PENGARUH KREATIFITAS GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKSARA JAWA KELAS IV DI MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

  

PENGARUH KREATIFITAS GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

TERHADAP HASIL BELAJAR AKSARA JAWA KELAS IV DI MI

TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd)

Oleh:

ULVA DWIANA

  

11514022

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

  

MOTTO

“Kebahagiaan akan terasa lebih manis, lewat sebuah perjuangan yang sepenuh

hati”

  

(Iwan Setyawan )

  Puji Syukur Kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-NYA, skripsi ini penulis persembahkan untuk :

  1. Mamak dan Bapak ( Wahyu handayani dan Budiyanto), beserta keluarga besarku yang telah mencurahkan seluruh kasih sayang, doa dan materi.

  2. Pendamping hidupku Sandi Setia Budi yang selalu memberikan doa dan semangat selama ini.

  3. Saudara Perempuanku “Mak Nup” yang telah 4 tahun ini selalu berjuang bersama dalam susah maupun senang.

  4. Sahabat – sahabatku ( Ella, Aniq, Depi, Zulfa,) yang selalu memberi semangat dan motivasi.

  5. Bolo Kurowoku (Upa, Eka, Tami, Riska) yang juga selalu mencurahkan doa harapan.

  6. MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang 7.

  Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang bersama-sama berjuang dari awal semester hingga detik ini.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat melakukan penelitian skripsi tentang Penelitian Kuantitatif di MI Tarbiyatul Aulad Jombor kabupaten Semarang dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.

  Sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

  Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

  2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M. Pd.

  3. Ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga, Ibu Peni Susapti, M.Si.

  4. Bapak Dr.Wahyudhiana, MM,Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan. Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin.

  Salatiga, 13 September 2018 Penulis

  

ABSTRAK

  Dwiana, Ulva. 2018. Pengaruh Kreatifitas Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Aksara Jawa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarng Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri SalatigaPembimbing: Dr. Wahyudhiana, MM.Pd.

  .

  

Kata kunci: kreativitas guru, minat belajar siswa, hasil belajar aksara Jawa

  Kreatifitas guru dan minat belajar siswa merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar aksara Jawa. Penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara minat guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor. Studi ini dimaksudkan dengan menjawab permasalahan:(1) Adakah pengaruh antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara Jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?(2) Adakah pengaruh antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.SemarangTahun Pelajaran 2017/2018?(3) Adakah pengaruh antara kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar Aksara Jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.Semarang. Untuk menjawab permasalahan tesebut maka peneliti, dengan menitik beratkan pada korelasional pengaruh, digunakan analisis statistik regrasi linear berganda. Subjek penelitian sebanyak 24 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data kreatifitas guru, minat belajar siswa, dan hasil belajar aksara Jawa kelas IV diperoleh melalui dokumen nilaiulangan harian aksara Jawa. Untuk informasi lainnya, peneliti menggunakan wawancara.

  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) Ada pengaruh antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar Aksara jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.Semarang. Tampak bahwa variabel X

  1

  (Kreatifitas Guru) sebesar , tanda b “+” berarti pengaruh hasil belajar aksara

  Jawa kelas IV dan kreatifitas guru adalah positif.2) Ada pengaruh antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa Kelas IV di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.SemarangTahun Pelajaran 2017/2018. Tampak bahwa variabel X

  2 (Minat Siswa) sebesar 0,303

  , tanda b “+” berarti pengaruh hasil belajar aksara Jawa kelas IV dan minat belajar siswa adalah positif. 3) Ada pengaruh antara kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.SemarangTahun Pelajaran 2017/2018. Bentukpersamaan garis regresi adalah Y = 21,85+ , karena tanda “+”, maka terdapat pengaruh positif.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aksara Jawa merupakan aksara Asli Indonesia perwujudan dari

  salah satu warisan budaya Jawa yang harus dilestarikan. Ceritanya aksara Jawa merupakan symbol dari Ajisaka untuk mengenang abdinya yang meninggal karena perkelahian yang tetap setia terhadap tuannya. Akan tetapi menurut penelitian, aksara Jawa berasa; dari Bahasa India. Salah satu cara melestarikan aksara Jawa yaitu menumbuhkan rasa cinta terhadap aksara Jawa (Suparman dan Sutiyem,2013: 36).

  Dalam pelajaran Bahasa Jawa kelas IV sekolah dasar kurikulum 2013 terdapat beberapa tujuan pembelajaran Antara lain : 1.mengenal

  sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana dan

  sandhangan wyanjana, 2.membaca kata-kata berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana dan sandhangan wyanjana, 3.menulis kata-kata berhuruf jawa yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana dan sandhangan wyanjana, 4.membaca kalimat sederhana berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana dan sandhangan wyanjana, 5.menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan

  sandhangan wyanjana dan sandhangan wyanjana, 6.membaca teks berhuruf jawa yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan

  

sandhangan wyanjana dan sandhangan wyanjana (Suparman dan

  Sutiyem,2013: 47) Dalam pembelajaran Bahasa Jawa Materi Aksara Jawa, pada praktiknya siswa siswi sekolah dasar masih banyak yang mengalami kesulitan karena kebanyakan siswa menganggap bahwa materi aksara Jawa sulit karena memiliki berbagai macam bentuk dan aturan penulisan yang rumi, siswa kesulitan menghafalkan huruf-huruf aksara Jawa, apalagi jam mata pelajaran Bahasa jawa tidak hanya membahas materi aksara Jawa saja. Sehingga kebanyakan siswa tidak menyukai pelajaran Bahasa Jawa materi Aksara jawa yang dianggab sulit dan membosankan.

  Peran guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan sekolah. Di Antara peran dan fungsi guru tersebut Antara lain sebagai pengelola pembelajaran bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai metode pembelajaran dan memahami situasi belajar-mengajar di dalam maupun di luar kelas (E.Mulsaya,2007:19).

  Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan keinginan untuk melakukan suatu kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Semakin tinggi keinginan meraih harapan akan semakin kuat pula minat yang mendorongnya. Dengan demikian peran guru dan orang tua pada anak sangat berpengaruh terhadap munculnya minat belajar anak. Hasil belajar Bahasa Jawa khsusnya materi aksara Jawa dipengaruhi banyak factor salah satu faktor adalah kreatifitas guru dan minat belajar siswa yang tinggi akan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar Bahasa Jawa khususnya materi aksara jawa.

  Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan ketrampilan guru dalam berkomunikasi. Jika faktor

  • – faktor diatas, maka melalui pembelajaran peserta didik akan belajar dengan baik. Sehubungan dengan itu, sebagai orang yang bertugas menjelaskan sesuatu, guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi lebih jelas bagi peserta didik, dan harus lebih terampil dalam menyelesaikan suatu masalah (E.Mulyasa,2007:65). Pembelajaran aksara Jawa yang banyak tidak disenangi siswa namun suatu kewajiban bagi siswa untuk mengikuti pelajaran tersebut. Membuat pembelajaran aksara Jawa menjadi salah satu pelajaran tidak begitu diminati. Pentingnya kreatifitas guru dapat menimbulkan kesungguhan siswa dalam belajar aksara Jawa. Sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar. Guru dapat mengadopsi berbagai pendekatan terhadap pembelajaran yang akan mendorong penyelesaian masalah, membangkitkan ke ingin tahuan alamiah anak
  • – anak dan hasrat alamiah untuk belajar (Florence Beetlestone,2013:29).

  Dengan kreatifitas guru minat belajar siswa dan faktor lainnya hasil belajar aksara Jawa dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran. Memahami persoalan yang berkembang yang berkaitan dengan kreatifitas guru, minat belajar siswa dan hasil belajar aksara Jawa, maka penulis membuat judul PENGARUH KREATIFITAS GURU

  DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKSARA JAWA KELAS IV D

  I MI MA’ARIF TARBIYAUL AULAD JOMBOR KEC.TUMTANG KAB.SEMARANG TAHUN 2017/2018 B.

  Rumusan Masalah 1.

  Adakah pengaruh Antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang tahun 2017/201s8 ? 2. Adakah pengaruh Antara minat siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang tahun

  2017/2018 ? 3. Adakah pengaruh Antara kreatifitas guru, minat belajar siswa, dan hasil belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang

  Kab.Semarang tahun 2017/2018 ? C. Tujuan Penelitian

  1.Untuk mengetahui pengaruh Antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.Tuntang Kab.Semarang tahun 2017/2018.

  2.Untuk mengetahui pengaruh antara minat siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang tahun 2017/2018.

  3. Untuk mengetahui pengaruh antara kreatifitas guru, minat belajar siswa, dan hasil belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang tahun 2017/2018.

  D.

  Manfaat Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1.

  Kegunaan teoritik Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana teoritik dalam dunia pendidikan, terutama mengenai kreatifitas guru, minat belajar aksara Jawa siswa

2. Kegunaan Praktis

  Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontibusi bagi sekolah, guru Bahasa Jawa, serta pembaca pada umumnya.

  a.

  Bagi sekolah dapat meningkatkan mutu Pendidikan khusnya mata pelajaran Bahasa Jawa materi Aksara Jawa di sekolah. b.Sebagai informasi bagi guru bidang studi Bahasa Jawa tenyang kreatifitas guru dan minat siswa.

  c.

  Bagi pembaca dapat pengetahuan dalam mencapai tujuan pendidikan. E.

  Definisi Operasional 1.

  Kreatifitas Guru Kreatifitas menurut Campbell et.al (2014) menyatakan bahwa kreatifitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya baru, berguna, dan dapat di mengerti. 1) Baru yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, dan mengejutkan, 2) berguna yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis, mempermudah, mendorong, mrngrmbangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil yang baik, 3) dapat dimengerti yang diartikan hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat di buat lain wakt, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tidak dapat di mengerti, tidak dapat diramalkan, dan tidak dapat diulang (dalam Donni Junni Priansa,2014:92)

  Kreatifitas merupakan sesuatu yang universal dan oleh karenanya semua kegiatan ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu. Ia sendiri adalah kreator dan motivator., yang berada di proses pendidikan. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia memang krreatif dan tidak hanya melakukan cara yang rutin saja. Kreatifitas menunjukan bahwa apa yang dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang dilakukan sebelumnya dan apa yang dikerjakan di masa dating lebih baik dari masa sekarang (E.Mulyasa,2011:51)

  Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang dikutib diatas, dapat disimpulkan bahwa kreatiftas guru merupakan upaya guru untuk memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan pembelajaran dan berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik.

2. Minat Belajar

  Minat belajar (interest) secara sederhana dapat dipahami kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan besar terhadap suatu hal. Istilah minat merupakan terminology aspek kepribadian, yang menggambarkan adanya kemauan, dorongan (force) yang timbul dari dalam individu untuk memilih objek lain yang sejenis. Slameto (2010) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Djamarah (2008) menyatakan bahwa minat merupakan suatu kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktifitas (dalam Do ni Juni Priansa,2014:282).

  Belajar adalah suatu proses yang komplek terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya (azhar Arsyad, 2011:1). Belajar menuju keperubahan tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalaman yang berulang-ulang dan perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat di jelaskan atas dasar kecendurungan respon bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek (misalnya keletihan dan sebagainya) Hilgard dan Gordon (dalam Hamalik,2011:48-49). Belajar dalam pandangan psikologis merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi keutuhan hidupnya. Sedangkan menurut Skinner (dalam Muhibbin syah) belajar adalah suatu proses adaptasi atu penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Slameto (2010) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkunannya (dalam Donni Juni Priansa, 2014:282).

  Berdasarkan pengertian minat dan belajar yang dikutib dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud minat belajar adalah suatu keinginan atas kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan ketrampilan, dan dapat disimpulkan bahwa minat belajar aksara Jawa adalah keinginan besar, ketertarikan siswa untuk belajar aksara Jawa.

3. Hasil Belajar Aksara jawa

  Suprijono, (2011:5) mengatakan bahwa hasil belajar aksara jawa adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,sikap- sikap, apresiasi dan ketrampilan. Hasil belajar adalah suatu kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman (sam”s,2010:33). Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemikiran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang (Nana Syaodih Sukmadinata,2011:103). Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilaku baik perilaku dari penguasan, pengetahuan, ketrampilan berfikir, maupun motorik.

  Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang telah di kutib diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalahhasil penguasaan belajar yang diperoleh setelah menempuh proses belajar.

  F.

  Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi adalah:

  Bab I Pendahuluan, terdiri: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sestematika penulisan.

Bab II Kajian pustaka, terdiri dari: kreatifitas guru, minat siswa, dan hasil belajar, mata pelajaran Bahasa Jawa materi aksara Jawa. Bab III Hasil Penelitian, pemaparan hasil penelitian berisi tentang: gambaran umum tentang MI Tarbiyatul Aulad Jombor, penyajian data.

  Bab IV Analisis data, terdiri dari: analisis terhadap tiap-tiap variable, pengujian hipotesis, pembahasan hasil uji hipotesis. Bab V Penutup, bab ini merupakan bab penutup atau bab akhir dari penyusunan skripsi yang penulis susun. Bab lima ini penulis mengemukakan kesimpulan dari seluruh hasil penelitian dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Kreatifitas Guru

  a) Pengertian Kreatifitas Guru

  Menurut Utami Munandar (1977) memberikan rumusan tentang kreatifitas sebagai berikut: kreatifitas adalah kemampuan; a) untuk memberikan kombinasi baru, informasi atau unsur yang ada, b) berdasarkan informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekannya adalah kualitas, ketepatgunaan, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan.

  Kratifitas atau perbuatan kreatif berhubungan dengan intelegensi. Sesorang yang perbuatan kreatif banyak berhubungan dengan intelegensi. Seorang yang kreatif pada umumnya memiliki intelegensi yang cukup tinggi. Seorang yang intelegensinya rendah, maka kreatifitasnya relative rendah. Kreatifitas juga berkenaan dengan kepribadian tertentu seperti: mandiri, bertanggung jawab, bekerja keras, motivasi tinggi, optimis, punya rasa ingin tahu besar, percaya diri, terbuka, memiliki toleransi, kaya akan pemikiran dan lain-lain (dalam Nana Syaodih Sukmadinata,2011:104-105).

  E.Mulyasa (2011:51) mengemukakan bahwa kreatifitas adalah sesuatu yang universal dan oleh karenanya semua kegiatan ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu, ia sendiri adalah seorang kreator dan motivator, yang berada pada proses pendidikan.

  Menurut Agustins Soebachman (2014:15) secara umum dalam Bahasa Indonesia sebutan guru biasanya merujuk pada pendidik professional dengan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru adalah manusia yang memiliki kepribadian individu. Guru adalah suatu profesi, sebelum bekerja sebagai guru, terlebih dahulu pendidik tersebut dididik dalam suatu lembaga pendidikan keguruan. Dalam lembaga pendidikan tersebut, ia bukan hanya balajar ilmu pengetahuan bidang studi yang diajarkan, ilmu metode mengajar, tetapi juga dibina agar memiliki kepribadian sebagai guru (Nana Syaodih Sukmadinata,2011:252).

  Pengembangan kreatifitas dapat dilakukan melalui proses belajar diskaveri atau inkuiri dan belajar bermakna, tidak dapat dilakukan hanya dengan kegiatan belajar yang bersifat ekspositori. Karena kreatifitas adalah pengembangan kemampuan berfikir divergen bukan konvergen. Berfikir divergen adalah proses berfikir melihat suatu masalah tidak hanya dalam satu sudut pandang, atau menguraikan masalah atas beberapa kemungkinan pemecahan masalah. Untuk mengembangkan kemampuan demikian guru perlu menciptakan situasi belajar mengajar yang banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk memecahkan masalah, melakukan beberapa percobaan, mengembangkan gagasan, atu konsep-konsep siswa sendiri. Situasi demikian menuntut pula sikap lebih demokratis, terbuka, bersahabat dan percaya kepada siswa. Dengan memberikan perhatian pada respon-respon emosional dan estetika terhadap pembelajaran, kreatifitas akan meningkatkan pemahaman dan mendorong perkembangan. Kreatifitas dapat mempertajam bagian-bagian otak yang berhubungan dengan kognitif murni.

  Dengan mengembangkan dan menggunakan semua kekuatan otak. Pembelajaran akan dimaksimalkan Brierly (1984) (dalam Florence Beetlestine,2013:18)

  Pengertian kreatifitas guru menurut Baron yang dikutip oleh M.Ali, kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan berate hatus baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang telah ada sebelumnya (Muhamad Ali dan Muhamd Ansori,2006:41).

  Dengan mengutib definsisi oleh para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kreatifitas guru adalah perbuatan kreatif banyak berhubungan dengan intelegensi untuk menuat kombinasi baru, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan pembelajaran dan berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserts didik.

  b) Tahapan Kegiatan Kreatif

  Wallas (1921) mengemukakan bahwa ada empat tahap perbuatan atau kegiatan kreatif (dalam Nana Syaodih Sukmadinata,2011:105) yaitu :

  (1) Tahapan persiapan atau Preparation

  Merupakan tahap awal berisi kegiatan, pengenalan masalah, mengumpulkan data atau informasi yang relevan, melihat hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah yang ada, tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajagi kemungkinan. (2)

  Tahap pematangan atau inclubation Merupakan tahap menjelaskan, membatasi, membandingankan masalah. Dengan proses inklubasi atu pematangan ini diharapkan ada pemisah hal-hal yang benar-benar penting dan mana yang tidak, mana yang relevan dan mana yang tidak.

  (3) Tahap pemahaman atau illumination

  Merupakan tahap mencari dan menemukan kunci pemecahan masalah, menghimpun informasi dari luar untuk di analisis kemudian merumuskan beberapa keputusan. (4)

  Tahap pengetesam verification

  Merupakan tahp dan pembuktian hipotesis, apakah keputusan yang diambil itu tepat atau tidak.

  c) Ciri- ciri Kreatifitas Guru

  Untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri anak, dibutuhkan guru yang kreatif dan guru yang kreatif itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1)

  Kreatifitas dan menyukai tantangan Guru yang dapat mengembangkan potensi pada diri anak adalah merupakan individu yang kreatif. Tanpa sifat ini, guru sulit dapat memahami keunikan karya dan kreativitas anak. Guru harus mempunyai tantangan dan hal yang baru sehingga guru tidak terpaku pada rutinitas ataupun mengandalkan progam yang ada. (2)

  Menghargai karya anak Karakteristik guru dalam mengembangkan kreatifitaas sangat menghargai karya anak apapun bentuknya. Tanpa adanya sifat ini anak akan sulit untuk mengekspresikan dirinya secara bebas dan mandiri dalam menyelesaikan tugasnya.

  (3) Motivator

  Guru sebagai motivator yaitu seorang guru harus memberikan dorongan dan semangat agar siswa mau dan giat belajar (4)

  Evaluator

  Dalam hal ini guru harus menilai segi-segi yang harusnya dinilai, yaitu kemampuan intelektual, sikap dan tingkah laku peserta didik, karena dengan penilaian yang dilakukan guru dapat mengetahui sejauh mana kreatifitas pembelajaran dilakukan . dalam kelas yang menunjang kreatifitas adalah guru menilai pengetahuandan kemajuan siswa melalui interaksi yang terus menerus dengan siswa. Pekerjaan siswa dikembalikan dengan catatan dari guru, terutama menampilkan segi-segi yang baik dan kurang baik dari pekerjaan siswa (E.Mulyasa,2011:41).

2. Minat Belajar

  a) Pengertian Minat Belajar

  Syariful Bahri Jamarah (2011: 191) mengemukakan bahwa minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat belajar (interest) secara sederhana dapat dipahami sebagai kecendurungan dan gairah yang tinggi atau keinginan besar terhadap suatu hal. Istilah minat merupakan terminology aspek kepribadian, yang menggambarkan adanya kemauan, dorongan (force) yang timbul dari dalam individu untuk memilih objek lain yang sejenis (Donni Juni Priansa, 2014:282)

  Belajar adalah suatu proses yang komplek terjadi pada diri setiap orang pada sepanjang hidupnya (Azhar Arsyad, 2011:1). Belajar merujuk pada keperubahan dalam tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalaman yang berulang-ulang dan perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat dijelaskan atas kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keaadan temporer dari si subjek misalnya keletihan dan sebagainya Hilgard dan Gordon (dalam Hamalik,2011:48-49)

  Berdasarkan definsi yang dikemukakan oleh para ahli yang dikutib diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat dan belajar adalah suatu keinginan atas kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang sengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap, dan ketrampilan, dan dapat disimpulkan bahwa minat belajar aksara jawa adalah keinginan besar, ketertarikan siswa untuk belajar aksara jawa.

  b) Macam-Macam minat (Donni Juni Priansa,2014:283)

  Setiap individu peserta didik memiliki berbagai macam minat yaitu: 1)

  Minat Personal Minat personal terkait dengan sikap dan motivasi atas mata pelajaran tertentu, apakah dia tertarik atau tidak,apakah dia senang atau tidak, apakah dia mempunyai dorongan keras dari dalam dirinya untuk menguasai mata pelajaran tersebut. Minat personal indetik dengan minat intrinsic peserta didik yang menagarah pada minat khusus ilmu sosial, olah raga, sains, music, kesusastraan, dan lain sebagainya. Selain itu minat personal peserta didik juga dapat diartikan dengan minat peserta didik dalam pilihan mata pelajaran.

  2) Minat Situasional

  Minat situasional menjurus pada minat peserta didik yang tidak stabil dan realtif berganti

  • – ganti tergantung dari faktor rangsangan dari luar dirinya. Misalnya suasana kelas, cara mengajar guru, dorongan keluarga, minat situasional ini merupakan kaitan tema pelajaran yang diberikan.

  3) Minat Psikogikal

  Minat psikologikal erat kaitannya dengan adanya sebuah interkasi antara minat personal dengan minat situasional yang terus menerus dan perkesinambungan jika peserta didik memiliki pengetahuan yang cukup punya peluang untuk mendalaminya dalam aktivitas yang terstruktur (kelas) atau pribadi (di luar kelas), serta punya penilain yang tinggi atas mata pelajaran tersebut maka dinyatakan bahwa peserta didik memiliki minat pskologikal terhadap mata pelajaran tersebut.

  4) Faktor minat belajar siswa

  Menurut Slameto (dalam Donni Juni Priansa, 2014:284) faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik antara lain. a) Faktor Intern

  (1) Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat

  (2) Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian, bakat, kematangan dan kesiapan.

  b) Faktor ekstern

  (1) Faktor keluarga, seperti cara oarng tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, pengertian orangtua,dan latar belakang kebudayaan.

  (2) Faktor sekolah, seperti metode guru mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik,alat pengajaran, disiplin sekolah, waktu sekolah, standar penilaian diatas ukuran,keadaan, keadaan gedung,metode mengajar dan tugas rumah.

3. Hasil Belajar

  1) Penegertian hasil Belajar

  Suprijono, (2011:5) mengatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai ,penegrtian

  • – penegrtian, sikap- sikap, apresiasi dan ketrampilan. Hasil belajar adalah suatu keampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman (Sam’s,2010:33). Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau kasitas yang dimiliki seseorang (Nana Syaodih Sukmadinata,2011:103).
Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku pengusaan pengetahuan, ketrampilan berpikir, maupun kemampuan motorik. Hamper sebagian besar kegiatan atau perilaku yang di perlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Disekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang akan ditempuhnya.

  Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata pelajaran tersebut disekolah dilambangkan dengan angka-angka seperti 0-10 pada pendidikan dasar damn menenga. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh setalah menempuh proses belajar yang dilambangkan dengan angka-angka.

  2) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

  Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu diperhatikan agar proses belajar berhasil sesusai dengan tujuan yang telah di tetapkan. Hal ini diperkuat oleh Surybrata, Elliot dan Woolfol (dalam Sriyati, 2011: 23) yang menyatakan bahwa keberhasilan belajar snagt dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal, masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a) Faktor Eksternal

  Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat dari luar individu, dalam proses belajar disekolahan. Faktor eksternal berada di luar diri siswa, faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor non social dan faktor sosial.

  (1) Faktor Non sosial

  Faktor nonsial adalah faktor-faktor yang diluar individu yang berups kondisi fisik yang ada dilingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat aspekfisik dapat berupaperalatan sekolah, sarana belajar, dan sejenisnya. (2)

  Faktor Sosial Faktor sosial faktor-faktor yang diluar individu, yang berupa manusia, faktor eksternal bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, misalnya kehadiran orangtua dalam belajar, keharmonisan keluarga dan lain sebagainya.

  (3) Faktor Internal

  Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdoro dari faktor fisiologis dan psikologis

  (4) Faktor Fisologis

  Kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu (5)

  Faktor Psikogis Faktor psikis yang ada dalam diri individu, faktor- faktor tersebut antara lain adalah otivasi, minat bakat dan sebagainya. 3)

  Tujuan Hasil Belajar Tujuan hasil belajar adalah sebagai berikut: 1)

  Memberi informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan belajar. Informasi yang didapat dari hasil belajar menunjukan adanya suatu perubahan yang mengalami kemajuan atau kemunduran. 2)

  Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan-kegiatan belajar yang lebih lanjut. Informasi hasil belajar dipertimbangkan baik dari segi kelebihan dan kelemahan, yang dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan belajar selanjutnya. 3)

  Memberikan informasi tentang kemampuan siswa, menetapkan kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan remedial (perbaikan). Hasil belajar yang menunjukan adanya siswa yang belum tuntas belajar supaya mengikuti progam perbaikan.

  4) Memberikan informasi sebagai dasar untuk mendorong motivasi balejar siswa dengan cara mengenal kemajuan sendiri dan merangsangnya untuk melakukan perbaikan. Informasi ini berguna untuk menyadarkan siswa untuk memperbaiki diri tanpa adanya paksaan dari pihak luar. 5)

  Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas kehidupan siswa yang lebih baik.

  6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbingn siswa memlilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, minat dan bakatnya. Informasi ini snagt penting dalam mengambil keputusan dalam menentukan masa depan (Hamalik,2003:160-161).

4. Mata Pelajaran Bahasa Jawa Materi Aksara Jawa

  a) Aksara Legena

  Aksara jawa minangka sawijining tilaran budaya kang ora bisa di ukur regane. Dadi wong jawa wis saklumrahe kudu sukur marang gusti kang akarya jagad kang wis nyipta sawijining ngilmu ngenani aksara jawa. Maca wacan kang ditulis aksara jawa iku kawitan saka ngereni aksara jawa, pasangan lan sandhangane, mula saka iku sedurunge putra siswa diparingi materi kang gegayutan karo maca aksara jawa (Suparman dan sutiyem, 2013:47). Ana 20 aksara ini kasebut aksara legena, yaiku : b) Sandhangan

  Yaiku aksara teteger kang dienggo ngowahi utawa muwuhi ungele aksara utawa pasangan, jenise sandang ing ngisor iki : Nulis aksara jawa gunaake sandhangan wyanjana, sandangan wyanjana ana 3 yaiku: a)

  Sandhangan Cakra Sandhangan cakra ditulis ana ngisore aksara legena kang dipasangi b) Sandhangan Keret

  Sandhangan cakra keret ditulis ana ngisore aksara legena kang dipasangi c)

  Sandhsngsn Pengkal Sandhangan pengkal ditulis ana ngisore aksara legena kang dipasangi B.

  Kajian Pustaka Terlebih Dahulu Berdasarkan kajian pustaka terdahulu yang dilakukan oleh

  (Hanifah,2016) bahwa dengan kreatifitas guru dapat mempengaruhi hasil belajar, hal ini sapat diketahui dari analisis diskriptif menunjuka n bahwa Metode penelitian yang digunakan adalahkuantitatif dengan pendekatansurvei. Teknik pengumpulan data dengan cara penyebara angket, dan wawancara.Hipotesis penelitian berbunyi semakin guru kreatif maka hasil belajar siswa akanmeningkat. Teknik pengolahan data penelitian berdasarkan hasil dari perhitungan SPSS Versi 21.0 bahwa kreativitas mengajar guru ekonomi di SMAN 18 Bandung memiliki kreativitas mengajar yang tergolong baik yaitu sebesar 80,27%. Hasil penelitian berdasarkan uji regresi menunjukan bahwa ada hubungan antara kreativitas mengajar guru dengan hasil belajar siswa sebesar 16,6%. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh kreativitas guru terhadap hasil belajar siswa.

  Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Puspitasari,2017) bahwa penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif menggunkan metode diskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa kreativitas guruberada pada kategori baik 47,50%, minat belajar pada kategori baik sebesar56,25%, motivasi belajar pada kategori baik sebesar 51,25%, dan hasil belajarsiswa pada kategori baik sebesar 98,75%. Berdasarkan analisis kuantitatifmemperoleh (1) ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guruterhadap hasil belajar siswa sebesar 35,05% (rx1y = 0,592; thitung = 6,403; sig <,05). (2) ada pengaruh yang positif dan signifikan antara minat belajar terhadaphasil belajar siswa sebesar 20,88% (rx2y=

  0,457; t= 4,483;sig < 0,05). (3) adapengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajarsiswa sebesar 11,22% (rx3 = 0,335; thitung = 3,095; sig < 0,05). (4) ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guru, minat belajar siswa, dantivasi belajar siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa sebesar45,00% (R= 0,687; Fhitung= 22,584; sig < 0,05) dan sisanya 55,00% dipengaruhioleh variabel lain yang tidak diteliti. Persamaan regresi Y = 61,037+ 0,292 X1 +0,216 X2 + 0,0151 X3 dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima.

  Berdasarkan penelitian skripsi yang tercantum di atas peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif analisis diskriptif seperti yang digunakan (Puspitasari, 2017) sebagai alat ukur untuk mengetahui pengaruh kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara jawa. C.

  Hipotesis penelitian 1. Ada pengaruh antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara jawa di

  MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2017/2018.

2. Ada pengaruh antara minat siswa terhadap hasil belajar aksara jawa di MI

  Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2017/2018.

  3. Ada pengaruh antara kreatifitas guru, minat belajar terhadap hasil belajar aksara jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2017/2018.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan dan Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif

  dikarenakan peneliti hanya mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor pendukung variabel, kemudian dianalisis untuk menanamkan peranan antara variabel penelitian. Rancangan penelitian adalah korelasi peneliti hanya mencari pengaruh antara variabel X ,

  1

  yaitu kreatifitas guru dan variabel X

  2 yaitu minat siswa dan variabel Y, yaitu hasil belajar aksara Jawa.

  Kerangka Berfikir

  Kreatifitas Guru (X )

1 Hasil belajar Aksara Jawa (Y)

  Minat Belajar (X 2 )

  Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meniliti pengaruh kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa. Penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu kreatifitas guru (X

  1 ),

  minat siswa (X ) dan hasil belajar aksara Jawa (Y). Asumsi dasar

  2

  penelitian ini adalah variabel X

  1 yaitu kretifitas guru, X 2 minat siswa yang berpengaruh variabel Y yaitu hasil Belajar Aksara Jawa. B.

  Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1.

  Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.

  Tuntang Kab. Semarang. Bahwa di Mi tersebut terdapat sesuatu yang menarik untuk di teliti yaitu Pengaruh Kreatifitas Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Aksara Jawa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang.

2. Waktu Penelitian

  Penelitian dilaksanakan 6 minggu, terhitung 24 Agustus 2018 sampai selesai C.

  Populasi dan Sampel 1.

  Populasi Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas (Deni Dermawan,2014:137).

  Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Tarbiatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun 2017/2018.

  Jumlah keseluruhan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang adalah sebagai berikut: Jumlah siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor

Tabel 3.1 Daftar Nama Responden No. Nama Siswa Jenis Kelamin Kelas Laki-laki Perempuan

  V IV

  14 Muhammad Faza Faiz Al

  Fairus

  V IV

  15 Muhammad Aji Rosyaid

  V IV

  16 Muhammad Haris

  V IV

  17 Muhammad Riyan Saputro

  V IV

  18 Nadin Ayu Anjani

  19 Nihayatul Mustaghfiroh

  13 Laura Amelia Putri

  V IV

  20 Nisrina Luthfia Badriani

  V IV

  21 Vivi Mukhibatul Khumairoh

  V IV

  22 Yusuf Haidar Arif

  V IV

  23 Safrida Azmi Maulana

  V IV

  24 Khanza Zami Al Mukhsita

  V IV

  V IV

  1 M. Khoirul Anam

  Rizqullah

  IV

  2 Ahmad Lubab Al Farih

  V IV

  3 Ahmad Nur Sya’bana

  V IV

  4 Akhmad Zainul Afif

  V IV

  5 Anggi Dwi Anggraini

  V IV

  6 Anggie Nakka Aisha

  V IV

  12 Lalita Faridah

  7 Denis Arista

  V IV

  8 Dheajeng Lintang

  Setianingrum

  V IV

  9 Duta Akbar Baihaqi

  V IV

  10 Fitriatus Solekah

  V IV

  11 Ilham Masa’ied

  V IV

  V IV

2. Sampel

  Pada teknik penentuan sempel pada penelitian yang saya lakukan ini menggunakan teknik sampel jenuh. Sugiyono (2011:68) menyatakan bahwa sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.Sampel ini digunakan untuk penelitian dengan jumlah sampel dibawah 30 orang.

  2

  Angket atau kuesioner Ada dua instrumen yang diperlukan yaitu

  a.

  Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode (Suharsini Arikunto,2014:192).

  E.

  minat siswa yang berpengaruh variabel Y yaitu hasil Belajar Aksara Jawa.

  guru, X

  Sehingga sampel ini menggunakan seluruh jumlah populasi sebanyak 24 responden yaitu 24 murid kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan tuntang Kabupaten Semarang.

  1 yaitu kretifitas

  ) dan hasil belajar aksara Jawa (Y). Asumsi dasar penelitian ini adalah variabel X

  2

  ), minat siswa (X

  1

  Variabel Penelitian Variabel penelitian Dalam penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu kreatifitas guru (X

  D.

1) Instrument untuk mengukur kreatifitas guru.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Indikator Kreatifitas Guru

  No. Indikator Kreatifitas Indikator Operasional Angket Guru

  No

  1 Intelegensi yang Tinggi

  1  Intelegensi tinggi

  2 Menemukan banyak

  2  Wawasan luas kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah

  3 Punya rasa ingin tahu 3,4  Komunikatif yang besar  Dialogis

  4 Bekerja Keras 5,6

   Kerja keras  Optimis

  5 Memberikan dorongan 7,9  Motivasi kepada siswa agar giat belajar

  6 Kemampuan untuk

  9  Inovasi menciptakan sesuatu yang baru

  7 Penekanannya adalah 10,11  Evaluasi kualitas

  8 Kreatif dan menyukai 12,13  Humoris tantangan  Disiplin

  9 Menghargai Karya anak 14,15  Apresiasi

  Keterangan : 1.

  Isilah Angket dibawah ini dengan menyilang kolom kosong A,B,C,D sesuai dengan keadaan yang sebenarnya! 2. A bernilai 4, B bernilai 3, C bernilai 2, D bernilai 1

Tabel 3.3 Angket Kreatifitas Guru

  No. Indikator Pernyataan/ Pertanyaan A B C D

  1 Intelegensi tinggi Guru Bahasa jawa mampu mengajarkan aksara Jawa Dengan jelas.

  2 Wawasan luas Guru Bahasa Jawa mampu menjawab pertanyaan ketika murid mengalami kesulitan saat belajar aksara Jawa.

  3 Komunikatif Guru Bahasa Jawa selalu berbincang-bincang dengan murid.

  4 Dialogis Guru Bahasa jawa selalu memberikan kesempatan murid untuk bertanya.

  5 Bekerja keras Guru Bahasa Jawa selalu mengajak siswa untuk belajar menulis aksara Jawa

  6 Optimis Guru Bahasa jawa selalu mengajak siswa untuk belajar menghafalkan aksara jawa

  7 Pantang menyerah Guru Bahasa Jawa dapat mengajarkan materi aksara Jawa secara sabar.

  8 Motivasi Guru Bahasa Jawa dapat membuat kelas menjadi nyaman dan tidak membosankan.

  9 Inovasi Guru Bahasa Jawa dapat ketika mengajarkan aksara jawa membawa sesuatu yang memudahkan anda untuk belajar aksara Jawa

Dokumen yang terkait

PENGARUH KREATIFITAS GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V MI TAMRINUL ULUM GENTAN, KECAMATAN SUSUKAN, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20122013 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 83

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh

0 1 157

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI BERBICARA DENGAN METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI

0 2 150

PENIGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERCELA DENGAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS X IPS MA AL-MANAR BENER TENGARAN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk

0 3 141

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE STORY TELLING DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL GERAK PADA SISWA KELAS V SEMESTER II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018

0 1 114

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARA 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 148

PENGARUH PENJIWAAN PROFESI DAN KEMAMPUAN MENGAJAR TERHADAP KINERJA GURU MI DI KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah

0 0 180

PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTsN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 136

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI DOKUMEN DAN BENDA BERHARGA DENGAN METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS II MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 2 138

PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM KALIJAMBE KECAMATAN BRINGIN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 137