UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) DAN PERANNYA DALAM MEMBENTUK KARAKTER MAHASISWA IAIN SALATIGA (STUDI KASUS DI JQH AL-FURQAN IAIN SALATIGA) TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) DAN

PERANNYA DALAM MEMBENTUK KARAKTER

MAHASISWA IAIN SALATIGA

(STUDI KASUS DI JQH AL-FURQAN IAIN

  

SALATIGA) TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

TRI HARTONO

NIM. 111-12-111

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

UNIT KEGIATAN MAHASISWA (UKM) DAN

PERANNYA DALAM MEMBENTUK KARAKTER

MAHASISWA IAIN SALATIGA

(STUDI KASUS DI JQH AL-FURQAN IAIN

  

SALATIGA) TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

TRI HARTONO

NIM. 111-12-111

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

  

MOTTO

“MAN JADDA WAJADA” (Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkannya).

“TAK ADA HASIL YANG MENGKHIANATI USAHA”

  ِّ بَر ِّ ِّ لِزْنَأ ِّْيِن

  ِّ ِّ ٗلَزْنُم ِّ

ِّٗكَراَبُّم

  اِّ َِّتْنَأَو ِّ ِّ يَخ ُِّر ِّٱ ِّ ل ِّْيِلِزْنُم

  َِّن ِّ

“Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi, dan

Engkau adalah sebaik-baik yang memberi tempat."

  (QS. Al- Mu’minun: 29)

  PERSEMBAHAN

  Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya, karya skripsi ini penulis persembahkan untuk:

  1. Ayah dan Ibuku tercinta, Bp. Tumiran dan Ibu Nur Ngadhimah serta brotherku Mas Saris, Mas Santo dan Dek Ilham yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.

  2. Dosen Pembimbing Skripsiku, Bp. Imam Mas arum, M. Pd., yang selalu memberikan pengarahan serta bimbingan dengan penuh kesabaran selama proses skripsi ini.

  3. Keluarga Besar JQH AL-FURQAN IAIN Salatiga yang telah memberikan dukungannya, ijinnya, motivasi, doa dan segala bantuannya baik material maupun nonmaterial sehingga proses skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar untuk penempuhan gelar sarjana ini.

  4. Keluarga besar SD Gunungtumpeng 01 dan KKG PAI SD Kec. Suruh Yang telah memberikan dukungannya, motivasi dan doannya sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

  5. Keluarga besar PAI C IAIN Salatiga, PMII KOMSAT Salatiga, IPNU dan IPPNU Kec.Suruh, Keluarga Besar Makibao Futsal Club, Muhaimin, Adit, Didik, Dona, Nawir, Adri, Andre, Dita, Senthe, Wawan, Dedi, Nyoz, Apit, Fahrurozi, Arafat, Black, Habib, Tarom, Randika, Shokib, Sigit, Ula, Soma, Fai, Anang, Haryo, Kipli, Rifki, Rozi, Dian, Om Mpe yang selalu menghibur dan memberikan doa serta motivasinya dalam menempuh gelar sarjana ini.

  6. Sahabat-sahabatku, Mbah Ida Afwa, Bu Kumi, Rahma, Putri, Pak dedi, Raden sholikin, Restu, Topikin, Bu Noviana, Datul, Ika yang selalu

  7. Keluarga Besar Persaudaraan Setia Hati terate (PSHT) yang selalu memberikan doa dan dukungannya dalam penempuhan gelar ini.

  8. Tim KKN IAIN Salatiga 2016 Posko 58: mb eni, mb ratih, mb halimah, m elli, mb artanti, mas pay, mas taufik yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doanya dalam penempuhan gelar sarjana ini.

  9. Keluarga Besar Dusun Papohan, Desa Prajegsari, Kec. Tempuran, Magelang: Bp. Kadus Muh Bakir, Bu Kadus Lastri, Mas Deni, De Rahma, Pak Rt dan semua warga yang selalu memberikan dukungan, semangat, motivasi, dan doanya dalam penempuhan gelar sarjana ini.

KATA PENGANTAR

  

ِْم يِحَّرلاِْنَ حَّْرلاِْللهاِْم

ْ سِب Alhamdulillahirobbil„alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

  Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya telah memberikan kekuatan, petunjuk, dan perlindungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

  “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Perannya dalam

Membentuk Karakter Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi Kasus di JQH Al-Furqan

  IAIN Salatiga) Tahun 2016”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan

  kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabatnya.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangandan jauh dari kesempurnaan di dalamnya. Selain itu, penulisjuga banyak memperoleh bantuan, bimbingan, pengarahan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

  4. Bapak Imam Mas Arum, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Ibu Peni Susapti, S. Si., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  6. Kedua orang tuaku, kakak-kakakku, dan adik-adikku yang telah memberikan doa, motivasi, serta dukungan moril dan materil kepada penulis.

  7. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membuka cakrawala keilmuan di bidang pendidikan kepada penulis.

  

ABSTRAK

  Hartono, Tri. 2017. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Perannya Dalam

  Membentuk Karakter Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi Kasus di JQH Al- Furqan IAIN Salatiga) Tahun 2016 . Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

  Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas Arum, M. Pd.

  

Kata kunci: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) JQH, Pembentukan Karakter.

  Dalam lingkungan Institut untuk mencapai tujuan pendidikan peran Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sangat dibutuhkan terutama dalam pengembangan bakat, minat dan pembentukan karakter mahasiswa. Seperti halnya UKM JQH Al- Furqan IAIN Salatiga yang mengembangkan itu semua melalui seni Al- Qur’an. Dengan demikan, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter anggota JQH Al-Furqan dan peran UKM JQH Al-Furqan dalam membentuk karakter mahasiswa IAIN Salatiga.

  Tujuan penelitian dalam skripsi ini ada dua hal, yaitu: (1) Mengetahui karakter anggota UKM JQH AL-FURQAN IAIN Salatiga tahun 2016, (2) M engetahui peran UKM JQH AL-FURQAN IAIN Salatiga dalam membentuk karakter mahasiswa IAIN Salatiga tahun 2016.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dan bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber primer dan sumber sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui triangulasi sumber. Data yang terkumpul dianalisis dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karakter anggota JQH Al-Furqan

  IAIN Salatiga antara lain: religius, toleransi, disiplin, kreatif, pantang menyerah, jujur, peduli sesama, rasa ingin tahu, bersahabat, dan kerja keras, (2) peran JQH Al-Furqan dalam pembentukan karakter mahasiswa IAIN Salatiga yaitu melalui berbagai program kerja antara lain: Penerimaan Anggota Baru (PAB), Sarasehan Anggota dan Pengurus, Sima’an Al-Qur’an, Latihan Mingguan Rebana, Latihan Mingguan Kaligrafi, Latihan Mingguan Tilawatil Qur’an, Kajian Tafsir Mingguan, Program Tahfidzul Qur’an, Rapat Mingguan Pengurus, Workshop Tahfidz Nasional, dan Gebyar Seni Qur’ani tingkat Jateng (GSQ).

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ v MOTTO ................................................................................................................ vi PERSEMBAHAN. ................................................................................................ vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix ABSTRAK ............................................................................................................ xi DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………...xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6 D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 6 E. Penegasan Istilah ....................................................................................... 7 F. Metode Penelitian...................................................................................... 8 G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 15

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembentukan Karakter .............................................................................. 17 1. Pengertian Karakter ............................................................................. 18 2. Pengertian Pembentukan Karakter ..................................................... 19 3. Ciri-ciri karakter manusia berkualitas ................................................. 23 4. Nilai-nilai Pembangun Karakter ......................................................... 24 B. Peran JQH Al-Furqan dalam Pembentukan Karakter ............................... 44 1. Gambaran Umum JQH Al-Furqan ...................................................... 44 2. Integrasi Nilai-Nilai Karakter di Lingkungan Kampus ....................... 44 3. Peran UKM JQH dalam Pembentukan Karakter ................................ 46 C. Penelitian yang Relevan ………….……………………………………..47 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data Lokasi Penelitian ................................................................ 52 1. Gambaran Umum IAIN Salatiga …………………………………... 52 a. Sejarah Singkat IAIN Salatiga ............................................................ 52 b. Visi, Misi danTujuan ........................................................................... 53 c. Misi Dakwah ....................................................................................... 55 d. Fakultas dan Jurusan ........................................................................... 56 e. Daftar Organisasi Kemahasiswaan ..................................................... 65 2. Gambaran Umum JQH al-Furqan IAIN Salatiga ................................ 66 a. Sejarah Singkat JQH Al-Furqan IAIN Salatiga .................................. 66 b. Visi dan Misi ....................................................................................... 68 c. Tujuan dan Fungsi ............................................................................... 68 d. Dasar Pemikiran ………………………………………………...…. 69 e. Sasaran dan Strategi Umum ……………………………………..... .69

  B.

  Temuan Penelitian ……………………………………………………... 72 1.

  Karakter Anggota JQH Al-Furqan IAIN Salatiga tahun 2016 ……. 72 2. Peran UKM JQH Al-Furqan IAIN Salatiga dalam membentuk karakter mahasiswa IAIN Salatiga tahun 2016.................................................75

  BAB IV PEMBAHASAN A. Karakter Anggota UKM JQH Al-Furqan IAIN Salatiga tahun 2016 ....….81 1. Karakter Religius ................................................................................. 81 2. Karakter Toleransi ................................................................................ 82 3. Karakter Disiplin .................................................................................. 83 4. Karakter Kreatif ................................................................................... 84 5. Karakter Pantang Menyerah .................................................................. 85 6. Karakter Jujur ........................................................................................ 86 7. Karakter Peduli Sesama ........................................................................ 87 8. Karakter Rasa Ingin Tahu ..................................................................... 89 9. Karakter Bersahabat ............................................................................. 89 10. Karakter Kerja Keras ............................................................................ 90 B. Peran JQH Al-Furqan Dalam Memebentuk Karakter Mahasiswa IAIN Salatiga ........................................................................................................ 92 1. PAB berperan membentuk karakter disiplin dan peduli sesama .......... 92 2. Sarasehan Anggotadan Pengurus berperan membentuk karakter bersahabat dan toleransi ........................................................................ 93

  3. Sima’an Al-Qur’an berperan membentuk karakter religious ................ 94 4.

  Latihan Mingguan Rebana berperan membentuk karakter kerja keras dan disiplin .................................................................................. 95

  5. Latihan Mingguan Kaligrafi berperan membentuk karakter kreatif dan pantang menyerah .......................................................................... 96

  6. Latihan Mingguan Tilawatil Qur’an berperan membentuk karakter

  7. Kajian Tafsir Mingguan berperan membentuk karakter religius dan rasa ingin tahu ................................................................................ 99

  8. Program Tahfidzul Qur’an berperan membentuk karakter religius, disiplin dan jujur .................................................................... 100

  9. Rapat Mingguan Pengurus berperan membentuk karakter disiplin , toleransi dan peduli sesame .................................................... 101

  10. Workshop Tahfidz Nasional berperan membentuk karakter rasa ingin tahu dan kerja keras ..................................................................... 103

  11. Gebyar Seni Qur’ani tingkat Jateng berperan membentuk karakter kreatif, disiplin dan kerja keras ............................................. 105

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................................. 108 B. Saran ............................................................................................................ 110 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 112 LAMPIRAN ........................................................................................................... 114

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Contact Person Pengurus JQH

2 SK Pengurus JQH Al-Furqan tahun 2016 3.

  Daftar Nilai SKK 4. Riwayat Hidup Penulis 5. Nota Pembimbing Skripsi 6. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 7. Lembar Konsultasi 8. Pedoman Wawancara 9. Verbatim Wawancara 10.

  Foto-Foto

  1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa memiliki karakter yang beragam. Terdapat mahasiswa yang

  akademis, ada pula mahasiswa yang aktivis, namun juga tidak jarang terdapat mahasiswa yang seimbang dalam bidang keduanya yaitu aktivis-akademis.

  Segalanya memiliki sisi kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, meski begitu mahasiswa yang sosialisasinya lebih banyak akan memiliki bekal kuat dalam dunia kerjanya.

  Seringkali, masih ditemui mahasiswa yang menggunakan waktunya untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. Dari situlah, pendidikan moral diperlukan, sebab karakter baik akan terbentuk melalui kebiasaan, praktek, dan keterampilan yang terorganisasi (Durkheim, 1990:1).

  Mahasiswa sebagai agent of change, artinya sebagai pembawa perubahan. Perubahan yang dimaksud tentu tidak lantas perubahan besar, namun dimulai dari wilayah terkecil dari lingkungan kehidupan mahasiswa itu sendiri. Lingkungan mahasiswa yang setiap harinya ditemui tidak lain itu lingkungan kampus. Dari kampus tersebut, pengembangan diri mahasiswa mampu dikelola utamanya melalui organisasi-organisasi yang ada di dalam kampus tersebut. Melalui organisasi, seseorang mampu mengembangkan apa yang ia punya.

  2 Pendidikan life skill mencakup pengembangan diri dengan prinsip

  

learning to know, learning to do, learning to be , dan learning to live together

  yang mampu diterapkan tidak hanya saat di lingkungan kampus, namun juga ketika sudah beranjak dari kampus atau ketika sudah hidup bermasyarakat (Asmani, 2009:31). Bekal ini, nantinya akan lebih dibutuhkan dalam bermasyarakat dibanding hanya kelebihan akademis seorang mahasiswa.

  Pegembangan diri seorang mahasiswa itu bisa didapatkan melalui pertemuan dalam kuliah, sosialisasi dengan teman sebaya serta dapat juga melalui organisasi yang berada didalam kampus maupun diluar kampus. Organisasi yang berada dalam kampus IAIN Salatiga diantaranya adalah ITTAQO, LDK, SSC, TEATER GETAR, SMC, LPM DINAMIKA, CEC, RACANA, MENWA, DAN JQH. Masing-masing organisasi atau sering disebut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tersebut memiliki visi misi dan tujuan yang berbeda sesuai dengan fokus potensi yang ingin dikembangkan di UKM tersebut. Sebagai contoh UKM SMC ini lebih fokus pada pengembangan seni suara, ada juga UKM SSC ini lebih fokus pada pengembangan potensi mahasiswa di bidang olahraga.

  Melihat banyaknya UKM yang ada sesuai fokus pengembangan potensinya masing-masing, diharapkan mahasiswa dapat memilih dan bergabung dengan UKM yang diinginkan sesuai dengan potensi dan bakat yang ingin di geluti. Jika mahasiswa ingin mengembangkan potensi dalam bidang Al-

  Qur’an,

  3 Walhuffadz (JQH) Al-Furqan IAIN Salatiga. Organisasi ini tergolong unik dengan berbagai devisi, program kerja dan visi misinya.

  Jami’iyatul Qurra’ Walhuffadz (JQH) Al-Furqan IAIN Salatiga adalah lembaga khusus dari IAIN Salatiga yang bergerak di bidang ilmu dan seni baca tulis Al-

  Qur’an. Organisasi ini berdiri pada tanggal 1 juni 2007 yang dirintis oleh Kamaludin, Ahmad Samingan, S.Pd.I., beserta teman-temannya. Visi dari JQH Al-Furqan adalah menjadi unit kegiatan intra kampus yang menjunjung tinggi nilai-nilai Al-

  Qur’an dan Al-Hadits dengan mengabdi kepada almamater dan masyarakat didasarkan atas keterpanggilan dan keikhlasan hati. Sedangkan misinya adalah mengadakan pembelajaran ekstrakulikuler tentang Al-

  Qur’an, membangun dan berusaha mengembangkan skill anggota JQH Al-Furqan dalam ilmu dan seni baca tulis Al-

  Qur’an, dan misi yang terakhir membumikan Al- Qur’an dalam bacaan, hafalan dan pemahaman yang baik dan benar.

  Kontribusi nyata dari UKM ini adalah pengurus dan anggota JQH sering mendapat undangan tampil dalam acara kampus baik yang dilaksanakan oleh lembaga, UKM yang lain dan acara diluar kampus. Selain itu perwakilan JQH juga sering mendapatkan prestasi yang cukup memukau, karena banyak prestasi yang didapatkan dalam kompetisi membawa nama baik kampus, baik ditingkat propinsi maupun nasional. Diantara prestasi yang pernah diraih yaitu juara MTQ putri tingkat Jawa, juara MHQ 5 juz putri tingkat JATENG, juara GSQ cabang

  4 Selain itu hal yang menarik dari JQH adalah salah satu UKM yang banyak diminati mahasiswa. Hal itu terbukti dalam penerimaan anggota baru (PAB) yang melebihi perkiraan dari panitia. Tahun 2016 yang ikut PAB mencapai 180 mahasiswa yang terdiri dari berbagai jurusan yang berbeda. Setiap mahasiswa yang bergabung dengan JQH pasti memiliki alasan masing-masing. Namun yang pasti di JQH menawarkan kegiatan yang bernafaskan islami dan Al-

  Qur’an. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain latihan kaligrafi, latihan tilawatil qur’an, kajian tafsir, latihan rebana dan belajar bersama dalam bidang tahfizul qur’an yang semua itu adalah agenda mingguan. Dari situlah bisa terlihat bahwa pengurus dan anggota JQH terlihat akrab dan terjalin kerukunan yang baik dikarenakan intensitas pertemuan yang sering dilakukan. Sehingga secara otomatis rasa kekeluargaan yang muncul menjadikan ilmu dan pengalaman tersendiri bagi proses pengembangan bakat minat serta pembentukan karakter yang dialami anggota dan pengurus JQH Al-Furqan IAIN Salatiga.

  Atas dasar tersebut, penulis akan meneliti peran UKM dalam pembentukan karakter mahasiswa. Di sini, organisasi yang dimaksud adalah Jam’iyyatul Qura’ Walhufadz (JQH) Al-Furqan yang berada IAIN Salatiga. UKM JQH yang memiliki tujuan membentuk generasi qur

  ’ani di kalangan mahasiswa ini mempunyai beberapa devisi yang selama ini diandalkan untuk mengembangkan bakat para mahasiswa. Di antara kelima devisi tersebut adalah devisi tahfidz, kaligrafi, tilawah, tafsir, dan rebana.

  5 Dari permasalahan yang ada, penulis ingin meneliti lebih lanjut mengenai peranan UKM secara khusus bagi mahasiswa. Di sini, aplikasinya akan dituangkan melalui judul penelitian,

  “Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Perannya dalam Membentuk Karakter Mahasiswa IAIN Salatiga (Studi Kasus di JQH Al-

Furqan IAIN Salatiga) tahun 2016.”

B. Rumusan Masalah

  Sehubungan dengan hal tersebut diatas, penulis mengangkat pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu :

1. Bagaimana karakter anggota UKM JQH AL-FURQAN IAIN Salatiga tahun

  2016? 2. Bagaimana peran UKM JQH AL-FURQAN IAIN Salatiga dalam membentuk karakter mahasiswa IAIN Salatiga tahun 2016?

  6

C. Tujuan Penelitian

  Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui karakter anggota UKM JQH AL-FURQAN IAIN Salatiga tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui peran UKM JQH AL-FURQAN IAIN Salatiga dalam membentuk karakter mahasiswa IAIN Salatiga tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan agar memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis :

  1. Secara Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan menjadi pengembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan pengembangan karakter mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

  2. Secara Praktis a.

  Dapat dijadikan acuan bagi mahasiswa dalam membentuk karakter melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).

  b.

  Dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi segenap pengurus dan anggota JQH AL –FURQAN IAIN Salatiga dalam proses pengembangan kegiatan.

  7 c.

  Dapat menjadi evaluasi pengurus dan anggota JQH AL–FURQAN IAIN Salatiga untuk mengetahui perannya dalam proses pembentukan karakter mahasiswa.

E. Penegasan Istilah

  Sebagai langkah untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam memahami judul yang penulis bahas, maka terlebih dahulu akan dijelaskan istilah-istilah yang ada dalam pembatasan yang nyata. Adapun pembahasan dan penjelasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007:1247) unit memiliki pengertian bagian terkecil dari sesuatu yang dapat berdiri sendiri.

  Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi (Depdiknas, 2007:696). Sedangkan kegiatan adalah aktivitas, usaha dan pekerjaan (Depdiknas, 2007:362).

  Jadi, unit kegiatan mahasiswa (UKM) adalah bagian terkecil dari organisasi dalam kampus yang berfungsi untuk menampung dan mengembangkan potensi yang ada pada mahasiswa.

  8

  2. Peran Peran adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam suatu peristiwa (Depdiknas, 2007:854).

  3. Pembentukan Karakter Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas setiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa maupun negara (Damayanti, 2014:11).

  Sedangkan pembentukan karakter adalah proses yang terjadi pada seseorang baik dalam sikap, sifat dan wataknya yang berlangsung secara terus-menerus sepanjang hidupnya (Naim, 2012:57).

F. Metode Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) karena peneliti berangkat ke lapangan untuk mengadakan pengamatan tentang sesuatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah (Moleong, 2008:26). Peneliti terjun ke lapangan penelitian yaitu JQH Al-Furqan IAIN Salatiga untuk mengamati fenomena yang berhubungan dengan UKM tersebut serta perannya terhadap pembentukan karakter mahasiswa.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Moleong

  9 memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Menurut Santana (2010:46) tujuan penelitian kualitatif ialah memahami apa yang dipelajari dari prespektif kejadian itu sendiri, dari sudut pandang kejadiannya itu sendiri.

  2. Kehadiran Peneliti Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti berlaku sebagai instrumen utama tanpa mewakilkan kehadirannya pada orang lain. Selain itu peniliti juga berperan aktif selama proses penelitian berlangsung. Kehadiran peneliti bertujuan untuk melakukan pengamatan dan wawancara mendalam guna mendapatkan data akurat dari informan yang diperlukan peneliti untuk melengkapi data penelitian.

  3. Lokasi Lokasi penelitian berada di UKM JQH Al-Furqan IAIN Salatiga.

  Adapun pemilihan UKM ini sebagai tempat penelitian karena realitas bahwa UKM JQH Al-Furqan merupakan salah satu UKM aktif dan memiliki anggota banyak.

  10

4. Sumber Data

  Ada dua sumber yang digunakan peneliti yaitu : a. Data Primer

  Sumber data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010:22). Sumber data langsung yang peneliti dapatkan berasal dari pengurus dan anggota JQH Al Furqan.

  b.

  Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen- dokumen grafis (tabel, catatan, notulen rapat, SMS, dan lain-lain), foto- foto, film, rekaman video, dan benda-benda yang dapat memperkaya data primer (Arikunto, 2010:22). Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara. Adapun sumber data sekunder yang digunakan adalah AD ART UKM JQH Al-Furqan dan buku-buku penunjang lainnya.

  11

5. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah: a. Observasi

  Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitia n (Asmani, 2011:23).

  Menurut Suwartono (2014:41) metode ini sangat sesuai untuk mengkaji proses dan perilaku. Menggunakan metode ini berarti menggunakan mata dan telinga sebagai jendela untuk merekam data. Peneliti mengamati dan mencatat gejala yang tampak pada objek penelitian. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai kondisi JQH Al-Furqan.

  b.

  Wawancara Wawancara adalah suatu cara menggali data. Hal ini harus dilakukan secara mendalam untuk mendapatkan data yang detail dan valid

  (Asmani, 2011:122). Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dengan wawancara terbuka dan terstruktur karena informan atau narasumber mengetahui bahwa mereka sedang diwawancarai dan tahu pula tujuan dari wawancara. Selain itu pada saat wawancara, peneliti sudah menetapkan dan menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tersusun secara sistematis.

  12 Wawancara akan dilakukan kepada narasumber diantaranya adalah pengurus, anggota, alumni JQH Al-Furqan IAIN Salatiga.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010:274). Peneliti mencari data mengenai hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian berupa foto terkait kegiatan di JQH Al-Furqan.

6. Analisis Data

  Menurut Moleong (2008:280) analisis data adalah proses mengorganisasaikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

  Pada tahapan ini, peneliti menganalisis data yang terkumpul yang terdiri dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pekerjaan analisis data dalam hal ini adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberikan kode, dan mengkategorisasikannya.

  13

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Menurut Moleong (2008:324) ada empat kriteria yang digunakan yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

  Pada penelitian ini, peneliti memakai kriteria kepercayaan (credibility). Kriteria kepercayaan ini berfungsi untuk melakukan penelaahan data secara akurat agar tingkat kepercayaan penemuan dapat dicapai. Peneliti memperpanjang penelitian dengan melakukan observasi secara terus menerus sampai data yang dibutuhkan cukup. Kemudian peneliti menggunakan teknik triangulasi data yaitu teknik pemerikasaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2008:330). Pada teknik ini peneliti melakukan: a.

  Triangulasi teknik yaitu dengan jalan membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

  b.

  Triangulasi sumber yaitu dengan cara membandingkan data hasil wawancara antar narasumber terkait dan membandingkan data hasil dokumentasi antar dokumen.

  14

8. Tahap-Tahap Penelitian

  Pelaksanaan penelitian terdiri dari empat tahap yaitu: tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan yang ditempuh sebagai berikut: a.

  Tahap sebelum ke lapangan Tahap ini meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma teori, penjajakan alat peneliti, permohonan izin kepada subyek yang diteliti, dan konsultasi fokus penelitian.

  b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap ini meliputi pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan UKM JQH Al-Furqan.

  c.

  Tahap Analisis Data Menurut Miles dan huberman yang dikutip Sugiyono (2011:337) aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. 1)

  Mereduksi atau merangkum data, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta membuang yang tidak perlu.

  15 2)

  Penyajian data dalam uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya secara naratif.

3) Penarikan kesimpulan berupa penemuan baru yang belum pernah ada.

  d.

  Tahap Penulisan Laporan Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan, saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna.

G. Sistematika Penulisan

  Dalam penelitian ini, penulis menyusun kedalam 5 (lima) bab yang rinciannya adalah sebagai berikut:

  BAB I: PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

  16

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA Membahas secara tuntas judul yang ada sesuai dengan teori yang mendukungnya. Yaitu pengertian Pembentukan Karakter dan Peran UKM JQH Al-Furqan dalam Pembentukan Karakter Mahasiswa IAIN Salatiga.

  BAB III: PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Berisi Gambaran Umum IAIN Salatiga, gambaran JQH Al-Furqan, karakter anggota UKM JQH Al-Furqan, pengembangan potensi yang terdapat di UKM JQH Al-Furqan, dan peran UKM JQH Al-Furqan dalam membentuk karakter mahasiswa IAIN Salatiga.

  BAB IV: PEMBAHASAN Meliputi karakter anggota UKM JQH Al-Furqan, pengembangan potensi yang terdapat di UKM JQH Al-Furqan, dan peran UKM JQH Al-Furqan dalam membentuk karakter mahasiswa IAIN Salatiga.

  BAB V: PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran, daftar pustaka, serta lampiran- lampiran.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. PEMBENTUKAN KARAKTER Manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan kondisi yang sempurna, karena Sang Maha Pencipta telah memberikan bekal manusia berupa akal untuk berfikir dan hati yang berfungsi menuntun akal manusia dalam prasangka yang sejujurnya. Sehingga dengan bekal tersebut manusia mampu melakukan hal-hal yang terbaik untuk dirinya, orang lain dan alam sekitar. Allah menciptakan manusia bukan tanpa tujuan akan tetapi untuk menjadi pemimpin. Pemimpin yang dimaksud adalah pemimpin untuk dirinya sendiri, keluarganya dan pemimpin di bumi ini.

  Hal ini dijelaskan di dalam Al- Qur‟an Surah Al-Baqarah ayat 30 yang berbunyi :

  

ُدِسْفُي ْهَم اَهيِف ُمَعْجَتَأ اىُناَق ۖ ًةَفيِهَخ ِضْرَ ْلْا يِف ٌمِعاَج يِّوِإ ِةَكِئ َلََمْهِن َلُّبَر َلاَق ْذِإَو

َنىُمَهْعَت َلَ اَم ُمَهْعَأ يِّوِإ َلاَق ۖ َلَن ُسِّدَقُوَو َكِدْمَحِب ُحِّبَسُو ُهْحَوَو َءاَمِّدنا ُلِفْسَيَو اَهيِف

  Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat; "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Setiap manusia adalah pemimpin dan memiliki karakter kepemimpinan. Akan tetapi dibutuhkan proses untuk menjadi pemimpin yang berkarakter. Maka setiap proses yang dialami dalam kehidupan seseorang akan berpengaruh besar terhadap karakter yang terbentuk dari masing-masing individu. Menurut Lickona (2012:8) Muatan karakter yang baik adalah kebajikan. Kebajikan yang dimaksud seperti: kejujuran, keadilan, keberanian, belas kasih adalah watak untuk berkelakuan yang baik secara moral.

  Dilacak dari asal

  • –usulnya, kata karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti to mark artinya cetak biru, format dasar, sidik, seperti dalam sidik jari (Naim, 2012:51). Sedangkan menurut Simon Philips yang dikutip Muslich (2011:70), karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Sedangkan menurut Prayitno dan Manulang (2011:47) karakter adalah sifat pribadi yang relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi. Menurut Fadlillah dan Khorida (2014:45) karakter tersusun dari tiga bagian yang paling yang saling berhubungan, yaitu moral

  (desiring the good), dan berbuat kebaikan (doing the good). Dari pendapat diatas dapat kita simpulkan bahwasanya karakter merupakan segala sesuatu yang berkaitan dan melekat pada diri individu yang dilihat dari berbagai sudut pandang seperti halnya sikap dan perilaku individu tersebut. Sehingga setiap manusia akan memiliki karakter yang beragam dan dari karakter tersebut manusia akan mudah diingat dan dikenang oleh orang lain. Misalnya sosok sang proklamator Bung Karno, beliau dikenal memiliki karakter yang pemberani dan pantang menyerah. Sehingga dari jasa beliaulah bangsa ini bisa terlepas dari masa penjajahan dan merdeka. Hal itu akan selalu dikenang oleh seluruh rakyat bangsa Indonesia serta sifat pemberani dan pantang menyerah dalam menghadapi penjajah menjadi teladan bagi rakyat indonesia.

  Dari kisah tersebut dapat kita ketahui bahwasanya karakter seseorang sangat berpengaruh baik bagi kehidupanya sendiri, orang lain serta kemajuan bangsa dan negara. Karena menurut Prayitno dan Belferik (2011:37) persoalan karakter bangsa adalah persoalan pendidikan seumur hidup. Pembangunan karakter bangsa memerlukan keteladanan dan sentuhan sejak sedini mungkin sampai dewasa. Lalu rumusan kriteria karakter juga sangat beragam, tetapi secara substansi sebenarnya berada dalam muara yang sama, yaitu nilai-nilai kebajikan. Jadi, Pembentukan

  

Karakter adalah proses individu dalam kehidupan sehari-hari untuk

  Pembetukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Dalam UU Sisdiknas tahun 2003 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional antara lain mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia (Zukhdi, 2011:29).

  Itulah salah satu tujuan pendidikan nasional yang begitu mengharapkan peserta didiknya menjadi seorang peserta didik yang berkarakter. Namun adakalanya penggunaan kata karakter ini sering disamakan dengan kata kepribadian. Padahal jika kita telaah, karakter merupakan gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-buruk, baik secara eksplisit, maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian. Namun perbedaanya tidak secara diametral. Kepribadian dibebaskan dari nilai, sementara karakter lekat dengan nilai. Meskipun demikian, baik kepribadian maupun karakter berwujud tingkah laku manusia yang ditunjukkan ke lingkungan sosial. Karakter dan kepribadian relatif permanen, serta menuntun, mengarahkan, dan mengorganisasikan aktivitas individu (Naim, 2012:55).

  Setiap orang tentu mengharapkan menjadi individu yang berkarakter. Sehingga keberadaanya akan bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang lain, dan lingkunganya. Berbicara tentang manusia yang berkarakter sebagai umat islam tentu yang kita jadikan tauladan adalah sosok Nabi Muhammad SAW yang memiliki kesempurnaan karakter. Hal ini bisa bagaimana keagungan akhlak beliau karena segala pernik hidup beliau, termasuk juga karakter, merupakan gambaran dari Al-Quran. Sementara Al-

  Qur‟an sendiri adalah kitab suci yang menjadi pedoman dan petunjuk hidup seorang Muslim (Naim, 2012:56).

  Begitu pantasnya Allah memberikan kedudukan yang mulia bagi Nabi Muhammad SAW. sebagai utusan Allah yang memberikan perubahan sangat besar terhadap peradaban di bumi. Padahal jika kita tengok sejarah beliau yang banyak dikisahkan di buku-buku bahwasanya beliau terlahir bukan dari golongan bangsawan. Beliau terlahir dari golongan rakyat biasa dan lingkungan keluarga yang multikultural. Sejak dikandungan telah ditinggal wafat ayahandanya, setelah lahir selang beberapa tahun ditinggal wafat ibundanya. Cobaan begitu berat bagi seorang bayi yang belum tau apa-apa. Tidak hanya itu beliau juga terlahir dalam kondisi yang masyarakatnya jahiliyah. Meski begitu beliau tumbuh dan berkembang tidak menjadi jahiliyah. Atas seijin Allah beliau tumbuh dan berkembang, menjadi anak sholeh, jujur, pekerja keras, gigih dan amanah. Bahkan sifat tersebut terbawa hingga beliau dewasa. Karakter tersebut beliau jaga dan selalu diamalkan dalam segala kondisi dan dimanapun beliau berada. Sehingga karakter beliau menjadi contoh bagi orang-orang jahiliyah yang dulu membenci beliau dan sekarang menjadi pengikutnya. meninggal dunia. Pembentukan karakter itu sendiri adalah suatu proses yang dialami oleh semua manusia sejak ia lahir hingga meninggal dunia yang berupa perubahan sikap, sifat, watak yang dihasilkan oleh proses kehidupan yang dialami seseorang melalui berbagai tahapan kehidupan.

  Ada banyak pendapat yang berkaitan tentang proses pembentukan karakter ini. Namun, secara sederhana terbagi menjadi empat tahap. Tahap pertama, pada usia dini disebut tahap pembentukan karakter. Kedua, pada usia remaja disebut tahap pengembangan. Ketiga, pada usia dewasa disebut tahap pemantapan. Keempat, pada usia tua disebut tahap pembijaksanaan (Naim, 2012:57).

  Namun demikian, tidak semua orang setuju dengan pembagian tersebut, sebab dalam realitanya tidak sedikit orang yang sudah dewasa ternyata karakternya belum terbentuk. Hal ini menunjukkan bahwasanya pembentukan karakter tidak selalu terpangaruh pada umur seseorang.

  Manusia yang berkarakter adalah manusia yang dalam perilaku dan segala hal yang berkaitan aktivitas hidupnya sarat dengan nilai-nilai kebaikan (Naim, 2012:60).

  Rumusan kriteria karakter juga sangat beragam, tetapi secara substansi sebenarnya berada dalam muara yang sama, yaitu nilai-nilai kebajikan. Abraham Maslow misalnya, memang tidak secara eksplisit menggunakan istilah karakter, tetapi formulanya tentang manusia yang

  Menurut Maslow, manusia yang berkualitas adalah manusia yang mampu mengaktualisasikan diri, yaitu manusia yang memiliki karakteristik, sebagai berikut: 1.

  Dapat menerima dirinya, orang lain, dan lingkungan sekitar.

  2. Berpandangan realistis.

  3. Tidak bersikap pasrah (pasif).

  4. Berorientasi pada problem-problem eksternal.

  5. Mengapresiasi kebebasan dan kebutuhan akan spesialisasi.

  6. Berkepribadian independen dan bebas dari pengaruh orang lain.

  7. Mengapresiasi segala sesuatu secara progresif, tidak terjebak pada pola-pola baku.

  8. Integratif dan akomodatif terhadap semua kalangan.

  9. Hubungan dengan orang lain sangat kuat dan mendalam, bukan sekedar formalitas.

  10. Arah dan norma demokratisnya diliputi oleh sikap toleran dan sensivitasnya.

  11. Tidak mencampuradukkan antara sarana dan tujuan.

  12. Gemar mencipta, berkreasi dan menemukan penemuan-penemuan dalam skala besar.

  13. Menentang ketaaatan dan kepatuhan buta terhadap budaya.

  14. Berjiwa riang secara filsufis, tidak bermusuhan.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN KELUARGA MAHASISWA ISLAM SATYAWACANA (KMIS) DENGAN RELIGIUSITAS MAHASISWA MUSLIM DI UKSW SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.

0 0 99

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN HUMANIS DI SMP ALTERNATIF QARYAH THAYYIBAH SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 132

PENGARUH KEHIDUPAN KOS TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 118

PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IAIN SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 130

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN SIKAP OPTIMISME DALAM MERAIH GELAR SARJANA PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 144

PERILAKU BERAGAMA MAHASISWA IAIN SALATIGA (Studi atas Motif Shalat Berjamaah pada Mahasiswa IAIN Salatiga Tahun 2015) SKRIPSI Dibuat untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

0 0 244

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 170

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER MENURUT SUNAN KALIJAGA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 124

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 132