Skripsi Diajjukan untu uk Memenu uhi Salah Sa atu Syarat Memperolleh Gelar S Sarjana Psikologi Prog gram Studii Psikologi

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBU UNGAN A ANTARA A SIKAP AGRESI F DENGA AN SIKA AP

ASERT TIF

Skripsi

Diajjukan untu uk Memenu uhi Salah Sa atu Syarat

  

Memperolleh Gelar S Sarjana Psikologi

Prog gram Studii Psikologi

Disusun o oleh :

Tri Wahyu A T Aprinta

  

NIM : 0391 N 114007

PROGRAM P M STUDI P PSIKOLOG GI JURUSA AN PSIKO OLOGI

FAKULTAS PS SIKOLOGII

UNIVERS SITAS SAN NATA DHA ARMA

YOGYAKA Y ARTA

  

2011

  1 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBU UNGAN A ANTARA A SIKAP AGRESI F DENGA AN SIKA AP

ASERT TIF

Skripsi

Diajjukan untu uk Memenu uhi Salah Sa atu Syarat

  

Memperolleh Gelar S Sarjana Psikologi

Prog gram Studii Psikologi

Disusun o oleh :

T Tri Wahyu A Aprinta

  

NIM : 0391 N 114007

PROGRAM P M STUDI P PSIKOLOG GI JURUSA AN PSIKO OLOGI

FAKULTAS PS SIKOLOGII

UNIVERS SITAS SAN NATA DHA ARMA

YOGYAKA Y ARTA

  

2011

  1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Karya ini kupersembahkan kepada : Bapak dan Mamak tersayang,

Ababg-abang & Adik-adikku yang sangat kusayangi (Ruly, Aan, Kris Nova,

& Yolly),

  Dan semua keluarga besar P. Bangun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

“Tuhan tak menuntut kita untuk sukses; Dia

  ”

  hanya meminta kita untuk mencoba

  • Bunda Theresa -

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN ANTARA SIKAP AGRESIF DAN SIKAP ASERTIF

Tri Wahyu Aprinta

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan korelasi antara variabel sikap agresif dengan sikapa asertif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah 100. mahasiswa Universitas Sanata Dharma angkatan 2009 dan 2010. Data yang diperoleh dari skala agresif dan skala asertif yang disusun oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan negatif antara variabel sikap agresif dengan sikap asertif. Hal ini ditunjukkan dengan adanya korelasi sebesar -0,411.

  Kata kunci: sikap asertif, sikap agresif

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

CORRELATION BETWEEN

AGGRESSIVE ATTITUDE WITH ASSERTIVE ATTITUDE

Tri Wahyu Aprinta

ABSTRACT

  This research was aimed to prove correlation between aggressive attitude with assertive

attitude. This research was cuantitative research. Subjects in this research was 100 University Of

Sanata Dharma college students class of 2009 and 2010. Data obtained from aggressive and

assertive attitude scales which composed by researcher. The result showed that there was negative

correlation between aggressive attitude and assertive attitude. This was showed by the correlation

value of -0,411.

  Keywords : aggressive attitude, assertive attitude

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan atas kasih setia Tuhan Yang Maha Esa yang

selalu memberikan berkat dan pengampunan-Nya sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini. Demikian pula dengan dukungan material maupun

spritual dari orang lain yang menjadikan skripsi ini ada, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapa Yang Bertahta di Kerajaan Surga, terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan kepada saya untuk merasakan hidup........

  2. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. H. Wahyudi, M.Si selaku dosen pembimbing saya, yang tetap memberikan kesempatan kepada saya untuk menjadi anak bimbingan dalam waktu penyelesaian skripsi yang lama. Maaf jika saya sering membuat bapak kesal dan jengkel.

  4. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku dosen pembimbing akademik.

  Terima kasih Pak buat pena semangatnya.

  5. Mas Gandung, Mbak Naniek, Mas Muji, Mas Doni, dan Pak Gi yang telah banyak membantu di sekretariat Psikologi, lab, dan Ruang Baca.

  6. Dosen-dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan ilmunya kepada saya selama 7 tahun ini.

  7. Bapak dan Mamak, Bang Ruly, Bang Aan, Kris Nova Anugrah dan Yoliana terima kasih untuk dukungan material dan spiritualnya, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  saya bisa melewati tingkatan hidup ini. Juga pengertiannya atas penyelesaian Study yang begitu lama

  

8. Ronald, Cuki, Taman dan Junius. Teman angkatan 2003 yang pernah dan

akan selalu berkibar bersama dimanapun kita berada.

  

9. Vivin, Clare, Wulan, dan Vivi. Trimakasih sudah membantui skoring

skala, dan juga atas pinjaman buku-bukunya.

  

10. Martin. Makasih atas bantuan ngetik dan menemani begadang yang penuh

penderitaan.

  

11. Dodo, Fajar, Dwi, Nadi, Yunus, Agus dan teman penghuni kos tercinta.

  Trimakasih atas tingkah aneh kalian yang selalu menghibur, mari budayakan bahasa ngapak.

  

12. Ria Mariana. Terimakasih atas cemilan tengah malamnya, yang telah

menyelamatkan perut Viky dan saya selama menyembah dewa komputer.

  

13. Viky Pangaribuan. Makasih atas bantuan menyebarkan skalanya, juga atas

ketikan dan waktu begadang yang penuh siksaannya. Makasih juga atas semboyan “Sakit Itu Baik”nya.

  

14. Dherma Pangaribuan. Makasih atas bantuannya menyebar skala ya Dek!.

  

15. Kadek, Vigor, Conrad, Bayu, Bethet, Eki, Doni, Nug, Inung, Wiwid,

Nana, Wiwet, Ria, Yudhi, Rani,dan semua teman-teman angkatan 2003.

  Terima kasih buat semuanya yang pernah kita lakukan bersama.

  

16. Semua teman-teman psikologi dari semua angkatan. Terima kasih buat

pertemanan, dinamika, dan bantuannya selama kita berada di Fakultas Psikologi.

  

17. Untuk semua teman-teman PB.Skripsi. makasih atas waktunya bermain

badminton. Jangan jump smesh terus. Ayo skripsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18. Untuk semua teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

  Terima kasih buat semuanya. Kalian memberi warna dalam hidupku selama 7 tahun terakhir ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan masukan baik saran maupun kritik yang sifatnya

membangun dari berbagai pihak untuk karya ini. Penulis berharap semoga karya

ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih.

  Yogyakarta, 21 Januari 2011 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... viii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS........................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii

  BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5 BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 6 A. Sikap ........................................................................................... 6 B. Agresif ......................................................................................... 7

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Pengertian Agresif ................................................................... 7

  2. Faktor Yang Memepengaruhi Agresif .................................... 8

  3. Jenis-jenis Agresi......................................................................15

  4. Sikap Agresif ........................................................................... 20

  C. Asertif .......................................................................................... 21

  1.Pengertian Asertivitas .............................................................. 21

  2. Ciri-ciri Perilaku Asertif ....................................................... 24

  3. Aspek-aspek Asertivitas ........................................................ 26

  4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Asertif ............ 29

  5. Tujuan Dan Manfaat Asertivitas ........................................... 31

  6. Sikap Agresif ......................................................................... 34

  D. Hubungan Sikap Agresifitas Dan Sikap Asertifitas .................. 35

  E. Hipotesis .................................................................................... 36

  

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 37

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 37 B. Identifikasi Variabel .................................................................... 37 C. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 37

  1. Sikap Asertif ......................................................................... 37

  2. Sikap Agresif ......................................................................... 38

  D. Subjek Penelitian ......................................................................... 38

  E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 39

  1. Skala Sikap Asertif ................................................................ 37

  2. Skala Sikap Agresif ............................................................... 43

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  F. Reliabilitas Dan Validitas Alat Ukur .......................................... 45

  1. Validitas ................................................................................ 45

  2. Reliabilitas ............................................................................ 46

  G. Metode Analisis Data .................................................................. 47

  

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 48

A. Hasil Uji Coba Alat Ukur ............................................................ 48

  1. Skala Agresif ......................................................................... 48

  a. Koefisien Korelasi Item Total Alat Ukur ........................... 48

  b. Reliabilitas Alat Pengumpulan Data .................................. 49

  2.Skala Sikap Asertif ................................................................... 49

  a. Koefisien Korelasi Item Total Alat Ukur ........................... 49

  b. Reliabilitas Alat Pengumpulan Data .................................. 50

  B. Persiapan Penelitian .................................................................... 50

  C. Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 51

  D. Hasil Penelitian ........................................................................... 51

  1. Deskripsi Subjek ................................................................... 51

  2. Prosedur Penelitian ............................................................... 52

  3. Deskripsi Data Penelitian ...................................................... 52

  4. Uji Asumsi ............................................................................ 53

  a. Uji Normalitas .................................................................... 53

  b. Uji Linieritas ...................................................................... 54

  5. Uji Hipotesis ......................................................................... 55

  E. Pembahasan ................................................................................. 56

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 58

A. Kesimpulan ............................................................................... 58 B. Saran .......................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 59

LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Tabel Blue-print Skala Sikap Asertif Sebelum Uji Coba ................................................................... 42

Tabel 2. Tabel Blue-print Skala Sikap Agresi Sebelum Uji Coba ........ 44

Tabel 3. Tabel Blue-print Skala Sikap Agresif Setelah Uji Coba ......... 48

Tabel 4. Tabel Blue-print Skala Sikap Asertif Setelah Uji Coba ........... 50

Tabel 5. Deskripsi Data Penelitian ......................................................... 52

Tabel 6. Uji Normalitas .......................................................................... 53

Tabel 7. Uji L:inieritas ........................................................................... 54

Tabel 8. Uji Hipotesis ........................................................................... 55

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang John Dewey menyatakan bahwa manusia merupakan mahluk sosial

  yang tak dapat lepas dari manusia lainnya. Seorang manusia hanya dapat dikatakan sebagai suatu pribadi hanya ketika dia bertindak sebagai wakil dari suatu kelompok atau masyarakat (Gallgher, 1994). Hal ini menegaskan bahwa setiap manusia membutuhkan manusia lain untuk meneguhkan keberadaannya sebagai manusia. Dalam mengembangkan dirinya menuju manusia yang sehat, manusia bergantung pada kemampuannya untuk membangun hubungan yang intim dengan manusia lainnya (Sullivan, dalam Santrock, 2002). Pentingnya menjalin hubungan manusia satu dengan manusia lainnya menyebabkan setiap manusia selalu

berusaha mengembangkan kemampuannya dalam menjalin relasi sosial.

  Dalam usaha untuk menjalin hubungan dengan orang lain, seringkali individu mengalami benturan-benturan kepentingan dengan orang lain yang dapat menyebabkan timbulnya ketidak nyamanan atau tekanan kejiwaan. Dan secara alamiah manusia cenderung melawan segala perubahan yang terjadi terhadap dirinya atau berusaha mencoba

menjadikan lingkungannya sesuai dengan keinginannya (Boeree, 2006).

  2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Bila manusia mempertahankan sikap untuk menjadikan lingkungannya atau orang lain sesuai dengan keinginannya dengan keras atau kaku, maka orang tersebut akan menjadi agresif, dan ini akan memunculkan sikap bermusuhan terutama bila keinginannya tidak tercapai, berikut contoh agresi manusia pada sesamanya; Dua anggota DPRD Banyumas Selasa (2/3) berkelahi saat rapat Panitia Khusus membahas pasar modern, Samsudin terkena tonjok di bagian rahang. Hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit DKT (Dinas Keseatan Tentara) Purwokerto. Wajah bagian kiri masih bengkak dan membiru, Perkelahian kecil antara seorang pengendara sepeda motor dan supir taksi sempat terjadi di ruas jalan Gatot Subroto, tepatnya sebelum perempatan Pancoran, Rabu (24/2/2010) pagi (www.kompas.com). Berita-berita di atas menunjukkan begitu seringnya terjadi agresi dalam dunia sosial kita, tidak perduli di lingkungan sosial seperti apa kita berada. Hal-hal tersebut juga memberi gambaran kepada kita, pelaku agresi juga bisa dilakukan oleh siapa saja, baik itu dari kalangan biasa seperti supir taksi maupun kalangan pejabat (anggota dewan) atau bahkan diri kita sendiri.

  Ada banyak bentuk agresi yang terjadi dalam dunia sosial kita, mulai dari kekerasan dalam bentuk fisik, berupa pemukulan maupun kekerasan verbal yang berupa perkataan yang bertujuan menyakiti perasaan orang lain. Hal ini menjadi menarik untuk diperhatikan karena kita yang menganggap diri kita manusia beradab dan memperjuangkan

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hak-hak asasi manusia tetap tidak mampu untuk lepas dari perilaku dan sikap yang agresif terhadap sesama kita sendiri.

  Menurut Baron dan Byrne (2005) agresi adalah tingkah laku yang diarahkan kepada tujuan menyakiti mahluk hidup lain yang ingin menghindari perlakuan semacam itu. Salah satu alasan mengapa banyak orang terlibat dalam agresi adalah karena mereka tidak memiliki keterampilan sosial dasar. Mereka tidak mengetahui bagaimana merespon provokasi dari orang lain dalam cara yang menenangkan orang lain, alih- alih mengganggu mereka. Mereka tidak tahu cara membuat permintaan atau bagaimana cara untuk menolak permintaan orang lain tanpa membuat orang lain marah.

  Berdasarkan pendapat di atas dapat diperoleh gambaran bahwa orang dapat menghindarkan diri dari keterlibatan agresi bila mereka mampu berkomunikasi secara efektif, dimana mereka mampu untuk meminta pertolongan dan juga mampu untuk menolak permintaan orang lain tanpa menyinggung perasaan orang tersebut. Kemampuan untuk bertoleransi terhadap orang lain juga mampu menghindarkan kita dari situasi agresi, sebab kemampuan ini dapat membantu orang untuk memahami perilaku orang di sekitarnya dan tidak mudah untuk terprovokasi oleh perilaku orang lain. Kemampuan yang telah disebutkan di atas merupakan ciri dari orang-orang yang memiliki sikap dan perilaku asertif (Prabowo, 2000).

  4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berbeda dengan orang-orang yang bersikap agresif, orang-orang yang memiliki sikap asertif akan lebih mudah menjauhi sikapa ataupun perilaku agresif. Hal ini terjadi karena orang yang bertindak asertif tidak hanya berusaha mendapatkan keinginannya, tetapi juga mendukung orang lain mendapatkan hal yang sama. Dengan kata lain, orang yang asertif akan mencari penyelesaian masalah dengan win-win solution, yaitu mengupayakan penyelesaian masalah dimana kedua belah pihak mencapai tujuan. Asertifitas adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain (Rini J, 2001).

  Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan sikap agresif dengan sikap asertif dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini di dasari keyakinan bahwa sikap seseorang terhadap sesuatu akan menjadi pendorong terbentuknya sebuah perilaku, dalam hal ini sikap agresif dan sikap agresif juga akan mendorong timbulnya perilaku agresif dan perilaku asertif.

A. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “adakah hubungan sikap agresif dan sikap asertif.

  5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sikap agresif dan sikap asertif.

  C. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi sosial.

  2. Manfaat praktis Manfaat praktis dari penelitian ini, dengan diperolehnya pemahaman mengenai hubungan sikap agresif dengan sikap asertif diharapkan dapat memberi sumbangan kepada masyarakat umum tentang pentingnya membangun sikap asertif dalam rangka untuk mengurangi

sikap agresif yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI A. Sikap Para tokoh psikologi yang terkenal dalam bidang psikologi

  sosial dan psikologi kepribadian seperti Bogardus, Chave, Mead dan Gordon Allport (Azwar, 1998) menjelaskan sikap sebagai kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu. Kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon. Respon yang dimunculkan oleh individu dapat berupa persetujuan ataupun ketidaksetujuan individu atas suatu obyek tertentu.

  Dalam bukunya yang berjudul Sikap Manusia, Azwar (1995) menulis Struktur sikap terdiri dari tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif (pemikiran), komponen afektif (perasaan) dan komponen konatif (tindakan) yang pada masing-masing unsur terdapat unsur evaluatif.

  1. Komponen kognitif adalah cara suatu obyek untuk dipersepsikan, semacam gambaran mental yang terbentuk dalam benak seseorang yang bisa berwujud kepercayaan dan pengetahuan.

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Komponen afektif adalah sebuah pendapat tentang suatu obyek yang tidak disertai dengan argumen atau pendapat yang akurat lebih pada spontanitas.

3. Komponen konatif adalah suatu predisposisi (kecenderungan) perilaku dari suatu individu terhadap obyek.

B. Agresif

1. Pengertian Agresif

  Agresi adalah tingkah laku yang diarahkan kepada tujuan menyakiti mahluk hidup lain yang ingin menghindari perlakuan semacam itu (Baron dan Byrne 2005). Menurut Berkowitz (1995) agresi adalah segala bentuk perilaku yang dimaksudkan untuk menyakiti baik secara fisik maupun secara mental. Moore dan Fibe (Koeswara, 1998) mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun verbal terhadap individu atau terhadap objek-objek lain.

  Berdasarkan uraian definisi agresi yang disebutkan beberapa tokoh diatas, peneliti merumuskan agresi sebagai tingkah laku yang diarahkan untuk menyakiti individu maupun objek-objek lain yang menghindari perlakuan semacam itu baik secara fisik maupun mental.

  8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2.

   Faktor yang mempengaruhi Agresif

  a) Faktor Internal i. Teori Naluri (Instinct Theory) Tokoh- tokohnya adalah Sigmund Freud dan Konrad Lorend. Mereka menggunakan konsep naluri dalam usaha menjelaskan sumber bawaan agresi. Freud menyatakan bahwa agresi bersumber pada naluri kematian yang berfungsi untuk mempertahankan jenis, sedangkan Lorenz yakin bahwa agresi merupakan bagian dari naluri hewan yang diperlukan untuk bertahan dalam proses evolusi. Kritik terhadap teori ini datang

dari orang-orang yang ragu akan konsep naluri ini.

  Barash (Sarwono,1999) merupakan salah satu tokoh yang mengkritik teori ini, mengumpulkan berbagai buku dan menemukan sekitar 6000 macam naluri. Tampaknya ada kecenderungan pada waktu itu untuk memberi label naluri pada setiap perilaku. Jadi tidak hanya naluri agresi dan sex yang ada, tetapi ada juga naluri keibuan, bekerja menyusui dan sebagainya. ii. Pendekatan Biologi Teori biologi mencoba menjelaskan tindakan agresi melalui proses faal maupun teori genetika. Moyer (Sarwono,1999) menyebutkan bahwa tingkah laku agresi ditentukan oleh proses tertentu yang terjadi di otak dan susunan

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  syaraf pusat. Selain itu, dikatakan bahwa hormon laki-laki (testosteron) dipercaya sebagai pembawa sifat agresif. Menurut tim American Psychological Association tahun 1993 (dalam Sarwono,1999) kenakalan remaja lebih terdapat pada remaja pria. Teori biologi yang meninjau tindakan agresif dari ilmu genetika dikemukakan oleh Lagerspetz (Sarwono,1999), ia mencoba membuktikan identifikasi ciri-ciri agresif pada pasangan-pasangan kembar identik dan kembar non-identik dan saudara-saudara kembar. Hasilnya adalah bahwa ciri-ciri yang sama paling banyak terdapat antara pasangan kembar yang identik.

  Teori biologi kemudian juga banyak mendapat kritik dari beberapa pakar psikologi budaya yang mengatakan bahwa pola perilaku agresif tidak akan sama dari masa ke masa atau dari tempat satu ke tempat yang lainnya, perilaku tersebut dapat berubah.

  b) Faktor eksternal

i. Pendekatan Belajar Sosial (Social-Learning Theory)

Pendekatan ini menjelaskan bahwa akar dari agresi berasal dari (a) pengalaman belajar sebelumnya, (b) imbalan atau hukuman yang diterima saat ini, (c) faktor sosial, lingkungan, kognitif (frustasi, provokasi kepada orang lain, rangsangan emosional, gagasan dan ide agresif) yang

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menyebabkan tindakan agresif. Tokoh utama dari teori belajar sosial ini adalah Albert Bandura.

  Imbalan atau hukuman yang pernah diterima saat ini Pengalaman sebelumnya oleh aggressor (si Perilaku agresif pelaku) Faktor sosial, lingkungan, dan kognitif

   Gambar 1. Pendekatan Belajar Sosial ii. Pendekatan Kognitif Neoasosiasi Pendekatan neoasosiasi ini muncul setelah pendekatan naluri dianggap pesimistik mengenai kemungkinan untuk mencegah atau mengontrol agresifitas manusia, sehingga teori ini dinamakan Neoasosiasi.

  Pendekatan ini berusaha menjelaskan tentang pengalaman yang tidak menyenangkan akan membangkitkan pengaruh negatif (perasaan marah, jengkel dan sebel), perasaan ini secara otomatis akan mengaktifkan kecenderungan untuk menjadi agresif atau menghindar pada situasi tersebut (usaha untuk lari

  11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dari situasi yang tidak menyenangkan) hal ini tentunya diasosiasikan pada reaksi fisiologis, pikiran dan memori yang berhubungan dengan pengalaman yang menyerupai itu. Agresi terbuka (overt agrression) akan terjadi atau tidak bergantung pada beberapa faktor seperti tingkat pemrosesan dan kognitif yang lebih tinggi. Misalnya jika seseorang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan (sakit fisik, lingkungan yang bersuhu panas atau kondisi-kondisi tidak menyenangkan lainnya), seseorang akan cenderung bersikap agresif. Meskipun dalam kondisi yang tidak menyenangkan seseorang dapat saja menekan perilaku agresifnya karena menyadari bahwa perilaku tersebut tidak tepat (Berkowitz dalam Baron & Byrney, 1997).

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Kecenderungan untuk agresif (diasosiasikan oleh

  Proses

  pikiran, memori,

  kognitif yang

  reaksi fisiologis)

  Agresif Peristiwa sari

  Pengaruh negatif

  pengalaman yang

  (perasaan

  tidak

  mengganggu,

  menyenangkan

  jengkel, dan marah

  ) Lari

  Kecenderungan untuk melarikan diri atau menarik diri

  Proses

  (diasosiasikan oleh

  kognitf yang

  pikiran, memori, dan reaksi fisiologis)

  Gambar 2. Pendekatan Kognisi Neoasosiasi iii. Theori Hipotsis Frustasi Agresi Teori yang terkenal diungkapkan oleh Dollard adalah hipotesis teori hipotesis frustasi-agresi. Teori ini menjelaskan bahwa agresi merupakan akibat dari frustasi dan frustasi dapat menimbulkan beberapa bentuk agresi (Sears, !994). Dollard dkk. (Berkowitz, 1995) mendefinisikan frustasi sebagai kondisi eksternal yang membuat seseorang tidak mendapatkan kesenangan yang diharapkannya. Dengan demikian, agresi merupakan pelampiasan dari rasa frustasi (Sarwono, 1994).

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ada beberapa faktor yang mempengarui intensitas dorongan agresif yang disebabkan adanya frustasi dimana : 1) tingkat kepuasan yang diharapkan tidak diperoleh, 2) seberapa jauh orang gagal memperoleh kepuasan dan 3) seberapa sering ia terhalang untuk mencapai tujuan.

  Miller (Berkowitz, 1995) menyatakan bahwa frustasi menyebabkan berbagai kecenderungan, yang salah satunya adalah kecenderungan agresi. Sebab bila seseorang mengalami hambatan dalam mencapai tujuannya akan memiliki kecenderungan untuk bereaksi terhadap frustasi seperti, ingin lari dari situasi yang tidak menyenangkan, mengatasi kesulitan, mencari tujuan lain dan menyerang penghalangnya.

  Menurut Dollard dkk. (Sears, 1994) tingkah laku agresif selalu berasal dari frustasi. Tetapi penelitian-penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa frustasi tidak selalu menyebabkan agresi dan sebaliknya tingkah laku agresi tidak selalu berasal dari situasi frustasi. Oleh karena itu, Wohchel (Berkowitz, 1995) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa frustasi akan menyebabkan kecenderungan agresi paling kuat jika (1) Hasil yang diperoleh jauh kurang menarik dibanding dengan yang diharapkan, (2) orang itu mengharapkan kesenangan mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi orang yang terlalu mengharapkan untuk mencapai suatu tujuan atau hasil

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tertentu, maka pada dasarnya bersiap memperoleh kesenangan dari mencapai tujuan tersebut. Tetapi jika tujuan yang ingin dicapai gagal terpenuhi maka menyebabkan rasa frustasi dan memunculkan dorongan agresi.

  Berkowitz (Sarwono 1999) menambahkan bahwa frustasi menimbulkan kemarahan dan emosi marahlah yang memicu agresi. Berkowitz (Koeswara 1988) kemudian melakukan pembaharuan terhadap teori yang dibuat oleh Dollard, ia menekankan bahwa kaitan antara frustasi dan agresi lebih baik dilihat sebagai kaitan antara stimulus aversiv dan agresi.

  Artinya, frustasi bisa mengarahkan individu pada tindakan agresif karena frustasi merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan individu akan melakukan berbagai cara untuk menghindarinya, termasuk dengan cara melakukan tindakan agresi.

  Selain teori-teori faktor eksernal yang telah disebutkan diatas, para pakar psikologi sosial juga menambahkan beberapa faktor eksternal lainnya yang dapat menyebabkan timbulnya agresi, yaitu : pengaruh filim-film kekerasan, pornografi (Sears, 1994), akibat minuman yang mengandung alkohol (Baron & Byrne 1994), kondisi negatif lainnya seperti suhu tinggi yang menyiksa, asap rokok, dan benda yang mempunyai makna

  15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  agresi seperti senjata serta semua benda lain yang dapat membangkitkan perasaan negatif (Berkowitz 1995).

3. Jenis-Jenis Agresi

  Ada beberapa jenis agresi yang digolongkan oleh para ahli psikologi sosial diantaranya :

a) Agresi berdasarkan tujuan, tokohnya Berkowitz (1995) membagi agresi menjadi 2 yaitu .

  i. Agresi instrumental adalah suatu tindakan yang dilakukan dengan sengaja dan dengan tujuan praktis bukan untuk menyakiti korban, contohnya beberapa orang menjadi pembunuh bayaran; mereka membunuh karena uang bukan karena marah (Sears, 1994). ii. Agresi emosional yaitu suatu tindakan yang didorong oleh keinginan untuk menyakiti sasaran dan bukan untuk mencapai tujuan tertentu, contohnya pelajar yang berkelahi massal karena ada temannya yang (katanya) dikeroyok (dalam Sarwono, 1999).

  b) Agresi berdasarkan norma sosial, tokohnya Sears (1994) membedakan agresi menjadi 2 yaitu : i. Agresi prososial, adalah suatu tindakan yang sesuai dengan hukum, disiplin yang ditetapkan baik oleh orang tua, atau

  16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  perintah dari orang yang lebih berkuasa, contohnya seorang dokter yang menolong pasien dengan operasi. ii. Agresi antisosial, suatu tindakan yang melanggar norma sosial atau hukum yang berlaku di masyarakat, contohnya penyerangan, pembunuhan, kekerasan.

c) Agresi berdasarkan bentuk perilaku, tokohnya Arnorld Buss (Baron dan Byrne, 1997), dan Johnson & Medinnus (1969).

  i. Buss (dalam Baron & Byrne, 1997) membagi bentuk agresi ke dalam 3 bentuk yaitu fisik-verbal, aktif-pasif, langsung-tidak langsung. Buss menerapkan ketiga bentuk agresi tersebut dalam bidang industri. Dalam penelitiannya, Buss menemukan bahwa di lingkungan kerja, agresi lebih sering terjadi dalam bentuk agresi tertutup (covert aggression). Alasan mengapa ditempat kerja lebih sering terjadi agresi tertutup karena 1) ditempat kerja ada banyak saksi dari tindakan agresi sehingga mereka tidak berani menunjukkan agresi secara terbuka. 2) Calon agressor ditempat kerja biasanya berpikir jika mereka akan berinteraksi kembali dengan korban sasaran di masa depan, sehingga para pekerja dalam bertindak agresif lebih memilih agresi tertutup (covert aggression) agar para korban sasarannya tidak mengetahui tindakan yang sedang dilakukan oleh agressor. Agresi tertutup (covert aggression) lebih

  17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  cenderung berbentuk verbal daripada fisik, tidak langsung daripada langsung, pasif daripada aktif.

  Tokoh lain yang juga membedakan agresi berdasarkan bentuk perilaku adalah Johnson & Medinnus (1969). 4 bentuk agresi tersebut adalah : i. menyerang fisik ii. menyerang dengan benda iii. menyerang secara verbal simbolis iv. mengambil hak milik orang lain atau melanggar daerah orang lain

  Keempat bentuk agresi ini ditemukan oleh Johnson & Medinnus (1969) berdasarkan penelitian behavioral yang dilakukan pada anak-anak. Teknik yang dilakukan untuk memperoleh keempat bentuk agresi tersebut yaitu dengan secara observasi perilaku anak sehari-hari. Tehnik observasi yang dilakukan Johnson & Medinnus untuk mengamati perilaku agresif anak-anak sangat efektif karena anak-anak dapat secara spontan mengeluarkan tindakan mereka tanpa merasa dihambat, diperhatikan dan dinilai. Teknik observasi ini dapat berbagai macam bentuk tindakan agresif yang telah dilakukan oleh anak- anak dalam kehidupan mereka sehari-hari.

  Dalam penelitian ini, jenis agresi yang akan diteliti adalah jenis agresi menurut bentuk-bentuk perilaku karena peneliti melihat bentuk-

  18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bentuk agresi lebih sesuai digunakan sebagai acuan untuk mengukur agresi yang akan diteliti oleh peneliti dibandingkan dengan jenis agresi berdasarkan tujuan dan norma social.

  Bentuk agresi yang diungkapkan oleh Jhonson dan Medinnus (1969) menjadi pilihan peneliti karena berdasarkan penelitian longitudinal terhadap perilaku agresif ditemukan bahwa ada kesetabilan perilaku agresif selama periode waktu yang panjang dari masa anak-anak hingga anak tersebut menjadi dewasa (Berkowitz, 1995). Studi dari Amerika, Inggris dan Swedia yang dikaji oleh Olweus (Berkowitz, 1995) pertama-tama mengukur agresivitas yang biasanya ditujukan oleh subjek berusia 2 sampai 18 tahun, kemudian pengukuran dengan jarak waktu antara 6 sampai 21 tahun kemudian. Berbagai cara dipakai dalam penelitian perilaku, termasuk observasi langsung, penilaian guru, dan bahkan laporan dari teman-teman subjek. Hasil secara umum menunjukkan adanya hubungan antara skor pengukuran awal dan skor pengukuran lanjutan, meskipun besarnya korelasi cenderung menurun sejalan dengan bertambahnya waktu antara pengukuran.

  Berdasarkan studi terdahulu yang dikaji oleh Olweus (Berkowitz, 1995), peneliti melihat bahwa perilaku agresif yang dilakukan oleh anak-anak, cenderung stabil hingga anak menjadi dewasa . dengan demikian, peneliti ingin mencoba menerapkan bentuk agresi yang dikemukakan oleh Jhonson dan Medinnus yang pada

  19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  awalnya diterapkan pada subjek anak-anak, yang kemudian pada gilirannya peneliti menerapkannya pada subjek yang berada pada masa transisi dari remaja akhir menuju dewasa awal (youth). Untuk penelitian ini, peneliti melakukan penambahan yang lebih spesifik pada indikator-indikator yang telah ada menjadi beberapa sub indikator, agar menjadi lebih rinci dan jelas untuk mengungkapkan sikap agresif pada subjek penelitian. Indikator-indikator yang akan digunakan adalah: 1) Menyerang fisik, termasuk didalamnya memukul, menampar, menendang, meninju dan menyakiti anggota tubuh

2) Menyerang dengan benda, termasuk didalamnya menyerang dengan batu, karet dan buku.

  3) Menyerang secara verbal simbolis, termasuk didalamnya membicarakan kebutukan orang lain/ menggosip, mencaci-maki orang lain, menggunakan kata-kata kasar atau umpatan, dan mengancam.

  4) Mengambil hal milik orang lain atau melanggar daerah orang lain termasuk di dalamnya menyerobot hak milik orang lain, mengambil barang orang lain tanpa sepengetahuan/ ijin dari orang lain, dan merusak barang orang lain.

  Jadi agresi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sengaja dengan maksud untuk melukai orang lain atau objek lain yang dapat dilakukan dalam bentuk

  20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menyerang fisik, menyerang dengan benda, menyerang secara verbal simbolis dan mengambil hak milik orang lain atau melanggar daerah orang lain.

4. Sikap Agresif

  Apabila individu memberikan persetujuan terhadap suatu tindakan, ketika berhadapan dengan dilema untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan bisa diprediksi bahwa individu tersebut cenderung untuk berperilaku tertentu. Dengan kata lain, jika individu memberikan persetujuan terhadap tindakan agresif maka bisa diprediksi bahwa individu tersebut cenderung untuk bertindak agresif.

  Dengan demikian, sikap seseorang terhadap objek sikap tsrtentu dapat meramalkan tingkah laku yang akan ditempuhnya ketika berhadapan dengan objek sikap tersebut.

  Agresif dapat terjadi pada tataran sikap, intensi dan perilaku. Tetapi karena peneliti tetap melihat bahwa sikap agresif memiliki peranan yang penting dalam meramalkan tindakan agresif seseorang maka penelitian ini mencoba untuk malihat agresif pada tataran sikap, yang kemudian dikaitkan sikap asertif.

  Jadi sikap agresif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecenderungan seseorang untuk bertindak secara sengaja dengan maksud untuk melukai orang lain yang ditunjukkan dalam komponen kognitif, afektif dan konatif, dan dapat dilakukan dalam bentuk

  21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menyerang fisik, menyerang dengan benda, menyerang secara verbal dan mengambil hak milik orang lain atau melanggar daerah orang lain yang mana orang lain tidak menghendaki tindakan tersebut.

C. Asertif 1) Pengertian Asertivitas

  Kata asertivitas atau perilaku asertif berasal dari kata assert yaitu menegaskan satu atau beberapa hal yang mengandung unsur hak asasi manusia, kejujuran, serta pengungkapan emosi yang tepat (santosa 1999). Llyoid (1991) menyatakan bahwa perilaku asertif bersikap aktif langsung dan jujur. Lazarus & Fersteheim (dalam santosa 1999) menyatakan bahwa asertivitas adalah kemampuan individu untuk mengatakan tidak ; meminta pertolongan ; mengekspresikan perasaan positif maupun negative secara wajar; menyatakan diri secara bebas; mempunyai pandangan yang aktif tentang hidup dan berusaha agar keinginannya terwujud tetapi tetap mampu menghargai orang lain. Cawood (1997) mendefinisikan asertivitas sebagai suatu bentuk pengungkapan pikiran, perasaan, kebutuhan dan hak-hak secara langsung dan jujur, tanpa kecemasan yang beralasan. Jadi tingkah laku asertif mengandung kejujuran dan spontanitas yang tepat dalam mengekspresikan perasaan tanpa adanya perasaan cemas.

  Fersteheim & Baer (dalam Elyana 1997) mendefinisikan asertivitas sebagai kempuan individu untuk menyatakan diri secara

  22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  terbuka, jujur, langsung dan sebagaimana mestinya. Selain itu individu yang asertif senantiasa mampu menyatakan apa yang dirasakan, dipikirkan, diinginkan serta secara aktif mengungkapkan siapakah dirinya. Dengan kata lain, asertivitas memungkinkan individu untuk bersikap tegas, aktif serta memiliki keyakinan yang kuat terhadap apa yang dilakukannya.

  Adams (1995) mengatakan bahwa perilaku asertif adalah kemampuan untuk terbuka terhadap diri sendiri, jujur serta mampu mengkomunikasikan kebutuhan-kebutuhan, ide, dan hak-hak pribadi dengan tetap mampu menghormati orang lain. Dengan demikian perilaku asertif menciptakan kualitas dalam hubungan antar individu.

  Rimm & Masters (dalam Rakos 1991) mendefinisikan asertivitas sebagai kemampuan individu untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan secara langsung dan jujur, namun tetap menjaga perasaan dan kesejahteraan orang lain, sehingga tercipta hubungan interpersonal yang baik dalam lingkungan sosialnya.

  Galassi & Galassi (dalam Rakos 1991) menyatakan bahwa individu yang asertif senantiasa mampu mengungkapkan pendapat pribadinya, mampu menyatakan perasaan yang bersifat positif seperti memberikan pujian terhadap orang lain. Selain itu, ia juga mampu mengutarakan perasaan-perasaan yang bersifat negative minsalnya menyatakan perasaan marah, jengkel serta menolak permintaan orang lain.

  23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Alberti & Emmons (1987) mendefinisikan asertivitas sebagai perilaku yang memungkinkan individu untuk: i. Mengembangkan kesetaraan dalam hubungan interpersonal dimana kedua belah pihak berdiri atas dasar yang sama yaitu dapat saling menyeimbangkan kekuatan sehingga idak ada pihak yang menang maupun kalah. ii. Mempertahankan hak tanpa adanya perasaan cemas yaitu dengan mampu mengekspresikan dukungan atau bantahan terhadap bantahan orang lain, menyatakan kekecewaan, serta berani berkata tidak.

iii. Mengekspresikan perasaan secara terbuka dan nyaman.

  iv. Berbuat menurut kepentingan yang dianggapnya baik, seperti meminta bantuan orang lain, meyakini penilaian pribadi, dan berpartisi pasi dalam kegiatan sosial.

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perilaku asertif adalah perilaku dalam interaksi sosial yang ditandai dalam beberapa aspek: