PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERIUDARA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III MI AL IMAN KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

ALAM MATERIUDARA MELALUI PENERAPAN METODE

EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III MI AL IMAN

KOTA MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan Sebagai Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DESY RETNO LARASATI

  

NIM : 115-12-007

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN

ALAM MATERIUDARA MELALUI PENERAPAN METODE

EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III MI AL IMAN

KOTA MAGELANG

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan Sebagai Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

DESY RETNO LARASATI

  

NIM : 115-12-007

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

  MOTTO Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan sebaliknya jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu sendiri pula.” (Q.S. Al-Isra’: 7) PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

   Kedua orang tua, Bapak Mansur dan Ibu Solicha sebagai wujud baktiku kepadanya, yang senantiasa mencintai dan menyayangiku, yang telah bersusah payah membesarkanku, mendoakanku dan membiayai semua kebutuhanku.

  2. Saudara-saudaraku, Mas Fajar Juni Adam, Mas Anang Toto, Mba Purlinaningsih, Mba Riza Umami, dan Mas Yudhi Kuntarto yang selalu sayang, mendoakan, dan memberi semangat.

  3. Sahabat-sahabatku tercinta Nofita Nur Hidayati, Miggi Aisyah Safitri, dan Novita Nur Hidayati yang telah berjuang bersama dari awal masuk kuliah sampai lulus kuliah.

4. Semua teman-teman yang ada di Salatiga, telah memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Dosen Pembimbingku, Pak Budiyono Saputro yang selalu sabar membimbingku dalaam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Rektor, Bapak Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang ikhlas mendidik dan membimbingku.

  7. Bapak ibu guru MI Al-Iman Magelang yang membantu terselesainya skripsi ini.

  8. Bapak ibu guru yang mendidikku dari awal masuk bangku sekolah hingga sarjana.

  9. Teman-teman PGMI angkatan 2012 yang selalu memberikan motivasi.

  10. Bapak dan Ibu Parjono yang telah menyediakan tempat berteduh dari awal kuliah hingga akhir kuliah.

  11. Teman-teman kos putri Pak Parjono yang selalu membantu dan memberikan semangat hingga skripsiku selesai.

KATA PENGANTAR

  

ميحرلا نمحرلا للها مسب

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha judul Peningkatan Hasil Belajar IPA MateriUdara Melalui Penerapan Metode Eksperimenpada Siswa Kelas IIIMI Al-Iman Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 bisa selesai.

  Shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah.

  Penulisan skripsi ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada: 1.

  Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  4. Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku Pembimbing Akademik dan Pembimbing Skripsi yang telah membimbing, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  ABSTRAK

  Retno Larasati, Desy. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Udara Melalui

  Penerapan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IIIMI Al-Iman Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi Fakultas Tarbiyah

  dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, M. Pd.

  Kata Kunci: metode eksperimen dan hasil belajar IPA.

  Penelitian ini dilakukan berdasarkan rendahnya pemahaman terhadap mata

  pelajaran IPA materi udara dengan KKM 70 masih memiliki persentase 40,625%, dan belum memenuhi secara klasikal. Kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak guru menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran IPA yang belum mampu mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi udara melalui metode eksperimen pada siswa kelas III MI Al-Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.

  Dalam penelitian ini, menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dengan 2 siklus. Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari: (1) Planning, untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran, dan membuat instrument penelitian lainnya, (2) Acting, melaksanakan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan Udara, (3)

  

Observing, pengambilan data tentang hasil melalui tes dan lembar pengamatan, (4)

Reflecting, menganalisis data hasil pengamatan. Subjek dalam penelitian ini adalah

  siswa kelas III MI Al-Iman Magelang yang berjumlah 31 siswa, terdiri dari laki-laki 19 anak dan 13 anak perempuan. Peneliti ini menggunakan metode eksperimen pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

  Temuan dari peneiti ini menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen yang tepat mampu meningkatkan hasil belajar. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dapat meningkat, dilihat dari hasil tes formatif pada setiap siklus yaitu pra siklus 40,625%, siklus I 61,3%, dan siklus II 80,64%. Mengacu pada hasil penelitian peneliti menyarankan kepada para guru atau calon guru untuk selalu meningkatkan inovasi pembelajarannya dengan menggunakan media, metode, dan teknik yang bervariasi.

  DAFTAR ISI

  Halaman Sampul .................................................................................................... i Gambar Berlogo ...................................................................................... ii Judul ........................................................................................................ iii Halaman Persetujuan Pembimbing ......................................................... iv Halaman Pengesahan Kelulusan ............................................................. v Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan.................................................... vi Halaman Motto dan Persembahan .......................................................... vii Kata Pengantar ........................................................................................ ix Abstrak .................................................................................................... xi Daftar Isi.................................................................................................. xii Daftar Tabel ............................................................................................ xiv Daftar Gambar ......................................................................................... xv Daftar Lampiran ...................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ............................................

  B.

  5 Rumusan Masalah .....................................................

  C.

  5 Tujuan Penelitian ......................................................

  D.

  5 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......

  E.

  6 Manfaat Penelitian ....................................................

  F.

  8 Definisi Operasional..................................................

  G.

  10 Metodologi Penelitian ...............................................

  H.

  16 Sistematika Penulisan ...............................................

  BAB II LANDASAN TEORI A.

  17 Belajar .......................................................................

  B.

  22 Hasil Belajar ..............................................................

  C.

  28 IPA Materi Udara ......................................................

  D.

  35 Metode Eksperimen ..................................................

  A.

  39 Subyek Penelitian ......................................................

  B.

  41 Pelaksanaan Penelitian ..............................................

  BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A.

  57 Deskripsi Paparan Siklus ..........................................

  B.

  69 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................

  BAB V PENUTUP A.

  72 Kesimpulan ...............................................................

  B.

  73 Saran .......................................................................... DAFTAR PUSTAKA DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Distribusi IQ Menurut Stanford ........................................

  25 Tabel 2. Nama Siswa Kelas III MI Al-Iman Magelang ..................

  39 Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ..........................................

  57 Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Siklus I ..............................................

  60 Tabel 5. Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................

  63 Tabel 6. Hasil Belajar Siswa Siklus III ...........................................

  67 Tabel 7. Hasil Belajar Siswa yang mencapai KKM ........................

  70

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 1. Bagan PTK Menurut Suharsimi Arikunto .....................

  11 Gambar 2. Peningkatan Persentase Hasil Belajar ...........................

  70

  DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I..............

  77 Lampiran 2. Materi Pelajaran Siklus I ............................................

  93 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa Siklus I ......................................

  98 Lampiran 4. Lembar Evaluasi Siklus I ............................................

  99 Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............ 100 Lampiran 6. Materi Pelajaran Siklus II ........................................... 117 Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Siklus II ..................................... 122 Lampiran 8. Lembar Evaluasi Siklus II .......................................... 124 Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ........... 125 Lampiran 10. Materi Pelajaran Siklus III .......................................... 142 Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa Siklus III ................................... 148 Lampiran 12. Lembar Evaluasi Siklus III ......................................... 151 Lampiran 13. Dokumentasi Kegiatan Proses Belajar Mengajar ....... 152 Lampiran 14. Daftar Personalia dan Murid MI Al-Iman Magelang

  Tahun Pelajaran 2015/2016 ........................................ 155 Lampiran 15. Daftar Riwayat Hidup ................................................. 157 Lampiran 16.Lembar Pengamatan Siswa Siklus I .............................. 158 Lampiran 17. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .......................... 160 Lampiran 18. Lembar Pengamatan Siswa Siklus III ......................... 162 Lampiran 19. Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................. 164

  Lampiran 20. Lembar Pengamatan Guru Siklus II .......................... 167 Lampiran 21. Lembar Pengamatan Guru Siklus III ......................... 170 Lampiran 22. Surat Keterangan Penelitian ....................................... 173 Lampiran 23. Surat Penunjukkan Pembimbing ................................ 174 Lampiran 24. Lembar Konsultasi ...................................................... 175 Lampiran 25. Lembar SKK ............................................................... 177

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan IPA merupakan disiplin ilmu yang didalamnya terkait

  dengan ilmu pendidikan dan IPA itu sendiri. Pendidikan adalah suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan. IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.

  Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya. Pendidikan IPA merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar untuk mengungkap gejala-gejala alam dengan menerapkan langkah-langkah ilmiah serta untuk membentuk kepribadian dan tingkah laku siswa sehingga siswa dapat memahami proses IPA dan dapat dikembangkan di masyarakat.

  Pendidikan IPA menjadi suatu bidang ilmu yang memiliki tujuan agar setiap siswa terutama yang ada di SD/MI memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan sikap ilmiah serta dapat mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  Dengan demikian, pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut akan terus digunakan sampai menemukan ilmu dan teori baru.

  Teori lama digunakan sebagai pembuktian dan penyempurnaan ilmu-ilmu alam yang baru. Hanya saja teori tersebut bukan untuk dihafal namun diterapkan sebagai tujuan proses pembelajaran.

  Pembelajaran IPA terutama pada materi “Udara” merupakan materi yang membutuhkan pemahaman yang mendalam sehingga siswa dapat menguasai kompetensi yang telah ditentukan. Materi ini berisi tentang cara membuktikan adanya udara di permukaan bumi ini.

  Proses pendidikan tidak terlepas dari kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar mengajar sangat ditentukan oleh kerjasama antara guru dan siswa. Guru dituntut untuk mampu menyajikan materi pelajaran dengan maksimal. Oleh karena itu, diperlukan metode yang tepat untuk mengembangkan materi pelajaran terutama pada mata pelajaran IPA.

  Salah satu metode pembelajaran IPA yang dapat diterapkan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen adalah metode belajar mengajar yang mengarah pada pengembangan pemahaman materi berupa melakukan percobaan yang dialami diri sendiri. Melalui metode belajar mengajar ini telah mengaktifkan siswa sehingga mampu menumbuhkan sejumlah pemahaman tertentu pada diri siswa. Maka penulis mengangkat metode eksperimen karena sesuai dengan tujuannya, yaitu siswa terlatih menggunakan metode ilmiah dalam menghadapi segala masalah, lebih aktif berfikir dan berbuat, menemukan pengalaman praktis, dan mampu membuktikan sendiri kebenaran suatu teori.

  Metode eksperimen akan lebih mengena pada diri siswa apabila pembelajaran IPA pada materi pembelaj aran “Udara” dilaksanakan dengan memanfaatkan alat dan bahan yang ada di sekitar lingkungan rumah dan sekolah. Pada pembelajaran dengan metode ini guru bertindak sebagai pendamping yang membantu siswa dalam melakukan percobaan dan pembuatan laporan sebagai bukti dari pembenaran teori yang disampaikan. Diketahui bahwa pemahaman terhadap mata pelajaran IPA materi “Udara” dikatakan rendah ditandai dari nilai-nilai siswa yang masih rendah.

  Berdasarkan diskusi dengan guru, ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya pemahaman terhadap mata pelajaran IPA materi “Udara”, antara lain :kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini masih banyak guru yang menggunakan pendekatan tradisional dalam pembelajaran

  IPA sehingga siswa belum terarahkan untuk memahami sendiri konsep- konsep IPA yang sedang dipelajari. Pendekatan tradisional tersebut belum mampu mengembangkan kemampuan kognitif (penalaran), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan). Dengan demikian siswa hanya cenderung menghafalkan konsep-konsep IPA yang dipelajarinya tanpa memahami dengan benar. Akibatnya penguasaan terhadap konsep-konsep IPA siswa menjadi sangat kurang. Selain itu guru sebagai pemberi informasi cenderung mendominasi kegiatan pembelajaran di kelas sehingga tidak terjadi hubungan timbal balik antar guru dan siswa yang berimplikasi terhadap kualitas pembelajaran dalam proses belajar mengajar IPA.Selain itu, dengan adanya perubahan kurikulum baru, pembelajaran yang sebelumnya lebih banyak didominasi oleh guru (teacher centered), tetapi sekarang kurikulum menuntut dengan sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered). Dimana siswa harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru juga harus mampu menghadapkan siswa dengan dunia nyata sesuai dengan yang dialaminya sehari-hari. Namun pada kenyataannya, guru di sekolah masih sering menyajikan pelajaran di dalam kelas walaupun materi yang disajikan berkaitan dengan alam sekitar. Siswa lebih disuguhkan dengan materi-materi yang hanya ada di buku, mereka mungkin kurang memahami untuk mengaplikasikan dalam kehidupan nyata. Sehingga pembelajaran IPA kurang mengena pada diri siswa. Mengingat siswa diusia SD/MI (7 sampai 12 tahun) memiliki sifat-sifat yang khas yaitu berfikir atas dasar pengalaman yang konkret, mereka belum dapat membayangkan pada hal-hal yang abstrak.

  Untuk memahami persoalan di atas, maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul

  “PENINGKATAN HASIL BELAJAR

  IPA MATERI UDARA MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III MI AL IMAN KOTA MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016” B.

   Rumusan Masalah

  Apakah metode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Udara pada siswa kelas IIIMI Al Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi Udaramelalui metode eksperimen pada siswa kelas IIIMI Al Iman Kota Magelang Tahun

Pelajaran 2015/2016. D. Hipotesis dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Penerapanmetode eksperimen dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi Udara pada siswa kelas IIIMI Al Iman Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Indikator Keberhasilan

  Indikator hasil belajar IPA materi udara adalah sebagai berikut: (1) menjelaskan pengertian udara, (2) menyebutkan kandungan udara, (3) menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat udara, dan (4) mempraktekkan sifat-sifat udara.

  Penerapan metode eksperimen dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator ketuntasan siswa adalah sebagai berikut: a.

  Secara Individu Siswa dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi udara.

  b.

  Secara Klasikal Siklus akanberhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.

E. Manfaat penelitian

  Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikaan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya.

  Adapun manfaat yang diharapkan sebagai berikut: 1. Manfaat secara teoritis a.

  Memberikan konstribusi dalam pembelajaran khususnya metode yang tepat dalam pembelajaran.

  b.

  Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi udara.

2. Manfaat Praktis a.

  Manfaat bagi Guru Membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi oleh guru dan menambah wawasan serta keterampilan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.

  b.

  Manfaat bagi Siswa 1)

  Siswa MI AL-IMAN Magelang memperoleh pelajaran IPA yang lebih menarik, menyenangkan, dan memungkinkan dirinya untuk memahami materi IPA. 2)

  Proses pembelajaran IPA tidak monoton hanya mendengarkan ceramah guru.

  3) Meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas mandiri, kelompok, yang terstruktur dan yang tidak terstruktur.

  4) Meningkatkan keberanian siswa mengungkapkan pendapat, ide, pertanyaan, dan saran.

  5) Meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi udara.

  c.

  Manfaat bagi Sekolah 1)

  Menciptakan rasa saling membantu dan kerjasama dengan lembaga lain sehingga suasana intensif tersebut menjadi lebih harmonis.

  2) Dapat mengangkat nama baik sekolah tersebut karena dapat mengembangkan metode pembelajaran yang tepat dan meningkatkan hasil belajar siswa.

  3) Membantu sekolah tersebut berkembang dikarenakan adanya guru-guru yang kreatif, inovatif, dan profesional.

  d.

  Manfaat bagi Pendidikan 1)

  Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam pembelajaran sehingga dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan pada akhirnya pemahaman siswa akan meningkat

  2) Dunia pendidikan akan semakin maju karena guru semakin profesional dan kreatif dalam meningkatkan pembelajaran.

F. Definisi Operasional

  Penjelasan dari judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Udara Melalui Penerapan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas III MI AL IMAN Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 akan penulis paparkan sebagai berikut:

  1. Peningkatan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, peningkatan artinya proses, cara, perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan kini telah diadakan di bidang pendidikan 2. Hasil Belajar

  Hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode tertentu (Suratinah, 2001:43).

  3. Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya (Trianto, 2010:136).

  4. Metode Eksperimen

  Menurut Djamarah (2002: 95), metode eksperimen merupakan cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.

  Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari, serta siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya.

G. Metodologi Penelitian

  Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakaan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research kalau di Indonesia dikenal dengan sebutan PTK. Penelitian Tindakan Kelas adalah proses penetapan dan suatu tindakan-tindakan baru, baik terhadap siswa di dalam kelas maupun warga lain di lingkungan sekolah, sebagai alternative pemecahan masalah (Hartiny, 2010:57). Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.Alasan peneliti menggunakan jenis penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah tindakan guru dalam melakukan proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan metode eksperimen sehinggahasil belajar siswa meningkat. Adapun gambar tahapanpenelitian adalah sebagai berikut:

  Perencanaan

  SIKLUS I

  Refleksi Pelaksanaan Pengamatan

  Perencanaan

SIKLUS II

  Refleksi Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan

  Refleksi SIKLUS III Pelaksanaan

  Pengamatan

  ? Gambar 1. Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK (Suharsimi, 2007:16).

1. Rancangan Penelitian a.

  Perencanaan Merupakan bagian awal yang harus dilakukan peneliti sebelum seluruh rangkaian kegiatan dilakukan. Ada empat kegiatan dalam tahap perencanaan yaitu : (1) menentukan target kompetensi, (2) mendesain pembelajaran yaitu membuat skenario pembelajaran dengan penerapan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah dan pendekatan keterampilan proses (silabus, RPP, alat pembelajaran), (3) mendesain alat tes, dan (4) membuat jadwal pembelajaran.

  b.

  Pelaksanaan Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap siap.

  c.

  Pengamatan atau observasi Pengertian pengamatan/observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004:104).

  d.

  Refleksi

  Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

  2. Subjek Penelitian a.

  Tempat Penelitian Ruang kelas III MI Al Iman Tuguran Potrobangsan Kota Magelang.

  b.

  Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester 2 tahun Pelajaran 2015/2016.

  c.

  Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi udara.

  d.

  Karakteristik Siswa Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas III MI Al Iman

  Kota Magelang Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 32 siswa, yang terdiri dari laki-laki 19 siswa, perempuan 13 siswa dan guru yang mengampu mata pelajaran IPA.

  3. Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode: a.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan salah satu alat pengumpulan data.

  Dokumentasi digunakan untuk memotret kegiatan yang berlangsung saat pembelajaran dan untuk menemukan gambaran tentang eksistensi Al Iman Kota Magelang.

  b.

  Observasi Observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa saat proses belajar mengajar menggunakan metode eksperimen.

  c.

  Tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Analisis Data

  Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data dilakukan dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil observasi yang tercatat dalam setiap siklusnya.

  a.

  Ketuntasan Individual Ketuntasan setiap individu dapat diketahui apabila siswa dapat mencapai skor ≥ 70 pada materi udara dapat dilihat dari nilai hasil tes evaluasi.

  b.

  Ketuntasan Klasikal

  Persentase ketuntasan klasikal adalah ≥ 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas mendapatkan nilai ≥ 70. Pengukuran persentase kompetensi siswa secara klasikal dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

  P = x 100% Keterangan: P : Persentase Ketuntasan X : Jumlah Siswa yang Tuntas Xi : Jumlah Siswa

H. Sistematika Penulisan

  Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis paparkan sistematika penulisan sebagai berikut:

  BAB I Pendahuluan. Pada bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitiian, dan sistematika penulisan.

  BAB II Landasan Teori. Pada bab ini penulis mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitian. BAB III Paparan Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi gambaran umum MI Al Iman Kota Magelang dan pelaksanaan penelitian. BAB IV Analisis Hasil Penelitian. Pada bab ini berisi hasil penelitian meliputi deskripsi persiklus dan pembahasan. BAB V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar 1. Pengertian Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologi belajar

  memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang dimaksud disini adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga melalui belajar manusia mampu mengetahui, memahami, mengerti dan mengamalkan serta memiliki sesuatu (Susanto, 2013: 1).

  Menurut Djamarah (2002: 13), belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

  Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang berupa ketrampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan, atau pemahaman. Dari kutipan tersebut, beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut (Daryanto, 2012:16): a.

  Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup.

  b.

  Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.

  c.

  Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan.

  d.

  Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya.

  Berdasarkan definisi belajar dari beberapa ahli, maka peneliti menyimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik.

2. Ciri-ciri Belajar

  Menurut Baharuddin (2008: 15), aktivitas belajar memiliki cirri-ciri yang meliputi: a.

  Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (Change behavior).

  Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tinkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.

  b.

  Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relatif permanent. Perubahan tingkah laku yang terjadi Karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

  c.

  Perubahan tingkah laku tidak haarus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan tingkah laku itu bisa jadi bersifat potensial.

  d.

  Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  e.

  Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku. Sedangkan menurut Djamarah (2011: 15-16) ciri-ciri belajar antara lain: a.

  Perubahan yang terjadi secara sadar Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya.

  b.

  Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

  Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.

  c.

  Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif Perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian, makin banyak usaha belajar yang dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.

  d.

  Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Berarti tingkah laku yang terjadi setelah belajar bersifat menetap.

  e.

  Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Berarti perubahan tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang akan dicapai. Perubahan tingkah laku ini benar-benar disadari.

  f.

  Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

  Berdasarkan ciri-ciri belajar yang sudah dikemukakan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar juga tidak hanya berkenaan dengan jumlah pengetahuan tetapi meliputi seluruh kemampuan individu. Dengan demikian, maka ciri-ciri belajar dapat dirumuskan sebagai berikut: a.

  Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif saja tetapi meliputi aspek sikap dan nilai (afektif) serta keterampilan (psikomotor).

  b.

  Perubahan itu harus merupakan buah dari pengalaman. Perubahan perilaku terjadi pada diri individu karena adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungan. Interaksi ini dapat berupa interaksi fisik. Misalnya, seorang anak akan mengetahui bahwa api itu panas setelah ia menyentuh api yang menyala pada lilin. Di samping melalui interaksi fisik, perubahan kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui interaksi psikis. Contohnya, seorang anak akan berhati-hati menyebrang jalan setelah ia melihat ada orang yang tertabrak kendaraan. Perubahan kemampuan tersebut terbentuk karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya.

  c.

  Perubahan tersebut bersifat tetap. Perubahan perilaku akibat obat- obatan, minuman keras, dan yang lainnya tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku hasil belajar. Seorang atlet yang dapat melakukan lompat galah melebihi rekor orang lain karena minum obat tidak dapat dikategorikan sebagai hasil belajar. Perubahan tersebut tidak bersifat menetap. Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.

B. Hasil Belajar 1.

  Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut K. Ibrahim dalam Susanto (2013: 5), hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalm mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Dikemukakan oleh Sudjana (2005: 5), bahwa hasil belajar siswa hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.

2. Macam-macam Hasil Belajar

  Menurut Susanto (2013: 6), hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu: a.

  Pemahaman Konsep Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang di pelajari. Pemahaman adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang dibaca, dilihat, dialami atau yang dirasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang dilakukan.

  b.

  Ketrampilan Proses Ketrampilan proses merupakan ketrampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.

  c.

  Sikap Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku atau tindakan seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Menurut Baharuddin (2008: 19), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal.

  a.

  Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar indivdu. Faktor- faktor internal meliputi: 1)

  Faktor Fisiologis Faktor fisiologis adalah faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang berupa pancaindera.

  2) Faktor Psikologis

  Faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, diantaranya: a)

  Kecerdasan Intelegensi Siswa

  Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kulitas belajar siswa. Para ahli membagi IQ bermacam-macam, salah satunya penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut (Baharuddin, 2008: 21)

  Tabel 1. Distribusi IQ menurut Stanford Revision

  Tingkat Kecerdasan (IQ) Klasifikasi

  140-169 Amat superior 120-139 Superior 110-119 Rata-rata tinggi

  90-109 Rata-rata 80-89 Rata-rata rendah 70-79 Batas lemah mental 20-69 Lemah mental

  Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu: (1)

  Kelompok kecerdasan amat superior (very superior) merentang antara IQ 140-169.

  (2) Kelompok kecerdasan superior antara IQ 120-139.

  (3) Kelompok kecerdasan rata-rata tinggi (high average) antara IQ 110-119.

  (4) Kelompok kecerdasan rata-rata (average) antara IQ 90-109. (5)

  Kelompok kecerdasan rata-rata rendah (low average) merentang antara IQ 80-90.

  (6) Kelompok kecerdasan batas lemah mental (bordeline defective ) berada IQ 70-79.

  (7) Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally defective) berada pada IQ 20-69, yang termasuk dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot.

  b) Motivasi

  Motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat.

  c) Minat

  Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang sesuai dengan keinginan.

  d) Sikap

  Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek- objek tertentu.

  e) Bakat

  Bakat adalah kemampuan yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan proses belajar seseorang.

  b.

  Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar indivdu. Faktor-faktor eksternal dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: 1)

  Lingkungan sosial

  a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekolah dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seorang siswa.

b) Lingkungan sosial masyarakat disekitar tempat tinggal siswa.

  c) Lingkungan sosial keluarga yaitu hubungan antara anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.

  2) Lingkungan non sosial

  Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial yaitu:

  a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, sinar yang tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang. b) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar berupa hardware seperti gedung sekolah, alat-alat sekolah, fasilitas belajar dll dan software seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku-buku panduan.

c) Faktor materi pelajaran yang diajarkan pada siswa.

C. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Materi Udara 1.

  Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam disingkat IPA dan sering disebut dengan istilah pendidikan sains. IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.

  Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya (Trianto, 2010: 136).

2. Tujuan IPA di Madrasah Ibtidaiyah

  Menurut Standar Isi yang ditetapkan oleh Depdiknas RI yang mana juga digunakan oleh Depag RI, terungkap bahwa tujuan pembelajaran sains di MI/SD, yakni agar peserta didik memiliki kemampun sebagai berikut: a.

  Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

  b.

  Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  c.

  Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.

  d.

  Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

  e.

  Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

  f.

  Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

  g.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH MATERI SHALAT IDAIN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV DI MI NURUL HIDAYAH TRENTEN KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendi

0 0 102

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidika

0 0 122

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS III B MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 4 239

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Gur

0 6 168

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MENGGUNAKAN MEDIA MAKET PADA SISWA KELAS III MI AL MA’ARIF KARANGKEPOH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20141015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 125

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 164

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TENTANG DOKUMEN PRIBADI MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS II MI MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pen

0 0 87

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN MELALUI MEDIA TIGA DIMENSI PADA SISWA KELAS III SD N GEDANGAN 02 TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI CERITA PENGALAMAN YANG MENGESANKAN MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS III MI SABILUL HUDA (SD PLUS) KALITANGI TAHUN AJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 142

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA MELALUI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF KUTOWINANGUN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 135