IMPLEMENTASI IP CAMERA PADA SISTEM BARRI

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) IMPLEMENTASI IP CAMERA PADA SISTEM KENDALI BARRIER GATE

IN DAN GATE OUT DI PT. MASAJI TATANAN CONTAINER SURABAYA

KEMINATAN TEKNIK KOMPUTER

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kurikulum

Disusun oleh:

Rint Zata Amani (135150300111035) Zainul Bahar

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) KEMINATAN TEKNIK KOMPUTER

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kurikulum

Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika Universitas Brawijaya

IMPLEMENTASI IP CAMERA PADA SISTEM KENDALI BARRIER GATE IN DAN GATE OUT DI PT. MASAJI TATANAN CONTAINER SURABAYA

Dilaksanakan di :

PT. MASAJI TATANAN CONTAINER SURABAYA Jalan Greges Jaya 3 No.2-4-6, Greges, Surabaya – Jawa Timur

Tanggal :

12 Juli – 3 September 2016

Disusun Oleh :

Rint Zata Amani (135150300111035) Zainul Bahar

Mengetahui, Menyetujui, Depo Head Manager

Pembimbing PKL PT. Masaji Tatanan Container Surabaya

Bayu Adi Pramudya Nasrul Samsudin

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) KEMINATAN TEKNIK KOMPUTER

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Kurikulum

Program Studi Teknik Informatika Jurusan Teknik Informatika Universitas Brawijaya

IMPLEMENTASI IP CAMERA PADA SISTEM KENDALI BARRIER GATE IN DAN GATE OUT DI PT. MASAJI TATANAN CONTAINER SURABAYA

Dilaksanakan di :

PT. MASAJI TATANAN CONTAINER SURABAYA Jalan Greges Jaya 3 No.2-4-6, Greges, Surabaya – Jawa Timur

Tanggal :

12 Juli – 3 September 2016

Disusun Oleh :

Rint Zata Amani (135150300111035) Zainul Bahar

Mengetahui, Menyetujui, Ketua Jurusan Teknik Informatika

Dosen Pembimbing

Tri Astoto Kurniawan, S.T, M.T, Ph.D Dahnial Syauqy, S.T., M.T., M.Sc. NIP: 19710518 200312 1 001

NIK: 20160787 0423 1 002

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. Masaji Tatanan Container Surabaya.

Dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi. Penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :

1. Kedua orang tua serta keluarga penulis atas doa dan dukungan sehingga pelaksanaan PKL ini berjalan lancar.

2. Bapak Tri Astoto Kurniawan, S.T, M.T, Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika periode 2016 – saat ini.

3. Bapak Sabriansyah Rizqika Akbar, S.T., M.Eng. selaku Ketua Program Studi Teknik Komputer periode 2016 – saat ini.

4. Bapak Dahnial Syauqy, S.T., M.T., M.Sc. selaku dosen pembimbing dalam pelaksanaan PKL ini.

5. Bapak Bayu Adi Pramudya dan Bapak Yasukar Junaedi, selaku Depo Head Manager dan Kepala HRD dari PT. Masaji Tatanan Container Surabaya yang telah memberikan izin pelaksanaan PKL di perusahaan ini.

6. Bapak Nasrul Samsudin, selaku pembimbing yang telah memberikan ilmu selama penulis melakukan kegiatan di PT. Masaji Tatanan Container Surabya.

7. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah berperan dalam penyelesaian laporan PKL ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaannya dan semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 1 Desember 2016

Penulis

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat intelektual di jajaran pendidikan Indonesia, sudah sewajarnya mengetahui, menguasai, serta memiliki wawasan yang luas di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam hal ini tujuan dari pendidikan Indonesia adalah ntuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menerapkan hal-hal yang telah didapatkan selama di jenjang pendidikan ke dalam segala aspek kehidupan. Seiring dengan perkemabangan zaman serta kemajuan di bidang teknologi dan industri pada era globalisasi ini maka diperlukan pula sumber daya manusia yang profesional dibidangnya. Dalam hal ini, tenaga profesional tidak hanya harus memahami teori saja melainkan harus dapat menerapkan dan mengimplementasikan teori-teori tersebut pada praktiknya di dunia nyata. Salah satu bentuk pengimplementasian terhadap ilmu yang didapatkan di bangku kuliah yakni dengan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis bermaksud meningkatkan wawasan dan pengalaman kerja melalui kegiatan PKL di PT. Masaji Tatanan Container Surabaya sebelum menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

PT. Masaji Tatanan Container merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bisnis petikemas (container) yang berupa depo container, modifikasi container bekas, perbaikan container dan lain sebagainya. Sebagai depo container yang memiliki kerjasama dengan perusahaan pemilik container ternama maka dalam pelayanannya harus memberikan layanan terbaik salah satunya dengan performa pelayanan yang cepat. Oleh karena itu, pihak PT. Masaji Tatanan Container Surabaya memberikan tugas kepada penulis untuk membuat aplikasi otmatisasi pada proses Gate In dan Gate Out. Proses Gate In dan Gate Out merupakan proses verifikasi data yang ada saat truck trailer akan memasuki atau keluar area depo.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:

1. Memperluas ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bidang yang pelajari oleh penulis sehingga dapat mengaplikasikannya saat menghadapi dunia kerja kedepannya.

2. Untuk mengetahui, mempelajari, dan mengikuti kegiatan di PT. Masaji Tatanan Container Surabaya pada bidang-bidang terkait dengan bidang disiplin ilmu penulis.

3. Memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi pada berbagai bidang, serta memiliki pengetahuan dasar tentang ilmu-ilmu lain yang berkaitan sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah.

1.3 Manfaat

Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini memiliki banyak manfaat baik bagi penulis sebagai mahasiswa, bagi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya sebagai pihak penyelenggara PKL, maupun bagi PT. Masaji Tatanan Container Surabaya sebagai perusahaan tempat melakasanakan PKL.

1.3.1 Bagi mahasiswa

Bermanfaat sebagai sarana untuk menguji sebagian besar kemampuan mahasiswa yang telah diberikan selama perkuliahan, memperdalam serta mengasah keterampilan mahasiswa pada saat menghadapi dunia kerja, serta menanmbah wawasan, pengetahuan dan pengalaman untuk siap terjun langsung di masyarakat khususnya di lingkungan kerja.

1.3.2 Bagi penyelenggara PKL

Bermanfaat sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana program atau kurikulum yang telah diterapkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

1.3.3 Bagi perusahaan

Bermanfaat sebagai sarana interaksi dan kerjasama antar lembaga pendidikan tinggi dengan perusahaan tempat pelaksanaan PKL, serta bermanfaat untuk Bermanfaat sebagai sarana interaksi dan kerjasama antar lembaga pendidikan tinggi dengan perusahaan tempat pelaksanaan PKL, serta bermanfaat untuk

1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilaksanakan di PT. Masaji Tatanan Container Surabaya pada tanggal 12 Juli hingga 3 September 2016.

1.5 Sistematika Laporan

Sistematika Laporan ditujukan untuk memberikan gambaran dan uraian dari penyusuanan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) secara garis besar yang meliputi beberapa bab sebagai berikut.

BAB 1 : PENDAHULUAN

Menjabarkan latar belakang, manfaat, waktu dan tempat pelaksanaan, serta sistematika laporan.

BAB 2 : PROFIL PERUSAHAAN

Pada bab ini menjelaskan terkait profil perusahaan PT. Masaji Tatanan Container Surabaya berupa sejarah perusahaan, logo, visi dan misi, serta struktur organisasi perusahaan.

BAB 3 : LANDASAN TEORI

Menyampaikan teori-teori terkait yang mendasari pembuatan sistem pada pelaksanaan PKL di PT. Masaji Tatanan Container Surabaya.

BAB 4 : PEMBAHASAN

Berisi penjelasan terkait kegiatan yang dilakukan selama PKL serta penjelasan mengenai sistem yang dibuat secara rinci.

BAB 5 : KESIMPULAN

Berisi kesimpulan dari seluruh isi laporan, serta saran yang membangun untuk pembuatan sistem yang ada di PT. Masaji Tatanan Container Surabaya kedepannya.

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. Masaji Tatanan Container

PT. Masaji Tatanan Container (MTCon) kegiatan usahanya meliputi penyediaan lahan depo untuk penyimpanan dan penumpukan peti kemas hingga pembersihan dan perbaikan peti kemas. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT. Samudera Indonesia Tbk dibawah divisi Samudera Logistic. Samudera Logistic sudah memulai bisnis Forwarding & Warehouse sejak tahun 1980, namun sejak tanggal 10 Desember 1991 resmi didirikan perusahaan yang khusus bergerak dibdang peti kemas dan terus berkembang menjadi perusahaan yang memberikan profit besar. Hingga saat ini MTCon memiliki 9 depot yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia yakni di Jakarta, Semarang, Surabaya, Bandung, Makassar, Medan, Palembang, Panjang, Pontianak.

Layanan yang diberikan oleh MTCon mencakup layanan utama seperti penanganan proses lift off / lift on, penyimpanan container kosong, perbaikan, pembersihan, pengangkutan, layanan container dengan pendingin, dan container yang dilengkapi gantungan pakaian. Adapun layanan tambahan yang dimiliki MTCon antara lain sebagai penjualan unit kontainer, sewa kontainer, serta menerima pesanan portable office yang dibuat dari container.

2.2 Logo Perusahaan

Logo dari PT. Masaji Tatanan Container ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut ini :

Gambar 2.1 Logo PT. Masaji Tatanan Container

Sumber : http://www.masajitatanancontainer.com

2.3 Visi dan Misi Perusahaan

MTCon memp unyai visi “To became a leader in country and as market leader in area of South East Asia”. Adapun misi dari MTCon sendiri adalah “To provide

high quality services by increase customer satisfaction and look to benefit of stakeholder and shareholder”.

Visi dan misi tersebut mencerminkan bahwa MTCon selalu berusaha memberikan yang terbaik serta menjadi yang terbaik di bidangnya, hal ini sejalan dengan visi dan misi Samudera Indonesia Group.

2.4 Struktur Organisasi

Sebagai perusahaan yang cukup besar, MTCon tentu mempunyai struktur organsasi sama halnya dengan perusahaan-perusahaan lain di lingkungan Samudera Indonesia Group. Kantor pusat MTCon melakukan kegiatan yang bersifat cost center dimana tidak melakukan aktivitas produksi jasa. Kegiatan yang dilakukan MTCon antara lain menjalankan fungsi managerial, menyiapkan pengembangan dan memonitor kegiatan depo di seluruh cabang baik dari sisi kinerja, SDM, laporan keuangan, dll.

DEPO MANAGER

Spv Project Spv Finance

Spv Marketing

Spv Operation

Umum & Personalia

Pelaksana

Treasury

Customer Services

Surveyor IT

Crane Security

Tax

Repotition

Estimator Office Boy

Billing

Inventory

Operator Handling Driver & Kurir

Cashier

Vendor M&R Receptionis

Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT. Masaji Tatanan Container

Berikut ini adalah penjabaran tugas dari beberapa bagian pada struktur diatas:

a. Account Officer (AO) Bertugas sebagai agen MTCon untuk menangani kebutuhan-kebutuhan principal (client) yang ditanganinya. Seorang Account Officer bertugas melakukan laporan kepada principal (mengenai stok container di depo, pengangkutan, perbaikan, dan informasi lain yang dibutuhkan oleh principal), serta menyampaikan informasi-informasi dari principal kepada petugas lainnya sehingga kebutuhan principal bisa sejalan dengan kegiatan lainnya (misalnya kegiatan repo in/out, paket import dan paket free use).

b. Customer Service Officer (CS) Bertugas melayani kebutuhan customer pihak ketiga (EMKL dan Trucker) yaitu melakukan counter check terhadap D/O container, mengeluarkan release order (bon muat) dan receiving order (bon bongkar), memeriksa dokumen seperti SP2, surat jalan dan salinan D/O pelayaran dan berkoordinasi dengan AO untuk memastikan kegiatan releasing dan receiving order apabila ada data yang meragukan.

c. Gate Officer Bagian ini terbagi atas gate in (GI) dan gate out (GO) officer. Tugasnya adalah mengeluarkan Equipment Interchage Receipt (EIR) in/out serta melakukan penginputan data ke database.

d. Sales Officer Bertugas melakukan penjualan layanan tambahanMTCon seperti gen-set rental, sale unit, portacamp modification, dan peluang bisnis lainnya.

e. Operator Handling Bertugas menjalankan dan mengoperasikan alat handling (Side Loader, Top Loader dan Forklift) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Operator Handling juga harus mampu memelihara alat handling sehingga tidak terjadi kerusakan.

f. Crane

Bertugas menerima serta menandatangani release dan receiving order dari trucker untuk selanjutnya menentukan kemana dan darimana container akan diletakkan atau diambil. Crane bertugas mengarahkan Operator Handling sesuai dengan layout design yang sudah ditetapkan.

g. Surveyor Bertugas melakukan inspeksi terhadap container, dan menentukan status container tersebut apakah Available Clean , Available Unclean atau Damage. Setiap kerusakan yang terjadi harus diidentifikasi secara rinci menurut ketentuan IICL dan Cargoworthy. Hasil survey selanjutnya diberikan kepada estimator.

h. Estimator Bertugas mengestimasikan biaya repair yang terjadi akibat kerusakan kontainer. Selanjutnya estimasi tersebut diserahkan kepada AO untuk diinfomasikan kepada principal agar di-approve perbaikannya. Perbaikan hanya dilakukan apabila sudah mendapat approval dari principal. Selanjutnya jika sudah di-approve dikeluarkanlah Estimate of Repair (EOR) yang baku yang selanjutnya dijadikan acuan tagihan kepada customer pihak ketiga.

i. G&A dan Personalia Mempunyai 2 fungsi pokok yaitu fungsi personalia (SDM) dan fungsi umum (G&A). Fungsi personalia meliputi kegiatan pemantauan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), kompensasi dan kehadiran serta membuat program-program pengembangan yang diperlukan dalam rangka meningkatkan mutu SDM. Fungsi umum (G&A) mencakup fungsi pemeliharaan alat, penjualan, pengadaan alat kantor dan peralatan lain yang diperlukan, memanajemen penggunaan mobil dinas, melakukan pengarsipan (filing) serta mengatur pemanfaatan seluruh aset-aset cabang yang bersangkutan.

j. Information Technology (IT) Mempunyai tanggung jawab untuk ambil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak, mengembangkan secara aktif kemampuan dalam j. Information Technology (IT) Mempunyai tanggung jawab untuk ambil bagian dalam pengembangan dan integrasi perangkat lunak, mengembangkan secara aktif kemampuan dalam

k. Controller, bertugas mencatat seluruh transaksi keuangan, membuat laporan keuangan dan mengkoordinasikan kegiatan pencatatan di cabang dengan controller pusat terutama dalam hal pembuatan laporan konsolidasi.

l. Billing, bertugas mengeluarkan tagihan/invoice dan mencatat laporan piutang customer. m. Cashier, bertugas menerima pembayaran dan mengeluarkan kwitansi pembayaran. n. Supervisor Masing-masing supervisor memanajemen aktivitas-aktivitas bawahannya dan membuat report aktivitas serta merencanakan program kegiatan dan SOP (Standard Operational Procedure) serta selanjutnya melaporkannya kepada Depo Manager.

BAB 3 LANDASAN TEORI

3.1 IP Camera

Menurut (Mahmud Ariyanto, 2010) IP Camera atau ada juga yang menyebutnya Netcam (Network Camera) merupakan perangkat peng-capture dan recording objek terkini yang memiliki kemampuan memproses visual dan audio serta dapat diakses komputer secara langsung, atau melalui LAN, Internet, dan jaringan telepon seluler. IP Camera biasanya digunakan untuk sistem pengawasan keamanan. Terdapat beberapa jenis IP Camera yakni IP Camera NVR (terpusat) dan IP Camera CCTV (desentralisasi).

Kamera IP terpusat pertama dirilis pada tahun 1996 oleh Axis Communications dan dikembangkan oleh Martin Gren dan Carl-Axel Alm. IP Camera tersebut diberi nama Axis NetEye 200 dengan menggunakan web server kustom internal pada kamera. Pada akhir tahun 1999, Linux mulai digunakkan untuk mengoperasikan IP kamera tersebut. Axis juga merilis dokumentasi API tingkat rendah yang disebut “VAPIX”, yang dibangun pada HTTP standar terbuka dan RTSP. Arsitektur terbuka ini dimaksudkan untuk mendorong produsen perangkat lunak pihak ketiga untuk mengembangkan software manajemen untuk merekam yang kompatibel. IP Camera desentralisasi pertama dirilis pada tahun 1999 oleh Mobotix dengan menggunakan sistem Linux. Sistem kamera ini tidak memerlukan lisensi software untuk mengatur perekaman video dan alarm. Kamera IP pertama dengan analisis konten Video Onboard (VCA) dirilis pada tahun 2005 oleh Intellio. Kamera CCTV ini mampu mendeteksi banyak event yang berbeda, seperti jika sesuatu barang dicuri, seseorang memasuki zona tertentu, atau sebuah mobil yang bergerak ke arah yang berlawanan. Kamera IP tersedia dari resolusi 0,3 (VGA) hingga 29 megapiksel. Saat ini telah banyak digunakan IP kamera dengan resolusi video HD (high-definition) 720p dan 1080i dengan format widescreen 16 : 9.

CCTV Analog menggunakan format siaran televisi sepervti Common Intermediate Format (CIF), NTSC, PAL, dan SECAM. Setiap kamera IP dapat memiliki fitur dan fungsi, skema encoding video kompresi, protokol jaringan yang CCTV Analog menggunakan format siaran televisi sepervti Common Intermediate Format (CIF), NTSC, PAL, dan SECAM. Setiap kamera IP dapat memiliki fitur dan fungsi, skema encoding video kompresi, protokol jaringan yang

Gambar 3.1 IP Camera tampak belakang

sumber : www.lintas.me

Dari arah belakang terlihat soket ethernet untuk dihubungkan langsung ke jaringan komputer.

Gambar 3.2 Wireless IP Camera , disertai antena untuk komunikasi data.

sumber : www.lintas.me

Gambar 3.3 Jaringan IP camera sederhana

sumber : www.lintas.me

Cara mengakses IP Camera yg paling mudah dengan web browser semacam mozilla atau IE atau google chrome tergantung masing-masing tipe IP Camera. Dengan cara mengetik alamat IP Camera di web browser maka akan muncul tampilan atau menu sederhana untuk mengaktifkan IP Camera.

3.2 Delphi

Bahasa pemrograman Delphi adalah pemrograman berorientasi objek yang merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman Pascal. Pascal adalah pemrograman berbasis DOS yang dibuat pada tahun 1971 oleh Niklaus Wirth dari Swiss. Pascal dirilis tahun 1983 oleh Borland International, salah satu perusahaan software terkemuka di California. Pada tahun 1993, Borland International mengembangkan bahasa pemrograman pascal yang bersifat visual yang disebut Delphi dan resmi dipasarkan pada tahun 1995. Pemrograman ini dibuat secara modern yang berjalan di Sistem Operasi Windows mulai dari versinya yang pertama yaitu Delphi 1 dan di tahun-tahun berikutnya Delphi terus dikembangkan mengikuti kebutuhan zaman (Kani, Firmansyah, & Sufandi, 2010).

Salah satu keistimewaan Delphi adalah dukungannya untuk aplikasi database yang memungkinkan user berinteraksi dengan informasi yang tersimpan dalam sebuah database. Delphi juga memberikan banyak pilihan teknologi kepada developer dalam membangun aplikasi database sehingga developer dapat mengembangkan aplikasi dengan mekanisme akses yang paling tepat menurut kebutuhan.

Integrated Development Environment (IDE) Delphi merupakan tampilan terintegrasi dimana terlihat menu dan tools yang terpisah akan tetapi sangat berhubungan yang merupakan satu kesatuan yang utuh dalam satu koordinasi. Berfungsi sebagai pusat kontrol mulai dari menu utama, komponen pallet, form, code editor, object inspector dan object treeview yang digunakan untuk mendesain, menulis kode program serta mengatur tampilan aplikasi dalam berbagai model (Madcoms, 2003).

Untuk mengakses database, Delphi menyediakan berbagai mekanisme data akses, antara lain (Yanuar & Hakim, 2004):

a. Borland Database Engine (BDE) BDE adalah teknologi yang dikeluarkan oleh Borland. BDE berasal dari paradox, kemudian diperluas oleh Borland untuk mendukung banyak SQL server dan database lokal sebelum Delphi ada. BDE mengakses langsung tabel-tabel dBase, Paradox, ASCII, Foxfro dan Access. Driver-driver yang ada di Delphi Enterprise memungkinkan pengaksesan ke beberapa SQL Server termasuk Oracle, Sybase, Microsoft, Informix, Interbase dan IBM DB2 Server. Sedangkan untuk pengaksesan ke database lain disediakan ODBC Drivers.

b. ActiveX Data Object (ADO) ADO adalah antarmuka tingkat tinggi (high level) yang digunakan untuk mengakses database dari Microsoft. ADO diimplementasikan pada teknologi OLE DB Data Access Microsoft yang menyediakan akses ke database relasional maupun database non relasional, termasuk email, file sistem dan file lainnya.

c. Database Express Library (dbExpress) dbExpress adalah library pengaksesan yang bersifat cross-flatform untuk windows dan linux. tidak seperti BDE dan ADO, dbExpress menggunakan pendekatan kelas ringan.

d. Interbase Express (IBExpress) Delphi menyediakan komponen-komponen untuk mengakses produknya yang gratis dan open source, yaitu interbase server. Jika menggunakan interbase sebagai back-end, dapat memperoleh kinerja baik dan kemungkinan d. Interbase Express (IBExpress) Delphi menyediakan komponen-komponen untuk mengakses produknya yang gratis dan open source, yaitu interbase server. Jika menggunakan interbase sebagai back-end, dapat memperoleh kinerja baik dan kemungkinan

digunakan oleh pengembang Delphi lebih dari versi tunggal lainnya. Ini adalah salah satu keberhasilan paling baik yang diciptakan oleh Borland karena kecepatan, stabilitas dan persyaratan perangkat keras rendah dan masih aktif digunakan untuk saat ini. Delphi 7 menambahkan dukungan untuk Windows Theme XP, dan menambahkan lebih banyak dukungan untuk membangun aplikasi web. Ini juga merupakan versi terakhir dari Delphi yang dapat digunakan tanpa aktivasi. Untuk membuka program Delphi 7 dilakukan dengan klik Start -> Borland

Delphi 7 -> Delphi 7.exe

Gambar 3.4 Lembar Kerja Delphi 7

Sepintas sebuah program aplikasi yang dapat dibuat dengan menggunakan Delphi hanya terdiri dari file project dan sebuah unit. Namun kenyataannya terdapat beberapa file yang dibentuk pada saat membangun sebuah program aplikasi. Berikut ini merupakan file-file penyusun projek yang terdapat pada program Delphi, yaitu :

a. File Project (.Dpr) dan file Unit (.Pas) Sebuah program Delphi terbangun dari modul-modul source code yang disebut unit. Delphi menggunakan sebuah file projek (.Dpr ) untuk menyimpan program utama. File sumber untuk unit biasanya berisi sebagian besar kode a. File Project (.Dpr) dan file Unit (.Pas) Sebuah program Delphi terbangun dari modul-modul source code yang disebut unit. Delphi menggunakan sebuah file projek (.Dpr ) untuk menyimpan program utama. File sumber untuk unit biasanya berisi sebagian besar kode

b. File Form (.Dfm ) File form adalah file biner yang dibuat oleh Delphi untuk menyimpan informasi yang berkaitan dengan form.

c. File Resource (.Res ) File resource merupakan file biner yang berisi sebuah ikon yang digunakan oleh project. File ini secara terus menerus di-update atau diubah oleh Delphi sehingga file ini tidak bisa diubah oleh pemakai. Dengan menambahkan file resource pada aplikasi dan menghubungkan dengan file project dapat menggunakan editor resource, misalnya editor untuk membuat file resource.

d. File Project Options (.Dof ) dan File Desktop Settings (.Dsk) File project options merupakan file yang berisi options-options dari suatu project yang dinyatakan melalui perintah Options dari menu Project. Sedang file desktop setting berisi option-option yang dinyatakan melalui perintah Environment Options dari menu Tools. Perbedaan di antara kedua jenis file tersebut adalah bahwa file project options dimiliki oleh setiap project sedangkan file desktop setting dipakai untuk lingkungan Delphi. Apabila ada kerusakan pada kedua jenis file tersebut dapat mengganggu proses kompilasi. Prosedur yang dapat kita tempuh untuk menangani gangguan tersebut adalah dengan menghapus kedua jenis file tersebut yaitu .Dof dan .Dsk karena kedua file tersebut akan terbentuk secara otomatis pada saat menyimpan project.

e. File Backup (.~dp,.~df,.~pa) File-file dengan ekstensi di atas merupakan file backup dari suatu project, form dan unit. Ketiga jenis file tersebut akan terbentuk pada saat proses penyimpanan untuk yang kedua kalinya. Karena ketiga file tersebut berjenis backup (cadangan) maka ketiga jenis file tersebut berisi salinan terakhir dari file-file utama sebelum disimpan lebih lanjut.

f. File jenis lain File-file dengan ekstensi lain yang dapat ditemukan dalam folder tempat penyimpanan program aplikasi selain yang memiliki ekstensi yang telah disebutkan pada umumnya adalah file-file yang dibentuk oleh compiler dan beberapa file Windows yang digunakan Delphi. File-file tersebut adalah:

1) File Executable (.Exe ). File ini dibentuk oleh compiler dan merupakan file esekusi (executable) dari program aplikasi. File ini berdiri sendiri dan hanya memerlukan file library di DLL , VBX dan lain-lain.

2) File unit Object (.Dcu). File ini merupakan file unit (.Pas) yang telah dikompilasi oleh compiler yang akan dihubungkan dengan file esekusi.

3) File Dinamic Link Library (.Dll).File ini dibentuk oleh compiler apabila kita merancang .DLL sendiri.

4) File Help. File ini merupakan file Windows dan merupakan file help standaryang dapat dipakai diprogram aplikasi Delphi.

5) File Image (.Wmf,.Bmp,.Ico). File-file ini merupakan file Windows dari aplikasi selain Delphi yang dapat digunakan untuk mendukung program aplikasi yang kita rancang tampak lebih menarik.

Berdasarkan Gambar 3.4, secara umum IDE Delphi dapat dikelompokkan menjadi 8 bagian yaitu :

a. Main menu merupakan penunjuk ke seluruh fasilitas yang disediakan aplikasi Delphi.

b. Toolbar / speedbar merupakan Icon (Sortcut)yang dirancang untuk lebih memudahkan menjangkau fasilitas yang ada pada Delphi.

c. Component Palette merupakan komponen-komponen VCL(Visual Component Library) yang dikelompokkan kedalam tab-tab, komponen-komponen inilah yang akan digunakan untuk merancang interface atau antar muka aplikasi.

d. Form Designer merupakan interface (antar muka) apalikasi yang akan dibangun, Form akan menampung seluruh komponen yang akan digunakan dalam proses perancangan sebuah aplikasi dengan Delphi.

e. Code Editor merupakan tempat untuk menuliskan kode program menggunakan bahasa object Pascal. Kode program tidak perlu di tulis secara keseluruhan karena Delphi sudah menyediakan blok atau kerangka untuk menulis kode program.

f. Code Explorer, digunakan untuk memudahkan berpindah antar file unit di dalam jendela code editor. Code explorer berisi daftar yang menampilkan semua tipe, class, properti, method, variabel global, rutin global yang telah didefinisikan di dalam unit. Saat memilih sebuah item dalam code explorer, kursor akanberpindah menuju implementasi dari item yang dipilih di dalam code editor.

g. Object inspector, digunakan untuk mengubah properti atau karakteristik dari suatu komponen.Terdiri dari 2 tab yaitu :

1) Properties, digunakan untuk menentukan pengaturan suatu objek. Suatu objek memiliki beberapa properti yang dapat diatur langsung dari object inspector maupun melalui kode program. Pengaturan ini mempengaruhi cara kerja objek tersebut saat aplikasi dijalankan.

2) Event, merupakan bagian yang dapat diisi dengan kode program tertentu yang berfungsi untuk menangani event-event (berupa sebuah procedure)

yang dapat direspon oleh sebuah komponen. Event adalah peristiwa atau kejadian yang diterima oleh suatu objek, misal : klik, drag, dan lain- lain. Event yang diterima objek akan memicu Delphi menjalankan kode program yang ada didalamnya. Misalnya ingin sesuatu dikerjakan pada saat form ditutup, maka untuk menyatakan tindakan tersebut (berupa sebuah procedure) menggunakan OnClose.

h. Object Tree View berisi daftar komponen yang sudah diletakkan di form designer.

3.3 Database

Database atau sering kita kenal basis data merupakan sekumpulan data yang tersusun dan tersimpan rapi dalam komputer, dan dapat diolah maupun dimanipulasi dengan menggunakan software atau perangkat lunak untuk Database atau sering kita kenal basis data merupakan sekumpulan data yang tersusun dan tersimpan rapi dalam komputer, dan dapat diolah maupun dimanipulasi dengan menggunakan software atau perangkat lunak untuk

Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya. Penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili satu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data, hal ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan di mana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.

Perangkat lunak basis data yang banyak digunakan dalam pemrograman dan merupakan perangkat basis data aras tinggi (High level):  Microsoft SQL Sever  Oracle  MYSQL  PostgreSQL  Microsoft Access  DB2  MongoDB

Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (Database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (Database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data

3.4 MySQL

MySQL adalah sistem manajemen database yang digunakan untuk menyimpan data dalam tabel terpisah dan menempatkan semua data dalam satu gudang besar. Struktur database disusun dalam file fisik dioptimalkan untuk kecepatan. Model logis, dengan benda-benda seperti database, tabel, baris, dan kolom, menawarkan lingkungan pemrograman yang fleksibel.

MySQL pada awalnya diciptakan pada tahun 1979, oleh Michael Monty Widenius, seorang programmer komputer asal swedia. Monty mengembangkan sebuah sistem database sederhana yang dinamakan UNIREG yang menggunakan koneksi low-level ISAM database engine dengan indexing. Pada saat itu Monty bekerja pada perusahaan bernama TcX di Swedia.

SQL bagian dari MySQL singkatan dari "Structured Query Language". SQL adalah bahasa standar yang paling umum digunakan untuk mengakses database. SQL didefinisikan oleh ANSI / ISO Standard SQL. Standar SQL telah berkembang sejak tahun 1986 dan beberapa versi ada.

Pengunaan MySQL sebagai database memiliki beberapa kelebiha, diantaranya sebagai berikut :

a. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X, Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.

b. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, di bawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.

c. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.

d. Performace Tuning

MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL persatuan waktu.

e. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed/unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.

f. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).

g. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.

h. Skalabilitas dan pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.

i. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).

j. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

k. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).

l. Klien dan peralatan.

MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

m. Struktur tabel. MySQL memiliki struktrus tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

3.5 Barcode

Barcode pada dasarnya adalah susunan garis vertikal hitam dan putih dengan ketebalan yang berbeda, sangat sederhana tetapi sangat berguna, dengan kegunaan untuk menyimpan data-data spesifik misalnya kode produksi, tanggal kadaluwarsa, dan nomor identitas, teknologi barcode tersebut terus berkembang dan bertahan. Sedangkan untuk membaca barcode ada banyak pilihan di pasaran dengan harga yang relatif murah mulai dari yang berbentuk pena (wand), slot, dan scanner.

Di awal perkembangannya, penggunaan barcode dilakukan untuk membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada supermarket. Tetapi, saat ini kode baris sudah banyak digunakan dalam berbagai aplikasi misalnya digunakan sebagai kartu identitas, kartu kredit dan untuk pemeriksaan secara otomatis pada perpustakaan.

Untuk membantu pembacaan secara manual dicantumkan juga angka-angka dibawah kode baris tersebut.Angka-angka tersebut tidak mendasari pola kode baris yang tercantum.Ukuran dari kode baris tersebut dapat diperbesar maupun diperkecil dari ukuran nominalnya tanpa tergantung dari mesin yang membaca.

Gambar 3.5 Barcode

Sumber : http://stieatomic.blogspot.co.id/2012/08/barcode-reader-scaner-

barcode.html

Terdapat 6 kategori barcode berdasarkan kegunaannya, yaitu:

a. Barcode untuk keperluan retail, salah satu contohnya adalah UPC (universal price codes), biasanya digunakan untuk keperluan produk.

b. Barcode untuk keperluan packaging, biasanya digunakan untuk pengiriman barang, dan salah satunya adalah barcode tipe ITF.

c. Barcode untuk penerbitan, misalnya barcode yang menunjukkan ISSN suatu buku.

d. Barcode untuk keperluan farmasi, biasanya digunakan untuk identifikasi suatu produk obat-obatan. Salah satu barcode farmasi adalah barcode jenis HIBC.

e. Barcode untuk keperluan non retail, misalkan barcode untuk pelabelan buku- buku yang ada di perpustakaan.

Sebuah barcode linear merupakan kode biner (1s dan 0s). Garis-garis dan spasi dari ketebalan yang beragam dan dicetak dalam berbagai kombinasi. Untuk dipindai, harus ada pencetakan akurat dan kontras yang cukup antara bar dan spasi. Scanners menggunakan berbagai teknologi untuk “membaca” kode. Dua alat yang paling umum adalah laser dan kamera. Seperangkat Barcode Scanner terdiri dari scanner, decoder dan kabel yang menyambungkan decoder dengan komputer. Barcode Scanner tersebut memindai symbol, menangkap dan merubah Sebuah barcode linear merupakan kode biner (1s dan 0s). Garis-garis dan spasi dari ketebalan yang beragam dan dicetak dalam berbagai kombinasi. Untuk dipindai, harus ada pencetakan akurat dan kontras yang cukup antara bar dan spasi. Scanners menggunakan berbagai teknologi untuk “membaca” kode. Dua alat yang paling umum adalah laser dan kamera. Seperangkat Barcode Scanner terdiri dari scanner, decoder dan kabel yang menyambungkan decoder dengan komputer. Barcode Scanner tersebut memindai symbol, menangkap dan merubah

Gambar 3.6 Barcode Scanner

Sumber : http://www.adesso-shop.com/

BAB 4 PEMBAHASAN

Bab ini membahas mengenai sistem yang akan di buat sekaligus proses pembuatan sistem. Yaitu analisia, perancangan dan IP Camera pada Sistem Kendali Barrier Gate In - Gate Out akan diimplementasikan pada PT. Masaji Tatanan Container Surabaya.

Sistem Gate In dan Out Container PT. Masaji Tatanan Container Surabaya merupakan aplikasi informasi yang disediakan melalui jalur internet lokal sehingga hanya dapat diakses di wilayah Perusahaan tersebut.

Berikut ini merupakan fitur – fitur dari Sistem Gate PT. Masaji Tatanan Container Surabaya. • Manajemen Gate In • Manajemen Gate out • Update database • Scan Barcode • Capture gambar dari IP Camera • Mengakses Barrier Gate

4.1 Tahap Analisis Kebutuhan

Tahap analisa kebutuhan dalam perancangan dan pembuatan aplikasi Sistem Gate In/Out Container terdiri atas tiga tahap, yaitu melakukan analisis data, menggunakan pemodelan use case diagram dan use case scenario untuk menggambarkan kebutuhan tersebut, dan analisis perancangan interface (antarmuka) pengguna dari perangkat lunak. Beberapa tahap analisis diantaranya sebagai berikut :

4.1.1 Analisis Sistem

Sistem pelayanan di dalam depo memakai gate in dan gate out pada lokasi yang berbeda. Pada gate in terdapat operator yang hanya memakai tampilan satu window saja agar mudah di mengerti oleh operator yang tidak terlalu mengenal komputer. Sedangkan pada aplikasi gate out tidak terdapat operator namun yang mengoperasikan adalah driver dari truk yang masuk, aplikasi di gate out ini hanya Sistem pelayanan di dalam depo memakai gate in dan gate out pada lokasi yang berbeda. Pada gate in terdapat operator yang hanya memakai tampilan satu window saja agar mudah di mengerti oleh operator yang tidak terlalu mengenal komputer. Sedangkan pada aplikasi gate out tidak terdapat operator namun yang mengoperasikan adalah driver dari truk yang masuk, aplikasi di gate out ini hanya

Dalam perancangan aplikasi, kami memerlukan beberapa analisis untuk ketiga aplikasi yang sudah di rencanakan aplikasi tersebut, diantaranya :

a. Analisis User Pada tahapan ini dilakukan analisis user yang nantinya diperoleh data user yang akan menggunakan sistem ini, dimana User nantinya adalah yang bertugas dan memiliki hak akses untuk login, melakukan operasi pengolahan data seperti CRUD (create, Read, Update, delete).

1. Aplikasi Gate In Pada aplikasi Gate In yang menjadi user adalah Gate In Officer. Gate In Officer disini mampu melakukan pembacaan data, pengeditan data dan

penambahan data.

2. Aplikasi Gate Out Pada aplikasi ini yang merupakan user adalah Driver. Driver disini hanya dapat melakukan pembacaan data, agar driver tidak dirumitkan untuk melakukan bongkar atau muat barang dan meminimalisir antrian Karena bingungnya pengoperasian aplikasi.

3. Aplikasi Konfigurasi Pada Aplikasi ini user adalah administrator yang mampu melakukan Pengaturan konfigurasi dari pengaturan Aplikasi Gate In dan Gate Out yang di buat dari aplikasi konfigurasi.

b. Analisis Kebutuhan Fungsional Seperti yang telah dijelaskan pada analisis kebutuhan, setiap aplikasi dikhususkan untuk satu user yang berbeda sehingga memiliki kebutuhan yang secara fungsional berbeda pula, antara lain :

1. Aplikasi Gate In Kebutuhan sistem pada aplikasi Gate In yakni : - Melakukan proses login/logout aplikasi - Melakukan scan barcode - Membaca dan menampilkan data hasil scan barcode - Menginput data driver - Menginput data nomor polisi truk trailer - Mengupdate database sesuai data yang diinputkan - Menangkap dan menyimpan gambar melalui IP Camera - Membuka barrier gate secara otomatis setelah database terupdate

dan gambar tercapture

2. Aplikasi Gate Out Kebutuhan sistem pada aplikasi Gate Out ini antara lain : - Melakukan scan barcode - Membaca dan menampilkan data hasil scan barcode - Mengupdate database - Mencetak surat jalan - Menangkap dan menyimpan gambar melalui IP Camera - Membuka barrier gate

3. Aplikasi Konfigurasi Kebutuhan sistem pada aplikasi konfigurasi antara lain: - Melakukan login/logout aplikasi konfigurasi - Mengatur konfigurasi database - Mengatur konfigurasi IP Camera - Mengatur konfigurasi aplikasi Gate In dan Gate Out - Mengatur konfigurasi komunikasi serial barrier gate

- Menyimpan hasil konfigurasi

c. Analisis Kebutuhan Non Fungsional Pada tahapan ini dilakukan analisis kebutuhan non fungsional dari system yang terdiri dari kebutuhan software dan kebutuhan hardware.

1. Aplikasi Gate In - Kebutuhan software

Software yang digunakan pada pembuatan sistem ini adalah Delphi 7, database MySQL, dan Aphache.

- Kebutuhan hardware Hardware yang digunakan pada pembuatan sistem ini adalah IP Camera HIKVISION, barcode scanner, mikrontroler barrier gate, LCD display min 32” support DVI dan VGA.

2. Aplikasi Gate Out - Kebutuhan software

Software yang digunakan pada pembuatan sistem ini adalah Delphi 7, database MySQL, dan Aphache.

- Kebutuhan hardware Hardware yang digunakan pada pembuatan sistem ini adalah IP

Camera HIKVISION, barcode scanner, mikrontroler barrier gate, LCD display min 3 2” support DVI dan VGA, dan printer.

3. Aplikasi Konfigurasi - Kebutuhan software - Software yang digunakan pada pembuatan sistem ini adalah Delphi 7,

database MySQL, dan Aphache. - Kebutuhan hardware - Hardware yang digunakan pada pembuatan sistem ini adalah ,

mikrontroler barrier gate,dan LCD Monitor.

4.1.2 Use Case Diagram

Berikut ini adalah Use Case Diagram dari aplikasi yang akan dibuat :

Gambar 4.1 Use Case Diagram Aplikasi Konfigurasi

Gambar 4.2 Use Case Diagram Aplikasi Gate In

Gambar 4.3 Use Case Diagram Aplikasi Gate Out

Berdasarkan Use Case Diagram diatas terlihat ada beberapa aktor yang menjalankan beberapa aplikasi, dimana sistem ini awalnya harus dimulai dari Administrator terlebih dahulu untuk melakukan beberapa konfigurasi berupa konfigurasi database, konfigurasi IP Camera, konfigurasi Gate yang akan digunakan dan konfigurasi serial komunikasi dengan Barrier Gate. Hasil dari konfigurasi inilah yang akan menjadi nilai pengecekan mengoperasikan aplikasi pada sisi Gate In maupun Gate Out. Selanjut dari sisi Gate In akan ada aktor (Gate In Officer) yang akan mengoperasikan aplikasi dengan fitur dapat melakukan scan barcode, melihat data dari barcode yang dibaca, menginput data driver, menginput data truk, kemudian sistem akan mengupdate database, menangkap gambar kondisi truk dan kontainer seperti yang telah dijelaskan pada subbab desain sistem, dan membuka barrier gate. Sedangkan dari sisi Gate Out yang bertindak sebagai aktor adalah driver truck, dimana dapat melakukan proses proses yang kurang lebih sama dengan sisi Gate In namun yang membedakan adalah driver tidak dapat melakukan input data apapun hanya dapat melakukan view dan mencetak surat jalan.

4.1.3 Use Case Scenario

Beberapa tabel berikut ini menunjukkan Use Case Scenario yang terjadi pada keseluruhan sistem yang dibuat :

4.1.3.1 Use Case Scenario Aplikasi Konfigurasi

a. Login

Tabel 4.1 Use Case Scenario Login Aplikasi Konfigurasi

Nama Use Case

Login

Aktor

Administrator Use Case Login berfungsi untuk masuk ke aplikasi

Deskripsi

konfigurasi untuk dapat dioperasikan.

1. Administrator mengeklik icon aplikasi konfigurasi.

2. Administrator memasukkan username dan password.

3. Sistem mengecek kevalid-an username dan Main Flow

password.

4. Sistem menampilkan halaman utama aplikasi konfigurasi.

1. Administrator mengeklik tombol Close dan keluar dari aplikasi konfigurasi.

2. Sistem menyatakan username dan password tidak Alternative Flow

valid.

3. Administrator mengisi kembali username dan password yang benar.

Pre-Condition

Post-Condition Masuk ke halaman utama aplikasi konfigurasi.

b. Set Database Configuration

Tabel 4.2 Use Case Scenario Set Database Configuration

Nama Use Case

Set Database Configuration

Aktor

Administrator Use Case Set Database Configuration berfungsi untuk

mengatur database awal yang digunakan pada sistem ini. Deskripsi Pengaturan database berupa nilai server, port, nama

database, username dan password database.

1. Admin istrator login ke aplikasi konfigurasi.

2. Admin istrator memilih menu Database.

3. Sistem menampilkan list data Database Setup.

4. Admin istrator mengedit data yang ada di dalam form. Main Flow

5. Administrator mengeklik tombol save.

6. Sistem menampilkan jendela konfirmasi untuk menyimpan konfigurasi.

7. Administrator mengeklik tombol OK. Administrator mengeklik tombol Cancel dan keluar dari

Alternative Flow

aplikasi konfigurasi. Administrator berada di halaman login aplikasi

Pre-Condition

konfigurasi.

Post-Condition Nilai pengaturan database tersimpan dalam file (.ini)

c. Set IP Camera Configuration

Tabel 4.3 Use Case Scenario Set IP Camera Configuration

Nama Use Case

Set IP Camera Configuration

Aktor

Administrator Use Case Set IP Camera Configuration berfungsi untuk

mengatur IP Camera yang digunakan pada sistem berupa Deskripsi username dan pasworrd dari IP Camera, URL IP Camera

dan path penyimpanan gambar hasil capture.

1. Administrator login ke aplikasi konfigurasi.

2. Administrator memilih menu IP Cam.

3. Sistem menampilkan list data IP Cam Setup.

4. Administrator mengedit data yang ada di dalam Main Flow

form.

5. Administrator mengeklik tombol save.

6. Sistem menampilkan jendela konfirmasi untuk menyimpan konfigurasi.

7. Administrator mengeklik tombol OK. Administrator mengeklik tombol Cancel dan keluar dari

Alternative Flow

aplikasi konfigurasi. Administrator berada di halaman login aplikasi

Pre-Condition konfigurasi atau berada di halaman Database Setup.

Post-Condition Nilai pengaturan IP Camera tersimpan dalam file (.ini)

d. Set Gate Profile Configuration

Tabel 4.4 Use Case Scenario Set Gate Profile Configuration

Nama Use Case

Set Gate Profile Configuration

Aktor

Administrator Use Case Set Gate Profile Configuration berfungsi untuk

mengatur profile login pada aplikasi gate in maupun gate Deskripsi

out. Dimana nilai yang akan dikonfigurasikan berupa username dan password gate, gate yang digunakan, letak cabang perusahaan, dan kode perusahaan.

1. Admin istrator login ke aplikasi konfigurasi.

2. Admin istrator memilih menu Profile.

3. Sistem menampilkan list data Gate Profile.

4. Administrator mengedit data yang ada di dalam Main Flow

form.

5. Administrator mengeklik tombol save.

6. Sistem menampilkan jendela konfirmasi untuk menyimpan konfigurasi.

7. Admin mengeklik tombol OK. Administrator mengeklik tombol Cancel dan keluar dari

Alternative Flow

aplikasi konfigurasi. Administrator berada di halaman login aplikasi konfigurasi

Pre-Condition atau berada di halaman Database Setup.

Post-Condition Nilai pengaturan Gate Profile tersimpan dalam file (.ini) Post-Condition Nilai pengaturan Gate Profile tersimpan dalam file (.ini)

Tabel 4.5 Use Case Scenario Set Barrier Gate Configuration Nama Use Case

Set Barrier Gate Configuration

Aktor

Administrator Use Case Set Barrier Gate berfungsi untuk mengatur

Deskripsi komunikasi serial antara aplikasi dengan barrier gate yang digunakan.

1. Administrator login ke aplikasi konfigurasi.

2. Administrator memilih menu Other.

3. Sistem menampilkan list data Serial Communication Setup.

4. Administrator mengedit data yang ada di dalam Main Flow

form.

5. Administrator mengeklik tombol save.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25