PEMANFAATAN WARUNG INTERNET LIMUNY SEBAGAI SUMBER BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

(1)

PEMANFAATAN WARUNG INTERNET LIMUNY

SEBAGAI SUMBER BELAJAR MAHASISWA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Lingga Aji Laksana Jati 09105244013

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

PEMANFAATAN WARUNG INTERNET LIMUNY

SEBAGAI SUMBER BELAJAR MAHASISWA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

Lingga Aji Laksana Jati 09105244013

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(3)

PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul “ PEMANFAATAN WARUNG INTERNET LIMUNY SEBAGAI SUMBER BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, 08 Januari 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Sugeng Bayu Wahyono, M. Si. Estu Miyarso, M. Pd.


(4)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama : Lingga Aji Laksana Jati NIM : 09105244013

Prodi : Kurikulum & Teknologi Pendidikan

Fakultas : Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Menyatakan bahwa karya ilmiah ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri. Sepanjang sepengetahuan saya, karya ilmiah ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain, kecuali bagian – bagian tertentu yang saya ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya ilmiah yang lazim.

Apabila ternyata terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Yogyakarta, 08 Januari 2016 Penulis,

Lingga Aji Laksana Jati NIM 09105244013


(5)

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul “PEMANFAATAN WARUNG INTERNET LIMUNY SEBAGAI SUMBER BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA”, yang disusun oleh Lingga Aji Laksana Jati, NIM 09105244013 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 18 Januari 2016 dan dinyatakan lulus.

DEWAN PENGUJI

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal

Dr. Sugeng Bayu Wahyono, M. Si. Ketua Penguji ... ………. Suyantiningsih, M.Ed. Sekretaris Penguji ... ………. Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. Penguji Utama ... ………. Estu Miyarso, M. Pd. Penguji Pendamping ... ……….

Yogyakarta, ……… Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Dekan,

Dr. Haryanto, M. Pd.


(6)

MOTTO

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah."


(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Seiring do’a dan dukungannya, skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orangtuaku, Ibunda Suryani dan Ayahanda Sulistiyono yang dengan ketulusannya selalu membimbing, berjuang, mensuport dan memberikan yang terbaik untukku, serta adikku Fauzia Sari Palupi Jati yang sama-sama berjuang mengejar masa depan.

Teman-teman jurusan Kurikulum & Teknologi Pendidikan Angkatan 2009, teman-teman Merapi Online Group, semua teman yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini.

Almamaterku, Universitas Negeri Yogyakarta.


(8)

“Pemanfaatan Warung Internet LIMUNY Sebagai Sumber Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta”

Oleh

Lingga Aji Laksana Jati NIM : 09105244013

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pemanfaatan internet mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dan (2) pemanfaatan warung internet LIMUNY sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif bersifat kualitatif. Subjek penelitian adalah 20 mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta yang terdiri dari beberapa fakultas dan jurusan. Teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pemeriksaan keabsahan data yang digunakan adalah teknik triangulasi teknik pengumpulan data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta memiliki cara yang berbeda dalam menggunakan internet seperti (a) frekuensi mengakses, (b) motivasi mengakses internet, dan (c) situs yang diakses. Dari hasil penelitian ini, aktivitas informan untuk mencari informasi melalui mesin pencari atau searching lebih besar dibandingkan dengan aktivitas informan untuk membaca informasi online atau reading. Strategi yang digunakan untuk pencarian informasi yang paling sering dilakukan oleh informan adalah melakukan penelurusan informasi berdasarkan judul yang sesuai dengan kebutuhan informasi yang mereka butuhkan. Hal ini mempengaruhi minat baca informan terhadap sumber informasi dari media cetak atau buku menjadi rendah karena segala bentuk informasi yang mereka cari lebih mudah dan cepat didapatkan dari internet. (2) Mahasiswa memanfaatkan internet sebagai sumber belajar khususnya dalam menunjang pelaksanaan pendidikan seperti materi perkuliahan, bahan makalah, skripsi, mengirim tugas mata kuliah, data yang diperoleh up to date, lengkap, dapat diakses dengan mudah, cepat dan murah, melalui beberapa fasilitas seperti World Wide Web (WWW), File Transfer Protocal (FTP), EMail, Mailing List. Pemanfaatan warung internet LIMUNY oleh mahasiswa kaitannya sebagai sumber belajar adalah dalam pelaksanaan pembelajaran e-learning. Kegiatan pembelajaran e-learning yang mereka lakukan antara lain mengikuti kuliah atau ujian online, mengakses aplikasi be-smart untuk mengakses materi kuliah dari dosen mata kuliah dan mengirim tugas yang diberikan melalui aplikasi be-smart.


(9)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena limpahan nikmat, rahmat, dan hidayah serta ridho-Nya, sehingga pada kesempatan ini penulisan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Warung Internet LIMUNY Sebagai Sumber Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta” dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada :

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kebijakan dan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kemudahan.

3. Bapak Dr. Sugeng Bayu Wahyono, M. Si., selaku Dosen Pembimbing I& Ketua Jurusan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 4. BapakEstu Miyarso, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Kepala Pusat Komputer Universitas Negeri Yogyakarta (Kapuskom UNY) yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengadakan penelitian.

6. Saudara Nur Hidayat selaku perwakilan dari manajemen LIMUNYyang membantu memberikan informasi berkaitan dengan LIMUNY.

7. Seluruh narasumber mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dari berbagai jurusan yang telah membantu dalam proses penelitian.

8. Ibuk, Bapak, Adik, dan Keluarga besar yang tidak ada hentinya memberikan semangat yang luar biasa hingga skripsi ini terselesaikan.

9. Sahabat-sahabat terbaikku Galih Purnama, Okke Junindra, Ervania, Fika Ayu, Melinda Hapsari, Yola, Echa, Yusuf Adi, Bima, Uut, Beatrix, Vera, Riyan,


(10)

Ferry dan semuanya yang tidak saya bisa sebutkan satu persatu. Terimakasih atas dukungan, motivasi, dan doanya hingga dapat terselesaikan skripsi ini. 10.Segenap teman-teman seperjuangan Jurusan Kurikulum & Teknologi

Pendidikan 2009 yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

11.Semua pihak yang turut membantu dan memotivasi hingga selesainya tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang kontruktif sangat kami harapkan dari semua pihak dalam penyempurnaan skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, sehingga dapat membuka cakrawala berpikir serta memberikan setitik khazanah pengetahuan dalam dunia pendidikan. Demikianlah penulisan skripsi ini apabila ada kurang dan lebihnya penulis mohon maaf sebesar-besarnya.

Yogyakarta, Januari 2016 Penulis

Lingga Aji Laksana Jati NIM. 09105244013


(11)

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

A. Pemanfaatan ... 9

1. Pengertian Pemanfaatan ... 9

2. Pemanfaatan Warung Internet ... 9

B. Warung Internet (Warnet) ... 11

1. Pengertian Warung Internet ... 11

2. Jenis Warnet ... 12

C. Internet ... 14

1. Pengertian Internet ... 14


(12)

3. Jenis-Jenis Fasilitas Internet ... 16

4. Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Dan Sarana Pembelajaran ... 20

D. E-Learning ... 22

1. Pengertian E-Learning ... 22

2. Fungsi E-Learning ... 22

3. Tipe E-Learning ... 24

E. Sumber Belajar ... 26

1. Pengertian Belajar ... 26

2. Tipe Belajar ... 27

3. Pengertian Sumber Belajar ... 29

4. Kategori Sumber Belajar ... 30

F. Pertanyaan Penelitian ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Desain Penelitian ... 32

B. Lokasi Penelitian ... 32

C. Fokus Penelitian ... 32

D. Sumber Data ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

1. Teknik Wawancara ... 34

2. Teknik Pengamatan (Observasi) ... 35

3. Dokumentasi ... 35

F. Instrumen Penelitian ... 35

G. Keabsahan Data... 36

H. Teknik Analisis Data ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Hasil Penelitian ... 40

1. Gambaran Umum Warung Internet LIMUNY ... 40

a. Sejarah Singkat ... 40


(13)

c. Pengguna ... 43

2. Pemanfaatan Warnet LIMUNY Oleh Mahasiswa ... 43

a. Frekuensi Penggunaan ... 43

b. Motivasi Penggunaan Internet ... 44

3. Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar ... 46

a. Informasi Internet Sebagai Sumber Belajar ... 46

b. Fasilitas Internet ... 48

4. Penerapan E-Learning di LIMUNY ... 51

a. Pembelajaran Berbasis IT ... 51

b. Aplikasi Pendukung ... 52

c. Pemanfaatan LIMUNY Dalam E-Learning ... 54

d. Manfaat Pembelajaran E-Learning ... 56

B. Pembahasan ... 57

1. Pemanfaatan Warnet LIMUNY oleh Mahasiswa ... 57

2. Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar ... 63

3. Penerapan E-Learning di LIMUNY ... 67

BAB V PENUTUP ... 77

A. Simpulan ... 77

B. Saran ... 78

DAFTAR PUSTAKA ………. ... 79


(14)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1. Struktur Organisasi LIMUNY 2016 ... 42


(15)

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Tahapan Analisis Data Kulalitatif ... 39

Gambar 2. Gedung LIMUNY ... 41

Gambar 3. Aplikasi Be-Smart ... 70


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Observasi ... 83

Lampiran 2. Lembar Hasil Observasi ... 84

Lampiran 3. Panduan Wawancara ... 87

Lampiran 4. Deskripsi wawancara ... 91

Lampiran 5. Transkrip Wawancara ... 94

Lampiran 6. Data Pengurus LIMUNY ... 134

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian ... 135


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman, teknologi yang terus berkembang mengikuti kebutuhan pasar dimana semua orang membutuhkan satu teknologi yang serba praktis, cepat dan hemat telah memunculkan satu teknologi yang dinamakan dengan internet. Teknologi internet ini telah digunakan oleh banyak kalangan, dari anak-anak sampai orang tua. Banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan internet untuk berbagai keperluan. Berbagai informasi pun dapat diperoleh dari internet tersebut, mulai informasi berisi tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan, kesehatan, olahraga, hiburan, perdagangan, berita, dan sebagainya.

Internet menurut Purwadi (1996:1) adalah sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam jaringan komputer di seluruh dunia, mulai dari PC, jaringan-jaringan berskala kecil, jaringan-jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet. Pengertian ini menunjukkan bahwa internet merupakan suatu jaringan internasional atau mancanegara yang menghubungkan jutaan komputer di dunia.

Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di Universitas Indonesia, berupa UINet oleh Doktor Joseph Luhukay yang ketika itu baru saja menamatkan program doktor Filosofi Ilmu Komputer di Amerika Serikat. Jaringan itu dibangun selama empat tahun. Pada tahun yang


(18)

sama, Luhukay juga mulai mengembangkan University Network (Uninet) di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang merupakan jaringan komputer dengan jangkauan yang lebih luas yang meliputi Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanudin dan Ditjen Dikti (Oetomo, 2002:52).

Internet menjadi pilihan alternatif pencarian informasi bagi mahasiswa selain perpustakaan. Internet menjadi sumber informasi yang mempunyai banyak manfaat dibandingkan dengan sumber informasi lainnya. Saat ini sudah semakin banyak kantor lembaga pemerintah yang memiliki koneksi ke dalam jaringan internet. Beberapa diantaranya bahkan telah mempublikasikan lembaganya kedalam bentuk situs homepage pada world wide web (www). Perkembangan internet di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan,dari seluruh penduduk Indonesia yang berjumlah 252 juta jiwa, sekitar 34% atau 88,1 juta jiwa yang mengakses internet (Wahyudi,2015). Pengguna internet di Indonesia tidak hanya banyak jumlahnya, namun juga dari berbagai kalangan dan umur. Di Indonesia sendiri lebih dari 60% pengakses internet berumur di bawah 25 tahun. Berdasarkan survey dari Badan Pusat Statistik (2012), pengakses internet paling muda didapati pada rentang umur 5 – 12 tahun. Jika ditinjau dari dari tingkat pendidikan pengakses internet, golongan pelajar juga menduduki peringkat atas dibanding dengan profesi lainnya. Sedangkan ditinjau dari fasilitas untuk mengakses internet, 47,33% pengakses internet melakukannya di warung internet atau warnet.


(19)

Tidak seperti orang dewasa yang pada umumnya sudah mampu mem-filter hal-halbaik ataupun buruk dari internet, remaja sebagai salah satu pengguna internet justrusebaliknya. Selain, belum mampu memilah aktivitas internet yang bermanfaat, mereka jugacenderung mudah terpengaruh oleh lingkungan sosial mereka tanpa mempertimbangkanterlebih dulu efek positif atau negatif yang akan diterima saat melakukan aktivitas internettertentu. Hasil penelitian Astutik Nur Qomariah (2009:13) untuk mengungkap perilaku penggunaan internet di kalangan remaja perkotaan menemukan bahwa penggunaan internet oleh kalangan remaja di perkotaan lebih banyak ditujukan untuk aktifitas kesenangan (leisure/fun activities), daripada untuk kepentingan lainnya seperti pencarian informasi (information utility), komunikasi (communication), dan transaksi (transaction).

Hadirnya internet tidak hanya dimanfaatkan dalam hal kebiasaan berkomunikasi dengan orang lain, mencari data atau informasi yang berada di internet. Tetapi juga, mulai dari sekedar menyampaikan pesan, surat menyurat, penyimpanan data, hingga aktivitas sehari-hari seperti membaca koran, majalah bahkan sampai ke proses belajar. Bagi para professional yang sibuk, maka kehadiran internet menjadi alternatif terbaik untuk aktivitas hidup keseharian.

Dengan adanya internet, maka dunia pendidikan juga menjadi penting keberadaannya. Penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara - negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang di mungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif.


(20)

Secara umum, layanan internet dapat digunakan: (1) sebagai alat komunikasi antar individu maupun kelompok baik dalam melakukan diskusi sharing, dan mengirim naskah. (2) sebagai alat mengakses informasi seperti teknologi, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, ilmu agama dan bahtsul masail. (3) sebagai alat pendidikan/pembelajaran jarak jauh yaitu informan melakukan kegiatan mengirim tugas kuliah, berdiskusi, dan atau sekedar membaca informasi yang diinginkan dengan memanfaatkan fasilitas WWW, FTP, Mailing List, Cathing dan E-Mail. (4) Sebagai sarana hiburan dan hobi dalam ini informan memanfaatkan fasilitas game server atau memperbaharui game yang dimilikinya, membuka beberapa klip lagu dan mencari kenalan antar sesama pengguna yang sedang online di internet (Suprihatin, 2009).

Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka keberhasilan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan oleh faktor pengajar/dosen, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa. Proses pembelajaran harus berpusat pada peserta belajar, pengajar bukan sebagai satu-satunya sumber belajar atau sumber informasi, melainkan berperan sebagai fasilitator, dinamisator, dan motivator dalam pembelajaran. Pesatnya perkembangan kuantitas pengguna internet juga turut meningkatkan nilai manfaat dari internet itu sendiri. Namun sayangnya masih banyak dari pengguna internet yang belum memanfaatkan internet dalam mendukung pendidikan mereka, sebagai salah satu layanan temu balik informasi. Melalui internet mahasiswa dapat mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya.


(21)

Mahalnya biaya pulsa telepon menjadikan masyarakat masih enggan untuk memasang internet sendiri di rumah. Sehingga tidak mengherankan bahwa pengguna internet lebih memanfaatkan jasa internet melalui fasilitas komputer di tempat umum, dalam hal ini yaitu warung internet atau warnet. Menghadapai fenomena ini, Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu PTN di Yogyakarta, berusaha melengkapi kebutuhan mahasiswa dalam memperoleh akses internet melalui Layanan Internet Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (LIMUNY). Layanan internet mahasiswa ini merupakan fasilitas yang dikelola oleh UPT. PUSKOM UNY. Didirikan pada tahun 2006 dengan awal jumlah 100 unit komputer dengan tempat di lantai 2 UPT. PUSKOM UNY, dan sekarang telah menempati gedung baru 2 lantai di utara PUSKOM UNY dengan jumlah perangkat komputer sebanyak 332 unit. Fasilitas LIMUNY ini merupakan fasilitas yang digunakan oleh mahasiswa UNY dan juga terbuka untuk umum.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti ingin mengkaji tentang Pemanfaatan Warung Internet LIMUNY Sebagai Sumber Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, dapat diuraikan beberapa masalah antara lain:

1. Pengguna internet terbesar di Indonesia adalah usia di bawah 25 tahun yang termasuk ke dalam kelompok usia remaja yaitu pelajar dan mahasiswa dimana pada usia ini belum mampu mem-filter hal-halbaik ataupun buruk dari internet.


(22)

2. Masih banyak dari pengguna internet yang belum memanfaatkan internet dalam mendukung pendidikan mereka.

3. Biaya pulsa telepon yang mahal menyebabkan pengguna internet lebih memanfaatkan jasa internet dengan menggunakan fasilitas komputer di tempat umum.

4. Belum diketahui pola pemanfaatan internet di warung internet LIMUNY oleh mahasiswa UNY.

5. Belum diketahui pemanfaatan warung internet LIMUNY sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka fokus penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pola pemanfaatan internet oleh mahasiswa UNY ?

2. Bagaimana pemanfaatan warung internet LIMUNY sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui pola pemanfaatan internet oleh mahasiswa UNY.

2. Mengetahui pemanfaatan warung internet LIMUNY sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta


(23)

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Secara Teoritis

Secara teoritis dapatmemperkaya kajian tentang pemanfaatan internet sebagai sumber belajar mahasiswa.

2. Manfaat Secara Praktis a. Bagi masyarakat

1) Memberikan informasi tentang pemanfaatan internet sebagai sumber belajar

2) Memberikan petunjuk bagaimana warung internet berfungsi dengan baik tanpa adanya asumsi negative

b. Bagi pengelola layanan internet

1) Sebagai bahan referensi untuk pengelolaan warnet yang tepat untuk mahasiswa.

2) Memberikan informasi kepada pengelola melalui penelitian ini agar lebih mengetahui perilaku mahasiswa pengguna warung internet atau fasilitas internet.

c. Bagi institusi pendidikan

1) Memberikan informasi atau masukan bagi lembaga terkait mengenai fungsi warung internet yang menjamur saat ini,

2) Memberi masukan bagi lembaga terkait dalam menentukan kebijakan dalam pengelolaan warung internet serta memanfaatkan kemudahan internet sebagai sumber belajar pada masyarakat.


(24)

d. Bagi peneliti

1) Bahan uji kemampuan terhadap bekal teori yang diperoleh dibangku kuliah, serta sebagai upaya pengembangan ilmunya. 2) Sebagai tambahan pengetahuan tentang pemanfaatan warung

internet LIMUNY sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.


(25)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pemanfaatan

1. Pengertian Pemanfaatan

Kata pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer (2002 : 928) disebutkan bahwa pemanfaatan memiliki makna “Proses, cara atau perbuatan memanfaatkan.”

Menurut Davis (1989) dan Adam et.al (1992) mendefinisikan kemanfaatan (usefulness) sebagai tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan meningkatkan prestasi orang tersebut. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi dan diversitas teknologi yang digunakan. Sedangkan menurut Chin dan Todd (1995) kemanfaatan dapat berupa kemanfaatan satu faktor seperti pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, meningkatkan produktifitas, efektifitas, dan meningkatkan kinerja pekerjaan.

2. Pemanfaatan Warung Internet

Chin dan Todd memberikan beberapa dimensi tentang pemanfaatan internet. Menurut Chin dan Todd pemanfaatan dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu pemanfaatan dengan estimasi satu faktor dan pemafaatan dengan estimasi dua faktor(kemanfaatan dan efektifitas) (Chin dan Todd,1995:3).

Pemanfaatan dengan estimasi dua faktor oleh Chin dan Todd(1995:3) dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu kemanfaatan


(26)

danefektifitas dengan dimensi-dimensi masing-masing yangdikelompokkan sebagai berikut:

a. Kemanfaatan meliputi dimensi :

1) Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier),mudah mempelajari dan mengoperasikan suatu teknologidalam mengerjakan pekerjaan yang diinginkan olehseseorang dan dapat memberikan keterampilan agarpekerjaannya lebih mudah.

2) Bermanfaat (usefull), suatu tingkatan dimana seseorangpercaya bahwa penggunaan suatu teknologi tertentuterdapat manfaat atau faedah untuk dapat meningkatkanprestasi kerja orang tersebut. 3) Menambah produktifitas (increase productivity),merupakan sikap

mental yang selalu mempunyaipandangan bahwa kehidupan seseorang akan bertambahatau ,meningkatkan produktifitasnya dalam suatu kegiatanyang dimilikinya agar menjadi lebih baik. b. Efektifitas meliputi dimensi :

1) Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness), bahwa penggunaan suatu teknologi tertentu akan membantu seseorang agar aktifitas sehari-hari menjadi meningkat dalam melakukan suatu pekerjaan.

2) Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance), dengan menggunakan suatu teknologi tertentu dapat membantu mengembangkan kinerja pekerjaan seseorang dalam dunia pekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut.


(27)

Dari definisi tersebut dapat diartikan pemanfaatan warung internet merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna internet dalam melakukan aktivitas penelusuran informasi menggunakan jaringan internet melalui jasa penyedia layanan internet yaitu warung internet. Warung internet sebagai alat bantu pengguna internet untuk memudahkan tugas atau pekerjaan yang berkaitan dengan penelusuran informasi melalui layanan internet yang cepat, mudah, dan murah.

B. Warung Internet (Warnet) 1. Pengertian Warung Internet

Terminologi “Kubarnates (dalam bahasa Inggris)” berasal dari bahasa Yunani kuno untuk merekayasa kata “Cybernatics” yaitu menamai suatu program studi baru yang mengkaji dan mendalami tentang sistem

“Control” dan “Communication” yang ada hubunganya pada

masing-masing (internal) maupun interaksi (eksternal) antara mahluk ciptaan Tuhan dan mesin hasil rekayasa manusia. Dua kata (Control dan Communication) atau 2 C yang menjadi dasar dari Cybernatics telah berkembang menjadi 3 (tiga) kata atau 3 C yaitu computer, Communication, dan Content pada Cybernatics di era global milenium ini. Penggalan kata Cyber kemudian menjadi awal dari berbagai istilah baru diantaranya Cyber-Cafe yang dalam peristilahan bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Warung Internet atau biasa disingkat warnet.(https://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24453/4/Chapter %20II.pdf, diakses pada 20 Juni 2015)


(28)

Warung internet (disingkat : warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum (Herlambang, 2009:6). Menurut Mason dan Rennie (2009:84), warung internet berasal dari istilah internet cafe merupakan istilah yang muncul sebagai gambaran umum bagi setiap fasilitas “drop in” (mampir) yang menyediakan akses internet bagi pengguna biasa. Biasanya beroperasi di sektor swasta, warnet dapat dioperasikan di perpustakaan lokal, biro wisata, warung-warung kopi, kios biasa, dan lain-lain.

Warung internet dikembangkan sebagai respons terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami pengguna mobile, atau pengunjung ke suatu daerah tertentu, dalam mendapatkan akses internet. Di beberapa daerah atau di negara dengan akses internet sangat baik, fenomena warung internet telah lewat. Begitu gampangnya akses internet bisa mengurangi keuntungan komersial dari bisnis swasta internet cafe.

Berdasarkan pengertian warung internet di atas dapat disimpulkan bahwa warung internet adalah jasa yang ditawarkan oleh pengelola jasa internet untuk para pengguna yang membutuhkan informasi yang tersedia di internet.

2. Jenis Warnet

Warung internet dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu: a. Warnet Game Online

Warnet game online adalah warnet yang dibuat khusus untuk aktifitas games, baik itu game online maupun game offline. Namun tetap bisa digunakan untuk aktifitas browsing dan chatting.


(29)

Perbedaan mendasar antara warnet game online dan non game adalah pada spesifikasi hardware komputer, untuk jenis warnet game online menuntut spek komputer yang lebih tinggi dari jenis warnet non game. Perbedaan lainnya adalah pada pada layanan ISP yang digunakan, biasanya warnet game online menggunakan ISP yang bandwidth lokalnya lebih besar.

Tarif warnet game online umumnya lebih murah dari tarif warnet non game. Untuk memperbesar omset, kebanyakan pengusaha warnet akan menyediakan kedua layanan tersebut, yaitu warnet khusus untuk games dan warnet khusus untuk browsing dan chatting.

b. Warnet Non Game

Warnet non game adalah warnet yang dioperasikan untuk melayani client sebatas browsing saja, misalnya untuk mengakses situs-situs seperti facebook, yahoo, google, dan sebagainya. Selain itu juga banyak digunakan untuk aktifitas chatting. Saat ini juga terdapat warnet multimedia yaitu warnet yang menyediakan konten-konten multimedia seperti film, musik, video, dan sebagainya yang dapat

diperoleh oleh user secara gratis.

(https://www.warnetpalapa.wordpress.com/, diakses pada 25 Juli 2015)


(30)

C. Internet

1. Pengertian Internet

Internet (Interconnected Network) adalah kumpulan jaringan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Internet juga dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan yang menghubungkan antara komputer-komputer dan jaringan komputer di seluruh dunia untuk saling berbagi data dan informasi (Priyatno, 2009).

Internet adalah suatu jaringan komputer yang sangat besar, terdiri dari jutaan perangkat komputer yang terhubung melalui suatu protokol tertentu untuk pertukaran informasi antar komputer tersebut. Semua komputer yang terhubung ke internet melakukan pertukaran informasi melalui protokol yang sama yaitu dengan cara TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) (Shahab, 2000).

Internet menurut Daryanto (2004 : 22) adalah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling berhubungan menggunakan jaringan telekomunikasi yang ada di seluruh dunia dan seluruh manusia yang secara aktif beradaptasi sehingga menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga.Adapun menurut Mac Bride (1997:1) internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer melalui sambungan telepon umum maupun pribadi. Secara individual jaringan komponennya dikelola oleh agen-agen pemerintah, universitas, organisasi komersial maupun sukarelawan.


(31)

Dari uraian pengertian internet di atas, dapat dilihat dilihat bahwa internet merupakan jaringan global dari sumber komputasi yang membentuk Superhighway, sehingga dapat mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan informasi yang sedang berkembang saat ini. 2. Pemanfaatan Internet

Menurut Winarno (2002:162) ada sejumlah manfaat internet yang banyak memberikan manfaat kepada para penggunanya. Adapun pemanfaatan internet sebagai berikut :

a. Sebagai Media Komunikasi

Komunikasi adalah pertukaran data dan informasi baik yang berupa tulisan maupun gambar (diam atau bergerak).

b. Sebagai Sumber Informasi

Salah satu kekuatan internet adalah menyediakan fasilitas yang berupa informasi bagi pengujungnya. Fasilitas yang disediakan ada yang berupa tulisan, gambar, file dan program, bahkan berupa film dan artikel buku.

c. Perdagangan Elektronik

Melalui fasilitas ini perdagangan lebih bersifat efektif dan efisien baik dari segi penjualan, waktu dan tenaga bahkan bisa menghasilkan keuntungan yang lebih besar dari pada perdagangan yang bersifat konvesional.


(32)

d. Hiburan dan Pendidikan

Fasilitas yang disediakan pada layanan ini adalah bermain game secara online, mendengarkan radio tanpa pesawat radio, melihat televisi tanpa pesawat televisi, melihat film tanpa alat pemutar film serta mencari bahan referensi.

e. Pertukaran File

Salah satu kebutuhan pemakai internet adalah saling bertukar file dan dalam pertukaran file pengguna internet dapat menggunakan fasilitas yang bernama FTP (File Transfer Protocol).

3. Jenis-Jenis Fasilitas Internet

Fasilitas aplikasi internet cukup banyak sehingga mampu memberikan dukungan bagi keperluan militer, akademisi, kalangan media massa, maupun kalangan bisnis. Diantara keseluruhan fasilitas internet tersebut terdapat aplikasi standar internet yang dapat dipergunakan untuk keperluan pendidikan antara lain yaitu:

a. World Wide Web (www)

World Wide Web adalah layanan untuk menjelajah dan melihat-lihat halaman web (browsing). Dengan adanya layanan ini memungkinkan kita untuk mencari informasi, data, pengetahuan, mencari situs, download dan lain-lain (Priyatno, 2009). Halaman web dapat berisi suara, gambar, animasi, text, dan program perangkat lunak yang menyusunnya menjadi dokumen yang dinamis. Pengguna dapat melihat World Wide Web dari sebuah browser yaitu program yang


(33)

dapat menampilkan HTML (skrip halaman web). World Wide Web (biasa disingkat WWW) atau web adalah salah satu dari sekian banyak layanan yang ada di internet. Layanan ini paling banyak digunakan di internet untuk menyampaikan informasi karena sifatnya mendukung multimedia. Artinya informasi tidak hanya disampaikan melalui teks, tapi juga gambar, video dan suara. Web Server adalah komputer yang tergabung dalam jaringan atau internet yang memberikan informasi. Web client adalah komputer yang tergabung dalam jaringan atau internet yang meminta informasi. Untuk dapat mengakses web server, web client menggunakan aplikasi yang disebut Web browser.

Web Browser pertama dibuat dengan berbasiskan pada teks. Untuk menyatakan suatu link, dibuat sebarisan nomor yang mirip dengan suatu menu. Pemakai mengetikkan suatu nomor untuk melakukan navigasi di dalam Web. Kebanyakan software tersebut dibuat untuk komputer-komputer yang menggunakan Sistem Operasi UNIX, dan belum banyak yang bisa dilakukan oleh pemakai komputer saat itu yang telah menggunakan Windows. Tetapi semua ini berubah setelah munculnya browser Mosaic dari NCSA (National Center for Supercomputing Applications).

b. Email (Electronic Mail)

Email adalah sarana kirim mengirim surat melalui jalur internet. E-mail atau surat elektronik adalah surat melalui media elektronik. Melalui surat elektronik kita dapat mengirim surat


(34)

elektronik, baik berupa teks maupun gabungan dengan gambar, yang dikirimkan dari satu alamat surat elektronik ke alamat lain di jaringan internet (MADCOMS, 2008).

Email bekerja seperti mesin penjawab telpon, walaupun kita tidak sedang online dengan internet kita masih bisa menerima email dari seluruh penjuru dunia. Saat ini, email tidak hanya berisi teks saja tetapi sudah bisa dilampiri dengan grafik, gambar foto dan juga suara bahkan animasi. Email juga dapat digunakan untuk berkirim surat secara langsung kepada beberapa orang sekaligus. Berkirim dan menerima email, saat ini sudah menjadi hal yang umum dilakukan orang di internet. Kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja di seluruh dunia dengan fasilitas email ini, asalkan sudah memiliki alamat email tertentu.

c. File Transfer Protocol (FTP)

File Transfer Protocol (FTP) adalah pengambilan/transfer arsip atau fail secara elektronik dari satu komputer ke komputer yang lain. Berbagai laporan penelitian dapat diambil dan disebarluaskan dengan menggunakan fasilitas ini (Purbo, 2000:105). FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara klien FTP dan server FTP. Sebuah Klien FTP merupakan aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah-perintah FTP ke sebuah server FTP, sementara


(35)

server FTP adalah sebuah Windows Service atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespons perintah-perintah dari sebuah klien FTP. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, menggugah berkas komputer ke server FTP, serta mengunduh berkas dari server FTP.

d. Internet Rellay Chat (Chatting)

Chat adalah komunikasi dengan orang lain secara realtime atau tanpa waktu jeda dengan mengetikkan kata-kata, menyisipkan simbol, atau gambar. Dengan adanya layanan chat memungkinkan kita untuk dapat berkenalan dan berkomunikasi melalui internet dengan orang-orang yang berada di seluruh dunia (Priyatno, 2009).

e. Newsgroup

Newsgroup merupakan sarana konferensi elektronik jarak jauh bagi para pemakai. Newsgroup ini ibarat papan komunikasi di mana setiap orang bebas mencari informasi yang dibutuhkan dan juga memberikan informasi yang dimilikinya. Setiap orang bebas memberi komentar terhadap suatu masalah yang ada dan komentar itu juga akan terbaca oleh sekian banyak pengguna newsgroup.

f. Video Conference

Video konferensi jarak jauh (video conference) adalah sistem penyampaian elektronik yang melibatkan komunikasi dua atau lebih peserta secara langsung. Video conference ini sesuai bagi pelaksanaan


(36)

pendidikan jarak jauh karena ia sesuai dengan tujuan menjalankan seminar, kuliah, ceramah, tutorial, demonstrasi, perdebatan, persidangan, dan juga bimbingan konseling.

4. Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Dan Sarana Pembelajaran Menurut Adri (2008:4) pemanfaatan internet sebagai sumber dan sarana pembelajaran, dapat diimplementasikan sebagai point-poin berikut: a. Browsing

Browsing atau surfing merupakan istilah umum yang digunakan bila hendak menjelajahi dunia maya atau web. Tampilan web yang sangat artistik menampilkan teks, gambar-gambar dan malahan animasi yang ditampilkan sedemikian rupa sehingga selalu membuat betah para pengunjungnya. Untuk melakukan browsing ini kita menggunakan suatu fasilitas yang bernama browser, banyak jenis software browser yang tersedia dipasaran, mulai dari yang gratisan seperti mozila sampai yang komersil seperti Netscape dan Internet Explorer . Apapun jenis aplikasi internet yang akan kita lakukan tidak terlepas dari browser, karena browser merupakan media komunikasi antara user dengan layanan internet. Sebagai pengguna windows, maka software browser yang sering digunakan adalah Internet Explorer dari Microsoft.

b. Resourcing

Resourcing yang dimaksud di sini adalah menjadikan internet sebagai sumber pengajaran, dalam arti kata peranan internet sebagai


(37)

gudangnya informasi dimanfaatkan untuk mendapatkan informasi dan data yang berkaitan dengan materi pengajaran yang disampaikan, dalam hal ini informasi yang berkaitan dengan alamat situs yang akan dikunjungi sebagai sumber materi ajar telah diketahui terlebih dahulu melalui informasi yang diberikan pada buku pegangan pengajaran maupun dari informasi lainnya.

c. Searching

Searching merupakan proses pencarian sumber pembelajaran guna melengkapi materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dalam hal ini segala sesuatu informasi yang berkaitan sumber informasi tersebut belum diketahui, sehingga dengan memanfaatkan Search engine adalah salah satu fasilitas yang tersedia pada aplikasi untuk mencari informasi yang kita inginkan. Search engine menampung database situs-situs dari seluruh dunia yang jumlahnya milyaran halaman web. Cukup dengan memasukkan kata kunci-nya, maka proses pencarian akan dilakukan dan search engine akan menampilkan beberapa link situs yang disertai dengan keterangan singkat. Banyak aplikasi search engine yang ditawarkan oleh situs-situs tertentu yang ada di internet, yang populer antara lain google, yahoo, altavista dan sebagainya disamping fasilitas search yang disediakan oleh setiap situs.


(38)

D. E-Learning

Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti e-Commerce, e- Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-Learning merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.

1. Pengertian E-Learning

E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet, atau media jaringan computer lain (Hartley, 2001).

E-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan computer, maupun computer standalone (Glossary, 2001).

Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-learning.

2. Fungsi E-Learning

Ada 3 (tiga) fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (Classroom instruction), yaitu sebagai


(39)

suplemen yang sifatnya pilihan / optional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi) (Siahaan, 2002).

a. Suplemen

Dikatakan berfungsi sebagai supplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban / keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.

b. Komplemen (Tambahan)

Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelangkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melangkapi materi pembelajaran yang diterima siswa di dalam kelas Sebagai Komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan utnuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila kepada peserta didik yang dapat dengan cepat menguasai / memahami materi pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka (fast leaners) diberikan kesempatan untuk mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru didalam kelas.


(40)

Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap muka di kelas (Slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka.

c. Pengganti (Substitusi)

Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa alternatif model kegiatan pembelajaran / perkuliahan kepada para mahasiswanya. Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari mahasiswa.

3. Tipe E-Learning

Menurut Sarini (2007:33), e-learning dibagi menjadi tiga tipe yaitu:

a. ICT / Web Facilitated

Pembelajaran berbasis Information Communication Technology (ICT) merupakan salah satu terobosan dari dunia pendidikan dalam peningkatan pemanfaatan teknologi informasi yang tidak bisa dipisahkan dengan dunia IT sekarang, sering kita kenal dengan digital divide atau teknologi digital. Teknologi yang menggunakan atau memanfaatkan internet sebagai sarana tempat pembelajaran dan menggunakan fasilitas web yang tersedia di situs dari sebuah organisasi atau instansi pendidikan.


(41)

b. Blended / Hybrid

Blendede-learning atau hybrid bila ditelusuri melalui kamus teknologi komputer blend memiliki arti campuran, membancuhkan, bercampur, bacuhan. Sedangkan hybrid memiliki arti : rangkaian yang terdiri dari modul-modul yang terdapat dalam suatu perangkat atau sistem. Seperti halnya memblender atau mencampur, maksud dari blended e-learning adalah campuran dari pengajaran tatap muka dan pengajaran online. Misalnya guru tetap mengajar sesekali di kelas tapi selanjutmya materi kuliah, tugas, ujian atau kuliah seringkali disampaikan secara online.

c. Online / E-Learning

Istilah e-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Dalam teknologi e-learning, semua proses belajar mengajar yang biasa ditemui di dalam sebuah ruang kelas, dilakukan secara langsung (live) namun virtual, artinya dalam saat yang sama, seorang guru mengajar di depan sebuah komputer di suatu tempat, sedangkan para siswa mengikuti pelajaran tersebut dari komputer lain di tempat berbeda (dilakukan waktu online). Dalam hal ini secara langsung guru dan siswa tidak saling berkomunikasi, namun secara tidak langsung mereka berinteraksi pada waktu yang sama. Semua proses belajar mengajar hanya dilakukan di depan sebuah komputer yang terhubung ke jaringan internet, dan semua fasilitas yang biasa tersedia di sebuah sekolah dapat tergantikan fungsinya hanya oleh


(42)

menu yang terpampang pada layar monitor komputer. Materi pelajaranpun dapat diperoleh secara langsung dalam bentuk file-file yang dapat di-download , sedangkan interaksi antara guru dan siswa dalam bentuk pemberian tugas dapat dilakukan secara lebih intesif dalam bentuk forum diskusi dan email.

Berdasarkan uraian tentang e-learning di atas, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan teknologi untuk tujuan dunia pendidikan mempunyai manfaat luas. Pemanfaatan teknologi ini memungkinkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih produktif, ilmiah, powerful, sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian pembelajaran e-learning yang berasas pada teknologi pendidikan merupakan salah satu sistem pendidikan dengan memanfaatkan teknologi sebagai medianya yang bisa digunakan sebagai penunjang dalam perkuliahan.

E. Sumber Belajar 1. Pengertian Belajar

Menurut Kimble dalam Hergenhahn dan Olson (2009:2) belajar sebagai ”perubahan yang relatif permanen di dalam behavioral potentiality (potensi behavioral) yang terjadi sebagai akibat dari reinforced practice (praktik yang diperkuat)”. Belajar dapat menjadikan seseorang mengalami perubahan secara permanen, sejalan dengan pemikiran dari Hamalik (2007:27) belajar adalah ”modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of


(43)

behavior through experiencing)”. Belajar akan merubah kelakuan seseorang melalui pengalaman yang dialami dalam kehidupannya secara permanen.

Sudjana (2009:28) belajar adalah ”suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang”. Perubahan yang terjadi akibat dari belajar pada diri seseorang dapat dilihat dari beberapa hal sejalan dengan pendapat dari Benjamin Bloom dalam Sagala (2010:34) yang mendefinisikan belajar sebagai ”perubahan kualitas kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi, sebagai masyarakat, maupun sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa”. Diharapkan perubahan dalam ketiga hal tersebut menuju arah yang positif sesuai dengan tujuan hidup masing-masing pribadi.

Dari beberapa pengertian belajar dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu yang ditandai dengan adanya perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari pengalaman atau latihan untuk meningkatkan kehidupannya secara permanen.

2. Tipe Belajar

Menurut Gagne (Sudjana, 2009:46-48) dari segi proses ada delapan tipe belajar yakni:

a. Belajar signal, yaitu memberikan reaksi terhadap perangsang.

b. Belajar mereaksi perangsang melalui penguatan, yaitu memberikan reaksi yang berulang-ulang manakala terjadi reinforcement atau penguatan.


(44)

c. Belajar membentuk rangkaian, yaitu belajar menghubunghubungkan gejala/faktor yang satu dengan yang lain sehingga menjadi satu kesatuan (rangkaian) yang berarti.

d. Belajar asosiasi verbal, yaitu belajar memberikan reaksi dalam bentuk kata-kata, bahasa, terhadap perangsang yang diterimanya.

e. Belajar membedakan hal yang majemuk, yaitu memberikan reaksi yang berbeda terhadap perangsang yang hampir sama sifatnya.

f. Belajar konsep, yaitu menempatkan objek menjadi satu klasifikasi tertentu.

g. Belajar kaidah atau belajar prinsip, yaitu menghubung-hubungkan beberapa konsep.

h. Belajar memecahkan masalah, yaitu menggabungkan beberapa kaidah atau prinsip untuk memecahkan persoalan.

Sedangkan belajar yang berkenaan dengan hasil ada lima tipe yaitu: a. Belajar kemahiran intelektual (Cognitif), seperti belajar deskriminasi

belajar konsep dan belajar kaidah.

b. Belajar informasi verbal, seperti membaca, mengarang, bercerita, mendengarkan uraian guru, kesanggupan menyatakan pendapat dalam bahasa lisan/tulisan, berkomunikasi, kesanggupan memberi arti dari setiap kata/kalimat dan lain-lain.

c. Belajar mengatur kegiatan intelektual, seperti kesanggupan memecahkan masalah melalui konsep dan kaidah yang dimilikinya.


(45)

d. Belajar sikap, seperti kemauan, minat, perhatian, perubahan perasaan, dan lain-lain.

e. Belajar ketrampilan motorik, seperti kesanggupan menggunakan gerakan anggota badan, sehingga memiliki rangkaian urutan gerakan yang teratur, luwes, tepat, cepat, dan lancar.

3. Pengertian Sumber Belajar

Pengertian sumber belajar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III yaitu orang yang dapat dijadikan tempat bertanya tentang berbagai pengetahuan (Pusat Bahasa DEPDIKNAS:1102). Menurut Mulyasa (2002:48), sumber belajar dirumuskan sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan-kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dalam proses belajar mengajar.

Pengertian sumber belajar menurut Hamalik dalam Priyadi (1998:24) adalah sebagai berikut.

a. Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai bahan atau acuan dalam menambah pengetahuan dan kemampuan peserta didik.

b. Sumber belajar adalah suatu sistem atau perangkat materi yang sengaja diciptakan atau disiapkan dengan maksud memudahkan peserta didik belajar.

c. Sumber belajar dapat berupa perangkat keras yang biasa disebut alat bantu ajar dan perangkat lunak disebut bahan ajar.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber belajar dapat berupa segala sesuatu yang ada baik manusia, bahan, alat, pesan, teknik, maupun lingkungan yang dapat dijadikan tempat untuk


(46)

mengungkap suatu pengalaman belajar dan memberikan kemudahan-kemudahan dalam memperoleh informasi, pengetahuan, pengalaman, dan ketrampilan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap yang lebih baik.

4. Kategori Sumber Belajar

Dilihat dari tipe asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:

a. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) Yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat untuk tujuan instruksional. Sumber belajar jenis ini sering disebut sebagai bahan instruksional (Instructional materials). Contohnya adalah bahan pengajaran terprogram, modul, transparansi untuk sajian tertentu, slide untuk sajian tertentu, guru bidang studi, film topik ajaran tertentu, komputer instruksional, dan sebagainya.

b. Sumber belajar yang sudah tersedia (learning resources by utilization)

Yaitu sumber belajar yang telah ada untuk maksud non instruksional, tetapi dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang kualitasnya setingkat dengan sumber belajar jenis by design. Contohnya adalah taman safari, kebun raya, taman nasional, museum bahari, kebun binatang, dan sebagainya.

Menurut Mulyasa (2002:48-49), berdasarkan jenis sumbernya, sumber belajar dapat dikelompokkan sebagai berikut:


(47)

a. Manusia, yaitu orang yang menyampaikan pesan secara langsung yang dirancang secara khusus dan disengaja untuk kepentingan belajar. b. Bahan, yaitu sesuatu yang mengandung pesan pembelajaran baik yang

dirancang secara khusus yaitu media pembelajaran maupun bahan yang bersifat umum yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan belajar.

c. Lingkungan, yaitu ruang dan tempat dimana sumber-sumber dapat berinteraksi dengan para peserta didik.

d. Alat dan peralatan, yaitu sumber belajar untuk produksi dan atau memainkan sumber-sumber lain misalnya tape recorder, kamera, slide. e. Aktivitas, yaitu sumber belajar yang biasanya merupakan

kombinasiantara teknik dengan sumber lain untuk memudahkan belajar.

F. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan fokus masalah dan kajian pustakan yang telah diuraikan di atas, peneliti memiliki beberapa pertanyaan yang akan dikaji lebih dalam sebagai fokus awal penelitian, pertanyaan tersebut adalah:

1. Bagaimana pola pemanfaatan internet oleh mahasiswa UNY ?

2. Bagaimana pemanfaatan warung internet LIMUNY sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta ?


(48)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian

Penelitian yang berjudul “Pemanfaatan Warung Internet LIMUNY Sebagai Sumber Belajar Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta” merupakan penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2004:3). Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi (Koentjaraningrat, 1993:89).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat penelitian dilakukan. Dengan ditetapkan lokasi penelitian, akan dapat memudahkan mengetahui tempat di mana suatu penelitian dilakukan. Lokasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Layanan Internet Mahasiswa UNY yang beralamat di Karangmalang, Sleman, Yogyakarta.

C. Fokus Penelitan

Fokus penelitian merupakan pokok persoalan yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian. Ada dua macam tujuan dari penetapan fokus penelitian, yaitu:


(49)

1. Penetapan fokus dapat membatasi studi.

2. Penetapan fokus dapat berfungsi untuk memenuhi kriteria inklusi-ekslusi atau memasukkan-mengeluarkan informasi yang diperoleh (Moleong, 2004:94)

Penelitian dengan tema pemanfaatan warung internet LIMUNY sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta menekankan fokus penelitian sebagai berikut:

1. Pola pemanfaatan internet oleh mahasiswa UNY di Warung Internet LIMUNY. (Cara mahasiswa memanfaatkan internet di LIMUNY, misalnya frekuensi penggunaan, motivasi, dan situs yang diakses)

2. Pemanfaatan warung internet atau layanan internet mahasiswa UNY (LIMUNY) sebagai sumber belajar. (Pemanfaatan warung internet bagi mahasiswa sebagai sumber belajar digunakan untuk mengakses informasi yang berhubungan dengan pembelajaran yang dilakukan di kampus, hal itu dilakukan dalam mendukung proses pembelajaran baik dalam memenuhi tugas kuliah dari dosen ataupun sebagai tambahan informasi dalam pembelajaran).

D. Sumber Data

Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang digunakan adalah: 1. Data Primer

Menurut Hasan (2002:82) data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer


(50)

didapat dari observasi lapangan dan sumber informan yaitu individu atau perseorangan seperti hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Data primer ini antara lain:

a. Hasil observasi lapangan b. Catatan hasil wawancara 2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada (Hasan, 2002:58). Data ini digunakan untuk mendukung informasi primer yang telah diperoleh dari bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan lain sebagainya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Wawancara

Wawancara dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer), yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai, yaitu orang yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2004:186). Wawancara digunakan untuk mengungkap data tentang pemanfaatan internet dan pemanfaatan LIMUNY sebagai sumber belajar mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.

Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari informan yang berkaitan tentang pemanfaatan internet dan pemanfaatan warung


(51)

internet sebagai sumber belajar. Hasil wawancara yang diperoleh digunakan sebagai data kualitatif dan dianalisis dalam pembahasan. Dalam teknik wawancara ini, peneliti melakukan wawancara dengan pengguna internet yaitu mahasiswa UNY dan wawancara dilakukan secara langsung di Layanan Internet Mahasiswa UNY (LIMUNY). 2. Teknik Pengamatan (Observasi)

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pemanfaatan secara tematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa observasi yang berada pada objek yang diselidiki disebut observasi langsung (Rachman, 1999:77). Observasi dilakukan di Layanan Internet Mahasiswa UNY (LIMUNY). Dalam observasi ini peneliti mengamati pengguna internet yaitu mahasiswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar serta pola pemanfaatan internet.

3. Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono (2004:240), merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti di sini berupa foto, gambar, serta data-data hasil wawancara. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung foto-foto.

F. Instrumen Penelitian

Merujuk pada pendapat Moleong (2010:19) mengenai instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitian utama yang


(52)

digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrumen penelitian berfungsi dalam mengambil inisiatif yang berhubungan dengan penelitian. Inisiatif ini meliputi pencarian data, pembuatan pertanyaan untuk wawancara dan sebagai pengolah data.

Peneliti telah mengenal dan menggeluti dalam usaha warung internet ini kurang lebih selama 2 tahun sebagai operator dan bagian manajemen di sebuah warung internet di Yogyakarta. Saat ini peneliti juga dalam masa studi di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Berbekal pengalaman dan pendidikan formal tersebutlah yang dijadikan dasar dan pedoman oleh peneliti untuk terjun melakukan penelitian ini. Selain itu, bimbingan dan ilmu yang berasal dari dua dosen pembimbing yang sudah sangat ahli di bidangnya juga merupakan pedoman yang sangat berperan dalam kelancaran penelitian ini.

G. Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data merupakan salah satu yang sangat penting di dalam penelitian kualitatif, untuk mengetahui derajat kepercayaan dari hasil penelitian yang dilakukan. Apabila peneliti melaksanakan pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat dengan teknik yang tepat dapat diperoleh hasil penelitian yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dari berbagai segi.

Untuk mendapatkan validitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang


(53)

lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data itu (Moleong, 2010:178).

Merujuk pada penjelasan Moleong (2010:330) dan Sugiyono (2004:273), teknik triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik pengumpulan data. Peneliti mengecek data kepada sumber yang sama dengan berbagai teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sama yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut kemudian disingkronkan untuk disimpulkan keabsahan datanya. Apabila terjadi perbedaan hasil data, peneliti kemudian mendiskusikan dengan sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data yang dianggap benar.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya berlanjut, berulang, dan terus-menerus (Milles dan Huberman, 1992:20). Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara bersamaan dengan proses pengumpulan data. Tahapan-tahapan analisis data sebagai berikut:

1. Pengumpulan data. Peneliti mencatat semua data secara objektif dan apa adanya sesuai dengan hasil observasi di lapangan.

2. Reduksi data. Yaitu memilih hal-hal pokok yang sesuai dengan fokus penelitian. Data yang diperoleh dalam lapangan ditulis dalam bentuk uraian rinci yang akan bertambah sejalan dengan bertambahnya waktu penelitian. Untuk itu data tersebut perlu direduksi, dirangkum, dipilah-


(54)

pilah, difokuskan, dicari tema atau polanya. Langkah selanjutnya adalah menyusun data hasil reduksi dalam bentuk satuan-satuan. Satuan adalah bagian terkecil yang mengandung makna yang bulat dan dapat berdiri sendiri terlepas dari bagian yang lain. Setelah seluruh data penelitian tersusun dalam satuan-satuan, langkah penelitian selanjutnya adalah kategorisasi. Kategori adalah salah satu tumpukan dari seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar pikiran intuisi, pendapat ataupun kriteria tertentu.

3. Penyajian data, merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam pelaksanan penelitian, penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang lebih valid. Penyajian data dapat dilakukan melalui berbagai macam visual misalnya; gambar, grafik, diagram, matrik dan sebagainya (Milles dan Huberman, 1992:17-18).

4. Pengambilan keputusan atau verifikasi. Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari suatu kegiatan konfigurasi yang utuh, sehingga kesimpulan yang diperoleh juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang besar tidaknya hasil laporan penelitian. Kesimpulan adalah tinjauan ulang pada catatan di lapangan, kesimpulan dapat ditinjau sebagai makna-makna yang muncul dari data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yang merupakan validitasnya (Milles dan Huberman, 1992:19). Sejak awal peneliti


(55)

mencari makna dari data yang diperoleh, untuk itu peneliti berusaha mencari pola, model, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering muncul dan sebagainya.

Tahapan analisis data kualitatif dapat dilihat dalam bagan berikut:

Gambar 1. Tahapan analisis data kualitatif, dalam Miles dan Huberman , 1992:20.

Keempat komponen saling interaktif yaitu saling mempengaruhi dan terkait. Pertama kali peneliti ke lapangan dengan mengadakan observasi atau wawancara yang merupakan tahap pengumpulan data. Karena data yang dikumpulkan banyak maka diadakan reduksi data. Setelah direduksi kemudian diadakan sajian data, selain itu pengumpulan data juga digunakan untuk penyajian data. Apabila ketiga hal tersebut sudah selesai dilakukan, maka diambil suatu keputusan atau verifikasi.

Pengumpulan data

Penarikan Kesimpulan / Verifikasi

Penyajian data Reduksi data


(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Warung Internet LIMUNY a. Sejarah Singkat

LIMUNY adalah singkatan dari Layanan Internet Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. LIMUNY adalah unit usaha yang bergerak dalam pelayanan jasa informasi khususnya internet. Dalam pelaksanaannya LIMUNY diberikan amanat untuk dapat memberikan pelayanan jasa akses internet kepada seluruh mahasiswa UNY mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas dapat menikmati model penyajian informasi melalui internet. Fasilitas merupakan senjata utama LIMUNY dalam memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi pengguna. Berbagai macam fasilitas baik yang sudah teraplikasikan maupun yang masih dalam tahap perencanaan disusun sedemikian rupa demi memberikan pelayanan yang terbaik bagi pengguna LIMUNY.

Didirikan pada tahun 2006 dengan awal jumlah 100 unit komputer dengan tempat di lantai 2 UPT. Pusat Komputer (PUSKOM) UNY, dan sekarang telah menempati gedung baru 2 lantai di utara PUSKOM UNY yang berada di Komplek UNY Karangmalang Yogyakarta dengan jumlah perangkat komputer sebanyak 332 unit. Hal ini merupakan peningkatan layanan dari


(57)

Universitas Negeri Yogyakarta dalam hal ini dikelola oleh UPT. PUSKOM UNY.

Gambar 2. Gedung LIMUNY b. Visi, Misi, dan Sistem Manajemen

UPT. PUSKOM UNY sebagai pengelola Layanan Internet Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (LIMUNY) memiliki visi dan misi sebagai berikut:

1) Visi

Pusat Komputer mempunyai tugas untuk mengembangkan pendidikan dan latihan di bidang komputer untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan komputer, untuk mendukung kegiatan administrasi serta layanan praktikum komputer sesuai dengan ketentuan kurikuler yang berlaku untuk memperlancar kegiatan akademik maupun administrasi.

2) Misi

Memberikan dan menyediakan layanan jasa komputer baik di bidang pendidikan pengajaran maupun pengembangan di bidang


(58)

sistem informasi sesuai dengan tuntutan kebutuhan informasi unit kerja.

Organisasi adalah kesatuan (susunan) yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk tujuan tertentu. Atau kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Adapun struktur organisasi UPT. PUSKOM sebagai berikut: 1) Dr. Priyanto, M.Kom, selaku Kepala UPT PUSKOM

2) Adi Dewanto, M.Kom, selaku Sekretaris

3) Widi Santosa, S.E, selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha

4) Totok Sukardiyono, M.T, selaku Kepala Divisi Jaringan dan Telekomunikasi

5) Mahendra Adhi Nugroho, SE, M.Sc., selaku Kepala Divisi Pendidikan dan Pelatihan

Adapun struktur organisasi LIMUNY periode 2016 sebagai berikut:

Tabel 1

Struktur Organisasi LIMUNY 2016

No Jabatan Nama Fakultas

1

Sumber Daya

Manusia Nur Hidayat FIS

2 Koor. Biling Indri Aryanti FMIPA

3 Koor. Helpdesk Septiana Widi S FIP

4 Koor.SPJ (Gaji) Almaratus Solikhah FE 5 Koor.Rumah Tangga Muhammad Gunawan Agung W FIK 6 Koor.R&D/Marketing Septian Adi Cahyono FIS 7 Koor.Hardware M. Mahatmansyah Dwi H FIK


(59)

c. Pengguna

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan manajemen LIMUNY, diketahui bahwa rata-rata pengguna LIMUNY di tahun 2015 sebagian besar adalah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dengan asumsi rata-rata kunjungan pengguna LIMUNY setiap harinya mencapai 1.400 orang, dimana 70% merupakan mahasiswa UNY dan 30% merupakan pengguna di luar mahasiswa UNY.

2. Pemanfaatan Warung Internet LIMUNY Oleh Mahasiswa a. Frekuensi Penggunaan

Hasil observasi menunjukkan intensitas mahasiswa dalam mengunjungi LIMUNY beragam seperti 2 – 4 kali seminggu, sebulan sekali bahkan ada yang bisa setiap hari. Aktifitas ini akan meningkat ketika musim ujian tengah semester atau ujian akhir semester karena banyak mahasiswa menghabiskan waktunya untuk belajar dan menambah info dari internet. Kemudian rata-rata durasi yang digunakan mahasiswa dalam mengakses internet yaitu 1 hingga 2 jam untuk siang hari, namun berbeda dengan di malam hari, mahasiswa bisa menghabiskan waktu akses lebih dari 2 jam. Hal ini dikarenakan kecepatan akses internet pada malam hari lebih cepat dan stabil daripada siang hari dimana user sharing lebih sedikit.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa sebagian informan jarang mengakses internet melalui LIMUNY. Berikut petikan


(60)

hasil wawancaranya. “Untuk akhir-akhir ini sangat jarang karena lebih sering menggunakan laptop dengan fasilitas wifi”. (TW11)

Hal serupa juga diungkapkan oleh mahasiswi prodi Pendidikan Teknik Elektronika semester XIII yaitu: “Dulu sering untuk mengerjakan tugas kuliah atau biasanya mengisi jam kosong”. (TW14)

Ada pula informan yang memanfaatkan akses internet di LIMUNY lebih sering. “Minimal 2 kali sehari saya memanfaatkan fasilitas LIMUNY”. (TW02).

Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa prodi Ilmu Keolahragaan semester V, berikut petikan wawancaranya. ”Sangat sering, karena dikos tidak ada internet jadi sering ke LIMUNY”. (TW12)

Berdasarkan analisis terhadap jawaban informan yang diperoleh melalui hasil wawancara, diperoleh gambaran bahwa frekuensi penggunaan internet di LIMUNY dalam satu minggu cenderung tidak menentu dikarenakan sebagian besar informan tidak mengetahui pasti berapa kali mereka mengakses internet melalui LIMUNY.

b. Motivasi Penggunaan Internet

Hasil wawancara yang diperoleh dari informan menunjukkan bahwa motivasi mereka menggunakan internet di LIMUNY beragam,


(61)

salah satunya adalah untuk mencari informasi. Pencarian informasi tersebut sebagian besar untuk membantu mencari tugas mata kuliah tertentu. Berikut adalah petikan wawancara dengan inisial BD mengenai motivasi penggunaan internet di LIMUNY. “Biasanya untuk mencari informasi yang berhubungan dengan tugas kuliah selain untuk mengisi jeda antar kelas.” (TW01)

Hal serupa juga diungkapkan oleh mahasiswa prodi Pendidikan Kimia semester V tentang motivasi menggunakan LIMUNY untuk mengakses internet, yaitu: “Mencari referensi, tugas-tugas perkuliahan dan tidak ketinggalan juga hiburan.” (TW07)

Selain sebagai sarana mencari informasi, sebagian besar informan menyatakan bahwa motivasi mereka menggunakan internet di LIMUNY karena fasilitas yang disediakan cukup baik.

Hasil observasi menunjukkan fasilitas yang tersedia di LIMUNY antara lain terdapat 2 lantai yang terdiri dari 332 unit komputer, di setiap lantai terdapat fasilitas WC dan Mushola, lahan parkir cukup memadai, penyejuk ruangan menggunakan central AC, terdapat ruang manajemen dan ruang teknisi.

Hasil wawancara menunjukkan bahwa para informan merasa puas dengan fasilitas yang mereka dapatkan selama menggunakan internet di LIMUNY. Berikut petikan hasil wawancara dengan


(62)

informan mengenai fasilitas yang tersedia.“Suasananya yang nyaman, bersih, dan aman. Koneksi internetnya pun cepat dan stabil.” (TW02)

Jawaban serupa juga diungkapkan oleh mahasiswi prodi Ilmu Sejarah semester V, yaitu : “Mengakses internet cepat, murah, lingkungannya bersih, tertib, dan pelayanannya baik.” (TW03)

3. Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar a. Informasi Di Internet Sebagai Sumber Belajar

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa semua informan menyatakan internet dapat digunakan sebagai sumber belajar.

“Setuju, karena internet banyak membantu saya sebagai mahasiswa yang lebih banyak mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari luar tetapi tetap memanfaatkan untuk kegiatan yang baik dan menunjang kegiatan belajar.” (TW08)

Informan lain juga mengungkapkan bahwa melalui internet sumber belajar mudah ditemukan, seperti yang diungkapkan oleh mahasiswa prodi Pendidikan Fisika semester VII berikut ini: “Karena semua sumber informasi untuk belajar sudah ada di internet, tinggal browsing saja mudah untuk mencari sumber.” (TW10)

Hal senada juga diungkapkan oleh mahasiswa prodi Ilmu Keolahragaan semester V, yaitu:

“Karena perkembangan IT jaman sekarang sudah mulai pesat, sehingga informasi langsung bisa kita dapat dari internet tanpa harus mencari buku, hal ini sangat bermanfaat sebagai sumber belajar kita.” (TW12)


(63)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui internet semua informan dapat menggunakannya sebagai sumber belajar untuk membantu proses perkuliahan.

Hasil observasi menunjukkan mahasiswa menggunakan internet dengan berbagai tujuan diantaranya mencari informasi untuk mengerjakan tugas perkuliahan, mereka menggunakan search engine google untuk mencari berbagai informasi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang diperoleh. Informan mengemukakan untuk menunjang pelaksanaan pendidikan, informasi yang mereka peroleh di internet diakses melalui situs-situs tertentu. Yahoo dan google merupakan contoh situs yang biasa digunakan. Melalui situs ini, informan dapat mencari berbagai macam informasi dan pengetahuan yang mereka cari. Hanya dengan mengetikkan kata yang dicari pada search engine, maka akan muncul berbagai macam situs yang memuat kata tersebut. Informan memanfaatkan google untuk membantu dalam mencari informasi yang berhubungan dengan tugas mata kuliah mereka. Berikut petikan hasil wawancara dengan informan mengenai informasi yang mereka dapat dari yahoo dan google.

“Informasi yang diperoleh tentunya banyak sekali, misalkan search engine tersebut untuk mencari suatu materi pelajaran di sekolah maupun kampus dan tidak hanya sebatas untuk sekolah formal saja.” (TW06)

Jawaban serupa juga diperoleh dari informan lain mahasiswa prodi Pendidikan Sosiologi semester III, yaitu: “Saya dapat


(64)

memperoleh ebook, ejurnal, makalah, dokumentasi melalui yahoo dan google yang menyediakan link terbaik.” (TW09)

Selain memanfaatkan yahoo dan google sebagai search engine, informan lain berpendapat bahwa kedua situs tersebut dapat dimanfaatkan sebagai alat komunikasi yang efektif. Berikut petikan hasil wawancara dengan informan tentang situs yahoo dan google apakah dapat menunjang pendidikan dan informasi apa yang didapatkan melalui yahoo dan google.

“Setuju, karena bisa menjadi alat komunikasi yang efektif. Contohnya seperti tugas-tugas kuliah yang harus dikirim melalui email dalam hal ini yahoo, sehingga mahasiswa dapat setiap saat mengirim tugas ke dosen tanpa harus bertatap muka.” (TW02)

b. Fasilitas Internet

Kaitannya dengan pemanfaatan fasilitas internet sebagai bahan ajar di segala bidang pelajaran, hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa fasilitas internet antara lain, www (web), FTP, email, dan chatting sangat mendukung mereka dalam mencari atau bertukar informasi seputar tugas atau materi perkuliahan. Berikut petikan hasil wawancara dengan informan mengenai fasilitas internet sebagai bahan ajar.

“Untuk www, biasanya untuk mencari sumber bahan ajar ataupun informasi lain yang berkaitan dengan bidang pendidikan dan khususnya email, biasanya dosen memberikan materi perkuliahan lewat email.”(TW07)

Hal senada juga diungkapkan informan lain, yaitu: “Seperti email dan chatting, mempermudah saya berbagi referensi dan sumber,


(65)

FTP dan www juga membantu untuk mendapatkan informasi terkini.” (TW09)

Penjelasan yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh mahasiswa prodi Pendidikan Kimia semester V yang memaparkan ”Www dimanfaatkan untuk mencari bahan ajar, email untuk mengirim materi, dan chatting untuk berdiskusi mengenai pelajaran.” (TW13)

Fasilitas email dimanfaatkan oleh informan untuk mengirim surat elektronik atau tugas mata kuliah. Sedangkan fasilitas chatting dimanfaatkan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Hal tersebut diungkapkan oleh mahasiswi prodi Pendidikan Teknik Elektronika semester XIII .“Iya kadang-kadang sangat berfungsi untuk saling sharing kesulitan tugas dan biasanya juga sebagai alat komunikasi dengan dosen terkait materi dan tugas.” (TW14)

Hal serupa juga disampaikan oleh informan lain, berikut petikan wawancaranya:“Iya bisa, www dapat menghubungkan akses internet, email dan chatting berguna untuk berkomunikasi di dunia maya dalam hal menambah relasi.” (TW12)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa fasilitas-fasilitas yang tersedia di internet mendukung para informan untuk mencari beragam informasi kaitannya dengan proses pembelajaran atau perkuliahan.

Selain untuk mencari informasi tentang tugas atau materi perkuliahan, hasil wawancara dengan informan menunjukkan bahwa


(66)

mereka menggunakan internet di LIMUNY untuk mengakses beragam informasi hiburan. Berikut petikan hasil wawancara dengan informan.“Biasanya mengakses youtube dan main game, terkadang juga mengakses email dan chatting dan mengetahui info berita mancanegara dan dalam negeri.” (TW12)

Hasil wawancara tersebut tidak jauh beda dengan hasil wawancara terhadap mahasiswa prodi Geografi semester III:

“Tidak, memang kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan perkuliahan (70%), namun saya juga memanfaatkan LIMUNY sebagai media untuk memasarkan produk (jual beli online). Selain itu saya memanfaatkan LIMUNY sebagai hiburan / tempat refreshing disaat kesibukan kuliah telah terselesaikan.” (TW02)

Selain jawaban di atas para informan lainnya juga memaparkan bahwa melalui internet hiburan yang dapat mereka peroleh yaitu menonton video atau men-download film atau musik seperti yang diungkapkan oleh mahasiswa prodi Pendidikan Sosiologi semester VII tentang pendapatnya apakah internet hanya digunakan untuk keperluan perkuliahan saja:“Jelas tidak, tapi juga untuk keperluan hiburan misalnya “youtube-an” video lucu biar ga stress.” (TW01)

Hal ini membuktikan bahwa fasilitas yang tersedia di internet sangat beragam dan bervariasi sehingga dapat mengakomodir untuk mendapatkan informasi yang terbarukan dan menunjang produktifitas seseorang.


(67)

4. Penerapan E Learning Di LIMUNY

a. Pembelajaran Berbasis IT (Information Technology)

Berdasarkan hasil observasi diketahui LIMUNY memfasilitasi kegiatan-kegiatan berbasis IT di antaranya ujian online, tes rekruitmen, kuliah berbasis IT yang diselenggarakan oleh pihak UNY maupun di luar UNY.

Hasil wawancara dengan informan tentang pembelajaran berbasis IT jika dilakukan di LIMUNY menunjukkan berbagai jawaban yang berbeda. Berikut petikan hasil wawancara tersebut.“Sudah, karena fasilias di LIMUNY dapat dikatakan lengkap dan juga memiliki banyak PC sehingga dapat menunjang perkuliahan berbasis IT.” (TW13)

Hasil wawancara tersebut tidak jauh beda dengan hasil wawancara terhadap mahasiswa prodi Pendidikan Kewarganegaraan semester IX: “Bisa saja, karena komputer di LIMUNY tidak bersekat dan dapat digunakan untuk perkuliahan yang bersifat IT dan komputer, daya tampung bisa banyak.” (TW15)

Berdasarkan jawaban tersebut sebagian informan menyatakan bahwa fasilitas komputer yang terdapat di LIMUNY sudah mendukung untuk diadakannya pembelajaran berbasis IT. Salah satu syarat pembelajaran berbasis IT adalah tersedianya perangkat komputer yang terkoneksi dengan jaringan internet. Penggunaan


(68)

komputer dan internet adalah sebagai media penyampaian informasi pembelajaran baik berupa materi, latihan soal, dan umpan balik.

Sebagian informan lainnya menyatakan bahwa fasilitas di LIMUNY belum mendukung untuk dilaksanakannya pembelajaran berbasis IT. Berikut petikan hasil wawancara terhadap informan tentang pembelajaran berbasis IT di LIMUNY.

Belum, menurut saya ruangan di LIMUNY belum mencukupi untuk perkuliahan setiap mahasiswa di UNY, kalau bisa pun mungkin LIMUNY akan berubah dari tempat komersial untuk umum menjadi tempat perkuliahan untuk mahasiswa UNY, perlunya ruangan tambahan untuk perkuliahan.”(TW03) Hal senada juga disampaikan oleh mahasiswa prodi Pendidikan Kimia semester V: “Fasilitas di LIMUNY belum mencukupi apabila dilakukan pembelajaran berbasis IT dengan jumlah kelas besar karena keterbatasan tempat dan alat.” (TW07)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa jawaban informan yang berbeda tentang pembelajaran berbasis IT jika dilakukan di LIMUNY kaitannya dengan fasilitas sarana dan prasarana yang disediakan oleh LIMUNY.

b. Aplikasi Pendukung

Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa aplikasi pendukung yang digunakan mahasiswa UNY dalam pembelajaran e-learning adalah aplikasi web Be-Smart yang dapat diakses melalui www.besmart.uny.ac.id . Melalui aplikasi ini mahasiswa dapat mengakses materi perkuliahan dan mengerjakan tugas-tugas mata


(1)

137

Layout Posisi Letak LIMUNY Lantai 1 & 2

Tata Tertib & Informasi Fasilitas LIMUNY


(2)

138


(3)

139 Lampiran 8. Surat Izin Penelitian


(4)

(5)

(6)