PENGARUH INTENSITAS KEGIATAN KEAGAMAAN TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL (STUDI KASUS SANTRI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

  

PENGARUH INTENSITAS KEGIATAN KEAGAMAAN

TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL

(STUDI KASUS SANTRI PONDOK PESANTREN

TARBIYATUL ISLAM AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2016)

  

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh

SUNIAR SIWI MAHANANI

NIM 111 13 045

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

KEMENTERIAN AGAMA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tel. (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website :

  

DEKLARASI

ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 19 Maret 2017 Penulis,

SUNIAR SIWI MAHANANI

  111 13 045

KEMENTERIAN AGAMA

  FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tel. (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website :

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini: Nama : SUNIAR SIWI MAHANANI NIM : 111 13 045 Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Yang Menyatakan,

SUNIAR SIWI MAHANANI

  111 13 045

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tel. (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si.

  Dosen IAIN Salatiga

  Nota Pembimbing

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudari SUNIAR SIWI MAHANANI Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : SUNIAR SIWI MAHANANI NIM : 111 13 045 Fakultas / Progdi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan

  Agama Islam (PAI)

  Judul : PENGARUH INTENSITAS KEGIATAN

KEAGAMAAN TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL (STUDI KASUS SANTRI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2016)

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.

  Salatiga, 19 Maret 2017 Pembimbing Dr. Hj. Lilik Sriyani, M.Si.

  NIP. 19660814 199103 2003

KEMENTERIAN AGAMA

  

SKRIPSI

PENGARUH INTENSITAS KEGIATAN KEAGAMAAN

TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL

(STUDI KASUS SANTRI PONDOK PESANTREN

TARBIYATUL ISLAM AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2016)

disusun oleh:

SUNIAR SIWI MAHANANI

  

NIM: 111 13 045

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

  (IAIN) Salatiga, pada tanggal 27 Maret 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag, M.Phil.

  Sekretaris Penguji : Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si Penguji I : Drs. Ahmad Sulthoni, M.Pd.

  Penguji II : Dr. Miftahuddin, M.Ag.

  Salatiga, 29 Maret 2017 Dekan Suwardi, M.Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jl. Lingkar Salatiga Km. 2 Tel. (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website :

  

MOTTO

Cintailah Sebuah Proses

Setinggi-tinggi kemuliaan yang kita harapkan, sebesar itu pulalah pengorbanan

  dan perjuangan yang harus dilakukan.”

  

          

      

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan

berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah

Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.

  PERSEMBAHAN

  Sebuah karya kecil ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Bapak Sholeh dan Ibu Lilis Sulistyani tercinta yang senantiasa membimbing, merawat, mendidik dan memberikan kasih sayang sedari kecil sampai sekarang, semoga Allah SWT memberikan kesehatan, umur panjang dan rezeki yang barokah dan bermanfaat untuk beliau.

  2. Adik-adikku Fithrotul Wafiroh dan Syafa’atun Nafisah yang selalu memberikan do’a dan dukungan terbaik.

  3. Bapak K.H Zumri RWS (Alm.) dan Ibu Nyai Hj. Latifah selaku Pengasuh Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-falah yang kami tunggu-tunggu barokah ilmunya.

  4. Ibu Dra. Hj. Lilik Sriyanti M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi.

  5. Bapak dan Ibu dosen yang selalu membimbing dengan penuh kesabaran.

  6. Teman-teman pondok Al-Falah kamar c-30, mbak Azza, mbak Tyas, Olif, Fuzia, Rizkia, Sekar Ayu, dan mbak Ani yang selalu mendukung dan mendo’akan dalam pengerjaan skripsi ini.

  7. Teman-teman PPL di SMA N 2 Salatiga yang telah membantu kelancaran dalam mengerjakan skripsi ini.

  8. Teman-teman KKN yang sudah mensupport demi terselesainya skripsi ini.

  9. Teman-teman angkatan 2013 yang sudah mendo’akan dan membantu terselesainya skripsi ini.

  Keluarga besar Al-Falah yang telah memberikan motivasi untukku.

  11. Calon imamku yang selalu menyemangati, memotivasi dan mendo’akan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

KATA PENGANTAR

  ﻢﯿﺣﺮﻟا ﻦﻤﺣﺮﻟا ﷲ ﻢﺴﺑ

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarata guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun jugul skripsi ini adalah “PENGARUH INTENSITAS KEGIATAN KEAGAMAAN TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL (STUDI KASUS SANTRI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2016)”.

  Penulisan skripsi ini tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun meteriil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Siti Rukhayati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga 4.

  Ibu Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan secara ikhlas dan sabar meluangakan waktu serta mencurahkan pikiran dan tenaganya memberi bimbingan dan pengarahan yang sangat berguna sejak awal proses penyusunan dan penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Seluruh Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan PAI IAIN Salatiga yang telah berkenan memberikan ilmu pengetahuan ketarbiyahan kepada penulis dan pelayanan hingga studi ini dapat selesai.

  6. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita.

  7. Saudara-saudara dan sahabat-sahabat semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

  8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan myang berlipat ganda amien. Penulis sadar bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Amin ya robbal ‘alamin.

  Salatiga, 19 Maret 2017 Penulis,

SUNIAR SIWI MAHANANI

  111 13 045

  

ABSTRAK

  Mahanani, Suniar Siwi. 2017. Pengaruh Intensitas Kegiatan Keagamaan

  terhadap Kecerdasan Spiritual (Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Salatiga Tahun 2016/ 2017 . Skripsi.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si.

  Kata Kunci: Intensitas, Kegiatan Keagamaan, Kecerdasan Spiritual.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas kegiatan keagamaan terhadap kecerdasan spiritual (studi kasus santri Pondok Pesantren Tarbiyatul islam Al-Falah Salatiga Tahun 2016/ 2017. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana intensitas kegiatan keagamaan santri yang ada di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Tahun Ajaran 2016/ 2017? (2) Bagaimana kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Tahun Ajaran 2016/ 2017? (3) Apakah intensitas kegiatan keagamaan berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Tahun Ajaran 2016/ 2017? Berdasarkan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipakai untuk memahami pengaruh antara variabel bebas yakni intensitas kegiatan keagamaan dan variabel terikat yakni kecerdasan spiritual santri. Metode pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan angket dan dokumentasi. Langkah selanjutnya yaitu dengan melakukan anlisis dengan cara: (1) Analisis pendahuluan dengan perhitungan prosentase. (2) Analisis lanjutan dengan perhitungan rumus product moment.

  Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Tingkat intensitas kegiatan keagamaan santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Salatiga Tahun Ajaran 2016/ 2017 dalam kondisi sedang, terbukti dari 90 santri yang menjadi responden yang mendapat kategori sedang sebanyak 38 santri atau 42%, kategori tinggi sebanyak 35 santri atau 39%, kategori rendah sebanyak 16 santri atau 18%, dan kategori sangat tinggi sebanyak 1 santri atau 1%. (2) Tingkat kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Salatiga Tahun Ajaran 2016/ 2017 juga mendapat kategori tinggi, terbukti dari 90 santri yang menjadi responden yang mendapat kategori tinggi sebanyak 39 santri atau 41%, kategori sedang sebanyak 35 santri atau 37%, kategori sangat tinggi sebanyak 11 santri atau 12%, dan kategori rendah sebanyak 5 santri atau 0%. (3) Intensitas kegiatan keagamaan berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah, ditunjukkan dengan korelasional r xy sebesar 0,409, dimana nilai tersebut berada pada rentang interpretasi 0,400 – 0,700 dan menunjukkan terdapat hubungan korelasional yang sedang dengan nilai korelasi positif yang artinya semakin tinggi intensitas kegiatan keagamaan akan semakin meningkatkan kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al- Falah

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN BERLOGO .......................................................................... ii HALAMAN DEKLARASI ....................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................. iv HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................ v HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... vi MOTTO..................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ..................................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................ xi DAFTAR ISI ............................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ................................................

  B.

  5 Rumusan Masalah .........................................................

  C.

  6 Tujuan Penelitian ..........................................................

  D.

  6 Hipotesis Penelitian.......................................................

  E.

  7 Kegunaan Penelitian .....................................................

  F.

  8 Telaah Pustaka ..............................................................

  G.

  10 Definisi Operasional .....................................................

  H.

  14 Metode Penelitian .........................................................

  I. Sistematika Penulisan Skripsi ....................................... 23

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  A.

  Intensitas Kegiatan Keagamaan ....................................

  26 1. Pengertian Kegiatan Keagamaan .......................... 26 2.

  Tujuan Kegiatan Keagamaan ................................ 28 3. Jenis-jenis Kegiatan Keagamaan........................... 29 B. Kecerdasan Spiritual ..................................................... 38 1.

  Pengertian Kecerdasan Spiritual ........................... 38 2. Ciri-ciri Kecerdasan Spiritual ............................... 45 3. Fungsi Kecerdasan Spiriual................................... 48 C. Pengaruh Intensitas Kegiatan Keagamaan terhadap Kecerdasan Spiritual .....................................................

  51 BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ..........

  57 1. Sejarah Singkat Berdirinya PPTI Al-Falah ........... 57 2.

  Letak Geografis PPTI Al-Falah ............................ 58 3. Dasar dan Tujuan .................................................. 59 4. Keadaan Santri ...................................................... 61 5. Struktur Organisasi Kepengurusan ....................... 61 6. Keadaan Asatidz/ Asatidzah ................................. 64 7. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren ................... 67 8. Kelembagaan ......................................................... 71 9. Sarana dan Prasarana............................................ 71

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ....................................................

  73 1. Analisis Data tentang Intensitas Kegiatan

  Keagamaan

  2. Analisis Data tentang Kecerdasan Spiritual Santri ...................................................................... 82 3. Analisis Pengaruh Kegiatan Keagamaan terhadap Kecerdasan Spiritual Santri..................... 90

  4. Uji Hipotesis .......................................................... 97 B. Pembahasan ..................................................................

  98 1. Intensitas Kegiatan Keagamaan Santri PPTI Al-

  Falah 2. Kecerdasan Spiritual Santri PPTI AL-Falah.......... 101

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................

  104 B. Saran .............................................................................

  105

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Surat Pembimbingan dan Asisten Pembimbingan Skripsi Lampiran 3 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 4 Dokumentasi Lampiran 5 Pernyataan Publikasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

  berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Bab II Pasal 3UU No 23 tahun 2003). Secara sederhana pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha untuk membantu peserta didik mengembangkan seluruh potensinya (hati, pikir, rasa, dan karsa serta raga) untuk menghadapi masa depan.

  Oleh karena itu seorang pendidik dituntut untuk bisa menguasai IQ atau kecerdasan inteligensi, SQ atau kecerdasan spiritual, dan EQ atau kecerdasan emosional secara bersamaan untuk mendukung terwujudnya tujuan pendidikan nasional tersebut.

  Proses pendidikan diharapkan mampu membantu manusia memenuhi kebutuhan jiwanya akan kepercayaan dan keyakinan bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan. Kepercayaan ini membawa pada pengakuan diri bahwa kuasa manusia merupakan pemberian Tuhan atas kuasa-Nya. Dari sisi melahirkan kesadaran makna, arti, dan tujuan hidup harus diletakkan pada spirit ke-Tuhanan.Keyakinan ini melahirkan sikap batin bahwa kebahagiaan hidup dapat dirasakan di dunia ini berupa ketenangan dan ketentraman jiwa yang bersumber dari Tuhan. Ketentraman jiwa dapat diperoleh dengan perasaan mendalam atas kecintaan pada Tuhan yang tumbuh dari perasaan selalu ingat akan Tuhannya. Kebutuhan rasa seperti inilah yang disebut dengan kebutuhan spiritual (Asyhari,2016:12).

  Dewasaini, pesatnya informasi yang berkembang memegang peranan penting terhadap kualitas hidup seseorang. Harus diingat bahwa kebodohan bukanlah sekedar lawan dari banyaknya pengetahuan, karena bisa saja seseorang memiliki informasi yang banyak tetapi apa yang diketahuinya tidak bermanfaat baginya (Quraish Shihab,2006:137). Oleh sebab itu, tanpa diikuti dengan kematangan inteligensi, emosional, sosial, spiritual, dan akhlak sebagai pedoman peserta didik/ santri sebagai kebenaran yang hakiki.

  Seseorang yang sedang menuntut ilmu perlu memelihara rasa iman yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT, agar semakin kuat karena iman merupakan hidayah, petunjuk yang dikaruniakan kepada kita.Setelah memelihara keimanan, tahapan selanjutnya yaitu menempuh jalan ketaqwaan dengan memahami Islam secara ilmiah.Setelah yakin terhdap kebenaran Islam, kita harus mengkaji Islam yang menyangkut akidah, syariah, dan akhlakdengan sungguh-sungguh.

  Seseorang yang mau belajar sungguh-sungguh untuk mengkaji kegiatan-kegiatan yang Islami dan pasti akan lebih memilih untuk menimba ilmu di pondok pesantren.

  “Pondok pesantren merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang memiliki fokus tidak hanya pada ilmu pengetahuan umum tetapi juga ilmu agama. Pesantren mengajarkan santri bahwa dalam melakukan kegiatan apapun harus berawal dari kesadaran sendiri, tanpa pamrih, serta lepas dari tekanan pihak lain sekalipun orangtua, kiai atau bahkan ustadz/ustadzah” (Diah Krisnatuti dkk, 2011:148).

  “Pondok pesantren adalah wadah pendidikan manusia seutuhnya sebagai operasionalisasi dari pendidikan yakni mendidik dan mengajar, mendidik secara keluarga berlangsung di pondok sedangkan mengajarnya di kelas-kelas atau mushola. Hal inilah yang merupakan fase pembinaan dan peningkatan kualitas manusia sehingga ia bisa tampil sebagai kader masa depan. Oleh karena itu pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang pertama

  Sebagian orang tua memilih memondokkan anaknya di pondok pesantren agar dapat menumbuhkembangkan perilaku pribadi yang berkemampuan energi batin untuk memotivasi lahirnya ibadah dan moral.Sebagai seorang santri yang memposisikan diri sebagai orang yang baik, maka tidak terlepas dari ajaran agama yang dianut. Agama diyakini akan memproduksi kearifan jiwa ruhaniyah bersosial. Islam dikenal sebagai rahmatan lil ‘alamin, yang mengajarkan hidup bermasyarakat, bersosial, dan berbudaya yang selalu dilandasi dengan akhlakul karimah.

  Satu hal yang paling penting harus diupayakan betapa beratnya mengembalikan pembinaan manusia atas dasar prinsip-prinsip Islam yang sempurna dan akhlak yang mulia karena manusia diciptakan memiliki budi pekerti yang agung, seperti firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Qalam ayat 4 berikut ini:

      

  Artinya: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”

  Demikian juga dari hadist Nabi SAW:

   ِق َﻼْﺧَﻻا َمِرﺎَﻜَﻣ َﻢﱢﻤَﺗُﻻ ُﺖْﺜِﻌُﺑ ﺎَﻤﱠﻧِإ : ﻢﻠﺳو ﻪﻴﻠﻋ ﷲا ﻰﻠﺻ ﻲﺒﻨﻟا لﺎﻗ

  Artinya: “Aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan budi pekerti” (H. Riwayat Ahmad)(Chabib Toha, 1998:110).

  Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah (PPTI) Salatiga merupakan wadah yang dapat membantu menjembatani para orang yang memilih memondokkan anaknya, karena PPTI Al-Falah mempunyai program-program keagamaan yang mendukung terbentuknya kecerdasan spiritual santri yang tertuang di dalam kegiatan kesehariannya, seperti: kegiatan mengaji kitab kuning, sorogan Al-Qur’an setiap bakda maghrib; mujahadah setiap malam jum’at; khitobah dan Al-Barzanji di setiap malam jum’at setelah mujahadah; dan ziarah kyai pengasuh di makam pondok setiap jum’at pagi.

  Pada dasarnya, pondok pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Salatiga memiliki kinerja yang sangat dipengaruhi oleh pembinaan spiritual dan juga pembentukan emosional santrinya, disamping lingkungan keluarga yang menjadi lingkungan utama pembentukan kecerdasan spiritual santri.Namun, Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah menjadi tempat pengganti keluarga yang kedua.Karena santri setiap hari tinggal di pondok.Jadi tugas pondok pesantren adalah melakukan pendidikan, pelatihan, dan bimbingan terhadap santri yang mencakup salah satunya yaitu kecerdasan spiritual santri di pondok pesantren.

  Ustadz merupakan salah satu teladan untuk santrinya. Dalam upaya pembentukan kecerdasan spiritual pada santri PPTI Al-Falah Salatiga yang ketahui bahwa pendidikan dan bimbingan yang diberikan kepada santri/ anak ketika mereka masih kanak-kanak akan memiliki pengaruh yang kuat di dalam jiwa dan lingkungan masyarakat mereka, sebab masa tersebut memang merupakan masa persiapan dan pengarahan. Dengan terselenggaranya program- program kegiatan keagamaan yang telah disebutkan di atas di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah kiranya dapat mempengaruhi kecerdasan spiritual santri.

  Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul, “Pengaruh Intensitas Kegiatan Keagamaan terhadap Kecerdasan Spiritual (Studi Kasus Santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Salatiga Tahun 2016)”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka penulis membuat beberapa rumusan masalahyaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana intensitaskegiatan keagamaan santri yang ada di Pondok

  Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Tahun Ajaran 2016/2017? 2. Bagaimana kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam

  Al-Falah Tahun Ajaran 2016/2017? 3. Apakahintensitas kegiatan keagamaan berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Tahun Ajaran

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, sebagai tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui intensitaskegiatan keagamaan santri yang ada di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Tahun Ajaran 2016/2017.

2. Untuk mengetahui kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah Tahun Ajaran 2016/2017.

  3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas kegiatan keagamaan terhadap kecerdasan santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah tahun Ajaran 2016/2017.

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Darmawan,2014:120).Dari pengertian hipotesis tersebut maka hipotesis penelitian ini adalah intensitas kegiatan keagamaan berpengaruh terhadap kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah tahun 2016.

  E. Kegunaan Penelitian 1.

  Manfaat Ilmiah Berdasarkan dilaksanakan penelitian ini, diharapkan hasilnya dapat memperkaya khazanah kajian keilmuan dalam bidang agama khususnya kecerdasan spiritual santri.

2. Manfaat Sosial a.

  Bagi pondok pesantren, sebagai masukan yang konstruktif bagi pengembangan kegiatan yang dapat menambah kecerdasan spiritual santri supaya lebih optimal dan menambah khazanah ilmiah tentang keadaan kegiatan keagamaan santri yang sudah diprogramkan oleh pondok pesantren sehingga dapat merencanakan dan melaksanakan kegiatan keagamaan yang bersifat pembinaan.

  b.

  Bagi ustadz-ustadzah dan pengasuh pondok pesantren, dapat memudahkan untuk mengetahui intensitas santri dalam mekasanakan kegiatan keagamaan yang dapat meningkatkan kecerdasan spiritual santri.

  c.

  Bagi masyarakat umum, sebagai salah satu acuanakan pentingnya intensif dalam mengikuti kegiatan keagamaan khususnya terhadap kecerdasan spiritual.

F. Telaah Pustaka

  Kajian tentang pengaruh intensitas kegiatan keagamaan terhadap kecerdasan spiritual santri memang bukan pertama kali oleh para penulis, terutama penelitian jurnal maupun skripsi.Sejauh peneliian yang dilakukan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh intensitas kegiatan keagamaan terhadap kecerdasan spiritual santri, berikut kajian penelitian yang relevan dengan penelitian yang diangkat oleh penulis sebagai acuan. keagamaan, penulis merujuk pada skripsi yang ditulis oleh Sidik Kurniawan mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang tahun 2009 yang berjudul “Pengaruh Intensitas Kegiatan Keagamaan terhadap Kepribadian Siswa Kelas XI SMA 2 Wonosobo”. Pada penelitian ini membahas mengenai variasi intensitas kegiatan keagamaan siswa kelas XI dan kepribadian siswa kelas XI, kemudian setelah diuji menggunakan metode survey dengan teknik korelasi, subyek penelitian sebanyak 52 responden dengan menggunakan dengan menggunakan teknik pengambilan cluster sampling. Pengambilan data dengan menggunakan instrument angket, wawancara, dan observasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara intensitas mengikui kegiatan keagamaan terhadap kepribadian siswa kelas XI SMA 2 Wonosobo.Skripsi penulis memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh saudara Sidik Kurniawan yakni sama-sama membahas tentang intensitas kegiatan keagamaan.Namun ada pula yakni yang membedakannya terletak pada pengaruhnya terhadap kecerdasan spiritual, sedangkan pada skripsi saudara Sidik Kurniawan pengaruhnya terhadap kepribadian siswa.

  Kajian kedua, penulis merujuk pada skripsi saudara Ziyat Ridlo, Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Progdi PAI IAIN Salatiga pada tahun 2011 yang berjudul “Studi Korelasi antara Inensitas Mengikuti Kegiatan Keagamaan dengan Kepatuhan terhadap Tata Tertib Bagi Siswa SMP N 3 Ambarawa tahun 2011”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peneliti menggunakan pendekatan kuntitatif dengan rancangan studi korelasi serta menggunakan metode angket dan intensitas mengikuti kegiatan keagamaan dengan kepatuhan terhadap tata tertib sekolah.Skripsi penulis memiliki persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh saudara Ziyat Ridlo yakni sama-sama membahas tentang intensitas kegiatan keagamaan.Namun ada pula yakni yang membedakannya terletak pada hubungannya dengan kecerdasan spiritual, sedangkan pada skripsi saudara Ziyat Ridlo hubungannya dengan kepatuhan terhadap tata tertib siswa.

  Kajian yang ketiga, penulis merujuk pada jurnal penelitian yang ditulis oleh Ulfah Rahmawati STAIN Kudus pada tahun 2016 yang berjudul “Pengembangan Kecerdasan Spiritual Santri: Studi terhadap Kegiatan Keagamaan di Rumah TahfizQu Deresan Putri Yogyakarta”. Dalam jurnal ini berisi pentingnya melakukan upaya pengembangan dalam rangka menumbuhkembangkan kecerdasan spiritual dikarenakan kecerdasan ini merupakan kecerdasan tertinggi yang dapat membimbing manusia menemukan makna hidup dengan bermuara pada Tuhan.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Rumah TahfizQu Deresan Putri diklasifikasikan menjadi tiga bagian, pertama kegiatan harian yang meliputi menghafal Al-Qur’an, solat berjama’ah diawal waktu, solat tahajud, solat rawaib, solat dhuha, puasa sunnah, sedekah, zikir, dan diniyah. Kedua, kegiatan mingguan, yang meliputi: membaca surat al-kahfi, al-waqi’ah, kajian hadis, muhadoroh dan tasmi’, ketiga, kegiatan bulanan yaitu Ta’lim for kids. Dari berbagai kegiatan keagamaan di atas, semuanya merupakan upaya dalam Yogyakarta. Dalam jurnal penelitian yang ditulis oleh Ulfah Rahmawati memiliki persamaan dengan skripsi penulis, yakni sama-sama meneliti kegiatan keagamaan dan kecerdasan spiritual, namun ada yang membedakan yaitu dalam jurnal penelitian oleh saudari Ulfah Rahmawati meneliti dengan metode peneliian field research sehingga meneliti pengembangan kecerdasan spiritual santri sudi terhadap kegiatan keagamaannya di Rumah Tahfizqu Deresan Putri Yogyakarta, akan tetapi dalam skripsi penulis membahas mengenai pengaruh kegiatan keagamaan terhadap kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiayatul Islam Al-Falah Salatiga.

G. Definisi Operasional

  Untuk menghindari interpretasi yang salah dalam membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini perlu di jelaskan istilah yang terkandung dalam judul penelitian.Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 variabel yang terbagi dalam 2 kategori meliputi variabel dependent atau variabel bebas yaitu variabel pertama intensitas kegiatan keagamaan (X), sementara variabel kedua kecerdasan spiritual (Y) merupakan variabel independent atau variabel terikat, yaitu sebagai berikut: 1.

  Intensitas Kegiatan Keagamaan (Variabel X) Intensitas menurut (Poerwadarminto,1978:437) ialah ukuran kekuatan keadaan tingkatan seseorang.Tolak ukur yang kemudian menjadi kebiasaan-kebiasaan atau keseringan seseorang dalam melakukan suatu positif atau negatif.

  Kegiatan mempunyai arti aktivitas, kegairahan, usaha dan pekerjaan.Sedangkan keagamaan berasal dari dari kata “agama” dan “ke- an”.Agama adalah segenap kepercayaan kepada Tuhan dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

  Sedangkan ke-an berarti yang mempunyai arti atau sifat. Dalam arti yang lain agama diartikan sebagai suatu kepercayaan yang dianut oleh manusia dalam usahanya mencari hakekat dan hidupnya dan yang mengajarkan kepadanya tentang hubungannya dengan Tuhan, tentang hakikat dan maksud dari segala sesuatu yang ada (Soeganda Poerbawakatja dan H.A.M. Harahap,

  1982: 8). Jadi, kegiatan keagamaan dapat diartikan segala aktivitas yang mempunyai ciri atau sifat dengan kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian kepercayaan itu.

  Berdasarkandefinisi yang ada diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan keagamaan adalah keseluruhan aktivitas yang berkaitan dengan nilai pendidikan agama yang ditunjukkan dengan cara mengadakan hubungan dengan-Nya dalam bentuk ibadah. Dalam arti yang lain bahwa kegiatan keagamaan adalah suatu kegiatan yang berupa serangkaian aktivitas dalamagama Islam yang diarahkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan keagamaan serta memberikan keteladanan bagi yang melaksanakannya.

  Adapun pengertian intensitas kegiatan keagamaan adalah tingkat mengerjakan sesuatu yang ibadah kepada Allah SWT sebagai wujud pengabdian dan ketaatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi kegiatan yang ada di pondok, yakni: a.

  Mengaji kitab kuning.

  b.

  Sorogan Al-Qur’an.

  c.

  Solat berjamaah.

  d.

  Mujahadah dan tahlil bakda isya’ setiap malam jum’at.

  e.

  Wirid dan Qiyam al-Lail f.

  Khitobah setiap malam jum’atnya.

  g.

  Ziarah ke makam pengasuh PPTI Al-Falah.

2. Kecerdasan Spiritual (Variabel Y)

  Secara konseptual, kecerdasan berasal dari atas gabungan kata yaitu kecerdasan dan spiritual.Kecerdasan berasal dari kata cerdas (dalam bahasa Inggris disebut intelligence dan bahasa Arab disebut al-dzaka’) menurut arti bahasa adalah pemahaman, kecepatan, dan kesempurnaan sesuatu.Dalam arti, kemampuan (al-qudrab) dalam memahami sesuatu secara cepat dan sempurna.Begitu cepat penangkapannya itu sehingga Ibnu Sina, seorang psikolog falsafi, menyebut kecerdasan sebagai kekuatan intuitif (al-bads) (Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir,2002:317). makna dan nilai, yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. SQ adalah landasan yang diperlukan untuk mengfungsikan IQ dan EQ secara efektif. Bahkan, SQ merupakan kecerdasan tertinggi kita. Berikut ini indikator-indikator kecerdasan spiritual: (Danah Zohar dan Ian Marshall, 2007: 14).

  a.

  Mempunyai tingkat kesadaran diri yang tinggi b.

  Kemampuan bersifat fleksibel adaptif secara spontan dan aktif c. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit d.

  Kemampuan menghadapi dan memanfaatkan penderitaan e. Kecenderungan untuk mengaitkan antara hal-hal yang dilakukan berkaitan dengan makna dan nilai

  Berbeda dengan pendapat yang digagas oleh pemikir Islam tentang indikator kecerdasan spiritual, buku Saefullah (2012) yang kemudian digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam menentukan indikator kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah, yakni: a.

  Memiliki arah dan komitmen hidup yang diyakini b.

  Selalu merasa diawasi oleh Allah SWT c. Cenderung bersikap pada kebaikan d.

  Berjiwa besar Memiliki sikap empati kepada orang lain f. Memiliki prinsip dalam hidupnya

  Jadi, yang dimaksud kecerdasan spiritual santri yaitu kemampuan yang sempurna dari perkembangan akal dan budi santri untuk memikirkan dan berperilaku kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren bersifat ketuhanan yang memotivasi lahirnya ibadah dan moral.

H. Metode Penelitian

  Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini,peneliti menggunakan metode, antara lain:

1. Pendekatan

  Penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2010:8).

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-

  Falah Salatiga tepatnya di Jl. Bima No.2, Kel.Dukuh, Kec.Sidomukti, Salatiga, Kode Pos 50722.Penelitian ini dan dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2016.

  3. Populasi dan Sampel Penelitian a.

  Populasi sasaran penelitian dan pada populasi itu hasil penelitian diberlakukan.Populasi itu bisa manusia dan bukan manusia (Arikunto, 2005:93).

  Berdasarkan penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah santri PPTI Al-Falah Salatiga berjumlah 450 santri, dengan rincian sebagai berikut: 1)

  Santri putra: 165 orang = 37 % 2)

  Santri putri : 285 orang = 63% b. Sampel

  Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti secara mendalam. Ada beberapa rumus yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menentukan jumlah anggota sampel.Jika peneliti mempunyai beberapa ratus subjek dalam populasi, mereka dapat menentukan kurang lebih 10-15% atau 20-25% dari jumlah subjek tersebut.Jika anggota subjek dalam populasi hanya 100-150 orang, dan dalam pengumpulan data peneliti menggunakan angket, sebaiknya subjek dalam jumlah itu diambil seluruhnya (Arikunto, 2005:94-95).

  Karena subjek dalam penelitian ini adalah santri putri dan putra yang mengikuti kegiatan keagamaan sejumlah 450 santri, maka penulis menetapkan sampelsebanyak 20% dari semua santri, yakni didapati 90 santri, dengan rincian sebagai berikut:

  Santri putra: 20% x 165 = 33 santri 4)

  Santri putri: 20% x 285 = 57 santri Peneliti menggunakan teknik random sampling (sampling secara acak), yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu di dalam pengambilan sampelnya (Arikunto, 2005:98). Alasan mengapa peneliti menggunakan teknik random sampling, karena jumlah responden yang diteliti banyak, sehingga disesuaikan dengan kemampuan peneliti yaitu pengambilan secara acak.

4. Metode Pengumpulan Data

  Agar penelitian sesuai dengan yang diharapkan, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data, yaitu: a.

  Angket Angket merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respon dengan permintaan pengguna. (Arikunto, 2005: 103).Model angket yang penulis gunakan adalah angket tertutup, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.

  Metode ini peneliti gunakan untuk mencari data tentang intensitas kegiatan keagamaan dan kecerdasan spiritual santri.

  b.

  Observasi yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner karena observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiono, 2010:144). Metode ini digunakan untuk melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti, baik untuk mengumpulkan data tentang kegiatan santri di Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al- Falah.Observasi yang penulis ambil adalah observasi yang dilakukan dengan cara keterlibatan observer dalam penelitian data tentang kegiatan pondok pesantren.

  c.

  Dokumentasi

  Dokumen merupakan catatan atau peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen dapa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seserang (Sugiyono, 2010:240).Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data mengenai gambaran umum lokasi penelitian.

5. InstrumenPenelitian

  Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sisematis dan dipermudah olehnya (Arikunto, 2005:101).

  Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitiannya berupa angket untuk masing-masing variabel.

  Ada dua alat ukur yang akan dibuat peneliti yaitu angket intensitas penelitian (angket) yang peneliti buat, mengacu pada variabel-variabel di bawah ini: a.

  Variabel X: Angket I digunakan untuk mengetahui intensitas kegiatan keagamaan yang mencakup indikator:

  1) Keaktifan mengaji kitab kuning setiap hari tiga kali, yaitu seiap bakda ashar, isya’ dan subuh

  2) Keaktifan mengikuti sorogan Al-Qur’an setiap hari yaitu bakda manghrib

  3) Kewajiban melaksanakan solat berjama’ah setiap waktu solat, kecuali dhuhur dan ashar, solatnya di sekolah atau kampus masing-masing

  4) Keharusan aktif mengikuti mujahadah dan tahlil seminggu sekali yaitu setiap malam jum’at bakda maghrib

  5) Kesadaran santri untuk melanggengkan wiridan setiap bakda solat fardhu dan melaksanakan qiyam al-lail (tahujud)

  6) Kewajiban aktif mengikuti kegiatan khitobah seminggu sekali yaitu seiap malam jum’at bakda mujahadah dan tahlil

  7) Kewajiban aktif mengikuti ziarah pengasuh PPTI Al-Falah seminggu sekali yaitu setiap jum’at pagi

  8) Ketertiban dan ketepatan waktu setiap mengikuti kegiatan

  9) Memprioritaskankegiatan keagamaan dibandingkan kegiatan luar pondok pesantren

  10) Kedisiplinan dalam mengikuti kegiatan keagamaan

Tabel 1.1 Tabel Indikator Intensitas Kegiatan Keagamaan No Indikator No. Item Jumlah

  1 Keaktifan mengikuti kegiatan keagamaan 1,4,5, 6, 7, 8, 9, 13

  8

  2 Ketertiban danketepatan waktu setiap mengikuti kegiatan keagamaan

  2, 3, 14,

  15

  4

  3 Memprioritaskan kegiatan keagamaan 10, 11, 12

  3 b.

  Variabel Y: Variabel terhadap dalam penelitian ini adalah kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah. Indikator- indikator kecerdasan spiritual adalah sebagai berikut: 1)

  Memiliki arah dan komitmen hidup yang diyakini 2)

  Selalu merasa diawasi oleh Allah SWT 3)

  Cenderung bersikap pada kebaikan 4)

  Berjiwa besar 5)

  Memiliki sikap empati kepada orang lain 6)

  Memiliki prinsip dalam hidupnya

Tabel 1.2 Tabel Indikator Kecerdasan Spiritual No Indikator No. Item Jumlah

  1 Memiliki arah dan komitmen hidup yang diyakini 17, 21

  2

  2 Selalu merasa diawasi oleh Allah SWT

  16, 18

  2

  3 Cenderung pada Kebaikan 19, 23

  2

  4 Berjiwa besar 20, 22, 26,

  28

  4

  5 Memiliki empati 24, 29

  2

  6 Memiliki prinsip hidup 25, 27, 30

  3 6.

  Analisis Data Data yang kita perlukan melalui pengumpulan data pada dasarnya adalah untuk menguji hipotesis atau sekurang-kurangnya menjawab pertanyaan penelitian.Artinya, data itu diperlukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.Namun demikian, ini tidak berarti bahwa data secara sengaja diupayakan agar mendukung dan membenarkan hipotesis sekalipun kenyataannya data tersebut bertolak belakang dengan hipotesis.Data tetap bagaimana adanya (Arikunto, 2005:132).

  a.

  Analisis data pendahuluan Dalam penelitian ini unuk mengetahui masing-masing variabel digunakan rumus:

  F P = 100%

  Keterangan: P : Presentasi F : Frekuensi N : Jumlah Responden (Sugiyono, 2010:250) b. Analisis data lanjut

  Analisis selanjutnya yang penulis lakukan antara variabel x dan variabel y yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang ditemukan oleh Karel Pearson.Rumus ini dapat digunakan apabila data kedua variabel berupa data kuantitas (Hadjar, 2014:139).Dalam penelitian ini, kedua data yang dimaksud ialah data dengan variabel x dan variabel y, di mana variabel x adalah kegiatan keagamaan sedangkan variabel y yaitu kecerdasan spiritual santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Al-Falah.Penggabungan antara variabel x dan variabel y digunakan rumus product moment sebagai berikut:

  ∑ − (∑ ) (∑ ) =

  2

  

2

  2

  2 } { }

�{ ∑ − (∑ ) ∑ − (∑ )

  Keterangan:

  : Koefisien pengaruh antara variabel X dan variabel Y X : Jumlah variabel X Y : Jumlah variabel Y

  2

  : Kuadrat dari variabel X

  2

  : Kuadrat dari variable Y N : Banyaknya sampel penelitian

  XY : Product dari variable X dan Y : Jumlah

  ∑ I.

   Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan pembahasan dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan sistematika sebagai berikut:

  BAB I : PENDAHULUAN Dalam Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini berisi teori tentang: A. Kegiatan Keagamaan 1. Mengaji Kitab Kuning 2. Sorogan Al-Qur’an

  3. Solat Jamaah 4.

  Mujahadah dan tahlil setiap malam jumat 5. Khitobah/ Al-Barzanji yang bergiliran setiap malam jum’atnya

  6. Ziarah ke makampengasuh PPTI Al-Falah B. Kecerdasan Spiritual 1.

Dokumen yang terkait

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM PENGARUHNYA TERHADAP PREjTASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN 20072008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agam

0 0 130

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 102

PENGARUH INTENSITAS MEMBACA AL-QUR’AN BERDZIKIR DAN MENJAGA WUDHU TERHADAP PENGENDALIAN EMOSI SANTRI DI PONDOK PESANTRENTARBIYATUL ISLAM (PPTI) AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 149

SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMAL FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 125

PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN SHALAT TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL SISWA DI MTS AL HADI GIRIKUSUMO MRANGGEN DEMAK SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 124

PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KECERDASAN SPIRITUAL DALAM IBADAH PUASA PERSPEKTIF TASAWUF SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 126

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 170

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNA LARAS DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 158

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SANTRI PONDOK PESANTREN AL-FALAH SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 132

UPAYA PEMBINAAN KECERDASAN SPIRITUAL SANTRI PONDOK PESANTREN ASSALAFIYAH NURUL YAQIIN, KELURAHAN BEJEN, KECAMATAN KARANGANYAR, KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 124