PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR – DASAR GAMBAR TEKNIK KELAS X SMK NEGERI 2 KISARAN.

(1)

DAFTAR TABEL Tabel :

1. Persentase Hasil Belajar Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik

kelas X Teknik Gambar Bangunan. ... 3

2.1 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif dengan Kelompok Belajar Konvensional ... 22

3.1 Pelaksanaan Penilitian Tindakan. ... 37

3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data. ... 41

3.3 Kisi-Kisi Tes. ... 41

3.4 Format Observasi Aktivitasw Siswa. ... 43

4.1 Perolehan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus I... 55

4.2 Perolehan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I. ... 56

4.3 Perolehan Aktivitas Belajar Siswa Pada Siklus II. ... 63


(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar :

3.1. Siklus Model Penelitian Tindakan Kelas. ... 34

4.1. Grafik Aktivitas Siklus I. ... 56

4.2. Grafik Hasil Belajar Siklus I. ... 58

4.3. Grafik Aktivitas Siklus II. ... 64

4.4. Grafik Hasil Belajar Siklus II. ... 66

4.5. Grafik Aktivitas Siklus I dan II... 67

4.6. Grafik Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa dari pre tes, Siklus I dan II. ... 68


(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

Ryal Pramudiansyah, NIM : 509311030, Penerapan Model Group Investigasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik Kelas X SMK Negeri 2 Kisaran. Skripsi, Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan, Program Studi Pendidikan Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan 2015.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik kelas X SMK Negeri 2 Kisaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik dengan menerapkan model group investigasi di kelas X SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2014/2015.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Kisaran, Tahun Ajaran 2014/2015 dengan subjek siswa kelas X yang berjumlah 30 orang. Objek dalam penelitian ini adalah penerapan model Group Investigasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus, dimana dalam setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan tes. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan data kualitatif.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan diperoleh hasil aktivitas siswa pada siklus I terdapat 15 siswa ( 50,00 % ) yang termasuk kriteria aktif dan sangat aktif dan mengalami peningkatan pada siklus II terdapat 27 siswa (90,00 %) yang termasuk dalam kriteria aktif dan sangat aktif. Dari hasil analisis data diperoleh data test sebelum penerapan 3 siswa (10,00 %) yang tuntas dengan rata-rata nilai 66,30 sedangkan pada siklus I terdapat 5 siswa (16,66 %) yang tuntas dengan rata-rata nilai menjadi 69,84 atau terjadi peningkatan sekitar 3,54 poin. Dan pada siklus II terdapat 22 siswa ( 73,33%) yang tuntas dengan rata-rata 84,71 atau mengalami peningkatan 14,87 poin dari siklus II telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)≥ 70. Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa penerapan model group investigasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik kelas X SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2014/2015.

Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar, Model Pembelajaran, Group Investigasi.


(7)

ii ASTRACT

Ryal Pramudiansyah. Nim : 509311030. The Implementation Model Group Investigation to Increase Activity and Learning Result Outcomes Appliying Fundamentals of Engineering Class X SMK Negeri 2 Kisaran. Thesis, Engineering faculty. Majoring Engineering Educaton. Study Program of Engineering Education. State University of Medan 2015.

The problem of this research is the low level activity and learning result outcomes appliying fundamentals of Engineeringclass X SMK Negeri 2 Kisaran. the goal of this research to know upgrading of activity and learning result outcomes appliying fundamentals of Engineering by implementation of model Group Investigation in class X SMK Negeri 2 Kisaran 2014/2015 Academic Year. The reseach was conducted in SMK Negeri 2 Kisaran 2014/2015 Academic Year with subject student class X that consisted of 30 students. The object of this reaserch is the implementation model Group Investigation. This research is classroom action research that consisted of 2 circulationconsist of 4 step they are planning, action, observation, and test. Data analize technic in this research is qualitative and quantitative data.

From the observation result that the improvement was counducted on students studying activities, at cycle I there is15 students ( 50,00% ) which include active and very active catagory and increase at cycle II there is 27 students (90,00% ) which include active and very active. From the result of data analityc, it is obtained tes data before implementation there is 3 students (10,00%) were complited on studying with average score 66,30 , and at cycle I there is 5 students (16,66%) were compleated on studying with average score of students become 69,84 or having progress 3,54 points. On the test II, there is22 students (73,33%) were complited on studying with average score of students become 84,71 or having progress 14,87 points from cycle II that compleate KKM≥ 70. From the data result can be conclude that the implimentation model Group investigation to increase activity and learning result of outcomes appliying fundamentals of engineering class x smk negeri 2 kisaran 2014/2015 Academic Year.

Keyword : Activity, Learning Result, Implimentation Model, Group Investigation.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan kesempatan dan hikmat sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik .

Skripsi ini berjudul Penerapan Model Group Investigasi Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Menerapkan Dasar Dasar Gambar Teknik Kelas X SMK Negeri 2 Kisaran”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Fakultas Teknik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik isi maupun tutur bahasanya. Oleh sebab itu, melalui kesempatan ini penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam proses penyusunan Skripsi ini, penyusun banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak berupa materi, dukungan moril dan informasi. Dalam kesempatan ini penyusun tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Sempurna Peranginangin, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan waktu untuk memberikan perhatian, nasehat, bimbingan serta masukan dan arahan kepada penulis dari awal hingga akhir skripsi ini dengan baik.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Asri Lubis, ST,M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan.

4. Bapak Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan.

5. Bapak Drs. Parulian Purba, M.Pd. sebagai Dosen pembimbing Akademik, yang juga bertindak sebagai Dosen Penguji.


(9)

iv

7. Bapak Drs. Sorgang Siagian, M.Pd yang bertindak sebagai Dosen Penguji. 8. Bapak Drs. Iskandar Tambunan, M.Pd Selaku Dosen Saksi Dalam

Penyelesaian Skripsi ini.

9. Bapak/Ibu Dosen serta Assisten Dosen di lingkungan Universitas Negeri Medan, khususnya di fakultas Teknik, yang telah menyumbangkan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama masa perkuliahan.

10. Bapak Drs. Harun Arsid. M.Si selaku kepala sekolah SMK Negeri 2 Kisaran. 11. Ibu Dra. Sondang Sibagariang selaku guru mata pelajaran menerapkan dasar-dasar gambar teknik, yang telah membantu saya dalam melakukan obserasi dikelas.

12. Teristimewa kepada orang tua saya yang tercinta, ayahanda Safari dan ibunda Partun yang telah membina, mendidik, memberikan dukungan dan semangat kepada saya sampai sekarang, cintamu takkan pernah pudar.

13. Buat adik-adikku yang tersayang dan tercinta ( Novri Andini Yanti, Restu Romadhan, Dan Wiwin Insani ) yang menjadi motivasi buat saya menjadi kakak yang terbaik.

14. Dan semua keluarga terutama nenek saya, nenek tercinta saya yang selalu memberi semangat,semoga sehat selalu dan panjang umur.

15. Rekan – rekan mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan khususnya stambuk 09, Windi prasetya, Agustian lubis, Alfathilah, sulaiman, mittahul siddik, Miza Sasril, Irwanto, Septian, Rinaldi, Melgibson, sulaiman, dan banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu persatu, selamat berjuang Friends dan smogfa sukses.

16. Buat kakak dan abang stambuk 08, thanks atas motivasi dan semangat yang diberikan buat saya.

17. Dan semua orang yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan


(10)

v

ilmu pengetahuan dan teknologi menuju kemungkinan keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata penulis menghaturkan banyak ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat.

Medan, Februari 2015 Penulis

Ryal Pramudiansyah NIM. 509311030


(11)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II. KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS TINDAKAN... 13

A. Kerangka Teoritis... 13

1. Hakikat Aktivitas Belajar ... 13

2. Hakikat Hasil Belajar Menerapkan Dasar Gambar Teknik... 15

a. Hakikat Belajar ... 15

b. Hakikat Hasil Belajar ... 16

c. Materi Pembelajaran Menerapkan Dasar Gambar Teknik ... 17

d. Cara Mengukur Hasil Belajar Menerapkan Dasar Gambar Teknik... 20

3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigasi ... 21

a. Pengertian Model Kooperatif ... 21


(12)

c. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigasi ... 27

d. Tahap-Tahap Pembelajaran Tipe Group Investigasi ... 28

B. Kerangka Konseptual... 29

C. Hipotesis Tindakan ... 31

BAB III. METODOLOGI TINDAKAN ... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian... 32

B. Subjek Penelitian ... 32

C. Objek Penelitian... 32

D. Depenisi Operasional ... 32

E. Prosedur Penelitian ... 33

F. Kegiatan Penelitian ... 35

G. Teknik dan Alat Pengumpul Data... 41

a. Tes ... 41

b. Observasi ... 42

H. Uji Coba Instrument Penelitian... 44

a. Uji Validitas Tes ... 44

b. Uji Reliabilitas Tes... 45

c. Uji Daya Pembeda Tes. ... 47

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 51

A. Hasil Penelitian ... 51

1. Pelaksanaan Siklus I... 51

1.1 Tahap Perencanaan... 51

1.2 Tahap Pelaksanaan. ... 52

1.3 Tahap Pengamatan. ... 53

a. Paparan Hasil Observasi Aktivitas belajar siswa siswa Siklus I. ... 54


(13)

1.4 Tahap Refleksi, dan perencanaan ulang... 58

2. Pelaksanaan Siklus II. ... 59

2.1. Tahap Perencanaan... 59

2.2. Tahap Pelaksanaan ... 60

2.3. Tahap Pengamatan ... 61

a. Paparan Hasil Observasi Aktivitas belajar siswa siswa Siklus II. ... 63

b. Paparan Hasil Belajar Siklus II. ... 64

2.4 Tahap Refleksi, dan perencanaan ulang... 66

B. Pembahasan Penelitian... 70

BAB V. KESIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan. ... 73

B. Implikasi... 74

C. Saran... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran :

1. Silabus . ... 78

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 83

3. Materi Siklus I. ... 88

4. Soal Tes Hasil Belajar siklus I... 95

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II. ... 101

6. Materi Siklus II. ... 106

7. Soal Tes Hasil Belajar Siklus II... 113

8. Data Hasil Uji validitas Instrument Tes... 120

9. Lembar Aktivitas Siklus I dan II. ... 127

10.Lembar Hasil Belajar Pretes, Siklus I dan II. ... 130 11.Surat Permohonan Judul Sikripsi

12.Surat Penugasan Dosen pembimbing Sikripsi 13.Surat Permohonan Ijin Observasi

14.Surat Pernyataan Dari Guru Mata Pelajaran. 15.Surat Permohonan Perubahan Judul

16.Surat Balasan Dari Sekolah Telah Melaksanakan Observasi. 17.Surat Permohonan Ijin Uji Coba Instrumen

18.Surat Balasan Dari Sekolah Telah Melaksanakan Uji Coba Instrumen. 19.Surat Permohonan Ijin Penelitian.

20.Surat Balasan Dari Sekolah Telah Melaksanakan Penelitian. 21.Hasil Dokumentasi pembelajaran disekolah.


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu aspek penting bagi bangsa. Melalui pendidikan diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus masa depan bangsa yang kompeten, cerdas, kreatif. Pendidikan juga mengupayakan kualitas hidup setiap individu untuk mengikuti pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan. Sejalan dengan itu, pemerintah menetapkan kebijakan yakni undang – undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menyatakan bahwa secara umum pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Dengan demikian, lembaga yang menangani pendidikan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk menyiapkan SDM yang bermutu sesuai tujuan pendidikan nasional.

Salah satu lembaga yang menangani pendidikan adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bertugas menciptakan tenaga kerja tingkat dasar yang memiliki pengetahuan, keterampilan maupun sikap sebagai jurusan teknik dalam bidang keteknikan yang siap pakai terutama di dunia usaha dan dunia industri. Guna mencapai tujuan – tujuan di atas, pemerintah indonesia telah banyak menempuh usaha perbaikan dalam pendidikan. Usaha perbaikan yang telah dilaksanakan diantaranya : (1) perubahan kurikulum (2) peningkatan kualitas dalam proses belajar mengajar (3) penyedian bahan – bahan pengajaran dan (4) pengembangan media–media pendidikan dan pengadaan alatalat laboratorium dan sebagainya (dalam http://www.bps.go.id/brs /naker-05mei11.pdf).


(16)

2

Dengan adanya perubahan perbaikan, maka dalam proses belajar mengajar akan semankin aktif dan menjadi lebih baik, karna dalam penyedian perlengkapan dan peralatan dari sekolah dapat disalurkan dengan tepat kepada siswa – siswi. Pada umumnya SMK bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan serta sikap sebagai seorang pekerja tingkat menengah sesuai dengan bidangnya masing–masing.

Sejalan dengan itu, program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran berupaya memberikan pengetahuan dan keterampilan di bidang menggambar Bangunan dengan harapan memberikan modal bekerja kepada siswa untuk menghadapi dunia kerja. Dimana SMK ini merupakan SMK negeri yang memiliki 6 program keahlian, yaitu : Teknik Gambar Bangunan (TGB), Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Perikanan (TP), Teknik Konstruksi Kayu (TKK), dan Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah pada jurusan teknik gambar bangunan dan pada mata pelajaran menerapkan dasar–dasar gambar teknik.

Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan (TGB) merupakan program pendidikan kejuruan teknik yang melaksanakan serangkaian kegiatan belajar yang meliputi berbagai mata pelajaran keteknikan. Salah satu indikator untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran adalah aktivitas dan hasil belajar. Hasil belajar diukur selama proses belajar berlangsung, dalam proses pembelajaran siswa kurang di dorong untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran dalam kelas diarahkan pada siswa yang mendengar dan menerima imformasi yang disajikan oleh guru. Hal ini dapat merupakan salah satu penyebab rendahnya nilai hasil belajar siswa di sekolah.


(17)

3

Pada kenyataannya, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 18 – 19 Desenber 2013 di SMK Negeri 2 Kisaran, persentase hasil belajar mata pelajaran menerapkan dasar–dasar gambar teknik pada peserta didik kelas x program keahlian teknik gambar bangunan dapat ditunjukan pada tabel berikut ini Tabel 1. Persentase Hasil Belajar Menerapkan Dasar –Dasar Gambar Teknik

Kelas X Teknik Gambar Bangunan.

Tahun Pelajaran Nilai Jumlah Siswa Persentase %

2010/2011 <69 7,00-7.90 8,00-8,90 9,00-10 7 17 1 -28 % 68% 4% -2011/2012 <69 7,00-7.90 8,00-8,90 9,00-10 8 11 1 -40% 55% 5% -2012/2013 <69 7,00-7.90 8,00-8,90 9,00-10 6 12 1 -31,5% 63,5% 5,3%

-Sumber : Data Administrasi Guru Mata Pelajaran Menerapkan Dasar-Dasar Gambar Teknik SMK Negeri 2 Kisaran.

Dengan memperhatikan tabel di atas, bahwa pada tahun ajaran 2009/2010 semester genap dengan jumlah peserta didik 25 orang, yang memperoleh nilai <69 sebanyak 28 % (7 orang), nilai 70-79 sebanyak 68 % (17 orang) dan nilai 80-89 sebanyak 4 % (1 orang ); pada tahun ajaran 2010/2011 semester genap dengan jumlah peserta didik 20 orang, yang memperoleh nilai <69 sebanyak 40 % (8 orang) nilai 70-79 sebanyak 55%(11 orang) dan nilai 80-89 sebanyak 5%(1 orang): pada tahun ajaran 2011/2012 semester genap dengan jumlah peserta didik 19 orang yang memperoleh nilai <69 sebanyak 31,5%(6 orang), nilai 70-79 sebanyak 63,2 % (12 orang ) dan nilai 80-89 sebanyak 5,3 (1 orang). Dan berdasarkan keterangan guru yang bersangkutan nilai ini pun telah mengalami


(18)

4

penyiraman yang didasarkan pertimbangan-pertimbangan, seperti : kehadiran, keaktifan, dalam proses belajar mengajar, sikap dan tingkah laku dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran menerapkan dasar-dasar gambar teknik adalah nilai 70. Dari fakta di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran menerapkan dasar – dasar gambar teknik, tergolong dalam katagori rendah.

Fakta lain yang diperoleh penulis dari observasi di kelas adalah aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran cenderung tergolong rendah. Hanya sedikit siswa yang merespon pembelajaran, sebagian dari antara mereka terlihat pasif.

Informasi lain dari observasi awal yang penulis lakukan kepada guru mata pelajaran dimana proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mata pelajaran hanya menggunakan model konvensional. Padahal model ini membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dalam kelas membuat siswa menjadi pasif, karna guru dijadikan satu-satunya sumber informasi sehingga kegiatan pembelajaran berlangsung satu arah. Menurut Joyce (dalam Agus Suprijono 2009 : 46) mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial yang berfungsi sebagai model pembelajaran guru yang dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan cara berfikir dan mengepresikan ide.

Pada pembelajaran berlangsung di dalam kelas guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, dan membuat siswa hanya mendengarkan materi yang di jelaskan oleh guru mata pelajaran sehingga proses belajar mengajar


(19)

5

menjadi kurang menarik dan siswa menjadi pasif. Padahal menurut Ahmad Sabri (2010 : 49) mengemukakan bahwa metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan guru pada saat penyajian bahan pelajaran baik secara individu maupun kelompok, sehingga dalam proses belajar siswa menjadi menarik dan siswa menjadi aktif.Serta guru harus berfikir dalam menentukan metode yang cocok digunakan dalam mengajar. Adapun jenis – jenis metode yaitu : metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode tugas belajar dan resitasi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksprimen, metode sosiodrama dan bermain peranan.

Serta Penggunaan media pembelajaran juga masih minimum, guru hanya menggunakan media seperti buku, sehingga guru hanya menjelaskan dan menuliskan materi pelajaran di papan tulis. Padahal berdasarkan hasil penelitian, diyakini bahwa suatu materi pembelajaran harus didesain sedemikian rupa agar dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat meningkatkan proses, aktivitas dan hasil belajar siswa. Menurut Ahmad Sabri (2010:107) mengemukakan bahwa media merupakan alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan audiens (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar dan berfungsi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar, serta siswa akan lebih cepat dan mudah memahami dan mengerti terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Adapun jenis-jenis media yang bisa digunakan guru dalam mengajar yakni : a ) media alat peraga dua dan tiga dimensi seperti : bagan, grafik, poster, gambar mati, peta datar, dan peta timbul. b ) media yang diproyeksi seperti : film, slide dan filmstrip.


(20)

6

Di dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tidak tertulis model pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Hanya saja tertulis metode pembelajaran yang diterapkan berupa ceramah yang diselingi dengan tanya jawab, dan penugasan. serta dalam pembelajaran guru sering kali tidak menyesuaikan pengajaran di kelas dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah disusun guru sebelum melakukan pengajaran, sehingga membuat pengajaran menjadi tidak terarah dan guru akan sulit ketika akan melakukan pengajaran di dalam kelas. Menurut Ahmad Sabri (2010 : 115) mengemukakan bahwa seorang guru, sebelum mengajar hendaknya merencanakan terlebih dahulu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, membuat persiapan pembelajaran yang hendak diberikan kepada siswa. Oleh karena itu kegiatan yang direncanakan dengan matang akan lebih terarah dan tujuan yang diinginkan akan mudah tercapai.

Guru tidak melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang sudah dilakukan dalam proses pembelajaran, sehingga guru tidak dapat mengetahui nilai hasil pembelajaran yang sudah diterapkan guru kepada siswa dalam pembelajaran. Padahal menurut Ahmad Sabri ( 2010 : 133) mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan penilaian atau pengukuran belajar dan pembelajaran. Evaluasi yang dilakukan dapat berupa : penilaian kelas (ulangan harian, ulangan umum, dan ujian akhir), tes kemampuan dasar (kemampuan membaca, menulis dan berhitung), penilaian akhir (penilaian yang dilakukan pada setiap akhir semester), penilaian program (untuk mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar, fungsi,dan tujuan pendidikan).


(21)

7

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor. Menurut slameto (2010 : 54), ada 2 faktor yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa yaitu : 1) faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri siswa itu sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu faktor jasmani (mencakup faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (mencakup intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) dan faktor kelemahan; 2) faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar diri siswa yang terbagi menjadi tiga yaitu faktor keluarga (mencakup cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standart pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah) dan faktor masyarakat (mencakup kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kegiatan masyarakat). Berdasarkan teori pendidikan di indonesia. Bahwa proses pembelajaran akan berhasil jika dalam pembelajaran memiliki model pembelajaran yang bervariasi, metode pembelajaran dan media pembelajaran. Tetapi kenyataannya di lapangan, masih terdapat bebarapa kekurangan sehingga menyebabkan proses pembelajaran siswa tidak tercapai secara maksimal.

Berdasarkan uraian di atas, serta analisis penulis terhadap permasalahan di kelas X program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 Kisaran sebagai alternatif pemecahan masalah di kelas tersebut, penulis merencanakan untuk melakukan penelitian tindakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi. Model pembelajaran kooperatif tipe group


(22)

8

investigasi dapat diterapkan untuk memotivasi siswa berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, dan saling memberikan pendapat sehingga siswa dapat saling bertukar pendapat dan dapat meningkatkan kemampuan dalam berfikir sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, menggunakan model kooperatif tipe group investigasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tidakan kelas dengan judul : “ Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar menerapkan dasar – dasar gambar teknik kelas x teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran

“.

B. Identifikasi Masalah.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut di atas, maka identifikasi masalah ini adalah sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa dalam pelajaran menerapkan dasar – dasar gambar teknik masih tergolong rendah.

2. Aktivitas siswa dalam pembelajaran menerapkan dasar – dasar gambar teknik masih belum maksimal.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru masih menggunakan model konvensional.

4. Metode yang digunakan guru hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.


(23)

9

5. Kurang adanya media yang bervariasi, sehingga siswa kurang menarik dalam proses belajar mengajar.

6. Materi yang diajarkan guru di dalam kelas, tidak sesuai yang telah direncanakan dalam Rencanaan Pelaksanaan Pembelajaran.

7. Setelah proses pembelajaran selasai, guru tidak melakukan evaluasi sehingga guru tidak mengetahui nilai hasil pembelajaran yang sudah diajarkan guru.

C. Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingatkan kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi pada pelajaran menerapkan dasar-dasar gambar teknik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 Kisaran pada semester ganjil.

2. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada semester ganjil untuk meningkatkan aktivitas belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 kisaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi.

3. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti di semester ganjil untuk meningkatkan hasil belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik siswa kelas X program peahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 2 kisaran


(24)

10

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi

D. Rumusan Masalah.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut :

1. Apakah dengan menggunakan penerapan model kooperatif tipe group investigasi dapat meningkatkan aktivitas belajar menerapakan dasar – dasar gambar teknik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran tahun ajaran 2014/2015.

2. Apakah dengan menggunakan penerapan model kooperatif tipe Group Investigasi dapat meningkatkan hasil belajar menerapakan dasar – dasar gambar teknik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2014/2015.

E. Tujuan Penelitian.

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan utama penelitian tindakan kelas ini adalah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi. Secara lebih spesifik, tujuan penelitian tindakan kelas ini dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar menerapakan dasar – dasar gambar teknik siswa kelas x program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi.


(25)

11

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menerapakan dasar – dasar gambar teknik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran Tahun Ajaran 2014/2015 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi.

F. Mamfaat Penelitian. 1. Mamfaat Teoritis

Mamfaat secara teoritis dalam penelitian ini adalah dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan atau pengembangan wawasan baru dalam pembelajaran teknik gambar bangunan dan sebagai bahan masukan atau informasi bagi guru dalam pembelajaran model kooperatif tipe Group Investigasi. Khususnya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran.

2. Mamfaat Praktis. a. Bagi sekolah

• Memberikan bahan masukan yang baik bagi sekolah sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

• Memberikan sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

b. Bagi guru.

• Membantu guru dalam memilih model pembelajaran koopertaif tipe Group Investigasi sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.


(26)

12

c. Bagi siswa.

• Menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui pemamfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi.

• Memperjelas pemahaman siswa tentang teknik menggambar bangunan pada kompetensi menerapkan dasar-dasar gambar teknik dengan materi mengidentifikasi peralatan gambar dan menggambar garis.

d. Bagi Penulis Lanjutan

• Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi.

• Hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya.


(27)

73

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi dapat meningkatkan aktivitas belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran tahun ajaran 2014/2015, dengan diproleh hasil data pada siklus I terdapat 7 Siswa ( 23,33 %) dikatakan Kurang Aktif, 8 Siswa ( 26,67 %) dikatakan Cukup Aktif, 12 Siswa ( 40,00 %) dikatakan Aktif, 3 Siswa ( 10,00 %) dikatakan Sangat Aktif, dengan Rata – rata 7,83 dapat dikatagorikan siswa cukup aktif. Kemudian meningkat pada siklus II terdapat 3 Siswa ( 10.00 %) dikatakan Cukup Aktif, 20 Siswa ( 66,67 %) dikatakan Aktif, 7 Siswa ( 23,33 %) dikatakan Sangat Aktif, dengan Rata – rata 10,9 dapat dikatagorikan siswa aktif.

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi dapat meningkatkan hasil belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran tahun ajaran 2014/2015, dengan diproleh hasil data pada pre tes sebelum menggunakan model kooperatif tipe group investigasi terdapat 3 siswa ( 10,00% ) dikatakan kompoten, 10 siswa ( 40,00% ) dikatakan cukup kompoten, 15 siswa ( 50,00% ) dikatakan tidak kompoten, dengan rata-rata 66,30, dengan persentase klasikal


(28)

74

10,00 yaitu kategori tidak kompoten ( Belum Tuntas ), kemudian pada siklus I dengan menggunakan model group investigasi diproleh hasil data hasil belajar siswa dengan kategori tidak kompeten sebanyak 11 orang (36,67%), cukup kompeten 14 orang (46,67%), baik kompeten 4 orang (13,33 %), dan sangat kompeten 1 orang (3,33%). Dari nilai ideal 100, didapat nilai perolehan rata-rata hanya 69,81 yaitu kategori tidak kompoten( Belum Tuntas ), kemudian pada siklus II sudah mengalami perbaikan, hasil belajar meningkat menjadi , kategori Tidak Kompeten tidak ada, cukup kompeten sebanyak 8 orang (26,67%), baik kompeten 15 orang (50.00%), dan sangat kompeten 7 orang (23,33%). Dari nilai ideal 100, nilai perolehan rata-rata hanya 84,71 yaitu tergolong dalam kategori baik kompeten ( Tuntas ).

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian diberikan implikasi sebagai berikut :

Pertama : Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak SMK maupun guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran menerapkan dasar-dasar gambar teknik.

Kedua : Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak SMK maupun guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menerapkan dasar-dasar gambar teknik.


(29)

75

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan kepada pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi adalah: 1. Dalam penerapan model group investigasi khususnya dalam pembagian

kelompok dari awal pembelajaran, seharusnya dalam pembagian kelompok harus secara heterogen ( berdasarkan tingkat kemampuan siswa ) dan tidak berdasarkan oleh absen kelas.

2. Diharapkan pada guru mata pelajaran menerapkan dasar-dasar gambar teknik agar dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi ini menggunakan standar kompetensi yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.


(30)

76

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2009, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi

Aksara

Basri, Seta. 2010. Kepemimpinan Dalam Organisasi.

http://setabasri01.leadershipteam.com/ (diakses 30 Mei 2013)

Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Huda, Miftahul. 2011. Cooperatif Learning. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Kanandar. 2009. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada Lie, Anita, 2010 . Cooperatif Learning, Jakarta, PT Grasindo

Lubis, Safwan Efendi. 2014. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigagation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi, , Medan. Fakultas Teknik. Unimed

Mulyasa. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran Partisipatif. (http://purnamelin.blogspot.com) Diakses tanggal 16 Maret 2013

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat. Quantum Teaching. Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung: Pernada Media Group.

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada..

Slamento. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperatif Learning. Bandung : Nusa Media.

Sudjana. 2005. Metode Statistika untuk Bidang: Biologi, Farmasi, Industri, Kedokteran, Pendidikan, Sosiologi, Psikolog, Teknik. Bandung: Trasindo Sugiono. 2010, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta


(31)

77

Suprijanto. 2008. Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara

Trianto. 2010, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta Putra Grafika

Togatorop, Rita Afrisanti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Leadership Team untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 : Skripsi . Medan : FE UNIMED

Wahyuningsih, Tri. 2011. Penggunaan Metode Pembelajaran Stop Think Do Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menggambar Bentuk Pada Siswa Kelas IV Semester I di Sekolah Dasar Negeri Pojok Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010 : Skripsi . Solo : FKIP UNS.


(1)

c. Bagi siswa.

• Menumbuhkan motivasi belajar siswa melalui pemamfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi.

• Memperjelas pemahaman siswa tentang teknik menggambar bangunan pada kompetensi menerapkan dasar-dasar gambar teknik dengan materi mengidentifikasi peralatan gambar dan menggambar garis.

d. Bagi Penulis Lanjutan

• Dapat memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas dan dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigasi.

• Hasil penelitian diharapkan bisa dijadikan referensi untuk peneliti selanjutnya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi dapat meningkatkan aktivitas belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran tahun ajaran 2014/2015, dengan diproleh hasil data pada siklus I terdapat 7 Siswa ( 23,33 %) dikatakan Kurang Aktif, 8 Siswa ( 26,67 %) dikatakan Cukup Aktif, 12 Siswa ( 40,00 %) dikatakan Aktif, 3 Siswa ( 10,00 %) dikatakan Sangat Aktif, dengan Rata – rata 7,83 dapat dikatagorikan siswa cukup aktif. Kemudian meningkat pada siklus II terdapat 3 Siswa ( 10.00 %) dikatakan Cukup Aktif, 20 Siswa ( 66,67 %) dikatakan Aktif, 7 Siswa ( 23,33 %) dikatakan Sangat Aktif, dengan Rata – rata 10,9 dapat dikatagorikan siswa aktif.

2. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi dapat meningkatkan hasil belajar menerapkan dasar-dasar gambar teknik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan di SMK Negeri 2 Kisaran tahun ajaran 2014/2015, dengan diproleh hasil data pada pre tes sebelum menggunakan model kooperatif tipe group investigasi terdapat 3 siswa ( 10,00% ) dikatakan kompoten, 10 siswa ( 40,00% ) dikatakan cukup kompoten, 15 siswa ( 50,00% ) dikatakan tidak kompoten, dengan rata-rata 66,30, dengan persentase klasikal


(3)

10,00 yaitu kategori tidak kompoten ( Belum Tuntas ), kemudian pada siklus I dengan menggunakan model group investigasi diproleh hasil data hasil belajar siswa dengan kategori tidak kompeten sebanyak 11 orang (36,67%), cukup kompeten 14 orang (46,67%), baik kompeten 4 orang (13,33 %), dan sangat kompeten 1 orang (3,33%). Dari nilai ideal 100, didapat nilai perolehan rata-rata hanya 69,81 yaitu kategori tidak kompoten( Belum Tuntas ), kemudian pada siklus II sudah mengalami perbaikan, hasil belajar meningkat menjadi , kategori Tidak Kompeten tidak ada, cukup kompeten sebanyak 8 orang (26,67%), baik kompeten 15 orang (50.00%), dan sangat kompeten 7 orang (23,33%). Dari nilai ideal 100, nilai perolehan rata-rata hanya 84,71 yaitu tergolong dalam kategori baik kompeten ( Tuntas ).

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan penelitian diberikan implikasi sebagai berikut :

Pertama : Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak SMK maupun guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran menerapkan dasar-dasar gambar teknik.

Kedua : Dengan diterimanya hipotesis pertama maka perlu kiranya menjadi pertimbangan bagi pihak SMK maupun guru dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran menerapkan dasar-dasar gambar teknik.


(4)

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, saran yang dapat diberikan kepada pelaksanaan penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi adalah:

1. Dalam penerapan model group investigasi khususnya dalam pembagian kelompok dari awal pembelajaran, seharusnya dalam pembagian kelompok harus secara heterogen ( berdasarkan tingkat kemampuan siswa ) dan tidak berdasarkan oleh absen kelas.

2. Diharapkan pada guru mata pelajaran menerapkan dasar-dasar gambar teknik agar dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi ini menggunakan standar kompetensi yang berbeda, media belajar yang lengkap sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2009, Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi

Aksara

Basri, Seta. 2010. Kepemimpinan Dalam Organisasi.

http://setabasri01.leadershipteam.com/ (diakses 30 Mei 2013)

Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Huda, Miftahul. 2011. Cooperatif Learning. Yogyakarta. Pustaka Pelajar Kanandar. 2009. Guru Profesional. Jakarta: Raja Grafindo Persada Lie, Anita, 2010 . Cooperatif Learning, Jakarta, PT Grasindo

Lubis, Safwan Efendi. 2014. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigagation (GI) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Stabat Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi, , Medan. Fakultas Teknik. Unimed

Mulyasa. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran Partisipatif. (http://purnamelin.blogspot.com) Diakses tanggal 16 Maret 2013

Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Ciputat. Quantum Teaching. Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Bandung: Pernada Media Group.

Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada..

Slamento. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin, Robert E. 2009. Cooperatif Learning. Bandung : Nusa Media.

Sudjana. 2005. Metode Statistika untuk Bidang: Biologi, Farmasi, Industri, Kedokteran, Pendidikan, Sosiologi, Psikolog, Teknik. Bandung: Trasindo Sugiono. 2010, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta


(6)

Suprijanto. 2008. Pendidikan Orang Dewasa dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara

Trianto. 2010, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta Putra Grafika

Togatorop, Rita Afrisanti. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Leadership Team untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012 : Skripsi . Medan : FE UNIMED

Wahyuningsih, Tri. 2011. Penggunaan Metode Pembelajaran Stop Think Do Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menggambar Bentuk Pada Siswa Kelas IV Semester I di Sekolah Dasar Negeri Pojok Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010 : Skripsi . Solo : FKIP UNS.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE SIMULASI AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 BERASTAGI.

0 3 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU BAHAN BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 2 28

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KISARAN TAHUN AJARAN 2016 / 2017.

0 3 25

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENERAPKAN GAMBAR DASAR TEKNIK SISWA KELAS X KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 4 30

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TGB SMK N 1 LUBUK PAKAM.

0 2 36

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOFERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 MEDAN.

0 7 33

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MENERAPKAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR.

0 2 30

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL DAN AKTIFITAS BELAJAR DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK KELAS X PROGRAM KEAHLIAN KONSTRUKSI BATU DAN BETON SMK NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG, KABUPATEN PASAMAN BARAT.

0 2 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI I PERCUT SEI TUAN.

0 3 32

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AUTOCAD SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT.

1 2 32