Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Project Based Learning pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Sekolah dan Subjek Penelitian 4.1.1. Deskripsi Sekolah Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 11. SD Negeri Kutowinangun 11 beralamat di jalan Butuh No. 1 kecamatan Tingkir

  kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. SD Negeri Kutowinangun 11 berada dalam satu kawasan dengan SD Negeri Kutowinangun 1 dan 4.

  Luas tanah SD Negeri Kutowinangun 11 secara keseluruhan adalah 2483

  2

  2

  m , dengan luas bangunan 750 m . SD Negeri Kutowinangun 11 memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang UKS, 1 ruang perpustakaan, 1 gudang, 1 ruang ekstra rebana, 1 ruang mushola, 1 ruang computer, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang multimedia, 1 WC guru dan 3 WC siswa.

  Sekolah yang berdiri sejak tahun 1977 ini, dikepalai oleh Bapak A. Afifudin, S. Ag. Berdasarkan data yang ada, terdapat 11 guru dengan jenjang pendidikan S1, 2 guru dengan jenjang pendidikan DII dan 1 staf dengan pendidikan SLTA. Data jenjang pendidikan guru/staf di SD Negeri Kutowinangun 11 , dapat digambarkan ke dalam diagram sebagai berikut:

  Diagram 4.1. Prosentase Pendidikan Guru/Staf SDN Kutowinangun 11

Jenjang Pendidikan Guru/Staf SDN

Kutowinangun 11

  78.50%

14.30%

7.20%

S1 DII SLTA

  Jumlah siswa di SD Negeri Kutowinangun 11 adalah 133 siswa dengan memiliki 6 kelas, yaitu kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Data kelas SD Negeri Kutowinangun 11 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1. Data Kelas SD Negeri Kutowinangun 11

  Jumlah Siswa No. Kelas Guru Kelas

  Putra Putri Total Heru Surya Hadi 1.

  I

  10

  11

  21 Setyawati Yunita Dwi Utami, 2.

  II

  12

  11

  23 S.Pd 3.

  14

  10

  24 Elizabeth Tri K, S.Pd

  III Dewi Permata Sari, 4.

  18

  8

  26 IV S.Pd 5.

  11

  13

  24 Suharmi, S.Pd

  V 6.

  9

  6

  15 Elma Mulia Sari, S.Pd

  V1 Jumlah

  74 59 133 4.1.2.

   Deskripsi Subject Penelitian

  Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas IV dengan jumlah siswa 26 orang. Berdasarkan data siswa kelas IV, siswa kelas IV terdiri atas 8 siswi dan 18 siswa. Siswa dengan umur 11 tahun berjumlah 5 anak, siswa dengan umur 10 tahun 16 anak, dan siswa dengan umur 9 tahun berjumlah 3 anak.

  Sebagian besar pendidikan orang tua siswa kelas IV adalah pada jenjang SMA/SMK/SLTA, sebagian lagi masih tamatan SD dan SMP. Dari data yang diperoleh penulis tentang jenjang pendidikan orang tua siswa kelas IV, terdapat 14 ayah dengan jenjang pendidikan SMA/SLTA/SMK, 6 ayah dengan jenjang pendidikan SMP dan 4 ayah dengan jenjang pendidikan SD. Sedangkan data jenjang pendidikan untuk ibu, ada 16 ibu dengan jenjang pendidikan SMA, 3 ibu dengan jenjang pendidikan SMP, dan 5 ibu dengan jenjang pendidikan SD.

  Berdasarkan buku data siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 11, terdapat beberapa jenis pekerjaan orang tua siswa seperti buruh, wiraswasta, karyawan swasta, pedagang kecil, dan swasta. Berikut data pekerjaan orang tua siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 11:

Tabel 4.2. Data Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas IV

  No. Pekerjaan Ayah Ibu

  1. Buruh

  8

  6

  2. Wiraswasta

  5

  5

  3. Karyawan Swasta

  6

  4

  4. Swasta

  2

  1

  5. Pedagang Kecil

  5

  7

  • 6. Tidak bekerja

  3 Dari data pekerjaan orangtua siswa kelas IV SDN Kutowinangun 11 Salatiga, didapatkan berbagai macam pekerjaan orang tua siswa kelas IV.

  Kebanyakan pekerjaan orangtua siswa yaitu bekerja sebagai buruh, maka dari itu kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya masih rendah, semangat siswa dalam belajar masih rendah karena tidak adanya dorongan semangat dari orangtua. Tetapi sebagian siswa memiliki semangat yang tinggi dalam belajar dan untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.

4.2. Deskripsi Kondisi Awal

  Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas IV SDN Kutowinangun 11 Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, terlihat bahwa kompetensi siswa masih rendah. Hal ini bisa terlihat dari nilai hasil evaluasi siswa pada mata

  pelajaran IPA yang telah dilakukan dimana sebagian besar peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh penulis dengan rumus sebagai berikut: Banyaknya Kelas = 1 + 3,3 log n

  = 1 + 3,3 log 26 = 1 + (3,3 x 1,4) = 1 + 4,62 = 5,62 (dibulatkan menjadi 6)

  Range = (skor maksimum

  • – skor minimum) = 80
  • – 40 = 40
Dengan adanya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Kutowinangun 11

  • – 47 3 11,53 Belum tuntas
  • – 54 10 38,47 Belum tuntas 3.
  • – 61 5 19,24 Belum tuntas 4.
  • – 68 3 11,53 Belum Tuntas 5.
  • – 75 4 15,39 Tuntas 6.
  • – 82 1 3,85 Tuntas Jumlah 24 100 Rata-rata 60,47 Nilai tertinggi
pembelajaran IPA dengan menggunakan pendekatan project based learning. Dilaksanakannya pembelajaran IPA dengan pendekatan project based learning, diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan hasil akhir siswa dapat menghasilkan produk. Dengan memberikan inovasi baru terhadap pengalaman belajar siswa diharapkan hasil belajar siswa akan menjadi lebih baik dan meningkat.

  5 2.

  80 Nilai terendah

  76

  69

  62

  55

  48

  21

  Interval = Range Banyaknya Kelas

  40

  

Negeri Kutowinangun 11 Salatiga

No. Interval Kondisi Awal Keterangan Frekuensi Persentase (%) Ketuntasan Jumlah 1.

Tabel 4.3 Destribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kondisi Awal Siswa Kelas IV SD

  Selanjutnya dibuat table destribusi frekuensinya. Berikut disajikan rekapitulasi table destribusi frekuensi hasil belajar IPA pada kondisi awal yang dapat dilihat pada table 4.3

  6 = 6,6 (dibulatkan menjadi 7)

  = 40

  40 Berdasarkan tabel 4.3 pembelajaran belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=70). Diketahui untuk nilai 40- 47 sebanyak 3 siswa dengan persentase 11,53%, siswa yang mendapat nilai 48-54 sebanyak 10 siswa dengan persentase 38,47%, untuk nilai 55-61 sebanyak 5 siswa dengan persentase 19,24%, siswa dengan nilai 62-68 sebanyak 3 siswa dengan persentase 11,53%, siswa dengan nilai 69-75 sebanyak 4 siswa dengan persentase 15,39% dan siswa yang mendapat nilai 76-82 sebanyak 1 siswa dengan presentase 3,85%. Rata-rata kelas yaitu 60,47 dengan nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 40.

4.3. Deskripsi Siklus

4.3.1 Siklus I

4.3.1.1 Tahap Perencanaan Siklus 1

  Setelah melakukan diskusi dengan guru tentang promes pembelajaran IPA kelas IV SD Negeri Kutowinangun 11. Guru dan penulis menentukan SK dan KD pembelajaran IPA yang akan digunakan untuk perencanaan pembelajaran siklus I pada penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus I, akan dilaksanakan pada pembelajaran SK 10, yaitu Memahami Perubahan Lingkungan Fisik dan Pengaruhnya Terhadap Daratan. Sedangkan KD yang menjadi bahan pembelajaran adalah KD 10.1 yang memuat tentang penyebab perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut) Berdasarkan KD yang ada, kemudian penulis menurunkannya menjadi beberapa indikator dengan beracukan promes SD Negeri Kutowinangun 11 kelas IV. Indikator yang hendak dicapai dalam pembelajaran siklus I antara lain: 1) mengidentifikasi berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan, 2) menjelaskan pengaruh faktor penyebab perubahan lingkungan terhadap daratan, 3) membuat suatu karya/produk perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (hujan mengakibatkan erosi, cahaya matahari mengakibatkan kebakaran hutan, angin menyebabkan daratan terkikis, gelombang laut menyebabkan abrasi). Kegiatan pembelajaran siklus I meliputi 3 kali pertemuan, setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran, setiap jam pelajaran dilaksanakan selama 35 menit. a.

  Siklus I Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama di siklus I, pembelajaran akan dipusatkan pada pembuatan proyek yaitu tentang faktor penyebab perubahan lingungan terhadap daratan (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). Sebelum dilaksanakan kegiatan pembelajaran, maka penulis menyusun sebuah rancangan pembelajaran berupa RPP siklus I pertemuan pertama. Selain itu, penulis juga menyiapkan beberapa alat dan bahan pembelajaran untuk dikemas menjadi sebuah materi ajar berkenaan dengan materi yang akan disampaikan sendiri oleh peneliti. Sebagai kebutuhan administrasi penulis, penulis juga menyiapkan daftar presensi siswa, lembar observasi siswa, dan lembar observasi penulis dalam mengajar.

  Rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan pertama di siklus I ini adalah diawali dengan kegiatan pendahuluan. Kegiatan pendahuluan direncanakan berlangsung selama kurang lebih 10 menit. Kegiatan pendahuluan yang akan dilaksanakan antara lain adalah membuka pembelajaran dengan berdoa, dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Sebelum masuk kedalam apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti pembelajaran IPA selanjutnya penulis memberitahukan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

  Kegiatan inti, direncanakan selama 55 menit, yang meliputi kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi siswa diberikan pertanyaan mendasar yang tujuannya untuk menggali pengetahuan siswa mengenai materi ajar yang disampaikan, Tanya jawab dilakukan penulis dengan mengkaitkan kehidupan sehari-hari dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Untuk memasuki kegiatan elaborasi, siswa dibagi dalam beberapa kelompok kerja, dalam kelompok kerja siswa dapat merencanakan produk yang akan dibuat dalam pembelajaran. Pelaksanaan kegiatan elaborasi dilaksanakan dengan membagikan alat dan bahan serta petunjuk kerja untuk masing-masing kelompok dalam merencanakan perancangan produk. Dalam kegiatan elaborasi ini, penulis bertugas memfasilitasi siswa untuk aktif melakukan diskusi kelompok dalam perancangan produk. Penulis juga memberikan korsi jika ada hasil diskusi kelompok yang dipresentasikan salah. Kegiatan terakhir dalam kegiatan elaborasi ini, masing-masing kelompok kerja diminta untuk membuat hasil akhir / laporan kerja yang telah dilakukan dalam pembelajaran.

  Pada kegiatan penutup, penulis dan siswa membuat kesimpulan pembelajaran. Kegiatan penutup direncanakan kurang lebih selama 5 menit. Setelah memeroleh kesimpulan pembelajaran, penulis menyampaikan kegiatan pembelajaran pertemuan mendatang. Sebagai kegiatan terakhir, penulis menutup kegiatan pembelajaran IPA.

  b.

  Siklus I Pertemuan Kedua Pembelajaran siklus I pertemuan kedua ini masih dengan kegiatan pembelajaran yang pada akhirnya menghasilkan suatu produk. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran pertemuan kedua ini penulis merancang RPP dengan berfokus ke indicator 2 dan 3 yaitu membuat suatu karya/produk perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (hujan mengakibatkan erosi, cahaya matahari mengakibatkan kebakaran hutan, angin menyebabkan daratan terkikis , gelombang laut menyebabkan abrasi).

  Kegiatan inti akan dilaksanakan selama kurang lebih 55 menit. Dalam kegiatan inti akan dibagi menjadi 3 kegiatan, yaitu kegiatan eksplorasi, kegiatan elaborasi dan kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi, siswa bersama penulis melakukan tanya jawab menggali informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Kegiatan elaborasi, dilaksanakan dengan membentuk kelompok kerja dengan cara acak, kemudian penulis mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan masing-masing kelompok dalm perencanaan produk yang akan dibuat pada kegiatan ini, siswa berkolaborasi dengan kelompok dalam menciptakan produk dengan hasil yang maksimal. Penulis juga bertugas menciptakan suasana belajar yang kompetitif yaitu dengan memberikan motivasi kepada masing- masing kelompok untuk menciptakan suatu produk yang lebih baik dari kelompok yang lain, kegiatan terakhir dalam elaborasi ini siswa bersama kelompok mempresentasikan hasil perancangan proyek di depan kelas. Jika ada hasil presentasi yang kurang tepat, penulis bertugas meluruskan hasil kerja kelompok dengan kegiatan tanya jawab bersama siswa. Kegiatan terakhir dalam kegiatan inti yaitu kegiatan konfirmasi. Dalam kegiatan ini, penulis memberi komentar dan kritik positif pada kegiatan siswa selama kegiatan perancangan proyek yang telah dilakukan.

  Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pelaksanaan kegaitan penutup, dalam kegiatan penutup penulis dengan siswa melakukan tanya jawab dan menarik kesimpulan pada pembelajaran yang telah dilaksanakan. Akhir dari kegiatan penutup yaitu penyampaian pembelajaran pertemuan selanjutnya dan doa.

  c.

  Siklus I Pertemuan Ketiga Dalam pertemuan ketiga siklus I, tujuan utama pembelajaran adalah untuk melaksanakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Hal yang dipersiapkan dalam pembelajaran pertemuan ketiga antara lain adalah rencana pelaksanaan pembelajaran dan soal evaluasi. Dalam kegiatan pendahuluan, setelah penulis mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran, penulis mengingatkan siswa kembali, kegiatan pembelajaran lalu.

  Dalam kegiatan inti, penulis melakukan tanya jawab tentang materi IPA yang telah dipelajari siswa tentang perubahan lingkungan fisik terhadap daratan (hujan mengakibatkan erosi, cahaya matahari mengakibatkan kebakaran hutan, angin menyebabkan daratan terkikis , gelombang laut menyebabkan abrasi).

  Kegiatan evaluasi dilaksankan dengan alokasi waktu kurang lebih 45 menit. Siswa diminta untuk mengerakan soal evaluasi yang telah disediakan secara individu. Siswa yang telah selesai mengerjakan, dapat mengumpulkan pekerjaannya dimeja guru. Alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, adalah soal tes objektif. Sebelum digunakan untuk mengukur tingkat hasil belajar siswa, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas soal, serta analisis tingkat kesukaran soal. Untuk menguji validitas dan reliabilitas soal serta tingkat kesukaran soal, digunakan SPSS 22.0. Sebagai kelas penguji validitas, reliabilas dan tingkat kesukaran soal, penulis mengujikan soal di kelas V SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga, dengan jumlah siswa 24. Sebagai soal evaluasi siklus I, penulis menyediakan soal objektif sebanyak 25 soal.

4.3.1.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I

  Perencanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan Project Based Learning dalam pembelajaran IPA. Sedangkan pertemuan ketiga dilaksanakan untuk kegiatan evaluasi hasil belajar siswa. Setiap pertemuan, dilaksanakan selama 2 jam pelajaran, yang mana setiap jam pelajarannya beralokasi waktu 35 menit.

  a.

  Siklus I Pertemuan Pertama Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 17 April 2015 jam pelajaran ke- 4 dan 5. Kegiatan pembelajaran IPA dimulai pada pukul

  09.00

  • – 10.10 WIB. Setelah istirahat bel masuk kelas, semua siswa mulai memasuki kelas dan bersiap untuk belajar.

  Setelah semua siswa siap mengikuti pembelajaran, penulis membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan bertanya “hari ini siapa yang tidak berangkat?” semua siswa menjawab dengan serentak “Nihil bu…”. “Apakah sudah siap belajar IPA anak- anak?” ,”sudah bu, kami masih semangat” jawab siswa. Penulis memberikan pertanyaan mendasar kepada siswa yang bertujuan untuk menggali informasi dari diri siswa “anak-anak apabila hujan terjadi setiap hari bahkan dalam sehari tidak reda akibatnya apa ya? Misalnya yang sering kita lihat berita di kota- kota besar di Indonesia?”. Siswa menjawab “banjir bu banjir”. Setelah itu penulis menjelaskan bahwa banjir dapat mengakibatkan terjadinya perubahan lingkungan fisik dari daratan yang normal bisa dilalui kendaraan dengan mudah kemudian ketika terjadi banjir terdapat genangan air yang cukup tinggi, aktivitas manusia terhambat dan menyebabkan perubahan lingkungan fisik, dari tanya jawab tsb penulis memberikan gambaran awal bahwa pembelajaran hari ini akan membahas materi perubahan lingkungan fidik dan pengaruhnya terhadap daratan. Kegiatan pendahuluan yang penulis laksanakan ini berlangsung sekitar 9 menit.

  Memasuki kegiatan inti, penulis menjelaskan pembelajaran project based

  

learning dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan hari ini, pembelajaran

  dengan menggunakan pendekatan project based learning ini menuntut siswa untuk merencanakan suatu proyek yang nantinya akan menghasilkan suatu produk yang bermanfaat, siswa mengamati penjelasan penulis dan memahami maksud dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan project based

  

learning ini. Penulis bersama siswa melakukan tanya jawab dalam pembelajaran,

  penulis bertanya “anak-anak factor apa saja yang menyebabkan perubahan lingkungan fisik?” salah satu siswa yang bernama FAD menjawab “factor hujan bu seperti banjir yang mengakibatkan air sungai meluap ke daratan” selanjutnya siswa lain menambahi jawaban FAD, bahwa selain factor hujan ada factor angin, cahaya matahari dan gelombang laut. Penulis bertanya “peristiwa apa saja yang terjadi akibat angin kencang, hujan, cahaya matahari, dan gelombang laut?” siswa yang bernama JPA mengangkat tangan dan menjawab “bu, yang disebabkan angin kencang itu seperti badai, hujan itu mengakibatkan peristiwa banjir bsa juga erosi, cahaya matahari di musim kemarau mengakibatkan kebakaran hutan dan gelombang laut mengakibatkan abrasi bu”, penulis memberikan penjelasan yang lanjut mengenai jawaban JPA agar siswa lain dapat mengerti maksut yang disampaikan JPA. Selanjutnya dengan pengetahuan yang siswa miliki mengenai factor apa saja yang mempengaruhi perubahan lingkungan fisik, penulis membagi kelompok dengan cara random yaitu berhitung dari angka 1, 2, 3, 4 dan kembali ke angka 1 lagi sampai berhenti di siswa yang duduk paling belakang, setelah berhitung selesai didapatkan 4 kelompok dengan masing-masing kelompok beranggotakan 6 siswa, selanjutnya penulis mengarahkan masing-masing siswa untuk duduk membuat lingkaran dengan anggota kelompok masing-masing, siswa berdiskusi tentang suatu objek yang akan dijadikan suatu proyek, proyek yang akan dilakukan yaitu pembuatan proyek terjadinya erosi yang disebabkan oleh air hujan, penulis memberikan waktu 30 menit dalam pembuatan produk, masing-masing kelompok menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan proyek. Alat dan bahan yang disiapkan siswa berupa, 2 kotak papan, cetok, ember, tanah, tanaman, dan air. Masing-masing kelompok mencari tempat yang teduh dan mulai melaksanakan pembuatan proyek mereka masing- masing, setiap anggota berbagi tugas dalam pembuatan proyek ada yang mengambil tanah kemudian di isikan ke kotak papan, ada yang mengambil air, mencatat langkah-langkah kerja dll. Langkah pertama yang dilakukan masing- masing kelompok yaitu menyiapkan kotak papan A dan B diisi tanah sampai penuh, papan A hanya berisi tanah dan papan B berisi tanah yang ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang lebat, setelah selesai kemudian kedua papan diletakkan di tempat yang miring, antara papan A dan B bersebelahan, kemudian masing- masing kotak A dan B dengan siswa yang sudah siap mengguyur air diatas, secara bersama kotak papan A dan B diguyur air perlahan-lahan, siswa dengan kelompok mengamati dan menulis hasil perancangan proyek di kertas asturo. Setelah 30 menit perancangan proyek selesai semua siswa masuk ke dalam kelas dan duduk sesuai kelompok, masing-masing kelompok menyampaikan hasil pembuatan produk mereka masing-masing dan hasil dari semua kelompok intinya sama yaitu kotak papan A yang hanya diisi oleh tanah ketika diguyur air terus menerus akan terjadi erosi atau pengikisan, selanjutnya kotak papan B tidak mengalami erosi atau pengikisan tanah dikarenakan pada kotak B ditumbuhi tanaman yang lebat sehingga ketika air mengguyur papan, air tsb dapat diserap oleh akar air dan tidak langsung mengenai tanah yang mengakibatkan longsor atau erosi. Dari presentasi kelompok 1-4 penulis memberikan penghargaan kepada kelompok 2 yang selama kegiatan perancangan proyek paling aktif, kompak dan hasil produk rapi. Pada kegiatan penutup penulis bersama siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi perubahan lingkungan fisik yaitu factor angin, hujan, cahaya matahari dan gelombang laut, penulis menyampaikan pesan moral pembelajaran dengan bijak dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya, akhir dari pembelajaran penulis mengucapkan salam.

  b.

  Siklus I Pertemuan Kedua Pertemuan kedua, siklus I dilaksankan pada hari Jumat, tanggal 22 April

  2015. Jam pelajaran IPA di kelas IV pada hari Jumat adalah pada jam ke-2 dan ke-3 setelah jumat bersih dan senam. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan pada pukul 07.35-09.00 WIB. Pada pertemuan kedua ini, 2 siswa tidak berangkat ijin karena sakit. Setelah seluruh siswa masuk kelas, penulis menjelaskan pembelajaran yang akan dilakukan hari ini, penulis mengingatkan kembali pembelajaran pada pertemuan sebelumnya yaitu factor penyebab perubahan lingkungan fisik, penulis memberikan pertanyaan mendasar “anak-anak apa yang dimaksud gelombang air laut?” siswa menjawab gelombang air laut itu misalnya seperti ombak. Penulis memberikan pertanyaan selanjutnya “apakah cahaya matahari dapat memberikan dampak pada perubahan lingkungan fisik?”

  “sebutkan peristiwa apa yang terjadi karena cahaya matahari?” DPS mengangkat tangan dan menjawab “dapat bu! Misalnya ketika musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan gitu bu” ICK menambah jawaban “tapi cahaya matahari juga dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari bu, misalnya kita menjemur pakaian bisa kering karena cahaya matahari”. Penulis memberikan penguatan untuk siswa yang sudah berani menjawab dan penulis menjelaskan bahwa jawaban siswa semua benar, tetapi dalam materi hari ini siswa akan belajar pengaruh cahaya matahari terhadap perubahan lingkungan fisik seperti jawaban DPS yang telah menjelaskan peristiwa kebakaran hutan karena cahaya matahari. Memasuki kegiatan elaborasi siswa mengambil undian nomor 1-4 yang nantinya akan menjadi kelompok mereka yang sudah disiapkan oleh penulis, selanjutnya siswa dengan kelompok 1 dan 2 akan membuat produk luv untuk membuktikan bahwa cahaya matahari dapat membakar benda kering, kelompok 3 dan 4 membuat produk untuk membuktikan bahwa gelombang laut dapat mengikis permukaan tanah. Siswa menyiapkan alat dan bahan dengan anggota kelompok masing-masing, penulis memberikan waktu 30 menit dalam pembuatan produk, siswa mulai melakukan pembuatan produk d luar kelas.

  Kelompok 1 dan 2 memanfaatkan sinar matahari dalam pembuatan produk, teriknya matahari pukul 08.00 WIB sangat membantu kelompok 1 dan 2 melaksanakan pembuatan produk. Dalam kelompok 1 dan 2 terjadi kolaboratif yang sangat baik ketika pembuatan produk, dari kelompok 1 siswa MAB memegang kertas koran dan siswa NH memfokuskan luv ke kertas sementara BG mencatat hasil pembuatan produk di kertas asturo. Kelompok 3 dan 4 menyiapkan 2 papan kotak, tanah, pasir, air, ember, gayung. Pertama siswa menngisi tanah dan pasir di papan kotak masing-masing, setelah itu siswa membuat gundukan di atas papan kotak yang sudah berisi tanah dan pasir, gundukan A dibuat tinggi dan gundukan B dibuat lebih rendah di sebelah gundukan A, setelah gundukan didalam kotak siap salah satu siswa mengguyur air kedalam kotak papan sampai gundukan B yang lebih rendah tenggelam, selanjutnya air di guyurkan lagi ke dalam kotak papan sampai gundukan A yang lebih tinggi tenggelam. Masing-masing kelompok mengamatai dan mencatat hasil dari pembuatan produk.

  Waktu pembuatan produk selesai, semua kelompok masuk ke kelas dan duduk berkelompok dengan rapi. Penulis memberikan pengarahan untuk masing- masing kelompok mempresentasikan hasil pembuatan produk mereka. Kelompok 1-4 presentasi di depan kelas dan penulis memberikan penguatan apabila terjadi kesalahpahaman atas maksud yang diterima siswa. Kesimpulan dari kelompok 1 dan 2 yaitu telah membuktikan bahwa cahaya matahari dapat membakar benda kering melalui media luv, kelompok 3 dan 4 memberikan kesimpulan bahwa gelombang air laut dapat mengakibatkan abrasi ketika gundukan B diguyur dan tenggelam gundukan A yang lebih tinggi tidak mengalami abrasi, sebaliknya jika gundukan A diguyur gundukan B mengalami abrasi karena gundukan B lebih rendah. Penulis memberikan penghargaan pada kelompok yang terbaik, bersama penulis, siswa membuat rangkuman atas pembelajaran hari ini.

  Dalam kegiatan penutup, penulis bersama siswa menyimpulkan pembelajaran factor cahaya matahari dan gelombang laut yang mengakibatkan perubahan lingkungan daratan, penulis menyampaikan pesan moral pembelajaran dan menyampaikan rensana pertemuan selanjutnya. Bel istirahat berbunyi dan penulis menutup pembelajaran dengan salam.

  c.

  Siklus I Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga siklus I dilaksanakan pada minggu berikutnya, pada hari

  Rabu tanggal 22 April 2015 pada jam pelajaran 4-5. Penulis mengabsen siswa dengan menanyakan apakah ada siswa yang ijin atau tidak masuk? Pada hari itu, semua siswa kelas IV masuk sekolah. Penulis mengingatkan kembali bahwa hari ini akan dilakukan tes untuk menguji kepahaman siswa tentang materi pelajaran yang telah dipelajari di pertemuan yang lalu. Penulis melakukan Tanya jawab bersama siswa mengenai factor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan, siswa menekankan kembali bahwa ada 4 faktor yang menyebabkan perubahan lingkungan fisik yaitu factor hujan, factor angin, factor cahaya matahari dan factor gelombang laut.

  Kegiatan tanya jawab dilanjutkan dengan siswa menyebutkan produk apa saja yang telah dihasilkan pada pembelajaran yang lalu, hamper semua siswa menjawab bahwa mereka telah membuat produk terjadinya erosi pada pertemuan pertama yang menghasilkan kesimpulan bahwa tanah gundul akan rentan terjadi erosi ketika air hujan terus mengguyur, sedangkan tanah dengan tumbuh- tumbuhan ketika terjadi hujan sangat rendah terjadinya erosi karena air hujan akan terserap oleh akar tumbuhan. Pembelajaran pertemuan kedua siswa membuat produk yang membuktikan bahwa cahaya matahari dapat membakar benda kering dengan berbantukan alat luv, yang menghasilkan bahwa kertas koran bis aterbakar ketika luv difokuskan ke kertas dengan cahaya matahari. Produk yang ketiga yaitu pembuatan terjadinya abrasi karena gelombang air laut, kesimpulan yang terakhir ketika air laut terus menerus mengenani tepi daratan akan terjadi pengikisan tanah atau abrasi.

  Penulis menginformasikan kepada Siswa untuk menyiapkan alat tulis berupa bolpoin. Penulis membagikan soal evaluasi kepada masing-masing siswa dan menginformasikan untuk tidak lupa menuliskan nama dan nomor absen. Siswa diberi waktu hingga pukul 10.10 WIB, tes dimulai pukul 09.30 WIB. Soal tes evaluasi siswa terdiri dari 25 soal objectif. Semua siswa mengerjakan dengan tenang. Kedisiplinan siswa dalam mengerjakan tes sangat terlaksana dengan baik di kelas IV. Siswa yang telah selesai mengerjakan soal diperbolehkan untuk mengumpulkan hasil tesnya dimeja guru.

4.3.1.3 Observasi

  Kegiatan observasi dilaksanakan pada setiap pertemuan. Kegiatan observasi ditujukan untuk mengetahui dan memberi gambaran sejauh mana kegiatan pembelajaran telah dilakukan oleh penulis. Dari obervasi ini, dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh penulis. Dengan mengetahui kekurangan kegiatan pembelajaran, dapat dijadikan bekal perbaikan untuk pertemuan selanjutnya. Dalam 3 kali pertemuan di siklus I, ada 2 kali pertemuan dengan menerapkan pendekatan project based learning dan 1 pertemuan adalah untuk kegiatan evaluasi dengan metode pembelajaran tanya jawab tanpa menerapkan pendekatan project based learning. Oleh karena itu, dalam kegiatan observasi, observasi tetang pelaksanaan penerapan pendekatan

  

project based learning hanya dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua.

  Sedangkan untuk pertemuan ketiga, dilaksanakan observasi berkenaan dengan aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan mengulas kembali materi pelajaran IPA “factor penyebab perubahan lingkungan fisik” dan kegiatan evaluasi hasil belajar siswa.

  Kegiatan observasi dilaksanakan oleh observer. Observer dalam penelitian tindakan kelas ini adalah guru kelas IV Ibu Dewi Permatasari, S.Pd, dalam kegiatan observasi ini guru kelas mengamati bagaimana cara mengajar penulis dan penerapan pendekatan project based learning dalam pembelajaran IPA, observer juga mengamati bagaimana keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. Dengan sudah mengenal karakter siswa memudahkan penulis dan observer dalam menjalankan tugas masing-masing, sehingga siswa tidak terganggu dalam proses pembelajarannya.

  Observasi pada pertemuan pertama dan kedua, lembar pertama dalam lembar observasi penelitian tindakan kelas ini, adalah lembar observasi penulis dalam menerapkan pendekatan project based learning dalam pembelajaran. Lembar kedua adalah lembar observasi untuk siswa kelas IV dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan project based learning. Terdapat 14 hal yang harus diamati dan diberi skor dalam kegiatan penulis mengajar. Skor tertinggi yang menggambarkan guru melaksankan kegiatan dengan sangat baik adalah 4. Jika penulis melaksanakan dalam taraf baik, skor penilaian adalah 3. Sedangkan penilaian kegiatan penulis dalam menggajar, jika dilakukan dengan taraf penilaian cukup digambarkan dengan memberikan skor penilaian 2 untuk cukup, dan 1 untuk kurang. Untuk observasi siswa, terdapat 11 hal yang menjadi objek observasi. Jika terdapat

  ≤ 8 siswa yang terlibat dalam setiap item observasi, maka penilaian masuk dalam skor 1. Skor 2 diberikan jika terdapat minimal 9 dan maksimal 14 siswa terlibat aktif dalam item observasi. Jika ada minimal 15 siswa dan maksimal 20 siswa terlibat dalam kegiatan yang menjadi item objek obsevasi, maka item itu diberikan skor 3. Skor terbaik, skor 4 adalah jika sebanyak minimal 21 dan maksimal 26 siswa melakukan item kegiatan observasi.

  a.

  Observasi Siklus I Pertemuan Pertama Berikut adalah data hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran siklus I.

  4.4 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Siklus I Pertemuan Pertama Beri tanda ceklist (√) pada kolom skor, dengan petunjuk penilaian:

  Skor 1 jika guru melakukan dalam kategori kurang Skor 2 jika guru melakukan dalam kategori cukup Skor 3 jika guru melakukan dalam kategori baik Skor 4 jika guru melakukan dalam kategori sangat baik

  Skor Penilaian No. Aktivitas Guru

  1

  2

  3

  4 Kegiatan Awal 1.

  Persiapan guru sebelum mengajar 2. Guru mengkondisikan siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran

  3. Guru melakukan apersepsi 4.

  

  Guru menyampaikan indikator pembelajaran 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

  Kegiatan Inti 6.

  

  Guru memfasilitasi siswa mencari informasi melalui peristiwa alam yang terjadi

  7.

  

  Guru memfasilitasi siswa dalam melakukan kerja kelompok/perancangan proyek

  8.

  

  Guru memberi respon positif terhadap presentasi kelompok (hasil produk)

  9.

  

  Guru memberi kejelasan hasil perancangan proyek 10.

  Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya jawab

  11. Guru memberi kejelasan hasil kerja kelompok 12.

  

  Guru mengkonfirmasi kegiatan eksplorasi dan elaborasi

  Kegiatan Penutup 13.

  

  Guru membuat kesimpulan 14.

  

  Guru menutup pelajaran

  Total Nilai

  42 Dari hasil observasi pertemuan pertama siklus I, dapat diketahui bahwa masih ada kekurangan dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis. Terdapat 2 item tindakan guru yang masih dirasa kurang yaitu melakukan apersepsi dan menyampaikan indicator pembelajaran, sehingga mendapat skor 1. Serta 6 kegiatan penulis sudah dilakukan dengan sangat baik. Jadi total skor observasi tindakan guru adalah 42.

  Petunjuk penilaian:

   7.

  28 Observasi aktivitas siswa pertemuan pertama siklus I ini, terlihat masih

  Total Nilai

  

  Siswa antusias mengikuti pembelajaran pembuatan proyek.

   11.

  Keaktifan siswa membuat kesimpulan

   Kegiatan Penutup 10.

  Siswa aktif mencari konfirmasi

   9.

  Siswa aktif menuliskan hasil perancangan proyek

   8.

  Siswa aktif mengikuti presentasi kelompok

  Siswa terlibat aktif dalam perancangan proyek

  Skor 1 jika ≤ 10% (≤ 8) siswa terlibat

  Siswa terlibat aktif dalam kelompok kerja 6.

   5.

  Siswa mampu memecahkan masalah dalam perencanaan proyek

   4.

  Siswa aktif mencari informasi dalam perencanaan proyek

  Kegiatan Inti 3.

  Siswa siap mengikuti pelajaran 2. Siswa aktif dalam tanya jawab

  4 Kegiatan Awal 1.

  3

  2

  1

  No. Aktivitas siswa Skor Penilaian

  Skor 2 jika 11% s/d 40% (9 s/d 14) siswa terlibat Skor 3 jika 41% s/d 70% (15 s/d 20) siswa terlibat Skor 4 jika 71% s/d 100% (21 s/d 26) siswa terlibat

  sangat kurang dari yang diharapkan. Skor total observasi aktivitas siswa hanya mencapai 28. Dalam kegiatan siswa yang masih mendapat skor 1 pada tindakan siswa mampu memecahkan masalah. Hal ini menjadi bekal untuk kegiatan b.

  Observasi siklus I Pertemuan Kedua Data hasil observasi pertemuan kedua siklus I adalah sebagai berikut:

  

4.5 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pembelajaran Siklus I

Pertemuan Kedua

Beri tanda ceklist (√) pada kolom skor, dengan petunjuk penilaian:

  Skor 1 jika guru melakukan dalam kategori kurang Skor 2 jika guru melakukan dalam kategori cukup Skor 3 jika guru melakukan dalam kategori baik Skor 4 jika guru melakukan dalam kategori sangat baik

  Skor Penilaian No. Aktivitas Guru

  1

  2

  3

  4 Kegiatan Awal

  1. Persiapan guru sebelum mengajar

   2.

  Guru mengkondisikan siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran

  3. Guru melakukan apersepsi 4.

  Guru menyampaikan indikator pembelajaran 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

  Kegiatan Inti 6.

  

  Guru memfasilitasi siswa mencari informasi melalui peristiwa alam yang terjadi

  7.

  

  Guru memfasilitasi siswa dalam melakukan kerja kelompok/perancangan proyek

  8.

  

  Guru memberi respon positif terhadap presentasi kelompok (hasil produk)

  9. Guru memberi kejelasan hasil perancangan proyek 10.

  

  Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya jawab

  11.

  

  Guru memberi kejelasan hasil kerja kelompok 12.

  

  Guru mengkonfirmasi kegiatan eksplorasi dan elaborasi

  Kegiatan Penutup 13.

  

  Guru membuat kesimpulan 14.

  

  Guru menutup pelajaran

  Total Nilai

  50 Dari hasil observasi pertemuan kedua siklus I, dapat diketahui bahwa

  dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis sudah mengalami peningkatan dibandingkan pada pertemuan pertama. Terdapat 7 item tindakan guru yang mendapatkan skor 3 dengan predikat baik. Serta 7 kegiatan penulis sudah dilakukan dengan sangat baik. Jadi total skor observasi tindakan guru adalah 50.

  Petunjuk penilaian:

  Siswa terlibat aktif dalam perancangan proyek

  39 Hasil observasi aktivitas siswa pertemuan kedua siklus I ini, terlihat sudah

  Total Nilai

  

  Siswa antusias mengikuti pembelajaran pembuatan proyek.

   11.

  Keaktifan siswa membuat kesimpulan

   Kegiatan Penutup 10.

  Siswa aktif mencari konfirmasi

   9.

  Siswa aktif menuliskan hasil perancangan proyek

   8.

  Siswa aktif mengikuti presentasi kelompok

   7.

  Siswa terlibat aktif dalam kelompok kerja 6.

  Skor 1 jika ≤ 10% (≤ 8) siswa terlibat

   5.

  Siswa mampu memecahkan masalah dalam perencanaan proyek

   4.

  Siswa aktif mencari informasi dalam perencanaan proyek

  Kegiatan Inti 3.

  Siswa aktif dalam tanya jawab

   2.

  1. Siswa siap mengikuti pelajaran

  4 Kegiatan Awal

  3

  2

  1

  No. Aktivitas siswa Skor Penilaian

  Skor 2 jika 11% s/d 40% (9 s/d 14) siswa terlibat Skor 3 jika 41% s/d 70% (15 s/d 20) siswa terlibat Skor 4 jika 71% s/d 100% (21 s/d 26) siswa terlibat

  mengalami peningkatan dibandingkan pertemuan pertama. Skor total observasi aktivitas siswa mencapai 39. Dalam kegiatan siswa yang mendapat skor 3 sebanyak 5 item dan 6 item dengan skor 4. Hal ini menjadi bekal untuk kegiatan berikutnya agar siswa bisa lebih baik dalam kegiatan pembelajarannya. c.

  Obsernasi siklus I Pertemuan Ketiga Dalam pertemuan ketiga siklus I aktivitas yang diamati tidak mencangkup semua aspek observasi, dikarenakan pada pertemuan ketiga kegiatan difokuskan hanya evaluasi soal dari pembelajaran yang sudah terjadi sebelumnya. Adapun hasil observasi pembelajaran siklus I pertemuan ketiga adalah.

   Kegiatan Inti 5.

  Guru mengakhiri pembelajaran Total Nilai

   10.

  Guru memberikan evaluasi

  Kegiatan Penutup 9.

  Guru mempersiapkan siswa untuk tes evaluasi

   8.

  Guru memberikan konfirmasi materi pembelajaran

   7.

  Guru memfasilitasi siswa mengeksplorasikan materi pembelajaran yang telah didapat

   6.

  Guru mengulas kembali materi pelajaran pertemuan lalu

  Guru menyampaikan kegiatan dan tujuan pembelajaran

  4.6 Tabel Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pembelajaran Siklus I Pertemuan Ketiga

   4.

  Guru melakukan apersepsi

   3.

  Pesiapan guru sebelum mengajar 2. Guru mengkondisikan siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran

  4 Kegiatan Awal 1.

  3

  2

  1

  No. Aktivitas Guru Skor Penilaian

  Skor 1 jika guru melakukan dalam kategori kurang Skor 2 jika guru melakukan dalam kategori cukup Skor 3 jika guru melakukan dalam kategori baik Skor 4 jika guru melakukan dalam kategori sangat baik

  Beri tanda ceklist (√) pada kolom skor, dengan petunjuk penilaian:

  Dari hasil observasi pertemuan ketiga siklus I, dapat diketahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh penulis sudah mengalami peningkatan. Dalam pertemuan ketiga aktivitas guru dalam melaksanakan

  38 evaluasi terdapat 2 item yang mendapatkan skor 3 dan 8 item dengan skor 4. Jadi total skor observasi tindakan guru adalah 38.

  Petunjuk penilaian:

   5.

  , siswa antusias mengikuti pembelajaran dengan pendekatan project based learning.. Kelemahan dalam pembelajaran siklus I yaitu masih banyak siswa yang kurang aktif dalam kelompok kerja, hanya beberapa siswa dalam kelompok yang melakukan perancangan produk, selain itu siswa

  project based learning

  Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran Siklus I selanjutnya diadakan refleksi atau segala kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan pengamatan atau temuan dari observasi pada siklus I. Kelebihan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut. Kegiatan siklus I berlangsung sesuai dengan sintaks

  cukup baik. Dalam kegiatan evaluasi aktivitas siswa dengan skor 3 berjumlah 3 item, sedangkan 5 item mendapatkan skor 4. Pada aktivitas siswa pertemuan ketiga siklus I mendapatkan total nilai 29.

  29 Observasi aktivitas siswa pertemuan ketiga siklus I ini, terlihat sudah

  Total Nilai

  

  Siswa mengikuti tes dengan disiplin 8. Siswa jujur mengikuti tes evaluasi

   7.

  Siswa siap mengikuti tes evaluasi

  Kegiatan Penutup 6.

  Siswa memperhatikan konfirmasi guru

  Siswa berani bertanya

  Skor 1 jika ≤ 10% (≤ 8) siswa terlibat

   4.

  Siswa mengeksplorasi materi pelajaran yang telah didapat

   3.

  Siswa aktif mengulas materi

   Kegiatan Inti 2.

  Siswa siap mengikuti pelajaran

  4 Kegiatan Awal 1.

  3

  2

  1

  No. Aktivitas siswa Skor Penilaian

  Skor 2 jika 11% s/d 40% (9 s/d 14) siswa terlibat Skor 3 jika 41% s/d 70% (15 s/d 20) siswa terlibat Skor 4 jika 71% s/d 100% (21 s/d 26) siswa terlibat

4.3.1.4 Refleksi

  masih senang bermain dengan siswa lain, dalam presentasi hanya beberapa siswa yang aktif menyampaikan hasil produk yang dibuat.

4.3.2 Siklus II

4.3.2.1 Tahap Perencanaan Siklus II

Dokumen yang terkait

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 2 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 14

4.1.1 Pengembangan Media Permainan Monopoli dengan Pendekatan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 14

PENGEMBANGAN PERMAINAN MONOPOLI DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 4 SD

1 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

1 1 53

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Permainan Monopoli dengan Pendekatan Scientific sebagai Media Pembelajaran Matematika Kelas 4 SD

0 0 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Project Based Learning pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Project Based Learning pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Project Based Learning pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Kutowinangun 11 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 29