premi asuransi ACCIDENTPRO
(70)
79
- Obyek pertanggungan : Karyawati (golongan I)
- Harga pertanggungan : Rp.50.000.000,-/tahun
- Tarif premi : 0,25 %
- Biaya polis : Rp.25.000
-Premi yang dibayar tertanggung:
Premi: Rp.50.000.000 × 0, 25 % = Rp.125.000
Biaya polis = Rp. 25.000 +
Jumlah = Rp.150.000 Contoh 2:
- Obyek pertanggungan : PT.AA
- Jumlah :ada 103 orang
- Jumlah direksi : 3 orang
- Jumlah karyawan : 100 orang
- Harga pertanggungan Direksi : Rp.100.000.000/orang
- Harga pertanggungan Karyawan : Rp.50.000.000/orang
- Tarif premi : 0,25 %
- Biaya polis : Rp.25.000
Premi yang dibayar tertanggung:
Direksi : 3 × Rp.100.000.000 × 0, 25% = Rp. 750.000
Karyawan : 100 × Rp.50.000.000 × 0,25% = Rp.12.500.000,-+
Jumlah = Rp.13.250.000
Biaya Polis = Rp. 25.000,-+
Jumlah = Rp.13.275.000
3. Promosi
Pada dasarnya promosi merupakan usaha dalam bidang informasi,
(1)
80 berhubungan, sebab member informasi adalah menghimbau, dan sebaliknya, seseorang yang dikomunikasikan kepada penerima.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta untuk mendapatkan nasabah adalah dengan melalui Personal selling, komunikasi tatap muka langsung untuk mempromosikan barang dan jasa, menemukan prospek penjualan, dan memberikan layanan pada pembayaran serta melalui media periklanan yang digunakan,antara lain:
a. Brosur
Brosur memuat informasi yang lengkap mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta. Kelebihan menggunakan brosur:
1)Dapat menghemat waktu calon nasabah
2)Dapat memberikan kenyamanan bagi calon nasabah dalam membuat keputusan pada waktu senggang mereka
3)Bisa dibawa kemana-mana 4)Informasi lebih lengkap dan jelas
Kelemahan:
1) Biaya relatif mahal
2) Hanya bisa diperoleh bila calon nasabah menginginkannya
b. Papan nama perusahaan,
Memuat logo, nama dan alamat perusahaan yaitu perusahaan Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta yang dijadikan sebagai serta sarana promosi. Papan nama dipasang didepan kantor perusahaan
(2)
81 Binagriya Upakara cabang Surakarta maupun dipinggir jalan untuk menunjukkan lokasi kantor tersebut.
c. Media elektronik
Internet, media internet yang digunakan perusahaan Binagriya Upakara cabang Surakarta berisikan informasi tentang produk dan profil perusahaan.
Adapun kegiatan promosi dengan personal selling atau komunikasi tatap muka langsung oleh perusahaan Binagriya Upakara cabang Surakarta yaitu:
Dengan kunjungan/ wawancara
Kunjungan wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan minimal 2 nasabah dalam satu hari, yang kemudian akan dicatat dalam buku laporan harian.
4. Distribusi
Dalam sebuah pelayanan place atau tempat merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, hal ini berhubungan dengan cara penyampaian jasa kepada pelanggan jasa atau kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis, lokasi berhubungan dengan tempat perusahaan harus diletakkan dan melkukan operasinya (Rambat Lupiyoadi, 2001).
Distribusi merupakan penyaluran produk dari produsen ke konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk commit to user
(3)
82 penggunaan saluran distribusi di perusahaan AJB Bumiputera Syari'ah cabang Surakarta mengunakan bentuk distribusi secara langsung yaitu melalui agen penjual dalam pendistribusiannya.
Saluran distribusi secara langsung perusahaan Binagriya Upakara cabang Surakarta (perusahaan ke nasabah).
Pada saluran distribusi ini pihak perusahaan langsung mengunjungi calon nasabah. Yaitu dari agen perusahaan Binagriya Upakara cabang Surakarta ataupun melalui supervisor (unit manager) langsung ke calon nasabah.
Kegiatan distribusi yang dilakukan perusahaan asuransi BinagriyaUpakara cabang Surakarta dalam menyalurkan produknya dengan suspek/pengembangan suspek.
Pengembangan suspek adalah suatu kegiatan kunjungan yang dilakukan perusahaan terhadap nasabah yang kemungkinan dan diperkirakan masuk serta dinyatakan masuk sebagai nasabah berdasarkan produk yang ditawarkan dan dituliskan dalam sebuah laporan harian suspek/pengembangan suspek.
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendistribusian perusahaan asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta dengan system penjualan secara langsung ke nasabah/konsumen dimana agen sebagai perantara penjual mendatangi konsumen atau calon nasabah yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan atau jumlah nasabah.
(4)
83
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan pembahasan mengenai Penerapan Bauran Pemasaran pada Perusahaan Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
Bauran pemasaran yang diterapkan Perusahaan Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta adalah:
1. Produk
Bahwa produk yang terdapat di Perusahaan Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta antara lain:
a. OTOPRO (Asuransi Kendaraan bermotor) b. GRIYAPRO (Asuransi kebakaran)
c. ACCIDENTPRO (Asuransi kecelakaan diri
Didalam perusahaan Binagriya Upakara cabang Surakarta produk yang dipasarkan oleh perusahaan dengan strategi penjualan secara langsung, dengan cara kunjungan kepada calon nasabah.
2. Harga
Di dalam Perusahaan Binagriya Upakara cabang Surakarta harga tersebut merupakan premi. Sedangkan harga untuk setiap produknya tergantung untuk oleh besar kecilnya pembayaran premi dari fasilitas yang diberikan oleh masing-masing produk Perusahaan Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta. Dalam menerapkan strategi harga perusahaan commit to user
(5)
84 menggunakan penawaran produk, sedangkan penerapan harga produk sendiri juga dipengaruhi fasilitas dan jangka kontrak.
3. Promosi
Kegiatan promosi yang digunakan oleh Perusahaan Asuransi Binagriya Upakara cabang Surakarta untuk memasarkan produknya kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan jumlah nasabahnya adalah sebagai berikut:
a. Periklanan
Dengan menggunakan media cetak berupa poster, brosur. Selain itu juga melalui media internet dan iklan diluar ruangan berupa papan nama perusahaan dan sepanduk dan umbul-umbul.
b. Personal selling
Dilakukan dengan cara karyawan/agen secara langsung memberikan palayanan atau mendatangi nasabah dari rumah ke rumah, melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan pengajian. Personal selling dianggap sebagai variabel bauran promosi yang paling efektif.
4. Distribusi
Distribusi yang digunakan oleh perusahaan Binagriya Upakara cabang Surakarta adalah distribusi langsung. Distribusi langsung biasanya dari pihak perusahaan melalui agen atau supervisor (unit manager) sebagai pihak marketing. Langsung mendatangi calon nasabah untuk
(6)
85 mempresentasikan produk dari Perusahaan Binagriya Upakara cabang Surakarta.
B. Saran
1. Produk yang dipasarkan harus lebih variatif dan strategi pemasaran yang digunakan untuk produk ditingkatkan lagi.
2. Mengenai harga, sebaiknya premi yang dibayarkan untuk tiap produk sesuai dengan fasilitas yang ada pada setiap produk asuransinya.
3. Untuk bagian promosinya, sebaiknya lebih diperluas lagi. Agar produk-produknya lebih dikenal luas oleh masyarakat. Mislanya memperbanyak promosi melalui media elektronik (internet, televisi dan radio) dan media massa (koran, majalah).
4. Untuk masalah distribusinya sudah cukup baik, karena sangat efektif melalui agen dan supervisor (unit manager). Namun sebaiknya kesejahteraan dari supervisor atau terutama agen juga harus diperhatikan dengan berbagai tunjangan agar bertujuan mereka bekerja lebih semangat. 5. Dalam meningkatkan jumlah nasabah pada perusahaan Binagriya Upakara
cabang surakarta untuk penelitian yang akan datang sebaiknya juga menambahkan 3 elemen tambahan bauran pemasaran yaitu proses
(process), personal (people), lingkungan fisik (Phisical Evidence) untuk
melengkapi bauran pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan.