EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DENGAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN PADA MATERI OPERASI PERKALIAN KELAS III DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA - Test Repository
EFEKTIFITAS PENERAPAN
METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
DENGAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN
PADA MATERI OPERASI PERKALIAN
KELAS III DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
UMI MUSHODDIQOH
NIM 11509015
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
EFEKTIFITAS PENERAPAN
METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS
DENGAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN
PADA MATERI OPERASI PERKALIAN
KELAS III DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
UMI MUSHODDIQOH
NIM 11509015
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Barang siapa menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu, Maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga PERSEMBAHAN
Karya kecil ini ku persembahkan kepada : Ayah dan Ibu beserta keluargaku atas belaian kasih sayangnya dan dukungan selama ini, semoga Allah selalu memberi ridlo-Nya kepada beliau . Untuk para dosenku yang telah memberikan bekal ilmu untuk masa depanku.
Dan spesial untuk dosen pembimbingku yang telah memberikan bimbingan skripsiku hingga selesai dengan baik. Teman-teman PGMI Kelas A yang selalu memotivasi dan yang selalu kompak.
ABSTRAK
Mushoddiqoh, Umi. 2013. Efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian kelas III di MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga. Skripsi.Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtida‟iyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.Pembimbing :Eni Titikusumawati, M.Pd.
Kata Kunci : efektifitas, metode STAD, alat peraga kartu bilangan.
Penelitian ini dilakukan melihat dari minimnya kreatifitas guru dalam penyampaian materi operasi perkalian juga siswa belum memahami konsep perkalian. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah Apakah metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif digunakan pada materi operasi perkalian siswa kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian pada siswa kelas
III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
Penilitian disini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan memggunakan pendekatan eksperimen semu. Yang melibatkan dua kelas, yaitu kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen. Dan menggunakan analisis data SPSS.
Berdasarkan pretest, posttest dan angket yang diberikan kepada siswa menunjukkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen mendapatkan nilai yang berbeda. Kelas kontrol mendapatkann nilai rata-rata kelas 69.81 sedangkan kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata kelas 88.88. Maka metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif materi operasi perkalian pada siswa kelas III Mad rasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
KATA PENGANTAR
الله الرحمن الرحيم مسب
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Merupakan kebahagiaan bagi penulis yang telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian pada siswa kelas III Madarasah
Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga ”.
Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
Adapun ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis sampaikan kepada :
1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga 2.
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku kajur Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah STAIN Salatiga.
3. Eni Titikusumawati, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Para dosen dan seluruh civitas akademika jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
5. Ayahanda dan Ibunda serta keluarga yang telah memberikan do‟a restu serta dukungan kepada penulis.
Semoga segala amal kebaikan tersebut mendapat balasan dari Allah SWT, mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 22 januari 2014 Penulis
DAFTAR ISI i HALAMAN JUDUL................................................................................ iv NOTA PEMBIMBING............................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................ vi LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI.................................... vii MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................... viii ABSTRAK................................................................................................ ix KATA PENGANTAR.............................................................................. xi DAFTAR ISI............................................................................................
DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1 A.
Latar Belakang.........................................................................
4 B.
Rumusan Masalah....................................................................
4 C.
Tujuan Penelitian.....................................................................
4 D.
Hipotesis Penelitian..................................................................
4 E.
Kegunaan Penelitian................................................................
6 F.
Definisi operasional.................................................................
8 G.
Metode Penelitian....................................................................
15 H.
Sistematika penulisan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. EFEKTIFITAS
17 1.
Definisi efektifitas...............................................................
18 2.
Kondisi belajar mengajar yang efektif B. METODE STUDENT TEAM ACHIVEMENT DIVISIONS
(STAD)
19 Metode Student team achiment divisions (STAD)...................
C. ALAT PERAGA KARTU BILANGAN
23 Alat peraga kartu bilangan......................................................
D. METODE STAD DENGAN ALAT PERAGA KARTU BILANGAN
26 Metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan...................
E. OPERASI PERKALIAN
28 1.
Cara pertama......................................................................
29 2.
Cara kedua..........................................................................
29 3.
Cara ketiga.........................................................................
29 4.
Cara keempat......................................................................
F. MATERI PERKALIAN YANG DIAJARKAN DENGAN METODE STAD
31 Materi perkalian yang diajarkan dengan metode STAD..........
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga.................................................................
33 1.
Sejarah berdirinya MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga.........
34 2.
Struktur organisasi.............................................................
38 3.
Visi dan misi......................................................................
38 4.
Sarana, prasarana dan fasilitas...........................................
40 5.
Kegiatan ekstrakurikuler....................................................
41 6.
Prestasi............................................................ ..................
42 7.
Sistem pendidikan............................................................
A.
Diskripsi data
43 1.
Validitas............................................................. ...............
44 2.
Reabilitas......................................................... ..................
BAB IV PEMBAHASAN
45 A.
Analisis validitas dan reabilitas instrument.............................
51 B.
Analisis data.............................................................................
56 C.
Analisis hasil penelitian...........................................................
57 D.
Pembahasan hasil penilitian.....................................................
BAB V PENUTUP
60 A.
Kesimpulan.................................................................... .........
60 B.
Saran............................................................................. .......... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
49
20 Tabel 4.14 lembar observasi guru..................................................... 55
19 Tabel 4.13 nilai lembar observasi siswa........................................... 54
18 Tabel 4.12 Nilai angket..................................................................... 52
52
17 Tabel 4.11 Uji normalitas hasil posttes kelas eksperimen dan kelas kontrol.............................................................................
51
16 Tabel 4.10 Uji normalitas hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol.............................................................................
13 Tabel 4.9 Reabilitas angket............................................................. 50
50
14 Tabel 4.8 uji validitas setelah penghapusan
12 Tabel 4.6 Reabilitas soal posttest.................................................... 48 13 Tabel 4.7 Hasil uji coba angket......................................................
1 Tabel 1.1 Populasi dan sampel kelas IIIA dan IIIB....................... 10
11 Tabel 4.5 Uji validitas setelah penghapusan................................... 48
10 Tabel 4.4 Hasil uji coba posttest..................................................... 47
9 Tabel 4.3 Reabilitas soal pretest..................................................... 46
8 Tabel 4.2 Uji validitas setelah penghapusan................................... 46
7 Tabel 4.1 Hasil uji pretest............................................................... 45
6 Tabel 3.2 Rincian jumlah siswa...................................................... 37
5 Tabel 3.1 data personalisi................................................................ 35
4 Tabel 2.2 Penghitungan perkembangan skor kelompok................. 22
3 Tabel 2.1 Penghitungan perkembangan skor induvidu................... 22
10
2 Tabel 1.2 Rancangan pretest dan posttest dalam pemilihan kelompok.........................................................................
21 Tabel 4.15 test statistik...................................................................... 56
DAFTAR GAMBAR 1 Gambar 1.1 Bentuk kartu bilangan....................................
7 2 Gambar 2.1 Contoh kartu bilangan...................................
25 3 Gambar 2.2 Contoh soal...................................................
31
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah 10 tahun ini pemerintah melaksanakan program wajib belajar 9
tahun. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.47/2008 wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh Warga Negara Indonesia. Wajib belajar 9 tahun dibagi menjadi dua jenjang, jenjang yang pertama adalah sekolah dasar (SD/MI) dan jenjang yang kedua yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pada jenjang SD/MI pendidikan dibagi menjadi 6 tingkatan dan setiap tingkatan dilakukan selama 1 tahun. Pada jenjang SMP dibagi menjadi 3 tingkatan, setiap tingkatan terdiri dari 1 tahun.
Kurikulum pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif Mangunsari Salatiga siswa diajarkan berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah mata pelajaran matematika. Materi yang diajarkan di madrasah ibtidaiyah kelas III adalah operasi hitung perkalian. Menurut Muhsetyo (2010:3.52) operasi perkalian dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang, untuk mencari hasil dari a × b sama halnya dengan cara menunjukkan penjumlahan b + b + b + ... sebanyak a kali. Berdasarkan data observasi dan wawancara dengan guru kelas III
MI Ma‟arif Mangunsari Salatiga pada tanggal 1 April 2013 pukul 09.30 didapatkan data bahwa keterampilan siswa dalam operasi perkalian masih kurang. Ini dibuktikan dengan nilai tes tengah semester siswa masih di bawah KKM yaitu 70, sedangkan nilai rata-rata secara klasikal KKM yang dicapai siswa yaitu 65.
Nilai rata-rata yang masih rendah tersebut, disebabkan oleh siswa masih terpaku pada operasi perkalian yang sederhana tanpa memahami konsep perkalian, siswa bosan dengan cara mengajar guru tanpa variasi dari guru. Observasi yang dilakukan dengan guru kelas III di Madrasah Ibtida‟iyah Negeri (MIN) Kalikurmo Kecamatan Bringin pada tanggal 2 April 2013 hasilnya juga tidak jauh berbeda, keterampilan siswa dalam operasi perkalian yang rendah disebabkan oleh metode ceramah yang masih digunakan oleh guru di MIN Kalikurmo belum menggunakan alat peraga pembelajaran. Transfer ilmu mengajarkan konsep operasi perkalian dapat mengubah dari bentuk simbolik kebentuk numerik sehingga memudahkan siswa. Contoh mengubah dari bentuk simbolik ke numerik adalah dari gambar diubah menjadi angka.
Proses mengajarkan matematika di madrasah ibtidaiyah pada kelas III tidak mudah, karena siswa lebih suka bermain dan tidak dapat duduk tenang di tempat duduknya. Apabila guru hanya mengikuti kemauan siswa untuk bermain tanpa memperhatikan penjelasan guru mengakibatkan proses pembelajaran tidak efektif. Hal ini dapat menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai.
Guru merupakan salah satu penentu keberhasilan kegiatan pembelajaran di sekolah, karena guru yang terlibat langsung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Metode mengajar yang dipilih guru harus sesuai dengan kondisi kelas, materi yang disampaikan adalah operasi perkalian. Untuk mengatasi 2 hal tersebut, menurut Sudono (2004:44) guru dapat menggunakan media pembelajaran secara tepat agar siswa tidak menjadi bosan dan dapat mengikuti pembelajaran dengan tenang serta tujuan pembelajaran yang diinginkan tercapai.
Pengukuran tercapainya sasaran dan tujuan pembelajaran harus dilakukan oleh guru untuk mengetahui keefektifan suatu metode yang digunakan. Menurut Sadiman dalam Trianto (2009:20) keefektifan adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses belajar mengajar.
Tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya merupakan sebuah pengukuran di mana suatu target telah tercapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil pengukuran, guru dapat mengetahui sudah tepat atau belum metode pembelajaran yang telah digunakan dengan keadaan kelasnya. Apabila metode yang digunakan tidak berpengaruh dan belum bisa meningkatkan hasil belajar siswa maka guru wajib mengganti metode belajar tersebut, begitupun sebaliknya apabila metode pembelajaran dapat menimbulkan pengaruh lebih baik guru dapat mempertahankan metode tersebut atau mengembangkannya.
Metode pembelajaran harus bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan siswa. Salah satu pemenuhan kebutuhannya adalah guru memilih metode yang tepat sesuai tujuan pembelajaran. Salah satu materi yang diajarkan di kelas III adalah konsep operasi perkalian, dalam penilitian ini digunakan metode STAD. Oleh karena itu perlu di adakan penelitian mengenai efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Apakah metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan efektif digunakan pada materi operasi perkalian siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah
(MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas penerapan pembelajaran dengan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan dapat: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian pada siswa kelas III Mad rasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga tahun
pelajaran 2013/2014. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dalah sebagai berikut: Metode STAD dengan alat peraga efektif digunakan pada pada materi operasi perkalian siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari salatiga.
E. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai beberapa manfaat, yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Apabila setelah dilakukan penelitian tentang efektifitas penerapan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian di harapkan dapat menjadi sumber refrensi untuk penelitian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis a.
Bagi Siswa Membantu siswa untuk aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru.
b. Bagi Guru Memberi informasi yang bermanfaat dan membantu guru dalam mengembangkan metode pembelajaran matematika siswa Madrasah
Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga kelas III.
c.
Bagi Sekolah Sebagai bahan masukan untuk lebih dapat meningkatkan hasil belajar matematika dan mengusulkan bahwa metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi perkalian bermanfaat bagi sekolah.
F. Definisi Operasional 1. Efektifitas
Menurut Purwadarminta efektifitas berasal dari kata efektif. Dalam kamus Indonesia, efektif berarti ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya) manjur, mujarab, mempan (2006:311). Jadi efektifitas dapat diartikan sebagai proses untuk menimbulkan pengaruh menjadi lebih baik.
2. Metode Student Team Achievement Divisions (STAD)
Menurut Jamal dalam buku Nasution (2013:19) metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Methodos berasal dari kata
“meta” dan “bodos”. Meta berarti memulai, sedang bodos berarti jalan. Sehingga
metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur.
Menurut Rusman dalam Slavin (2011:213) model STAD (Student
team achievement divisions ) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti.
3. Alat peraga kartu bilangan
Menurut Sudjana, 2010 pengertian alat peraga pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efesien (Sudjana: 2010)
Kartu bilangan di sini adalah sebuah kartu yang terbuat dari kertas karton yang tebalnya 2 mm berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 X 8 cm, yang didalamnya terdapat tokoh kartu angry bird dan antara kartu 1 dengan kartu yang lain jumlah gambar berbeda. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam hal kesulitan yang dialami siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah
Ma‟arif Mangunsari Salatiga tentang belajar matematika, maka peneliti membuat alat peraga kartu bilangan. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Kertas karton.
2. Printer.
Disini ada beberapa contoh kartu bilangan. Contohnya dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut ini: Dilihat dari depan: Dilihat dari belakang: 4.
Operasi perkalian
Salah satu pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah kelas III adalah matematika tentang perkalian. Menurut Gatot (2010:3.52) operasi perkalian dari suatu bilangan dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang, untuk mencari hasil dari a × b sama halnya dengan cara menunjukkan penjumlahan b + b + b + ... sebanyak a kali.
G. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yang mana jika dilahat dari bidangnya penelitian ini merupakan bidang pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen semu (quasi experimental), yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkap proses pembelajaran STAD dengan alat peraga kartu bilangan dengan cara melibatkan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas eksperimen yaitu kelas yang diberikan perlakuan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan. Kelas kontrol yaitu kelas yang tidak diberikan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan, metode pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran konvensional.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mangunsari Salatiga. Alasan memilih lokasi ini karena di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga para gurunya belum banyak yang menggunakan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan rincian jadwal sebagai berikut: 1) Bulan maret 2013 (pengajuan dan persetujuan judul skripsi). 2) Bulan april 2013 (observasi).
3) Bulan mei (pembuatan skripsi sampai akhir).
3. Populasi dan Sampel.
a. Populasi.
Menurut Martono (2011: 74) Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat- syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau induvidu dalam ruang lingkup yang akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mangunsari Salatiga yang berjumlah 54 siswa pada tahun 2013/2014, yang terdiri dari kelas IIIA berjumlah 27 siswa dan kelas IIIB berjumlah 27 siswa.
b. Sampel
Menurut Martono (2011: 74) sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh populasi dijadikan sampel dalam penelitian.
Kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen. Jumlah sampel dapat dilihat pada Tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1 Populasi dan Sampel Kelas IIIA dan IIIBKelas A Kelas B Populasi
27 Siswa
27 Siswa Sampel
27 Siswa
27 Siswa 4.
Racangan penelitian.
Penelitian kuantitatif di sini adalah melibatkan dua kelas, yaitu kelas IIIA sebagai kelas kontrol dan kelas IIIB sebagai kelas eksperimen.
Lihat tabel sebagai berikut:
Tabel 1.2 Rancangan pretest dan posttest dalam pemilihan kelompok
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Eksperimen O1X1 O2
Kontrol O3 _ O4
Keterangan: a. O1, O3: Pretest sebelum pelajaran b.
O2, O4: posttest sesudah pelajaran c. X1 : yang diberi perlakuan dalam eksperimen
Kelas kontrol diberi pretest (O3), siswa kelas kontrol belajar mengguanakan konvensional dan diakhiri dengan posttest (O4). Sedangkan kelas eksperimen diberi pretest (O1), belajar dengan menggunakan metode STAD dengan alat peraga dan diakhiri dengan posttest.
5. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data akurat serta memperhatikan relevansi data dengan tujuan yang dimaksud, maka teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah: a.
Dokumentasi
Menurut Sukandarrumidi dalam buku Irawan (2004: 100) studi dokementasi merupakan teknik pengumpulan data yang ditujukan kepada subyek penelitian. Dokumentasi yang digunakan peniliti adalah foto.
b. Observasi Metode observasi untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan guru dan siswa selama proses belajar mengajar dan kekurangan guru dalam mengajar. Peneliti dapat mencatat hasil observasi di lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari dua macam yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Observasi dilakukan mulai tanggal 1 April 2013
- – selesai. c.Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep operasi perkalian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah pelaksanaan penelitian. Tes diberikan kepada dua kelas dengan instrumen tes yang sama. Jenis tes yang digunakan adalah tes esay yang telah diuji validitasnya disekolah lain. Tes tersebut terrdiri dari pretest dan posttest.
6. Instrumen Penelitan
Instrumen yang digunakan dalam peniltian ini adalah sebagai berikut: a.
Tes
Tes adalah hasil belajar siswa, tes terdiri dari dari dua macam yaitu pretest dan posttest. Pretest yaitu butir soal yang digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata yang sama sedangkan posttes yaitu butir soal yang digunakan untuk mendapatkan data besarnya pengaruh penggunaan metode STAD melalui alat peraga kartu bilangan dalam pembelajaran terhadap hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
b. Lembar Observasi
Lembar obdervasi adalah untuk menjamin keterlaksanaan metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan dalam pembelajaran. Lembar observasi di dapat dari hasil observasi.
c. Angket
Angket adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap metode STAD dengan alat peraga kartu bilangan. Hasil angket di dapat dari angket yang diberikan kepada siswa dan di isi oleh siswa.
7. Analisis Data
Data yang terkumpul dari hasil pretest, posttest, angket dan lembar observasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dilakukan pengujian perbedaan rata-rata. Pengujian dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan uji persyaratan yaitu uji normalitas dan uji homogenitas, selanjutnya dilakukan uji banding dua sampel untuk menguji signifikasi perbedaan mean antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Analisis data menggunakan uji beda independent t test pada spss.
a. Uji prasyarat 1) Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur, Gay (dalam Sukardi, 2008).
Kategori validitas (Sugiyono): a. Valid jika r hitung ≥ 0,3.
b.
Tidak valid jika r hitung < 0,33.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS
2) Reabilitas
Reliabilitas adalah keterpercayaan atau konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran. Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai reliabilitas tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Azwar, 2012).
Kategori koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut:
a. xx ≤ 1,00 (reliabilitas sangat tinggi) 0,80 < r b.
xx ≤ 0,80 (reliabilitas tinggi)
0,60 < r
c. xx ≤ 0,60 (reliabilitas sedang)
0,40 < r d.
xx ≤ 0,40 (reliabilitas rendah)
0,20 < r
e. xx ≤ 0,20 (reliabilitas sangat tidak rendah atau tidak
- 1,00 < r reliabel)
3) Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat mengetahui sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Apabila pengujian normal, maka hasil perhitungan statistik dapat digeneralisasi pada populasinya. Uji normalitas dilakukan dengan baik secara manual maupun menggunakan komputer program SPSS 16. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-smirnov , jika hasilnya < α =0,05 data dikatakan tidak normal, dan jika hasilnya > α=0,05 maka data normal.
4) Uji hipotesis
Analisis tahap akhir dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan Uji T untuk mengetahui perbedaan rata
- – rata, sehingga diketahui
H. Sistematika Penulisan
Pada bagian inni terdiri dari 5 (lima) bab sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitiaan, kegunaan penilitian, definisi operasional, metodologi penelitian, sistematika penulisan.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA Bab ini membahas tentang: A. Efektifitas 1. Definisi efektifitas 2. Kondisi belajar mengajar yang efektif B. Metode Student team achievement divisions (STAD) C. Alat peraga kartu bilangan D. Metode Student team achievement divisions (STAD) dengan alat peraga kartu bilang E.
Operasi perkalian F. Materi perkalian yang diajarkan dengan metode STAD BAB III : HASIL PENELITIAN Dalam bab ini menyajikan data yang peneliti peroleh dari penelian yang diliputi: A.
Gambaran umum Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga yang meliputi: 1.
Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma‟arif Mangunsari Salatiga.
2. Struktur organisasi 3.
Visi dan misi 4. Sarana prasarana dan fasilitas.
5. Kegiatan ekstrakurikuler 6.
Prestasi B. Diskripsi data.
a.
Validitas.
b.
Reabilitas.
BAB IV : PEMBAHASAN Bab ini Membahas tentang: A. Analisis validitas dan reabilitas B. Analisis data. C. Pembahasan hasil penelitian. BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Efektifitas 1. Definisi efektifitas Menurut Purwadiminta efektifitas berasal dari kata efektif. Dalam kamus
bahasa Indonesia, efektif berarti ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya) manjur, mujarab, mempan (2006:311) Jadi efektifitas dapat diartikan sabagai proses untuk menimbukan pengaruh menjadi lebih baik.
Menurut susanto efektifitas merupakan daya pesan untuk mempengaruhi atau tingkat kemampuan pesan-pesan untuk mempengaruhi. Efektifitas bisa diartikan sebagai suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya secara matang (Susanto: 2013).
Menurut Agung efektifitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan progam atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan di antara pelaksananya (Agung: 2013)
Menurut Roestiyah (1986:37) mengajar yang efektif ialah mengajar yang dapat membawa belajar anak yang efektif pula. Belajar adalah suatu aktifitas mencari, menemukan dan melihat pokok masalah. Anak berusaha memecahkan masalah termasuk pendapat bahwa bila seseorang memiliki motor skill atau mampu, dapat menciptakan puisi atau suatu symphony, maka dia telah menghasilkan masalah dan menemukan kesimpulan.
Jadi efektifitas adalah suatu pengukuran akan tercapainya tujuan yang telah direncanakn sebelumnya secara matang, yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksananya.
2. Kondisi belajar mengajar yang efektif
Suatu pembelajaran dikatakan efektif menurut Soemosasmito dalam Trianto (2009: 20) apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu:
1. presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM; 2. rata – rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa; 3. ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan;
4. mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir (2), tanpa mengbaikan butir (4).
Menurut Roestiyah (1986: 161) untuk meningkatkan cara belajar yang efektif perlu memperhatikan beberapa hal yakni: a.
Kondisi internal
a) Kebutuhan physiologis, yaitu kebutuhan jasmani manusia, misalnya kebutuhan akan makan, minum, tidur, istirahat dan kesehatan. Dalam mengikuti pelajaran harus dalam keadaan sehat.
b) Kebutuhan akan keamanan
c) Kebutuhan akan kebersamaan
d) Kebutuhan akan status,
e) Kebutuhan self-actualisation b.
Kondisi eksternal
a) Ruang belajar harus bersih.
b) Ruangan cukup terang
c) Cukup sarana c.
Strategi belajar
a). Cara mengatur waktu belajar
b) Cara mempelajari bahan pelajaran
c) Cara mempelajari buku bacaan
Jadi pembelajaran dikatakan efektif apabila tercapainya suatu persyaratan yaitu presentasi waktu belajar siswa, nilai tugas yang tinggi, kemampuan siswa dan suasana belajar siswa di sekolah.
B. Metode Student Team Achievement Divisions (STAD)
Menurut Jamal dalam buku Nasution (2013:19), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Methodos berasal dari kata
“meta” dan “bodos”. Meta
berarti memulai, sedang bodos berarti jalan. Sehingga metode berarti jalan yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur.
Menurut Rusman dalam Slavin (2011:213) metode STAD (Student team
achievement divisions ) merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti.
Menurut Slavin (2009:143) (STAD) student teams-achievement divisions) merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.
Menurut Rusman (2011:2015) langkah-langkah pembelajaran kooperatif metode STAD adalah sebagai berikut: a.
Penyampaian tujuan dan motivasi.
Menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar.
b.
Pembagian kelompok.
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, di mana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang mempioritaskan heterogenitas (keragaman) kelas dalam prestasi akademik, gender/jenis kelamin, rasa atau etnik.
c.
Presentasi dari guru Guru menyampaikan materi pelajaran dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan terssebut dipelajari. Guru memeberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demonstrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang ketersmpilksn dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan serta cara-cara mengerjkannya.
d.
Kegiatan belajar dalam tim (Kerja tim) Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpenting dari STAD.
e.
Kuis (Evaluasi) Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk untuk menjamin agar siswa secara induvidu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menetapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84 dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa.
f.
Penghargaan prestasi tim Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hail kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok. dapat dilakukan oleh guru melakukan tahapan- tahapan sebagai berikut:
1). Menghitung skor individu Menurut Rusman dalam buku Slavin (2011:216), untuk menghitung perkembangan skor individu dihitung sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Tabel 2.1 Penghitungan perkembangan skor induviduNo Nilai tes Skor perkembangan
1 Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 0 poin 2 10 sampai 1 poin dibawah skor dasar 10 poin
3 Skor 0 sampai 10 poin diatas skor dasar 20 poin
4 Lebih dari 10 poin diatas skor dasar 30 poin
5 Pekerjaan sempurna (tanpa memperhatikan 30 poin skor dasar)
2). Menghitung skor kelompok Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan induvidu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok tersebut. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh skor kelompok sebagaimana dalam tabel 2.2 sebagai berikut:
Tabel 2.2 Penghitungan perkembangan skor kelompok
No Rata-rata skor kualifikasi
2 6 ≤ N ≤ 15 Tim yang baik (Good team)
1 0 ≤ N ≤ 5
3 Tim yang baik sekali (Great team) 16 ≤ N ≤ 20 4 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang istemewa (Super team)
3). Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok.
Setelah masing-masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai prestasinya (kriteria tertentu yang ditetapkan guru).
Jadi metode STAD (Student Teams Achiment Devision ) adalah cara untuk melakukan suatu atau prosedur yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru mendekatan kooperatif. Metode STAD mempunyai langkah- lankah pembelajaran yaitu, penyampaian tujuan dan motivasi, pembagian kelompok, presntasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim (kerja tim), kuis (evaluaisi), penghargaan prestasi tim C.
Alat peraga kartu bilangan
Menurut Sudjana, pengertian alat peraga pendidikan adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efesien (Sudjana: 2010)
Menurut Faizal alat peraga pendidikan sebagai instrument audio maupun
visual yang digunakan untuk membantu proses pembelajaran menjadi lebih
menarik dan membangkitkan minat siswa dalam mendalami suatu materi (Faizal: 2010)
Menurut Wijaya Rusyan yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah media pendidikan berperan sebagai perangsang belajar dan dapat menambahkan motivasi belajar sehingga siswa tidak bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar (Rusyan: 1994).
Menurut Nasution (1994) yang dimaksud alat peraga pendidikan adalah alat pembantu mengajar yang efektif (Nasution: 1994) Menurut Suhardi pengertian alat peraga pendidikan atau audio-visual aids (AVA) adalah media yang pengajarannya berhubungan dengan indera pendengaran (Suhardi: 1978).
Menurut Sumad mengemukakan bahwa alat peraga AVA adalah alat untuk memberikan pelajaran atau yang dapat diamati melalui panca indera. Alat peraga merupakan salah satu dari media pendidikan adalah alat untuk membantu proses belajar mengajar agar proses kimunikasi dapat berhasil dengan baik dan efektif (Sumad: 1972)
Menurut Amir Hamzah (1981) bahwa alat peraga pendidikan adalah alat- alat yang dapat dilihat dan didengar untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif (Hamzah: 1981)
Jadi alat peraga adalah suatu alat audio maupun visual yang dapat diserap oleh mata dan telingan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien, dan meningkatkan minat siswa dalam mengikuti suatu pembelajaran.
Kartu bilangan disini adalah sebuah kartu yang terbuat dari kertas karton yang tebalnya 2 mm berbentuk persegi panjang dengan ukuran 5 X 8 cm, yang didalamnya terdapat tokoh kartu angry bird dan antara kartu 1 dengan kartu yang lain jumlah gambar berbeda. Berdasarkan pengalaman peneliti dalam hal kesulitan yang dialami siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Mangunsari Salatiga tentang belajar matematika, maka peneliti membuat alat peraga kartu bilangan. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1.
Kertas karton 2. Printer
Kartu bilangan didesain mirip dengan kartu remi, gambar yang digunakan tokoh kartu angry bird ini dilakukan supaya menarik siswa siswa untuk belajar matematika. Dalam penggunaan kartu bilangan ini harus dilakukan secara kelompok yang terdiri dari 4 atau 5 anak.
Disini ada beberapa contoh kartu bilangan. Contoh kartu bilangan dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut: a.
Dilihat dari depan b.
Dilihat dari belakang Langkah-langkah penggunaan kartu bilangan; 1. Guru mengenalkan kartu bilangan kepada siswa.
2. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok 5 kelompok.
3. Setiap 1 siswa diberi satu paket kertu bilangan yuang terdiri dari 25 kartu.