Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode Eksperimen pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013 2014

(1)

PENING SIS PROGRA PR GKATAN P EKSPERI SWA KELA MAG un Pro AM SARJAN ROGRAM S FAKULT PRESTASI IMEN PAD AS V SD NE GELANG T

Diajukan ntuk Mempe gram Studi

NA (S1) KE STUDI PE JURUSA TAS KEGU UNIVERS Y BELAJAR DA MATER EGERI DA TAHUN PE SKRIP

n sebagai Sa eroleh Gelar Pendidikan Disusun O Siti Mutia 1011320 EPENDIDIK NDIDIKA AN ILMU P URUAN DA SITAS SAN

YOGYAKA 2013

R IPA MEN RI PERUB ANUREJO ELAJARAN

PSI

alah Satu Sy r Sarjana Pe n Guru Seko

Oleh: ah 034

KAN BAGI G N GURU S PENDIDIK AN ILMU NATA DHA ARTA 3 NGGUNAK BAHAN BE 1 MERTO N 2013/201 yarat endidikan olah Dasar GURU DAL SEKOLAH KAN PENDIDIK ARMA KAN METO ENDA OYUDAN, 4 LAM JABAT H DASAR KAN ODE TAN


(2)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA

SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh: Siti Mutiah

101132034

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2013


(3)

ii SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA

SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Disusun oleh: SITI MUTIAH NIM: 101132034 Telah disetujui oleh:

Pembimbing ,


(4)

iii SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA

SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Disusun oleh: SITI MUTIAH NIM: 101132034

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada tanggal, 2014

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

Nama lengkap Tanda Tangan

Ketua : Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A. ... Sekretaris : Catur Rismiati,S.Pd.,M.A.,Ed.D. ... Anggota 1 : Drs. Puji Purnomo, M.Si. ... Anggota 2 : Drs. Y.B. Adimassana, M.A ... Anggota 3 : Drs. Paulus Wahana, M.Hum ...

Yogyakarta, 24 Februari 2014

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Dekan,


(5)

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

K esalahan dan kekeliruan itu manusiawi tapi orang yang

mempertahankan kesalahan sama dengan setan ( K aisar

Agustus).

Jangan berhenti berupaya ketika menemui kegagalan karena

kegagalan adalah cara Allah SW T mengajari kita tentang

arti kesungguhan.

Skripsi ini saya persembahkan pada orang tuaku, suamiku,

anakku, keluargaku, dan teman-temanku tercinta.


(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan pada daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Januari 2014 Penulis


(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : SITI MUTIAH

NIM : 101132034

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan karya ilmiah saya yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 27 Januari 2014 Yang menyatakan


(8)

vii ABSTRAK

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN BENDA

SISWA KELAS V SD NEGERI DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Oleh: SITI MUTIAH NIM: 101132034

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 tentang materi perubahan benda dengan menggunakan metode eksperimen tahun pelajaran 2013/2014 yang ditandai dengan peningkatan rata-rata nilai ulangan dan persentase siswa yang mencapai KKM.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 23 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar pada mata pelajaran IPA tentang materi perubahan benda. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan tes tertulis. Analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

Penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 tentang materi perubahan benda dengan menggunakan metode eksperimen tahun pelajaran 2013/2014 ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut a) Persiapan alat dan bahan, b) Pemberian petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus dilaksanakan selama eksperimen, c) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/ pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis dan d) Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Danurejo 1. Hal ini dapat dilihat pada hasil prestasi belajar siswa yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian. Pada kondisi awal, berdasarkan data siswa pada tahun ajaran 2012/2013 rata-rata nilai siswa adalah 60 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 40%. Setelah dikenai tindakan menggunakan metode eksperimen pada siklus I, rata-rata nilai dan persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa kelas V tahun pelajaran 2013/2014 meningkat menjadi 89 dan persentase siswa yang memenuhi KKM menjadi 100%. Sedangkan siklus 2 rata-rata nilai siswa mencapai 92 dengan persentase siswa yang memenuhi KKM sebesar 100%.


(9)

viii ABSTRACT

THE INCREASE OF SCIENCE LEARNING ACHIEVEMENT USING EXPERIMENT METHOD ON THE MATERIAL CHANGE OF OBJECT

FOR THE FIVE GRADE STUDENTS OF ELEMENTARY SCHOOL DANUREJO 1 MERTOYUDAN, MAGELANG

ACADEMIC YEAR OF 2013/2014 By:

SITI MUTIAH NIM: 101132034

This research aims to find out the enhancement students’s science learning achievement using experiment method on the material change of object in the fifth grade students of SDN Danurejo 1 in academic year 2013/2014 which is marked with the escalation of the examination score average, and the student percentage that reach the KKM.

This research is a Classroom Action Research (CAR). The subject of this research is the five grade students of SDN 1 Danurejo 1 in academic year 2013/2014. This class consists of 23 students. The object of this research is learning achievement in force can change the motion of an object. Technique of data collection are written test. Method of data analysis is descriptive quantitative. This research consists of two cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and reflection.

Using experiment method in order to find out he enhancement students science learning achievement on the material change of object in the fifth grade students of SDN Danurejo 1 in academic year 2013/2014 could be implemented by the following steps a) Preparation of tools and materials, b) Giving instructions about the must-do tasks during experiment, c) Implementation by using arranged work sheets / experiment guidance sistematically and d) Strengthening the results of experiments by discussion, interview and/or tasks.

The result showed that using experiment method in order to find out he enhancement students science learning achievement on the material change of object in the fifth grade students of SDN Danurejo 1. It could be seen through students’s learning achievement during research. In the initial condition based on student’s examination score in academic year of 2012/2013 was 60 and the percentage of students who reached the KKM was 40%. After using experiment method in the first cycle, the average of examination score and percentage of student’s who reached the KKM could increase. Student’s of fifth grade in the academic year of 2013/2014’s score average increase to 89 and the percentage of student’s who reached KKM is 100%. While in the second cycle, the average of examination score reached 92 and the percentage of students who reached the KKM is 100%.


(10)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai jika tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., SS., BST., M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Y.B Adimassana, M.A., selaku koordinator Program Sarjana (S1) Kependidikan Guru dalam Jabatan Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Puji Purnomo M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Isnadiyah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Danurejo 1, yang memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di kelas.

6. Siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 yang telah bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.


(11)

x

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti lain.

Yogyakarta, 27 Januari 2014 Penulis


(12)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 2

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Pemecahan Masalah ... 3

E. Batasan Pengertian ... 3

F. Tujuan Penelitian . ... 4


(13)

xii BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian yang Relevan ... 6

B. Prestasi Belajar ... 7

C. Metode Eksperimen ... 9

D. IPA ... 13

E. Kerangka Pikir ... 15

F. Hipotesis Tindakan. ... 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 17

B. Setting Penelitian ... 18

C. Rencana Tindakan ... 19

D. Instrumen Penelitian ... 23

E. Validitas Instrumen Penelitian ... 24

F. Teknik Pengumpulan Data ... 28

G. Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31

1. Proses ... 31

2. Hasil ... 45

B. Pembahasan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 49

B. Saran ... 50


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Penelitian ... 19

Tabel 2. Peubah dan Instrumen Penelitian ... 23

Tabel 3. Rincian Pemberian Skor Soal Evaluasi ... 23

Tabel 4. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ... 24

Tabel 5. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ... 25

Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 26

Tabel 7. Penghitungan Validitas Soal Siklus I ... 26

Tabel 8. Penghitungan Validitas Soal Siklus II ... 27

Tabel 9. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ... 30

Tabel 10. Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ... 45


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 17 Gambar 2. Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas ... 46 Gambar 3. Peningkatan Capaian KKM ... 47


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 53

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 55

Lampiran 3. Ringkasan Materi ... 67

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 69

Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus ... 82

Lampiran 6. Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran ... 86

Lampiran 7. Data Prestasi Belajar Siswa ... 98

Lampiran 8. Hasil Kerja Siswa ... 100

Lampiran 9. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian di SD ... 104

Lampiran 10. Foto-foto ... 106


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

IPA merupakan mata pelajaran yang mempelajari alam semesta secara sistematis. IPA mengajarkan siswa mengetahui kejadian-kejadian di alam. Pembelajaran IPA sangat penting sehingga dalam pembelajaran IPA dikondisikan siswa selalu aktif untuk ingin tahu terhadap permasalahan alam sekitar.

Salah satu materi IPA SD adalah perubahan benda. Di lingkungan sekitar kita banyak sekali benda-benda yang berubah bentuk. Perubahan-perubahan pada benda tersebut dapat kita amati untuk mengetahui sifat benda sebelum dan sesudah perubahan.

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) menuntut guru untuk menyajikan pembelajaran yang memungkinkan siswa aktif dan melakukan kerja ilmiah. Guru harus lebih kreatif memilih metode yang sesuai dengan materi dan karakter siswa. Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran yang memberi kesempatan siswa untuk aktif dalam melakukan percobaan untuk mengetahui informasi yang akan diketahuinya.

Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan bahwa siswa kelas V pada materi perubahan benda mengalami masalah. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi banyak siswa yang berda di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dan rendahnya rata-rata kelas. KKM mata pelajaran IPA tahun pelajaran 2012/2013 yaitu 65, sedangkan tahun 2013/2014 yaitu 66. Nilai


(18)

rata-rata kelas pada materi tersebut adalah 60, dengan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM 40% yaitu 10 anak dari 25 siswa.

Peneliti menduga metode pembelajaran yang selama ini digunakan kurang memberi kesempatan kepada siswa. Siswa belum melakukan percobaan terhadap materi perubahan benda. Pembealajaran selama ini cenderung menggunakan metode ceramah tanpa pembuktian secara langsung sehingga siswa tidak mengalami proses eksperimen dan menemukan sendiri fakta dari materi tersebut.

Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti mencoba meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen memberi kesempatan pada anak untuk menyelidiki sesuatu guna menemukan informasi dari materi yang ingin diketahuinya. Siswa akan lebih aktif dan informasi yang didapat akan lebih dimengerti. Dengan demikian, peneliti berharap metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya akan membahas mengenai prestasi belajar siswa pada kompetensi dasar 4.2 yaitu menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap.


(19)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014?

2. Apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014?

D. Pemecahan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan rumusan masalah, masalah prestasi belajar siswa mengenai perubahan benda akan diatasi dengan pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen.

E. Batasan Pengertian

Berikut ini merupakan batasan pengertian yang peneliti ambil.

1. Prestasi belajar adalah hasil belajar siswa setelah siswa melakukan kegiatan belajar yang diukur menggunakan tes.

2. Metode eksperimen adalah metode pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan, menyelidiki dan menemukan informasi-informasi yang ingin diketahuinya.


(20)

F. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

2. Untuk mengetahui apakah penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

G. Manfaat Penulisan

Penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penggunaan metode eksperimen dalam proses belajar mengajar IPA, antara lain:

1. Peneliti

Memperoleh pengalaman dalam melakukan PTK khususnya menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

2. Siswa

Memberikan pengalaman mempelajari perubahan benda dengan menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.


(21)

3. Sekolah

Menambah bahan bacaaan terkait dengan PTK khususnya menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

4. Prodi

Menambah bahan bacaaan terkait dengan PTK khususnya menggunakan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.


(22)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan beberapa hasil penelitian yang relevan.

1. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Martini Dwi Purnama tahun 2009 dengan judul “Penerapan pakem dengan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi benda dan sifatnya di kelas V SDN Kebonsari 4 Kota Malang”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan minat siswa dari aspek proses selama berlangsung kegiatan pembelajaran melalui lembar aktifitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II sebesar 23.8 dari 56,8 menjadi 80,6 dengan skor maksimal 100%. Kemudian adanya peningkatan hasil belajar siswa dari aspek pemahaman sebelum penerapan tindakan dan sesudah penerapan tindakan sebesar 29% dari 67.8 menjadi 78.

2. Penelitian yang dilakukan oleh saudara Joko Purnomo tahun 2012 program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Metode Eksperimen Pada Materi Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bakung, Klaten Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan metode eksperimen minat siswa meningkat, dari kondisi awal menunjukkan rata-rata minat siswa adalah 8,03 mengalami peningkatan siklus I menjadi 11,20 dan siklus II menjadi 14,08 dengan


(23)

dari data kondisi awal siswa pada tahun pelajaran 2010/2011 dengan nilai rata-rata siswa 61,21 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 36,36%. Setelah dikenai tindakan pada siklus I, nilai rata-rata siswa kelas V tahun pelajaran 2011/2012 meningkat menjadi 73,95 dari yang semula 61,21. Peningkatan nilai rata-rata siswa dari kondisi awal ke siklus I meningkat sebesar 12,74%. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebesar 72,73% dari kondisi awal yang semula 36,36%. Kemudian dilanjutkan tindakan pada siklus II dengan menggunakan metode eksperimen sehingga dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas menjadi 80,02. Peningkatan nilai rata-rata-rata-rata siswa dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 6,07%. Sedangkan persentase siswa yang mencapai KKM pada siklus II sebesar 84,85%. Peningkatan persentase siswa yang mencapai KKM dari siklus I ke siklus II meningkat sebesar 12,12%.

Dari penelitian-penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Atas dasar itu peneliti akan menggunakan metode eksperimen di SD.

B. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar Purnomo (2008: 369). Sudjana menambahkan bahwa prestasi belajar


(24)

adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah Sudjana (1996: 203). Suratinah Tirtonegoro (1984:43) menyatakan prestasi belajar adalah pencapaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar siswa yang diperoleh dengan cara tes maupun non tes. Hasil tersebut merupakan cerminan anak sesudah mengalami proses belajar. Aspek belajar ada 3 macam yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Banyak hal yang mempengaruhi prestasi belajar. Syah Muhibbin (1995: 132) menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar siswa. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 macam yaitu sebagai berikut:

1. Faktor internal (faktor dari siswa)

a. Aspek fisiologis yaitu berkenaan dengan kondisi umum jasmani, tonus/tegangan otot, organ-organ seperti tingkat kesehatan indera pendengaran dan indera penglihatan.

b. Aspek psikologis yaitu intelegensi, sikap, bakat, minat, dan motivasi . 2. Faktor eksternal siswa dapat dibagi menjadi dua macam yaitu

a. Faktor lingkungan social meliputi guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dan faktor lingkungan siswa meliputi masyarakat


(25)

siswa tersebut.

b. Faktor lingkungan nonsosial meliputi gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

c. Faktor pendekatan belajar yaitu suatu upaya belajar siswa dengan menggunakan berbagai strategi dan metode belajar. Penggunaan metode yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Metode Eksperimen

1. Pengertian Metode Eksperimen

Jusuf Djajadisastra (1981:10) mengemukakan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada murid untuk menemukan sendiri sesuatu fakta yang diperlukannya atau ingin diketahuinya. Metode eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah, 2006: 84).

Dari pengertian metode eksperimen di atas, peneliti menyimpulkan bahwa metode eksperimen adalah suatu metode mengajar yang mengajak siswa untuk melakukan percobaan guna mengetahui informasi yang ingin diketahuinya.


(26)

2. Pelaksanaan Metode Eksperimen

Pelaksanaan metode eksperimen dikemukakan oleh Djajadisastra (1982: 11-12) sebagai berikut:

a. Kegiatan guru

1) Menetapkan tujuan eksperimen.

2) Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.

3) Memberikan penjelasan tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan

4) Mengecek apakah semua siswa sudah memperhatikan semua alat dan petunjuk.

5) Meminta murid untuk meyiapkan catatan untuk mencatat seluruh proses eksperimen.

6) Menyuruh para siswa untuk memulai eksperimen.

7) Selama eksperimen berlangsung, guru berkeliling dan mengamati siswa

8) Melakukan diskusi mengenai apa yang ditemukan siswa.

9) Meminta siswa menyimpulkan dan membuat laporan mengenai eksperimen yang telah dilakukan dan menyerahkan kepada guru untuk diperiksa.

b. Kegiatan siswa

1) Siswa mendengarkan semua petunjuk guru dengan baik dan cermat.


(27)

mencatat hal penting atau laporan.

3) Menerima dan mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam eksperimen.

4) Menjaga alat-alat dan memperlakukan dengan hati-hati agar tidak rusak, jatuh atau menimbulkan bahaya, baik bagi dirinya maupun orang lain.

5) Pada saat eksperimen dilakukan, memperhatikan dengan teliti dan cermat segala proses yang sedang berlangsung. Mencatat seluruh proses dan bila ada hal yang tidak dimengerti, segera bertanya kepada guru.

6) Setelah mencuci tangan setelah selesai melakukan eksperimen, lebih-lebih bila telah menggunakan zat-zat yang mungkin mengandung racun atau membahayakan kesehatan bila termakan. 7) Menyelesaikan laporan.

8) Mengikuti diskusi.

3. Langkah-langkah Metode Eksperimen

Anitah (2007:5-29) mengemukakan agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik maka penggunaan metode eksperimen dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mempersiapkan alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam eksperimen


(28)

b. Memberikan petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus dilaksanakan selama eksperimen

c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis sehingga siswa dalam pelaksanaannya tidak banyak mendapat kesulitan dan membuat laporan

d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas

4. Kelebihan dan kekurangan metode eksperimen

Jusuf Djajadisastra (1981:16-17) menyatakan kebaikan atau keuntungan metode eksperimen adalah sebagai berikut:

a. Meniadakan kemungkinan timbulnya verbalisme

b. Mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau kejadian

c. Karena mengamati sendiri suatu proses atau kejadian, maka menjadi benar-benar yakin akan hasil atau sesuatu proses

d. Menjadi lebih bersikap hati-hati, teliti, mampu berpikir analitis, dan tidak begitu saja percaya pada “kata orang”

e. Sesuai dengan perkembangan siswa yang selalu tertarik pada realitas atau obyek-obyek yang nyata dari alam sekitarnya

f. Sesuai dengan jiwa anak yang selalu mengadakan eksplorasi (penjelajahan) untuk menemukan hal-hal yang baru baginya


(29)

inovatif (mencari sesuatu yang baru, hasrat menemukan sesuatu yang baru)

h. Memupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah, yaitu suatu sikap hidup untuk memahami sesuatu melalui data yang dapat dikumpulkan, melakukan percobaan, dan menarik kesimpulan

i. Membangkitkan hasrat ingin tahu pada anak

j. Memperkaya pengalaman dan meningkatkan ketrampilan

D. IPA

1. Hakekat IPA

Srini (2001:1) mengemukakan bahwa Ilmu Penegtahuan Alam adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Ilmu pengetahuan Alam menawarkan cara-cara untuk dapat memahami dan mempelajari kejadian-kejadian yang ada di alam dan supaya dapat hidup di dalam alam. Susanto, Ahmad menambahkan IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur, dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan (2013: 167). Dari pengertian di atas IPA merupakan ilmu yang mempelajari kejadian-kejadian di alam.


(30)

2. Kompetensi Dasar

Materi perubahan benda merupakan salah satu bagian dalam pembelajaran IPA. Siswa diharapkan mampu mengetahui benda sebelum dan sesudah mengalami perubahan. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan pada benda yaitu pemanasan, pendinginan, pembakaran, pencampuran dengan air, pembusukan, dan perkaratan (Haryanto, 2004: 98).

a. Pemanasan

Air dalam panci akan menjadi cairan yang bergejolak jika dipanaskan, hal tersebut disebut mendidih. Es yang berwujud padat, tetapi jika dipanaskan akan berubah menjadi air yang berwujud cair. Wujud air dapat berubah menjadi gas jika dipanaskan. Jadi pemanasan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud padat dapat berubah menjadi cair. Wujud cair dapat berubah menjadi gas.

b. Pendinginan

Pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud. Wujud cair dapat berubah menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi cair.

c. Pembakaran

Kertas yang dibakar dapat berubah bentuk menjadi arang. Warna kertas yang semula putih berubah menjadi hitam. Bentuk kertas yang berupa lembaran berubah menjadi arang. Kertas yang lebih keras berubah menjadi arang yang rapuh dan baunya juga berbeda. Jadi,


(31)

warna, kekerasan, kelenturan, dan bau. d. Pencampuran dengan air

Semen yang dicampur air yang mula-mula menjadi cairan yang keras lama-lama semen akan memadat. Semen yang bersifat lunak menjadi semen yang keras.

e. Pembusukan

Buah yang dibiarkan diudara yang terbuka lama-kelamaan akan mengalami proses pembusukan. Proses tersebut dapat diamati dari warna buah yang semakin kecokelatan, semakin lunak, dan bau yang busuk. Jadi, pembusukan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.

f. Perkaratan

Logam yang terkena air lama kelamaan akan mengalami proses perkaratan. Warna besi berubah menjadi kecokelatan dan mudah rapuh. Jadi, perkaratan dapat menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekerasan.

E. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA bukan hanya menghafal informasi yang diberikan guru. Siswa harus aktif ikut serta dalam proses pembelajaran demi memahami materi secara mendalam. Metode eksperimen memudahkan siswa memahami dan mempelajari materi. Siswa melakukan percobaan untuk menemukan


(32)

informasi tentang proses perubahan benda tersebut. Informasi yang ditemukan siswa akan lebih bermakna sehingga akan mudah dipahami siswa. Dengan demikian penggunakan metode eksperimen diharapkan agar meningkatkan prestasi belajar siswa.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, dirumuskan hipotesis tindakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri I Danurejo, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Persiapan alat dan bahan

b. Pemberian petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus dilaksanakan selama eksperimen

c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/ pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis

d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas

2. Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri I Danurejo, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/ 2014.


(33)

17 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Zainal, dkk, 2009: 3). Susilo (2007: 19-24) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui empat langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur ulang atau siklus yaitu sebagai berikut:

B.

Siklus 1 Siklus 2

Gambar 1 Siklus dalam PTK Perencanaan

Tindakan

Observasi Refleksi

Perencanaan

Tindakan

Observasi Refleksi


(34)

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan kegiatan awal dari setiap siklus. Kegiatan perencanaan meliputi identifikasi masalah, analisis masalah, dan perumusan masalah.

2. Pelaksanaan/tindakan

Implementasi tindakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang sudah disusun.

3. Pengamatan/observasi

Kegiatan mengamati aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Hasil observasi dijadikan bahan pertimbangan untuk melakukan refleksi dan revisi untuk menyusun rencana dan tindakan selanjutnya.

4. Refleksi

Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk evaluasi yang dilakukan guru dan tim pengamat. Berdasarkan hasil refleksi peneliti akan menentukan perencanaan langkah selanjutnya.

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini diadakan di Sekolah Dasar Negeri Danurejo 1 yang terletak di desa Danurejo, Mertoyudan, Magelang.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah Siswa SD Negeri Danurejo 1 tahun pelajaran 2013/2014 kelas VA yang berjumlah 23 siswa.


(35)

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar dengan menggunakan metode eksperimen pelajaran IPA materi perubahan benda siswa kelas VA SD Negeri Danurejo 1 tahun pelajaran 2013/2014.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 8 bulan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 yakni bulan Agustus-Maret2014.

Tabel 1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Agustus Septem Okt Nov Des Jan Feb Maret 1 Observasi pra penelitian

2 Penyusunan Proposal

3 Permohonan izin penelitian

4 Pengumpulan data

5 Pengolahan data

6 Penyusunan laporan

7 Ujian skripsi

8 Revisi

C. Rencana Tindakan 1. Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala SD Negeri Danurejo 1 b. Mengamati daftar nilai siswa tahun sebelumnya

c. Melakukan observasi pada siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 mata pelajaran IPA


(36)

d. Menyusun proposal penelitian.

e. Mengkaji standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokoknya.

f. Menyusun perangkat pembelajaran (silabus, RPP, LKS, dan soal). g. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di

kelas, misalnya media/alat peraga.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut:

a. Siklus I

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.

1) Rencana Tindakan

Peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan kunci jawaban, media, alat dan bahan percobaan, membagi siswa dalam kelompok.

2) Pelaksanaan Tindakan Siklus I

a) Menyampaikan kompetensi dasar, indikator, tujuan yang akan dicapai dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

b) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang rancangan atau petunjuk kegiatan yang akan dilakukan.


(37)

c) Siswa melaksanakan kegiatan percobaan yang ada di dalam LKS secara berkelompok (masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang).

d) Siswa membuat laporan hasil percobaan yang ada dalam LKS. e) Siswa melakukan presentasi hasil laporan kegiatan yang telah

dibuat. Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran (siklus I pertemuan kedua).

3) Observasi

Peneliti bersama tim pengamat melakukan pengamatan terhadap proses belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen.

4) Refleksi

Peneliti berefleksi setelah proses pembelajaran selesai. Selama proses refleksi peneliti dibantu tim pengamat untuk berefleksi bersama untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan selama proses berlangsung.

b. Siklus II

Siklus ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dimana setiap pertemuan beralokasikan 2 JP.

1) PerencanaanTindakan

Peneliti memperbaiki RPP, LKS berdasarkan hasil refleksi. Selanjutnya melanjutkan pembelajaran siklus I dan diakhiri dengan ulangan atau tes di akhir siklus II.


(38)

2) Pelaksanaan Siklus II

a) Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang rancangan atau petunjuk kegiatan yang akan dilakukan.

b) Siswa melaksanakan percobaan yang ada di dalam LKS secara berkelompok (masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang).

c) Siswa membuat laporan dari hasil kegiatan yang telah dilakukan.

d) Siswa melakukan presentasi laporan kegiatan percobaan secara bergantian di depan kelas.

e) Mengadakan tes atau evaluasi pembelajaran (siklus II pertemuan kedua).

3) Observasi

Peneliti bersama tim pengamat melakukan pengamatan terhadap proses belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen.

4) Refleksi

Peneliti berefleksi selama proses mengajar. Selama proses refleksi peneliti dibantu tim pengamat untuk berefleksi bersama untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen berhasil mencapai target akhir yang direncanakan.


(39)

D. Instrumen Penelitian

Peubah dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Data mengenai prestasi belajar diperoleh menggunakan tes. Tes yang digunakan peneliti berbentuk tes tertulis yaitu pilihan ganda. Soal yang diberikan siswa setiap siklusnya berjumlah 20 soal. Setiap soal mempunyai skor satu jika benar dan skor nol jika salah. Berikut indikator, cara memperoleh data dan juga instrumen yang digunakan.

Tabel 2: Peubah dan Instrumen Penelitian

No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen 1 Prestasi

belajar siswa

1) Rata-rata nilai ulangan 2) Persentase

jumlah siswa yang mencapai KKM

Nilai tes

Tes tertulis Lembar tes/ ulangan siswa

Tabel 3. Rincian Pemberian Skor Siklus I dan Siklus II

No Jenis Soal Jumlah Soal Skor Maksimal Tiap Soal

Jumlah skor maksimal

1 Tes objektif 20 1 20


(40)

E. Validitas Perangkat Pembelajaran dan Penelitian

Masidjo (1995:242) berpendapatbahwa validitas suatu tes adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas ditempuh melalui expert judgement dan empiris. Expert Judgement yaitu ditempuh dengan cara mengkonsultasikan perangkat pembelajaran yang sudah dibuat peneliti kepada ahli. Ahli yang dimaksud adalah guru lain yang sudah mempunyai gelar sarjana dan kepala sekolah. Sedangkan empiris yaitu digunakan untuk menguji soal evaluasi yang sudah dibuat peneliti.

1. Perangkat pembelajaran

Di bawah ini adalah hasil validasi instrumen pembelajaran meliputi silabus, RPP, LKS, dan bahan ajar. Instrumen pembelajaran ini divalidasikan kepada 3 orang ahli yaitu 2 Kepala Sekolah, dan 1 Guru IPA. Hasil penghitungan validasi perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut :

Tabel 4. Hasil Penghitungan Validasi Perangkat Pembelajaran

No Perangkat

pembelajaran Expert judgement Hasil

1 Silabus Kepsek SD Banyurojo 4,7 Kepsek SD N Danurejo 1 4 Guru SD N Danurejo 1 4,1

Rata-rata 4,3

2 RPP Kepsek SD Banyurojo 4,6 Kepsek SD N Danurejo 1 4,1 Guru SD N Danurejo 1 4

Rata-rata 4,2

3 LKS Kepsek SD Banyurojo 4,8 Kepsek SD N Danurejo 1 4,5 Guru SD N Danurejo 1 4,4


(41)

No Perangkat

pembelajaran Expert judgement Hasil

4 Bahan Ajar Kepsek SD Banyurojo 4,8 Kepsek SD N Danurejo 1 3,2 Guru SD N Danurejo 1 4,2

Rata-rata 4,1

Tabel 5. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran

No Skor Kriteria

1 4,2-5 Sangat baik 2 3.4-4,1 Baik 3 2,6-3,3 Cukup 4 1,8-2,5 Kurang baik 5 1-1,7 Sangat kurang baik

Dari hasil skor penghitungan rata-rata validasi perangkat pembelajaran (silabus, RPP, LKS, bahan ajar) di atas, diperoleh skor rata-rata silabus adalah 4,3 dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata-rata-rata RPP adalah 4,2 dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata LKS adalah 4,6 dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata bahan ajar adalah 4,1 dengan kriteria baik. Dari penghitungan di atas, diperoleh skor rata-rata keseluruhan perangkat pembelajaran 4,3. Hasil skor penghitungan tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik, sehingga perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian.


(42)

2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Adapun kisi-kisi instrumen penelitian sebagai berikut : Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Standar Kompetensi

Kompetensi

Dasar Indikator

Tingkat Kesulitan

Mudah Sedang Sulit

4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunn ya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses

4.2 Menyimpul kan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap Siklus I

- Penyebab perubahan benda karena pemanasan - Penyebab perubahan

benda karena pendinginan - Penyebab perubahan

benda karena pembakaran

Siklus II

- Penyebab perubahan benda karena percampuran air

- Penyebab perubahan benda karena pembusukan - Penyebab perubahan

benda karena perkaratan

1, 18 3, 20 8, 14 5 6, 11 7, 14 10, 16 6, 19 4, 12, 17 2

1, 8, 10, 20 16, 19

2, 15 5, 7 9, 11, 13

3

4, 13, 15 9, 17

3. Validasi Instrumen Penelitian

Soal evaluasi sebelum diberikan ke siswa di hitung validitasnya dengan cara diujikan ke siswa sekolah lain. Peneliti memilih SD Banyurojo karena terletak dalam satu wilayah yang sama dan mempunyai akreditasi yang sama. Hasil uji empiris dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 7. Hasil Penghitungan Validasi Soal Siklus I No

soal r hitung r tabel Keputusan 1 0,14 0,361 Tidak valid->> Direvisi

2 -1,25 0,361 Tidak valid

3 0,37 0,361 Valid

4 0,36 0,361 Valid

5 -0,15 0,361 Tidak valid

6 -0,27 0,361 Tidak valid

7 0,039 0,361 Tidak valid


(43)

No

soal r hitung r tabel Keputusan 9 0,31 0,361 Tidak valid->> Direvisi 10 -0,043 0,361 Tidak valid 11 0,35 0,361 Tidak valid->> Direvisi

12 -0,19 0,361 Tidak valid

13 0 0,361 Tidak valid

14 0,34 0,361 Tidak valid->> Direvisi 15 0,33 0,361 Tidak valid->> Direvisi

16 0,42 0,361 Valid

17 0,25 0,361 Tidak valid->> Direvisi 18 0,19 0,361 Tidak valid->> Direvisi 19 0,14 0,361 Tidak valid->> Direvisi

20 0,48 0,361 Valid

21 0,048 0,361 Tidak valid

22 0,40 0,361 Valid

23 0,14 0,361 Tidak valid->> Direvisi

24 0,39 0,361 Valid

25 0,47 0,361 Valid

26 0,40 0,361 Valid

27 0,39 0,361 Valid

28 0,42 0,361 Valid

29 -0,11 0,361 Tidak valid

30 0,30 0,361 Tidak valid->> Direvisi

Tabel 8. Hasil Penghitungan Validasi Soal Siklus II No

soal r hitung r tabel Valid/tidak valid

1 0,37 0,361 Valid

2 0,30 0,361 Tidak valid->> Direvisi 3 -0,02 0,361 Tidak valid

4 0,37 0,361 Valid

5 -0,08 0,361 Tidak valid

6 0,40 0,361 Valid

7 -0,13 0,361 Tidak valid

8 0,34 0,361 Tidak valid->> Direvisi 9 0,20 0,361 Tidak valid->> Direvisi 10 0,34 0,361 Tidak valid->> Direvisi 11 0,26 0,361 Tidak valid->> Direvisi 12 0,06 0,361 Tidak valid

13 0,16 0,361 Tidak valid->> Direvisi 14 0,29 0,361 Tidak valid->> Direvisi


(44)

No

soal r hitung r tabel Valid/tidak valid 15 0,33 0,361 Tidak valid->> Direvisi 16 0,10 0,361 Tidak valid->> Direvisi 17 0,086 0,361 Tidak valid

18 0,32 0,361 Tidak valid->> Direvisi 19 0,08 0,361 Tidak valid

20 -0,04 0,361 Tidak valid

21 0,1 0,361 Tidak valid->> Direvisi 22 -0,16 0,361 Tidak valid

23 0,28 0,361 Tidak valid->> Direvisi 24 0,15 0,361 Tidak valid->> Direvisi 25 0,17 0,361 Tidak valid->> Direvisi 26 0,31 0,361 Tidak valid->> Direvisi 27 -0,08 0,361 Tidak valid

28 0,15 0,361 Tidak valid->> Direvisi 29 -0,05 0,361 Tidak valid

30 0,01 0,361 Tidak valid

Dari hasil penghitungan validitas I pada soal siklus I dan soal siklus II di atas, soal-soal yang valid digunakan untuk soal evaluasi dalam penelitian. Soal yang tidak valid kemudian direvisi untuk melengkapi indikator pada kisi-kisi soal. Soal yang tidak valid direvisi dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing sehingga mendapatkan validasi berdasarkan expect judgement.

F. Teknik Pengumpulan Data

Tes hasil belajar diperlukan untuk mengukur prestasi belajar dengan menggunakan metode eksperimen. Data untuk prestasi belajar diperoleh melalui tes tertulis. Tes ini dilaksanakan setelah siklus I dan siklus II.


(45)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data atau informasi yang dikumpulkan, kemudian dianalisis dalam panelititan ini.

Analisis data mengenai prestasi belajar dengan cara membandingkan skor hasil evaluasi keadaan awal, siklus I, dan siklus II sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

1. Cara menghitung peningkatan prestasi belajar Kognitif

a. Penskoran

Jawaban benar = 1 Jawaban salah = 0

b. Menghitung jumlah skor tiap siswa

c. Menghitung nilai setiap siswa dengan rumus:

d. Menghitung Nilai Rata-rata

Ket : ∑N = Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa n = Jumlah seluruh siswa

Nilai Akhir = jumlah skor setiap siswa x 5

Nilai rata-rata (N) =

n N


(46)

e. Menghitung persentase siswa yang telah mencapai KKM, dengan rumus:

Berikut kriteria keberhasilan yang diharapkan peneliti: Tabel 9. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa

No Peubah Indikator

Kriteria Keberhasilan Kondisi

awal

Akhir siklus 1

Akhir siklus 2 1 Prestasi

belajar siswa

 Rata-rata nilai ulangan

 Persentase jumlah siswa yang

mencapai KKM

60

40%

70

60%

80

80% Persentase = Jumlah siswa yang mencapai KKM x 100% Jumlah Siswa


(47)

31 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Proses (PTK)

a. Siklus I

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan yaitu tanggal 20 dan 21 November 2013 dengan materi perubahan benda karena pemanasan dan perubahan benda karena pendinginan. Siklus I, siswa dibagi dalam kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa.

1) Perencanaan

Peneliti dalam Siklus I untuk menilai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA, peneliti amenyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan kisi-kisi yang sudah divalidasi oleh ahli. Peneliti menyiapkan alat dan bahan yang digunakan untuk pertemuan pertama yaitu tabung elemeyer, air, alat pembakar, spirtus, korek api, dan es. Untuk pertemuan dua Siklus I perubahan benda karena pembakaran, peneliti menyiapkan bahan dan alat yaitu plastik, lilin, lidi, korek api dan kertas.

2) Pelaksanaan a) Pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 20 November 2013. Materi perubahan benda karena pemanasan dan perubahan benda


(48)

karena pendinginan. Langkah-langkah pembelajaran sudah ada pada RPP.

Siswa datang lebih awal sebelum pelajaran dimulai untuk menghafal juz amma yang dilaksanakan setiap pagi di sekolah. Sebelum masuk kelas, siswa berbaris terlebih dahulu di depan kelas dan ketua kelas menyiapkan barisan. Kemudian setelah masuk kelas, salah satu siswa memimpin doa dan selanjutnya salam ABITA yaitu Abita Abita Abita Merah Putih Ya. ABITA singkatan dari Aku Bangga Indonesia Tanah Airku dipimpin oleh ketua kelas.

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan absensi kepada siswa. Guru membangkitkan semangat siswa dengan cerita yang terkait dengan materi. Ketika guru bercerita siswa belum antusias dan masih ada yang belum fokus dengan perubahan benda sebagai apersepsi. Kemudian dari apersepsi tersebut guru dan siswa bersama-sama merumuskan masalah dan hipotesis. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan inti guru membagi Lembar Kerja dalam kelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4 dan 5 siswa. Selanjutnya diberi LKS, kemudian siswa duduk dalam kelompok sesuai dengan nama kelompok. Ketika mengatur


(49)

tempat duduk, siswa masih bingung dalam pengaturan kelompok. Perwakilan setiap kelompok mengambil alat dan bahan percobaan yaitu tabung elemeyer, air, alat pembakar, spirtus, korek api dan es. Selanjutnya siswa dalam kelompok melakukan percobaan perubahan benda karena pemanasan dan pendinginan sesuai petunjuk LKS.

Siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan mengambil kesimpulan dalam kelompok. Guru berkeliling mengamati siswa serta memberikan motivasi dan mengarahkan siswa. Dalam kelompok masih ada beberapa siswa yang pasif dan belum bisa bekerja sama dalam kelompok. Setelah semua kelompok selesai diskusi, dilanjutkan persentasi perwakilan setiap kelompok di depan kelas. Ketika persentasi di depan kelas siswa masih kelihatan malu-malu dan belum ada kesadaran untuk mewakili kelompoknya. Akhirnya guru menunjuk kelompok II untuk presentasi di depan kelas. Ketika persentasi siswa melaporkan hasil diskusinya. Kelompok lain dipersilahkan memberi tanggapan mengenai kesimpulan dari kelompok II.

Seusai presentasi kelompok, alat dan bahan percobaan pertama dikumpulkan dilanjutkan dengan mengambil alat dan bahan percobaan kedua yaitu plastik, lilin, lidi, korek api dan kertas. Dalam pengambilan alat siswa masih kelihatan belum


(50)

terlatih, kelihatan ragu. Tapi ada kelompok yang sudah punya inisiatif untuk mengambil bahan dan alat sendiri tanpa diperintah. Setelah semua siswa mengambil bahan dan alat guru mengecek alat dan bahan. Selanjutnya mereka melakukan eksperimen mengenai perubahan benda karena pembakaran ada yang menghidupkan korek siswa lain memegang kertas untuk dibakar, lilin, lidi dan plastik secara bergantian.

Siswa berdiskusi bersama untuk menarik kesimpulan. Dalam diskusi guru mengingatkan untuk semua anggota kelompok aktif menyampaikan pendapat. Ada pula yang mencoba membaca buku sumber. Selesai menarik kesimpulan, siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas. Siswa dalam presentasi percobaan kedua ini juga belum berani maju secara sukarela. Siswa masih harus ditunjuk oleh guru. Kemudian guru menunjuk kelompok IV. Saat presentasi kelompok IV melakukan eksperimen di depan kelas dan membacakan kesimpulan kelompoknya.

Kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan bersama. Kemudian guru memberi penguat kepada siswa. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. Tapi siswa masih malu-malu untuk bertanya. Kemudian guru menjelaskan ulang. Alat dan bahan dikumpulkan ke depan kelas. Selanjutnya guru dan siswa berefleksi secara lisan.


(51)

Setelah berefleksi, siswa mengerjakan soal evaluasi. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut. Kemudian salam dan doa penutup.

b) Pertemuan 2

Pertemuan kedua, dilaksanakan tanggal 21 Nopember 2013. Pada pertemuan kedua, siswa membuktikan penyebab perubahan benda kemudian dilanjutkan mengerjakan soal evaluasi Siklus I.

Siswa sebelum masuk kelas ada pembiasaan menghafal juz ama. Setelah menghafal juz ama, siswa berbaris di depan kelas, disiapkan oleh ketua kelas. Setelah masuk kelas, ketua kelas memimpin berdoa. Dalam kegiatan awal, guru mengawali pembelajaran dengan salam, absensi kehadiran siswa dilanjutkan. Guru membangkitkan semangat siswa dengan salam ABITA supaya anak fokus pada materi pembelajaran. Dilanjutkan dengan apersepsi yaitu bertanya jawab mengenai penyebab perubahan benda karena pemanasan, pendinginan dan pembakaran. Dibimbing oleh guru siswa membuat hipotesis. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan inti, siswa dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok beranggotakan 4 dan 5 siswa. Kelompok ini sama dengan kelompok pada pertemuan pertama. Setelah dibagi


(52)

dalam kelompok, siswa kemudian mengatur tempat duduk dan meja. Setiap kelompok salah satu siswa untuk mengambil bahan dan alat. Siswa kemudian langsung melakukan percobaan untuk mengetahui penyebab perubahan benda. Mereka mengerjakan LKS sesuai petunjuk LKS. Selesai mengerjakan LKS, siswa menarik kesimpulan dalam kelompok. Setelah semua kelompok selesai maka diskusi dibawa ke kelas klasikal. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk presentasi hasil diskusinya dengan membuktikan percobaan di depan kelas. Dalam pertemuan dua ini, siswa banyak yang menawarkan diri.

Kegiatan akhir, dalam kegiatan ini siswa bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan. Guru memberi penguatan tentang penyebab perubahan benda yang baru saja dipelajari. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk bertanya jawab dan dilanjutkan refleksi secara lisan. Setelah selesai refleksi, siswa mengerjakan soal evaluasi untuk siklus I. Selesai mengerjakan soal evaluasi, kemudian guru memberi rencana tindak lanjut yaitu membuat ringkasan dan diakhiri dengan salam penutup. 3) Observasi

Saat proses pembelajaran berlangsung, guru juga melakukan observasi. Dari hasil observasi pertemuan pertama, siswa masih belum antusias, masih bingung dalam pembagian


(53)

kelompok dan pengaturan kursi dan meja siswa juga masih malu untuk menawarkan diri dalam presentasi kelas. Dalam pengambilan bahan dan alat harus disuruh guru. Dalam kelompok belum terlihat bekerja sama.

Hasil observasi pertemuan kedua, siswa sudah terlihat tidak malu dalam menyampaikan diskusi di depan kelas. Salah satu siswa dari kelompok punya inisiatif tanpa disuruh guru dan berani maju di depan kelas untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.

4) Refleksi

Siklus I pertemuan pertama ini sudah sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Metode yang digunakan membuat siswa aktif. Media alat dan bahan pun menarik. Pengaturan tempat duduk kelompok masih membuat bingung siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, ketika dibagi kelompok maka papan kelompok yang terbuat dari asturo langsung diletakkan di meja per kelompok. Dengan demikian, siswa akan mudah mencari kelompok dan akan mudah mencari kelompok dan akan mudah dalam mengatur tempat duduk. Pada saat percobaan siswa yang kurang bisa berkomunikasi sedikit demi sedikit akan bisa berkomunikasi dengan teman kelompoknya. Masih ada siswa yang belum bekerja sama dalam kelompok. Untuk mengatasi hal tersebut guru memberi arahan kepada siswa supaya ikut berpartisipasi dalam kelompok. Selain hal tersebut guru juga member motivasi kepada siswa.


(54)

Pengambilan alat dan bahan siswa belum jelas. Perwakilan dari kelompok belum ditentukan tugasnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pertemuan berikutnya dalam kelompok ada yang ditunjuk sebagai ketua. Kemudian ketua yang mengambil alat dan bahan.

Siklus I pertemuan kedua membahas mengenai penyebab perubahan benda karena pembakaran. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Alokasi waktu sesuai yang telah ditentukan. Dengan adanya media, alat dan bahan percobaan materi lebih menarik.

Hasil dari penelitian siklus I menunjukkan bahwa adanya peningkatan prestasi belajar siswa di mana nilai rata-rata siswa yang pada kondisi awal adalah 60 naik menjadi 89 pada siklus I. Dan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM naik 60% dari kondisi awal sebesar 40% menjadi 100% pada siklus I. Walaupun hasil dari siklus I telah menunjukkan adanya kemajuan, namun peneliti merasa bahwa hasil masih kurang maksimal sehingga dirasa perlu untuk melanjutkan ke siklus selanjutnya.

b. Siklus II

1) Perencanaan

Penilai pada siklus I untuk menilai prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA peneliti menyusun silabus, RPP, LKS, bahan ajar, soal evaluasi dan kisi-kisi. Kemudian alat dan bahan yang digunakan untuk pertemuan pertama yaitu jeruk baru, apel


(55)

baru, sayuran baru, tomat baru, jeruk lama, apel lama, sayuran lama, tomat lama, paku baru, plastik baru, paku lama, plastik lama, seng lama dan seng baru. Peneliti membagi siswa dalam kelompok. Peneliti berharap semua siswa dapat aktif kerja dalam kelompok dan tidak ada siswa yang hanya berdiam diri. Selanjutnya siswa melakukan eksperimen.

2) Pelaksanaan a) Pertemuan 1

Kegiatan pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Nopember 2013. Sebelum masuk kelas siswa berbaris di depan kelas. Ketua kelas menyiapkan barisan kemudian mengurutkan barisan yang paling rapi untuk masuk kelas.

Pada kegiatan awal guru membuka pelajaran dengan salam dilanjutkan dengan absensi kepada siswa. Setelah itu, guru membangkitkan semangat siswa dengan bercerita yang terkait dengan materi pembelajaran, siswa terlihat sangat tertarik dan bersemangat. Siswa juga diajak tepuk kompak agar lebih semangat. Selanjutnya guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab terkait dengan perubahan benda karena pembusukan dan perkaratan. Kemudian dari apersepsi tersebut guru dan siswa bersama-sama merumuskan masalah dan hipotesis. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.


(56)

Kegiatan inti, guru membagi siswa ke dalam kelompok yang beranggotakan 4 dan 5 siswa. Bahan kelompok sudah disiapkan di setiap meja. Siswa langsung duduk di kelompoknya masing-masing, guru membagi LKS di tiap kelompok. Kemudian perwakilan dari kelompok salah satu siswa mengambil bahan dan alat percobaan yaitu jeruk baru, apel baru, sayuran baru, tomat baru, jeruk lama, apel lama, sayuran lama, tomat lama, paku baru, plastik baru, paku lama, plastik lama, seng lama dan seng baru. Selanjutnya siswa dalam kelompok melakukan percobaan mengenai penyebab perubahan benda karena pembusukan dan perkaratan sesuai dengan petunjuk LKS. Dalam melakukan percobaan semua siswa terlihat aktif di dalam kelompok. Kemudian siswa berdiskusi mengerjakan LKS dan mengambil kesimpulan dalam kelompok. Setelah semua kelompok selesai, dilanjutkan presentasi kelompok, siswa sangat antusias. Semua siswa ingin maju ke depan untuk presentasi. Kemudian guru memilih kelompok yang mengacungkan tangan paling dulu presentasi. Guru memberi tahu kalau nanti semua siswa akan mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan.

Kelompok I mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas. Hasil jawaban dari kelompok I semua siswa setuju. Setelah selesai guru memberi penguat dengan tepuk tangan.


(57)

Selanjutnya guru menyuruh siswa setelah selesai percobaan buah yang baru bisa dimakan bersama.

Siswa melakukan percobaan kedua. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi dalam menjawab LKS. Selesai diskusi, guru memberi kesempatan pada semua siswa untuk mempresentasikan hasil di depan kelas. Semua siswa antuasias untuk menjawab pertanyaan. Akhirnya guru menunjuk kelompok II. Kelompok III maju ke depan kelas membacakan jawabannya. Selesai menjawab guru memberi penguat dengan tepuk tangan.

Siswa melakukan percobaan ketiga siswa terlihat sangat antusias. Semua siswa aktif dalam kelompok. Selesai percobaan yang ketiga dilanjut presentasi. Selesai presentasi bahan dan alat dikumpulkan. Percobaan keempat yaitu gula, semen, garam, sendok, air dan gelas. Dalam kelompok siswa sudah aktif. Guru berkeliling memberi bimbingan dan motivasi. Sebagai percobaan, keempat siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan di depan kelas untuk membacakan hasil diskusi sambil membuktikan percobaannya. Selesai presentasi bahan dan alat dibersihkan.

Kegiatan akhir, guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi. Guru kemudian memberi penguatan mengenai materi. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab mengenai materi yang belum jelas. Ketika


(58)

disuruh bertanya, tidak ada yang bertanya dan semuanya sudah jelas. Guru dan siswa bersama-sama dilanjutkan berefleksi secara lisan. Setelah berefleksi siswa mengerjakan tugas soal evaluasi diberi tindak lanjut yaitu membuat ringkasan tentang perubahan benda karena percampuran air yang telah dipelajarinya. Lalu dilanjutkan dengan salam penutup.

b) Pertemuan 2

Pertemuan kedua, dilaksanakan tanggal 26 Nopember 2013. Pada pertemuan kedua ini siswa membuktikan perubahan benda karena percampuran air kemudian dilanjut mengerjakan soal evaluasi siklus II.

Kegiatan awal, guru mengawali pembelajaran dengan salam dan absensi kehadiran siswa. Kemudian dilanjutkan tepuk kompak untuk membangkitkan semangat siswa, dilanjutkan dengan apersepsi yaitu tanya jawab tentang perubahan benda karena percampuran air. Dibimbing oleh guru, siswa merumuskan permasalahan dan membuat hipotesis. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan inti, siswa dibagi dalam kelompok. Setiap kelompok beranggotakan empat dan lima siswa. Setelah dibagi dalam kelompok siswa kemudian mencari nama kelompok dan duduk dalam kelompok. Kemudian perwakilan kelompok mengambil LKS, alat dan bahan. Siswa kemudian melakukan


(59)

percobaan. Mereka melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk LKS. Guru membimbing siswa dan melakukan percobaan. Siswa setelah melakukan percobaan membuat kesimpulan bersama-sama anggota kelompok. Setelah semua kelompok selesai maka diskusi secara klasikal. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk presentasi hasil diskusinya dengan membuktikan percobaan di depan kelas. Kelompok lain memberi tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok yang sedang presentasi, siswa berebut untuk presentasi kelas. Siswa terlihat sangat antusias.

Kegiatan akhir, siswa bersama-sama amembuat kesimpulan. Siswa kemudian diberi kesempatan untuka bertanya jawab dilanjutkan dengan refleksi. Setelah selesai refleksi, siswa mengerjakan soal siklus II. Selesai mengerjakan soal evaluasi siswa diberi tindak lanjut untuk membuat ringkasan dan diakhiri dengan salam penutup.

3) Observasi

Pembelajaran siklus I dan II lancar dengan siswa masuk semua. Semua siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Semua anggota kelompok aktif dan bekerja sama dalam kelompok. Siswa mengerjakan LKS. Setelah selesai mengerjakan LKS siswa presentasi di depan kelas. Pertemuan kedua, siswa terlihat lebih aktif dan sudah dapat menyesuaikan dengan kerja kelompok.


(60)

4) Refleksi

Siklus II pertemuan I membahas penyebab perubahan benda karena pembusukan dan perkaratan. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam kegiatan pembelajaran siswa terlihat sangat aktif dan antusias. Semua siswa terlibat dalam kelompok. Alokasi waktu sesuai dengan yang telah ditentukan.

Pertemuan kedua membahas penyebab perubahan benda karena pencampuran air. Pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Dalam kegiatan pembelajaran siswa sangat aktif dan antusias sesuai yang diharapkan.

Hasil menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen benar-benar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari siklus I sebesar 89 naik menjadi 92 pada siklus II. Sedangkan persentase jumlah siswa yang mencapai KKM juga naik dari siklus I yang semula 100% tetap berada pada posisi 100% pada siklus II. Dengan demikian target akhir siklus II lebih dimantapkan lagi ketercapaiannya sehingga penelitian dihentikan di sini.


(61)

2. Hasil Prestasi Belajar Siswa

a. Hasil prestasi belajar siswa kondisi awal, siklus I, dan siklus II

Perolehan hasil prestasi belajar siswa pada kondisi awal, siklus I dan Siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 10. Hasil Prestasi Belajar Siswa Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No Nama Kondisi Awal No. Nama Siklus I Siklus II Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket 1 HU 60 Tidak tuntas 1 BA 90 Tuntas 85 Tuntas 2 AN 50 Tidak tuntas 2 EE 90 Tuntas 90 Tuntas 3 AF 70 Tuntas 3 LR 85 Tuntas 85 Tuntas 4 AW 40 Tidak tuntas 4 MH 90 Tuntas 90 Tuntas 5 MF 60 Tidak tuntas 5 AR 90 Tuntas 95 Tuntas 6 PT 60 Tidak tuntas 6 BC 90 Tuntas 95 Tuntas 7 RC 70 Tuntas 7 DP 95 Tuntas 95 Tuntas 8 AC 70 Tuntas 8 DA 95 Tuntas 95 Tuntas 9 AK 40 Tidak tuntas 9 FS 95 Tuntas 95 Tuntas 10 IP 50 Tidak tuntas 10 LD 90 Tuntas 90 Tuntas 11 MA 70 Tuntas 11 MN 90 Tuntas 90 Tuntas 12 AA 70 Tuntas 12 NA 80 Tuntas 85 Tuntas 13 AS 70 Tuntas 13 NK 85 Tuntas 95 Tuntas 14 AB 70 Tuntas 14 RB 85 Tuntas 90 Tuntas 15 AL 50 Tidak tuntas 15 RP 85 Tuntas 90 Tuntas 16 AP 70 Tuntas 16 SP 90 Tuntas 95 Tuntas 17 AR 60 Tidak tuntas 17 WE 90 Tuntas 95 Tuntas 18 AD 70 Tuntas 18 AW 90 Tuntas 100 Tuntas 19 LC 60 Tidak tuntas 19 PA 80 Tuntas 80 Tuntas 20 LN 70 Tuntas 20 DP 95 Tuntas 90 Tuntas 21 MI 60 Tidak tuntas 21 FY 95 Tuntas 90 Tuntas 22 RM 50 Tidak tuntas 22 FA 90 Tuntas 95 Tuntas 23 NN 60 Tidak tuntas 23 BM 90 Tuntas 95 Tuntas 24 NK 60 Tidak tuntas

25 DA 50 Tidak tuntas

Rata-rata 60 Rata-rata 89 92 Capaian 40% Capaian 100% 100%


(62)

b. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

Hasil peningkatan prestasi belajar pada kondisi awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 11. Hasil Peningkatan Prestasi Belajar

No Peubah Indikator Kondisi awal

Siklus I Siklus II Target Capaian Target Capaian 1 Prestasi

belajar siswa

Rata-rata nilai ulangan

60 70 89 80 92

Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM

40% 60% 100% 80% 100%

Gambar 2 : Peningkatan Nilai Rata-rata Kelas 60

89 92

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100


(63)

Gambar 3 : Peningkatan Capaian KKM

B. Pembahasan

Pembelajaran IPA dilaksanakan pada tanggal 20, 21, 25, dan 26 November 2013. Materi yang diajarkan perubahan benda meliputi pemanasan, pembakaran, pendinginan, perkaratan, percampuran air, dan pembusukan. Pembelajaran setiap siklusnya terdapat 2 pertemuan. Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pembagian siswa secara heterogen supaya siswa yang pandai tidak mendominasi dalam kelompok.

Hasil prestasi belajar pada siklus I ini meningkat dibandingkan dengan dengan kondisi awal sebelum adanya tindakan menggunakan metode eksperimen. Dimana, kondisi awal siswa rata-rata nilai 60 dengan KKM 65 dan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 40%. Syah Muhibbin (1995: 132) menjelaskan bahwa faktor pendekatan belajar sangat

40%

100% 100%

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00%

Kondisi Aw al Siklus I Siklus II


(64)

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran yang digunakan guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Siswa mengalami peningkatan prestasi belajar setelah menggunakan metode eksperimen. Setelah menggunakan metode eksperimen nilai rata-rata siswa siklus I menjadi 89 dengan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 100% yaitu semua siswa mencapai KKM sebesar 66. Walaupun hasil yang dicapai pada siklus I sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, namun peneliti tetap melanjutkan pada siklus II supaya hasilnya lebih mantap. Pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 92 dengan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 100%.


(65)

49 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Danurejo 1 semester gasal tahun pelajaran 2013/2014, dapat disimpulkan:

1. Penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri I Danurejo, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Persiapan alat dan bahan, b) Pemberian petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus dilaksanakan selama eksperimen, c) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/ pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis dan d) Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas. Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri I Danurejo, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/ 2014.

2. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Danurejo 1. Hal ini dapat dilihat pada hasil prestasi belajar siswa yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian. Pada kondisi awal, berdasarkan data siswa pada tahun ajaran 2012/2013 rata-rata nilai siswa adalah 60 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 40%. Setelah dikenai tindakan menggunakan metode


(66)

eksperimen pada siklus I, rata-rata nilai dan persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa kelas V tahun pelajaran 2013/2014 meningkat menjadi 89 dan persentase siswa yang memenuhi KKM menjadi 100%. Sedangkan siklus 2 rata-rata nilai siswa mencapai 92 dengan persentase siswa yang memenuhi sebesar 100%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru Kelas

a. Pembelajaran IPA sebaiknya dengan metode yang mengajak siswa membuktikan secara langsung mengenai konsep materi yang diajarkan salah satunya metode eksperimen.

b. Guru diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran guna meningkatkan kualitas pembelajaran dan kinerja guru

c. Sebaiknya guru memberi motivasi pada siswa dalam kegiatan eksperimen supaya siswa lebih kompak dan percaya diri.

d. Sebaiknya guru melakukan refleksi setelah kegiatan pembelajaran. Kegiatan refleksi disarankan karena dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan guru saat mengajar.

e. Guru harus menyusun perencanaan yang matang dan terprogram termasuk pengembangan metode harus diperhatikan karakteristik siswa yang akan


(67)

memperoleh konsep dan ketrampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu

memecahkan masalah yang akan dihadapinya

2. Bagi Peneliti Lain

a. Sebagai bahan pembanding dan acuan bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian tindakan kelas selanjutnya

b. Perlu adanya penelitian-penelitian lain untuk kemajuan pembelajaran dan dunia pendidikan

c. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, obyek penelitian dapat diperluas sehingga capaian yang didapat pada penelitian benar-benar memantapkan hasil pengembangan metode eksperimen


(68)

52 Daftar Pustaka

Anitah sri. 2007. “ Strategi Pembelajaran di SD ”. Jakarta : Universitas Terbuka dalam http://renny12395.blogspot.com/2013/02/metode-eksperimen.html Diakses tanggal 27 Februari 2014 pukul 12.57 WIB.

Aqib, Zaenal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya Djajadisastra, Jusuf. 1981. Metode-metode mengajar. Bandung: Angkasa

Djamarah, Syaeful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Iskandar, Srini. M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV. Maulana.

Purnama, Martini Dwi. 2009. Penerapan pakem dengan metode eksperimen untuk

meningkatkan hasil belajar IPA materi benda dan sifatnya di kelas V SDN

Kebonsari 4 Kota Malang dalam:

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=37268.Diakses tanggal 25 Oktober 2013 pukul 13.00 WIB.

Purnomo, Joko dkk. 2008. Menjadi Ilmuwan yang Guru dan Guru yang Ilmuwan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Purnomo, Joko. 2012. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan

Metode Eksperimen Pada Materi Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bakung, Klaten Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012.

Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Sudjana. 1989. Dasar – dasar Belajar Mengajar . Bandung : Sinar Baru.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana

Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Tirtonegoro, Sutratinah. 1984. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara.


(1)

Gambar 3 : Peningkatan Capaian KKM

B. Pembahasan

Pembelajaran IPA dilaksanakan pada tanggal 20, 21, 25, dan 26 November 2013. Materi yang diajarkan perubahan benda meliputi pemanasan, pembakaran, pendinginan, perkaratan, percampuran air, dan pembusukan. Pembelajaran setiap siklusnya terdapat 2 pertemuan. Siswa dibagi dalam kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Pembagian siswa secara heterogen supaya siswa yang pandai tidak mendominasi dalam kelompok.

Hasil prestasi belajar pada siklus I ini meningkat dibandingkan dengan dengan kondisi awal sebelum adanya tindakan menggunakan metode eksperimen. Dimana, kondisi awal siswa rata-rata nilai 60 dengan KKM 65 dan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 40%. Syah Muhibbin (1995: 132) menjelaskan bahwa faktor pendekatan belajar sangat

40%

100% 100%

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00%

Kondisi Aw al Siklus I Siklus II


(2)

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Metode pembelajaran yang digunakan guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Siswa mengalami peningkatan prestasi belajar setelah menggunakan metode eksperimen. Setelah menggunakan metode eksperimen nilai rata-rata siswa siklus I menjadi 89 dengan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 100% yaitu semua siswa mencapai KKM sebesar 66. Walaupun hasil yang dicapai pada siklus I sudah menunjukkan hasil yang memuaskan, namun peneliti tetap melanjutkan pada siklus II supaya hasilnya lebih mantap. Pada siklus II nilai rata-rata siswa menjadi 92 dengan presentase jumlah siswa yang mencapai KKM sebesar 100%.


(3)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan pada siswa kelas V SD Danurejo 1 semester gasal tahun pelajaran 2013/2014, dapat disimpulkan:

1. Penggunaan metode eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri I Danurejo, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014 dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : a) Persiapan alat dan bahan, b) Pemberian petunjuk dan informasi mengenai tugas yang harus dilaksanakan selama eksperimen, c) Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembaran kerja/ pedoman eksperimen yang disusun secara sistematis dan d) Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan dengan diskusi, tanya jawab, dan/atau tugas. Penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri I Danurejo, Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/ 2014.

2. Penggunaan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Danurejo 1. Hal ini dapat dilihat pada hasil prestasi belajar siswa yang telah diperoleh selama kegiatan penelitian. Pada kondisi awal, berdasarkan data siswa pada tahun ajaran 2012/2013 rata-rata nilai siswa adalah 60 dan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 40%. Setelah dikenai tindakan menggunakan metode


(4)

eksperimen pada siklus I, rata-rata nilai dan persentase siswa yang memenuhi KKM mengalami peningkatan. Rata-rata nilai siswa kelas V tahun pelajaran 2013/2014 meningkat menjadi 89 dan persentase siswa yang memenuhi KKM menjadi 100%. Sedangkan siklus 2 rata-rata nilai siswa mencapai 92 dengan persentase siswa yang memenuhi sebesar 100%.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyampaikan beberapa saran adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru Kelas

a. Pembelajaran IPA sebaiknya dengan metode yang mengajak siswa membuktikan secara langsung mengenai konsep materi yang diajarkan salah satunya metode eksperimen.

b. Guru diharapkan dapat mengembangkan media pembelajaran guna

meningkatkan kualitas pembelajaran dan kinerja guru

c. Sebaiknya guru memberi motivasi pada siswa dalam kegiatan eksperimen supaya siswa lebih kompak dan percaya diri.

d. Sebaiknya guru melakukan refleksi setelah kegiatan pembelajaran. Kegiatan refleksi disarankan karena dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan guru saat mengajar.

e. Guru harus menyusun perencanaan yang matang dan terprogram termasuk pengembangan metode harus diperhatikan karakteristik siswa yang akan terlibat di mana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru,


(5)

memperoleh konsep dan ketrampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah yang akan dihadapinya

2. Bagi Peneliti Lain

a. Sebagai bahan pembanding dan acuan bagi peneliti yang akan melaksanakan penelitian tindakan kelas selanjutnya

b. Perlu adanya penelitian-penelitian lain untuk kemajuan pembelajaran dan dunia pendidikan

c. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, obyek penelitian dapat diperluas sehingga capaian yang didapat pada penelitian benar-benar memantapkan hasil pengembangan metode eksperimen


(6)

52

Daftar Pustaka

Anitah sri. 2007. “ Strategi Pembelajaran di SD ”. Jakarta : Universitas Terbuka dalam

http://renny12395.blogspot.com/2013/02/metode-eksperimen.html Diakses

tanggal 27 Februari 2014 pukul 12.57 WIB.

Aqib, Zaenal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya Djajadisastra, Jusuf. 1981. Metode-metode mengajar. Bandung: Angkasa

Djamarah, Syaeful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Iskandar, Srini. M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: CV. Maulana.

Purnama, Martini Dwi. 2009. Penerapan pakem dengan metode eksperimen untuk meningkatkan hasil belajar IPA materi benda dan sifatnya di kelas V SDN

Kebonsari 4 Kota Malang dalam:

http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=37268.Diakses tanggal 25 Oktober 2013 pukul 13.00 WIB.

Purnomo, Joko dkk. 2008. Menjadi Ilmuwan yang Guru dan Guru yang Ilmuwan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Purnomo, Joko. 2012. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Metode Eksperimen Pada Materi Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bakung, Klaten Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012. Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Sudjana. 1989. Dasar – dasar Belajar Mengajar . Bandung : Sinar Baru.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana

Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Pustaka Book Publisher

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.

Tirtonegoro, Sutratinah. 1984. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta: Bina Aksara.


Dokumen yang terkait

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode Eksperimen pada materi perubahan benda siswa kelas V SD Negeri Danurejo 1 Mertoyudan, Magelang tahun pelajaran 2013/2014.

0 1 70

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode demonstrasi-eksperimen siswa kelas V semester genap SD Negeri Tempak 1 Candimulyo Magelang.

0 0 109

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen pada siswa kelas IV SD Permitan 1 Bondowoso, Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011/2012.

0 0 117

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode eksperimen siswa kelas V Pasuruhan I Mertoyudan semester genap tahun pelajaran 2011-2012.

0 1 2

Peningkatan prestasi belajar IPA menggunakan metode demonstrasi eksperimen siswa kelas V semester genap SD Negeri Tempak 1 Candimulyo Magelang

0 0 107

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS V SD NEGERI TAPEN

0 0 12

Peningkatan prestasi belajar IPA materi perubahan sifat benda dengan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas V SD Negeri Ngino 2 semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 140

Peningkatan prestasi belajar menggunakan metode eksperimen pada materi gaya dapat mengubah gerak suatu benda siswa kelas IV SD Negeri Danurejo 1 semester genap tahun pelajaran 2011/2012 - USD Repository

0 0 159

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN SISWA KELAS V SDN PASURUHAN I MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 0 124

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD PERMITAN 1 BONDOWOSO, MERTOYUDAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 20112012

0 1 115