LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Lokasi : SMK MA’ARIF SALAM.

(1)

LAPORAN INDIVIDU

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lokasi :

SMK MA’ARIF SALAM

Jl. Citrogaten Kecamatan Salam Kabupaten Magelang

HALAMAN SAMPUL

Disusun oleh :

MUHAMMAD EKO FANI

NIM.12504241048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015


(2)

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga praktikan dapat menyelesaikan PPL dan laporan PPL yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 27 September 2014 berlokasi di SMK Negeri 2 Depok, Sleman, Yogyakarta.

Atas segala bimbingan, pengarahan dan bantuan selama melaksanakan PPL hingga terselesaikannya penyusunan laporan PPL ini. Untuk itu Praktikan mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, MA. selaku Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta.

2. Drs. UU Sanusi, M.T. SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam, Kab.Magelang, yang

telah memberikan izin dan kesempatan untuk dapat melaksanakan PPL di SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam, Kab.Magelang .

3. Noto Widodo, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Lapangan PPL pendidikan teknik otomotif yang telah memberikan bimbingan dan motivasi selama pelaksanaan PPL.

4. Drs. Sunarto, selaku Guru Pembimbing Lapangan di SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam, Kab.Magelang yang telah memberikan bimbingan dan motivasi serta ilmu yang bermanfaat untuk modal awal menjadi seorang pendidik.

5. Segenap Guru, karyawan dan staf SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam,

Kab.Magelang atas kerjasamanya selama pelaksanaan KKN-PPL.

6. Teman-teman PPL di Jurusan Otomotif SMK Ma’arif Salam, Kec.Salam, Kab.Magelang yang telah membantu sehinga kegiatan PPL dapat berjalan lancar.

7. Semua pihak yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan PPL ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan laporan ini. Akhir kata semoga laporan PPL ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Magelang, 11 September 2015

Muhammad Eko Fani NIM 12504241048


(4)

iv DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PEGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAK ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Analisis Situasi ... 2

1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis ... 2

b. Profil Sekolah ... 2

c. Kondisi Fisik Sekolah ... 3

1) Ruang Kepala Sekolah ... 3

2) Kantor Tata Usaha ... 3

3) Ruang Kelas Teori ... 4

4) Perpustakaan ... 4

5) Ruang Guru Normatif-Adaptif ... 4

6) Bengkel ... 4

a) Bengkel Pemesinan ... 4

b) Bengkel Otomotif ... 4

c) Bengkel Ototronik ... 4

d) Bengkel Audio Video ... 4

e) Bengkel Teknik Sepeda Motor ... 4

7) Ruang UKS ... 4

8) Koperasi Siswa ... 4

9) Parkir ... 5

a) Tempat Parkir Siswa ... 5

b) Tempat Parkir Guru ... 5


(5)

v

a) Lapangan Sepak Bola ... 5

b) Lapangan Basket ... 5

11)Fasilitas Pendukung ... 5

a) Kantin ... 5

b) Rumah jaga ... 5

d. Kondisi Non Fisik Sekolah ... 5

1) Kondisi Umum SMK Ma’arif Salam ... 5

2) Kondisi Kedisiplinan SMK Ma’arif Salam ... 6

3) Media dan Sarana Pembelajaran ... 6

4) Personalia Sekolahan ... 6

5) Keadaan Guru dan Karyawan ... 6

6) Keadaan Siswa ... 7

7) Lingkungan Sekolah ... 7

8) Kegiatan Kesiswaan (Ekstrakulikuler) ... 7

9) Bimbingan Konseling ... 8

2. Analisis Situasi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan ... 9

B. Perumusan Dan Rancangan Program PPL ... 9

1. Persiapan Mengajar ... 9

2. Praktik Mengajar ... 10

3. Pengembangan Materi Ajar ... 10

4. Pengembangan Media Ajar ... 10

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL ... 11

A. Persiapan PPL ... 11

1. Kegiatan Sebelum Penerjunan PPL (di Kampus) ... 11

2. Kegiatan Bimbingan dengan Guru Pembimbing di Sekolah ... 11

3. Pembuatan Persiapan Mengajar ... 11

B. Pelaksanaan PPL ... 12

1. Persiapan ... 22

2. Praktik Mengajar di Kelas ... 12

a. Pelaksanaan Praktik Mengajar ... 12

1) Praktek Mengajar Terbimbing ... 13

b. Metode dan Model Pembelajaran... 14

c. Media ... 14

d. Evaluasi Pembelajaran ... 14


(6)

vi

1. Analisis Praktik Pembelajaran ... 15

2. Hambatan dan Solusi Pembelajaran ... 15

3. Umpan Balik dari Guru Pembimbing ... 16

4. Faktor yang berpengaruh pada Pelaksanaan Program ... 16

a. Faktor Pendukung ... 16

b. Faktor Penghambat ... 17

5. Refleksi ... 17

BAB III PENUTUP ... 32

A. Kesimpulan ... 32

B. Saran ... 32

1) Bagi Mahasiswa ... 32

2) Bagi Sekolah ... 33

3) Bagi Universitas ... 33 DAFTAR PUSTAKA


(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. Jadwal Mengajar ... 13 Tabel 3. Agenda Kegiatan Mengajar ... 14


(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Halaman Depan Sekolah ... 4

Gambar 2. Receptionist Sekolah ... 4

Gambar 3. Kantor Tata Usaha ... 5

Gambar 4. Auditorium ... 5

Gambar 5. Showroom (Rung Sidang) ... 5

Gambar 6. Ruang Kelas Teori ... 6

Gambar 7. Ruang Gambar ... 6

Gambar 8. Perpustakaan ... 6

Gambar 9. Ruang Guru Normatif-Adaptif ... 7

Gambar 10. Laboratorium Elektronika Audio Video ... 7

Gambar 11.Laboratorium Otomasi Industri ... 7

Gambar 12. Laboratorium Pemograman dan Perakitan ... 8

Gambar 13. Laboratorium Batuan, Ukur tanah Palentologi dan Perpetaan ... 8

Gambar 14. Bengkel Kerja Kayu ... 9

Gambar 15. Bengkel Otomotif ... 9

Gambar 16. Ruang CNC ... 9

Gambar 17. Bengkel Kerja Plat/Las ... 9

Gambar 18. Bengkel Bangku dan Permesinan ... 10

Gambar 19. Bengkel Bengkel Plambing ... 10

Gambar 20. Bengkel Batu Beton ... 10

Gambar 21. Ruang OSIS ... 11

Gambar 22. Ruang UKS ... 11

Gambar 23. Masjid Mujahidin ... 11


(9)

x

Gambar 25. Tempat Parkir Guru/Karyawan dan Tamu ... 12

Gambar 26. Lapangan Sepak Bola ... 12

Gambar 27. Lapangan Basket ... 13

Gambar 28. Kantin ... 13

Gambar 29. Gudang ... 13

Gambar 30. Pos Satpam ... 14

Gambar 31. Rumah Dinas Guru ... 14

Gambar 32. Ruang Teori ... 17

Gambar 33. Ruang Alat ... 18

Gambar 34. Ruang Guru ... 18

Gambar 35. Ruang Colourmatching ... 18

Gambar 36. Lab. Bodi dan Pengecatan ... 18

Gambar 37. Lab. Motor Otomotif ... 18

Gambar 38. Lab. Listrik Otomotif ... 19


(10)

DAFTAR PUSTAKA

TIM PPL & PKL UNY. (2013). Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/PPL I. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

TIM PPL & PKL UNY. (2013). Panduan Pengajaran Mikro Universitas Negeri

Yogyakarta 2013.Yogyakarta: UNY


(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01. Matrik Program Kerja PPL UNY Tahun 2015 (F01)

Lampiran 02. Laporan Mingguan Pelaksanaan PPL (F02)

Lampiran 03. Kartu Bimbingan PPL (F04)

Lampiran 04. Dokumentasi


(12)

ix

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK MA’ARIF SALAM

Oleh:

Muhammad Eko Fani NIM. 12504241048

ABSTRAK

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh setiap mahasiswa S1 Kependidikan, yang pelaksanaannya dilakukan di sebuah institusi pendidikan dalam hal ini sekolah. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini memiliki misi yaitu untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan keterampilan yang profesional. Kegiatan PPL ini juga bertujuan untuk menyiapkan dan membekali mahasiswa sebelum memasuki realita dunia kependidikan dan masyarakat.

Kegiatan PPL ini dilaksanakan di SMK Ma’arif Salam, yang beralamatkan di Jalan Citrogaten, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Pada pelaksanaan PPL praktikan mengampu kelas XI A dan XII TKR A pada mata diklat “Chassis Otomotif/PSPTKR” dengan dua Kompeteni dasar untuk kelas XI diantaranya; (1) Memahami dan Memelihara Unit Kopling, dan (2) Memahami dan Memelihara Sistem Transmisi Manual, serta dua Kompeteni dasar untuk kelas XII diantaranya; (1) Memahami dan Memelihara Roda dan Ban, dan (2) Memahami dan Memelihara Sistem Suspensi . Pembelajaran ini dilaksanakan selama satu bulan atau kurang lebih 4 kali pertemuan untuk masing-masing kelas. Pembelajaran terbagi menjadi pembelajaran teori dan praktik. Mahasiswa dalam setiap minggunya mengampu dua kelas yang berbeda.

Hasil kegiatan PPL ini mahasiswa praktikan memperoleh pengalaman yang belum pernah diperoleh di perkuliahan, terutama dalam mengajar di kelas dan penguasaan kelas, baik di kelas teori maupun di kelas praktik. PPL juga berfungsi untuk memberikan gambaran yang tepat tentang sejauh mana kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam melaksanakan proses mengajar ataupun dalam praktik kependidikan lainya sehingga mahasiswa dapat mengembangkan dengan lebih baik kemampuan dan keterampilannya tersebut. Pada pelaksanaan kegiatan PPL ini tidak terlepas dari hambatan-hambatan, namun hambatan tersebut dapat teratasi dengan manajemen yang lebih baik.

Kata kunci: SMK Ma’arif Salam, PPL 2015, Kopling, Transmisi Manual Roda dan Ban, Sistem Suspensi, TKR.


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan latihan kependidikan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta, yang mencakup segala tugas-tugas kependidikan, untuk membentuk calon tenaga kependidikan yang profesional dan mampu menciptakan situasi kondisi sehingga mahasiswa dapat belajar secara bermakna (meaning learning).

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk melatih mahasiswa menetapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki dalam suatu proses pembelajaran sesuai bidang studinya masing-masing sehingga mahasiswa memiliki pengalaman faktual yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan diri sebagai calon tenaga kependidikan yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga akademis kependidikan.

Tujuan yang ingin dicapai adalah mahasiswa dapat meningkatkan pengertian, pemahaman, dan penghayatan tentang pelaksanaan pendidikan, mendapat kesempatan untuk mempraktikan bekal yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran dan kegiatan pendidikan yang lain, serta mampu mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah kependidikan yang ada di sekolah.

Sebelum melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) mahasiswa melakukan kegiatan pra-PPL yaitu, pelatihan praktik micro teaching dan kegiatan observasi di lokasi PPL yaitu di SMK Ma’arif Salam. Kegiatan observasi diharapkan dapat mengetahui dan memperoleh gambaran tentang aktivitas sekolah terutama situasi dan kondisinya. Observasi juga dilengkapi dengan diskusi bersama guru pamong dan dosen pembimbing, sehingga penentuan program kerja dapat terarah untuk kemudian disusun dalam proposal kegiatan.

Observasi Tim PPL UNY 2015 di SMK Ma’arif Salam dilaksanakan dari tanggal 3 sampai dengan 10 Agustus 2015. Observasi pada dasarnya mencakup observasi lingkungan fisik dan nonfisik serta observasi kelas dan peserta didik. Observasi kondisi fisik dan nonfisik sekolah bertujuan mengetahui fasilitas dan lingkungan sekolah yang mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah. Berikutnya mahasiswa melakukan diskusi dengan pihak-pihak terkait guna merumuskan progam kegiatan.


(14)

2

A. Analisis Situasi

Analisis yang dilakukan merupakan upaya untuk menggali potensi dan kendala yang ada sebagai acuan dalam merumuskan konsep awal untuk melakukan kegiatan PPL. Berdasarkan analisis situasi dari hasil observasi, maka didapat beberapa informasi tentang SMK Ma’arif Salam.

Observasi Tim PPL UNY 2014 di SMK Ma’arif Salam dilaksanakan dari

tanggal 3 sampai dengan 10 Agustus 2015. Observasi pada dasarnya mencakup observasi lingkungan fisik dan nonfisik serta observasi kelas dan peserta didik. Observasi kondisi fisik dan nonfisik sekolah bertujuan mengetahui fasilitas dan lingkungan sekolah yang mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah..

1. Analisis Situasi Sekolah a. Letak Geografis

SMK Ma’arif Salam terletak di Jalan Citrogaten Kecamatan Salam, Kabupaten

Magelang. SMK swasta ini merupakan milik yayasan pendidikan Ma’arif

Nahdlotul Ulama (NU). Letaknya cukup strategis, karena berada disebelah utara Jalan Magelang-Yogyakarta tepatnya berada di Jalan Citrogaten, kurang lebih 5 km sebelah timur Kota Magelang.

Untuk keadaan disekitar lingkungan gedung sekolah antara lain :

a. Sebelah utara : Terdapat SMP Trisula Salam

b. Sebelah timur : Terdapat perumahan penduduk

c. Sebelah barat : Terdapat perumahan penduduk

d. Sebelah selatan : Jalan menuju Sekolah

SMK ini menempati area terpadu seluas 5375 m2 (untuk ruang teori,

praktek/bengkel, lapangan sepak bola, lapangan voli, lapangan basket, dan lain-lain).

b. Profil Sekolah

SMK Ma’arif Salam mendapatkan SK pada tanggal 15 Januari 1986 dengan nama SMK Ma’arif Salam, jenjang pendidikan adalah 3 tahun dengan fasilitas lengkap dan posisi tamatan apabila sudah bekerja di Industri adalah Teknisi Industri.

Visi SMK Ma’arif Salam ini adalah “Menciptakan tenaga kerja yang unggul dan berakhlakul karimah untuk memenuhi kebutuhan pembangunan nasional sejalan dengan tuntutan globalisasi”. Dengan Visi inilah yang mendorong dan menjadi tekad bagi seluruh guru dan karyawan serta warga sekolah untuk menciptakan sumber daya manusia


(15)

3

yang berkualitas tinggi dalam setiap kelulusan siswa. Selain visi, SMK

Ma’arif Salam juga mempunyai misi yaitu:

1) Menghasilkan tamatan yang berbudi pekerti luhur.

2) Menghasilkan tamatan yang menguasai keterampilan sesuai program

keahlian.

3) Menghasilkan tamatan yang siap bersaing memasuki dunia kerja di era global.

4) Menghasilkan tamatan berwawasan wirausaha.

Program keahlian yang terdapat di SMK Ma’arif Salam adalah Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Audio Video, Teknik Ototronik, Teknik Pemesinan, dan Teknik Sepeda Motor. Adapun kegiatan lain yang bisa diikuti oleh siswa SMK Ma’arif Salam ini selain belajar adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini meliputi : keagamaan, kepemimpinan, kepramukaan, sepak bola, basket, voli, dan lain-lain). Semua hal tersebut di atas didukung sarana dan prasarana yang memadai. Namun demikian, masih terdapat permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan. SMK Ma’arif Salam Magelang terdiri atas empat lantai. Lantai 1 terdiri dari ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang UKS, ruang BK mushola, koperasi sekolah, dapur, toilet guru, toilet siswa, bengkel mesin, bengkel otomotif dan beberapa gedung sedang dibangun. Di lantai 2 terdapat 9 ruang kelas, ruang kepala program keahlian Teknik Audio-Video, bengkel elektronika, perpustakaan, ruang OSIS dan toilet siswa. Pada lantai 3 terdiri dari 1 ruang kelas dan toilet siswa. Sedangkan pada lantai 4 terdiri dari 2 ruang kelas dan laboratorium komputer.

c. Kondisi Fisik Sekolah

Terselenggarakannya proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak terlepas dari adanya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah. SMK Ma’arif Salam ini memiliki luas tanah 5375 m2. Luas tanah 5375 m2 tersebut digunakan untuk bangunan seluas 2000 m2 yang terdiri dari :

1) Ruang Kepala Sekolah

Ruang kepala sekolah yang terletak di samping ruang tamu dan ruang wakil kepala sekolah. Luas ruangan ini 24 m2.

2) Kantor Tata Usaha

Terletak di dekat ruang wakil kepala sekolah. Ruangan dengan luas 56 m2 ini digunakan staf dan karyawan sekolah untuk mengelola


(16)

4

semua administrasi yang berhubungan dengan siswa dan semua tata usaha di sekolah.

3) Ruang Kelas Teori

Terletak di bagian utara sekolah, ruangan kelas memiliki luas kuang lebih 34128 m2. Jumlah ruang sebanyak 30 ruang, dilengkapi dengan LCD di hampir setiap ruangan.

4) Perpustakaan

Ruang baca dengan luas 96 m2 ini memiliki koleksi buku lengkap sesuai dengan program studi yang ada di sekolah. Di perpustakaan terdapat buku paket, surat kabar, dan buku umum.

5) Ruang Guru

Terdapat ruang guru normatif adaptif yang berdekatan dengan ruang tamu dan ruang koperasi. Luas ruang ini 56 m2.

6) Bengkel

a) Bengkel Pemesinan

Digunakan untuk praktikan proses praktik jurusan Teknik Pemesinan. Luas ruang bengkel pemesinan kurang lebih 520 m2.

b) Bengkel Otomotif

Bengkel PMKR, Bengkel PSPTKR, dan Bengkel

Kelistrikan ini memiliki luas total 400 m2. Digunakan untuk

praktik dan proses KBM jurusan Teknik Kendaraan Ringan.

c) Bengkel Ototronik

Terletak di lantai 3 gedung sekolah. Digunakan untuk praktik jurusan Teknik Ototronik.

d) Bengkel Audio Video

Terletak di lantai 2 gedung sekolah untuk praktik jurusan teknik Audio Video ini luasnya 72 m2.

e) Bengkel Teknik Sepeda Motor

Terletak di luar gedung utama di sebelah ruang parkir siswa.

7) Ruang UKS

UKS memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan para siswa dilengkapi dengan obat-obatan.

8) Koperasi Siswa

Keberadaan koperasi sudah cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan siswa dan guru, koperasi dikelola oleh sekolah. Koperasi sekolah yang memiliki luas 28 m2 menyediakan peralatan siswa seperti buku, pensil, penggaris, jasa foto copy dan lain sebagainya di


(17)

5

sini juga menyediakan makanan ringan dan minuman ringan. Ruang UKS, dan Koperasi Siswa ini letaknya dalam satu bangunan.

9) Parkir

a) Tempat Parkir Siswa

Terletak di sebelah Selatan dan Timur lapangan.

b) Tempat Parkir Guru

Terletak di sebelah Selatan ruang guru berdekatan dengan ruang teori.

10) Lapangan

a) Lapangan Basket

Lapangan ini digunakan untuk olahraga basket yang letaknya di samping gedung SMP Trisula Salam.

b) Lapangan Voli dan Sepak Bola

Lapangan ini digunakan untuk olahraga Voli dan Sepak Bola yang letaknya di samping tempat parker siswa.

11) Fasilitas pendukung

a) Kantin

Kantin siswa letaknya terpencar, ada yang ditempatkan di sebelah Barat gedung sekolah, sebelah mushola Citrogaten dan sebelah bengkel TKR.

b) Rumah Jaga Keamanan.

d. Kondisi Non Fisik Sekolah

1) Kondisi Umum SMK Ma’arif Salam

Secara umum, kondisi SMK Ma’arif Salam memiliki lokasi yang strategis dan kondusif untuk mendukung suasana Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Jalan menuju ke sekolah mudah dicapai dan dengan lingkungan sekitar sekolah tidak bising atau ramai. Fasilitas penunjang cukup lengkap seperti gedung untuk KBM, bengkel, laboratorium, tempat ibadah, tempat parkir, persediaan air bersih, kamar mandi dan WC. Adanya perawatan yang baik terhadap fasilitas-fasilitas di sekolah ini, menjadikan suasana KBM dapat berjalan lancar sehingga siswa merasa nyaman untuk mengikuti KBM di sekolah.


(18)

6

2) Kondisi Kedisiplinan SMK Ma’arif Salam

Dari hasil observasi diperoleh data kondisi kedisiplinan di SMK

Ma’arif Salam sebagai berikut :

a) Jam masuk/pelajaran dimulai tepat jam 07.00 WIB. Tetapi karena

ada beberapa jurusan yang menyelenggarakan KBM sistem semi blok maka untuk jam masuk dan pulang disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang berlaku.

b) Kedisiplinan siswa masih perlu ditingkatkan, masih ada beberapa siswa berseragam sekolah tidak lengkap dan kurang rapi.

3) Media dan Sarana Pembelajaran

Sarana pembelajaran di SMK Ma’arif Salam cukup mendukung

untuk kegiatan belajar mengajar, karena ruang teori dan praktik terpisah serta ada ruang teori di dalam bengkel (untuk teori mata diklat produktif). Sarana yang ada di SMK Ma’arif Salam meliputi, sarana perpustakaan dan sarana media pembelajaran, sedangkan alat-alat yang dipakai untuk mendukung pembelajaran sudah memakai

viewer.

4) Personalia Sekolah

Dalam hal ini kepala sekolah dibantu oleh beberapa wakil sekolah, staf TU, Kepala Bursa Kerja Khusus dan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Dimasing-masing program keahlian dipimpin oleh Kepala Program Studi Kejuruan.

5) Keadaan Guru dan Karyawan

Sekolah mempunyai tenaga pendidik (guru) dari lulusan sarjana muda dan atau D3 sejumlah 5 orang, D4 dan atau Sarjana (S1) sejumlah 49 orang, dan Pasca Sarjana (S2) sejumlah 1 Orang.

Sekolah juga mempunyai tenaga kependidikan (Karyawan) yang terbagi dalam beberapa divisi antaranya; Tenaga Teknis Keuangan sejumlah 1 orang, Tenaga Teknis Praktek Kejuruan sejumlah 4 orang, dan Tenaga Administrasi lainya sejumlah 15 orang.

Jadi seluruhnya adalah:

a) Jumlah Guru : 55 Orang


(19)

7

6) Keadaan Siswa

SMK Ma’arif Salam merupakan sekolah dengan penyelenggaran waktu belajarnya selama 3 tahun atau 6 semester. Kurikulum yang dipakai adalah Kurikulum 2013, sehingga jadwal belajar mengajar dimulai pada pukul 07.00 dan berakhir pada pukul 16.15 WIB. Kegiatan belajar siswa berlangsung dari hari Senin hingga Jumat. Sebagaimana sekolah SMK (khususnya kelompok teknologi dan

industri) yang lain, siswa SMK Ma’arif Salam tahun akademik

2015/2016 mayoritas adalah laki-laki. Dilihat dari daerah asal siswa, mereka berasal dari kota Magelang, Muntilan, Sleman dan dari luar kota Magelang.

Dari perbedaan latar belakang, daerah dan kebudayaan tersebut mengakibatkan keberagaman (multikultur) di antara para siswa. Untuk itulah perlu adanya pendekatan yang tepat untuk mencapai keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah. Siswa

SMK Ma’arif Salam seluruhnya beragama Islam, sehingga nuansa

keagamaan sangat terasa di SMK Ma’arif Salam.

Pada tahun akademik 2015/2016 ini, SMK Ma’arif Salam memiliki ± 1100 siswa yang terdiri dari 5 jurusan, jurusan Elektronika Audio-Video 4 kelas, jurusan Mesin 12 kelas, jurusan Otomotif 12 kelas, jurusan Ototronik 2 kelas dan jurusan Teknik Kendaraan ringan 1 kelas.

7) Lingkungan Sekolah

Sekolah berada di dekat dengan perkampungan masyarakat dan perumahan guru. Lingkungan sekolah cukup bersih karena ada petugas kebersihan, selain itu semua elemen sekolah turut menjaga kebersihan sekolah. Untuk menjaga keamanan juga telah ada petugas keamanan (satpam) dan penjaga malam yang bertugas dengan baik. 8) Kegiatan Kesiswaan (Ekstrakulikuler)

Kegiatan ekstrakurikuler yang terdapat di SMK Ma’arif Salam antara lain:

a) OSIS

b) Pramuka

c) Basket

d) Sepakbola


(20)

8

f) Bulutangkis g) Paskibra

h) Hadrah

9) Bimbingan konseling ditangani oleh guru-guru BP/BK yang

berkompeten.

Berdasarkan analisis situasi tersebut, maka kelompok PPL lokasi

SMK Ma’arif Salam telah berusaha memberikan stimulasi bagi

pengembangan lebih lanjut di SMK Ma’arif Salam. Dengan kesadaran bahwa

konstribusi yang bisa diberikan hanya bersifat sementara, yakni 1 bulan telah mampu menjalin kerjasama yang saling mendukung serta komunikasi yang intensif antara kami dengan pihak sekolah

2. Analisis Situasi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan

Program studi teknik kendaraan ringan saat ini memiliki 9 orang guru dan 2 orang karyawan sebagai toolman. Pembagian tugas mengajar dilakukan secara adil sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dari masing-masing Bapak guru. Dalam pembagian tugas mengajar di program studi teknik kendaraan ringan satu mata diklat diampu oleh satu orang guru yang berkompeten di bidang tersebut. Guru tersebut bertugas mencatat dan memonitor perkembangan siswa, dan masih banyak lagi tugas dari seorang guru yang bertindak sebagai pendidik. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran produktif sebagian besar dilaksanakan dengan sistem semi blok. Sistem ini menggunakan satu hari full untuk dua mata pelajaran produktif. Sehingga satu kompetensi dengan alokasi waktu selama 18 minggu dalam satu semester dapat diselesaikan dalam waktu 18 pertemuan.

Sedangkan untuk mata pelajaran normatif dan adaptif dilakukan secara terpusat diruang teori. Berbeda dengan mata pelajaran produktif di laboratorium atau bengkel, pelaksanaan teori di laksanakan di ruang praktik dengan alokasi waktu sesuai dengan jadwal dengan ketentuan satu jam pelajaran sama dengan 45 menit tatap muka.


(21)

9

a. Ruang Teori

Ruangan ini digunakan untuk pelaksanaan teori sebelum praktik dimulai. Dilengkapi dengan meja kursi siswa dan guru, white board serta LCD proyektor.

b. Ruang Alat

Ruang ini digunakan untuk tempat penyimpanan peralatan penunjang praktik berupa toolbox, APD dan SST.

c. Ruang Guru

Ruangan ini digunakan oleh Bapak guru untuk istirahat dan mempersiapkan materi sebelum memberikan materi kepada siswa.

d. Lab. PMKR

Ruang ini dilengkapi dengan engine stand. Digunakan untuk praktik general motor otomotif.

e. Lab.listrik otomotif

Ruangan ini dilengkapi dengan trainer kelistrikan engine dan kelistrikan bodi. Digunakan untuk praktik listrik otomotif.

f. Lab.PSPTKR

Ruangan ini dilengkapi dengan trainer chasis. Digunakan untuk praktik chasis otomotif.

B. Perumusan Dan Rancangan Program Kegiatan PPL

Perumusan rancangan kegiatan PPL disusun agar dalam pelaksanaan PPL dapat terarah dan siap melaksanakan KBM, baik itu untuk kegiatan belajar teori maupun kegiatan belajar praktik. Mata diklat yang diampu yaitu mata diklat chassis otomotif (PSPTKR). Alokasi waktu untuk Mata diklat ini setiap minggunya adalah 8 jam pelajaran untuk kelas XII TKR dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI TKR. Perumusan rancangan kegiatan PPL tersebut meliputi penyusunan matriks program kerja PPL, penyusunan alokasi waktu pembelajaran PPL, agenda pelaksanaan pembelajaran PPL, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PPL, dan penyiapan materi bahan ajar (media pembelajaran dan materi ajar). KBM direncanakan 7 kali tatap muka.

Berikut uraian perumusan program kegiatan PPL di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan kelas XI dan XII:

1. Persiapan Mengajar

a. Konsultasi pemahaman tentang silabus, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), materi ajar, modul pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

b. Mempersiapkan RPP dan materi pembelajaran.


(22)

10

2. Praktik Mengajar

Melaksanakan proses pembelajaran teori maupun pembelajaran praktik kepada siswa.

3. Pengembangan Materi Ajar

Memberikan pengembangan dan pengayaan kepada siswa terhadap materi ajar yang sudah diberikan.

4. Pengembangan Media Ajar

Memberikan pengembangan dan pengayaan kepada siswa terhadap media pembelajaran yang sudah diberikan.


(23)

11 BAB II

PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL

Sebelum pelaksanaan kegiatan PPL, terlebih dahulu disusun program berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan pra-PPL. Beberapa kegiatan persiapan PPL adalah diantaranya (1) konsultasi dengan ketua program studi untuk mendapatkan mata pelajaran yang akan diampu. Ketua program studi menentukan guru pengampu sesuai dengan mata pelajaran yang dipilih. (2) Konsultasi dengan guru pembimbing yang mengampu mata pelajaran pilihan. (3) Konsultasi dengan guru pembimbing untuk menerjemahkan silabus ke rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), kemudian dari RPP tersebut diterjemahkan lagi menjadi bahan ajar dan modul untuk siswa.

1. Kegiatan Sebelum Penerjunan PPL (di Kampus)

a. Pengajaran Mikro

Pengajaran mikro merupakan simulasi kecil suatu kelas sehingga dapat memberikan gambaran tentang suasana kelas. Pengajaran mikro merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk menerapkan teori-teori dasar kependidikan dan teori dasar metodologi dan media pembelajaran.

b. Pembekalan

Kegiatan pembekalan diberikan oleh dosen mikro masing-masing kelas. Isinya berupa gambaran tentang sekolah dan program PPL.

2. Kegiatan Bimbingan dengan Guru Pembimbing di Sekolah

Bimbingan dengan guru pembimbing dilakukan dalam rangka persiapan mengajar di kelas, diawali dengan mempelajari silabus, pembuatan RPP, pembuatan modul pembelajaran, pengelolaan kelas, soal evaluasi, dan pengunaan perangkat media pembelajaran serta pembuatan administrasi guru. Selain itu mengkonsultasikan materi yang akan diajarkan sekaligus apabila terdapat kesulitan pemahaman materi ajar dapat diselesaikan.

3. Pembuatan Persiapan Mengajar

Persiapan mengajar meliputi antara lain pembuatan Administrasi guru diantaranya ; Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Materi ajar, Jobsheet serta soal evaluasi. Semua persiapan didasarkan pada Standar kompetensi yang akan diajarkan yaitu :


(24)

12

Segala sesuatu yang terkait dengan materi dan persiapan yang akan disampaikan pada kegiatan belajar mengajar dikonsultasikan terlebih dahulu ke guru pembimbing pengampu kompetensi yang bersangkutan. Bimbingan dilakukan setiap saat meliputi pengesahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), kesesuaian materi yang akan disampaiakn dengan topik Kompetensi Dasar dan menentukan media (alat dan bahan) pembelajaran yang digunakan, hal-hal teknis cara pengelolaan kelas yang baik, pembuatan soal dan evaluasinya dan lain sebagainya.

B. Pelaksanaan PPL 1. Persiapan

Praktikan mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebelum dilaksanakan praktik mengajar. Di dalam RPP terdapat semua hal yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

Pembuatan perangkat pembelajaran ini dibimbing oleh guru pembimbing PPL, mengacu pada kurikulum, kalender pendidikan, dan buku pegangan guru. Dengan persiapan ini diharapkan praktikan dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Praktik Mengajar di Kelas

a. Pelaksanaan Praktik Mengajar

Pelaksanaan PPL diawali dengan berkonsultasi dengan guru pembimbing, yaitu Bapak Drs. Sunarto, dalam hal ini terkait semua hal yang harus dipersiapkan sebelum praktik mengajar di dalam kelas. Materi kegiatan PPL mencakup praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri. Hal-hal yang harus dipersiapkan antara lain administrasi sekolah yang harus dipenuhi, seperti alokasi waktu, program semester, silabus, penentuan KKM, dan RPP. Selain itu, melalui konsultasi dengan guru pembimbing disepakati kelas yang akan digunakan untuk PPL dan materi yang disampaiakan. Dalam hal ini, praktikan dipercaya untuk melakukan PPL di kelas XI OA dan XII OA, pada:

Kompetensi Dasar :

a) Memahami dan Memelihara Unit Kopling.

b) Memahami dan Memelihara Transmisi Manual.

c) Memahami dan Memelihara Roda dan Ban.


(25)

13

Adapun jadwal mengajar praktikan adalah sebagai berikut: Tabel 1. Jadwal Mengajar

Hari Kelas Jam Pelajaran

Rabu XII OA Jam ke 1-8

Jam ke 9-12

Kamis XI OA

Pelaksanaan PPL merupakan kegiatan praktik mengajar terbimbing.

1) Praktek Mengajar Terbimbing

Pratek mengajar terbimbing, artinya mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran didampingi dan dibimbing untuk memberikan materi dan pengelolaan kelas.

a) Peran Guru Pembimbing:

(1) Membantu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dan bahan ajar untuk disampaikan kepada siswa.

(2) Memantau proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang

berlangsung pada saat mahasiswa praktik mengajar terbimbing (guru memastikan proses KBM berjalan sesuai RPP).

(3) Memberi masukan dan feedback kepada mahasiswa,

memberikan tips dan trik bagaimana menguasai kelas. Dilakukan setelah selesai KBM.

(4) Membantu menjelaskan dan mempersiapkan materi yang akan

diberikan kepada siswa di esok hari (jika diperlukan). b)Peran Praktikan:

(1) Menyampaikan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin diajarkan di depan kelas.

(2) Membimbing siswa praktik di kelas.

(3) Melaporkan hasil KBM kepada guru pembimbing.

Sesuai pengalokasian waktu minggu efektif, praktek mengajar dilaksanakan 10 kali pertemuan dengan total waktu 64 jam pelajaran. Dengan rincian sebagai berikut:


(26)

14

Tabel 2. Agenda Kegiatan Mengajar

Pertemuan ke-

Tanggal

Agenda Kegiatan Belajar Mengajar Jumlah Jam/ seminggu Kelas XII TKR Kelas XI TKR 1 12,- Aug-2015 10, 13- Aug-2015

Perkenalan peserta didik,

mata diklat dan materi

mengajar.

Teori (Kelas XI) : Pengertian, fungsi, komponen dan dan jenis kopling. Tugas 1.

Praktik (Kelas XI): Mengukur unit kopling. Laporan Praktik

20 jam 2 19- Aug-2015 20- Aug-2015

Teori (Kelas XII): Identifikasi pembacaan kode ban serta cara melepas dan memasang ban menggunakan tyre gauge. Ulangan Harian 1

Praktik (Kelas XI):

Identifikasi unit transmisi. Laporan Praktik 12 jam 3 26- Aug-2015 27- Aug-2015

Teori : Pengertian, fungsi, komponen sistem suspensi. Ulangan Harian 2.

Praktik : Mengukur unit transmisi. Laporan Praktik.

12 jam 4 2- Sep-2015 3- Sep-2015

Ulangan Harian 3 kelas XII

Menyelesaikan laporan

praktik kelas XI

12 jam

5

9- Sep-2015

- Pengayaan materi system

suspensi dan remidi, 8 jam

Jumlah Mengajar 64 jam

b. Metode dan Model Pembelajaran

Metode yang digunakan selama praktik mengajar adalah metode ceramah, dan metode diskusi yang disertai dengan latihan soal, tanya jawab serta penugasan.

c. Media

Media yang digunakan selama praktik mengajar adalah LCD, Projector, Laptop, whiteboard, spidol boardmarker, dan training car dan media praktik chassis.

d. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi pembelajaran yang digunakan yaitu dengan memberikan latihan soal, review diawal materi, evaluasi diakhir materi, tanya jawab, dan kreatifitas siswa dalam proses belajar mengajar serta ulangan harian.


(27)

15

Setelah dilakukan evaluasi, praktikan juga melakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut ini dilaksanakan setelah diadakan ulangan harian. Bagi peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari KKM (75) maka perlu diadakan remidi ulangan harian.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan Dan Refleksi 1. Analisis Praktik Pembelajaran

Rencana program PPL disusun sedemikian rupa agar pelaksanaanya dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana dan waktu yang telah ditentukan. Namun yang terjadi dilapangan tidak selalu sesuai dengan rencana semula, sehingga dalam pelaksanaanya terkadang harus mengubah metode dan pendekatan yang digunakan karena kondisi kelas, peserta didik dan bahkan alat dan bahan praktek yang tidak memungkinkan jika menggunakan metode dan pendekatan semula.

Rencana-rencana yang telah disusun oleh praktikan kurang lebih 90% dapat terlaksana dengan baik. Praktikan tidak bisa melaksanakan semua rencana hingga 100% karena banyaknya jam mengajar yang terpotong untuk kegiatan sekolah dan juga rekrutment calon tenaga kerja di Industri yang harus siswa ikuti.

2. Hambatan dan Solusi Pembelajaran

a) Rancangan silabus dan RPP dari guru pembimbing tidak sesuai dengan keadaan alat dan bahan praktek yang ada di bengkel.

Solusi : Menyusun RPP dan menyesuaikan isinya dengan alat dan bahan praktek yang ada.

b) Kurangnya kedisiplinan dan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran menyebabkan sulitnya siswa menyerap materi yang disampaikan dan membuat praktikan harus menjelaskan berulang-ulang.

Solusi : mengkondisikan siswa didalam kelas, mengemas pelajaran semenarik mungkin dengan menggunakan media dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, serta memberikan

reward nilai tambahan pada siswa yang aktif melibatkan diri dalam

diskusi dan memberikan sikap yang tegas bagi siswa yang mengganggu proses belajar mengajar.

c) Setiap peserta didik memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda beda sehingga praktikan mengalami kesulitan ketika harus memberikan perlakuan yang berbeda.


(28)

16

Solusi : Melakukan pendekatan personal setelah pelajaran usai dengan peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih.

3. Umpan Balik dari Guru Pembimbing

Dalam pelaksanaan praktik mengajar, praktikan tidak lepas dari bimbingan guru mata pelajaran chassis otomotif (PSPTKR). Guru pembimbing mata pelajaran chassis otomotif (PSPTKR)memberikan bimbingan langsung kepada praktikan, baik sebelum pengajaran berlangsung maupun setelah pelaksanaan pengajaran. Guru pembimbing akan memberikan umpan balik yang berkaitan dengan teknis mengajar yang dilakukan praktikan di depan kelas sehingga apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam menyampaikan materi, guru pembimbing akan memberikan masukan atau tanggapan kepada praktikan. Hal ini sangat bermanfaat bagi praktikan karena dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pada saat mengajar berikutnya.

4. Faktor yang Berpengaruh pada Pelaksanaan Program

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, mahasiswa dapat menganalisis beberapa faktor penghambat serta faktor pendukung dalam melaksanakan program. Diantaranya adalah :

a) Faktor Pendukung

1) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL yang sangat professional dalam bidang pendidikan, sehingga praktikan diberikan pengalaman, masukan dan saran untuk proses pembelajaran.

2) Guru pembimbing yang cukup perhatian dan teliti, sehingga

kekurangan-kekurangan praktikan pada waktu proses pembelajaran dapat diketahui, dan dapat diperbaiki oleh praktikan.

3) Selain itu, praktikan diberikan kritik dan saran untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

4) Peserta didik yang kooperatif dan interaktif sehingga menciptkan kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran

5) Fasilitas yang memadai seperti LCD, layar yang cukup bagus dan tertata rapi yang sangat membantu dalam proses pembelajaran sehingga pada waktu berlangsungnya pembelajaran didalam kelas, peserta didik tidak jenuh atau bosan.


(29)

17

b) Faktor Penghambat

1) Sebagai mahasiswa yang masih awam dalam menyampaikan konsep,

materi belum bisa runtut, dan belum mampu mengajar secara efektif.

2) Praktikan belum berpengalaman mengajar peserta didik dalam jumlah

yang banyak. Hal ini dapat diatasi dengan praktikan konsultasi dengan guru pembimbing dan dosesn pembimbing untuk lebih mengetahui cara mengajar yang efektif di dalam kelas dengan jumlah peserta didik yang banyak.

3) Praktikan belum berpengalaman dalam mengalokasi waktu yang

sesuai dengan tujuan pembelajaran pada rencana pembelajaran. Solusi yang tepat untuk hambatan ini adalah konsultasi dengan guru pembimbing tentang cara pengalokasian waktu yang baik dan efektif. 4) Kebiasaan peserta didik yang masih ramai sehingga mengharuskan

praktikan mengulang kalimat yang sudah dijelaskan karena suara praktikan kurang dapat diakses dari belakang sehingga cukup memakan waktu lama untuk menjelaskan materi tertentu.

5) Mahasiswa kurang bisa memberikan perhatian secara menyeluruh ke seluruh peserta didik. Hal ini dapat diatasi dengan praktik keliling kelas sehingga baik peserta didik yang duduk di depan maupun di belakang tetap mendapat perhatian.

6) Sebagian peserta didik sering membuat kegiatan sendiri dan

mengganggu peserta didik yang lain. Hambatan ini dapat diatasi dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang kurang memperhatikan.

5. Refleksi

Refleksi dari hasil analisis ini adalah dengan mengupayakan semaksimal mungkin kondisi yang ada baik mengenai sarana pembelajaranya ataupun fasilitas yang lain, contohnya adalah sebagai berikut :

a) Saat menyiapkan administrasi pengajaran

Penyiapan administrasi pengajaran dilakukan dengan melihat contoh-contoh yang telah ada, disesuaikan dengan materi diklat yang akan diberikan. Setelah itu berkordinasi dengan guru pembimbing dan melakukan pelaporan terhadap apa yang telah dikerjakan/ dibuat.

b) Saat menyiapkan materi pelajaran

Materi pelajaran disiapkan dengan mengacu kepada buku-buku acuan yang diperoleh dari perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus dan juga perpustakaan pribadi masing-masing.


(30)

18

c) Dari siswa

Secara umum dalam mengajar dan mendidik siswa kelas XII terasa sebuah tantangan dikarenakan mereka tengah mempersiapkan untuk Ujian nasional. Sehingga materi yang disampaikan harus benar-benar dimengerti siswa.

d) Dari sekolah

Adapun yang menyangkut dari segi kondisi ruangan yaitu, ruangan sangat nyaman, kondusif, representatif sehingga sangat mendukung sekali proses pembelajaran.

Walaupun selama proses pelaksanaan terdapat banyak hambatan , namun hambatan-hambatan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Sebagai tugas terakhir yang dilaksanakan dari kegiatan PPL sebagai bukti dari pertanggungjawaban atas pelaksanaan PPL yang berlokasi di SMK MA’arif Salam. Adapun data yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan adalah berasal dari data hasil observasi, praktik mengajar, dimana data tersebut kemudian diolah, dianalisis dan disusun menjadi sebuah laporan pertanggungjawaban yang utuh.


(31)

19 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Ma’arif Salam maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PPL adalah suatu sarana bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta untuk dapat menerapkan langsung ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan program studi atau konsentrasi masing-masing.

2. PPL adalah sarana untuk menimba ilmu dan pengalaman yang tidak diperoleh

di bangku kuliah. Dengan terjun kelapangan maka kita akan berhadapan langsung dengan masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah baik itu mengenai manajemen sekolah maupun manajeman pendidikan dan akan menuju proses pencarian jati diri dari mahasiswa yang melaksanakan PPL tersebut.

3. PPL akan menjadikan mahasiswa untuk dapat mendalami proses belajar mengajar secara langsung, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan prosfesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan pengajar.

4. PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Semua itu mempunyai tujuan yang sama meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda. Tujuan yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang ditentukan sebelumnya.

B. Saran

Demi menunjang keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada masa yang akan datang, ada beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti: 1. Bagi Mahasiswa

a. Hendaknya sebelum mahasiswa melaksanakan PPL terlebih dahulu

mempersiapkan diri dari segi mental dan moral serta dalam bidang

pengetahuan seperti teori/praktik, sehingga mahasiswa dapat

melaksanakan PPL dengan baik dan tanpa hambatan yang berarti.

b. Hendaknya mahasiswa senantiasa menjaga nama baik lembaga atau

almamater, khususnya nama baik diri sendiri selama melaksanakan PPL dan mematuhi segala tata tertib yang berlaku pada sekolah tempat


(32)

20

pelaksanaan PPL dengan memiliki disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

c. Hendaknya mahasiswa dapat memanfaatkan waktu selama melaksanakan

PPL dengan maksimal untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak-banyaknya baik dalam bidang pengajaran maupun dalam bidang manajemen pendidikan.

d. Mahasiswa harus mampu memiliki jiwa untuk menerima masukan dan memberikan masukan sehingga mahasiswa dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh pihak sekolah yang diwakili oleh guru pembimbing dan senantiasa menjaga hubungan baik antara mahasiswa dengan pihak sekolah baik itu dengan para guru, staf atau karyawan dan dengan para peserta diklat itu sendiri.

2. Bagi Sekolah

a. Agar lebih meningkatkan hubungan baik dengan pihak UNY yang telah terjalin selama ini sehingga akan timbul hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

b. Agar mempersiapkan jauh-jauh hari tentang program diklat yang akan dibebankan kepada mahasiswa praktikan sehingga persiapan proses pengajaran akan lebih maksimal dan fasilitas sekolah perlu lebih diperlengkap guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

3. Bagi Universitas

a. Agar lebih mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik dengan sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai lokasi PPL, supaya mahasiswa yang melaksanakan PPL pada lokasi tersebut tidak mengalami kesulitan yang berarti baik itu mengenai urusan administrasi pendidikan maupun mengenai pelaksanaan teknis di lokasi.

b. Program pembekalan PPL hendaknya lebih diefisienkan, dioptimalkan dan lebih ditekankan pada permasalahan yang sebenarnya yang ada dilapangan agar hasil pelaksanaan PPL lebih maksimal.

c. Agar bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembimbing tetap

dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan dapat menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.

d. Waktu PPL di masa yang akan datang hendaknya tidak bersamaan dengan


(33)

21

e. Hendaknya permasalahan teknik di lapangan yang telah dialami oleh praktikan mahasiswa dapat dikaji dan dicari solusinya untuk diinformasikan kepada mahasiswa PPL yang akan datang agar mereka tidak mengalami permasalahan yang sama.


(1)

16

Solusi : Melakukan pendekatan personal setelah pelajaran usai dengan peserta didik yang membutuhkan perhatian lebih.

3. Umpan Balik dari Guru Pembimbing

Dalam pelaksanaan praktik mengajar, praktikan tidak lepas dari bimbingan guru mata pelajaran chassis otomotif (PSPTKR). Guru pembimbing mata pelajaran chassis otomotif (PSPTKR)memberikan bimbingan langsung kepada praktikan, baik sebelum pengajaran berlangsung maupun setelah pelaksanaan pengajaran. Guru pembimbing akan memberikan umpan balik yang berkaitan dengan teknis mengajar yang dilakukan praktikan di depan kelas sehingga apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam menyampaikan materi, guru pembimbing akan memberikan masukan atau tanggapan kepada praktikan. Hal ini sangat bermanfaat bagi praktikan karena dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan perbaikan pada saat mengajar berikutnya.

4. Faktor yang Berpengaruh pada Pelaksanaan Program

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, mahasiswa dapat menganalisis beberapa faktor penghambat serta faktor pendukung dalam melaksanakan program. Diantaranya adalah :

a) Faktor Pendukung

1) Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) PPL yang sangat professional dalam bidang pendidikan, sehingga praktikan diberikan pengalaman, masukan dan saran untuk proses pembelajaran.

2) Guru pembimbing yang cukup perhatian dan teliti, sehingga kekurangan-kekurangan praktikan pada waktu proses pembelajaran dapat diketahui, dan dapat diperbaiki oleh praktikan.

3) Selain itu, praktikan diberikan kritik dan saran untuk perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

4) Peserta didik yang kooperatif dan interaktif sehingga menciptkan kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran

5) Fasilitas yang memadai seperti LCD, layar yang cukup bagus dan tertata rapi yang sangat membantu dalam proses pembelajaran sehingga pada waktu berlangsungnya pembelajaran didalam kelas, peserta didik tidak jenuh atau bosan.


(2)

b) Faktor Penghambat

1) Sebagai mahasiswa yang masih awam dalam menyampaikan konsep, materi belum bisa runtut, dan belum mampu mengajar secara efektif. 2) Praktikan belum berpengalaman mengajar peserta didik dalam jumlah

yang banyak. Hal ini dapat diatasi dengan praktikan konsultasi dengan guru pembimbing dan dosesn pembimbing untuk lebih mengetahui cara mengajar yang efektif di dalam kelas dengan jumlah peserta didik yang banyak.

3) Praktikan belum berpengalaman dalam mengalokasi waktu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada rencana pembelajaran. Solusi yang tepat untuk hambatan ini adalah konsultasi dengan guru pembimbing tentang cara pengalokasian waktu yang baik dan efektif. 4) Kebiasaan peserta didik yang masih ramai sehingga mengharuskan

praktikan mengulang kalimat yang sudah dijelaskan karena suara praktikan kurang dapat diakses dari belakang sehingga cukup memakan waktu lama untuk menjelaskan materi tertentu.

5) Mahasiswa kurang bisa memberikan perhatian secara menyeluruh ke seluruh peserta didik. Hal ini dapat diatasi dengan praktik keliling kelas sehingga baik peserta didik yang duduk di depan maupun di belakang tetap mendapat perhatian.

6) Sebagian peserta didik sering membuat kegiatan sendiri dan mengganggu peserta didik yang lain. Hambatan ini dapat diatasi dengan memberikan pertanyaan kepada peserta didik yang kurang memperhatikan.

5. Refleksi

Refleksi dari hasil analisis ini adalah dengan mengupayakan semaksimal mungkin kondisi yang ada baik mengenai sarana pembelajaranya ataupun fasilitas yang lain, contohnya adalah sebagai berikut :

a) Saat menyiapkan administrasi pengajaran

Penyiapan administrasi pengajaran dilakukan dengan melihat contoh-contoh yang telah ada, disesuaikan dengan materi diklat yang akan diberikan. Setelah itu berkordinasi dengan guru pembimbing dan melakukan pelaporan terhadap apa yang telah dikerjakan/ dibuat.

b) Saat menyiapkan materi pelajaran

Materi pelajaran disiapkan dengan mengacu kepada buku-buku acuan yang diperoleh dari perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus dan juga perpustakaan pribadi masing-masing.


(3)

18

c) Dari siswa

Secara umum dalam mengajar dan mendidik siswa kelas XII terasa sebuah tantangan dikarenakan mereka tengah mempersiapkan untuk Ujian nasional. Sehingga materi yang disampaikan harus benar-benar dimengerti siswa.

d) Dari sekolah

Adapun yang menyangkut dari segi kondisi ruangan yaitu, ruangan sangat nyaman, kondusif, representatif sehingga sangat mendukung sekali proses pembelajaran.

Walaupun selama proses pelaksanaan terdapat banyak hambatan , namun hambatan-hambatan tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Sebagai tugas terakhir yang dilaksanakan dari kegiatan PPL sebagai bukti dari pertanggungjawaban atas pelaksanaan PPL yang berlokasi di SMK MA’arif Salam. Adapun data yang digunakan sebagai dasar penyusunan laporan adalah berasal dari data hasil observasi, praktik mengajar, dimana data tersebut kemudian diolah, dianalisis dan disusun menjadi sebuah laporan pertanggungjawaban yang utuh.


(4)

19 A. Kesimpulan

Setelah dilaksanakan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di

SMK Ma’arif Salam maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. PPL adalah suatu sarana bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta untuk dapat menerapkan langsung ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan program studi atau konsentrasi masing-masing.

2. PPL adalah sarana untuk menimba ilmu dan pengalaman yang tidak diperoleh di bangku kuliah. Dengan terjun kelapangan maka kita akan berhadapan langsung dengan masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah baik itu mengenai manajemen sekolah maupun manajeman pendidikan dan akan menuju proses pencarian jati diri dari mahasiswa yang melaksanakan PPL tersebut.

3. PPL akan menjadikan mahasiswa untuk dapat mendalami proses belajar mengajar secara langsung, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan prosfesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan pengajar.

4. PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Semua itu mempunyai tujuan yang sama meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda. Tujuan yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang ditentukan sebelumnya.

B. Saran

Demi menunjang keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada masa yang akan datang, ada beberapa hal yang perlu ditindak lanjuti: 1. Bagi Mahasiswa

a. Hendaknya sebelum mahasiswa melaksanakan PPL terlebih dahulu mempersiapkan diri dari segi mental dan moral serta dalam bidang pengetahuan seperti teori/praktik, sehingga mahasiswa dapat melaksanakan PPL dengan baik dan tanpa hambatan yang berarti.

b. Hendaknya mahasiswa senantiasa menjaga nama baik lembaga atau almamater, khususnya nama baik diri sendiri selama melaksanakan PPL dan mematuhi segala tata tertib yang berlaku pada sekolah tempat


(5)

20

pelaksanaan PPL dengan memiliki disiplin dan rasa tanggung jawab yang tinggi.

c. Hendaknya mahasiswa dapat memanfaatkan waktu selama melaksanakan PPL dengan maksimal untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang sebanyak-banyaknya baik dalam bidang pengajaran maupun dalam bidang manajemen pendidikan.

d. Mahasiswa harus mampu memiliki jiwa untuk menerima masukan dan memberikan masukan sehingga mahasiswa dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh pihak sekolah yang diwakili oleh guru pembimbing dan senantiasa menjaga hubungan baik antara mahasiswa dengan pihak sekolah baik itu dengan para guru, staf atau karyawan dan dengan para peserta diklat itu sendiri.

2. Bagi Sekolah

a. Agar lebih meningkatkan hubungan baik dengan pihak UNY yang telah terjalin selama ini sehingga akan timbul hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.

b. Agar mempersiapkan jauh-jauh hari tentang program diklat yang akan dibebankan kepada mahasiswa praktikan sehingga persiapan proses pengajaran akan lebih maksimal dan fasilitas sekolah perlu lebih diperlengkap guna menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

3. Bagi Universitas

a. Agar lebih mempertahankan dan meningkatkan hubungan baik dengan sekolah-sekolah yang dijadikan sebagai lokasi PPL, supaya mahasiswa yang melaksanakan PPL pada lokasi tersebut tidak mengalami kesulitan yang berarti baik itu mengenai urusan administrasi pendidikan maupun mengenai pelaksanaan teknis di lokasi.

b. Program pembekalan PPL hendaknya lebih diefisienkan, dioptimalkan dan lebih ditekankan pada permasalahan yang sebenarnya yang ada dilapangan agar hasil pelaksanaan PPL lebih maksimal.

c. Agar bimbingan dan dukungan moril dari dosen pembimbing tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan dapat menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.

d. Waktu PPL di masa yang akan datang hendaknya tidak bersamaan dengan waktu KKN agar mahasiswa lebih fokus melaksanakan kegiatan PPL.


(6)

e. Hendaknya permasalahan teknik di lapangan yang telah dialami oleh praktikan mahasiswa dapat dikaji dan dicari solusinya untuk diinformasikan kepada mahasiswa PPL yang akan datang agar mereka tidak mengalami permasalahan yang sama.


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN GANGGUAN JIWA (SKIZOFRENIA) Di Wilayah Puskesmas Kedung Kandang Malang Tahun 2015

28 256 11

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

ERBANDINGAN PREDIKSI LEEWAY SPACE DENGAN MENGGUNAKAN TABEL MOYERS DAN TABEL SITEPU PADA PASIEN USIA 8-10 TAHUN YANG DIRAWAT DI KLINIK ORTODONSIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT UNIVERSITAS JEMBER

2 124 18

HUBUNGAN ANTARA KONDISI EKONOMI WARGA BELAJAR KEJAR PAKET C DENGAN AKTIVITAS BELAJAR DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 100 15

INTENSI ORANG TUA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DI BAWAH USIA 20 TAHUN DI KECAMATAN PAKEM KABUPATEN BONDOWOSO

10 104 107

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147