PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH AL MA’ARIF ROWOBONI KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI

MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II

MADRASAH IBTIDAIYAH AL MA’ARIF ROWOBONI

KECAMATAN BANYUBIRU

  

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh:

ARIF HADI PURNOMO

115-13-098

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  MOTTO

            

               

  

 

Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)

negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)

duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah

berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan

di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai

orang-orang yang berbuat kerusakan.

  

(Q.S. Al-Qoshos: 77)

PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

   Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Rifai dan Ibu Rusnaneli) yang selalu mendoakan, mendukung, dan memberikan kasih sayangnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Semoga beliau senantiasa diberikan kesehatan dan rizki yang barokah;

  2. Adikku tersayang Ratih Wulan Ndari dan Amelia Putri Agustina yang selalu memberikan motivasi dalam segala hal. Semoga senantiasa diberi

kelancaran dalam menuntut ilmu dan membahagiakan orang tua.

  

KATA PENGANTAR

الله الرحمن الرحيم مسب

  Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi Melalui Metode make a

  

match Pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Rowoboni Kecamatan Banyubiru

  Kabupaten Semarang Tahun 2017 bisa selesai. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Agung Muhammad SAW semoga beliau selalu dirahmati Allah.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu, penulis sampaikan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga; 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga; 3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga; 4. Ibu Dr. Maslikhah, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi; 5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Akademik: 6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bantuan kepada peneliti;

7. Bapak Arifudin Hirawan, S.Pd.I. selaku kepala MI Al Ma’arif Rowoboni

  Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yang telah memberikan izin

  

ABSTRAK

  Purnomo, Arif Hadi. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi

  Melalui Metode Make a Match Pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2017 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslikhah, M.Si.

  Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Metode Make a Match

  Pembelajaran IPA di Madr asah Ibtidaiyah Al Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang belum menggunakan berbagai metode pembelajaran aktif dan masih bersifat konvensional. Hal ini menyebabkan siswa cenderung pasif dan kurangnya perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru terutama materi sumber energi. Terbukti dari rendahnya hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM 65. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi sumber energi melalui metode

  make a match pada siswa k

  elas II Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun 2017. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Instrumen penelitian dengan menggunakan lembar observasi dan tes. Analisis data berupa ketuntasan individual dengan kriteria ketunta san ≥ 65 dan ketuntasan klasikal ≥ 85% dari 12 siswa dengan menggunakan rumus persentase. Subjek penelitian di Madrasah

  Ibtidaiyah Al Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang yang berjumlah 12 siswa meliputi 5 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif Rowoboni

  Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun 2017. Peningkatan ketuntasan belajar dari siklus I ke siklus II 8,4 % dengan peningkatan rata-rata kelas yaitu 8,92, dan siklus II ke siklus III 25% dengan peningkatan rata-rata kelas yaitu 9. Hal ini dapat ditunjukan pada perolehan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 58,3% siswa tuntas belajar dengan rata-rata 70,75, siklus II 66,7% siswa tuntas belajar dengan rata-rata 79,67, dan siklus III 91,7% siswa tuntas belajar dengan rata-rata 88,67.

  

DAFTAR ISI

  Halaman Judul ............................................................................................... i Lembar Logo ................................................................................................. ii Persetujuan Pembimbing ............................................................................... iii Pengesahan Kelulusan ................................................................................... iv Pernyataan Keaslian Tulisan ......................................................................... v Motto dan Persembahan ................................................................................ vi Kata Pengantar .............................................................................................. vii Abstrak .......................................................................................................... ix Daftar Isi ........................................................................................................ x Daftar Tabel .................................................................................................. xiii Daftar Gambar ............................................................................................... xiv Daftar Lampiran ............................................................................................ xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................... 7 E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7 F. Definisi Operasional .................................................................... 8 G. Metode Penelitian ........................................................................ 9 H. Sistematika Penulisan ................................................................. 16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Hasil Belajar ............................................................................. 18 a. Pengertian .......................................................................... 18 b. Prinsip-prinsip Belajar ....................................................... 20 c.

  d.

  Faktor yang Memengaruhi Proses Belajar ......................... 22 2. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ................................................ 26 a.

  Pengertian .......................................................................... 26 b. Hakikat Pembelajaran IPA ................................................. 27 c. Tujuan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar ...................... 29 d. Materi Sumber Energi ........................................................ 30 B. Metode Make a Match 1.

  Pengertian Metode Make a Match .......................................... 40 2. Langkah-langkah Metode Make a Match ................................ 41 3. Kelebihan Metode Make a Match ......................................... 43 4. Kekurangan Metode Make a Match ........................................ 43 C. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 1.

  Pengertian KKM ...................................................................... 44 2. Prosedur Penetapan KKM ........................................................ 45

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Gambaran Umum MI Al Ma’arif Rowoboni ........................... 47 2. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah ............................................. 48 3. Data Guru ................................................................................. 49 4. Data Siswa ................................................................................ 49 5. Sarana Prasarana dan Fasilitas ................................................. 50 6. Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................. 50

  B.

  Deskripsi Pelaksanaan Penelitian 1.

  Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................. 51 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................ 59 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ........................................... 65

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Paparan Siklus 1. Deskripsi Data Siklus I ......................................................... 74 2. Deskripsi Data Siklus II ........................................................ 76 3. Deskripsi Data Siklus III ....................................................... 77 B. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 79 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 81 B. Saran ............................................................................................ 81 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 83 LAMPIRAN .................................................................................................... 86

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Batas Wilayah Desa Rowoboni ...................................................... 47 Tabel 3.2.

  Data Guru MI Al Ma’arif Rowoboni ........................................... 49

Tabel 3.3. Data Siswa Kelas II MI Al Ma’arif Rowoboni ............................ 50Tabel 3.4. Data Ruang MI Al Ma’arif Rowoboni ......................................... 50Tabel 4.1. Hasil Belajar Siswa Siklus I ......................................................... 74Tabel 4.2. Hasil Belajar Siswa Siklus II ....................................................... 75Tabel 4.3. Hasil Belajar Siswa Siklus III ...................................................... 76Tabel 4.4. Rekapitulasi Nilai Siklus I - Siklus III ......................................... 79

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Tahapan dalam PTK ............................................................... 11Gambar 2.1. Matahari .................................................................................... 31Gambar 2.2. Benda-benda yang Menghasilkan Panas ................................... 31Gambar 2.3. Memasak dengan Kompor Gas ................................................ 32Gambar 2.4. Macam-macam Kompor ......................................................... 32Gambar 2.5. Macam-macam Setrika ........................................................... 33Gambar 2.6. Pemanggang Roti ................................................................... 33Gambar 2.7. Matahari sebagai Sumber Cahaya di Bumi ............................ 34Gambar 2.8. Alat-alat yang Menghasilkan Cahaya .................................... 34Gambar 2.9. Lampu dan Televisi ................................................................ 35Gambar 2.10. Lampu Senter dan Baterai ......................................................... 35Gambar 2.11. Lampu Minyak ....................................................................... 35Gambar 2.12. Lampu Sepeda Motor dan Aki .................................................. 36Gambar 2.13. Alat-alat yang menghasilkan Bunyi .......................................... 37Gambar 2.14. Televisi dan Sumber Energi ...................................................... 37Gambar 2.15. Alat-alat yang menghasilkan Bunyi .......................................... 38Gambar 2.16. Bermain Seruling dan Gitar....................................................... 38Gambar 2.17. Penggunaan Energi Listrik ........................................................ 39Gambar 2.18. Pembangkit Listrik .................................................................... 39Gambar 2.19. Radio ......................................................................................... 39Gambar 2.20. Aki Kendaraan........................................................................... 40Gambar 3.1. Peta Desa Rowoboni ................................................................. 47Gambar 4.1. Peningkatan Persentase Hasil Belajar ....................................... 79

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Riwayat Hidup Penulis .............................................................. 87 Lampiran 2 Nilai SKK Mahasiswa ............................................................... 88 Lampiran 3 Nota Pembimbing ...................................................................... 90 Lampiran 4 Lembar Konsultasi ..................................................................... 91 Lampiran 5 Surat Izin Penelitian ................................................................... 93 Lampiran 6 Identitas Kolaborator ................................................................. 94 Lampiran 7 Nilai Ulangan Harian (Pra Siklus) ............................................. 95 Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................. 96 Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus I ................................................................ 108 Lampiran 10 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I .................................. 109 Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ......................... 113 Lampiran 12 Soal Evaluasi Siklus II ............................................................. 123 Lampiran 13 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II ................................. 124 Lampiran 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ........................ 128 Lampiran 15 Soal Evaluasi Siklus III ........................................................... 143 Lampiran 16 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III ............................... 144 Lampiran 17 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ...................................... 148 Lampiran 18 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ................................ 154

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan

  manusia. Pendidikan juga sangat berperan penting dalam berbangsa dan bernegara, yaitu untuk menjamin keberlangsungan, perkembangan maupun kemajuan bangsa itu sendiri. Hal ini karena pendidikan merupakan upaya yang terorganisasi, terencana, dan berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina siswa menjadi manusia mandiri, berbudaya, berkompeten, memiliki akhlak yang baik dan mengembangkan potensi dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan.

  Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. ” Kegiatan pembelajaran merupakan bagian terpenting dari pendidikan.

  Kegiatan pembelajaran merupakan perpaduan dari dua kegiatan yaitu belajar dan mengajar. Belajar menurut Susanto (2013: 4) adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Sedangkan mengajar menurut Howard dalam Susanto (2013: 20) adalah suatu aktivitas membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan keterampilan, sikap, cita-cita, pengetahuan, dan penghargaan.

  Salah satu pembelajaran yang ada di Sekolah Dasar (SD) adalah mata

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sangat penting bagi siswa khususnya pada sekolah dasar, sebab IPA merupakan mata pelajaran yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

  Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang di dalamnya terkait dengan ilmu pendidikan dan IPA itu sendiri. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.

  Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar siswa, mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Anggapan sebagian besar siswa yang menyatakan bahwa pelajaran IPA ini sulit adalah benar terbukti dari hasil perolehan ujian akhir sekolah (UAS) yang dilaporkan oleh Depdiknas masih sangat jauh dari standar yang diharapkan. Ironisnya, justru semakin tinggi jenjang pendidikan, maka perolehan rata-rata nilai UAS pendidikan IPA menjadi semakin rendah (Susanto, 2013: 165).

  Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan saat ini adalah masalah lemahnya pelaksanaan proses pembelajaran yang diterapkan para guru di sekolah. Proses pembelajaran yang terjadi selama ini kurang mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Pelaksanaan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas hanya diarahkan pada kemampuan siswa untuk menghafal informasi, otak siswa dipaksa hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh untuk menghubungkan dengan situasi dalam kehidupan sehari- hari. Padahal untuk anak jenjang sekolah dasar menurut Marjono (1996), hal yang harus diutamakan adalah bagaimana mengembangkan rasa ingin tahu dan daya berpikir kritis mereka terhadap suatu masalah (Susanto, 2013: 165- 167).

  Guru yang berperan penting dalam hal perkembangan dan rasa ingin tahu siswa. Guru sebagai unsur pokok dalam proses pembelajaran hendaknya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan membuat perencanaan dan mengelola kelas dengan baik, menerapkan metode pembelajaran yang tepat, menggunakan metode yang sesuai, serta memberikan evaluasi yang berkualitas untuk meningkatkan hasil belajar siswa yang baik.

  Metode pembelajaran adalah cara yang ditempuh oleh guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya hasil belajar siswa yang memuaskan (Kastolani, 2014: &). Slameto (1991) menjelaskan bahwa siswa. Metode pembelajaran dapat menghidupkan suasana yang baru dan menarik bagi siswa, akan membuat siswa lebih mudah memahami pembelajaran dengan baik dan secara tidak sadar dapat memacu perkembangan rasa ingin tahu dan daya berpikir siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

  Berdasarkan hasil wawancara pada 19 April 2017 dengan Ibu Dania Rizky Septianti, S.Pd selaku guru kelas II MI Al Ma’arif Rowoboni Dusun Rowoganjar, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru dalam melaksanakan pembelajaran IPA, dalam melaksanakan pembelajaran IPA masih minimnya rasa ingin tahu siswa dalam mengikuti pembelajaran, guru belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran secara aktif dan kreatif dalam melibatkan siswa, serta belum menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan saja. Guru lebih banyak menerangkan, sedangkan siswa hanya menyimak melalui buku pegangannya. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan mengerjakan soal-soal latihan yang ada di lembar kerja siswa setelah menjelaskan materi. Guru tidak pernah meminta siswa untuk aktif berdiskusi maupun mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan teman-temannya.

  Siswa hanya sebagai objek penerima materi dari guru tanpa dilatih untuk bertukar pikiran dalam menyelesaikan pokok permasalahan. Kondisi tersebut menyebabkan siswa merasa jenuh, kurang aktif, dan mengalihkan perhatiannya dengan berbicara sendiri bersama teman sebelahnya, sehingga wali kelas II, salah satu materi yang dianggap sulit para siswa pada semester II adalah materi tentang sumber energi. Hal ini diakui oleh guru tersebut bahwa dengan cara yang diterapkannya ini masih banyak siswa yang sulit mengidentifikasi dari macam-macam sumber energi. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa materi sumber energi masih banyak di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu dari 12 siswa hanya 5 siswa (41,67%) yang dapat mencapai KKM, sedangkan 7 siswa (58,33%) masih di bawah KKM pada mata pelajaran IPA di MI Al Ma’arif Rowoboni yaitu 65.

  Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara di MI Al M a’arif Rowoboni maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan metode make a match. Zainal Aqib (2013:23) menjelaskan metode make a match ini siswa diminta mencari pasangan dengan batas waktu yang ditentukan. Kelebihan dari metode ini adalah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif maupun fisik. Selain itu, metode ini juga menyenangkan karena ada unsur permainannya di dalamnya. Melalui metode ini, guru dapat menyampaikan materi pembelajaran dengan menarik sehingga diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA bagi siswa kelas II materi sumber energi.

  Materi sumber energi adalah materi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang dimanfaatkan untuk kelangsungan hidup manusia.

  Maka dalam mengikuti pelajaran materi ini sangat diperlukan pemahaman macam-macam sumber energi sesuai dengan manfaat dan kegunaannya, serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada metode pembelajaran ini, siswa dilatih aktif dan percaya diri saat melakukan permainan dengan teman-temannya untuk memecahkan suatu masalah yang berhubungan dengan materi. Selain itu, dengan diberikannya kartu soal atau kartu jawaban kepada setiap siswa, akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan tanggung jawab siswa dalam mempelajari materi yang diberikan oleh guru. Dengan demikian diharapkan siswa dapat memahami materi dengan baik dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi Melalui

  Metode Make A Match Pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun 2017”.

B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penerapan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber energi siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al

  Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang tahun 2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan yang hendak dicapai penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber energi siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al

D. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Jika Metode Make a Match digunakan dengan baik pada mata

  pelajaran IPA materi sumber energi diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al Ma’arif Rowoboni tahun 2017.

2. Indikator keberhasilan

  Indikator keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar IPA pada materi lingkungan yang ditandai dengan: a.

  Nilai yang diperoleh siswa dapat melebihi KKM yang sudah ditentukan di sekolah tersebut, yakni 65 untuk mata pelajaran IPA.

  b.

  Keberhasilan mencapai 85% dari jumlah siswa yang mampu mencapai nilai KKM yaitu sesuai kriteria ketuntasan klasikal (Trianto, 2009: 241).

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

  Memperkaya khasanah dunia pustaka tentang bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran IPA materi sumber energi. Penggunaan metode make a match diterapkan dengan tepat dengan pengorganisasian siswa secara baik iharapkan mampu mengatasi kesulitan belajar dan meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Rowoboni tahun pelajaran 2016/2017.

  2. Manfaat Praksis a. Manfaat bagi Guru

  1) Memperoleh metode baru dalam proses pembelajaran. 2) Sebagai referensi cara memperbaiki pembelajaran. 3) Berkembang dalam pengetahuan maupun keterampilan.

b. Manfaat bagi Siswa

  1) Mendapatkan pelajaran IPA yang lebih menarik, menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk memahami materi IPA.

2) Meningkatkan minat dan keaktifan siswa dalam dalam belajar.

  3) Meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi sember energi.

c. Manfaat bagi Sekolah

1) Menciptakan lulusan (output) yang berkompeten.

  2) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena guru sudah memperoleh referensi baru yaitu dengan metode make a match dalam meningkatkan prestasi belajar bagi siswa.

F. Definisi Operasional

  Penjelasan dari judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Sumber Energi Melalui Metode Make a Match Pada Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Al

  Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang

  1. Hasil Belajar

  Hasil belajar yaitu tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto, 2013: 5).

  2. Metode Make a Match

  Metode make a match yaitu metode pembelajaran yang pertama kali dikembangkan oleh Lorna Curran, pada tahun 1994. Metode ini digunakan oleh pendidik dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan jawaban yang cocok dengan pertanyaan yang sudah disiapkan (Sutikno, 2014: 128). Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode make a match yang digunakan dengan meminta siswa mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal dari kartu yang dimiliki.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam bukunya Kunandar (2011: 45) dijelaskan bahwa PTK adalah suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolabortif dan

  (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas.

  Berdasarkan beberapa pemahaman mengenai PTK dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pengamatan yang menerapkan tindakan di dalam kelas yang dilakukan secara sengaja untuk mengetahui kondisi atau masalah dalam suatu kelas serta mencari solusi dari masalah yang ditemukan dengan menggunakan aturan sesuai dengan metodologi penelitian yang dilakukan dalam beberapa siklus untuk meningkatkan mutu dalam proses pembelajarannya.

  Beberapa alasan penulis memilih Penelitian Tindakan Kelas yaitu:

  a. Melalui PTK, guru akan menjadi tanggap dan peka terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran di kelasnya.

  b. Dalam melaksanakan tahap-tahap yang ada dalam PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangkaian kegiatan untuk mengkaji secara cermat apa yang terjadi di kelas.

  c. Meningkatkan mutu (kualitas) dalam proses pembelajaran 2.

   Subjek Penelitian a.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II MI Al-Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA materi sumber energi. Jumlah siswa kelas II ada 12 siswa meliputi 5 kelas II yaitu Ibu Dania Rizky Septianti, S.Pd. Peneliti dapat berkolaborasi dengan guru ( Dania Rizky Septianti, S.Pd.) sehingga metode pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pelajaran IPA.

  b.

  Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester 2 tahun 2017 di ruang kelas II MI Al- Ma’arif Rowoboni Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Menurut Arikunto (2006: 16) ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi.

  Perencanaan Refleksi Pelaksanaan

  SIKLUS I

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi Pelaksanaan

SIKLUS II

  Pengamatan ?

Gambar 1.1 Tahapan dalam PTK (Arikunto, 2006: 16)

  a. Perencanaan

  Langkah pertama dalam PTK yaitu melakukan perencanaan dengan matang. Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang penggunaan metode make a match untuk meningkatkan hasil belajar materi sumber energi. Peneliti mengarahkan siswa untuk menyimak pemaparan guru, melakukan, mengamati dan berusaha menemukan sendiri pengetahuan yang ada dengan bimbingan dari guru.

  b. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

  Pelaksanaan tindakan ini merupakan implementasi (penerapan isi rancangan) yaitu mengenakan tindakan di kelas. Jadi perlu diingat bahwa guru harus berusaha mentaati apa yang telah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus tetap berlaku wajar dan tidak dibuat- buat ( Arikunto, 2006: 17).

  c. Pengamatan (Observing)

  Observasi (pengamatan) yaitu: alat untuk memotret tinggi atau besarnya efek tindakan dalam mencapai sasaran. Pada tahap ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkannya, dan alat atau instrument pengumpulan data misalnya: angket, wawancara, tes, dan sebagainnya.

  d. Refleksi (Reflecting)

  Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali sesuatu yang telah dilakukan. Refleksi sering disebut juga dengan ke layar kaca sehingga tampak jelas baik kelemahan maupun kelebihannya.

4. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi

  Observasi, dalam penelitian tindak kelas merupakan upaya merekam segala peristiwa dan kegiatan yang terjadi selama tindakan berlangsung. Gordon E. Mills dalam (Herdiansyah, 2015: 131) menyatakan bahwa observasi adalah sebuah kegiatan terencana dan terfokus untuk melihat dan mencatat serangkaian perilaku ataupun jalannya sebuah sistem yang memiliki tujuan tertentu, serta mengungkap apa yang ada di balik munculnya perilaku dan landasan suatu system tersebut. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (dalam

  • – Basrowi dan Suwandi, 2008: 94), observasi adalah metode atau cara cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung di lapangan dan mencatat apa yang ditemukan di lapangan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan penelitian. Observasi ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran IPA selama dalam penelitian, yang berlangsung dari awal pelaksanaan kegiatan sampai selesainya kegiatan, baik mengenai materi maupun metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA di Madrasah

  2. Tes

  Tes merupakan salah satu instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi. Bentuk tes yang digunakan adalah bentuk tes formatif yang berupa tes tertulis yang berkaitan dengan materi ajar.

  Tes ini akan diberikan pada akhir pembelajaran. Teknik ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 85% dari target pembelajaran.

  3. Dokumentasi

  Cara pengumpulan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang tersimpan, baik itu berupa catatan transkip, buku dan lain sebagainya. Menurut Sartono Kartodirjo (Bungin, 2012: 125) sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cendera mata, laporan, dan sebagainya. Sifat utama dari data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Kumpulan data bentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas termasuk monument, artefak, foto,

  , dan sebagainya. Metode

  tape, mikrofone, disc, harddisk, flashdisk

  dokumentasi digunakan untuk mendukung hasil observasi. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data, proses pembelajaran, struktur organisasi Madrasah Ibtidaiyah Al- Ma’arif Rowoboni dan foto- foto saat kegiatan pembelajaran IPA.

5. Instrumen Penelitian

  Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas ini, instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk memperoleh data adalah sebagai berikut:

  a. Lembar Observasi

  Berdasarkan kegiatan yang diobservasi secara langsung meliputi observasi aktivitas kegiatan peserta didik, observasi kegiatan guru dalam pengelolaan kelas, dan bagaimana proses belajar mengajar yang berkaitan dengan upaya dari guru IPA dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran yakni hasil belajar melalui penggunaan metode

  make a match untuk membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaran pada siklus tersebut yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya.

  b. Tes

  Tes atau soal tes digunakan untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode make a match.

6. Analisis Data

  Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dalam setiap siklus sesuai hasil observasi yang tercatat pada setiap siklusnya. Berikut indikator keberhasilan yang digunakan:

  a. Ketuntasan Individual

  Ketuntasan setiap individu dapat diketahui apabila siswa dapat mencapai skor ≥ 65 pada materi pesawat sederhana dapat dilihat dari nilai hasil tes evaluasi.

  b. Ketuntasan Klasikal

  Persentase ketuntasan klasikal adalah ≥ 85% dari jumlah total siswa sebanyak 12 siswa dalam satu kelas mendapatkan nilai ≥ 65%.

  Pengukuran persentasi kompetensi siswa secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

  ∑ (Daryanto, 2011: 192).

  ∑ H.

   Sistematika Penuliasan

  Uraian di atas dapat digambarkan penelitian yang akan dilakukan dalam sistematika berikut ini: BAB I Pendahuluan. Pada bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II Kajian Pustaka. Pada bab ini mencakup pengertian belajar, pengertian hasil belajar, faktor yang memengaruhi hasil belajar, pengertian

  IPA, tujuan pembelajaran IPA di MI, materi sumber energi, pengertian metode

  make a match , langkah-langkah metode make a match, kelebihan dan

  BAB III Pelaksanaan Penelitian. Pada bab ini memuat tentang gambaran umum MI Al- Ma’arif Rowoboni, dan deskripsi pelaksanaan penelitian.

  BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini memuat tentang deskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan. BAB V Penutup. Pada bab ini memuat tentang simpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 1. Hasil Belajar a. Pengertian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan

  untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Di sini, usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya (Baharudin, 2008: 13).

  Belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak (Susanto, 2013: 4).

  Menurut Gagne dalam bukunya Dimyati dan Mudjiono (2002: 10) belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii) proses kognitif seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, menjadi kapabilitas baru.

  Dalam bukunya Baharudin & Wahyuni (2008: 11) juga dijelaskan bahwa belajar juga merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia dilahirkan sampai dengan akhir hayat. Contohnya saja pada saat manusia masih bayi, ia menguasai keterampilan-keterampilan yang sederhana, seperti memegang botol dan mulai mengenal orang-orang disekelilingnya. Ketika sudah menginjak anak-anak dan remaja, sejumlah sikap, nilai, serta keterampilan dalam berinteraksi dicapai sebagai kompetensi. Saat manusia sudah dewasa, ia diharapkan telah mahir dengan tugas-tugas dan pekerjaan tertentu.

  Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha memperoleh sesuatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru biasanya menetapkan tujuan belajar, dimana anak akan dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional (Susanto, 2013: 5).

  Menurut Susanto (2013: 5-6) untuk mengetahui apakah hasil dapat diketahui melalui evaluasi. Dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian ini dapat dijadikan feedback (tindak lanjut), atau dapat digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. Kemajuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.

  Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulan bahwa belajar merupakan kegiatan kompleks yang dilakukan seseorang secara sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh keterampilan, ilmu, pengetahuan, sikap, dan nilai untuk menjadi kapabilitas yang baru dan lebih baik. Hasil belajar siswa adalah kemampuan siswa setelah melalui kegiatan belajar yang dan untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.

b. Prinsip-prinsip Belajar

  Prinsip-prinsip belajar seperti yang dijelaskan dalam bukunya Baharudin & Wahyuni (2008: 16) adalah : 1)

  Siswa bertindak aktif; 2)

  Siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya; 3)

  Siswa belajar dengan baik apabila mendapat penguatan langsung selama proses belajar; 4)

  Siswa melakukan penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan sehingga membuat proses belajar lebih berarti; 5)

  Siswa diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas

c. Ciri-ciri Perubahan Tingkah Laku

  Menurut Slameto (1991: 3) ciri-ciri dari perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah: 1)

  Perubahan yang terjadi secara sadar Yaitu individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya. 2)

  Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional Sebagai hasil dari belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung secara terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna dalam kehidupan maupun proses belajar selanjutnya. 3)

  Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan-perubahan dalam belajar senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar itu dilakukan, maka makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. 4)

  Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi dalam proses belajar bersifat menetap atau permanen. Hal ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap bukan bersifat sementara atau temporer.

  5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

  Perubahan tingkah laku dalam belajar terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari. 6)

  Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, maka sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainnya.

d. Faktor yang Memengaruhi Proses Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 156

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidika

0 0 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI GARDEN MELALUI METODE BERNYANYI PADA SISWA KELAS II DI MI MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 92

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 164

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI MEDIA CORONG BERHITUNG DI KELAS II SEMESTER II MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 146

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPS PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA SUMBEREJO KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Syarat untuk Memperoleh

0 1 157

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (RME) PADA SISWA KELAS II MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Isla

0 0 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

1 1 140

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERIUDARA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III MI AL IMAN KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 198

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATERI SURAH AL-LAHAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DESA PANCURAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 117