PENGARUH SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA.

(1)

(PERSERO) SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Akuntansi

Oleh:

Gugun Triyantoro

0513010125/FE/EA

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR


(2)

rahmat, hidayah, dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan

menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula

memungkinkan saya untuk menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH

SISTEM INFORMASI, PENGANGGARAN, PELAPORAN DAN ANALISIS

TERHADAP EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

PADA PT. GARAM (PERSERO) SURABAYA.

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk dapat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walaupun dalam

penulisan skripsi ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang

dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan

dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun

sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebanyak-banyaknya kepada:

1.

Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak. Dr. Dhani Ichsanuddin N, MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya.

3.

Bapak. Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi Selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya

4.

Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, M.Si, Ketua program studi Akuntansi Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


(3)

iii

6.

Segenap tenaga pengajar, karyawan dan seluruh rekan-rekan mahasiswa

terutama Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur Surabaya.

7.

Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan dan

bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan didalam

penulisan skripsi ini, oleh karenanya penulis senantiasa mengharapkan kritik dan

saran bagi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga skripsi

ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Surabaya, Maret 2010


(4)

KATA PENGANTAR

... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL

... ix

DAFTAR GAMBAR

... xi

DAFTAR LAMPIRAN

...

xii

ABSTRAKSI ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.

Latar Belakang ... 1

1.2.

Perumusan Masalah ... 8

1.3.

Tujuan Penelitian ... 8

1.4.

Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

2.1.

Hasil Penelitian Terdahulu ... 10

2.2.

Landasan Teori ... 18

2.2.1.

Pengertian Pengendalian Manajemen ... 18

2.2.1.1.

Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen 18

2.2.1.2.

Struktur dan Proses Dalam Sistem

Pengendalian Manajemen ... 20

2.2.1.3.

Efektivitas Dalam Sistem Pengendalian

Manajemen ... 20


(5)

2.2.2.1.

Pengertian dan Tinjauan Sistem Informasi .... 22

2.2.2.2.

Karakteristik Sistem Informasi ... 24

2.2.2.3.

Penggolongan Informasi ... 25

2.2.3.

Penganggaran ... 27

2.2.3.1.

Pengertian Anggaran ... 27

2.2.3.2.

Pengertian Penganggaran ... 28

2.2.3.3.

Karakteristik Anggaran ... 29

2.2.3.4.

Kegunaan Pokok Anggaran ... 29

2.2.3.5.

Hubungan Anggaran Dengan Akuntansi ... 30

2.2.3.6.

Tahap Implementasi Anggaran ... 32

2.2.4.

Pelaporan dan Analisis ... 32

2.2.4.1.

Pengertian Pelaporan ... 32

2.2.4.2.

Manfaat Pelaporan ... 34

2.2.4.3.

Laporan Yang Efektif ... 35

2.2.4.4.

Pengertian Analisis ... 36

2.2.5.

Teori Yang Melandasi Pengaruh Sistem Informasi

Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen 39

2.2.6.

Teori Yang Melandasi Pengaruh Penganggaran

Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen 40


(6)

Penganggaran, Serta Pelaporan dan Analisis Terhadap

Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen ... 43

2.3.

Kerangka Pikir ... 45

2.4.

Hipotesis ... 48

BAB III METODE PENELITIAN

... 49

3.1.

Definisi Penelitian dan Pengukuran Variabel ... 49

3.1.1.

Definisi Operasional ... 49

3.1.2.

Pengukuran variabel ... 50

3.2.

Teknik Penentuan Sampel ... 52

3.3.

Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.3.1.

Jenis Data ... 54

3.3.2.

Sumber Data ... 55

3.3.3.

Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.4.

Uji Validitas, Uji Realibilitas, dan Uji Normalitas ... 56

3.4.1.

Uji Validitas ... 56

3.4.2.

Uji Reliabilitas ... 57

3.4.3.

Uji Normalitas ... 57

3.5.

Teknik Analisis ... 58

3.5.1.

Uji Asumsi Klasik ... 58

3.5.2.

Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

3.5.3.

Uji Hipotesis ... 61

vi


(7)

4.1.2.

Lokasi Perusahaan ... 65

4.1.3.

Bentuk dan Struktur Organisasi ... 66

4.2.

Deskripsi Hasil Penelitian ... 75

4.2.1.

Deskripsi Variabel Sistem Informasi (X

1

) ... 75

4.2.2.

Deskripsi Variabel Penganggaran (X

2

) ... 76

4.2.3.

Deskripsi Variabel Pelaporan Dan Analisis (X

3

) ... 77

4.2.4.

Deskripsi Variabel Efektifitas Sistem Pengendalian

Manajemen (Y) ... 78

4.3.

Deskripsi Hasil Pengujian ... 79

4.3.1.

Hasil Pengujian Validitas, Reliabilitas Dan Normalitas 79

4.3.1.1.

Pengujian Validitas ... 79

4.3.1.2.

Pengujian Reliabilitas ... 81

4.3.1.3.

Hasil Pengujian Normalitas ... 82

4.3.2.

Pengujian Asumsi Klasik ... 83

4.3.2.1.

Uji Multikolinieritas ... 83

4.3.2.2.

Uji Heteroskedastisitas ... 83

4.3.2.3.

Uji Autokorelasi ... 84

4.3.3.

Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ... 86

4.3.4.

Pengujian Hipotesis ... 88

4.3.4.1.

Uji Kecocokan Model ... 88


(8)

4.5.

Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan

Penelitian Terdahulu ... 95

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

... 97

5.1.

Kesimpulan ... 97

5.2.

Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(9)

Tabel 1.2

Jumlah Penurunan Karyawan PT.GARAM (Persero) ... 6

Tabel 2.1

Gambar Diagram Kerangka Pikir ... 47

Tabel 3.1

Ketentuan Uji Durbin Watson ... 59

Tabel 4.1

Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel Sistem

Informasi (X

1

) ... 75

Tabel 4.2

Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel Penganggaran

(X

2

) ... 76

Tabel

4.3

Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel

Pelaporan Dan Analisis (X

3

) ... 77

Tabel

4.4

Hasil Jawaban Responden untuk Pernyataan Variabel

Efektifitas Sistem Pengendalian Manajemen (Y) ... 78

Tabel 4.5.

Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Sistem Informasi

(X

1

)... 80

Tabel 4.6.

Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Penganggaran (X

2

) .

Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Pelaporan Dan Analisis

80

Tabel 4.7.

80

Tabel 4.8.

(X

3

) ...

Hasil Pengujian Validitas Untuk Variabel Efektifitas Sistem

Pengendalian Manajemen (Y) ... 81

Tabel 4.9.

Hasil Uji Reliabilitas ... 82

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas ... 82

Tabel 4.11

Hasil Uji Multikolinieritas ... 83

ix


(10)

Tabel 4.15.

Perbandingan Penelitan Sekarang Dan Penelitan Terdahulu . 95


(11)

xi


(12)

Oleh:

Gugun Triyantoro

Abstraksi

Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang dan pada era

globalisasi seperti saat ini peningkatan persaingan sangat pesat. Persaingan ini

akan membawa dampak bagi pihak manajemen perusahaan dimana pihak

manajemen perusahaan dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien agar

perusahaan dapat memperoleh profit dan memenangkan persaingan. Agar berhasil

mengimplementasikan strategi dengan baik, manajer perlu system pengendalian

manajemen. Peranan pengendalian manajemen pada suatu perusahaan bermanfaat

bagi pengendalian tugas untuk memastikan kerja yang efektif dan efisien ditugas.

Pada PT.GARAM (Persero) kinerja para manajer tidak efektif dalam sistem

pengendalian manajemen, sehingga menyebabkan kurang tepatnya pemrosesan

sistem informasi yang disusun oleh pihak manajemen. Tujuan dalam penelitian ini

adlah untuk menguji sistem informasi, penganggaran, pelaporan dan analisis

berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para manajer yang

berjumlah 44 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam peneltian

ini adalah

Simple Random Sampling

dengan menggunakan rumus slovin

untuk

menentukan jumlah sampelnya yang berjumlah 40 orang. Teknik analisis yang

digunakan adalah teknik regresi linier berganda dengan menggunakan uji

hipotesis uji F dan Uji t.

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linear berganda

untuk menganalisis pengaruh antara sistem informasi, penganggaran, pelaporan

dan analisis berpengaruh terhadap efektifitas sistem pengendalian manajemen

pada PT. GARAM (Persero), maka dilihat dari nilai signifikansi, hipotesis yang

menyatakan bahwa : “Diduga variabel sistem informasi, penganggaran, pelaporan

dan analisis berpengaruh terhadap efektifitas sistem pengendalian manajemen,

dapat terbukti kebenarannya”.

Kata

Kunci

:

Sistem Informasi, Pengangaran, Pelaporan dan Analisis,

Efektivitas Pengendalian Intern


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang sedang berkembang dan pada era globalisasi seperti saat ini peningkatan persaingan sangat pesat. Semakin meningkatnya persaingan, maka saat ini hampir tidak ada suatu negara atau industri yang tidak peduli terhadap masalah persaingan. Perubahan intensitas persaingan bahkan terjadi secara dinamis sehingga batasan arena persaingan menjadi semakin kabur, dan pesaing semakin sulit untuk diidentifikasi dan diantisipasi. Gelombang globalisasi bisnis semakin meningkatkan dinamika dan intensitas persaingan sehingga meningkatkan peran strategi dalam menunjang kemampuan organisasi untuk tetap bertahan (survive) menghadapi persaingan.

Persaingan ini akan membawa dampak bagi pihak manajemen perusahaan dimana pihak manajemen perusahaan dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien dalam menjalankan aktivitas usahanya agar perusahaan dapat memperoleh profit, memenangkan persaingan atau paling tidak, dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dimana semua itu semua merupakan salah satu tujuan didirikannya perusahaan (Dodyk, 2003: 2)


(14)

Pencapaian tujuan perusahaan bukanlah hal yang sangat mudah untuk dilakukan, karena itu diperlukan rumusan strategi yang nantinya rumusan strategi ini dijalankan melalui kegiatan perusahaan yang pada hakekatnya merupakan upaya bersama antara pengusaha dan pekerja yang diarahkan, baik untuk pertumbuhan perusahaan maupun untuk kesejahteraan masyarakat termasuk kesejahteraan pekerja. Oleh karena itu perusahaan perlu memberi imbalan yang layak sesuai dengan sumbangan jasa yang diberikan serta pertimbangan kemanusiaaan. Selain itu, perusahaan wajib mempertahankan peningkatan kesejahteraan pekerja sesuai dengan peningkatan kemampuan dan kemajuan perusahaan. (Dodyk, 2003: 3)

Agar berhasil mengimplementasikan strategi dengan baik, manajer perlu system pengendalian manajemen (management control system) yang oleh Anthony (1998: 6) dinyatakan sebagai suatu proses di mana manajer organisasi mempengaruhi anggota-anggota organisasi lainnya untuk mengimplementasikan strategi organisasi yang telah ditentukan.

Menghadapi lingkungan bisnis yang berubah cepat, peran sistem pengendalian manajemen menjadi semakin penting dalam menentukan keberhasilan organisasi. Sistem pengendalian manajemen (SPM) yang digunakan organisasi memiliki dimensi yang luas. Sistem pengendalian manajemen dirancang tidak hanya untuk kepentingan pengendalian formal (input, output, dan proses), melainkan juga untuk meningkatkan pengendalian diri, budaya, sosial, dan stratejik.


(15)

Peranan pengendalian manajemen pada suatu perusahaan bermanfaat bagi pengendalian tugas untuk memastikan kerja yang efektif dan efisien ditugas. Efektivitas diartikan sebagai kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan, efisien menggambarkan beberapa banyak masukan yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran tertentu (Dodyk, 2003: 10).

Menurut Anthony, dkk. (1993: 11), pengendalian manajemen terutama adalah proses untuk memotivasi dan memberi semangat orang-orang yang melaksanakan kegiatan-kegiatan demi mencapai tujuan organisasinya. Ini juga digunakan sebagai proses untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan-kesalahan yang tidak di sengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti pencurian atau penyalahgunaan sumber daya.

Penerapan sistem pengendalian manajemen menurut Supriyono, (2000: 36) terdapat unsur-unsur yang terbagi dalam kelompok struktur dan proses.

Yang termasuk dalam kelompok struktur adalah : a. Struktur Organisasi

b. Aliran Informasi

c. Pendelegasian Wewenang

Adapun yang termasuk dalam kelompok proses adalah : a. Penyusunan Anggaran


(16)

Melaksanakan operasionalnya suatu perusahaan tentu tidak terlepas dari pengaruh struktur dan proses dari penerapan sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen (SPM) merupakan satu disiplin ilmu akuntansi manajemen yang berusaha untuk mengatur dan mempengaruhi perilaku orang-orang didalam organisasi agar bertindak sesuai dengan yang diinginkan oleh pihak manajemen untuk mencapai tujuan organisasinya. Jika dicermati sistem pengendalian mungkin merupakan satu-satunya disiplin ilmu akuntansi yang cukup luas dan sulit untuk dipelajari mengingat bahwa objek dari sistem pengendalian manajemen adalah manusia yang bersifat unik satu sama lain dan memiliki motivasi dan keinginan pribadi yang berbeda pula (Bonnie, 2004: 120). Menurut Dodyk (2003 : 8) bahwa struktur organisasi, sistem

informasi, pusat pertanggungjawaban dan pendelegasian wewenang, penganggaran, serta pelaporan dan analisis mempunyai pengaruh secara simultan dan parsial terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen. Menurut Ni Made (2001: 62) bahwa faktor struktur organisasi, aliran informasi, pusat pertanggungjawaban dan pelimpahan wewenang, tolok ukur prestasi dan motivasi, analisis lingkungan, perencanaan strategi, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis mempunyai pengaruh secara simultan terhadap keberhasilan sistem pengendalian manajemen. Menurut Bonnie (2004: 132) bahwa motivasi merupakan komponen dasar yang membawa dampak baik di dalam ekuitas internal badan usaha maupun di dalam persaingan dengan


(17)

pihak eksternal yang akan berdampak terhadap pencapaian strategi dan nilai badan usaha.

PT.GARAM (Persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam usaha memproduksi dan memasarkan garam bahan baku untuk industri dan garam olahan untuk konsumsi . PT.GARAM (Persero) tentunya tidak tidak terlepas dari kondisi persaingan yang semakin tajam sehingga harus segera diarahkan untuk dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing. Karena PT.GARAM (Persero) terus berkembang memungkinkan adanya permasalahan. Hal ini dapat dilihat dari proyeksi laba/rugi pada awal tahun perusahaan membuat RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan), kemudian pada akhir tahun dapat dikeahui selisih perbandingan proyeksi laba/rugi antara rencana dengan realisasi setiap tahunnya. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat data laba bersih PT.GARAM (Persero) Surabaya dalam lima tahun adalah sebagai berikut:

Tabel 1. 1. : Laba Kotor PT.GARAM (Persero) Surabaya

Tahun Rencana Realisasi Selisih

2002 2003 2004 2005 2006

Rp 16.100.860 Rp 21.480.400 Rp 7.232.760 Rp 8.687.778 Rp 7.616.466

Rp 9.395.574 Rp 14.317.827 Rp 6.854.865 Rp 6.486.729 Rp 9.014.255

Rp (6.705.286) Rp (7.162.573) Rp (377.895) Rp (2.201.049) Rp 1.397.789 Sumber: PT.GARAM (Persero)


(18)

Berdasarkan data yang diperoleh mulai tahun 2002 hingga tahun 2006, dapat dilihat selisih antara realisasi dan rencana laba kotor tahun 2002 sebesar Rp (6.705.286), tahun 2003 turun menjadi Rp (7.162.573), tahun 2005 kembali menurun menjadi Rp (377.895). Untuk tahun 2005, realisasi laba kotor mengalami penurunan menjadi Rp (2.201.049), dan tahun 2007 realisasi laba kotor ini mengalami kenaikan menjadi Rp 1.397.789. Hal mengenai penurunan ini dimungkinkan permasalahan dari sistem pengendalian manajemen yang belum berjalan dengan efektif. Adapun permasalahan yang terjadi dalam sistem pengendalian manajemen yaitu pada manajemen sumber daya manausia (SDM) dan sistem informasi. Permasalahan pada sumber daya manajemen adalah penurunan jumlah total keseluruhan karyawan dari tahun ke tahun disebabkan PT.GARAM (Persero) melakukan pensiun dini kepada para pegawai yang sudah tidak produktif. Berdasarkan data yang diperoleh, dapat dilihat data penurunan total/jumlah karyawan pada PT.GARAM (Persero) dalam tiga tahun adalah sebagai berikut:

Tabel 1. 2. : Jumlah Penurunan Karyawan PT.GARAM (Persero)

Pendidikan Tahun

2007

Tahun 2008

Tahun 2009

Pasca Sarjana 3 2 5

Sarjana 108 105 118

Sarjana Muda 17 15 15

SLTA 304 260 185

SLTP 51 38 27

SD 90 70 20

Total/ Jumlah 573 490 370


(19)

Hal ini menyebabkan kinerja para manajer tidak efektif dalam sistem pengendalian manajemen, sehingga menyebabkan kurang tepatnya pemrosesan sistem informasi yang disusun oleh pihak manajemen.

Permasalahan untuk sistem informasi adalah pada saat perusahaan harus memutasi karyawan dari bagian yang satu ke bagian yang lain, menyebabkan karyawan tersebut harus menyesuaikan diri dengan bidang yang baru, sehingga dapat dimungkinkan terjadinya kurang komunikasi dan kerja sama antar sub bagian yang belum faham akan pembagian tugas kepada bawahan ataupun terhadap tugas yang diemban sendiri. Hal ini dimungkinkan karena adanya variabel-variabel yang mempengaruhi, seperti kurang tepatnya pemrosesan sistem informasi, dan meningkatnya biaya distribusi akibat dari naiknya harga BBM, serta tingginya inflasi, merupakan hal yang tidak dapat dihindari menyebabkan kinerja para manajer tidak efektif sehingga mempengaruhi penganggaran yaitu penganggaran tidak realistis. Pengaruh kinerja para manajer yang tidak efektif dimungkinkan dapat diminimalkan melalui pelaporan kinerja manajemen, berupa laporan akuntansi maupun nonakuntansinya sehingga nantinya dapat dilakukan analisis untuk mengambil keputusan dan menilai kinerja manajemen, denagan menganalisis selisih antara anggaran dan realisasinya maupun menganalisis pada nonakuntansinya (Sumber PT.GARAM (Persero) Surabaya).


(20)

Sesuai dengan latar belakang yang telah diuraikan maka hal tersebut menarik peneliti untuk mengadakan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Sistem Informasi, Penganggaran, Pelaporan Dan Analisis Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen Pada PT.GARAM (Persero) di Surabaya”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas maka dapat dirumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :

”Apakah sistem informasi, penganggaran, pelaporan dan analisis berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen?”

1.3. Tujuan Penelitian

”Untuk menguji sistem informasi, penganggaran, pelaporan dan analisis berpengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen.”

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : a. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan perusahaan tentang pentingnya sistem pengendalian manajemen.


(21)

b. Bagi universitas

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi universitas sebagai tambahan referensi dan dapat memberikan ide-ide untuk pengembangan lebih lanjut bagi rekan-rekan yang mengadakan penelitian dimasa mendatang.

c. Bagi peneliti


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut ini dikemukakan penelitian-penelitian yang sebelumnya yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian berkaitan dengan penelitian ini antara lain sebagai berikut :

1. Dodyk Ardyansah Rachman (2003)

Penelitian dengan judul “ Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen PT. Sentraboga Inti Selera Di Pasuruan”. Perumusan masalah yang dibahas adalah : a. Apakah ada pengaruh struktur organisasi, sistem informasi, pusat

pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang dan penganggaran serta pelaporan dan analisis terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen.

b. Diantara struktur organisasi, sistem informasi, pusat

pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang dan penganggaran, serta pelaporan dan analisis, apakah struktur organisasi yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen.

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah hipotesis yang pertama menyatakan bahwa diduga struktur


(23)

organisasi, sistem informasi, pusat pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang dan penganggaran serta pelaporan dan analisis secara simultan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen telah teruji kebenarannya. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa struktur organisasi, sistem informasi, pusat pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang dan penganggaran serta pelaporan dan analisis pengaruh secara nyata terhadap efektivitas sitem pengendalian manajemen. Hipotesis ketiga menyatakan bahwa terdapat faktor-faktor yang paling dominan antara struktur organisasi, sistem informasi, pusat pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang, penganggaran serta pelaporan dan analisis terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen, dimana struktur organisasi mempunyai faktor paling dominan. Jadi dengan ketiga hipotesis yang ada menyatakan bahwa dengan pengaruh struktur organisasi, sistem informasi, pusat pertanggungjawaban dan pendelegasian wewenang, penganggaran serta pelaporan dan analisis telah teruji dan terbukti nyata maka sistem pengendalian manajemen yang diterapkan dapat berjalan efektif.

Berdasarkan kesimpulan diatas adapun saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. PT. Sentraboga Inti Selera dituntut untuk lebih memahami perilaku dan keinginan karyawannya agar dapat menumbuhkan dan


(24)

meningkatkan minat, motivasi, kegairahan dan pemahaman kerja mereka daripada sebelumnya.

b. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan menghindari terjadinya penyimpangan maka dalam menyusun pedoman kerja, diharapkan pihak PT. Sentraboga Inti Selera Pasuruan hendaknya melibatkan semua bagian yang terkait (manajemen bawah sampai manajemen atas).

c. Dalam masalah pengendalian manajemen maka perusahaan

hendaknya melakukan pembagian secara tegas dan tanggung jawab yang jelas diantara para personil serta menyusun standar atau tolak ukur tertentu yang harus dicapai sesuai dengan struktur organisasi yang ada untuk mencapai dasar pedoman kerja yang disusun nantinya.

d. Jika terjadi penyimpangan baik sengaja maupun tidak sengaja, perusahaan hendaknya mampu menganalisis penyebabnya dan menentukan kebijaksanaan lebih lanjut terhadap penyimpangan tersebut. Jika merupkan penyimpangan yang tidak sengaja maka dicarika pemecahannya, agar tidak terulang di waktu mendatang dan jika penyimpangan itu kesengajaan maka perusahaan harus menindak dengan tegas personil yang melakukan penyimpangan tersebut sesuai dengan peraturan yang ada, tanpa ada pengecualian.


(25)

2. Ni Made Ida Pratiwi (2001)

Penelitian dengan judul “Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Pengendalian Manajemen Pada Bank Umum Nasional Di Surabaya”. Perumusan masalah yang dibahas adalah:

a. Sejauhmana faktor struktur organisasi, aliran informasi, pusat pertanggungjawaban dan pelimpahan wewenang, tolok ukur prestasi dan motivasi, analisis lingkungan, perencanaan strategik, penyusunan program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis berpengaruh terhadap keberhasilan pengendalian manajemen pada Bank Umum Di Surabaya?

b. Kesepuluh faktor tersebut, faktor manamakah yang paling dominan mempengaruhi keberhasilan sistem pengendalian manajeman pada Bank Umum Di Surabaya?

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitan tersebut adalah hipotesis yang pertama menyatakan bahwa secara serentak (simultan) faktor struktur organisasi, aliran informasi, pusat pertanggungjwaban dan pelimpahan wewenang, tolok ukur prestasi dan motivasi, analisis lingkungan, perencanaan strategi, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap keberhasilan sistem pengendalian manajemen sekitar 88%.


(26)

Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa secara partial telah diketahui bahwa di antara kesepuluh faktor-faktor yang dianalisis ternyata penyusunan program mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap keberhasilan sistem pengendalian manajemen, dengan kontribusi yang diberikan sebesar 54,27%.

Kelemahan penelitian ini adalah adanya perbedaan yaitu mengenai variabel-variabel yang secara partial mempengaruhi sistem pengendalian manajemen pada bank umum di Surabaya. Hal ini terjadi karena penelitian ini mengambil objek (jenis perusahaan) yang berbeda, dengan demikian maka lingkungan yang mempengaruhi juga berbeda, di samping itu kondisi perekonomian saat ini mendorong industri perbankan untuk bersikap hati-hati dan peka terhadap perubahan lingkung, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Dengan demikian maka seringkali kebijakan dan strategi yang ditetapkan berubah dan memerlukan tindakan yang serba cepat dalam mengantisipasi perubahan lingkungan tersebut. Namun demikian, faktor-faktor pengendalian manajemen tetap menjadi perhatian mereka karena bagaimanapun juga faktor-faktor tersebut mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarakan kesimpulan dan kelemahan penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran-saran penelitian, sebagai berikut:


(27)

a. Setelah mengetahui bahwa faktor struktur organisasi, aliran informasi, pusat pertanggung-jawaban dan pelimpahan wewenang, tolok ukur prestasi dan motivasi, analisis lingkungan, perencanaan strategik, penyusunan program, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dasn analisis berpengaruh terhadap keberhasilan sistem pengendalian manajemen maka bank umum yang ada di Surabaya diharapkan memberikan perhatian terhadap kesepuluh faktor tersebut secara utuh, karena faktor-faktor tersebut merupakan suatu sistem dari sistem pengendalian manajemen sehingga saling berkaitan dan tidak dapat diabaikan satu sama lainnya.

b. Karena penyusunan program mempunyai pengaruh yang sangat

dominan, maka diharapkan bank-bank umum yang ada di Surabaya lebih meningkatkan kualitas penyusunan programnya sehingga lebih memudahkan perusahaan dalam pencapaian tujuan.

c. Penyusunan program dan penyusunan anggaran dalam perbankan mempunyai karakteristik yang berbeda dengan jenis perusahaan yang lain, dan ini sangat menarik untuk dikaji lebih dalam untuk penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu, disarankan untuk penelitian lebih lanjut, untuk meneliti faktor penyusunan program dan anggaran khusus untuk perbankan.


(28)

3. Bonnie Soeherman (2004)

Penelitian dengan judul “ Memahami Motivasi Sebagai Dasar Efektifitas dan efisiensi perancangan Sistem Pengendalian Manajemen Di Dalam Pencapaian Strategi Badan Usaha. Perumusan masalah yang dibahas adalah:

a. Apakah motivasi merupakan faktor pengaruh utama di dalam

mendisain sistem pengendalian manajemen?

Kesimpulan yang dapat diambil adalah motivasi merupakan komponen dasar yang membawa dampak baik di dalam ekuitas internal badan usaha maupun di dalam persaingan dengan pihak eksternal yang akan berdampak terhadap pencapaian strategi dan nilai badan usaha.

Kelemahan dari penelitian ini adalah di dalam penerapannya, sebagai konsekuensi dari ketaatan dan ketidaktaatan karyawan terhadap sistem pengendalian manajemen, sering kali pihak manajemen menawarkan bentuk kompensasi baik yang bersifat positif maupun negatif (punishment) dengan berbagai variasi. Namun tidak jarang bahwa hal ini tidak dapat berjalan efektif seperti yang diharapkan. Perlu diketahui bahwa tidak banyak tawaran sistem kompensasi yang terapkan oleh pihak manajemen mampu memberikan dampak yang bersifat positif atau justru sebaliknya. Disamping hal itu, bahwa tiap individu memiliki dorongan motivasi dari dalam dirinya


(29)

atau secara intrinsik. Hal inilah yang cukup sulit diprediksi dan dikendalikan dan membutuhkan perhatian khusus dari manajemen.

Berdasarkan kesimpulan dan kelemahan penelitian ini, maka dapat dikemukakan saran-saran penelitian, sebagai berikut:

a. Pengetahuan mengenai teori motivasi harus ditindaklanjuti dengan pemahaman lebih lanjut mengenai motivasi pada area kerja badan usaha. Untuk menumbuhkan motivasi intrinsik yang positif bagi badan usaha, seorang manajer harus dapat memahami bawahannya.

Penelitian ini juga terdapat persamaan dengan penelitian terdahulu, persamaannya adalah terdapat variabel yang sama dimungkinkan variabel tersebut merupakan bagian dari proses dari sistem pengendalian manajemen.

Perbedaan penelitian dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini mengambil objek (jenis perusaaan) yang berbeda, dengan demikian maka lingkungan yang mempengaruhi juga berbeda. Penelitian ini menggunakan kombinasi antara tiga variabel independen yakni Sistem Informasi, penganggaran, pelaporan dan analisis yang diduga berpengaruh positif terhadap efektifitas sistem pengendalian manajemen sehingga peneliti dapat mengembangkan dari penelitian-penelitian terdahulu.


(30)

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Pengendalian Manajemen

Pengendalian adalah proses untuk mengarahkan seperangkat

variabel (misalnya mesin-mesin, manusia, equipment) menuju arah atau mencapai tujuan. Dalam organisasi, pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang menggunakan berbagai sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. (Supriyono, 2000: 19).

Pengendalian Manajemen adalah meliputi metode, prosedur dan cara yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi para anggota organisasi agar melaksanakan strategi dan kebijakan secara efektif dan efisien dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. (Supriyono, 2000:27).

Menurut Anthony, dkk (1993: 11) Pengendalian Manajemen

terutama adalah proses yang digunakan manajemen untuk memastikan bahwa organisasi melaksanakan strategi-strateginya.

2.2.1.1.Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem Pengendalian Manajemen adalah sistem yang digunakan oleh manajemen untuk mempengaruhi para anggota organisasinya agar melaksanakan strategi dan kebijakan organisasi secara efisien dan efektif dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Sistem pengendalian terdiri atas struktur dan proses (Supriyono, 2000: 27).


(31)

Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen, sebagai berikut (Anthony, dkk., 1993: 13-14) :

1. Sistem pengendalian manajemen dipusatkan pada program-program

dan pusat pertanggungjawaban.

2. Informasi yang diproses dalam sistem pengendalian manajemen

terbagi dalam dua jenis : (a) data terencana dalam bentuk program, anggaran dan standar; (b) data actual, yaitu yang benar-benar terjadi baik di dalam maupun dilingkungan organisasi.

3. Sistem pengendalian manajemen adalah sistem organisasi total yang merangkum semua aspek dalam operasi organisasi.

4. Sistem pengendalian manajemen biasanya berhubungan erat dengan struktur keuangan (financial structure), dimana kegiatan-kegiatan dan sumber daya organisasi dinyatakan dalam satuan uang (misalnya; rupiah atau dolar).

5. Aspek-aspek perencanaan dari sistem pengendalian manajemen

cenderung mengikuti pola dan jadwal tertentu.

6. Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang terkoordinasi dan terpadu, dimana data yang terkumpul digabungkan untuk saling dibandingkan setiap saat pada setiap unit organisasi.


(32)

2.2.1.2. Struktur dan Proses Dalam Sistem Pengendalian Manajemen a. Struktur Pengendalian Manajemen

Struktur pengendalian manajemen terdapat struktur organisasi, aliran informasi, pusat pertanggungjawaban dan pendelegasian wewenang (Anthony, dkk., 1993: 11).

b. Proses Pengendalian Manajemen

Banyak dari proses pengendalian manajemen melibatkan

komunikasi informal dan interaksi antara manajer dengan karyawan. Komunikasi informal terjadi lewat memo, pertemuan, percakapan bahkan lewat isyarat-isyarat. Walaupun kegiatan informal ini sangat penting dalam pengendalian manajemen, tetapi tidak diterima sebagai deskripsi yang sistematis untuk melengkapi pengendalian informal. Kebanyakan perusahaan juga mempunyai pengendalian formal meliputi penyusunan anggaran, pelaporan dan analisis (Anthony, dkk., 1993: 27).

2.2.1.3. Efektivitas Dalam Sistem Pengendalian Manajemen

Menurut Anthony dkk (1993: 12) pengendalian manajemen

menggunakan pengendalian tugas untuk memastikan pelaksanaan tugas yang efektif dan efisien. Efektivitas diartikan sebagai kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sedangkan efisiensi

menggambarkan berapa masukan (input) yang diperlukan untuk


(33)

efisien adalah unit yang dapat memproduksi sejumlah keluaran dan penggunaan masukan yang minimal atau menghasilkan keluaran terbanyak dari masukan yang tersedia.

Manajer senior menggunakan sistem pengendalian manajemen

untuk mendeteksi situasi-situasi yang tak terkendali dan untuk menyakinkan diri sendiri bahwa organisasi telah melaksanakan strategi dengan efektif dan efisien. Proses memastikan ini penting bagi para manajer terutama karena waktu mereka berperan sebagai manajer, mereka tidak melakukan pekerjaan itu sendiri. Fungsi manajer adalah memastikan bahwa pekerjaan telah dilakukan oleh orang lain; dan bila mereka dapat mengamati pekerjaaan yang sedang dilaksanakan, mereka membutuhkan kepastian yang konstan lewat sistem pengendalian manajemen bahwa pekerjaan tersebut memang sedng dilaksanakan. (Anthony, dkk., 1993: 13).

2.2.1.4. Hubungan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) dengan Bidang Lainnya.

Menurut Supriyono (2000, 1: 31), fungsi manajemen mencakup pengorganisasian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian. SPM merupakan bagian proses manajemen yang berhubungan dengan fungsi perencanaan dan pengedalian organisasi. SPM berhubungan dengan aspek kebijakan administrasi fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi.


(34)

Sistem pengendalian manajemen berhubungan erat dengan akuntansi manajemen. Menurut Supriyono (2000, 1: 32), Akuntansi Manajemen adalah proses dalam organisasi yang bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan dan nonkeuangan yang telah terjadi atau yang diperkirakan akan terjadi untuk disajikan kepada manajemen untuk digunakan melaksanakan fungsi-fungsinya dan kepada pihak luar yang berkepentingan yang berkepentingan pada organisasi.

Informasi akuntansi manajemen meliputi informasi mengenai: (1) pendapatan, (2) beban, (3) laba, dan (4) investasi. Informasi akuntansi manajemen digunakan dalam lingkungan sturktur dan proses Sistem Pengendalian Manajemen (Supriyono, 2000: 33).

2.2.2. Sistem Informasi

2.2.2.1. Pengertian dan Tinjauan Sistem Informasi

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling

berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Husein, 1993: 8). Menurut Supriyono (2000: 273) didalam sistem pengendalian manajemen mempunyai dua aspek informasi yaitu:

1. Aspek teknis yaitu aspek yang berhubungan dengan komputer yang penting maanfaatnya bagi sistem informasi sistem pengendalian manajemen.


(35)

2. Aspek perilaku yaitu aspek perilaku manusia mempengaruhi sistem informasi sistem pengendalian manajemen sangat penting.

Sistem pengendalian manajemen dapat didefinisikan sebagai sutu rangkaian struktur komunikasi yang saling berhubungan yang memungkinkan pengolahan informasi untuk tujuan membantu para manajemen secara berkesinambungan dalam mengkoordinasikan bagian-bagian organisasi dalam mencapai tujuannya.

Menurut Supriyono (2000: 317), sistem informasi menghasilkan informasi yang diperlukan oleh sistem pengendalian manajemen. Sistem informasi mengumpulkan data terinci mengenai:

1. Setiap transaksi

2. Informasi formal lainnya

3. Observasi informal

4. Peristiwa-peristiwa eksternal yang relevan untuk diolah menjadi informasi.

Informasi yang di hasilkan oleh sistem informasi digunakan

pemakai internal dan disajikan secara terinci digunakan untuk melaksanakan dan mengendalikan tugas-tugas. Informasi teringkas digunakan untuk pengendalian manajemen menentukan aturan-aturan dan prosedur-prosedur yang mengarahkan pengendalian tugas.


(36)

2.2.2.2.Karakteristik Sistem Informasi

Karakteristik sistem informasi meliputi (Wilkinson, 1993: 4-5) :

1. Jaringan informasi

Informasi mengalir diantara berbagai manajer dan karyawan secara intern dan mengalir pula ke pihak-pihak luar yang jumlahnya sekarang telah jauh lebih banyak.

2. Tahapan dan fungsi konversi data

Sistem informasi (mengkonversikan) masukan-masukan menjadi keluaran. Ada tiga tahap yang dilakui dalam pengubahan atau transformasi ini : tahap masukan, tahap pemrosesan atau pengolahan dan tahap keluaran.

3. Masukan data dan keluaran informasi

Berbagai data dimasukan untuk diproses selama tahap masukan, sedangkan informasi tersaji selama tahap keluaran.

4. Pengguna informasi

Pengguna informasi, meliputi : pengguna intern terdiri dari para manajer dan karyawan perusahaan dan pengguna ekstern seperti kreditor, pemasok, pelanggan, pemegang saham, badan-badan pemerintah dan serikat pekerja.


(37)

2.2.2.3.Penggolongan Informasi

Informasi banyak sekali ragamnya dan masing-masing memiliki sifat serta kegunaan yang berbeda-beda. Agar informasi yang digunakan dapat sesuai dengan masalah yang dihadapinya, maka perlu diadakan penggolongan informasi kedalam kelompok yang sangat membantu manajemen. Penggolongan tersebut membagi informasi menjadi lima golongan, (Swastha, 1997: 162-163) yaitu :

1. Informasi Internal dan Eksternal

Penggolongan informasi kedalam : Informasi internal (informasi yang berasal dari dalam) dan eksternal (informasi yang berasal dari luar) ini didasarkan pada sumber informasi tersebut. Contoh informasi tentang upah dan gaji karyawan, karakteristik barang yang dijual, kapasitas produksi dan sebagainya. Sedangkan contoh informasi yang berasal dari luar antara lain : jumlah pesanan dari langganan, kebijaksanaan harga serta perencanaan produksi dari pesaing, peraturan-peraturan perpajakan dan sebagainya.

2. Informasi Yang Diulang dan Yang Tidak Diulang

Disini penggolongan informasi didasarkan pada jarak atau interval waktunya. Informasi yang mempunyai interval waktu kurang dari satu tahun dikategorikan sebagai informasi yang diulang, sedangkan lainnya dikategorikan sebagai informasi yang tidak diulang.


(38)

3. Informasi Keharusan dan Operasional

Informasi keharusan merupakan informasi yang dim inta sebagai prasyarat oleh pemerintah dan atau lembaga-lembaga lain diluar perusahaan. Karena permintaan bersifat kontinyu, maka informasi tersbut dapat dibuat secara rutin. Hal ini dapat mendorong manajemen untuk meningkatkan perhatiannya pada tugas-tugas yang lain.

Berbeda dengan informasi keharusan, informasi operasional ini lebih banyak dibutuhkan oleh para manajer dalam perusahaan. Mereka memerlukan informasi tersebut untuk keperluan perencanaan serta operasi perusahaan.

4. Informasi Aktif dan Pasif

Informasi aktif adalah informasi yang memberitahukan kepada seseorang bahwa ia (si penerima) harus melakukan sesuatu. Sedangkan informasi pasif hanya bersifat sebagai pemberitahuan saja, dan tidak mengikat seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.

5. Informasi Yang Sudah Terjadi dan Yang Akan Terjadi

Informasi yang sudah terjadi merupakan informasi yang penggunaannya dilakukan pada waktu lampau, sedangkan informasi yang akan terjadi merupakan informasi yang baru akan digunakan untuk waktu mendatang. Kedua macam informasi ini sangat penting pengunaannya dalam menyusun suatu perencanaan.


(39)

2.2.3. Penganggaran 2.2.3.1. Pengertian Anggaran

Menurut Mulyadi (2001: 488), konsep anggaran dapat difahami

dengan mengikuti uraian tentang definisi, karakteristik, dan fungsi anggaran yang disajikan berikut ini. Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programming). Tanpa didasarkan pada rencana kegiatan jangka panjang yang disusun sebelumnya, anggaran sebenarnya tidak membawa perusahaan ke arah mana pun.

Menurut Munandar (2001: 1), budget (anggaran) ialah suatu

rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.

Anggaran (budget) adalah rencana manajemen, dengan anggapan

bahwa penyusun anggaran akan mengambil langkah-langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah disusun ((Anthony, dkk., 1993: 489)


(40)

2.2.3.2.Pengertian Penganggaran

Menurut Supriyono (2000: 40), dalam penyusunan anggaran, program-program diterjemahkan sesuai dengan tanggungjawab tiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam melaksanakan program atau bagian program. Penganggaran adalah proses penentuan peran setiap dalam melaksanakan program atau bagian program. Dalam proses penyusunan anggaran manajer pusat pertanggungjawaban berperan serta dalam menyusun usulan anggaran serta mengadakan negosiasi dengan manajer di atasnya yang memberikan peran kepadanya.

Penyusunan Anggaran (Penganggaran) adalah proses kegiatan yang menghasilkan anggaran tersebut sebagai hasil kerja (output), serta proses kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan anggaran, yaitu fungsi-fungsi pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan alat pengawasan (Munandar, 1986: 18)

Proses penganggaran, penyusunannya dilakukan dengan mengumpulkan anggaran bagian dan divisi, yang merupakan tanggungjawab para manajer. Sebagai bagian dari proses ini, setiap program diterjamahkan kedalam kegiatan yang berhubungan dengan tanggungjawab manajer setiap pusat pertanggungjawaban dalam satu periode dan para manajer mempunyai tugas untuk melaksanakan program atau bagian program (Anthony, dkk., 1993: 28).


(41)

2.2.3.3. Karakteristik Anggaran

Suatu anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut (Mulyadi,

2001: 490) :

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain

keuangan.

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.

3. Angaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa para manajer setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.

4. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusun anggaran.

5. Sekali disetujui, angaran hanya dapat diubah di bawah kondisi tertentu. 6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan

anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

2.2.3.4. Kegunaan Pokok Anggaran

Anggaran mempunyai kegunaan pokok, yaitu (Munandar, 2001: 10) : 1. Sebagai pedoman kerja

Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan diwaktu yang akan datang.


(42)

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan deikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.

3. Sebagai alat pengawasan kerja

Anggaran berfungsi pula sebagai tolok ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan nanti. Dengan membandingkan antara apa yang tertuang didalam anggaran dengan apa yang dicapai oleh realisasi kerja perusahaan, dapatlah dinilai apakah perusahaan telah sukses bekerja ataukan kurang sukses bekerja. Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui sebab-sebab penyimpangan antara anggaran dengan realisasinya, sehingga dapat pula diketahui kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan. Hal ini akan dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan yang sangat berguna untuk menyusun rencana-rencana (anggaran) selanjutnya secara lebih matang dan lebih akurat.

2.2.3.4.Hubungan Anggaran Dengan Akuntansi

Menurut Munandar (2001: 14) secara sederhana, akuntansi

diartikan sebagai suatu cara yang sitematis untuk melakukan pencatatan, melakukan penggolongan-golongan, melakukan peringkasan, melakukan


(43)

penganalisaan serta melakukan interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa finansial yang terjadi dan yang dilakukan oleh perusahaan.

Berdasarkan pengertian tersebut nampaklah bahwa akuntansi

menyajikan data-data historis, menyajikan peristiwa-peristiwa finansial yang tejadi dari hari ke hari secara teratur dan sistematis. Sedangkan anggaran menyajikan data taksiran-taksiran untuk jangka waktu tertentu yang akan datang.

Menurut Munandar (2001: 14-15) bilamana dihubungkan maka antara anggaran dengan akuntansi mempunyai kaitan yang sangat erat, yaitu:

1. Akuntansi menyajikan data histories yang sangat bermanfaat untuk mengadakan taksiran-taksiran (forecasting) yang akan dituangkan dalam anggaran, yang nantinya akan dijadikan sebagai pedoman kerja diwaktu yang akan datang. Dengan demikian akuntansi sangat bermanfaat didalam penyusunan anggaran (fungsi pedoman kerja). 2. Akuntansi juga melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur

tentang pelaksanaan anggaran itu nantinya, dari hari ke hari. Dengan demikian akuntansi menyajikan data realisasi pelaksanan anggaran secara lengkap. Data realisasi pelaksanaan anggaran secasra lengkap. Data realisasi pelaksanan anggaran inilah yang nantinya dibandingkan dengan apa yang tercantum dalam taksiran anggaran itu sendiri, untuk mengadakan penelitian (evaluasi) kerja perusahaan.


(44)

2.2.3.5.Tahap Implementasi Anggaran

Tahap implementasi anggaran dilaksanakan melalui dua kegiatan penting (Mulyadi, 2001: 509) yaitu :

1. Komunikasi anggaran. Manajer fungsi anggaran bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan anggaran yang telah disahkan kepada para manajer jenjang menengah dan bawah.

2. Kerja sama dan koordinasi. Implementasi anggaran yang berhasil, memerlukan kerja sama orang yang memiliki berbagai macam keterampilan dan bakat.

2.2.4. Pelaporan dan Analisis 2.2.4.1.Pengertian Pelaporan

Pelaporan adalah proses untuk menyusun dan menyajikan laporan

pada pihak-pihak yang berkepentingan (Supriyono, 2000: 44)

Pelaporan juga digunakan sebagai alat pengendalian. Beberapa diturunkan dari analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan hasil aktual dengan dengan hasil yang direncanakan, dengan penjelasan-penjelasan mengenai penyimpangan yang ada (Anthony, dkk, 1993: 29)

Pelaporan disusun untuk setiap pusat pertanggungjawaban dan program. Laporan pusat pertanggungjawaban menunjukkan informasi sesunguhnya dibandingkan dengan anggarannya, dalam ukuran-ukuran


(45)

kinerja keuangan maupun nonkeuangan, serta informasi internal maupun eksternal.

Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem pengolahan informasi biaya, dengan cara menggolongkan, mencatat, dan meringkas biaya dalam hubungannya dengan jenjang manajemen yang bertanggung jawab atas terjadinya biaya, dengan tujuan untuk menghasilkan informasi akuntansi pertanggungjawaban guna pengendalian biaya (Mulyadi, 2001: 201).

Sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat dikelompokkan menjadi dua (Mulyadi, 2001: 190), yaitu :

1. Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional (focus : biaya). Sistem ini memiliki empat karakteristik :

a. Adanya identifikasi pusat pertanggungjawaban.

b. Standar ditetapkan sebagai tolok ukur kinerja manajer yang

bertanggungjawab tertentu.

c. Kinerja manajer diukur dengan membandingkan realisasi dengan anggaran.

d. Manajer secara individual diberi penghargaan atau hukuman berdasarkan kebijakan manajemen yang lebih tinggi.

Jenis laporan pertanggungjawaban biaya digolongkan menjadi tiga kelompok sesuai dengan jenjang organisasi (Mulyadi,2001: 195), yaitu:


(46)

1. Laporan pertanggungjawaban biaya-manajer bagian. Laporan ini disajikan untuk para manajer bagian.

2. Laporan pertanggungjawaban biaya-manajer departemen. Laporan ini disajikan untuk para manajer departemen.

3. Laporan pertanggungjawaban biaya-redaksi. Laporan ini disajikan kepada direktur utama, direktur produksi, dan direktur pemasaran. 2. Activity-based responsibility accounting system (focus: pengendalian

terhadap aktivitas).

Untuk memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan aktivitas, sistem ini harus memisahkan biaya-penambah dan biaya pengurang. Pemisahan biaya ini diperlukan agar manajemen (Mulyadi, 2001: 213).

a. Dapat memusatkan perhatian mereka terhadap pengurangan dan

akhirnya penghilangan biaya-bukan-penambahan nilai.

b. Menyadari besarnya pemborosan yang sekarang sedang terjadi.

c. Memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas dengan

menyajikan biaya-bukan-penambah nilai kepada manajemen dalam bentuk perbandingan antar periode.

2.2.4.2.Manfaat Pelaporan

Menurut Swastha Basu, Ibnu Sukotjo (1997: 328), laporan keuangan sengaja disusun untuk disajikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan. Pihak-pihak itu digolongkan dua kelompok besar yaitu pihak intern dan ekstern.


(47)

Pihak intern dalam hal ini manajemen ingin melihat efisien kerja yang dilakukan pada satu periode tertentu dan kemajuan yang diharapkan dapat dicapai dibandingkan dengan tahun-tahun yang lalu. Sedangkan pihak ekstern, misalnya pemerintah, berkepentingan untuk menentukan besarnya pajak yang harus dibayar. Pihak kreditur dan calon kreditur ingin melihat perusahaan mempunyai kemampuan membayar kembali utang yang diberikan.

2.2.4.3.Laporan Yang Efektif

Laporan yang efektif para manajer harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Wilkinson, 1993: 416) :

1. Relevansi. Laporan harus membantu seorang atau lebih manajer dalam memenuhi tanggung jawab utamanya dalam hal pengarahan, perencanaan, atau pengendalian operasi serta penggunaan sumber daya yang berkaitan dengan hal itu.

2. Kepadatan. Laporan harus menghilangkan semua rincian yang tidak perlu dan tidak relevan.

3. Diskiriminasi yang memadai. Meskipun laporan harus pada, dia tidak boleh menyembunyikan rincian yang tidak diperlukan.

4. Lingkup yang tepat. Laporan harus mencakup lingkup yang berkaitan dengan tanggungjawab yang akan menerima laporan itu. Para manajer dengan bidang tanggung jawab yang lebih luas


(48)

membutuhkan laporan dari lingkup yang lebih luas ketimbang para manajer dengan bidang tanggung jawab yang lebih sempit.

5. Dapat dipahami. Suatu laporan harus menyajikan informasi dalam format yang jelas dan siap dipakai.

6. Ketepatan waktu. Suatu laporan harus diterbitkan secara tepat waktu, untuk memungkinkan manajer melakukan tindakan yang efektif.

7. Keterandalan. Suatu laporan harus memenuhi standar kecermatan (ketepatan) yang tinggi.

8. Konsistensi dengan laporan-laporan lain. Jika suatu laporan ingin dicocokkan dengan sistem laporan, informasinya harus konsisten dengan informasi yang disajikan dalam seluruh laporan yang berkaitan dengannya.

2.2.4.4.Pengertian Analisis

Menurut Supriyono (2000: 44) Analisis adalah proses untuk

mengetahui penyebab mengetahui penyebab perbedaan antara informasi sesunguhnya dengan anggarannya atau yang diharapkan dalam rangka menilai kinerja manajerial.

Analisis yang digunakan analisis selisih antara anggaran dan realisasinya, sebab anggaran merupakan komitmen manajer pusat pertanggungjawaban mengenai kinerja yang harusnya dicapai. Dalam analisis, anggaran laba dibandingkan realisasinya, selisih laba adalah


(49)

selisih yang mengakibatkan realisasi laba bersih lebih kecil dibandingkan dengan anggarannya, sedangkan selisih rugi adalah selisih mengakibatkan realisasi laba bersih lebih kecil dibandingkan dengan anggaranya (Supriyono, 2000: 124)

Menurut Joe (2000: 44), analisis adalah mengevaluasi kondisi akuntansi yang berkaitan dengan pos dan alasan yang mungkin tidak sesuai. Terdapat dua metode laporan keuangan yaitu (Swastha, 1997: 328-330) :

1. Metode Vertikal adalah analisis elemen-elemen laporan keuangan pada suatu periode tertentu. Analisis dengan metode ini menggunakan rasio atau perbandingan antara pos-pos yang terdapat didalam neraca dan laporan laba-rugi. Dua analisis yang banyak digunakan didalam perbandingan antara pos-pos di neraca adalah :

a. Analisis likuiditas, menggunakan dua macam ratio, yaitu : 1. Current ratio, menggunakan pengukuran kemampuan

perusahaan untuk memnuhi kewajibannya setiap saat ditagih. Likuiditas yang diukur dengan current ratio disebut likuiditas badan usaha dengan membandingkan aktiva lancar, Current rationya sebagai berikut :

Aktiva lancar

Current ratio =


(50)

2. Acid test ratio (quick ratio) adalah suatu ratio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar utang lancarnya dalam jangka pendek. Ratio ini tidak memasukkan persediaan maupun persekot, tetapi hanya aktiva likuid. Rumus acid test ratio :

Aktiva cepat

Acid test ratio =

Utang lancar

Analisis pada laporan rugi-laba dengan menggunakan persentase. Analisis prosentase pada laporan rugi-laba dapat dibuat dengan menghitung ratio dari semua pos terhadap penjualan (dalam persen). Analisis tersebut digunakan sebab dapat secara tepat menunjukkan bagaimana setiap rupiah penjualan digunakan.

b. Solvabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan

memenuhi semua kewajiban pada saat dibubarkan. Solvabilitas diukur dengan membandingkan total aktiva dengan total utang (utang jangka pendek dan utang jangka panjang).

Total aktiva Solvabilitas =


(51)

2. Metode Horizontal

Analisis ini bertujuan untuk melihat perubahan-perubahan kekayaan perusahaan, modal kerja netto dan kas perusahaan. Analisis ini dilakukan dengan cara membandingkan neraca dari dua periode atau lebih atau membandingkan neraca dan rugi laba dua periode atau lebih atau membandingkan neraca dari dua periode yang berbeda yang dikombinasikan dengan data dari laporan laba rugi.

2.2.5. Teori Yang Melandasi Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Efektivitas Sistem Pengen dalian Manajemen

Menurut McGregor, yang dikutip oleh Supriyono (2000: 2: 241), sikap manajer terhadap para karyawan akan mempengaruhi motivasi para karywannya, sehingga akhirnya akan mempengaruhi pula produktivitas karyawan, sehingga akhirnya mempengaruhi pula produktivitas karyawan. Atas dasar teori ini, untuk menilai sikap dasar karyawan dapat digunakan dua perangkat asumsi yang diberi nama teori X dan Y. Teori X beranggapan bahwa pada umumnya manusia lebih senang diawasi daripada diberi kebebasan. Teori Y beranggapan bahwa pada umumnya manusia suka bekerja, manusia dapat belajar mencari tanggung-jawab, pengendalian diri adalah penting di dalam mencapai tujuan individu maupun perusahaan. Teori Y beranggapan bahwa pada umumnya manusia suka bekerja, manusia dapat belajar mencari tanggung-jawab,


(52)

pengendalian diri adalah penting di dalam mencapai tujuan individu maupun perusahaan, manusia mempunyai pembawaan kreatif dan imajinasinya disumbangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. Sistem informasi merupakan alat pengendalian untuk menunjang efektivitas sistem pengendalian manajemen.

Menurut Supriyono (2000: 7) Perancang sistem harus mempelajari dan mengobservasi dengan seksama informasi apa yang diperlukan oleh organisasi tersebut dan mendesain sistem pengendalian manajemen untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sistem informasi menghasilkan informasi yang diperlukan oleh Sistem Pengendalian Manajemen, sistem informasi mengumpulkan data terinci mengenai setiap data transaksi yang terjadi dalam organisasi. Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi digunakan oleh pemakai eksternal dan pemakai internal.

Menurut Menurut Dodyk (2003) Sistem informasi mempunyai

pengaruh yang bermakna terhadap keberhasilan efektivitas sistem pengendalian manajemen.

2.2.6. Teori Yang Melandasi Pengaruh Penganggaran Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen

Menurut Herzberg yang dikutip oleh Supriyono (2000: 2: 247), kepuasan diperoleh karena karyawan melakukan pekerjaan. Kepuasan tersebut merupakan motivasi yang semuanya berhubungan dengan apa yang harus dikerjakan, sehingga faktor kepuasan disebut juga faktor


(53)

motivasi, dimana faktor motivasi terdiri dari pertanggungjawaban, perkembangan. Hal ini didukung dengan adanya prinsip-prinsip meningkatkan pertanggungjawaban individu atas pekerjaannya sendiri, pembuatan periodik yang langsung tersedia bagi karyawan. Teori

Y beranggapan bahwa pada umumnya manusia suka bekerja, manusia

dapat belajar mencari tanggung-jawab, pengendalian diri adalah penting di dalam mencapai tujuan individu maupun perusahaan, manusia mempunyai pembawaan kreatif dan imajinasinya disumbangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah perusahaan.

Menurut Supriyono (200: 2: 40) penganggaran adalah proses

penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program, karena anggaran merupakan komitmen manajer pusat pertanggungjawaban maka anggaran tersebut akan digunakan sebagai alat pengendalian kegiatan sehingga disebut pengendalian melalui penganggaran.

Menurut Dodyk (2003) penganggaran mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap keberhasilan efektivitas sistem pengendalian manajemen.

2.2.7. Teori Yang Melandasi Pengaruh Pelaporan dan Analisis terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen

Menurut Herzberg yang dikutip oleh Supriyono (2000: 2: 247), kepuasan diperoleh karena karyawan melakukan pekerjaan. Kepuasan


(54)

tersebut merupakan motivasi yang semuanya berhubungan dengan apa yang harus dikerjakan, sehingga faktor kepuasan disebut juga faktor motivasi, dimana faktor motivasi terdiri dari pertanggungjawaban, perkembangan. Hal ini didukung dengan adanya prinsip-prinsip meningkatkan pertanggungjawaban individu atas pekerjaannya sendiri,

pembuatan periodik yang langsung tersedia bagi karyawan. Teori Y

beranggapan bahwa pada umumnya manusia suka bekerja, manusia dapat belajar mencari tanggung-jawab, pengendalian diri adalah penting di dalam mencapai tujuan individu maupun perusahaan, manusia mempunyai pembawaan kreatif dan imajinasinya disumbangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah perusahaan.

Menurut Supriyono (2000: 2: 140) Laporan pengendalian

menyajikan perbandingan antara kinerja sesungguhnya dengan kinerja yang diharapkan, laporan ini dapat digunakan untuk memotivasi manajer tersebut agar melakukan tindakan koreksi atas kinerjanya di masa yang akan datang. Menurut Anthony, dkk (1993: 29) Pelaporan juga digunakan sebagai alat pengendalian. Beberapa diturunkan dari analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan hasil aktual dengan hasil yang direncanakan, dengan penjelasan mengenai penyimpangan yang ada, manajer memutuskan apa yang harus dilakukan.

Menurut Dodyk (2003) pelaporan dan analisis mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap keberhasilan efektivitas sistem pengendalian manajemen.


(55)

2.2.8. Teori Yang Melandasi Pengaruh Sistem Informasi, Penganggaran, Serta Pelaporan dan Analisis Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen.

Pengendalian manajemen mencakup sistem pengendalian

manajemen yang terdiri dari struktur-struktur organisasi, wewenang, tanggungjawab, dan konsepsi organisasi untuk memudahkan pelaksanaan pengendalian dan suatu proses atau seperangkat tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahwa organisasi bekerja untuk mencapai tujuannya (Anthony, dkk., 1993: 11).

Struktur pengendalian dipusatkan pada berbagai macam pusat

pertanggungjawaban. Setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai masukan dan keluaran. Sedangkan kelompok proses sistem pengendalian manajemen yang terdiri atas penganggaran, operasi dan pengukuran serta pelaporan dan analisis saling terkait dalam pelaksanaannya yang disertai dengan adanya keefektifan system pengendalian manajemen guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Anthony, dkk., 1993: 26-29).

Sistem pengendalian manajemen menyediakan struktur yang

memungkinkan proses perencanaan dan implementasi rencana dapat dijalankan. Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan implementasi rencana. Melalui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal, dan terpadu,


(56)

sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan , bertambahnya kekayaan dalam jumlah yang memadai (Mulyadi, 2001: 5).

Menurut Supriyono (2000: 2: 241) teori X dan Y pertama kali

dikemukakan oleh Gregor (1960 dan 1967). Gregor mengemukakan bahwa sikap manajer terhadap para karyawan akan mempengaruhi motivasi para karyawannya, sehingga akhirnya mempengaruhi pula produktiitas karyawan. Atas dasar teori ini, untuk menilai sikap dasar karyawan dapat digunakan dua perangkat asumsi yang diberi nama teori X dan teori Y. Pengendalian manajemen adalah proses untuk memotivasi dan memberi semangat kepada para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan organisasi dan selanjutnya mencapai tujuan organisasi. Ini merupakan proses mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja dan ketidakberesan yang disengaja, seperti pencurian atau penyalahgunaan sumber daya.

Di dalam mengelola perusahaan, manajer tidak dapat semata-mata menggunakan perangkat anggapan di dalam teori X dan teori Y untuk menentukan strategi manajerial. Pengelolaan perusahaan jangan menggunakan pendekatan yang terlalu keras, misalnya dengan paksaaan atau hukuman, tetapi juga jangan terlalu lunak, misalnya selalu memuaskan permintaan karyawan atau selalu memberikan izin.


(57)

2.3. Kerangka Pikir

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan teori yang telah

dikemukakan diatas, maka dapat dibuat suatu premis-premis, yaitu:

Premis 1 : Bahwa struktur organisasi, sistem informasi, pusat

pertanggungjawaban dan pendelegasian wewenang, penganggaran, serta pelaporan dan analisis mempunyai pengaruh terhadap efektivitas sistem pengendalian manajemen (dodyk, 2003).

Premis 2 : Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan

negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dengan atasannya untuk menetapkan apa yang harus dilakukan manajer dan bagaimana caranya. Hasil akhir negosiasi ini adalah pernyataan tentang pendapat dan biaya yang direncanakan dan disahkan untuk setiap pusat pertanggungjawaban dan untuk seluruh organisasi selama tahun anggaran (Anthony, 1993: 28). Premis 3 : Pelaporan adalah proses untuk menyusun dan menyajikan

laporan pada pihak-pihak yang berkepentingan (Supriyono, 2000: 44). Analisis adalah mengevaluasi kondisi akuntansi yang berkaitan dengan pos dan alasan yang mungkin tidak sesuai . (Menurut Joel, 2000: 44).

Premis 4: Efektivitas sistem pengendalian manajemen adalah kemampuan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk


(58)

mengimplementasikan strategi secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi. (Supriyono, 200: 325). Premis 5: Bahwa motivasi merupakan komponen dasar yang membawa

dampak baik di dalam ekuitas internal badan usaha maupun di dalam persaingan dengan pihak eksternal yang akan berdampak terhadap pencapaian strategi dan nilai badan usaha (Bonnie Soeherman, 2004).

Premis 6: Teori X beranggapan bahwa pada umumnya manusia lebih

senang diawasi daripada diberi kebebasan, manusia tidak senang menerima tanggung-jawab, manusia bersifat malas dan selalu ingin aman. (Teori X pertama kali dikemukakan oleh Gregor (1960) yang dikutip dari Supriyono 2000: 241))

Premis 7: Teori Y beranggapan bahwa pada umumnya manusia suka

bekerja, manusia dapat belajar mencari tanggung-jawab, pengendalian diri adalah penting di dalam mencapai tujuan individu maupun perusahaan, manusia mempunyai pembawaan kreatif dan imajinasinya disumbangkan untuk menyelesaikan masalah-masalah perusahaan. (Teori Y pertama kali dikemukakan oleh Gregor (1967) yang dikutip dari Supriyono 2000: 242)).

Premis 8: Teknik-teknik yang digunakan Sistem Pengendalian

Manajemen harus memusatkan pada pengukuran dan pelaporan yang baik tentang kinerja, pengakuan, kerja,


(59)

pertanggungjawaban, kemajuan, dan perkembangan. (Teori Herzberg (1950) yang dikutip dari Supriyono 2000: 248).

Berdasarkan premis-premis tersebut dapat disusun suatu kerangka pikir yang digambarkan dalam bentuk sebagai berikut:

Tabel 2.1. Gambar Diagram Kerangka Pikir :

Uji Analisis Regresi Linier Berganda Penganggaran (X2)

Pelaporan dan Analisis (X3)

Efektivitas Sistem

Pengendalian Manajemen (Y) Pengaruh


(60)

2.4. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka dapat disusun suatu hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap permasalah yang diteliti dan dibuktikan secara empiris:

Diduga bahwa ada Pengaruh antara Sistem Informasi, Penganggaran, Pelaporan dan Analisis berpengaruh terhadap Efektifitas Sistem Pengendalian Manajemen”


(61)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Definisi ooperasional dan pengukuran variabel berisi tentang

pertanyaan tentang pengoperasian atau pendefinisian konsep-konsep penelitian menjadi variabel-variabel penelitian termasuk penetapan cara dan satuan pengukuran variabelnya (Anonim, 2008: IV-10).

3.1.1 Definisi Operasional

Berdasarkan uraian diatas, variabel-variable yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel, yaitu 3 variabel bebas dan 1 variabel terikat. Yang digunakan sebagai variabel terikat adalah Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen (Y), sedangkan variabel-variabel bebasnya adalah sebagai berikut:

1. Sistem Informasi (X1)

2. Penganggaran (X2)

3. Pelaporan dan Analisis (X3)

Definisi operasional dan pengukuran variabel adalah sebagai berikut:

1. Sistem Informasi (X1)

Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang paling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan,


(62)

dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi.

2. Penganggaran (X2)

Penganggaran adalah proses penentuan peran setiap manajer dalam melaksanakan program atau bagian program.

3. Pelaporan dan Analisis (X3)

Pelaporan dan analisis adalah proses untuk menyusun dan menyajikan laporan pada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengevaluasi kondisi akuntansi yang berkaitan dengan pos dan alasan yang mungkin tidak sesuai dalam rangka menilai kinerja manajerial.

4. Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen (Y)

Efektivitas sistem pengendalian manajemen adalah kemampuan suatu sistem yang digunakan oleh para manajer untuk mengimplementasikan strategi secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

3.1.2. Pengukuran Variabel

Pengukuran yang dipakai dalam variabel-variabel ini menggunakan skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan Semantic Differensial. Skala semantik defferensial adalah skala yang digunakan untuk mengukur obyek yang bersifat psikologikal, sosial maupun fisik, skala ini tersusun dalam satu garis kontinum dengan jawaban sangat positif terletak disebalah kanan dan jawaban sangat


(63)

negatifnya terletak disebelah kiri atau sebaliknya dan diukur dengan tujuh skala yang ditampilkan sebagai berikut (Sumarsono, 2004: 25)

Skala Pengukuran Interval

Sangat Tidak Sangat

Setuju Setuju

Jawaban dengan nilai 1 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan, nilai 4 merupakan nilai tangah antara sangat tidak setuju dengan sangat setuju terhadap pernyataan yang diberikan. Jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan.

Variabel-variabel yang diukur adalah sebagai berikut : 1. Sistem Informasi (X1)

Variabel sistem informasi menggunakan indikator yang dikembangkan dari (Dodyk Ardiansyah, 2003) yang terdiri dari 4 pernyataan. Indikatornya adalah data dan proses. Pengukuran variabel ini ditunjukan untuk mengetahui seberapa tinggi manfaat data yang diproses menjadi informasi untuk membantu kinerja bagi perusahaan.

2. Penganggaran (X2)

Variabel penganggaran menggunakan indikator yang dikembangkan dari (Dodyk Ardiansyah, 2003) yang terdiri dari 4 pernyataan. Indikatornya adalah pelaksanaan anggaran. Pengukuran variabel ini ditunjukan untuk mengetahui seberapa


(64)

realistis proses pelaksanaan anggaran dalam penganggaran yang dilakukan bagi perusahaan.

3. Pelaporan dan Analisis (X3)

Variabel pelaporan dan analisis menggunakan indikator yang dikembangkan dari (Dodyk Ardiansyah, 2003) yang terdiri dari 3 pernyataan. Indikatornya adalah informasi dari data pelaksanaan anggaran. Pengukuran variabel ini ditunjukan untuk mengetahui seberapa tinggi keakuratan dan ketepatan guna menunjang pengambilan keputusan.

4. Efektifitas Sistem Pengendalian Manajemen (Y)

Variabel efektifitas sistem pengendalian manajemen menggunakan indikator yang dikembangkan dari (Dodyk Ardiansyah, 2003) yang terdiri dari 4 pernyataan. Indikatornya adalah misi dan visi, perecanaan (program), dan interaksi (hubungan). Pengukuran variabel ini ditunjukan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kefektifan sistem pengendalian manajemen yang telah dicapai dan bermanfaat bagi perusahaan.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

a. Obyek dan Populasi

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. GARAM (Persero). Populasi merupakan subyek atau obyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek


(65)

atau obyaek lain, dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari penelitian (Sumarsono, 2004 : 44). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para manajer yang berjumlah 44 orang

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut (Sumarsono, 2004 : 24).. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam peneltian ini adalah Simple Random Sampling yaitu cara pemgambilan sampel dari setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel dan setiap anggota diberikan nomor, selanjutnya sampel ditarik dengan mempergunakan undian atau tabel bilangan random (Sumarsono, 2004 : 47)

Dalam penelitian ini untuk melakukan ukuran sampel digunakan rumus slovin yang dikutip dari Umar (2004 : 78)

Rumus : n = 2

1 Ne

N

Keterangan : n : Ukuran Sampel

N : Ukuran Populasi

e : Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir yaitu 5%.


(66)

Berasarkan rumus di atas maka diperoleh

2

) 05 . 0 ( 44 1

44

  n

= 44 ÷ 1,11 = 39,639

= 40 responden (dibulatkan)

Sehingga sampel yang digunakan dalm penelitian ini adalah sebanyak 40 orang responden.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Memuat penjelasan tentang bagaimana data dikumpulkan sebelum diolah dan dianalisis yang kemudian akan digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan adalah kuesioner.

3.3.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung didapatkan dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan kepada data yang diperoleh melalui hasil pengisian (jawaban) kuesioner (Sekaran, 2005: 16). Diperoleh langsung melalui survey, wawancara langsung, dan menyebar kuesioner.

Data sekunder yaitu data yang sudah ada, disusun oleh pihak perusahaan yang memberikan gambaran umum keadaan perusahaan, baik mengenai struktur organisasi, porses produksi, jenis produksi dan


(67)

lain-lain yang dimiliki perusahaan kegunaan data ini untuk melengkapi data primer yang ada.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari PT.GARAM (Persero) Surabaya para manajer yaitu kepala biro, kepala divisi dan kepala bagian.

3.3.3. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data primer, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab langsung kepada pejabat berwenang untuk mendapatkan penjelasan sepenuhnya terutama yang berhubungan dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

b. Dokumentasi

Penilitian ini juga dilakukan pengumpulan dokumen-dokumen perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian.

c. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan yang sudah disusun rapi dan terstruktur, t ertulis kepada responden untuk diisi menurut pendapat pribadi sehubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian untuk tiap jawaban diberikan nilai. Daftar pertanyaan diserahkan


(68)

kembali sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh peneliti.

d. Observasi

Merupakan paket yang tercakup dalam proses wawancara dan pengumpulan data yang tercatat dalam dokumentasi perusahaan.

3.4. Uji Validitas, Uji Realibilitas, dan Uji Normalitas 3.4.1. Uji Validitas

Menurut Sumarsono (2004: 31) uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu (kuesioner) mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh pada masing-masing butir pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur tersebut mempunyai validitas. Dan kriteria pengujian sebagai berikut:

 Jika nilai nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5% berarti pernyataan valid.

 Jika nilai probabilitasnya lebih besar dari 5% berarti pernyataan tidak valid.


(69)

3.4.2. Uji Realibitas

Menurut Ghozali (2006: 41) realibitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Formula yang digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini adalah koefisien alfa dari Cronbach Alpha.

Dan kriteria pengujian sebagai berikut :

 Jika nilai alpha > 0,60 berarti pernyataan reliabel

 Jika nilai alpha <0,60 berarti pernyataan tidak reliable

3.4.3. Uji Normalitas

Menurut Sumarsono (2004: 40) uji normalitas digunakan untuk

mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan metode Kolmogorov Smirnov.

Dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data

mengikuti distribusi normal adalah:

Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih kecil dari 5% maka distribusi adalah tidak normal.

Jika nilai signifikan (nilai probabilitasnya) lebih besar dari 5 % maka distribusi normal.


(1)

4.5.

Adapun perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian saat ini adalah :

Tabel 4.15.Perbandingan Penelitan Sekarang Dan Penelitan Terdahulu

NO NAMA JUDUL VARIABEL HASIL ANALISIS

Perbedaan Penelitian Yang Dilakukan Sekarang Dengan Penelitian Terdahulu PENELITI 1 Dodyk Rachman (2003) Faktor-Faktor Efekt em Peng Manajemen PT. Struktur organisasi, pert , pen wewenang dan s, efektivitas

Struktur organisasi, sistem , pendele

pengan dan

analisis secara simultan

nyata as sistem en n dan ata en mpunyai Ardyansah Yang Berpengaruh

Terhadap sistem informasi, pusat informasi, pusat pertanggungjawaban ivitas Sist endalian Sentraboga Inti Selera Di Pasuruan

anggungjawaban delegasian penganggaran serta pelaporan dan analisi sistem pengendalian manajemen

gasian wewenang dan ggaran serta pelaporan mempunyai pengaruh yang terhadap efektivit

pengendalian manajem struktur organisasi, Sistem informasi, pusat

pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang dan penganggaran serta pelapora analisis pengaruh secara ny terhadap efektivitas sitem pengendalian manajem Struktur organisasi me faktor paling dominan 2 Ni Made Ida

Pratiwi (2001) Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Pengendalian Struktur organisasi, aliran informasi, pusat pertanggungjawaban dan pelimpahan wewenang, tolok nan ur dan aruh yang Manajemen Pada Bank Umum Nasional Di Surabaya

ukur prestasi dan motivasi, analisis lingkungan, perencanaan strategik, penyusunan program, penyusu anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan dan analisis, keberhasilan pengendalian manajemen pada Bank Umum Di Surabaya

Secara serentak (simultan) faktor struktur organisasi, aliran informasi, pusat

pertanggungjwaban dan pelimpahan wewenang, tolok uk prestasi dan motivasi, analisis lingkungan, perencanaan strategi, penyusunan anggaran, pelaksanaan dan pengukuran, pelaporan analisis mempunyai peng bermakna terhadap keberhasilan sistem pengendalian manajemen Secara partial telah diketahui bahwa di antara kesepuluh faktor-faktor yang dianalisis ternyata penyusunan program mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap keberhasilan sistem pengendalian manajemen adanya perbedaan yaitu mengenai variabel-variabel yang secara partial mempengaruhi sistem pengendalian manajemen pada bank umum di Surabaya


(2)

3 Bonnie Soeherman (2004)

Memahami Motivasi Sebagai Dasar Efektifitas dan efisiensi perancangan Sistem

n

m en

ngan apaian Pengendalian

Manajemen Di Dalam Pencapaian Strategi Bada Usaha

Motivasi dan siste pengendalian manajemen

Motivasi merupakan kompon dasar yang membawa dampak baik di dalam ekuitas internal badan usaha maupun di dalam persai dengan pihak eksternal yang akan berdampak terhadap penc strategi dan nilai badan usaha.

4 Gugun Triyantoro (2010)

h Sistem

ap tas Sistem

da

Sistem Informasi, Penganggaran, Pelaporan Dan Analisis Dan Efektifitas sistem Pengendalian

analisis dan efektifitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas sistem pengendalian manajemen

Pengaru Informasi, Penganggaran, Pelaporan Dan Analisis Terhad Efektifi Pengendalian Manajemen Pa PT. GARAM (PERSERO) Di Surabaya

Manajemen

Bahwa sistem informasi, penganggaran, pelaporan dan


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan regresi linear berganda untuk menganalisis pengaruh antara sistem informasi, penganggaran, pelaporan dan analisis berpengaruh terhadap efektifitas sistem pengendalian manajemen pada PT. GARAM (Persero), maka dilihat dari nilai signifikansi, hipotesis yang menyatakan bahwa :

“Diduga variabel sistem informasi, penganggaran, pelaporan dan analisis berpengaruh terhadap efektifitas sistem pengendalian manajemen, dapat terbukti kebenarannya”.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, yang telah dilakukan pada bab terdahulu serta kesimpulan penelitian yang diperoleh maka dapat diajukan saran kepada PT. GARAM (Persero) diantaranya adalah :

1. PT. GARAM (Persero) sebaiknya memperhatikan dan mengevaluasi sistem informasi yang ada dan yang sudah dilakukannya agar dapat memajukan perusahaan, serta untuk memudahkan pekerjaan disarankan untuk lebih memberikan keleluasaan kepada karyawan sehingga para karyawan dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya.


(4)

98

2. Sebaiknya pihak maanjemen untuk lebih memperhatikan pelaporan dan analisis karena dengan adanya pelaporan dan analisis yang tepat akan sangat berpengaruh pada sebuah kinerja perusahaan, sebagai konsekuensi yang di akibatkan oleh kegagalan yang terjadi secara terus-menerus harus di antisipasi melalui peningkatan ketrampilan pekerja yang hanya dapat di capai melalui proses pembelanjaran yang komprehensif.

3. Peneliti, penelitian selanjutnya agar dapat menambah variabel yang diteliti maupun penambahan jumlah sampel pengamatan atau banyaknya obyek yang akan diamati.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku Teks

Anonim, 2003, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Jurusan Akuntansi . Penerbit Fakultas Ekonomi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Anthony, Robert N., John Dearden, dan Norton M. Bedford, 1993, Sistem

Pengendalian Manajemen. Edisi Kelima, Penerjemah Agus Maulana,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ghozali, Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi 4, Cetakan Keempat, Penerbit Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, D., 1995, Ekonometrika Dasar. Alih Bahasa Sumarno Zain, Penerbit PT. Gelora Aksara, Jakarta.

Husein, Muhammad F., 2002, Sistem Informasi Manajemen. Edisi Revisi, Cetakan Pertama, Penerbit Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN, Yogyakarta.

Husein, Umar, Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Pertama, Penerbit Chalia Indonesia ,Jarkarta

Joel G. Siegel dan Jae K. Shim., 2000, Kamus Istilah Akuntansi, Cetakan Keempat, Alih Bahasa Drs. Moh. Kurdi, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, dan Johny Setyawan, 1999, Sistem Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen (Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan). Edisi Dua,

Cetakan Kesatu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Munandar, M., 2001, Budgeting (Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja). Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Singgih, Santoso, 2001, Latihan SPSS Statistik Parameter, Penerbit PT. Elex Media Komputerindo,Jakarta.

Sekaran, U., 2006. Research Methods For Business: A Skill Building Approach. 2th, John Wiley & Sons, Ltd.


(6)

Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi Metode R&D. Cetakan Keempat belas, C.V. Alfabeta.

Sumarsono, 2004, Metode Penelitian Akuntansi (Beserta Contoh Interprestasi

Hasil Pengolahan Data). Edisi Revisi, Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Supriyono, 2000, Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Buku 1, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Supriyono, 2000, Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Buku 2, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Swastha, Basu, dan Ibnu Sukotjo, 1997, Pengantar Bisnis Modern. Edisi Ketiga, Cetakan Kelima, Penerbit Liberty, Yogyakarta.

Wilkinson, Joseph W, 1993, Sistem Akuntansi dan Informasi. Edisi Ketiga, Jilid Satu, Terjemahan Agus Maulana, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta.

Jurnal

Bonnie Soeherman, 2004, “Memahami Motivasi Sebagai Dasar Efektifitas Dan

Efisiensi Perancangan Sistem Pengendalian Manajemen Di Dalam

Pencapaian Strategi Badan Usaha”, Jurnal Akuntansi Dan Teknologi

Informasi, Vol. 2, No. 2.

Ni Made Ida Pratiwi, 2001, “Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi

Keberhasilan Sistem Pengendalian Manajemen Pada Bank Umum Di

Surabaya”, Jurnal Humanika, Vol. 5, No. 1.

Skripsi

Rachman, Dodyk, Ardyansah, 2003, Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Efektivitas Sistem Pengendalian Manajemen PT. Sentraboga Inti Selera diPasuruan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.