PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SMK NEGERI 3 BANDUNG.

(1)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG

SKRIPSI PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

Muhammad Abdi Ash Shiddiq (0907007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG

Oleh

Muhammad Abdi Ash Shiddiq

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Muhammad Abdi Ash Shiddiq 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG

Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. Hendri Winata, M.Si. NIP. 196206171988031003

Pembimbing II,

Dr. Rasto, M. Pd. NIP. 197207112001121001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI,

Dr. Rasto, M. Pd. NIP. 197207112001121001


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG

Skripsi ini telah diuji oleh: Penguji I,

Drs. Endang Supardi, M.Si. NIP. 195905081987031002

Penguji II,

Drs. H. Alit Sarino, M.Si. NIP. 195612111988031001

Penguji III,

Adman, S.Pd., M.Pd. NIP. 197404122001121002


(5)

BERITA ACARA

Skripsi ini diajukan pada :

Hari/Tanggal : Rabu, 29 Januari 2014

Waktu : 08.00 – selesai

Tempat : Gedung Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Susunan Panitia :

Ketua : Dr. Rasto, M.Pd.

NIP. 197207112001121001 Sekretaris : Drs. Budi Santoso, M.Si.

NIP. 196008261987031001 Penguji : 1. Drs. Endang Supardi, M.Si.

NIP. 195905081987031002 2. Drs. H. Alit Sarino, M.Si. NIP. 195612111988031001 3. Adman, S.Pd., M.Pd. NIP. 197404122001121002


(6)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul

“PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT

TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013 DI SMK NEGERI 3 BANDUNG” sepenuhnya merupakan karya saya sendiri, tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat dan bidang keilmuan.

Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko / sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014 Penulis,

Muhammad Abdi Ash Shiddiq NIM. 0907007


(7)

ABSTRAK

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR IMPLIKASINYA TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X TAHUN AJARAN 2012/2013

DI SMK NEGERI 3 BANDUNG Oleh:

Muhammad Abdi Ash Shiddiq 0907007

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Hendri Winata, M.Si. dan Dr. Rasto, M. Pd.

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif administrasi perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint dan konsentrasi belajar terhadap hasil belajar. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 3 Bandung, dengan menggunakan metode explanatory survey dan teknik pengumpulan data utama berupa angket. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner model rating scale. Anggota populasi berjumlah 225 siswa di SMK Negeri 3 Bandung dan menggunakan sampel 69 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur model mediasi. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan informasi bahwa: (1) Kesesuaian media pembelajaran microsoft powerpoint di SMK Negeri 3 Bandung secara keseluruhan menunjukkan berada pada kategori baik, (2) Tingkat Konsentrasi belajar siswa di SMK Negeri 3 Bandung secara keseluruhan menunjukkan berada pada kategori baik, (3) Hasil belajar siswa di SMK Negeri 3 Bandung termasuk pada kategori rendah, (4) Media pembelajaran microsoft powerpoint berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsentrasi belajar, (5) Konsentrasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa, (6) Media pembelajaran microsoft powerpoint dapat berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar.


(8)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF MICROSOFT POWERPOINT LEARNING MEDIA TO CONCENTRATION LEARN ON THE IMPLICATIONS TO STUDENTS

LEARNING ACHIEVEMENT OF CLASS X ACADEMIC YEAR 2012/ 2013 IN PRODUCTIVE SUBJECTS OF OFFICE ADMINISTRASTION AT SMK

NEGERI 3 BANDUNG

by:

Muhammad Abdi Ash Shiddiq 0907007

This Script is guided by:

Drs. Hendri Winata, M.Si. and Dr. Rasto, M. Pd.

The problem in this study was the lack of student learning outcomes at the administrative office of productive lesson of class X of the school year 2012/2013 at SMK Negeri 3 Bandung . The purpose of this research is to know is there any effect of instructional media microsoft powerpoint and concentration learning on learning outcomes. The research was conducted at SMK Negeri 3 Bandung, with using explanatory survey methods and data collection techniques the main form of questionnaires. The instrument used was a questionnaire rating scale models. Members of a population of 225 students in SMK Negeri 3 Bandung and using 69 samples of students. Based on research results, obtained information that (1) Microsoft powerpoint learning media on class X of Office Administration at SMK Negeri 3 Bandung as a whole shows that are in the good category, (2) Concentration learn on class X of Office Administration at SMK Negeri 3 Bandung as a whole shows that are in the good category, (3) The results of student learning in SMK Negeri 3 Bandung including the low category, (4) Microsoft powerpoint learning media positive effect on Concentration Learn, (5) Concentration learn positive effect on student learning outcomes, (6) Microsoft powerpoint learning media can impact directly and indirectly on student learning outcomes.


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Media Pembelajaran ... 11

2.1.2 Konsetrasi Belajar ... 34

2.1.3 Hasil Belajar ... 44

2.2 Kajian Terdahulu ... 51


(10)

2.4 Hipotesis ... 60

BAB III OBJEK, METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... 62

3.1 Objek Penelitian ... 62

3.2 Metode penelitian ... 62

3.3 Operasional Variabel ... 64

3.3.1 Operasional Variabel Media Pembelajaran ... 65

3.3.2 Operasional Variabel Konsentrasi Belajar ... 66

3.3.3 Operasional Variabel Hasil Belajar ... 67

3.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian ... 68

3.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian ... 68

3.5.1 Populasi Penelitian ... 68

3.5.2 Teknik Penarikan Sampel ... 70

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian ... 72

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... 73

3.7.1 Uji Validitas ... 74

3.7.2 Uji Reliabilitas ... 75

3.8 Teknik Analisis Data ... 76

3.8.1 Tabulasi Data ... 76

3.8.2 Teknik Analisis Data Deskriptif ... 77

3.8.3 Teknik Analisis Data Inferensial ... 79

3.8.4 Pengujian Persyaratan Analasis Data ... 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 87


(11)

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 87

4.1.2 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 90

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... 93

4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... 112

4.1.5 Uji Hipotesis ... 116

4.2 Pembahasan ... 123

4.2.1 Gambaran Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint ... 124

4.2.2 Gambaran Konsentrasi Belajar ... 128

4.2.3 Gambaran Hasil Belajar ... 133

4.2.4 Pengaruh Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap Konsentrasi Belajar ... 134

4.2.5 Pengaruh Konsentrasi Belajar Terhadap Hasil Belajar ... 136

4.2.6 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap Hasil Belajar . 138 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 140

5.1 Kesimpulan ... 140

5.2 Saran ... 142

DAFTAR PUSTAKA ... 145


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di dalam pendidikan tidak dapat dilepaskan dan tujuan evaluasi itu sendiri. Tujuan evaluasi pendidikan ialah untuk mendapat data pembuktian yang akan menunjukkan sampai di mana tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan – tujuan kurikuler. Di samping itu, juga dapat digunakan oleh guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur atau menilai sampai di mana keefektifan mengajar, kegiatan-kegiatan belajar, dan metode-metode mengajar yang digunakan.

Salah satu contoh evaluasi pendidikan dengan mengadakan ulangan dalam Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:

Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.

Berdasarkan waktu pelaksanaannya, ulangan dibagi atas beberapa jenis, yaitu; ulangan harian, ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester. Ulangan dapat diukur kualitasnya, dengan cara penerapan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) pada setiap mata pelajaran. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, tentang Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), menyatakan bahwa:

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang


(13)

satuan pendidikan. Untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), memiliki nilai ambang batas yang beragam. Setiap nilai ambang batas tersebut, tergantung dari ketetapan satuan pendidikan. Muhibbin Syah (2009:25), mengungkapkan bahwa indikator dari Hasil Belajar adalah sebagai berikut: 1) Ranah cipta (kognitif), 2) Ranah rasa (apektif), 3) Ranah kerja (psikomotor)

SMK Negeri 3 Bandung merupakan salah satu satuan pendidikan, yang menetapkan nilai ambang batas pada mata pelajaran produktif dengan nilai 75. Hasil survei Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) di SMK Negeri 3 Bandung, pada ulangan mata pelajaran keahlian produktif, kelas X AP sebagai berikut:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian

Kelas X Administrasi Perkantoran Pada Mata Pelajaran Produktif SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

No Kelas KKM Mata Pelajaran Produktif Rata -

Rata

Komunikasi MPA K3LH

1 X - AP-1 75 74,77 74,41 72,65 73,94

2 X - AP-2 75 73,00 74,22 73,00 73,41

3 X - AP-3 75 73,75 75,40 74,40 74,52

4 X - AP-4 75 71,11 74,20 75,39 73,57

5 X - AP-5 75 72,46 73,45 72,34 72,75

6 X - AP-6 75 73,46 75,49 73,36 74,10

Rata-Rata 73,09 74,53 73,52 73,71

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Bandung, diolah oleh penulis

Data tabel 1.1 memberikan informasi, dilihat bahwa nilai yang dicapai oleh kelas X AP masih kurang maksimal dan tidak memenuhi nilai KKM yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah dimana nilai KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran produktif yaitu 75.


(14)

Berdasarkan fenomena di atas dapat dinyatakan bahwa Hasil Belajar siswa kelas X di SMK Negeri 3 Bandung, dapat disimpulkan belum optimal. Maka peneliti menjadikan nilai rata-rata untuk mata pelajaran produktif sebagai bahan penelitian. Hal ini dikarenakan bahwa mata pelajaran produktif merupakan kompetensi dasar bagi siswa administrasi perkantoran.

Metodologi pembelajaran ada dua aspek penting, yakni metode mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Sebagai alat bantu pembelajaran, peran dan fungsi media pembelajaran tidak boleh diremehkan. Sebab proses pembelajaran yang berkualitas selalu menyediakan sumber belajar dan media pembelajaran yang kaya dan bervariasi. Media pembelajaran yang kaya dan bervariasi tidak saja membuat motivasi belajar meningkat, tetapi juga menjadikan hasil belajar lebih bermakna.

Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah rendahnya Hasil Belajar siswa, yaitu menggunakan pendekatan teori pembelajaran yang dikemukakan oleh Robert Gagne (dalam M. Surya, 2004:40) mengatakan bahwa:

Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil pembelajaran. Dalam pemprosesan informasi itu terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi-kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal ialah (1) keadaan di dalam individu yang diperlukan untuk mencapai hasil pembelajaran, dan (2) proses kognitif yang terjadi dari dalam individu selama proses pembelajaran berlangsung. Sedangkan kondisi eksternal ialah berbagai rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Interaksi antara kondisi internal dan kondisi eksternal menghasilkan hasil pembelajaran.

Menurut Slameto (2010:54) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa sebagai berikut:


(15)

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, seperti faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan), dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu, seperti faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat/media pembelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah penggunaan media pembelajaran yang kurang efektif dan efisien dan tingkat konsentrasi belajar siswa, seperti kurangnya pemanfaatan guru menggunakan media pembelajaran dan adanya gangguan terhadap konsentrasi belajar siswa saat proses pembelajaran.

Konsentrasi belajar merupakan faktor dari internal siswa yang berpengaruh pada hasil belajar siswa. Konsentrasi belajar diambil dari konsep perhatian karena pengertian konsentrasi belajar menurut Sumartno (dalam Rachman, 2010:7) yakni:

Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah diberikan.

Pada kenyataannya dilapangan saya mendapati siswa yang tidak berkonsentrasi dalam proses pembelajaran seperti siswa sering mengobrol, siswa sering memainkan handphone (hp) atau smartphone, siswa sering tidak dapat menjawab pertanyaan dari guru, tidak bertanya dan memberikan argumen tentang


(16)

materi yang diberikan guru pada proses pembelajaran, siswa yang sering mengantuk bahkan teridur di kelas pada proses pembelajaran dan konsisi kelas yang sering kali gaduh dan tidak tenang pada proses pembelajaran.

Konsentrasi siswa dapat di lihat dari hasil belajarnya, menurut Engkoswara (2012) menjelaskan klasifikasi perilaku belajar yang dapat digunakan untuk mengetahui ciri-ciri siswa yang dapat berkonsentrasi adalah sebagai berikut:

1) Perilaku kognitif 2) Perilaku afektif 3) Perilaku psikomotor 4) Perilaku berbahasa

Faktor – faktor tersebut, kita dapat melihat bahwa guru merupakan faktor eksternal yang turut berpengaruh terhadap Hasil Belajar siswa. Guru yang mampu terampil dalam menyajikan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dalam upaya meningkatakan konsentrasi belajar siswa yang berdampak terhadap hasil belajar siswa.

Pembelajaran dengan menggunkan media visual muncul dan berkembang berdasarkan permasalahan yang muncul dalam penerapan teknologi dalam efektivitas proses pembelajaran. Sudjana (2009:8) mengungkapkan bahwa tampilnya lambang-lambang visual untuk memperjelas lambang verbal memungkinkan para siswa lebih mudah memahami makna pesan yang dibicarakan dalam proses pengajaran. Hal ini disebabkan bahwa visualisasi mencoba menggambarkan hakikat suatu pesan dalam bentuk yang menyerupai keadaan yang sebenarnya atau realisme. Dalam hal ini guru mata pelajaran K3LH menggunakan media infokus proyektor dengan software powerpoint sebagai alat visual yang membantu para guru tersebut dalam memberikan materi.


(17)

Di dalam powerpoint terdapat menu yang memungkinkan guru untuk membuat dan mengembangkan media pembelajaran lebih menarik dan membantu guru dalam menyajikan presentasi. Aplikasi powerpoint menyediakan fasilitas slide untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan kepada siswa. Dengan fasilitas animasi, suatu slide dapat dimodifikasi dengan menarik sesuai dengan keinginan pengguna. Begitu pula dengan diagram, grafik, foto, gambar, dan beberapa media visual lainnya bisa disajikan melalui powerpoint sehingga materi yang disampaikan bisa lebih dipahami oleh siswa.

Pada kenyataannya guru – guru di SMKN 3 Bandung belum bisa memaksimalkan fasilitas sekolah untuk keperluan pembelajaran padahal fasilitas sekolah dalam hal ini sarana media pembelajaran seperti laptop, infokus, radio tape, dll telah disediakan oleh pihak sekolah untuk membuat pembelajaran berjalan efektif dan efisien sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.

Mengacu kepada paparan di atas dan untuk memecahkan masalah mengenai Hasil Belajar siswa tersebut, maka penting dilakukan penelitian mengenai pengaruh minat belajar terhadap Hasil Belajar yang dituangkan dalam judul “Pengaruh Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint Terhadap Konsentrasi Belajar Implikasinya Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Produktif Administrasi Perkantoran Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013 Di SMK Negeri 3 Bandung”.

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah hasil belajar siswa yang jika berdasarkan pemaparan pada latar belakang diatas bisa dikatakan cukup


(18)

rendah. Dari sekian banyak faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar salah satu faktor yang berpengaruh adalah media pembelajaran dan konsentrasi belajar siswa. Kemampuan guru dalam menggunakan media pembelajaran dalam upaya peningkatan konsentrasi belajar secara optimal, yang memungkinkan siswa dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan pernyataan permasalahan diatas, masalah dalam dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran tingkat kesuaian media pembelajaran microsoft powerpoint pada mata pelajaran produktif, pada jurusan administrasi perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ? 2. Bagaimana gambaran tingkat konsentrasi belajar pada mata pelajaran

produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?

3. Bagaimana gambaran tingkat hasil belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?

4. Berapa besar pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint terhadap konsentrasi belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ? 5. Berapa besar pengaruh konsentrasi belajar terhadap hasil belajar pada mata

pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?


(19)

6. Berapa besar pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap hasil belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung ?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari melakukan penelitian ini adalah mencari segala bahan dan informasi, untuk memperoleh gambaran yang jelas, berkenaan dengan Pengaruh media pembelajaran Microsoft powerpoint terhadap konsentrasi belajar implikasinya terhadap Hasil Belajar siswa.

Kemudian yang menjadi tujuan umum, dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah, tentang penggunaan media pembelajaran, terhadap media pembelajaran terhadap konsentrasi belajar. Dalam peningkatan prestasi siswa, ditinjau dari nilai akademis siswa.

Analisis tersebut diperlukan, untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran, yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui kesesuaian media pembelajaran Microsoft powerpoint, yang dilakukan oleh guru mata pelajaran produktif, jurusan Adminstrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.


(20)

2. Mengetahui tingkat konsentrasi belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.

3. Mengetahui tingkat hasil belajar siswa, pada mata pelajaran produktif, jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint terhadap konsentrasi belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.

5. Untuk mengetahui pengaruh konsentrasi belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.

6. Untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap hasil belajar pada mata pelajaran produktif, pada jurusan Administrasi Perkantoran kelas X tahun ajaran 2012/2013 di SMK Negeri 3 Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian

Peneliti mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat atau kegunaan sebagai berikut :

1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis kegunaan penelitian ini adalah sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam khasanah ilmu pengetahuan di


(21)

bidang pendidikan. Dan juga untuk penelitian lanjutan mengenai pengaruh media pembelajaran terhadap konsentrasi belajar siswa implikasinya terhadap Hasil Belajar yang belum dikaji dalam penelitian ini.

1.4.2 Keguanaan Praktis

Jika tujuan penelitian yang dikemukakan di atas dicapai, penelitian ini akan memberikan dua macam kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. Kegunaan teoritis dari hasil penelitian ini akan memberikan pengalaman dan memperoleh ilmu pengetahuan di bidang pendidikan. Serta dapat dijadikan bahan kajian untuk mengkaji berbagai teori ilmu pendidikan.

Sedangkan secara praktis, penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Sebagai bahan informasi bagi sekolah tentang media pembelajaran dan konsentrasi belajar menjadi bahan pertimbangan untuk sekolah guna meningkatkan kualitas pendidikan untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa. 2. Sebagai masukan bagi siswa guna meningkatkan prestasinya agar dapat

menjadi individu yang produktif.

3. Sebagai bahan masukan studi pendahuluan untuk memahami pengaruh media pembelajaran terhadap konsentrasi belajar siswa implikasinya terhadap Hasil Belajar.


(22)

BAB III

OBJEK, METODE DAN DESAIN PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X, yaitu media pembelajaran. Variabel Y, yaitu konsentrasi belajar siswa. Variabel Z adalah Hasil Belajar siswa, program keahlian administrasi perkantoran, pada sekolah menengah kejuruan Negeri 3 Bandung.

Berdasarkan objek penelitian di atas, maka akan dianalisis mengenai pengaruh penggunaan media pembelajaran, oleh guru mata pelajararan produktif, terhadap motivasi belajar siswa, kompetensi keahlian administrasi perkantoran pada sekolah menengah kejuruan Negeri 3 Bandung. Responden siswa yang masih aktif di kelas X, kompetensi keahlian administrasi perkantoran pada sekolah menengah kejuruan Negeri 3 Bandung.

1.2 Metode penelitian

Dalam kegiatan penelitian, seorang peneliti harus mengenal dan mengetahui metode penelitian apa yang akan digunakan. Maka dari itu, seorang peneliti dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu harus menentukan metode apa yang harus digunakan. Metode penelitian memiliki peranan yang penting dalam melakukan suatu penelitian. maka dari itu, seorang peneliti harus mengetahui metode apa yang akan digunakan. Hal ini bertujuan agar peneliti memperoleh gambaran permasalahan, sehingga tujuan penelitian akan tercapai


(23)

dengan baik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998:131), yang menyatakan bahwa:

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Tujuan adanya metode penelitian adalah untuk memberikan gambaran, kepada peneliti mengenai langkah langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan tersebut dapat dipecahkan. Sugiyono (2006:160), menjelaskan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Arikunto (2002:136), menjelaskan ”Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Survei Eksplanasi (Explanatory Survey), yaitu penelitian survei yang digunakan untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis. Kemudian pendapat dari Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1989:5), mengemukakan bahwa ”Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih melalui pengajuan hipotesis.”

Objek telaah penelitian survei eksplanasi adalah untuk menguji hubungan antar variabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenaranya. Dengan menggunakan metode survei eksplanasi disini, penulis melakukan pengamatan untuk memperoleh gambaran antara dua variabel, yaitu variabel media pembelajaran berbasis komputer dan variabel


(24)

motivasi belajar siswa. Apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan pada media pembelajaran berbasis komputer, terhadap motivasi belajar siswa, program keahlian administrasi perkantoran pada SMK Negeri 3 Bandung.

1.3 Operasional Variabel

Definisi operasional variabel, dimaksudkan untuk memberikan persamaan persepsi, sehingga terdapat persamaan pemahaman terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Pentingnya definisi operasional dibahas, karena terdapat banyak istilah-istilah berbeda yang digunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang sama, atau sebaliknya. Istilah-istilah yang sama dipergunakan untuk menyebutkan isi atau maksud yang berbeda. Operasional variabel ini dilakukan untuk membatasi pembahasan agar tidak terlalu meluas.

Sugiyono (2006:19), menyatakan bahwa “Variabel penelitian itu adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.” Penelitian ini mengkaji tiga variabel yaitu variabel media pembelajaran (X) dan konsentrasi belajar (Y) sebagai variabel independent atau variabel bebas, dan variabel Hasil Belajar siswa (Z) sebagai variabel dependent atau variabel terikat. Untuk menghindari kesimpangsiuran dan salah pengertian terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud yang terkandung dalam judul penelitian, sehingga diharapkan akan menambah keragaman landasan berpikir peneliti dan pembaca.


(25)

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu “Pengaruh media pembelajaran microsoft powerpoint terhadap konsentrasi belajar implikasinya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif Administrasi Perkantoran kelas X di SMK Negeri 3 Bandung, maka penulis menjelaskan beberapa istilah sebagai berikut:

1.3.1 Operasional Variabel Media Pembelajaran

Media pembelajaran dalam penelitian ini, diukur melalui ukuran dan indikator yang meliputi: 1) Kesesuaian dengan pertimbangan produksi, 2) Kesesuaian dengan pertimbangan peserta didik, 3) Kesesuaian dengan pertimbangan isi, 4) Kesesuaian dengan pertimbangan guru. Uraian dan indikator media pembelajaran tersebut secara lebih rinci akan dibahas pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Media Pembelajaran

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

Media Pembelajaran (X): Media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Menurut Schramm 198, (dalam Rudi S.

Dan Cepi

Kesesuaian dengan pertimbangan produksi

1. Tersedianya bahan (availability)

2. Kondisi fisik (Physical condition)

3. Mudah dicapai siswa (Accessibility tostudent) 4. Nilai estetika dan motivasi

(Emotional impact).

Interval

Kesesuaian dengan pertimbangan peserta didik

1. Watak peserta didik (Student characteristics) 2. Sesuai dengan pola pikir

peserta didik (Student relevance)

3. Keterlibatan peserta didik (Student involvement).

Interval

Kesesuaian dengan pertimbangan isi

1. Sesuai dengan kurikulum (Curriculair relevance)


(26)

R.,2008:6)) 2. Bahasanya jelas (Content soundness)

3. Cara menyajikan (presentation)

Kesesuaian dengan pertimbangan guru

1. Guru harus

mempertimbangkan segi pemanfaatan media (Teacher utilization). 2. Media yang digunakan

mampu memecahkan problem (Teacher peace of mind)

Interval

Sumber : Diadaptasi dari pendapat Prof. Drs. Hartono Kasmadi, M.Sc. dalam Harjanto (2008:241)

1.3.2 Operasional Variabel Konsentrasi Belajar

Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan dengan baik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran, serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang telah diberikan. Berikut adalah operasional variabel dari konsentrasi belajar:

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Konsentrasi Belajar

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

Konsentrasi Belajar (Y) :

Konsentrasi belajar siswa merupakan suatu perilaku dan fokus perhatian siswa untuk dapat memperhatikan Memperhatikan

1. Tingkat konsentrasi dalam mengikuti proses

pembelajaran

2. Tingkat pengamatan pada proses pembelajaran

Interval

Dapat merespon dan memahami

1. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar pada mata pelajaran

2. Tingkat interaksi guru dan siswa dalam proses

pembelajaran


(27)

dengan baik dalam setiap pelaksanaan pembelajaran,

serta dapat memahami setiap materi pelajaran yang

telah diberikan. Sumber : Sumartno (2004) dalam Rachman (2010:7)

Selalu bersikap aktif

1. Tingkat interaktif dalam bertanya siswa dalam proses pembelajaran 2. Tingkat interaktif siswa

dalam memberikan argumentasi dalam proses pembelajaran

Interval

Menjawab dengan baik dan benar

1. Tingkat pengetahuan baru yang diperoleh siswa 2. Tingkat ketepatan dalam

menjawab pertanyaan yang diberikan guru

Interval

Kondisi kelas tenang dan tidak gaduh

1. Tingkat kondusif kelas dalam proses pembelajaran 2. Tingkat efektivitas dalam

proses pembelajaran 3. Tingkat efisiensi dalam

proses pembelajaran

Interval

Sumber :Diadaptasi dari pendapat Super dan Crities, yang dikutip oleh Kuntoro 1.3.3 Operasional Variabel Hasil Belajar

Hasil Belajar merupakan hasil yang diperoleh oleh siswa dari proses belajar mengajar yang ditunjukan dengan perubahan dari aspek kognitif. Maka varibel hasil belajar dalam penelitian ini dapat dioperasionalkan sebagai berikut:

Tabel 3.3

Operasionalisasi Variabel Hasil Belajar

VARIABEL INDIKATOR SKALA

Hasil Belajar (Z) :

Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan

sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar.

Sumber : Nana Sudjana (2005:5)

Nilai rata – rata nilai ulangan harian kelas X pada mata pelajaran produktif

Administrasi Perkantoran pada Tahun Ajaran 2012 – 2013 di SMK Negeri 3 Bandung

Interval


(28)

1.4 Jenis dan Sumber Data Penelitian

Dalam penelitan ini, terdapat sumber data yang berbeda. Maka sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang diinginkan dan dapat diperoleh secara langsung dari subjek yang berhubungan langsung dengan penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini berasal dari guru pengajar mata pelajaran produktif dan tata usaha di SMK Negeri 3 Bandung.

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang subjeknya berhubungan secara tidak langsung dengan objek penelitian, tetapi sifatnya membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah Wakasek, Bagian Humas dan Hubin, bagian Kurikulum, siswa, kepustakaan dan dokumen dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian.

1.5 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel Penelitian 1.5.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian dapat diartikan sebagai keseluruhan unit yang ingin diteliti, Keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian disebut populasi. Arikunto (2006:130), menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2006:7), mengemukakan bahwa “Populasi merupakan objek tertentu berkaitan dengan masalah penelitian”. Sugiyono (2006:54), yang berpendapat bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang


(29)

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu, yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa, populasi merupakan penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah peneletian. Dalam penelitian ini, tidak semua unit populasi diteliti, karena keterbatasan biaya, tenaga dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan, bagian yang diambil mewakili yang lain yang tidak diteliti. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2006:73), menyatakan bahwa:

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar benar mewakili.

Populasi dalam penelitian ini, terdiri atas para siswa kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung. Adapun gambaran tentang jumlah keseluruhan siswa di kelas X Administrasi Perkantoran. Jumlah keseluruhan dinamakan populasi, maka dengan demikian populasi penelitian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 3.4

Populasi Siswa kelas X Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2012/2013 SMK Negeri 3 Bandung No. Siswa Kelas X Administrasi

perkantoran

Jumlah Siswa

1 Siswa Kelas X AP – 1 37

2 Siswa Kelas X AP – 2 38

3 Siswa Kelas X AP – 3 38


(30)

5 Siswa Kelas X AP – 5 37

6 Siswa Kelas X AP – 6 37

JUMLAH 225

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Bandung, diolah oleh penulis

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui jumlah seluruh siswa kelas X Administrasi Perkantoran tahun ajaran 2012/2013 yaitu 225 siswa.

1.5.2 Teknik Penarikan Sampel

Sampel merupakan bagian dari unit populasi penelitian, dalam penelitian sampel harus dapat mewakili dari populasi yang ingin diteliti, Dengan mempertimbangkan keterbatasan kemampuan penelitian, dilihat dari segi waktu, tenaga, dana serta kemudahan dalam pengumpulan data dari populasi, maka dilakukan penentuan sebagian dari populasi yang dijadikan sampel penelitian yang benar benar mewakili seluruh populasi.

Dari hasil penelitian sementara, diperoleh data jumlah siswa kelas X program keahlian Administrasi Perkantoran Tahun Ajaran 2012/2013 pada SMK Negeri 3 Bandung sebanyak 225 siswa. Maka pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi dengan menggunakan teknik (Simple Random Sampling). Peneliti menggunakan teknik ini, dikarenakan sampelnya representatif atau mewakili populasi dan proposional dengan proses sederhana, tidak melibatkan parameter populasi yang tidak diketahui, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel. Untuk menentukan ukuran sampel minimal yang represintatif untuk pengujian hipotesis tersebut, penentuan sampel dari populasi yang ada, dengan menggunakan rumus


(31)

Slovin, menurut Husein Umar (2000:146) dengan penggunaan rumus seperti berikut:

n

=

keterangan :

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

E = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

Dengan rumus penentuan ukuran sampel di atas, peneliti dapat menarik sampel dari populasi yang ada, perhitungan sampel dapat dilihat sebagai berikut:

n

=

n

=

n

=

Dengan demikian, penulis dalam penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 69 sampel yang telah dibulatkan. Guna mendapatkan jumlah sampel yang representatif, selanjutnya sampel tersebut dalam penyebaranya dibagikan secara proposional.

Untuk menghitung besarnya proporsi dari setiap kelas yang terpilih sebagai sample maka digunakan rumus sebagai berikut

n1=

x n

0

(Harun Al-Rasyid,1994:80) keterangan :


(32)

n1 = Banyaknya sampel masing masing unit

no = Banyaknya sampel yang diambil sari seluruh unit

N1 = Banyaknya populasi dari masing masing unti

n = Jumlah populasi dari seluruh unit

Dengan demikian hasil perhitungan keseluruhan dapat diperhitungkan dalam tabel berikut ini:

Tabel Error! No text of specified style in document. Alokasi Sampel Minimum Penelitian

No. Siswa Kelas X

Administrasi perkantoran

Jumlah

Siswa Perhitungan Sampel

1 Siswa Kelas X AP – 1 37 (38/227)69 11

2 Siswa Kelas X AP – 2 38 (38/227)69 12

3 Siswa Kelas X AP – 3 38 (38/227)69 12

4 Siswa Kelas X AP – 4 38 (38/227)69 12

5 Siswa Kelas X AP – 5 37 (38/227)69 11

6 Siswa Kelas X AP – 6 37 (37/227)69 11

JUMLAH 225 69

Sumber: Dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 3 Bandung, diolah oleh penulis

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah sampel yang akan diambil di SMK Negeri 3 Bandung sebanyak 69. dimana penyebaran sampel kepada tiap tiap kelas di SMK Negeri 3 Bandung adalah sebanyak 12 siswa, sehingga pembagiannya dapat lebih proposional.

1.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Penelitian

Dalam persiapan penelitian, seorang peniliti wajib hukumnya memiliki persiapan persiapan yang matang, salah satunya. Peneliti perlu menggunakan instrumen sebagai pengumpul data, agar data yang diperoleh akurat. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Suharsimi Arikunto (2002:150), menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam


(33)

mengumpulkan data, agar pengerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah.” Pengumpulan data atau informasi merupakan prosedur dan prasyarat bagi pelaksanaan pemecahan masalah penelitian. Dalam pengumpulan data ini, diperlukan cara-cara dan teknik tertentu sehingga data dapat dikumpulkan dengan baik.

Teknik pengumpulan data, merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dan sesuai untuk mendukung jalannya penelitian, sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran dalam pemecahan masalah yang dikajinya.

Teknik dan alat pengumpulan data yang digunakan selanjutnya adalah kuesioner. Kuesioner berupa daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden, yang jawabannya diisi sendiri oleh responden. Kusioner ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu kuesioner yang berisi instrumen motivasi belajar siswa dan mengenai media pembelajaran berbasis komputer.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala rating scale. Skala pengukuran rating scale menurut sugiyono (2006:113), merupakan “Skala pengukuran yang mengolah data mentah berupa angka, yang kemudian ditafsirkan dalam pengetian kualitatif”.

1.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Pada kegiatan penelitian, wajib hukumnya suatu pengujian instrumen penelitian, Instrumen sebagai alat pengumpulan data, perlu diuji kelayakannya,


(34)

karena akan menjamin bahwa data yang dikumpulkan tidak bias. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Menurut Sugiyono (2006:137), “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.” Sedangkan instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil dari penelitian pun akan menjadi valid dan reliabel.

1.7.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah disusun benar-benar mengukur apa yang perlu diukur. Suatu alat pengumpulan data dipandang valid apabila semua indikator yang hendak diukur telah terwakili oleh sejumlah item pernyataan, serta item-item tersebut memiliki kesesuaian atau keselarasan dengan fungsi alat pengumpulan data secara keseluruhan.

Untuk mengukur kevalidan dari instrumen penelitian digunakan metode koefisien Korelasi Product Moment dari Pearson. Rumus perhitungan validitas instrument adalah sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2003 :72)

Keterangan :


(35)

N = Jumlah responden X = Skor item

Y = Skor total

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (rxy) dilakukan dengan

taraf signifikansi 5% (0.05). Rumus uji t yang digunakan adalah sebagai berikut :

2 ;

1 2

2  

 

db n

r n r t

Keputusan pengujian validitas dengan menggunakan taraf signifkansi 5% (0.05) adalah sebagai berikut :

a. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid jika r2

hitung > r2table.

b. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid jika r2hitung≤ r2tabel.

Perhitungan untuk mendapatkan nilai dari product moment ini menggunakan program perhitungan Microsoft Office Excel 2010.

1.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrument itu sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha, yang sebelumya telah dicari harga varians tiap-tiap item dan varians totalnya. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,


(36)

misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumus alpha tersebut adalah sebagai berikut:

(Suharsimi Arikunto, 2003 :109) Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

n = Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal = Jumlah variansi skor tiap-tiap item

= Variansi total

Perhitungan untuk mendapatkan nilai dari uji reliabilitas ini menggunakan program perhitungan Microsoft Office Excel 2010.

1.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karateristik atau sifat sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskriptif data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karateristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari populasi.

Adapun tujuan dilakukanya analisis data, diantaranya antara lain adalah mendeskripsikan data dan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karateristik populasi atau karateristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).


(37)

1.8.1 Tabulasi Data

Langkah pengolahan data disampaikan oleh sugiyono adalah sebagai berikut:

1. Tahap mengumpulkan data, dilakukan melalui instrumen pengumpulan data.

2. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian instrumen pengumpulan data.

3. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap pertanyaan yang terdapat dalam instrumen pengumpulan data menurut variabel variabel yang diteliti. Dalam tahap ini dilakukan pemberian kode atau skor untuk setiap pilihan dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada.

4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data kedalam tabel induk penelitian. Dalam hal ini hasil koding dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel rekapitulasi tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.6

Contoh Rekapitulasi Hasil Skoring Angket

Responden Skor item Total

1 2 3 4 5 6 ... N

1 2 N

Sumber : Sugiyono(2002:81)

1.8.2 Teknik Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, kemudian menurut Sambas Ali muhidin dan maman A (2007:53), menyatakan bahwa:

Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian.


(38)

Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1 maka teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran penggunaan media pembelajran berbasis komputer. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden

berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing masing variabel. Untuk itu penulis menggunakan langkah langkah seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002:81), yaitu :

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR.

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

xi = x1 x2 x3 ...+x37. Keterangan :

X1 = Jumlah skor hasil angket variabel x

X1-Xn = Jumlah skor angket masing masing responden

c. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut:

 Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR

Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :

R =

 Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi


(39)

d. Hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti di bawah ini.

Tabel 3.7

Skala Penafsiran Skor Rata Rata

No Skor Kriterium Kategori Penafsiran

1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Buruk

2. 1,80 – 2,59 Rendah Buruk

3. 2,60 – 3,39 Sedang Cukup

4. 3,40 – 4,19 Tinggi Baik

5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Baik

Sumber: Pengolahan Data Penelitian, 2013.

1.8.3 Teknik Analisis Data Inferensial

Teknik analisis inferensial meliputi statistic parametric yang digunakan untuk data interval dan ratio serta statistik non parametriks yang digunakan untuk data nominal dan ordinal,. Teknik analisis data inferensial dilakukan dengan statistic inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Ciri data inferensial adalah digunakanya rumus statistik tertentu (misalnya uji t, uji f dan lain sebagainya).

Pengujian hipotesis yang bentuk datanya interval, maka digunakan analisis jalur model mediasi. Analisis jalur model mediasi digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel Media pembelajaran Microsoft Powerpoint (X) terhadap variabel Konsentrasi Belajar (Y) impilkasinya terhadap Hasil Belajar (Z).

1.8.4 Pengujian Persyaratan Analasis Data

Sebelum data diolah atau analisis maka perlu dilakukan uji persyaratan statistik yang terdiri dari :


(40)

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data memiliki sebaran atau distribusi yang normal. Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan uji Liliefors. Untuk menerima atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan Lhitung dengan Ltabel pada taraf signifikasi 5 %. Perhitungan uji normalitas dalam SPSS menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov. Prosedur perhitungan uji normalitas adalah (Sudjana, 2001:117). Jika Lhitung > Ltabel maka distribusi sebenarnya tidak normal. Jika Lhitung < Ltabel maka sebarannya normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0. b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data dimaksudkan untuk menguji apakah kelompok data yang dianalisis memiliki varian yang sama. Teknik pengujian yang digunakan adalah Uji Bartlet. Perhitungan uji homogenitas menggunakan software SPSS versi 15 adalah dengan Uji Levene statistics.

c. Uji Linearitas.

Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui linieritas hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka dapat dinyatakan linier atau H0 diterima. Pengujian linieritas dalam penelitian ini

menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0. d. Path Analysis (Analisis Jalur)

Analisis jalur digunakan dalam menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang di tunjukan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan


(41)

kausal antar variabel X dan Y terhadap Z. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi yang digunakan untuk menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab terhadap variabel lain yang merupakan variabel akibat.

Untuk menguji pengaruh variabel inverting digunakan metode analisis jalur (Path Analysis). Analisi jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas anatar variabel (model kausal atau sebab akibat) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori.

Analisis jalur sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab – akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas anatar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah dibentuk dengan model landasan teoritis. Apa yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan anatara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kausalitas imajiner.

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antara variabel berdasarkan teori. Anak panah menunjukkan hubungan antara variabel. Model bergerak ke kanan dengan implikasi prioritas hubungan kausal variabel yang dekat ke sebelah kiri. Setiap nilai p menggambarkan jalur dan koefisien jalur.

Pada penelitian ini, diagram jalur lengkap digambarkan sebagai berikut :


(42)

Pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa Media Pembelajaran dapat berpengaruh langsung terhadap Hasil Belajar dan dapat berpengaruh tidak langsung yaitu melalui variabel Konsentrasi Belajar terlebih dahulu ke Hasil Belajar.

Hubungan langsung terjadi jika salah satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (Intervering) hubungan kedua variabel tadi. Hubungan tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi (Intervering) hubungan kedua variabel ini.

Kemudian pada setiap variabel dependen (endogen variabel) akan ada anak panah yang menuju ke variabel ini dan ini berfungsi untuk menjelaskan jumlah varian yang tidak dapat dijelaskan (unexplained variance) oleh variabel itu. Jadi anak panah dari Ɛ1ke Y menunjukan jumlah varian variabel Y yang tidak

dijelaskan oleh X. Sedangkan anak panah Ɛ2 menuju Z menunjukan menunjukkan

varian Z yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel X dan Y.

Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur dihitung dengan membuat dua persamaan struktural, yaitu persamaan regresi yang

Konsentrasi Belajar

Media

Pembelajaran Hasil Belajar

Ɛ

2

2

1

3

Pengaruh tidak langsung

Pengaruh langsung


(43)

menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Setiap langkah kerja menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 15.0.

Langkah-langkah menguji path analysis sebagai berikut. 1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural

Struktur: Y = ( yx) ( yx) + yƐ1 dan Z = ( zy)2 ( zx) ( zy) + zƐ2

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a) Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturny rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis diajukan.

Hipotesis: Naik turunya variabel endogen (Z) dipengaruhi signifikan oleh variabel eksogen (X dan Y).

b) Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan persamaan regresi ganda: Z = a +b1 X + b1 Y + Ɛ1

Pada dasarnya koefisien jalur (path) adalah koefisien regresi yang distandarkan yaitu koefisien regresi yang dihitung dari basis data yang telah diset dalam angka baku atau Z-score (data yang diset dengan nilai rata-rata = 0 dan standar deviasi = 1). Koefisien jalur distandarkan (standardized path coefftcient) ini digunakan untuk menjelaskan besarnya pengaruh (bukan memprediksi) variabel bebas (eksogen) terhadap variabel lain yang diberlakukan sebagai variabel terikat (endogen).

Khusus untuk program SPSS menu analisis regresi, koefisien path ditunjukkan oleh output yang dinamakan Coefftcient yang dinyatakan sebagai Standardized Coefftcient atau dikenal dengan nilai Beta. Jika ada diagram


(44)

jalur sederhana mengandung satu unsur hubungan antara variabel eksogen dengan variabel endogen, maka koefisien path-nya adalah sama dengan koefisien korelasi r sederhana.

3. Menghitung koefisien jalur secara silmultan (keseluruhan)

Uji keseluruhan hipotesis stastistik dirumuskan sebagai berikut : Ha: yx1 = yx2 = ... = yxk ≠ 0

H0: yx1 = yx2 = ... = yxk = 0

a) Kaidah pengujian signifikasi secara manual: menggunakan Tabel F

Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel eksogen = Rsquare

Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka tolak H0 artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel,

terima H0 tidak signifikan. Dengan taraf signifikan (α) = 0,05.

Carilah nilai Ftabel menggunakan Tabel F dengan rumus : Ftabel = F{(1-α)(dk=n-k-1)} atau F{(1-α)(v1=k), (v2=n-k-1)}

Cara mencari Ftabel : nilai (dk=k) atau v1 disebut nilai pembilang.

nilai (dk=n-k-1) atau v2 disebut nilai penyebut.

b) Kaidah pengujian signifikasi : program SPPS R2yxk

R2yxk


(45)

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signifikan.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

4. Menghitung koefisien jalur secara individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis berikut:

Ha: ( zx) > 0

H0: ( zx) = 0

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus (Scumacker & Lomax, 1996:44. Kusnendi, 2007:12)

t

k = : (dk = n – k – 1)

Keterangan: Statistik x diperoleh dari hasil komputerisasi pada SPSS

untuk analisis regresi data interval.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikasi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai propabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut.

k pk


(46)

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signifikan.

 Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

e. Pengujian hipotesis

Langkah terakhir dalam kegiatan analisis data adalah dengan melakukan uji hipotesis. Menurut Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:78), “Hipotesis merupakan pernyataan (jawaban) sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan”. Hipotesis bersifat sementara, maka harus dilakukan pengujian untuk mendapatkan kesimpulan apakah hipotesis itu diterima atau ditolak.

Tujuan dari pengujian hipotesis ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel bebas dan variabel terikat.

Statistika Hipotesis dapat diuraikan sebagai berikut : a. Hipotesis pertama

H0 : yx ≠ 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint

berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi belajar.

Ha : yx = 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi belajar. b. Hipotesis kedua


(47)

H0 : zy ≠ 0; artinya konsentrasi belajar berpengaruh secara signifikan

terhadap Hasil Belajar.

Ha : zy = 0; artinya konsentrasi belajar tidak berpengaruh secara tidak

signifikan terhadap Hasil Belajar. c. Hipotesis ketiga

H0 : zx = zy ≠ 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint

berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap Hasil Belajar.

Ha : zx = zy = 0; artinya media pembelajaran microsoft powerpoint tidak


(48)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran kesesuaian atau tidaknya media pembelajaran microsoft powerpoint ditunjukkan dengan hasil penelitian diperoleh bahwa media pembelajaran microsoft powerpoint di SMK Negeri 3 Bandung, secara keseluruhan berada pada kategori baik. Skor rata-rata jawaban responden tertinggi berada pada indikator kesesuaian dengan pertimbangan produksi, sedangkan kesesuaian dengan pertimbangan guru berada pada jawaban terendah pada skor rata-rata tiap indikatornya.

2. Gambaran tingkat Konsentrasi belajar yang ditunjukkan dengan hasil penelitian diperoleh bahwa konsentrasi belajar siswa di SMK Negeri 3 Bandung, secara keseluruhan berada pada kategori baik atau tinggi. Skor rata-rata jawaban responden tertinggi berada pada indikator kondisi kelas tenang dan tidak gaduh, sedangkan selalu bersikaf aktif berada pada jawaban terendah pada skor rata-rata tiap indikatornya.

3. Gambaran tingkat hasil belajar siswa Kelas X Tahun Ajaran 2012/2013 Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung yang ditunjukkan berdasarkan nilai ulangan harian pada Mata Pelajaran Produktif diperoleh


(49)

bahwa rata – rata ulangan harian belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

4. Media pembelajaran microsoft powerpoint (X) yang diukur oleh konsentrasi belajar (Y) memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya konsentrasi belajar. Besarnya kontribusi terhadap konsentrasi belajar adalah 27%. Berdasarkan temuan peneliti ini dapat disimpulkan

bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan, “media pembelajaran microsoft

powerpoint berpengaruh secara signifikan terhadap konsentrasi belajar" dapat diterima.

5. Konsentrasi belajar (Y) yang diukur oleh hasil belajar (Z) memiliki kontribusi yang positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya hasil belajar. Besarnya kontribusi konsentrasi belajar yang secara langsung berkontribusi terhadap hasil belajar adalah 35,2%. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan, "konsentrasi belajar berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar" dapat diterima. 6. Media pembelajaran microsoft powerpoint (X) dapat berpengaruh langsung

dan tidak langsung terhadap hasil belajar (Z). Besarnya pengaruh langsung media pembelajaran microsoft powerpoint terhadap hasil belajar memiliki kontribusi positif dan signifikan terhadap tinggi rendahnya hasil belajar adalah 5,4% sedangkan besarnya pengaruh tidak langsung media pembelajaran microsoft powerpoint terhadap hasil belajar melalui konsentrasi belajar adalah 30,8%. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat


(50)

berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar” dapat diterima.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada skor rata-rata setiap indikator, saran yang dikemukakan mengacu kepada indikator yang memiliki skor rata-rata terendah di antara indikator yang lain untuk masing-masing variabel. Berdasarkan hal tersebut saran yang dapat dikemukan adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menujukkan bahwa sesuai atau tidaknya media pembelajaran

microsoft powerpoint di SMK Negeri 3 Bandung sudah baik dan sesuai tetapi masih belum sepenuhnya optimal, kondisi demikian minimal dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan memperbaiki hal – hal yang masih lemah. Dalam hal ini dapat terlihat dari skor rata-rata yang diperoleh setiap indikator. Indikator kesesuaian dengan pertimbangan guru lebih kecil dibandingkan indikator yang lainnya. Merujuk kepada hasil tersebut, penulis menyarankan salah satu upaya untuk mengoptimalkan kesesuaian dengan pertimbangan guru dalam menyiapkan media pembelajaran microsoft powerpoint yakni guru harus memperhatikan manfaat dari penggunaan media pembelajaran microsoft powerpoint apakah dapat dipakai dalam pembelajaran dikelas untuk pembelajaran semua siswa agar memudahkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan guru harus mengoptimalkan medai pembelajaran microsoft powerpoint dalam menyelesaikan masalah pembelajaran yang tidak dapat dibawa ke dalam kelas untuk dapat dipelajari di kelas seperti penggunaan foto dan video di media pembelajaran microsoft powerpoint.


(51)

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi belajar di SMK Negeri 3 Bandung tinggi atau baik tetapi masih belum sepenuhnya optimal, kondisi demikian minimal dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan memperbaiki hal – hal yang masih lemah. Dalam hal ini terlihat dari skor rata

– rata yang diperoleh setiap indikator selalu bersikaf aktif lebih kecil dibandingkan indikator yang lainnya. Merujuk kepada hasil tersebut, penulis menyarankan salah satu upaya untuk meningkatkan indikator selalu bersikaf aktif adalah dengan lebih meningkatkannya cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dalam menggunakan microsoft powerpoint dan guru membuat media pembelajaran microsoft powerpoint lebih menarik dan aktaktif.

3. Hasil penelitian menujukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif Adminiitrasi Perkantoran masih dibawah nilai minimal yang sudah ditetapkan. Penulis menyarankan dalam memberikan penilaian tidak hanya dilihat dari nilai ulangan yang diperoleh guru. Guru dapat memberikan remedial terhadap siswa yang nilainya masih kurang dari KKM dan guru memberikan jam pelajaran tambahan untuk siswa yang masih kurang dari KKM.

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran microsoft powerpoint berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsentrasi belajar. Mengingat media pembelajaran microsoft powerpoint berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa, maka penulis merekomendasikan agar pihak SMK Negeri 3 Bandung harus meningkatkan penggunaan media pembelajaran


(52)

microsoft powerpoint demi meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Pihak sekolah pun harus secara rutin dalam merawat dan menjaga sarana dan prasarana pembelajaran contohnya media pembelajaran microsoft powerpoint yang memerlukan listrik, infokus dan laptop.

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Mengingat konsentrasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka penulis merekomendasikan agar guru dan siswa SMK Negeri 3 Bandung harus tetap meningkatkan konsentrasi belajar demi meningkatkan hasil belajar siswa. Guru pun harus tetap memberikan pembelajaran yang efektif dan efisien agar dapat merangsang konsentrasi belajar siswa.

6. Hasil penelitian menujukkan bahwa media pembelajaran microsoft powerpoint berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu, para guru khususnya guru program keahlian hendaknya senantiasa mengintensifkan penggunaan media pembelajaran microsoft powerpoint dalam upaya meningkatkan konsentrasi belajar siswa yang akan berdampak terhadap hasil belajar. Guru pun harus inovatif dalam merancang media pembelajaran microsoft powerpoint, karena microsoft powerpoint dapat dioptimalkan menjadi media yang interaktif agar pembelajaran tidak membosankan dan pembelajaran pun dapat berlangsung secara optimal.


(53)

DAFTAR PUSTAKA

a. Sumber Buku

Abin Syamsuddin Makmun. (2007), Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2005). Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.

Anitah, Sri. (2010). Media Pembelajaran. Cetakan kedua. Surakarta : Yuma Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,-- Edisi Revisi.Cet 4. Jakarta : Bumi Aksara

________________. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

________________. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah, Saiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: P.T. Raja

Grafindo.

________________. (1996).Psikologi Belajar. Bandung: Rineka Cipta.

________________. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Ghozali, Imam, (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Kusnendi. (2007). Model – model Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta. Muhibbin Syah, (2010), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nisfianoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu

Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.


(54)

Riduwan dan Kuncoro, Engkos Achmad. (2011). Cara Menggunakan Dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto, H. (2010). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sabri, Ahmad. (2005). Strategi Belajar Mengajar dan Mikro Teaching.

Jakarta:Penerbit Quantum Teaching.

Sadiman, S. Arief. (2011). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Shalahuddin, Mahfudz. (1990). Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Slameto. (2010). Belajar & faktor faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2001). Metode Statistika. Bandung :Tarsito.

Surakhmad, Winarno (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : ALFABETA.

Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran & Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Tirtonegoro, Suratinah. (2001). Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara.


(1)

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi belajar di SMK Negeri 3 Bandung tinggi atau baik tetapi masih belum sepenuhnya optimal, kondisi demikian minimal dipertahankan dan ditingkatkan lagi dengan memperbaiki hal – hal yang masih lemah. Dalam hal ini terlihat dari skor rata – rata yang diperoleh setiap indikator selalu bersikaf aktif lebih kecil dibandingkan indikator yang lainnya. Merujuk kepada hasil tersebut, penulis menyarankan salah satu upaya untuk meningkatkan indikator selalu bersikaf aktif adalah dengan lebih meningkatkannya cara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dalam menggunakan microsoft powerpoint dan guru membuat media pembelajaran microsoft powerpoint lebih menarik dan aktaktif.

3. Hasil penelitian menujukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran produktif Adminiitrasi Perkantoran masih dibawah nilai minimal yang sudah ditetapkan. Penulis menyarankan dalam memberikan penilaian tidak hanya dilihat dari nilai ulangan yang diperoleh guru. Guru dapat memberikan remedial terhadap siswa yang nilainya masih kurang dari KKM dan guru memberikan jam pelajaran tambahan untuk siswa yang masih kurang dari KKM.

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran microsoft

powerpoint berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsentrasi belajar.

Mengingat media pembelajaran microsoft powerpoint berpengaruh terhadap konsentrasi belajar siswa, maka penulis merekomendasikan agar pihak SMK Negeri 3 Bandung harus meningkatkan penggunaan media pembelajaran


(2)

144

microsoft powerpoint demi meningkatkan konsentrasi belajar siswa. Pihak

sekolah pun harus secara rutin dalam merawat dan menjaga sarana dan prasarana pembelajaran contohnya media pembelajaran microsoft powerpoint yang memerlukan listrik, infokus dan laptop.

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar. Mengingat konsentrasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka penulis merekomendasikan agar guru dan siswa SMK Negeri 3 Bandung harus tetap meningkatkan konsentrasi belajar demi meningkatkan hasil belajar siswa. Guru pun harus tetap memberikan pembelajaran yang efektif dan efisien agar dapat merangsang konsentrasi belajar siswa.

6. Hasil penelitian menujukkan bahwa media pembelajaran microsoft

powerpoint berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil belajar

siswa. Oleh karena itu, para guru khususnya guru program keahlian hendaknya senantiasa mengintensifkan penggunaan media pembelajaran

microsoft powerpoint dalam upaya meningkatkan konsentrasi belajar siswa

yang akan berdampak terhadap hasil belajar. Guru pun harus inovatif dalam merancang media pembelajaran microsoft powerpoint, karena microsoft

powerpoint dapat dioptimalkan menjadi media yang interaktif agar

pembelajaran tidak membosankan dan pembelajaran pun dapat berlangsung secara optimal.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

a. Sumber Buku

Abin Syamsuddin Makmun. (2007), Psikologi Kependidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Al Rasyid, Harun Kismantoroadji. (2005). Statistika Sosial. Bandung: Program Pasca Sarjana UNPAD.

Anitah, Sri. (2010). Media Pembelajaran. Cetakan kedua. Surakarta : Yuma Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

________________. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,-- Edisi Revisi.Cet 4. Jakarta : Bumi Aksara

________________. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

________________. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Daryanto. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Djamarah, Saiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: P.T. Raja

Grafindo.

________________. (1996).Psikologi Belajar. Bandung: Rineka Cipta. ________________. (2008). Rahasia Sukses Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Ghozali, Imam, (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,

Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Kusnendi. (2007). Model – model Persamaan Struktural. Bandung: Alfabeta. Muhibbin Syah, (2010), Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nisfianoor, Muhammad. (2009). Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu


(4)

146

Riduwan dan Kuncoro, Engkos Achmad. (2011). Cara Menggunakan Dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto, H. (2010). Pengantar Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.

Sabri, Ahmad. (2005). Strategi Belajar Mengajar dan Mikro Teaching.

Jakarta:Penerbit Quantum Teaching.

Sadiman, S. Arief. (2011). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Shalahuddin, Mahfudz. (1990). Pengantar Psikologi Pendidikan. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (1995). Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.

Slameto. (2010). Belajar & faktor faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Sambas Ali Muhidin. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sudjana. (2001). Metode Statistika. Bandung :Tarsito.

Surakhmad, Winarno (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Penerbit Tarsito.

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : ALFABETA.

Surya, Mohamad. (2004). Psikologi Pembelajaran & Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. (2008). Media Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Tirtonegoro, Suratinah. (2001). Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara.


(5)

Umar, Husein. (2008). Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan:

Paradigma Positivistik dan Berbasis Pemecahan,-- Edisi 1. Jakarta: PT.

RajaGrafindo.

Uzer, Usman. (1996). Menjadi Guru Professional, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Widoyoko, Eko Putro (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Winkel. (2009). Psikologi Pengajaran.Yogyakarta: Media Abadi.

a. Sumber dari Internet dan Jurnal Penelitian

Jurnal Penelitian

Agustina , Entin T. (2013), Implementasi Model Pembelajaran Snowball

Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Membuat Produk Kria Kayu Dengan Peralatan Manual, INVOTEC Volume IX,

(1), 17-28.

Ali, Muhammad. (2009), Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata

Kuliah Medan Elektromagnetik, Jurnal Edukasi@Elektro, Vol. 5, No. 1,

11 – 18.

Handika, J. (2012), Efektivitas Media Pembelajaran IM3 Ditinjau Dari Motivasi

Belajar, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia.1, (2), 109-114.

Maisaroh dan Rostrieningsih. (2010). Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor, Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 8, No. 2, 157-172.

Rahmattullah, Muhammad. (2011). Pengaruh Pemanfaatan Media Pembelajaran

Film Animasi Terhadap Hasil Belajar, Edisi Khusus No.1, (ISSN

1412-565X), 178-186.

Sujaya (2013). Penerapan Konseling Behavioral Dengan Teknik Relaksasi Untuk

Meningkatkan Konsentrasi Belajar Siswa Di Kelas Viii C Smp Negeri 2 Seririt. Jurnal Ilmiah Bimbingan dan Konseling Jurusan Bimbingan

Konseling, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia , Vol. 1, No. 1.


(6)

148

Internet

Daud, Abu. (2010). Pengertian dan Ciri – Ciri Konsentrasi Belajar. Diakses tanggal 7 April 2013 dari:

http://abudaud2010.blogspot.com/2010/11/pengertian-dan-ciri-ciri-konsentrasi.html

Faktor yang Mempengaruhi Konsentrasi Belajar. (n.d.). Diakses tanggal 6 Mei 2013 dari:

http://www.psychologymania.com/2013/04/faktor-yang-mempengaruhi-konsentrasi.html

Indikator Konsentrasi Belajar. (n.d.). Diakses tanggal 6 Mei 2013 dari:

http://www.psychologymania.com/2013/04/indikator-konsentrasi-belajar.html

Microsoft Powerpoint. (n.d.). Diakses tanggal 23 Juli 2013 dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Powerpoint

Pengertian Konsentrasi. (n.d.). Diakses tanggal 6 Mei 2013 dari:

http://www.psychologymania.com/2013/04/pengertian-konsentrasi.html Permendiknas nomor 20 tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Diakses tanggal 17 Maret 2014 dari:

http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/standar-pendidikan/2013-07-08-08-26-02

Teori Konsentrasi Belajar. (n.d.). Diakses tanggal 10 Juli 2013 dari: http://layanan-guru.blogspot.com/2013/01/teori-konsentrasi-belajar.html


Dokumen yang terkait

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 75

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI, MEDIA PEMBELAJARAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MATA PELAJARAN IPS TERPADU PADA SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 23 91

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN SURAT KABAR DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 PAGELARAN TAHUN AJARAN 2012/2013

0 6 101

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII A SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015

3 16 60

ANALISIS FAKTOR FAKTOR KESIAPAN SISWA DALAM BELAJAR PADA KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016

2 25 181

PENGARUH KESIAPAN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PER

0 6 197

PENGARUH PEMANFAATAN VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PERAKITAN KOMPUTER KELAS X MULTIMEDIA SMK PALEBON

2 40 178

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

3 16 92

PENGARUH MEDIA MICROSOFT OFFICE POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI KELAS IV

0 8 8

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD

1 1 8