PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh Neneng Patimah
NIM 1003344
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
oleh Neneng Patimah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Neneng Patimah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian dengan dicetak ulang, di photocopy atau cara lain nya tanpa ijin dari penulis
(3)
(4)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 DAFTAR ISI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMAKASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Hipotesis Tindakan ... 5
F. Definisi Operasional ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Metode KWL (Know-Want To Know Learned) ... 7
1. Pengertian KWL ... 7
2. Tujuan Metode KWL ... 7
3. Langkah-Langkah Metode KWL ... 7
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode KWL ... 7
B. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 10
1. Tujuan Pelajaran Bahasa Indonesia... 10
2. Ruang Lingkup Pelajaran Bahasa Indonesia di SD ... 10
3. Hakikat Membaca ... 11
(5)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014
C. Penerapan Metode KWL dalam Pembelajaran ... 14
D. Penelitian Relevan ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Metode Penelitian ... 23
B. Model Penelitian ... 23
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
D. Subjek Penelitian ... 25
E. Prosedur Penelitian ... 28
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 30
G. Analisis dan Interpretasi Data... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
A. Hasil Penelitian ... 34
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ... 34
a. Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 34
b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I... 35
c. Hasil Belajar ... 38
d. Refleksi Siklus I ... 39
2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ... 41
a. Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 41
b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 42
c. Hasil Belajar ... 44
d. Refleksi Siklus II ... 45
3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III ... 46
a. Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 46
b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III ... 47
c. Hasil Belajar ... 48
d. Kesimpulan ... 49
(6)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 53
A. Simpulan ... 53
B. Rekomendasi ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 57
(7)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW-LEARNED)
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
oleh Neneng Patimah
1003344
ABSTRAK
Penelitian ini berkenaan dengan penerapan metode KWL (Want To
Know-Learned) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas
VA SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Tujuan penelitian secara umum yaitu mendeskripsikan penerapan metode KWL untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Adapun secara khusus tujuan penelitian ini mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan kemampuan membaca pemahaman cerita anak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia setelah diterapkan metode KWL. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart dilaksanakan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi, observasi dan tes. Hasil penelitian dengan menerapkan metode KWL pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, terbukti dengan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar pada siklus I nilai rata-rata mencapai 71,2 dengan persentase ketuntasan belajar 62%, pada siklus II nilai rata mencapai 82,2 dengan persentase ketuntasan belajar 87%, dan pada siklus III nilai rata-rata mencapai 88, 3 dengan persentase ketuntasan belajar 96%. Berdasarkan penelitian tersebut beberapa rekomendasi yang dapat disampaikan antara lain guru harus mengkaji terlebih dahulu metode KWL sebelum melaksanakan pembelajaran, guru bisa menerapkan metode KWL untuk mata pelajaran lain, kepala sekolah harus menyediakan sarana prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran menerapkan metede KWL, dan untuk peneliti selanjutnya apabila akan menerapkan metode KWL maka harus mengkaji atau menguasai teori-teori mengenai metode KWL dan dapat mencoba menerapkan metode KWL untuk mata pelajaran lain .
(8)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 Kata Kunci : Metode KWL, Kemampuan Membaca Pemahaman.
(9)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Dengan adanya bahasa tentunya memudahkan interaksi antar manusia, tidak hanya itu bahasa juga merupakan cerminan sebuah bangsa. Hal tersebut sejalan dengan pendapat dari Kridalaksana (Choer, 2003 : 32) “Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengindentifikasi diri”.
Berkaitan dengan pentingnya sebuah bahasa maka mengharuskan manusia untuk belajar bahasa sejak dini, sehingga pelajaran Bahasa Indonesia diberikan di semua jenjang pendidikan formal termasuk di sekolah dasar. Hal tersebut mengacu pada Undang-Undang N0.20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan menunjukkan struktur kurikulum yang dipelajari di sekolah dasar adalah :
a. Pendidikan Agama b. Bahasa Indonesia c. Matematika d. Sains
e. Pengetahuan Sosial f. Seni dan Budaya g. Pendidikan jasmani
h. Kegiatan Pembiasaan (Muatan Lokal)
Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia menurut Hartati dkk (2009: 75) adalah sebagai berikut:
1. Siswa menghargai dan mengembangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (nasional) dan bahasa negara.
2. Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi makna, fungsi, serta menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan dan keadaan.
(10)
2
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 3. Siswa memilki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
4. Siswa memilki disiplin dan berfikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).
5. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan sasatra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intektual manusia Indonesia.
Karakteristik pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar yang ideal adalah dapat mengembangkan dan meningkatkan 4 keterampilan berbahasa yang mancakup keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Selain itu proses pembelajaran harus diiringi dengan teori dan praktik yang seimbang sehingga siswa dapat memperoleh pembelajaran yang bermakna.
Membaca merupakan kegiatan reseptif yang dapat memberikan wawasan dan informasi bagi pembacanya. Menurut Hartati, dkk. (2006:185) , pembelajaran membaca di sekolah dasar terdiri dari dua bagian yakni membaca permulaan dan membaca lanjut. Jenis-jenis membaca di sekolah dasar dibedakan sebagai berikut yaitu membaca teknik, membaca dalam hati, membaca pemahaman, membaca indah, membaca cepat, membaca pustaka dan membaca bahasa. Fenomena saat ini di indonesia ditemukan bahwa minat membaca siswa masih rendah, seperti pendapat yang dituturkan oleh Aguswan.
Menurut Aguswan (2014) dari Data Progress in International Reading
Literacy Study (PIRLS) yang meneliti siswa kelas IV SD menunjukkan
bahwa prestasi membaca siswa Indonesia sangat rendah. Kemampuan membaca siswa Indonesia pada urutan ke-45 dari 49 negara yang diteliti. Skor Indonesia (405) berada di atas Katar (353), Maroko (323), dan Afrika Selatan(302).
Selain itu Nashihuddin mengungkapkan (Kompas, 18 Juni 2009) Budaya baca masyarakat Indonesia menempati posisi terendah dari 52 negara di kawasan Asia Timur berdasarkan data yang dilansir Organisasi Pengembangan Kerja sama Ekonomi (OECD), kata Kepala Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya Arini.
(11)
3
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 Sejalan dengan pendapat di atas fakta di lapangan yang didapatkan
peneliti ketika melaksanakan praktik mengajar di kelas 5A di SDN 3 Cikidang, ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam memahami bacaan masih rendah. Hal tersebut terbukti dari 24 siswa di kelas 5A SDN 3 Cikidang persentase ketuntasan belajar membaca pemahaman cerita anak hanya mencapai 40%. Hal ini tentunya jauh dari harapan guru dimana KKM pelajaran Bahasa Indonesia yang ditetapkan sekolah yaitu 70.
Dari temuan di atas, peneliti menyimpulkan faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya kemampuan membaca pemahaman siswa kelas 5A SD Negeri 3 Cikidang adalah siswa belum terlatih untuk membaca pemahaman karena minat membaca siswa masih kurang, kurangnya stimulus awal ketika proses membaca, kurang optimalnya fungsi perpustakaan yang ada di sekolah, guru jarang menggunakan metode membaca yang bervariasi, biasanya ketika pembelajaran membaca guru langsung memberi tugas siswa membaca dan menjawab soal. Guru masih menggunakan metode pembelajaran yang konvesional dimana pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa masih pasif.
Bertolak dari masalah di atas maka harus ada metode membaca yang bisa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di sekolah dasar dan memberikan motivasi siswa agar senang membaca serta membangun pengetahuan awal siswa mengapa siswa harus membaca teks bacaan tersebut. Adapun setelah melakukan kajian literatur, peneliti menemukan salah satu metode membaca yang dapat meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman cerita anak yaitu metode KWL (Know-Want To Know-Learned).
Menurut Abidin (Olistiani : 2013), metode KWL (Want to
Know-Learned) sangat berguna untuk membiasakan siswa menentukan tujuan
membaca, dan mengaktifkan siswa sebelum, saat membaca dan sesudah membaca. Metode ini dikembangkan oleh Ogle untuk membantu guru menghidupkan latar belakang pengetahuan dan minat siswa pada suatu topik. Metode KWL melibatkan tiga langkah dasar yang menuntun siswa
(12)
4
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 dalam memahami sebuah wacana. Tiga langkah dalam KWL ini berisi
berbagai kegiatan yang berguna meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa diantaranya curah pendapat, menentukan kategori dan organisasi ide, menyusun pertanyaan secara spesifik, dan mengecek hal-hal yang ingin dipelajari siswa dari sebuah bacaan.
Kelebihan dari metode ini salah satunya membuat partisipasi siswa lebih besar, siswa berusaha membuat pertanyaan dari teks bacaan yang akan dibacanya baik itu pertanyaan yang dibuat sendiri maupun pertanyaan ketika diskusi kelas dan mencoba memberikan jawaban yang tepat. Sehingga peran guru dalam proses pembelajaran yaitu sebagai fasilatator yang membimbing siswa dan mengarahkan ketika proses pembelajaran berlangsung.
Berangkat dari latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul penelitian “Penerapan Metode KWL (Know-Want To Know-Learned) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Cikidang Kabupaten Bandung Barat ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah, “Bagaimanakah penerapan metode KWL (Know-Want to Know-Learned) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas V SD Negeri 3 Cikidang?” Adapun secara khusus, rumusan masalah penelitian ini dirinci sebagai berikut.
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan metode KWL (Know-Want to Know-Learned) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas VA SDN 3 Cikidang?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan metode KWL (Know-Want to Know-Learned) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas VA SDN 3 Cikidang?
(13)
5
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas
VA SDN 3 Cikidang setelah dilakukan pembelajaran menerapkan metode KWL
(Know-Want to Know-Learned)?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode KWL (Know-Want to Know-Learned) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VA SDN 3 Cikidang. Adapun secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan.
1. Perencanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode KWL (Know-Want to Know-Learned) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas VA SDN 3 Cikidang.
2. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan metode KWL (Know-Want to Know-Learned) untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman di kelas VA SDN 3 Cikidang.
3. Peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VA SDN 3 Cikidang setelah dilakukan pembelajaran menerapkan metode KWL
(Know-Want to Know-Learned).
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya sebagai berikut.
1. Bagi siswa
Penelitian Tindakan Kelas mengenai penerapan metode KWL dapat meningkatkan aktivitas siswa dan kemampuan membaca pemahaman siswa. 2. Bagi guru,
(14)
6
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan, acuan dan
alternatif metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
3. Bagi sekolah
Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas sekolah. 4. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan acuan bahwa metode KWL dapat coba diterapkan pada mata pelajaran indonesia.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian literatur yang telah dilakukan penerapan metode KWL dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VA SDN 3 Cikidang.
F. Definisi Operasional
Variabel utama dalam penelitian ini adalah penerapan metode KWL untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VA SDN 3 Cikidang. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Metode KWL (Know-Want To Know- Learned)
Metode KWL merupakan suatu metode yang berusaha menggali latar belakang pengetahuan siswa dan membantu siswa menentukan tujuan membaca. Pembelajaran dalam metode KWL terdiri dari 3 langkah utama yaitu K- What I
Know (Apa yang saya ketahui) yaitu menuliskan atau mengemukakan
pengetahuan awal mengenai teks bacaan, W- What I Want to Know (Apa yang saya ingin ketahui) yaitu menuliskan dan menyusun pertanyaan yang ingin diketahui dari cerita yang akan dibaca. L- What I Learned (Apa yang telah saya pelajari) yaitu dimulai dengan membaca teks dalam hati kemudian menjawab
(15)
7
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya, menuliskan informasi
penting yang didapat.
2. Kemampuan Membaca Pemahaman
Kemampuan membaca pemahaman merupakan kecakapan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan informasi yang ada dalam bacaan, dalam penelitian ini pertanyaan-pertanyaan mencakup unsur-unsur cerita yaitu tema, tokoh, watak, latar tempat dan amanat. Selanjutnya siswa dapat menuliskan ringkasan cerita dengan menggunakan bahasa sendiri. Adapun dalam konteks penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan membaca pemahaman siswa sebagaimana terdeskripsikan dalam indikator-indikator sebagai hasil penjabaran kompetensi dasar no.7.3. Menyimpulkan cerita anak dalam beberapa kalimat. Kemampuan membaca Pemahaman diukur dari hasil tes.
(16)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas VA SD Negeri 3 Cikidang Kabupaten Bandung Barat. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan kelas (Classroom Action
Research).
Penelitian tindakan menurut Kunandar (2008: 45),”Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelas”. Senada dengan pendapat di atas menurut
Wirriaatmadja (2008: 13), “Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana
sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran
mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri”.
Sejalan dengan pendapat di atas Arikunto dkk (2009: 3) mengemukakan
bahwa, “Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian untuk memecahkan masalah yang terjadi dalam praktik pembelajaran yang berguna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
B. Model Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ada beberapa model penelitian diantaranya model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins.
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart, karena model ini lebih mudah dipahami
(17)
24
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 oleh peneliti. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Kunandar, 2008: 71)
penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 langkah setiap siklusnya yaitu:
1.Perencanaan
Perencanaan adalah mengembangkan rencana tidakan yang secara kritis untuk meningkatkan apa yang telah terjadi. Rencana PTK hendaknya disusun berdasarkan kepada hasil pengamatan yang refleksif.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali. Dalam hal ini pelaksanaan merupakan tindakan yang dilakukan berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan metode KWL sebagai metode dalam pembelajaran.
3. Observasi
Observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait. Observasi perlu direncanakan dan juga didasarkan dengan keterbukaan pandangan. Observasi dalam penelitian ini bisa dilakukan oleh peneliti atau orang yang diberikan tugas untuk mengamati proses pembelajaran tersebut.
4. Refleksi
Refleksi merupakan tahap dimana peneliti mengingat dan merenungkan suatu tindakan seperti yang tercatat dalam observasi. Refleksi berusaha memahami proses, masalah, persoalan dan kendala yang nyata dalam suatu tindakan. Langkah-langkah dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bagan dibawah ini.
(18)
25
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014
Gambar 3.1
Alur Penelitian Tindakan Kelas
Adaptasi Model Kemmis dan Taggart (Sukmawati, 2013: 35)
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Cikidang, yang terletak di kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian tindakan kelas
Pelaksanaan Observasi
Refleksi I
Perencanaan
Pelaksanaan Observasi
Pelaksanaan Observasi
Refleksi III
Kesimpulan Refleksi II
Perencanaan Perencanaan
(19)
26
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 mengenai penerapan metode membaca KWL (Know- Want To Know-Learned)
untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman, dilaksanakan pada bulan Mei 2014 yaitu tanggal 05 Mei 2014, 12 Mei 2014 dan 26 Mei 2014. Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti melakukan Program Latihan Profesi (PLP).
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas Va di Sekolah Dasar Negeri 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Semester II tahun ajaran 2013-2014. Subjek penelitian merupakan kelas VA berjumlah 24 orang. 10 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Subjek penelitian merupakan salah satu kelas yang digunakan peneliti ketika melaksanakan PLP.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini satu siklus terdiri akan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Rencana pelaksanaan terdiri dari 3 siklus dimana siklus akan dihentikan apabila nilai rata-rata kelulusan siswa meningkat sesuai dengan nilai rata-rata ketuntasan belajar yang ditentukan sekolah dan sesuai dengan harapan peneliti. Langkah langkah rencana penelitian ini adalah:
1. Siklus I
Tabel 3.1
Prosedur Penelitian Siklus I
No Kegiatan Siklus I
Bulan Mei Minggu Ke-
1 2 3 4 5
1 Perencanaan
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menggunakan metode KWL.
(20)
27
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014
bahasan.
c. Mempersiapkan media yang mendukung pembelajaran. d. Membuat lembar pedoman membaca siswa
e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran. f. Membuat penomoran untuk siswa.
g. Menentukan mitra peneliti (Observer) ketika penelitian. h. Mempersiapkan alat dokumentasi ketika peneltian
2 Pelaksanaan
a. Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan metode KWL.
b. Membagikan lembar pedoman membaca KWL c. Membaca teks cerita secara individu.
d. Melakukan tes evalusi individu.
3 Observasi
a. Melakukan diskusi tentang rencana pelaksaan tindakan menggunakan KWL mencakup menerangkan metode KWL pada observer, dan meminta observer mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran
b. Membagikan lembar observasi pada 4 observer
4 Refleksi
Peneliti dibantu oleh observer melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus pertama untuk perbaikan disiklus selanjutnya. Serta mengetahui kelebihan dan kekurangan ketika pelaksanaan siklus.
2. Siklus II
Tabel 3.2
(21)
28
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014
No Kegiatan Siklus II
Bulan Mei Minggu Ke- 1 2 3 4 5 1 Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan refleksi berdasarkan siklus I dan membuat media yang mendukung ketika proses pembelajaran.
2 Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan metode KWL berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus pertama.
3 Observasi
Peneliti dibantu 4 observer yang bertugas mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru pembelajaran menggunakan metode KWL
4 Refleksi
Peneliti melakukan refleksi bersama observer terhadap pelaksanan siklus kedua dan menganalisis kekurangan dan kelebihan ketika siklus ke dua.
3. Siklus III
Tabel 3.3
Prosedur Penelitian Siklus III
No Kegiatan Siklus III
Bulan Mei Minggu Ke- 1 2 3 4 5 1 Perencanaan
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan refleksi berdasarkan siklus II dan membuat media yang
(22)
29
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014
mendukung ketika proses pembelajaran.
2 Pelaksanaan
Peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan metode KWL berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi pada siklus kedua.
3 Observasi
Peneliti dibantu 4 observer yang bertugas mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru dengan menerapkan metode KWL
4 Refleksi
Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga dan mengenalisis serta membuat kesimpulan atas hasil belajar pembelajaran membaca pemahaman menggunakan metode KWL.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik dokumentasi, observasi dan tes. Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang perencanaan dalam hal ini RPP. Observasi digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran.
Adapun instrumen penelitian yag digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:\
(23)
30
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 Pengertian tes menurut Kuswari (2010: 129) adalah “Teknik pengukuran
yang disusun, dilaksanakan dan diolah berdasarkan aturan-aturan tertentu yang telah ditetapkan.
Instrumen tes dalam penelitian ini adalah lembar evaluasi siswa. Lembar evaluasi siswa digunakan sebagai alat evaluasi untuk menilai kemampuan membaca pemahaman siswa secara individu. Secara rinci soal tes evaluasi bisa dilihat dalam lampiran.
2. Instrumen Nontes
Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Lembar Observasi yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana tindakan telah mencapai sasaran. Mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses pembelajaran.
Tabel 3.4 Lembar observasi
Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Metode KWL
No Langkah-Langkah
Kegiatan
Keterlaksanaan Deskripsi
Ya Tidak Aktivitas Guru Aktivitas Siswa
1 Kegiatan Pendahuluan
1 Memberikan apersepsi. 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Kegiatan Inti
1. Mengembangkan materi sesuai dengan apa yang akan dipelajari
2.Membagikan lembar Pedoman KWL
3.Menerapkan Metode KWL
(24)
31
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014
Bandung,,,,,2014
Observer
Untuk mengetahui lebih rinci mengenai lembar observasi maka bisa dilihat pada lampiran.
a. Catatan Lapangan (field notes) menurut Kunandar (2008: 197), yaitu
“Catatan yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas.
Gambar 3.2 Catatan Lapangan
Lembar catatan lapangan secara rinci bisa dilihat pada lampiran.
G. Analisis dan Interpretasi Data
Analisis dan Interpretasi data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu sebagai berikut.
1. Seleksi dan Reduksi Data 3 Kegiatan Akhir
1.Menyimpulkan
pembelajaran bersama siswa
2. Memberikan tugas rumah 3. Menutup pembelajaran
Catatan Lapangan Siklus...
(25)
32
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 Pada tahap ini peneliti menyeleksi data-data yang penting dan sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan dalam penelitian. 2. Klasifikasi Data
Data yang telah diperoleh kemudian dikelompokkan atau diklasifikasikan ke dalam dua macam yaitu aktivitas yang dilakukan oleh guru maupun siswa dan hasil belajar yang diperoleh siswa.
3. Deskripsi
Mendeskripsikan data-data yang telah dikelompokkan. 4. Interpretasi
Memberikan interpretasi atau penilaian terhadap data-data yang sudah diklasifikasikan.
Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa: 1. Data dokumentasi RPP
2. Data interaksi guru dan siswa (Sifatnya deskripsi) 3. Data hasil Belajar (Sifatnya kuantitatif)
Selanjutnya untuk mengolah data tersebut, guru menghitung rata-rata skor dari hasil yang diperoleh siswa dan persentase kelulusan atas pencapaian KKM. Adapun rumus perhitungan yang digunakan adalah menurut Sudjana (2012: 109) :
Keterangan :
R = nilai rata-rata siswa
∑ X = jumlah seluruh nilai siswa
∑ N = jumlah siswa
Kelas dikatakan tuntas secara klasikal jika telah mencapai 85% dari seluruh siswa memperoleh nilai Ketentusan Minimal (KKM) Depdiknas (Gumilar, 2013:38). Adapun cara menghitung presentase ketuntasan belajar siswa di kelas dengan rumus:
P = P
(26)
33
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 Keterangan :
P = persentase siswa yang tuntas
ΣP = jumlah siswa yang tuntas
ΣN = jumlah seluruh siswa
Adapun penilaian kemampuan membaca pemahaman yaitu menggunakan sistem penskoran dengan kriteria yang didesripsikan perindikator.
Tabel 3.5 Sistem Penskoran Aspek yang dinilai Skala
Nilai
Bobot Jumlah soal
Skor Maksimal 1 Menjawab
pertanyaan berdasarkan informasi dalam cerita.
a. Tokoh 2 2 1 20
1
b. Watak 2 2 2 20
1
C.Latar tempat 2 2 1 20
1
D. Tema 3 3 1 20
2 1
E. Amanat 4 4 1 20
3 2 1 2 Meringkas Cerita menggunakan
bahasa sendiri
5 5 1 20
4 3 2 1
Deskripsi Kriteria Penskoran
1. Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Informasi dalam Cerita Tabel 3.6
Deskripsi Menjawab Pertanyaan Berdasarkan Informasi dalam cerita
Unsur-Unsur Cerita Skala Kriteria
(27)
34
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014
2. Menuliskan Ringkasan Menggunakan Bahasa Sendiri
Tabel 3.8
Deskripsi Kriteria Penskoran Menuliskan Ringkasan Cerita
Skor Kriteria
5 Dapat meringkas cerita sangat baik dengan menggunakan bahasa sendiri, pilihan kata yang tepat, serta sesuai dengan pokok-pokok cerita
4 Menuliskan ringkasan cerita dengan baik menggunakan bahasa sendiri sesuai pilihan kata yang jelas dan tepat.
3 Menuliskan ringkasan cerita cukup sesuai pilihan kata jelas dan sebagian masih terpaku teks cerita.
2 Menuliskan ringkasan cerita akan tetapi kurang sesuai dengan isi cerita dan bahasa yang digunakan masih terpaku teks cerita
1 Dapat mengidentifikasi hanya 1 tokoh dalam cerita dengan tepat
b Watak 2 Dapat menjelaskan keseluruhan watak tokoh dengan tepat
1 Dapat menjelaskan sebagian watak tokoh dengan tepat c Latar tempat 2 Mendeskripsikan latar tepat sangat tepat.
1 Mendeskripsikan latar tepat kurang tepat.
d Tema 3 Tema cerita sangat sesuai dengan cerita
2 Tema cerita cukup sesuai dengan cerita 1 Tema cerita tidak sesuai dengan cerita
e Amanat 4 Menuliskan amanat dalam 2 kalimat dengan menggunakan
bahasa sendiri dalam dua kalimat dengan bahasa yang jelas sesuai dengan pokok cerita
3 Menuliskan amanat dalam 2 kalimat dengan menggunakan bahasa sendiri dalam dua kalimat dengan bahasa yang jelas 2 Menuliskan amanat hanya 1 kalimat dengan menggunakan
bahasa sendiri dalam 1 kalimat dengan bahasa yang jelas 1 Menuliskan amanat hanya 1 kalimat tidak sesuai dengan isi
(28)
35
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 1 Menuliskan ringkasan cerita akan tetapi tidak sesuai dengan isi cerita
(29)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai penerapan metode KWL untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, maka dapa dideskripsikan simpulan dan saran terkait penelitian ini.
A. Simpulan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menerapkan metode KWL dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman cerita anak pada siswa kelas VA SD Negeri 3 Cikidang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan metode KWL dilaksanakan dalam 3 siklus. Berdasarkan hasil penilaian RPP dari observer dan validasi dari dosen pembimbing, RPP yang telah dibuat pada siklus I, II dan III dinyatakan telah layak untuk dijadikan sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan penelitian ini. Perencanan mencakup pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum KTSP tahun 2006 Permen no. 3 tahun 2008 meliputi identitas sekolah, Standar Kompetensi (SK), indikator capaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, evaluasi. Perbedaan RPP yang disusun dengan RPP pada umumnya terletak pada kegiatan inti dimana menerapkan metode pembelajaran KWL pada tiap langkah pembelajarannya yaitu langkah pertama What I Know (Apa yang saya ketahui), kedua What I Want To Know (Apa yang ingin saya ketahui), dan yang ketiga What I Learned (Apa yang telah saya pelajari). Perencanaan kegiatan siswa pada awalnya dilaksanakan secara individu pada siklus I baru
(30)
54
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 pada siklus II dan siklus III dilakukan secara berkelompok. Perbedaan
tersebut merupakan hasil pengamatan dan refleksi pada setiap siklus.
2. Secara umum pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman cerita anak menerapkan metode KWL berjalan dengan baik. Tiga langkah utama yang ada dalam metode KWL yaitu What I Know (Apa yang saya ketahui) guru memfasilitasi siswa untuk melakukan tanya jawab dan curah pendapat yang bertujuan menghidupkan latar belakang pengetahuan siswa mengenai suatu topik, kedua What I Want To Know (Apa yang ingin saya ketahui) siswa menentukan tujuan membaca dengan membuat pertanyaan sendiri., dan yang ketiga What I Learned (Apa yang telah saya pelajari) guru membimbing siswa menuliskan informasi yang didapat dari suatu teks dan siswa berdiskusi tentang pertanyaan yang tidak bisa terjawab setelah proses membaca. Semua langkah terlaksana dari siklus I, II, dan III sehingga membuat aktivitas siswa meningkat hal tersebut terlihat ketika siswa sudah mulai terbiasa menuliskan apa yang mereka ketahui mengenai cerita dan cukup aktif mengemukakan apa yang mereka ketahui baik ketika berdiskusi dengan kelompoknya maupun ketika proses tanya jawab di kelas. Selain itu siswa sudah bisa menentukan tujuan membaca dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri maupun perkelompok. Dalam pelaksanaan pun metode ini dapat menggali tiga kemampuan berbahasa yang lain seperti menyimak, menulis dan berbicara. Sehingga peran guru dalam pelaksanaan pembejaran menggunkan metode KWL yaitu sebagai fasilitator yang membimbing siswa ketika proses pembelajaran dan sebagai motivator agar siswa bersemangat selama pembelajaran berlangsung..
3. Kemampuan membaca pemahaman cerita anak di kelas VA SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan metode KWL. Hal
(31)
55
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I 71,2
dengan persentase ketuntasan belajar 62%. Nilai rata-rata pada siklus II 81, 2 dengan persentase ketuntasan belajar 87%. Nilai rata-rata pada siklus III sebesar 88,3 dengan persentase ketuntasan belajar 96%.
B. Rekomendasi
Penelitian ini terbukti memberikan hasil yang positif terhadap kualitas pembelajaran membaca pemahaman cerita anak, hal tersebut dilihat dari proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka beberapa rekomendasi yang bisa penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Hendaknya ketika guru ketika melaksanakan pembelajaran membaca, misalnya membaca pemahaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesia guru menggunakan metode yang bervariasi. Metode yang dapat diterapkan salah satunya adalah metode KWL.
b. Hendaknya ketika guru yang akan menerapkan metode KWL, guru harus mengkaji atau menelaah teori tentang penerapan metode KWL terlebih dahulu. Selain itu ketika akan melaksanakan pembelajaran menerapkan metode ini guru hendaknya mempersiapkan media yang dapat mendukung dan membantu penerapan metode ini. Mempertimbangkan karakteristik siswa sehingga bisa menentukan kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara individu, berpasangan atau secara berkelompok.
2. Bagi Kepala Sekolah
a. Hendaknya kepala sekolah menyediakan sarana prasarana yang menunjang pembelajaran yang menerapkan metode KWL.
(32)
56
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 b. Hendaknya kepala sekolah memaksimalkan fungsi perpustakaan yang
ada di sekolah, sehingga dapat membantu ketika proses pembelajaran. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Sebelum melakukan penelitian hendaknya mengkaji teori KWL sehingga langkah-langkah yang ada dalam metode tersebut dapat terlaksana dengan baik. Mempertimbangkan penggunaan media yang menarik sehingga dapat membantu pelaksanaan penerapan metode KWL.
b. Memperhatikan dan melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap karakteristik siswa sebelum penerapan Metode KWL sehingga dapat mempertimbangkan apakah kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan secara individu, berpasangan atau berkelompok.
c. Metode KWL ini dapat diterapkan untuk keterampilan bahasa yang lain dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain.
(33)
57
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Abidin,Y. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Chaer, A. (2003). Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dalman. (2013). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Duriah. (2013). Pembelajaran Membaca KWL (What I Know-What I Want To
Know- What I Learned) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dan Berbicara Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar. Skripsi pada
Program Pendidikan Dasar Pasca Sarjana UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Gumilar, K. (2013). Penerapan Metode SQ3R
(Survey-Question-Read-Recite-Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi pada Program Studi Sekolah Dasar FIP
UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hartati, Ernalis dan Churiah. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di
Kelas Rendah. Bandung : UPI PRESS.
Khotibul. (2014). Pemahaman Membaca Siswa SD Masih Rendah. Tersedia di: http://www.ugm.ac.id/id/berita/8593pemahaman.membaca.siswa.sd.indo nesia.masih Lemah. [ Diakses 10 Maret 2014 ].
Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kuswari, U. (2010). Evaluasi Pembelajaran Bahasa Bandung: CV. Wahana Karya Grafika.
(34)
58
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 Nashihuddin. (2009). Fakta Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia.
Tersedia di:http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/07/fakta-rendahnya-minat-baca-masyarakat-indonesia-338355.html) [ Diakses 11 Maret 2014]
.
Menteri Pendidikan Nasional. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa.Yogyakarta : BPFE. Olistiani, R. (2013). Penerapan Metode KWL (Know - Want To Know - Learned)
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Tajuk Rencana Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi pada Program Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia UPI. Bandung :Tidak Diterbitkan.
Resmini, N. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS
Rusman. (2008). Pembelajaran Membaca Pemahaman Wacana Cerita Pendek
dengan Menggunakan Metode KWL (Know, Want to Know ,Learned) Di Kelas VII SMP Labschool UPI. Skripsi pada Program Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Somadayo. (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana, N. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence Untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Program Studi
Sekolah Dasar FIP UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.
Zulela. (2012). Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra Di Sekolah
(1)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
53
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai penerapan metode KWL untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa, maka dapa dideskripsikan simpulan dan saran terkait penelitian ini.
A. Simpulan
Secara umum dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan menerapkan metode KWL dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman cerita anak pada siswa kelas VA SD Negeri 3 Cikidang. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Perencanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan metode KWL dilaksanakan dalam 3 siklus. Berdasarkan hasil penilaian RPP dari observer dan validasi dari dosen pembimbing, RPP yang telah dibuat pada siklus I, II dan III dinyatakan telah layak untuk dijadikan sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan penelitian ini. Perencanan mencakup pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum KTSP tahun 2006 Permen no. 3 tahun 2008 meliputi identitas sekolah, Standar Kompetensi (SK), indikator capaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, evaluasi. Perbedaan RPP yang disusun dengan RPP pada umumnya terletak pada kegiatan inti dimana menerapkan metode pembelajaran KWL pada tiap langkah pembelajarannya yaitu langkah pertama What I Know (Apa yang saya ketahui), kedua What I Want To Know (Apa yang ingin saya ketahui), dan yang ketiga What I Learned (Apa yang telah saya pelajari). Perencanaan kegiatan siswa pada awalnya dilaksanakan secara individu pada siklus I baru
(2)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 pada siklus II dan siklus III dilakukan secara berkelompok. Perbedaan
tersebut merupakan hasil pengamatan dan refleksi pada setiap siklus.
2. Secara umum pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman cerita anak menerapkan metode KWL berjalan dengan baik. Tiga langkah utama yang ada dalam metode KWL yaitu What I Know (Apa yang saya ketahui) guru memfasilitasi siswa untuk melakukan tanya jawab dan curah pendapat yang bertujuan menghidupkan latar belakang pengetahuan siswa mengenai suatu topik, kedua What I Want To Know (Apa yang ingin saya ketahui) siswa menentukan tujuan membaca dengan membuat pertanyaan sendiri., dan yang ketiga What I Learned (Apa yang telah saya pelajari) guru membimbing siswa menuliskan informasi yang didapat dari suatu teks dan siswa berdiskusi tentang pertanyaan yang tidak bisa terjawab setelah proses membaca. Semua langkah terlaksana dari siklus I, II, dan III sehingga membuat aktivitas siswa meningkat hal tersebut terlihat ketika siswa sudah mulai terbiasa menuliskan apa yang mereka ketahui mengenai cerita dan cukup aktif mengemukakan apa yang mereka ketahui baik ketika berdiskusi dengan kelompoknya maupun ketika proses tanya jawab di kelas. Selain itu siswa sudah bisa menentukan tujuan membaca dengan membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri maupun perkelompok. Dalam pelaksanaan pun metode ini dapat menggali tiga kemampuan berbahasa yang lain seperti menyimak, menulis dan berbicara. Sehingga peran guru dalam pelaksanaan pembejaran menggunkan metode KWL yaitu sebagai fasilitator yang membimbing siswa ketika proses pembelajaran dan sebagai motivator agar siswa bersemangat selama pembelajaran berlangsung..
3. Kemampuan membaca pemahaman cerita anak di kelas VA SDN 3 Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan metode KWL. Hal
(3)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I 71,2
dengan persentase ketuntasan belajar 62%. Nilai rata-rata pada siklus II 81, 2 dengan persentase ketuntasan belajar 87%. Nilai rata-rata pada siklus III sebesar 88,3 dengan persentase ketuntasan belajar 96%.
B. Rekomendasi
Penelitian ini terbukti memberikan hasil yang positif terhadap kualitas pembelajaran membaca pemahaman cerita anak, hal tersebut dilihat dari proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan maka beberapa rekomendasi yang bisa penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
a. Hendaknya ketika guru ketika melaksanakan pembelajaran membaca, misalnya membaca pemahaman pada mata pelajaran Bahasa Indonesia guru menggunakan metode yang bervariasi. Metode yang dapat diterapkan salah satunya adalah metode KWL.
b. Hendaknya ketika guru yang akan menerapkan metode KWL, guru harus mengkaji atau menelaah teori tentang penerapan metode KWL terlebih dahulu. Selain itu ketika akan melaksanakan pembelajaran menerapkan metode ini guru hendaknya mempersiapkan media yang
dapat mendukung dan membantu penerapan metode ini.
Mempertimbangkan karakteristik siswa sehingga bisa menentukan kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara individu, berpasangan atau secara berkelompok.
2. Bagi Kepala Sekolah
a. Hendaknya kepala sekolah menyediakan sarana prasarana yang menunjang pembelajaran yang menerapkan metode KWL.
(4)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 b. Hendaknya kepala sekolah memaksimalkan fungsi perpustakaan yang
ada di sekolah, sehingga dapat membantu ketika proses pembelajaran. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Sebelum melakukan penelitian hendaknya mengkaji teori KWL sehingga langkah-langkah yang ada dalam metode tersebut dapat terlaksana dengan baik. Mempertimbangkan penggunaan media yang menarik sehingga dapat membantu pelaksanaan penerapan metode KWL.
b. Memperhatikan dan melakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap karakteristik siswa sebelum penerapan Metode KWL sehingga dapat mempertimbangkan apakah kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan secara individu, berpasangan atau berkelompok.
c. Metode KWL ini dapat diterapkan untuk keterampilan bahasa yang lain dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dan dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lain.
(5)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, S. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Abidin,Y. (2012). Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: Refika Aditama.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Chaer, A. (2003). Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Dalman. (2013). Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Duriah. (2013). Pembelajaran Membaca KWL (What I Know-What I Want To
Know- What I Learned) untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman dan Berbicara Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar. Skripsi pada Program Pendidikan Dasar Pasca Sarjana UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Gumilar, K. (2013). Penerapan Metode SQ3R (Survey-Question-Read-Recite-Review) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Skripsi pada Program Studi Sekolah Dasar FIP UPI. Bandung : Tidak Diterbitkan.
Farida. (2007). Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Hartati, Ernalis dan Churiah. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Di Kelas Rendah. Bandung : UPI PRESS.
Khotibul. (2014). Pemahaman Membaca Siswa SD Masih Rendah. Tersedia di: http://www.ugm.ac.id/id/berita/8593pemahaman.membaca.siswa.sd.indo nesia.masih Lemah. [ Diakses 10 Maret 2014 ].
Kunandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kuswari, U. (2010). Evaluasi Pembelajaran Bahasa Bandung: CV. Wahana Karya Grafika.
(6)
Neneg Patimah , 2013
PENERAPAN METODE KWL (KNOW-WANT TO KNOW- LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 3 CIKIDANG
KABUPATEN BANDUNG BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
165/S/PGSD-REG/8/JULI/2014 Nashihuddin. (2009). Fakta Rendahnya Minat Baca Masyarakat Indonesia.
Tersedia di:http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/07/fakta-rendahnya-minat-baca-masyarakat-indonesia-338355.html) [ Diakses 11 Maret 2014]
.
Menteri Pendidikan Nasional. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Nurgiyantoro, B. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa.Yogyakarta : BPFE. Olistiani, R. (2013). Penerapan Metode KWL (Know - Want To Know - Learned)
Dalam Pembelajaran Membaca Intensif Tajuk Rencana Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi pada Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI. Bandung :Tidak Diterbitkan.
Resmini, N. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS
Rusman. (2008). Pembelajaran Membaca Pemahaman Wacana Cerita Pendek dengan Menggunakan Metode KWL (Know, Want to Know ,Learned) Di Kelas VII SMP Labschool UPI. Skripsi pada Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.
Somadayo. (2011). Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudjana, N. (2013). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Program Studi Sekolah Dasar FIP UPI Bandung : Tidak Diterbitkan.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.
Zulela. (2012). Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra Di Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.