BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP Melalui Pemberdayaan MGMP Kabupaten Kendal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Pelatihan merupakan hal yang sangat penting, tetapi tanpa didukung dengan program yang tepat maka pelatihan itu tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka peneliti melakukan evaluasi terhadap Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP melalui Pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal.

pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP seharusnya dilakukan setiap selesai kegiatan pelatihan, sehingga panitia penyelenggara, guru peserta, kepala sekolah dan dinas pendidikan terkait dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan dari pelatihan tersebut ditinjau dari kebutuhan guru Bahasa Inggris (Context), program pelatihan, tim pelaksana pelatihan dan sarana prasarana (Input), persiapan dan proses pelatihan (Process) serta prestasi hasil belajar dan kinerja guru (Product).

Evaluasi

program

4.1.1 Deskripsi Context Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP

Hasil analisis context di MGMP Bahasa Inggris Sub Rayon Boja menunjukkan ada 30 guru Bahasa Inggris yang tersebar di 10 sekolah negeri dan 6 sekolah swasta. Ada 15 guru Bahasa Inggris yang mempunyai pengalaman mengajar lebih dari 10 tahun, dan separuhnya lagi mempunyai pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun. Sehingga berdasarkan masa kerjanya guru-guru Bahasa Inggris di Sub Rayon Boja telah memiliki masa kerja yang memadai. Berdasarkan usia guru-guru Bahasa Inggris Sub Rayon Boja bisa dikelompokkan menjadi tiga generasi yaitu generasi kelompok usia 50 tahunan, kelompok usia 40 tahunan dan kelompok usia sekitar 30 tahunan. Dari tiga kelompok generasi itu masing-masing guru memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda, pada generasi kelompok usia 50 tahunan ada 6 orang guru yang belum sarjana, 3 orang guru dari sekolah negeri dan 3 orang guru dari sekolah swasta, sedangkan yang sarjana ada 1 orang guru yang berasal dari sekolah negeri. Untuk generasi kelompok usia 40 tahunan, ada

2 orang guru yang belum sarjana, keduanya dari sekolah negeri, 11 orang guru sudah sarjana, yang 10 orang guru dari sekolah negeri dan satu orang guru dari sekolah swasta. Untuk generasi kelompok usia 30 tahunan ada 10 orang guru, semuanya sudah sarjana,

6 orang guru berasal dari sekolah negeri dan 4 orang guru dari sekolah swasta. Dengan latar belakang 6 orang guru berasal dari sekolah negeri dan 4 orang guru dari sekolah swasta. Dengan latar belakang

Sebagai anggota MGMP Bahasa Inggris yang sudah tergolong tua, saya itu merasa kompetensi mengajar saya masih sangat kurang bila dibandingkan dengan teman-teman guru yang masih muda. Sementara kalau saya harus mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh LPMP, saya agak kesulitan untuk mengatur waktunya. Sehingga pelatihan melalui MGMP itulah yang saya perlukan, karena pelaksanaannya tidak mengganggu jadwal mengajar saya (Wawancara pada tanggal 23 Desember 2014).

Peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru Bahasa Inggris melalui pelatihan di dalam forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) menjadi suatu kebutuhan bagi mayoritas guru terutama kebutuhan akan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengembangan silabus, bahan ajar, model dan perangkat pembelajaran dan juga Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kebutuhan akan pelatihan itu juga didasarkan pada hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang menunjukkan bahwa masih banyak guru Bahasa Inggris SMP yang tingkat kompetensinya dibawah standar kelulusan. Hal ini dipertegas oleh seorang guru SMP 1 Singorojo yang bernama Heri Supriyanto, dalam wawancaranya yang mengatakan bahwa:

Terus terang setelah saya dan teman-teman mengikuti UKG dan hasilnya masih di bawah standar kompetensi, membuat saya harus banyak belajar lagi. Padahal saya tidak begitu menguasai IT, jadi saya

menginginkan

ada pelatihan yang

dilaksanakan oleh MGMP yang memasukkan materi tentang Pengembangan Bahan Ajar. Selain itu saya juga ingin adanya pelatihan tentang penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Wawancara pada tanggal 3 Januari 2015).

Hal senada ditegaskan juga oleh seorang guru SMP

1 Limbangan yang bernama Suharno, menyampaikan pernyataan sebagai berikut:

Menurut pendapat saya, pelatihan untuk guru Bahasa Inggris itu, akan lebih bagus kalau materi tatarnya seperti yang kami butuhkan yaitu tentang bahan ajar, pengembangan model dan perangkat pembelajaran. Karena ketiganya saling berkaitan dengan perkembangan kurikulum (Wawancara pada tanggal 3 Januari 2015).

Dari hasil wawancara dengan sejumlah guru lainnya, pada dasarnya mereka membutuhkan pelatihan untuk penyegaran materi pembelajaran, penyusunan perangkat pembelajaran, pemilihan model pembelajaran dan pengembangan diri berupa penulisan karya ilmiah terutama Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Ditinjau dari dana Block Grant Tahun 2013 yang diterimakan ke masing-masing MGMP, termasuk MGMP Bahasa Inggris merupakan peluang bagi pengurus MGMP untuk memenuhi kebutuhan pelatihan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru yang selama ini dibutuhkan oleh para anggota MGMP. Kutipan wawancara dengan seorang pengurus MGMP yang juga menjadi panitia penyelenggara Ditinjau dari dana Block Grant Tahun 2013 yang diterimakan ke masing-masing MGMP, termasuk MGMP Bahasa Inggris merupakan peluang bagi pengurus MGMP untuk memenuhi kebutuhan pelatihan peningkatan kompetensi dan profesionalisme guru yang selama ini dibutuhkan oleh para anggota MGMP. Kutipan wawancara dengan seorang pengurus MGMP yang juga menjadi panitia penyelenggara

Kami sebagai pengurus MGMP menjadi tumpuan harapan dari seluruh anggota untuk memenuhi kebutuhan mereka akan peningkatan kompetensi dan ketrampilan mereka dalam melaksanakan tugas-tugas mereka sebagai guru Bahasa Inggris. Dengan adanya bantuan Block Grant yang kami terima ini, kami jadi terbantu untuk merealisasikan kebutuhan

guru tersebut (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015)

para

teman-teman

dengan panitia penyelenggara dan peserta pelatihan serta studi dokumentasi

Dari hasil

wawancara

bahwa dalam penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP disesuaikan dengan kebutuhan peserta pelatihan. Sebelum dilaksanakannya kegiatan MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Kendal telah menetapkan rencana operasional sesuai dana Block Grant yang diterima dari pemerintah. Adapun tujuan dari penyusunan rencana operasional kegiatan ini adalah sebagai panduan dalam penyelenggaraan pelatihan, sebagai acuan analisis dan penggunaan hasil penyelenggaraan pelatihan, sebagai pedoman dan pembelajaran standar penyelenggaraan pelatihan untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

diperoleh

data

Kutipan hasil wawancara dengan seorang peserta pelatihan yang bernama Detty Yuniarsari menyatakan bahwa:

Yang saya

ketahui

latar

belakang dari

penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi

peningkatan

kompetensi dan

ketrampilan kami dalam melaksanakan tugas sebagai guru Bahasa Inggris (Wawancara pada tanggal 3 Januari 2015).

Adapun tujuan umum dari penyelenggaraan pelatihan adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dan secara khusus untuk meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan wawasan guru SMP mata pelajaran Bahasa Inggris dalam melaksanakan tugas sehari- harinya. Hasil studi dokumen dan wawancara ditemukan bahwa dasar hukum penyelenggaraan pelatihan yang digunakan sebagai rujukan adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dari hasil wawancara dengan panitia penyelenggara dan ditunjang dengan studi dokumen tersebut diperoleh data bahwa banyak pula peraturan pemerintah yang mendukung terhadap pelaksanaan pelatihan peningkatan kompetensi guru. Pernyataan ini dipertegas oleh salah satu panitia penyelenggara pelatihan bernama Sri Raharjo, sebagai berikut:

Dasar yang kami gunakan dalam melaksanakan tugas sebagai pelaksana/pengelola pelatihan adalah UU Sisdikas dan buku pedoman yang diterbitkan direktorat

pembinaan

diklat

dirjen PMPTK

Depdiknas (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015).

Berdasarkan undang-undang tersebut di atas dan juga peraturan pemerintah lainnya panitia penyelenggara pelatihan menyusun program pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP Berdasarkan undang-undang tersebut di atas dan juga peraturan pemerintah lainnya panitia penyelenggara pelatihan menyusun program pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

Program Pelatihan Peningkatan Kompetsensi Guru Bahasa Inggris

4.1.2. Deskripsi

Input

Hasil analisis input di MGMP Bahasa Inggris Sub Rayon Boja menunjukkan di dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP ditinjau dari dua hal yaitu program pelatihan, tim pelaksana, biaya dan sarana prasarana.

4.1.2.1 Program Pelatihan

Program pelatihan terdapat dalam proposal kegiatan yang disusun oleh pengurus MGMP dengan persetujuan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal. Dalam program pelatihan terdapat deskripsi materi yang memuat materi umum yaitu Kebijakan Umum Kegiatan Pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris SMP dan materi pokok yaitu Pengembangan Silabus dan Perangkat Pembelajaran, Landasan Filosofi Pendidikan Bahasa Inggris, Telaah KTSP, Pengembangan Model- model Pembelajaran, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Jenis-jenis Teks, dan Penelitian Tindakan Kelas. Dalam program pelatihan juga memuat jadwal kegiatan pelaksanaan pelatihan. Dari hasil studi dokumen jadwal kegiatan pelaksanaan pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP Tahun 2013 sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP Tahun 2013

N Hari/Tgl

Pengampu o.

Jam

Materi

1. Selasa, 07.30-09.00 Kebijakan Dinas Dinas 8 Okt

Pendidikan Kendal 2013

09.00-10.30 Sosialisasi Prog Pengarah Revitalisasi MGMP

10.30-12.00 Landasan Filosofis

Fandholi, Pend. B. Inggris

S.Pd 12.00-12.30 Istirahat 12.30-15.30 Pengembangan

Retno, S.Pd

Silabus dan Perangkat Pembelajaran

2. Selasa,

Retno, S.Pd 15 Okt

07.30-10.30 Pengemb Silabus

dan Per Pembel

2013 10.30-12.00 Pengemb Bahan Fandholi, Ajar Berbasis Kom

S.Pd 12.00-12.30 Istirahat 12.30-15.30 Pembelajaran Teks

Elly N, S.Pd

Procedure

3. Selasa, 07.30-11.15 Pengemb Bahan Fandholi, 22 Okt

Ajar Berbasis Kom S.Pd 2013

11.15-12.00 Pembelajaran Teks

Retno, S.Pd 12.00-12.30 Istirahat 12.30-15.30 Pembelajaran Teks

Descriptive

Retno, S.Pd

Descriptive

4. Selasa,

Elly N, S.Pd 29 Okt

07.30-11.15 Pembelajaran Teks

Narrative

11.15-12.00 Pembelajaran Teks

Fandholi, 12.00-12.30 Report

S.P 12.30-15.30 Istirahat Pembelajaran Teks

Fandholi,

S.P 5. Selasa,

Report

07.30-12.00 KTSP Retno,S.Pd 5 Nov

12.00-12.30 Istirahat 2013

12.30-13.30 Media Pemb Fandholi,

S.P 6. Rabu,

Berbasis ICT

Elly N, S.Pd 12 Nov

07.30-12.00 Pembelajaran Teks

Recount

2013 12.00-12.30 Istirahat 12.30-15.30 Model Pembelajaran

Retno, S.Pd

7. Selasa, 07.30-10.30 Media Pemb Fandholi, 19 Nov

10.30-12.00 Berbasis ICT S.P 2013

12.00-12.30 PTK Elly N, S.Pd 12.30-15.30 Istirahat

Elly N, S.Pd 8. Selasa,

PTK

07.30-09.00 PTK Elly N, S.Pd 26 Nov

Tim Pem 2013

09.00-11.15 Diseminasi (Lesson

11.15-12.00 Study) 12.00-15.30 Istirahat

Tim Pem Diseminasi (Lesson Study)

Dalam kaitanya dengan materi pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui

penulis telah mengadakan wawancara dengan panitia penyelenggara pelatihan, mereka menyatakan bahwa yang menyusun deskripsi materi kegiatan adalah guru pemandu atau instruktur. Seperti dikatakan oleh Sri Raharjo, ketua pelaksana pelatihan sebagai berikut:

pemberdayaan

MGMP,

Untuk semua materi pelatihan kami serahkan sepenuhnya pada guru pemandu yang telah mendapatkan pelatihan di LPMP dalam kegiatan Training of Trainer (ToT). Seluruh deskripsi materi disusun oleh para guru pemandu, kami selaku panitia hanya mencetak handoutnya saja. Guru pemandu

mengembangkan materi yang telah

mereka peroleh dari Training of Trainer (ToT) di LPMP (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015).

Untuk mengimplementasikan deskripsi materi seperti yang tercantum dalam jadwal kegiatan, setiap guru pemandu diharuskan membuat persiapan mengajar. Seperti ditegaskan oleh guru pemandu yang bernama Fandholi yang mengatakan bahwa:

Memang materi yang harus kami sampaikan kepada para peserta harus kami kembangkan sendiri sesuai Memang materi yang harus kami sampaikan kepada para peserta harus kami kembangkan sendiri sesuai

pelatihan yang telah dikembangkan oleh guru pemandu diserahkan kepada panitia penyelenggara untuk dicetak dalam bentuk handout yang kemudian dibagikan kepada para peserta pelatihan.

Desktripsi

materi

4.1.2.2 Tim Pelaksana Pelatihan

Pengurus MGMP Bahasa Inggris Rayon Kendal merupakan forum kelompok guru-guru Bahasa Inggris yang terdiri dari ketua, wakil ketua, bendahara, sekretaris dan anggota yang terdiri dari semua ketua MGMP Bahasa Inggris Sub Rayon. Pengurus MGMP Rayon secara otomatis menjadi panitia penyelenggara pelatihan yang dibantu oleh pengurus MGMP Sub Rayon. Hal ini dipertegas oleh salah seorang pengurus MGMP Sub Rayon yang bernama Arif Fajar, yang mengatakan bahwa:

Meskipun kepanitiaan pelatihan ini secara otomatis dipegang oleh pengurus Rayon, tapi saya sebagai ketua Sub Rayon tetap diminta untuk membantu pelaksanaan pelatihan yang ada di wilayah Sub Rayon saya (Wawancara pada tanggal 5 Januari 2015).

dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP telah diseleksi oleh Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP). Adapun

Untuk guru

pemandu pemandu

Sebenarnya yang ikut seleksi guru pemandu itu ada

30 orang, tapi yang lolos hanya 6 orang. Oleh karena itu dalam pelaksanaan pelatihan kami hanya bertiga dalam satu kelompok kerja, karena tiga guru pemandu lainnya harus menjadi instruktur di kelompok kerja satunya (Wawancara pada tanggal 6 Januari 2015).

Dari hasil studi dokumen diperoleh data tentang guru Bahasa Inggris SMP Kabupaten Kendal yang lolos seleksi sebagai guru pemandu yaitu ada pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Daftar Guru Pemandu Tahun 2013

JABATAN L

ARIFIYATI N, III/ Guru 1. 197610032005012005 S.S

C Pemandu IV/

Guru 2. DYAH N, S.Pd

197303311998022001 A Pemandu

3. FANDHOLI, 197107031994121001 IV/ Guru

S.Pd A Pemandu 4. ELLY N, S.Pd

197011242000122003 IV/ Guru A Pemandu

5. RETNO S, S.Pd 197007051997022004 IV/ Guru A Pemandu

St. DWI Guru 6. SETYONO,

- Pemandu S.Pd

Hasil wawancara dengan pengelola pelaksanaan pelatihan dan studi dokumentasi menunjukkan bahwa susunan kepanitiaan dalam kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaaan MGMP ini terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, seksi penyelenggara dan seksi akademik. Hal ini dipertegas oleh Sri Raharjo selaku ketua

pelatihan yang mengatakan sebagai berikut:

panitia

penyelenggara

Untuk kepanitiaan program pelatihan hanya terdiri dari ketua yaitu saya sendiri, sekretaris, bendahara, seksi

penyelenggara

pelatihan,

dan 3 seksi

akademik. Jadi kami para panitia inilah yang menyusun semua program pelatihan ini (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015).

Kriteria panitia penyelenggara pelatihan adalah menguasai atau memilki kemampuan di bidang pelatihan, memiliki pengalaman dalam mengelola pelatihan dan yang bersangkutan adalah menjadi pengurus MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Kendal. Pengurus MGMP Bahasa Inggris SMP Rayon Kendal selaku panitia penyelenggara menentukan susunan kepanitiaan pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP dengan musyawarah bersama pengurus MGMP Bahasa Inggris SMP dari 7 Sub Rayon.

Dari hasil wawancara dan studi dokumen diperoleh data bahwa masing-masing kelompok kerja memiliki kepanitiaan sendiri. Hal ini ditegaskan oleh ketua MGMP Bahasa Inggris SMP Rayon Kendal yang bernama Sri Raharjo, mengatakan sebagai berikut:

Sesuai dengan

pelatihan, untuk pelaksanaan

program

pelatihan melalui pemberdayaan

kegiatan

membentuk kepanitiaan

kelompok kerja, yang

susunannya sama seperti yang sudah saya katakan sebelumnya (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015).

Dari hasil studi dokumen diperoleh data tentang susunan kepanitiaan pelatihan kelompok kerja I, Sub Rayon Boja yaitu seperti tabel berikut:

Tabel 4.3 Susunan Kepanitiaan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP Tahun 2013

NO

JABATAN 1. Drs. Sri Raharjo

NAMA

Ketua 2. Drs. Ahmad Budi Susilo

Sekretaris 3. Retno Sulistyowati, S.Pd

Bendahara 4. Drs. Ahmad Budi Susilo

Seksi Penyelenggara 5. Elly Nilawati, S.Pd

Seksi Akademik 6. Retno Sulistyowati, S.Pd

Seksi Akademik 7. Fandholi, S.Pd

Seksi Akademik

4.1.2.3 Pembiayaan dan Sarana Prasarana

Berdasarkan anggaran dalam program pelatihan untuk pembiayaan pelatihan melalui pemberdayaan MGMP ini didasarkan pada dana bantuan langsung (Block Grant) dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, sebesar Rp 16.000.000,00 yang terbagi menjadi 2 Berdasarkan anggaran dalam program pelatihan untuk pembiayaan pelatihan melalui pemberdayaan MGMP ini didasarkan pada dana bantuan langsung (Block Grant) dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, sebesar Rp 16.000.000,00 yang terbagi menjadi 2

Memang bagi kami selaku pengelola pelatihan, anggaran sebesar itu masih kurang mencukupi. Karena kompetensi yang harus dicapai oleh peserta pelatihan memerlukan sarana dan media yang memadai, sehingga butuh biaya lebih besar untuk pencapaian kompetensi tersebut (Wawancara pada tanggal 6 Januari 2015).

Dengan terbatasnya anggaran dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP ini berpengaruh pada ketersediaan sarana dan prasarana. Adapun untuk sarana dan prasarananya kelompok kerja I menggunakan Ruang Media di SMP 1 Boja sebagai tempat pelaksanaan pelatihan. Untuk sarana pendukung lainnya yaitu berupa LCD, panitia menyediakan satu LCD untuk membantu guru pemandu menyampaikan materinya pada peserta. Disamping itu panitia juga menyediakan semua kebutuhan alat tulis menulis seperti pensil, ballpoint, kertas folio, dan HVS. Semua sarana dan prasarana menjadi tanggung jawab panitia penyelenggara. Berikut Dengan terbatasnya anggaran dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP ini berpengaruh pada ketersediaan sarana dan prasarana. Adapun untuk sarana dan prasarananya kelompok kerja I menggunakan Ruang Media di SMP 1 Boja sebagai tempat pelaksanaan pelatihan. Untuk sarana pendukung lainnya yaitu berupa LCD, panitia menyediakan satu LCD untuk membantu guru pemandu menyampaikan materinya pada peserta. Disamping itu panitia juga menyediakan semua kebutuhan alat tulis menulis seperti pensil, ballpoint, kertas folio, dan HVS. Semua sarana dan prasarana menjadi tanggung jawab panitia penyelenggara. Berikut

Untuk kelancaran pelaksanaan pelatihan, semua sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh peserta dan guru pemandu sudah kami usahakan untuk tersedia sebaik mungkin. Termasuk di dalamnya kebersihan ruangan, LCD, Laptop dan alat tulis menulis (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015).

Berdasarkan uraian di atas bahwa dalam program pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP ini ada keterkaitan hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara anggaran yang ada dengan ketersediaan sarana prasarana.

4.1.3 Deskripsi

Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP

Process

Berdasarkan hasil analisis pada aspek process, pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP, untuk aspek proses tersebut diuraikan sebagai berikut:

4.1.3.1 Persiapan Pelatihan

diperhatikan agar pelaksanaan pelatihan sesuai dengan yang diharapkan maka sebelum pelatihan sekurang-kurangnya telah dipersiapkan langkah-langkah program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta, fasilitas, sarana dan prasarana, pengajar/fasilitator dan pre-test.

Kegiatan

yang

perlu

Sebelum pelaksanaan pelatihan perlu ditentukan kriteria peserta pelatihan dan proses pemanggilannya. Sesuai

Kepala Lembaga Administrasi Negara, Nomor: 193/XIII/10/6/2001, Bab

dengan

Keputusan

V pasal 16 adalah:

Penetapan peserta pelatihan bersifat selektif dan merupakan penugasan instansi yang bersangkutan untuk memenuhi persyaratan kompetensi jabatan, persyaratan umum bagi calon peserta pelatihan adalah: memiliki potensi untuk dikembangkan, memiliki motivasi tinggi untuk pengembangan diri, mampu menjaga reputasi dan kredibilitas sebagai PNS, memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap tugas dan

organisasinya,

berprestasi

baik dalam

melaksanakan tugas, dan sehat rohani serta jasmani.

Hasil wawancara dengan pengelola pelakasanaan pelatihan bernama Ahmad Budi Susilo mengatakan bahwa:

Kriteria input peserta secara khusus adalah setiap peserta dinyatakan sehat jasmani dan rohani yang dikuatkan dengan surat keterangan dari dokter, bertugas sebagai

guru yang

mengajar mata

pelajaran Bahasa Inggris, mampu mengimbaskan hasil pelatihan baik untuk diri sendiri maupun untuk teman sejawat serta ditugaskan oleh kepala sekolah yang bersangkutan (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015).

pelatihan ditentukan bersama antara pejabat Dinas Pendidikan Kabupaten dengan pengurus MGMP Bahasa Inggris SMP Kabupaten Kendal. Proses pemilihan peserta pelatihan melalui mekanisme yang ditempuh yaitu diawali dari rapat koordinasi Dinas Pendidikan Kabupaten dengan pengurus MGMP yang menginformasikan akan diadakannya

pelatihan peningkatan pelatihan peningkatan

Mekanisme pemanggilan peserta menempuh jalur, pertama pengurus MGMP mengusulkan calon peserta pelatihan ke Dinas Pendidikan Kabupaten, selanjutnya Dinas Pendidikan Kabupaten membuat draft pemanggilan untuk ditandatangani Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal. Setelah selesai surat pemanggilan,

Pendidikan Kabupaten mengirimkan surat panggilan terhadap guru-guru yang akan mengikuti pelatihan dengan tembusan ke pengurus MGMP ke semua sekolah yang ada peserta pelatihannya. Sasaran peserta yang sudah melewati mekanisme pemanggilan ditetapkan dalam program kerja pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP.

Dinas

Pada tahap persiapan pelatihan yang perlu dianalisis adalah persiapan mengajar para guru pemandu. Dibawah ini kutipan hasil wawancara dari peserta pelatihan bernama Kristina Wijayanti, yang mengatakan bahwa:

Untuk tahap persiapan mengajar guru pemandu sudah baik yang mana kesiapan alat dan materi pembelajaran

sudah

mengacu

pada struktur pada struktur

media

pelatihan mampu

menunjang kompetensi yang akan dicapai. Namun ada juga kekurangan dalam tahap persiapan mengajar mereka yaitu LCD tidak dipersiapkan dengan baik (Wawancara pada tanggal 23 Desember 2014)

Hal senada dipertegas oleh panitia penyelenggara yang bernama Ahmad Budi Susilo, yang mengatakan bahwa:

Dari pengamatan kami terhadap kesiapan guru pemandu dalam memberikan materi pada para peserta sudah tersusun rapi yaitu mulai dari pemberian pre-test, dilanjutkan dengan materi umum

pelatihan.materi (Wawancara pada tanggal 6 Januari 2015).

Dari hasil wawancara dengan peserta pelatihan dan panitia penyelenggara pelatihan, 80% mengatakan bahwa persiapan mengajar guru pemandu sudah baik, terutama dalam materi pembelajaran yang mengacu pada struktur program dan 10% mengatakan cukup, khususnya dalam kegiatan media pelatihan menunjang kompetensi yang akan dicapai; dan 10% mengatakan kurang yaitu dalam hal kesiapan Laptop/LCD.

4.1.3.2 Proses Pelatihan

Di samping persiapan mengajar, dilakukan juga analisis terhadap penampilan mengajar guru pemandu sebagai pengajar dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal. Dari hasil wawancara dengan peserta pelatihan dan studi dokumentasi, diperoleh informasi sebagai berikut: 80% peserta pelatihan mengatakan bahwa penampilan Di samping persiapan mengajar, dilakukan juga analisis terhadap penampilan mengajar guru pemandu sebagai pengajar dalam pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP di Kabupaten Kendal. Dari hasil wawancara dengan peserta pelatihan dan studi dokumentasi, diperoleh informasi sebagai berikut: 80% peserta pelatihan mengatakan bahwa penampilan

Menurut saya penampilan para guru pemandu sudah baik, terutama pada penguasaan materi yang disampaikan.

jelas dalam menyampaikan

studi tentang

pembelajaran jenis-jenis teks, cuma ada satu materi yang saya rasa agak teoritis (Wawancara pada tanggal 23 Desember 2014).

Hal senada dipertegas oleh peserta lain yang bernama Lilik Budi Santoso, yang mengatakan bahwa:

Pada saat

guru

pemendu

mengisi kegiatan

pelatihan, penempilannya sudah baik, mereka bisa menguasai

dalam menjawab pertanyaan-pertanyan

kelas,

terutama

(Wawancara pada tanggal 3 Januari 2015).

kami

Pernyataan ini juga dipertegas oleh Roro Rujiati pada saat kami wawancarai, pada tanggal 5 Januari 2015, yang mengatakan sebagai berikut:

Bagi saya penampilan guru pemandu sudah baik, mereka sangat jelas dalam menyampaikan materi pelatihan dan selalu menjawab semua pertanyaan peserta dengan jelas pula (Wawancara pada tanggal

5 Januari 2015).

Evaluasi berikutnya adalah persepsi peserta pelatihan

terhadap keberhasilan pelaksanaan pelatihan. Dari wawancara kami dengan peserta terhadap keberhasilan pelaksanaan pelatihan. Dari wawancara kami dengan peserta

Sebagai peserta saya menilai bahwa pelaksanaan pelatihan sudah berhasil baik, hal ini saya lihat dari segi persiapan sampai dengan penilaian akhirnya. Kalaupun ada sedikit masukan yaitu tentang materi ajarnya saja yang lebih cenderung teoritis. Tapi mayoritas baik kok (Wawancara pada tanggal 5 Januari 2015).

Pernyataan ini juga dipertegas oleh Niken Wulandari, rekan kerjanya Wasis yang mengatakan bahwa:

Materi pelatihan yang erat hubungannya dengan kompetensi guru Bahasa Inggris perlu ditingkatkan sehingga bahasa Inggris tidak menjadi mata pelajaran yang menakutkan dan dapat berperan dalam

peserta didik (Wawancara pada tanggal 5 Januari 2015).

peningkatan

kualitas

Sedangkan hasil wawancara lainnya dengan Saudara Lilik Budi Santoso mengusulkan sebagai berikut:

Mohon untuk pelatihan yang akan datang materi lebih spesialisasi sesuai dengan perkembangan kurikulum

terlalu teoritis

khususnya Bahasa Inggris dalam implementasi KTSP (Wawancara pada tanggal 3 Januari 2015).

Dari hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa materi pelatihan sudah cukup baik tetapi perlu peningkatan agar lebih terspesialisasi dengan materi pembelajaran Bahasa Inggris dalam implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

4.1.4 Deskripsi Product Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris melalui Pemberdayaan MGMP

4.1.4.1 Prestasi Hasil Belajar Peserta Pelatihan 4.1.4.1 Prestasi Hasil Belajar Peserta Pelatihan

Secara ilmiah

untuk

informasi untuk pertimbangan

usaha

pengumpulan

pengambilan keputusan. Berdasarkan

dan

evaluasi dapat diketahui tingkat keberhasilan

pelatihan. Kriteria keberhasilan itu sendiri harus ditentukan dengan nilai minimum yang harus diperoleh peserta pelatihan. Untuk program pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP standar minimum keberhasilannya adalah 65, sesuai kriteria standar kelulusan dalam uji kompetensi guru.

pelaksanaan

Dari hasil wawancara dengan guru pemandu yang bernama Fandholi, diperoleh informasi sebagai berikut:

Dalam pelatihan

ini

kami

menilai tingkat

keberhasilan peserta pelatihan dengan memberikan test tertluis pada akhir kegiatan (post-test). Hasil post-test kami bandingkan dengan hasil pre-test sebelumnya. Ternyata 80% peserta mengalami peningkatan pada nilai post-test nya (Wawancara pada tanggal 6 Januari 2015).

Sistem penilaian yang diterapkan untuk mengukur tingkat keberhasilan pelatihan adalah dengan tes tertulis pada akhir pelatihan atau post-test bagi mata tataran umum yaitu Kebijakan Umum

Kegiatan Pemberdayaan MGMP SMP dan tes tertulis/praktek bagi mata tataran pokok. Adapun mata tataran pokok adalah Pengembangan Silabus dan Perangkat Pembelajaran, Landasan Filosofi/Teoritis Pendidikan

Telaah KTSP, Pengembangan

Bahasa

Inggris,

Pembelajaran, Pengembangan Profesi, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Jenis-jenis Teks, dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Model-model

Berdasarkan hasil wawancara dengan panitia penyelenggara pelatihan bernama Ahmad Budi Susilo diperoleh data bahwa:

Untuk mengukur keberhasilan pelatihan ini, kami menggunakan sistem evaluasi yang dipakai dalam mengukur kemampuan peserta pelatihan yaitu dengan sistem konvensional, dalam bentuk tes tulis yang dilakukan pada awal pelatihan (Pre-test) dan akhir pelatihan (Post-Test) (Wawancara pada tanggal

6 Januari 2015).

Dari hasil wawancara dan studi dokumen diperoleh data bahwa prestasi hasil belajar yang diperoleh peserta pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP adalah nilai

tertinggi 90 dan nilai terendah 82. Rata-rata penguasaan secara kuantitatif dikategorikan baik dan sudah melampaui batas minimum ketuntasan pelatihan.

4.1.4.2 Kinerja Lulusan

Kinerja lulusan peserta pelatihan adalah upaya menerapkan hasil pelatihan secara langsung di tempat Kinerja lulusan peserta pelatihan adalah upaya menerapkan hasil pelatihan secara langsung di tempat

Dari observasi yang kami lakukan terhadap persiapan mengajar peserta pelatihan diperoleh data untuk peserta yang memilki kategori baik ada 70%, terutama tentang pemilihan materi pembelajaran yang mengacu pada RPP; kategori cukup ada 20% dan kategori kurang ada 10%.

Sedangkan hasil evaluasi terhadap penampilan mengajar peserta pelatihan diperoleh data untuk kategori baik ada 80%, yaitu dalam kegiatan memberikan contoh kalimat yang sudah sesuai materi dan untuk kategori cukup ada 20%.

Selanjutnya untuk hasil evaluasi terhadap kinerja peserta pelatihan di luar tugas rutin mengajar diperoleh data untuk kategori baik ada 70%, unsur yang paling baik adalah kedisiplinan; kategori cukup ada 20% dan untuk kategori kurang mendapat 10%. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan rekan sejawat dari peserta pelatihan pada SMP

Negeri 1 Singorojo Kabupaten Kendal, mereka menyatakan bahwa secara umum peserta pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Singorojo Kabupaten Kendal, mereka menyatakan bahwa secara umum peserta pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP

Dari beberapa guru yang pernah kami kirim untuk mengikuti pelatian, peserta pelatihan yang sangat menonjol dan sangat produktif dalam melaksanakan tugasnya yaitu saudara Detty Yuniarsari. Melalui keteladanan peserta ini dapat mempengaruhi teman-temannya yang lain sehingga guru dan peserta yang lainnya ikut terbawa aktif (Wawancara pada tanggal 3 Januari 2015).

Senada dengan pendapat di atas informan lain yaitu Kepala SMP Negeri 1 Boja bernama Agus Chrismoro menuturkan pendapatnya sebagai berikut:

Guru yang kami kirim untuk mengikuti pelatihan mayoritas membawa dampak positif pada rekan sejawatnya. Ia selalu menjadi contoh yang baik, sehingga berdampak baik pada kinerja guru lainnya yang belum punya kesempatan untuk mengikuti pelatihan sejenis (Wawancara pada tanggal 23 Desember 2014).

Pendapat sejenis juga disampaikan oleh Supardi sebagai Kepala SMP 1 Limbangan yang menuturkan penilaiannya terhadap anak buahnya yang bernama Lilik Budi Santoso salah satu peserta (lulusan) pelatihan sebagai berikut:

Ya, memang ada perubahan dalam kinerja guru kami yang telah mengikuti pelatihan, terutama dalam penyusunan RPP dan pemilihan metode pembelajarannya.

Guru

tersebut

juga telah

menularkan hasil pelatihannya kepada rekan- rekannya (Wawancara pada tanggal 3 Januari 2015).

Hal senada juga disampaikan oleh Esti Setyorini sebagai Kepala SMP 2 Limbangan yang mengatakan sebagai berikut:

Memang ada peningkatan kinerja pada guru kami yang

telah

mengikuti

pelatihan dalam

pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris ini. Mereka cenderung lebih kreatif dalam mengembangkan bahan ajar dan penilaian pembelajaran (Wawancara pada tanggal 8 Januari 2015).

Jadi pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP telah memberi dampak positif pada peserta pelatihan itu sendiri dan juga rekan sejawatnya, terutama dalam kinerjanya di sekolah, yang mana semakin membaik dalam teknik mengajarnya di dalam kelas, antara lain dalam mengembangkan bahan ajar, memilih dan menyusun alat evaluasi pembelajaran serta metode pembelajaran yang lebih kreatif.

Penularan hasil pelatihan oleh peserta pelatihan terhadap rekan sejawatnya tidaklah selalu sama, karena materi pelatihan yang diberikan oleh guru pemandu belum tentu terserap seutuhnya oleh para peserta. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang peserta pelatihan yang bernama Abdurozi sebagai berikut:

Memang kami sebagai peserta mendengarkan semua penjelasan materi yang diajarkan oleh guru pemandu,

terapkan pada

pembelajaran kami di sekolah ternyata ada beberapa materi yang kami lupa sampaikan ke anak didik kami (Wawancara pada tanggal 23 Desember 2014).

Sehingga kalauu kita simpulkan bahwa tidak semua informasi atau materi yang diajarkan oleh guru pemandu terserap seluruhnya oleh para peserta, maka dampaknya

peserta berusaha menularkan hasil pelatihan kepada rekan sejawatnya ada beberapa informasi yang berkurang dan dampak selanjutnya informasi yang diterima siswa makin berkurang pula. Secara lebih rincinya bisa kita gambarkan sebagai berikut:

adalah

ketika

Gambar 3 Alur Penularan Materi Pelatihan

Materi dari guru pemandu

Materi diterima oleh peserta

Materi diterima oleh rekan sejawat

Materi diterima oleh siswa

Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa penularan hasil pelatihan dari peserta ke rekan sejawatnya belum tentu utuh bahkan justru makin Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa penularan hasil pelatihan dari peserta ke rekan sejawatnya belum tentu utuh bahkan justru makin

4. 2 Pembahasan

4.2.1 Evaluasi

Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP

Context

Berdasarkan pada hasil penelitian bahwa konteks pelatihan adalah unsur kegiatan yang berkenaan dengan program pelatihan yang meliputi latar belakang, tujuan atau hasil yang diharapkan, sumberdaya manusia dan materi kebutuhan para guru Bahasa Inggris di Sub Rayon Boja. Pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris melalui pemberdayaan MGMP telah memenuhi kebutuhan guru-guru Bahasa Inggris SMP di Sub Rayon Boja tentang pengetahuan dan ketrampilan mengajar mereka, meskipun para guru tersebut memiliki latar belakang usia, pengalaman kerja dan pendidikan yang berbeda-beda.

Latar belakang dan tujuan dari pelaksanaan pelatihan selalu berkaitan dengan kebutuhan peserta akan

peningkatan kompetensinya. Walaupun sebenarnya ada berbagai cara dalam pemenuhan kebutuhan guru dalam meningkatkan kompetensinya selain melalui pelatihan dalam pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris SMP. Dalam konteks ini, MGMP Bahasa Inggris dalam melaksanakan program-programnya diawali dengan penyusunan rencana operasional kegiatan. Rencana operasional kegiatan meliputi latar peningkatan kompetensinya. Walaupun sebenarnya ada berbagai cara dalam pemenuhan kebutuhan guru dalam meningkatkan kompetensinya selain melalui pelatihan dalam pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris SMP. Dalam konteks ini, MGMP Bahasa Inggris dalam melaksanakan program-programnya diawali dengan penyusunan rencana operasional kegiatan. Rencana operasional kegiatan meliputi latar

Penjelasan di atas, sejalan dengan pendapat Sudjana dan Ibrahim (2004) bahwa konteks suatu pelatihan meliputi situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis

tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan. Pandangan Sugiyono (2014) melengkapi penjelasan di atas bahwa evaluasi konteks ini terkait dengan tujuan dari suatu program

yang disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, dalam hal ini program pelatihan sesuai dengan kebutuhan guru Bahasa Inggris SMP.

Dari hasil wawancara dengan pengurus MGMP sebagai pengelola pelatihan dan studi dokumen diperoleh data bahwa dalam penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP, sebelum dilaksanakan kegiatan MGMP Bahasa Inggris telah menetapkan rencana operasional kegiatan. Adapun tujuan penyusunan rencana operasional kegiatan ini adalah sebagai panduan dalam penyelenggaraan pelatihan, sebagai acuan analisis dan penggunaan hasil penyelenggaraan pelatihan, sebagai pedoman dan pembelajaran standar penyelenggaraan pelatihan untuk mencapai kompetensi yang telah ditentukan.

Hasil wawancara dan studi dokumentasi ditemukan bahwa latar belakang penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP adalah didasarkan dari hasil uji kompetensi, Hasil wawancara dan studi dokumentasi ditemukan bahwa latar belakang penyelenggaraan pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP adalah didasarkan dari hasil uji kompetensi,

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Moekijat (2003) yang menjelaskan tentang tujuan pelatihan yaitu untuk mengembangkan ketrampilan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan lebih efektif, untuk mengembangkan pengetahuan sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara rasional dan untuk mengembangkan sikap sehingga menimbulkan kemauan kerja sama dengan teman dan pimpinan. Pandangan Simamora (2006) yang memperjelas pendapat di atas bahwa tujuan pelatihan yaitu untuk memperbaiki kinerja guru, memutakhirkan keahlian guru, mengurangi waktu pembelajaran guru agar kompeten dalam pekerjaan dan membantu memecahkan masalah operasional.

Hasil studi dokumen dan wawancara ditemukan bahwa dasar hukum penyelenggaraan pelatihan yang digunakan sebagai rujukan adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dari hasil wawancara dengan panitia penyelenggara dan ditunjang dengan studi dokumen Hasil studi dokumen dan wawancara ditemukan bahwa dasar hukum penyelenggaraan pelatihan yang digunakan sebagai rujukan adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dari hasil wawancara dengan panitia penyelenggara dan ditunjang dengan studi dokumen

4.2.2. Evaluasi

Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP

Input

Berdasarkan hasil evaluasi input, dua aspek yaitu Program Pelatihan, Tim Pengelola Pelatihan dan Pembiayaan serta sarana prasarana. Aspek input tersebut diuraikan sebagai berikut:

1.2.2.1 Program Pelatihan

Salah satu faktor utama yang menjadi penunjang dalam pelatihan adalah program pelatihan yang meliputi kepanitiaan, materi pelatihan, jadwal kegiatan dan juga pembiayaan. Hasil wawancara dengan panitia penyelenggara dan studi dokumentasi diperoleh data bahwa pengelola pelatihan telah menyusun rencana pelatihan sesuai dengan struktur program yang telah ditetapkan. Penyusunan materi pelatihan yang terdiri dari materi umum yaitu tentang Kebijakan Umum Kegiatan Pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris SMP dan materi pokok yang terdiri dari Pengembangan Silabus dan Perangkat Pembelajaran, Landasan Filosofi/Teoritis Pendidikan Bahasa Inggris, Telaah KTSP, Pengembangan Model-model Pembelajaran, Pengembangan Profesi, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Jenis-jenis Teks, Salah satu faktor utama yang menjadi penunjang dalam pelatihan adalah program pelatihan yang meliputi kepanitiaan, materi pelatihan, jadwal kegiatan dan juga pembiayaan. Hasil wawancara dengan panitia penyelenggara dan studi dokumentasi diperoleh data bahwa pengelola pelatihan telah menyusun rencana pelatihan sesuai dengan struktur program yang telah ditetapkan. Penyusunan materi pelatihan yang terdiri dari materi umum yaitu tentang Kebijakan Umum Kegiatan Pemberdayaan MGMP Bahasa Inggris SMP dan materi pokok yang terdiri dari Pengembangan Silabus dan Perangkat Pembelajaran, Landasan Filosofi/Teoritis Pendidikan Bahasa Inggris, Telaah KTSP, Pengembangan Model-model Pembelajaran, Pengembangan Profesi, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi, Pembelajaran Jenis-jenis Teks,

Dari hasil studi dokumentasi diperoleh data bahwa jadwal kegiatan pelatihan yang disusun sebanyak delapan kali pertemuan sudah disesuaikan dengan materi pelatihan yang telah dipersiapkan oleh guru pemandu. Dan jadwal kegiatan pelatihan dibuat pelaksanaannya sesuai dengan hari MGMP, yaitu setiap hari Selasa sehingga tidak mengganggu tugas utama para peserta dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

Hasil wawancara dengan salah seorang panitia penyelenggara dan diperkuat dengan hasil studi dokumentasi diperoleh data bahwa dana bantuan langsung (Block Grant) sebesar Rp 16.000.000,00 untuk dua kelompok kerja yang masing-masing kelompok kerja hanya menerima Rp 8.000.000,00 dikeluhkan oleh panitia penyelenggara. Karena jumlah dana tersebut dirasa kurang memadai dan tidak sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta pelatihan, sehingga alat dan bahan yang diperlukan dalam pelatihan kurang mencukupi.

4.2.1.2 Tim Pengelola Pelatihan

Pengurus MGMP Bahasa Inggris Rayon Kendal sebagai pengelola pelatihan melibatkan semua ketua MGMP Bahasa Inggris Sub Rayon dalam pelaksanaan Pengurus MGMP Bahasa Inggris Rayon Kendal sebagai pengelola pelatihan melibatkan semua ketua MGMP Bahasa Inggris Sub Rayon dalam pelaksanaan

Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi 6 guru Bahasa Inggris yang oleh LPMP dinyatakan lolos seleksi sebagai guru pemandu ditetapkan sebagai instruktur yang harus menyiapkan semua deskripsi materi yang menjadi mata tataran pelatihan. Masing-masing kelompok kerja mendapat 3 orang guru pemandu untuk mengisi pelaksanaan pelatihan.

Dari hasil studi dokumentasi fasilitas pelatihan atau ketersediaan sarana prasarana dari panitia penyelenggara pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP ini, telah disiapkan seminggu sebelum pelatihan dimulai, namun yang menjadi kendala adalah ketidakcukupan dana yang tersedia untuk penyediaan fasilitas tersebut. Begitu juga dengan alat dan bahan telah disiapkan seminggu

dimulai, namun keterbatasan dana yang ada sehingga alat dan bahan juga kurang mencukupi.

sebelum

pelatihan

Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP

4.2.3 Evaluasi

Process

Dari hasil evaluasi process yang terdiri dari Persiapan

Proses Pelaksanaan Pembelajaran dapat diuraikan sebagai berikut:

Pelatihan

dan

4.2.3.1 Persiapan Pelatihan

Dari hasil wawancara dan studi dokumentasi diperoleh data bahwa sebelum melaksanakan pelatihan perlu menetapkan persiapan pelatihan yang diawali dengan menentukan kriteria peserta pelatihan. Sebelum pemanggilan peserta pelatihan terlebih dahulu ditentukan kriteria peserta meliputi: setiap peserta dinyatakan sehat jasmani dan rohani yang dikuatkan dengan surat keterangan dari dokter, bertugas sebagai guru yang mengajar Bahasa Inggris, mampu mengimbaskan hasil pelatihan baik untuk diri sendiri maupun teman sejawat serta ditugaskan oleh kepala sekolah yang bersangkutan. Peserta dalam hal ini adalah guru Bahasa Inggris SMP. Kriteria tersebut pada dasarnya tidak sulit bagi peserta maupun bagi sekolah yang menugaskannya dan dapat dipenuhi.

Setelah dievaluasi, dalam penentuan kriteria peserta pelatihan pada umumnya telah mengacu pada mekanisme yang telah ditetapkan dalam pedoman standar teknis penyelenggaraan pelatihan tahun 2007 Direktorat Pembinaan Diklat Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Departemen Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa calon peserta pelatihan harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan yang dipersyaratkan, seperti sehat jasmani dan rohani, Setelah dievaluasi, dalam penentuan kriteria peserta pelatihan pada umumnya telah mengacu pada mekanisme yang telah ditetapkan dalam pedoman standar teknis penyelenggaraan pelatihan tahun 2007 Direktorat Pembinaan Diklat Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Departemen Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa calon peserta pelatihan harus memiliki karakteristik yang sesuai dengan yang dipersyaratkan, seperti sehat jasmani dan rohani,

Dalam persiapan pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris SMP melalui pemberdayaan MGMP mengacu pada mekanisme yang telah ditetapkan dalam pedoman standar teknis penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan (diklat) Tahun 2007 Direktorat Pembinaan Diklat Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) Depdiknas, yang menyatakan dalam persiapan pembelajaran diawali dengan identifikasi calon peserta pelatihan, penyusunan program kerja yang mencakup latar belakang, tujuan, waktu dan tempat, strategi pelaksanaan, guru pemandu, kepanitiaan, dan jadwal kegiatan. Dari hasil analisis dalam persiapan pelatihan peningkatan kompetensi guru Bahasa Inggris pada umumnya telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap persiapan mengajar guru pemandu 80% peserta pelatihan mengatakan baik, terutama pada pemilihan materi pembelajaran mereka yang mengacu kepada struktur program, 10% peserta pelatihan mengatakan cukup, komponen yang menonjol untuk kategori ini adalah kegiatan media pelatihan menunjang kompetensi yang akan dicapai dan dan 10% peserta pelatihan mengatakan kurang, yaitu dalam hal kesiapan Laptop/LCD.

4.2.3.2 Proses Pelatihan

Evaluasi proses pelaksanaan pelatihan pertama ditekankan pada pelaksanaan pelatihan secara nyata dan dibandingkan dengan jadwal yang ada di dalam rencana operasional. Di dalam rencana oprerasional pelaksanaan pelatihan dijadwalkan 8 kali pertemuan dan dilaksanakan setiap hari MGMP Bahasa Inggris yaitu setiap hari Selasa, dari bulan Oktober 2013 sampai dengan bulan November 2013. Penyaji materi atau guru pemandu melaksanakan tugasnya sebagai instruktur juga sudah sesuai dengan jadwal kegiatan yang diberikan. Dalam hal ini pelaksanaan pelatihan dan penyajian materi pelatihan tidak menyimpang dari rencana operasional yang telah dibuat dan kedua aspek itu dinilai baik untuk kategori tertentu.

Berkaitan dengan hasil penelitian terdahulu, hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Adri Margono (2007) tentang evaluasi pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan peningkatan kompetensi guru SMK mata pelajaran Bimbingan Konseling di LPMP DIY, yang me nyimpulkan bahwa “secara umum hasil evaluasi proses yang mencakup persiapan mengajar, penampilan guru pemandu dan keberhasilan pelaksanaan pelatihan dalam persentase kategori baik. Hanya pada hasil pre test belum tertangani dengan

baik.” Sedangkan pada penelitian ini hasil pre test sudah tertangani dengan baik sehingga tingkat

Dokumen yang terkait

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kunjungan Kelas dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru SMPN 2 Boja Kecamatan Boja Kabupaten

0 0 10

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kunjungan Kelas dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru SMPN 2 Boja Kecamatan Boja

0 0 40

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tindak Lanjut Supervisi Akademik Kunjungan Kelas dalam Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru SMPN 2 Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Tunjangan Profesi Guru Di SMP Negeri 1 Pageruyung Kabupaten Kendal

0 0 18

BAB II LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1. Teori Manajemen Kesiswaan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membentuk Manusia Unggul Berkarakter Melalui Program Manajemen Kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal

0 0 16

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Profile lokasi penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membentuk Manusia Unggul Berkarakter Melalui Program Manajemen Kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal

0 0 42

PENGALAMAN TERBAIK (BEST PRACTICE) MEMBENTUK MANUSIA UNGGUL DAN BERKARAKTER MELALUI PROGRAM MANAJEMEN KESISWAAN DI SMKN 3 KENDAL TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Membentuk Manusia Unggul Berkarakter Melalui Program Manajemen Kesiswaan di SMK Negeri 3 Kendal

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP Melalui Pemberdayaan MGMP Kabupaten Kendal

0 0 8

BAB II KAJIAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Bahasa Inggris SMP Melalui Pemberdayaan MGMP Kabupaten Kendal

0 2 36