Pengaruh Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap Intention To Leave Pada PT. Rajawali Nusindo Medan Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan asosiatif dan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian
yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan
atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel menjadi sebab
perubahan variabel lainnya. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi
dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang akan diteliti. Menggunakan
pendekatan kuantitatif karena data yang akan digunakan untuk menganalisis
hubungan antar variabel dinyatakan dengan angka atau skala numerik (Kuncoro
2003 dan Juliandi 2013). Penelitian ini menganalisis pengaruh kepuasan kerja,
komitmen organisasi, dan stres kerja terhadap intention to leave.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Rajawali Nusindo Medan yang berlokasi
di Jl. Jendral Gatot Subroto No. 146 Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2017 sampai
dengan Maret 2017.
61
Universitas Sumatera Utara
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan. Batasan operasional dalam penelitian
ini adalah :
a. Variabel Independen
Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat (dependen), baik pengaruh positif maupun negatif .Variabel ini disebut
juga variabel awal atau variabel eksogen atau variabel penyebab (Ghozali, 2011).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja
(X1), Komitmen Organisasi (X2), dan Stres Kerja (X3).
b. Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas (independen). Variabel ini disebut juga variabel akhir atau variabel endogen
atau variable akibat (Ghozali, 2011). Variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Intention to Leave (Y).
3.4 Definisi Operasional
Definisi variabel merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur
dalam sebuah penelitian. Variabel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
landasan teori yaitu Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Stres Kerja dan
Intention to Leave. Secara operasional variabel tersebut didefinisikan sebagai
berikut:
62
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan
dan prestasi kerja. Pegawai yang merasa puas dalam bekerja, yaitu
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Hasibuan, 2008: 202):
7. Selalu datang tepat waktu, artinya pegawai tersebut menghargai
pekerjaannya dan bertanggung jawab atas tugas yang harus dikerjakan.
8. Senang dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu pegawai dalam bekerja
berusaha menyukai pekerjaan yang dikerjakannya.
9. Tidak mengeluh terhadap tugas dan pekerjaan, yaitu selalu dapat
menerima pekerjaan yang baru dan sulit dengan lapang dada.
10. Selalu
bersemangat
dalam
bekerja,
yaitu
pegawai
yang
dalam
melaksanakan pekerjaannya selalu mempunyai suatu energi yang penuh.
11. Betah berada ditempat kerja, yaitu karyawan merasa nyaman berada
ditempat kerja tersebut, Rasa betah juga akan menurunkan tingkat absensi
dan perasaan merugi apabila tidak datang ke kantor.
12. Kolega yang mendukung, yaitu mempunyai hubungan harmonis dengan
pegawai lain dan atasannya. Dukungan rekan kerja mampu meningkatkan
kepuasan seorang pekerja. Perilaku atasa juga sangat mempengaruhi
pekerjaan seseorang, studi membuktikan bahwa kepuasan kerja mengkat
disebabkan oeh supervisor yang bersahabat dan mau memahami,
melontarkan pujian untuk kinerja bagus, mendengarkan pendapat pekerja,
dan menunjukan minal personal terhadap mereka.
63
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Komitmen Organisasi
Komitmen adalah kesepakatan untuk melakukan sesuatu untuk diri
sendiri, individu lain, kelompok atau organisasi. Sedangkat komitmen
organisasional
mencerminkan
tingkatan
keadaan
dimana
individu
mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan terikat pada tujuannya
(Kreitner dan Kinicki 2010: 167).
Terdapat tiga komponen komitmen organisasional yang bersumber
dari pendapat Jhon Mayer dan Natalie Allen, yaitu :
a. Komitmen afektif (affective commitment), adalah suatu pendekatan
emosional dari individu dalam keterlibatan dengan perusahaan, sehingga
individu akan merasa dihubungkan dengan perusahaan, berkaitan dengan
emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam suatu
perusahaan.
b. Komitmen berkelangsungan (continuance commitment), adalah hasrat
yang dimiliki oleh individu, didasarkan pada persepsi pegawai tentang
kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan perusahaan,
sehingga individu merasa membutuhkan untuk dihubungkan dengan
perusahaan.
c. Komitmen normatif (normative commitment), commitment), adalah
perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan
kepada perusahaan, dan tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus
dilakukan.
64
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Stres Kerja
Stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang
dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Dimensi dari stres dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori umum (Mangkunegara, 2008: 30), yaitu:
4. Fisiologis (Physiological)
Kondisi fisik dapat merupakan pembangkit stres (stressor). Peneliian dan
fakta oleh ahli-ahli kesehatan dan kedokteran menunjukan bahwa stres
kerja dapat mengubah metabolisme tubuh, menaikan detak jantung,
mengubah cara bernafas, menyebabkan sakit kepala, dan serangan jantung.
5. Psikologis (Psychological)
Stres kerja dan gangguan psikologis adalah hubungan yang erat dalam
kondisi kerja. Gejala yang terjadi pada aspek psikologis akibat dari stres
kerja adalah:
k. Kecemasan dan ketegangan
l. Mudah marah, sensitif dan jengkel
m. Kebingungan dan gelisah
n. Depresi dan mengalami tekanan perasaan
o. Kebosanan
p. Tidak puas terhadap pekerjaan
q. Menurunnya fungsi intelektual
r. Kehilangan konsentrasi
s. Hilangnya kreativitas
t. Tidak semangat dalam bekerja
65
Universitas Sumatera Utara
6. Perilaku (Behavour)
Pada aspek ini stres kerja pada karyawan ditunjukan melalui tingkah laku
mereka. Stres yang dapat timbul karena adanya tekanan atau ketegangan
yang bersumber pada ketidakselarasannya seseorang dengan lingkungan
dan apabila saran dan tuntutan tugas tidak selaras dengan kebutuhan dan
kemampuan seseorang maka ia akan mengalami stres, stres juga dapat
melahirkan tantangan bagi yang bersangkutan. Beberapa indikator perilaku
tersebut adalah:
f. Penundaan, menghindari pekerjaan dan absensi
g. Menurunnya performansi (Prestasi) dan produktivitas
h. menurunnya kekuatan kerja dan loyalitas terhadap instansi.
i. Menurunnya hubungan dengan rekan kerja dan keluarga
j. Meningkatnya perilaku negatif
3.4.4 Intention to Leave (intensi keluar)
Hasrat untuk keluar juga dapat pula disebabkan karena adanya
tawaran pekerjaan yang lebih baik dari persahaan atau organisasi yang
lain. Widodo (2010) menyatakan bahwa ada tiga dimensi yang dapat
digunakan untuk mengukur tinggi-rendahnya keinginan karyawan untuk
keluar dari organisasi.
Ketiga indikator tesebut adalah sebagai berikut:
4) Pikiran untuk keluar dari organisasi yaitu saat karyawan merasa
diperlakukan tidak adil, memiliki hubungan buruk dengan rekan
66
Universitas Sumatera Utara
kerja, maka terlintas dalam pikiran mereka untuk keluar dari
organisasi. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakukan yang tidak
adil akan menyebabkan karyawan berpikir untuk keluar dari
organisasi.
5) Keinginan untuk mencari pekerjaan baru yaitu karna karyawan
merasa
tidak
betah
bekerja
pada
perusahaannya
serta
ketidakmampuan suatu organisasi untuk memenuhi kebutuhan
karyawan dapat memicu karyawan untuk berpikir mencari
alternatif pekerjaan pada organisasi yang lain. Hal ini merupakan
suatu konsekuensi logis saat suatu perusahaan tidak mampu
memberikan/memenuhi kebutuhan karyawan seperti kemampuan
perusahaan lain memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi
kebutuhan karyawan.
6) Kemungkinan untuk meningalkan organisasi yaitu, karyawan
memiliki motivasi untuk mencari pekerjaan baru pada organisasi
lain dalam beberapa bulan mendatang yang dianggap mampu
memenuhi kebutuhan mereka (adil terhadap karyawan).
67
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Definisi Operasional
Dimensi
Indikator
Kepuasan
Kerja (x1)
keadaan emosi yang
senang atau emosi
yang positif yang
berasal dari penilaian
kerja atau pengalaman
kerja seseorang.
Selalu datang tepat
waktu
1. Menaati ketentuan
jam kerja.
2. Menghargai
pekerjaannya.
3. menyukai
pekerjaannya.
4. memberikan hasil
yang terbaik bagi
pekerjaannya.
5. bersedia menerima
pekerjaan diluar
kemampuannya.
6. mengerjakan tugas
yang sulit dengan
lapang dada.
7. memberikan energi
penuh dalam bekerja.
8. memiliki prestasi
kerja.
9. Merasa nyaman
berada ditempat kerja.
10. tidak pernah absent
dalam bekerja.
Senang dalam
melaksanakan
pekerjaannya
Tidak mengeluh
terhadap tugas dan
pekerjaan
Semangat dalam
bekerja
Betah berada
ditempat kerja
Kolega yang
mendukung
Komitmen
Organisasi
(X2)
suatu konstruk
psikologis yang
merupakan
karakteristik
hubungan anggota
perusahaan dengan
perusahaannya dan
memiliki implikasi
terhadap keputusan
individu untuk
melanjutkan
keanggotaannya dalam
berorganisasi.
Komitmen Afektif
(Affective
Commitment)
Komitmen
Normatif
(Normative
Commitment)
11. mendapat
dukungan sosial dari
rekan kerja.
12. mendapat
dukungan atau pujian
dari supervisor.
1. Perusahaan
memiliki arti yang
besar bagi karyawan
2. Berusaha untuk
mewujudkan tujuan
organisasi.
3. Ikut serta merasakan
masalah yang ada
dalam organisasi.
4. Mematuhi nilai-nilai
dalam organisasi.
5. Melaksanakan
semua tugas dan
tanggung jawab yang
diberikan.
6. Tidak etis untuk
berpindah ke
organisasi lain.
Skala
Pengukuran
Skala
Semantik
Diferensial
Skala
Semantik
Diferensial
68
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
(Lanjutan)
Variabel
Stres Kerja
(X3)
Definisi Operasional
perasaan yang menekan
atau merasa tertekan
yang dialami karyawan
dalam
menghadapi pekerjaan.
Dimensi
Indikator
Komitmen
Berkelangsungan
(Continuance
Commitment)
7. sangat berat untuk
meninggalkan
organisasi.
8. Merasa rugi bila
meninggalkan
organisasi.
9. keinginan untuk
tetap berada dalam
organisasi.
1. Fisik yang mudah
lelah.
2. Sering merasa sakit
kepala.
3. gangguan tidur (sulit
tidur).
4. Tidak semangat
dalam bekerja.
5. Merasa bosan
dengan pekerjaan.
6. Mudah marah
(emosi).
Fisiologis
(Physiological)
Psikologis
(Psychological)
Perilaku
(Behavour)
Intention to
Leave
(Y)
kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti
bekerja dari
pekerjaannya secara
sukarela atau pindah dari
satu tempat kerja ke
tempat kerja yang lain
menurut pilihannya
sendiri.
Kecendrungan
individu berfikir
untuk
meninggalkan
organisasi.
Keinginan
individu untuk
mencari
pekerjaan pada
organisasi lain.
7. Menunda dan
menghindari pekerjaan.
8. Menurunnya
performansi (prestasi)
kerja.
9. Sering melakukan
absensi.
1. Perilaku yang tidak
adil antara karyawan
yang satu dengan yang
lainnya.
2. Memiliki hubungan
buruk dengan rekan
kerja.
3. memiliki tekanan
kerja yang berlebihan.
4. Karyawan yang
tidak betah pada
pekerjaannya.
5. kebutuhan karyawan
yang tidak terpenuhi
karna gaji yang kecil.
6. memiliki peluang
untuk diterima
diperusahaan lain.
Skala
Pengukuran
Skala
Semantik
Diferensial
Skala
Semantik
Diferensial
69
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
(Lanjutan)
Variabel
Definisi Operasional
Dimensi
Kemungkinan
untuk
meninggalkan
organisasi.
Indikator
Skala
Pengukuran
7. Ingin berkarir
ditempat baru.
8. Mulai mencari
informasi tentang
perusahaan yang lebih
baik.
9. Menerima tawaran
kerja diperusahaan
lain.
Sumber: Hasibuan (2008), Kreitner dan Kinicki (2010), mangkunegara (2008), Widodo
(2010) dan diolah oleh peneliti.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Semantic
Defferensial dengan nilai interval satu sampai lima. Skala semantic defferensial
adalah skala pemeringkatan tujuh poin dengan poin ujung terkait dengan dua
kutub yang mempunyai makna semantik. Kemampuan skala semantic defferensial
untuk digunakan dalam segala hal menjadikannya skala pemeringkatan yang
paling populer dalam riset penelitian (Malhotra, 2005: 300).
Menururt Simamora (2007: 26) mengatakan bahwa dalam pemakaian
skala semantic defferensial ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Orientasi kutub kanan dan kiri dibuat beragam, artinya jangan dibuat
orientasi yang sama pada kutub yang sama, misalnya kutub kiri melalui
negatif dan kutub kanan melalui positif.
2. Jumlah skala dibuat ganjil, misalnya 3,5,7, dan seterusnya. Tidak ada
ketentuan jumlah skala yang paing tepat. Namun perlu dipertimbangkan
70
Universitas Sumatera Utara
bahwa semakin banyak jumlah skala, maka respon responden akan
semakin sulit dalam menentukan skala yang tepat.
Dalam pengukuran skala, setiap responden diminta pendapatnya mengenai
suatu pernyataan, dengan skala penilaian dari 1 (satu) sampai dengan 5 (lima).
Tanggapan positif atau sangat setuju (maksimal) diberi nilai paling besar (5) dan
tanggapan negatif atau sangat tidak setuju diberi nilai paling kecil (1). Berikut
adalah contoh alternatif jawaban dengan menggunakan skala numerik:
(+)
5
4
3
2
1
(-)
Nilai-nilai tersebut direpresentasikan ke dalam berbagai alternatif jawaban
yang didasarkan pada pedoman konfigurasi skala yang dikemukakan oleh
malhotra (2005: 304). Berbagai alternatif jawaban tersebut diperlihatkan pada
Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Alternatif Jawaban Berdasarkan Skala Semantic Defferensial
Positif
Nilai
5
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai, sangat terpenuhi, sangat terbuka, sangat perlu,
sangat setuju, sangat lancar, sangat tepat, sangat
bersedia/sangat berniat.
4
Sesuai, terpenuhi, terbuka, perlu, setuju, lancar, tepat,
bersedia/berminat.
3
2
Negatif
1
Cukup sesuai, cukup terpenuhi, cukup terbuka, cukup perlu,
cukup setuju, cukup lancar, cukup tepat, cukup
bersedia/berminat.
Tidak sesuai, tidak terpenuhi, tidak terbuka/tertutup, tidak
perlu, tidak setuju, tidak lancar, tidak tepat, tidak
bersedia/berminat.
Sangat tidak sesuai, sangat tidak terpenuhi, sangat tertutup,
sangat tidak perlu, sangat tidak lancar, sangat tidak
tepat,sangat tidak bersedia/berminat.
Sumber: Modifikasi dari pedomanKonfigurasi skala (Malhotra, 2005: 304)
71
Universitas Sumatera Utara
3.6 Populasi Dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu dan ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009: 117).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT.
Rajawali Nusindo Medan sebanyak 92 orang.
Tabel 3.3
Jumlah Populasi
Departement
Kepala Cabang
Kepala Operasional
Bagian Akuntansi
Kasir
Koordinator Piutang
Administrasi
Penagih
DMS
Bagian Gudang
Driver
Looper
Office Boy
Penjaga Kantor
Supervisor
Sales
Trading Industri
Marketing
Teknisi
Total
Sumber: HRD PT. Rajawali Nusindo Medan.
Populasi
1 orang
1 orang
2 orang
1 orang
3 orang
19 orang
3 orang
1 orang
7 orang
14 orang
2 orang
3 orang
2 orang
5 orang
21 orang
1 orang
5 orang
1 orang
92 orang
72
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiono, 2009: 118). Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Rajawali Nusindo Medan
sebanyak 92 orang.
3.7 Jenis data
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari
perusahaan yang menjadi objek penelitian melalui penyebaran kuesioner
(Ferdinand, 2010). Data primer bersumber dari objek yang diamati dan diteliti
secara langsung dengan melakukan pengumpulan data kepada sampel yang
telah ditentukan. Adapun data primer yang dikumpulkan adalah kuesioner
yang disebarkan kepada 92 karyawan PT. Rajawali Nusindo Medan, yang
telah disusun dalam bentuk rangkaian pernyataan. Data yang dikumpulkan
berhubungan dengan kepuasan kerja, komitmen organisasi dan stres kerja
terhadap intention to leave pada perusahaan tersebut.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
peneliti melalui buku, jurnal dan artikel. Data ini digunakan sebagai
pendukung data primer dalam penelitian. Data sekunder akan digunakan
sebagai sumber-sumber yang mendukung penelitian (Indriantoro dan
Supomo, 2002). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data voluntary
73
Universitas Sumatera Utara
turnover karyawan PT. Rajawali Nusindo Medan selama 3 tahun (20132015).
3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian perlu ditentukan teknik pengumpulan data
yang akan digunakan untuk memperoleh data. Berikut ini adalah teknik
pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan datadata atau keterangan dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak yang
mempunyai wewenang untuk memberikan data-data yang berkaitan
dengan penelitian.
3. Studi Dokumentasi
Yaitu memperoleh data dengan cara meninjau, membaca, atau
mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan masalah
yang diteliti.
74
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari
instrument (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2011).
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen kuesioner dapat diukur
melalui faktor loading dengan bantuan computer SPSS. Faktor loading
adalah korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya.
Jika nilai faktor loading lebih besar atau sama dengan 0,05≥0,05)
(
maka
indikator yang dimaksud valid dan berarti bahwa indikator tersebut
signifikan dalam mengukur suatu konstruk. Nilai rtabel dengan ketentuan
jumlah responden 30 orang dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka
angka yang diperoleh adalah 0,361. Jika nilai rhitung >rtabel (0,361), maka
pernyataan dikatakan valid.
75
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas dilakukan pada responden di luar sampel penelitian
sebanyak 30 karyawan pada PT. Unilever Indonesia tbk, kantor cabang
Medan, yang memiliki kriteria job description yang sama dengan PT.
Rajawali Nusindo yaitu sebagai perusahaan distributor.
PT. Unilever
merupakan distributor dari berbagai macam produk kebutuhan rumah
tangga dengan berbagai macam merek, diantaranya yaitu: Rinso, molto,
vixal, wipol, sunlight, royco, kecap bango, dove, vaseline, pond’s, citra
dan lain-lain. PT. Unilever Indonesia tbk, kantor cabang medan tersebut
berlokasi di Jl. Kyai H. Agus Salim No.5, Sei Putih Barat, Medan Petisah.
Tabel 3.4
Uji Validitas Kepuasan Kerja
Item-Total Statistics
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Validitas
Nilai
rtabel
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
item1
77,2121
230,485
,635
,760
.361
Valid
item2
77,5455
222,881
,799
,750
.361
Valid
item3
77,3030
224,593
,812
,752
.361
Valid
item4
77,2121
224,922
,833
,752
.361
Valid
item5
77,5758
232,189
,562
,763
.361
Valid
item6
77,3636
222,301
,875
,749
.361
Valid
item7
77,1515
227,383
,671
,757
.361
Valid
item8
77,3333
231,417
,679
,761
.361
Valid
item9
77,4848
224,070
,833
,751
.361
Valid
item10
77,5152
223,758
,856
,751
.361
Valid
item11
77,4545
232,318
,525
,763
.361
Valid
item12
77,2121
223,547
,755
,752
.361
Valid
Sumber: Pengolahan SPSS
76
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataa valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
Tabel 3.5
Uji Validitas Komitmen Organisasi
Item-Total Statistics
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Validitas
Nilai
rtabel
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
item1
27,5758
24,252
,606
,888
.361
Valid
item2
27,7273
24,267
,698
,882
.361
Valid
item3
27,7879
22,922
,796
,874
.361
Valid
item4
27,7576
25,064
,677
,885
.361
Valid
item5
27,9697
23,280
,556
,896
.361
Valid
item6
27,8788
21,547
,789
,873
.361
Valid
item7
28,1515
23,258
,568
,894
.361
Valid
item8
27,8485
23,320
,839
,872
.361
Valid
item9
27,9697
25,343
,536
,893
.361
Valid
Sumber: Pengolahan SPSS
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
77
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Stres Kerja
Item-Total Statistics
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Validitas
Nilai
rtabel
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
item1
28,9091
58,148
,388
,901
.361
Valid
item2
29,4545
49,256
,827
,867
.361
Valid
item3
29,3333
48,417
,877
,863
.361
Valid
item4
29,3030
53,843
,608
,886
.361
Valid
item5
28,9091
57,085
,427
,899
.361
Valid
item6
29,2727
54,142
,591
,887
.361
Valid
item7
29,3333
49,729
,794
,870
.361
Valid
item8
28,9697
52,468
,665
,881
.361
Valid
item9
29,3030
52,530
,691
,879
.361
Valid
Sumber: Pengolahan SPSS
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
Tabel 3.7
Uji Validitas Intention to Leave
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Cronbach's
Scale Mean if
Variance if
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Correlation
Deleted
item1
28,2121
23,047
,717
,905
item2
28,3333
23,354
,737
,904
item3
28,3333
22,104
,829
,897
item4
28,3333
23,917
,769
,904
item5
28,4545
21,131
,730
,907
item6
28,6061
23,434
,465
,928
item7
28,4242
22,252
,909
,893
item8
28,4848
24,320
,626
,911
item9
28,3333
23,917
,769
,904
Validitas
Nilai
rtabel
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
Sumber: Pengolahan SPSS
78
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala
yang sama (Sugiyono, 2005: 116). Uji reliabilitas dilakukan dengan
menguji butir pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas
dan akan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan program SPSS.
Variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria sebagai berikut :
1.
Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pernyataan
reliabel.
2.
Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan
tidak reliabel.
Indikator
pengukuran
reliabilitas
yang
membagi
tingkatan
reliabilitas dengan kriteria alpha (Sekaran, 2008), adalah sebagai berikut:
a.
0,80 – 1,0
= Reliabilitas Baik
b.
0,60 – 0,79
= Reliabilitas Diterima
c.
< 0,6
= Reliabilitas Buruk
79
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.8
Uji Reliabilitas
Variabel
Kepuasan Kerja
Komitmen Organisasi
Stres Kerja
Intention to Leave
Sumber: Pengolahan SPSS
Cronbach’s
alpha
.934
.896
.894
.915
N of Item
12
9
6
9
Berdasarkan Tabe; 3.8 hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa item semua
item pernyataan dari tiga variabel yang diteliti adalah reliabel karena mempunyai
nilai cronbach’s alpha > 0,60.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis seberapa
besar hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan
menurut Sugiyono (2008: 211), adalah sebagai berikut :
Y= a + bX1 + bX2 + bX3 + e
Keterangan :
X1 = kepuasan kerja
X2 = komitmen organisasi
X3 = stres kerja
Y = intention to leave
a = konstanta
b = konstanta regresi
e = Kesalahan Penduga (Standart Error)
80
Universitas Sumatera Utara
3.11 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan
hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi
asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas,
linearitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
3.11.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah model
regresi variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal
atau tidak. (Juliandi dan Irfan, 2013). Uji normalitas yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah menggunakan uji kolmogrow smirnov, dengan
pedoman sebagai berikut:
a) Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2- tailed) >
level of significant (α =0,05), sebaiknya Ha ditolak.
b) Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) <
level of significant (α =0,05), sebaiknya Ha diterima.
Keterangan:
Ho
: Data residual berdistribusi normal.
Ha
: Data residual tidak berdistribusi normal
81
Universitas Sumatera Utara
3.11.2 Uji Linearitas
Uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi liniear. Pengujian
pada SPSS dengan menggunakan test of linearity dengan taraf signifikansi
0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan liniear bila
signifikansi lebih dari 0,05 (Ghozali, 2011).
3.11.3 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model sebuah
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2005:91). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas memiliki
beberapa ketentuan yaitu:
a) Bila nilai Variance Inflation Factor (VIF) > 5, berarti terdapat
masalah yang serius pada multikolinearitas.
b) Bila nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 5, berarti tidak
terdapat masalah yang serius pada multikolinearitas.
82
Universitas Sumatera Utara
3.11.4 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Bentuk pengujian
yang digunakan dengan metode informal atau metode grafik scatterplot.
Dasar analisisnya yaitu:
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu
yang
menyempit),
teratur
maka
(bergelombang,
melebar
mengidentifikasikan
kemudian
telah
terjadi
heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
bawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
3.12 Uji Hipotesis
3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan
(serempak) terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
a) Ho: b1, b2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
83
Universitas Sumatera Utara
b) Ha: b1, b2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) Jika F hitung < F tabel pada α = 5% , maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Jika F hitung > F tabel pada α = 5% , maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
variabelbebas secara individual (parsial) terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) Ho: b1, b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b) Ha: b1, b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika t hitung < t tabel pada α = 5% , maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Jika t hitung > t tabel pada α = 5% , maka Ho ditolak dan Ha diterima.
84
Universitas Sumatera Utara
3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinan
(R2) terletak diantara nol sampai dengan satu. Jika koefisien determinasi (R2)
semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel
terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
85
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Rajawali Nusindo Medan
PT Rajawali Nusindo adalah salah satu anak perusahaan dari PT
Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) yang bergerak di bidang
perdagangan (trading). Refocusing bisnis PT RNI pada tiga lini usaha
yaitu industri agro, farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan telah
ditandai dengan pemisahan (spin off) unit usaha yang sebelumnya
bernaung di bawah PT RNI menjadi perusahaan sendiri. Salah satu unit
usaha yang dipisahkan tersebut adalah unit usaha yang bergerak di bidang
distribusi dan perdagangan, yaitu PT Rajawali Nusindo.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Rajawali Nusindo) merupakan
salah satu perusahaan tertua di Indonesia dengan ukiran sejarah yang
cemerlang. Pada awalnya Perusahaan bernama Kian Gwan Company
Limited NV didirikan dengan akta No. 85 dari Tan A Sioe Notaris di
Semarang tanggal 22 Juli 1955 yang bernaung di dalam grup Oei Tiong
Ham Concern. Pada tahun 1961 perusahaan tersebut dinasionalisasikan
oleh Pemerintah RI berdasarkan Keputusan Pengadilan Ekonomi No.
32/1961 EKS tanggal 10 Juli 1961 yang kemudian dikukuhkan dengan
Keputusan Mahkamah Agung RI No. 5/Kr/K/1963 tanggal 27 April 1963
86
Universitas Sumatera Utara
dimana kegiatan perusahaan berada dibawah penguasaan Menteri / Jaksa
Agung untuk selanjutnya pada tanggal 20 Juli 1963 penguasaan
diserahterimakan dari Jaksa Agung kepada Menteri Urusan Pendapatan
Pembiayaan dan Pengawasan (P3) yang sekarang menjadi Departemen
Keuangan Republik Indonesia.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kompartemen Keuangan
tanggal 19 Agustus 1964 No. 0642/M.K.3/64 dari seluruh harta Oei Tiong
Ham Concern oleh Pemerintah dipergunakan sebagai Penyertaan Modal
Pemerintah dalam pendirian PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi
Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia termasuk di dalamnya
seluruh saham Kian Gwan Company Indonesia Limited NV.
Dalam perkembangannya di tahun 1971 telah diadakan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Kian Gwan Company Indonesia Limited NV
dengan merubah nama perusahaan tersebut menjadi PT Rajawali Impor
Ekspor dan pada tanggal 18 Juni 1971 terjadi lagi perubahan Anggaran
Dasar Perseroan dengan akta No. 37 dari Notaris yang sama dengan
merubah kembali nama perusahaan menjadi PT Perusahaan Impor Ekspor
Rajawali Nusindo. Pada tanggal 27 Juni 1975 Anggaran Dasar mengalami
perubahan kembali dengan menyatakan seluruh saham PT PIE Rajawali
Nusindo dimiliki oleh PT PPEN Rajawali Nusantara Indonesia. Pada
tanggal 29 Mei 1995 terjadi lagi perubahan Anggaran Dasar Perseroan
dengan peningkatan modal dan menyingkat nama PT Perusahaan Impor
Ekspor Rajawali Nusindo menjadi PT Rajawali Nusindo
87
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2001 tentang penggabungan PT Rajawali Nusindo ke
dalam PT Rajawali Nusantara Indonesia. Akhirnya pada tanggal 31
Oktober 2004 terjadi lagi perubahan tentang pemisahan unit distribusi dan
perdagangan PT Rajawali Nusantara Indonesia menjadi anak perusahaan
sendiri dengan nama PT Rajawali Nusindo. Pendirian perseroan tersebut
telah disetujui oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor S244/MBU/2004 tanggal 4 Mei 2004 serta telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor C16617 HT.01.01.TH.2004 tanggal 2 Juli 2004.
Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham, yang dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili
paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang
mempunyai hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua
per tiga) bagian dari jumlah suara tersebut. Perubahan tersebut harus
dibuat dengan akta Notaris dan dalam Bahasa Indonesia serta dilaporkan
kepada Menteri Kehakiman Replubik Indonesia dan didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan.
PT Rajawali Nusindo pada saat ini menjadi sebagai ujung tombak
usaha dari PT RNI dengan cakupan area distribusi sebanyak 36 cabang
yang tersebar dari ujung pula Sumatera, Banda Aceh, sampai dengan pulau
Jayapura. Kegiatan operasional perusahaan terbagi dalam dua kelompok
besar, yaitu farmasi dan alat kesehatan serta perdagangan.
88
Universitas Sumatera Utara
NW Kian
Gwan
PT. PERKEMBANGAN
EKONOMI NASIONAL
RAJAWALI INDONESIA
PT. PERUSAHAAN
IMPOR EKSPOR
RAJAWALI NUSANTARA
1964
1971
1955
PT. RAJAWALI NUSINDO
PT. RAJAWALI
NUSANTARA
INDONESIA
2004
2001
Sumber: Diolah oleh Peneliti
Gambar 4.1
Gambaran Sejarah Perjalanan PT. Rajawali Nusindo
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan:
Visi perusahaan adalah: “Menjadi perusahaan distributor dan
trading yang terpercaya”.
b. Misi Perusahaan:
1. Memberdayakan seluruh karyawan sebagai aset yang berharga untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
2. Mengembangkan kemitraan dengan principal yang menghasilkan produk
berkualitas.
89
Universitas Sumatera Utara
3. Selalu meningkatkan teknologi informasi untuk mempercepat pelayanan.
4. Selalu menjaga efektivitas dan efisiensi.
4.1.3 Logo dan Makna Logo PT. Rajawali Nusindo Medan
Bentuk Logo dari PT.Rajawali Nusindo Indonesia secara umum
adalah tipografi “R” yang menggambarkan kedinamisan dan didalamnya
mengandung beberapa makna yaitu :
Sumber: PT. Rajawali Nusindo Medan
Gambar 4.2
Logo dan Makna Logo PT. Rajawali Nusindo Medan
90
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Struktur Organisasi
Setiap orang tentu mempunyai tujuan dan berusaha untuk
mencapainya. Tujuan itu akan berbeda bagi setiap orang antara lain karena
pengaruh pengetahuan dan pengalamannya berbeda. Namun demikian
setiap orang akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan dan
memenuhi kebutuhan hidupnya, antara lain kebutuhan akan sandang
pangan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk bergaul, kebutuhan
untuk dihargai dan kebutuhan diakui keberhasilannya. Oleh karena
manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka dia tidak dapat
memenuhi kebutuhannya secara sendiri. Dia harus bekerja sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuannya, atau berorganisasi.
Jika memiliki organisasi maka memiliki struktur organisasi,
struktur organisasi adalah kerangka antara hubungan satuan-satuan
organisasi yang ada didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang
yang masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang
utuh.
Semakin besar suatu perusahaan semakin kompleks masalah yang
dihadapi, maka semakin dibutuhkannya pedelegasian tugas sehingga setiap
pegawai akan mengetahui kepada siapa pegawai tersebut akan
mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya serta
apa wewenangnya dalam suatu perusahaan. Demikian halnya dengan PT.
Raja Wali Nusindo, dimana perusahaan ini juga membentuk struktur
91
Universitas Sumatera Utara
organisasi. Adapun struktur organisasi pada perusahaan ini digambarkan
dalam bagan sebagai berikut :
PIMPINAN
CABANG
KEPALA NON
OPERASIONAL
KEPALA
OPERASIONAL
KEPALA
CABANG
KASIR
AKUNTANSI
KEUANGAN
SALESMEN
SUPERVISIOR
PENJUALAN
PEMBANTU
PENJUALAN
PEMBANTU
JURU GUDANG
SALESMEN
ADMINISTRASI
KEUANGAN
PEMBANTU
PEMBUKUAN
PERSONALIA
PENAGIH
PENAGIH
PENAGIH
Sumber: HRD PT. Rajawali Nusindo Medan
Gambar 4.3
Struktur Organisasi PT. Rajawali Nusino Medan
92
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Uraian Tugas
Untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan perusahaan, maka
manajemen memberikan tugas dan tanggung jawab pada masing-masing
bagian. Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang terdapat
pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan adalah sebagai berikut:
a. Kepala Cabang
1) Menyusun target anggaran tahunan sesuai pengarahan dari
kantor pusat dengan mengintruksikan pembentukan tim
anggaran dan melaksanakan program-program keuangan
dan administrasi sesuai dengan sasaran kerjanya.
2) Melaksanakan
pengurusan
atas
pekerjaan
distribusi,
administrasi, keuangan, personalia, dan lain-lain, serta
mengorganisasikan kegiatan produksi.
3) Menandatangani surat, laporan kas mutasi, bank mutasi
giro, cek, dan kontrak penjualan.
4) Memeriksa DO dan faktur, kasbon, cek, dan giro, valuta
mundur, posisi stock, posisi hutang.
5) Memutuskan hal-hal yang berhubungan dengan bidang
administrasi, keuangan, personalia dan yang diminta oleh
Direksi.
6) Menilai prestasi para karyawan cabang untuk diusulkan
kepada direksi.
7) Membina hubungan baik engan relasi.
93
Universitas Sumatera Utara
b. Kepala Non Operasional
1) Membuat laporan rutin harian.
2) Membuat anggaran tahunan bersama anggota tim anggaran
lain.
3) Menguasai dan mengendalikan pelaksanaan anggaran dan
rencana kerja.
4) Menandatangani laporan rutin DO/ faktur/ kasbon.
5) Membina hubungan baik dengan relasi.
c. Kepala Operasional
1) Mengembangkan perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan
yang dibuat pimpinan.
2) Membuat anggaran tahunan bersama anggota tim anggaran
lain.
3) Mengawasi
pelaksanaan
dari
bagian-bagian
yang
bersangkutan menurut rencana masing-masing.
4) Menangani dan mencari jalan keluar dari kesulitam tiaptiap bagian.
5) Menyampaikan
laporan/
hal
penting
yang
akan
dilaksanakan atau diputuskan pimpinan.
6) Menilai hasil kerja bawahan langsung untuk diusulkan
kepada kepala cabang.
d. Kepala Akuntansi dan Keuangan
1) Memberi kode bukti pembukuan.
2) Memantau laporan keuangan dari bagian komputer pusat.
94
Universitas Sumatera Utara
3) Membuat anggaran tahunan bersama anggota tim anggaran
lain.
4) Memeriksa bukti masuk dan keluar kas.
5) Mengatur pengiriman bukti pembukuan dengan sistem
komputerisasi.
6) Menilai hasil kerja bawahan langsung untuk dibahas
kepada kepala Non Operasional kemudian diusulkan
kepada kepala cabang.
e. Supervisor Penjualan
1) Menyusun rencana kerja dari para salesman dibawah
koordinasi kepala bagian Operasional.
2) Membantu meningkatkan penjualan produk.
3) Membina hubungan baik dengan relasi.
f. Kepala Administrasi
1) Membuat laporan rutin, mingguan, bulanan.
2) Membuat surat pesanan.
3) Membuat evaluasi pesanan dan melakukan pesanan.
4) Membuat macam-macam urusan administrasi operasional.
g. Pembantu Kepala Pembukuan
1) Mengerjakan kode rekening.
2) Mengerjakan memorial rekening antar cabang.
3) Membuka pos gantungan.
4) Membuat daftar kas rekonsiliasi cabang.
95
Universitas Sumatera Utara
5) Pemantauan buku besar.
6) Operator komputer.
h. Personalia
1) Memeriksa absensi seluruh karyawan.
2) Menyiapkan kendaraan (transportasi) keluar kota.
3) Mengurus izin usaha perusahaan.
4) Menyiapkan calon karyawan yang dilakukan dengan tes
kesehatan dan psikotes.
5) Menyiapkan dokumen secara benar dan baik.
6) Bertanggung jawab atas pekerjaan kepada pimpinan
perusahaan.
i. Salesman
1) Menjual semua produk yang dipasarkan oleh bagian impor.
2) Menyelesaikan penagihan didalam/ luar kota.
3) Membuat laporan penjualan harian maupun mingguan
sesuai petunjuk Supervisor penjualan.
4) Melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan
penjualan di wilayah masing-masing.
j. Sekretaris
1) Mengagendakan surat masuk dan keluar.
2) Mengarsipkan surat-surat keluar.
3) Menyampaikan surat yang masuk kepada setiap bagian.
96
Universitas Sumatera Utara
4) Mengarsipkan surat-surat dengan rapi dan benar.
k. Kepala Gudang
1) Mengkoordinir kelancaran pemasukan atau pengeluaran
barang.
2) Mengkoordinir kendaraan dinas.
3) Mengatur kelancaran administrsi gudang.
4) Mengecek barang yang akan dikirim dan diterima.
l. Kasir
1) Menyiapkan setoran dan kliring ke Bank.
2) Melayani setoran dan pengeluaran rutin atas dasar Buku
Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK).
3) Mengoreksi inkaso dan cek yang akan ditagih.
4) Memeriksa mutasi kas dan perubahan Bank.
5) Mencocokan pembukuan di Bank.
6) Menilai hasil kerja bawahan langsung untuk dibahas
kepada
Kepala Non
Operasional
untuk
selanjutnya
diusulkan kepada Kepala Cabang.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Karakteristik Responden
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar
pernyataan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 49 butir
pernyataan, yakni 12 (dua belas) butir pernyataan untuk variabel Kepuasan
97
Universitas Sumatera Utara
Kerja (X1), 9 (sembilan) butir pernyataan untuk variabel Komitmen
Organisasi (X2), 9 (sembilan) butir pernyataan untuk variabel Stres Kerja
(X3), dan 9 (sembilan) butir pernyataan untuk variabel Intention to Leave
Karyawan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan (Y).
Analisis deskriptif statistik pada penelitian ini diperoleh dari
penyebaran kuesioner kepada 92 orang responden karyawan pada PT.
Rajawali Nusindo Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan
jawaban atas pernyataan yang diberikan. Karakteristik responden dalam
penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja,
pendidikan, dan status perkawinan.
1. Jenis Kelamin
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Laki-laki
Perempuan
Total
75
17
92
81,5
18,5
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.1 jumlah karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 92 responden yang diteliti, yang
paling dominan terdapat pada responden berjenis kelamin laki-laki,
dimana jumlah responden laki-laki sebanyak 75 orang atau sekitar 81,5%.
98
Universitas Sumatera Utara
Sementara jumlah responden perempuan sebanyak 17 orang atau sekitar
18,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan pada PT.
Rajawali
Nusindo
Medan
adalah
laki-laki.
Karyawan
laki-laki
memerlukan fisik dan mental yang kuat, serta cenderung lebih
berkompeten dan mampu menghadapi beban kerja yang lebih besar
dibandingkan
dengan
karyawan
perempuan,
sedangkan
karyawan
perempuan cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam menyelesaikan
pekerjaan dibandingkan dengan karyawan laki-laki, oleh karena itu
perbedaan jumlah karyawan perempuan dan laki-laki membuat para
karyawan dapat saling mendukung dan saling melengkapi dalam
menyelesaikan pekerjaan.
2. Usia
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
(Tahun)
< 25 Tahun
26-30 Tahun
31-35 Tahun
36-40 Tahun
41-45 Tahun
>46 Tahun
Total
Jumlah
(Orang)
25
20
17
8
7
15
92
Persentase
(%)
27,2
21,7
18,4
8,7
7,6
16,3
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
99
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 92 responden
yang diteliti didominasi oleh karyawan berusia < 25 tahun yang mencapai
27,2%, hal ini dikarenakan pegawai dengan usia tersebut dinilai masih
produktif dalam bekerja. Karateristik karyawan pada masa produktif
cenderung menyukai pekerjaan yang menantang, mengembangkan
kompetensi dalam tugas-tugas tertentu dan mengembangkan inovasi serta
kreativitas dalam menjalankan pekerjaan.
3. Masa Kerja
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan masa kerja disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Lama Bekerja
1-5 Tahun
6-10 Tahun
11-15 Tahun
16-20 Tahun
21-25 Tahun
>26 Tahun
Total
Jumlah
(Orang)
51
12
7
9
7
6
92
Persentase
(%)
55,4
13,1
7,6
9,8
7,6
6,5
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.3 jumlah karakteristik responden berdasarkan
masa kerja yang paling dominan yaitu pada masa kerja 1-5 tahun. Dimana
jumlah responden pada masa kerja tersebut sebanyak 51 orang atau sekitar
55,4%. Karyawan dengan masa kerja lebih kecil memiliki kemungkinan
intention to leave yang lebih besar dibandingkan karyawan dengan masa
kerja lebih lama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan banyaknya
100
Universitas Sumatera Utara
jumlah karyawan dengan masa kerja 1-5 tahun menyebabkan tingkat
perpindahan karyawan di PT. Rajawali Nusindo Medan cukup tinggi.
4. Pendidikan
Deskripsi
karakteristik
responden
berdasarkan
tingkat
pendidikan
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
SD/SMP
SMU/SMK
D-III
S-1
S-2
Total
6
52
11
22
1
92
6,5
56,5
12
24
1
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.4 jumlah karakteristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan yang paling dominan yaitu pada tingkat SMU/SMK.
Dimana jumlah responden pada tingkat pendidikan SMU/SMK sebanyak
52 orang atau sekitar 56,5%. Hal ini dikarenakan perusahaan banyak
memberikan lowongan pekerjaan pada jabatan yang tidak memerlukan
standart pendidikan yang tinggi seperti sales, driver, office boy.
101
Universitas Sumatera Utara
5. Bidang Keilmuan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang Keilmuan
Bidang Keilmuan
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Ekonomi
Ilmu Sosial dan Politik
Farmasi
Teknik
Hukum
Lain-lain
Total
21
2
8
8
5
48
92
23
2,2
8,7
8,7
5,4
52
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.5 jumlah karakteristik responden berdasarkan
bidang keilmuan menunjukkan bahwa dari 92 responden yang diteliti,
responden dengan bidang keilmuan Ekonomi berjumlah 21 karyawan
atau sekitar 23%, Hal ini dikarenakan pendidikan Ekonomi merupakan
tenaga teknis siap pakai yang muatan pendidikannya lebih banyak pada
bidang perekonomian dan memang dibutuhkan oleh perusahaan distribusi
seperti PT. Rajawali Nusindo tersebut.
102
Universitas Sumatera Utara
6. Status Perkawinan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan status perkawinan disajikan
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Status
Perkawinan
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Menikah
Belum Menikah
Total
56
36
92
61
39
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.6 karakteristik responden berdasarkan status
perkawinan menunjukkan bahwa karyawan yang berstatus belum
menikah sebanyak 36 orang atau 39%. Karyawan yang belum menikah
tentu akan lebih berpotensi dalam melakukan intention to leave, Hal ini
dikarenakan karyawan tersebut tidak memiliki tanggungan terhadap
keluarga yang harus dipenuhi dan dengan mudah bisa berpindah dari satu
perusahaan keperusahaan lainnya. Sehingga dapat disimpulakan bahwa
karyawan yang belum menikah dapat menjadi pemicu tingginya intention
to leave pada perusahaan
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif Jawaban Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
Rajawali Nusindo Medan yang berjumlah 92 orang responden. Terdapat
39 (tiga puluh sembilan) butir pernyataan; 12 (dua belas) butir pernyataan
untuk variabel Kepuasan Kerja (X1), 9 (sembilan) butir pernyataan untuk
variabel Komitmen Organisasi (X2); 9 (sembilan) butih pernyataan untuk
103
Universitas Sumatera Utara
variabel Stres Kerja (X3), dan 9 (sembilan) butir pernyataan untuk variabel
Intention to Leave (Y). Kuesioner disebar ke 92 orang sampel.
Setelah mengenal karakteristik dari responden penelitian, berikut ini
akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif
penelitian berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif persentase hasil
penelitian setiap dimensi faktor yang mempengaruhi intention to leave
karyawan PT. Rajawali Nusindo Medan adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan Kerja
Tanggapan responden mengenai variabel Kepuasan Kerja (X1)
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Kepuasan Kerja
1
2
3
4
5
TOTAL
Item
Pernyataan
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Ratarata
1
1
1,1
10
10,9
37
40,2
36
39,1
8
8,7
92
100
3,43
2
3
3,3
11
12
31
33,7
33
35,9
14
15,2
92
100
3,47
3
3
3.3
7
7,6
37
40,2
29
30,4
17
18,5
92
100
3,45
4
5
5,4
7
7,6
29
31,5
43
46.7
8
8,7
92
100
3,57
5
3
3,3
11
12
32
34,8
36
39,1
10
10,9
92
100
3,61
6
4
4,3
14
15,2
23
25
39
42,4
12
13
92
100
3,44
7
2
2,2
10
10,9
24
26,1
46
50
10
10,9
92
100
3,56
8
5
5,4
16
17,4
25
27,2
25
27,2
21
22,8
92
100
3,44
9
2
2,2
8
8,7
34
37
34
37
14
15,2
92
100
3,54
10
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
pendekatan asosiatif dan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian
yang berupaya untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki keterkaitan
atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel menjadi sebab
perubahan variabel lainnya. Penelitian ini menjelaskan hubungan mempengaruhi
dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang akan diteliti. Menggunakan
pendekatan kuantitatif karena data yang akan digunakan untuk menganalisis
hubungan antar variabel dinyatakan dengan angka atau skala numerik (Kuncoro
2003 dan Juliandi 2013). Penelitian ini menganalisis pengaruh kepuasan kerja,
komitmen organisasi, dan stres kerja terhadap intention to leave.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Rajawali Nusindo Medan yang berlokasi
di Jl. Jendral Gatot Subroto No. 146 Medan, Sumatera Utara, Indonesia.
Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Januari 2017 sampai
dengan Maret 2017.
61
Universitas Sumatera Utara
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan. Batasan operasional dalam penelitian
ini adalah :
a. Variabel Independen
Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi variabel
terikat (dependen), baik pengaruh positif maupun negatif .Variabel ini disebut
juga variabel awal atau variabel eksogen atau variabel penyebab (Ghozali, 2011).
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepuasan Kerja
(X1), Komitmen Organisasi (X2), dan Stres Kerja (X3).
b. Variabel Dependen
Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas (independen). Variabel ini disebut juga variabel akhir atau variabel endogen
atau variable akibat (Ghozali, 2011). Variabel terikat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Intention to Leave (Y).
3.4 Definisi Operasional
Definisi variabel merupakan petunjuk bagaimana suatu variabel diukur
dalam sebuah penelitian. Variabel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan
landasan teori yaitu Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Stres Kerja dan
Intention to Leave. Secara operasional variabel tersebut didefinisikan sebagai
berikut:
62
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan
dan prestasi kerja. Pegawai yang merasa puas dalam bekerja, yaitu
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Hasibuan, 2008: 202):
7. Selalu datang tepat waktu, artinya pegawai tersebut menghargai
pekerjaannya dan bertanggung jawab atas tugas yang harus dikerjakan.
8. Senang dalam melaksanakan pekerjaannya, yaitu pegawai dalam bekerja
berusaha menyukai pekerjaan yang dikerjakannya.
9. Tidak mengeluh terhadap tugas dan pekerjaan, yaitu selalu dapat
menerima pekerjaan yang baru dan sulit dengan lapang dada.
10. Selalu
bersemangat
dalam
bekerja,
yaitu
pegawai
yang
dalam
melaksanakan pekerjaannya selalu mempunyai suatu energi yang penuh.
11. Betah berada ditempat kerja, yaitu karyawan merasa nyaman berada
ditempat kerja tersebut, Rasa betah juga akan menurunkan tingkat absensi
dan perasaan merugi apabila tidak datang ke kantor.
12. Kolega yang mendukung, yaitu mempunyai hubungan harmonis dengan
pegawai lain dan atasannya. Dukungan rekan kerja mampu meningkatkan
kepuasan seorang pekerja. Perilaku atasa juga sangat mempengaruhi
pekerjaan seseorang, studi membuktikan bahwa kepuasan kerja mengkat
disebabkan oeh supervisor yang bersahabat dan mau memahami,
melontarkan pujian untuk kinerja bagus, mendengarkan pendapat pekerja,
dan menunjukan minal personal terhadap mereka.
63
Universitas Sumatera Utara
3.4.2 Komitmen Organisasi
Komitmen adalah kesepakatan untuk melakukan sesuatu untuk diri
sendiri, individu lain, kelompok atau organisasi. Sedangkat komitmen
organisasional
mencerminkan
tingkatan
keadaan
dimana
individu
mengidentifikasikan dirinya dengan organisasi dan terikat pada tujuannya
(Kreitner dan Kinicki 2010: 167).
Terdapat tiga komponen komitmen organisasional yang bersumber
dari pendapat Jhon Mayer dan Natalie Allen, yaitu :
a. Komitmen afektif (affective commitment), adalah suatu pendekatan
emosional dari individu dalam keterlibatan dengan perusahaan, sehingga
individu akan merasa dihubungkan dengan perusahaan, berkaitan dengan
emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam suatu
perusahaan.
b. Komitmen berkelangsungan (continuance commitment), adalah hasrat
yang dimiliki oleh individu, didasarkan pada persepsi pegawai tentang
kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan perusahaan,
sehingga individu merasa membutuhkan untuk dihubungkan dengan
perusahaan.
c. Komitmen normatif (normative commitment), commitment), adalah
perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan
kepada perusahaan, dan tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus
dilakukan.
64
Universitas Sumatera Utara
3.4.3 Stres Kerja
Stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang
dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Dimensi dari stres dapat
dikelompokkan dalam tiga kategori umum (Mangkunegara, 2008: 30), yaitu:
4. Fisiologis (Physiological)
Kondisi fisik dapat merupakan pembangkit stres (stressor). Peneliian dan
fakta oleh ahli-ahli kesehatan dan kedokteran menunjukan bahwa stres
kerja dapat mengubah metabolisme tubuh, menaikan detak jantung,
mengubah cara bernafas, menyebabkan sakit kepala, dan serangan jantung.
5. Psikologis (Psychological)
Stres kerja dan gangguan psikologis adalah hubungan yang erat dalam
kondisi kerja. Gejala yang terjadi pada aspek psikologis akibat dari stres
kerja adalah:
k. Kecemasan dan ketegangan
l. Mudah marah, sensitif dan jengkel
m. Kebingungan dan gelisah
n. Depresi dan mengalami tekanan perasaan
o. Kebosanan
p. Tidak puas terhadap pekerjaan
q. Menurunnya fungsi intelektual
r. Kehilangan konsentrasi
s. Hilangnya kreativitas
t. Tidak semangat dalam bekerja
65
Universitas Sumatera Utara
6. Perilaku (Behavour)
Pada aspek ini stres kerja pada karyawan ditunjukan melalui tingkah laku
mereka. Stres yang dapat timbul karena adanya tekanan atau ketegangan
yang bersumber pada ketidakselarasannya seseorang dengan lingkungan
dan apabila saran dan tuntutan tugas tidak selaras dengan kebutuhan dan
kemampuan seseorang maka ia akan mengalami stres, stres juga dapat
melahirkan tantangan bagi yang bersangkutan. Beberapa indikator perilaku
tersebut adalah:
f. Penundaan, menghindari pekerjaan dan absensi
g. Menurunnya performansi (Prestasi) dan produktivitas
h. menurunnya kekuatan kerja dan loyalitas terhadap instansi.
i. Menurunnya hubungan dengan rekan kerja dan keluarga
j. Meningkatnya perilaku negatif
3.4.4 Intention to Leave (intensi keluar)
Hasrat untuk keluar juga dapat pula disebabkan karena adanya
tawaran pekerjaan yang lebih baik dari persahaan atau organisasi yang
lain. Widodo (2010) menyatakan bahwa ada tiga dimensi yang dapat
digunakan untuk mengukur tinggi-rendahnya keinginan karyawan untuk
keluar dari organisasi.
Ketiga indikator tesebut adalah sebagai berikut:
4) Pikiran untuk keluar dari organisasi yaitu saat karyawan merasa
diperlakukan tidak adil, memiliki hubungan buruk dengan rekan
66
Universitas Sumatera Utara
kerja, maka terlintas dalam pikiran mereka untuk keluar dari
organisasi. Hal ini mengindikasikan bahwa perlakukan yang tidak
adil akan menyebabkan karyawan berpikir untuk keluar dari
organisasi.
5) Keinginan untuk mencari pekerjaan baru yaitu karna karyawan
merasa
tidak
betah
bekerja
pada
perusahaannya
serta
ketidakmampuan suatu organisasi untuk memenuhi kebutuhan
karyawan dapat memicu karyawan untuk berpikir mencari
alternatif pekerjaan pada organisasi yang lain. Hal ini merupakan
suatu konsekuensi logis saat suatu perusahaan tidak mampu
memberikan/memenuhi kebutuhan karyawan seperti kemampuan
perusahaan lain memiliki kemampuan yang baik dalam memenuhi
kebutuhan karyawan.
6) Kemungkinan untuk meningalkan organisasi yaitu, karyawan
memiliki motivasi untuk mencari pekerjaan baru pada organisasi
lain dalam beberapa bulan mendatang yang dianggap mampu
memenuhi kebutuhan mereka (adil terhadap karyawan).
67
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Definisi Operasional
Dimensi
Indikator
Kepuasan
Kerja (x1)
keadaan emosi yang
senang atau emosi
yang positif yang
berasal dari penilaian
kerja atau pengalaman
kerja seseorang.
Selalu datang tepat
waktu
1. Menaati ketentuan
jam kerja.
2. Menghargai
pekerjaannya.
3. menyukai
pekerjaannya.
4. memberikan hasil
yang terbaik bagi
pekerjaannya.
5. bersedia menerima
pekerjaan diluar
kemampuannya.
6. mengerjakan tugas
yang sulit dengan
lapang dada.
7. memberikan energi
penuh dalam bekerja.
8. memiliki prestasi
kerja.
9. Merasa nyaman
berada ditempat kerja.
10. tidak pernah absent
dalam bekerja.
Senang dalam
melaksanakan
pekerjaannya
Tidak mengeluh
terhadap tugas dan
pekerjaan
Semangat dalam
bekerja
Betah berada
ditempat kerja
Kolega yang
mendukung
Komitmen
Organisasi
(X2)
suatu konstruk
psikologis yang
merupakan
karakteristik
hubungan anggota
perusahaan dengan
perusahaannya dan
memiliki implikasi
terhadap keputusan
individu untuk
melanjutkan
keanggotaannya dalam
berorganisasi.
Komitmen Afektif
(Affective
Commitment)
Komitmen
Normatif
(Normative
Commitment)
11. mendapat
dukungan sosial dari
rekan kerja.
12. mendapat
dukungan atau pujian
dari supervisor.
1. Perusahaan
memiliki arti yang
besar bagi karyawan
2. Berusaha untuk
mewujudkan tujuan
organisasi.
3. Ikut serta merasakan
masalah yang ada
dalam organisasi.
4. Mematuhi nilai-nilai
dalam organisasi.
5. Melaksanakan
semua tugas dan
tanggung jawab yang
diberikan.
6. Tidak etis untuk
berpindah ke
organisasi lain.
Skala
Pengukuran
Skala
Semantik
Diferensial
Skala
Semantik
Diferensial
68
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
(Lanjutan)
Variabel
Stres Kerja
(X3)
Definisi Operasional
perasaan yang menekan
atau merasa tertekan
yang dialami karyawan
dalam
menghadapi pekerjaan.
Dimensi
Indikator
Komitmen
Berkelangsungan
(Continuance
Commitment)
7. sangat berat untuk
meninggalkan
organisasi.
8. Merasa rugi bila
meninggalkan
organisasi.
9. keinginan untuk
tetap berada dalam
organisasi.
1. Fisik yang mudah
lelah.
2. Sering merasa sakit
kepala.
3. gangguan tidur (sulit
tidur).
4. Tidak semangat
dalam bekerja.
5. Merasa bosan
dengan pekerjaan.
6. Mudah marah
(emosi).
Fisiologis
(Physiological)
Psikologis
(Psychological)
Perilaku
(Behavour)
Intention to
Leave
(Y)
kecenderungan atau niat
karyawan untuk berhenti
bekerja dari
pekerjaannya secara
sukarela atau pindah dari
satu tempat kerja ke
tempat kerja yang lain
menurut pilihannya
sendiri.
Kecendrungan
individu berfikir
untuk
meninggalkan
organisasi.
Keinginan
individu untuk
mencari
pekerjaan pada
organisasi lain.
7. Menunda dan
menghindari pekerjaan.
8. Menurunnya
performansi (prestasi)
kerja.
9. Sering melakukan
absensi.
1. Perilaku yang tidak
adil antara karyawan
yang satu dengan yang
lainnya.
2. Memiliki hubungan
buruk dengan rekan
kerja.
3. memiliki tekanan
kerja yang berlebihan.
4. Karyawan yang
tidak betah pada
pekerjaannya.
5. kebutuhan karyawan
yang tidak terpenuhi
karna gaji yang kecil.
6. memiliki peluang
untuk diterima
diperusahaan lain.
Skala
Pengukuran
Skala
Semantik
Diferensial
Skala
Semantik
Diferensial
69
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
(Lanjutan)
Variabel
Definisi Operasional
Dimensi
Kemungkinan
untuk
meninggalkan
organisasi.
Indikator
Skala
Pengukuran
7. Ingin berkarir
ditempat baru.
8. Mulai mencari
informasi tentang
perusahaan yang lebih
baik.
9. Menerima tawaran
kerja diperusahaan
lain.
Sumber: Hasibuan (2008), Kreitner dan Kinicki (2010), mangkunegara (2008), Widodo
(2010) dan diolah oleh peneliti.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Semantic
Defferensial dengan nilai interval satu sampai lima. Skala semantic defferensial
adalah skala pemeringkatan tujuh poin dengan poin ujung terkait dengan dua
kutub yang mempunyai makna semantik. Kemampuan skala semantic defferensial
untuk digunakan dalam segala hal menjadikannya skala pemeringkatan yang
paling populer dalam riset penelitian (Malhotra, 2005: 300).
Menururt Simamora (2007: 26) mengatakan bahwa dalam pemakaian
skala semantic defferensial ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Orientasi kutub kanan dan kiri dibuat beragam, artinya jangan dibuat
orientasi yang sama pada kutub yang sama, misalnya kutub kiri melalui
negatif dan kutub kanan melalui positif.
2. Jumlah skala dibuat ganjil, misalnya 3,5,7, dan seterusnya. Tidak ada
ketentuan jumlah skala yang paing tepat. Namun perlu dipertimbangkan
70
Universitas Sumatera Utara
bahwa semakin banyak jumlah skala, maka respon responden akan
semakin sulit dalam menentukan skala yang tepat.
Dalam pengukuran skala, setiap responden diminta pendapatnya mengenai
suatu pernyataan, dengan skala penilaian dari 1 (satu) sampai dengan 5 (lima).
Tanggapan positif atau sangat setuju (maksimal) diberi nilai paling besar (5) dan
tanggapan negatif atau sangat tidak setuju diberi nilai paling kecil (1). Berikut
adalah contoh alternatif jawaban dengan menggunakan skala numerik:
(+)
5
4
3
2
1
(-)
Nilai-nilai tersebut direpresentasikan ke dalam berbagai alternatif jawaban
yang didasarkan pada pedoman konfigurasi skala yang dikemukakan oleh
malhotra (2005: 304). Berbagai alternatif jawaban tersebut diperlihatkan pada
Tabel 3.2.
Tabel 3.2
Alternatif Jawaban Berdasarkan Skala Semantic Defferensial
Positif
Nilai
5
Alternatif Jawaban
Sangat sesuai, sangat terpenuhi, sangat terbuka, sangat perlu,
sangat setuju, sangat lancar, sangat tepat, sangat
bersedia/sangat berniat.
4
Sesuai, terpenuhi, terbuka, perlu, setuju, lancar, tepat,
bersedia/berminat.
3
2
Negatif
1
Cukup sesuai, cukup terpenuhi, cukup terbuka, cukup perlu,
cukup setuju, cukup lancar, cukup tepat, cukup
bersedia/berminat.
Tidak sesuai, tidak terpenuhi, tidak terbuka/tertutup, tidak
perlu, tidak setuju, tidak lancar, tidak tepat, tidak
bersedia/berminat.
Sangat tidak sesuai, sangat tidak terpenuhi, sangat tertutup,
sangat tidak perlu, sangat tidak lancar, sangat tidak
tepat,sangat tidak bersedia/berminat.
Sumber: Modifikasi dari pedomanKonfigurasi skala (Malhotra, 2005: 304)
71
Universitas Sumatera Utara
3.6 Populasi Dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu dan ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009: 117).
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT.
Rajawali Nusindo Medan sebanyak 92 orang.
Tabel 3.3
Jumlah Populasi
Departement
Kepala Cabang
Kepala Operasional
Bagian Akuntansi
Kasir
Koordinator Piutang
Administrasi
Penagih
DMS
Bagian Gudang
Driver
Looper
Office Boy
Penjaga Kantor
Supervisor
Sales
Trading Industri
Marketing
Teknisi
Total
Sumber: HRD PT. Rajawali Nusindo Medan.
Populasi
1 orang
1 orang
2 orang
1 orang
3 orang
19 orang
3 orang
1 orang
7 orang
14 orang
2 orang
3 orang
2 orang
5 orang
21 orang
1 orang
5 orang
1 orang
92 orang
72
Universitas Sumatera Utara
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiono, 2009: 118). Adapun sampel dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. Rajawali Nusindo Medan
sebanyak 92 orang.
3.7 Jenis data
a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari
perusahaan yang menjadi objek penelitian melalui penyebaran kuesioner
(Ferdinand, 2010). Data primer bersumber dari objek yang diamati dan diteliti
secara langsung dengan melakukan pengumpulan data kepada sampel yang
telah ditentukan. Adapun data primer yang dikumpulkan adalah kuesioner
yang disebarkan kepada 92 karyawan PT. Rajawali Nusindo Medan, yang
telah disusun dalam bentuk rangkaian pernyataan. Data yang dikumpulkan
berhubungan dengan kepuasan kerja, komitmen organisasi dan stres kerja
terhadap intention to leave pada perusahaan tersebut.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh
peneliti melalui buku, jurnal dan artikel. Data ini digunakan sebagai
pendukung data primer dalam penelitian. Data sekunder akan digunakan
sebagai sumber-sumber yang mendukung penelitian (Indriantoro dan
Supomo, 2002). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data voluntary
73
Universitas Sumatera Utara
turnover karyawan PT. Rajawali Nusindo Medan selama 3 tahun (20132015).
3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan penelitian perlu ditentukan teknik pengumpulan data
yang akan digunakan untuk memperoleh data. Berikut ini adalah teknik
pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan datadata atau keterangan dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak yang
mempunyai wewenang untuk memberikan data-data yang berkaitan
dengan penelitian.
3. Studi Dokumentasi
Yaitu memperoleh data dengan cara meninjau, membaca, atau
mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan masalah
yang diteliti.
74
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari
instrument (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2011).
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS
dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.
3. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Tinggi rendahnya validitas suatu instrumen kuesioner dapat diukur
melalui faktor loading dengan bantuan computer SPSS. Faktor loading
adalah korelasi item-item pertanyaan dengan konstruk yang diukurnya.
Jika nilai faktor loading lebih besar atau sama dengan 0,05≥0,05)
(
maka
indikator yang dimaksud valid dan berarti bahwa indikator tersebut
signifikan dalam mengukur suatu konstruk. Nilai rtabel dengan ketentuan
jumlah responden 30 orang dan tingkat signifikansi sebesar 5%, maka
angka yang diperoleh adalah 0,361. Jika nilai rhitung >rtabel (0,361), maka
pernyataan dikatakan valid.
75
Universitas Sumatera Utara
Uji validitas dilakukan pada responden di luar sampel penelitian
sebanyak 30 karyawan pada PT. Unilever Indonesia tbk, kantor cabang
Medan, yang memiliki kriteria job description yang sama dengan PT.
Rajawali Nusindo yaitu sebagai perusahaan distributor.
PT. Unilever
merupakan distributor dari berbagai macam produk kebutuhan rumah
tangga dengan berbagai macam merek, diantaranya yaitu: Rinso, molto,
vixal, wipol, sunlight, royco, kecap bango, dove, vaseline, pond’s, citra
dan lain-lain. PT. Unilever Indonesia tbk, kantor cabang medan tersebut
berlokasi di Jl. Kyai H. Agus Salim No.5, Sei Putih Barat, Medan Petisah.
Tabel 3.4
Uji Validitas Kepuasan Kerja
Item-Total Statistics
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Validitas
Nilai
rtabel
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
item1
77,2121
230,485
,635
,760
.361
Valid
item2
77,5455
222,881
,799
,750
.361
Valid
item3
77,3030
224,593
,812
,752
.361
Valid
item4
77,2121
224,922
,833
,752
.361
Valid
item5
77,5758
232,189
,562
,763
.361
Valid
item6
77,3636
222,301
,875
,749
.361
Valid
item7
77,1515
227,383
,671
,757
.361
Valid
item8
77,3333
231,417
,679
,761
.361
Valid
item9
77,4848
224,070
,833
,751
.361
Valid
item10
77,5152
223,758
,856
,751
.361
Valid
item11
77,4545
232,318
,525
,763
.361
Valid
item12
77,2121
223,547
,755
,752
.361
Valid
Sumber: Pengolahan SPSS
76
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataa valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
Tabel 3.5
Uji Validitas Komitmen Organisasi
Item-Total Statistics
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Validitas
Nilai
rtabel
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
item1
27,5758
24,252
,606
,888
.361
Valid
item2
27,7273
24,267
,698
,882
.361
Valid
item3
27,7879
22,922
,796
,874
.361
Valid
item4
27,7576
25,064
,677
,885
.361
Valid
item5
27,9697
23,280
,556
,896
.361
Valid
item6
27,8788
21,547
,789
,873
.361
Valid
item7
28,1515
23,258
,568
,894
.361
Valid
item8
27,8485
23,320
,839
,872
.361
Valid
item9
27,9697
25,343
,536
,893
.361
Valid
Sumber: Pengolahan SPSS
Tabel 3.5 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
77
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Stres Kerja
Item-Total Statistics
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Validitas
Nilai
rtabel
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
item1
28,9091
58,148
,388
,901
.361
Valid
item2
29,4545
49,256
,827
,867
.361
Valid
item3
29,3333
48,417
,877
,863
.361
Valid
item4
29,3030
53,843
,608
,886
.361
Valid
item5
28,9091
57,085
,427
,899
.361
Valid
item6
29,2727
54,142
,591
,887
.361
Valid
item7
29,3333
49,729
,794
,870
.361
Valid
item8
28,9697
52,468
,665
,881
.361
Valid
item9
29,3030
52,530
,691
,879
.361
Valid
Sumber: Pengolahan SPSS
Tabel 3.6 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
Tabel 3.7
Uji Validitas Intention to Leave
Item-Total Statistics
Scale
Corrected
Cronbach's
Scale Mean if
Variance if
Item-Total
Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted
Correlation
Deleted
item1
28,2121
23,047
,717
,905
item2
28,3333
23,354
,737
,904
item3
28,3333
22,104
,829
,897
item4
28,3333
23,917
,769
,904
item5
28,4545
21,131
,730
,907
item6
28,6061
23,434
,465
,928
item7
28,4242
22,252
,909
,893
item8
28,4848
24,320
,626
,911
item9
28,3333
23,917
,769
,904
Validitas
Nilai
rtabel
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
.361
Valid
Sumber: Pengolahan SPSS
78
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid karena nilai
Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361. Dengan demikian kuesioner dapat
dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala
yang sama (Sugiyono, 2005: 116). Uji reliabilitas dilakukan dengan
menguji butir pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas
dan akan ditentukan reliabilitasnya dengan bantuan program SPSS.
Variabel dinyatakan reliabel dengan kriteria sebagai berikut :
1.
Jika r-alpha positif dan lebih besar dari r-tabel maka pernyataan
reliabel.
2.
Jika r-alpha negatif dan lebih kecil dari r-tabel maka pernyataan
tidak reliabel.
Indikator
pengukuran
reliabilitas
yang
membagi
tingkatan
reliabilitas dengan kriteria alpha (Sekaran, 2008), adalah sebagai berikut:
a.
0,80 – 1,0
= Reliabilitas Baik
b.
0,60 – 0,79
= Reliabilitas Diterima
c.
< 0,6
= Reliabilitas Buruk
79
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.8
Uji Reliabilitas
Variabel
Kepuasan Kerja
Komitmen Organisasi
Stres Kerja
Intention to Leave
Sumber: Pengolahan SPSS
Cronbach’s
alpha
.934
.896
.894
.915
N of Item
12
9
6
9
Berdasarkan Tabe; 3.8 hasil uji reliabilitas menunjukan bahwa item semua
item pernyataan dari tiga variabel yang diteliti adalah reliabel karena mempunyai
nilai cronbach’s alpha > 0,60.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk menganalisis seberapa
besar hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan
program SPSS. Adapun bentuk umum persamaan regresi yang digunakan
menurut Sugiyono (2008: 211), adalah sebagai berikut :
Y= a + bX1 + bX2 + bX3 + e
Keterangan :
X1 = kepuasan kerja
X2 = komitmen organisasi
X3 = stres kerja
Y = intention to leave
a = konstanta
b = konstanta regresi
e = Kesalahan Penduga (Standart Error)
80
Universitas Sumatera Utara
3.11 Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah model regresi benar-benar menunjukkan
hubungan yang signifikan dan representatif, maka model tersebut harus memenuhi
asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah uji normalitas,
linearitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas.
3.11.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dilakukan untuk melihat apakah model
regresi variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal
atau tidak. (Juliandi dan Irfan, 2013). Uji normalitas yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah menggunakan uji kolmogrow smirnov, dengan
pedoman sebagai berikut:
a) Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2- tailed) >
level of significant (α =0,05), sebaiknya Ha ditolak.
b) Ho ditolak jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) <
level of significant (α =0,05), sebaiknya Ha diterima.
Keterangan:
Ho
: Data residual berdistribusi normal.
Ha
: Data residual tidak berdistribusi normal
81
Universitas Sumatera Utara
3.11.2 Uji Linearitas
Uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat linier atau tidak. Uji ini biasanya digunakan
sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi liniear. Pengujian
pada SPSS dengan menggunakan test of linearity dengan taraf signifikansi
0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan liniear bila
signifikansi lebih dari 0,05 (Ghozali, 2011).
3.11.3 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model sebuah
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2005:91). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antar variabel independen. Uji multikolinearitas memiliki
beberapa ketentuan yaitu:
a) Bila nilai Variance Inflation Factor (VIF) > 5, berarti terdapat
masalah yang serius pada multikolinearitas.
b) Bila nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 5, berarti tidak
terdapat masalah yang serius pada multikolinearitas.
82
Universitas Sumatera Utara
3.11.4 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2011) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari
residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Bentuk pengujian
yang digunakan dengan metode informal atau metode grafik scatterplot.
Dasar analisisnya yaitu:
a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola
tertentu
yang
menyempit),
teratur
maka
(bergelombang,
melebar
mengidentifikasikan
kemudian
telah
terjadi
heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
bawah
angka
0
pada
sumbu
Y,
maka
tidak
terjadi
heteroskedastisitas.
3.12 Uji Hipotesis
3.12.1 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan
(serempak) terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut:
a) Ho: b1, b2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
83
Universitas Sumatera Utara
b) Ha: b1, b2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) Jika F hitung < F tabel pada α = 5% , maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Jika F hitung > F tabel pada α = 5% , maka Ho ditolak dan Ha diterima.
3.12.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi pengaruh
variabelbebas secara individual (parsial) terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
a) Ho: b1, b2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
b) Ha: b1, b2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1) Jika t hitung < t tabel pada α = 5% , maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2) Jika t hitung > t tabel pada α = 5% , maka Ho ditolak dan Ha diterima.
84
Universitas Sumatera Utara
3.12.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinan
(R2) terletak diantara nol sampai dengan satu. Jika koefisien determinasi (R2)
semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh
variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti
model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka dapat
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel
terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.
85
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Rajawali Nusindo Medan
PT Rajawali Nusindo adalah salah satu anak perusahaan dari PT
Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) yang bergerak di bidang
perdagangan (trading). Refocusing bisnis PT RNI pada tiga lini usaha
yaitu industri agro, farmasi dan alat kesehatan, serta perdagangan telah
ditandai dengan pemisahan (spin off) unit usaha yang sebelumnya
bernaung di bawah PT RNI menjadi perusahaan sendiri. Salah satu unit
usaha yang dipisahkan tersebut adalah unit usaha yang bergerak di bidang
distribusi dan perdagangan, yaitu PT Rajawali Nusindo.
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Rajawali Nusindo) merupakan
salah satu perusahaan tertua di Indonesia dengan ukiran sejarah yang
cemerlang. Pada awalnya Perusahaan bernama Kian Gwan Company
Limited NV didirikan dengan akta No. 85 dari Tan A Sioe Notaris di
Semarang tanggal 22 Juli 1955 yang bernaung di dalam grup Oei Tiong
Ham Concern. Pada tahun 1961 perusahaan tersebut dinasionalisasikan
oleh Pemerintah RI berdasarkan Keputusan Pengadilan Ekonomi No.
32/1961 EKS tanggal 10 Juli 1961 yang kemudian dikukuhkan dengan
Keputusan Mahkamah Agung RI No. 5/Kr/K/1963 tanggal 27 April 1963
86
Universitas Sumatera Utara
dimana kegiatan perusahaan berada dibawah penguasaan Menteri / Jaksa
Agung untuk selanjutnya pada tanggal 20 Juli 1963 penguasaan
diserahterimakan dari Jaksa Agung kepada Menteri Urusan Pendapatan
Pembiayaan dan Pengawasan (P3) yang sekarang menjadi Departemen
Keuangan Republik Indonesia.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kompartemen Keuangan
tanggal 19 Agustus 1964 No. 0642/M.K.3/64 dari seluruh harta Oei Tiong
Ham Concern oleh Pemerintah dipergunakan sebagai Penyertaan Modal
Pemerintah dalam pendirian PT Perusahaan Perkembangan Ekonomi
Nasional (PPEN) Rajawali Nusantara Indonesia termasuk di dalamnya
seluruh saham Kian Gwan Company Indonesia Limited NV.
Dalam perkembangannya di tahun 1971 telah diadakan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Kian Gwan Company Indonesia Limited NV
dengan merubah nama perusahaan tersebut menjadi PT Rajawali Impor
Ekspor dan pada tanggal 18 Juni 1971 terjadi lagi perubahan Anggaran
Dasar Perseroan dengan akta No. 37 dari Notaris yang sama dengan
merubah kembali nama perusahaan menjadi PT Perusahaan Impor Ekspor
Rajawali Nusindo. Pada tanggal 27 Juni 1975 Anggaran Dasar mengalami
perubahan kembali dengan menyatakan seluruh saham PT PIE Rajawali
Nusindo dimiliki oleh PT PPEN Rajawali Nusantara Indonesia. Pada
tanggal 29 Mei 1995 terjadi lagi perubahan Anggaran Dasar Perseroan
dengan peningkatan modal dan menyingkat nama PT Perusahaan Impor
Ekspor Rajawali Nusindo menjadi PT Rajawali Nusindo
87
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2001 tentang penggabungan PT Rajawali Nusindo ke
dalam PT Rajawali Nusantara Indonesia. Akhirnya pada tanggal 31
Oktober 2004 terjadi lagi perubahan tentang pemisahan unit distribusi dan
perdagangan PT Rajawali Nusantara Indonesia menjadi anak perusahaan
sendiri dengan nama PT Rajawali Nusindo. Pendirian perseroan tersebut
telah disetujui oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor S244/MBU/2004 tanggal 4 Mei 2004 serta telah mendapat pengesahan dari
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor C16617 HT.01.01.TH.2004 tanggal 2 Juli 2004.
Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham, yang dihadiri oleh Pemegang Saham yang mewakili
paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang
mempunyai hak suara yang sah dan disetujui oleh paling sedikit 2/3 (dua
per tiga) bagian dari jumlah suara tersebut. Perubahan tersebut harus
dibuat dengan akta Notaris dan dalam Bahasa Indonesia serta dilaporkan
kepada Menteri Kehakiman Replubik Indonesia dan didaftarkan dalam
Daftar Perusahaan.
PT Rajawali Nusindo pada saat ini menjadi sebagai ujung tombak
usaha dari PT RNI dengan cakupan area distribusi sebanyak 36 cabang
yang tersebar dari ujung pula Sumatera, Banda Aceh, sampai dengan pulau
Jayapura. Kegiatan operasional perusahaan terbagi dalam dua kelompok
besar, yaitu farmasi dan alat kesehatan serta perdagangan.
88
Universitas Sumatera Utara
NW Kian
Gwan
PT. PERKEMBANGAN
EKONOMI NASIONAL
RAJAWALI INDONESIA
PT. PERUSAHAAN
IMPOR EKSPOR
RAJAWALI NUSANTARA
1964
1971
1955
PT. RAJAWALI NUSINDO
PT. RAJAWALI
NUSANTARA
INDONESIA
2004
2001
Sumber: Diolah oleh Peneliti
Gambar 4.1
Gambaran Sejarah Perjalanan PT. Rajawali Nusindo
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan:
Visi perusahaan adalah: “Menjadi perusahaan distributor dan
trading yang terpercaya”.
b. Misi Perusahaan:
1. Memberdayakan seluruh karyawan sebagai aset yang berharga untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
2. Mengembangkan kemitraan dengan principal yang menghasilkan produk
berkualitas.
89
Universitas Sumatera Utara
3. Selalu meningkatkan teknologi informasi untuk mempercepat pelayanan.
4. Selalu menjaga efektivitas dan efisiensi.
4.1.3 Logo dan Makna Logo PT. Rajawali Nusindo Medan
Bentuk Logo dari PT.Rajawali Nusindo Indonesia secara umum
adalah tipografi “R” yang menggambarkan kedinamisan dan didalamnya
mengandung beberapa makna yaitu :
Sumber: PT. Rajawali Nusindo Medan
Gambar 4.2
Logo dan Makna Logo PT. Rajawali Nusindo Medan
90
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Struktur Organisasi
Setiap orang tentu mempunyai tujuan dan berusaha untuk
mencapainya. Tujuan itu akan berbeda bagi setiap orang antara lain karena
pengaruh pengetahuan dan pengalamannya berbeda. Namun demikian
setiap orang akan sama dalam satu hal yaitu ingin mempertahankan dan
memenuhi kebutuhan hidupnya, antara lain kebutuhan akan sandang
pangan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk bergaul, kebutuhan
untuk dihargai dan kebutuhan diakui keberhasilannya. Oleh karena
manusia secara kodrat terbatas kemampuannya maka dia tidak dapat
memenuhi kebutuhannya secara sendiri. Dia harus bekerja sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuannya, atau berorganisasi.
Jika memiliki organisasi maka memiliki struktur organisasi,
struktur organisasi adalah kerangka antara hubungan satuan-satuan
organisasi yang ada didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang
yang masing-masing mempunyai peranan tertentu dalam kesatuan yang
utuh.
Semakin besar suatu perusahaan semakin kompleks masalah yang
dihadapi, maka semakin dibutuhkannya pedelegasian tugas sehingga setiap
pegawai akan mengetahui kepada siapa pegawai tersebut akan
mempertanggungjawabkan pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya serta
apa wewenangnya dalam suatu perusahaan. Demikian halnya dengan PT.
Raja Wali Nusindo, dimana perusahaan ini juga membentuk struktur
91
Universitas Sumatera Utara
organisasi. Adapun struktur organisasi pada perusahaan ini digambarkan
dalam bagan sebagai berikut :
PIMPINAN
CABANG
KEPALA NON
OPERASIONAL
KEPALA
OPERASIONAL
KEPALA
CABANG
KASIR
AKUNTANSI
KEUANGAN
SALESMEN
SUPERVISIOR
PENJUALAN
PEMBANTU
PENJUALAN
PEMBANTU
JURU GUDANG
SALESMEN
ADMINISTRASI
KEUANGAN
PEMBANTU
PEMBUKUAN
PERSONALIA
PENAGIH
PENAGIH
PENAGIH
Sumber: HRD PT. Rajawali Nusindo Medan
Gambar 4.3
Struktur Organisasi PT. Rajawali Nusino Medan
92
Universitas Sumatera Utara
4.1.5 Uraian Tugas
Untuk mencapai tujuan seperti yang diharapkan perusahaan, maka
manajemen memberikan tugas dan tanggung jawab pada masing-masing
bagian. Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian yang terdapat
pada PT. Rajawali Nusindo Cabang Medan adalah sebagai berikut:
a. Kepala Cabang
1) Menyusun target anggaran tahunan sesuai pengarahan dari
kantor pusat dengan mengintruksikan pembentukan tim
anggaran dan melaksanakan program-program keuangan
dan administrasi sesuai dengan sasaran kerjanya.
2) Melaksanakan
pengurusan
atas
pekerjaan
distribusi,
administrasi, keuangan, personalia, dan lain-lain, serta
mengorganisasikan kegiatan produksi.
3) Menandatangani surat, laporan kas mutasi, bank mutasi
giro, cek, dan kontrak penjualan.
4) Memeriksa DO dan faktur, kasbon, cek, dan giro, valuta
mundur, posisi stock, posisi hutang.
5) Memutuskan hal-hal yang berhubungan dengan bidang
administrasi, keuangan, personalia dan yang diminta oleh
Direksi.
6) Menilai prestasi para karyawan cabang untuk diusulkan
kepada direksi.
7) Membina hubungan baik engan relasi.
93
Universitas Sumatera Utara
b. Kepala Non Operasional
1) Membuat laporan rutin harian.
2) Membuat anggaran tahunan bersama anggota tim anggaran
lain.
3) Menguasai dan mengendalikan pelaksanaan anggaran dan
rencana kerja.
4) Menandatangani laporan rutin DO/ faktur/ kasbon.
5) Membina hubungan baik dengan relasi.
c. Kepala Operasional
1) Mengembangkan perusahaan sesuai dengan kebijaksanaan
yang dibuat pimpinan.
2) Membuat anggaran tahunan bersama anggota tim anggaran
lain.
3) Mengawasi
pelaksanaan
dari
bagian-bagian
yang
bersangkutan menurut rencana masing-masing.
4) Menangani dan mencari jalan keluar dari kesulitam tiaptiap bagian.
5) Menyampaikan
laporan/
hal
penting
yang
akan
dilaksanakan atau diputuskan pimpinan.
6) Menilai hasil kerja bawahan langsung untuk diusulkan
kepada kepala cabang.
d. Kepala Akuntansi dan Keuangan
1) Memberi kode bukti pembukuan.
2) Memantau laporan keuangan dari bagian komputer pusat.
94
Universitas Sumatera Utara
3) Membuat anggaran tahunan bersama anggota tim anggaran
lain.
4) Memeriksa bukti masuk dan keluar kas.
5) Mengatur pengiriman bukti pembukuan dengan sistem
komputerisasi.
6) Menilai hasil kerja bawahan langsung untuk dibahas
kepada kepala Non Operasional kemudian diusulkan
kepada kepala cabang.
e. Supervisor Penjualan
1) Menyusun rencana kerja dari para salesman dibawah
koordinasi kepala bagian Operasional.
2) Membantu meningkatkan penjualan produk.
3) Membina hubungan baik dengan relasi.
f. Kepala Administrasi
1) Membuat laporan rutin, mingguan, bulanan.
2) Membuat surat pesanan.
3) Membuat evaluasi pesanan dan melakukan pesanan.
4) Membuat macam-macam urusan administrasi operasional.
g. Pembantu Kepala Pembukuan
1) Mengerjakan kode rekening.
2) Mengerjakan memorial rekening antar cabang.
3) Membuka pos gantungan.
4) Membuat daftar kas rekonsiliasi cabang.
95
Universitas Sumatera Utara
5) Pemantauan buku besar.
6) Operator komputer.
h. Personalia
1) Memeriksa absensi seluruh karyawan.
2) Menyiapkan kendaraan (transportasi) keluar kota.
3) Mengurus izin usaha perusahaan.
4) Menyiapkan calon karyawan yang dilakukan dengan tes
kesehatan dan psikotes.
5) Menyiapkan dokumen secara benar dan baik.
6) Bertanggung jawab atas pekerjaan kepada pimpinan
perusahaan.
i. Salesman
1) Menjual semua produk yang dipasarkan oleh bagian impor.
2) Menyelesaikan penagihan didalam/ luar kota.
3) Membuat laporan penjualan harian maupun mingguan
sesuai petunjuk Supervisor penjualan.
4) Melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan
penjualan di wilayah masing-masing.
j. Sekretaris
1) Mengagendakan surat masuk dan keluar.
2) Mengarsipkan surat-surat keluar.
3) Menyampaikan surat yang masuk kepada setiap bagian.
96
Universitas Sumatera Utara
4) Mengarsipkan surat-surat dengan rapi dan benar.
k. Kepala Gudang
1) Mengkoordinir kelancaran pemasukan atau pengeluaran
barang.
2) Mengkoordinir kendaraan dinas.
3) Mengatur kelancaran administrsi gudang.
4) Mengecek barang yang akan dikirim dan diterima.
l. Kasir
1) Menyiapkan setoran dan kliring ke Bank.
2) Melayani setoran dan pengeluaran rutin atas dasar Buku
Kas Masuk (BKM) dan Bukti Kas Keluar (BKK).
3) Mengoreksi inkaso dan cek yang akan ditagih.
4) Memeriksa mutasi kas dan perubahan Bank.
5) Mencocokan pembukuan di Bank.
6) Menilai hasil kerja bawahan langsung untuk dibahas
kepada
Kepala Non
Operasional
untuk
selanjutnya
diusulkan kepada Kepala Cabang.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif Karakteristik Responden
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar
pernyataan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 49 butir
pernyataan, yakni 12 (dua belas) butir pernyataan untuk variabel Kepuasan
97
Universitas Sumatera Utara
Kerja (X1), 9 (sembilan) butir pernyataan untuk variabel Komitmen
Organisasi (X2), 9 (sembilan) butir pernyataan untuk variabel Stres Kerja
(X3), dan 9 (sembilan) butir pernyataan untuk variabel Intention to Leave
Karyawan Pada PT. Rajawali Nusindo Medan (Y).
Analisis deskriptif statistik pada penelitian ini diperoleh dari
penyebaran kuesioner kepada 92 orang responden karyawan pada PT.
Rajawali Nusindo Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan
jawaban atas pernyataan yang diberikan. Karakteristik responden dalam
penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, masa kerja,
pendidikan, dan status perkawinan.
1. Jenis Kelamin
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Laki-laki
Perempuan
Total
75
17
92
81,5
18,5
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.1 jumlah karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin menunjukkan bahwa dari 92 responden yang diteliti, yang
paling dominan terdapat pada responden berjenis kelamin laki-laki,
dimana jumlah responden laki-laki sebanyak 75 orang atau sekitar 81,5%.
98
Universitas Sumatera Utara
Sementara jumlah responden perempuan sebanyak 17 orang atau sekitar
18,5%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan pada PT.
Rajawali
Nusindo
Medan
adalah
laki-laki.
Karyawan
laki-laki
memerlukan fisik dan mental yang kuat, serta cenderung lebih
berkompeten dan mampu menghadapi beban kerja yang lebih besar
dibandingkan
dengan
karyawan
perempuan,
sedangkan
karyawan
perempuan cenderung lebih rapi, sabar dan teliti dalam menyelesaikan
pekerjaan dibandingkan dengan karyawan laki-laki, oleh karena itu
perbedaan jumlah karyawan perempuan dan laki-laki membuat para
karyawan dapat saling mendukung dan saling melengkapi dalam
menyelesaikan pekerjaan.
2. Usia
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia
(Tahun)
< 25 Tahun
26-30 Tahun
31-35 Tahun
36-40 Tahun
41-45 Tahun
>46 Tahun
Total
Jumlah
(Orang)
25
20
17
8
7
15
92
Persentase
(%)
27,2
21,7
18,4
8,7
7,6
16,3
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
99
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 92 responden
yang diteliti didominasi oleh karyawan berusia < 25 tahun yang mencapai
27,2%, hal ini dikarenakan pegawai dengan usia tersebut dinilai masih
produktif dalam bekerja. Karateristik karyawan pada masa produktif
cenderung menyukai pekerjaan yang menantang, mengembangkan
kompetensi dalam tugas-tugas tertentu dan mengembangkan inovasi serta
kreativitas dalam menjalankan pekerjaan.
3. Masa Kerja
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan masa kerja disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Lama Bekerja
1-5 Tahun
6-10 Tahun
11-15 Tahun
16-20 Tahun
21-25 Tahun
>26 Tahun
Total
Jumlah
(Orang)
51
12
7
9
7
6
92
Persentase
(%)
55,4
13,1
7,6
9,8
7,6
6,5
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.3 jumlah karakteristik responden berdasarkan
masa kerja yang paling dominan yaitu pada masa kerja 1-5 tahun. Dimana
jumlah responden pada masa kerja tersebut sebanyak 51 orang atau sekitar
55,4%. Karyawan dengan masa kerja lebih kecil memiliki kemungkinan
intention to leave yang lebih besar dibandingkan karyawan dengan masa
kerja lebih lama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan banyaknya
100
Universitas Sumatera Utara
jumlah karyawan dengan masa kerja 1-5 tahun menyebabkan tingkat
perpindahan karyawan di PT. Rajawali Nusindo Medan cukup tinggi.
4. Pendidikan
Deskripsi
karakteristik
responden
berdasarkan
tingkat
pendidikan
disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
SD/SMP
SMU/SMK
D-III
S-1
S-2
Total
6
52
11
22
1
92
6,5
56,5
12
24
1
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.4 jumlah karakteristik responden berdasarkan
tingkat pendidikan yang paling dominan yaitu pada tingkat SMU/SMK.
Dimana jumlah responden pada tingkat pendidikan SMU/SMK sebanyak
52 orang atau sekitar 56,5%. Hal ini dikarenakan perusahaan banyak
memberikan lowongan pekerjaan pada jabatan yang tidak memerlukan
standart pendidikan yang tinggi seperti sales, driver, office boy.
101
Universitas Sumatera Utara
5. Bidang Keilmuan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan usia disajikan pada tabel
berikut ini:
Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Bidang Keilmuan
Bidang Keilmuan
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Ekonomi
Ilmu Sosial dan Politik
Farmasi
Teknik
Hukum
Lain-lain
Total
21
2
8
8
5
48
92
23
2,2
8,7
8,7
5,4
52
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.5 jumlah karakteristik responden berdasarkan
bidang keilmuan menunjukkan bahwa dari 92 responden yang diteliti,
responden dengan bidang keilmuan Ekonomi berjumlah 21 karyawan
atau sekitar 23%, Hal ini dikarenakan pendidikan Ekonomi merupakan
tenaga teknis siap pakai yang muatan pendidikannya lebih banyak pada
bidang perekonomian dan memang dibutuhkan oleh perusahaan distribusi
seperti PT. Rajawali Nusindo tersebut.
102
Universitas Sumatera Utara
6. Status Perkawinan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan status perkawinan disajikan
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Status
Perkawinan
Jumlah
(Orang)
Persentase
(%)
Menikah
Belum Menikah
Total
56
36
92
61
39
100
Sumber: Pengolahan SPSS (2017)
Berdasarkan Tabel 4.6 karakteristik responden berdasarkan status
perkawinan menunjukkan bahwa karyawan yang berstatus belum
menikah sebanyak 36 orang atau 39%. Karyawan yang belum menikah
tentu akan lebih berpotensi dalam melakukan intention to leave, Hal ini
dikarenakan karyawan tersebut tidak memiliki tanggungan terhadap
keluarga yang harus dipenuhi dan dengan mudah bisa berpindah dari satu
perusahaan keperusahaan lainnya. Sehingga dapat disimpulakan bahwa
karyawan yang belum menikah dapat menjadi pemicu tingginya intention
to leave pada perusahaan
4.2.2 Analisis Statistik Deskriptif Jawaban Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT.
Rajawali Nusindo Medan yang berjumlah 92 orang responden. Terdapat
39 (tiga puluh sembilan) butir pernyataan; 12 (dua belas) butir pernyataan
untuk variabel Kepuasan Kerja (X1), 9 (sembilan) butir pernyataan untuk
variabel Komitmen Organisasi (X2); 9 (sembilan) butih pernyataan untuk
103
Universitas Sumatera Utara
variabel Stres Kerja (X3), dan 9 (sembilan) butir pernyataan untuk variabel
Intention to Leave (Y). Kuesioner disebar ke 92 orang sampel.
Setelah mengenal karakteristik dari responden penelitian, berikut ini
akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif
penelitian berdasarkan pendapat responden. Secara deskriptif persentase hasil
penelitian setiap dimensi faktor yang mempengaruhi intention to leave
karyawan PT. Rajawali Nusindo Medan adalah sebagai berikut :
1. Kepuasan Kerja
Tanggapan responden mengenai variabel Kepuasan Kerja (X1)
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Jawaban Variabel Kepuasan Kerja
1
2
3
4
5
TOTAL
Item
Pernyataan
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
F
%
Ratarata
1
1
1,1
10
10,9
37
40,2
36
39,1
8
8,7
92
100
3,43
2
3
3,3
11
12
31
33,7
33
35,9
14
15,2
92
100
3,47
3
3
3.3
7
7,6
37
40,2
29
30,4
17
18,5
92
100
3,45
4
5
5,4
7
7,6
29
31,5
43
46.7
8
8,7
92
100
3,57
5
3
3,3
11
12
32
34,8
36
39,1
10
10,9
92
100
3,61
6
4
4,3
14
15,2
23
25
39
42,4
12
13
92
100
3,44
7
2
2,2
10
10,9
24
26,1
46
50
10
10,9
92
100
3,56
8
5
5,4
16
17,4
25
27,2
25
27,2
21
22,8
92
100
3,44
9
2
2,2
8
8,7
34
37
34
37
14
15,2
92
100
3,54
10