INTERNALISASAI NILAI-NILAI AKHLAK SUFI MELALUI PENGKAJIAN KITAB SIRRUL ASRAR PADA IKHWAN THARIQAH QADIRIYYAHNAQSYABANDIYYAH DI PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA.

(1)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa penulisan disertasi yang berjudul “INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK SUFI MELALUI PENGKAJIAN KITAB SIRRUL ASRAR PADA IKHWAN THARIQAH QADIRIYYAH NAQSYABANDIYYAH DI PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAYA” beserta seluruh isinya bukan karya tulis yang sudah dibuat orang lain, dan sama sekali saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap mempertanggungjawabkan seluruh isi disertasi ini dan apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya tulis ini.

Bandung, 20 September 2012


(2)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu iv


(3)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu v


(4)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vi

KATA PENGANTAR

Dengan Rahmat dan Hidayah Allah Yang Maha Rahman Maha Rahim, disertasi ini Alhamdulillah bisa terwujud sebagai hasil telaah awal buku Sirrul Asrar Fiima Yahtaaju Ilahil Abrar bagi promovendus yang sangat membutuhkan rahmat Allah dan hidayah-Nya.

Tulisan ini saya sadari bukan yang terbaik, jauh dari sempurna dan sangat membutuhkan penyempurnaan yang datang dari pihak pembaca dan terutama pertolongan dari Allah Swt.

Disertasi ini berjudul Internalisasi Nilai-nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyah di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kepenasaran peneliti terhadap isi kandungan salah satu buku sumber rujukan Thariqah Qadariyyah Naqsabandiyyah Suryalaya Tasikmalaya yaitu kitab Sirrul Asrar. Terhadap amaliah TQN tersebut masyarakat terbagi dua kelompok, ada pengamal TQN yang disebut ikhwan dan ada yang tidak mengamalkannya. Disamping itu peneliti melihat adanya kemerosotan akhlak seperti ketidakarifan, ketidakjujuran, ketidakadilan, lunturnya


(5)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu vii

persaudaraan, dan kasih sayang, kemerosotan tersebut menimpa berbagai lapisan masyarakat. Menurut peneliti hal itu terjadi karena nilai-nilai akhlak mahmudah tidak tertanam dalam hati masing-masing masyarakat sehingga perlu diteliti cara-cara, metode dan materi yang di internalisasikan itu agar tepat guna dan bermakna bagi kehidupan bersama.

Penelitian ini bisa terwujud atas arahan dan bimbingan para mutabarriin mukhlishiin yang sangat berharga dan tepat pada waktunya, oleh karena itu promovendus mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof.Dr.H.Syihabuddin, M.Pd. selaku Promotor, Bapak Prof.Dr.H.Endang Sumantri, M.Ed. selaku Ko-Promotor, dan Bapak Prof. Dr.H.Dasim Budimansyah, M. Si. selaku Anggota Promotor, yang telah membimbing dan mengarahkan tanpa lelah kepada promovendus untuk bisa memberikan sumbangan teoretis maupun praktis bagi UPI khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya. Hasil disertasi ini diharapkan dapat memenuhi tujuan utama, khususnya tentang pola internalisasi nilia-nilai akhlakul kariimah dan implikasinya terhadap pendidikan umum. Konsep pola internalisasi nilai-nilai akhlakul karimah yang ada sekarang ini memerlukan pola yang terbaik dengan tidak harus membuang pola lama yang telah berhasil dengan baik mengingat kebutuhan masyarakat dan bangsa kita yang sangat mendesak terhadap ada dan berfungsinya pola tersebut. Tentu sejalan dengan itu


(6)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu viii

kita harus memelihara pola lama yang baik dan mencari serta mengambil pola baru yang lebih baik.

2. Bapak Prof.Dr.H.Sunaryo Kartadinata, M.Pd (Rektor UPI), Bapak Prof.H.Furqon, M.A,Ph.D (Pembantu Rektor Bidang Akademik dan Hubungan Internasional), Bapak Prof.Dr.H.Didi Supriadi, M.Ed (Direktur Sekolah Pascasarjana UPI) dan Para Assisten Direktur, Ibu Prof.Dr.Hj.Nenden Sri Lengkanawati, M.Pd (Dekan FPBS UPI) dan Para Pembantu Dekan, dan Bapak Prof.Dr.Dasim Budimansyah, M.Si (Ketua Program Studi Pendidikan Umum Sekolah Pascasarjana UPI) yang telah memberikan motivasi dan fasilitas perizinan studi serta batuan dalam rangka penyelesaian studi promovendus.

3. Semua Dosen di Program Studi Pendidikan Umum Sekolah Pascasarjana UPI yang telah membekali promovendus dengan bekal ilmu dan bimbingan selama perkuliahan, semua rekan-rekan Dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI, yang telah saling bahu membahu membina jurusan dan saling membagi waktu untuk melanjutkan studi di berbagai jurusan pilihannya masing-masing, serta berdiskusi saling membina diri untuk kemajuan Jurusan Pendidikan Bahasa Arab tempat promovendus mengabdikan diri.

4. Semua rekan-rekan Program Studi Pendidikan Umum angkatan Tahun Akademik 2006/2007: Dr.H.Agus Salam Rahmat, Dr.H.Moch Dzul Iman, Dr.H.Ahmad Suherman, Dr.Yadi Ruyadi, Dr. Sukanta, Dr.Wakhudin, M.Halimi, Prof.Dr.H.Adang Hambali,M.Pd, Dr.H.Fadil Yani Ainusyam, Dr.H.Zaim El


(7)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu ix

Mubarok, Dr.Popon Sumarni, Dr. Sulthoni, Dr.Fardus, Dr.Dede Jajang, Dr.Dewi K yang telah sama-sama bermusabaqah dalam kebaikan dan ternyata ada yang sudah meraih jabatan Guru Besar/ Profesor disamping masih ada yang sedang berjuang merubah nasib sesuai perintah Allah Swt dengan disertai keimanan dan penerimaan bahwa segala sesuatunya telah ditentukan oleh Qadla dan Qdar-Nya.

5. Bapak Prof.Dr.H.Achmad Juntika Nurihsan, M.Pd (selain sebagai dosen promovendus di Program Studi Pendidikan Umum Sekolah Pascasarjana UPI) , dan Bapak Dr.Edi Suresman, M.Pd kedua-duanya di beberapa tahun ini terasa sebagai sahabat yang sangat dekat terutama dalam kesepakatan bersama untuk menjadi khadim / pelayan umat melalui khidmat di salah satu rumah Allah Masjid Al Furqan UPI.

6. Bapak–bapak di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya tempat promovendus mengadakan penelitian lapangan: Abah Anom / KH.A.Shohibul Wafa Tajul ’Arifin (Alm), Abah Nur / KH.Noor Anom Mubarok (Alm), Bapak KH.Zaenal Abidin Anwar, Bapak KH.Zezen Zaenal Abidin Zayadi Bazul Asyhab, Bapak KH.Abd.Gaos Saefullah Maslul, Bapak KH.Sandisi, Bapak H.Baban Ahmad Jihad SB, Bapak H.Ero yang telah membuat promovendus merasa kerasan dan Qalby merasa Muthmainnah bergaul dengan beliau-beliau tersebut. Semoga Allah Swt membalas mereka dengan sorga-Nya.

7. Kepada istri, anak-anak dan cucu-cucu tercinta: Hj.N.Hartini, S.Pd, Vina Fithria Shonia, S.Pd, Dadang Sulaiman, M.Hum, (Kaka) Fuad Hilmi Fikri Yazid, Nabila


(8)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu x

Syifa Fithria, Muhammad Dani Riyadi Hidayat, SS, Ika Kartika Bahari, SE, Alya Najwa Annabel, Kemala Dina Fithria dan Rahman Hasan Wahyudin, A.Md, diucapkan terima kasih atas kesabaran dan motivasinya.

8. Secara khusus untuk Ibunda (Almh) dan Ayahanda (Alm) Allahummagfir li wa li walidayya warham huma kamaa rabbayaany shaghiira, serta tempatkanlah mereka berdua di sisi-Mu Ya Allah.

9. Kepada Ibunda dan Ayahanda mertua, diucapkan terima kasih atas dorongan dan doanya. Begitu juga kepada Keluarga Maleber Barat, Keluarga Karawang, dan Keluarga Ciwaruga, terima kasih atas do’anya, semoga Allah Swt membalas kebaikan semuanya dengan balasan yang berlipat ganda.

10.Lebih khusus lagi untuk mereka yang nama-namanya tidak bisa disebutkan satu persatu dan yang disebutkan namanya, yaitu Drs. Wagino Hamid Hamdani, M.Pd. Dr. Kosasih, M.Pd, Nalahudin, M.Ag, Zeno, M.Ag, Didin, M.M.Pd dan Sofa, S.Pd, semoga Allah Swt membawa anda semua ke Bahtera Hidayah-Nya sehingga merasakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak.

Mudah-mudahan hasil penelitian ini bermanfaat untuk peneliti khusunya dan umumnya untuk kita semua. Amin Ya Allah Ya Mujiibas Saailiin.

Bandung, 20 September 2012


(9)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xi

Drs.H.Dudung Rahmat Hidayat, M.Pd

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Perumusan Masalah... . 9


(10)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xii

E. Manfaat Penelitian... 10

BAB II INTERNALISASI NILAI DAN AKHLAK SUFI A. Internalisasi Nilai……….…… .. 13

1. Pengertian Internalisasi……… ... 13

2. Pengertian Nilai………... 14

3. Metode Internalisasi Nilai……….. 16

B. Akhlaq……….……… 17

1. Pengertian……….……..… 17

2. Sumber Akhlaq………....……… 20

a. Akhlaq yang Bersumber Agama……….……….. 20

1) Al Quran………....….. 21

2) Al Hadis / Al Sunnah………..…………..…... 22

b. Akhlaq yang Bersumber pada Selain Agama……….……..… 22

1) Instink……….…….. 23

2) Pengalaman……….……… 23

3. Klasifikasi Akhlaq……….… 25

a. Akhlaq Tercela ( al Akhlaq al Mazmumah )………..……. 25

b. Akhlaq Terpuji ( al Akhlaq al Mahmudah )………. 29

4. Implikasi Akhlaq Tercela dan Terpuji bagi Individu dan Sosial…………. 35

a. Bagi Individu………..…. 35

b. Bagi Sosial………..………... 36


(11)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiii

1. Pengertian………..……….. 37

2. Kriteria Kesufian ... 43

3. Zuhud ( Asketisme ) Sebagai Esensi Kesufian... ... 49

4. Strategi Internaslisasi Nilai-nilai Sufuistik... 50

a. Perbaikan Akhlak... 50

b. Sabar... 51

c. Syukur... 54

d. Ridla Bilqadla... 54

5. Syeikh Abdul Qadir Jailani sebagai Sufi... 59

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian... 64

B. Definisi Operasional... 64

C. Metode Penelitian... 65

D. Teknik Penelitian... 69

1. Analaisis Isi... 69

2. Wawancara... 70

3. Observasi... 71

E. Prosedur Penelitian... 73

F. Paradigma Penelitian... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian... 76


(12)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xiv

1. Struktur Penyajian Tema dalam Kitab Sirrul Asror... 76

2.Nilai-nilai Akhlak Sufistik dalam Kitab Sirrul Asror... 96

a. Kearifan... 96

b.Kesederhanaan... 102

c. Kesaabaran... 108

d. Keberanian... 111

e. Kedemawanan... 116

f. Keadilan... 117

g. Kekhasyyahan... 119

h. Kema’rifatan... 120

3. Metode Internalisasi Nilai-nilai Akhlak Sufi di Pesantren Suryalaya... 120

a. Talqin ... 121

b.Dzikir Harian... 122

c. Khataman ... 126

d.Manaqiban ... 128

e. Ziarah... 130

4. Hasil Internalisasai... 131

5. Relevansi Nilai Akhlak Sufi Syeikh Abdul Qadir Jailani dengan Kehidupan Masyarakat Kekinian... 133

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Struktur Penyajian Tema dalam Kitab Sirrul Asror... 134

a. Bahasa Figuratif... 135


(13)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xv

2. Nilai-nilai Akhlak Sufistik dalam Kitab Sirrul Asror... 142

a. Kearifan... 142

b. Kesederhanaa... 147

c. Kesaabaran... 154

d. Keberanian... 156

e. Kedemawanan... 162

f. Keadilan... 165

g. Kekhasyyahan... 168

h. Kema’rifatan... 172

3. Metode Internalisasi Nilai-nilai Sufistik di Pesantren Suryalaya... 181

a. Pelaku Internalisasi... 181

b. Waktu dan Tempat Pelaksanaan... 183

c. Materi Internalisasi... 188

d. Cara Internalisasi... 194

1). Tanbih... 194

2). Talqin... 195

3) Zikir Harian... 203

4) Khataman... 205

5) Manaqiban... 207

6) Ziarah... 208

4. Hasil Internalisasi... 210

5. Relevansi Nilai Akhlak Sufi dengan Kehidupan Masyarakat Kekinian... 213 6. Nilai-nilai Akhlak Sufi Syeikh Abdul Qadir Jaelani dalam Konteks


(14)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu xvi

Pendidikan Umum... 227

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi A. Kesimpulan... 232

B. Rekomendasi... 236

DAFTAR PUSTAKA... 238

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 245

1. Pedoman Observasi... 245

2. Pedoman Wawancara... 246

3. Daftar Jadwal, Nama, Code Wawancara ... 247

4. Rekap Hasil Wawancara... 248

5. Catatan Lapangan... 260

6. Photo-photo Kegiatan Penelitian... 288

7. Sinopsis Kitab Sirrul Asrar... 298

8. Copi Kitab Sirrul Asrar... 299

9. SK Promotor... 350

10.Surat Keterangan Penelitian... 352


(15)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kepenasaran peneliti terhadap isi kandungan salah satu buku sumber rujukan Thariqah Qadariyyah Naqsabandiyyah Suryalaya Tasikmalaya yaitu kitab Sirrul Asrar. Terhadap amaliah TQN tersebut masyarakat terbagi dua kelompok, ada pengamal TQN yang disebut ikhwan dan ada yang tidak mengamalkannya. Di samping itu peneliti melihat adanya kemerosotan akhlak seperti ketidakarifan, ketidakjujuran, ketidakadilan, lunturnya persaudaraan, dan kasih sayang, kemerosotan tersebut menimpa berbagai lapisan masyarakat. Menurut peneliti hal itu terjadi karena nilai-nilai akhlak mahmudah tidak tertanam dalam hati masing-masing masyarakat sehingga perlu diteliti cara-cara, metode dan materi yang di internalisasikan itu agar tepat guna dan bermakna bagi kehidupan bersama.

Data dan realita ini tidak sulit dicari bukti dan contohnya, karena berbagai media masa memperlihatkan bukti-bukti itu. Salah satu contohnya dalam koran Republika tanggal 18 Juni 2012 telah menampilkan kenyataan umat Islam yang jumlahnya 23% dari 5,6 miliar penduduk bumi kualitasnya kurang menonjol, tertinggal, kurang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Di Indonesia, mutu SDM umat Islam pada posisi paling rendah dan memprihatinkan walaupun untuk ukuran Asia Tenggara. Di setiap negara memang ada komunitas-komunitas kecil yang sungguh-sungguh taat pada ajaran agama, tetapi kaum mayoritas justru melanggar


(16)

prinsip-Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2 prinsip dasar Islam, seperti melanggar hak asasi manusia yang memberi citra buruk dan mencedarai risalah Islam, kediktatoran, ketidakadilan dan lain-lain.

Persoalan kaum muslimin sekarang adalah moral dan tingkah laku mereka, secara individual termasuk tata aturan menata kehidupan masyarakat yang tidak sesuai dengan hukum Allah dan Rasul-Nya. Hal ini terjadi sudah berlangsung lama dan dipengaruhi oleh banyak ideologi non-Islam. Juga konflik umat Islam adalah di antaranya sering terjadi perselisihan, pertengkaran dan bentrokan, perebutan pengaruh yang pada gilirannya akan menyinggung harga diri seseorang atau kelompok dan pengaruh luar yang bertujuan mengambil dan menguasai ekonomi umat Islam, bahkan ada yang sengaja dibuat ketergantungan yang satu kepada yang lain dengan cara diadudombakan. Potensi umat Islam sesungguhnya sangat menentukan dalam percaturan dunia global; jumlahnya mencakup 1/3 penduduk bumi; kekayaan alamnya melimpah; posisi negerinya banyak yang sangat strategis; dan ideologi serta aqidahnya sahih, yaitu Islam yang dipilih, disiapkan oleh Yang Maha Pencipta Alam ini.

Syeikh Abdul Qadir Jailani telah berhasil menemukan cara mengatasi persoalan di atas dengan melahirkan beberapa buah pikiran, cara, strategi yang tertuang di dalam kitab Sirrul Asrar Fiima Yahtaaju Ilaihil Abrar.

Oleh karena itu, peneliti tertarik oleh kitab tersebut yang menjadi rujukan Thariqah Qadariyyah Naqsabandiyyah Suryalaya Tasikmalaya, sebagaimana dinyatakan oleh sesepuh pondok pesantren Suryalaya KH. A. Shohibul Wafa Tajul Arifin: “Memang teramat mulia dan dalam, konsep petuah yang disampaikan oleh


(17)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

3 Sultan Aulia Gauts Al-A’zham Syeikh Muhyidin Abdul Qadir Jailani Qaddasallahu Sirruhu melalui kitab Sirrul Asrar ini” (Zezen, 2006: vi).

Syaikh Abdul Qadir Jailani (selanjutnya disingkat SAQJ) adalah seorang tokoh yang selain telah dijelaskan di atas beliau juga adalah sufi besar dan bahkan disebut sebagai sulţānul auliyâ atau pemimpin para wali. Sanjungan terhadap beliau begitu tinggi dan pengikutnya tersebar di saentero dunia, karena beliaulah yang melahirkan pengamalan tasawuf atau yang disebut thariqah (Indonesia: Tarekat) sebagai suatu metode dan cara pembersihan diri untuk menuju Allah Swt dengan sebutan populer Thariqah Qadiriyah. Tarekat ini dominan di Indonesia disebabkan oleh faktor kemudahan sistem komunikasi dalam kegiatan transmisinya, dan karena sejak kelahirannya telah populer di Makah dan Madinah serta dibawa langsung ke Indonesia oleh tokoh-tokoh pengembangnya yang umumnya berasal dari Persia dan India, sehingga kedua negara itu mempunyai hubungan yang khas dengan komunitas Muslim di Indonesia (Ajid, 2002: 28).

Di Banten aliran ini menjadi pelopor pemberontak kepada Belanda, karena aliran ini memiliki hubungan yang sangat kokoh dan ketaatan yang kuat antara guru dengan muridnya, amalan keagamaan dan termasuk dalam memelihara tatanan kehidupan sosial, ekonomi dan bahkan politik. Belanda saat itu di Banten khususnya dan di daerah lain umumnya di Indonesia justru menerapkan aturan dan tata cara yang bertentangan dengan tata cara kehidupan yang ada di Banten dan bahkan di daerah lainnya di Indonesia (Sunardjo, 1995: 7).


(18)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

4 Paham sufisme berbeda dengan aliran dan pikiran Abdul Wahab Khollaf yang di Indonesia atau yang biasa disebut paham Wahabi. Di samping banyaknya para pengikut dan penyanjung terdapat pula yang berbeda paham dan bahkan mengkritisinya, salah satunya adalah Sa‟ad Abdurrahman Nada, ia berpendapat sebagai berikut: Paham tasawuf telah merasuk ke dalam hati dan daging sang sufi, hingga terlihat tulang-tulangnya dan menjadi sebuah kerangka tulang dalam bentuk manusia yang telah berubah. Ia membuat orang takut dan lari darinya (Sayyid, 2008: vi).

SAQJ adalah keturunan Nabi Muhammad Saw, baik dari garis ibu maupun garis ayah yaitu Sayyid Abu Śālih Mūsa r.a. (al Hasan). Imam Hasan dan Imam Husain r.a merupakan cucu Nabi Muhammad s.a.w (Dian A.P, 2004).

Para penerus dan para pencinta SAQJ tersebar di berbagai benua, seperti di Benua Eropa yang berpusat di Larnaca Cyprus dengan nama International Haqqani Institute of Education, sebuah lembaga yang didirikan untuk menghidupkan sunah Nabi dan sebagai pemelihara semangat ruh Islam, khususnya jalan Sufi Thariqah Qadiriyyah Naqsabandiyyah; di Benua Amerika berdiri beberapa asosiasi seperti As Sunnah Foundation of America, Haqqani Foundation dan lain-lain, dan di Asia salah satunya di Indonesia tersebar luas di berbagai daerah dan di berbagai lembaga keagamaan. Seperti halnya ţarekah di Timur Tengah dan di belahan dunia lainnya, sejarah thariqah Qadiriyyah di Indonesia juga berasal dari Makkah al-Musyarrafah. Thariqah Qadiriyyah menyebar ke Indonesia pada abad ke-16, khususnya di seluruh Jawa, seperti di Pesantren Pegentongan Bogor Jawa Barat, Suryalaya Tasikmalaya


(19)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

5 Jawa Barat, Mranggen Jawa Tengah, Rejoso Jombang Jawa Timur dan Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. Syeikh Abdul Karim dari Banten adalah murid kesayangan Syeikh Khatib Sambas yang bermukim di Makkah, merupakan ulama paling berjasa dalam penyebaran thariqah Qadiriyah. Murid-murid Sambas yang berasal dari Jawa dan Madura setelah pulang ke Indonesia menjadi penyebar Thariqah Qadiriyah tersebut (Anshari, 2004: 217-221).

Thariqah ini mengalami perkembangan pesat pada abad ke-19, terutama ketika menghadapi penjajahan Belanda. Sebagaimana diakui oleh Annemerie Schimmel dalam Ajid Thohir (1986: 236) yang menyebutkan bahwa tarekat bisa digalang untuk menyusun kekuatan untuk menandingi kekuatan lain. Juga di Indonesia, pada Juli 1888, wilayah Anyer di Banten Jawa Barat dilanda pemberontakan. Pemberontakan petani yang sering kali disertai harapan yang mesianistik, memang sudah biasa terjadi di Jawa, terutama dalam abad ke-19 dan Banten merupakan salah satu daerah yang sering berontak.

Oleh karena itu, nama SAQJ tidak asing lagi di telinga umat Islam di daerah-daerah itu. Cerita kehebatannya, terutama kegaiban dan kesaktiannya sering kita dengar dari para mubalig atau kiyai, begitu pendapat Habib Abdullah Zakiy (2003:11).

Karamah kehebatan dan keajaibannya adalah sebagai berikut.

1. Tidak kurang dari 27 keajaiban, di antaranya ketika seseorang jamaah terbesit ingin bertanya pada saat beliau sedang berceramah, maka pada saat itu juga beliau mendekati calon penanya dan menjawab pertanyaan yang akan dia tanyakan.


(20)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

6 (Dalam buku Gibţaђ ‘an Nadzir fi Tarjamati Syekh ‘Abdul Qadir, diterjemahkan: Hikayat Keajaiban SAQJ yang disusun oleh Ibnu Hajar „Asqalani, dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia oleh Sabrur Rohim Soenardi (Hajar, 2007: 99-116).

2. Tidak kurang dari lima keajaiban seputar kelahirannya, di antaranya sejak baru dilahirkan tidak mau menetek di siang hari pada bulan Ramadhan. (Dalam buku Al Ghauts al A’źam Sulţānul auliyâ Syekh Muhyiddin ‘Abdul Qadir al Jailani al Hasani al Husaini (Razi, 2004: 13).

3. Tidak kurang dari 44 keajaiban beliau yang di antaranya ia tidak pernah dihinggapi lalat. Dalam hal ini ia berkata, ”Mau berbuat apa lalat hinggap pada tubuhku, pada diriku tidak ada kemanisan dunia maupun kemanisan akhirat (Anshari, 2004: 22-51).

4. Tokoh yang wafat di Baghdad tahun 560 H/1166 M ini juga dikenal luas dalam tradisi agama Islam di tatar Sunda, bahkan dunia. Popularitas tersebut wajar mengingat beliau adalah manusia yang dianggap waliyullah (kekasih Allah) oleh para pengikutnya. Bahkan menurut tradisi kewalian, SAQJ berada pada puncak hierarki sebagai sultanul auliya, pemimpin para wali. Atas dasar itu, para pengikutnya di masyarakat Sunda menyebut SAQJ dengan gelar Kanjeng Sultan (Dede, 2007: 30).


(21)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

7 B. Identifikasi Masalah

Terdapat masalah yang harus dicari jawabannya dan menjadi pertanyaan yang sangat penting, yaitu pertanyaan sebagai berikut: Mengapa pengamal ajaran tasawuf atau sufi atau thariqah merasa hidupnya lebih tenang, sabar, tawakal, berakhlak mulia, dan lain-lain? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka disusunlah penelitian ini dengan judul: Internalisasi Nilai-nilah Akhlak Sufi melalui Pengkajian Sirrul Asrar pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabadiyah di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya.

Para pengamal ajaran SAQJ juga percaya bahwa membaca karamah-karamah dari sang tokoh akan mendapatkan berkah. Ritual pembacaan karamah-karamah biasanya diselenggarakan pada malam Jumat. Kadang-kadang dilaksanakan pada perhelatan syukuran atau pernikahan. Selain pada dua momentum tadi, pengajian tersebut kadang sengaja dilaksanakan dalam sebuah hajatan khusus. Penyelenggaraan hajatan ini biasanya terkait keinginan atau rencana khusus seperti rencana memasukkan anaknya ke sekolah, memulai usaha, atau mendirikan rumah (Dede, 2007: 37)

Pengajian tersebut populer di masyarakat dengan dua istilah, yaitu Manaqiban atau Pengajian Layang Syekh. Sekilas keduanya tampak sama, bagi mereka sama-sama sebagai cara menuju ajaran tasawuf SAQJ. Namun pada kenyataannya kedua acara pengajian Layang Syekh dan pengajian Manaqiban tersebut memiliki perbedaan. Hal ini sangat menarik untuk diteliti, di antaranya, yaitu sebagai berikut.


(22)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

8 Cara pertama dalam rangka Pengajian Layang Syekh para sesepuh yang memimpin pengajian sangat memperhatikan konteks ritual. Karena itu penyelenggara akan menyediakan segala macam perlengkapan ritual sebelum pengajian dimulai. Misalnya, menyediakan makanan seperti bubur beuereum (merah) dan bubur bodas (putih), minuman seperti kopi dan perlengkapan lainnya seperti daun hanjuang dan kemenyan. Semua makanan, minuman dan perlengkapan lainnya dihidangkan di tengah-tengah peserta pengajian. Di antara hidangan masih ditambah lagi dengan sebuah wadah yang berisi sisir, daun sirih, minyak wangi, lipstik, cerutu serta cermin kecil. Benda-benda tersebut diyakini sebagai perlengkapan yang disenangi oleh Dewi Sri sebagai sosok Dewi Padi pemberi kemakmuran.

Cara kedua: Pembacaan Manaqib oleh Shahibul hajat penyelenggara tidak memakai tata cara sebagaimana dilakukan dalam Pengajian Layang Syekh. Penyelenggaraannya lebih teratur dan terjadwal setiap malam Jumat atau sebulan sekali, seperti yang terjadi di Kampus Pesantren Suryalaya Tasikmalaya dan ihwan-ihwannya di berbagai tempat.

Dalam buku Panduan Manaqiban yang dikeluarkan Pesantren Suryalaya Tasikmalaya dijelaskan bahwa sebelum acara Manaqiban digelar, diawali dengan tawassul, yaitu menyampaikan maksud melalui orang yang mendapat karamah dari Sang Khaliq. Dalam konteks tersebut, acara hajatan menjadi media menyampaikan maksud penyelenggara yang ditujukan kepada Yang Mahakuasa melalui sosok SAQJ sebagai perantara (waŝīlaђ). Manaqiban dengan tanpa sesajen masih tetap eksis sampai sekarang. Begitu juga di berbagai tempat lainnya, manaqiban lebih diarahkan


(23)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

9 untuk bertabarruk melalui dzikir, shalawat, khatam, dan pembacaan kitab manaqib.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah di kemukakan di atas, masalah yang harus dijawab dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Bagaimana internalisasi nilai-nilai akhlak sufi melalui pengkajian Sirrul Asrar karya SAQJ pada Ikhwan TQN di Pesantren Suryalaya, Kabupaten Tasikmalaya?

Masalah utama tersebut diperinci sebagai berikut.

1. Bagaimanakah struktur penyajian tema dalam kitab Sirrul Asral karya SAQJ? 2. Apa saja nilai-nilai akhlak sufi yang terdapat dalam kitab Sirrul Asral karya

SAQJ tersebut?

3. Bagaimana metode internalisasi nilai-nilai akhlak sufi di Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya?

4. Bagaimana hasil internalisasi nilai-nilai akhlak sufi di Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya?

5. Bagaimana relevansi nilai akhlak sufi dengan kehidupan sehari-hari para ikhwan/akhwat di lingkungan Pesantren Surayalaya Tasikmalaya?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan-tujuan penelitian ini adalah memaparkan pola penanaman nilai-nilai akhlak sufi yang terkandung dalam kitab Sirrul Asrar karya SAQJ pada Ikhwan TQN di Pesantren Suryalaya,


(24)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

10 Tasikmalaya.

Adapun tujuan khususnya mencakup hal-hal berikut.

1. Menjelaskan struktur penyajian tema dalam kitab Sirrul Asrar karya SAQJ. 2. Menjelaskan nilai-nilai akhlak sufi yang terdapat dalam kitab Sirrul Asrar karya

SAQJ tersebut.

3. Menjelaskan metode internalisasi nilai-nilai akhlak sufi di Pesantren Suryalaya. 4. Menjelaskan hasil internalisasi nilai-nilai akhlak sufi di Pesantren Suryalaya,

Tasikmalaya.

5. Menjelaskan relevansi nilai akhlak sufi dengan kehidupan sehari-hari para ikhwan/akhwat di lingkungan Pesantren Surayalaya, Tasikmalaya.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini dapat bersifat teoritik dan praktik sebagai berikut:

1. Secara teoritik, penelitian ini memiliki arti penting bagi kehidupan dunia modern. Pada saat bangsa ini mulai kehilangan jati dirinya, penggalian terhadap khazanah sufistik sangatlah bermakna. Moralitas sufistik yang dikembangkannya merupakan salah satu cahaya hidup bagi alam kekinian. Sufistik dapat menjadi pilihan hidup yang merupakan nikmat bagi setiap jiwa yang mengangkat fana menjadi abadi. Sufisme adalah pesan cinta harmoni dan keindahan; merupakan pesan ketuhanan; pesan masa; dan pesan masa merupakan jawaban terhadap seruan setiap jiwa yang kini kian mengutamakan


(25)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

11 kemewahan dunia. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pendidikan umum, terutama dalam model pengembangan nilai yang lebih produktif dan menajam. Hal itu terutama dalam kaitan dengan nilai-nilai spiritualitas dalam rangka memperkaya wawasan para pendidik dalam materi pengajarannya, tidak hanya terpaku pada nilai-nilai konvensional. Akan tetapi, juga dapat mengaktualisasikan nilai-nilai baru dan bisa jadi semula tersembunyi menjadi sesuatu yang lebih hidup dan berarti dalam dunia pendidikan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang akhlak sufi yang diajarkan oleh SAQJ melalui karyanya tersebut. Analisis data teks dipilih dari 24 topik yang ada dan sangat dominan tentang akhlaknya, serta diadakan kros cek lapangan agar selanjutnya memberikan kontribusi terhadap diskursus dan wacana filsafat dan model pendidikan, khususnya di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung. Sufisme, melalui model penanamannya yang sistematis, diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam penerapannya dalam sistem pendidikan formal, terutama kaitannya dengan pendidikan nilai.

2. Secara praktik, hasil-hasil penelitian ini dapat membantu menyelesakan problem-problem konkret pendidikan kita. Lembaga-lembaga formal pengambil keputusan bidang pendidikan membutuhkan model-model penanaman yang lebih sesuai dan dengan alam pikiran dan jiwa bangsanya, dan hasil penelitian ini memberikan pandangan menyeluruh serta membantu


(26)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

12 menjelaskan wilayah-wilayah tersembunyi dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaannya. Praktisnya, penelitian ini dapat memberikan alternatif terhadap arah kurikulum dan model pembelajaran terutama dalam pendidikan nilai. Bagaimanapun nilai-nilai yang dianut dan berkembang di dalam masyarakat ini berbasis pada ajaran Islam sunni yang sesuai dengan paham yang diajarkan SAQJ Jaelani. Juga diharapkan dapat membantu memberikan penjelasan yang lebih rasional bagi operasionalisasi pendidikan nonformal yang bercorak sufistik sehingga tidak terjerumus ke dalam mistisisme yang tidak berdasar.


(27)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 64

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Suralaya, Desa Tanjungkerta, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Adapun penetapan lokasi tersebut adalah sebagai berikut ini:

1. Pondok Pesantren Suryalaya adalah lembaga pendidikan Islam dengan pengembangan dan pengamalan Thariqah Qadiriyyah Naqsabandiyyah yang sudah berjalan lebih dari satu abad (1905 - 2012).

2. Pondok Pesantren Suryalaya ini menanamkan urgensi tasawuf dalam sistem pendidikannya.

3. Pondok Pesantren Suryalaya ini berupaya merekonstruksi masa depan kemanusiaan dengan berbasis dawamu zikrillah.

B. Definisi Operasional

Penelitian ini difokuskan pada penggalian dan pemahaman tentang nilai-nilai akhlak, konsep sufi, dan sosok SAQJ.

1. Akhlak berarti sesuatu yang menggambarkan tentang perilaku. Akhlak merujuk pada suatu perilaku baik dan buruk. Dengan demikian, konsep akhlak dapat disamakan dengan moral. Namun, di dalam penelitian ini akhlak yang dimaksud


(28)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 65

lebih dispesipikan ke dalam konsep moral Islam, yakni moral yang menjadi hukum Allah (Alquran dan hadis) sebagai ukuran standarnya.

2. Sufistik berarti sikap dan prilaku mensucibersihkan jiwa dan pembinaan kesejahteraan lahir dan batin untuk mencapai kebahagiaan yang abadi. Hakikat sufistik adalah perpindahan sikap mental, keadaan jiwa dari suatu keadaan kepada keadaan yang lain yang lebih baik, lebih tinggi dan lebih sempurna dan suatu perpindahan dari alam kebendaan kepada alam rohani.

3. Internalisasi nilai-nilai akhlak sufi berarti penanaman atau proses pembentukan nilai-nilai individu atau kelompok masyarakat, yang sebelumnya tidak terbentuk pada individu/kelompok tersebut.

4. Ikhwan/akhwat adalah kelompok pengamal Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah termasuk tua muda, yang datang dari jauh atau dekat, dan termasuk santri putra putri yang biasa mengikuti pengajian di Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini berupaya untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses internalisasi nilai-nilai akhlak sufi yang bersumber dari kitab Sirrul Asrar di lingkungan Pesantren Suralaya Tasikmalaya.

Adapun pendekatan yang peneliti gunakan adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Biklen (1992: 29-33) mengemukakan bahwa suatu penelitian


(29)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 66

menggunakan pendekatan kualitatif apabila memiliki karakteristik, antara lain, sebagai berikut.

a. Qualitative research has the natural setting as the direct source of data and the researcher is the key instrument.

b. Qualitative research is deskriptive

c. Qualitative researchers are concerned with process rather than simply with outcomes or products.

d. Qualitative researchers tend to analyze their data inductively.

e. “Meaning” is of essential concern to the qualitative approach.

Sementara itu, Lincoln dan Guba sebagaimana yang dikutip A. Chaedar Alwasilah (2002: 78-79) mengemukakan sebelas karakteristik penelitian kualitatif, yakni sebagai berikut.

a. natural settings (latar tempat dan waktu penelitian yang alamiah),

b. humans as primary data-gathering instruments (manusia atau peneliti sendiri sebagai instrumen pengumpul data primer),

c. use to tacit knowledge (penggunaan pengetahuan yang tidak eksplisit),

d. qualitative methods (metode kualitatif),

e. purposive sampling (pemilihan sampel penelitin secara purposive),

f. inductive data analysis (analisis data secara induktif atau bottom-up),

g. grounded theory (teori dari-dasar yang dilandaskan data secara terus-menerus),

h. emergent design (cetak biru penelitan yang mencuat dengan sendirinya),

i. negotiated outcomes (hasil penelitian yang disepakati oleh peneliti dan responden),

j. case-study reporting modes (cara pelaporan penelitian gaya studi kasus),

k. idiographic interpretation (tafsir idiografik atau konekstual l. tentative application of findings (penerapan tentatif dari

hasil penelitian), dan


(30)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 67

khusus untuk menentukan keterpercayaan dan mutu penelitian).

Berdasarkan karakteristik di atas, dalam penggunaan pendekatan penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai pengumpul data penelitian utama. Proses penelitian disesuaikan dengan fokus masalah penelitian yang sedapat mungkin terbangun secara alamiah. Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan isi buku teks berdasarkan analisis dan menginterpretasikan hasil-hasil analisis dari buku teks bahasa Indonesia yang digunakan di persekolahan. Proses kerja penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pandangan dan pendirian subjek penelitian terhadap situasi yang dihadapinya. Tingkat kepercayaan terhadap data yang diperoleh dilakukan dengan melakukan verifikasi dan validasi data melalui penerapan teknik penelitian yang beragam serta dilakukan terhadap subjek penelitian yang berbeda-beda, kemudian dilakukan penyesuaian-penyesuaian. Proses penyesuaian dilakukan mengingat kemungkinan kemajemukan realitas yang ditemukan di lapangan. Data penelitian yang terkumpul melalui teknik penelitian yang dipilih, selanjutnya dianalisis secara induktif untuk mendapatkan makna dan kondisi alami yang ada. Proses pemaknaan terhadap data yang ada, dilakukan dengan interpretasi idiografik (Guba dan Lincoln, 1985 : 42). Proses pemaknaan dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti berdasarkan pada interpretasi bersama antara peneliti dengan subjek penelitian dengan tujuan mempertajam hasil penelitian terhadap data yang terkumpul berupa analisis terhadap pernyataan yang di


(31)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 68

kemukakan oleh subjek penelitian secara analisis isi dari tema yang terkandung dalam dokumen.

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hal ini karena masalah yang ada di dalamnya dijawab melalui penggambaran objek faktual (Koentjaraningrat, 1986: 32), tanpa memerhatikan aspek kesejarahan dan tidak pula memerlukan usaha-usaha eksperimentasi. Penelitian deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek secara apa adanya.

Data penelitian ini pun berupa data deskriptif dalam bentuk rangkaian kata atau pernyataan deskriptif meskipun terdapat pula data yang terkumpul berupa angka-angka. Data yang dimaksud berupa hal-hal berikut:

1. Keberadaan konsep nilai-nilai sufistik dalam kitab Sirrul Asrar, 2. Aktivitas ustad dan ihwan dalam pengamalan nilai melalui proses pembelajaran dengan menggunakan kitab Sirrul Asrar,

3. Pandangan ustad dan ikhwan tentang kondisi di dalam pengamalan nilai-nilai sufistik dari kitab Sirrul Asrar.

Untuk mengumpulkan ketiga jenis data itu, penelitian ini menggunakan tiga instrumen, yakni (a) format analisis kitab Sirrul Asrar, (b) pedoman wawancara, dan (c) format observasi. Adapun format untuk melakukan analisis kitab Sirrul Asrar menggunakan format berikut.


(32)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 69

D. Teknik Penelitian

Untuk mengumpulkan ketiga jenis data itu, penelitian ini menggunakan tiga instrumen, yakni (a) analisis isi kitab Sirrul Asrar, (b) pedoman wawancara, dan (c) format observasi.

1. Analisis Isi

Analisis isi atau telaah isi adalah suatu teknik penelitian untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru dan data sahih dengan memperhatikan konteksnya. Klaus Krippendorff (1993 : 15) menjelaskannya secara lebih lanjut, sebagai berikut,

Sebagai suatu teknik penelitian, analisis isi mencakup prosedur-prosedur khusus untuk pemrosesan data ilmiah. Sebagaimana semua teknik penelitian, analisis isi bertujuan memberikan pengetahuan, membuka wawasan baru, menyajikan fakta, dan panduan praktis pelaksanaannya. Ia adalah sebuah alat. Brelson dalam Klaus Krippendorff (1993: 16) mengatakan bahwa analisis isi sebagai teknik penelitian untuk mendeskripsikan secara objektif, sistematik, dan kuantitatif isi komunikasi yang tampak (manifest).

Adapun format analisis isi yang digunakan dalam kitab Sirrul Asrar adalah untuk:

a. mengetahui struktur nilai sufistik yang terdapat di dalam kitab Sirrul Asrar, b. mengetahui konsep-konsep sufistik di dalam kitab Sirrul Asrar di dalam


(33)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 70

Tabel 3.1

Format Analisis Isi Kitab Sirrul Asrar

Kategori Nilai Kandungan Isi Kitab Hlm. Keterangan 1. ….

2. …. 3. ….. 4. dst.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap lima orang ustad di lingkungan Pesantren Suryalaya. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah keterangan mengenai pandangan mereka mengenai keberadaan konsep sufistik di dalam kitab Sirrul Asrar. Wawancara juga ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang cara mereka di dalam mengamalkan nilai-nilai sufistik itu di dalam kegiatan keagamaan di pesantrennya. Peneliti juga ingin mendapatkan saran-saran tentang pengembangan nilai-nilai sufistik di dalam lembaga pendidikan pada umumnya.

Pedoman wawancara terdiri atas butir-butir pertanyaan terbuka untuk mengetahui pandangan para ustad di Pesantren Suryalaya tentang konsep-konsep nilai sufistik serta pola pengamalannya di dalam kegiatan keberagamaan di lingkungan mereka.


(34)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 71

Adapun masalah-masalah yang ditanyakan berkenaan dengan hal-hal berikut: a. Nilai-nilai (ajaran) SAQJ di dalam konsep pendidikan sufistik di Pesantren

Suryalaya,

b. Keunggulan (keberkahan) dari nilai-nilai sufistik SAQJ bagi peningkatan kehidupan para ihwan di lingkungan Pesantren Suryalaya,

c. Tata cara pengamalan nilai-nilai sufistik (manaqiban) di lingkungan Pesantren Suryalaya,

d. Saran-saran tentang penerapan nilai-nilai sufistik SAQJ di dalam kehidupan masyarakat pada umumnya.

3. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan sejumlah data berkenaan dengan perilaku atau praktek keagamaan yang dilaksanakan oleh pimpinan serta para santri di lingkungan Pesantren Surayalaya. Praktek keagamaan yang mereka lakukan oleh peneliti diamati dan dicatat untuk melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara.

Format observasi berisi panduan untuk mencatat hal-hal yang perlu diamati berkaitan dengan praktek internalisasi akhlak sufi yang dilakukan di Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Hal-hal yang dimaksud adalah sebagai berikut,


(35)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 72

1) Jumlah peserta 2) Komposisi usia

3) Struktur pengorganisasian (setting) 4) Langkah-langkah pelaksanaan

Secara lebih lengkap, berikut dipaparkan jenis instrumen, topik kajian atau jenis data yang diperlukan, beserta sumbernya.

Tabel 3.2

Instrumen, Topik Kajian Penelitian, dan Sumber Data

TEKNIK TOPIK KAJIAN SUMBER DATA 1. Format analisis

kitab Sirrul Asrar

2. Pedoman wawancara

3. Observasi

4. Pola penamanan nilai-nilai

sufistik di dalam konsep

Pendikan Umum

Kitab Sirrul Asrar

Para ustad di lingkungan Pesantren Surayalaya

Pelaksanaan dan komunitas jamaah (pengajian)

Peneliti


(36)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 73

Langkah-langkah penelitian dalam penelitian kualitatif ini dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Melakukan pengkajian terhadap kitab Sirrul Asar untuk mengetahui gambaran struktur dan wujud konsep sufistik SAQJ dalam kaitannya dengan penanamannya di lingkungan Pesantren Suryalaya. Hasilnya dikelompokkan berdasarkan jenis-jenis nilai sufistik yang tersaji pada Bab 1. Hasilnya dideskripsikan ke dalam bentuk tabel seperti berikut.

Tabel 3.3

Format Pendeskripsian Hasil Analisis Kitab Sirrul Asrar

Kutipan Isi Kitab Kaitan dengan Nilai-nilai Sufistik

2. Mengadakan wawancara terbuka dengan beberapa ustad di lingkungan Pesantren Suryalaya. Wawancara itu juga ditujukan untuk memperoleh gambaran tentang konsep-konsep nilai sufistik serta pola pengamalannya di dalam kegiatan keberagamaan di Pesantren Suryalaya. Hasilnya berupa data kualitatif yang kemudian menjadi masukan-masukan dalam penyusunan model penanaman nilai-nilai sufistik yang dianggap ideal dalam pengembangan pendidikan umum di perguruan tinggi.

3. Melakukan observasi atas praktek pengajian yang dilakukan di lingkungan Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya. Tujuannya, untuk memperoleh gambaran


(37)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 74

secara faktual atas kondisi jamaah dan proses pelaksanaan ritual (pengajian), khususnya di dalam menemukan fenomena sufistik dari kegiatan tersebut.

4. Menyebarkan pola pengembangan pendidikan umum itu kepada para siswa untuk memperoleh respons di dalam keterpahaman, relevansi, dan kebermanfaatannya di dalam sistem perkuliahan di perguruan tinggi.

Lebih terperincinya, langkah-langkah penelitian ini diuraikan sebagai berikut: a. Penelitian dan pengumpulan informasi, antara lain, melalui pengkajian

pustaka dan hasil penelitian yang relevan, untuk mengetahui praktek-praktek keagamaan yang berada di dalam pengaruh ajaran AQJ, khususnya di lingkungan Pesantren Suryayalaya.

b. Merumuskan permasalahan yang akan diteliti.

c. Pembuatan instrumen penelitian berupa panduan analisis kitab Sirrul Asrar, panduan wawancara bagi ustad, dan para ihwan.

d. Pengujian lapangan operasional dengan mengumpulkan data dari hasil analisis dokumen (kitab Sirrul Asrar), dan hasil wawancara.

e. Pengolahan data dari semua instrumen dan pembahasan hasil studi lapangan. f. Pembuatan kesimpulan dan rekomendasi.

g. Diseminasi dan implementasi. Laporan hasil penelitian ini didiskusikan antar kolega, subjek penelitian (ustad dan para ihwan di lingkungan Pesantren Suryalaya), dikonsultasikan dengan pembimbing penulisan disertasi, diuji oleh tim penguji, dan diupayakan untuk dimuat dalam jurnal penelitian.


(38)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 75


(39)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 75

LATAR BELAKANG 1. Krisis Akhlak 2. Konflik antar

sesama 3. Rendahnya Pendidikan Nilai PESANTREN SURYALAYA 1. Kiyai 2. Ikhwan

3. Thariqah Qadariyyah Naqsayabandiyyah

4. Kitab Sirrul Asrar fima Yahtaju Ilaihil Abrar

TELAAH KITAB SIRRUL ASRAL TENTANG STRUKTUR PENYAJIAN TEMA Terdapat 24 pasal terdiri dari 190 halaman, penyajian kitab Sirrul Asrar menggunakan:

1. Bahasa Figuratif 2. Tema Esensial 3. Metodologi Interpletasi Sufistik Al-Jaelani NILAI-NILAI SUFISTIK YANG TERDAPAT DALAM KITAB SIRRUL ASRAR 1. Kearifan 2. Kesederhanaan 3. Kesabaran 4. Keberanian 5. Kedermawanan 6. Keadilan 7. Kekhasyahan 8. Kema’rifatan 9. Kezuhudan POLA INTERNALISASI 1. Pelaku Internalisasi (Mursyid, Wakil Talqin, Kiyai, dan Ikhwan) 2. Materi Internalisasi a. Amalan Individual b. Amalan Kolektif 3. Cara Internalisasi

a. Talqin b. Dzikir c. Khataman d. Manakib

Relevansi Nilai-nilai Sufistik Sirrul Asral dengan Masyarakat Kekinian 1. Kealimulamaan 2. Kesederhanaan 3. Kesabaran 4. Keberanian 5. Kedermawanan 6. Keadilan 7. Kekhasyahan 8. Kema’rifata 9. Kezuhudan HASIL INTERNALISASI DAWAAMU DZIKRILLAH DALAM QALBU MEWUJUDKAN NUR ALLAH BERAKHLAKUL KARIMAH

F. PARADIGMA PENELITIAN


(40)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 232 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan dan kajian peneliti, diperoleh kesimpulan umum sebagai berikut, bahwa Pesantren Suryalaya memiliki pola khusus di dalam pengamalan atau internalisasi nilai-nilai sufistik.Pola pengamalan tersebut berdasarkan pada kitab kunci Sirrul Asrar. Kitab tersebut berperanmemberikan landasan bagi pengamalannya internalisasi nilai-nilai sufi, dengan praktik pelaksanaanya terpusat pada kegiatan zikir untuk mengingat Allah. Terdapat tiga metode zikir yang dilakukan di pesantren tersebut, yakni zikir harian, mingguan atau khataman, dan bulanan atau manaqiban.Semua kegiatan tersebut bermuara pada kegiatan untuk mengingat Allah sehingga terbentuklah ketenangan dan kesalehan spiritual pada jamaah atau pengamalnya.

Adapun kesimpulan khusus yang penulis peroleh dari penelitian itu adalah sebagai berikut.

1. Sirrul Asrarmerupakan sebuah kitab tasawuf yang di dalamnya mencakup 24 pasal pengkajian tentang iman, islam, dan ikhsan dalam rangka taqarrub kepada Al-Khaliq. Dan berisi penjelasan bagaimana seharusnya seseorang ingin mencapai orang yang sempurna ilmu dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.Isi petuah kitab tersebut sangat dalam dan mulia manakala ditelaah secara cermat dan


(41)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 233

dengan hati yang ikhlas. Diantara isinya adalah tentang kembalinya manusia ke tempat asalnya, turunnya manusia ke alam yang paling rendah, ruh di dalam jasad, ihwal keilmuan, taubat dan talqin, taubat dan talqin, ahli tasawuf, zikir, syarat-syarat zikir, melihat Allah (dengan mata hati), kegelapan dan cahaya sebagai penghalang, bahagia dan celaka, bersuci syariat dan thariqat, salat syariat dan tariqat, bersuci marifat di alam tajrid, zakat syariat dan thariqat, shaum syariat dan thariqat, haji syari’at dan thariqat, kasih sayang dan kebersihan, khalwat dan uzlah, aurad di saat khalwat, kejadian di waktu tidur dan ngantuk, serta ilmu tasawuf.

2. Kitab Sirrul Asrarbaik langsung ataupun tidak langsung, menyampaikan ajaran-ajaran sufistik. Kitab tersebut hampir semuanya berkenaan dengan cara seseorang untuk mendekatkan diri kepada Allah, untuk mencapai derajat kesufian yang tertinggi, yang merupakan derajat kesalehan manusia di hadapan Allah. Dari kutipan yang ada, yakni dari hadis qudsi dan sabda Nabi, semuanya merujuk masalah pentingnya manusia untuk mengolah hati dan perilakunya sehingga bisa mencapai derajatma’rifat. Di dalam kitab tersebut dinyatakan bahwa tujuan utama manusia didatangkan ke alam dunia adalah agar manusia berupaya kembali untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mencapai derajat (mulia) dengan menggunakan hati dan jasad. Sementara itu, untuk mencapainya, dalam bagian lain dinyatakan, amalan itu tidak disertai dengan riya (ingin dipuji orang lain) dan sumah (mencari kemasyhuran). Dengan cara demikianlah, seseorang dapat


(42)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 234

mencapai karamatul kauniyah, yakni martabat kewalian. Apabila hal itu sudah tercapai, menurut kitab tersebut akal tidak akan mampu menggambarkannya, hati tidak akan mampu membayangkannya dan lidah tidak akan mampu untuk membicarakannya dan tidak akan mampu untuk memberitahunnya. Namun, apabila manusia tidak mencapai hakikat (seperti itu), dia tidak akan mencapai ikhlas karena sifat-sifat basyariyyah ghairiyyah (sifat manusia selain Allah) tidak akan hancur kecuali dengan tajalli zat. Sifat bodoh hanya akan hilang dengan

ma’rifat zat. Allah akan memberi ilmu pada orang yang sampai pada derajat

tersebut, tanpa perantaraan, yaitu dengan ilmu laduni. Seseorang akan mengenal Allah karena diperkenalkan oleh Allah dan beribadah kepada Allah dengan pendidikan Allah. Di alam ini dia akan menyaksikan ruh-ruh qudsiyah dan akan mengetahui nabinya secara hakiki.

3. Metode internalisasi nilai-nilai sufisme di Pesantren Suryalaya dilakukan oleh pimpinan pesantren yang disebut dengan mursyid dan dilakukan terhadap ikhwan atau jamaah pada tiga macam pengamalan, yakni zikir harian, mingguan (khotaman), dan bulanan (manaqiban).Adapun materinya berkenaan dengan hal yang bersifat individual dan umum, Isi amalan individual meliputi wirid, tawasul, hizib, ataqah, dan fidha akbar. Sementara itu, isi amalan yang bersifat umum mencakup istighatsah, manaqib, dan ratib. Metode internalisasi nilai-nilai sufistik dilakukan melalui cara dan tahapan-tahapan tertentu, yaitu talqin, tanbih, zikir


(43)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 235

harian, khataman, dan dengan manaqiban. Hasil dari kegiatan tersebut berupa ketenangan batin, kearifan, dan kesalehan spiritual.

4. Hasil yang diperoleh melalui proses internalisasi nilai-nilai akhlak sufi yang diamalkan di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya berupa tercapainya ketenangan dan kemenangan, tercapainya permohonan dan segala apa yang dikehendaki. Dzikir itu daripada Allah dan kembali kepada Allah dan bersama dengan Allah segala sesuatu yang dihadapi.Para jamaaah (ikhwan) dapat menjauhkan dirinya daripada ghaflah (kealpaan) kepada Allah Ta’ala karena ghaflah itu dapat membawa manusia kepada maksiat, dan dengan dzikir itu dapat memberikan bantuan untuk meninggalkan maksiat itu.

5. Struktur penyajian tema Sirrul Asrar sangat runtun sehingga yang membawa kita untuk selalu mengingat Allah selamanya. Isi dan pesan-pesan kandungan kitab Sirrul Asrarjuga bisa menjawab kegelisahan para jamaah (ikhwan), tertutama di dalam menghadapi persoalan-persaoalan hidup juga di dalam melakukan penyucian hati atas segala hal yang mereka rasakan di dalam kehidupan sehari-hari. Mereka terlatih untuk melepaskan diri dari ego dan terbiasa untuk hidup ikhlas. Melalui zikir-zikir yang dilakukan, mereka menjadi terlatih di dalam mengelola batinnya berkaitan dengan keinginan untuk mencapai kemegahan; terhindar dari sombong, takabur, marah, dengki, khianat dan segala jenis penyakit batin. Para jamaah lebih merasakan kedekatannya dengan Allah sehingga hidup mereka lebih tenang.


(44)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 236 B. Rekomendasi

Rekomendasi peneliti yang dapat disampaikan kepada berbagai pihak adalah sebagai berikut:

1. Agar menelaah secara seksama dan terus menerus struktur penyajian tema isi kitab Sirrul Asrarsebagai ilmu yang bermanfaat secara lahir dan batin.Kemudian amalkanlahsecara konsisten,baik di tataran individu, keluarga, sekolah, universitas, untuk mengatasi persoalan moral, mental spiritual umat manusia di dunia ini.umumnya serta umat Islam Indonesia khususnya. Karena pada dasarnya permasalahan moral, akhlak, perilaku dan karakter kembali pada kemampuan manusia dalam pengendalian dirinya, dan hari merupakan inti pengendali jasad manusia.

2. Jadikanlah nilai-nilai akhlak Sufi yang terdapat di dalam kitab tersebut sebagai sosuli mengatasi persoalan bangsa, negara dan agama. Di antara nilai-nilai akhlak sufistik yang terdapat dalam kitab tersebut adalah:1) Alim, 2) Ilmu, 3) Ma‘rifah, 4) Zuhud, 5) Khauf, 6) Khasyah, 7) Sabar, 8) Dzikir, 9) Syukur, 10) Taqwa.


(45)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 237

3. Harus ada guru,ustadz, atau wakil talqin yang akan menjadi penyampai. Harus ada cara aturan penanaman nilai-nilai, harus ada materi yang akan disajikan, waktunya kapan dan dimana?

4. Hasil yang diperoleh melalui proses internalisasi nilai-nilai akhlak sufi yang diamalkan di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya berupa tercapainya ketenangan dan kemenangan, tercapainya permohonan dan segala apa yang dikehendaki. Dzikir itu daripada Allah dan kembali kepada Allah dan bersama dengan Allah segala sesuatu yang dihadapi. Para jamaaah (ikhwan) dapat

menjauhkan dirinya daripada ghaflah (kealpaan) kepada Allah Ta’ala karena

ghaflah itu dapat membawa manusia kepada maksiat, dan dengan dzikir itu dapat memberikan bantuan untuk meninggalkan

5. Jadikanlah Isi dan pesan-pesan kandungan kitab Sirrul Asrarsebagai jawaban nmengatasi kegelisahan para jamaah (ikhwan), tertutama di dalam menghadapi persoalan-persaoalan hidup juga di dalam melakukan penyucian hati atas segala hal yang mereka rasakan di dalam kehidupan sehari-hari. Latihlah mereka yang mampu dan mau untuk berdzikir , bershalawat dan lain-lain.

6. Kepada peneliti lain yang senang meneliti sesuatu persoalan, disarankan untuk meneliti kitab Sirrul Asrar dari segi yang lainnya seperti implikasi pengamalan kitan tersebut bagi kesehatan mental, permasalahan-permasalahan psikologis, problematika pendidikan karakter atau yang lainnya.


(46)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 238

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quranul Karim dan Terjemahnya. 1992. Departemen Agama RI.

Abdurrahman, Hafidz. 2007. Diskursus Islam Politik Spiritual.Bogor: Al-Azhar Press.

Aceh, Abu Bakar. 1984. Pengantar Sejarah Sufi dan Tasawuf. Solo: Ramadhani,. Al-Dzahabi, Muhammad Husain. 2000. Al-Tafsîr wa al-Mufassirûn (juz I). Kairo:

Maktabah Wahbah.

Al-Faruqi, Isma’il R., dan Lois Lamya al-Faruqi. 2001. Atlas Budaya Islam:

Menjelajah Khazanah Kebudayaan Gemilang (terj. Ilyas Hasan). Bandung: Mizan.

Al-Ghazali, Imam Abu Hamid. 2003. Ihya’ Ulum al-Din (Jilid I) (terj. Moh. Zuhri). Surabaya: As-Syifa’.

__________.1978. Ihya`Ulum ad-Din(vol. 3) (terj. Ismail Yakub. Semarang: Faizan. __________.Ihya`Ulûm ad-Dîn(Jilid3). T.t. Kairo: Mustafa al-Bab al-Halabi.

__________.t.t. Munqidz Min al-Dhalâl. Beirut, Libanon: Maktabah


(47)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 239

Al-Jailani, As-Syeikh Abdul Qadir. 1996. Sirrur Asrar (terj. Zezen Zenal Abidin Zayadi Bazul Asyhab). Tasikmalaya: Pondok Pesantren Suryalaya.

__________.1987. Futuh al-Ghaib: Penyingkap Kegaiban (terj. Syamsu Basyaruddin dan Ilyas Hasan. Bandung: Mizan.

Al-Khaniyy, Muhammad ibn Abdullah. 1319 H. Al-Bahjah Sanniyyah fî Âdâb al-Tharîqah Al-Naqsyabandiyyah. Mesir.

Anshary, Hilman. 2004. Resonansi Spiritual Wali Qhutub Syekh Abdul Qadir Jailani. Jakarta: Kalam Mulia.

Al-Qusyairi. 1994. Risalah Sufi al Qusyairi (terj. buku Principle of Sufism). Bandung: Pustaka.

Al-Sindi, ’Abdul Qadir bin Habibullah. 1995. At-Tashawwuf Fî Mîzânil Bahts Wat

Tahqîq. (t. tt): Darul Manar.

Al-Suyuthi, Jalaluddin Abdur Rahman. 1967. Al-Itqân fî ‘Ulûm al-Qur`ân. Kairo:

Maktabah wa Matba’ah al-Masyhad al-Husayni.

Athaillah, Ibn. 2003. Al-Hikam (terj. Lisma Dyawati). Jakarta: Serambi

Al-Taftazani, Abu al-Wafa, al-Ghanimi.1979. Madkhal ilâ at-Tasawwuf al-Islâmy. Qahirah: Dar al-Tsaqafah.

________________. 1997. Sufi dari Zaman ke Zaman (terj.Ahmad Rofi Utsman). Bandung: Pustaka.

Al-Tirmidzi, Al-Hakim. 2007. 7Langkah Meraih Rahmat & Rida Allah. Jakarta: Serambi.

Al-Tusi. 1960. al-Luma’. Mesir: dar al-Kutub al-Hadisah.

At-Tuwajiri, Syaikh Muhammad Bin Ibrahim. 2003. Pilar-pilar Agama Islam. Jakarta: Pustaka Azam.


(48)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 240

Arkoun, Mohammed. 1996. Rethinking Islam (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Asghari, Basri Iba. 1994.Solusi Alquran: Problematika Sosial, politik, dan Budaya. Jakarta: Rineka Cipta.

Ashraf, Ali. 1993. Horison Baru Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus. Asmaran, AS. 1994. Pengantar Studi Tasawuf. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Asqalani, Ibnu Hajar. 2007. Gibthah an Nadzir fi Tarjamati Syekh Abdl Qadir (terj.

Sabrur Rohim Soenardi.) Klaten: Abata Press.

Awaji, Ghalib Bin ‘Ali. 2006. Penyimpangan Sufisme. Yogyakarta: Padma.

Bagir, Haidar. 2006. Buku Saku Tasawuf. Bandung: Mizan. Bagus Lorens. 2002. Kamus Filsafat. Jakarta. Gramedia

Baso, Kamarudin. 1990. Renungan Pribadi dalam Rangkuman 5000 Mutiara Hikmah. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Baz, Abdul Aziz bin. 2004. Syarah Tsalatsatul Ushul. Yogyakarta: Darul Atsar Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta: Gramedia.

Bogdan Robert C. &Sari Knopp Biklen.1992.Qualitative Research for Education: An Introduction to Theory and Methods.Allyn & Bacon.

Borg, W. R., &Gall, M. D. 1989. Educational Research. New York: Longman.

Bruneissen, Martin Van. 1994. Thariqat Naqsabandiyah di Indonesia, Bandung: Mizan.

Chaer, Abdul. 1989. Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Crasswel, John W. 1997. Qualitative Inquiry and Research Design.Thousand Oaks, CA: Sage.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 1993. Ensiklopedi Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.


(49)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 241

Eco, Umberto. 1976. A Theory of Semiotic. Bloomington: Indiana University Press. Elmubarok. Zaim. 2008. Membumikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Gulen Fathullah. 2001. Kunci-kunci Rahasia Sufi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hasan, Abd-Hakim. 1954. Al-Tashawwuf fî Syi’r al-Arabi. Mesir: Anjalu al-Misriyyah.

Jaiz Hartono Ahmad.2008. Tarekat, Tasawuf, Tahlilan dan Maulidan.Solo: WIP. Kahmad, Dadang. 2000. Sosiologi Agama. Bandung: Rosda Karya.

__________. 2002. Tarekat dalam Islam: Spiritualitas Masyarakat Modern. Bandung: Pustaka Setia.

__________. 2003. Menyibak Tirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam. Bandung: Mizan.

Kartanegara, Mulyadhi. 2003. Menyibak Tirai Kejahilan: Pengantar Epistemologi Islam. Bandung: Mizan.

___________. 2005. Integrasi Ilmu: Sebuah Rekonstruksi Holistik. Bandung: Mizan & UIN Jakarta Press.

Khan, Hazrat Inayat. 2002. Dimensi Mistik, Musik dan Bunyi. Bandung: Pustaka Sufi. Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Antropologi Budaya. Jakarta: Erlangga.

Komarudin (ed). 1994. Kumpulan Makalah Penunjang Simposium Nasional Cendekiawan Muslim tentang Membangun Masyarakat Indonesia Abad-XXI. Jakarta: ICMI.

Kosasih, Aceng, 2011.Model Internalisasi Nilai Dzikir pada Ikhwan Tharikat Tijaniyah Pesantren Tharikat Tijaniyah Brebes Jawa Tengah.Disertasi, tidak diterbitkan.

Krippendorff, Klaus. 1993. Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(50)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 242

__________. 1993. Teori-Teori Kesehatan Mental Perbandingan Psikologi Modern dan Pendekatan Pakar-Pakar Pendidikan Islam. Selangor: Pustaka Huda. Lincoln, Y. S., & Guba, E. G. (1985).Naturalistic Inquiry. Beverly Hills, CA: Sage

Publications, Inc.

Mahmud, Abdul Halim. 1994. Qadhiyyat Tashawwuf: Al-Munqidz min adh-Dhalâl.

Kairo: Darul Ma’arif.

Miskawaih, Ibnu. 1995. Menuju Kesempurnaan Akhlak (terj. Helmi Hidayat. Bandung: Mizan.

Mujib, Abdul. 2006. Kepribadian Dalam Psikologi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muhidin, Udin Saefudin. 2006. Jalan Menuju Tuhan. Jakarta: Yayasan Pena.

Mulyana, Rohmat. (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai. Bandung: Alfabeta.

Munawir, Ahmad Warson. 1984. al-Munawwir: Kamus Arab – Indonesia. Yogyakarta: PP. al-Munawwir.

Mustofa. 2007. Akhlak Tasawuf.Bandung: Pustaka Setia.

Muzakki, Ahkmad. 2008. Urgensi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama. Dalam Jurnal Lingua Vol. 3, UIN Malang.

Najati, M. Ustman. 2002. Psikologi dalam Al-Quran. Jakarta: Mustaqiim.

Nasution, Harun. 1995. Falsafat dan Mistisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang. __________, 1983.Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan.

Jakarta: Universitas Indonesia.

Nasution, M. Yasir. 1999. Manusia Menurut al Ghazali. Jakarta: Srigunting. Nicholson, A. Reynold. 1998. The Mystic of Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Poespoprojo.W. 1999. Filsafat Moral.Bandung. Pustaka Grafika


(51)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 243

Rapar, Jan Hendrik. 1996. Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Razi, Muhammad Aftsab Casim. 2004. Al Ghauts al-’Azham Sulthanul Auliya Syekh Muhyiddin Abdul Qadir Al Jailani al Hasani al Husaini. Yogyakarta: Cahaya Hikmah.

Ruhimta, Ii. 2005. Kisah para Salik. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Sholikhin, Muhammad. 2009. 17 Jalan Menggapai Mahkota Sufi Syaikh 'Abdul Qadir Al-Jailani: Intabany, Sirr al-Asrar, Futuh al-Ghayb, dan Ghunyah li Thalibi Thariq al-Haqq. Yogyakarta: Mutiara Media.

Syarif, Dede. 2007. Manaqiban dan Pengajian Layang Syekh. Bandung. Pikiran Rakyat.

Syukur, Amin. 2002. Menggugat Tasawuf. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ___________. 2000. Zuhud di Abad Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Taimiyah, ibn. 1348 H. As-Shûffiyyah wa al-Fuqarâ’. Kairo: Mathba’ah al-Manar. Tim Pengembang Ilmu PendidikanFIP-UPI. 2007. Ilmu & Aplikasi Pendidikan

(Bagian 3). Bandung: IMTIMA.

___________.Ilmu & Aplikasi Pendidikan (Bagian 4): Pendidikan Lintas Bidang. Bandung: IMTIMA

Tim PU. 2007. Dimensi Nilai Moral Keagamaan Dalam Kehidupan. Bandung: SPS UPI.

Thohir Ajid. 2002.Gerakan Politik Kaum Tarekat. Bandung: Pustaka Hidayah. Wafa, Tajul Arifin Shohibul. 1996. Sirrul Asror Asy-Syekh Abdul Qadir Jailani

Tasikmalaya. Pesantren Suryalaya .

Washifi Ali bin as Sayyid.2008. Salafi versus Sufi. Jakarta.Akbar.

Ya’qub, Hamzah. 1983. Etika Islam, Pembinaan Akhlaqul Karimah (Suatu


(52)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 244

Yani, Ahmad. 2007. Be Excellent: Menjadi Pribadi Terpuji. Jakarta: Gema Insani Press.

Zahri, Mustafa. 1995. Kunci Memahami Ilmu Tasauf. Surabaya: Bina Ilmu. Zaid, Syeikh Fauzi Muhammad Abu. 1996. Ash-Shaf wa al-Ashfiyâ. Kairo:

Zahruddin A.R. & Hasanuddin Sinaga. (2004). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Zakiy Al Kaf Habib Abdulllah. 2004. Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani. Perjalanan Spiritual Sulthanul Auliya. Bandung: CV.Pustaka Setia.

__________. 2003. Ajaran Tasawuf Syekh Abdul Qadir Jailani. Bandung: CV.Pustaka Setia.

Internet

http://media.isnet.org/

http://www.irdy74.multy.com/ http.// www.artikata.com/

http://www.dolla.blogsome.com/ http://www.psq.or.id/ensiklopedia/ http://id.wikipedia.org/

http://irdy74.multy.com/ http://myquran.org/


(53)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu 245

RIWAYAT HIDUP

Drs.H.Dudung Rahmat Hidayat,M.Pd dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal 14 April 1952 (tanggal tersebut perkiraan saja karena ada dua tanggal dan bulan yang berbeda tahun yang sama), anak terakhir dan dua saudaran yang masih hidup dari sebelas bersaudara, ibu kandungnya bernama Ibu Aisyah (almh) dan ayahandanya Bapak Syarfi (alm)-Allahumaghfir lahum warhamhum- Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat Allah Swt. Menikah dengan Hj.N.Hartini, S.Pd dan memilki tiga anak, anak ke satu Vina Fithria Shonia, S,Pd yang menikah dengan Dadang Sulaiman, M.Hum, anak ke dua Muhammad Dani Riyadi Hidayat,S.S menikah dengan Ika Kartika Bahari,S.E dan anak ke tiga Kemala Dina Fithria menikah dengan


(1)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

244

Yani, Ahmad. 2007. Be Excellent: Menjadi Pribadi Terpuji. Jakarta: Gema Insani Press.

Zahri, Mustafa. 1995. Kunci Memahami Ilmu Tasauf. Surabaya: Bina Ilmu. Zaid, Syeikh Fauzi Muhammad Abu. 1996. Ash-Shaf wa al-Ashfiyâ. Kairo:

Zahruddin A.R. & Hasanuddin Sinaga. (2004). Pengantar Studi Akhlak. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Zakiy Al Kaf Habib Abdulllah. 2004. Manaqib Syekh Abdul Qadir Jailani. Perjalanan Spiritual Sulthanul Auliya. Bandung: CV.Pustaka Setia.

__________. 2003. Ajaran Tasawuf Syekh Abdul Qadir Jailani. Bandung: CV.Pustaka Setia.

Internet

http://media.isnet.org/

http://www.irdy74.multy.com/ http.// www.artikata.com/

http://www.dolla.blogsome.com/ http://www.psq.or.id/ensiklopedia/ http://id.wikipedia.org/

http://irdy74.multy.com/ http://myquran.org/


(2)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

245

RIWAYAT HIDUP

Drs.H.Dudung Rahmat Hidayat,M.Pd dilahirkan di Tasikmalaya pada tanggal 14 April 1952 (tanggal tersebut perkiraan saja karena ada dua tanggal dan bulan yang berbeda tahun yang sama), anak terakhir dan dua saudaran yang masih hidup dari sebelas bersaudara, ibu kandungnya bernama Ibu Aisyah (almh) dan ayahandanya Bapak Syarfi (alm)-Allahumaghfir lahum warhamhum- Semoga mereka mendapat ampunan dan rahmat Allah Swt. Menikah dengan Hj.N.Hartini, S.Pd dan memilki tiga anak, anak ke satu Vina Fithria Shonia, S,Pd yang menikah dengan Dadang Sulaiman, M.Hum, anak ke dua Muhammad Dani Riyadi Hidayat,S.S menikah dengan Ika Kartika Bahari,S.E dan anak ke tiga Kemala Dina Fithria menikah dengan


(3)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

246

Rahman Hasan Wahyudin. Dikaruniai tiga cucu yaitu Fuad Hilmi Fikri Yazi, Nabila Syifa Fithria dan Aliya Najwa Annabel. Bertempat tinggal di Jalan Terusan Sarikaso No.37 Sarijadi Sukasari Bandung.

1. Pendidikan.

Pendidikan yang pernah ditempuhnya mulai dari SDN di Karangnunggal Tasikmalaya, PGAN 4 Tahun (Tahun 1970) dan PGAN 6 Tahun (Tahun 1972) di Sukamanah Tasikmalaya, Pondok Pesantren Sukahideng Sukamanah Tasikmalaya Tahun 1967-1972, IAIN Sunan Gunung Jati Bandung tahun 1973 (satu tahun), Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Arab Sarjana Muda tahun 1976, Sarjana Lengkap 1979 dari FKSS IKIP Bandung, Program Studi Pengajaran Bahasa Indonesia S-2 tahun 1999 dari Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan sejak Tahun Akademik 2006/2007 mengikuti S3 di SPs UPI Program Studi Pendidikan Umum/Nilai dengan Konsentrasi Agama.

2. Pekerjaan yang ditekuninya,

Dosen/Pengajar. Sejak tahun 1980 samapai sekarang Tenaga Edukatif di Jurusan Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI. Tahun 1887-1996 Dosen Bahasa Arab di Program Studi Bahasa Arab dan Agama Islam FKIP UNINUS Bandung. Tahun 19988-1990 Pengajar Bahasa Arab di PT INTI Bandung, Tahun 1990-2007 Pengajar Bahasa Arab di PT TELKOM


(4)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

247

Tahun 1980-1986 Kepala SMP Mutiara 4 di Bandung, tahun 1996-1991 Kepala SMA Mutiara 2 di Bandung, Tahun 1987-2000 Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Arab merangkap Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Asing FPBS UPI, Tahun 2001- 2009 menjabat sebagai Pembantu Dekan II FPBS UPI.

4. Organisasai Profesi

Sejak tahun 1987 aktif di Pengurus Pusat Ikatan Pengajar/Dosen Bahasa Arab se Indonesia, sebagai Anggota Biro Luar Negeri, Wakil Ketua dan sekarang sebagai Penasihat Pengurus Pusat.

5. Organisasai Sosial Kemasyarakatan

Tahun 1989-1997 Sekretaris Umum DKM Masjid Raya Cipaganti, Tahun 1995-2006 Ketua Biro Haji DKM Al Furqan UPI, Tahun 2006 sampai sekarang sebagai Ketua Harian Pengurus DKM Al Furqan UPI, Tahun 2011-sampai sekarang Ketua Umum DKM Al Aqsha Sarijadi Sukasari Bandung dan Tahun 2011 sampai sekarang.

6. Karya Tulis

1. Ekonomi Rumah Tangga Muslim (Terjemahan), Gema Insani Pers Tahun 1998.


(5)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

248

2. Model Pembelajaran Bahasa Arab, Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab UPI Bandung, Tahun 2001.

3. Ragam Bahasa Khotbah Para Khatib (Interverensi Leksikal) Jurnal Da’wah Institut Agama Islam Darussalam Ciamis Tahun 2003.

4. Ragam Bahasa Khotbah Para Khotib (Interverensi Semantik) Jurnal Fokus Jurusan Pendidikan Bahasa Asing FPBS UPI Bandung Tahun 2003. 5. Pembinaan Keagamaan Bagi Pegawai Baru Perguruan Tinggi di Jawa

Barat Tahun 2003.

6. Bahasa Khutbah : Gambaran Ragam Bahasa para Khatib, pada Jurnal Ilmu-Ilmu Agama Islam dan Kebudayaan (TAJDID) Tahun 2004.

7. Model Tes Membaca Pemahaman bahasa /arab, pada Jurnal Pendidikan Bahasa Asing (Fokus) Tahun 2004.

8. Model Tes Bahasa Arab sebagai Bahasa Asing (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Program Pendidikan Bahasa Arab FPBS UPI) Tahun 2003. 9. Masyarakat Arab dan Budaya Islam (Editor Terejemahan), Yayasan P3I

Husnul Chotimah, Tahun 2007.

10.Media Pengajaran Bahasa Arab (Editor Terjemahan), Zein Albayan, Tahun 2008.

11.Ilmu Pendidikan (Editor Terjemahan), Zein Albayan, 2008.

12.Alat Bantu Pengajaran dan Kurikulum Bahasa Arab (Editor Terjemahan), Zein Albayan, Tahun 2009.


(6)

Dudung Rahmat Hidayat, 2012

Internalisasai Nilai-Nilai Akhlak Sufi Melalui Pengkajian Kitab Sirrul Asrar Pada Ikhwan Thariqah Qadiriyyah Naqsyabandiyyah Di Pesantren Suryalaya Tasikmalaya

Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

249

13.Merancang Kurikulum dan Buku Ajar Bahasa Arab (Editor Terjemahan), Zein Albayan),Tahun 2009

7. Pengalaman Penelitian.

1. Standardisasi Tes Profesi Bahasa Arab untuk Mahasiswa, UPI, tahun 2009.

2. Standardisasi Tes Profesi Bahasa Arab untuk Mahasiswa, UPI, Tahun ke II,2010.

3. Peningkatan Pembelajaran Bahasa Arab melalui Implikasinya Teknik Mind Mapping, UPI, Tahun 2011

Bandung, 20 September 2012 Promovendus,