NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER SURAT AL-AN’AM AYAT 151-153 DAN PENERAPANNYA DALAM PAI SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

SURAT AL- AN’AM AYAT 151-153

  

DAN PENERAPANNYA DALAM PAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

Oleh

ZAHRA RIDHO HASANAH

NIM : 111 12 128

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016 Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I Dosen IAIN Salatiga

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 eksemplar Hal : Pegajuan Naskah Skripsi

  Saudara Zahra Ridho Hasanah Kepada Yth.

  Dekan FTIK Ditempat Assalamu‟alaikum.Wr.Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Zahra Ridho Hasanah NIM : 111-12-128 Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Judul : NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER SURAT AL-

AN‟AM AYAT 151-153 DAN PENERAPANNYA

  DALAM PAI Demikian ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera di munaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu‟alaikum. Wr.Wb.

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda angan dibawah ini : Nama : Zahra Ridho Hasanah NIM : 111-12-128 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) Jalan Lingkar Salatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email:tarbiyah@iainsalatiga.ac.id

  • SKRIPSI

    NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER

    SURAT AL- AN’AM AYAT 151-153 DAN PENERAPANNYA DALAM PAI

    Disusun oleh

  

ZAHRA RIDHO HASANAH

NIM: 111-12-128

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 7 Oktober 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  

MOTO

ا ًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ,اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإَف

  

Maka sesungguhnya disamping ada kesukaran terdapat pula

kemudahan, sesungguhnya didalam kesukaran itu terdapat

kemudahan.

(QS. Al- Insyroh: 5-6)

  

PERSEMBAHAN

Yang utama dari segalanya .....

  

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan

kasih

sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan

ilmu

serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta

kemudahan

yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat

terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan

  

Rasulullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat

kukasihi dan kusayangi.

  

Suamiku Tercinta ....

Belahan jiwaku yang selalu menemaniku dalam keadaan suka

maupun

duka, dan penyemangatiku, dan yang selalu mendukungku hingga

tugas akhir ini selesai.

  

Ibunda dan Ayahanda Tercinta ....

Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada

terhingga kupersembahkan karya karya kecil ini kepada ibu dan

ayah yang telah memberikan, kasih sayang serta dukungan, dan

cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat

kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta

dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk

membuat ibu dan ayah bahagia karna kusadar, selama ini bisa

berbuat lebih. Untuk ibu dan ayah yang selalu menyirami kasih

sayang, selalu mendoakan, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.

  

Buat temanku ....

Buat temanku terima kasih atas bantuan, doa, dan nasehat, tak

ada yang bisa kuucapkan kecuali kata terima kasih. Mereka

temanku yang

termanis dan tersayang Ibu Sri Muftiah, adik Amik, Nurul

  

Robikah, Isnina dan Tri Oktaviani

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntut umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER SURAT AL-AN‟AM AYAT 151-153 DAN PENERAPANNYA DALAM PAI ”.

  Penulis skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bpk. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu pengetahuan

  2. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku ketua jurusan Tarbiyah yang telah memberikan kesempatan yang luas untuk menyelesaikan studi.

  3. Ibu Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I Selaku pembimbing yang telah dengan ikhlas dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian dalam penulisan skripsi ini.

  4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Saltiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai.

5. Ayah dan ibuku yang selalu mendo‟akan dalam hidupku.

  6. Suamiku yang selalu memotivasi dalam penyelesaian skripsi.

  7. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulis skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua ini dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan bagi pengembangan dunia pendidikan khususnya pendididikan agama Islam.

  Amin- amin ya robbal‟alamin

  

ABSTRAK

  Hasanah, Zahra Ridho. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Surat Al-

  An‟am Ayat 151-153 Dan Penerapannya Dalam PAI. Skripsi. Fakultas Tarbiyah

  dan Ilmu Keguruan. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Urifatun Anis, M.Pd.I.

  Kata Kunci: Nilai Pendidikan Karakter , QS. Al-

  An‟am ayat 151-153, Penerapan dalam PAI. Krisis karakter dan watak anak saat ini mengalami dekadensi moral, dengan semakin jauhnya pendidik dan peserta didik, orang tua dan anak dari pendidikan yang berlandaskan Al-

  Qur‟an. Melihat carut-marutnya kondisi moral bangsa, pendidikan karakter menjadi alternatif utama untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan begitu pendidikan karakter menjadi sebuah tema yang urgen pelaksanannya bagi pembangunan bangsa sebab karakter menjadi tolok ukur keberhasilan suatu bangsa.

  Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah penelitian ini adalah 1) Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Q.S AlAn

  ām ayat 151-153?, 2) Bagaimana menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dalam Pendidikan Agama Islam?.

  Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan pendekatan maudlu‟i. Pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi.

  Analisis data dilakukan dengan teknik analisis isi dan analisis semiotik.

  Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai pendidikan karakter dalam Q.S. Al-

  An‟am ayat 151-153. Nilai-nilai tersebut adalah: 1) takwa, kasih

  sayang, tanggung jawab, cinta damai, peduli sosial, dan adil. Nilai takwa yang terdapat pada karakter religius merupakan karakter yang kompleks. Tidak hanya sebatas penyembahan terhadap Allah, tetapi juga berimplikasi pada karakter yang lain. 2) Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dapat diterapkan tidak hanya dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas, tetapi juga lewat lingkungan pendidikannya yaitu sekolah, serta pendidiknya. Dalam pendidikan karakter beberapa model yang dapat dipakai antara lain model tadzkirah, istiqomah, iqra-fikir-dzikir dan refleksi.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... I PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... II PENGESAHAN KELULUSAN......................................................................... III PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... IV MOTTO ............................................................................................................. V PERSEMBAHAN.............................................................................................. VI KATA PENGANTAR ...................................................................................... VII ABSTRAK ..................................................................................................... VIII DAFTAR ISI ..................................................................................................... IX

  BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1 B. Rumusan Masalah

  …...........................................................................5

  C. Tujuan Penelitian ……………………................................................5

  D. Kegunaan Penelitian ..........................................................................6

  E. Metode Penelitian ...............................................................................6

  F. Penegasan Istilah.................................................................................8

  G. Sistematika Penulisan.......................................................................12

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Nilai Pendidikan Karakter...............................................................15 B. Tinjauan Tentang PAI.....................................................................19 C. Nilai-nilai pendidikan karakter Surat Al- An‟am ayat 151-153

  dan Penerapannya dalam PAI.........................................................20

  BAB III : DESKRIPSI PEMIKIRAN A. Tafsir Surat Al- An‟am secara umum..............................................26 B. Pandangan Mufassir tentang surat Al- An‟am Ayat 151-153.........32 BAB VI: PEMBAHASAN A. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Surat Al- An‟am

  ayat 151-153...................................................................................54

  B. Penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Surat Al-

  An‟am

  ayat 151-153 dalam Pendidikan Agama Islam..............................73

  BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan..............................................................................86 B. Saran.........................................................................................86 C. Penutup ....................................................................................87 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................89 DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter sedang gencar-gencarnya dilaksanakan dalam

  program pendidikan nasional belakangan ini. Pembangunan karakter (character

  building ) melalui pendidikan karakter (character education) dipercaya sebagai

  suatu keharusan apabila Indonesia ingin bermetamorfosa menjadi bangsa yang mampu berkompetisi dengan bangsa lain di dunia.

  Pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik agar peserta didik mampu mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga mampu berperilaku sebagai insan kamil (Muchlas Samani dan Hariyanto, 2011: 46). Dengan begitu pendidikan karakter menjadi sebuah upaya untuk mengubah manusia menjadi lebih baik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan.

  Terkait dengan pendidikan karakter Salah satu bapak pendiri bangsa, presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno, menegaskan: “Bangsa ini harus di bangun dengan mendahulukan pembangunan karakter (character building) karena dengan pendidikan karakter inilah yang akan membuat Indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya, serta bermartabat

  ” (Muchlas Samani dan Hariyanto, 2013:1). Di dalam sejarah Islam, Rasulullah Muhammad SAW, juga menegaskan bahwa misi utamanya dalam mendidik manusia adalah untuk mengupayakan pembentukan karakter yang baik (good character) (Abdul Majid, 2013: 30). Akan tetapi dalam prakteknya, pendidikan lebih banyak diorientasikan untuk mengasah otak yang menghasilkan lulusan yang pintar, padahal sisi lain yang harus mendapat perhatian penuh adalah mencerahkan dan menyucikan hati, sehingga dapat menjadi individu yang baik.

  Dalam Konsep pendidikan karakter yang telah dikembangkan di Indonesia sebagai respon terhadap kondisi masyarakat yang menggambarkan bahwa hasil pendidikan nasional belum mengarah, bahkan makin jauh dari tujuan yang telah dirumuskan dalam UU Sisdiknas tahun 2003 (pasal 3), (Darmiyati Zuchdi, 20011 :80). Seperti Saat ini di Indonesia peran pendidikan dalam membentuk manusia yang bertakwa masih jauh dari harapan. Dan upaya pemerintah belum mampu mengatasi problem moral anak bangsa. Berbagai macam psikotropika dan narkotika begitu banyak beredar dikalangan anak sekolah. Lebih mengerikan, penjual dan pembeli juga adalah orang-orang yang berstatus siswa. Mereka menjadi pengedar dan sekaligus juga pengguna. Kehidupan yang rusak seperti ini kerap kali disertai dengan berbagai pesta yang berujung pada tindakan moral di kalangan remaja. Anak-anak remaja ini tidak lagi mempertimbangkan rasa takut untuk hidup rusak, merusak nama baik keluarga dan masyarakat.

  Berbagai tawuran anak sekolah juga telah membuat resah masyarakat di berbagai tempat di beberapa kota besar di Indonesia. Bahkan, kejadian-kejadian sejenis sering kali sulit diatasi oleh pihak sekolah sendiri, sampai-sampai melibatkan aparat kepolisian dan berujung dengan pemenjaraan, karena merupakan tindakan kriminal yang bisa merenggut nyawa. Dan disamping itu etos kerja yang buruk, rendahnya disiplin diri dan kurangnya semangat untuk bekerja keras, keinginan untuk memperoleh hidup yang mudah tanpa kerja keras, nilai materialism menjadi gejala yang umum dalam masyarakat. Daftar ini masih bisa diperpanjang dengan berbagai kasus lainnya, seperti pemerasan siswa terhadap siswa lainnya, kecurangan dalam ujian, dan berbagi tindakan yang tidak mencerminkan moral yang baik (Abdul Majid, 2013: 4)..

  Melihat carut-marutnya kondisi moral bangsa, pendidikan karakter menjadi alternatif utama untuk mengatasi permasalah tersebut. Dengan begitu pendidikan karakter menjadi sebuah tema yang urgen pelaksanannya bagi pembangunan bangsa sebab karakter menjadi tolok ukur keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan karakter menjadi program pendidikan yang wajib dilaksanakan oleh bangsa Indonesia.

  Pendidikan karakter dalam mata pelajaran di sekolah terlebih lagi Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran agama, harus mengusahakan agar nilai-nilai karakter yang diajarkan mampu mengkristal dalam diri peserta didik dan menyentuh pengalaman dalam kehidupan nyata. Pendidikan karakter harus mampu mengolah pengalaman peserta didik ketika melihat maraknya kekejian moral yang terjadi, seperti kasus korupsi, suap-menyuap, bahkan saling membunuh hanya untuk mendapatkan suatu jabatan ataupun harta, padahal dalam Q.S Al-An

  ām ayat 151 ditekankan adanya keharusan manusia untuk menghindari kebejatan moral, baik terhadap Allah maupun sesama manusia (M. Quraish Shihab, 2011: 733).

  Al- Qur‟an turun sedikit demi sedikit. Ayat-ayatnya berinteraksi dengan budaya dan masyarakat yang dijumpainya. Kendati demikian, nilai-nilai yang diamanatkannya dapat diterapkan pada setiap situasi dan kondisi. Nilai-nilai itu sejalan dengan perkembangan masyarakat sehingga Al- Qur‟an dapat benar-benar menjadi petunjuk, pemisah antara yang hak dan batil, serta jalan bagi setiap problem kehidupan yang dihadapi (M. Quraish Shihab, 2002: xviii).

  Al- Qur‟an sebagai sumber ajaran Islam, juga membawa cerita masa lalu seperti kisah para nabi. Dalam Q.S. Al-An

  ām ayat 151-153 memiliki kandungan sepuluh wasiat Allah yang diwasiatkan kepada nabi Musa (M. Quraish Shihab, 2011: 745). Adanya persamaan tersebut semakin menekankan pentingnya pengkajian terhadap tiga ayat ini. Mengingat terjadinya pertikaian di masyarakat yang dilatar belakangi oleh adanya perbedaan agama, seperti yang terjadi dalam kasus Ambon.

  Sepuluh wasiat Allah dalam Q.S. Al-An ām ayat 151-153 tertulis dalam bentuk larangan. Dalam kajian Islam larangan memiliki cakupan luas, dimana larangan itu bisa bersifat terbatas atau tak terbatas. Dalam pembahasan akhlak kalimat-kalimat larangan yang dijumpai dalam nash lebih bersifat tak terbatas, artinya larangan tersebut berlaku tanpa dibatasi waktu. Dalam hal ini penulis melihat bahwa dalam surat Al-An ām ayat 151-153 terkandung nilai-nilai karakter yang juga layak untuk dikaji seiring dengan perkembangan zaman.

  Maka dari itu diharapkan pendidik dan orang tua mencontoh serta dapat mengaplikasikan dalam mendidik anak. Apalah arti seorang anak pintar dan cerdas tapi tidak memiliki hati nurani, angkuh, sombong, tidak mensyukuri nikmat Allah, durhaka kepada kedua orang tua dan menganggap orang lain tidak ada apa-apanya. Pendidik dan orang tua diharapkan mampu untuk mencontoh pendidikan karakter yang terdapat dalam Al- Qur‟an surat Al-an‟am ayat 151-153.

  Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Nilai Pendidikan Karakter Surat Al-An ām Ayat 151-

  153 dan Penerapannya dalam PAI.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Apa saja nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Q.S AlAn ām ayat 151-153?

  2. Bagaimana penerapannya nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dalam Pendidikan Agama Islam?

  C. Tujuan Manfaat Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini diantaranya sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan lebih dalam nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Q.S Al-An ām ayat 151-153.

  2. Untuk menjelaskan bagaimana cara menerapkan nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dalam Pendidikan Agama Islam.

D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritis dan praktis.

  1. Manfaat Teoritis Menambah khasanah keilmuan tentang pendidikan karakter yang sesuai dengan Al-

  Qur‟an, khususnya nilai-nilai pendidikan karakter dalam Q.S. Al-

  An ām ayat 151-153.

  2. Manfaat Praktis

  a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pelaksanaan pendidikan karakter pada umumnya dan Pendidikan Agama Islam pada khususnya.

  b. Dapat memberikan masukan bagi pendidik, peserta didik dan pihak-pihak yang berperan dalam proses pendidikan.

c. Memperkaya wawasan peneliti dan pembaca dalam memahami ayat Al- Qur‟an.

E. Metode Penelitian

  Dalam metode penelitian ini akan dijelaskan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, objek penelitian, metode pengumpulan data, dan analisis data.

  1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library

  research) , yaitu suatu cara kerja tertentu yang bermanfaat untuk

  mengetahui pengetahuan ilmiah dari suatu dokumen yang dikemukaan oleh ilmuan masa lalu maupun sekarang (Kaelan, 2005: 250) Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif sehingga menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, catatan yang berhubungan dengan makna, nilai dan pengertian. Dalam skripsi ini Peneliti menganalisis muatan isi dari objek penelitian yang berupa dokumen yaitu teks tafsir Q.S. Al-

  an‟am ayat 151-153.

  2. Pendekatan Penelitian Skripsi ini menggunakan pendekatan

  Maudlu‟i. Mawdhu‟i atau

  metode tafsir al-

  mawdhu‟i adalah menafsirkan ayat-ayat al-Qur‟an dengan

  menghimpun ayat-ayat al- Qur‟an yang mempunyai maksud yang sama dalam arti sama-sama membicarakan satu topik dan menyusunnya berdasarkan kronologi dan sebab turunnya ayat-ayat tersebut (Budihardjo, 2012: 50). Dalam hal ini yang diungkap adalah pendidikan karakter dalam tafsir Q.S Al-An

  ām ayat 151-153.

  3. Objek Penelitian.

  Pada skripsi ini yang menjadi objek penelitian adalah penafsiran Q.S Al-An ām ayat 151-153. Sedangkan sumber datanya peneliti membaginya dalam 2 jenis antara lain: a. Primer

  1) Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab terbitan Lentera Hati cetakan ke V tahun 2012.

  2) Tafsir Ibnu kasir.

  b. Sekunder Data sekunder dalam penelitian ini adalah karya-karya penulis lain yang membahas tentang pendidikan karakter, baik dalam bentuk buku, jurnal, artikel, maupun karya ilmiah lainnya. Beberapa sumber yang penulis gunakan sebagai data sekunder antara lain: buku, jurnal, artikel dan sumber lain yang relevan dengan penelitian.

  4. Metode Pengumpulan Data Penulis menggunakan metode dokumentasi dalam melakukan pengumpulan data. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui dokumen. Dokumen disini bisa berupa buku, surat kabar, majalah, jurnal, atau pun internet yang relevan dengan tema penelitian ini (Nyoman Kutha Ratna, 2010:235)

  5. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dalam penelitian selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data (content analisis), yaitu analisis tekstual dalam studi pustaka melalui interpretasi terhadap isi pesan suatu komunikasi. sebagaimana terungkap dalam literatur-literatur yang memiliki relevansi dengan tema penelitian.

F. Penegasan Istilah

  Berangkat dari urgensi penegasan judul sebuah penelitian maka penulis mempunyai kepentingan untuk mempertegas judul dengan harapan tidak ada kesalah pahaman dalam proses penelitian tersebut.

  Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah nilai-nilai pendidikan karakter Surat Al- An‟am ayat 151-152 dan aplikasi dalam PAI. Adapun istilah- istilah yang digunakan dalam judul tersebut antara lain:

  1. Nilai Nilai adalah suatu kualitas yang dibedakan menurut: kemampuannya untuk berlipat ganda atau bertambah meskipun sering diberikan kepada orang lain dan kenyataan atau hukuman bahwa makin banyak nilai diberikan kepada orang lain, makin banyak pula nilai serupa yang dikembalikan dan diterima oleh orang lain (Abdul Majid, 2013: 42).

  Richard mengelompokan nilai-nilai universal kedalam dua kategori, yaitu nilai nurani dan nilai memberi. Nilai nurani adalah nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain, nilai-nilai nurani seperti kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, kesucian, dll. Sedangkan nilai memberi adalah nilai yang perlu dipraktikan atau diberikan yang kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan, nilai-nilai memberi seperti: setia, dapat dipercaya, hormat, sopan, cinta, kasih sayang, peka, tidak egois, ramah, baik hati, adil, dll.

  2. Pendidikan Pendidikan adalah suatu proses penyesuaian secara timbal balik dari seseorang dengan lingkungannya, baik lingkungan fisik (termasuk manusia) maupun lingkungan sosial dan alam sekitar sehingga terjadi perubahan pada potensi manusia tersebut. Menurut A.Marimba, pendidikan adalah sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar yang dilakukan oleh pendidik terhadap peserta didik dalam mengembangkan jasmani dan ruhaniyah (Fatah Yasin, 2008:17). Pendidikan adalah sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang (pendidikan) terhadap seseorang (anak didik) agar tercapai perkembangan maksimal yang positif (Ahmad Tafsir, 2008: 28).

  3. Krakter Secara bahasa, karakter berasal dari bahasa Yunani, charassein, yang artinya

  „mengukir‟(Abdul Munir, 2010: 2). Dalam kamus besar bahasa Indonesia, karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak,atau budi pekerti (Darmiyati 2011: 27). Dalam pandangan Islam Karakter sama dengan akhlak (Abdul Majid, 2013: iv). Karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran,sikap dan perilaku yang ditampilkan. Menuru Imam Ghozali menganggap bahwa karakter lebih dekat akhlak yaitu spontanitas manusia dalam diri manusia sehingga sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi (Muslih, 2011: 70)

  “Karakter “ dalam bahasa Yunani dan latin, Character berasal dari kata Charassein yang artinya „mengukir corak yang tetap dan tidak terhapus. karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup bekerja sama, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara (Daryanto, 2013: 9).

  4. Pendidikan Karakter Pendidikan karakter adalah hal positif apa saja yang dilakukan guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarkan. Pendidikan karakter adalah suatu proses pembelajaran yang memberdayakan siswa dan orang dewasa didalam komunitas sekolah untuk memahami, peduli tantang, dan perbuatan berdasarkan nilai-nilai etik seperti respek, keadilan, kebajikan warga (civic virtue) dan kewarganegaraan (zitizenship),dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri maupun kepada orang lain.(Muchlas Samani, 2013: 43-44)

  Pendidikan karakter dapat dimaknai dengan pendidikan moral, pendidikan watak, atau pendidikan budi pekerti yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.

  Hermawan Kertajaya dalam bukunya Abdul Majid, mendefinisikan Pendidikan karakter adalah “ciri khas” yang dimiliki oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah “asli” dan mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut dan merupakan „mesin‟ mendorong bagaimana seorang bertindak bersikap, berujar, dan merespons sesuatu. Karakter sama dengan akhlak dalam pandangan Islam.

  Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama lingkungan maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil (Rohmat Mulyono, 2004: 46).

  5. Tinjauan Tentang PAI Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya dari Al- Qur‟an dan Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.(Abdul Majid, 2014:11)

  Pendidikan Agama Islam ialah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan, dan persatuan bangsa (Abdul Majid, 2011: 20)

  Menurut Zakiah Darajat Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagi pandangan hidup (Abdul Majid, 2005 :130

  Kesimpulannya adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, sikap, perilaku dan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,bertakwa dan berakhlak mulia dan mengamalkan ajaran Islam dari sumber al- qur‟an dan hadist.

G. Sistematika Penulisan

  Skripsi yang berjudul Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Q.S. Al-

  An

  ām ayat 151-153 dan aplikasi dalam PAI ini dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman Surat Pernyataan, halaman Persetujuan Pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman Persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan daftar lampiran.

  Bagian tengah berisi uraian penelitian mulai dari bagian pendahuluan sampai bagian penutup yang tertuang dalam bentuk bab-bab sebagai satu kesatuan. Pada skripsi ini penulis menuangkan hasil penelitian dalam empat bab. Pada tiap bab terdapat sub-sub bab yang menjelaskan pokok-pokok bahasan dari bab yang bersangkutan.

  Bab I berisi gambaran umum penulisan skripsi yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika pembahasan.

  Bab II yaitu kajian pustaka yang akan membahas pengertian nilai- nilai pendidikan karakter, tinjauan tentang PAI dan nilai-nilai pendidikan karakter Qs. Al- An‟am ayat 151-153 dan penerapan dalam PAI.

  Bab III, penulis menguraikan gambaran umum surat Al-An ām ayat 151-153, meliputi tampilan surat dan terjemahannya, dan pandangan mufasir tentang Qs. Al-

  An‟am 151-153.

  Bab IV yaitu pembahasan yang membahas tentang Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Q.S Al- An‟am ayat 151-153 dan aplikasi Nilai- Nilai Pendidikan Karakter dalam Q.S Al- An‟am ayat 151-153 dalam Pendidikan Agama Islam. Bab V, adalah penutup yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian, saran dan kata penutup. Selanjutnya dibagian akhir skripsi ini terdiri atas daftar pustaka dan lampiran-lampiran lain yang terkait dengan penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai-nilai Pendidikan Karakter 1. Nilai Nilai adalah suatu kualitas yang dibedakan menurut:

  kemampuannya untuk berlipat ganda atau bertambah meskipun sering diberikan kepada orang lain dan kenyataan atau hukuman bahwa makin banyak nilai diberikan kepada orang lain, makin banyak pula nilai serupa yang dikembalikan dan diterima oleh orang lain (Abdul Majid, 2013: 42).

  Nilai diartikan sebagai seperangkat moralitas yang paling abstrak dan seperangkat keyakinan atau perasaan yang diyakini sebagai suatu idealitas dan memberikan corak khusus pada pola pemikiran, perasaan, dan perilaku. Misalnya nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai keadilan, nilai moral, baik itu kebaikan maupun kejelekan (Muslim Nurdin, 2008: 209)

  Richard mengelompokan nilai-nilai universal kedalam dua kategori, yaitu nilai nurani dan nilai memberi. Nilai nurani adalah nilai yang ada dalam diri manusia kemudian berkembang menjadi perilaku serta cara kita memperlakukan orang lain, nilai-nilai nurani seperti kejujuran, keberanian, cinta damai, keandalan diri, potensi, kesucian, dll. Sedangkan nilai memberi adalah nilai yang perlu dipraktikan atau diberikan yang kemudian akan diterima sebanyak yang diberikan, nilai-nilai memberi seperti: setia, dapat dipercaya, hormat, sopan, cinta, kasih sayang, peka, tidak egois, ramah, baik hati, adil, dll.

2. Pendidikan Karakter a. Pengertian Karakter

  Menurut Darmiyati Zuchdi (2011 : 27) dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Karakter” disebutkan bahwa karakter dalam kamus Inggris-Indonesia berasal dari character yang berarti watak, karakter atau sifat. Dalam kamus besar Indonesia, karakter diartikan sebagai sifat- sifat kejiwaan, akhlak, atau budi pekerti”

  “Karakter “ dalam bahasa Yunani dan latin, Character berasal dari kata Charassein yang artinya „mengukir corak yang tetap dan tidak terhapus. karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup bekerja sama, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa dan negara (Daryanto, 2013: 9).

  Secara etimologi, akar kata karakter dapat dilacak dari bahasa Inggris: character; Yunani: character, dari charassein yang berarti membuat tajam, membuat dalam (Lorens Bagus, 392: 392) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dimana karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yg membedakan seseorang dengan yang lain. Karakter juga bisa diartikan tabiat, yaitu perangai atau perbuatan yang selalu dilakukan atau kebiasaan.Karakter juga diartikan watak, yaitu sifat batin manusia yang mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku atau kepribadian (Poerwadarminta, 1997: 20)

  Pengertian Pendidikan Karakter menurut Muchlas Samani dan Hariyanto (2013 : 43) dalam bukunya yang berjudul

  

”Pendidikan Karakter”, yaitu: Pendidikan karakter adalah proses

  pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikiran, raga, serta rasa dan karsa. Pendidikan karakter juga dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak.

  Pendidikan karakter dapat dimaknai dengan pendidikan moral, pendidikan watak, atau pendidikan budi pekerti yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati (Rohmat Mulyani, 2004: 34).

  Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai- nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama lingkungan maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil (Rohmat Mulyono, 2004: 46).

  Secara akademis, pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, atau pendidikan akhlak yang tujuannya mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati. Karena itu, muatan pendidikan karakter secara psikologis mencakup dimensi moral reasoning, moral feeling,

  dan moral behavior (Masnur Muslich, 2011:36-37)

  Kesimpulannya adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem yang melandasi pemikiran, sikap, perilaku dan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,bertakwa dan berakhlak mulia dan mengamalkan ajaran Islam dari sumber al- qur‟an dan hadist.

b. Tujuan pendidikan Karakter

  Tujuan Pendidikan Karakter menurut Daryanto (2013 : 45) dalam bukunya yang berjudul

  ”Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah , yaitu:

  1) Membentuk bangsa yang teguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.

  2) Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pecapaian pembentukan karakter atau akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu dan seimbang sesuai standar kompetensi kelulusan.

c. Fungsi Pendidikan Karakter

  Menurut Daryanto (2013: 45) dalam bukunya yang berjudul

  ”Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah”, fungsi pendidikan

  karakter antara lain: 1) Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik.

  2) Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultural.

  3) Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.

3. Tinjauan Tentang PAI a. Pengertian PAI

  Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya dari Al- Qur‟an dan Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman.(Abdul Majid, 2014:11)

  Pendidikan Agama Islam ialah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam disertai dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan, dan persatuan bangsa (Abdul Majid, 2011: 20)

  Kesimpulannya Menurut Zakiah Darajat Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagi pandangan hidup (Abdul Majid, 2005 :130)

B. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam QS. Al-An’am ayat 151-153 dan Aplikasi dalam PAI.

1. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam Qs. Al-An’am ayat 151-153.

  ُٕ ُهْتَأ ا َْٕنبَعَت ْمُل بًَبَعْحِإ ٍِْيَدِنا َْٕنبِث َٔ بًئْيَش ِِّث إُك ِسْشُت َّلََّأ ْىُكْيَهَع ْىُكُّث َز َوَّسَح بَي َش ِحا ََٕفْنا إُث َسْمَت َلَّ َٔ ْىُْبَّيِإ َٔ ْىُكُلُش ْسََ ٍُْحََ ٍق َلَْيِإ ٍِْي ْىُكَد َلَّ َْٔأ إُهُتْمَت َلَّ َٔ َطَث بَي َٔ بَُِْٓي َسََٓظ بَي ْىُكِنَذ ِّكَحْنبِث َّلَِّإ ُ َّللَّا َوَّسَح يِتَّنا َطْفَُّنا إُهُتْمَت َلَّ َٔ ٍَ 151

  ( ٌَُٕهِمْعَت ْىُكَّهَعَن ِِّث ْىُكبَّص َٔ َيِْ يِتَّنبِث َّلَِّإ ِىيِتَيْنا َلبَي إُثَسْمَت َلَّ َٔ ) َّلَِّإ بًعْفََ ُفِّهَكَُ َلَّ ِظْعِمْنب ِث ٌَا َصيًِْنا َٔ َمْيَكْنا إُف َْٔأ َٔ َُِّدُشَأ َغُهْجَي ىَّتَح ٍَُعْحَأ ْىُكِنَذ إُف َْٔأ ِ َّللَّا ِدَْٓعِث َٔ ىَث ْسُل اَذ ٌَبَك َْٕن َٔ إُنِدْعبَف ْىُتْهُل اَذِإ َٔ بََٓعْظُٔ

  151 ُُِٕعِجَّتبَف بًًيِمَتْعُي يِطا َس ِص اَرَْ ٌََّأ َٔ ) ( ٌَٔ ُسَّكَرَت ْىُكَّهَعَن ِِّث ْىُكبَّص َٔ

  ٌَُٕمَّتَت ْىُكَّهَعَن ِِّث ْىُكبَّص َٔ ْىُكِنَذ ِِّهيِجَظ ٍَْع ْىُكِث َقَّسَفَتَف َمُجُّعنا إُعِجَّتَت َلَّ َٔ ) 151 (

  (151)

  “Katakanlah: “Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan. Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka; dan janganlah kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar”. Demikian itu yang diperintahkan oleh Tuhanmu kepadamu supaya kamu memahami (nya).

(152) Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang

lebih bermanfa`at, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat (mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat,

(153) Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus,

maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa.

  Menurut Quraish Shihab (2002 : 725-744) dalam tafsirnya Al- Misbah, pendidikan karakter yang di jelaskan dalam al- qur‟an surat Al- An‟am ayat 151-153 terdapat 10 wasiat antara lain: a. Larangan Berbuat syirik.

  b. Agar Birrul walidain (Berbuat baik kepada orang tua).

  c. Larangan membunuh anak.

  d. Larangan mendekati perbuatan keji.

  e. Larangan membunuh jiwa yang di haramkan.

  f. Tidak mencaplok harta anak yatim.

  g. Tidak curang dalam menakar dan menimbang. h. Agar berkata yang jujur. i. Menetapi perjanjian terhadap Allah. j. Hanya menempuh jalan Allah yang lurus.

2. Aplikasi dalam Pendidikan Agama Islam

  Kemajuan suatu bangsa dipengaruhi oleh karakter bangsanya, bangsa yang menjunjung tinggi dan mebiasakan nilai-nilai budaya di ikuti penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang tinggi. Untuk mencapai hal itu, pemerintah merencanakan pendidikan karakter yang nilai-nilai karakternya diintegrasikan ke dalam setiap pembelajaran. secara historis maupun filosofis telah ikut mewarnai dan menjadi landasan moral, dan etik dalam proses pembentukan jati diri bangsa.

  Pendidikan merupakan variabel yang tidak dapat diabaikan dalam mentransformasi ilmu pengetahuan, keahlian dan nilai-nilai akhlak. Hal tersebut sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 dinyatakan pada pasal 3 yaitu:

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL ANAK-ANAK ANGIN KARYA BAYU ADI PERSADA SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 144

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 45, 153, 249 DAN ALI IMRAN 125, 186, 200 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 109

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM AL-QURAN SURAT AN NAHL AYAT 90-91 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 83

NILAI-NILAI SPIRITUAL DALAM NOVEL SYAHADAT CINTA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 3 168

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 138

KONSEP PENDIDIKAN AKHLAQ ANAK TERHADAP ORANG TUA KAJIAN SURAT AL ISRA’ AYAT 23-24 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 2 110

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB MAKARIMUL AL-AKHLAQ KARYA SYEIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL-UTSAIMIN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 2 111

PENDIDIKAN KESABARAN DALAM ALQUR’AN SURAT AL-INSAN AYAT 24 DAN SURAT AS-SYUURA AYAT 43 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 100

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM TAFSIR SURAT AT-TAUBAH AYAT 71 DAN RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 126

KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL-QUR’AN SURAT LUQMAN AYAT 12-19 (TELAAH ATAS KITAB TAFSIR AL-MISBAH) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 93