EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA.
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA
SKRIPSI
DiajukanuntukMemenuhiSebagianSyaratMemperolehGelarSarjana Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Elsa SartikaNovitasari 1105653
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA
Oleh
Elsa Sartika Novitasari
Sebuah skripsi yang di ajukan untuk memenuhi sebagian dan syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
©Elsa Sartika Novitasari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, photocopy atau cara lain nya tanpa ijin dari peneliti
(3)
(4)
ABSTRAK
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA Oleh
Elsa Sartika Novitsari 1105653
Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya nilai hasil ulangan pada mata pelajaran IPA. Berdasarkan observasi awal siswa kelas V, ditemukan beberapa masalah yaitu (1) siswa merasa bosan dan kurang tertarik terhadap pembelajaran; (2) siswa cenderung pasif dalam pembelajaran; dan(3)rendahnya hasil belajar siswa. Hal ini ditandai nilai KKM masih mencapai 60, padahal target yang diharapkan 70, demikian pula cara mengajar guru melaksanakan pembelajaran masih bersifat konvensional. Penelitian ini ditujukan pada keefektifitasan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran IPA mengenai pembentukan tanah dan struktur bumi. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah: (1) mengungkap bagaimana hasil belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran IPA mengenai pembentukan tanah dan struktur bumi, (2) mengungkapkan bagaimana hasil belajar siswa setekah di terapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam pembelajaran IPA mengenai pembentukan tanah dan struktur bumi dan (3) mengungkapkan seberapa besar ke efektifan model pembelajaran koopertif tipe TGT untuk mingkatkan hasil belajar siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SDN di kota Bandung yang berjumlah 45 orang. Hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatiftipe TGT menunjukkan adanya peningkatan proses pembelajaran, terlihat siswa sangat senang bekerja dalam kelompoknya, juga pada saat kegiatan turnamen berlangsung, serta perolehan nilai siswa yang mengalami peningkatan. Pada pretest nilai rata-rata siswa baru mencapai 62 dan pada postest meningkat menjadi 80 siklus 2. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) efektif meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA mengenai pembentukan tanah dan struktur bumi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, ada beberapa saran yang hendak disampaikan, antara lain: (1) guru diharapkan dapat mencoba, mengkaji dan mengimplementasikan model pembelajaran tersebut pada pembelajaran IPS untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran IPA, (2) dengan terjalinnya hubungan sosial diantara siswa, guru diharapkan dapat membaurkan kembali kelompok siswa agar diantara semua siswa dapat terjalin hubungan yang baik dalam proses pembelajaran.
(5)
ABSTRACT
EFFECTIVENESS MODEL OF COOPERATIVE LEARNING TYPE TGT ( GAMES TOURNAMENT TEAMS ) LEARNING TO IMPROVE
RESULTS IPA
By
Elsa Sartika Novitasari 1105653
The background of this research is the low value of test results in science subjects. Based on preliminary observations fifth grade students, found several problems: (1) students feel bored and less interested in learning; (2) students tend to be passive in learning; and (3) low student learning outcomes. This marked the KKM still reached 60, whereas the expected target of 70, as well as how to teach teachers implement instructional still conventional. This study is aimed at the implementation effectiveness of cooperative learning model TGT in science learning about soil formation and structure of the earth. Based on these problems, the research objectives to be achieved are: (1) reveal how student learning outcomes prior to the implementation of cooperative learning model TGT in science learning about soil formation and structure of the earth, (2) reveal how student learning outcomes setekah applied learning model TGT type of cooperative learning science in the formation and structure of the Earth's land and (3) disclose how much the effectiveness of the learning model type koopertif TGT to create and enhance student learning outcomes. The subjects were students of class V SDN second half in the city, amounting to 45 people. The results using kooperatiftipe TGT learning model showed an increase in the learning process, the students looked very happy to work in a group, also during the tournament activities, and the acquisition value of students has increased. On the pretest average value of new students at 62 and at posttest increased to 80 cycles 2. Based on the above results it can be concluded that the implementation of cooperative learning model TGT (Teams Games Tournament) effectively improve student learning outcomes in science subjects regarding soil formation and the structure of the earth. Based on these results, there are some suggestions that would be submitted, among others: (1) teachers are expected to try, assess and implement the model of learning is on learning to improve the quality of the IPS and IPS learning outcomes, (2) the social relations among students , teachers are expected to blend back among all groups of students so that students can be established a good relationship in the learning process.
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKS ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GRAFIK ... viii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian...6
E. Definisi Operasional...6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... .8
A. Pembelajaran Kooperatif...8
1. Hasil Belajar…………...8
2. Pembelajaran Kooperatif………9
3. Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif...11
(7)
vi
1. Tujuan Pembelajarah IPA...29
2. Pembelajarn IPA di SD………...20
C. Konsep Pembentukan Tanah dan Struktur Bumi ... .21
1. Pembentukan Tanah………...……...………21
2. Struktur Bumi………...…………..27
BAB III METODE PENELITIAN ... 30
A. Metode Penelitian... 30
B. Desain Penelitian ... 30
C. Prosedur Penelitian... 31
D. Sample ... 32
E. Instrumen Penelitian... 33
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 33
G. Sistematika Penulisan………...34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36
A. Hasil Penelitian ... 36
1. Deskripsi Hasil Penelitian ...36
a. Hasil Pretest ...39
b. Hasil postest ...41
c. KeEfektifitasan Model Pembelajaran………..43
(8)
vii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...49
A. Simpulan ...49
B. Saran... ...50
DAFTAR PUSTAKA ...52
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...54
1. Contoh Perangkat Pembelajaran...55
2. Instrumen Penelitian...66
3. Surat izin Penelitiandan Bukti Lain Pelaksanaan Penelitian...77
(9)
viii
DAFTAR GRAFIK DAN BAGAN
Halaman
A. Gambar 2.1 Ilustrasi Posisi Meja tournament………...14
B. Gambar 3.1 Desain Penelitian………...31
C. Gambar 3.2 Prosedur Penelitian………...31
D. Grafik 4.1 Hasil Pretest Siswa………...40
E. Grafik 4.2 Hasil Postest Siswa………..42
F. Grafik 4.3 Hasil Gain Skor Pretest dan Postest………44
(10)
ix
H. DAFTAR TABEL
Halaman
A. Tabel 2.1 Langkah-Langkah Pembelajaran TGT...15
B. Tabel 2.2Kriteria Penghargaan Kelompok...17
C. Tabel 2.3 Batuan Beku……….….22
D. Tabel 2.4 Batuan Sedimen...……….23
E. Tabel 2.5 Batuan Malhan………..24
F. Tabel 3.1 Interpretasi Nilai Gain………...34
G. Tabel 4.1 Data pendidik dan Kependidikan……….38
H. Tabel 4.2 Hasil Pretest Siswa………...39
I. Tabel 4.3 Hasil Postest Siswa………...41
J. Tabel 4.4 Hasil Gain Skor Pretest dan Postest………..43
(11)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ………...56
Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ………...60
Lampiran 3 Soal Turnamen………...61
Lampiran 4 Lembar Soal Pretest………...63
Lampiran 5 Lembar Soal postest…...65
Lampiran 6 Lembar Observasi Keterlaksanaan Siswa ...67
Lampiran 7 Lembar Observasi Keterlaksanaan Guru...69
Lampiran 8 Output Uji Reliabilitas Soal Pretest...73
Lampiran 9 Output Taraf Kesukaran Pretest……… ...74
Lampiran 10 Output Uji Reliailitas Soal Postest………...75
Lampiran 11 Output Taraf Kesukaran Postest………...76
Lampiran 12 Hasil Pretest Siswa………..………...78
Lampiran 13.Hasil Postest Siswa...84
Lampiran 14.Hasil Pengerjaan Lembar Kerja Siswa...90
Lampiran 15.Dokumentasi………...95
Lampiran 16 Sertifikat Penghargaan...97
(12)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang memerlukan pembelajaran. Proses pembelajaran sebagai interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Dengan kata lain, pembelajaran adalah cara yang dipakai untuk mendorong siswa memahami dan mengimplikasikan apa yang diajarkan. Artinya, interaksi guru dengan peserta didik haruslah merupakan menu utama proses pembelajaran, sebab interaksi itulah yang memegang peranan penting dalam mentransformasikan materi menjadi kompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, yaitu ditinjau dari sudut prosesnya dan ditinjau dari sudut hasil yang dicapai. Kriteria dari sudut proses menekankan kepada pengajaran suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis, sehingga siswa sebagai subjek yang belajar mampu mengembangkan potensinya melalui belajar sendiri dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara efektif. Kriteria dari segi hasil atau produk menekankan tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Artinya, antara kedua pendekatan tersebut tidak terdapat perbedaan prinsipil, sebab suatu hasil belajar yang baik akan diperoleh melalui proses yang baik, dan sebaliknya proses belajar yang baik akan memberi hasil yang baik pula. Setiap siswa berkeinginan untuk berhasil dalam aktivitas belajar.
Meskipun telah dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu pendidikan, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa matematika masih merupakan pelajaran yang bermasalah bagi sebagian siswa. Berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan PPL
(13)
2
bulan April 2015 di SDN Sukajdi 9 pada semester genap, proses pembelajaran lebih terpusat pada guru dan siswa menerima dengan pasif. Selama proses pembelajaran guru menggunakan metode ceramah dan dengan bahan ajar buku paket. Aktivitas belajar siswa masih rendah, karena kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Bagi siswa yang kurang paham atau tidak mengerti tentang materi dan soal-soal yang diberikan, mereka tidak mau bertanya kepada guru dan takut salah. Kurangnya interaksi sesama siswa mengenai materi pelajaran dan hanya menunggu penjelasan dari guru.
Dalam proses pembelajaran yang berlangsung siswa nampak kesulitan dalam menyelesaikan soal yang berbeda dengan contoh soal yang telah diberikan oleh guru. Siswa banyak yang menunggu jawaban dari guru sehingga mereka kurang bisa menyelesaikan soal-soal yang berbeda. Pada Saat pembelajaran berlangsung siswa merasa jenuh karena proses pembelajaran fokus pada penguasaan ma teri dan suasana belajar yang tegang. Hal ini menyebabkan siswa tidak dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan.
Guru merupakan faktor penting untuk terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah. Tanggung jawab ini diterima oleh guru dari tiga pihak, yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Orang tua mempercayai guru atas keyakinan bahwa guru memberikan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan perkembangan anak. Tugas guru tidak hanya mengajar, menyampaikan bermacam-macam ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada murid, tetapi juga melaksanakan proses belajar mengajar guru dituntut untuk merencanakan pengajaran tersebut. Khususnya pembelararan IPA yang membutuhkan daya nalar untuk memahami konsep-konsepnya. Begitu banyak metode dalam pembelajaran namun di kelas peneliti pembelajaran IPA masih menggunakan cara klasikal atau tradisional. Pembelajaran masih
(14)
3
cenderung merasa bosan dan pembelajarannya pun tidak bermakna. Hal ini ditunjukkan dengan hanya terdapat 5 siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65 (berdasarkan hasil UTS). Dengan hasil tersebut dapat dikatakan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA masih rendah.
Hal di atas di sebabkan karena guru dalam proses belajar mengajar yang selema ini dilakukan adalah dengan cara membiarkan siswa belajar pasif,mereka hanya dibiarkan menerima materi pelajaran tanpa di perhatikan ke kreatifannya.hal itu menuntut siswa untuk belajar hafalan, sehingga pelajaran yang telah di pelajari siswa tidak mampu bertahan lama di memorinya atau mudah terlupakan.ini akan menimbulkan dampak buruk pada siswa.
IPA adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam, baik yang menyangkut makhluk hidup maupun benda mati. Pada prinsipnya IPA diajarkan untuk membekali siswa agar mempunyai pengetahuan (mengetahui berbagai cara) dan keterampilan yang dapat membantu siswa untuk memahami gejala alam. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan didalam kehidupan sehari-hari. IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah yang dapat diidentifikasikan. Pembelajaran IPA yang ada pada jenjang pendidikan sekolah dasar hanya menekankan dari segi praktis. (Samatowa, 2010,hlm.3).
Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan belajar ilmu pengetahuan alam yaitu dengan menggunakan pembelajaran aktif, yang menuntut siswa lebih banyak belajar aktif. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung dan menarik hati dalam belajar untuk mempelajari dengan baik. Belajar aktif membantu untuk
(15)
4
mendengarkan, melihat, mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu dan mendiskusikannya dengan yang lain. Dalam belajar aktif yang paling penting bagi siswa perlu memecahkan masalah sendiri, menemukan contoh-contoh, mencoba keterampilan-keterampilan dan mengerjakan tugas-tugas yang tergantung pada pengetahuan yang telah mereka miliki atau yang akan dicapai (Silberman, 2001,hlm 11).
Slavin (2008,hlm27), menyatakan bahwa berbagai jenis pembelajaran aktif diantaranya: Student Teams Achiement Devisions (STAD), Teams Games Tournaments (TGT), Jigsaw, Teams Accelerated Instruction (TAI) dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
Terciptanya suasana yang aktif di dalam kelas akan mudah menyerap materi yang diberikan oleh guru. Salah satu cara yang cukup efektif adalah melalui penerapan pembelajaran kooperatif dengan tipe TGT (Teams Games Tournaments). Metode pembelajaran tersebut dapat digunakan untuk semua bidang studi, TGT (Teams Games Tournament) merupakan metode yang sesuai dengan pokok bahasan ini.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Hasil belajar yang masih rendah menjadi masalah bagi peneliti maka dalam penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) serta melakukan observasi, wawancara, dan pengisian angket.
(16)
5
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti melakukan kajian bagaiman hasil belajar IPA dengan judul :
“EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA. dan diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakan kemampuan hasil belajar siswa sd kelas V pada pembelajaran IPA sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (teams games turnament) ?
2. Bagaimanakah kemampuan hasil belajar siswa SD kelas V pada pembelajaran IPA setelah mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (teams games turnament) ? 3. Bagaimanakah Efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe
TGT (teams games tournament) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA di kelas V ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa SD kelas V pada pembelajaran IPA sebelum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT (teams games tournament)
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa SD kelas V pada pembelajaran IPA setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (teams games tournament).
3. Seberapa besar ke efektifan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (teams games tournament) untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
(17)
6
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode TGT (teams games tournaments) pada mata pelajaran IPA. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Bagi Siswa : Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai motivasi agar siswa dapat berupaya untuk meningkatkan hasil belajar. 2. Bagi Guru : Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kemampuan guru dalam Penerapan metode dalam pembelajaran IPA materi pembentukan tanah dan stuktus bumi.
3. Bagi peneliti : Dengan melakukan penelitian ini, peneliti memperoleh wawasan dan pengalaman mengenai penggunaan metode TGT (tem game tournament) dalam pembelajaran yang inovatif.
E. Definisi Oprasional 1. Efektifitas
Efektivitas merupakan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran dengan hasil yang didapat.Dalam pembelajaran dapat dilihat dengan sejauh mana tingkat peningkatan hasil dari Pretest terhadap Posttest.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
(18)
7
Dalam penelitian ini hasil belajar yang di teliti adalah hasil belajar siswa dalam pelajaran IPA yang berbentuk kemampuan kognitif, hal ini dapat di hasilkan dari hasil tes tertulis.
3. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif diartikan sebagai kegiatan belajar berkelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan ketja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari tiap anggota kelompok itu sendiri. Hal ini berarti bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang memandang keberhasilan individu berorientasikan dalam keberhasilan kelompok. Dalam hal ini, maka peserta didik berusaha keras membantu dan mendorong pada teman-temannya untuk bersama-sama berhasil dalam belajar.
(19)
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. metode deskriptif adalah suatu metode dalam menelii status sekelompok manusia, suatu obyek, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.tujuan dari penelitian deskriptif ini untuk membuat deskripsi , gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Menurut Whintney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat.penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan,kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Metode deskriptif yang dimaksud didalam penelitian ini adalah untuk menggambarkan tentang vriabel-variabel yang ada dalam penelitian. diman pada penelitian ini hasil yang didapat akan di deskripsikan mengenai keefktifitasan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (tems games tournament) untuk meningkatkan hasil belajar ipa di kelas 5 tahun ajaran 2014-2015 di SD Negeri yang berlokasi di Jln.Karangtineung Kec.Sukajadi Kota Bandung,yang akan di buat secara deskriptif,faktual dan akurat serta sistematis mengenai model pembelajaran yang diteliti
B. Desain Penelitian
Sesuai dengan metode deskriptif yang di gunakan, desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran TGT yang di terapkan pada pembelajaran IPA untuk kelas V.
(20)
2. Hasil mengobservasi tidakan model pembelajaran yang di gunakan dalam pembelajaran IPA
Utuk itu di gambarkan sebagai berikut :
Gambar 3.1
C. Prosedur Penelitian
GURU
SISWA
SITUASI BELAJAR & MENGAJAR MODEL TGTHASIL
BELAJAR
Pemilihan topik penelitian Menyusun pertanyaan penelitian Menentukan metode penelitian Melakukan penyebaran Perizinan penelitian kepada intansi terkait Mempersiapkan Instrumen Penelitian Memberikan Pretest memberikan pembelajaran menggunakan model TGT Memberikan Posttest Teknik Pengumpulan Data Analisis dan Pengolahan Data Penyusunan laporan hasil penelitian(21)
Teknik penelitian yang di gunakan adalah dengan survey deskriptif, yaitu melalui telaah keabsahan sebagai penelitian secara detail dan aktual. Dan tekniknya sebagai berikut :
Tahap I : pada tahapa pertama ini peneliti masih dalam tahap perencanaan, penyusunan proposal penelitian,dan perijinan pelaksanaan penelitian ke bidang akademik Fakultas Ilmu Penididkan Indonesia, Kesatuan Bangsa Pemerintah Kota Bandung,Dinas Pendidikan Kota Bandung serta Ke SD Negeri Sukajadi 9 Bandung.
Tahap II : pada tahap ini peneliti mempersiapkan instrupen penelitian,memberikan Pretest , memberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif , dan memberika Postest.
Tahap III : pada tahap ini data yang sudah di dapat akan di olah dan akan di buat laporan hasil penelitian sercara utuh, serta akan di pertanggung jawabkan hasil penelitian tersebut pada sidang yang akan dilakukan selanjutnya.
D. Sample 1. Sample
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini menggunakan
purposive sampling. “purposive sampling adalah teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan yang di kehendaki” (Sugiono, 2011,hlm.118-127). Dimana sample yang di butuhkan akan di entukan oleh peneliti sesuai dengan permasalahan apa yang akan dikaji. Setelah mempertimbangkan populasi yang akan di teliti,tidak semua populasi di SD Negeri Sukajadi 9, melainkan sample yang di ambil hanya satu kelas yaitu kelas V yang berjumlah 45 siswa yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.
(22)
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya :
a. Tes : Digunakan pada awal dan akhir pembelajaran menggunakan butir soal (baik butir soal untuk tournament/games maupun butir soal untuk tes secara individual) dan digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa (baik hasil tes dari tournament/games maupun hasil tes secara individual)
b. Observasi : digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterlaksanaan PBM dan implementasi/penerapan pembelajaran dengan metode TGT (Teams Games Tournaments) menggunakan lembar observasi keterlaksanaan metode TGT;.
c. Dokumentasi : dilakukan untuk memperkuat data yang diperoleh dari observasi. Dokumentasi foto untuk memberikan gambaran secara lebih nyata mengenai kegiatan kelompok siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung. Dokumen yang digunakan berupa LKS, daftar kelompok, daftar nilai siswa, foto pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
F. Analisis Data
Hasil pengumpulan data di lapangan akan di olah dengan statistic deskriptif.Adapun statistic deskriptif yang di gunakan adalah :
1. Rata-rata hasil pretest.
2. Rata-rata hasil tes setelah pembelajarn dengan model TGT. 3. Menggunakan perbandingan dua rata-rata
Teknik analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan data hasil penelitian ini antara lain :
Teknik analisis data untuk melihak keefektifan penggunaan model pembelajaran dengan melihat nilai gain score pada hasil postest dan hasil pretest yang bertujuan mengetahui sor siswa dengan melihat perolehan skor gain. Skor siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan skor siswa sesudah menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT di perhitungkan dengan rumus N-gain yang di tentukan berdasaarkan rata-rata
(23)
gain yang dinormalisasikan (g) yaitu perbandingan dari skor gain. Rata-rata gain gain yang dinormalisasi (N-gain) (Hake,1998) dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
S post : Rata-rata skor postest S pre : Rata-rata skor pretes S maks : Skor maksimal
Interprestasi ke dalam tabel klasifikasi nilai gain (Hake,1998) berikut : Tabel 3.1 interprestasi nilai gain
Nilai (g) Klasifikasi
(N-gain) ≥ 0,7 Tinggi
0,7 > (N-gain) ≥ 0,3 Sedang
(N-gain) < 0,3 Rendah
G. Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini dilaporkan dalam wujud skripsi.Skripsi yang dimaksud disusun atas lima bab.
1. Bab I Pendahuluan yang meliputi : A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian. E. Definisi Operasional
2. Bab II Kajian Teoretik meliputi A. Model Pembelajaran kooperatif.
(24)
3. Bab III Metode Penelitian mencakup A. Metode Penelitian
B. Desain Penelitian
C. Lokasi dan Sampel Penelitian D. Instrumen Penelitian
E. Sistematika Penulisan
4. Bab IV tentang hasil dan pembahasan penelitian mencakup deskripsi dan uraian bahasan hasil penelitian
(25)
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT hasil belajar siswa yang tuntas hanya mencapai 24%.
2. Setelah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT hasil belajar siswa yang tuntas mencapai KKM mencapai 84%.
3. Penggunaan model pembelajaaran kooperaif tipe TGT pada materi pembentukan tanah dan stuktur bumi efektif di gunakan di kelas V dengan hasil gain score mencapai 3,9.
4. Hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami peninkatkan. Hal ini di buktikan dengan peningkatan pada hasil dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT telah memberikan peningkatan pada hasil dan sikap belajar siswa kelas Vhal tersebut dapat di lihat dari rata-rata nilai posttest yang baik dan telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntatsan Minimal ) yang telah di tentukan yaitu 70. Rata-rata nilai kelas pada pretest adalah 60. Setelah dilaksanakannya pembelajaran menggunakan model pembelajran
(26)
47 ini juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, bersosialisasi dengan siswa lain, bertanggung jawab terhadap kelompok dan kompetisi secara sehat.
B. Saran
Dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa saran Agar prestasi belajar IPA dapat ditingkatkan, maka disarankan:
1. Kepada Pengajar :
a) dalam pengajaran IPA, sedapat mungkin agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sehingga siswa akan lebih aktif dan proses pembelajaran menyenangkan.
b) Harus selalu kreatif dalam menyusun rencana pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran, dan menyelenggarakan evaluasi yang tepat sehinga siswa tertarik dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi IPA. 2. Kepada pihak sekolah
a) Memberikan kesempatan pada guru agar aktif megikuti kegiatan –kegiatan yang sifatnya menambah pengetahuan baik dari materi maupun metode pembelajaran.
b) Menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam segala kegiatan yang menunjang kreativitas siswa untuk bekerja sama dalam belajar.
(27)
DAFTAR PUSTAKA
Helma Delvianti. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatiftipe Tgt(Teams Games Tournaments) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Materi kegiatan Ekonomi Yang Berkaitan Dengan potensi Alam daerah. Skripsi Program Studi S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia. Dipublikasikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Silberman, M.L. (2010). Active Learning 101: Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: PustakaInsan Madan
Sanjaya, Wina. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Huda, Miftahul. (2011). Kooperatif Learning-metode, teknik, struktur dan model penerapan.Yogyakarta : Pustaka
Suprijono, Agus. 2009. Cooperatife Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sugiono. 2007. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D). Bandung : Penerbit Alfabet
Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Reliabilitas dan Interprestasi Hasil Tes. Jakaaarta : Rosda
Widianto. Rovey. 26 September 2010. Definisi dan Mengajar. Jakarta. Diakses pada tanggal 11 Aprir 2014 melalui website
:http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/26/definisi-belajar-dan-mengajar/
(28)
matematika jurusan pendidikan matematika dan ipa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah sumatera barat. Di akses pada 26 maret 2015 melalui website :
http://jurnal.umsb.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Yermita.pdf
E. Slavin, Robert. 2009. Cooperatif Learning Teoti, Riset dan Praktik. Jakarta: Nusa Media
Lukman, Ishartiwi (2014) pengembangan bahan ajar dengan model mind map untuk pembelajaran ilmu pengetahuan sosial smp. Jurnal Program Studi Teknologi Pembelajaran PPs UNY, Universitas Negeri Yogyakarta.
(http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategi-pembelajaran-kooperatife-tipe-teams -games-tournament-tgt/) diakses tanggal 3 Juni 2015 pukul 20.21 WIB
(http://suhadinet.wordpress.com/2008/03/28/model-pembelajaran-kooperatif-tipetgt-teams-games-tournaments/) di akses 24 April 2015 pukul 10.30 WIB (http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/) diakses 10 April 2015 pukul 09.19 WIB
(1)
Elsa SartikaNovitasari, 2015
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gain yang dinormalisasikan (g) yaitu perbandingan dari skor gain. Rata-rata gain gain yang dinormalisasi (N-gain) (Hake,1998) dinyatakan oleh persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
S post : Rata-rata skor postest S pre : Rata-rata skor pretes S maks : Skor maksimal
Interprestasi ke dalam tabel klasifikasi nilai gain (Hake,1998) berikut : Tabel 3.1 interprestasi nilai gain
Nilai (g) Klasifikasi
(N-gain) ≥ 0,7 Tinggi
0,7 > (N-gain) ≥ 0,3 Sedang (N-gain) < 0,3 Rendah
G. Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini dilaporkan dalam wujud skripsi.Skripsi yang dimaksud disusun atas lima bab.
1. Bab I Pendahuluan yang meliputi : A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian. E. Definisi Operasional
2. Bab II Kajian Teoretik meliputi A. Model Pembelajaran kooperatif.
B. Konsep Pembentukan tanah dan struktur bumi C. Hakikta Belajar IPA SD
(2)
Elsa SartikaNovitasari, 2015
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Bab III Metode Penelitian mencakup
A. Metode Penelitian B. Desain Penelitian
C. Lokasi dan Sampel Penelitian D. Instrumen Penelitian
E. Sistematika Penulisan
4. Bab IV tentang hasil dan pembahasan penelitian mencakup deskripsi dan uraian bahasan hasil penelitian
(3)
Elsa SartikaNovitasari, 2015
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams Game Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA, diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT hasil belajar siswa yang tuntas hanya mencapai 24%.
2. Setelah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT hasil belajar siswa yang tuntas mencapai KKM mencapai 84%.
3. Penggunaan model pembelajaaran kooperaif tipe TGT pada materi pembentukan tanah dan stuktur bumi efektif di gunakan di kelas V dengan hasil gain score mencapai 3,9.
4. Hasil belajar setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mengalami peninkatkan. Hal ini di buktikan dengan peningkatan pada hasil dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT telah memberikan peningkatan pada hasil dan sikap belajar siswa kelas Vhal tersebut dapat di lihat dari rata-rata nilai posttest yang baik dan telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntatsan Minimal ) yang telah di tentukan yaitu 70. Rata-rata nilai kelas pada pretest adalah 60. Setelah dilaksanakannya pembelajaran menggunakan model pembelajran kooperatif rata-rata nilai kelas meningkat menjadi 80. Model pembelajaran
(4)
47
Elsa SartikaNovitasari, 2015
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini juga dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran, bersosialisasi dengan siswa lain, bertanggung jawab terhadap kelompok dan kompetisi secara sehat.
B. Saran
Dari seluruh rangkaian kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti mengajukan beberapa saran Agar prestasi belajar IPA dapat ditingkatkan, maka disarankan:
1. Kepada Pengajar :
a) dalam pengajaran IPA, sedapat mungkin agar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sehingga siswa akan lebih aktif dan proses pembelajaran menyenangkan.
b) Harus selalu kreatif dalam menyusun rencana pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran, dan menyelenggarakan evaluasi yang tepat sehinga siswa tertarik dan akhirnya dapat meningkatkan prestasi IPA. 2. Kepada pihak sekolah
a) Memberikan kesempatan pada guru agar aktif megikuti kegiatan –kegiatan yang sifatnya menambah pengetahuan baik dari materi maupun metode pembelajaran.
b) Menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam segala kegiatan yang menunjang kreativitas siswa untuk bekerja sama dalam belajar.
(5)
Elsa SartikaNovitasari, 2015
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Helma Delvianti. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatiftipe Tgt(Teams Games Tournaments) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Materi kegiatan Ekonomi Yang Berkaitan Dengan potensi Alam daerah. Skripsi Program Studi S1 PGSD Universitas Pendidikan Indonesia. Dipublikasikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia.
Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning: Teori, Riset dan Praktik. Bandung : Nusa Media
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Silberman, M.L. (2010). Active Learning 101: Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: PustakaInsan Madan
Sanjaya, Wina. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Huda, Miftahul. (2011). Kooperatif Learning-metode, teknik, struktur dan model penerapan.Yogyakarta : Pustaka
Suprijono, Agus. 2009. Cooperatife Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Sugiono. 2007. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D). Bandung : Penerbit Alfabet
Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Reliabilitas dan Interprestasi Hasil Tes. Jakaaarta : Rosda
Widianto. Rovey. 26 September 2010. Definisi dan Mengajar. Jakarta. Diakses pada tanggal 11 Aprir 2014 melalui website
:http://edukasi.kompasiana.com/2010/09/26/definisi-belajar-dan-mengajar/
Yermita (2014) efektifitas model pembelajaran kooperatif tipe teamgame-tournament (tgt) dengan menggunakan kartu bernomor terhadap hasil belajar matematika kelas xi ipa man balai balai padangpanjang. Jurnal program studi pendidikan
(6)
Elsa SartikaNovitasari, 2015
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
matematika jurusan pendidikan matematika dan ipa fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah sumatera barat. Di akses pada 26 maret 2015 melalui website :
http://jurnal.umsb.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/Yermita.pdf
E. Slavin, Robert. 2009. Cooperatif Learning Teoti, Riset dan Praktik. Jakarta: Nusa Media
Lukman, Ishartiwi (2014) pengembangan bahan ajar dengan model mind map untuk pembelajaran ilmu pengetahuan sosial smp. Jurnal Program Studi Teknologi Pembelajaran PPs UNY, Universitas Negeri Yogyakarta.
(http://mahmuddin.wordpress.com/2009/12/23/strategi-pembelajaran-kooperatife-tipe-teams -games-tournament-tgt/) diakses tanggal 3 Juni 2015 pukul 20.21 WIB
(http://suhadinet.wordpress.com/2008/03/28/model-pembelajaran-kooperatif-tipetgt-teams-games-tournaments/) di akses 24 April 2015 pukul 10.30 WIB (http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/) diakses 10 April 2015 pukul 09.19 WIB