PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITYDALAM PERMAINAN BOLA BESARTERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA.
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING
PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP
EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Bidang Studi Pendidikan Olahraga
Oleh : Suci Lestari
1302306
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA SEKOLAH PASCA SARJANA
(2)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERISTAS PENDIDIKAN INDONESIA
(3)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
SUCI LESTARI 1302306
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING
PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITYDALAM
PERMAINAN BOLA BESARTERHADAP SIKAP EMPATI
DAN TOLERANSI SISWA
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing
Dr.Bambang Abduljabar, M.Pd NIP. 196509091991021001
Mengetahui
(4)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dr. Yudy Hendrayana, M.Kes, AIFO
(5)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Nama: Suci Lestari, S.Pd. Judul: Pengaruh Model Pembelajaran Teaching Personal and Social Responsibility dalam Permainan Bola Besar terhadap Sikap Empati dan Toleransi Siswa. Pembimbing: Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd
Penelitian ini mencoba menerapkan model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility dengan variabel terikatnya yaitu sikap Empati dan Toleransi siswa dalam
permainan bola besar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain the pretest post-test two treatment. Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Cihaurbeuti, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat. Populasinya adalah seluruh siswa kelas delapan (VIII) SMPN 1 Cihaurbeuti yang berjumlah 301 siswa. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya 65 orang dari keseluruhan siswa kelas VIII SMPN 1 Cihaurbeuti. Instrumen penelitian ini menggunakan angket yang diadopsi dari indikator Empathy
Quotien dari Simon-Cohen (2003), sedangkan untuk angket toleransi menggunakan skala
toleransi yang diadopsi dari pendapat UNESCO. Teknik analisis statistik yang digunakan adalah teknik analisis t test menggunakan SPSS serie 17 pada taraf signifikansi α= 0,05. Hasil penelitiannya yaitu 1). Terdapat pengaruh model pembelajaran Teaching Personal
And Social Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap empati siswa, 2).
Terdapat pengaruh model pembelajaran Teaching Personal And Social Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap toleransi siswa, 3). Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Langsung dalam permainan bola besar terhadap sikap empati siswa, 4). Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Langsung permainan bola besar terhadap sikap toleransi siswa dalam, 5). Terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Teaching Personal And Social Responsibility dengan model pembelajaran Langsung dalam permainan bola besar terhadap sikap empati siswa, 6). Terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility dengan model pembelajaran Langsung dalam permainan bola besar
terhadap sikap toleransi siswa.
(6)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Name: Suci Lestari, S.Pd. Title: The Influence of Learning Model of Teaching Personal and Social Responsibility in Big Ball Game Toward Students' Empathy and Tolerance Attitude. Advisor: Dr. Bambang Abduljabar, M.Pd
This study tried to apply learning model of Teaching Personal And Social Responsibility with students' empathy and tolerance attitude in Big Ball Game as the dependent variable. Research method used in this study was experimental method with design of pretest posttest two treatment. This study was conducted in SMPN 1 Cihaurbeuti, Cihaurbeuti Subdistrict, Ciamis Regency, West Java. The population was all students of grade eight (VIII) in SMPN 1 Cihaurbeuti (301 students). Sampling technique used was cluster random sampling. The sample involved in this study were only 65 students from total students of grade eight in SMPN 1 Cihaurbeuti. The research instrument was questionnaire adopting indicators from Empathy Questionnaire of Simon-Cohen (2003), meanwhile for the tolerance questionnaire, this study used tolerance scale adopted from UNESCO judgment. For the statistical analysis, this study used t-test technique by using
SPSS serie 17 at significance level α= 0,05. The research results of this study were: 1) there was influence of learning model of Teaching Personal And Social Responsibility on the students' empathy attitude in Big Ball Game, 2) there was influence oflearning model of Teaching Personal And Social Responsibility on the students' tolerance attitude in Big Ball Game, 3) There was no influence of Direct Intruction learning model toward the students' empathy attitude in Big Ball Game, 4) There was no influence of Direct Intruction learning model toward the students'tolerance attitude in Big Ball Game, 5) There was a significant influence between learning models of Teaching Personal And Social Responsibility and Direct Intruction toward students' empathy attitude in Big Ball Game, 6) There was a significant influence between learning models of Teaching Personal And Social Responsibility and Direct Intruction toward students'tolerance attitude in Big Ball Game.
(7)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan setiap manusia yang mempunyai keinginan untuk menjadikan individu itu cakap, berilmu dan mempunyai bekal untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik.
Proses pendidikan memerlukan waktu yang panjang sehingga diperlukan kesabaran dan pengorbanan yang besar. Sekolah merupakan lingkungan kegiatan formal yang menyediakan serangkaian kegiatan yang terorganisir yang mencakup kegiatan belajar mengajar begitu juga kegiatan diluar belajar mengajar. Melalui proses belajar mengajar yang terarah dan terpimpin siswa dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan nilai yang mengantarkan kepada kehidupan masyarakat yang dinamis. Dengan demikian perumusan tujuan yang ditetapkan akan menentukan hasil apa yang seharusnya diperoleh pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Proses pendidikan dan pembinaan sumber daya manusia tidak lepas untuk menciptakan generasi yang mandiri yang meliputi tiga aspek seperti dijelaskan Giriwijoyo (2012, hlm. 8,9) yaitu aspek jasmani, aspek rohani, dan aspek sosial. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah yang juga mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Suherman (2009, hlm. 50) menjelaskan mengenai proses belajar mengajar pendidikan jasmani yakni:
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan interaksi pedagogis antara guru, siswa, materi, dan lingkungannya. Muara dari proses pembelajaran adalah siswa belajar. Secara garis besar proses ini dapat dibagi ke dalam tiga kategori pengelolaan yaitu pengelolaan rutinitas, pengelolaan inti proses belajar, serta pengelolaan lingkungan dan materi pembelajaran.
Pendidikan di Indonesia diarahkan tidak hanya pada upaya mencerdaskan secara intelektual, melainkan juga kepribadian dan keterampilannya sehingga
(8)
2
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjadi manusia yang utuh. Meminjam istilah Sauri (dalam Winarni, 2012) manusia yang utuh yaitu manusia yang cerdas otaknya, lembut hatinya dan terampil tangannya. Namun pada kenyataannya tujuan yang begitu ideal sulit ditemui dan diwujudkan.
Dari pandangan pranata sosial, institusi keluarga sangat berperan penting dalam pembentukan dan pengembangan karakter anak. Karena keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak. Sayangnya peran tersebut tidak berjalan dengan baik, karena dewasa ini banyak orangtua yang menghabiskan waktunya untuk bekerja, sehingga pembentukan karakter kepada anak-anaknya kurang.
Pembentukan karakter yang jelas bisa dilakukan selain di institusi keluarga yaitu di sekolah. Dengan pembelajaran yang dilakukan seorang guru mampu mendidik, membimbing anak didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, baik secara kognitif maupun psikomotorik, bahkan untuk mengubah prilaku yang tidak baik menjadi baik. Menurut Piaget (dalam Juliantine, dkk. 2012, hlm.7) mengemukakan bahwa “tujuan utama pendidikan yaitu untuk mengembangkan individu menjadi individu-individu yang kreatif, berdaya cipta, dan yang dapat menemukan atau discover.”
Ketatalaksanaan pendidikan jasmani di sekolah seringkali bernuansakan pada proses sosialisasi belajar teknik kecabangan olahraga, para siswa diarahkan mampu melakukan teknik gerak dengan benar dan kurang diberikan pengetahuan tentang aspek afektif yang nantinya berguna untuk kehidupan siswa di masa kini dan masa yang akan datang. Seperti sikap empati dan toleransi yang sesungguhnya sangat terkait dengan kegiatan bergerak menjadi kurang tertanam dalam diri siswa. Berbagai tema pendidikan jasmani tidak menumbuhkan kesadaran terhadap sikap dan prilaku empati dan toleransi.
Dewasa ini banyak kasus di dalam dunia pendidikan. Seperti perkelahian antar pelajar, terjadinya tauran antar sekolah dan juga antar supporter dalam suatu pertandingan. Dengan berkembangnya jaman, prilaku setiap siswa terbawa oleh pergaulan dan lingkungan sekitarnya. Banyak siswa yang telah melupakan nilai
(9)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan moral yang seharusnya diterapkan oleh mereka. Hal tersebut berkaitan dengan salah satu domain dalam proses pembelajaran yaitu domain afektif.
Peraturan-peraturan yang dibuat oleh setiap sekolah tak lain untuk membuat anak didik bersikap dan berprilaku baik, santun dan patuh pada peraturan yang telah ditetapkan. Tetapi hal demikian saat ini hampir saja tak dihiraukan oleh sebagian anak yang selalu melanggar peraturan sekolah. Sikap dan prilaku yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang pelajar malah menjadi biasa bagi mereka. Kenyataannya sekarang masih banyak siswa yang berkelahi, pulang sebelum waktunya, berbicara kotor, bersikap subjektif, tidak menghargai, meremehkan, memaksakan kehendak, merasa paling benar, suka menyalahkan, egois, dan marah apabila pendapatnya tidak diterima. Prilaku demikian membuktikan kecacatan moral siswa. Krisis nilai juga bisa dilihat dari siswa yang tidak mempunyai rasa tolong menolong sesama teman, tidak memperdulikan kesulitan teman, dan tidak mau menghargai teman. Hal-hal seperti ini menjadikan salah satu bukti bahwa sekarang ini nilai dan moral tidak lagi dianggap penting dalam kehidupan siswa dalam lingkungannya.
Fakta di lapangan, terjadinya tawuran antar pelajar SMK negeri dan swasta di Tasikmalaya. Dalam kurun waktu satu tahun, tawuran antar kedua sekolah ini pasti saja terjadi, bahkan bisa terjadi lebih dari satu kali. Persoalan yang menyebabkan terjadinya tawuran itu tak sedikit dari masalah-masalah kecil yang bisa dianggap tidak begitu penting untuk dipermasalahkan apalagi sampai terjadinya tawuran. Persoalan karena perselisihan dalam pertandingan olahraga misalnya, dan karena masalah antar pribadi pelajar yang menjadi masalah besar sehingga bisa terjadi tawuran antar sekolah tersebut. Hal-hal yang terjadi di dalam lingkungan sekolah misalnya ketika dalam pembelajaran siswa mengolok-ngolok temannya yang tidak bisa menjawab soal atau tidak bisa melakukan teknik gerak dengan benar. Ketika ada teman yang terjatuh dalam pelajaran pendidikan jasmani misalnya, banyak siswa yang merespon kejadian itu dengan tertawa bukan dengan menolong temannya yang terjatuh. Peristiwa-peristiwa di lingkungan sosial pun tidak sedikit adanya, seperti perkelahian antar pelajar, dan tawuran antar sekolah.
(10)
4
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Semua peristiwa tersebut menunjukan rasa empati dan toleransi masyarakat Indonesia yang benar-benar telah luntur. Fenomena tersebut menunjukan bagaimana Negara dan bangsa Indonesia tengah berada pada krisis moral yang cukup memprihatinkan. Menurut Thomas Lickona (dalam Winarni, 2012) bahwa ada sepuluh tanda perilaku manusia yang menuju ke arah kehancuran suatu bangsa, yaitu : meningkatnya kekerasan dikalangan remaja, ketidakjujuran yang membudaya, semakin tingginya rasa tidak hormat kepada orangtua, guru dan figur pemimpin, pengaruh peer group (adanya kelompok) terhadap tindakan kekerasan, meningkatnya kecurigaan dan kebencian, penggunaan bahasa yang memburuk, penurunan etos kerja, menurunnya rasa tanggung jawab individu dan warga Negara, meningginya perilaku merusak diri, dan semakin kaburnya pedoman moral. Krisis moral identik dengan lunturnya karakter bangsa, bangsa Indonesia terkenal dengan keramahan, gotongroyong, toleransi dan welas asih, namun kini sepertinya sudah memudar dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud mengembangkan sebuah nilai melalui penerapan model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility (TPSR) terhadap sikap empati dan toleransi siswa. Suherman
(2009, hlm.8,90) menambahkan bahwa model TPSR adalah model pendekatan yang lebih menekankan pada perkembangan individu dan sosial anak didik melalui motivasi intrinsik. Latar belakang model ini digunakan karena dalam model ini terdapat tahapan dimana mendukung untuk diadakannya pengembangan sebuah nilai moral. Tahapan itu diantaranya dengan adanya counseling time,
awareness talk, lesson focus, group meeting dan reflection time.
Selain model TPSR peneliti juga memberikan perlakuan pada model pembelajaran Langsung. Menurut Metzler (2000, hlm. 162), “direct instruction is
characterized by decidedly teacher-centered decisions and teacher-directed
engagement patterns for learners”. Artinya, model pembelajaran langsung ditandai dengan jelas oleh keputusan yang berpusat pada guru dan pola keterlibatan peserta didik yang diarahkan oleh guru. Model ini sangat dominan
(11)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan dalam pembelajaran pendidikan jasmani antara tahun 1890 sampai dengan 1970 (Metzler, 2000, hlm. 161). Lebih lanjut, Joyce, Weil dan Calhoun, (2009, hlm. 422) menyatakan, tujuan utama model pembelajaran ini adalah memaksimalkan waktu belajar siswa dan mengembangkan kemandirian dalam mencapai dan mewujudkan tujuan pendidikan. Sehingga dalam model pembelajaran ini guru menyusun seluruh situasi pembelajaran seperti menyusun tujuan-tujuan dan tugas-tugas, menguraikan tugas-tugas tersebut ke dalam komponen yang lebih kecil, mengembangkan aktivitas-aktivitas latihan yang memastikan adanya penguasaan terhadap masing-masing bagian komponen.
Studi tentang karakter dalam hal ini empati dan toleransi. Menurut D. M. Berger “empati adalah kemampuan untuk tahu secara emosional apa yang sedang dialami orang lain, kemampuan untuk merasakan perasaan orang lain atau untuk meletakkan dirinya di tempat orang lain”. Davis (dalam Nashori, 2008) menjelaskan empat aspek empati antara lain, yaitu Perspective taking yaitu kecenderungan seseorang untuk mengambil sudut pandang orang lain secara spontan, Fantasy yaitu kemampuan seseorang untuk mengubah diri mereka secara imajinatif dalam mengalami perasaan dan tindakan dari karakter khayal dalam buku, film, dan sandiwara yang dibaca atau ditonton, Empathic concern yaitu perasaan simpati yang berorientasi kepada orang lain dan perhatian terhadap kemalangan yang dialami orang lain, Personal distress yaitu kecemasan pribadi yang berorientasi pada diri sendiri serta kegelisahan dalam menghadapi setting interpersonal tidak menyenangkan. Sedangkan Toleransi dapat didefinisikan sebagai perwujudan dari sifat dan sikap untuk menghargai, membiarkan atau membolehkan (tenggang rasa) pendapat, pandangan kepercayaan, kebiasaan, kelakukan (dll, pendirian) yang menunjukan adanya pertentangan atau berlawanan (Poerwadarmita, 1985).
Pengembangan kedua karakter itu menjadi penting untuk dilakukan mengingat tujuan pendidikan jasmani di sekolah bukanlah semata-mata pada aspek fisik saja, tetapi juga pada bagaimana nilai-nilai sosial bisa dikembangkan di dalam pembelajaran tersebut. Empati dan toleransi yang akan dikembangkan
(12)
6
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam proses pembelajaran akan diukur melalui angket, dimana siswa harus mengisi angket tersebut untuk mengukur sejauh mana nilai empati dan toleransinya.
Krisis nilai dan moral di atas menjadi salah satu masalah khususnya bagi pelajaran pendidikan jasmani. Dengan adanya pembelajaran Pendidikan Jasmani diharapkan siswa mampu memperbaiki dan meningkatkan sikap dan prilaku yang baik serta menerapkan nilai yang berlaku dan memiliki moral yang bagus seperti empati dan toleransi yang akan diteliti oleh penulis. Karena sikap dan prilaku pelajar saat ini dan seterusnya sangat mempengaruhi kehidupan mereka sehari-hari dan masa depannya. Karena semua pelajar merupakan generasi penerus bangsa yang harus membawa bangsa ini lebih baik lagi.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Teaching Personal
And Social Responsibility dalam pembelajaran permainan bola besar
terhadap sikap empati siswa ?
2. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Teaching Personal
And Social Responsibility dalam pembelajaran permainan bola besar
terhadap sikap toleransi siswa ?
3. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Langsung dalam pembelajaran permainan bola besar terhadap sikap empati siswa? 4. Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran Langsung dalam
pembelajaran permainan bola besar terhadap sikap toleransi siswa ? 5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran
Teaching Personal And Social Responsibility dengan model
pembelajaran Langsung dalam permainan bola besar terhadap sikap empati siswa ?
(13)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran
Teaching Personal And Social Responsibility dengan model
pembelajaran Langsung dalam pembelajaran permainan bola besar terhadap sikap toleransi siswa ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian yang telah diuraikan, maka tujuan umum dalam penelitian ini yaitu: “untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Teaching Personal And Social Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap empati dan toleransi siswa”. Dan, secara khusus penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mampu memperoleh informasi yang empirik mengenai pengaruh model pembelajaran Teaching Personal And Social Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap empati siswa
2. Mampu memperoleh informasi yang empirik mengenai pengaruh model pembelajaran Teaching Personal And Social Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap toleransi siswa
3. Mampu memperoleh informasi yang empirik mengenai pengaruh model pembelajaran Langsung siswa dalam permainan bola besar terhadap sikap empati
4. Mampu memperoleh informasi yang empirik mengenai pengaruh model pembelajaran Langsung dalam permainan bola besar terhadap sikap toleransi siswa
5. Mampu memperoleh informasi yang empirik mengenai pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility dengan model pembelajaran Langsung dalam permainan
bola besar terhadap sikap empati siswa
6. Mampu memperoleh informasi yang empirik mengenai pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility dengan model pembelajaran Langsung dalam permainan
(14)
8
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini akan bermanfaat secara: 1. Teoritis:
Dapat memperkaya keilmuan terutama dalam menerapkan nilai-nilai dan memperbaiki moral siswa melalui pendidikan jasmani yang dirancang dengan menggunakan model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility.
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu pedoman bagi guru pendidikan jasmani untuk meningkatkan proses pembelajaran terutama dalam melihat nilai yang terkandung dalam sebuah proses pembelajaran sehingga nilai itu dapat anak-anak terapkan dalam kehidupannya.
E.Struktur Organisasi
Sistematika dalam penulisan ini mengacu pada pedoman penulisan karya ilmiah yang dikeluarkan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada tahun 2014. Bab I berupa pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi atau sistematika penulisan.
Bab II berisikan kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian. Bab ini menguraikan tentang kajian pustaka yang berisi tentang teori-teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yaitu tinjauan mengenai model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility dan Model Pembelajaran Langsung. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan penjelasan secara teoritik terhadap permasalahan yang disajikan. Bab III memaparkan tentang bagaimana penelitian dilakukan yang meliputi, desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.
Sementara untuk bab IV temuan dan pembahasan, dalam bab ini dipaparkan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian yang diperoleh dari penerapan model pembelajaran Teaching Personal And Social Responsibility dan
(15)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model pembelajaran Langsung terhadap sikap empati dan toleransi siswa, dan terakhir bab V berisikan simpulan, implikasi dan rekomendasi.
(16)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN A.Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Ali (2011, hlm. 262) mengungkapkan bahwa: “Eksperimental menunjukan kepada suatu upaya sengaja dalam memodifikasi kondisi yang menentukan munculnya suatu peristiwa, serta pengamatan dan interpretasi
perubahan-perubahan yang terjadi pada peristiwa itu yang dilakukan secara terkontrol.”
Lebih lanjut dalam desain eksperimen ada empat prinsip dasar yang perlu diperhatikan, yaitu: (1) penempatan subjek secara acak, (2) adanya perlakuan, (3) adanya mekanisme kontrol, (4) adanya ukuran keberhasilan. (Maksum, 2012, hlm. 96).
Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian ini untuk mengungkap pengaruh model pembelajaran Teaching Personal And Social Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap empati dan toleransi siswa, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Dalam penelitian eksperimen ciri yang paling utama adalah adanya sebuah perlakuan atau treatment yang diberikan kepada suatu subjek atau objek penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti memberikan perlakuan (treatment) dengan penerapan model Teaching Personal And Social Responsibility dan model Konvensional dalam permainan bola besar pada siswa kelas VIII untuk melihat peningkatan sikap empati dan toleransinya. Proses penelitian diawali dengan tes awal menggunakan angket empati dan toleransi kepada kelompok TPSR dan konvensional, untuk melihat bagaimana nilai empati dimiliki oleh sampel. Setelah tes awal dilakukan perlakuan selama 8 pertemuan yang setiap minggunya 2 kali pertemuan, penerapan empati dan toleransi pada model TPSR dilakukan sesuai tahapan pada proses pembelajarannya, yang dimulai dari adanya counseling time,
(17)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
konvensional tetap menjalankan proses pembelajaran sesuai karakteristiknya, dimana prosesnya terfokus pada penguasaan teknik gerak saja, prosesnya di dominasi oleh guru sebagai pentransfer ilmu, sebagai model dalam pembelajaran. Setelah perlakuan lalu diadakan tes akhir, tes ini dilakukan untuk melihat perkembangan sikap siswa setelah diberikan perlakuan atau treatment.
2. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah the pretest post-test two
treatment design. Menurut Cohen et al (2007, hlm.272), desain penelitian The pretest post-test two treatment design adalah:
Here participants are randomly allocated to each of two treatment. Experimental group 1 receives intervention 1 and experimental group 2 receives intervention 2. Pretests and post-tests are conducted to measure changes in individuals in the two groups design
Pada desain the pretest post-test two treatment design dua kelompok subjek diukur atau diamati dua kali. Pengukuran pertama berfungsi sebagai
pretest, yang kedua sebagai post test. Pengukuran atau pengamatan dilakukan
pada saat bersamaan untuk kedua kelompok. Pengukuran pertama dilakukan pada kelompok TPSR dan kelompok dua model pembelajaran Langsung, selanjutnya setelah diberikan perlakuan dilakukan kembali pengukuran kepada kedua kelompok tersebut. Adapun gambaran mengenai desain tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1.
The Pretest Post-Test Two Treatment Design
(Research Methods In Education:Cohen (2007:278) Keterangan:
O1 = Tes Awal Empati dan Toleransi pada kelompok TPSR
Teaching Personal And Social Responsibility O1 X1 O2
(18)
50
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu O2 = Tes akhir Empati dan Toleransi pada kelompok TPSR
O3 = Tes Awal Empati dan Toleransi pada kelompok Langsung
O4 = Tes akhir Empati dan Toleransi pada kelompok Langsung
X1 = Eksperimen dengan model TPSR
X2 = Eksperimen dengan model pembelajaran Langsung Tabel 3.1.
Konstalansi Variabel Bebas ke Variabel Terikat
TPSR Model Pembelajaran Langsung
Empati Toleransi Empati Toleransi
pretest posttest pretest posttest pretest posttest pretest posttest Penelitian ini dilaksanakan selama 8 kali pertemuan yang dilaksanakan setiap dua kali seminggu yang dilaksanakan setiap hari rabu dan sabtu mulai dari tanggal 29 April 2015 s/d 30 Mei 2015, hal ini mengacu pada penelitian Shapiro, Morrison dan Boker (2004), meneliti efektivitas dari suatu kursus latihan empati mahasiswa kedokteran tahun pertama. Perlakuan diberikan sebanyak 8 kali pertemuan. Hasil signifikan, yaitu mahasiswa kedokteran memiliki rasa empati yang tinggi, sehingga lebih perhatian terhadap pasiennya.
Sedangkan frekuensi perlakuan diberikan sebanyak dua kali dalam seminggu didasarkan pada pendapat Hoffman (2000, hlm.62) yang mengemukakan bahwa “Empathy is more likely to occur between individuals
whose interaction is more frequent”. Maksudnya adalah empati akan lebih
memungkinkan terjadi dalam suasana interaksi antara individual yang dilakukan secara intensif.
Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian eksperimen menggunakan model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility dan model pembelajaran Langsung untuk meningkatkan sikap
empati dan toleransi siswa: a) Pre Test
Pelaksanaan pre test dilakukan sebelum perlakuan diberikan. Pre test dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat empati dan toleransi yang telah dimiliki siswa pada kedua kelompok eksperimen. Untuk mengetahui skor pre test tingkat empati dan toleransi siswa kedua kelompok eksperimen menggunakan angket, pedoman penilaian berdasarkan Skala Likert.
(19)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Treatment
Treatment atau perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran Teaching Personal And Social Responsibility dan model pembelajaran Langsung adalah permainan bola besar yang dalam penelitian ini terdiri dari permainan bolabasket, bolavoli, dan bolatangan.
Perlakukan yang dilakukan dalam pembelajaran yang menggunakan model
Teaching Personal And Social Responsibility yaitu dengan menggunakan daily lesson menyesuaikan tujuan dalam setiap unit pembelajaran kedalam aktivitas
rutin didalam kelas. Dalam pembelajaran ini sesi pertama yang harus dilakukan guru adalah memberikan suatu rangsangan berupa kata-kata singkat yang dapat merangsang terbentuknya antusias siswa untuk mencapai tujuan dari pembelajaran yang dilakukan yaitu adanya peningkatan empati dan toleransi, siswa membuat target atau kontrak level yang yang ditawarkan model TPSR yang akan dicapai pada pertemuan tersebut dan menuliskan target pada lembar yang telah disediakan guru, guru menjelaskan tentang sikap empati dan toleransi. Penerapan empati dan toleransi dilakukan melalui permainan yang menyerupai permainan bolabasket, bolavoli, dan bolatangan. Permainan dirancang sehingga terjadi adegan dimana siswa bisa mengembangkan sikap empati dan toleransinya. Adapun adegannya seperti siswa yang melempar bola dengan tidak keras sehingga tidak menyulitkan temannya untuk menangkap, siswa yang berusaha membebaskan temannya yang ditawan dalam permainan, siswa tidak mengolok-olok teman yang melakukan kesalahan, dan bermain dengan tidak penuh emosi. Adegan-adegan tersebut harus diperhatikan dan dilakukan siswa untuk meningkatkan sikap empati dan toleransi mereka. Setelah permainan selesai guru menyuruh siswa duduk melingkar untuk diskusi pada kelompok atau tim masing-masing tentang materi dan sikap empati dan toleransi yang dilakukan selama pembelajaran, dan siswa mengevaluasi tentang penerapan kedua sikap itu secara pribadi dan menuliskannya dalam lembar evaluasi.
Perlakuan yang dilakukan dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Langsung tidak sama dengan model Teaching Personal And Social
(20)
52
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model pembelajaran Langsung ini ditekankan pada sesi drill latihan teknik dasar yang dilakukan siswa.
1) Model Teaching Personal And Social Responsibility Target yang ditetapkan di setiap pertemuan
Level 1: Resfect
Pada level ini siswa dapat mengontrol prilaku dan menunjukan sikap resfect terhadap hak dan perasaan orang lain.
Siswa memahami bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk terlibat dalam aktivitas pembelajaran.
Siswa berhak untuk mengatasi konflik dan masalah secara damai.
Siswa harus memahami dan resfect terhadap perbedaan pemikiran dan pendapat orang lain.
Level 2: Participation and Effort
Siswa harus terlibat dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang akan menjadi bagian integral dalam kehidupan mereka.
Siswa didorong untuk mengeksplorasi hubungan antara usaha dan hasil yang akan mereka dapatkan.
Siswa didorong untuk melakukan aktivitas baru dan menghadapi tantangan dalam pembelajaran.
Level 3: Self-direction
Siswa diharapkan mengalami peningkatan tanggung jawab dalam aktivitas atau pada saat mengerjakan pekerjaannya.
Siswa mampu bekerja mandiri dalam melakukan pekerjaan dan tugas belajarnya.
Siswa belajar mengidentifikasi minat dan keperluanya, menentukan tujuan dan target pribadi, menentukan cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut serta mengevaluasi perkembangannya.
Level 4: Caring and Helping Each Other
Siswa didorong untuk membangun dan menjangkau keterampilan interpersonal yang berhubungan dengan orang lain.
(21)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Siswa didorong untuk memberikan dukungan, menunjukan kepedulian, dan menunjukan kasih saying terhadap orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
Penggunaan gaya mengajar reciplocal memberikan siswa kesempatan untuk belajar satu sama lain.
Siswa saling mendukung dalam melakukan uasaha pembelajaran, sehingga dapat berkontribusi terhadap orang lain dalam komunitas tersebut.
Level 5: Outside Of the Gym
Siswa diharapkan memahami nilai dan relevansi keterampilan ini diluar pembelajaran di sekolah.
Siswa menerapkan keterampilan ini diluar pembelajaran di sekolah. Program perlakuan model TPSR ini selalu bertujuan kepada level-level yang telah dijelaskan di atas. Format dalam pelaksanaanya dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Relationship time, b) Awareness
Talk, c) Lesson F0cus, d) Group Meeting, e) Reflection Time.
2) Model Pembelajaran Langsung
Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa. Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat. Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
Menyampaikan materi pelajaran. Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
Melaksanakan bimbingan. Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
(22)
54
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.
Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik. Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
Memberikan latihan mandiri. Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.
Berikut ini merupakan jadwal perlakuan yang diberikan untuk meningkatkan sikap empati dan toleransi siswa dalam permainan bola besar:
Tabel 3.2.
Jadwal pelaksanaan penelitian Pertemuan Pembelajaran seperti Permainan Bola
Basket, Bolavoli, dan Bola tangan TPSR
Pembelajaran Bolavoli, Bola Basket dan Bola
Tangan Langsung 1 Pretest
Angket Empati dan Angket Toleransi 2 Permainan seperti bola basket 1
(tempel tawanan)
Chess pass
Dribbling
Bola basket 1
Chess pass
3 Permainan seperti Bola Basket 2 (tangkap tawanan)
Overhead pass
Dribbling
Bola Basket 2
Bounce pass
4 Permainan seperti Bola Basket 3 (Galah basket)
Dribbling
Chess pass
Bounce pass
Overhead pass
Bola Basket 3
Dribbling
Chess pass
Bounce pass
5 Permainan seperti bolavoli 1 (voli tawanan)
Service
Bolavoli 1
(23)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Passing bawah
6 Permainan seperti bolavoli 2 (voli tawanan)
Service
Passing bawah
Passing atas
Bolavoli 2
Passing bawah
Passing atas
7 Permainan seperti bola tangan 1 (lempar tawanan)
Passing
Bola tangan 1
Passing
Pertemuan
Pembelajaran seperti Permainan Bola Basket, Bolavoli, dan Bola tangan TPSR
Pembelajaran Bolavoli, Bola Basket dan Bola Tangan Konvensional 8 Permainan seperti bola tangan 2
(lima lempar)
Passing
Dribbling
Bola tangan 2
Dribbling
9 Permainan seperti bola tangan 3 (pelindung tawanan)
Passing
Dribbling
Bola tangan 3
Passing
Dribbling
10 Posttest:
Pengisian angket Empati dan Toleransi oleh siswa Tabel 3.3.
Panduan Mengajar Model TPSR dan Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran TPSR Model Pembelajaran Langsung
Siswa:
Pra Pembelajaran:
Absensi, berdoa, pemanasan menggunakan permainan.
Counseling time: memperhatikan dan
memahami motivasi yang diberikan oleh guru.
Pembelajaran:
Awareness talk: Memperhatikan dan
memahami pengarahan dari guru tentang lima tingkatan pada model TPSR,dan membuat target
pembelajaran.
Lesson Focus: Melakukan tugas gerak
dengan menanamkan nilai yang pada awal pembelajaran sudah dikontrak,
Siswa:
Pra Pembelajaran:
Absensi, berdoa, pemanasan Pembelajaran:
Mendengarkan penjelasan guru, Melihat gerakan yang dicontohkan guru, Melakukan latihan, Berdiskusi, Menerima intruksi untuk latihan lanjutan.
Pasca Pembelajaran:
Cooling down, evaluasi, dan berdoa. Guru:
Pra Pembelajaran: Guru
mengkondisikan kelas, memberikan motivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran, absensi dan
(24)
56
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menyampaikan berbagai hal baik atau
kendala selama pembelajran.
Group meeting: diskusi pada
kelompok tentang materi dan sikap yang telah dilakukan dalam
pembelajaran.
Reflection time: mengevaluasi tentang
sikap dan materi yang sudah dilakukan dan menuliskannya pada lembar evaluasi.
Pasca Pembelajaran: Cooling down, Merefleksi
pembelajaran yang sudah dilakukan, dan berdoa.
Guru:
Pra Pembelajaran: Guru
mengkondisikan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran, absensi dan memberikan tugas pemanasan siswa. Counselling time: menyampaikan motivasi kepada siswa tentang sikap empati dan toleransi.
Pembelajaran:
Awareness talk: Memberikan
pengarahan kepada siswa tentang lima tingkatan dalam model TPSR,
membagikan lembaran kontrak pembelajaran, menjelaskan konsep nilai yang akan dikembangkan.
Lesson Focus: memberikan intruksi
langsung dalam setiap aktivitas gerak yang dilakukan siswa
Group meeting: menyuruh siswa
diskusi dengan timnya tentang sikap yang dilakukan dalam pembelajaran.
Reflection Time: memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan berbagai hal baik atau kendala dalam pembelajaran,
memberikan kesempatan untuk mengevaluasi sikap siswa niat dan perilaku.
Pasca pembelajaran: Cooling down, Merefleksi
pembelajaran yang sudah dilakukan, dan berdoa.
memberikan tugas pemanasan siswa. Pembelajaran:
Memberikan contoh gerakan-gerakan yang akan dilakukan siswa,
Memberikan latihan terbimbing, Memberikan feedback, dan
Menyiapkan latihan lanjutan untuk siswa.
Pasca pembelajaran: Cooling down, Merefleksi
pembelajaran yang sudah dilakukan, dan berdoa.
(25)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c) Posttest
Setelah melalui perlakuan dengan waktu yang telah ditentukan, langkah selanjutnya adalah melakukan posttest. Pelaksanaan posttest ini yaitu untuk mengukur empati dan toleransi siswa dengan menggunakan angket. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data akhir dari kedua kelompok eksperimen yang telah diberi perlakuan tersebut.
B.Partisipan
Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Negeri 1 Cihaurbeuti. Yang terdiri dari dua kelas. Dua kelas tersebut sebagai kelompok eksperimen kesatu dan satu kelas sebagai kelas eksperimen kedua.
Karakteristik partisipan ini tidak jauh berbeda dengan anak sekolah lainnya, mereka berumur antara 13-14 tahun, siswa berasal dari daerah pedesaan dan perkotaan yang bisa dibilang dekat dengan pusat kota. Tentu saja setiap siswa memiliki latar belakang yang berbeda tergantung pergaulan dilingkungan tempat tinggalnya. Dasar pemilihan partisipan pada sekolah ini, karena peneliti melihat masalah yang ada dan juga di sekolah ini belum pernah ada penelitian terkait dengan pendidikan jasmani, terutama dalam hal penerapan sikap empati dan toleransi melalui permainan. Sebagai rekomendasi, kepala sekolah telah menyetujui penelitian yang akan dilaksanakan.
C.Populasi dan Sampel
Table 3.4. Populasi dan Sampel
(26)
58
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi Sampel
Seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis sebanyak 301 siswa
Pengambilan sampel menggunakan teknik
cluster random sampling.
Langkah-langkah dalam menentukan sampel pada penelitian ini yaitu:
Tahap pertama, mengundi 2 kelas dari ke 9 kelas VIII sebagai populasi yang berjumlah 301 siswa. Tahap ke dua, mengundi kembali dua kelas yang telah diundi pada tahap pertama untuk menentukan kelas eksperimen kesatu dan kelas eksperimen kedua.
Setelah pengundian itu dilakukan secara random, maka didapat kelas VIII D sebagai kelompok eksperimen kesatu dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen kedua.
Alasan pengambilan sampel seperti yang telah disebutkan sebelumnya adalah karena kondisi eksternal dari pihak Kepala Sekolah SMPN 1 Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis yang mengijinkan untuk dilakukan penelitian pada kelas yang ada bukan pada individu. Apabila dilakukan pada individu, maka nanti akan mengganggu proses belajar mengajar mata pelajaran lain di SMPN 1 Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis. Menurut Ali (2010, hlm. 276) memaparkan bahwa:
Kondisi eksternal adalah peraturan yang berlaku atau orang yang memiliki otoritas tidak menginjinkan. Adapun kondisi internal adalah apabila penyampelan dilakukan terhadap individu subjek maka suasana kealamiahan kelompok akan berubah, sedangkan suasana kealamiahan kelompok tersebut merupakan salah satu kajian dalam riset yang dilakukan.
Setelah tahapan yang dilakukan, maka didapat sampel pada 2 kelas yang terpilih sebagai kelompok eksperimen kesatu dan sebagai kelompok eksperimen kedua. Kelompok eksperimen kesatu terdiri dari 17 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki, sedangkan pada kelompok ekperimen kedua terdapat 15 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Perkembangan aspek afektif Menurut Arajoo T.V (1986), ranah afektif menyangkut perasaan,modal dan emosi. Perkembangan afektif siswa SMP mencakup proses belajar perilaku dengan orang lain atau sosialisasi. Sebagian besar sosialisasi berlangsung lewat pemodelan dan peniruan orang lain, hal ini tepat dengan keadaan pembelajaran yang dilakukan dalam
(27)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian ini dimana siswa harus mampu merasakan posisi orang lain dan menilai apakah sikap temannya itu baik atau tidak. Hal yang baik akan mereka tiru dan hal yang tidak baik tentu saja harus mereka jauhi. Oleh sebab itu dalam usia anak-anak seperti ini perlu adanya pengembangan nilai dan moral sehingga generasi bangsa ini memiliki nilai moral yang sangat tinggi. Karakterstik personal siswa beragam, kebanyakan siswa perempuan lebih mempunyai moral yang baik dibanding siswa laki-laki. Sampel yang telah terpilih sebagai kelompok eksperimen akan representatif terhadap populasi yaitu siswa kelas VIII di SMPN 1 Cihaurbeuti Ciamis.
Ali (2010, hlm. 257) memaparkan bahwa, “dalam proses penyampelan,
sampel diambil dari populasi yang nyata. Oleh sebab itu, kevalidan berlakunya
kesimpulan hanya terkait dengan populasi yang nyata itu.” Sampel akan diambil
mewakili dari populasi yang telah ditetapkan sesuai dengan stratifikasi karakteristik pada siswa kelas VIII. Menurut Ali (2010, hlm. 270) menyebutkan bahwa:
Meskipun dengan menggunakan teknik-teknik tertentu dalam pengambilan sampel tidak sepenuhnya menjamin kerepresentatifan sampel yang diambil, namun kesesuaian teknik yang digunakan dengan keberadaan populasi menjadi dasar dan alasan utama bahwa sampel yang dipilih dengan teknik itu representatif atau mendekati representatif.
Pengambilan sampel seperti ini merupakan teknik cluster random
sampling. Fraenkel dkk. (2012, hlm. 95-96) menegaskan tentang cluster random sampling bahwa:
Frequently, researchers cannot select a sample of individuals due to administrative or other restrictions. This is especially true in schools… The advantages of cluster random sampling are that it can be used when its difficult or impossible to select a random sample of individuals, its often far easier to implement in schools.
Maksum (2012, hlm. 57) juga menjelaskan bahwa, “dalam cluster random sampling, yang dipilih bukan individu melainkan kelompok atau area yang
(28)
60
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagainya. Bisa juga dalam bentuk kelas dan sekolah. Sedangkan menurut Sudjana (2005, hlm. 173) menyebutkan bahwa, “dalam cluster sampling, populasi
dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok atau klaster. Secara acak klaster-klaster yang diperlukan diambil dengan proses pengacakan. Setiap anggota yang berada di dalam klaster-klaster tadi merupakan sampel yang diperlukan.”
Sedangkan menurut Sudjana (2005, hlm. 173) menyebutkan bahwa,
“dalam cluster sampling, populasi dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok atau
klaster. Secara acak klaster-klaster yang diperlukan diambil dengan proses pengacakan. Setiap anggota yang berada di dalam klaster-klaster tadi merupakan
sampel yang diperlukan.” Sesuai dengan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam pengambilan sampel, teknik cluster random sampling dirasa cocok untuk dijadikan landasan konsep dalam teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini. D.Instrument Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua instrumen, yaitu angket untuk mengukur nilai Empati dan angket untuk mengukur Toleransi siswa.
1.Instrumen Sikap Empati dan Toleransi
Dalam pengembangan instrumen empati siswa, peneliti mengadopsi indikator dari Empathy Quotien dari Simon-Cohen (2003) dalam Winarni Sri yang telah dikembangkan oleh peneliti ke dalam bahasa yang mudah dimengerti. Sedangkan untuk angket toleransi menggunakan skala toleransi yang diadopsi dari pendapat UNESCO yang dibuat oleh Winarni Sri yang pernah melakukan penelitian tentang kedua sikap ini.
Tabel 3.5.
Kisi-kisi skala Empati dan Toleransi
Variabel Komponen Indikator
Empati Kognitif Memahami Perasaan Orang Lain
Kemampuan mengambil perspektif orang lain
(29)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Toleransi Respek Respek terhadap berbagai perbedaan asal daerah, ras, agama, cara pandang, ekspresi diri, cara berpikir
Penerimaan Menerima berbagai perbedaan asal daerah, ras, agama, cara pandang, ekspresi diri, cara berpikir.
Tabel 3.6.
Teknik Pemberian Skor butir soal Butir
pernyataan
Sangat sering dilakukan
Sering dilakukan
Dilakukan Jarang dilakukan
Tidak pernah dilakukan
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
2. Ujicoba angket
Angket yang telah disusun harus diuji cobakan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan-pernyataan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.
Uji coba angket ini dilaksanakan pada hari Senin, 27 April 2015 terhadap siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis. Alasan memilih SMP tersebut karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan tempat penelitian, baik dalam segi letak geografis maupun karakteristik siswa. Angket tersebut diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII dengan jumlah responden sebanyak 40 siswa. Sebelum para sampel mengisi angket tersebut, penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.
3. Hasil Ujicoba Angket
a) Uji Validitas Angket Empati dan Toleransi
Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan program
Microsoft Excel 2007 terhadap instrument empati 50 item dan instrument
toleransi 15 item pernyataan dengan jumlah subjek sebanyak 40 siswa Hasil uji validitas setiap item dengan taraf kepercayaan 95%, dan nilai r = 0,312 dalam
(30)
62
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
instrumen empati dan toleransi siswa SMPN 2 Cihaurbeuti secara rinci tertera di bawah ini:
Tabel 3.7.
Hasil Pengujian Validitas Butir Angket r-tabel = 0,312
Empati Toleransi
No soal r hitung Keterangan No. Soal r hitung Keterangan
1 0,82 Valid 51 0,34 Valid
2 0,52 Valid 52 0,56 Valid
3 0,40 Valid 53 0,60 Valid
4 0,29 Tidak valid 54 0,55 Valid
6 0,48 Valid 56 0,19 Tidak valid
7 0,29 Tidak valid 57 0,57 Valid
8 0,53 Valid 58 0,41 Valid
9 0,42 Valid 59 0,51 Valid
10 0,46 Valid 60 0,27 Tidak valid
11 0,43 Valid 61 0,66 Valid
12 0,16 Tidak valid 62 0,51 Valid
13 0,28 Tidak valid 63 0,42 Valid
Empati Toleransi
No soal r hitung Keterangan No. Soal r hitung Keterangan
15 0,51 Valid 65 0,50 Valid
16 0,36 Valid
17 0,68 Valid
18 0,54 Valid
19 0,69 Valid
(31)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
21 0,52 Valid
22 0,51 Valid
24 0,58 Valid
25 0,36 Valid
27 0,52 Valid
28 0,54 Valid
29 0,29 Tidak valid
30 0,59 Valid
31 0,13 Tidak valid
32 0,54 Valid
35 0,24 Tidak valid
36 0,45 Valid
37 0,31 Valid
38 0,37 Valid
39 0,23 Tidak valid
40 0,75 Valid
41 0,37 Valid
42 0,60 Valid
43 0,66 Valid
Empati
No soal r hitung Keterangan
44 0,46 Valid
45 0,55 Valid
46 0,25 Tidak valid
48 0,19 Tidak valid
(32)
64
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
50 0,35 Valid
b)Uji Reliabilitas Angket Empati dan Toleransi
Uji reliabilitas instrumen empati dan toleransi, menggunakan rumus dari Cronbach’s Alpha.
Keterangan :
r11 = nilai reliabilitas
∑Si² = jumlah varians skor tiap-tiap item St² = varians total
k = jumlah item
Sebagai kriteria untuk mengetahui tingkat reliabilitas, digunakan klasifikasi sebagai berikut.
Tabel 3.8.
Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen
Kriteria Kategori
0.91-1.00 Derajat keterandalan sangat tinggi 0.71-0.90 Derajat keterandalan tinggi 0.41-0.71 Derajat keterandalan sedang 0.21-0.41 Derajat keterandalan rendah
< 0.20 Derajat keterandalan sangat rendah Rakhmat dan Solehuddin (2006:74)
Perhitungan uji reliabilitas pada variabel empati siswa dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, dapat dilihat di bawah ini.
Diketahui :
∑Si² = 18812.351
St² = 771788.77
k = 39
r11 = ( K ) ( 1 - ∑Si² ) r11 = ( K ) ( 1 - ∑Si² )
(33)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
k-1 St²
r11 = ( 39 ) ( 1 -
18812.351
)
39 – 1 771788.77
r11 = 1,001
Perhitungan uji reliabilitas pada variabel toleransi siswa dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, dapat dilihat di bawah ini.
Diketahui :
∑Si² = 1901,56 St² = 78012,7
k = 12
r11 = ( K ) ( 1 - ∑Si² )
k-1 St²
r11 = ( 12 ) ( 1 - 1901,56 )
12 – 1 78012,7
r11 = 1,064
Hasil uji reliabilitas terhadap instumen empati dan toleransi siswa menunjukan tingkat derajat keterandalan sangat tinggi dengan hasil perhitungan 1,001 untuk empati dan 1,064 untuk toleransi sesuai dengan kriteria di atas yang menunjukan nilai 0.91-1.00 berada pada kategori sangat tinggi. Instrumen kerjasama siswa kelas VIII mampu menghasilkan skor-skor secara konsisten.
4. Angket Hasil Ujicoba
Angket yang telah diujicobakan kepada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Cihaurbeuti, kemudian dihitung validitas dan reliabilitasnya. Setelah dilakukan uji validitas instrumen, dengan taraf kepercayaan 95%, dan nilai r = 0,312. Untuk angket empati mendapatkan hasil bahwa terdapat 39 pernyataan valid dan 11
(34)
66
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pernyataan tidak valid. Sedagkan untuk angket toleransi terdapat 12 pernyataan valid dan 3 pernyataan tidak valid. Pernyataan yang tidak valid tidak penulis gunakan, karena telah terwakili oleh pernyataan yang valid dari masing-masing indikator.
Table 3.9. Hasil Uji Validitas Item Jenis instrumen Nomer item tidak
valid Nomer item valid
Empati Toleransi 4,7,12,13,29,31,33,35, 39,46,48 55,56,60 1,2,3,5,6,8,9,10,11,14,15,16,17,18,19, 20,21,22,23,24,25,26,27,28,30,32,34, 36,37,38,40,41,42,43,44,45,47,49,50 51,52,53,54,57,58,59,61,62,63,64,65 Tabel 3.10.
Kisi-kisi angket empati dan toleransi setelah uji coba
Variabel Komponen Indikator Butir soal
positif
Butir soal negative Empati Kognitif Memahami Perasaan
Orang Lain Kemampuan mengambil perspektif orang lain 22,28,29,30, 32, 34,35,37 1, 2, 13, 15, 16, 18, 19, 21
9, 10, 17, 23, 27, 38 7, 11, 12,
25 Afektif Respon emosional terhadap
emosi orang lain
3, 4, 5, 20, 31, 33, 36
6, 8, 14, 24, 26, 39 Toleransi Respek Respek terhadap berbagai
perbedaan asal daerah, ras, agama, cara pandang, ekspresi diri, cara berpikir
40, 41, 46, 48, 49
44, 50
Penerimaan Menerima berbagai
perbedaan asal daerah, ras, agama, cara pandang, ekspresi diri, cara berpikir.
42, 43, 47, 51
45
Kisi-kisi dalam tabel 3.10 digunakan dalam penyusunan kuesioner untuk memperoleh data penelitian mengenai peningkatan empati dan toleransi siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Cihaurbeuti, yang belajar permainan bola besar
(35)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan menggunakan model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility dan model pembelajaran Langsung.
E.Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Menentukan Validitas Instrumen
Pengujian validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang terdapat dalam angket yang mengungkap sikap empati dan toleransi siswa. Adapun langkah uji validitas instrumen empati dan toleransi siswa adalah dengan menghitung koefisien korelasi skor setiap butir item dengan rumus
Product Moment Correlation, yaitu :
2
2 2
2
.
Y Y
n X X
n
Y X XY
n rxy
Keterangan :
xy
r = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y n = Jumlah responden
XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden
X = Jumlah skor X
Y = Jumlah skor Y
2
X = Kuadrat jumlah skor X
2
Y = Kuadrat jumlah skor YSetelah menghitung nilai koefisien korelasi setiap item, selanjutnya dilakukan pada langkah membandingan besar nilai hitung rhitung terhadap nilai rtabel
dengan kriteria kelayakan sebagai berikut:
Jika rhitung > rtabel berarti valid, dan
Jika rhitung < rtabel berarti tidak valid
(36)
68
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji reliabilitas instrumen empati dan toleransi, menggunakan rumus dari Cronbach’s Alpha. Adapun langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:
a) Menghitung varian skor tiap-tiap item dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Si = ∑Xi -
(∑Xi) N N
Keterangan :
Si = varian skor tiap item n = jumlah responden
b) Kemudian menjumlahkan varian semua item pernyataan dalam instrumen,
dengan cara : ∑Si = S1+S2+S3...S11
Keterangan :
S1, S2, S3...S11 = varians item ke 1, 2, dan seterusnya.
∑Si = jumlah varians semua item Selanjutnya menghitung varian total dengan rumus :
St = ∑Xt -
(∑Xt) N N Keterangan :
St = varian total
∑Xt = jumlah kuadrat X total n = jumlah responden
c) Selanjutnya menghitung reliabilitas dengan rumus Cronbach’s Alpha r11 = ( K ) ( 1 - ∑Si² )
(37)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :
r11 = nilai reliabilitas
∑Si² = jumlah varians skor tiap-tiap item St² = varians total
k = jumlah item
F. Prosedur Penelitian
Adapun langkah–langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Memilih populasi dan sampel. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Peneliti mengundi 2 kelas dari ke 9 kelas VIII sebagai populasi yang berjumlah 301 siswa, kemudian mengundi kembali dua kelas yang telah diundi pada tahap pertama untuk menentukan kelas eksperimen kesatu dan kelas eksperimen kedua. Eksperimen kesatu dalam penelitian ini yaitu pembelajaran yang menggunakan model Teaching
Personal And Social Responsibility sedangkan kelompok eksperimen kedua
yaitu menggunakan model pembelajaran Langsung. Setelah pengundian itu dilakukan secara random, maka didapat kelas VIII D sebagai kelompok eksperimen kesatu dan kelas VIII C sebagai kelas eksperimen kedua.
2. Tes awal atau pre test. Peneliti menyiapkan angket empati dan toleransi yang telah di uji validitas dan reabilitasnya. Siswa mengisi angket dalam tes awal ini, untuk mengetahui seberapa besar sikap empati dan toleransi siswa sebelum dilakukannya perlakuan atau treatment.
3. Perlakuan. Perlakuan dilakukan untuk kedua kelompok eksperimen yaitu kelompok yang menggunakan model pembelajaran Teaching Personal And
Social Responsibility dan kelompok yang menggunakan model pembelajaran
Langsung. Perlakuan diberikan selama 8 kali pertemuan.
4. Tes akhir atau post test. Siswa mengisi lagi angket empati dan toleransi yang telah disiapkan oleh peneliti untuk mengetahui seberapa besar peningkatan sikap empati dan toleransi yang telah dilakukan siswa setelah adanya perlakuan.
(38)
70
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Analisis Data. Data yang telah terkumpul dari pretest dan posttest mengenai sikap empati dan toleransi siswa, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik. Analisis data dilaksanakan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) Serie 17.
6. Kesimpulan. Setelah hasil dari analisis data didapat, peneliti menarik kesimpulan tentang hasil dari perumusan hipotesis penelitian secara statistik.
G.Analisis Data
Data yang telah terkumpul dari pretest dan posttest mengenai sikap empati dan toleransi siswa, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik. Analisis data dilaksanakan dengan menggunakan program Statistical
Product and Service Solution (SPSS) Serie 17. Teknik analisis statistik ini
dilakukan dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Tujuan dilakukannya uji normalitas untuk mendapatkan distribusi data sebagai acuan untuk uji statistik selanjutnya, yakni apakah sampel yang diambil dari populasi berdistribusi normal serta untuk menentukan uji statistik selanjutnya dengan catatan bila data berdistribusi normal maka menggunakan uji statistik paratmetrik dan bila data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji statistik non parametrik. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis t test pada taraf signifikansi α= 0,05.
(39)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berlandaskan pada tujuan penelitian yang telah dipaparkan pada BAB I, yaitu untuk mengetahui pengaruh model pmbelajaran Teaching Personal And
Social Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap empati dan
toleransi siswa, maka berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, serta pengujian hipotesis, dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat pengaruh model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap empati
siswa
2. Terdapat pengaruh model pembelajaran Teaching Personal And Social
Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap toleransi
siswa
3. Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Langsung dalam permainan bola besar terhadap sikap empati siswa
4. Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran Langsung dalam permainan bola besar terhadap sikap toleransi siswa
5. Terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran
Teaching Personal And Social Responsibility dengan Langsung dalam
permainan bola besar terhadap sikap empati siswa
6. Terdapat pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran
Teaching Personal And Social Responsibility dengan Langsung dalam
permainan bola besar terhadap sikap toleransi siswa
B. Saran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Teaching Personal And Social Responsibility dalam permainan bola besar terhadap sikap empati dan toleransi siswa. Bagi guru penjas Sekolah Menegah Pertama (SMP), disarankan agar menerapkan
(40)
88
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model-model pembelajaran yang berbasis nilai khususnya model Teaching
Personal And Social Responsibility dalam pembelajaran untuk meningkatkan sikap empati dan toleransi siswa, karena dengan penerapan sikap itu kita bisa meningkatkan moral, etika siswa, dan juga meningkatkan sikap siswa ke arah yang lebih baik sehingga generasi penerus bangsa memiliki moral yang yang lebih baik.
Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan agar dikembangkan melalui kajian atau penggunaan variabel terikat yang berbeda atau variabel sikap lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan selama melaksanakan penelitian, penulis memberikan rekomendasi bagi guru pendidikan jasmani dan praktisi bidang olahraga:
1. Pendidikan jasmani hendaknya dilaksanakan oleh guru pendidikan jasmani sebagai upaya penyampaian nilai-nilai pendidikan karakter untuk meningkatkan moral siswa.
2. Pengembangan sikap empati dan toleransi diharapkan tidak hanya diterapkan pada pembelajaran pendidikan jasmani saja, tetapi juga diluar kelas pendidikan jasmani seperti di lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga sikap ini bisa benar-benar melekat pada diri siswa.
3. Bagi lembaga dibidang kependidikan khususnya pendidikan jasmani dan olahraga perlu mempersiapkan tenanga guru yang terampil dan kreatif serta cakap dalam memilih, merancang dan menerapkan model pembelajaran untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
4. Bagi para lembaga pendidikan terkait sekolah, dinas pendidikan nasional, para penentu kebijakan, pengembang kurikulum, dan para penulis buku khususnya pendidikan jasmani perlu memberikan dorongan agar kemampuan pengembangan sikap
(41)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
khususnya empati dan toleransi dapat dikembangkan pada proses belajar mengajar.
5. Harus adanya kerjasama antar lembaga pendidikan tenaga kependidikan pendidikan jasmani, sekolah, keluarga dan masyarakat secara berkesinambungan untuk menerapkan prinsip-prinsip pendidikan karakter dalam hal pengembangan sikap empati dan toleransi.
6. Perlu adanya temuan-temuan dalam model pembelajaran yang lain untuk membandingkan seberapa besar pengaruh model pembelajaran tersebut dalam pengembangan suatu moral.
(1)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model-model pembelajaran yang berbasis nilai khususnya model Teaching
Personal And Social Responsibility dalam pembelajaran untuk meningkatkan sikap empati dan toleransi siswa, karena dengan penerapan sikap itu kita bisa meningkatkan moral, etika siswa, dan juga meningkatkan sikap siswa ke arah yang lebih baik sehingga generasi penerus bangsa memiliki moral yang yang lebih baik.
Untuk penelitian lebih lanjut, disarankan agar dikembangkan melalui kajian atau penggunaan variabel terikat yang berbeda atau variabel sikap lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan selama melaksanakan penelitian, penulis memberikan rekomendasi bagi guru pendidikan jasmani dan praktisi bidang olahraga:
1. Pendidikan jasmani hendaknya dilaksanakan oleh guru pendidikan jasmani sebagai upaya penyampaian nilai-nilai pendidikan karakter untuk meningkatkan moral siswa.
2. Pengembangan sikap empati dan toleransi diharapkan tidak hanya diterapkan pada pembelajaran pendidikan jasmani saja, tetapi juga diluar kelas pendidikan jasmani seperti di lingkungan keluarga dan masyarakat sehingga sikap ini bisa benar-benar melekat pada diri siswa.
3. Bagi lembaga dibidang kependidikan khususnya pendidikan jasmani dan olahraga perlu mempersiapkan tenanga guru yang terampil dan kreatif serta cakap dalam memilih, merancang dan menerapkan model pembelajaran untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
4. Bagi para lembaga pendidikan terkait sekolah, dinas pendidikan nasional, para penentu kebijakan, pengembang kurikulum, dan para penulis buku khususnya pendidikan jasmani perlu memberikan dorongan agar kemampuan pengembangan sikap
(2)
khususnya empati dan toleransi dapat dikembangkan pada proses belajar mengajar.
5. Harus adanya kerjasama antar lembaga pendidikan tenaga kependidikan pendidikan jasmani, sekolah, keluarga dan masyarakat secara berkesinambungan untuk menerapkan prinsip-prinsip pendidikan karakter dalam hal pengembangan sikap empati dan toleransi.
6. Perlu adanya temuan-temuan dalam model pembelajaran yang lain untuk membandingkan seberapa besar pengaruh model pembelajaran tersebut dalam pengembangan suatu moral.
(3)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DaftarPustaka
Abduljabar, B. (2008). Pembelajaran Manajemen Pendidikan Jasmani dan
Olahraga. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Agus, N. (2013). Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction). Tersedia: https://elnasr.wordpress.com/2013/11/15/model-pengajaran-langsung-direct-instruction/. Diakses pada tanggal 15 Maret 2014.
Ahmadi,. (1999). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Amber Vic. (2012). Petunjuk untuk Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung. Ali, M. (2011). Memahami Riset Prilaku Dan Sosial. Bandung: CV Pustaka
Cendikia Utama.
Baron-Cohen, S., & Wheelwright, S. (2004). The Empati Question: An Investigation Of Adult with Asperger Syndrome or High Functioning Autism, and Normal Sex Differences. Journal of Autism and
Developmental Disorder, 34, 2, 163-175.
Baron, R. A. dan Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial. Jilid 2. Alih Bahasa: Ratna Djuwita. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Erlangga.
Cohen, Lawrence, M., & Keith, M. (2007). Research Methods In Education. Medison Avenue: New York.
Crain, W. (2007). Teori Perkembangan. Konsep dan Aplikasi. Terjemahan Theory
of Development, concept and Application, Third Edition. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Dimyati, & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fraenkel, dkk. (2012). How to Design and Evaluate Reserch in Education. USA: McGraw Hill. Inc.
Giriwijoyo, S. & Zafar Sidik, D. (2012). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi
Olahraga). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Gordon, B., Thevenard, L., & Hodis, F. (2012). A National Survey of New
Zealand Secondary School Physical Education Program Implementastion of The Teaching Personal and Social Responsibility (TPSR) Models.
Spark Europe Edisi Mei-Agustus 2012. Web
:http://5.uva.es/agora/14_2/agora_14_2e_gordon_et_al.pdftanggal 27 Desember 2014.
(4)
Goleman, D. (2003). Kecerdasan Emosional: Mengapa EI lebih penting dari
pada IQ. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Goleman, D. (1995). Kecerdasan Emosional, Terjemahan, Hermaya, T., Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hurlock, Elizabeth. (1999). Perkembangan Anak. Jilid 2. Alih Bahasa: Med. Meitasari Tjandrasa dan Muslichah Zarkasih. Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Hellison, D. (2003). Teaching Responsibility Thorugh Phisical Activity. Univesity Of Illinois At Chicago. United States Of America.
Hellison, D. (1995). Teaching Responsibility Thorugh Phisical Activity. UnivesityOf Illinois At Chicago. United States Of America.
Hoffman, M.L. (2000) Empathy and moral Development. Cambridge: Cambridge University Press.
Joyce, B., Weil, M. & Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (Eight Edition). New Jersey:Pearson Education Inc.
Juliantine, T. dkk. (2012). Belajar dan Pembelajaran Penjas. FPOK UPI. Lickonate, T. (1991). Educating For Character. New York: Bantam Books. Maksum, A. (2012). Metodologi Penelitian. Surabaya: Unesa University.
Marten R. (2004). Successful coaching (Edisi tiga) Champaign, IL: Human Kinetics.
Metzler, M.W. (2000). Intructional Model for Physical Education. Massachusetts: Allyn and Bacon Co.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurhasan,. & Hasanudin, C. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.
Oliver, J. (2007). Dasar-dasar Bola Basket.
Panuntun, J. G. (2012). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Empati Pada
Siswa Kelas X SMK 3 Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi
(5)
Suci Lestari, 2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING PERSONAL AND SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM
PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP SIKAP EMPATI DAN TOLERANSI SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pink, D.H. (2005). A Whole New Mind. New York: Pinguin Group.
Poerwadarmita, W.J.S. (1985). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Balai Pustaka.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia: http//bahasa.kemendiknas.go.id/kbbi/index.php. Rahayu, E.T. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung:
Alfabeta.
Rakhmat, C. & Solehuddin, M. (2006). Pengukuran dan Penilaian Hasil Belajar. Bandung :ANDIRA.
Setiawan, .(2012). Empati: http://andiysetiawan.blogspot.com/2012/empati.html. Shapiro, J., Morrison, E.H., & Boker, J.R. (2004). Teaching empathy to first year
medical student: Evaluation of elective literature and medicine course.
Education for Health: Change in learning & practice, 17, 73-84.
Soetarno (1994). sikap;pengertian,definisi dan faktor yang mempengaruhi. From http://www.duniapsikologi.com/sikap-pengertian-definisi-dan-faktoryang-mempengaruhi/,4 juni 2013
Solomon, L.J.& Rothblum, E.D. (1990). Academic Procrastination: Frequency
and Cognitive-Behavioral Correlates, Journal of Counseling Psychology, 31,504-510.
Sudjana. (2005). Metode Statistika (edisienam). Bandung: Tarsito.
Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: CV Bintang Worli Artika.
Wilkes, M., Milgrom, E., & Hoffman, J.R. (2002) Towards more empathic
medical students: a medical students hospitalization experience, Med
Educ. 2002:36:528-33
Winarni, S. (2012). Model Cooperative Learning dan Individual Learning dalam
Pendidikan Jasmani untuk Mengembangkan Empati dan Toleransi.
Disertasi Prodi POR Pascasarjana.
Wuest, D. (1996). Disciplining Student by Promoting Respossibility. PE Control: Learning Environment Article.
(6)
Yudiana, dkk. (2013). Model-model Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Universitas Pendidikan Indonesia: FPOK.