PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF (PSKO) : Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI di SMK Ar – Rahmah, Kab. Cianjur.

(1)

31 / SI / KTP / Juni /2013

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM

SOLVING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF

(PSKO)

(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa SMK Ar-Rahmah Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Oleh :

Acep Saepuloh

0608956

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


(2)

31 / SI / KTP / Juni /2013

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2013

LEMBAR PENGESAHAN Acep Saepuloh

0608956

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN PERBAIKAN OTOMOTIF (PSKO)

(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI SMK Ar – Rahmah Kabupaten Cianjur)

Disetujui dan Disahkan oleh : Pembimbing I

( Drs. H Rudi Susilana M.Si ) NIP. 19661019 1991002 1001

Pembimbing II

( Dr. Laksmi Dewi, S. Pd, M. Pd ) NIP. 19770613 200112 2 001

Mengetahui, Ketua Jurusan

Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Ketua Prodi Teknologi Pendidikan


(3)

31 / SI / KTP / Juni /2013

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Dr. Toto Ruhimat, M.Pd

NIP. 19591121 198503 1 001

Dr. Rusman, M.Pd NIP. 19720505 199802 1 001 PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN

METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF (PSKO)” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,


(4)

31 / SI / KTP / Juni /2013

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

0608956

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERBAIKAN SISTEM KELISTRIKAN OTOMOTIF

(PSKO)

(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa SMK Ar-Rahmah Kabupaten Cianjur)

Oleh Acep Saepuloh

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Acep Saepuloh 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(5)

31 / SI / KTP / Juni /2013

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(6)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

i ABSTRAK

Acep Saepuloh, Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) dalam Meningkatkan Hasil Belajar siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO)

(Studi Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas XI di SMK Ar – Rahmah, Kab. Cianjur). Skripsi, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013..

Masalah yang dianalisis dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran perbaikan system kelistrikan otomotif (PSKO)?”. Permasalahan secara khusus dalam penelitian ini :pertama; Bagamana pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 jurusan Mekanik Otomotif pada mata pelajaran perbaikan system kelistrikan otomotif (PSKO) pada ranah kognitif aspek mengingat (C1), kedua ; Bagaimana pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 jurusan Mekanik Otomotif pada mata pelajaran perbaikan system kelistrikan otomotif (PSKO) pada ranah kognitif aspek memahami (C2)?

ketiga; Bagaimana pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 jurusan Mekanik Otomotif pada mata pelajaran perbaikan system kelistrikan otomotif (PSKO) pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3)?.

Metode penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan instrument penelitian berupa tes objektif (pilihan ganda) untuk mengukur hasil belajar. Sampel penelitian diambil berdasarkan cluster random sampling. Pengujian hipotesis diuji dengan menggunakan uji t satu kelompok atau paired sample t test. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan, yaitu 1) Penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap hasil belajar siswa aspek mengingat pada Mata Pelajaran mata pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO) di SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 jurusan Mekanik Otomotif, 2) Penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap hasil belajar siswa aspek memahami pada Mata Pelajaran mata pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO) di SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 jurusan Mekanik Otomotif, dan 3) Penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap hasil belajar siswa aspek menerapkan pada Mata Pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO) di SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 jurusan Mekanik Otomotif.

Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian, maka secara umum dapat ditarik

kesimpulan bahwa “Penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) mempunyai pengaruh yang kuat sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek memahami, dan aspek menerapakan pada Mata Pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO) di SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 jurusan Mekanik Otomotif.


(7)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ii ABSTRACT

ACEP Saepuloh, Influence Problem Solving Method (Problem Solving) in Improving Learning Outcomes In Subjects students Repairs Automotive Electrical Systems (PSKO) (Quasi-Experimental Study of the Class XI students in SMK Ar - Rahmah, Kab. Cianjur). Thesis, Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education,

University of Education Indonesia, in 2013 ..

Issues analyzed in this study is "How does the use of problem-solving methods (Problem Solving) in improving student learning outcomes in subjects automotive electrical system improvements (PSKO)?". Problems specifically in this study: first; Bagamana effect of using problem-solving methods (problem solving) can improve student learning outcomes SMK Ar-Rahmah Cianjur class XI Mo 1 Automotive Mechanics majoring in subjects automotive electrical system improvements (PSKO) on the cognitive aspects of given (C1), second; What about the effect of using problem-solving methods (problem solving) can improve student learning outcomes SMK Ar-Rahmah Cianjur class XI Mo 1 Automotive Mechanics majoring in subjects automotive electrical system improvements (PSKO) on the cognitive aspect of

understanding ( C2)?

third, How does the use of problem-solving methods (problem solving) can improve student learning outcomes SMK Ar-Rahmah Cianjur class XI Mo 1 Automotive Mechanics majors in subjects automotive electrical system improvements (PSKO) on the cognitive aspects of

applying (C3)?.

The method uses quasi-experimental study with a research instrument in the form of objective tests (multiple choice) to measure learning outcomes. Samples were taken by random cluster sampling. Testing hypotheses were tested using a t test or a group of paired sample t test. This research resulted in several conclusions: 1) The use of problem-solving methods (Problem Solving) has a strong influence on aspects of student learning outcomes given on subjects Subjects repair automotive electrical systems (PSKO) in Ar-Rahmah SMK XI class Cianjur Mo 1 majors Automotive mechanics, 2) use a problem-solving method (Problem Solving) has a strong influence on student learning outcomes to understand aspects of the subjects Subjects repair automotive electrical systems (PSKO) in Ar-Rahmah SMK XI class Cianjur Mo 1 Automotive Mechanics Department, and 3) The use of problem-solving methods (Problem Solving) has a strong influence on student learning outcomes to implement aspects of the improvement Subjects automotive electrical systems (PSKO) in Ar-Rahmah SMK XI class

Cianjur Mo 1 Automotive Mechanics Department.

Based on the description of the research data, it can generally be concluded that the "use of problem-solving methods (Problem Solving) has a strong influence so as to improve the learning outcomes of students in aspects of understanding and applying the aspects Subjects repair automotive electrical systems (PSKO) in SMK Ar-Rahmah Cianjur class XI Mo 1

Automotive Mechanics Department.


(8)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR BAGAN ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Definisi Operasional ... 9

G. Asumsi dan Hipotesis ... 10

1. Asumsi ... 10

2. Hipotesis ... 11

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Belajar dan Pembelajaran ... 13

1. Pengertian Belajar ... 13

2. Pengertian Pembelajaran ... 14

B. Komponen – Komponen Pembelajaran ... 15

1. Tujuan Pembelajaran ... 16

a) Tujuan Pembelajaaran Umum ... 16


(9)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi

2. Bahan Pembelajaran ... 16

3. Strategi Pembelajaran ... 17

4. Media Pembelajaran ... 17

5. Evaluasi Pembelajaran ... 18

C. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) ... 18

1. Pengertian Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) . 18 2. Langkah - Langkah Pembelajaran Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) ... 19

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pemecahan Masalah (Problem Solving) ... 21

D. Hasil Belajar ... 22

1. Pengertian Hasil Belajar ... 22

2. Tipe – tipe Hasil Belajar ... 24

1) Tipe hasil belajar bidang kognitif ... 24

2) Tipe hasil belajar afektif ... 25

3) Tipe Hasil Belajar Psikomotorik ... 26

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 26

1) Faktor dari luar ... 27

2) Faktor dari dalam ... 28

E. Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO)... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 33

1. Metode Penelitian ... 33

2. Desain Penelitian ... 33

3. Variabel Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 36

1. Populasi Penelitian ... 36


(10)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vii

C. Teknik Pengumpulan Data... 37

D. Teknik Analisis Data ... 37

1. Uji Validitas ... 38

2. Uji Reabilitas ... 39

3. Analisis Butir Soal ... 40

4. Langkah Pengolahan Data ... 41

E. Laporan Hasil Uji Coba ... 42

1. Uji Validitas ... 42

2. Uji Reabilitas ... 44

3. Tingkat Kesukaran Soal ... 45

4. Uji Daya Beda ... 46

F. Prosedur Penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 52

1. Aspek Mengingat ... 52

2. Aspek Memahami ... 53

3. Aspek Menerapkan ... 54

4. Uji Normalitas Data ... 55

B. Pengujian Hipotesis ... 56

1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 56

2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 57

3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 59

4. Pengujian Hipotesis Umum ... 60

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

1. Pembahasan Hipotesis Pertama ... 62

2. Pembahasan Hipotesis Kedua ... 63

3. Pembahasan Hipotesis Ketiga ... 65


(11)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 71 B. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... . 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN

SURAT-SURAT RIWAYAT HIDUP


(12)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai Rata – rata Kompetensi Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) Tingkat II di SMK Ar – Rahmah Kabupaten Cianjur.

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 ... 4

Tabel 2.1 Skenario Pembejalaran Metode Pemecahan (Problem Solving) ... 26

Tabel 2.2 Ruang Lingkup Materi Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif………... 31 Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian ... 34

Tabel 3.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 39

Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran Soal ... 45

Tabel 3.4 Uji Daya Beda ... 47

Tabel 4.1 Gain Aspek Mengingat ... 53

Tabel 4.2 Gain Aspek Pemahaman ... 53

Tabel 4.3 Gain Aspek Menerapkan ... 54

Tabel 4.4 Hasil Uji-t Independent Aspek Mengingat ... 56

Tabel 4.5 Hasil Uji-t Independent Aspek Pemahaman ... 58

Tabel 4.6 Hasil Uji-t Independent Aspek Penerapan ... 59


(13)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

DAFTAR GRAFIK


(14)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Hubungan Antar Komponen dalam Pembelajaran………... 15 Bagan 2.2 Bagan Faktor yang Memperngaruhi Proses dan Hasil Belajar... 27 Bagan 3.1 Prosedur Penelitian ... 51


(15)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat berperan dalam menghasilkan manusia yang berkalitas. Manusia berkualitas berarti manusia yang mampu berpikir kritis, logis, kreatif dan inovatif dalam menanggapi berbagai isu di masyarakat yang diakibatkan oleh dampak perkembangan sains dan teknologi. Hal ini temuat dalam tujuan pendidikan nasional yaitu Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas, Nomor 20, Tahun 2003, Bab II, Pasal 3) menyatakan bahwa :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik / siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan pendidikan nasional tersebut, dapat terwujud apabila faktor – faktor yang berkaitan dengan proses pendidikan, yakni antara peserta didik, pendidik dan sarana sera prasarana pendidikannya saling mendukung. Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila peserta didik mencapai prestasi belajar yang baik. Sedangkan untuk mencapai prestasi belajar yang baik, siswa harus berusaha belajar dengan sungguh – sungguh, antara lain harus disiplin dalam mengikuti pelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan guru sacara terstruktur dan mempunyai kebiasaan belajar yang baik.

Menurut pendapat. Surya (1979 : 87) bahwa “kegiatan belajar yang dihadapi siswa disebabkan oleh beberapa faktor yang terdapat dalam diri siswa maupun yang terdapat diluar diri siswa”. Secara garis besar terdapat dua


(16)

2

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

faktor utama yang sangat menentukan dalm pencapaian keberhasilan tujuan pembelajaran, yaitu : faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain berupa minat, bakat, motivasi, kebiasaan belajar, kondisi fisik, dan lain sebagainya. Sedangkan faktor eksternal antara lain meliputi kondisi alam, sosial, budaya, ekonomi, kurikulum, tenaga pendidik, sarana dan prasarana, serta manajemen / administrasi pendidikan.

Untuk meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Prebaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) guru dituntut utuk memilih metode mengajar yang relevan dan sesuai, agar siswa dapat belajar mandiri, kreatif dan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Menjadi guru kreatif, professional dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan kemampuan pendekatan dan memilih metode pembelajaran yang efektif. Hal ini penting terutama dalam pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Implikasinya pada pembelajaran, harus memberikan pengalaman yang bervariasi dengan metode yang efektif dan bervariasi. Tetapi pembelajaran juga harus memperhatikan minat dan kemampuan siswa, sehingga guru harus melaksanakan pembelajaran yang inovatif.

“Pembelajaran inovatif mengandung arti pembelajaran yang dikemas guru yang merupakan wujud gagasan atau teknik yang dipandang baru agar mampu memfasilitasi siswa untuk memperoleh kemajuan dalm proses dan hasil belajar (Suyanto, 2009:6)”.

Berdasakan observasi dan wawancara peneliti dengan guru Program Studi / Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) di SMK Ar – Rahmah Kab. Cianjur tahun ajaran 2012 – 2013 dengan menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perilaku yang di tunjukan siswa antara lain sering terlambat datang ke kelas, gelisah dan acuh tak acuh ketika mengikuti proses pembelajaran, tidak memiliki buku catatan, sering tidak mengerjakan tugas yang diberikan serta banyak alasan keluar masuk ruang kelas ketika pada saat pembelajaran sedang berlangsung. Perilaku yang di tunjukan siswa selama proses pembelajaran pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif di prediksi, apakah siswa


(17)

3

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tersebut memiliki perilaku yang menunjukan hasil belajar siswa yang dimilikinya kuat atau tidak?.

Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi dalam belajar menggambarkan minat yang besar terhadap tugas – tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun psikis terhadap kegiatan, tanpa mengenal bosan apalagi menyerah. Sebaliknya siswa yang memiliki minat belajar yang rendah, mereka menunjukan sikap keengganan, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar. Salah satunya prestasi belajar pada mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) dapat di gambarkan salah satunya melalui keterampilan siswa dalam perbaikan sistem kelistrikan otomotif.

Pembelajaran yang baik ialah pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Arti dari belajar bermakna sendiri adalah suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Belajar bermakna memungkinkan siswa memudahkan mempelajari kembali materi belajar yang mirip walaupun telah terjadi lupa. Salah satu metode pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses pembalajaran adalah dengan menggunakan metode pemecahan masalah (Problem Solving) siswa tidak hanya menerima pengetahuan dari guru tetapi siswa mencari pengetahuan tersebut sendiri.

Metode pemecahan masalah (Problem Solving) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO) karena melatih siswa menghadapi masalah baik itu masalah pribadi ataupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama – sama. Orientasi pembelajaran adalah penemuan yang dasarnya adalah pemecahan masalah. Sehingga guru perlu memilih metode pembelajaran yang cocok untuk strategi pembelajaran yang diterapkan menurut caranya sendiri. Pemilihan strategi pembelajaran dalam rangka membelajarakan siswa harus dibangun atas dasar asumsi bahwa tidak ada satu metode atau apa namanya yang dapat digunakan dengan baik untuk semua bahan kajian.


(18)

4

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan dokumen persensi siswa, hasil belajar yang diperoleh dari nila uji kompetesnsi siswa tingkat II pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif di SMK Ar – Rahmah Kab. Cianjur Tahun Ajaran 2012/2013.

Table 1.1

Nilai Rata – rata Kompetensi Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) Tingkat II di SMK Ar – Rahmah Kabupaten Cianjur. Semester Ganjil Tahun

Ajaran 2012/2013.

Nilai Rentang Nilai Jumlah Siswa Frekuensi Persentasi

A 9,00 – 10,00 0 0%

B 8,00 – 8.99 14 5%

C 7,00 – 7.99 76 35%

D 6,00 – 6,99 59 56%

E <5,99 (BL) 11 4%

Jumlah 160 100%

Sumber : Dokumen persensi siswa (Mata Pelajaran PSKO tingkat II)

Dilihat Tabel 1.1 menunjukan adanya kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan. Hal ini terlihat bahwa terdapat 0% yang memperoleh nilai A, 5% nilai B, 35% nilai C, 56% nilai D, dan 4% nilai E. Banyaknya siswa yang haya memperoleh nilai D untuk Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO), berarti sebagian siswa masih memiliki tingkat penguasaan masih rendah. Untuk standar kelulusan mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif adalah 7,00 atau nilai C, apabila nilai yang diperoleh kurang dari 7,00 maka siswa harus melakukan perbaikan atau remedial. Oleh karena itu faktor – faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar sangat perlu ditelusuri / diteliti.

Dari uraian di atas, terdapat kemungkinan bahwa ada gejala – gejala yang terjadi pada diri siwa yang mempengaruhi hasil belajarnya. Kesenjangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh guru dan hasil yang dicapai oleh siswa menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk melakukan penelitian.


(19)

5

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebagai calon guru yang akan terlibat langsung dalam kegiatan – kegiatan pendidikan seharusya mengetahui tentang tugas guru. Tugas guru yaitu untuk mengembangkan prestasi hasil belajar yang ada dalam diri siswa, sehingga siswa dapat merubah prilaku – prilaku negatif menjadi prilaku yang positif dan terarah. Atas dasar pemikiran diatas penulis bermaksud melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) apabila diterapkan pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem kelistrikan Otomotif (PSKO) dalam meningkatkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk itu penulis merumuskan penelitian dengan judul:

“Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata pejajaran

Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO)”.


(20)

6

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B. Rumusan Masalah

Menurut Arikunto, (2006 : 53) bahwa : “Perumusan masalah merupakan langkah dari suatu problematika dan merupakan sumber kegiatan pokok dari penelitian”. Sehingga rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) ?”

Secara lebih khusus permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1 Bagaimana pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 Jurusan Mekanik Otomotif pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) pada ranah kognitif aspek mengingat (C1)

2 Bagaimana pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 Jurusan Mekanik Otomotif pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) pada ranah kognitif aspek memahami (C2)

3 Bagaimana pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (problem solving) dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI Mo 1 Jurusan Mekanik Otomotif pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) pada ranah kognitif aspek menerapkan (C3)


(21)

7

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting. Hal ini bertujuan supaya permasalahan yang diteliti menjadi terarah serta tidak terjadi penyimpangan yang terlampau jauh dari permasalahan. Untuk penelitian ini lebih terarah dan menghindari kesalahan penafsiran dalam penelitian yang akan dilaksanakan, pembatasan masalah, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan dikelas XI Mekanik Otomotif 1 di SMK Ar-Rahmah Cianjur.

2. Materi yang akan dipelajari selama penelitian ini adalah kompetensi dalam Pemeliharaan/Servis Sistem Pengapian

3. Hasil belajar siswa yang akan diukur dengan free tes dan post tes pada aspek ranah kognitif C1, C2, dan C3 dengan soal pilihan ganda. 4. Bahan ajar berupa Modul dan Job Sheet (Buku Panduan Praktek) D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan apa yang menjadi sasaran atau apa yang hendak dicapai dari suatu kegiatan dalam penelitian ini tujuan merupakan apa yang hendak diketahui oleh peneliti berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hal ini senada dengan pendapat Sugiyono (2008 : 58) ”bahwa tujuan penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan metode pemecahan masalah (Problem Solving). Secara rinci tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) setelah mengunakan metode pemecahan masalah (Problem Solving) pada ranah kognitif pada aspek mengingat (C1) ?


(22)

8

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) setelah mengunakan metode pemecahan masalah (Problem Solving) pada ranah kognitif pada aspek memahami (C2) ?

3. Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) setelah mengunakan metode pemecahan masalah (Problem Solving) pada ranah kognitif pada aspek menerapkan (C3) ?

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini dibagi menjadi menjadi dua jenis, yakni manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Dalam penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap hasil belajar siswa, sehingga dalam penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1)Manfaat bagi siswa

a. Dapat mengetahui kebutuhan siswa yang diperlukan dalam pemecahan masalah (Problem Solving) sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik.

b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya dan menyampaikan pendapat dalam proses belajar mengajar.

2) Manfaat bagi guru

a. Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam mengembangkan metode pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

b. Sebagai masukan untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam metode pembelajaran, memperbaiki sistem pembelajaran


(23)

9

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk siswanya.

c. Menambah wawasan guru dalam memahami karakteristik belajar siswa.

3) Manfaat bagi sekolah

a. Sebagai masukan yang dapat memajukan sekolah.

b. Memberikan sumbangsi yang baik untuk sekolah dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dan kelengkapan sarana praktikum sehingga dapat meningkatkan hasil dan prestasi belajar siswa.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari kekeliruan serta lebih memahami isi yang terkandung dalam penelitian dan judul skripsi, maka perlu menjelaskan istilah – istilah sebagai berikut:

1. Metode Pemecahan Masalah (Problem solving)

Menurut Sudjana, dan Ibrahim (2007 : 68) jika seseorang peserta didik dihadapkan pada suatu masalah, pada akhirnya mereka bukan hanya sekedar memecahkan masalah, tetapi juga belajar sesuatu yang baru. Pemecahan masalah memengang peranan penting baik dalam pelajaran sains maupun dalam banyak disiplin ilmu lainya, sehingga pembelajaran berjalan dengan fleksibel.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2000: 16). Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berupa ranah kognitif yang meliputi aspek mengetahui, memahami dan menerapan.


(24)

10

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) Perbaikan system kelitrikan otomotif adalah salah satu pokok bahasan program / mata pelajaran produktif yang di berikan pada siswa program lanjut (Tingkat II) pada pada Program Keahlian Mekanik Otomotif.

G. Asumsi Dan Hipotesis 1.Asumsi

Asumsi merupakan kalimat pernyataan awal dari sebuah penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat Syaodih, (2007:305), menyatakan :

“Asumsi merupakan titik pangkal dalam penelitian skripsi, tesis dan disertai. Asumsi dapat berupa teori evidensi, atau pemikiran penelitian sendiri, yang tidak perlu di buktikan lagi kebenaranya minimal dengan masalah yang diteliti. Asumsi merupakan landasan hipotesis, dan dirumuskan dalam kalimat deklaratif”.

Beberapa asumsi yang terdapat dalam penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan dengan siswa, siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan dalam pembelajaran.

3. Penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) dapat memberikan pengalaman belajar yang konkrit serta dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.

4. Metode pemecahan masalah (Problem Solving) adalah strategi pengajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian informasi oleh guru kepada siswa sebagai penerima informasi yang baik tetapi proses mentalnya berkadar rendah, menjadi pengajaran yang menekankan kepada proses pengolahan informasi di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah sendiri informasi yang kadar proses mentalnya lebih tinggi atau lebih banyak.


(25)

11

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Hipotesis

Hipotesis dalam sebuah penelitian merupakan jawaban yang bersifat sementara atas permasalahan yang sedang dihadapi. Seorang peneliti perlu menggunakan hipotesis atas permasalahan yang dihadapi dalam pembuatan karya tulis ilmiah, pernyataan hipotesis ini dilandasi pada asumsi sebelumnya. Untuk itu perlu jawaban serta dibuktikan kebenarannya melalui pengolahan dan analisis datanya.

Menurut Sugiyono (2009 : 64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Umum

Adapun hipotesis umum yang peneliti ajukan ialah sebagai berikut:

1. Ho = Pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) tidak memberikan pengruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada Mata Pejajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO).

2. H1 = Pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) dapat memberikan pengruh yang signifikan terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO).

2. Hipotesis Khusus

Hipotesis khusus yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut:

1. H0 = Pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem

Solving) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO) pada aspek mengingat (C1). H1 = Pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem

Solving) dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO) pada aspek mengingat (C1).


(26)

12

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. H0 = Pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO) pada aspek memahami (C2) H1 = Pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem

Solving) dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO) pada aspek memahami (C2) 3. H0 = Pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem

Solving) tidak memberikan pengrauh yang signifikan terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO) pada aspek menerapkan (C3) H1 = Pengaruh penggunaan metode pemecahan masalah (Problem

Solving) dapat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO) pada aspek menerapkan (C3)


(27)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperiment dengan menggunakansuatu metode tanpa menggunakan kelompok pembanding. Tujuan penelitian menggunakan metode kuasi eksperiment adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat di peroleh melalui eksperiment sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol semua variable yang relevan. Dalam pelaksanaannya tidak menggunakan penugasaan random. Sebagaimana dikatakan Mohamad Ali (1992: 15) bahwa:

“Kuasi eksperiment hampir mirip dengan eksperiment sebenarnya, perbedaannya terletak pada penugasaan subyek, yatiu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasaan random melainkan dengan menggunkana kelompok-kelompok yang sudah ada”.

Ciri utama kuasi eksperiment dengan tidak di lakukannya penugasaan random melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian berdasarkan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Penelitian kuasi eksperiment dengan menggunakan penelitian yang tidak menggunakan kelompok pembanding. Pada desain ini kelompok eksperiment menggunakan pembelajaran dengan metode pemecahan masalah (Problem Solving) pada mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO).

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian dilakukan pada satu kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) pada mata


(28)

34

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO). Terdapat dua variable pokok dalam penelitian ini, yaitu metode pemecahan masalah (problem solving) variable bebas dan hasil belajar siswa pada ranah kognitif aspek ingatan, pemahaman, dan penerapan sebagai variable terikat.

Desain penelitian yang digunakan adalah sebagai berikut : T1 X T2

T1 T2

(Ali, 1993:146) Keterangan:

T1 = pre-test untuk kelompok eksperimen T2 = post-test untuk kelompok eksperimen X = perlakukan untuk kelompok eksperimen

Sebelum diberikan perlakuan, kelompok eksperimen terlebih dahulu diberikan pre-test, kemudian kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu pembelajaran dengan menggunakan Metode pemecahan masalah (problem solving) pada mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO). Setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan metode pemecahan masalah (problem solving) selanjutnya diberikan pre-test post-test. 3. Variabel Penelitian

Dalam penelitian eksperimen terdapat variabel-variabel yang saling mempengaruhi, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2007 : 51)

“Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni variabel bebas atau variabel Independent dan variabel terikat atau variabel Dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat


(29)

35

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

variabel bebas, oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas.”

Berdasarkan pendapat diatas maka dapat dikemukakan bahwa variabel dalam penelitian ini :

a. Variabel bebas (X)

Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah metode pemecahan masalah (Problem solving) sebagai variabel bebas.

b. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini tedapat dua variable yaitu: Y1 = Hasil Belajar (C1)

Y2 = Hasil Belajar (C2) Y3 = Hasil Belajar (C3)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa untuk mata pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) siswa SMK Ar-Rahmah Cianjur kelas XI jurusan Mekanik Otomotif II.

Untuk melihat hubungan antar variabel yang akan diteliti, dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 3.1

Hubungan Antar Variabel Penelitian

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Kelas Eksperimen (X1)


(30)

36

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil belajar aspek pemahaman (Y2) X1Y2 Hasil belajar aspek penerapan (Y3) X1Y3

B. Populasi dan sampel penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2008:51) :

”Populasi adalah sejumlah individu atau subjek yang terdapat dalam kelompok tertentu yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dijadikan sumber data, dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang digunakan. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2007 : 84): Dalam bahasa penelitian seluruh sumber data yang memungkinkan, memberikan informasi yang berguna bagi masalah penelitian disebut populasi atau univers.”

Mengingat luasnya populasi maka peneliti membatasi populasi dalam penelitian ini untuk membantu mempermudah menarik sampel. Menurut Sudjana dan Ibrahim (2007 : 71) “ pembatasan populasi dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (Target population) dan populasi terjangkau (Accessible population)”. Kemudian Suharsimi Arikunto (2006:129) menyebutkan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.”

Mengacu pada pendapat diatas maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah siswa SMK Ar-Rahmah Kab. Cianjur, sedangkan populasinya adalah siswa kelas XI SMK Ar-Rahmah Kabupaten Cianjur Jurusan Mekanik Otomotif yang berjumlah 160 orang terdiri dari lima kelas. 2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008 : 81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sejalan dengan ungkapan tersebut, Sudjana dan Ibrahim (2007 : 85) menyatakan bahwa sampel adalah


(31)

37

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

“sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah satu kelas 30 orang siswa dari kelas lima kelas Program keahliah Mekanik Otomotif SMK Ar-Rahmah, Kab Cianjur.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi belajar bentuk objektif (pilihan ganda). Tes bentuk objektif digunakan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil belajar siswa pada ranah kognitif. Tes bentuk objektif ini dibatasi hanya untuk mengukur aspek kognititif C1 Mengingat C2 (Menahami) dan C3 (Menerapkan).Test objektif dilakukan untuk menghasilkan data kuantitatif berupa skor-skor yang mengukur hasil belajar siswa dengan penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving). Bentuk test yang digunakan dalam instrument ini adalah soal dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option (a,b,c,d dan e).

Untuk mendapatkan test yang valid dan reliebel, item-item tes tersebut diambil dari Materi Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) yang digunakan dalam penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) untuk kelas eksperiment.

D.Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari lapangan melalui instrument penelitian, selanjutnya diolah dan dianalisis dengan melalui perhitungan statistik. Dengan tujuan agar data yang diperoleh dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis sehingga dapat menggambarkan apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.

Pengolahan dan analisis data tersebut menggunakan statistika. Menurut Sudjana (dalam Riduwan, 2006:3) mengemuakan bahwa:

Statistika adalah ilmu yang terdiri dari teori dan metode yang merupakan cabang dari matematika terapan yang membicarakan


(32)

38

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tentang: bagaimana mengumpulkan data, bagaimana meringkas data, mengolah dan menyajikan data, bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis, bagaimana menentukan keputusan dalam batas-batas resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.

Berdasarkan masalah, tujuan penelitian untuk mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data digunakan statistik deskriptif. Sedangkan untuk pengujian hipotesis dan membuat kesimpulan digunakan statistik infrensial. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2009:126):

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian yang diperoleh melalui hasil-hasil pengukuran. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisaasi.

1. Uji Validitas

Validitas yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah validitas empiris atau pengalaman, menurut Suharsimi (2002:66) menyatakan bahwa “Sebuah instrumen dapat dikatakan dapat memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari pengalaman”, jenis validitas empirik yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi, karena sesuai dengan pendapat Suharsimi (2002:67) “Sebuah tes dikatakan memiliki konstruksi ababila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus”.

Cara mengetahui validitas alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson, adapun rumus untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut:


(33)

39

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

r

xy =

 

 

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N

(Arikunto, 2002: 72)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan

N = Jumlah responden X = Skor item tes Y = Skor responden

Menurut Sugiyono (2006:216) untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000

sangat rendah rendah sedang kuat sangat kuat


(34)

40

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah diperoleh koefisien korelasinya kemudian diuji juga tingkat signifikasinya dengan menggunakan rumus t = 2

1 2 r n r   , dimana thitung > ttabel pada taraf signifikasi 0,05 dengan dk = n-1, maka soal tes tersebut valid..

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas soal dimaksudkan untuk melihat keajegan atau kekonsistenan soal dalam mengukur respons siswa. Reliabilitas suatu instrument dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument yang ada sudah baik.

Untuk meguji reliabilitas digunakan rumus Spearman Brown:

(Arikunto, 2006:180) Keterangan:

11

r = reliabilitas instrument 2

/ 21 / 1

r = rxyyang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan Instrument

Jika nilai reliabilitas lebih besar dari nilai rtabel maka instrument dinyatakan reliabel.

3. Analisis Butir Soal

Taraf Kesukaran Soal adalah kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran, yang mana digunakan rumus:

(Ali 1993:87)

1

11//2121//22

2

r

xr

r

N B


(35)

41

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Jumlah siswa seluruhnya

daya beda  0. untuk menghitung daya beda digunakan rumus: D =

Nu Bu

-

Nl Bl

(Ali, 1993:86) Keterangan:

D = Indeks daya beda

Bu = Jumlah jawaban benar kelompok unggul (Upper) Bl = Jumlah Jawaban benar kelompok lemah (Lower) Nu = 27% Jumlah golongan unggul yang menjawab benar. Nu = 27% Jumlah golongan lemah yang menjawab benar. Dalam menghitungnya digunakan rentang atau patokan sebagai berikut:

: Soal terlalu mudah

0.20 < P < 0.80 : Soal dianggap baik untuk kepentingan penelitian

: Soal terlalu sulit

80 . 0

P

20 . 0


(36)

42

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Analisis butir soal ini dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya suatu soal dipakai sebagai instrumen penelitian.

Butir soal instrumen yang akan digunakan dalam penelitian harus diganti atau dibuang apabila indeks

4. Langkah Pengolahan Data

Data penelitian yang diperoleh melalui alat pengumpul atau instrumen yang telah diujicobakan selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian. Perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik inferensial, Menurut pendapat Nana sudjana dan Ibrahim (1998:127) “…statistik analitik/inferensial merupakan kelanjutan dari statistik deskriptif yang digunakan untuk menguji hipotesis dan persyaratan-persyaratannya, serta untuk keperluan generalisasi hasil penelitian. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 16.0. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mengolah data dengan menggunakan statistik dengan bantuan software Microsoft Office Excel 2007 dan SPSS versi 16.0 adalah sebagai berikut:

Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Perhitungan gain atau selisih dari pretes dan postes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

b. Menguji normalitas data dengan Uji Lavene, dengan kriteria pengujian:

Hipotesis uji normalitas: H0 : data tidak berdistribusi normal H1 : data berdistribusi normal Kriteria uji normalitas:


(37)

43

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Jika nilai signifikansi (sig) < 0,05 maka H0 diterima

Jika ternyata data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t.

E.Laporan Hasil Uji Coba

Berdasarkan hasil uji coba dapat diketahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran soal dan daya beda instrument sebagai berikut:

1. Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan rumus Product Moment, diperoleh data sebagai berikut:

XY = 7034 N = 30

X = 444 Y = 454

 2

X = 7076  2

Y = 7234

 2

) X

( = 197136  2

) Y

( = 206116

r xy =

  



  

    2 2 2 2 ) Y ( Y N ) X ( X N ) Y ).( X ( XY N =

2



2

) 454 ( ) 7234 )( 30 ( ) 444 ( ) 7076 )( 30 ( )] 454 )( 444 [( ) 7034 ( 30    = 165130176 201576 211020 = 29867 , 12850 9444 = 0,734


(38)

44

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Koefisien korelasi di atas di uji tingkat signifikansinya dengan rumus

t =

2

1 2

r n r

 

maka,

t =

2

) 734 , 0 ( 1

2 30 734 , 0

t = 5,718

Dari hasil perhitungan data hasil ujicoba alat pengumpul data dengan menggunakan rumus korelasi product moment dan kemudian diuji tingkat signifikansinya, sehingga diperoleh data pada table berikut:

HASIL UJI VALIDITAS ALAT PENGUMPUL DATA

r Kriteria t-hitung t-tabel Keterangan

0,734 Sangat kuat 5,718 2,045 Valid

Berdasarkan hasil perhitungan maka diperoleh th itu n g 5,718 dan ttab eldengan df (n-1) dengan α = 0.05 (5%) adalah 2,045. Alat pengumpul data dikatakan memiliki validitas jika th itu n g > ttab el (5,718 > 2,045). Berdasarkan hasil pengujian tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa uji signifikansi alat pengumpul data adalah valid

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengukur reliabilitas digunakan SPSS dari uji coba didapat data sebagai berikut:


(39)

45

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

.843 .847 49

Hasil ujicoba reliabilitas dengan menggunakan SPSS diperoleh indeks sebesar 0.843. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat bahwa rhitung >rtabel (0.815>0.361) maka, berdasarkan kriteria tesebut dapat dikatakan bahwa item yang digunakan cukup reliabel 3. Tingkat Kesukaran Soal

Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian sepenuhnya harus diganti atau direvisi apabila memiliki indek tingkat kesukaran kurang dari 0,30. Butir soal diperbaiki item pengecohnya apabila memiliki indek tingkat kesukaran lebih dari 0,70.

Tabel 3. 3

Tingkat Kesukaran Soal NO

B P KATEGORI

SOAL SOAL

1 17 0.566667 BAIK 2 2 0.066667 SULIT 3 13 0.433333 BAIK 4 17 0.566667 BAIK 5 28 0.933333 MUDAH 6 28 0.933333 MUDAH 7 29 0.966667 MUDAH 8 14 0.466667 BAIK

9 18 0.6 BAIK

10 17 0.566667 BAIK

11 15 0.5 BAIK


(40)

46

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NO

B P KATEGORI

SOAL SOAL

13 3 0.1 SULIT

14 28 0.933333 MUDAH 15 11 0.366667 BAIK 16 16 0.533333 BAIK 17 11 0.366667 BAIK 18 17 0.566667 BAIK

19 12 0.4 BAIK

20 19 0.633333 BAIK

21 27 0.9 MUDAH

22 18 0.6 BAIK

23 16 0.533333 BAIK 24 14 0.466667 BAIK 25 13 0.433333 BAIK 26 13 0.433333 BAIK 27 17 0.566667 BAIK

28 3 0.1 SULIT

29 26 0.866667 MUDAH 30 19 0.633333 BAIK 31 14 0.466667 BAIK 32 28 0.933333 MUDAH

33 27 0.9 MUDAH

34 30 1 MUDAH

35 27 0.9 MUDAH

36 17 0.566667 BAIK 37 17 0.566667 BAIK 38 14 0.466667 BAIK

39 27 0.9 MUDAH

40 12 0.4 BAIK

41 20 0.666667 BAIK 42 28 0.933333 MUDAH

43 18 0.6 BAIK

44 2 0.066667 SULIT

45 15 0.5 BAIK

46 26 0.866667 MUDAH

47 21 0.7 BAIK

48 27 0.9 MUDAH

49 2 0.066667 SULIT 50 28 0.933333 MUDAH


(41)

47

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Uji Daya Beda

Butir soal yang dipergunakan pada instrumen penelitian sepenuhnya harus diganti atau direvisi, apabila memiliki indeks daya pembeda < 0, dan jika memiliki indeks daya beda >0 maka dikategorikan cukup. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka diambil soal-soal yang memenuhi persyaratan, dari total 50 soal yang diujicobakan hanya diambil 30 soal yang akan digunakan dalam pelaksanaan eksperimen.

Berdasarkan uji daya beda tersebut, diperoleh rincian data sebagai berikut:

Tabel 3.4 Uji Daya Beda

No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran

1 10 7 3 0,37 cukup

2 1 1 0 0 kurang

3 8 5 3 0,37 cukup

4 9 8 1 0,12 kurang

5 15 13 2 0,24 kurang 6 15 13 2 0,24 kurang 7 15 14 1 0,12 kurang

8 10 4 6 0,74 baik

9 12 6 6 0,74 baik


(42)

48

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran

11 11 4 7 0,86 baik

12 11 6 5 0,61 baik

13 2 1 1 0,12 kurang

14 15 13 2 0,24 kurang

15 8 3 5 0,62 baik

16 11 5 6 0,74 baik

17 7 4 3 0,37 cukup

18 11 6 5 0,61 baik

19 9 3 6 0,74 baik

20 12 7 5 0,61 baik

21 15 12 3 0,37 cukup

22 11 7 4 0,49 baik

23 10 6 4 0,49 baik

24 10 4 6 0,74 baik

25 10 3 7 0,86 baik

26 9 4 5 0,61 baik

27 12 5 7 0,86 baik

28 3 0 3 0,27 kurang

29 15 11 4 0,49 baik

30 13 6 7 0,86 baik

31 10 4 6 0,74 baik

32 15 13 2 0,24 kurang 33 15 12 3 0,37 cukup

34 15 15 0 0 kurang

35 15 12 3 0,37 cukup

36 12 5 7 0,86 baik

37 11 6 5 0,61 baik


(43)

49

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No Ba Bb Ba-Bb Indeks Tafsiran 39 15 12 3 0,37 cukup

40 7 5 2 0,24 kurang

41 13 7 6 0,74 baik

42 14 14 0 0 kurang

43 12 6 6 0,74 baik

44 2 0 2 0,24 kurang

45 10 5 5 0,61 baik

46 13 13 0 0 kurang

47 12 9 3 0,37 baik

48 14 13 1 0,12 kurang

49 1 1 0 0 kurang

50 15 13 2 0,24 kurang

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini antara lain melalui tiga tahapan yaitu :

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti. Tahap ini diawali dengan penjajagan lapangan untuk menentukan permasalah atau fokus penelitian. Kegiatan yang dilakukan antara lain

1) Survei Pendahuluan


(44)

50

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

permasalahan yang ditemukan dilokasi. Setelah melakukan identifikasi masalah, dan melalui studi dokumentasi, maka peneliti menemukan permasalahan yang dapat dijadikan latar belakang masalah dalam melakukan penelitian serta dijadikan fokus penelitian yang selanjutnya dijabarkan dalam proposal penelitian.

2) Menyusun Proposal Penelitian

Berdasarkan survei pendahuluan di lapangan, proposal penelitian disusun dan kemudian diajukan kepada dewan skripsi dengan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, setelah melalui beberapa kali revisi dari dosen pembimbing maupun dewan skripsi hingga proposal penelitian disetujui.

3) Menyiapkan Surat Perijinan Penelitian

Surat perijinan yang harus dipersiapkan antara lain :

 SK Pengangkatan Pembimbing

 Surat Permohonan Ijin Penelitian dari UPI 4) Penyusunan Jadwal Kegiatan

Kegiatan ini diperlukan agar penelitian berjalan dengan efektif dan efisien. Penyusunan jadwal penelitian ini merupakan ketetapan dalam melaksanakan penelitian namun sifatnya fleksibel (tidak mengikat).

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner, dan observasi. Untuk memudahkan penelitian dalam hal ini peneliti berusaha untuk memahami hal-hal berikut, yaitu :

1) Pemahaman latar penelitian dan persiapan diri dengan maksud untuk menghindarkan dari data-data yang kurang diperlukan, data yang terkumpul semata-mata dari sudut pandang informan tanpa


(45)

51

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mempengaruhinya.

2) Tata cara memasuki lapangan, dalam hal ini peneliti berusaha untuk membuat suasana yang lebih akrab serta tetap dalam posisi sebagai peneliti.

3) Peran serta dan pengumpulan data, dalam hal ini peneliti berusaha memperhitungkan waktu, tenaga dan biaya dalam upaya mengumpulkan data yang diperlukan.

3. Tahap Pelaporan

Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyusunan skripsi yang kemudian diikuti dengan pencetakkan dan penggandaan laporan untuk dikomunikasikan pada pihak lain

Keseluruhan penelitian ini laporan disajikan dalam bentuk skripsi yang disusun secara rinci dan sistematis. Selanjutnya, sebagai pertanggung jawaban ilmiah sekaligus memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada Program Strata 1, maka skripsi ini akan diajukan kepada tim penguji untuk diadakan penilaian.

Prosedur dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan berikut:

Populasi

Sampel Penelitian

Observasi awal :

1. Mempelajari Standar Isi 2. Mempelajari Silabus

3. Menetapkan Standar Kompetensi

4. Menyusun RPP dan Merancang Pembelajaran dengan Metode pemecahan masalah (Problem Solving)

instrumen Uji coba instrumen


(46)

52

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian


(47)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

71

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai intisari dari penelitian ini, sehingga mempertegas hasil penelitian yang telah dicapai.

A. Simpulan

Penelitian ini mengungkapkan masalah tentang bagaimana pengaruh penggunaan Metode Pemecahan Masalah terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah perlakuan pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) di kelas XI SMK Ar – Rahmah Kab. Cianjur. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Mekanik Otomotif di SMK Ar – Rahmah Kab. Cianjur semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari empat kelas. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI Mo 1 yaitu berjumlah 30 orang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, secara umum ternyata hipotesis yang diajukan peneliti diterima, karena pada kenyataannya dilapangan menunjukkan terdapat pengaruh yang kuat dalam penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini sesuai dengan hipotesis umum dalam penelitian ini

yaitu “Terdapat pengaruh dalam penggunaan Metode Pemecahan Masalah

(Problem Solving) terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah perlakuan pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO) di kelas XI SMK Ar – Rahmah Kab. Cianjur”.

Penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)dalam pembelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) dapat memberikan inovasi di Sekolah Menengah Kejuruan khususnya di SMK Ar –


(48)

72

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rahmah Kab. Cianjur. Sebagaimana kita ketahui terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) tersebut, yaitu: siswa akan lebih aktif karena dalam pembelajaran ini siswa dapat menyelesaikan masalah – masalah dalam kesulitan pembelajaran,

Adapun kesimpulan secara khusus terbagi menjadi tiga bagian yaitu kesimpulan pada aspek mengingat, aspek memahami dan aspek menerapkan.

1. Ditinjau dari aspek mengingat (C1 ) penggunaan Metode Pemecahan masalah (problem solving) berpengaruh terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO).

2. Ditinjau dari aspek memahami (C2), penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) berpengaruh terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO).

3. Ditinjau dari aspek menerapkan (C3), penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) berpengaruh terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO)

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, penulis mengajukan rekomendasi selanjutnya dalam Penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) dapat memberikan inovasi bagi guru dalam meningkatkan kinerja dan kreativitasnya di dalam melaksanakan proses pembelajaran dan mengelola kelas agar tercipta suasana kelas yang dinamis, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) dapat menjadi salah satu alternatif metode pembelajaran di sekolah yang dapat digunakan pada setiap mata pelajaran, setiap siswa dan semua tingkat.


(49)

73

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk memahami penggunaan metode dalam pembelajaran. Sudah selayaknya metode ini dijadikan sebagai kesempatan yang baik untuk mengembangkan pembelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada saat ini dan bagi penelitian lebih lanjut dalam penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) dan diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih kreatif dalam penggunaan metode pembelajaran dengan memperhatikan berbagai unsur dan komponen pembelajaran beserta mengkaji lebih luas lagi dalam pembelajaran dengan melibatkan variabel lain dan pengambilan populasi dengan skala yang lebih besar pada mata pelajaran dan ranah lainnya, baik itu afektif maun psikomotor.


(50)

74

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (1997). Dasar – Dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta

Ali, M. (1992). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa

Ali, M. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi (2002). Metode Penelitian, “Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis”. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional (2008) Undang-undang Republik Indonesia, No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Depdikbud. (2004). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. Jakarta : Dikmenum.

Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono, (2000). Belajar dan Pembelajaran, Jalarta : Rineka Cipta Djamarah, dan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Cetakan ke-1. Jakarta:

Erlangga.

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. (2009). Praktik Peneilitan Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Ridwan dan Sunarto. (2007). Pengantar Statistik untuk Penelitian Sosial Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

.RI, UU No 20 (2003). Undang – undang SISDIKNAS (Sistem Pendidkan Nasional). Jakarta: Sinar Gantika

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum, (Seri Manajemen Sekolah Bermutu) Bandung : Mulia Mandiri Press

Sagala, S (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.


(1)

52

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.1 Prosedur Penelitian


(2)

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

71 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai intisari dari penelitian ini, sehingga mempertegas hasil penelitian yang telah dicapai.

A. Simpulan

Penelitian ini mengungkapkan masalah tentang bagaimana pengaruh penggunaan Metode Pemecahan Masalah terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah perlakuan pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) di kelas XI SMK Ar – Rahmah Kab. Cianjur. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Mekanik Otomotif di SMK Ar – Rahmah Kab. Cianjur semester 2 Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari empat kelas. Sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas XI Mo 1 yaitu berjumlah 30 orang.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, secara umum ternyata hipotesis yang diajukan peneliti diterima, karena pada kenyataannya dilapangan menunjukkan terdapat pengaruh yang kuat dalam penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini sesuai dengan hipotesis umum dalam penelitian ini yaitu “Terdapat pengaruh dalam penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) terhadap hasil belajar siswa ranah kognitif sebelum dan sesudah perlakuan pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelitrikan Otomotif (PSKO) di kelas XI SMK Ar – Rahmah Kab. Cianjur”.

Penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)dalam pembelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif (PSKO) dapat memberikan inovasi di Sekolah Menengah Kejuruan khususnya di SMK Ar –


(3)

72

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Rahmah Kab. Cianjur. Sebagaimana kita ketahui terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) tersebut, yaitu: siswa akan lebih aktif karena dalam pembelajaran ini siswa dapat menyelesaikan masalah – masalah dalam kesulitan pembelajaran,

Adapun kesimpulan secara khusus terbagi menjadi tiga bagian yaitu kesimpulan pada aspek mengingat, aspek memahami dan aspek menerapkan.

1. Ditinjau dari aspek mengingat (C1 ) penggunaan Metode Pemecahan masalah (problem solving) berpengaruh terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO).

2. Ditinjau dari aspek memahami (C2), penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) berpengaruh terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO).

3. Ditinjau dari aspek menerapkan (C3), penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) berpengaruh terhadap peningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran perbaikan sistem kelistrikan otomotif (PSKO)

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan hasil penelitian yang telah dipaparkan diatas, penulis mengajukan rekomendasi selanjutnya dalam Penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) dapat memberikan inovasi bagi guru dalam meningkatkan kinerja dan kreativitasnya di dalam melaksanakan proses pembelajaran dan mengelola kelas agar tercipta suasana kelas yang dinamis, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) dapat menjadi salah satu alternatif metode pembelajaran di sekolah yang dapat digunakan pada setiap mata pelajaran, setiap siswa dan semua tingkat.


(4)

73

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai studi pendahuluan untuk memahami penggunaan metode dalam pembelajaran. Sudah selayaknya metode ini dijadikan sebagai kesempatan yang baik untuk mengembangkan pembelajaran pada lembaga-lembaga pendidikan yang ada saat ini dan bagi penelitian lebih lanjut dalam penggunaan metode pemecahan masalah (Problem Solving) dan diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk lebih kreatif dalam penggunaan metode pembelajaran dengan memperhatikan berbagai unsur dan komponen pembelajaran beserta mengkaji lebih luas lagi dalam pembelajaran dengan melibatkan variabel lain dan pengambilan populasi dengan skala yang lebih besar pada mata pelajaran dan ranah lainnya, baik itu afektif maun psikomotor.


(5)

74

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. (1997). Dasar – Dasar Manajemen Modal Kerja. Jakarta

Ali, M. (1992). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung : Angkasa

Ali, M. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung : Angkasa.

Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi (2002). Metode Penelitian, “Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis”. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional (2008) Undang-undang Republik Indonesia, No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.

Depdikbud. (2004). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. Jakarta : Dikmenum.

Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono, (2000). Belajar dan Pembelajaran, Jalarta : Rineka Cipta Djamarah, dan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Cetakan ke-1. Jakarta:

Erlangga.

Hamalik, Oemar. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. (2009). Praktik Peneilitan Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Ridwan dan Sunarto. (2007). Pengantar Statistik untuk Penelitian Sosial Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

.RI, UU No 20 (2003). Undang – undang SISDIKNAS (Sistem Pendidkan Nasional). Jakarta: Sinar Gantika

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum, (Seri Manajemen Sekolah Bermutu) Bandung : Mulia Mandiri Press

Sagala, S (2006). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.


(6)

74

Acep Saepuloh, 2013

Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Maslah (Problem Solving) Dalm Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Perbaikan Sistem Kelistrikan Otomotif(Psko)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Seodijarto. (2007). Menuju Pendidikan Nasional yang Relevan dan Bermutu. Jakarta : Balai Pustaka

Sudjana, Nana. (2000). Dasar-dasar Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana (1989). Penelitian dan Penilaian dalam Pendidikan. Bandung : C.V. Sinar Baru.

Sudjana, Nana (1988). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Rosdakarya

Sudjana, Nana (1991). Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandumg : Sinar Baru

Sudjana, Nana dan Ibrahim (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2009). METODE PENELITIAN PENDIDIKAN Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

________ (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Syaodih. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Surya, Muhammad, (1997). Pengaruh Faktor –faktor Non Intelegensi pada Siswa Ber[restasi Kurang. Bandung. Desertasi Institut Kependidikan dalam Ilmu Pengetahuan. Bandung : Tidak Diterbitkan.

Susilana, Rudi. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI.

Suyanto, (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka.s

Syamsuddin Makmun, Abin. (2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wijaya, Cece dan A. Tabrani Rusyan. (1994). Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Winata, dan Rosita, (1997). Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Universitas Terbuka.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.