PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (Tgt) Dengan Media Ular Tangga Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Gerak Pada Tumbuhan Untuk Me

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT)
DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(PTK di Kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Tahun Ajaran 2011/2012)

Naskah Publikasi

Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh :
JEHAT ROHJIANTI
A. 420 080 200

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA

2012


30 Mei 2012

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT)
DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI POKOK BAHASAN GERAK PADA TUMBUHAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(PTK di Kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Tahun Ajaran 2011/2012)

Jehat Rohjianti, A420080200, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 62 halaman.

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Biologi pokok
bahasan gerak pada tumbuhan siswa kelas VIIIA SMP Negeri 2 Kradenan tahun ajaran
2011/2012 menggunakan metode Teams Game Tournament (TGT) dengan media ular
tangga. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi
yang dilakukan dalam dua siklus melalui observasi keaktifan bertanya dan menjawab
pertanyaan pada setiap siklus pembelajaran. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk
mengukur keberhasilan pembelajaran setelah dilakukan post-test dan penskoran dalam
keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran

menggunakan metode Teams game Tournament (TGT) dengan media ular tangga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak pada tumbuhan dengan
prosentase aspek kognitif pada siklus I adalah 39,47% dan pada siklus II adalah 76,31%.
Sedangkan aspek afektif (keaktifan bertanya pada observasi awal 15,78%, meningkat menjadi
78,38% pada siklus II; keaktifan menjawab pertanyaan pada observasi awal 23,68%,
meningkat menjadi 86,48% pada siklus II).

Kata kunci: Hasil belajar, Sterategi pembelajaran Teams Game Tournament, ular

Pendahuluan
Maju mundurnya suatu bangsa

kemampuan

spiritual

keagamaan,

pengendalian


diri,

kepribadian,

ditentukan oleh kreatifitas pendidikan

kecerdasan,

bangsa itu sendiri

dan kompleksnya

keterampilan yang diperlukan dirinya,

masalah kehidupan menuntut sumber daya

masyarakat, bangsa dan negara. Peranan

manusia


guru dalam mengajar sangat penting.

yang

handal

dan

mampu

akhlak

mulia,

serta

Interaksi antara guru dan siswa pada

berkompetisi.
Pendidikan adalah usaha sadar dan


proses

belajar

mengajar

memegang

terencana untuk mewujudkan suasana

peranan penting dalam mencapai tujuan

belajar dan proses pembelajaran agar

pambelajaran yang diinginkan (Hamalik,

peserta didik secara aktif mengembangkan

2008).


potensi

dirinya

untuk

memiliki

Hasil belajar merupakan hal yang

Strategi

TGT

(Teams

Game

penting yang akan dijadikan tolok ukur


Tournament)

keberhasilan siswa dalam belajar dan

masalah keaktifan siswa karena strategi

sejauh mana sistem pembelajaran yang

tersebut mempunyai konsep yang cocok

diberikan guru berhasil atau tidak. Suatu

untuk menghidupkan suasana kelas dan

proses belajar mengajar dikatakan berhasil

keaktifan siswa di dalam kelas, karena

apabila kompetensi dasar yang diinginkan


strategi ini menurut Salvin (2008:16-20)

tercapai. Keberhasilan proses kegiatan

strategi TGT (Teams Game Tournament)

belajar mengajar tentunya juga didukung

menambahkan dimensi kegembiraan dan

oleh pemilihan metode pembelajaran yang

keaktifan yang diperoleh dari penggunaan

tepat (Rohmawati, 2012).

permainan.

dipilih


untuk

mengatasi

Berkaitan dengan masalah tersebut

Tujuan yang ingin dicapai dari

pada pembelajaran di SMP Negeri 2

penelitian ini adalah untuk meningkatkan

Kradenan ini juga ditemukan keragaman

hasil belajar siswa dalam aspek kognitif

masalah, salah satunya tentang rendahnya

dan afektif berupa kemampuan bertanya


keaktifan siswa.

dan menjawab pertanyaan melalui metode

Penggunaan metode pembelajaran

pembelajaran Teams Game Tournament

yang kurang tepat dapat menimbulkan

dengan

kebosanan,

pembelajaran Biologi pada siswa kelas

kurang

memecahkan


mampu

masalah

dan

dalam
monoton

media

ular

tangga

VIIIA SMP

Negeri

sehingga siswa kurang termotivasi untuk

Kecamatan

Kradenan,

belajar.

Grobogan.

Hal

tersebut

juga

dapat

dalam

2 Kradenan di
Kabupaten

menyebabkan siswa lebih banyak pasif dan

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1) Bagi

kurang terlibat

sekolah dapat digunakan sebagai acuan

dalam

proses belajar

mengajar(Hamalik, 2008).
Menurut

dalam

Game

harus

pembelajaran aktif di sekolah. 2) Bagi

disesuaikan dengan tujuan pembelajaran,

guru Biologi dapat digunakan sebagai

materi pembelajaran, dan kondisi siswa

acuan

sebagai

pembelajaran

memilih

Lie

menerapkan metode Pembelajaran Teams

strategi

subjek

(2002),

pembelajaran

dalam

pembelajaran

(kelompok atau individual).

Salah satu

Tournament

dalam

(TGT)

pemilihan

yang baik

dalam

strategi

agar proses

pembelajaran akan menjadi menarik dan

strategi yang dapat diterapkan adalah

dapat

Strategi

menyeluruh. 3) Membiasakan siswa untuk

Pembelajaran

Tournament (TGT).

Teams

Game

melibatkan

belajar aktif dan kreatif.

siswa

secara

Slameto

(2003),

menyatakan

beda tingkat kemampuanya, jenis kelamin

bahwa pengertian belajar secara psikologis

dan

yaitu suatu proses perubahan tingkah laku

menambahkan dimensi kegembiraan yang

sebagai

diperoleh dari penggunaan permainan

hasil

dari

lingkungannya

interaksi

dalam

dengan

memenuhi

latar

belakang

etniknya.

TGT

(Slavin, 2008:16-20).

kebutuhan hidupnya. Selain itu menurut

Menurut Sudrajad (2010), media

Dimyati (2002), pembelajaran merupakan

berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

proses yang diselenggarakan oleh guru

jamak dari “Medium” yang secara harfiah

untuk membelajarkan siswa dalam belajar

berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu

bagaimana

dan

perantara atau pengantar sumber pesan

memproses pengetahuan, keterampilan dan

dengan penerima pesan. Menurut Arsyad

sikap. Menurut Mulyasa (2002), pada

(2003),

umumnya

mengatasi keterbatasan pengalaman yang

belajar

memperoleh

pelaksanaan

pembelajaran

mencakup tiga hal : pretes, proses, dan

media

pembelajaran

dapat

dimiliki oleh para peserta didik.

postes.

Permainan ular tangga merupakan
Menurut

pembelajaran

Uno
adalah

(2007),
cara-cara

strategi

permainan

yang

ditunjukan

untuk

yang

meningkatkan keaktifan belajar. Dengan

digunakan oleh pengajar untuk memilih

memberikan kesepatan kepada siswa untuk

kegiatan belajar yang akan digunakan

bermain

selama proses pembelajaran. Pemilihan

meningkatkan

tersebut

karena siswa harus menguasai materi,

dilakukan

dengan

dan

belajar,

maka

kemampuan

dapat
kognitif,

mempertimbangkan situasi dan kondisi,

afektif

sumber

dan

kelompok sehingga mereka dapat belajar

karakteristik peserta didik yang dihadapi

bertukar pengalaman dan pembimbingan

dalam

dengan teman sebaya yang diharapkan

belajar,

rangka

kebutuhan

mencapai

tujuan

pembelajaran tertentu.

membelajarkan

yang
siswa

siswa

bekerja

dalam

mereka akan memiliki rasa kebersamaan

Salah satu model pembelajaran
kooperatif

karena

tepat

untuk

adalah

dengan

dan solidaritas yang tinggi. (Hartini,
2011).
Di dalam kamus besar Bahasa

metode game (permainan) adalah Team

Indonesia (2001) kata aktif adalah giat

Game Tournament (Handayani, 2010).

(bekerja, berusaha), sedangkan keaktifan

Dalam metode ini siswa dibagi dalam

adalah suatu keadaan atau hal di mana

beberapa tim belajar yang terdiri atas

siswa dapat aktif.

empat sampai lima orang yang berbeda-

Dalam

pembelajaran

biologi

keaktifan akan berpengaruh terhadap hasil

dalam menjawab pertanyaan, serta hasil
belajar siswa di dalam kelas sebesar 70%.

belajar. Keaktifan siswa selama proses

Jenis penelitian yang digunakan

belajar mengajar merupakan salah satu

adalah

indikator adanya keinginan atau motivasi

(Classroom

siswa untuk belajar. Agar siswa terlibat

dilakukan oleh peneliti secara langsung.

aktif dalam proses pembelajaran, maka

Peneliti selalu bekerja sama dengan guru

diperlukan berbagai upaya dari guru untuk

bidang studi biologi mulai dari: 1) dialog

dapat membangkitkan keaktifan mereka

awal;

(Triyani, 2009).

pelaksanaan

Adapun jenis tes hasil belajar yang

penelitian

2)

Action

tindakan

kelas

Research)

yang

perencanaan
tindakan;

tindakan;
4)

3)

pemantauan

(observasi); 5) perenungan (refleksi) pada

dapat digunakan umumnya digolongkan

setiap

sebagai tes lisan dan tes tertulis. Tes

penyimpulan hasil berupa pengertian dan

tertulis terdiri dari tes esai dan tes objektif.

pemahaman (evaluasi).

Tes hasil belajar adalah alat untuk

Teknik

tindakan

yang

dilakukan;

pengumpulan

6)

data

membelajarkan siswa. Meskipun demikian

merupakan suatu usaha yang dilakukan

keseringan penggunaan tes tertentu akan

secara sistematik oleh peneliti untuk

menimbulkan kebiasaan tertentu. Artinya,

memperoleh data-data dan keterangan

jenis tes tertentu akan membentuk jenis-

yang dibutuhkan dalam suatu penelitian.

jenis

adapun metode pengumpulan data yang

ranah

kognitif,

afektif

dan

psikomotorik tertentu. Tes hasil belajar

diperlukan

dapat

digunakan

lain:

a)

Metode

(i)

menilai

Dokumentasi,

(ii)

mencari

mengambil data dari dokumen-dokumen

masalah-masalah dalam belajar (Dimyati

yang dapat di percaya kebenarannya, b)

dan Mudjiono, 2006).

Metode

kemajuan

untuk

antara

belajar

dan

merupakan

diskusi,

cara

merupakan

untuk

bentuk

komunikasi antara peneliti dengan guru
bidang studi semacam percakapan yang

Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP

bertujuan untuk memperoleh informasi, c)

Negeri 2 Kradenen Kecamatan Kradenan

Metode observasi, untuk memperoleh data

Kabupaten

Ajaran

prestasi belajar siswa didalam proses

2011/2012 pada bulan Februari 2012

pembelajaran di kelas, d) Metode tes,

sampai dengan April 2012, dengan target

digunakan untuk memperoleh data hasil

yang ingin dicapai dalam penelitian ini

belajar

adalah

dilakukan setelah tindakan dengan model

Grobogan

meningkatnya

Tahun

keaktifan

siswa

siswa

(aspek

kognitif)

yang

pembelajaran

kooperatif

Kelas

menggunakan

yang

digunakan

untuk

metode Teams Game Tournament (TGT)

penelitian adalah kelas VIII A. Karakter

dengan media ular tangga, e) Catatan

siswa Kelas VIII A sebagai treatment,

lapangan, merupakan catatan yang berisi

dalam menerima pelajaran cenderung pasif

tentang informasi yang di amati, di lihat,

dan

dan di dengar yang tidak terdapat di

pendapatnya,

hal

lembar pengamatan.

pembelajaran

biologi

Analisis data yang di gunakan

kurang

Penelitian

berani

mengutarakan
ini

berakibat

kurang optimal.

Tindakan

Kelas

(PTK)

adalah analisis data deskriptif kualitatif,

dilaksanakan untuk memperbaiki kondidi

sebab penelitian ini barhubungan dengan

kelas dan mencari solusi guna peningkatan

deskriptif proses pembelajaran. Metode

hasil

alur yang dilalui meliputi: a) Reduksi data,

VIII A.

belajar dan keaktifan siswa kelas

penerikan

Observasi dilaksanakan di kelas

keesimpulan. Data untuk mengetahui hasil

VIII A SMP Negeri 2 Kradenan pada hari

belajar siswa dapat dilakukan dengan

senin, 12 Maret 2012 pukul 09.30 WIB.

mengadakan

post-test

Observasi ini bertujuan untuk mengetahui

pembelajaran

melalui

b)

penyajian

data,

c)

di
tes

akhir
tertulis.

Perbandingan nilai rata-rata post-test I dan
post-test II untuk mengetahui adanya
peningkatan hasil belajar.

keadaan

awal

sebelum

dilaksanakan tindakan.
Dari observasi didapati bahwa siswa
pasif dalam dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan

Hasil dan Pembahasan

pembelajaran

biologi

pada

pokok

proses
bahasan

pembelajaran
gerak

pada

Sekolah yang digunakan sebagai

tumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari siswa

tempat penelitian adalah SMP Negeri 2

yang aktif bertanya kepada guru hanya

Kradenan yang beralamatkan di Jalan

15,78% dan aktif menjawab pertanyaan

Raya Rejosari, Desa Rejosari, Kecamatan

dari guru 23,68%. Beberapa siswa masih

Kradenan, Kabupaten Grobogan, dengan

ragu-ragu untuk bertanya atau menjawab

No. Telp 08282654289 dan kode pos

pertanyaan dari guru dengan alasan malu

58182. SMP Negeri 2 Kradenan berdiri

dan takut jika mereka salah dalam

sejak tahun 1992 dengan jenjang akreditasi

menjawab. Berikut ini data kondisi awal

“A”. Saat ini Kepela Sekolah SMP Negeri

kualitas proses pembelajaran biologi siswa

2 Kradenan dijabat oleh Ibu Munawaroh,

kelas VIII A.

S.pd.

Aspek Kualitas Proses
belajar

No.
1

Aktif bertanya

2

Aktif menjawab soalsoal

Kondisi
Awal
6 siswa
(15,78%)
9 siswa
(23,68%)

Dari kondisi prasiklus di atas dapat

Setelah

dengan menggunakan

optimal.

Rendahnya

keaktifan

Waktu
(menit)
5’

siswa

belajar siswa yaitu sebesar 18,42 % yang
Ketentuan

Kriteria

Minimal

20’

(KKM), dari 38 siswa baik yang aktif
maupun

pasif

dalam

bertanya

dan

menjawab pertanyaan. Ketentuan Kriteria
Minimum untuk IPA di SMP Negeri 2
20’

Kradenan adalah 7.
Setelah diketahui kondisi awal siswa
di dalam kelas peneliti yang berkolaborasi
dengan guru mengadakan perencanaan
untuk mengatasi masalah-masalah yang

20’

ditemukan di dalam kelas pada saat proses
pembelajaran. Perencanaan dilaksanakan
dari 1) identifikasi masalah, 2) identifikasi
siswa, 3) perencanaan solusi masalah yang

metode TGT

langkah pembelajaran seperti berikut:

tersebut berdampak pada rendahnya hasil

sesuai

pembelajaran

melalui media ular tangga dengan langkah-

disimpulkan bahwa proses pembelajaran
biologi belum dapat dilaksanakan dengan

dilaksnakan

15’

Kegiatan
Guru dan peneliti membuka
pelajaran dan memberikan
pengantar pokok bahasan
gerak pada tumbuhan sub bab
gerak nasti
Peneliti
menjelaskanmatri
gerak pada tumbuhan secara
garis besar dan pembelajaran
dengan penerapan Strategi
Pembelajaran Teams Game
Tournament (TGT) dengan
media ular tangga.
Peneliti memulai dengan
membagi siswa menjadi 4
kelompok
dan
segera
memulai permainan dengan
peserta melemparkan dadu
dan berjalan sesuai angka
yang ditunjukan dadu.
Guru membimbing siswa
menarik kesimpulan dan
memberikan
beberapa
permasalahan
berupa
pertanyaan lisan dan meminta
siswa untuk menjawab dan
bertanya secara sukarela
Guru mengadakan post test
dan
menutup
pelajaran
dengan mengucapkan salam.

terdiri dari metode pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran.
Dalam
tindakan kelas,

pelaksanaan

Dari pengamatan yang dilaksanakan
penelitian

setelah

penerapan

pembelajaran

yaitu mengajar dengan

menggunakan metode TGT melalui media

penerapan Strategi Pembelajaran Teams

ular tangga, hasil yang diperoleh dalam

Game Tournament (TGT) dengan media

aspek kog nitif adalah sebagai berikut:

ular

tangga

dan

sekaligus

pengamat jalanya pembelajaran.

sebagai

II lebih tinggi dibanding observasi
Nilai

Awal

Siklus I

Siklus II

Rata-rata

5

6,2

7,4

Prosentase

18,42%

39,47%

76,31%

awal,

dan

bahwasannya

terjadi

peningkatan

kemampuan berpikir siswa kelas VIII A
setelah diterapkan seterategi pembelajaran
Teams Game Tournament (TGT) dengan

media ular tangga. Hal ini dapat kita lihat
dari kenaikan rata-rata nilai awal sampai
siklus II (5 < 6,2 < 7,4) dengan kenaikan
prosentase siswa yang memenuhi KKM
(18,42% < 39,47% < 76,31%). Sedangkan
pada aspek kognitifnya dapat disajikan
dalam tabel seperti berikut:

Penelitian

Observasi
Awal
15,78%

Siklus Siklus
I
II
42,10% 78,38%

Menjawab
Pertanyaan

23,68%

52,63% 86,48%

tabel

di

atas

dapat

dideskripsikan bahwa terdapat peningkatan
prosentase

frekuensi

bertanya

dan

menjawab pertanyaan setelah menerapkan
Strategi

Pembelajaran

Teams

game

Hasil pembelajaran ini dapat
dinyatakan bahwa rata-rata prosentase
keaktifan bertanya siklus II lebih
tinggi dibanding observasi awal dan
siklus I (78,38%>42,10%>15,78%)
rata-rata

peningkatan

untuk

hasil

belajar

menjawab pertanyaan siswa kelas VIIIA
SMP Negeri 2 Kradenan tahun pelajaran
2011/2012

pada

materi

gerak

pada

tumbuhan dengan menerapkan Strategi
Pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT) dengan media ular tangga.
Dalam penelitian ini, pembelajaran
dengan penerapan seterategi pembelajaran
Teams Game Tournament (TGT) dengan

ular

tangga

permasalahan

dapat

yang

mengatasi

dihadapi

pada

pembelajaran biologi seperti siswa yang

biologi,

pasif

malu

dalam

dalam

pembelajaran

mengungkapkan

pertanyaan, ragu dalam bertanya, dan
malas untuk berpikir yang akan berdampak
pada hasil belajar siswa,
keaktifan

bertanya

dan

sehingga
menjawab

pertanyaan yang semula rendah dapat
ditingkatkan dengan penerapan seterategi

Tournament (TGT).

dan

bertujuan

dalam bentuk kemampuan bertanya dan

cenderung

Dari

ini

siswa serta kemampuan berpikir siswa

media

Aspek
Keaktifan
Bertanya

I

(86,48%>77,78%,52,63%>23,68%).

mengetahui
Dari data di atas, dapat diketahui

siklus

prosentase

aspek

keaktifan menjawab pertanyaan siklus

pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT). Hal ini dapat dibuktikan dengan
adanya peningkatan keaktifan bertanya dan
menjawab

pertanyaan

yang

juga

meningkatkan hasil belajar siswa setelah
penerapan seterategi pembelajaran Teams
Game Tournament (TGT).

Pada siklus I terlihat persiapan siswa

Berdasarkan hasil pengamatan siklus

dalam mengikuti pelajaran sudah cukup

I

baik walaupun belum sepenuhnya, terlihat

peningkatan hasil belajar yang dapat

dari persiapan siswa dalam mengikuti

digambarkan seperti pada gambar berikut

pelajaran kurang baik dilihat dari masih

ini:

ada beberapa siswa yang terlambat masuk
ke dalam kelas dan masih dalam kondisi
yang tidak rapi, beberapa siswa kurang
mengerti

dengan

penerapan

eterategi

pembelajaran Teams Game Tournament
(TGT) dalam pembelajaran biologi, dan
masih

ragu-ragu

untuk

bertanya,

mengeluarkan pendapat, dan menjawab
pertanyaan selama proses pembelajaran.

dan

90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

II

dapat

diketahui

adanya

76,31%
kognitif
39,47%
18,42%

kondisi siklus I siklus II
awal
Gambar Diagram nilai siswa kelas VIII A SMP
Negeri 2 Kradena n

Akan tetapi, dibanding dengan observasi
awal terlihat adanya peningkatan keaktifan
bertanya

dan

menjawab

dikarenakan permainan

pertanyaan

yang menarik

minat mereka untuk lebih fokus dalam

siklus

peningkatan

II

yang

sudah
lebih

terdapat
signifikan

dibandingkan siklus I, yang terlihat pada
hampir

semua

siswa

siap

mengikuti

pelajaran biologi dan kebanyakan dari
mereka

sudah

aktif

bertanya

dan

menjawab pertanyaan. Hal ini terlihat dari
antusiasnya siswa dalam berebut dalam
menjawab pertanyaan yang ada dalam
permainan. Selain itu juga siswa sudah
dapat memahami konsep-konsep yang
disampaikan. Pada tahap ini

diperoleh

prosentase keaktifan yang telah memenuhi
target.

bahwa terjadi kenaikan prosentase nilai
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Kradenan.

memenangkan permainan.
Pada

Dari diagram di atas dapat dilihat

Meningkatnya

hasil

pembelajaran siswa tersebut di atas tidak
lepas dari keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran

yang

juga

menunjukan

peningkatan secara signifikan. Peningkatan
keaktifan siswa yang meliputi keaktifan
dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.
Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I
sampai siklus II, peningkatan keaktifan
siswa dalam bertanya dan mengajukan
pertanyaan

dapat

digambarkan

kurva seperti pada gambar berikut:

dalam

100%

individual akan meningkatkan pencapaian

86,48%

prestasi siswa (Slavin, 2008).

80%
52,63%

60%

78,38%

23,68%

40%

yang tepat sangat berpengaruh dalam

42,10%

20%

keberhasilan siswa. Menurut Uno (2007),

15,78%

0%

kondisi awal

Pemilihan seterategi pembelajaran

siklus I

strategi pembelajaran adalah cara-cara

siklus II

yang digunakan oleh pengajar untuk

bertanya
menjawab

memilih

kegiatan

Pemilihan
grafik

dideskripsikan
dibentuk

oleh

bertanya

dan

di

di

atas,

mana

garis

prosentase
menjawab

dilakukan

dengan

yang

sumber

keaktifan
pertanyaan

pertanyaan

tersebut

mempertimbangkan situasi dan kondisi,

meningkat

belajar,

kebutuhan

dan

karakteristik peserta didik yang dihadapi
dalam

rangka

mencapai

tujuan

Mulyasa

(2003),

pembelajaran tertentu.

menunjukkan bahwa keaktifan bertanya
menjawab

akan

dapat

semuanya membentuk garis linier. Hal ini

dan

yang

digunakan selama proses pembelajaran.

Gambar Grafik kurva keaktifan

Dari

belajar

Menurut
pembelajaran

dikatakan

berhasil

dan

dengan penerapan Strategi Pembelajaran

berkualitas

Teams Game Tournament (TGT) dengan

setidaknya sebagian besar (75%) peserta

media

ini

didik terlibat secara aktif, baik fisik,

dikarenakan adanya permainan ular tangga

mental maupun sosial dalam proses yang

yang menarik perhatian siswa dan memacu

besar, dan rasa percaya diri sendiri.

siswa untuk berfikir dalam menjawab

Sedangkan

pertanyaan.

pembelajaran dikatakan berhasil apabila

ular

Riset

tangga.

Keaktifan

dari

seluruhnya

segi

hasil

atau

proses

keunggulan

terjadi perubahan perilaku yang positif dari

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game

diri peserta didik seluruhnya atau setidak-

Tournament (TGT) dalam pembelajaran

tidaknya sebagian besar (75%).

telah

banyak

tentang

apabila

pakar

Keberhasilan proses dan hasil

pembelajaran maupun oleh para guru di

pembelajaran di kelas dipengaruhi oleh

sekolah. Dari tinjauan psikologis, terdapat

beberapa faktor antara lain adalah guru dan

dasar

siswa. Selain menguasai materi seorang

teoritis

dilakukan

yang

oleh

kuat

untuk

memprediksikan bahwa metode-metode

guru

pembelajaran kooperatif tipe Teams Game

strategi-strategi

Tournament (TGT) yang menggunakan

tersebut, cara guru menciptakan suasana

tujuan kelompok dan tanggung jawab

juga

dituntut

untuk

menguasai

penyampaian

materi

kelas akan berpengaruh terhadap respon
siswa dalam proses pembelajaran. Apabila

Klasifikasi Makhluk Hidup. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia Vol. 1 (1):
75-81

guru berhasil menciptakan suasana yang
menyebabkan

siswa

termotivasi

aktif

dalam belajar akan memungkinkan terjadi
peningkatan hasil belajar (Natalina, 2005).

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2008. Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Handayani, Fitri. 2009. Pembelajaran
Kooperatif Tipe Teams Game
Tournament
(TGT)
Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Purwodadi
Kabupaten Pasuruan Pada Materi
Keragaman Bentuk Muka Bumi.
Jurnal penelitian kependidikan , Vol. 2
(2): 41-31
Mulyasa, Encong. 2002.
Berbasis
Kompetensi.
Rosda Karya.

Kurikulum
Bandung:

Natlina,
Mariana.
2005.
Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Biologi
Melalui Pembelajaran Kooperatif
dengan Pendekatan Struktur Di Kelas
17 SLTP Negeri 20 Pekanbaru.
Jurnal Biogenesis Vol. 2 (1): 8-12
Robert. E, Salvin. 2008. Cooperative
Learning, Teori, Riset, dan Praktik.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rohmawati. 2012. Penggunaan Education
Game Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar
IPA
Biologi
Konsep

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor
yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sudrajad,
Ahmad.
2010.
“Media
Pembelajaran”
(online),
http://www.ahmadsudrajat.wordpres.c
om, (diakses pada 1 desember 2011
jam 10.04 WIB).
Triyani, Nur Arifah. 2009. Model
Pembelajaran Tipe Teams Gamre
Tournament (TGT) Sebagai Upaya
Meningkatkan
Keaktifan
Belajar
Matematika Siswa Pada Pokok
Bahasan Peluang dan Statistika di
SMP Negeri 4 Depok Yogyakarta
Kelas IX C . Skripsi: Jurusan
Matematika FMIPA UNY. (naskah
tidak diterbitkan)
Uno.

B, Hamzah . 2007. Model
Pembelajaran
(Menciptakan
Proses Belajar Mengajar yang
Kreaktif dan Efektif). Jakarta:
Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerepan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII-3 SMPN 3 Kota Tangerang Selatan 2015/2016 Dalam Pelajaran IPA

0 4 10

PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MELALUI MEDIA ULAR TANGGA Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TGT (Teams Games Tournament) Melalui Media Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Mater

0 0 15

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PEMBELAJARAN Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (Tgt) Dengan Media Ular Tangga Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Gerak Pada Tumbuhan Untuk Me

0 0 14

PENDAHULUAN Penerapan Metode Pembelajaran Teams Game Tournament (Tgt) Dengan Media Ular Tangga Dalam Pembelajaran Biologi Pokok Bahasan Gerak Pada Tumbuhan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa (PTK di Kelas VIII A SMP Negeri 2 Kradenan Tahun Ajaran 201

0 2 9