UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI MANUSIA SEBAGAI PESERTA DIDIK KAJIAN SURAT AL-ISRO’ AYAT 70 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

UPAYA PENGEMBANGAN POTENSI MANUSIA SEBAGAI

PESERTA DIDIK KAJIAN SURAT AL-

  ISRO’ AYAT 70

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

MUHAMAMAD LUTFI ASNAWAN

  

NIM: 111-12-244

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

MOTTO

Hidup Itu Melawan Arus, Hanya Sampah Dan Ikan Mati Yang

Ikut Arus (EMHA.AinunNajib) PERSEMBAHAN Alhamdulillahirabbil’alamin dengan rahmat dan hidayah Allah, Skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini saya persembahkan kepada :

  1. Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan kasih sayang dari kecil hingga saat ini dan selalu memberikan nasehat serta mendukung setiap langkahku.

  2. Seluruh saudara dan kawan di PP AL ISLAH yang selalu meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan semangat yang selalu memberikan motivasi, serta seluruh teman-temanku yang selalu mendukung dan bersama dalam setiap langkah.

3. Teman-teman PAI G yang telah memberikan pengalaman hidup yang luar biasa.

  

ABSTRAK

  Muhammad Lutfi Asnawan. 2017 .”Pengambangan Potensi Manusia Sebagai

  Peserta Didik Kajian Surat al- Isro’ ayat 70”.Program Studi S1 PAI

  Institut Agama Islam Negeri.Pembimbing Dra Ulfah Susilawati, M.SI Kata Kunci: Perkembangan Potensi, Pendidikan

  Para Mufasir berpendapat bahwa makna dari ayat 70 dalam surat al Isro’ menyatakan bahwa, sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan, Allah memberikan keistimewaan bagi manusia berupa dikaruniakanya potensi atau kemampuan bagi setiap indifidu diantaranya potensi fisik yang bagus, potensi berupa kemampuan berfikir, potensi kecerdasan yang menjadikan kedudukan manusia lebih tinggi dibanding mahluk lainya, selain itu karunia yang diberikan adalah di ciptakanya bumi, lautan serta alam seisinya untuk di ambil manfaatnya bagi manusia. tugas dari manusia adalah mengembangkan kemampuan yang ada dalam diri mereka serta memanfatkan karunia yang telah diberikan sebagai jalan untuk menambah ketakwaan terhadap Allah.

  Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah memahami serta mengetahui adanya proses perkembangan potensi manusia, serta mengetahui strategi dalam mendidik indifidu agar perkembngan potensi yang dimiliki dapat berjalan secara optimal.

  Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research ), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur-literatur. Pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mendalami dan mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literature baik buku, jurnal, majalah, Koran ataupun karya tulis lainnya yang relevan dengan topic penelitian.

  Hasil penelitian mengenai pendapat para Mufassir diketahui bahwa setiap indifidu memiliki potensi berupa potensi fisik, potensi berfikir dan Kecerdasan meliputi kecerdasan matematis, bahasa, musikal, ruang, gerak, interpersonal, sosial dan spiritual. Peran pendidikan dalam upaya pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik diperlukan. Upaya yang dilakukan adalah berupa pengarahan dan pendampingan bagi peserta didik dalam proses belajar. meliputi pendidikan sesui dengan macam-macam potensi yang dimiliki, pendidikan sesui dengan taraf perkembangan serta pendidikan yang sesuai dengan bakat dan minat peserta didik.

  KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad yang telah kita nanti- nantikan syafa’atnya kelak di yaumul kiyamah. Segala syukur penulis panjatkan sehingga dapat menyelesaikan tugas skripsi ini dengan judul “Pengembangan Potensi Manusia sebagai Peserta Didik Kajian Surat al- Isro’ Ayat 70.

  Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, sehingga dalam menyelesaikannya penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancer. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

  Keguruan 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

  Islam 4. Ibu Dra Ulfah Susilawati, M.SI. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Dr.Mukti Ali,S.Ag.M.Hum. selaku pembimbing akademik.

  6. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini.

  7. Bapak, ibu, keluarga, dan seluruh pihak yang selalu mendorong dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, September 2017 Penulis

  Muhammad Lutfi Asnawan NIM. 111-12-244

  DAFTAR ISI COVER ..................................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

  BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ................................................................... 1 B. RumusanMasalah ........................................................................... 8 C. TujuanPenelitian ............................................................................ 9 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9 E. MetodePenelitian............................................................................ 9 F. SistematikaPenulisan ..................................................................... 10 BAB II KERANGKA TEORI A. Pengertian Potensi Manusia ........................................................... 13 B. Diskripsi Surat al Isro’ ................................................................... 31 C. Pendidikan Sebagai Upaya Pengoptimalan Potensi Anak ............. 33 D. Ruang Lingkup Pendidikan ............................................................ 36 E. Faktor Pendorong Dalam Upaya Pendidikan Anak ....................... 37 BAB III Diskripsi Surat al Isro’ Ayat 70 A. Diskripsi Surat al Isro’ Ayat 70 Menurut Pendapat Para Mufasir . 40 B. Munasabah Surat al-Isro’ ayat 70 .................................................. 48

  BAB IV PEMBAHASAN A. Pendapat Para Mufasir Tentang Potensi Manusia Dalam Surat

  al Isro’ Ayat 70..................................................................................... 62 B.

  Upaya Pengembangan Potensi Manusia ........................................ 75

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .................................................................................... 94 B. Saran-Saran ................................................................................... 94 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi 2. Lembar Konsultasi Skripsi 3. Daftar Nilai Skk 4. Curriculum Vitae

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Agama Islam adalah Agama yang ajaranya di wahyukan

  kepada Nabi Muhammad melalui perantara malaikat jibril, dengan al- Qur’an sebagai dasar hukumnya.kedudukan al-Qur’an dalam Islam adalah sebagai pedoman bagi umat Islam. Dalam al-

  Qur’an terdapat berbagai hal yang dapat dipelajari, baik itu yang sifatnya sebagai petunjuk, sebagai hukum, kisah-kisah terdahulu serta ilmu pengetahuan yang tidak perlu diragukan kebenaranya.

  Sebagai bukti nyata bahwa tidak ada keraguan dalam al- Qur’an telah di jelaskan dalam al- Qur’an, sebagai berikut:

  Redaksi ayat :

           

  Artinya:Kitab(al-

  Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa .(Qs. al-Baqoroh.2:2)

  Al- Qur’an sumber dari semua hukum Islam serta aspek-aspek kehidupan manusia, termasuk dalam aspek pengetahuan.Sehingga dengan mempelajari kandungan yang ada dalam al-

  Qur’an, manusia akan mendapatkan manfaat yang berguna dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Salah satu hal yang dapat dipelajari dan diambil manfaatnya bagi manusia adalah bahwa, dalam al-

  Qur’an dijelaskan mengenai proses penciptaan manusia dengan segala kemampuan dan potensi yang ada pada diri manusia.

  Sungguh Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik- baiknya penciptaan, Hal ini di jelaskan dalam al- Qur’an sebagai berikut:

        

  Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.(QS at-Tin.95:4) Ayat di atas menjelaskan tentang karunia diberikan kepada manusia, karena manusia diciptakan dengan sebaik-baik ciptaan. Bisa juga diartikan bahwa kelebihan yang dikaruniakan kepada manusia yaitu berupa potensi yang ada dalam diri manusia.Hal ini juga dijelaskan dalam al-

  Qur’an sebagai berikut:

  

           

          

  Artinya :“

  Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada

Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang

manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang

diberi bentuk,Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya,

dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah

  .(Qs.al-Hijr:15:28-29)

  kamu kepadanya dengan bersujud

  Dari ayat surat al-Hijr kita tahu bahwa, akan diciptakan makhluk yang dimana Allah memerintahkan kepada malaikat untuk tunduk dan bersujud. hal ini sebagai gambaran betapa istimewanya penciptaan manusia sehingga, malaikat diperintah untuk sujud kepada manusia. makna sujud bukan untuk menyembah namun sebagai penghormatan kepada manusia.

  Penjelasan mengenai alasan malaikat diperintahkan untuk sujud diterangkan dalam al- Qur’an sebagai berikut.

  Redaksi ayat :

  

            

           

     

  Artinya: ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para

  

Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di

muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan

(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya

dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih

dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:

"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui .(Qs al-

  Baqoroh, 2:30) Ayat di atas menjelaskan tentang manusia sebagai kholifah, tentunya ada alasan yang mendasari hal tersebut. Artinya manusia di jadikan sebagai kholifah dengan kelebihan yang ada dalam diri manusia. Dan hanya pada manusia bukan mahluk yang lain, karena manusia lah yang bersedia dan memiliki kemampuan untuk merealisasikan amanah sebagai kholifah, berikut penjelasan dalam al- Qur’an mengenai keutaman manusia sehingga di jadikan kholifah.

  Redaksi ayat :

  

        

          

  Artinya : Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat

  

kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan

untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya,

dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu

amat zalim dan amat bodoh .( QS al-Ahzab, 33: 72).

  Amanat yang di berikan kepada manusia tentunya tidak mudah, dalam ayat al- Qur’an yang di paparkan di atas dijelaskan bahkan langit, gunung, dan bumi tak sanggup untuk memikul amanat sebagai kholifah. dan kepada manusia amanat itu di berikan. alasan mengapa manusia mampu untuk memikul amanah tesebut tentunya menjadi hal yang menarik untuk di pelajari.

  Hal-hal yang mendasari kemampuan manusia serta potensi apa saja yang ada dalam diri manusia sehingga manusia mampu untuk menjadi kholifah.

  Potensi manusia terdiri dari empat pokok utama yaitu: Pertama,

  Potensi berfikir artinya manusia memiliki potensi berfikir, karena manusia memiliki kemampuan dan potensi otaknya untuk berfikir.

  Logikaya bahwa manusia setiap manusia memiliki kemampuan untuk belajar informasi

  • –informasi serta hal baru, menghubungkan berbagai informasi, serta menghasilkan pemikiran baru.setiap manusia memiliki Potensi berbeda dalam kemampuan berfikirnya, semakin besar potensinya maka semakin besar kemampuanya untuk menyerap dan
mengembangkan pengetahuanya. Manusia yang memiliki kemampuan besar dalam potensi ini cenderung akan memiliki kemampuan ilmiah yang tinggi, mampu membaca lebih cepat dari rata

  • –rata, memiliki kemampuan yang bagus dalam belajar, mampu berfikir abstrak, mampu berkomunikasi verbal yang baik.

  Kedua , Potensi emosi artinya setiap manusia memiliki potensi

  cita rasa, artinya manusia mampu untuk memahami perasaan orang lain, memahami perasaan mahluk lain, memahami suara alam, ingin mencintai dan dicintai, memperhatikan, menghargai dan dihargai, cenderung menyukai keindahan.

  Ketiga , Potensi fisik adalah potesi yang terkait dengan raga

  manusia, salah satu hal yang melatar belakangi anjuran setiap muslim belajar memanah, berkuda dan berenang adalah upaya dalam pengoptimalan potensi fisik. Dalam realitanya banyak manusia yang mempunyai potensi fisik yang luar biasa sehingga manusia mampu untuk melakuakan hal-hal diluar kemampuan rata-rata manusia umumnya. Manusia yang memiliki potensi bagus dalam fisik biasanya unggul dalam kegiatan yang berhubungan dengan fisik semisal olahraga.

  Keempat , Potensi sosial adalah kemampuan penyesuaian diri

  dan mempengaruhi orang lain. Kemampuan ini didasari dengan kemampuanya belajar dalam ketrampilan dan pengetahuanya. Dalam bidang kepemimpinan seseorang yang memiliki kemampuan sosial yang baik akan sangat mudah untuk beradaptasai serta mampu mempengaruhi orang lain untuk mengikuti nya.( Fuad, 2003:89).

  Dari pemaparan di atas pokok dari penelitian ini adalah, upaya dalam pengembangan keempat komponen potensi tersebut dapat diperinci dalam klasifikasi potensi manusia meliputi potensi otak atau intelektual, potensiemosi atau kecerdasan emosi, potensi fisik atau kecerdasan fisik, potensi spiritual atau kecerdasan spiritual.

  Dalam al- Qur’an di jelaskan mengenai fitrah pada diri manusia dalam surat ar-Rumm ayat 30 sebagai berikut:

  

             

          

  Artinya : Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Qs Ar-Rum 30:30)

  Manusia dilahirkan dengan segenap aspek jasmani dan rohani serta kemampuan yang ada pada kedua aspek tersebut. Pengarahan dan pendidikan diperlukan untuk membentuk dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak.

  Manusia merupakan mahkluk yang tidak bisa terlepas dari pendidikan, yaitu sebagai pelaku pendidikan itu. Dengan kata lain, manusia adalah makhluk yang senantiasa terlibat dalam proses pendidikan, baik yang dilakukan terhadap orang lain maupun terhadap dirinya sendiri (Sukardjo, 2009:1) Proses pendidikan dapat memberi pengalaman dan pemahaman hal

  • –hal baru yang belum dimengerti. Pendidikan merupakan sarana bagi manusia untuk berkembang serta mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam setiap diri indifidu.

  Hal yang menarik dalam mempelajeri potensi adalah bahwa potensi merupakan dasar dari perkembangan manusia, dengan mengembangkan potensi dalam upaya menjadikan indifidu yang lebih baik. hal ini mendasari penulis untuk meneliti tentang upaya pengembangan potensi manusia melalui pendidikan dengan kajian

  Suratal- Isro’ ayat 70, sebagai berikut:

  Redaksi ayat :

  

         

       

  Artinya :Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,

  

Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki

dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang

.

sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (Qs al-

  Isro’,17:70) Bila dipahami maka dalam Surat al-

  Isro’ ayat 70, mencakup mengenai kemulyaan manusia. Serta kelebihan pada diri manusia dari makhluk lain, kelebihan berupa potensi yang ada dalam diri manusia. Hal ini dijelaskan dalam penafsiran para mufasir menjelaskan mengenai . makna dan tafsir dari Surat al- Isro’ ayat 70 tersebut

  Tafsir Al-Lubab karya M. Quraish Shihab juga menjelaskan mengenai tafsir Suratal- Isro’ Ayat 70. Bahwa Allah dengan sumpahNya, Sungguh Allah telah memuliakan anak cucu Adam dengan bentuk tubuh yang bagus, kemampuan berbicara dan berfikir, serta berpengetahuan dan memberi mereka kebebasan untuk memilah dan memilih. Allah mengangkat mereka dari darat dan lautan dengan alat transportasi yang ditundukan kepada mereka., atau Allah ilhami mereka pembuatanya agar manusia dapat menjelajai bumi dan angkasa yang kesemuanya di ciptakan Allah untuk mereka.(Shihab 2012:252)

  Karena di ketahui bahwa potensi merupakan fitrah manusia karena setiap manusia lahir dengan potensi yang ada dalam dirinya. serta perlunya proses dalam berkembang menjadi maksiamal, maka hal tersebut yang mendasari pembahasan mengenai upaya pengembangan potensi manusia sangat diperlukan adanya.

  Berdasar latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut dengan mengambil tema.

  Pengembangan Potensi Manusia sebagai Peserta Didik Kajian Surat al- Isro’ Ayat 70.

B. Rumusan Masalah

  Berdasar latar belakang yang di paparkan maka yang menjadi pokok pembahasan ini adalah :

1. Bagaimana pendapat para mufasir tentang Surat al-Isro’ Ayat 70.

  2. Bagaimana pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik sesuai dengan al-Q ur’an Surat al-Isro ayat 70.

C. Tujuan Penelitian 1.

  Manfaat Teoritik Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi pendidik dan bagi orang tua pada khusunya, terutama mengenaibagaimana mengembangkan potensi peserta didik.

2. Manfaat Praktik

  a) Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik.

  b) Memberikaan motivasi dan dorongan serta contoh dalam upaya mengembangkan potensi manusia sebagai peserta didik.

D. Metode penelitian

  Karena jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research ), maka data yang diperoleh bersumber dari literatur-literatur.

  Pengumpulan data-data dengan cara mempelajari, mendalami dan mengutip teori-teori dan konsep-konsep dari sejumlah literatur baik buku, jurnal, majalah, koran ataupun karya tulis lainnya yang relevan dengan topik penelitian. Maka penulis membagi sumber data menjadi dua bagian:

1. Sumber data primer, yaitu al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad yang berkaitan dengan pengembangan potensi manusia.

  2. Sumber data skunder, yaitu tafsir-tafsir al-Qur’an yang berkaitan, serta karya-karya para ahli yang membahas tentang segala hal yang berkaitan dengan pembahasan pokok.

  E. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data. untuk memperoleh data dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi. metode dokumentasi adalah dengan mencari data mengenai hal-hal, variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.

  (Suharsimi, 1993: 234) Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencari dan mengumpulkan buku yang menjadi sumber data primer dan sekunder yang relevan. Setelah data terkumpul maka dilakukan penelaahan serta sistematis dalam hubungannya dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data atau informasi untuk bahan penelitian.

  F. Metode Analisis Data

  Untuk melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode tahlili, Metode tahlili adalah metode tafsir yang menjelaskan ayat-ayat al-

  Qur’an dari seluruh aspeknya dan mengungkapkan maksudnya secara terperinci sesuai urutan ayat dan surat dalam mushaf Utsmani.

  Mufassir memulai uraiannya dengan mengemukakan arti kosa kata

  yang diikuti dengan penjelasan mengenai arti global ayat, dan menjelaskan hubungan maksud ayat-ayat tersebut satu sama lain, menbahas asbabunnuzul jika ada, dan menyampaikan dalil-dalil dari Hadis (Budihardjo, 2012:132) G.

   Sistematika Pembahasan

  Sistematika penulisan skripsi merupakan suatu cara menyusun dan mengolah hasil penelitian dari data serta bahan-bahan yang disusun menurut susunan tertentu, sehingga menghasilkan kerangka skripsi yang sistematis dan mudah dipahami, sistematikanya disusun sebagai berikut:

  Bab pertama, merupakan pendahuluan yang memaparkan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Selain itu juga membahas tentang manfaat penelitian yang diangkat dalam topik pembahasan dan metode penelitian.

  Bab kedua, memaparkan tentang pengertian Surat al- isro’ yang meliputi penjabaran surat, kandungan ayat,makna potensi, serta potensi yang dapat dikembangka dan hubungan dengan pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik

  Bab ketiga, berisi pengertian Qs. al-I sro’ ayat 70 meliputi Munasabah ayat, asbabunuzzul dan pendapat para muffasir.

  Bab keempat, berisi tentang analisis pengembangan potensi manusia sebagai peserta didik dalam telaah al- Qur’an Surat al-Isro’ ayat

  70. Bab kelima, berisi tentang kesimpulan dan saran atas pembahasan yang telah diuraikan dalam penelitian, dan diteruskan dengan penutup serta daftar pustaka.

BAB II . A. Pengertian Potensi Manusia Dalam upaya pengembangan potensi manusia perlu di pahami

  beberapa upaya serta setrategi yang harus dilakukan, namun sebelum mengkaji lebih jauh mengenai upaya pengembangan potensi manusia perlu diketahui tentang penengertian dari potensi manusia serta macam macam potensi yang dapat di kembangkan. Potensi bisa disebut sebagai kekuatan, energi atau kemampuan yang terpendam yang dimiliki dan belum dimanfaatkan secara optimal.(Prihabdi 2004:6)

  Potensi manusia secara umum diartikan sebagai kemampuan yang dimiki manusia yang dapat dikembangkan dan di optimalkan, jadi potensi dapat juga diartikan sebagai kemampuan dasar yang dimiliki manusia dan untuk mengoptimalkannya manusia harus mengembangkan serta melatihnya.

  Karena potensi dasar setiap indifidu terpendam dalam diri maka perlu pengalaman serta upaya untuk mengembangkan potensi tersebut salah satunya melalui pendidikan.

  Sesuai dengan penjelasan di atas penulis mencoba untuk mengulas mengenai potensi yang di berikan kepada manusia dengan dasar salah satu ayat dalam suratal- Isro’ ayat 70 sebagai berikut:

  Redaksi ayat:

  

           

      

  Artinya : “dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,

  

Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari

yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang

sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Qs. al-

  Is ro’.17:70) Kandungan dalam Ayat yang membahas tentang kemulyaan manusia dengan segenap potensi berupa kelebihan atas kebanyakan makhluk yang lain. kelebihan yang dimiliki manusia merupakan karunia yang begitu berharga. selain membekali manusia dengan potensi yang ada dalam diri manusia, dalam surat al-I sro’ ayat 70 juga di jelaskan mengenai karunia Allah berupa rizki yang baik.

  Allah telah memuliakan anak cucu Adam, mulia di sini adalah dimana penciptaan manusia dalam satu kesatuan yang utuh dengan bekal potensi yang ada pada diri manusia,artinya bahwa kemampuan dalam diri manusia menjadikan manusia lebih unggul bila di bandingkan dengan makhluk lainya. namun demikian potensi yang unggul dalam diri manusia hanya dapat dioptimalkan jika manusia itu mau mengembangkan potensinya. Banyak faktor yang mendukung perkembangan potensi tesebut meliputi faktor dalam diri manusia seperti kecerdasan dll, adapun faktor pendukung lainya adalah faktor pendidikan baik itu pendidikan formal di sekolah maupun informal seperti keluarga, masyarakat dan lingkungan. Penjelasan lain mengenai kemulyaan manusia juga terdapat dalam al-Quran.

  Redaksi ayat :

        

  Artinya: Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .(Qs-at Tin 95:4). Dalam al-

  Qur’an juga menjelaskan tentang kedudukan manusia serta kemulyaan manusia bila di sandingkan dengan makhluk ciptan Allah lainya.

  Redaksi ayat :

  

            

         

  Artinya: “dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para

  

Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari

tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,

Maka apabila aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup

kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, Maka tunduklah kamu kepadanya

dengan bersujud .(Qs. al-Hijr.15:28-29).

  Dalam al- Qur’an juga menjelaskan tentang karunia yang di berikan bagi manusia sebagai bentuk rahmat dan karunia yang Allah beriakan bagi manusia.

  Redaksi ayat:

  

             

    ;

  Artinya dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit

dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.

  

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda

(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (Qs- jadsiah. 45:13).

  Dalam al-Quran juga dijelaskan kedudukan manusia sebagai khalifa di muka bumi.

  Redaksi ayat :

  

            

            

    

  Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat:

  

"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi."

mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi

itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan

darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui

  ( apa yang tidak kamu ketahui. " Qs. al-Baqoroh. 2:30)

  Hal yang dapat di ambil dari pemaparan beberapa ayat yang menjelaskan tentang keistimewaan manusia adalah, meningkatkan rasa syukur terhadap segala nikmat yang telah diberikan kepada manusia. sebagai bentuk Kuasa Allah atas segala apa yang telah diciptakan.bentuk dari rasa syukur terhadap segala nikmat yang diberikan adalah dengan memanfaatkan potensi yang ada dengan baik, artinya sebuah upaya meningkatkan potensi anak sebagai peserta didik adalah sebuah upaya pendampingan indifidu dalam memanfaatkan potensi dalam diri anak hingga mencapai proses pendewaasaan dengan kematangan diri yang maksimal, serta mampu untuk mandiri..

  Potensi dalam diri manusia di katagorikan dalam empat instrumen, pertama, insting(al- Gharizah), indra (al- Hawas), kognisi (al-

  ‘Aql).serta

  fisik (al-Jasad). Potensi tersebut mampu untuk dikembangkan manusia dalam mempertajam kemampuanya, hal ini lah yang membuat kemampuan manusia dapat berbeda beda tergantung sejauh mana manusia tersebut mampu mengembangkanya.(Hude.2006:95) a.

  Instink (al-Gharizah) Pada saat lahir, tangisan bayi sebagai pertanda bahwa bayi tersebut hidup. hal yang di perhatiakn bahwa tangisan tersebut terjadi ketikan belum ada siapapun yang mengajari dan belum pernah dilakuakan sebelumya, namun hal tersebut terjdi kepada semua bayi yang lahir dengan instink yang secara sepontan dilakukan oleh bayi tersebut. Dengan tagisan pula bayi mampu untuk mengkomunikasikan kemauanya kepada orang di sekitarnya, perkembangan selanjutnya adalah kemampuan untuk menyusu, saat lapar bayi akan menangis dan merupakan ekspresi khas ketika lapar akan menangis, dan ketika sang ibu memberikan ASI kepada bayi secara sepontan bayi akan merespon dengan mengecap dan menyusu pada ibunya tanpa ada yang mengjarinya sebelumnya. Dalam kejadian kejadian di atas sebagai bukti adanya potensi yang diberiakan kepada manusia berupa instink. Dalam pandangan psikolog instink dikenal dengan istilah dorongan dalam diri manusia berupa bawaan lahir dalam melakukan sesuatu, semisal dorongan untuk bertahan hidup, melahirkan perilaku menghisap ASI kemudian makan dan minum, dorongan untuk mendapatkan keturunan kemudian muncul perilaku seksual.(Hude 2006:96) Dalam al- Qur’an dijelaskan tentang hal ini.

  Redaksi ayat : 

  

        

         

       

  Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan

  

kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang

banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan

sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah

) (Qs al-Imron.3:14). tempat kembali yang baik (surga

  Instink di butuhkan manusia dalam kehidupan untuk mendorong tingkah laku yang diperlukan sebagai upaya mempertahankan kehidupan.

  Instink mendorong manusia berlaku sesuai dengan fitrah manusia yang telah digariskan. instink merupakan satu dari macam-macam potensi yang sudah dan langsung mampu di aplikasikan dalam kehidupan, seperti di jelaskan pada pemaparan di atas yaitu fenomena tangis bayi ketika lahir. Potensi instink ini akan berkembang dengan sendirinya sejalan dengan pertumbuhan manusia serta pertumbuhan kedewaasaan manusia. dapat diambil kesimpulan bahwa cara mengembangkan potensi instink ini adalah dengan mengasah ketajaman instink melalui pengalaman dalam hidup, karena instink merupakan respons sepontan yang langsung menanggapi dalamprilaku manusia sehari-harinya.

  b.

  Indra (al hawas) Potensi kedua yang diberikan pada manusia adalah indra, merupakan anugrah yang sangat bermanfaat bagi manusia, dengan indra manusia bisa menjalankan aktifitas sehari hari dengan mudah. Manusia dapat bergerak ke arah mana saja yang di kehendaki tanpa khawatir akan tersesat dan tak mampu kembali. mendapatkan berbagai pengalaman berharga serta pengetahuan dengan berinteraksi dengan lingkunganya. mengenal berbagai macam rasa serta suara dan sebagainya.(Hude 2006:97)

  Pada umunya kita mengenal lima indra pada diri manusia (panca indra), yaitu pengelihatan, pendengaran, pengecap dan perasa namun sebenarnya masih ada beberapa indra lagi yang kurang populer seperti indra keseimbangan yang terletak pada lorong dalam telinga, indra kinestetik di persendian. dua indra tersebut bermanfat dan berfungsi sebagai pengorganisasian gerak tubuh kita. berikut merupakan penjelasan dari kelima indra yang ada dalam diri manusia.Penjelasan mengenai lima indra adalah sebagai berikut:

  1) Indra Pengelihatan

  Pengelihatan adalah indra yang berperan penting dalam transformasi pengetahauan. penglihatan normal dapat menyerap berbagai detail informasi berupa bentuk, jarak, tekstur, warna, yang kemudian di kirim dan diolah guna memperoleh informasi dalam otak.(Hude.2006:98)

  Dalam al-Qur ’an indra pengelihatan dikenal dengan (Al-

  Bashor ) dalam al- Qur’an di sebutkan.

  Redaksi ayat : 

  

         

      

  Artinya :Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu

  

dalam Keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi

kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu

bersyukur .(Qs.an-Nahl, 16:78) Hal ini di jelaskan dalam al- Qur’an surat as-Sajdah ayat 17.

  Redaksi ayat :

  

            



  Artinya :“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat

  

yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka,

atas apa yang mereka kerjakan .(Qs as-Sajdah 17).

  2) Indra Pendengaran

  Pendengaran merupakan indra yang berguna dalam menyerap informasi dari sekeliling kita. melalui pendengaran, kita dapat mengetahui dan membedakan berbagai jenis suara yang muncul dan merambat melalui telinga. pendengaran menjadi salah satu istrumen yang penting dalam diri manusia, pendengaran dapat terjadi melalui mekanisme yang sangat kompleks dalam rongga telinga. Kemudian informasi yang diterima di kirim keotak kemudian di olah dan di identifikasi jenis suara yang diterima.(Hude.2006:102).

  Dalam al- Qur’an hal ini dijelaskan.

  Redaksi ayat :

  

          

         

  Artinya :”Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan

  

lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat, mereka

menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar

suara) petir,sebab takut akan mati. dan Allah meliputi orang-orang

yang kafir .(Qs.al-Baqoroh.2:19)

  3) Indra Penciuman

  Penciuman merupakan anugrah yang berfungsi untuk membedakan bermacam-macam aroma yang ada disekitar serta aroma di alam sekitar. Dengan potensi indra penciuman ini manusia mampu untuk mengenal dan membedakan bermacam aroma yang di hirupnya.(Hude.2006:102) Penjelaskan dalam al-

  Qur’an mengenai, adanya potensi dari indra penciuman dalam dii manusia Redaksi ayat :

            

  Artinya : “Di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma

Dokumen yang terkait

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAQ ANAK TERHADAP ORANG TUA KAJIAN SURAT AL ISRA’ AYAT 23-24 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 2 110

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM ALQUR’AN SURAT AL-INSAN AYAT 24 DAN SURAT AS-SYUURA AYAT 43 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 100

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER SURAT AL-AN’AM AYAT 151-153 DAN PENERAPANNYA DALAM PAI SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 2 105

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM SURAT AL-FURQON AYAT 63-67 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (SI)

1 0 80

SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK (Telaah Hadis Fitrah Manusia) Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 91

PENDIDIKAN KARAKTER BERTANGGUNG JAWAB MENURUT AL-QUR’AN SURAH LUQMAN AYAT 16 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 84

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QUR’AN SURAT AL-AN’AM AYAT 151-153 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

1 0 117

PERAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK (TELAAH SURAT AN-NAHL AYAT 78) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 83

KONSEP PENDIDIKAN SEKSUAL BAGI REMAJA (KAJIAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM) SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 1 116

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA ANAK PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 184