PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL ULUM KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017 2018 SKRIPSI

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL ULUM KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018

SKRIPSI

  Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

  Laili Maulida Ali

115-14-003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  PERSETUJUAN PEMBIMBING Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

  Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Laili Maulida Ali

  Kepada: Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamua’alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Laili Maulida Ali NIM : 115-14-003 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BUMI DAN

  ALAM SEMESTA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN

  MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL

  ULUM KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera di munaqosahkan. Semikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 14 Mei 2018 Dosen Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

  NIP. 19740630 200912 1 001

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon (0298) 6031364 Kode Pos 50716 Salatiga Website e-mail: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

  

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA

MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL ULUM

KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018

Disusun oleh:

  

LAILI MAULIDA ALI

NIM: 115-14-003

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 4 Juli 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.).

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman, S.Ag., M.Pd. _________________ Sekretaris Penguji : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. _________________ Penguji 1 : Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. _________________ Penguji 2 : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si. _________________

  Salatiga, 4 Juli 2018 Dekan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Laili Maulida Ali NIM : 115-14-003 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan koede etik ilmiah.

  Salatiga, 14 Mei 2018 Yang menyatakan, Laili Maulida Ali NIM: 115-14-003

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto رَمَث َلاِب ِرَجَّشلاَك ٍلَمَع َلاِب ُمْلِعلا Ilmu tiada amalan bagaikan pohon tidak berbuah.

  Persembahan 1.

   Bapakku Mukhammad Ali Anwar dan ibukku Suci Puji Insiani yang selalu mencurahkan

kasih sayang, tenaga, waktu dan do’anya.

  2. Saudara-saudaraku Ahmad Ajudat Efendi, Sujud Sandiko, Muhammad Malik Maulana yang selalu memberi dukungan dan semangat.

  3. Dosen pembimbing skripsiku, Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. yang telah bersedia untuk waktunya dalam membimbing saya sampai skripsi selesai.

  4. Sahabat-sahabatku tercinta Eva Eliftyana Dewi, Himmatul Hasanah, Astri wahyuningsih, Umi Maftukah, Dyah Ayu Dwijayanti, Siti Suhani, Khofifah Nurul Anisa 5. Kampusku tercinta, IAIN Salatiga

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang melimpahkan rahmad, taufik, serta hidayahnya sehinggaa skripsi dengan judul peninghakatan hasil belajar IPA materi bumi dan alam semesta dengan model pembelajaran make a match pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 dapat diselesaiakan.

  Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah. Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. selaku pembimbing yang telah membimbing memberikan motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag . selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberi motivasi dan dukungannya.

  6. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  7. Kepala sekolah, guru dan siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yang telah memberikan ijin dan menjadi subjek dalam penelitian.

  9. Sahabat dan teman-teman PGMI angkatan 2014 yang senantiasa menginspirasi, saling memberikan dukungan dan telah berjuang bersama- sama.

  Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam hal isi maupun metodologi. Kritik serta saran yang membangun penulis harapkan bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang budiman. Amin.

  Salatiga, 10 Mei 2018

  

ABSTRAK

  Ali, Laili Maulida 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bumi dan Alam

  Semesta dengan Model Pembelajaran Make A Match pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar dan Model Pembelajaran Make a Match. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kenyataan bahwa hasil belajar siswa

  pada mata pelajaran IPA kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang masih tergolong rendah. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peneliti memiliki ide model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan penggunaan model pembelajaran yang inovatif dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih oleh peneliti yaitu model pmbelajaran Make a Match. Model pembelajaran

  

Make a Match yaitu model pembelajaran dimana siswa belajar dengan

mencocokan kartu bersama temannya dan bisa memupuk kerjasama.

  Tujuan dari penilitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi bumi dan alam semesta dengan model pembelajaran Make a Match pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Untuk mencapai tujuan tersebut maka peneliti ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 3 bulan yaitu dimulai pada bulan Maret sampai Mei 2018.

  Berdasarkan hasil penelitian, model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi bumi dan alam semesta pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan dari hasil pra siklus yang mencapai KKM hanya 30% (6 siswa yang tuntas) sedangkan 70% tidak tuntas. Kemudian pada siklus I atau setelah adanya tindakan dengan menggunakan model pembelajaran Make a

  

Match yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 43% (9 siswa yang

  tuntas) dengan nilai rata-rata 56 sedangkan pada siklus II yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal sebesar 95% (20 siswa yang tuntas) dengan nilai rata- rata 93,80. Persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II yaitu 95% menunjukkan bahwa penelitian tindakan kelas ini berhasil.

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan ................................................................ 10Gambar 2.1 Batu Apung ....................................................................................... 33Gambar 2.2 Batu Granit ........................................................................................ 33Gambar 2.3 Batu Konglomerat ............................................................................. 34Gambar 2.4 Batu Pasir .......................................................................................... 34Gambar 2.5 Batu Marmer ..................................................................................... 35Gambar 2.6 Batu Sabak......................................................................................... 35Gambar 2.7 Tanah Berpasir .................................................................................. 39Gambar 2.8 Tanah Humus .................................................................................... 40Gambar 2.9 Tanah Berkapur ................................................................................. 40Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Prasiklus .......................................................... 75Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Siklus I............................................................. 75Gambar 4.3 Diagram Pengamatan Siswa Siklus I ................................................ 76Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Siklus II ........................................................... 77Gambar 4.5 Diagram Pengamatan Siswa Siklus II ............................................... 78

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Guru dan Jabatannya di MI Tarbiyatul Ulum ............................ 49Tabel 3.2 Daftar Siswa MI Tarbiyatul Ulum Kelas 1-6 ........................................ 50Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Ulum ................................ 51Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Prasiklus) .......................................................... 64Tabel 4.2 Hasil Nilai Siklus I ................................................................................ 66Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ........................................................... 67Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I .......................................................... 69Tabel 4.5 Hasil Nilai Siklus II............................................................................... 70Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II .......................................................... 71Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ........................................................ 73Tabel 4.8 Sebaran Nilai Siswa .............................................................................. 78Tabel 4.9 Rekapitulasi Peningkatan Hasil Belajar Persiklus ................................ 79

  

DAFTAR LAMPIRAN

  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan perubahan manusia yang diperoleh dari suatu

  pengalaman untuk mencapai tujuan yang baik. Definisi tersebut diambil dari buku karangan Baharuddin dan Wahyuni (2008: 13-14) yaitu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Sedangkan secara terminologis, definisi belajar dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya menurut Cronbach, “Learning is shown by change in behavior as result of experience”. Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman. Menurut Morgan dan kawan-kawan (1986) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.

  Sehubungan dengan belajar merupakan perubahan manusia yang diperoleh dari suatu pengalaman untuk mencapai tujuan yang baik, tujuan yang baik tersebut dapat dikatakan sebagai hasil belajar. Hasil belajar itu sendiri merupakan perubahan perilaku baik peningkatan pengetahan, perbaikan sikap, maupun peningkatan ketrampilan yang dialami siswa setelah menyelelesaikan kegiatan pembelajaran. Adapun beberapa bentuk penilaan hasil belajar yang dapat digunakan oleh guru, yaitu dalam bentuk tes (tertulis, lisan, kinerja) maupun non-tes (tugas, paper, proyek, portofolio, dan sebagainya). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bentuk penilaian tes tertulis untuk mengukur hasil belajar siswa.

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Alam adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.

  IPA merupakan suatu ilmu yang mempelajari gejala dan perubahan-perubahan alam. Perubahan-perubahan alam tersebut merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Tanda-tanda kekuasaan Allah tersebut dapat kita renungkan dan dapat dijadikan pelajaran yang sangat berharga untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, sehingga kita termasuk orang-orang bersyukur. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah berikut:

  ۗ ُهَّنَأ قَحْلا ْمُهَل َنَّيَبَتَي ىَّتَح يِف اَنِتاَيآ ْمِهِسُفْنَأ يِفَو ِقاَف ْلْا ْمِهيِرُنَس

  ِّلُك ىَلَع ُهَّنَأ ٍءْيَش ِفْكَي ديِهَش ْمَلَوَأ َكِّبَرِب

  Artinya: “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda

  (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa al- Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?”

  (Q.S Fushilat: 53).

  Dalam belajar terdapat faktor-faktor yang bisa saja mendukung atau mengganggu perolehan hasil belajar. Faktor secara umum yang menyebabkan masih rendahnya hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah saat ini masih banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran IPA sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep-konsep IPA yang mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Dengan demikian siswa hanya cenderung menghafalkan konsep-konsep IPA yang dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Akibatnya penguasaan terhadap konsep-konsep IPA siswa menjadi sangat kurang. Selain itu, dengan adanya perubahan kurikulum baru, pembelajaran yang sebelumnya lebih banyak didominasi oleh seorang guru (teacher centered), tetapi sekarang kurikulum menuntut dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Di mana siswa harus berperan aktif dalam pembelajaran. Seorang guru juga harus mampu menghadapkan siswa dengan dunia nyata sesuai dengan yang dialaminya sehari-hari. Pembelajaran IPA kurang meresap pada diri siswa. Mengingat siswa di usia SD/MI (7 sampai 12 tahun) memiliki sifat- sifat yang khas yaitu berfikir atas dasar pengalaman yang konkret, mereka belum dapat membayangkan pada hal-hal yang abstrak.

  Berdasarkan hasil observasi peneliti di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak, pembelajaran yang terdapat di sekolah tersebut kebanyakan masih menggunakan pembelajaran yang tradisional yakni pembelajaran yang berpusat pada siswa. Peneliti menemukan hasil belajar siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang bahwa ada 70% nilai Ulangan siswa mata pelajaran IPA tidak mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dimana nilai KKM pada semua mata pelajaran adalah 65. Hal ini tentunya disebabkan karena salah satu faktor-

  Solusi untuk mengatasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan masalah dalam hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan model pembelajaran yang lebih inovatif sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa khusunya pada mata pelajaran IPA. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu model pembelajaran Make a

  Match yaitu model pembelajaran dimana siswa dituntut aktif dalam

  pembelajaran dengan mencari pasangan atau kooperatif learning. Untuk itu, maka penulis mengangkat penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Bumi dan Alam Semesta dengan Model Pembelajaran

  Make A Match pada Siswa Kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan

  Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.”

B. Rumusan Masalah

  Dari pemaparan latar belakang masalah, didapatkan rumusan masalah berikut: “Apakah penerapan model pembelajaran Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi bumi dan alam semesta pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/ 2018?

  ”

  C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi bumi dan alam semesta dengan model pembelajaran Make a Match pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum

  D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  1. Hipotesis Tindakan

  Melalui penerapan model pembelajaran Make a Match, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi bumi dan alam semesta pada siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/ 2018.

  2. Indikator Keberhasilan

  Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA pada materi Bumi dan Alam Semesta yang ditandai dengan:

  a. Secara individu Nilai yang diperoleh setiap siswa dapat melebihi KKM yang telah ditentukan di sekolah tersebut, yaitu

  65 untuk mata pelajaran IPA. b. Secara Klasikal Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nil ai ≥ 65.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada banyak pihak. Adapun manfaat yang ingin dicapai yaitu: Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan sebagai sumber informasi dalam menjawab permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran terutama dalam hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi bumi dan alam semesta. Selain itu, penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam merancang pembelajaran dengan model pembelajaran Make a Match. Peneliti juga berharap rancangan dalam penelitian ini yaitu penggunaan model pembelajaran Make a Match dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

  a. Bagi siswa Manfaat penelitian ini bagi siswa yaitu dapat meningkatkan semangat dan kreativitas dalam mengikuti pembelajaran karena pembelajaran dikemas secara menarik dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match. Penggunaan model pembelajaran yang baik dan tepat diharapkan memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan tidak membuat siswa jenuh. Selain itu kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dalam memahami materi khususnya materi-materi yang terdapat pada mata pelajaran IPA yaitu bumi dan alam semesta.

  b. Bagi guru mengembangkan kualitas pembelajaran menjadi lebih menarik, dapat menjalankan tugas sebagai pendidik dengan baik yaitu dengan merancang pembelajaran secara matang, dapat mengidentifikasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialami oleh siswa pada pembelajaran dan dapat menciptakan kreativitas dan inovasi-inovasi dalam pembelajaran salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran Make a Match.

  c. Bagi peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti yaitu dapat memberikan pengalaman dalam mengelola pembelajaran sesuai yang ditetapkan oleh pemerintah, dapat meningkatkan kemampuan mengajar dan memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengatasi masalah atau kesulitan yang dialami oleh siswa terhadap materi pembelajaran. Selain itu penelitian ini juga dapat menjadi bahan informasi dan pengalaman dalam penyusunan rencana pembelajaran dengan model pembelajaran pada mater- materi lain.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalahpahaman anatara yang dimaksudkan peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut:

  Gagne dan Briggs mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Ngalim Purwanto memberikan penjelasan bahwa: “hasil belajar adalah prestasi yang dapat digunakan oleh guru untuk menilai hasil pelaj aran yang diberikan pada siswa dalam waktu tertentu” (Ngalim Purwanto, 1982).

  Jadi, hasil belajar adalah prestasi seorang siswa untuk menilai hasil pelajaran yang diperoleh setelah mengikuti proses belajar.

2. Ilmu Pengetahuan Alam

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Alam adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan menjelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.

3. Model pembelajaran Make a-Match

  Model Make a Match (membuat pasangan) merupakan satu jenis model dalam pembelajaran kooperatif. Salah satu keuntungan teknik ini adala siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

G. Metode Penelitian

  Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classrom Action

  Research dan di indonesia dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian

  Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama-sama (Arikunto, 2007: 3)

  Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kelas. Alasan peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas dengan menggunakan model pembelajaran

  Make a Match sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam mata pelajaran IPA materi bumi dan alam semesta.

  Arikunto, dkk (2014: 16) mengemukakan empat tahapan dalam pelaksanaan PTK, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Adapun gambaran tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan

  (Arikunto, 2014: 137)

2. Subjek Penelitian

  a. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V

  Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan dengan fokus penelitian pada peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran IPA.

  b. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di

  Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. c. Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2018 sampai Mei 2018 dari tahap pra survei hingga dilaksanakannya tindakan.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut: Perencanaan merupakan proses pengembangan rencana yang akan dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan masalah yang ada dikelas. Dalam tahap perencanaan perlu diketahui kapan, dimana, oleh siapa, apa, mengapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilaksanakan. Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan.

  Cara ini dilakukan untuk mengurangi unsur subjektivitas (Arikunto, 2007:17).

  Tahapan dalam perencanaan ini terdiri dari: 1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make a Match 2) Menyiapkan sarana pendukung yang diperlukan saat proses pembelajaran berlangsung 3) Menyiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui kondisi saat proses pembelajaran berlangsung

  4) Perencanaan tindakan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make a Match 5) Menyiapkan soal evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan model pembelajaran Make a Match b. Pelaksanaan

  Tahap pelaksanaan merupakan tahap implementasi atau yang perlu diingat pada tahap ini adalah bahwa pelaksana guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat- buat (Arikunto, dkk, 2014: 18). Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari suatu tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya. Strategi apa yang digunakan, materi apa yang akan diajarkan atau dibahas dan sebagainya (Kusumah, 2010: 39). Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini akan diterapkan model pembelajaran Make a Match untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  c. Pengamatan Tahap pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi atau evaluasi yang telah disusun. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, ulangan harian, presentasi, dll) dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, partisipasi siswa dalam pembelajaran, dan lain-lain (Daryanto, 2011: 27).

  d. Refleksi Refleksi adalah kegiatan mengemukakan kembali apa yang untuk memperoleh masukan, saran-saran mengenai pelaksanaan tindakan digunakan untuk perbaikan dan sebagai dasar untuk menentukan langkah berikutnya. Dengan adanya refleksi, peneliti dan guru dapat mengetahui kekurangan dari siklus pertama sehingga dapat dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen yang digunakan dalam penelitian meliputi berbagai hal, yaitu: a. Lembar pengamatan

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman pengamatan untuk mengetahui permasalahan yang ada di MI Tarbiyatul Ulum dan untuk mengamati guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung menggunakan model pembelajaran Make a Match pada mata pelajaran IPA materi bumi dan alam semesta. Lembar pengamatan yang dipersiapkan peneliti yaitu:

  1) Lembar pengamatan guru Dalam hal ini, aspek yang diamati pada guru oleh peneliti saat pelaksanaan penelitian yaitu persiapan guru dalam mengajar, kemampuan guru dalam proses pembelajaran, kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajarn, dan kemampuan guru dalam menutup

  2) Lembar pengamatan siswa Dalam hal ini, aspek yang diamati pada siswa oleh peneliti saat pelaksanaan penelitian yaitu keaktifan, dan kerjasama.

  b. Soal tes Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran

  Make a Match materi bumi dan alam semesta. Soal tes berisi

  pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan materi Bumi dan alam Semesta.

  c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP merupakan instrumen yang digunakan peneliti dalam merencanakan pembelajaran di kelas dan digunakan oleh kolaborator atau guru yang untuk melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran

  Make a Match materi bumi dan alam semesta.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Untuk mendapatkan data yang akan dijadikan acuan dalam penelitian, peneliti menggunakan berbagai teknik, yaitu: a. Observasi

  Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian, dimana peneliti atau pengamat melihat situasi peneliti sebelum melakukan penelitian, yaitu dengan melakukan pengamatan di MI Tarbiyatul Ulum dengan mengambil nilai dari buku laporan hasil belajar siswa kelas V MI Tarbiyatul Ulum yang sudah berlangsung. Observasi juga dilakukan pada saat peneliti mengamati kolaborator atau guru yang mengajar menggunakan model pembelajaran Make a Match materi bumi dan alam semesta dan juga untuk mengamati siswa pada saat pelaksanaan penelitian.

  b. Tes Tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes tertulis yang digunakan untuk mengukur pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran dengan model pembelajaran Make a Match materi bumi dan alam semesta.

  c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai bukti hasil penelitian yang berupa gambar atau foto yang menggunakan alat bantu berupa kamera. Foto yang diabadikan melalui dokumentasi ini berisi peristiwa yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan siswa bersama guru selama proses pembelajaran berlangsung. Foto yang diambil pada saat proses pembelajaran berlangsung merupakan sumber data yang dapat memperjelas data yang lain. Aspek-aspek yang didokumentasikan adalah aktivitas guru dan siswa dalam

  Make a Match.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah analisis data yang telah terkumpul guna mengetahui seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar siswa (Suyadi, 2010: 85). Analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya dengan cara memberikan soal tes formatif pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran. Data yang terkumpul dianalisis per siklus untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa. Hal ini untuk membuktikan hipotesis tindakan maka hasil penelitian dianalisis menggunakan statistik untuk menghitung ketuntasan klasikal. Apabila hasil belajar siswa secara klasikal mencapai ≥ 85% maka siklus dihentikan. Rumus untuk menghitung persentase ketuntasan klasikal adalah sebagai berikut:

  × 100% (Daryanto, 2011: 192)

H. Sistematika Penulisan

  Secara garis besar, sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

  1. Bagian awal yang terdiri dari: halaman sampul, lembar logo, halaman judul, lembar persetuuan pembimbing, pengesahan kelulusan, penyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar,

  2. Bagian inti:

  BAB I Pendahuluan. Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II Landasan Teori. Bab ini berisi tentang kajian teori dan kajian pustaka. Kajian teori yaitu teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam PTK ini. Sedangkan kajian pustaka memuat tentang hasil penelitian terdahulu yang relevan.

  BAB III Pelaksanaan Penelitian. Bab ini menyajikan pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pra siklus dan deskripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II.

  BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini mendiskripsikan tentang hasil pelaksanaan penelitian secara keseluruhan dari awal sampai akhir penelitian tindakan kelas beserta pembahasannya.

  BAB V Penutup. Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran-saran.

  3. Bagian akhir terdiri dari daftat pustaka dan lampiran-lampiran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

  a. Pengertian Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu.

  Sedangkan secara terminologis, definisi belajar dikemukakan oleh beberapa ahli diantaranya menurut Cronbach, “Learning is shown

  by change in behavior as result of experience”. Belajar yang

  terbaik adalah melalui pengalaman. Menurut Morgan dan kawan- kawan (1986) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 13-14).

  Belajar adalah suatu aktivitas yang yang dilakukan oleh seseorang dengan sengaja dan dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang tersebut berubah perilakunya, dan perubahan tersebut relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun bertindak (Susanto, 2013: 4).

  Dalam buku Educational psychology, H.C Witherington, mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kebiasaan, kepribadian. Belajar merupakan interaksi individu dengan lingkunganya. Lingkungan dalam memungkinkan individu memperoleh pengalaman atau pengetahuan.( Aunurrahman, 2016: 36).

  Berdasarkan berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalahaktivitas manusia yang dilakukan dengan sengaja dalam keadaan sadar dengan adanya perubahan yang diperoleh dari suatu pengalaman untuk mencapai tujuan yang baik.

  b. Ciri-ciri Belajar Dalam Baharuddin dan Wahyuni (2008: 15-16), disebutkan ciri-ciri belajar sebagai berikut:

  1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior).

  2) Perubahan perilaku relative permanent. 3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

  4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan Jadi, seseorang dapat dikatakan belajar apabila ada perubahan pada tingkah laku yang bersifat relative permanen yang merupakan hasil dari pengalaman.

  Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru peru memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut (Soekanto dan Winata Putra, 1997):

  1) Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif. 2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. 3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap langkah yang dilakukan selam proses belajar. 4) Penguatan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.

  5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.

  Jadi prinsip belajar pada dasarnya semua tefokus pada siswa. Siswa harus aktif dalam belajar, siswa juga belajar sesuai dengan kemampuannya, dan siswa juga membutuhkan penguatan dan motvasi agar belajar menjadi lebih berarti.

  d. Pengertian Hasil Belajar Menurut Nawawi, hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes Secara sederhana, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Dalam pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Sudjana juga men egaskan bahwa “hasil belajar adalah sebagai kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar, yang berupa penampilan yang dapat diamati sebagai hasil belajar yang disebut kemampuan

  “ (Sudjana, 1992). Berdasarkan penegertian diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes.

  Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi dua faktor yakni faktor lingkungan dan faktor dari dalam diri siswa sendiri, terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai, seperti dikemukakan oleh Clark (Hosnan, 2014: 159) bahwa hasil belajar disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% oleh lingkungan.

  Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki apat diketahui melalui bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap, dan ketrampilan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.

  e. Faktor-faktor yang Memengaruhi Hasil Belajar Dalam Baharuddin dan Wahyuni (2008: 19-28) secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

  1) Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologis

  a) Faktor fisiologis Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani yang pada umumnya sangat memengaruhi aktivitas belajar seseorang. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang sangat memengaruhi hasil belajar, terutama panca indera.

  b) Faktor psikologis Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar.

  Beberapa faktor psikologis yang utama memengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.

  2) Faktor eksternal Faktor-faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: a) Lingkungan sosial terdiri dari:

  (1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat Hubungan yang harmonis anatara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik di sekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk belajar. (2) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan memengaruhi balajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat memengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya. (3) Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua atau saudara, demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara anggota keluarga, orang tua, anak, kakak, atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan b) Lingkungan nonsosial terdiri dari:

  (1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.

  Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor- faktor yang dapat memengaruhia aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar siswa akan terhambat. (2) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua . pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, dan lain sebagainya.

  (3) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).

  Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar guru disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar. Faktor tersebut yaitu adalah faktor yang berasal dari dlam atau internal dan faktor yang berasal dari luar atau eksternal. Faktor internal itu sendiri meliputi faktor fisiologis dan psikologi. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor sosial dan non sosial.

2. Ilmu Pengetahuan Alam dan Materi Bumi dan Alam Semesta

  a. Hakikat IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Ilmu Pengetahuan Alam adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan menjelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (Susanto, 2013: 167).

  Menurut Ahmadi & Supatmo (2000: 2) IPA merupakan suatu ilmu teoritis, tetapi teori tersebut didasarkan atas pengamatan percobaan-percobaan terhadap gejala-gejala alam. Betapapun indahnya suatu teori dirumuskan, tidaklah dapat (observasi). Fakta-fakta tentang gejala kebendaan (alam) diselidiki, dan diuji berulang-ulang melalui percobaan-percobaan (eksperimen), kemudian berdasarkan hasil experimen itulah dirumuskan keterangan ilmiahnya (teorinya). Teoripun tidak dapat berdiri sendiri. Teori selalu didasari oleh suatu hasil pengamatan.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS 3 SD NEGERI TENGARAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014 2015

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD NEGERI SUMOGAWE 02 KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 19

PENINGKATAN PRESTASI PEM3ELAJARAN FIKIH MELALUI METODE DEMONSTRASI PAD A SISWA KELAS III MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK, KECAMATAN PEBELAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20092010 SKRIPSI

0 0 138

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS III MI DARUL ‘ULUM REKSOSARI KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 3 129

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PELAPUKAN BATUAN DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SEMESTER 2 MI PABELAN KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI

0 0 132

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

1 1 140

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI PESAWAT SEDERHANA MELALUI MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS V MI FALAHUL MUKMININ 02 PADAAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 0 148

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BUMI DAN ALAM SEMESTA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V MI DARUL ULUM SUGIHAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 163

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA KELAS V DI MI MA’ARIF CANDIREJO KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018 SKRIPSI

0 3 217

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT MENGGUNAKAN MEDIA MAKET PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu S

0 0 165