ELASTISITAS HUKUM ISLAM DALAM MERESPONS (1)

ELASTISITAS HUKUM ISLAM DALAM MERESPONS PERUBAHAN SOSIAL

Junaidi Lbs

Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Sultan Syarif Kasim Pekan Baru Jl. Subrantas Km.5 Panam Pekan Baru E-mail: [email protected]

Abstract: The Elasticity of Islamic Law in Responding Social Change. The present paper will describe elasticity of Islamic law in responding global and social change. The Islamic law is not only a law given by the will of Lord to all human being, but it has been also a dynamic and flexible law which came gradually in accordance with development of muslim societies through ijtihad which interpreteds the sacred text, na , compares analogically

a new case that there is no legal recommended with a legal recommended case based on the mean of Islamic law. Historically, through considering public interest and social change logic, the government has a capable of declaring a decision that has relation to the na argument by political power if needed. it was followed, for instance, that a male muslim who was allowed to marry a christian woman was forbidden in Umar bin Khatab era.

Keywords: elasticity, Islamic law, social change, ijtihad. Abstrak: Elastisitas Hukum Islam dalam Merespons Perubahan Sosial. Tulisan ini memaparkan elastisistas

hukum Islam dalam merespons perubahan zaman dan situasi sosial. Hukum Islam bukanlah hukum instan yang diberikan Tuhan menurut keinginan-Nya, tetapi hukum yang berkembang tahap demi tahap seiring dengan perkembangan masyarakat muslim pada masanya melalui ijtihad, yaitu melakukan pemahaman terhadap nas, mengkiyaskan kasus baru kepada kasus yang sudah ada hukumnya, dan mengeluarkan hukum baru yang sejalan dengan tujuan syariah. Dalam sejarah, melalui pertimbangan maslahat dan logika perubahan sosial, kepala negara dapat membatalkan ketentuan yang jelas dari nas lewat kekuasaan politik. Misalnya ketentuan tentang kebolehan laki-laki muslim menikahi wanita kitabiyah, lalu di masa Umar bin Khattab kebolehan ini tidak berlaku lagi dan hukumnya berubah menjadi haram.

Kata kunci: elastisitas, hukum Islam, perubahan zaman, ijtihad

Pendahuluan

erat dengan perubahan ini. Selain peranannya Perubahan masyarakat adalah sebuah

untuk mengubah masyarakat dari keburukan fenomena alamiah seiring dengan perputaran

menjadi kebaikan, hukum ini juga merupakan waktu. Tidak ada masyarakat yang berada dalam

produk dari perubahan, hasil ijtihad kontekstual kondisi tetap pada waktu yang berbeda, semua

dari sarjana-sarjana dan praktisi hukum sejak bergerak, mengalir, menuju sebuah peradaban 2 masa rasul sampai saat ini. Jika dalam persoalan

yang kian sempurna. Pemahaman terhadap agama rasul mendapat wahyu, dalam persoalan perubahan masyarakat menjadi bagian penting

duniawi beliau bermusyawarah. Di masa sahabat, dari usaha pembaruan, yang mengandung arti

nas menjadi acuan, tetapi yang menjadi kebijakan fikiran, aliran, gerakan, dan usaha untuk merubah

dan keputusan adalah hasil musyawarah. Demikian faham-faham, adat istiadat, institusi-institusi

pula di masa sekarang, hukum Islam itu sudah lama dan sebagainya, untuk disesuaikan dengan

jauh lebih berkembang dari inspirasi awalnya suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan

yang tetap dilestarikan dalam Alquran dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. 1 Sunnah. Dengan demikian, hukum Islam bukanlah

hukum instan yang diberikan Tuhan menurut Hukum Islam adalah hukum yang berkaitan

1 Harun Nasution, Pembaharuan Dalam Islam, Sejarah, 2 Muhammad Salîm al-Awwa, al-Fiqh al-Islâmî fî Tharîq al- Pemikiran, dan Gerakan, (Jakarta: Bulan Bintang, 1975), h. 11.

Tajdîd, (Beirût: al-Maktab al-Islâmî, 1419/1998), h. 4

MADANIA Vol. XVIII, No. 1, Juni 2014 keinginan-Nya, tetapi hukum yang berkembang

yang disebut Ilmu Fiqh, dan yang berkaitan tahap demi tahap seiring dengan perkembangan

dengan etika dan tingkah laku dibahas dalam masyarakat muslim pada masanya melalui ijtihad,

Ilmu Akhlak. 7

yaitu melakukan pemahaman terhadap nas, Cara memahami Alquran dan ajaran agama mengkiyaskan kasus baru kepada kasus yang

Islam haruslah secara utuh dalam berbagai sudah ada hukumnya, dan mengeluarkan hukum

aspeknya. Jika memahaminya secara parsial maka baru yang sejalan dengan tujuan syariah. 3 akan menghasilkan keilmuan yang timpang dan

Dengan demikian, hukum Islam adalah akhirnya terlihat seakan-akan Islam itu sempit, hukum yang dinamis yang dibuat umat Islam 4 tidak bisa dijadikan jalan hidup bagi masyarakat

atas dasar pemahaman mereka terhadap wahyu. maju, modern, berperadaban, dan berilmu Pemahaman dan penafsiran terhadap wahyu dan

pengetahuan. Anggapan seperti ini selalu terjadi penyesuaian terhadap konteks waktu disebut

dan menggejala disebabkan kurang telitinya dengan fikih, dan fikih inilah yang disebut dengan

dalam memperhatikan ajaran agama. Padahal hukum Islam. 5 Ada dua faktor yang menjamin

agama memberikan jawaban yang mantap akan elastisitas hukum Islam ini yang paling dominan,

segala persoalan tentang manusia, baik tentang yaitu keberadaannya dalam wilayah kekuasaan

siapa dirinya, dari mana asalnya, apa tugasnya di politik dan keterbukaannya menerima hasil

dunia ini, akan kemana esok hari, semua tersaji pemikiran manusia.

dalam tema akidah, syariah dan akhlak. Untuk itu makalah kecil ini akan memberikan kontribusi

Hukum Islam Sebagai Kombinasi Akidah,

dalam menjembatani kekeliruan penafsiran dari

Syariah, dan Akhlak

kalangan intelektual dan akademisi dengan Sebenarnya dalam keilmuan Islam, istilah

memfokuskan bahasan secara induktif pada syariah ditujukan untuk menyebut segala yang

ayat-ayat Alquran, menyimpulkannya, kemudian diajarkan Alquran, hanya saja karena lahirnya

membandingkannya dengan pendapat-pendapat cabang-cabang dan munculnya spesialisasi

para pemikir lain dalam bidang yang sama. keilmuan, maka persoalan-persoalan keyakinan,

seperti tentang ketuhanan, malaikat, kitab-kitab,

Manusia Perspektif Akidah

rasul-rasul, dan hari akhirat dengan segenap Dahulu para filosof mengatakan hakikat rentetannya dikumpulkan untuk dibahas secara

manusia hanyalah sebuah materi, yang terdiri khusus dalam sebuah ilmu yang disebut ilmu

dari unsur tanah, air, api, dan angin. Filosof akidah. 6 Sedangkan ilmu yang berkaitan dengan

kedua mengatakan bahwa manusia sebagai tata aturan dan hukum dibahas dalam satu ilmu

perpaduan materi dan immateri. Plato yakin bahwa segala hakikat berasal dari ruh, sedangkan

3 Muhammad Salam Madkur, Al-Ijtihâd fi al-Tasyrî` al-

Descartes melihat hakikat manusia adalah materi

Islâmî, (Mesir: Dâr al-Nahdhah al-`Arabiyah, 1983), h. 58-62.

dan ruhani. Menurut filosof muslim seperti al-

Abd al-Rahman ibn Khaldun, Muqaddimah, (Mesir: Dâr Ghazali manusia adalah komposisi yang totalitas, al-Fikr, t.th.), h. 445. 8

5 Istilah Hukum Islam muncul untuk membedakannya

sedangkan Ibn Khaldun berpendapat manusia itu

dengan hukum yang lain. Dalam kitab-kitab Ushûl al-Fiqh

adalah puncak dari evolusi alam. 9 Menurut Ibn

klasik, kata ini tidak populer, hanya ditemukan sekali dalam kitab al-Nubdzat al-Kâfiyah karya Ibn Hazm al-Zhâhirî pada juz I halaman 59, dalam al-Furûq karya As`ad ibn Muhammad

7 Ilmu akhlaq ini kemudian berkembang lagi menjadi ibn al-Husain disebutkan tiga kali, pada kitab al-Mantsûr fi al-

Ilmu Tasawuf. Istilah syariah akhirnya lebih dipahami sebagai Qawâ`id karya Muhammad ibn Bahâdur al-Zarkasyî disebutkan

keilmuan di bidang hukum.

sekali. 8 M. Yasir Nasution, Manusia Menurut Al-Ghazali, (Jakarta: 6 Ilmu ini kemudian pecah lagi menjadi Ilmu Kalam dengan

Rajawali, 1988), h. 64-65; Harun Nasution, Islam Rasional, bahasan tentang Alquran apakah kalam Allah yang qadim atau

(Bandung: Mizan, 1995), h. 37.

baharu, dan ilmu Sifat Dua Puluh yang banyak berkembang 9 Pendapatnya ini mempengaruhi teori evolusi Charles di Indonesia dalam tulisan Arab Melayu, yang membicarakan

Darwin yang menyatakan manusia adalah evolusi dari tentang sifat-sifat yang wajib bagi Allah, sifat yang mustahil,

simpanse. Dr. Zainab al-Khaduri mengatakan bahwa dalam kitab dan sifat yang jaiz. Kedua ilmu ini bertumpu pada penggunaan

Muqaddimah yang terbit di Eropa Ibn Khaldun menyebutkan akal sebagai dasarnya untuk memahami keberadaan Tuhan

kata qird (kera) secara langsung dalam teori evolusinya, sehingga membuahkan keyakinan yang teguh.

sementara kitab yang diterbitkan di timur tengah mengganti

Junaidi Lbs: Elastisitas Hukum Islam dalam Merespons Perubahan Sosial

Qayyim, manusia merupakan paduan ruh, akal manusia yang sekarang adalah keturunan dan badan, demikian juga Harun Nasution yang

Adam, gen yang kekal sampai hari kiamat. Gen mengatakan manusia adalah materi dan immateri,

ini menurut Alquran diciptakan dari saripati air unsur materinya adalah fisik yang mempunyai

yang hina (Q.S.25:54, 32:8, 77:20). Hina karena air daya mendengar,melihat, dan gerak, sementara

tersebut keluar melalui saluran air seni (Q.S.86:6), unsur immaterinya mempunyai daya fikir dan

namun tidak najis, karena air itulah asal tubuh daya rasa. 10 manusia, dan tubuh manusia bukan najis. 14 Pada

Menurut Alquran, manusia adalah jasmani awalnya manusia diciptakan dari tanah (Q.S.6:2, dan rohani, ia adalah tubuh dan ruh, ia juga

32:7, 38:71), yaitu tanah liat (Q.S.37:11). Kejadian fisik dan nafs, yang dalam istilah lokal dikenal

berikutnya dibuat dari saripati tanah (Q.S. Al- dengan nyawa dan jiwa. Alquran menyebut

Mu`minun [23]: 12), yaitu semua yang dimakan manusia dengan istilah-istilah basyar, insan, dan

manusia dari tanah.

bani Adam. Basyar digunakan untuk menunjukkan Sebelum Adam diciptakan telah ada terlebih posisi manusia sebagai makhluk jasmani, sekelas

dahulu makhluk dari api dan cahaya, yaitu jin

dan malaikat. Bangsa jin dahulu adalah sebagai diciptakan Allah dari air (Q.S.21:30) baik yang

dengan wuhsyah (binatang). 11 Semua hewan

penghuni bumi, raja mereka bernama Azazil, berjalan dengan perutnya, yang berjalan dengan

berkedudukan di langit dunia yang kekuasaannya dua kaki, maupun yang berjalan dengan empat kaki

sampai ke bumi. Penghuni bumi pada waktu (Q.S.24:45). Jenis manusia tidak mempunyai spesies

itu adalah jin, suka berbuat kerusakan dan lagi, sebagaimana Tuhan tidak mempunyai jenis

menumpahkan darah maka Allah menitahkan juga tidak mempunyai spesies. Tidak ada asalnya

agar Azazil menghancurkannya dengan membawa dan tidak pula turunannya (Q.S. Al-Ikhlâs [112]: 3).

pasukan para Malaikat, sehingga hancurlah jin Insan menunjukkan manusia dalam arti

di muka bumi dan sisanya terlempar ke tepi

air dan tepi hutan. Azazil kemudian diangkat mengemban amanah taklif, yang menjadi alasan

jasmaniah dan ruhaniah, 12 makhluk yang mampu

menjadi bendahara surga, pada saat itulah Tuhan seluruh alam diciptakan, dan yang mendapat ruh

menciptakan Adam. Setelah Adam disempurnakan langsung dari Allah sendiri (Q.S.17:85, 78:38, 32:9,

dan ditiupkan ruh Allah kepadanya maka bangsa 38:72). 13 Sedangkan Bani Adam mengisyaratkan

api dan bangsa cahaya diperintahkan untuk sujud padanya. Azazil yang ingin agar dirinya yang menjadi khalifah kembali di muka bumi

kata qird tersebut dengan qudrah, tetapi konteksnya tidak pas. Zainab al-Khaduri, Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun, (Bandung:

menolak untuk sujud (Q.S. Al-A`râf [7]: 12), dan

Penerbit Pustaka, 1995), h. 78.

menyatakan api lebih baik dari tanah, padahal

10 Harun Nasution, Islam Rasional, (Bandung: Mizan,

ia disuruh sujud pada Adam setelah Adam diberi

1995), h. 37. 11 Jenis hewan ada dua macam, hewan berpikir dan hewan

ruh. Azazil menginginkan kedudukan khalifah

tidak berpikir. Manusia adalah hewan yang berpikir. Kata

ini, karena ia suka dengan fasilitasnya, sehingga

hewan adalah jenis, yang berpikir adalah diffrentia, sifat khusus

malaikat pun berada di bawah komandonya. Allah

yang membedakan manusia dari species hewan lainnya. Tetapi ada juga yang mendefenisikan manusia dengan defenisi yang

Swt. berfirman:

lain, seperti hewan yang tersenyum, hewan yang menikah, dan sebagainya.

12 Insan jamaknya nas, kata ini paling banyak dipakai Alquran untuk menyebut manusia, jumlahnya 241 kali, disebutkan dalam

51 surat dalam Alquran, 99 kali di ayat-ayat Makkiyah dan 142 kali disebutkan oleh ayat-ayat Madaniyah. Menurut Ibnu Manzhûr, kata insan diambil dari kata nus artinya bergerak, atau diambil dari kata ans, artinya mengerti, atau dari kata nisyan artinya lupa,

42:52 yang dimaksud ruh adalah Alquran dan pertolongan. atau dari kata uns, artinya rindu. Semua makna ini sesuai dengan

14 Dalam hukum fikih, sperma tidak najis seperti cairan karakter manusia.Ibnu Manzhûr, Lisân al-Arab.

lain yang keluar dari zakar, sehingga jika ia keluar tidak 13 Kata ruh dalam Alquran dipakai untuk menyebut

membatalkan wudhu tetapi jadi berhadas besar dan wajib malaikat Jibril, yaitu ruh al-kudus, ruh al-amin, dan ruh Kami

mandi. Untuk membedakan air mani ini, ulama menetapkan (2:87, 5:110, 16:102, 26:193, 70:4, 97:4, 19:17, 40:15, 70: 4,

karakteristik seperti di surah al-Thâriq ayat enam ini, selain 2:87, 253, 97:4, 26:193, 19:17), demikian juga ruh Allah untuk

karakter alamiah lainnya, yaitu terpancar, rasanya lezat, dan menyebut Nabi Isa as. (21:91, 66:12, 4:171). Tetapi pada 16:102,

diawali dari keinginan birahi.

MADANIA Vol. XVIII, No. 1, Juni 2014 MADANIA Vol. XVIII, No. 1, Juni 2014 MADANIA Vol. XVIII, No. 1, Juni 2014

Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada itu adalah sunnah Rasulullah saw. Syariah juga itu adalah sunnah Rasulullah saw. Syariah juga itu adalah sunnah Rasulullah saw. Syariah juga para Malaikat: para Malaikat: para Malaikat: Sujudlah kamu semua kepada Sujudlah kamu semua kepada Sujudlah kamu semua kepada

adalah segala sikap dan perbuatan baik yang adalah segala sikap dan perbuatan baik yang adalah segala sikap dan perbuatan baik yang Adam , lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: Adam , lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata: Adam , lalu mereka sujud kecuali iblis. Dia berkata:

dilakukan kaum muslimin, sehingga apabila dilakukan kaum muslimin, sehingga apabila dilakukan kaum muslimin, sehingga apabila Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau Apakah aku akan sujud kepada orang yang Engkau

mereka melakukan suatu perbuatan baik maka mereka melakukan suatu perbuatan baik maka mereka melakukan suatu perbuatan baik maka ciptakan dari tanah? (Q.S. Al-Isrâ [17]:61) ciptakan dari tanah? (Q.S. Al-Isrâ [17]:61) ciptakan dari tanah? (Q.S. Al-Isrâ [17]:61)

mereka akan menerima pahalanya dan pahala mereka akan menerima pahalanya dan pahala mereka akan menerima pahalanya dan pahala

19 19 Inilah landasan akidah tentang manusia yang 19 Inilah landasan akidah tentang manusia yang Inilah landasan akidah tentang manusia yang orang yang ikut mencontohnya. orang yang ikut mencontohnya. orang yang ikut mencontohnya. telah tercapai ilmu dan filsafat sehingga tetap telah tercapai ilmu dan filsafat sehingga tetap telah tercapai ilmu dan filsafat sehingga tetap

Syariah adalah adab ilahi. Hidup dengan Syariah adalah adab ilahi. Hidup dengan Syariah adalah adab ilahi. Hidup dengan menjadi kebenaran agama yang mutlak, sebagai menjadi kebenaran agama yang mutlak, sebagai menjadi kebenaran agama yang mutlak, sebagai

syariat adalah hidup dengan adab ilahi. Rasulullah syariat adalah hidup dengan adab ilahi. Rasulullah syariat adalah hidup dengan adab ilahi. Rasulullah satu dasar keimanan. satu dasar keimanan. satu dasar keimanan. 15 15 15 saw telah dibentuk adabnya oleh Allah untuk saw telah dibentuk adabnya oleh Allah untuk saw telah dibentuk adabnya oleh Allah untuk

menjadi suri teladan bagi ummatnya. Umat yang menjadi suri teladan bagi ummatnya. Umat yang menjadi suri teladan bagi ummatnya. Umat yang

Kaitan Syariah dengan Akhlak Kaitan Syariah dengan Akhlak Kaitan Syariah dengan Akhlak

mempedomani adab rasulnya sama dengan umat mempedomani adab rasulnya sama dengan umat mempedomani adab rasulnya sama dengan umat Alquran adalah mu`jizat nabi Muhammad Alquran adalah mu`jizat nabi Muhammad Alquran adalah mu`jizat nabi Muhammad

yang beradab dengan adab ilahi. Adab inilah yang beradab dengan adab ilahi. Adab inilah yang beradab dengan adab ilahi. Adab inilah saw, dan syariat adalah mu`jizat yang terbesar saw, dan syariat adalah mu`jizat yang terbesar saw, dan syariat adalah mu`jizat yang terbesar

yang menciptakan keluhuran akhlak, dan nabi yang menciptakan keluhuran akhlak, dan nabi yang menciptakan keluhuran akhlak, dan nabi baginya. baginya. baginya. 16 16 16 Mu`jizat artinya melemahkan. Nabi-nabi Mu`jizat artinya melemahkan. Nabi-nabi Mu`jizat artinya melemahkan. Nabi-nabi

saw. adalah orang yang berada dalam akhlak saw. adalah orang yang berada dalam akhlak saw. adalah orang yang berada dalam akhlak yang mendakwakan dirinya sebagai utusan Tuhan yang mendakwakan dirinya sebagai utusan Tuhan yang mendakwakan dirinya sebagai utusan Tuhan

yang mulia (Q.S. Al-Qalam[68]: 4). Orang yang yang mulia (Q.S. Al-Qalam[68]: 4). Orang yang yang mulia (Q.S. Al-Qalam[68]: 4). Orang yang tidak akan diterima ummat begitu saja sampai ia tidak akan diterima ummat begitu saja sampai ia tidak akan diterima ummat begitu saja sampai ia

berakhlak mulia adalah kekasih Allah sebagaimana berakhlak mulia adalah kekasih Allah sebagaimana berakhlak mulia adalah kekasih Allah sebagaimana bisa membuktikan kebenarannya sebagai rasul. bisa membuktikan kebenarannya sebagai rasul. bisa membuktikan kebenarannya sebagai rasul.

Ibrahim adalah khalilullah, dan Muhammad adalah Ibrahim adalah khalilullah, dan Muhammad adalah Ibrahim adalah khalilullah, dan Muhammad adalah Untuk membuktikan kerasulan tersebut nabi-nabi Untuk membuktikan kerasulan tersebut nabi-nabi Untuk membuktikan kerasulan tersebut nabi-nabi

habibullah, itulah insan kamil, manusia yang habibullah, itulah insan kamil, manusia yang habibullah, itulah insan kamil, manusia yang selalu dibekali Allah dengan mu`jizat sehingga selalu dibekali Allah dengan mu`jizat sehingga selalu dibekali Allah dengan mu`jizat sehingga

sempurna. sempurna. sempurna.

manusia lemah dan tak berdaya akalnya untuk manusia lemah dan tak berdaya akalnya untuk manusia lemah dan tak berdaya akalnya untuk Hidup dengan menentang syariah adalah Hidup dengan menentang syariah adalah Hidup dengan menentang syariah adalah membantah. membantah. membantah. 17 17 17 orang yang terjebak dalam makar ilahi. Mereka orang yang terjebak dalam makar ilahi. Mereka orang yang terjebak dalam makar ilahi. Mereka

Menurut Ibn al-Arabi Syariah itu adalah jalan Menurut Ibn al-Arabi Syariah itu adalah jalan Menurut Ibn al-Arabi Syariah itu adalah jalan diberi syariah tetapi tidak diberi rezeki untuk diberi syariah tetapi tidak diberi rezeki untuk diberi syariah tetapi tidak diberi rezeki untuk Allah, syariat itu hukum Allah, bukan hukum Allah, syariat itu hukum Allah, bukan hukum Allah, syariat itu hukum Allah, bukan hukum

mengikutinya, mereka menjalankan syariah tetapi mengikutinya, mereka menjalankan syariah tetapi mengikutinya, mereka menjalankan syariah tetapi akal. Siapa yang menempuh jalan ini, maka ia akal. Siapa yang menempuh jalan ini, maka ia akal. Siapa yang menempuh jalan ini, maka ia

tidak diberi rezeki keikhlasan. Melihat yang benar tidak diberi rezeki keikhlasan. Melihat yang benar tidak diberi rezeki keikhlasan. Melihat yang benar akan sampai kepada hakikat, dan tidak ada jalan akan sampai kepada hakikat, dan tidak ada jalan akan sampai kepada hakikat, dan tidak ada jalan

tetapi tidak mampu mengikutinya, melihat yang tetapi tidak mampu mengikutinya, melihat yang tetapi tidak mampu mengikutinya, melihat yang untuk sampai kepada Allah kecuali melalui jalan untuk sampai kepada Allah kecuali melalui jalan untuk sampai kepada Allah kecuali melalui jalan

salah tetapi tidak sanggup menjauhinya. Kemauan salah tetapi tidak sanggup menjauhinya. Kemauan salah tetapi tidak sanggup menjauhinya. Kemauan ini. ini. ini. 18 18 18 Sumber syariah adalah Alquran, lalu syariah Sumber syariah adalah Alquran, lalu syariah Sumber syariah adalah Alquran, lalu syariah

dan kemampuan untuk berpedoman kepada dan kemampuan untuk berpedoman kepada dan kemampuan untuk berpedoman kepada syariat adalah bahagian dari nikmat Allah yang syariat adalah bahagian dari nikmat Allah yang syariat adalah bahagian dari nikmat Allah yang

amat besar artinya. Perbuatan yang menyimpang amat besar artinya. Perbuatan yang menyimpang amat besar artinya. Perbuatan yang menyimpang

Kebenaran adalah persoalan yang ingin diketahui Kebenaran adalah persoalan yang ingin diketahui Kebenaran adalah persoalan yang ingin diketahui manusia. Jika kebenaran ini tidak diketahuinya maka jiwanya manusia. Jika kebenaran ini tidak diketahuinya maka jiwanya manusia. Jika kebenaran ini tidak diketahuinya maka jiwanya

dari syariah adalah perbuatan yang mengingkari dari syariah adalah perbuatan yang mengingkari dari syariah adalah perbuatan yang mengingkari

tidak tenang. Kebenaran yang diperoleh melalui penelusuran tidak tenang. Kebenaran yang diperoleh melalui penelusuran tidak tenang. Kebenaran yang diperoleh melalui penelusuran

ayat-ayat Allah. Allah Swt. berfirman: ayat-ayat Allah. Allah Swt. berfirman: ayat-ayat Allah. Allah Swt. berfirman:

akal disebut filsafat, sifat kebenarannya spekulatif, yaitu akal disebut filsafat, sifat kebenarannya spekulatif, yaitu akal disebut filsafat, sifat kebenarannya spekulatif, yaitu cuma ada dalam pemikiran. Spekulasi filsafat pada ranah yang cuma ada dalam pemikiran. Spekulasi filsafat pada ranah yang cuma ada dalam pemikiran. Spekulasi filsafat pada ranah yang empiris dapat dipastikan manusia lewat penelitian, percobaan empiris dapat dipastikan manusia lewat penelitian, percobaan empiris dapat dipastikan manusia lewat penelitian, percobaan dan kausalitas, maka kebenaran ini disebut kebenaran ilmu, dan kausalitas, maka kebenaran ini disebut kebenaran ilmu, dan kausalitas, maka kebenaran ini disebut kebenaran ilmu, dan sifat kebenarannya relatif, boleh jadi penelitian berikutnya dan sifat kebenarannya relatif, boleh jadi penelitian berikutnya dan sifat kebenarannya relatif, boleh jadi penelitian berikutnya menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Apabila perenungan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Apabila perenungan menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Apabila perenungan

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat

akal, atau yang tak terpikirkannya sama sekali, dijawab oleh akal, atau yang tak terpikirkannya sama sekali, dijawab oleh akal, atau yang tak terpikirkannya sama sekali, dijawab oleh

Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan

wahyu maka kebenarannya adalah mutlak, disebut sebagai wahyu maka kebenarannya adalah mutlak, disebut sebagai wahyu maka kebenarannya adalah mutlak, disebut sebagai agama. agama. agama.

berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan

16 16 16 Alquran mengandung mu`jizat yang bisa melemahkan Alquran mengandung mu`jizat yang bisa melemahkan Alquran mengandung mu`jizat yang bisa melemahkan

cara yang tidak mereka ketahui. 183. dan Aku cara yang tidak mereka ketahui. 183. dan Aku cara yang tidak mereka ketahui. 183. dan Aku

orang untuk mendustakan Muhammad sebagai rasul Allah, baik orang untuk mendustakan Muhammad sebagai rasul Allah, baik orang untuk mendustakan Muhammad sebagai rasul Allah, baik

memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya

dari keindahan bahasanya, informasinya tentang masa lalu, masa dari keindahan bahasanya, informasinya tentang masa lalu, masa dari keindahan bahasanya, informasinya tentang masa lalu, masa

rencana-Ku Amat teguh. (Q.S. Al-A`râf [7]: 182-183). rencana-Ku Amat teguh. (Q.S. Al-A`râf [7]: 182-183). rencana-Ku Amat teguh. (Q.S. Al-A`râf [7]: 182-183).

selama risalah, dan masa yang akan datang. Kandungannya yang selama risalah, dan masa yang akan datang. Kandungannya yang selama risalah, dan masa yang akan datang. Kandungannya yang berisi berbagai macam ilmu pengetahuan melahirkan teknologi berisi berbagai macam ilmu pengetahuan melahirkan teknologi berisi berbagai macam ilmu pengetahuan melahirkan teknologi

Syariah adalah bagaikan makanan yang Syariah adalah bagaikan makanan yang Syariah adalah bagaikan makanan yang

ketika manusia ingin menguji kebenarannya. ketika manusia ingin menguji kebenarannya. ketika manusia ingin menguji kebenarannya.

bermanfaat bagi manusia. Apa yang diperintahkan bermanfaat bagi manusia. Apa yang diperintahkan bermanfaat bagi manusia. Apa yang diperintahkan

Mukjizat nabi Musa adalah tongkatnya yang dapat Mukjizat nabi Musa adalah tongkatnya yang dapat Mukjizat nabi Musa adalah tongkatnya yang dapat menjadi ular besar, membelah laut merah, memukul batu menjadi ular besar, membelah laut merah, memukul batu menjadi ular besar, membelah laut merah, memukul batu

syariat menjadi landasan kekuatan fisik dan psikis syariat menjadi landasan kekuatan fisik dan psikis syariat menjadi landasan kekuatan fisik dan psikis

hingga mengeluarkan air pada saat bani Israil kehausan, hingga mengeluarkan air pada saat bani Israil kehausan, hingga mengeluarkan air pada saat bani Israil kehausan,

manusia. Apa yang dilarang syariat jika dikerjakan manusia. Apa yang dilarang syariat jika dikerjakan manusia. Apa yang dilarang syariat jika dikerjakan

mu`jizat nabi Isa yang bisa menyembuhkan penyakit kusta dan mu`jizat nabi Isa yang bisa menyembuhkan penyakit kusta dan mu`jizat nabi Isa yang bisa menyembuhkan penyakit kusta dan

maka akan menjadi racun yang mematikan maka akan menjadi racun yang mematikan maka akan menjadi racun yang mematikan

sopak, bisa mengobati orang buta, bahkan menghidupkan sopak, bisa mengobati orang buta, bahkan menghidupkan sopak, bisa mengobati orang buta, bahkan menghidupkan orang yang mati, dan sebagainya. orang yang mati, dan sebagainya. orang yang mati, dan sebagainya.

18 18 18 Muhyiddin Ibnu al-Arabi, al-Fiqh. www.al-mostafa.com, Muhyiddin Ibnu al-Arabi, al-Fiqh. www.al-mostafa.com, Muhyiddin Ibnu al-Arabi, al-Fiqh. www.al-mostafa.com, 19 19 19 Muhyiddin Ibnu al-Arabi, al-Fiqh. www.al-mostafa.com, Muhyiddin Ibnu al-Arabi, al-Fiqh. www.al-mostafa.com, Muhyiddin Ibnu al-Arabi, al-Fiqh. www.al-mostafa.com, h. 39. h. 39. h. 39.

h. 40. h. 40. h. 40.

Junaidi Lbs: Elastisitas Hukum Islam dalam Merespons Perubahan Sosial

manusia. Makanan halal lagi baik adalah nutrisi Islam mengajarkan norma-norma dasar yang yang menguatkan tubuh dan jiwa manusia (7: 23),

universal bahwa tiap orang adalah bagian dari yang sebaliknya makanan yang busuk dan haram adalah

lain, bagian dari makhluk alam, dan bagian dari racun yang bisa membinasakan tubuh dan jiwa

kemanusiaan yang universal. Karena itu manusia manusia. Semua ajaran syariat mengandung tujuan

tidak bisa melepaskan diri dari yang lainnya, yang bermanfaat untuk manusia yang disebut

hidup berkelompok untuk mempertahankan diri, dengan maslahat. Apabila syariat dilanggar akan

berkembang biak, dan kepentingan yang lebih menimbulkan kerusakan yang disebut dengan

luas. 23 Masyarakat terkecil adalah keluarga, lalu mafsadat. Karena itu manusia harus masuk

lingkungan, kemudian membentuk masyarakat dalam tuntutan syariah secara menyeluruh (2:

besar berupa negara. Tiap orang berbeda status- 208) dengan niat yang berlandaskan kepatuhan.

nya berdasarkan fungsinya dalam kehidupan, Sebab, perbuatan manusia diukur dari niat, dan

inilah yang menyebabkan mereka saling me- tiap orang akan mendapatkan apa yang menjadi

lengkapi, yang lemah terlindungi, yang kaya dapat niatnya. Inilah kaedah moralitas yang tinggi, yang

mengambil manfaat dari yang miskin. Manusia kekuatannya diambil dari norma-norma agama,

adalah makhluk yang lemah (Q.S.Al-Nisâ [4]:28), norma-norma sosial, norma-norma ekonomi, dan

tidak dapat mengadakan kebutuhannya sendiri, norma-norma kemanusiaan. Ini adalah salah satu

harus saling melengkapi dengan sesamanya, di fondasi yang disebut maslahat mursalat.

samping ketergantungannya kepada makhluk lain di alam ini. 24

Karakter Hukum Syariah

Agama juga mengajarkan bahwa manusia itu Ketentuan syariah diletakkan dari dasar

bersaudara, karena berasal dari satu diri, yaitu akidah yang teguh. Menurut agama, manusia

Adam (Q.S. Al-Nisâ [4]:1), dari Adam diciptakan adalah bagian dari alam semesta. Keberadaan

Hawa, dari dua orang inilah asal muasal manusia. manusia diperlukan untuk kelanggengan alam

Rasulullah Saw. di Arafah bersabda Wahai se- sampai waktu yang ditentukan. Manusia dapat

kalian manusia, ketahuilah bahwa Tuhan kamu mengekalkan dan menghancurkan bumi ini dengan

adalah satu, nenek moyang kamu adalah satu, kekuatannya, seangkan Allah menginginkan alam

ketahuilah tidak ada kelebihan bagi orang Arab ini tetap kekal sampai tiba masanya berakhir. 20 atas orang Ajam, demikian pula orang Ajam atas

Rasulullah menyatakan bahwa dirinya dan agama orang Arab, tidak ada kelebihan orang berkulit yang dibawanya sebagai pembawa perdamaian

merah atas orang berkulit gelap, demikian pula bagi segenap alam (al-Anbiyâ`[21]: 107) Dan

orang berkulit gelap atas orang berkulit merah tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk 25 kecuali dengan takwa kepada Allah

(menjadi) rahmat bagi semesta alam . Menurut Pernyataan ini merupakan kaedah yang Hasan Turabi, kelestarian alam berkaitan dengan

penting untuk melihat manusia dalam persamaan, keberadaan manusia, mengekalkan alam adalah

sederajat, dan seimbang. Perbedaan suku bangsa, dengan cara mengekalkan species manusia. 21 bahasa, dan warna kulit karena perbedaan

Pengekalan species manusia ditempuh dengan cara iklim dan geografis hanyalah sebagai tanda menetapkan mereka hidup berpasangan antara

untuk mempermudah mengenali, dan mudah laki-laki dengan perempuan untuk berketurunan

memberikan pertolongan (Q.S. Al-Hujurât[49]: (tawallud) dan berkembang biak (tanâsul), karena itu jiwa manusia harus dipimpin dengan aturan

yang tepat dan efektif, sebab jiwa manusia yang 23 Makhluk hidup terdiri dari dua species, hidup dan

22 rusak akan menimbulkan kerusakan di muka bumi. berkembang tetapi pasif disebut dengan tumbuh-tumbuhan

(nabatat). Yang hidup dan berkembang aktif disebut dengan hayawanat (hewan). Kedua peristilahan ini diambil dari istilah Arab yang telah umum dipakai dalam kosa kata Indonesia.

20 Jam`iyah Majallah, Majallat al-Ahkâm al-`Adliyyah, (T.tp: Istilah lain dikenal juga dengan nabati dan hewani. Manusia Karkhanah Tijarat Kutub, t.th) h. 15.

adalah hewan yang berpikir.

21 Hasan al-Turabi, Tajdîd al-Fikr al-Islâmi, (Mesir: Dâr al- 24 Thabarî, al-Jâmi , Juz IV, h. 32. Kutub, 1975), h. 75.

25 Ahmad ibn Hanbal, Musnad, (Kairo: Muassasah al- 22 Jam`iyah Majallah, Majallat al-Ahkâm al-`Adliyyah , h. 15.

Qurthubah, t.th), Juz V, h. 551.

MADANIA Vol. XVIII, No. 1, Juni 2014

13) Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Laki- laki dan perempuan berbeda dalam kesatuan. Prestasi tiap individu dinilai lewat ketakwaan mereka dan kemampuannya megimplementasikan manfaat yang besar untuk sesamanya. Tiap orang memiliki status yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, berbagi tugas agar hidup yang dijalankan indah dan berkarakter. Rasulullah saw. bersabda Ketahuilah oleh kamu, setiap kamu itu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang amir dalam masyarakatnya adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin terhadap keluarganya dan ia akan ditanya tentang mereka, seorang isteri adalah pemimpin terhadap rumah tangga suaminya dan anak-anaknya, dan ia akan ditanya tentang mereka, seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang itu. Sadarilah bahwa setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta pertanggung-jawabannya tentang kepemimpinannya . 26

Konsep Perubahan dalam Islam

Menurut Islam manusia adalah bagian dari alam semesta yang tersusun dan terorganisir dalam satu kesatuan sistem dan struktur. Jika alam senantiasa berubah, begitu juga manusia. Semua mengalir, bergerak pada garis edarnya, wa kullun fî falakin yasbahûn. Heraklitus (540-480 sm) mengatakan ketika kita mandi di sebuah sungai untuk yang kedua kalinya, sungai telah berbeda. 27

Kehidupan manusia disebut berubah karena adanya perubahan pada saat adanya perbedaan waktu. Perubahan terjadi pada individu dan

kumpulannya. 28 Menurut Ian Robertson perubahan sosial terjadi dari bermacam-macam faktor seperti lingkungan, populasi, ide, peristiwa, inovasi kultur,

aktifitas manusia, dan teknologi. 29 Perubahan itu

26 Abi Abd Allâh Muhammad ibn Ismail al-Bukhâri, al-Jâmi` al-Shahîh, (Beirut: Dâr al-Fikr), Juz III, h. 1459.

27 Ahmad Amin, al-Akhlâq, (Mesir: Dar al-Kutub al- Ilmiyyah, 1975), h. 92.

28 Ian Robertson, Sociology, (New York: Worth Publisher, Inc. 2 nd Edition, 1981), h. 79.

29 Ian Robertson, Sociology, h, 594.

juga yang menjadi sejarah. 30 Perubahan itu bagian dari sifat alamiah yang

terjadi dengan takdir Allah. Allah Swt. berfirman:

Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu dia dalam kesibukan .

Ketika Rasulullah saw membaca ayat ini, sahabat bertanya ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan sya n dalam ayat ini? ia menjawab mengampuni dosa, melepaskan kesulitan, dan mengangkat derjat suatu kaum dan merendahkan kaum yang lain . 31

Ampunan adalah hasil perubahan dari maksiat menjadi taat, begitu juga kemudahan dan kemuliaan adalah hasil perubahan. Di belakang yang berubah itu ada wujud tunggal yang tidak berubah, Dia-lah asal segala sesuatu, kekal, senantiasa mengatur segala perubahan. 32

Islam mengajarkan agar perubahan dilakukan dari diri sendiri menuju ke arah yang lebih baik, sebab Allah tidak akan merubahnya sampai

individu itu merubah dirinya sendiri, 33 Allah Swt.

berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri . (Q.S. Al-Ra`d [13]: 11).

Alquran juga mewajibkan adanya agen pe- rubahan yang diambil dari sebahagian komunitas kaum muslimin untuk menjaga stabilitas perubahan ke arah yang lebih baik. Perkembangan yang tidak terencana bisa mengarah kepada kerusakan dan negatif. Dalam Alquran Allah swt. berfirman:

30 Abd al-Rahmân ibn Khaldun, Târîkh Ibn Khaldun, (Beirut: Muassasah Jammal li al-Thabâ`ah wa al-Nasyr, 1979).

31 Al-Thabarî, Tafsîr, Juz XI, h. 591. 32 Muhammad Syarif Ahmad, Tajdîd al-Mawqif al-Islâmî fi

al-Fiqh wa al-Fikr wa al-Siyâsah, (Damaskus: Dâr al-Fikr, 2004). 33 Penafsiran ini didasarkan kepada bahwa perubahan

jasmani malah sebaliknya, yaitu manusia tidak bisa menahan perubahan yang terjadi pada dirinya dan alam lingkungannya, dari keadaan fisik yang kecil, lalu menjadi besar, kuat, lalu berubah menjadi lemah, tua, dan akhirnya mati.

MADANIA Vol. XVIII, No. 1, Juni 2014

13) Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Laki- laki dan perempuan berbeda dalam kesatuan. Prestasi tiap individu dinilai lewat ketakwaan mereka dan kemampuannya megimplementasikan manfaat yang besar untuk sesamanya. Tiap orang memiliki status yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, berbagi tugas agar hidup yang dijalankan indah dan berkarakter. Rasulullah saw. bersabda Ketahuilah oleh kamu, setiap kamu itu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang amir dalam masyarakatnya adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin terhadap keluarganya dan ia akan ditanya tentang mereka, seorang isteri adalah pemimpin terhadap rumah tangga suaminya dan anak-anaknya, dan ia akan ditanya tentang mereka, seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang itu. Sadarilah bahwa setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta pertanggung-jawabannya tentang kepemimpinannya . 26

Konsep Perubahan dalam Islam

Menurut Islam manusia adalah bagian dari alam semesta yang tersusun dan terorganisir dalam satu kesatuan sistem dan struktur. Jika alam senantiasa berubah, begitu juga manusia. Semua mengalir, bergerak pada garis edarnya, wa kullun fî falakin yasbahûn. Heraklitus (540-480 sm) mengatakan ketika kita mandi di sebuah sungai untuk yang kedua kalinya, sungai telah berbeda. 27

Kehidupan manusia disebut berubah karena adanya perubahan pada saat adanya perbedaan waktu. Perubahan terjadi pada individu dan

kumpulannya. 28 Menurut Ian Robertson perubahan sosial terjadi dari bermacam-macam faktor seperti lingkungan, populasi, ide, peristiwa, inovasi kultur,

aktifitas manusia, dan teknologi. 29 Perubahan itu

26 Abi Abd Allâh Muhammad ibn Ismail al-Bukhâri, al-Jâmi` al-Shahîh, (Beirut: Dâr al-Fikr), Juz III, h. 1459.

27 Ahmad Amin, al-Akhlâq, (Mesir: Dar al-Kutub al- Ilmiyyah, 1975), h. 92.

28 Ian Robertson, Sociology, (New York: Worth Publisher, Inc. 2 nd Edition, 1981), h. 79.

29 Ian Robertson, Sociology, h, 594.

juga yang menjadi sejarah. 30 Perubahan itu bagian dari sifat alamiah yang

terjadi dengan takdir Allah. Allah Swt. berfirman:

Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu dia dalam kesibukan .

Ketika Rasulullah saw membaca ayat ini, sahabat bertanya ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan sya n dalam ayat ini? ia menjawab mengampuni dosa, melepaskan kesulitan, dan mengangkat derjat suatu kaum dan merendahkan kaum yang lain . 31

Ampunan adalah hasil perubahan dari maksiat menjadi taat, begitu juga kemudahan dan kemuliaan adalah hasil perubahan. Di belakang yang berubah itu ada wujud tunggal yang tidak berubah, Dia-lah asal segala sesuatu, kekal, senantiasa mengatur segala perubahan. 32

Islam mengajarkan agar perubahan dilakukan dari diri sendiri menuju ke arah yang lebih baik, sebab Allah tidak akan merubahnya sampai

individu itu merubah dirinya sendiri, 33 Allah Swt.

berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri . (Q.S. Al-Ra`d [13]: 11).

Alquran juga mewajibkan adanya agen pe- rubahan yang diambil dari sebahagian komunitas kaum muslimin untuk menjaga stabilitas perubahan ke arah yang lebih baik. Perkembangan yang tidak terencana bisa mengarah kepada kerusakan dan negatif. Dalam Alquran Allah swt. berfirman:

30 Abd al-Rahmân ibn Khaldun, Târîkh Ibn Khaldun, (Beirut: Muassasah Jammal li al-Thabâ`ah wa al-Nasyr, 1979).

31 Al-Thabarî, Tafsîr, Juz XI, h. 591. 32 Muhammad Syarif Ahmad, Tajdîd al-Mawqif al-Islâmî fi al-Fiqh wa al-Fikr wa al-Siyâsah, (Damaskus: Dâr al-Fikr, 2004). 33 Penafsiran ini didasarkan kepada bahwa perubahan jasmani malah sebaliknya, yaitu manusia tidak bisa menahan perubahan yang terjadi pada dirinya dan alam lingkungannya, dari keadaan fisik yang kecil, lalu menjadi besar, kuat, lalu berubah menjadi lemah, tua, dan akhirnya mati.

MADANIA Vol. XVIII, No. 1, Juni 2014

13) Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Laki- laki dan perempuan berbeda dalam kesatuan. Prestasi tiap individu dinilai lewat ketakwaan mereka dan kemampuannya megimplementasikan manfaat yang besar untuk sesamanya. Tiap orang memiliki status yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, berbagi tugas agar hidup yang dijalankan indah dan berkarakter. Rasulullah saw. bersabda Ketahuilah oleh kamu, setiap kamu itu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang amir dalam masyarakatnya adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang kepemimpinannya, seorang suami adalah pemimpin terhadap keluarganya dan ia akan ditanya tentang mereka, seorang isteri adalah pemimpin terhadap rumah tangga suaminya dan anak-anaknya, dan ia akan ditanya tentang mereka, seorang hamba adalah pemimpin terhadap harta tuannya dan ia akan ditanya tentang itu. Sadarilah bahwa setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan diminta pertanggung-jawabannya tentang kepemimpinannya . 26

Konsep Perubahan dalam Islam

Menurut Islam manusia adalah bagian dari alam semesta yang tersusun dan terorganisir dalam satu kesatuan sistem dan struktur. Jika alam senantiasa berubah, begitu juga manusia. Semua mengalir, bergerak pada garis edarnya, wa kullun fî falakin yasbahûn. Heraklitus (540-480 sm) mengatakan ketika kita mandi di sebuah sungai untuk yang kedua kalinya, sungai telah berbeda. 27

Kehidupan manusia disebut berubah karena adanya perubahan pada saat adanya perbedaan waktu. Perubahan terjadi pada individu dan

kumpulannya. 28 Menurut Ian Robertson perubahan sosial terjadi dari bermacam-macam faktor seperti lingkungan, populasi, ide, peristiwa, inovasi kultur,

aktifitas manusia, dan teknologi. 29 Perubahan itu

26 Abi Abd Allâh Muhammad ibn Ismail al-Bukhâri, al-Jâmi` al-Shahîh, (Beirut: Dâr al-Fikr), Juz III, h. 1459.

27 Ahmad Amin, al-Akhlâq, (Mesir: Dar al-Kutub al- Ilmiyyah, 1975), h. 92.

28 Ian Robertson, Sociology, (New York: Worth Publisher, Inc. 2 nd Edition, 1981), h. 79.

29 Ian Robertson, Sociology, h, 594.

juga yang menjadi sejarah. 30 Perubahan itu bagian dari sifat alamiah yang

terjadi dengan takdir Allah. Allah Swt. berfirman:

Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap waktu dia dalam kesibukan .

Ketika Rasulullah saw membaca ayat ini, sahabat bertanya ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan sya n dalam ayat ini? ia menjawab mengampuni dosa, melepaskan kesulitan, dan mengangkat derjat suatu kaum dan merendahkan kaum yang lain . 31

Ampunan adalah hasil perubahan dari maksiat menjadi taat, begitu juga kemudahan dan kemuliaan adalah hasil perubahan. Di belakang yang berubah itu ada wujud tunggal yang tidak berubah, Dia-lah asal segala sesuatu, kekal, senantiasa mengatur segala perubahan. 32

Islam mengajarkan agar perubahan dilakukan dari diri sendiri menuju ke arah yang lebih baik, sebab Allah tidak akan merubahnya sampai

individu itu merubah dirinya sendiri, 33 Allah Swt.

berfirman:

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri . (Q.S. Al-Ra`d [13]: 11).

Alquran juga mewajibkan adanya agen pe- rubahan yang diambil dari sebahagian komunitas kaum muslimin untuk menjaga stabilitas perubahan ke arah yang lebih baik. Perkembangan yang tidak terencana bisa mengarah kepada kerusakan dan negatif. Dalam Alquran Allah swt. berfirman:

30 Abd al-Rahmân ibn Khaldun, Târîkh Ibn Khaldun, (Beirut: Muassasah Jammal li al-Thabâ`ah wa al-Nasyr, 1979).

31 Al-Thabarî, Tafsîr, Juz XI, h. 591. 32 Muhammad Syarif Ahmad, Tajdîd al-Mawqif al-Islâmî fi al-Fiqh wa al-Fikr wa al-Siyâsah, (Damaskus: Dâr al-Fikr, 2004). 33 Penafsiran ini didasarkan kepada bahwa perubahan jasmani malah sebaliknya, yaitu manusia tidak bisa menahan perubahan yang terjadi pada dirinya dan alam lingkungannya, dari keadaan fisik yang kecil, lalu menjadi besar, kuat, lalu berubah menjadi lemah, tua, dan akhirnya mati.

Junaidi Lbs: Elastisitas Hukum Islam dalam Merespons Perubahan Sosial Junaidi Lbs: Elastisitas Hukum Islam dalam Merespons Perubahan Sosial Junaidi Lbs: Elastisitas Hukum Islam dalam Merespons Perubahan Sosial

Quraish Shihab mengatakan: Quraish Shihab mengatakan: Quraish Shihab mengatakan: Kita semua tahu bahwa Alquran dan Sunnah Kita semua tahu bahwa Alquran dan Sunnah Kita semua tahu bahwa Alquran dan Sunnah

melalui dakwahnya mengamanatkan nilai-nilai. melalui dakwahnya mengamanatkan nilai-nilai. melalui dakwahnya mengamanatkan nilai-nilai. Nilai-nilai itu ada yang bersifat mendasar, Nilai-nilai itu ada yang bersifat mendasar, Nilai-nilai itu ada yang bersifat mendasar,

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan universal dan abadi, dan ada juga yang universal dan abadi, dan ada juga yang universal dan abadi, dan ada juga yang hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah

bersifat praksis, lokal, dan temporal, sehingga bersifat praksis, lokal, dan temporal, sehingga bersifat praksis, lokal, dan temporal, sehingga mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya

dapat berbeda antara satu tempat/waktu dapat berbeda antara satu tempat/waktu dapat berbeda antara satu tempat/waktu Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang

dengan tempat/ waktu yang lain. Perbedaan, dengan tempat/ waktu yang lain. Perbedaan, dengan tempat/ waktu yang lain. Perbedaan, siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang

perubahan, dan perkembangan nilai itu dapat perubahan, dan perkembangan nilai itu dapat perubahan, dan perkembangan nilai itu dapat lebih mengetahui orang-orang yang mendapat lebih mengetahui orang-orang yang mendapat lebih mengetahui orang-orang yang mendapat

diteriraa oleh Islam selama tidak bertentangan diteriraa oleh Islam selama tidak bertentangan diteriraa oleh Islam selama tidak bertentangan petunjuk. (Q.S. Al-Nahl[16]: 125) petunjuk. (Q.S. Al-Nahl[16]: 125) petunjuk. (Q.S. Al-Nahl[16]: 125)

dengan nilai-nilai universal . dengan nilai-nilai universal . dengan nilai-nilai universal . 37 37 37

Menurut Qâdî Iyâd seorang agen perubahan Menurut Qâdî Iyâd seorang agen perubahan Menurut Qâdî Iyâd seorang agen perubahan Menurut Quraish, Alquran mengisyaratkan Menurut Quraish, Alquran mengisyaratkan Menurut Quraish, Alquran mengisyaratkan hendaklah melakukan perubahan berdasarkan hendaklah melakukan perubahan berdasarkan hendaklah melakukan perubahan berdasarkan

kedua nilai di atas dengan kata al-khair dan kedua nilai di atas dengan kata al-khair dan kedua nilai di atas dengan kata al-khair dan berbagai aspek yang memungkinkan untuk berbagai aspek yang memungkinkan untuk berbagai aspek yang memungkinkan untuk

al-ma ruf. Al-khair adalah nilai universal yang al-ma ruf. Al-khair adalah nilai universal yang al-ma ruf. Al-khair adalah nilai universal yang menghilangkannya, baik perbuatan untuk menghilangkannya, baik perbuatan untuk menghilangkannya, baik perbuatan untuk

diajarkan oleh Alquran dan Sunnah. Al-khair itu diajarkan oleh Alquran dan Sunnah. Al-khair itu diajarkan oleh Alquran dan Sunnah. Al-khair itu menghancurkan alat-alat kebatilan secara menghancurkan alat-alat kebatilan secara menghancurkan alat-alat kebatilan secara

adalah ittiba` al-Qur ân wa sunnat al-rasûl, sedang adalah ittiba` al-Qur ân wa sunnat al-rasûl, sedang adalah ittiba` al-Qur ân wa sunnat al-rasûl, sedang langsung atau perkataan dengan menyuruh langsung atau perkataan dengan menyuruh langsung atau perkataan dengan menyuruh

al-ma`rûf adalah sesuatu yang baik menurut al-ma`rûf adalah sesuatu yang baik menurut al-ma`rûf adalah sesuatu yang baik menurut orang melakukannya. orang melakukannya. orang melakukannya. .34 .34 .34 Perkembangan yang Perkembangan yang Perkembangan yang

pandangan umum satu masyarakat selama sejalan pandangan umum satu masyarakat selama sejalan pandangan umum satu masyarakat selama sejalan mengarah kepada kemunduran disebut dengan mengarah kepada kemunduran disebut dengan mengarah kepada kemunduran disebut dengan

dengan al-khair. Adapun al-munkar maka ia adalah dengan al-khair. Adapun al-munkar maka ia adalah dengan al-khair. Adapun al-munkar maka ia adalah kemungkaran, yang diukur dari tidak berjalannya kemungkaran, yang diukur dari tidak berjalannya kemungkaran, yang diukur dari tidak berjalannya

sesuatu yang dinilai buruk oleh masyarakat serta sesuatu yang dinilai buruk oleh masyarakat serta sesuatu yang dinilai buruk oleh masyarakat serta bertentangan dengan nilai-nilai ilahi. bertentangan dengan nilai-nilai ilahi. bertentangan dengan nilai-nilai ilahi. 38 38 norma-norma luhur yang diakui oleh hati nurani 38 norma-norma luhur yang diakui oleh hati nurani norma-norma luhur yang diakui oleh hati nurani Quraish Quraish Quraish manusia sebagaimana yang diajarkan agama. manusia sebagaimana yang diajarkan agama. manusia sebagaimana yang diajarkan agama. 35 35 35 menyimpulkan al-ma`rûf merupakan kesepakatan menyimpulkan al-ma`rûf merupakan kesepakatan menyimpulkan al-ma`rûf merupakan kesepakatan Perkembangan yang baik disebut dengan ma`rûf, Perkembangan yang baik disebut dengan ma`rûf, Perkembangan yang baik disebut dengan ma`rûf,

umum masyarakat. Karena ia merupakan umum masyarakat. Karena ia merupakan umum masyarakat. Karena ia merupakan yang menggiring masyarakat dalam suatu ishlâh, yang menggiring masyarakat dalam suatu ishlâh, yang menggiring masyarakat dalam suatu ishlâh,

kesepakatan suatu masyarakat, maka kesepakatan kesepakatan suatu masyarakat, maka kesepakatan kesepakatan suatu masyarakat, maka kesepakatan kebaikan, dan kemaslahatan. Norma inilah kebaikan, dan kemaslahatan. Norma inilah kebaikan, dan kemaslahatan. Norma inilah

itu bisa berbeda antara satu masyarakat muslim itu bisa berbeda antara satu masyarakat muslim itu bisa berbeda antara satu masyarakat muslim yang disebut dengan jalan Allah. Rasul sendiri yang disebut dengan jalan Allah. Rasul sendiri yang disebut dengan jalan Allah. Rasul sendiri