Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB II

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Internet

Pada tahun 1969 Departemen Pertahanan Amerika Serikat Internet mendirikan jaringan komputer melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), yang digunakan untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir serta menghindari terjadinya informasi terpusat sehingga bila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Internet)

Internet (interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian ini dinamakan internetworking (antarjaringan). (https://id.wikipedia.org/wiki/Internet)

Internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya.


(2)

(http://www.nesabamedia.com/2015/04/pengertian-dan-manfaat-dari-internet.html)

Menurut Syafrizal (2005:33) internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling berinteraksi dan bertukar informasi. Sedangkan dari segi ilmu pengetahuan, internet merupakan sebuah perpustakaan besar yang didalamnya terdapat jutaan (bahkan milyaran) informasi atau data yang berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa internet merupakan sebuah jaringan komputer global yang terbuka dan saling menghubungkan berbagai tipe dan jenis, jutaan bahkan milyaran komputer di dunia untuk berinteraksi dan bertukar informasi yang berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik.

Perkembangan internet memberikan berbagai kemudahan yang dapat kita nikmati hingga saat ini melaui beberapa gelombang tahapan. Menurut Budi Sutedjo (dalam Rochaety, 2006 : 74), gelombang teknologi berbasis internet berkembang melalui beberapa tahapan sebagai berikut :

1. Gelombang pertama, difokuskan untuk peningkatan dan produktivitas, serta memperkecil biaya. Bagi organisasi yang mulai menerapkan teknologi tersebut, akan melakukan otomatisasi kegiatan rutin seperti surat menyurat, slide presentasi, pembuatan tabel dan neraca. Aplikasi yang digunakan antara lain Word, Excel, Power Point dan Access.


(3)

2. Gelombang kedua, difokuskan untuk peningkatan efektivitas penggunaan peralatan komputer melalui pembangunan jaringan komputer. Jaringan ini dibangun dengan menggunakan kabel dan kartu jaringan, sehingga printer, hard disk, dan peralatan lain dapat digunakan secara serempak. Jaringan ini dapat menghemat biaya investasi, serta mempercepat distribusi data dan informasi. 3. Gelombang ketiga, difokuskan untuk menghasilkan keuntungan dengan

pembangunan program sistem informasi. Seperti pada sebuah Universitas, membangun jaringan sistem informasi pelayanan administrasi akademik, sistem informasi pelayanan administrasi keuangan, maupun sistem informasi pelayanan umum yang kesemuanya berbasis teknologi informasi dan menguntungkan bagi pihak Universitas dan mahasiswa yang dilayani.

4. Gelombang keempat, difokuskan untuk membantu proses pengambilan keputusan dari data kualitatif. Seperti pembangunan sistem pendukung keputusan (DSS/ Decision Support System) bagi penerimaan pegawai, dan lain sebagainya.

5. Gelombang kelima, difokuskan untuk meraih pelanggan (konsumen) melalui pengembangan jaringan internet dengan cara membangun eksplorasi besar-besaran terhadap internet. Dengan hal ini, maka lahirlah dalam dunia bisnis apa yang disebut e-bussiness (electronic bussiness) dan e-commerce. Di dalam dunia pendidikan berbasis internet, ada yang disebut e-learning dan e-campus yang mampu menjangkau para pengguna jasa pendidikan, baik lokal,nasional, maupun global.


(4)

6. Gelombang keenam, difokuskan untuk mengembangkan sistem jaringan tanpa kabel (wireless) yang memungkinkan mengakses internet melalui komputer yang terhubung ke telepon selular. Bahkan, internet dapat diakses langsung lewat ponsel.

2.2 Media Belajar

2.2.1 Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Dengan belajar, manusia mampu mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir, sehingga nantinya mampu menyesuaikan diri demi pemenuhan kebutuhan.

Menurut Driscoll (dalam Smaldino, 2000 : 11), belajar didefinisikan sebagai perubahan terus menerus dalam kemampuan, yang berasal dari pengalaman pemelajar dan interaksi pemelajar dengan dunia.

Sedangkan menurut John W. Santrock (2008:266), belajar sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan dan keterampilan berpikir, yang diperoleh melalui pengalaman.

Slameto (2003:2-4) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.


(5)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses untuk mencapai perubahan tingkah laku yang bermanfaat secara keseluruhan bagi individu sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dan dunia.

2.2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Dalam pelaksanaannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar. Menurut Slameto (2003:54-70) beberapa faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu.

1. Faktor Intern

Faktor intern membahas tiga faktor, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, faktor kelelahan.

1. Faktor Jasmaniah

Faktor jasmaniah adalah faktor yang berhubungan dengan tubuh atau jasmani individu. Dalam faktor ini terdiri dari dua macam:

a. Faktor kesehatan, proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, sehingga menjadi cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk jika badannya lemah, kurang darah atau gangguan-gangguan lainnya. Agar seseorang ingin dapat belajarnya dengan baik dan mendapatkan hasil belajar yang tinggi maka harus sehat.


(6)

b. Cacat tubuh, dapat menyebabkan kurang sempurnanya tubuh yang dimiki individu. Siswa yang cacat, belajarnya jelas akan terganggu, maka hendaknya ia belajar dilembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat mengurangi pengaruh kecacatannya karena hal ini dapat berpengaruh pula terhadap belajarnya.

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan atau psikologi individu yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa. Faktor ini terdiri dari berbagai faktor, antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

a. Inteligensi

Inteligensi adalah kecakapan yang meliputi kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Siswa yang mempunyai tingkat inteligensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar, jika ia belajar dengan baik (menerapkan metode belajar yang efisien dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya) akan member pengaruh yang positif. Jika inteligensinya rendah, maka perlu mendapat pendidikan di lembaga pendidikan khusus.


(7)

Menurut Gazali, perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda atau hal) atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka akan timbul kebosanan, sehingga tidak suka lagi belajar.

c. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Berbeda dengan perhatian yang sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, minat cenderung selalu diikuti dengan perasaan senang, dan dari situ diperoleh kepuasan dan besar pengaruhnya terhadap belajar. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat menambah kegiatan belajar (bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan dipelajari dengan sebaik-baiknya, sedangkan yang tidak sesuai minat akan menyebabkan siswa tidak akan belajar dengan baik karena tidak ada daya tarik baginya).

d. Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi belajar. jika bahan pelajaran yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena rasa senang belajar dan


(8)

pastilah selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar. Penting untuk mengetahui bakat siswa dan menempatkan di sekolah yang sesuai bakatnya.

e. Motif

Motif erat hubungannnya dengan tujuan yang akan dicapai, karena penyebab untuk berbuat adalah motif itu sendiri yang berfungsi sebagai daya penggerak atau pendorongnya.

f. Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan belum berarti anak dapat melaksanakan kegiatan secara terus-menerus, untuk itu dipelukan latihan-latihan dan pelajaran. Anak yang sudah siap (matang) belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar dan belajarnya akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). Jadi, kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. g. Kesiapan

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi yang timbul dari diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

3. Faktor kelelahan, terdapat dua macam yakni kelelahan jasmani dan rohani. kelelahan jasmani terlihat lemahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk


(9)

membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern merupakan faktor yang berada pada luar diri individu yang dapat mempengaruhi belajar siswa. Dapat dikelompokan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, sekolah dan masyarakat.

1. Faktor Keluarga

Faktor keluarga yang dapat mempengaruhi belajar siswa dapat berupa: a. Cara orang tua mendidik

Cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya atau memperlakukan terlalu keras, memaksa dan mengejar-ngejar anaknya untuk belajar adalah cara mendidik yang salah. Anak yang mengalami kesukaran dalam belajar dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.

b. Relasi antar anggota keluarga

Relasi antar anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya, selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar dan keberhasilan anak perlu diusahakan relasi yang baik dalam keluarga.


(10)

c. Suasana rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi yang sering terjadi di dalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Suasana rumah juga merupakan faktor penting yang tidak termasuk faktor disengaja. Suasana rumah gaduh tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang belajar. Maka diperlukan suasana rumah yang tenang dan nyaman.

d. Keadaan ekonomi keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makanan, perlindungan kesehatan dan lain-lain. Anak membutuhkan fasilitas belajar seperti meja, kursi, penerangan alat tulis-menulis, buku-buku dan lain-lain.

e. Pengertian orang tua

Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anaknya sedang belajar jangan diganggu dengan tugas di rumah. Kadang-kadang anak lemah semangat, orang tua wajib memberikan pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.

f. Latar Belakang Kebudayaan

Tingkat pendidikan atau kebiasaan didalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong semangat anak untuk belajar.


(11)

2. Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa mencakup : a. Metode Mengajar

Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui dalam mengajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula.

b. Kurikulum

Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa, kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran. Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. c. Relasi Guru dengan Siswa

Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Di dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai gurunya juga menyukai mata pelajaran yang diberikan sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya. d. Relasi Siswa dengan Siswa

Menciptakan relasi yang baik antar siswa perlu agar dapat memberikan pengaruh positif terhadap belajar siswa.

e. Disiplin Sekolah

Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajarnya. Agar siswa belajar lebih maju maka harus disiplin di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.


(12)

Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa. Karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Mengusahakan alat pelajaran yang baik maka siswa akan dapat belajar dengan baik. Namun, banyaknya tuntutan saat ini yang masuk ke sekolah, maka sekolah memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar siswa dalam jumlah besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media belajar yang lain, termasuk komputer, dan lain-lain.

g. Waktu Sekolah

Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah dapat pagi, siang, sore maupun malam hari.

h. Standar Pelajaran diatas Ukuran

Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas ukuran standar. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru.

i. Keadaan Gedung

Siswa dapat belajar dengan baik apabila kelas yang disediakan dapat memadai bagi setiap siswa.

j. Metode Belajar

Cara belajar dan penggunaan waktu belajar siswa harus efektif karena sangat mempengaruhi hasil belajar siswa.


(13)

Waktu belajar adalah disekolah, waktu dirumah biarlah digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah, sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain.

3. Faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaanya siswa dalam masyarakat. Faktor masyarakat diantaranya kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa.

Berdasarkan beberapa faktor diatas, dapat disimpulkan bahwa media merupakan salah satu faktor ekstern sekolah yang termasuk dalam alat pelajaran yang dapat mempengaruhi proses belajar siswa.

2.2.3 Prinsip-prinsip Belajar

Dalam pembelajaran, ada beberapa prinsip yang digunakan dalam proses belajar. Hal itu harus disesuaikan dengan masing-masing siswa. Menurut Davies (1991 : 32) prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran meliputi :

1. hal apapun yang dipelajari, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan itu untuknya.

2. setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.


(14)

3. seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberi penguatan.

4. penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran memungkinkan pembelajaran lebih berarti.

5. apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar dan ia akan belajar serta mengingat lebih baik.

2.2.4 Pengertian Media Belajar

Menurut Smaldino, dkk (2011 : 7) dalam Instructional Technology and Media for Learning, media bentuk jamak dari perantara (medium) yang merupakan saran komunikasi. Berasal dari bahasa Latin medium (“antara”) yang merujuk pada apa saja yang membawa informasi antara sumber dan penerima.

(Dalam Susilana dan Riyana, 2009 : 6) menurut NEA/ National Education Asociation, media merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak, maupun audio-visual termasuk teknologi perangkat kerasnya. AECT/ Asociation of Education Comunication Technology memberikan batasan bahwa media merupakan segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan. Menurut Schram (1982), media merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Briggs berpendapat bahwa media merupakan alat untuk memberikan perangsang bagi siswa supaya terjadi proses belajar. Menurut Miarso (1989), media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk belajar. Sedangkan Gagne berpendapat bahwa


(15)

media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Menurut Erlina (2009 : 2), media mengajar merupakan sejumlah alat bantu, bahan simulasi atau program yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

Menurut Sadiman (dalam Anas) (https://books.google.co.id/books), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi.

Menurut Hamalik (dalam Jannah, 2015) bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. (http://sihatulcismifah19.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-fungsijenis-jenis-manfaat.html)

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa media belajar adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam keperluan pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan perhatian, membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis.


(16)

2.2.5 Klasifikasi Media Belajar

Susilana dan Riyana (2009 : 14-24) mengklasifikasikan media berdasarkan bentuk penyajian dan cara penyajian menjadi 7 kelompok, yakni :

1. Kelompok Pertama, meliputi Media Grafis, Bahan Cetak dan Gambar Diam

a. Media Grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, idea tau gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan simbol/gambar. Yang termasuk media grafis antara lain :

- Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis dan simbol.

- Diagram, yaitu gambaran sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbale balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.

- Bagan, yaitu perpaduan sajian kata-kata, garis dan simbol yang merupakan ringkasan proses, perkembangan atau hubungan-hubungan penting.

- Sketsa, yaitu gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari bentuk gambar.

- Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok dan menarik yang dibuat untuk menarik perhatian orang yang lewat.

- Papan flannel, yaitu papan yang berlapis kain flanel untuk menyajikan gambar atau kata-kata yang mudah ditempel dan dilepas.


(17)

- Bulletin board, yaitu papan biasa tanpa dilapisi kain flanel. Gambar atau tulisan biasanya langsung ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.

b. Media Bahan Cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses pencetakan/printing atau offset. Yang termasuk dalam media bahan cetak yakni :

- Buku teks, yaitu buku tentang bidang studi atau ilmu tertentu yang disusun untuk memudahkan guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

- Modul, yaitu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan didesain sedemikin rupa guna kepentingan belajar siswa.

- Bahan Pengajaran Terprogram, yaitu paket program pengajaran individual, hamper sama dengan modul, perbedaannya bila bahan pengajaran terprogram ini disusun dalam topik kecil untuk tiap halamannya.

c. Media Gambar Diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi. Contoh jenis media ini adalah foto.

2. Kelompok Kedua : Media Proyeksi Diam adalah media visual yang diproyeksikan/ media yang memproyeksikan pesan, dengan hasil proyeksi tidak bergerak/ memiliki sedikit unsure gerakan. Jenis media ini meliputi : OHP/OHT, Opaque Projector, Slide dan Filmstrip.


(18)

OHT (Overhead Transparency) adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat proyeksi yang disebut OHP (Overhead Projector). 3 jenis bahan yang digunakan sebagai OHT, yaitu :

- Write on film (plastik transparansi), yaitu sejenis transparansi yang dapat diberi tulisan/ gambar menggunakan spidol

- PPC transparency film (PPC = Plain Paper Copier), yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan/ gambar menggunakan mesin photocopy

- Infrared transparency film, yaitu jenis transparansi yang dapat diberi tulisan/ gambar dengan menggunakan mesin thermofax

OHP (Overhead Projector) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan program-program transparansi pada sebuah layar. Biasanya digunakan sebagai pengganti papan tulis. 2 jenis model OHP, yaitu :

- OHP Classroom, yaitu OHP yang dirancang dan dibuat secara permanen untuk disimpan di kelas/ ruangan dan memiliki bobot yang lebih berat dari OHP portable

- OHP Portable, yaitu OHP yang dirancang agar mudah dibawa kemana-mana, sehingga ukurajn dan bobot lebih ringan dan ringkas

b. Media Opaque Projector (proyektor tak tembus pandang) adalah media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dan benda-benda yang tidak tembus pandang, seperti buku, foto dan model dua maupun tiga dimensi.


(19)

c. Media Slide (film bingkai) adalah media visual yang diproyeksikan melalui proyektor slide.

d. Media Filmstrip (film rangkai/ film gelang) adalah media visual proyeksi diam yang terdiri atas bebrapa film yang menjadi satu kesatuan.

3. Kelompok Ketiga : Media Audio adalah media yang penyampaian pesannya melalui indera pendengaran. Pesan atau informasi dituangkan dalam lambang-lambang auditif berupa kata-kata, musik dan sound effect. Jenis media ini yaitu : Radio dan Alat Perekam Pita Magnetik.

a. Media Radio adalah media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari suatu pemancar.

b. Media Alat Perekam Pita Magnetik (kaset tape recorder) adalah media yang menyajikan pesan melalui perekaman kaset audio.

4. Kelompok Keempat : Media Audio Visual Diam adalah media yang penyampaian pesannya melalui indera pendengaran dan indera penglihatan, tetapi gambar yang dihasilkan berupa gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak. Yang termasuk media ini yakni : media sound slide (slide suara), filmstrip bersuara dan halaman bersuara.

5. Kelompok Kelima : Film (Motion Pictures) atau gambar hidup, yaitu serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.


(20)

6. Kelompok Keenam : Televisi adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audio visual dan gerak (sama dengan film). Jenis media ini yaitu : Televisi Terbuka (open boardcast television), Televisi Siaran Terbatas/ TVST (Cole Circuit Television/ CCTV) dan Video Cassette Recorder (VCR).

a. Media Televisi Terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian pesannya melalui pancaran gelombang elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi.

b. Media Televisi Siaran Terbatas (TVST) atau CCTV adalah media audio visual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel) dan komunikasi dapat dilakukan secara dua arah melalui intercom.

c. Media Video Cassette Recorder (VCR) adalah media yang perekamannya dilakukan dengan menggunakan kaset, video dan penayangannya melalui pesawat televisi.

7. Kelompok Ketujuh : Multi Media merupakan sistem penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket. Contoh multi media yaitu : Media Objek dan Interaktif.

a. Media Objek merupakan media tiga dimensi yang penyampaian pesannya tidak dalam bentuk penyajian, melainkan melalui cirri fisiknya sendiri, seperti ukuran, bentuk, berat, susunan, warna, fungsi dan sebagainya. Media objek dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :


(21)

 Media Objek Alami dibagi menjadi 2 jenis, yaitu media objek alami yang hidup (seperti ikan, burung, elang, dan sebagainya) dan objek alami yang tidak hidup (seperti batu-batuan, kayu, air dan sebagainya).

 Media Objek Buatan sperti gedung, mainan, jaringan transportasi, dan sebagainya.

- Media Objek Pengganti merupakan benda-benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang sebenarnya. Objek pengganti dikenal dengan sebutan replika, model dan benda tiruan.

 Replika adalah reproduksi statis dari suatu objek dengan ukuran yang sama dengan benda yang sebenatnya.

 Model adalah sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu.

 Benda tiruan, dibagi menjadi 2 yaitu bangunan yang dibuat kurang lebih menyerupai benda yang besar (contoh : bagian sayap dari sebuah kapal terbang) dan bentuk yang menggambarkan mekanisasi kerja suatu benda (contoh : sistem pembakaran automobil).

b. Media Interaktif merupakan media yang diharapkan mampu membuat siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran. Interaksi yang dimaksud ada 3 macam, yang pertama siswa berinteraksi dengan program, yang kedua siswa berinteraksi dengan mesin (seperti simulator, laboratorium bahasa,


(22)

komputer, dan kombinasinya dengan internet), yang ketiga ialah mengatur interaksi antara siswa secara teratur tapi tidak terprogram.

Dalam penelitian ini, media belajar yang digunakan dikategorikan menjadi multi media jenis media interaktif dengan kombinasi komputer dan jaringan internet yang dimaksudkan agar siswa mampu ikut serta berinteraksi dengan media tersebut.

2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Media Belajar

Penggunaan media belajar erat kaitannya dengan faktor-faktor lain yang mendukung keberhasilan dan keefektifan media ini dalam proses pembelajaran. Menurut Susilana dan Riyana (2009 : 5) faktor-faktor yang berkaitan dengan media pembelajaran dalam proses pembelajaran meliputi :

a. Tujuan

Tujuan yang dimaksud adalah tujuan pembelajaran. Media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sehingga fungsi media belajar agar dapat membantu siswa memahami serta memperoleh kemudahan dalam pembelajaran, sehingga memperoleh hasil yang baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b. Materi

Media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pembelajaran, agar penyampaian materi dapat tersampaikan dengan baik. Penggunaan media pembelajaran juga harus dapat menggambarkan materi yang hendak disampaikan.


(23)

c. Metode

Metode pengajaran juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran yang tepat dengan metode pengajaran dapat meningkatkan motivasi, minat, dan perhatian siswa terhadap pelajaran, sehingga proses belajar menjadi menyenangkan dan materi mudah tersampaikan.

d. Evaluasi

Penggunaan media belajar juga perlu mendapatkan evaluasi di akhir proses pembelajaran untuk mengetahui efektif atau tidaknya media tersebut dalam proses pembelajaran. Secara keseluruhan evaluasi perlu dilakukan agar dapat diketahui, tercapai tidaknya tujuan pembelajaran melalui proses belajar sesuai materi dan menggunakan media serta metode mengajar yang tepat.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 4 faktor menurut Susilana dan Riyana, yaitu faktor-faktor yang berkaitan dengan media belajar adalah tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode mengajar dan evaluasi pembelajaran.

2.2.7 Manfaat Media Belajar

Penggunaan media belajar dalam proses belajar harus dapat memberikan manfaat, baik bagi siswa maupun guru. Media belajar yang baik dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Menurut Sudjana dan Rivai (dalam Erlina, 2009 : 2) media pengajaran berfungsi agar lebih menarik siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar,


(24)

memperjelas makna bahan pengajaran, metode pengajaran lebih bervariasi, siswa dapat melakukan kegiatan belajar lebih banyak.

Susilana dan Riyana (2009 : 9) mengemukakan media belajar secara umum mempunyai manfaat :

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama

Sedangkan manfaat media menurut Kemp dan Dayton (dalam Susilana dan Riyana, 2009 : 9) meliputi :

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar 2. Pembelajaran dapat lebih menarik

3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar 4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek

5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan

6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan 7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran


(25)

8. Peran guru berubah kearah positif

Menurut Hamalik (dalam Jannah, 2015) bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti mengambil beberapa manfaat media belajar menjadi beberapa poin, yaitu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera; menimbulkan gairah belajar dengan interaksi langsung antara murid dengan sumber belajar; memungkinkan anak belajar mandiri; pembelajaran dapat lebih menarik; kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan; sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

2.2.8 Kriteria Pemilihan Media Belajar

Menurut Sudjana dan Rivai (2010 : 4), kriteria pemilihan media berdasarkan : a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran

b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran c. Kemudahan memperoleh media

d. Ketrampilan guru dalam menggunakan e. Tersedia waktu untuk menggunakan f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa


(26)

Menurut Hubbard (dalam Simamora, 2008 : 65) mengemukakan 9 kriteria untuk menilai keefektifan media, yaitu :

1. Biaya

2. Ketersediaan fasilitas pendukung 3. Kecocokan dengan ukuran kelas 4. Keringkasan

5. Kemampuan untuk diubah 6. Waktu dan tenaga penyiapan 7. Pengaruh yang ditimbulkan 8. Kerumitan

9. Kegunaan

Sedangkan menurut Susilana dan Riyana (2009 : 73) kriteria dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat dirumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari : access, cost, technology, interactivity, organization dan novelty. a. Access

Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media, menyangkut ketersediaan, kemudahan dan kemanfaatan dalam penggunaannya. b. Cost

Biaya menjadi pertimbangan dalam memilih, dengan mempertimbangkan manfaatnya media tersebut dengan biaya murah namun efektif.


(27)

Perlu mempertimbangkan teknologi tersedia dan mudah menggunakannya atau tidak.

d. Interactivity

Media yang baik yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.

e. Organization

Dukungan organisasi juga pengorganisasiannya menjdi pertimbangan yang penting dalam memilih media.

f. Novelty

Kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang baru biasanya lebih baik dan menarik bagi siswa, seperti penggunaan internet.

Dalam penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan bahwa beberapa kriteria pemilihan media belajar didasarkan kemudahan memperoleh media dan akses, biaya, ketersediaan fasilitas, kegunaan, perkembangan teknologi dan kebaruan media.

2.3 Pemanfaatan Internet Sebagai Media Belajar

Pemanfaatan internet sebagai media belajar didasarkan pada manfaat yang didapatkan oleh pengguna internet, terutama siswa SMP Mardi Rahayu dalam melaksanakan tugasnya sebagai siswa. Pemanfaatan dengan estimasi 2 faktor menurut Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3) yaitu meliputi kemanfaatan dan


(28)

efektifitas yang masing-masing memiliki beberapa dimensi yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1.Kemanfaatan meliputi dimensi :

a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi dalam mengerjakan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang dan dapat memberikan keterampilan agar pekerjaannya lebih mudah.

b. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu terdapat manfaat atau faedah untu dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.

c. Menambah produktivitas (increase productivity), merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan seseorang akan bertambah atau meningkatkan produktivitasnya dalam suatu kegiatan-kegiatan yang dimilikinya agar menjadi lebih baik.

2.Efektifitas meliputi dimensi :

a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan membantu seseorang agar aktifitas sehari-hari menjadi meningkat dalam melakukan suatu pekerjaan.

b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance), dengan menggunakan suatu teknologi tertentu dapat membantu mengembangkan kinerja pekerjaan seseorang dalam dunia pekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut.


(29)

Selain itu, penggunaan internet memberikan manfaat yang begitu besar pada proses belajar siswa, yang peneliti ungkapkan melalui manfaat media belajar yang telah penulis simpulkan, yaitu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera; menimbulkan gairah belajar dengan interaksi langsung antara murid dengan sumber belajar; memungkinkan anak belajar mandiri; pembelajaran dapat lebih menarik; kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan; sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Melalui perkembangan internet dan kemudahan mengakses jaringan memberikan manfaat yang begitu besar, begitu pula bagi dunia pendidikan. Selain menjadi media informasi, dapat pula menjadi sumber referensi bagi guru dan siswa. Menurut Rosenberg (dalam Erlina, 2009 : 20) mengatakan ada 5 perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran sebagai akibat perkembangan TIK, yaitu :

1. Perubahan dari pelatihan ke penampilan

2. Perubahan dari ruang kelas ke dimana saja dan kapan saja 3. Perubahan dari kertas ke “online” atau saluran

4. Perubahan dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja 5. Perubahan dari waktu siklus ke waktu nyata

Erlina (2009 : 29) mengungkapkan internet dapat digunakan untuk media belajar yang meliputi :


(30)

a. Berupa dokumen, tabel dan pdf (jenis file : text, ms word, adobe portable document format/ pdf dan ms excel)

b. Berupa power point (tipe file : ms ppt)

c. Berupa file gambar (jenis file : gif, jpeg/jpg dan png) d. Berupa animasi (tipe file : shockwave flash)

e. Berupa film (tipe file : mpg/ avi) f. Berupa suara (tipe file : mp3)

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Hadiatul (2009) mahasiswa jurusan Sosial Islam, Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan judul Media Sosial sebagai Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Terhadap Beberapa Mahasiswa Jurusan KPI Angkatan 2006). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa :

Manfaat yang mahasiswa peroleh setelah menggunakan media online :

1. Media online memudahkan dalam belajar, mahasiswa dapat terbantu dalam mendapatkan informasi tambahan selain buku-buku yang ada di perpustakaan.

2. Pengetahuan bertambah luas, dengan adanya media online informasi yang didapat mahasiswa lebih beragam.

3. Dengan adanya media online, memudahkan mahasiswa menyelesaikan tugas kuliah seperti membuat makalah.


(31)

4. Media online memudahkan mahasiswa untuk mengumpulkan tugas-tugas kuliah tanpa adanya batasan waktu karena mahasiswa dapat mengumpulkan tugas melalui email

Adapun hambatannya adalah :

1. Terbatasnya fasilitas online di kampus. 2. Faktor biaya.

3. Kurangnya motivasi.

Serta penelitian yang dilakukan Artmy Tirta Ikhwanto, mahasiswa Progdi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Angkatan tahun 2006, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dengan judul Penggunaan media internet sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Sejarah kelas X di SMA Laboratorium UKSW Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya prestasi belajar pada siswa yang menggunakan internet sebagai sumber belajar karena sumber informasinya lebih banyak dan akurat.

2.5 Kerangka Berpikir

Internet merupakan sebuah jaringan komputer global yang terbuka dan saling menghubungkan berbagai tipe dan jenis, jutaan bahkan milyaran komputer di dunia untuk berinteraksi dan bertukar informasi yang berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik.


(32)

Media belajar adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam keperluan pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan perhatian, membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis.

Dalam penelitian ini, pemanfaatan internet diteliti melalui dimensi kemanfaatan dan efektifitas. Dimana siswa cenderung memilih internet sebagai media belajar dan sumber mengerjakan tugas karena mudah dan menghemat waktu.

Gambar 2.1

Identifikasi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

INTERNET

SISWA Kemanfaatan :

1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier) 2. Bermanfaat (usefull) 1. Menambah produktifitas

(increase productivity)

Efektifitas :

2. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness) 3. Mengembangkan kinerja

pekerjaan (improve job performance)


(1)

Perlu mempertimbangkan teknologi tersedia dan mudah menggunakannya atau tidak.

d. Interactivity

Media yang baik yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.

e. Organization

Dukungan organisasi juga pengorganisasiannya menjdi pertimbangan yang penting dalam memilih media.

f. Novelty

Kebaruan dari media yang dipilih juga harus menjadi pertimbangan. Media yang baru biasanya lebih baik dan menarik bagi siswa, seperti penggunaan internet.

Dalam penelitian ini, peneliti menarik kesimpulan bahwa beberapa kriteria pemilihan media belajar didasarkan kemudahan memperoleh media dan akses, biaya, ketersediaan fasilitas, kegunaan, perkembangan teknologi dan kebaruan media.

2.3 Pemanfaatan Internet Sebagai Media Belajar

Pemanfaatan internet sebagai media belajar didasarkan pada manfaat yang didapatkan oleh pengguna internet, terutama siswa SMP Mardi Rahayu dalam melaksanakan tugasnya sebagai siswa. Pemanfaatan dengan estimasi 2 faktor menurut Chin dan Todd (dalam Nasution, 1995 : 3) yaitu meliputi kemanfaatan dan


(2)

efektifitas yang masing-masing memiliki beberapa dimensi yang dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1.Kemanfaatan meliputi dimensi :

a. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier), mudah mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologi dalam mengerjakan pekerjaan yang diinginkan oleh seseorang dan dapat memberikan keterampilan agar pekerjaannya lebih mudah.

b. Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu terdapat manfaat atau faedah untu dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut.

c. Menambah produktivitas (increase productivity), merupakan sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan seseorang akan bertambah atau meningkatkan produktivitasnya dalam suatu kegiatan-kegiatan yang dimilikinya agar menjadi lebih baik.

2.Efektifitas meliputi dimensi :

a. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan membantu seseorang agar aktifitas sehari-hari menjadi meningkat dalam melakukan suatu pekerjaan.

b. Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance), dengan menggunakan suatu teknologi tertentu dapat membantu mengembangkan kinerja pekerjaan seseorang dalam dunia pekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut.


(3)

Selain itu, penggunaan internet memberikan manfaat yang begitu besar pada proses belajar siswa, yang peneliti ungkapkan melalui manfaat media belajar yang telah penulis simpulkan, yaitu mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indera; menimbulkan gairah belajar dengan interaksi langsung antara murid dengan sumber belajar; memungkinkan anak belajar mandiri; pembelajaran dapat lebih menarik; kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan; proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan; sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

Melalui perkembangan internet dan kemudahan mengakses jaringan memberikan manfaat yang begitu besar, begitu pula bagi dunia pendidikan. Selain menjadi media informasi, dapat pula menjadi sumber referensi bagi guru dan siswa. Menurut Rosenberg (dalam Erlina, 2009 : 20) mengatakan ada 5 perubahan yang terjadi dalam dunia pendidikan, terutama dalam proses pembelajaran sebagai akibat perkembangan TIK, yaitu :

1. Perubahan dari pelatihan ke penampilan

2. Perubahan dari ruang kelas ke dimana saja dan kapan saja 3. Perubahan dari kertas ke “online” atau saluran

4. Perubahan dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja 5. Perubahan dari waktu siklus ke waktu nyata

Erlina (2009 : 29) mengungkapkan internet dapat digunakan untuk media belajar yang meliputi :


(4)

a. Berupa dokumen, tabel dan pdf (jenis file : text, ms word, adobe portable document format/ pdf dan ms excel)

b. Berupa power point (tipe file : ms ppt)

c. Berupa file gambar (jenis file : gif, jpeg/jpg dan png) d. Berupa animasi (tipe file : shockwave flash)

e. Berupa film (tipe file : mpg/ avi) f. Berupa suara (tipe file : mp3)

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Hadiatul (2009) mahasiswa jurusan Sosial Islam, Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dengan judul Media Sosial sebagai Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa (Studi Kasus Terhadap Beberapa Mahasiswa Jurusan KPI Angkatan 2006). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa :

Manfaat yang mahasiswa peroleh setelah menggunakan media online :

1. Media online memudahkan dalam belajar, mahasiswa dapat terbantu dalam mendapatkan informasi tambahan selain buku-buku yang ada di perpustakaan.

2. Pengetahuan bertambah luas, dengan adanya media online informasi yang didapat mahasiswa lebih beragam.

3. Dengan adanya media online, memudahkan mahasiswa menyelesaikan tugas kuliah seperti membuat makalah.


(5)

4. Media online memudahkan mahasiswa untuk mengumpulkan tugas-tugas kuliah tanpa adanya batasan waktu karena mahasiswa dapat mengumpulkan tugas melalui email

Adapun hambatannya adalah :

1. Terbatasnya fasilitas online di kampus. 2. Faktor biaya.

3. Kurangnya motivasi.

Serta penelitian yang dilakukan Artmy Tirta Ikhwanto, mahasiswa Progdi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Angkatan tahun 2006, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dengan judul Penggunaan media internet sebagai sumber belajar pada mata pelajaran Sejarah kelas X di SMA Laboratorium UKSW Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2008/2009.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatnya prestasi belajar pada siswa yang menggunakan internet sebagai sumber belajar karena sumber informasinya lebih banyak dan akurat.

2.5 Kerangka Berpikir

Internet merupakan sebuah jaringan komputer global yang terbuka dan saling menghubungkan berbagai tipe dan jenis, jutaan bahkan milyaran komputer di dunia untuk berinteraksi dan bertukar informasi yang berupa teks, grafik, audio maupun animasi dan lain-lain dalam bentuk media elektronik.


(6)

Media belajar adalah segala sesuatu teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam keperluan pembelajaran, sehingga dapat merangsang pikiran , perasaan dan perhatian, membangkitkan keinginan, kemauan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis.

Dalam penelitian ini, pemanfaatan internet diteliti melalui dimensi kemanfaatan dan efektifitas. Dimana siswa cenderung memilih internet sebagai media belajar dan sumber mengerjakan tugas karena mudah dan menghemat waktu.

Gambar 2.1

Identifikasi Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

INTERNET

SISWA Kemanfaatan :

1. Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier) 2. Bermanfaat (usefull) 1. Menambah produktifitas

(increase productivity)

Efektifitas :

2. Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness) 3. Mengembangkan kinerja

pekerjaan (improve job performance)


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB IV

0 0 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 162009017 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pemanfaatan Internet sebagai Media Belajar pada Siswa Kelas IX SMP Mardi Rahayu Ungaran

0 0 16

T1 Lampiran Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran

0 0 43

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB IV

0 1 15

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB III

0 0 8

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB II

0 0 11

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemandirian Belajar dengan Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas VII A SMP Mardi Rahayu Ungaran T1 BAB I

0 0 8