PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION : Survei Pada Konsumen Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.

(1)

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN

FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION

(Survei Pada Konsumen Giggle Box Café & Resto Outlet Progo)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Ujian Sidang Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen

Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Eva Nurhadini

1101985

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

PENGARUH ATMOSPHERICS, SERVICE QUALITYDAN

FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION

Survei Pada Konsumen Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

Oleh: Eva Nurhadini

Sebuah skripsi yang ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Eva Nurhadini 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

SKRIPSI

PENGARUH ATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION

Survei Pada Konsumen Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

EVA NURHADINI 1101985

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.Si. NIP. 19620607 198703 1 002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE. Ak. MBA NIP. 19740307 200212 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(4)

i

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Eva Nurhadini (1101985) “PengaruhAtmospherics, Service Quality dan Food Quality

terhadap Repurchase IntentionSurvei pada Konsumen Giggle Box Café & Resto

Outlet Progo”, dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.Si.

Industri pariwisata yang terus berkembang saat ini mampu meningkatkan peran makanan dan minuman dalam sektor pariwisata. Kondisi pasar saat ini menuntut adanya perubahan yang dapat memberikan nilai lebih dari suatu produk/jasa yang dapat memenuhi harapan dan kebutuhan konsumen. Salah satu bentuk perubahan tersebut ditunjukkan dengan tujuan konsumen untuk mengunjungi sebuah tempat makan kini bukan lagi karena faktor kebutuhan akan makan dan minum saja, tetapi mencari pengalaman makan yang berkesan lewat suasana dan tempat yang unik. Lewat suasana dan tempat yang unik tersebut, perusahaan mengharapkan konsumen akan merasa puas sehingga memperbesar peluang konsumen untuk datang kembali. Untuk dapat bertahan di tengah persaingan, perusahaan harus mampu menciptakan keunikan lewat lingkungan fisik sebuah tempat makanagar konsumen merasa tertarik untuk datang sehingga mampu meningkatkan repurchase

intentionbagi perusahaan. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi repurchase intention yaitu melalui atmospherics, service quality dan food quality.

Penelitian ini bertujuan untuk 1)mengetahui gambaran atmospherics,2)mengetahui gambaranservice quality, 3)mengetahui gambaranfood quality,4)mengetahui gambaran

repurchase intentiondan 5)mengetahui besarnya pengaruh dining atmospherics melalui atmospherics, service quality, food qualityterhadap repurchase intention. Objek

penelitian ini adalah konsumenGiggle Box Café & Resto Outlet Progo. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, verifikatif dan metode yang digunakan adalah

explanatory survey dengan teknik purposive samplingdengan sampel berjumlah 100

responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson

product moment dan analisis regresi berganda dengan alat bantu software SPSS 22.0.

Hasil penelitian menunjukan bahwa atmospherics, service quality, food qualitydan

repurchase intentionpada Giggle Box Café & Resto Outlet Progoberada pada kategori

tinggi. Hasil perhitungan korelasi, variabel atmospherics, service quality, dan food

qualitysama-sama memiliki hubungan yang positif dengan klasifikasi rendah dengan repurchase intention. Hasil yang diperoleh dalam penelitian menyatakan bahwa kinerja atmospherics, service quality, dan food quality mempengaruhi repurchase intention

sebesar 24,3%. Dari hasil terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa

atmospherics, service quality, dan food quality memiliki pengaruh yang positif terhadap repurchase intention.

Penulis merekomendasikan agar perusahaan memberikan pengalaman yang lebih berkesan kepada konsumen serta tetap menjaga, mempertahankan dan meningkatkan

atmospherics, service quality, dan food quality yang telah diterapkan agar dapat

meningkatkan repurchase intention perusahaan.

Kata Kunci:atmospherics, dining atmospherics, food quality, repurchase


(5)

ii

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE ABSTRACT

Eva Nurhadini (1101985), Influence of Atmospherics, Service Quality and Food Quality toward Repurchase Intention Study at Giggle Box Café & Resto Outlet Progo, Under The Guidance of Prof. Dr. H. Agus Rahayu, M.Si.

The tourism industry continues to grow at this time able to increase the role of food and drinks in the tourism sector. The current market conditions demand a change that can deliver more value than a product or service that can meet the expectations and needs of consumers. One of the changes is shown by consumers for the purpose of visiting a place to eat is no longer because of the need for food and drink, but look for a memorable dining experience through the atmosphere and unique place. Through the atmosphere and the unique place, the company expects consumers will be satisfied, thus increasing the chances of the consumer to come back. To survive in the competitive, companies must be able to create a unique physical environment that consumers feel compelled to come and to increase the repurchase intention for the company. One of the factors that may affect the repurchase intention, through atmospherics, service quality and food quality. This study aims to 1)to give description of atmospherics, 2)to give description of service quality, 3)to give description of food quality, 4)to give description of repurchase intention, and 5) the influence of dining atmospherics through atmospherics, service quality, food quality toward repurchase intention.

Object of this study is consumers on Giggle Box Café & Resto Outlet Progo. The study uses descriptive, verifikatif, and the explanatory method used was survey by purposive sampling technique, and a sample of 100 respondents. Data analysis technique used is correlation coefficient of pearson product moment and multiple regression analysis with SPSS 22.0 software.

The result of study showthat atmospherics, service quality, food quality, repurchase intention on Giggle Box Café & Resto Outlet Progo is inupper categorize. The result of correlation shows that each of atmospherics variable, service quality, and food quality has positive relation with low classification toward repurchase intention. The results obtained in this study that the performance of atmospherics, service quality, and food quality affects repurchase intention by 24.3%. from the results of this study of hypothesis testing can be seen that atmospherics, service quality, and food qualityhas a positive influence toward repurchase intention.

The author recommends that companies provide a more memorable experience to consumers as well as maintain, sustain and improve the atmospherics, service quality, and food quality that have been implemented in order to increase the repurchase intention of the company.

Key Words: atmospherics, dining atmospherics, food quality, repurchase intention, service quality


(6)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI ...vi

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv BAB I PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1 Identifikasi Masalah... Error! Bookmark not defined. 1.2.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESISError! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Pemasaran Jasa... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1 Pemasaran Jasa dalam Industri Pariwisata ... Error! Bookmark not

defined.

2.1.2 Bauran Pemasaran Jasa ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep Physical Environment ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Dining Atmospherics bagian dari Physical EnvironmentError! Bookmark not defined. 2.1.4.1 Atmospherics... Error! Bookmark not defined.

2.1.4.2 Service Quality... Error! Bookmark not defined. 2.1.4.3 Food Quality ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Repurchase Intention ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5.1 Dimensi Repurchase Intention ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Pengaruh Dimensi Dining Atmospherics terhadap Repurchase

Intention ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE

2.3 Paradigma Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis... Error! Bookmark not defined. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode dan Disain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined. 3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined. 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan SamplingError! Bookmark not defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel... Error! Bookmark not defined. 3.5.3. Teknik Pengambilan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Uji Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Rancangan Analisis Data... Error! Bookmark not defined. 3.7.1.1 Teknik Analisis Data Deskriptif... Error! Bookmark not defined. 3.7.1.2 Teknik Analisis Data Verifikatif ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.3 Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 3.7.4 Analisis Regresi Linier Berganda... Error! Bookmark not defined. 3.7.5 Koefisien Determinasi... Error! Bookmark not defined. 3.7.6 Rancangan Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Umum Giggle Box Café& RestoError! Bookmark not defined. 4.1.1.1 Identitas Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.3 Produk yang Ditawarkan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.4 Struktur Organisasi Giggle Box Café & Resto Outlet Progo ...Error!


(8)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu viii

4.1.1.5 Gambaran Dinning Atmospherics Giggle Box Café & Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik dan Pengalaman RespondenError! Bookmark not defined. 4.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Dining Atmospherics di

Giggle Box Café& Resto Outlet Progo . Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Atmospherics di Giggle Box Café&

Resto Outlet Progo... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.2 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Atmosphericsdi Giggle

Box Café & Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Service Quality di Giggle

Box Café& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Service Quality di Giggle Box Café& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.5 Tanggapan Mengenai Harapan Responden Terhadap Service Quality di Giggle Box Café& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.6 Rekapitulasi Tanggapan Mengenai Harapan Responden Terhadap Service Quality di Giggle Box Café& Resto Outlet Progo ...Error! Bookmark not defined.

4.1.3.7 Kepuasan Konsumen Terhadap Service Quality di Giggle Box Café& Resto Outlet Progo... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.8 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Food Quality di Giggle Box

Café& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.9 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Food Quality di Giggle Box Café& Resto Outlet Progo . Error! Bookmark not defined. 4.1.3.10 Tanggapan Mengenai Harapan Responden Terhadap Food Quality

di Giggle Box Café& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3.11 Rekapitulasi Tanggapan Mengenai Harapan Responden Terhadap Food Quality di Giggle Box Café& Resto Outlet Progo...Error! Bookmark not defined.

4.1.3.12 Kepuasan Konsumen Terhadap Food Quality di Giggle Box Café& Resto Outlet Progo... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Dining

Atmospherics di Giggle Box Café& Resto Outlet ProgoError! Bookmark not defined. 4.1.5 Tanggapan Responden Terhadap Repurchase Intention di

Giggle Box Café& Resto Outlet Progo . Error! Bookmark not defined. 4.1.5.1 Tanggapan Responden Terhadap Keinginan Untuk


(9)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE

4.1.5.2 Tanggapan Responden Terhadap Keinginan Untuk Kembali

Menggunakan Produk dan Jasa pada Perusahaan yang Sama ...Error! Bookmark not defined.

4.1.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Repurchase

Intention di Giggle Box Café& Resto Outlet ProgoError! Bookmark not defined. 4.1.7 Hasil Pengujian Statistika... Error! Bookmark not defined.

4.1.7.1 Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7.2 Analisis Korelasi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7.4 Uji Hipotesis (Uji F dan Uji t) ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Pembahasan Atmospherics di Giggle Box Café & Resto Oulet

Progo ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Pembahasan Service Quality di Giggle Box Café & Resto Oulet

Progo ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pembahasan Food Quality di Giggle Box Café & Resto Oulet

Progo ... Error! Bookmark not defined. 4.2.4 Pembahasan Repurchase Intention di Giggle Box Café &Resto

Oulet Progo ... Error! Bookmark not defined. 4.2.5 Pembahasan Pengaruh Atmospherics, Service Quality danFood

Quality terhadap Repurchase Intention. Error! Bookmark not defined. 4.2.6 Pembahasan Pengaruh Atmospherics terhadap Repurchase

Intention ... Error! Bookmark not defined. 4.2.7 Pembahasan Pengaruh Service Quality terhadap Repuchase

Intention ... Error! Bookmark not defined. 4.2.8 Pembahasan Pengaruh Food Quality terhadap Repuchase

Intention ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. Daftar Pustaka... Error! Bookmark not defined.


(10)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Data Kunjungan Wisatawan di Indonesia Tahun 2009-2013Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 2 Pertumbuhan Restoran dan Rumah Makan Berijin di Kota Bandung ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 3 Daftar Nama Outlet Giggle Box Café & Resto Bandung ....Error! Bookmark not defined.

Tabel 1. 4 Data Jumlah Konsumen Giggle Box Café& Resto Outlet Progo Tahun 2014 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2. 1 Definisi Repurchase Intention ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2. 2 Penelitan Terdahulu... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 1 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 2 Tabel Interpretasi Nilai r ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 3 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel (Atmospherics) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 4 Hasil Pengujian Validitas Instrumen PenelitianError! Bookmark not defined. Tabel 3. 5 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian Variabel (Food Quality) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 6 Hasil Pengujian Validitas Instrumen PenelitianError! Bookmark not defined. Tabel 3. 7 Hasil Uji Reliabilitas Atmospherics, Service Quality, Food Quality dan

Repurchase Intention ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3. 8 Tabel Batas Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 9 Tabel Rekapitulasi Pengolahan Data... Error! Bookmark not defined. Tabel 3. 10 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ...Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE

Tabel 4. 5 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi ....Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 6 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan Yang Pernah

Dilakukan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 7 Pengalaman Responden Berdasarkan Waktu yang Dihabiskan Setiap

Melakukan Pembelian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 8 Pengalaman Responden Berdasarkan Biaya yang Dikeluarkan Setiap

Melakukan Pembelian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 9 Pengalaman Responden Berdasarkan Menu Makanan Yang Dipesan ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 10 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Melakukan Pembelian... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 11 Tanggapan Responden Terhadap Ambient Factor di Giggle Box Cafe& Resto

Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 12 Tanggapan Responden Terhadap Design Factor di Giggle Box Cafe& Resto

Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 13 Tanggapan Responden Terhadap Social Factor di Giggle Box Cafe & Resto

Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 14 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Atmospherics di Giggle Box

Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 15 Tanggapan Responden Terhadap Reliability di Giggle Box Cafe& Resto

Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 16 Tanggapan Responden Terhadap Responsiveness di Giggle Box Cafe& Resto

Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 17 Tanggapan Responden Terhadap Assurance di Giggle Box Cafe& Resto

Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 18 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Service Quality di Giggle Box Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 19 Tanggapan Responden Terhadap Harapan Reliability di Giggle Box Cafe&

Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 20 Tanggapan Responden Terhadap Harapan Responsiveness di Giggle Box

Cafe & Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 21 Tanggapan Responden Terhadap Harapan Assurance di Giggle Box Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu xii

Tabel 4. 22 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Harapan Service Quality di Giggle Box Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 23 Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan dari Service Quality di Giggle

Box Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 24 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan dari Service

Quality di Giggle Box Cafe & Resto Outlet Progo...Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Terhadap Taste di Giggle Box Cafe & Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 26 Tanggapan Responden Terhadap Food Portion di Giggle Box Cafe& Resto

Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 27 Tanggapan Responden Terhadap Menu Variety di Giggle Box Cafe& Resto

Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 28 Tanggapan Responden Terhadap Healthy Food Option di Giggle Box Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 29 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Food Quality di

Giggle Box Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 30 Tanggapan Responden Terhadap Harapan Taste di Giggle Box Cafe& Resto

Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 31 Tanggapan Responden Terhadap Harapan Food Portion di Giggle Box

Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 32 Tanggapan Responden Terhadap Harapan Menu Variety di Giggle Box Cafe & Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 33 Tanggapan Responden Terhadap Harapan Healthy Food Option di Giggle

Box Cafe & Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 34 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Harapan Food Quality di

Giggle Box Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 35 Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan dari Food Quality di Giggle Box

Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 36 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Kepuasan dari Food

Quality di Giggle Box Cafe& Resto Outlet Progo ...Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4. 37 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Dining Atmospherics di Giggle Box Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined.


(13)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE

Tabel 4. 38 Tanggapan Responden Terhadap Keinginan Untuk Merekomendasikan Kepada Orang Lain ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 39 Tanggapan Responden Terhadap Keinginan untuk Kembali Menggunakan

Produk dan Jasa Pada Perusahaan yang Sama ...Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 40 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Repurchase Intention di Giggle Box Cafe& Resto Outlet Progo ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 41 Output Korelasi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 42 Pedoman untuk Memberikan Intepretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 43 Output Pengaruh Atmospherics, Service Qulity, dan Food Quality terhadap

Repurchase Intention ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4. 44 Output Koefisien Regresi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 45 Nilai Signifikkansi Uji F ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4. 46 Nilai Signifikansi Uji t ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Hasil Pra Penelitian terhadap Café dengan Suasana Makan yang Unik di Bandung ... Error! Bookmark not defined. Gambar 1. 2 Gambaran Dining Atmospherics dari Giggle Box Café & Resto Outlet

Progo ... Error! Bookmark not defined. Gambar 1. 3 Pra PenelitianTingkat Repurchase Intention Konsumen ..Error! Bookmark not defined.

Gambar 1. 4 Pertimbangan/Alasan Datang Kembali ke Suatu Restoran atau Café.. Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran... Error! Bookmark not defined. Gambar 3. 1 Contoh Garis Kontinum Penelitian... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Error! Bookmark not defined.


(14)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu xiv

Gambar 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan...Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Pendapatan... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 5 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi ..Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 6 Pengalaman Responden Berdasarkan Jumlah Kunjungan yang Pernah Dilakukan... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 7 Pengalaman Responden Berdasarkan Waktu yang Dihabiskan Setiap

Melakukan Pembelian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 8 Pengalaman Responden Berdasarkan Biaya yang Dikeluarkan Setiap

Melakukan Pembelian ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 9 Pengalaman Responden Berdasarkan Menu Makanan yang Dipesan . Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 10Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Melakukan Pembelian . Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 11 Garis Kontinum Variabel Atmospherics.... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 12 Garis Kontinum Variabel Service Quality . Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 13 Garis Kontinum Variabel Service Quality . Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 14 Garis Kontinum Variabel Food Quality .... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 15 Garis Kontinum Variabel Food Quality .... Error! Bookmark not defined. Gambar 4. 16 Garis Kontinum Variabel Repurchase Intention ...Error! Bookmark not defined.

Gambar 4. 17 Uji Normalitas Variabel Repurchase Intention (Y) ..Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN


(15)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 : Output Uji Validitas dan Reliabilitas dengan SPSS 22.0 Lampiran 4 :Uji Validitas dan Reliabilitas Manual

Lampiran 5 : Data Ordinal Lampiran 6 : Data Interval

Lampiran 7 : Output Korelasi dan Regresi Variabel Lampiran 8 : Catatan Bimbingan


(16)

1 Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Industri pariwisata terbukti mampu bertahan pada krisis global.Saat perekonomian global tersuruk, pertumbuhan pariwisata Indonesia tetap tumbuh, bahkan melebihi angka pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia tahun 2014 mencapai 9,39% lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Sektor pariwisata menyumbangkan produk domestik bruto mencapai Rp 347 triliun. Sektor pariwisata juga menempati urutan keempat sebagai penyumbang devisa negara tahun 2013.

Daftar peringkat daya saing pariwisata di ASEAN yang dilansir oleh Word Economic Forum (2013) menunjukkan posisi Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.Kini, peringkat daya saing Indonesia berada di urutan ke 70, dimana sebelumnya tahun 2012 berada diurutan ke 74.Peringkat tersebut mengalahkan Brunei dengan peringkat ke 72, Vietnam peringkat ke 80, Filipina peringkat ke 82 serta Kamboja peringkat ke 106 (http://www.tempo.co/read/news/2014/03/06).

Setiap wisatawan dalam negeri rata-rata menghabiskan 75-100 dollar AS untuk satu kali kunjungan ke obyek wisata di nusantara.Setiap wisatawan mancanegara rata-rata menghabiskan 1.200 dollar AS untuk satu kali kunjungan ke Indonesia (http://travel.kompas.com/read/2014/03/10).

Indonesia tentunya salah satu negara yang memiliki daya tarik pariwisata yang cukup tinggi. Industri pariwisata Indonesia memiliki peluang besar untuk tumbuh di masa depan seiring dengan meningkatnya minat masyarakat Indonesia menjelajah negeri sendiri dan makin menariknya Indonesia bagi wisatawan asing. Pariwisata Indonesia tersebut terbentang dari Sabang sampai Merauke, mulai dari wisata alam sampai wisata kuliner.Semua daya tarik yang dimiliki Indonesia tersebut tentunya harus dikelola dengan baik dan terarah agar dapat menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia.Peluang ini tentunya harus ditangkap para pelaku usaha di industri pariwisata.


(17)

Tabel 1. 1

Data Kunjungan Wisatawan di Indonesia Tahun 2009-2013

Tahun WISMAN WISNUS

Kunjungan (orang) Kunjungan (orang)

2009 6.323.730 229.731.000

2010 7.002.944 234.377.000

2011 7.649.731 236.752.000

2012 8.044.462 245.290.000

2013 8.802.129 250.036.000

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Kementrian Pariwisata Tahun 2013

Tabel 1.1 diatas menunjukkan adanya peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke Indonesia. Hal tersebut tentunya akan memberi dampak positif bagi perekonomian nasional. Perkembangan pariwisata tersebut tidak hanya diukur oleh jumlah wisatawan mancanegara saja yang datang ke Indonesia, tetapi wisatawan nusantara turut mempengaruhi tolak ukur perkembangan pariwisata Indonesia.Hal tersebut juga mampu meningkatkan pendapatan para pelaku bisnis yang bergerak dibidang perhotelan, transportasi, tempat wisata, kuliner sampai kerajinan tangan.

Sebuah survei mengenai perilaku para wisatawan mengungkapkan bahwa bagi lebih dari sepertiga wisatawan atau sebanyak 36 % di Asia Pasifik, makanan dan minuman adalah faktor penentu dalam memilih tujuan wisata mereka. Beberapa temuan penting dari survei ini untuk Indonesia adalah: (1) 33% dari wisatawan Indonesia mengatakan bahwa makanan adalah faktor yang sangat penting dalam menentukan tujuan wisata mereka; (2) sebanyak 86% menganggap bahwa sangatlah penting untuk mencoba makanan khas lokal yang terkenal saat mereka berkunjung ke suatu tempat wisata; (3) sebanyak 90% dari para wisatawan ini mencari pengalaman kuliner yang unik saat mereka berkunjung ke suatu tempat wisata. (sumber : Majalah SWA 2014)

Seiring dengan tumbuhnya peran makanan dan minuman dalam sektor pariwisata, Bandung mampu memanfaatkan keadaan tersebut sehingga Bandung sering menjadi salah satu destinasi tempat wisata Indonesia.Daya tarik pariwisata


(18)

3

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang dimiliki Bandung diantaranya wisata alam, bangunan kuno, wisata belanja, maupun wisata kuliner.Hal tersebut terbukti dengan banyaknya wisata belanja seperti distro, boutique, dan factory outlet sedangkan wisata kuliner seperti restoran, café, kedai dan sebagainya. Tak heran jika 43 % wisatawan yang datang ke Indonesia khususnya ke Bandung menghabiskan budget mereka untuk belanja makanan dan minuman, karena Bandung mampu memanjakan lidah wisatawan dengan pengalaman kuliner yang unik (sumber : Majalah SWA 2014).

Pertumbuhan wisata kuliner di Bandung ditunjukkan dengan banyaknya café dan restoran yang berada hampir disetiap sudut kota Bandung. Perkembangan zaman serta perekonomian yang semakin maju membuat tempat, suasana, produk yang disajikan, dan cara penyajian yang semakin beragam dan lebih bervariasi, dari café dan restoran lokal milik warga asli Bandung sampai café dan restoran pendatang dari luar negeri mewarnai industri kuliner di Bandung.Tak heran jika Bandung menjadi pilihan wisatawan untuk memenuhi berbagai macam selera makan mereka.

Tabel 1. 2

Pertumbuhan Restoran dan Rumah Makan Berijin di Kota Bandung Tahun Tahun

2008

Tahun 2009

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Jumlah 415 431 439 512 629 660

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2013

Berdasarkan data yang ada diatas, dapat disimpulkan bahwa saat ini persaingan di bidang kuliner sangat ketat, yang dapat kita lihat dari banyaknya jumlah restoran dan rumah makan yang tersebar di kota Bandung dan akan terus bertambah lagi dari tahun ke tahun, maka diperlukan strategi yang tepat agar perusahaan bisa bersaing dan lebih unggul dibandingkan dengan para pesaing lainnya.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kuliner khususnya, bersaing secara kompetitif untuk mendapatkan pangsa pasar yang banyak. Mereka saling menciptakan keunggulan masing-masing yang membedakan perusahaan


(19)

27%

25% 20%

15% 13%

Nanny’s Pavillon Lawang Wangi

Takigawa

Hummingbird

Giggle Box Café & Resto

mereka satu sama lain. Seperti café yang sudah menjamur di kota Bandung yang saling berlomba menciptakan keunikan baik dari segi makanan yang disajikan, suasana makan sampai interior pendukung yang digunakan.

Dibawah ini adalah hasil pra penelitian yang dilakukan terhadap 40 mahasiswa UPI Bandung didapatkan bahwa 5 café favorit di Bandung dengan suasana makan dan interior unik adalah sebagai berikut

Sumber : Hasil Pengolahan Pra Penelitian 2015

Gambar 1. 1

Hasil Pra Penelitian terhadap Café dengan Suasana Makan yang Unik di Bandung

Menurut data yang dilihat dari Gambar 1.1 terlihat bahwa café yang paling banyak diminati adalah Nanny’s Pavillon sebanyak 27% (11 orang), kemudian Lawang Wangi diminati sebanyak 25% (10 orang), Takigawa sebesar 20% (8 orang), Hummingbird memiliki peminat sebanyak 15% (6 orang) dan Giggle Box Café & Resto yaitu 13% (5 orang). Hal tersebut menunjukkan bahwa Giggle Box Café & Resto kurang diminati karena lebih rendah persentasinya bila dibandingkan dengan café lain.

Giggle Box Café & Resto Outlet Progo adalah salah satu restoran di Bandung yang menyediakan berbagai menu makanan dan minuman pilihan dengan nuansa tempat yang didominasi warna putih dengan perpaduanclassic european style.Giggle Box Café & Resto Outlet Progo menggunakan hiasan


(20)

5

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dinding dan furniture yang menimbulkan kesan classic saat kita berada disana, ditambah dengan sentuhan musik jazz dan classic yang membuat suasana makan menjadi lebih nyaman. Berikut adalah gambaran dari suasana makan (dining atmospherics) dari Giggle Box Café & Resto OutletProgo :

Gambar 1. 2

Gambaran Dining Atmospherics dari Giggle Box Café& Resto Outlet Progo Menu makanan yang disajikan di Giggle Box Café & RestoOutlet Progo terdiri dari menu western sampe menu makanan Indonesia, ada pilihan light meal, steak, burger, pasta, nasi goreng sampai sop buntut. Menu minuman yang ditawarkan yaitu beragam hot drinks, rhum, over ice, frappe, jelly tea, beers, smoothies, juice dan sparkling. Selain menyediakan menu makanan berat, Giggle Box Café & Resto Outlet Progo juga menyediakan makanan sehat seperti berbagai menu salad buah dan sayuran serta berbagai minuman yang bisa dipesan dengan sedikit gula atau tanpa menggunakan gula.

Keramahan pelayan dengan pakaian yang rapih dan seragam, lingkungan tempat makan yang bersih, penerangan yang cukup dipadukan dengan alunan musik classic membuat suasana di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo semakin nyaman karena Giggle Box Café & Resto Outlet Progo berusaha untuk menciptakan keunikan agar konsumen merasa puas dan datang kembali atau melakukan repurchase intention.

Giggle Box Café & RestoOutlet Progo diminati dari usia remaja sampai dewasa. Konsumennya terdiri dari siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa sampai


(21)

karyawan perusahaan. Tak heran jika konsumen restoran ini mencakup semua kalangan, selain karena harga yang terjangkau, makanan yang beragam, rasa dan penyajiannya yang unik, Giggle Box Café & Resto Outlet Progo memiliki daya tarik lingkunganfisik (physical environment) yang mampu membuat konsumennya nyaman berada disana.Restoran yang sudah cukup terkenal ini memiliki beberapa outlet yang tersebar di kota Bandung yang mudah ditemukan karena letaknya yang strategis.

Tabel 1. 3

Daftar Nama Outlet Giggle Box Café & Resto Bandung

No Nama Outlet Alamat Tema

1 GIGGLE BOX PROGO Jl. Progo No.33A

Bandung 022 727 7346

Classic European Style

2 GIGGLE BOX BANDUNG

INDAH PLAZA (BIP)

Jl. Merdeka No.56

Bandung, Lt.1 (Lobby Jl.Sumatera)

022 421 9736

Classic European Style

3 GIGGLE BOX

CIHAMPELAS WALK

(CIWALK)

Jl. Cihampelas No.160, Young Street

022 6155 1900

Classic European Style

4 GIGGLE BOX

SETIABUDHI

Jl. Karang Sari No.3 Setiabudhi, Bandung 022 204 2242

Modern Classic

5 GIGGLE BOX ISTANA

PLAZA (IP)

Jl. Pasirkaliki 121-123 Bandung, 1st Floor (samping Jonas Photo) 022 7639 7656

Modern Classic

6 GIGGLE BOX FESTIVAL

CITYLINK (FCL)

Jl. Peta No.241, Lt.GF 022 6166 9526

Modern Classic

7 GIGGLE BOX MIKO MALL Miko Mall, Jl. Kopo

Raya No.599 Bandung 022 6141 5611

Classic European Style


(22)

7

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : Store Manager, Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

Giggle Box Café & Resto Outlet Progo memberikan sentuhan berbeda dalam menikmati makanan atau minuman yang disajikan karena Giggle Box Café & Resto Outlet Progo menawarkan konsep bangunan yang menarik baik dari segi interior dan eksterior. Konsumen tidak hanya terpenuhi kebutuhan akan makan dan minum saja, tetapi mendapat kepuasan terhadap nilai estetika yang disajikan pada restoran tersebut. Hal tersebut menunjukkan bahwa Giggle Box Café& Resto Outlet Progo mampu membuktikan keunikan diantara para pesaingnya.

Giggle Box Café & Resto Outlet Progo adalah cabang utama yang berada di Jalan Progo No.33A.Outlet Progo ini memiliki satu masalah yang mungkin selalu ada disetiap perusahaan yang bergerak di industri kuliner, yaitu turunnya jumlah konsumen yang datang atau berkunjung ke Giggle Box Café & Resto Outlet Progo setiap bulannya. Data yang didapat adalah sebagai berikut :

Tabel 1. 4

Data Jumlah Konsumen Giggle Box Café& Resto Outlet Progo Tahun 2014

Bulan Jumlah konsumen Pertumbuhan

Januari 4300 orang

460 orang

Februari 4760 orang

Maret 5250 orang 490 orang

April 5520 orang 590 orang

Mei 5860 orang 340 orang

Juni 6375 orang 515 orang

Sumber : Store Manager, Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

Tabel 1.4 dapat dilihat sebuah masalah dimana jumlah konsumen dari bulan April dan Mei hanya mengalami pertumbuhan yaitu 340 orang. Tidak

8 GIGGLE BOX BRAGA

CITYWALK

Braga Citywalk, Jl. Braga No.99-101 Bandung

Classic European Style

9 GIGGLE BOX

GANDAPURA

Jalan Gandapura No. 75 Bandung

022 7277346


(23)

seperti bulan Januari ke Februari pertumbuhan konsumen mencapai 460 orang, Februari dan Maret pertumbuhan konsumen mencapai 490 orang, Maret dan April pertumbuhan konsumen mencapai 590 orang. Mei dan Juni pertumbuhan konsumen mencapai 515 orang.

Kenaikan jumlah konsumen yang tidak stabil ini diduga dipengaruhi oleh keputusan pembelian dan minat konsumen untuk melakukan pembelian ulang (repurchase intention)di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.Saat ini banyak restoran dan café di Bandung yang memiliki suasana makan(dining atmospherics) dan tempat yang unik serta didukung oleh variasi makanan yang semakin beragam. Hal ini dapat berakibat pada pangsa pasar dimana konsumen berpindah dan memilih untuk mencari pengalaman makan yang lebih memuaskan di restoran dan café lain. Dengan demikian, hal tersebut dapat menurunkan tingkat repurchase intention bagi Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.

Untuk mengetahui sejauh mana perilaku konsumen terhadap minat beli pada Giggle Box Café & Resto Outlet Progo, maka dilakukan pra penelitian kepada 30 orang konsumen yang pernah datang ke Giggle Box Café & Resto Outlet Progo. Pra penelitian ini menggunakan dua faktor untuk mengukur repurchase intention yaitu keinginan untuk merekomendasikan kepada orang lain dan keingininan untuk menggunakan produk dan jasa pada perusahaan yang sama. Adapun hasilnya dapat dilihat pada Gambar 1.3 dibawah ini :


(24)

9

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : Hasil Pengolahan Pra Penelitian di Lapangan 2015

Gambar 1. 3

Pra PenelitianTingkat Repurchase Intention

Berdasarkan Gambar 1.3 hasil pra peneltian terhadap 30 konsumen yang pernah berkunjung ke Giggle Box Café & Resto Outlet Progo, dapat diketahui bahwa sebanyak 47 % (14 orang) memiliki minat untuk melakukan pembelian ulang ke Giggle Box Café & Resto Outlet Progo dan hanya 40% (12 orang) memiliki keinginan untuk merekomendasikan ke Giggle Box Café & Resto Outlet Progo kepada orang lain. Data tersebut menunjukkan konsumen lebih banyak memilih tidak melakukan pembelian ulang dan tidak merekomendasikan Giggle Box Café & Resto Outlet Progo kepada orang lain.Hal ini dikarenakanbeberapa faktor diantaranya tidak dilaluinya jalur transportasi umum, pelayanan yang kurang maksimal dan banyak caféyang kini menawarkan suasana makan dan lingkungan fisik yang lebih unik.

Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian ulang (repurchase intention).Seperti promosi dari produk/jasa yang ditawarkan perusahaan, kualitas pelayanan, harga, pendukung fisik, dan sebagainya, seperti yang tertera pada data survei pra penelitian dibawah ini :

40%

47% 60%

53%

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Keinginan untuk merekomendasikan

kepada orang lain

Keinginan untuk menggunakan produk dan jasa pada perusahaan

yang sama

YA TIDAK


(25)

Sumber :Hasil Pengolahan Pra Penelitian 2015

Gambar 1. 4

Pertimbangan/Alasan Datang Kembali ke Suatu Restoran atau Café Data pada Gambar 1.4 adalah hasil kuisioner pra penelitian, kepada 40 orang Mahasiswa UPI Bandung yang sering mengunjungi restoran atau café. Pertanyaan didalam kuisioner adalah apa alasan atau pertimbangan anda datang kembali ke suatu restoran atau café, hasilnya adalah untuk promosi yang menarik sebesar 7% (3 orang), harga 20% (8 orang), menu dan variasi makanan 25% (10 orang), interior dan suasana makan 33% (13 orang), dan kualitas pelayanan 15% (6 orang).

Berdasarkan hasil pra penelitian yang sudah dipaparkan di atas, terlihat jelas bahwa interior dan suasana makan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk datang kembali ke suatu restoran atau café.Interior dan suasana makan (dining atmospherics) merupakan pendukung fisik yang sangat berpengaruh terhadap daya tarik yang kuat terhadap konsumen.Hal penting dalam penguasaan keunggulan pendukung fisik adalah keunikan (Mulyadi Nitisusastro,2012, hlm. 204).Keunikan tersebut tidak hanya memberikan daya tarik tersendiri tetapi mengakibatkan rasa nyaman bagi konsumen untuk berkunjung.Salah satu bentuk pendukung fisik adalah dining atmospherics.Menciptakanatmosphere (suasana) yang menyenangkan, menarik,

7%

20%

25% 33%

15%

Pertimbangan/Alasan Datang Kembali ke Suatu Restoran/Cafe

Promosi yang Menarik Harga

Menu dan Variasi Makanan

Interior dan Suasana Makan Kualitas Pelayanan


(26)

11

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

serta bisa membuat konsumen merasa nyaman ketika berada di dalam toko merupakan salah satu cara agar bisa menarik konsumen untuk melakukan tindakan pembelian (Levy & Weitz, 2011, hlm. 556).

MenurutHa dan Jang (2012, hlm. 205) dining atmospherics sebagai alat komunikasi pemasaran yang didesain sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta sebagai upaya pemahaman perilaku konsumen untuk merangsang minat konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.Upaya untuk memahami perilaku konsumen turut dipengaruhi oleh strategi pemasaran yang baik.

Menurut Ha dan Jang, (2012, hlm. 206) salah satu bentuknya sebuah restoran harus mampu membuat suatu pengalaman yang berkesan dalam diri konsumen salah satunya dalam hal lingkungan fisik atau suasana makan yang perlu memperhatikan fasilitas eksterior dan fasilitas interior yang ditata dengan sebaik mungkin untuk membuat konsumen tertarik dan merasa nyaman saat berada di tempat tersebut.

Dining atmospherics dapat dianggap penting dalam mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen, terutama karena tanggapan konsumen terhadap bentuk lingkungan bagian dari pengalaman konsumsi mereka dan kepuasan konsumen dapat membentuk repurchase intention bagi perusahaan (Hellier,2003, hlm. 11). Kepuasan konsumen dapat dikembangkan untuk meningkatkan tingkat perilaku konsumen untuk membeli kembali. Oleh karena itu, untuk meningkatkan tingkat minat pembelian kembali, kualitas atmospherics, service quality, dan food quality harus difokuskan untuk mengembangkan manfaat lebih di masa depan (Yaw Ling dan Sirion,2014).

Salah satu strategi pemasaran jasa yang dilakukan oleh Giggle Box Café & Resto Outlet Progo adalah dengan mengunggulkan lingkungan fisik (physical environment).Bukti fisik dapat berperan penting dalam membentuk pengalaman dan perilaku konsumen, karena lingkungan fisik tersebut dapat menjadi media pencipta pesan, pencipta/penarik perhatian dan penggunggah perasaan konsumennya.Menurut Ha & Jang (2012, hlm. 204) phsycal environment juga


(27)

merupakan komponen penting dalam kegiatan makan dan minum disebuah restoran.Lingkungan atau suasana makan (dining atmospherics) secara simultan dapat mempengaruhi perasaan dan emosi konsumen melalui atmospherics, service quality dan foodqualitysehingga menjadi bagian penting dalam pengalaman makan disebuah restoran.

Atas permasalahan yang sudah dijelaskan diatas dan berbagai data yang dipaparkan. Diduga bahwa solusi atau faktor yang mempengaruhi repurchase intention adalah dengan adanya dining atmosphericsmelalui atmospherics, service quality dan foodquality, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut, dengan melakukan penelitian dengan judul :“Pengaruh Atmospherics, Service Quality dan Food Quality terhadap Repurchase Intention (Surveipada Konsumen Giggle Box Café & Resto Outlet Progo)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas yang berkaitan dengan repurchase intention (pembelian ulang) dan permasalahan-permasalahan yang sering terjadi di bisnis kuliner kreatif, mengharuskan setiap pengusaha lebih unggul dan kreatif dalam menciptakan nilai tambah bagi usahanya agar mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta memenuhi tujuan perusahaan, yaitu untuk dapat meningkatkan jumlah konsumen dan mempertahankan konsumen, namun sebelumnya perusahaan harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam mempengaruhi perilaku konsumen sebelum dan sesudah memakai produk dan jasa yang ditawarkan.

Perusahaan harus memberikan pelayanan yang baik dan menarik, sehingga akan memunculkan kesan positif dari konsumen atas produk/jasa yang ditawarkan karena kesan positif pada keputusan pembelian tersebut dapat mempengaruhi tingkat repurchase intention bagi perusahaan. Namun tidak saja hanya memberikan pelayanan yang baik, sehingga konsumen tersebut akan merasa puas, tetapi dengan menciptakan suasana nyaman dari restoran tersebut sehingga


(28)

13

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY DAN FOOD QUALITY TERHADAP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

konsumen mendapat pengalaman unik dan menarik saat datang atau berkunjung. Minimal konsumen akan rela meluangkan waktu lebih untuk berada di dalam cafe tersebut dan semakin memperbesar peluang konsumen untuk datang kembali. 1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran atmospherics diGiggle Box Café & Resto Outlet Progo ?

2. Bagaimana gambaran service quality diGiggle Box Café & Resto Outlet Progo ?

3. Bagaimana gambaran food quality di Giggle Box Café & Resto OutletProgo ?

4. Bagaimana gambaran repurchase intention di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo ?

5. Seberapa besar pengaruh atmospheric, service quality dan food qualityterhadap repurchase intentionpada Giggle Box Café & Resto Outlet Progo ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan data dan informasi yang berhubungan dengan dining atmosphericsmelalui atmospherics, service quality dan foodquality serta pengaruhnya terhadap repurchase intention pada Giggle Box Café & Resto Outlet Progo. Adapun tujuan penelitian ini untuk memperoleh :

1. Gambaran atmospherics di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo 2. Gambaran service quality di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo 3. Gambaran food quality di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo 4. Gambaran repurchase intention di Giggle Box Café & Resto Outlet

Progo

5. Pengaruh atmospheric, service quality dan food quality terhadap repurchase intention pada Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.


(29)

1.4 Kegunaan Penelitian a. Kegunaan Teoritis

Demi perkembangan ilmu manajemen, khususnya pada ilmu manajemen pemasaran, melalui pendekatan serta metode-metode yang digunakan dalam strategi pemasaran terutama mengenai pengaruh dining atmospherics terhadap repurchase intention, sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi para akademisi dalam pengembangan teori pemasaran khususnya dibidang industri kuliner.

b. Kegunaan Praktis

Memberikan masukan kepada Giggle Box Café & Resto Outlet Progo agar dapat menjadi pertimbangan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kegiatan dining atmospherics terhadap upaya meningkatkan repurchase intentionbagi perusahaan.


(30)

38

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis pelaksanaan program dining atmospherics di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo dan pengaruhnya terhadap repurchase intention. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas “X” atau variabel independen adalah dining atmosphericsmelalui atmospherics, service quality dan food quality yang diperlakukan sebagai variabel sendiri-sendiri.Sedangkan yang

menjadi variabel terikat “Y” atauvariabel dependen adalah repurchase intention. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 58) variabel adalah sebagai atribut

seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang

lain atau satu objek dengan objek yang lain. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 59), mengartikan variabel bebas sebagai variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat menurut Sugiyono (2012, hlm. 59) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Penelitian ini dilakukan kepada konsumenGiggle Box Café & Resto Outlet Progo. Oleh karena itu akan diteliti gambaran pengaruh dining atmosphericsmelalui atmospherics, service quality dan food qualityterhadap repurchase intentiondi Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.

3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 53) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri baik satu variabel atau lebih variabel yang berdiri sendiri tanpa membuat perbandingan atau mencari hubungan variabel satu sama lain. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai atmospherics, service quality,


(31)

Eva Nurhadini, 2015

food quality dan repurchase intention pada Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.

Selain penelitian deskriptif, penelitian ini juga menggunakan penelitian verifikatif.Penelitian verifikatif menurut Sugiyono (2012, hlm. 54) yaitu penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.Penelitian verifikatif bertujuan untuk memperoleh kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan.Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh dining atmosphericsmelalui atmospherics, service quality dan food quality terhadap repurchase intention pada Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.

Berdasarkan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey yaitu survei yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal (sebab-akibat) antara variabel-variabel yang diteliti melalui pengujian hipotesis.

Survei dilakukan di lapangan dengan cara menyebarkan kuisioner dan wawancara kepada sampel responden untuk memperoleh fakta yang relevan mengenai hubungan kausal dan hipotesis. Berdasarkan kurun waktu penelitian yang dilaksanakan, maka metode yang digunakan adalah cross sectional method. Karena penelitian ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. 3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Sugiyono (2012) desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan untuk mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian. Karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagai alat pengontrol variabel yang berpengaruh didalam penelitian.


(32)

40

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tujuan dari penelitian ini, maka desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal. Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan sebab dan akibat antara variabel. Karena dalam penelitian ini untuk mengetahui variabel pengaruh (variabel independen) dan variabel terpengaruh (variabel dependen).

3.3 Operasionalisasi Variabel

Agar konsep-konsep penelitian dapat diteliti secara empiris, maka konsep tersebut harus dioperasionalisasikan dengan mengubahnya menjadi variabel penelitian. Hal ini dilakukan untuk menghidari kesimpangsiuran dalam membahas permasalahan dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 58) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi yang diperlukan, kemudian ditarik kesimpulannya.

Operasional variabel dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pengukuran variabel-variabel penelitian. Berikut ini akan diuraikan operasionalisasi variabel dari variabel X yaitu dining atmospherics melalui atmospherics, service quality dan food quality yang diperlakukan sebagai variabel sendiri-sendiri dan Y yaitu repurchase intention, seperti terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 3. 1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Ukuran S kala

Atmospherics ( ) Suasana yang menjadi komponen penting dalam manajemen pelayanan di restoran karena respon emosional konsumen terhadap lingkungan jasa berkaitan dengan perilaku keputusan pembelian (Ha & Jang, 2012, hlm. 205)

AmbientFactor  Tingkat kesesuaian suasana dengan eksterior pendukung di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

 Tingkat kebersihan tempat di Giggle Box

Café & Resto Outlet

Progo

 Tingkat kemenarikan


(33)

Eva Nurhadini, 2015

musicyang dimainkan

atau diputar di Giggle Box Café & Resto

OutletProgo

Design Factor  Tingkat kesesuaian tata letak/layout dengan fasilitas pendukung yang digunakan di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

 Tingkat kemenarikan

furniture di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

 Tingkat kenyamanan desain interior di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

Interval

Social Factor  Tingkat kesesuaian penampilan karyawan di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

 Tingkat interaksi sosial di Giggle Box

Café & Resto Outlet

Progo

Interval

Service Quality ( )

Service Quality adalah

interaksi antara konsumen dan penyedia

layanan, yang

mempengaruhi evaluasi konsumen tentang pelayanan selama kegiatan makan berlangsung sampai selesai. Hubungan antar konsumen dengan pelayan merupakan komponen penting bagi konsumen dalam

Reliability  Tingkat ketepatan pelayanan dalam menyajikan makanan yang dipesan konsumen

 Tingkat konsistensi pelayan dalam melayani konsumen

 Tingkat kepedulian pelayan terhadap penyelesaian masalah dengan konsumen

 Tingkat kejelasan


(34)

42

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu mengevaluasi

pengalaman kualitas layanan selama di restoran. (Ha & Jang, 2012, hlm. 206)

pelayan dalam memberikan

informasi harga makanankepada konsumen

Responsiveness  Tingkat kesiapan pelayan dalam menjawab

pertanyaan dari konsumen

 Tingkat kesigapan pelayan dalam memenuhi

permintaan konsumen

 Tingkat ketersediaan karyawan dalam menanggapi keluhan konsumen

 Tingkat kecepatan pelayan dalam menyelesaikan masalah konsumen

Interval

Assurance  Tingkat kepercayaan konsumen terhadap pelayan dalam melayani secara tepat waktu

 Tingkat keamanan selama berada di Giggle Box Café& RestoOutlet Progo

 Tingkat kesopanan pelayan dalam melayani konsumen

 Tingkat kepastian pelayan dalam memberikan pelayanan prima kepada konsumen

Interval


(35)

Eva Nurhadini, 2015

ditawarkan dapat ditntukan berdasarkan cita rasa, porsi menu, variasi menu dan pilihan makanan sehat

(Ha & Jang, 2012, hlm. 207)

makanan di Giggle Box Café & Resto

Outlet Progo Food Portion  Tingkat kesesuaian

porsi makanan yang di tawarkan kepada konsumen di Giggle Box Café & Resto

Outlet Progo

 Tingkat kemenarikan penyajian masakan di Giggle Box Café & Resto Outlet

Progo

Interval

Menu Variety  Tingkat kemenarikan variasi menu di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

Interval

Healthy Food Options

 Tingkat

keberagaman menu makanan sehat di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo

 Tingkat kemenarikan penawaran menu makanan yang sehat di Giggle Box Café & Resto Outlet

Progo

Interval

Repurchase Intention (Y)

Repurchase Intention

adalah perilaku konsumen dimana konsumen merespon positif terhadap apa yang telah diberikan oleh suatu perusahaan dan berminat untuk melakukan kunjungan kembali atau mengkonsumsi kembali

Keinginan untuk merekomendasikan kepada orang lain

(Zethaml, Berry dan Parasuraman dalam Grewal et al. (2008, hlm. 428)

 Tingkat keinginan untuk

merekomendasikan Giggle Box Café& Resto kepada teman, kerabat dan keluarga

 Tingkat kesediaan untuk membicarakan hal positif tentang Giggle Box Café & Resto kepada orang


(36)

44

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu produk tersebut.

Cronin, et al. dalam Andrey Adhi Kusuma (2013, hlm. 3).

lain Keinginan untuk

kembali menggunakan produk dan jasa pada perusahaan yang sama

(Zethaml, Berry dan Parasuraman dalam Grewal et al. (2008, hlm. 428)

 Tingkat keinginan untuk kembali menggunakan produk dan jasa pada

Giggle Box

Café&Resto

 Tingkat keinginan untuk menjadikan Giggle Box Café& Resto sebagai pilihan utama saat ingin berkunjung ke sebuah café atau restoran

Interval

3.4 Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Sumber data menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm. 172) adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.Berdasarkan sumbernya, sumber data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data primer yang didapat secara langsung dan data sekunder yang didapat secara tidak langsung.

1. Data Primer

Data yang langsung dapat disajikan sebagai sumber dari penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek atau perusahaan tempat penulis melakukan sebuah penelitian. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan pihak langsung atau pihak manajemen Giggle Box Café & RestoOutlet Progo. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh data yang diperoleh dari kuisioner yang disebarkan kepada konsumen yang menjadi populasi di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.


(37)

Eva Nurhadini, 2015

Data yang diperoleh secara tidak langsung atau melihat sumber lain yang dikategorikan sebagai data sekunder dengan cara melihat catatan atau arsip perusahaan. Data tersebut kemudian dibaca dan dipelajari oleh penulis.

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet,websites, literature, artikel serta jurnal ilmiah yang berkenaan dengan objek penelitian ini.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain :

a. Kuisioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan atau pernyataan tertulis pada setiap responden. Penulis menyebarkan seperangkat daftar pernyataan tertulis mengenai pengaruh dining atmospherics terhadap repurchase intention pada Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.

b. Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui tatap muka (face to face)atau mengajukan pertanyaan secara lisan dengan responden terpilih untuk mendapatkan informasi. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut interview guide. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan beberapa konsumen Giggle Box Café & Resto Outlet Progo yang dijadikan sampel dalam penelitian dan wawancara dengan pihak manajemen (Store Manager) sebagai teknik komunikasi langsung untuk memperoleh data yang diperlukan. c. Dokumentasi, mengumpulkan data yang berupa foto Giggle Box Café &

Resto Outlet Progo yang berkaitan dengan variabel yang diteliti.

d. Observasi (pengamatan), penulis melakukan pengamatan langsung di Giggle Box Café & Resto Outlet Progo untuk mengetahui kegiatan yang terjadi.


(38)

46

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e. Studi Literatur, yaitu penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data dari berbagai bahan pustaka yang relevan. Dengan cara mempelajari, membaca buku-buku dan jurnal untuk mendapatkan data mengenai dining atmospherics dan repurchase intention.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampling 3.5.1 Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2011, hlm. 80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu. Berdasarkan penelitian ini, maka populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Giggle Box Café & Resto Outlet Progo per bulan menurut data terakhir yang diperoleh yaitu sebanyak 6375 orang pada bulan Juni 2014

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011, hlm. 81). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk penarikan jumlah sampel penelitian menghitung dengan rumus slovin yang diambil dari buku metodologi penelitian pendekatan praktis dalam penelitian (Simamora,2004, hlm. 37) :

n

Keterangan :

n : Jumlah sampel

e2 : Presisi yang ditetapkan 0,01 N : Jumlah populasi


(39)

Eva Nurhadini, 2015

Berdasarkan rumus slovin maka dapat diukur besarnya sampel sebagai berikut :

n

= 98,45

100

Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dari 6375 konsumen Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.

3.5.3. Teknik Pengambilan Sampel

Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampelyang benar-benar sesuai dengan keseluruhan objek penelitian (Nursalam,2008). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan yang dikehendaki (Sugiyono, 2011, hlm. 118). Alasan mengambil purposive sampling karena kriteria sampel yang diperoleh benar-benar sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Dimana kriteria tersebut yaitu responden haruslah konsumen yang pernah mengunjungi Giggle Box Café & Resto khususnya Outlet Progo.

3.6 Uji Instrumen Penelitian

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian, maka diperlukan instrumen yang tepat agar data yang terkumpul sesuai dengan yang diharapkan.Dalam pengumpulan data suatu penelitian, sering instrumen bertindak sebagai alat evaluasi.Instrumen penelitian yang telah disusun kemudian diujicobakan kepada responden diluar sampel penelitian untuk mendapatkan gambaran validitas dan reliabilitas instrumen.

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2010, hlm. 211).Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai tingkat validitas yang tinggi.Sebaliknya


(40)

48

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

instrumen yang kurang atau rendah berarti memiliki validitas yang rendah.Instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas dapat diuji dengan menggunakan alat uji korelasi Pearson (product moment coefisient of corelation) seperti dibawah ini :

(Sugiyono, 2011, hlm. 176) Keterangan :

rₓᵧ = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

CX² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y² = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Jumlah responden

Harga rxy menunjukkan indeks korelasi antara dua variabel yang

dikorelasikan.Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna yaitu (1) tidak adanya korelasi, (2) arah korelasi, dan (3) besarnya korelasi. Keputusan uji validitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika rxy> r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid

Jika rxy< r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan tidak valid

Perhitungan validitas item instrument dilakukan dengan bantuan program SPSS 22.0 for windows. Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3. 2

Tabel Interpretasi Nilai r

Besarnya Nilai r Interpretasi


(1)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

quality yang masih berada dibawah harapan konsumen.Giggle Box Café&

Resto

Outlet

Progo

diharapkan

mampu

meningkatkan

service

qualitydenganmemberikan

pelayanan

prima,

khususnya

dalam

hal

konsistensi pelayanan. Salah satu langkah yang bisa dilakukan seperti

membuat prosuder pelayanan konsumen yang dijadikan sebagai acuan

bagi karyawan/pelayan dalam membentuk kepuasan konsumen terhadap

service quality yang dirasakan. Karena kepuasan akan dirasakan oleh

konsumen ketika kinerja yang mereka rasakan lebih besar dari apa yang

mereka harapkan. Dengan meningkatkan kepuasan konsumen terhadap

kinerja

service quality tentunya akan meningkatkan kemungkinan

konsumen kembali melakukan pembelian di Giggle Box Café & Resto

Outlet Progo.

3.

Berdasarkan tanggapan responden mengenai food quality, indikator menu

variety melaluitingkat kemenarikan variasi menu makanan dan minuman

mendapat skor yang paling rendah. Hal tersebut tentunya berdampak

terhadapkepuasan yang dirasakan konsumen mengenai variabel food

quality. Dimanakinerja yang dirasakanmasih berada dibawah harapan

konsumen.Giggle Box Café & Resto Outlet Progo diharapkan mampu

menciptakan variasi menu yang lebih inovatif. Dengan tingkat variasi

makanan yang tinggi membuat konsumen memiliki lebih banyakpilihan

terhadap makanan dan minuman yang akan mereka pesan. Selain menu

yang inovatif, tentulah harus didukung dengan keunikan yang akan

membedakannya dari menu makanan dan minuman yang disediakan di

café lain. Selain itu, dengan menu yang unik dan variatif membuat

konsumen tidak merasa bosan untuk melakukan pembelian kembali di

Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.

4.

Berdasarkan

tanggapan

responden

mengenai

repuchase

intention,

indikator keinginan untuk kembali menggunakan produk dan jasa pada

perusahaan yang sama memperoleh skor paling rendah. Dengan harapan

menjadi pilihan utama saat konsumen memutuskan untuk berkunjung ke


(2)

150

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

suatu restoran atau café,Giggle Box Café& Resto Outlet Progoharus

mampu meningkatkan repurchase intention dengan cara meningkatkan

dining atmospherics melalui lingkungan fisik, kualitas pelayanan dan

kualitas makanan yang diberikan kepada konsumen seperti penyesuaian

tata letak, kebersihan tempat, musik yang dimainkan, penggunaan

furniture yang nyaman, desain interior yang menarik, sikap dan

penampilan karyawan, konsistensi pelayanan yang diberikan, cita rasa dan

variasi menu yang disajikan dan semua hal yang dapat membuat

konsumen tidak hanya kembali menggunakan produk dan jasa Giggle Box

Café & Resto Outlet Progo tetapi bersedia merekomendasikan Giggle Box

Café & Resto Outlet Progo kepada teman, kerabat dan keluarga.

5.

Penulis juga mengajukan saran yang dapat dilakukan dalam penelitian

selanjutnya dengan variabel independen yang berbeda, agar didapatkan

hasil yang akurat mengenai pengaruh variabel lain terhadap repurchase

intention pada Giggle Box Café & Resto Outlet Progo.


(3)

151 Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Buku

Andey Adi Kusuma. (2013). Pengaruh experiental marketing terhadap repurchase intention melalui experiental value pada maskapai penerbangan Garuda di Indonesia

Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Buchari Alma. (2008). Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa . Bandung:

Alfabeta.

Kanuk, Schiffman. (2007). Perilaku konsumen edisi 7. Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip and Gary Amstrong. (2012). Priciples of marketing global

14thedition. New Jersey: Prentice.

Kotler, Philip and Kevin Lane.Keller. (2012). Marketing management. 14th edition. New Jersey: Prentice.

Kotler, Philip, John T. Bowen & James C. Maken. (2010). Marketing for hospitality. Fifty edition

Lovelock, Christiopher and Jochen Wirtz. (2011). Service marketing people,

technology, strategy. 7th edition. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Hall.

Lovelock, Christopher dan Jochen Wirtz. (2012). Pemasaran jasa, manusia,

teknologi, strategi 7th jilid 1. Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Nyoman S. Pendit. (2006). Ilmu pariwisata sebuah pengantar perdana. Jakarta: Pradnya Paramita

Rambat Lupiyoadi. (2013). Manajemen pemasaran jasa. Jakarta: Salemba

Empat.

Sugiyono. (2011). Metode penelitian kombinasi. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung:


(4)

152

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tjiptono, F. (2011).Strategi pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Weaver, David & Laura Lawton. (2006). Tourism Management: third Edition

Australia: John Wiley & Sons Australia, Ltd.

Yaw Ling Awi, and Sirion Chaipoopirutana. (2014). A Study of Factors Affecting

Consumer’s Repurchase Intention toward Xyz Restaurant, Myanmar.

Pattaya.

Jurnal

Daniel Petzer. (2014). Dining atmospherics and food and service quality as

predictors of customer satisfaction at sit-down restaurants. Journal of Hospitality, Tourism and Leisure Vol. 3 (2)

George, Babu P dan Bibin P. George. (20004). Revisit a Destination: Place

attachment as the mediator and novelty seeking as the moderator . The Journal of Tourism Study Vo. 15 No. 2.

Grewal, Dhruv, Roggeveen, A.L., Tsiros, Michael. (2008). The Effect of

Compensation on Repurchase Intention in Service Recovery . Journal of Retailing Vol. 84. No. 4, pp. 424-434.

Ha, J., & Jang, S. (2012). Effect of dining atmospherics on behavioral intentions

through quality perception. Journal of Service Marketing, Vol. 26 Iss 3 pp. 204 - 215.

Hellier, P. K., Geursen G. M., Carr R. A., and Rickard, J. A. (2003). Customer

repurchase intention general structural equation model. European Journal

of Marketing, 37(11), 1762-1800.

Jang, S. Et. Al. (2010). Effects of authentic atmospherics in ethnic restaurant:

investigating Chinese restaurants. Journal of Hospitality Management, 666.


(5)

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Jang, S. & Namkung, Y. (2009). „Perceived quality, emotions, and behavioral intentions: application of an extended Mehrabian -Russell model to

restaurants’, Journal of Business Research, 62(4): 451–460.

Ryu, K., Lee, H.-R., and Kim, W. G. (2012). The influence of the quality of the

physical environment, food, and service on restaurant image, customer perceived value, customer satisfaction, and behavioral intentions . International Journal of Contemporary Hospitality Management, 24(2),

200-223.

Ryu, K. and Jang, S. (2007), “Influence of restaurant’s physical environments on emotion and behavioral intention”, Service Industries Journal, Vol. 28 No. 8, pp. 1151-65.

Ryu, Kisang. (2005). Dinescape, Emotions, and Behavioral Intentions in Upscale

Restaurants

Internet

Amborius, H. (2014). Pasar Indonesia Masih Menjanjikan. [online]. Diakses

darihttp://ramadhan.kompas.com/read/2014/03/10/1337004/Pasar.Pariwisata

.Indonesia.Masih.Menjanjikan.

Badan Pusat Statistik dan Kementrian Pariwisata. (2013). Data Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara di Indonesia. Diakses dariwww.bps.go.id

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung. (2013). Pertumbuhan

Restorandi Kota Bandung. Diakses

darihttp://www.bandungtourism.com/restaurant.php

Eva Martha, R. (2014). Survei Hilton Worlwide Menyingkap Budaya Wisata Kuliner di Asia. [online]. Diakses dari


(6)

154

Eva Nurhadini, 2015

PENGARUHATMOSPHERICS, SERVICE QUALITY D AN FOOD QUALITY TERHAD AP REPURCHASE INTENTION

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sean, M. (2014). Pariwisata Indonesia Lampaui Pertumbuhan Ekonomi. [online]. Diakses dari

http://travel.tempo.co/read/news/2014/03/06/202559869/Pariwisata-Indonesia-Lampaui-Pertumbuhan-Ekonomi.