HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BACA TULIS AL-QUR’AN DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

  HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BACA TULIS AL- QUR’AN DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh : Oktaviani Astuti 111-14-366 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

  HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BACA TULIS AL- QUR’AN DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh : Oktaviani Astuti 111-14-366 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

  ( ُهَمَّلَع َو َنآ ْرُقْلا َمَّلَعَت ْنَم ْمُكُرْيَخ) يراخبلا هاور

  “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al Qur’an dan mengajarkannya”.

  (Hadis riwayat

  Bukhari dari sahabat Utsman bin Affan Radhiyallahu‘anhu)

  

PERSEMBAHAN

  Karya nan sederhana ini aku persembahkan untuk : 1.

  Bapak (Turimin) dan Ibu (Suwarti) yang telah mendoakan, membimbing, memotivasi, menasehati, serta mencurahkan segala kasih sayangnya, turut juga adik kandung saya Ahmad Rikki Subarkah.

  2. Keluarga Besar Alm. Mbah Karyo Miharjo yang turut serta membantu saya, memberi semangat, motivasi, dan dukungan yang tak terhingga.

  3. Keluarga Bapak Chabib Mansyuri, Ibu Siti Juwariyah, Adik Nadya Rizka Fadhila, Adik Nazri Irsyad Adlani, dan terutama Nizar Azim Mustofa yang bersedia selalu meluangkan waktunya menemani saya dalam susah senangnya menyelesaikan skripsi ini, yang juga telah memotivasi bagi saya, menganggap saya sebagai bagian dari keluarganya dan menjadikan keluarga kedua bagi saya selama ini.

  4. Sahabat-sahabat terdekat saya Eka Pratiwi, Nurul Khasanah, dan Lilis Sudarwati, yang telah menemani saya selama 4 tahun terakhir ini di Salatiga.

  5. Keluarga besar Seni Musik Club (SMC) IAIN Salatiga yang telah memberikan dukungan dan memberikan pengalaman suka duka dalam hidup berorganisasi.

  6. Teman-teman angkatan 2014 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang saling suport dan mendoakan.

  7. Almamater tercinta, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  

Kata Pengantar

  Alhamdulillah, segala puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan pada Nabi Muhammad SAW yan telah menuntun manusia menuju kebahagiaan di dunia dan akherat.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi dengan judul “ Hubungan Intensitas Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an dengan Kemandirian Belajar Pendidikan Agama Islam pada Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semar ang Tahun Pelajaran 2018/2019 ” ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Kajur Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dr. Muna Erawati, M.Si, dosen pembimbing yang telah memberikan waktu, mengarahkan, dan memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak M. Yusuf Khumaini, S. Hi, M.H, selaku Dosen pembimbing akademik yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama kuliah.

  6. Segenap Dosen dan karyawan IAIN Salatiga, yang telah banyak memberikan sumbangsih keilmuan kepada penulis selama masa studi ini.

  7. Kepala Sekolah SMA Islam Sudirman Ambarawa beserta guru dan karyawan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di SMA Islam Sudirman Ambarawa.

  8. Para siswa dan siswi SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang atas kerjasamanya, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik.

  9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik semoga amal baik yang telah diberikan pada penulis dapat diterima Allah SWT, dan mendapatkan limpahan rahmat-Nya, amin.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda, Amin. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan.

  Salatiga, Agustus 2018 Penulis Oktaviani Astuti NIM. 111-14-366

  

DAFTAR ISI

Halaman

  

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................................................. iii

  

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ....................................................................................... iv

MOTTO .......................................................................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .......................................................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................................................. xiv

ABSTRAK ...................................................................................................................................................................... xv

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian .................................................................... 6 E. Definisi Operasional ................................................................. 6 F. Sistematika Penulisan ................................................................ 7 BAB II : LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka .......................................................................... 10 B. Landasan Teori ......................................................................... 12 1. Intensitas Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler BTA ......... 12

  a. Pengertian Intensitas Kegiatan Ekstrakurikuler BTA .. 12

  b. Baca Tulis Al- Qur’an ................................................... 15

  c. Indikator-Indikator Intensitas Ekstrakurikuler BTA .... 20

  2. Kemandirian Belajar PAI .................................................... 21

  a. Pengertian Kemandirian Belajar PAI ........................... 21

  b. Ciri-Ciri Kemandirian Belajar PAI ............................... 23

  c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar PAI ................................................................... 24

  d. Indikator-Indikator Kemandirian Belajar PAI ............. 28 3.

  Hubungan Intensitas Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler BTA dengan Kemandirian Belajar PAI .............................. 28 C. Hipotesis Penelitian .................................................................. 29

  BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................... 30 B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Profil SMA Islam Sudirman Ambarawa ............................. 30 2. Visi dan Misi SMA Islam Sudirman Ambarawa ................ 32 3. Keadaan Guru dan Siswa .................................................... 32 4. Sarana dan Prasarana .......................................................... 34 C. Populasi dan Sampel ................................................................. 35 D. Variabel Penelitian .................................................................... 36 E. Instrumen Penelitian .................................................................. 37 F. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................................... 38 G. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 44 H. Metode Analisis Data ................................................................. 45

  BAB IV : DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Analisis Data Hasil Angket ....................................................... 49

  1. Hasil Data Angket Intensitas Ekstrakurikuler BTA ............... 50

  2. Hasil Data Angket Kemandirian Belajar PAI ........................ 51

  B. Analisis Deskriptif .................................................................... 52

  1. Analisis Deskriptif Kegiatan Ekstrakurikuler BTA .............. 53

  2. Analisis Deskriptif Kemandirian Belajar PAI ....................... 55

  C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 57

  D. Pembahasan ............................................................................... 60

  BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................... 63 B. Saran ........................................................................ 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Profil SMA Islam Sudirman AmbarawaTabel 1.2 : Jumlah Guru SMA Islam Sudirman Ambarawa

  Tahun Pelajaran 2018/2019

Tabel 1.3 : Jumlah Siswa Kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa

  Tahun Pelajaran 2018/2019

Tabel 1.4 : Sarana dan Prasarana SMA Islam Sudirman AmbarawaTabel 1.5 : Kisi-kisi angket kegiatan ekstrakurikuler BTATabel 1.6 : Kisi-kisi angket kemandirian belajar PAITabel 1.7 : Rekapitulasi Uji Validitas Kegiatan Ekstrakurikuler BTATabel 1.8 : Rekapitulasi Uji Validitas Kemandirian Belajar PAITabel 1.9 : Rekapitulasi Uji Reliabilitas VariabelTabel 2.1 : Rekapitulasi Kegiatan Ekstrakurikuler BTA Siswa Kelas

  XI SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun Pelajaran 2018/2019

Tabel 2.2 : Rekapitulasi Kemandirian Belajar PAI Siswa Kelas XI

  SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun Pelajaran 2018/2019

Tabel 2.3 : Hasil Analisis Product Moment

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Angket Lampiran II : Daftar Nama Responden Lampiran III : Hasil Jawaban Angket Lampiran IV : Nilai Hasil Angket Lampiran V : Dokumentasi Pengisian Angket Lampiran VI : Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran VII : Daftar Nilai SKK Lampiran VIII : Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran IX : Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran X : Surat keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran XI : Daftar Riwayat Hidup

  

ABSTRAK

Oktaviani Astuti. 2018. Hubungan Intensitas Mengikuti Kegiatan

  Ekstrakurukuler Baca Tulis Al- Qur’an Dengan Kemandirian Belajar Pendidikan

  Agama Islam Pada Siswa Kelas XI Di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen Pembimbing : Dr. Muna Erawati, M.Si.

  Kata kunci : Ekstrakurikuler Baca Tulis Al- Qur’an dan Kemandirian Belajar Pendidikan Agama Islam.

  Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah ada hubungan antara intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al- Qur’an dengan kemandirian belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas XI di SMA Islam

  Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2018/2019. Adapun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana intensitas siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang dalam mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an? 2. Bagaimana kemandirian belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang? 3. Adakah hubungan intensitas mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an dengan kemandirian belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang?

  Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan teknik pengambilan data angket dan dokumentasi. Penelitian berlokasi di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang. Berdasarkan jumlah populasi 351 siswa, diambil sampel sebanyak 30% yaitu 108 siswa, teknik pengumpulan data dengan kuesioner.

  Temuan data dan hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa : 1. Intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an siswa kelas

  XI SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun Pelajaran 2018/2019 sebagian besar dalam kategori baik dengan persentase 54,62%. 2. Kemandirian Belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI SMA Islam Sudirman Ambarawa Tahun

  Pelajaran 2018/2019 sebagian besar dalam kategori baik dengan persentase 40,74%. 3. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus product moment dengan bantuan aplikasi statistik diperoleh hasil nilai koefisien korelasi sebesar yang signifikan 0,587.

  Berdasarkan hasil penelitian di atas, diketemukan bahwa ada hubungan positif antara intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al- Qur’an dengan Kemandirian Belajar Pendidikan Agama Islam. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima atau dibuktikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan kehidupan yang

  bermakna, dan bermartabat. Pendidikan Agama dimaksud untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlakul karimah. Akhlak mulia meliputi etika, budi pekerti dan moral sebagai substansi karakter seorang muslim serta sebagai hasil proses dari manifestasi Pendidikan Agama.

  Hal ini sejalan dengan Undang Undang N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yag bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab.

  Pendidikan Agama Islam menjadi salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh peserta didik yang beragama Islam. Dalam pelaksanaannya, Seharusnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam mendapatkan porsi waktu yang cukup. Namun realitas pembelajaran di sekolah, Pendidikan Agama Islam mendapatkan waktu yang sangat terbatas, tiga jam pelajaran setiap minggu, akibatnya, guru Pendidikan Agama Islam merasa kurang waktu untuk menyampaikan materi secara menyeluruh, sehingga pemahaman siswa tidak maksimal.

  Aspek Al- Qur’an menjadi aspek prioritas karena pembelajaran Al-

  Qur’an ini meliputi membaca, menulis dan menghafal Al-Qur’an, dipandang perlu dipertajam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah. Hal ini sesuai dengan firman Allah yang memerintahkan untuk belajar Al-

  Qur’an.

  )

  4

  3

  2

  1 ْنِْلْا َقَلَخ )

( ِمَلَقْلاِب َمَّلَع يِذَّلا ) ( ُمَرْكَْلْا َكُّبَرَو ْأَرْ قا ) ( ٍقَلَع ْنِم َناَس ( َقَلَخ يِذَّلا َكِّبَر ِمْساِب ْأَرْ قا

)

  5 ( ْمَلْعَ ي َْلَ اَم َناَسْنِْلْا َمَّلَع

  Artinya : “Bacalah dengan menyebut Tuhanmu yang menciptakan (alam semesta). Dia telah menciptakan manusia dari

  ‘alaq (segumpal darah).

  Bacalah, dan Tuhanmulah yang pemurah. Yang mengejarkan manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya". (Q.S. Al-Alaq : 1-5)

  Pendidikan Agama Islam dalam aspek Al- Qur’an sudah diajarkan sejak jenjang Sekolah Dasar, melalui muatan lokal Baca Tulis Al-

  Qur’an, yang terus berkelanjutan hingga jenjang sekolah menengah. Disekolah umum, pelajaran Baca Tulis Al- Qur’an terpadu menjadi satu dengan Pendidikan

  Agama Islam, di kemas dengan singkat dan ringkas agar lebih mudah dipahami.

  Meski sudah diajarkan sejak jenjang sekolah dasar, namun pada realitasnya banyak siswa sekolah menengah yang belum lancar, bahkan kesulitan dalam membaca dan menulis Al-

  Qur’an. Padahal siswa diharapkan mampu membaca, menulis, dan menghafal ayat Al- Qur’an.

  Tanpa kemampuan membaca, menulis Al- Qur’an, berdampak pada sikap kemandirian belajar Pendidikan Agama Islam yang kurang maksimal.

  Untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran dalam aspek Al- Qur’an,

  Kepala Sekolah dan guru Pendidikan Agama Islam SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang berinisiatif untuk mengadakan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang untuk mengikuti kegiatan tersebut.

  Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa.

  Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri, memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai. Melalui ekstrakurikuler Baca Tulis Al- Qur’an ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan mengafal ayat Al-

  Qur’an. Pelaksanaan bimbingan Al- Qur’an juga sejalan dengan PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan pasal 24 dan

  25 yang menjelaskan bahwa, pendidikan Al- Qur’an bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam hal membaca, menulis, menghafal, memahami dan mengamalkan kandungan Al- Qur’an.

  Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut tentang pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Baca Tulis Al-Q ur’an, kaitannya dengan kemandirian belajar Pendidikan Agama Islam. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul

  INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN “HUBUNGAN EKSTRAKURIKULER BACA TULIS AL-

  QUR’AN DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 ”.

B. Rumusan Masalah

  Dari uraian tentang latar belakang masalah tesebut, maka dapat penulis rumuskan beberapa permasalahan yang akan penulis kaji sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat intensitas siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman

  Ambarawa Kabupaten Semarang dalam mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an?

  2. Bagaimana tingkat kemandirian siswa belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang? 3. Adakah hubungan antara intensitas mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler

  Baca Tulis Al- Qur’an dengan kemandirian belajar Pendidikan Agama

  Islam pada siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang? C.

   Tujuan Penelitian

  Melihat permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui tingkat intensitas siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang dalam mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al- Qur’an.

  2. Untuk mengetahui tingkat kemandirian belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara intensitas mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an dengan kemandirian belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang .

  D. Manfaat Penelitian a.

  Manfaat secara teoretis Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan hasilnya dapat memperkaya kajian dalam bidang inovasi kurikulum mata pelajaran pendidikan agama Islam.

  b.

  Manfaat secara praktis Penelitian ini sebagai bahan upaya masukan untuk peningkatan kemandirian belajar khususnya mata pelajaran PAI mengenai kegiatan

  Baca Tulis Al-Quran.

  E. Definisi Operasional 1.

  Variabel pertama yaitu intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA

  Definisi operasional dari intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA adalah tingkat kehadiran atau partisipasi, semangat, serta kesungguhan siswa kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa tahun pelajaran 2018/2019 dalam mengikuti kegiatan bimbingan BTA yang diungkap dengan angket intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA.

2. Variabel kedua yaitu kemandirian belajar PAI

  Definisi operasional kemandirian belajar PAI dalam penelitian ini adalah adanya hasrat atau keinginan yang kuat untuk belajar, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk menghadapi masalah, tanggung jawab atas apa yang dilakukannya, serta percaya diri dan melaksanakan tugas-tugas secara mandiri. Diharapkan dengan adanya pembelajaran PAI dapat mengetahui, meyakini, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari yang diungkap dengan angket kemandirian belajar PAI.

F. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi ini terdiri tiga pokok bagian yang merupakan rangkaian dari bab ke bab lainnya dan setiap bab terdiri dari beberapa bab.

1. Bagian Pertama

  Bagian pertama memuat halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, halaman pernyataan keaslian penelitian, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran, dan abstrak.

2. Bagian Isi

  Pada bagian isi atau batang tubuh karangan memuat :

  Bab I : Pendahuluan, meliputi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, dan Sistematika Penulisan. Bab II : Bab kedua dibagi menjadi 3 sub bab, yaitu sub bab pertama: Kajian pustaka. Sub bab kedua: Landasan teori yang meliputi pertama intensitas mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler BTA, meliputi pengertian, tujuan BTA, metode BTA, dan indikator. Kedua yaitu kemandirian belajar PAI, meliputi pengertian, ciri-ciri, faktor yang mempengaruhi dan indikator. Ketiga yaitu hubungan intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikluer BTA dengan kemandirian belajar PAI. Sub bab ketiga: Hipotesis penelitian.

  Bab III : Metode Penelitian, meliputi: Jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen penelitian, uji coba instrumen penelitian, metode pengumpulan data, metode analisis data.

  Bab IV : Deskripsi dan Analisis Data Tentang Hubungan Intensitas Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al- Qur’an dengan Kemandirian Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2018/2019. Terdiri dari:

  Pertama: Analisis Deskriptif tentang Intensitas Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an Pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang. Kedua: Analisis Dekriptif tentang Kemandirian Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang. Ketiga: Analisis korelasi antara Intensitas Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an dengan Kemandirian Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang.

  Bab V : Penutup. Terdiri dari: Simpulan, Saran-saran dan Penutup.

3. Bagian Akhir

  Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka, daftar lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Kajian tentang hubungan intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA dengan kemandirian belajar PAI siswa memang bukan pertama kali

  oleh para penulis, terutama penelitian jurnal maupun skripsi. Berikut kajian penelitian yang relevan dengan penelitian yang diangkat oleh penulis sebagai acuan.

  Pertama, penelitian yang berkaitan dengan hubungan intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA, penulis merujuk pada skripsi yang ditulis oleh Yogi Ari Susanto mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga tahun 2016 yang berjudul “Hubungan Antara Intensitas Mengikuti Kegiatan Kerohanian Islam (Rohis) dengan Sikap Toleransi Beragama Siswa SMKN 1 Salatiga”. Pada penelitian ini membahas tentang variasi intensitas kegiatan kerohanian Islam siswa kelas

  XI dan sikap toleransi beragama siswa kelas XI, kemudian setelah diuji menggunakan metode survey dengan teknik korelasi, subyek penelitian sebanyak 76 responden dengan menggunakan teknik pengambilan data purposive random sampling. Pengambilan data dengan menggunakan instrumen angket, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara intensitas mengikuti kegiatan kerohanian Islam (Rohis) dengan sikap toleransi beragama siswa SMKN 1 Salatiga. Skripsi penulis memiliki persamaan membahas tentang intensitas mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Namun yang membedakan terletak pada jenis kegiatan ekstrakurikulernya yaitu ekstrakurikuler Baca Tulis Al-

  Qur’an (BTA). Sedangkan pada skripsi saudara Yogi Ari Susanto jenis ekstrakurikulernya yaitu Kerohanian Islam (Rohis).

  Kajian kedua, penulis merujuk pada skripsi saudara Muhammad Afif mahasiswa fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN Salatiga tahun 2017 yang berjudul “Hubungan antara Kemandirian Beribadah dengan Kemandirian Belajar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Ampel Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden 55 siswa yang dilakukan dengan rancangan studi korelasi serta menggunakan metode angket dan dokumentasi. Adapun hasil temuan ini disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara kemandirian beribadah dan kemandirian belajar siswa SMP N 1 Ampel Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi penulis memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh saudara Muhammad Afif yakni sama-sama membahas tentang kemandirian belajar. Namun yang membedakannya terletak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, sedangkan skripsi saudara Muhammad Afif hubungannya dengan kemandirian belajar secara umum.

  Kajian ketiga, penulis merujuk pada skripsi saudara Rinaldi Rachmat Irawan mahasiswa fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN Salatiga tahun 2017 yang berjudul “Hubungan Intensitas Bimbingan Orang Tua dengan Kemandirian Belajar pada Siswa Kelas VIII SMP N 1 Banyubiru Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah responden 30 yang dilakukan dengan teknik pengambilan data random sampling serta rancangan studi korelasi.

  Pengambilan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Adapun hasil temuan ini disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas bimbingan orang tua dengan kemandirian belajar siswa kelas

  VIII SMP N 1 Banyubiru Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi penulis memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh saudara Rinaldi Rachmat Irawan yakni sama-sama membahas tentang kemandirian belajar. Namun yang membedakannya terletak pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, sedangkan skripsi saudara Rinaldi Rachmat Irawan hubungannya dengan kemandirian belajar secara umum.

B. Landasan Teori 1.

  Intensitas Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler BTA a.

  Pengertian Intensitas Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler BTA Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata intensitas berasal dari kata “intens” yang berarti hebat, sangat kuat, tinggi bergelora, penuh semangat, berapi-api, berkobar-kobar (tentang perasaan), sangat emosional (tentang orang). Intensitas berarti keadaan tingkatan atau ukuran intensnya (Suharso dan Retnoningsih, 2011: 186-187). Jika dilihat dari sifatnya yaitu intensif maka intens dapat diartikan sungguh-sungguh serta terus menerus dalam mengerjakan sesuatu sehingga memperoleh hasil yang maksimal.

  Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri.

  Ekstrakurikuler berasal dari kata ekstra dan kurikuler. Ekstra berasal dari kata extra yang artinya tambahan. Kurikuler berasal dari kata curriculum yang artinya rencana pelajaran. Jika keduanya digabungkan "Ektrakurikuler" berarti di luar rencana pelajaran (W.J.S Poerwadarmita, 1987: 26). Jadi Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap muka), baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah, dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi.

  Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indonesia (2002:291) yaitu:”suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa”. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka.

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah tambahan jam pelajaran yang dilaksanakan diluar jam sekolah, dengan tujuan untuk mengembangkan bakat, minat siswa, dan memperdalam pengetahuan, serta menambah wawasan baik yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran maupun yang tidak.

  Kegiatan Ekstrakurikuler Baca Tuli s Al Qur’an (BTQ) adalah sebuah kegiatan membaca Al Qur’an dengan tartil, artinya jelas, racak dan teratur, sedang menurut istilah ahli qiro`at ialah membaca Al Qur`an dengan pelan-pelan dan tenang, beserta dengan memikirkan arti-arti Al Qur`an yang sedang dibaca, semua hukum tajwid dan waqof terjaga dengan baik dan benar / terpelihara dengan sempurna.

  b.

  Baca Tulis Al-Qur’an Baca tulis Al-

  Qur’an merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang memberikan pendidikan dan pengajaran kepada siswa untuk mengetahui tatacara membaca dan menulis Al-

  Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah- kaidah yang ditetapkan dalam pembacaan dan penulisan Al- Qur’an.

  Dalam kegiatan Baca Tulis Al- Qur’an, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya :

  1) Tujuan

  2) Pengajar/ Guru

  3) Materi

  Tujuan kegiatan Baca Tulis Al- Qur’an membimbing siswa agar dapat membaca Al-

  Qur’an dengan baik dan benar. Adapun karakteristik bacaan yang baik adalah :

1) Fasih pengucapannya, sesuai dengan makhrajnya.

  2) Alunan suara yang bermacam- macam sesuai dengan huruf dan kata, serta kalimatnya.

  3) Tengah- tengah, antara cepat dan lambat, antara suara tinggi dan suara rendah.

  4) Lancar bacaannya, tidak terulang-ulang menyebutkan kata, dan tidak memotong kata-kata yang dapat merusak arti.

  5) Memperhatikan panjang pendeknya, idghom, waqaf, iqlab, dan sebagainya.

  Selain faktor tujuan, guru juga memegang peran yang cukup penting, karena guru adalah orang yang mampu mengorganisasikan kegiatan belajar siswa agar dapat mencapai hasil belajar yang baik, dapat bermanfaat bagi siswa dalam kegiatan kesehariannya. Guru dituntut untuk mampu menciptakan situasi yang kondusif untuk pembelajaran. Menurut Sokah (1982), ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang guru, yaitu : 1)

  Memiliki dasar pengetahuan pendidikan dan ilmu jiwa, disamping pengalaman mengajar.

2) Mengetahui bahasa Arab dengan baik, metode pangajarannya.

  3) Mencintai profesinya sebagai pengajar, mencintai bahasa Arab, serta menanamkan pada murid rasa cinta terhadap bahasa Arab.

  4) Dapat mengemukakan ciri-ciri khas bahasa perantara (bahasa siswa) dan persamaan-persamaannya dengan bahasa asing, dan dapat mengetahui kesulitan-kesulitan pengucapan pada setiap bahasa karena mengetahui dasar-dasar ilmufonetik empiris.

  5) Mengenal negeri-negeri Arab dari segi kebudayaan, sosial,

  Selanjutnya, faktor yang harus diperhatikan adalah materi pelajaran. Materi pelajaran adalah isi pelajaran yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya berlangsungnya kegiatan pembelajaran, dan mengarahkannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

  Komponen yang ada dalam kegiatan Baca Tulis Al- qur’an adalah sebagai berikut : 1)

  Tujuan pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an 2)

  Materi Baca Tulis Al-Qur’an 3)

  Peserta/ siswa 4)

  Guru pengajar Baca Tulis Al-Qur’an 5)

  Metode pengajaran Baca Tulis Al-Qur’an Dalam belajar membaca Al-

  Qur’an terdapat metode belajar yang sangat variatif karena belajar membaca Al- qur’n bukan hanya sekedar mengenakan huruf-huruf arab beserta syakal yang menyertainya, akan tetapi harus juga mengenalkan segala aspek yang terkait dengannya. Dengan demikian Al-

  Qur’an dapat dibaca sebagaimana mestinya, yakni sesuai dengan kaidah dan aturan- aturan yang berlaku.

  Anggranti (Jurnal Intelegensia, No. 1, April 2016: 108-111) menyebutkan ada beberapa metode pembelajaran baca tulis Al- Qur’an, yaitu; 1)

  Metode Iqro’

  Metode iqro’ adalah cara cepat membaca al-qur’an yang terdiri dari 6 jilid, dilengkapi buku tajwid praktis dan dalam waktu relatif singkat. Metode ini dalam praktek pelaksanaanya tidak membutuhkan alat-alat yang bermacam-macam dan metode ini dapat ditekankan pada bacaan (mengeluarkan bacaan huruf ata suara huruf al- qur’an) dengn fasih dan benar sesui makhrojnya dan bacaannya. Metode iqro’ secara praktis terbagi atas tiga bentuk, diantaranya;

  a) Privat

  Bentuk ini sering disbut dengan metode drill, yaitu cara mengajar yang dilakukan oleh ustadz dengan jalan melatih ketrampilan baca pada anak didik terhadap bahan yang telah diberikan. Cara ini dilakukan dengan berhadapan langsung antara ustadz dengan anak didik. Cara ini terbagi dalam tiga teknis, diantaranya; (1) listening skill; siswa berlatih untuk mendengarkan bunyi huruf yang ada dalam buku paket iqro’ dari ustadz, (2) oral drill; siswa berlatih dengan lisannya untuk mengucapkan apa yang didengar dari ustadz, (3) reading drill; siswa berlatih untuk membaca huruf yang telah didengar dan diucapkan.

  b) Klasikal

  Yaitu cara mengajar yang dilakukan oleh ustadz, dengan membentuk klasikal dari anak satu kelas untuk mencapai suatu tujuan secara bersama-sama. Cara dimaksudkan untuk mendapatkan timbal balik antara individu agar saling mempercayai dan menumbuhkan rasa sosialisasi antar sesama teman.

  c) Bentuk Mandiri

  Bentuk ini sering disebut dengan metode pekerjaan rumah yaitu cara mengajar yang dilakukan ustadz dengan jalan memberi tugas khusus pada anak didik untuk mengerjakan sesuatu diluar jam pelajaran.

  2) Metode Qira’aty

  Metode ini adalah cara cepat membaca Al- Qur’an yang lebih menekankan pada praktek baca Al-

  Qur’an sesuai dengan qoidah ilmu tajwid. Sesuai dengan latar belakang atau sejarah awal adanya metode qira’aty ini, maka metode ini mempunyai suatu strategi serta prinsip dalam pembelajaran.

  3) Metode Tartil

  Metode tartil adalah suatu cara dalam pembelajaran baca tulis dengan cepat, mudah bagi anak-anak dan orang dewasa.

  Dalam metode ini diharapkan anak didik membaca Al- Qur’an dengan harmonisasi nada-nada. Metode ini merupakan suatu metode baca Al- Qur’an memperindah suara bacaan Al-Qur’an.

  Hal ini tentu saja sesuai dengan

  ma’raj-ma’rajnya agar makna yang terkandung didalamnya tidak rusak dan berpindah arti. c.

  Indikator Intensitas Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler BTA Menurut Khoiriyah (2013: 12-13) indikator-indikatornya sebagai berikut: 1)

  Kehadiran dalam mengikuti kegiatan ekstakurikuler BTA Dalam penelitian ini yang dimaksud kehadiran mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA yaitu seberapa sering siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA yang diadakan di sekolah.

  2) Semangat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA

  Semangat merupakan perasaan yang muncul dari dalam jiwa. Semangat itu merupakan keinginan dan tekad yang kuat.

  Jadi, semangat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA yaitu kemauan dan keinginan yang kuat untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA yang ada di sekolah dengan giat dan antusias.

  3) Kesungguhan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA

  Kesungguhan dalam hal ini dapat ditunjukan melalui rasa ingin tahu yang kuat untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan BTA. Dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BTA hendaknya dilakukan dengan sungguh- sungguh karena agar ilmu yang didapat tidak sia-sia.

2. Kemandirian Belajar PAI a.

  Pengertian Kemandirian Belajar PAI Suatu pembelajaran ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suatu proses pembelajaran dan hasil belajar, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi proses belajar adalah kemandirian dalam pembelajaran PAI.

  Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) itu bermacam- macam, hal ini disebabkan karena perbedaan falsafah hidup yang dianut dan sudut pandang yang memberikan rumusan tentang pendidikan itu. Menurut Ihsan (1996: 1) mengatakan bahwa pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan. Atau dengan kata lain bahwa pendidikan dapat diartikan sebagai suatu hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan hidup bangsa itu sendiri (nilai dan norma masyarakat) yang berfungsi sebagai filsafat pendidikannya atau sebagai cita-cita dan pernyataan tujuan pendidikannya.

  Sedangkanberarti usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam (Zuhairani, 1983: 27).

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam adalah usaha yang terencana untuk mengembangkan fitrah keberagamaan peserta didik, sehingga mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Agama Islam, serta memelihara hubungan baik terhadap Allah Swt, sesama manusia, dan lingkungan sekitar.

  Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dimaksud disini adalah mata pelajaran yang mana materi dalam pembelajaran mata

  pelajaran ini meliputi aqidah akhlak, fiqih, sejarah kebudayaan Islam, qur’an hadist, dan bahasa Arab. Akan tetapi pembelajaran mapel PAI antara sekolah umum dengan madrasah sangat berbeda jauh. Di sekolah umum rumpun materi tersebut dijadikan satu jadi mata pelajaran PAI, sedangkan untuk sekolah madrasah mata pelajaran PAI dipecah menjadi lima mata pelajaran berdasarkan uraian diatas.

  Dalam hal ini, mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran yang diwajibkan bagi setiap sekolah agar siswa senantiasa mengetahui, memahami, meyakini, dan mengamalkan ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

  Kemandirian belajar terdiri dari dua kata yaitu kemandirian dan belajar. Agar lebih mudah dipahami tentang pengertian kemandirian belajar, peneliti akan menjabarkan dua kata tersebut. Menurut Mujiman (2007: 1) Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motivasi mengenai suatu kompetensi yang dimiliki. Sedangkan pengertian mandiri menurut Sutarno (2005 : 160) mandiri mengandung pengertian sanggup berdiri sendiri dan melaksanakan semua kegiatan dengan baik.

  Sedangkan menurut Hurlock (2000: 58) kemandirian belajar adalah perilaku siswa dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata dengan baik dengan tidak bergantung pada orang lain, dalam hal ini siswa mampu melakukan belajar sendiri, dapat menentukan cara belajar efektif, mampu melaksanakan tugas-tugas belajar dengan baik dan mampu untuk melakukan aktivitas belajar secara mandiri.

  Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kemandirian belajar pendidikan agama Islam adalah aktivitas belajar yang dilakukan siswa tanpa bergantung kepada bantuan orang lain baik teman maupun gurunya dalam mencapai tujuan belajar yaitu menguasai materi atau pengetahuan dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam dengan baik dengan kesadarannya sendiri serta siswa dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. b.

  Ciri-Ciri Kemandirian Belajar PAI Chabib Thoha (1996 : 124) menyebutkan ciri-ciri sikap kemandirian belajar dapat dirumuskan dalam delapan ciri sebagai berikut : 1)

  Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif, 2)

  Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain, 3)

  Tidak lari atau menghindari masalah, 4)

  Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam, 5)

  Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain, 6)

  Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain, 7)

  Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan,

Dokumen yang terkait

TINGKAT PEMAHAMAN ILMU AGAMA ISLAM HUBUNGANNYA DENGAN PERILAKU SOSIAL SISWA SLTP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG

0 2 97

HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV, V, VI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013-2014 DI MADRASAH IBTIDAIYAH WONOYOSO KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

0 1 88

HUBUNGAN KEAKTIFAN MENGIKUTI KEGIATAN ROHANI ISLAM (ROHIS) DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) PADA SISWA KELAS VIII SMPN 2 BANYUBIRU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 0 90

HUBUNGAN INTENSITAS PEMANFAATAN SITUS KEAGAMAAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN AJARAN 20142015

0 0 109

PENGARUH KOMUNIKASI PERSUASIF DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 1 138

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SEJARAH NABI MUHAMMAD MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII B DI SMP ISLAM SUDIRMAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sa

0 2 124

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI AGAMA MAN 2 SEMARANG KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 110

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MATERI BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) MELALUI METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 1 POLOBOGOKECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN

0 1 146

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA WALISONGO KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

0 0 182

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MATERI AL-QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP MELALUI METODE SNOWBALL THROWING DAN ALAT PERAGA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS XI MIPA 4 DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 201820

0 0 129