Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB IV

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN

Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil dan pembahasan ini dimaksudkan untuk menjawab masalah penelitian dan mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya.

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran yang aktif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah sebanyak 160 orang, kemudian diambil sampel sebanyak 39 orang.

4.2 Karakteristik Responden

Berikut ini gambaran umum tentang karakteristik responden yang dijadikan sampel dalam penelitian. Responden yang terpilih menjadi sampel sebanyak 39 orang.

1. Jenis Kelamin Responden

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin pada siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran dalam pengisian kuesioner dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden No

Jenis

Kelamin Jumlah %

1 Perempuan 15 38,46

2 Laki-laki 24 61,54

Jumlah Total 39 100


(2)

Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 39orang diketahui jenis kelamin perempuan sejumlah 15 responden dengan prosentase sebesar 38,46% dan jenis kelamin laki-laki sejumlah 24 responden dengan prosentase sebesar 61,54%.

Dari lampiran gambar 4.1 terlihat jelas bahwa histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori responden laki-laki, hal ini berarti jumlah responden laki-laki lebih mendominasi.

2. Usia Responden

Karakteristik responden berdasarkan usia pada siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran dalam pengisian kuesioner dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Usia Responden

No Usia Jumlah %

1 13 1 2,56

2 14 36 92,31

3 15 2 5,13

Jumlah Total 39 100 Sumber : Data Primer

Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa dari 39 orang terdiri dari usia 13 tahun sejumlah 1 responden dengan prosentase sebesar 2,56%, usia 14 tahun sejumlah 36 responden dengan prosentase 92,31% dan usia 15 tahun sejumlah 2 responden dengan prosentase 5,13%.

Dari lampiran gambar 4.2 terlihat jelas bahwa histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori responden berusia 14 tahun, hal ini menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini sebagian besar berusia 14 tahun.


(3)

3. Frekuensi Penggunaan Internet Per Minggu

Karakteristik responden berdasarkan Frekuensi Penggunaan Internet pada siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran dalam pengisian kuesioner dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Penggunaan Internet Per Minggu

No Nilai Jumlah %

1 Selalu 25 64,10

2 Sering 7 17,95

3 Jarang 7 17,95

Jumlah Total 39 100 Sumber : Data Primer

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari 39 orang diketahui selalu menggunakan internet per minggu hingga 7 jam lebih sejumlah 25 responden dengan prosentase sebesar 64,10%, sering menggunakan internet per minggu antara 5 sampai 7 jam per minggu sejumlah 7 responden dengan prosentase 17,95% dan jarang menggunakan internet per minggu atau kurang dari 5 jam per minggu sejumlah 7 responden dengan prosentase 17,95%.

Dari lampiran gambar 4.3 terlihat jelas bahwa histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori yang selalu menggunakan internet per minggu, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden selalu menggunakan internet per minggu hingga 7 jam lebih per minggu.

4.3 Temuan dan Hasil Penelitian

Pemanfaatan internet sebagai media belajar terdiri dari 5 indikator, yaitu : menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas,


(4)

mempertinggi efektifitas dan mengembangkan kinerja. Dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 39 responden, diperoleh data yang akan dijelaskan berikut ini:

a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)

Pemanfaatan internet sebagai media belajar siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran didasarkan atas kegunaannya menjadikan pekerjaan lebih mudah. Perhitungan mengenai pemanfaatan internet yang menjadikan pekerjaan lebih mudah dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Indikator Menjadikan Pekerjaan Lebih Mudah (makes job easier) pada Siswa

Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

No Indikator STS TS CS S SS

f % F % f % f % f %

1

Memperoleh materi untuk belajar melalui internet lebih mudah daripada melalui buku

0 0 2 5,13 8 20,51 16 41,03 13 33,33

2

Melakukan pencarian materi menjadi lebih cepat dalam hitungan waktu melalui internet

0 0 1 2,56 4 10,26 23 58,97 11 28,21

3

Tidak memerlukan waktu lama dalam mengerjakan tugas menggunakan internet sebagai alat bantu

0 0 3 7,69 10 25,64 19 48,72 7 17,95

4

Mudah mencari buku elektronik yang lengkap melalui internet

4 10,26 16 41,03 12 30,77 7 17,95 0 0

a. Memperoleh materi untuk belajar melalui internet lebih mudah daripada melalui buku


(5)

Pada indikator memperoleh materi untuk belajar melalui internet lebih mudah daripada melalui buku terlihat bahwa dari 39 responden, tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju, 2 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 5,13%, 8 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 20,51%, 16 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 41,03% dan 13 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 33,33%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa memperoleh materi untuk belajar melalui internet lebih mudah daripada melalui buku. Dengan menggunakan internet, materi yang ingin diperoleh untuk belajar dapat diperoleh dengan mudah menggunakan internet, cukup mengetikkan kata kunci, maka materi yang ingin dicari akan muncul semua.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 16 orang responden atau sebesar 41,03%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 16 orang responden atau sebesar 41,03% (lihat gambar 4.4).

b. Melakukan pencarian materi menjadi lebih cepat dalam hitungan waktu melalui internet

Pada indikator melakukan pencarian materi menjadi lebih cepat dalam hitungan waktu melalui internet terlihat bahwa dari 39 responden, tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju, 1 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 2,56%, 4 orang responden menjawab Cukup Setuju


(6)

dengan prosentase sebesar 10,26%, 23 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 58,97% dan 11 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 28,21%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa melakukan pencarian materi menjadi lebih cepat dalam hitungan waktu melalui internet. Dengan menggunakan internet, materi yang ingin diperoleh untuk belajar dapat diperoleh dengan cepat menggunakan internet dalam hitungan waktu. Internet dapat menampilkan materi yang mempunyai unsur sejenis dengan kata kunci yang diketikkan untuk dicari.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 23 orang responden atau sebesar 58,97%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 23 orang responden atau sebesar 58,97% (lihat gambar 4.5).

c. Tidak memerlukan waktu lama dalam mengerjakan tugas menggunakan internet sebagai alat bantu

Pada indikator tidak memerlukan waktu lama dalam mengerjakan tugas menggunakan internet sebagai alat bantu terlihat bahwa dari 39 responden, tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju, 3 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 7,69%, 10 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 25,64%, 19 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 48,72% dan 7 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 17,95%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa tidak memerlukan waktu lama dalam


(7)

mengerjakan tugas menggunakan internet sebagai alat bantu. Dengan menggunakan internet, materi yang dicari untuk jawaban tugas dapat ditemukan dengan cepat, sehingga tidak perlu waktu lama dalam mengerjakan. Kemudahan dalam mengutip dan menyalin file dalam bentik softcopy juga mendukung proses mengerjakan tugas menjadi cepat daripada berupa tulisan tangan.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 19 orang responden atau sebesar 48,72%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 19 orang responden atau sebesar 48,72% (lihat gambar 4.6).

d. Mudah mencari buku elektronik yang lengkap melalui internet

Pada indikator mudah mencari buku elektronik yang lengkap melalui internet terlihat bahwa dari 39 responden, 4 orang responden menjawab Sangat Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 10,26%, 16 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 41,03%, 12 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 30,77%, 7 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 17,95% dan tidak ada yang menjawab Sangat Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak setuju bahwa mudah mencari buku elektronik yang lengkap melalui internet. Dengan menggunakan internet,buku-buku dalam bentuk elektronik bisa diunduh untuk dipelajari. Tetapi pada umumnya cara dan proses mengunduh buku dalam bentuk elektronik ini harus melalui berbagai tahap.


(8)

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Tidak Setuju dengan jumlah 16 orang responden atau sebesar 41,03%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Tidak Setuju dengan jumlah 16 orang responden atau sebesar 41,03% (lihat gambar 4.7).

b. Bermanfaat (usefull)

Salah satu alasan siswa kelas IX SMP Mardi Rahyu Ungaran menggunkan internet sebagai media belajar adalah karena bermanfaat. Perhitungan pemanfaatan internet sebagai media belajar ditinjau dari indikator bermanfaat dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Indikator Bermanfaat (usefull)

pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

No Indikator STS TS CS S SS

f % f % f % f % f %

1

Terbantu dengan adanya wi-fi di sekolah, sehingga dapat mengakses internet di sekolah untuk belajar

0 0 2 5,13 9 23,08 19 48,72 9 23,08

2

Terbantu dengan adanya buku elektronik di internet, sehingga

membaca bahan pelajaran tidak memerlukan waktu lama

0 0 1 2,56 5 12,82 22 56,41 11 28,21

3

Pengetahuan melalui internet membuat lebih memahami pelajaran sebelum memulai pelajaran


(9)

a. Terbantu dengan adanya wi-fi di sekolah, sehingga dapat mengakses internet di sekolah untuk belajar

Pada indikator terbantu dengan adanya wi-fi di sekolah, sehingga dapat mengakses internet di sekolah untuk belajar terlihat bahwa dari 39 responden, tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju, 2 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 5,13%, 9 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 23,08%, 19 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 48,72% dan 9 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 23,08%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa terbantu dengan adanya wi-fi di sekolah, sehingga dapat mengakses internet di sekolah untuk belajar. Tersedianya fasilitas internet sebagai media belajar mendukung proses belajar di sekolah, terkait dengan pemanfaatan internet yang merupakan salah satu faktor ekstern yang mendukung proses belajar. Hal ini juga mengindikasikan bahwa tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap di sekolah.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 19 orang responden atau sebesar 48,72%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 19 orang responden atau sebesar 48,72% (lihat gambar 4.8).

b. Terbantu dengan adanya buku elektronik di internet, sehingga membaca bahan pelajaran tidak memerlukan waktu lama

Pada indikator terbantu dengan adanya buku elektronik di internet, sehingga membaca bahan pelajaran tidak memerlukan waktu lama terlihat bahwa dari 39


(10)

responden, tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju, 1 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 2,56%, 5 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 12,82%, 22 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 56,41% dan 11 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 28,21%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwaterbantu dengan adanya buku elektronik di internet, sehingga membaca bahan pelajaran tidak memerlukan waktu lama.Setelah mengunduh buku elektronik melalui internet, siswa langsung dapat membacanya. Apabila hanya ingin membaca saja juga dapat dilakukan tanpa perlu mengunduh file. Hal ini lebih menghemat waktu daripada harus mencari buku dahulu ke perpustakaan atau membeli terlebih dahulu yang dapat mengeluarkan biaya lebih banyak.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 22 orang responden atau sebesar 56,41%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 22 orang responden atau sebesar 56,41% (lihat gambar 4.9).

c. Pengetahuan melalui internet membuat lebih memahami pelajaran sebelum memulai pelajaran

Pada indikator pengetahuan melalui internet membuat lebih memahami pelajaran sebelum memulai pelajaran terlihat bahwa dari 39 responden, 4 orang responden menjawab Sangat Tidak Setuju dengan prosentase 10,26%, 8 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 20,51%, 5 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 12,82%, 14 orang


(11)

responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 35,90% dan 8 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 20,51%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa pengetahuan melalui internet membuat lebih memahami pelajaran sebelum memulai pelajaran. Pengetahuan yang diperoleh dari internet bersumber dari berbagai macam buku, jurnal, dll yang berasal dari berbagai belahan dunia. Pada umumnya, setelah selesai membaca, baik dari buku, jurnal, dll yang tidak ada dalam pelajaran tetapi masih berkaitan dengan pelajaran, maka siswa dapat lebih memahami pengetahuan yang berkaitan dengan pelajaran.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 14 orang responden atau sebesar 35,90%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 14 orang responden atau sebesar 35,90% (lihat gambar 4.10).

c. Menambah produktivitas (increase productivity)

Pemanfaatan internet sebagai media belajar siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran didasarkan atas kegunaannya menambah produktivitas. Perhitungan mengenai pemanfaatan internet yang menambah produktivitas dapat dilihat pada tabel berikut :


(12)

Tabel 4.6

Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Indikator Menambah produktivitas (increase productivity) pada Siswa Kelas

IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

No Indikator STS TS CS S SS

f % F % F % f % f %

1

Tertarik untuk belajar ketika bahan pelajaran dari guru berupa materi yang diunduh dari buku

elektronik melalui internet

1 2,56 10 25,64 5 12,82 17 43,59 6 15,38

2

Terdorong untuk mencari tahu tentang hal yang berhubungan dengan pelajaran ketika ada tugas browsing menggunakan internet

2 5,13 3 7,69 12 30,77 16 41,03 6 15,38

3

Senang apabila bisa menggunakan internet ketika proses belajar di sekolah

0 0 4 10,26 8 20,51 14 35,90 13 33,33

4

Merasa siap belajar ketika secara tidak langsung memiliki pengetahuan yang diperoleh dari internet

0 0 12 30,77 3 7,69 18 46,15 6 15,38

5

Menggunakan internet sebagai media belajar secara rutin

3 7,69 3 7,69 6 15,38 19 48,72 8 20,51

a. Tertarik untuk belajar ketika bahan pelajaran dari guru berupa materi yang diunduh dari buku elektronik melalui internet

Pada indikator tertarik untuk belajar ketika bahan pelajaran dari guru berupa materi yang diunduh dari buku elektronik melalui internet terlihat bahwa dari 39 responden, 1 orang responden menjawab Sangat Tidak Setuju dengan prosentase 2,56%, 10 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 25,64%, 5 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 12,82%, 17 orang responden menjawab Setuju dengan


(13)

prosentase sebesar 43,59% dan 6 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 15,38%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa tertarik untuk belajar ketika bahan pelajaran dari guru berupa materi yang diunduh dari buku elektronik melalui internet. Ketersediaan bahan pelajaran yang lengkap melalui buku elektronik membuat siswa lebih memilih buku elektronik untuk belajar. Selain karena menghemat biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli buku, juga pertimbangan kelengkapan dan efisiensi tanpa harus repot mencari buku menjadi pertimbangan siswa memilih buku elektronik.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 17 orang responden atau sebesar 43,59%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 17 orang responden atau sebesar 43,59% (lihat gambar 4.11).

b. Terdorong untuk mencari tahu tentang hal yang berhubungan dengan pelajaran ketika ada tugas browsing menggunakan internet

Pada indikator terdorong untuk mencari tahu tentang hal yang berhubungan dengan pelajaran ketika ada tugas browsing menggunakan internet terlihat bahwa dari 39 responden, 2 orang responden menjawab Sangat Tidak Setuju dengan prosentase 5,13%, 3 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 7,69%, 12 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 30,77%, 16 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 41,03% dan 6 orang responden menjawab Sangat


(14)

Setuju dengan prosentase sebesar 15,38%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa terdorong untuk mencari tahu tentang hal yang berhubungan dengan pelajaran ketika ada tugas browsing menggunakan internet. Browsing dengan menggunakan internet yang begitu cepat, mudah dan tanpa batas membuat siswa dapat menjelajah berbagai pengetahuan. Keterkaitan antara unsur kata yang sama membuat penjelajahan materi menjadi lebih luas dan tanpa batas, sehingga memudahkan siswa mencari tahu tentang hal yang berhubungan dengan pelajaran.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 16 orang responden atau sebesar 41,03%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 16 orang responden atau sebesar 41,03% (lihat gambar 4.12).

c. Senang apabila bisa menggunakan internet ketika proses belajar di sekolah Pada indikator senang apabila bisa menggunakan internet ketika proses belajar di sekolah terlihat bahwa dari 39 responden, tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju, 4 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 10,26%, 8 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 20,51%, 14 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 35,90% dan 13 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 33,33%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa senang apabila bisa menggunakan internet ketika proses belajar di sekolah. Penggunaan media belajar dapat membangkitkan minat,


(15)

perhatian, perasaan, dan kemauan siswa untuk belajar, serta membawa pengaruh-pengaruh psikologis untuk belajar.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 14 orang responden atau sebesar 35,90%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 14 orang responden atau sebesar 35,90% (lihat gambar 4.13).

d. Merasa siap belajar ketika secara tidak langsung memiliki pengetahuan yang diperoleh dari internet

Pada indikator merasa siap belajar ketika secara tidak langsung memiliki pengetahuan yang diperoleh dari internet terlihat bahwa dari 39 responden, tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju, 12 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 30,77%, 3 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 7,69%, 18 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 46,15% dan 6 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 15,38%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa merasa siap belajar ketika secara tidak langsung memiliki pengetahuan yang diperoleh dari internet. Pada umumnya, siswa merasa lebih siap belajar ketika sudah memiliki pengetahuan sebelum memulai pelajaran. Internet sebagai jendela dunia menyediakan berbagai macam pengetahuan, baik yang secara umum maupun secara khusus dalam pelajaran tertentu.


(16)

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 18 orang responden atau sebesar 46,15%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 18 orang responden atau sebesar 46,15% (lihat gambar 4.14).

e. Menggunakan internet sebagai media belajar secara rutin

Pada indikator menggunakan internet sebagai media belajar secara rutin terlihat bahwa dari 39 responden, 3 orang responden menjawab Sangat Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 7,69%, 3 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 7,69%, 6 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 15,38%, 19 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 48,72% dan 8 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 20,51%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa menggunakan internet sebagai media belajar secara rutin. Banyaknya tugas yang mengharuskan browsing menggunakan internet, juga penggunaan buku elektronik dari internet sebagai bahan pelajaran menjadikan internet sebagai media belajar secara rutin. Didukung dengan kemudahan memperoleh akses yang murah, efisien, terjangkau dan telah tersedia di sekolah menjadikan internet sebagai media belajar yang digunakan secara rutin, serta kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh bahan pelajaran, tugas dan materi yang dicari dalam hitungan waktu menjadikan internet sebagai pilihan media belajar.


(17)

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 19 orang responden atau sebesar 48,72%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 19 orang responden atau sebesar 48,72% (lihat gambar 4.15).

d. Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness)

Pemanfaatan internet sebagai media belajar siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran didasarkan atas kegunaannya mempertinggi efektivitas. Perhitungan mengenai pemanfaatan internet yang mempertinggi efektivitas dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7

Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Indikator Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness) pada Siswa Kelas

IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

No Indikator STS TS CS S SS

f % F % f % f % f %

1

Menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan

5 12,82 10 25,64 2 5,13 15 38,46 7 17,95

2

Membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada

membuka situs-situs yang tidak penting menggunakan internet

3 7,69 4 10,26 1 2,56 18 46,15 13 33,33

3

Penggunaan internet terkadang memunculkan pertanyaan tentang pelajaran

4 10,26 18 46,15 5 12,82 10 25,64 2 5,13

4

Guru biasa memberikan materi melalui internet sebagai bahan belajar

0 0 1 2,56 15 38,46 17 43,59 6 15,38

5

Bersemangat mencari pengetahuan untuk belajar melalui internet


(18)

a. Menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan

Pada indikator menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan terlihat bahwa dari 39 responden, 5 orang responden menjawab Sangat Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 12,82%, 10 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 25,64%, 2 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 5,13%, 15 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 38,46% dan 7 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 17,95%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan. Belajar sesuai dengan waktu dan materi yang dibutuhkan sangat baik bila dapat dilakukan secara tepat. Penggunaan internet sesuai kebutuhan dan waktu belajar dapat mempertinggi efektivitas dan efisiensi. Apabila menggunakan media belajar berupa internet secara tepat hanya ketika belajar dan mengerjakan tugas, maka akan lebih baik daripada menggunakan internet berjam-jam untuk membuka situs yang tidak penting dan hanya membuang waktu yang seharusnya dapat digunakan untuk belajar.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 15 orang responden atau sebesar 38,46%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 15 orang responden atau sebesar 38,46% (lihat gambar 4.16).


(19)

b. Membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada membuka situs-situs yang tidak penting

Pada indikator membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada membuka situs-situs yang tidak penting terlihat bahwa dari 39 responden, 3 orang responden menjawab Sangat Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 7,69%, 4 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 10,26%, 1 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 2,56%, 18 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 46,15% dan 13 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 33,33%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada membuka situs-situs yang tidak penting. Apabila siswa dapat memilih dengan baik untuk membuka situs-situs yang penting sesuai kebutuhan belajarnya, maka dapat dipastikan bahwa mereka telah dapat menggunakan internet sebagai media belajar seefektif dan seefisien mungkin.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 18 orang responden atau sebesar 46,15%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 18 orang responden atau sebesar 46,15% (lihat gambar 4.17).

c. Penggunaan internet terkadang memunculkan pertanyaan tentang pelajaran Pada indikator penggunaan internet terkadang memunculkan pertanyaan tentang pelajaran terlihat bahwa dari 39 responden, 4 orang responden menjawab


(20)

Sangat Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 10,26%, 18 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 46,15%, 5 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 12,82%, 10 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 25,64% dan 2 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 5,13%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak setuju bahwa penggunaan internet terkadang memunculkan pertanyaan tentang pelajaran.Internet yang merupakan sumber informasi dan pengetahuan secara luas dan tanpa batas mencakup berbagai pengetahuan dari berbagai belahan dunia. Pada umumnya, pengetahuan yang kita peroleh apabila kita gali lebih lanjut akan menimbulkan berbagai macam pertanyaan dan memunculkan rasa ingin tahu yang berkaitan dengan pengetahuan tersebut.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Tidak Setuju dengan jumlah 18 orang responden atau sebesar 46,15%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Tidak Setuju dengan jumlah 18 orang responden atau sebesar 46,15% (lihat gambar 4.18).

d. Guru biasa memberikan materi melalui internet sebagai bahan belajar

Pada indikator guru biasa memberikan materi melalui internet sebagai bahan belajar terlihat bahwa dari 39 responden, tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju, 1 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 2,56%, 15 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 38,46%, 17 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase


(21)

sebesar 43,59% dan 6 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 15,38%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa guru biasa memberikan materi melalui internet sebagai bahan belajar.Internet yang memiliki akes jaringan terluas, juga berbagai kemudahan, kecepatan mengakses, serta terlengkap dan tanpa batas menjadikan internet dipilih sebagai salah satu media belajar yang efektif dan efisien. Dengan menggunakan akses yang tersedia dimanapun dan kapanpun, internet dapat digunakan oleh siapapun, sehingga menjadikan internet sebagai penyalur pesan dan informasi yang baik.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 17 orang responden atau sebesar 43,59%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Setuju dengan jumlah 17 orang responden atau sebesar 43,59% (lihat gambar 4.19).

e. Bersemangat mencari pengetahuan untuk belajar melalui internet

Pada indikator bersemangat mencari pengetahuan untuk belajar melalui internetterlihat bahwa dari 39 responden, tidak ada yang menjawab menjawab Sangat Tidak Setuju, 1 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 2,56%, 7 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 17,95%, 11 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 28,21% dan 20 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 51,28%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju bahwa bersemangat mencari pengetahuan untuk belajar


(22)

melalui internet. Media belajar dapat membangkitkan keinginan dan minat belajar, juga membawa pengaruh-pengaruh psikologis pada siswa. Salah satu pengaruh psikologis tersebut yaitu membawa perasaan bersemangat mencari bahan pelajaran dan pengetahuan yang dapat digunakan dalam proses belajar.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Sangat Setuju dengan jumlah 20 orang responden atau sebesar 51,28%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Sangat Setuju dengan jumlah 20 orang responden atau sebesar 51,28% (lihat gambar 4.20).

e. Mengembangkan kinerja (improve job performance)

Pemanfaatan internet sebagai media belajar siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran didasarkan atas kegunaannya mengembangkan kinerja. Perhitungan mengenai pemanfaatan internet yang mengembangkan kinerja dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Indikator Mengembangkan kinerja (improve job performance) pada Siswa

Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

No Indikator STS TS CS S SS

f % F % F % F % F %

1

Menggunakan internet sebagai salah satu media belajar yang efektif

1 2,56 3 7,69 11 28,21 7 17,95 17 43,59

2

Mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah

0 0 4 10,26 4 10,26 19 48,72 12 30,77

3 Bersemangat untuk belajar

setelah menggunakan internet 2 5,13 3 7,69 4 10,26 21 53,85 9 23,08 a. Menggunakan internet sebagai salah satu media belajar yang efektif


(23)

Pada indikator menggunakan internet sebagai salah satu media belajar yang efektif terlihat bahwa dari 39 responden, 1 orang responden menjawab Sangat Tidak Setuju dengan prosentase 2,56%, 3 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 7,69%, 11 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 28,21%, 7 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 17,95% dan 17 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 43,59%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat setuju bahwa menggunakan internet sebagai salah satu media belajar yang efektif. Ditinjau dari berbagai manfaat yang diberikan melalui penggunaan internet yang telah dikemukakan sebelumnya, menunjukkan bahwa internet layak digunakan sebagai media belajar yang efektif.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Sangat Setuju dengan jumlah 17 orang responden atau sebesar 43,59%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Sangat Setuju dengan jumlah 17 orang responden atau sebesar 43,59% (lihat gambar 4. 21).

b. Mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah

Pada indikator mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah terlihat bahwa dari 39 responden, tidak ada yang menjawab Sangat Tidak Setuju, 4 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 10,26%, 4 orang responden menjawab


(24)

Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 10,26%, 19 orang responden menjawab Setuju dengan prosentase sebesar 48,72% dan 12 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 30,77%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah. Dalam proses belajar di sekolah, tiap siswa memiliki tingkat pemahaman yang berbeda antar individu. Dengan kesadaran yang dimiliki oleh tiap individu tentang tingkat pemahamannya masing-masing, seharusnya mereka dapat mengatur jadwal belajar masing-masing dan menyiasati apabila kurang memahami pelajaran di sekolah. Adanya internet yang mudah dan terjangkau diharapkan dapat digunakan untuk mencari tambahan materi sendiri oleh siswa ketika kurang memahami pelajaran di sekolah.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 19 orang responden atau sebesar 48,72%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Sangat Setuju dengan jumlah 19 orang responden atau sebesar 48,72% (lihat gambar 4. 22).

c. Bersemangat untuk belajar setelah menggunakan internet

Pada indikator bersemangat untuk belajar setelah menggunakan internetterlihat bahwa dari 39 responden, 2 orang responden menjawab Sangat Tidak Setuju dengan prosentase 5,13%, 3 orang responden menjawab Tidak Setuju dengan prosentase sebesar 7,69%, 4 orang responden menjawab Cukup Setuju dengan prosentase sebesar 10,26%, 21 orang responden menjawab Setuju


(25)

dengan prosentase sebesar 53,85% dan 9 orang responden menjawab Sangat Setuju dengan prosentase sebesar 23,08%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa bersemangat untuk belajar setelah menggunakan internet. Penggunaan internet sebagai media belajar di sekolah dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa, salah satunya adalah timbul perasaan senang, sehingga bersemangat untuk belajar.

Berdasarkan distribusi frekuensi tersebut dapat dilihat tendensi pusat (Mo) adalah kategori Setuju dengan jumlah 21orang responden atau sebesar 53,85%. Histogram frekuensi paling tinggi berada pada kategori Sangat Setuju dengan jumlah 21orang responden atau sebesar 53,85% (lihat gambar 4. 23).

4.4Pembahasan Penelitian

Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran adalah sebagai berikut :


(26)

a. Indikator Menjadikan Pekerjaan Lebih Mudah (makes job easier) Tabel 4.9

Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

Indikator Menjadikan Pekerjaan Lebih Mudah (makes job easier) No Item Pernyataan Modus Jumlah Prosen

1

Memperoleh materi untuk belajar melalui internet lebih mudah daripada melalui buku

Setuju 16 41,03%

2

Melakukan pencarian materi menjadi lebih cepat dalam hitungan waktu melalui internet

Setuju 23 58,97%

3

Tidak memerlukan waktu lama dalam mengerjakan tugas menggunakan internet sebagai alat bantu

Setuju 19 48,72%

4

Mudah mencari buku elektronik yang lengkap melalui internet

Tidak

Setuju 16 41,03%

Berdasarkan tabel 4.9 pada Indikator Menjadikan Pekerjaan Lebih Mudah (makes job easier) siswa memperoleh materi untuk belajar melalui internet lebih mudah daripada melalui buku (Mo setuju dengan jumlah 16 atau sebesar 41,03%), melakukan pencarian materi menjadi lebih cepat dalam hitungan waktu melalui internet (Mo setuju dengan jumlah 23 atau sebesar 58,97%), tidak memerlukan waktu lama dalam mengerjakan tugas menggunakan internet sebagai alat bantu (Mo setuju dengan jumlah 19 atau sebesar 48,72%) dan mudah mencari buku elektronik yang lengkap melalui internet (Mo tidak setuju dengan jumlah 16 atau sebesar 41,03%).


(27)

Pemanfaatan internet menjadikan pekerjaan lebih mudah, seperti memperoleh materi lebih mudah dan cepat, dapat pula digunakan untuk mengerjakan tugas dengan cepat. Hal ini sesuai dengan teori Susilana dan Riyana (2009 : 73) kriteria dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat dirumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari : access, cost, technology, interactivity, organization dan novelty. Penggunaan internet sebagai media belajar didukung berbagai kriteria ACTION yang dapat dipenuhi, yang meliputi : kemudahan memperoleh akses internet yang tersedia di lingkungan sekolah berupa wi-fi yang dapat dipergunakan sebagai media belajar (access); pertimbangan biaya yang dikeluarkan dalam pemanfaatan media belajar yang berupa internet ini termasuk hemat karena menggunakan wi-fi yang dapat digunakan secara gratis sehingga dapat menghemat siswa mengeluarkan biaya untuk mengkases internet ke warnet, juga tersedianya komputer yang ada di sekolah untuk dapat menunjang penggunaan internet sebagai media belajar (cost); kecanggihan teknologi komputer untuk memudahkan kerja siswa, baik dalam mengerjakan tugas dan memperoleh materi. Adanya akses internet yang yang canggih dan up to date memudahkan siswa memperoleh materi untuk belajar maupun mengerjakan tugas lebih cepat dalam hitungan waktu (technology); keterkaitan antara penggunaan internet dan komputer dalam sebagai media belajar memungkinkan interaktivitas yang dapat terjadi pada siswa untuk dapat sering digunakan dalam proses belajar (interactivity). Penggunaan komputer dan internet yang dapat diorganisasikan satu sama lain, memungkinkan 2 media belajar tersebut digunakan satu sama lain agar dapat


(28)

mendukung kegiatan belajar di sekolah (organization). Kemampuan internet dalam menampilkan informasi membuat internet dan pengetahuan yang selalu tebaru membuat internet digunakan sebagai salah satu media belajar siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran (novelty).

Penggunaan internet menjadikan pekerjaan lebih mudah sesuai pula dengan pendapat Susilana dan Riyana (2009 : 9), bahwa secara umum media belajar harus mempunyai manfaat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera. Pada siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran, adanya internet membuat informasi dan pengetahuan dari berbagai belahan dunia dapat tersampaikan secara cepat, mudah, efektif, efisien dan menarik dalam berbagai tampilan, sehingga untuk belajar ataupun mengerjakan tugas juga menjadi mudah dan cepat. Apabila belajar melalui buku di sekolah, siswa merasa memerlukan waktu lama untuk mencari buku, juga antara satu buku dengan buku yang lain memiliki kelengkapan isi atau materi yang belum tentu sama. Selain itu, apabila buku tidak dapat dipinjam maka siswa harus membaca di perpustakaan saja dalam waktu yang singkat. Dengan adanya internet yang dapat mengahadirkan berbagai materi dan buku elektronik dirasakan sangat membantu proses belajar siswa karena sebagai media belajar internet dapat mengatasi keterbatasan siswa memperoleh materi pelajaran. Selain itu, mengunduh materi dan buku elektronik yang lengkap dan mudah dapat menunjang proses belajar mandiri bagi masing-masing siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran. Namun, sekalipun tersedia berbagai macam kemudahan, ternyata penggunaan internet untuk mencari buku elektronik termasuk dalam kategori rumit untuk para siswa kelas IX SMP Mardi


(29)

Rahayu Ungaran. Hal ini dikarenakan prosedur untuk mengunduh buku tersebut cukup rumit dan mengharuskan menggunakan aplikasi tertentu untuk mengunduhnya. Aplikasi tersebut harus diunduh terlebih dahulu, kemudian diinstall sebelum akhirnya dapat digunakan untuk mengunduh buku elektronik. Namun, ada juga buku elektronik yang langsung dapat diunduh dengan mudah tanpa harus mengunduh aplikasi tertentu. Bagi siswa SMP Mardi Rahayu, mengunduh buku elektronik menggunakan aplikasi teretentu terlebih dahulu membuat siswa merasa kesulitan.

b. Indikator Bermanfaat (usefull)

Tabel 4.10

Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

Indikator Bermanfaat (usefull) N

o Item Pernyataan

Modu s

Jumla

h Prosen

1

Terbantu dengan adanya wi-fi di sekolah, sehingga dapat mengakses internet di sekolah untuk belajar

Setuju 19 48,72%

2

Terbantu dengan adanya buku elektronik di internet, sehingga membaca bahan pelajaran tidak memerlukan waktu lama

Setuju 22 56,41%

3

Pengetahuan melalui internet membuat lebih memahami pelajaran sebelum memulai pelajaran

Setuju 14 35,90%

Berdasarkan tabel 4.10 pada Indikator Bermanfaat (usefull) siswa terbantu dengan adanya wi-fi di sekolah, sehingga dapat mengakses internet di sekolah


(30)

untuk belajar (Mo setuju dengan jumlah 19 atau sebesar 48,72%), terbantu dengan adanya buku elektronik di internet, sehingga membaca bahan pelajaran tidak memerlukan waktu lama (Mo setuju dengan jumlah 22 atau sebesar 56,41%) dan pengetahuan melalui internet membuat lebih memahami pelajaran sebelum memulai pelajaran (Mo setuju dengan jumlah 14 atau sebesar 35,90%). Pemanfaatan internet sebagai media belajar dipilih karena memenuhi dimensi bermanfaat yang dikemukakan Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3). Penggunaan internet sebagai media belajar membawa manfaat bagi siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran. Hal ini dibuktikan dengan bermanfaatnya wi-fi (wireless fidelity) yang disediakan sekolah karena dapat membantu mengakses jaringan internet untuk digunakan sebagai media belajar di sekolah. Kemudahan mengkases internet melalui wi-fi membuat siswa dapat menghemat biaya untuk pergi ke warnet atau membeli pulsa atau membeli kuota untuk dapat mengkses internet yang akan digunakan untuk mencari tugas atau mencari materi pelajaran. Akses wi-fi dapat dinikmati selama 24 jam, namun bagi siswa SMP Mardi rahayu Ungaran menggunakan wi-fi untuk mengakses jaringan internet ketika pelajaran yang mengharuskan menggunakan internet, juga hanya digunakan ketika istirahat, sepulang sekolah atau di luar jam pelajaran. Didukung perpustakaan yang dilengkapi fasilitas komputer yang dapat digunakan membuat akses internet melalui wi-fi menjadi pilihan media belajar siswa SMP Mardi rahayu Ungaran. Namun, penggunaan computer di perpustakaan hanya dapat digunakan selam jam pelajaran sekolah berlangsung. Tetapi, tak sedikit siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran yang membawa laptop


(31)

setelah jam pulang sekolah untuk mengkases internet menggunakan wi-fi di sekolah untuk mengerjakan tugas ataupun mencari materi pelajaran.

c. Indikator Menambah produktivitas (increase productivity) Tabel 4.11

Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

Indikator Menambah produktivitas (increase productivity) N

o Item Pernyataan

Modu s

Jumla

h Prosen

1

Tertarik untuk belajar ketika bahan pelajaran dari guru berupa materi yang diunduh dari buku

elektronik melalui internet

Setuju 17 43,59%

2

Terdorong untuk mencari tahu tentang hal yang berhubungan dengan pelajaran ketika ada tugas browsing menggunakan internet

Setuju 16 41,03%

3

Senang apabila bisa menggunakan internet ketika proses belajar di sekolah

Setuju 14 35,90%

4

Merasa siap belajar ketika secara tidak langsung memiliki pengetahuan yang diperoleh dari internet

Setuju 18 46,15%

Berdasarkan tabel 4.11 pada Indikator Menambah produktivitas (increase productivity) siswa tertarik untuk belajar ketika bahan pelajaran dari guru berupa materi yang diunduh dari buku elektronik melalui internet (Mo setuju dengan jumlah 17 atau sebesar 43,59%), terdorong untuk mencari tahu tentang hal yang


(32)

berhubungan dengan pelajaran ketika ada tugas browsing menggunakan internet (Mo setuju dengan jumlah 16 atau sebesar 41,03%), senang apabila bisa menggunakan internet ketika proses belajar di sekolah (Mo setuju dengan jumlah 14 atau sebesar 35,90%), merasa siap belajar ketika secara tidak langsung memiliki pengetahuan yang diperoleh dari internet (Mo setuju dengan jumlah 18 atau sebesar 46,15%) dan menggunakan internet sebagai media belajar secara rutin (Mo tidak setuju dengan jumlah 19 atau sebesar 48,72%) .

Pemanfaatan internet sebagai media belajar membantu menambah produktivitas siswa. Hal ini sesuai dengan teori Sudjana dan Rivai (dalam Erlina, 2009 : 2) media pengajaran berfungsi agar lebih menarik siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajaran lebih bervariasi, siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak, serta sesuai dengan pendapat Hamalik (dalam Jannah, 2015) bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, sesuai pula dengan pendapat Susilana dan Riyana (2009 : 9), media belajar dapat menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. Ini terbukti melalui penggunaan internet sebagai media belajar yang rutin digunakan pada tiap kesempatan yang diberikan kepada siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran. Banyak siswa yang merasa senang dan tertarik belajar menggunakan internet karena kecepatan akses yang ditawarkan, kemudahan memperoleh akses yang


(33)

tersedia melalui wi-fi, serta informasi dan pengetahuan yang ditawarkan begitu beragam dan terbaru, sehingga membuat siswa merasa terdorong untuk mencari tahu tentang hal yang berhubungan dengan pelajaran. Begitu banyaknya pengetahuan yang didapat melalui internet, membuat siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran merasa siap untuk belajar. Kemudahan menggunakan internet yang menarik dan cepat membuat siswa cenderung lebih memilih belajar melalui internet, sehingga belajar dapat menyenangkan dan apa yang dipelajari menjadi lebih mudah dipahami. Apalagi bagi siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran menggunakan internet sebagai media belajar merupakan kegiatan belajar secara rutin yang mereka lakukan. Kecanggihan internet menyediakan buku elektronik diminati siswa untuk membaca buku tersebut sebagai bahan pelajaran, walaupun tidak dipungkiri siswa merasa kesulitan mengunduh buku tersebut karena prosedur mengunduh yang mengharuskan menggunakan aplikasi tertentu. Siswa cenderung mau membaca bahan pelajaran yang tersedia pada buku elektronik karena memudahkan mereka dan tidak memerlukan waktu lama, tetapi siswa enggan mengunduh buku tersebut dari situs yang tersedia.


(34)

d. Indikator Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness) Tabel 4.12

Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

Indikator Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness) N

o Item Pernyataan

Modu s

Jumla

h Prosen

1

Menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan

Setuju 15 38,46%

2

Membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada

membuka situs-situs yang tidak pentingmenggunakan internet

Setuju 18 46,15%

3 Penggunaan internet terkadang memunculkan pertanyaan tentang pelajaran Tidak

Setuju 18 46,15%

4

Guru biasa memberikan materi melalui internet sebagai bahan belajar

Setuju 17 43,59%

5

Bersemangat mencari pengetahuan untuk belajar melalui internet

Sangat

Setuju 20 51,28%

Berdasarkan tabel 4.12 pada Indikator Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness) siswa menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan memperoleh Mo setuju dengan jumlah 15 atau sebesar 38,46%, membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada membuka situs-situs yang tidak penting menggunakan internet(Mo setuju dengan jumlah 18 atau sebesar 46,15%), penggunaan internet terkadang memunculkan pertanyaan tentang pelajaran (Mo tidak setuju dengan jumlah 18 atau sebesar 46,15%), guru


(35)

biasa memberikan materi melalui internet sebagai bahan belajar (Mo setuju dengan jumlah 17 atau sebesar 43,59%)dan bersemangat mencari pengetahuan untuk belajar melalui internet (Mo sangat setuju dengan jumlah 20 atau sebesar 51,28%).

Pemanfaatan internet sebagai media belajar menjadi kunci penggunaan media yang efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan teori pemanfaatan dengan estimasi 2 faktor menurut Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3) yaitu meliputi kemanfaatan dan efektifitas. Penggunaan internet mempertinggi efektivitas, terbukti dari siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran yang mampu menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan. Apabila setiap siswa dapat menentukan dengan baik porsi penggunaan internet sesuai dengan kebutuhan, maka tampak jelas bahwa internet telah digunakan secara efektif. Selain itu, pemanfaatan internet yang efektif dapat terlihat dengan jelas apabila seorang siswa telah dapat mengatur diri agar membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada sekadar membuka situs-situs yang tidak memuat tentang pelajaran. Walaupun penggunaan internet terkadang memunculkan rasa ingin tahu, tidak semua rasa ingin tahu ini berupa pertanyaan yang menyangkut pelajaran. Begitu pula dengan siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran yang belum memanfaatkan secara efektif penggunaan internet untuk menjawab rasa ingin tahu mereka tentang pelajaran ataupun bila kurang memahami pelajaran di sekolah. Penggunaan internet secara efektif juga dapat menimbulkan semangat untuk mencari pengetahuan yang akan digunakan untuk belajar.


(36)

e. Indikator Mengembangkan kinerja (improve job performance) Tabel 4.13

Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

Indikator Mengembangkan kinerja (improve job performance) N

o Item Pernyataan

Modu s

Jumla

h Prosen

1

Menggunakan internet sebagai salah satu media belajar yang efektif

Sangat

Setuju 17 43,59%

2

Mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah

Setuju 19 48,72%

3

Bersemangat untuk belajar setelah menggunakan internet

Setuju 21 53,85%

Berdasarkan tabel 4.13 pada Indikator siswamenggunakan internet sebagai salah satu media belajar yang efektif (Mo sangat setuju dengan jumlah 17 atau sebesar 43,59%), mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah (Mo setuju dengan jumlah 19 atau sebesar 48,72%)dan bersemangat untuk belajar setelah menggunakan internet (Mo setuju dengan jumlah 21 atau sebesar 53,85%).

Pemanfaatan internet sebagai media belajar sesuai dengan teori Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3) pemanfaatan dari efektivitas, yaitu mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness) dan mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance). Hal ini terbukti dengan adanya penggunaan internet sebagai media belajar pada siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran yang mengembangkan kinerja seperti menggunakan internet yang


(37)

tersedia sebagai media belajar yang efektif karena kemudahan, cepat, praktis dan up to date. Selain itu, pengaruh psikologis yang ditimbulkan karena penggunaan internet menimbulkan rasa senang dan bersemangat untuk belajar, sehingga secara tidak langsung siswa juga dapat memilih dengan tepat apa saja yang perlu dipelajari melalui internet secara efektif untuk dirinya masing-masing. Salah satu manfaat lain karena adanya internet sebagai media belajar yang dapat dirasakan secara tidak langsung adalah siswa mampu mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami pelajaran di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya internet mengembangkan kinerja pekerjaan siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran, di samping menggunakan internet sebagai media belajar, siswa mampu mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah.


(38)

4.5Urutan Prioritas Indikator Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Tabel 4.14

Urutan Prioritas Indikator Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

No Indikator Nilai Modus Prosen Urutan

1

Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)

23 Setuju 58,97% 1

2 Bermanfaat

(usefull) 22 Setuju 56,41% 2

3

Menambah produktivitas (increase productivity)

19 Setuju 48,72% 5

4

Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness)

20 Sangat

Setuju 51,28% 4

5

Mengembangkan kinerja (improve job performance)

21 Setuju 53,85% 3

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa yang menjadi dasar pemanfaatan internet sebagai media belajar pada siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran yang pertama kali adalah menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier) dengan jumlah sebesar 23 (58,97%), yang kedua adalah bermanfaat (usefull)dengan jumlah sebesar 22 (56,41%), yang ketiga adalah mengembangkan kinerja (improve job performance)dengan jumlah sebesar 21 (53,85%), yang keempat adalah mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness)dengan jumlah sebesar 20 (51,28%) dan yang kelima adalah menambah produktivitas (increase productivity)dengan jumlah sebesar 19 (48,72%).


(1)

tersedia melalui wi-fi, serta informasi dan pengetahuan yang ditawarkan begitu beragam dan terbaru, sehingga membuat siswa merasa terdorong untuk mencari tahu tentang hal yang berhubungan dengan pelajaran. Begitu banyaknya pengetahuan yang didapat melalui internet, membuat siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran merasa siap untuk belajar. Kemudahan menggunakan internet yang menarik dan cepat membuat siswa cenderung lebih memilih belajar melalui internet, sehingga belajar dapat menyenangkan dan apa yang dipelajari menjadi lebih mudah dipahami. Apalagi bagi siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran menggunakan internet sebagai media belajar merupakan kegiatan belajar secara rutin yang mereka lakukan. Kecanggihan internet menyediakan buku elektronik diminati siswa untuk membaca buku tersebut sebagai bahan pelajaran, walaupun tidak dipungkiri siswa merasa kesulitan mengunduh buku tersebut karena prosedur mengunduh yang mengharuskan menggunakan aplikasi tertentu. Siswa cenderung mau membaca bahan pelajaran yang tersedia pada buku elektronik karena memudahkan mereka dan tidak memerlukan waktu lama, tetapi siswa enggan mengunduh buku tersebut dari situs yang tersedia.


(2)

d. Indikator Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness) Tabel 4.12

Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

Indikator Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness) N

o Item Pernyataan

Modu s

Jumla

h Prosen 1

Menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan

Setuju 15 38,46%

2

Membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada

membuka situs-situs yang tidak pentingmenggunakan internet

Setuju 18 46,15%

3 Penggunaan internet terkadang memunculkan pertanyaan tentang pelajaran Tidak

Setuju 18 46,15%

4

Guru biasa memberikan materi melalui internet sebagai bahan belajar

Setuju 17 43,59%

5

Bersemangat mencari pengetahuan untuk belajar melalui internet

Sangat

Setuju 20 51,28% Berdasarkan tabel 4.12 pada Indikator Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness) siswa menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan memperoleh Mo setuju dengan jumlah 15 atau sebesar 38,46%, membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada membuka situs-situs yang tidak penting menggunakan internet(Mo setuju dengan jumlah 18 atau sebesar 46,15%), penggunaan internet terkadang memunculkan pertanyaan tentang pelajaran (Mo tidak setuju dengan jumlah 18 atau sebesar 46,15%), guru


(3)

biasa memberikan materi melalui internet sebagai bahan belajar (Mo setuju dengan jumlah 17 atau sebesar 43,59%)dan bersemangat mencari pengetahuan untuk belajar melalui internet (Mo sangat setuju dengan jumlah 20 atau sebesar 51,28%).

Pemanfaatan internet sebagai media belajar menjadi kunci penggunaan media yang efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan teori pemanfaatan dengan estimasi 2 faktor menurut Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3) yaitu meliputi kemanfaatan dan efektifitas. Penggunaan internet mempertinggi efektivitas, terbukti dari siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran yang mampu menggunakan internet untuk belajar sesuai dengan kebutuhan. Apabila setiap siswa dapat menentukan dengan baik porsi penggunaan internet sesuai dengan kebutuhan, maka tampak jelas bahwa internet telah digunakan secara efektif. Selain itu, pemanfaatan internet yang efektif dapat terlihat dengan jelas apabila seorang siswa telah dapat mengatur diri agar membuka situs yang berhubungan dengan pelajaran daripada sekadar membuka situs-situs yang tidak memuat tentang pelajaran. Walaupun penggunaan internet terkadang memunculkan rasa ingin tahu, tidak semua rasa ingin tahu ini berupa pertanyaan yang menyangkut pelajaran. Begitu pula dengan siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran yang belum memanfaatkan secara efektif penggunaan internet untuk menjawab rasa ingin tahu mereka tentang pelajaran ataupun bila kurang memahami pelajaran di sekolah. Penggunaan internet secara efektif juga dapat menimbulkan semangat untuk mencari pengetahuan yang akan digunakan untuk belajar.


(4)

e. Indikator Mengembangkan kinerja (improve job performance) Tabel 4.13

Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

Indikator Mengembangkan kinerja (improve job performance) N

o Item Pernyataan

Modu s

Jumla

h Prosen 1

Menggunakan internet sebagai salah satu media belajar yang efektif

Sangat

Setuju 17 43,59%

2

Mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah

Setuju 19 48,72%

3

Bersemangat untuk belajar setelah menggunakan internet

Setuju 21 53,85%

Berdasarkan tabel 4.13 pada Indikator siswamenggunakan internet sebagai salah satu media belajar yang efektif (Mo sangat setuju dengan jumlah 17 atau sebesar 43,59%), mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah (Mo setuju dengan jumlah 19 atau sebesar 48,72%)dan bersemangat untuk belajar setelah menggunakan internet (Mo setuju dengan jumlah 21 atau sebesar 53,85%).

Pemanfaatan internet sebagai media belajar sesuai dengan teori Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3) pemanfaatan dari efektivitas, yaitu mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness) dan mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance). Hal ini terbukti dengan adanya penggunaan internet sebagai media belajar pada siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran yang mengembangkan kinerja seperti menggunakan internet yang


(5)

tersedia sebagai media belajar yang efektif karena kemudahan, cepat, praktis dan up to date. Selain itu, pengaruh psikologis yang ditimbulkan karena penggunaan internet menimbulkan rasa senang dan bersemangat untuk belajar, sehingga secara tidak langsung siswa juga dapat memilih dengan tepat apa saja yang perlu dipelajari melalui internet secara efektif untuk dirinya masing-masing. Salah satu manfaat lain karena adanya internet sebagai media belajar yang dapat dirasakan secara tidak langsung adalah siswa mampu mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami pelajaran di sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya internet mengembangkan kinerja pekerjaan siswa SMP Mardi Rahayu Ungaran, di samping menggunakan internet sebagai media belajar, siswa mampu mencari tambahan materi sendiri melalui internet ketika kurang memahami materi pelajaran di sekolah.


(6)

4.5Urutan Prioritas Indikator Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Tabel 4.14

Urutan Prioritas Indikator Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

No Indikator Nilai Modus Prosen Urutan 1

Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier)

23 Setuju 58,97% 1 2 Bermanfaat

(usefull) 22 Setuju 56,41% 2 3

Menambah produktivitas (increase productivity)

19 Setuju 48,72% 5

4

Mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness)

20 Sangat

Setuju 51,28% 4

5

Mengembangkan kinerja (improve job performance)

21 Setuju 53,85% 3

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa yang menjadi dasar pemanfaatan internet sebagai media belajar pada siswa kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran yang pertama kali adalah menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier) dengan jumlah sebesar 23 (58,97%), yang kedua adalah bermanfaat (usefull)dengan jumlah sebesar 22 (56,41%), yang ketiga adalah mengembangkan kinerja (improve job performance)dengan jumlah sebesar 21 (53,85%), yang keempat adalah mempertinggi efektivitas (enchance effectiveness)dengan jumlah sebesar 20 (51,28%) dan yang kelima adalah menambah produktivitas (increase productivity)dengan jumlah sebesar 19 (48,72%).


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB II

0 0 32

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

0 0 16

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran

0 0 43

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB IV

0 1 15

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB III

0 0 8

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB II

0 0 11

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB I

0 0 8