MP 04 SMA Matematika Umum

Drs. Iwan Suyawan, M.Pd (Guru SMAN 61 Jakarta)

No. Telp : 08129886468, e-mail : iwan.suyawan@gmail.com

Dr. Enung S. Suryana (Guru SMA 1 Cimalaka)

No. Telp : 081218085097, e-mail : enung_suryana@yahoo.com

Narasumber

Prof Ir. Nizam, M.Sc., DIC., Ph. (Kepala Pusat Penilaian Pendidikan) Dr. Tjipto Sumadi (Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan)

Editor

Drs. Zulfikri Annas, M.Ed. (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)

Dr. Enung S. Suryana, M,Ed.

Dr. Hamka (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) Deni Hadiana, M.Si (Pusat Penilaian Pendidikan) Dra. Ismun Darjatiningsih, M.Pd (Pengawas SMA Kota Cilegon) Drs. Iwan Suyawan, M.Pd (Guru SMAN 61 Jakarta)

Layout

Tim PASKA – Kemendikbud

Kata Pengantar

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015 semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.

Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak 2.151 SMA yang tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun pelajaran 2016/2017, implementasi Kurikulum 2013 diperluas di seluruh kabupaten/kota menjadi 3.212 SMA atau sekitar 25%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 2.049 SMA.

Terhadap 2.049 SMA tersebut, pada tahun 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMA dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP). Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Pelatihan Instruktur Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru Sasaran.

Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung pelatihan Kurikulum 2013 dalam bentuk modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 SMA untuk 31 mata pelajaran dan panduan teknis pengelolaan pelatihan Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.

Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan naskah modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Disadari bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk penyempurnaan naskah pendukung pembelajaran Kurikulum 2013.

Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru matapelajaran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.

Jakarta, Maret 2016 Direktur Pembinaan SMA,

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si NIP. 19610404 198503 1 003

Daftar Isi

Materi Pokok Pelatihan Implementasi

4 Kurikulum 2013 Tahun 2016 Sekolah Menengah Atas Mata Pelajaran Matematika

(Umum)

Struktur Program

Alur Penyajian Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA Tahun 2016

Jadwal Kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2016

Modul Pelatihan Pelajaran Matematika

Pendahuluan 15

A. Rasional

B. Bahan Bacaan 19

C. Tujuan

D. Hasil yang Diharapkan

MODUL 1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

Fokus Modul 21

Unit 1

Analisis Dokumen: Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar (KI-KD), Silabus dan Pedoman Mata Pelajaran

A. Uraian Singkat Materi

B. Penugasan

C. Refleksi 33

D. Instruktur 34

Unit 2

Analisis Materi dalam Buku Pelajaran

A. Uraian Singkat Materi

B. Penugasan

C. Refleksi 44

Unit 3

Analisis Penerapan Modul Pembelajaran

A. Uraian Singkat Materi

B. Penugasan

C. Refleksi 57

Unit 4

Analisis Penilaian Hasil Belajar

59

A. Uraian Singkat Materi

68

B. Penugasan

C. Refleksi 69

D. Instruktur 69

MODUL 2 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

71

A. Uraian Singkat Materi

77

B. Fokus Modul

C. Penugasan 77

D. Refleksi 78

MODUL 3 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

81

A. Uraian Singkat Materi

82

B. Fokus Modul

C. Review Video Pembelajaran 82

D. Penugasan 83

E. Refleksi 83

MODUL 4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Hasil Belajar

85

A. Uraian Singkat Materi

98

B. Fokus Modul

C. Penugasan 98

D. Refleksi 98

STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA TAHUN 2016

Narasumber/ No

A. Materi Umum (16 Jam)

1 Pembelajaran Aktif

2 Instruktur

2 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman

3 Instruktur

3 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

2 Instruktur

4 Penguatan Literasi dalam Pembelajaran

2 Instruktur

5 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian

3 Instruktur

6 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa

2 Instruktur

7 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah

2 Instruktur

B. Materi Pokok (32 Jam)

1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mapel

3 Instruktur

b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

3 Instruktur

c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran

3 Instruktur

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar

3 Instruktur

2 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

6 Instruktur

3 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian

8 Instruktur

b. Review Hasil Praktik

2 Instruktur

4 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

4 Instruktur

C. Materi Penunjang (4 Jam)

1 Tes Awal

1 Panitia

2 Pembukaan: Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan

1 Pejabat Struktural

3 Tes Akhir

1 Panitia

4 Penutupan: Review dan Evaluasi Pelatihan

1 Koord. Instruktur

Jumlah

ALUR KEGIATAN DAN PENYAJIAN MATERI

8 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA TAHUN 2016

JADWAL KEGIATAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA

TAHUN 2016 (5 HARI : 52 JAM @ 45 MENIT)

Hari Pertama

No. Waktu

3 09.30-10.15 10.15-10.30

4 10.30-11.15 Registrasi

5 11.15-12.00 Registrasi 12.00-13.30 Istirahat

6 13.30-14.15 Tes Awal

7 14.15-15.00 Pembukaan

8 15.00-15.45 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman

9 15.45-16.30 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman

10 16.30-17.15 Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman 17.15-19.30 Istirahat

11 19.30-20.15 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

12 20.15-21.00 Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

Hari Kedua

1 08.00-08.45 Pembelajaran Aktif

2 08.45-09.30 Pembelajaran Aktif

3 09.30-10.15 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 10.15-10.30 Istirahat

4 10.30-11.15 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian

5 11.15-12.00 Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian 12.00-13.30 Istirahat

6 13.30-14.15 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa

7 14.15-15.00 Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa 15.00-15.30 Istirahat

8 15.30-16.15 Penguatan Literasi dalam Pembelajaran

9 16.15-17.00 Penguatan Literasi dalam Pembelajaran

10 17.00-17.45 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah 17.45-19.30 Istirahat

11 19.30-20.15 Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah

12 20.15-21.00 Analisis Dokumen : Skl, Ki-Kd, Silabus, dan Pedoman Mapel

13 21.00-21.45 Analisis Dokumen : Skl, Ki-Kd, Silabus, dan Pedoman Mapel

Hari Ketiga

11

No. Waktu

Materi

1 08.00-08.45 Analisis Dokumen : Skl, Ki-Kd, Silabus, dan Pedoman Mapel

2 08.45-09.30 Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

3 09.30-10.15 Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran 10.15-10.30 Istirahat

4 10.30-11.15 Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

5 11.15-12.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran 12.00-13.30 Istirahat

6 13.30-14.15 Analisis Penerapan Model Pembelajaran

7 14.15-15.00 Analisis Penerapan Model Pembelajaran 15.00-15.30 Istirahat

8 15.30-16.15 Analisis Penilaian Hasil Belajar

9 16.15-17.00 Analisis Penilaian Hasil Belajar 17.00-17.45 Analisis Penilaian Hasil Belajar

10 17.45-19.30 Istirahat

11 19.30-20.15 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

12 20.15-21.00 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

13 21.00-21.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

Hari Keempat

1 08.00-08.45 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

2 08.45-09.30 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp)

3 09.30-10.15 Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Rpp) 10.15-10.30 Istirahat

4 10.30-11.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

5 11.15-12.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian 12.00-13.30 Istirahat

6 13.30-14.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

7 14.15-15.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian 15.00-15.30 Istirahat

8 15.30-16.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

9 16.15-17.00 Praktik Pembelajaran dan Penilaian 17.00-17.45 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

10 17.45-19.30 Istirahat

11 19.30-20.15 Praktik Pembelajaran dan Penilaian

12 20.15-21.00 Review Hasil Praktik

13 21.00-21.45 Review Hasil Praktik

Hari Kelima

1 08.00-08.45 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

2 08.45-09.30 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

3 09.30-10.15 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar 10.15-10.30 Istirahat

4 10.30-11.15 Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

5 11.15-12.00 Tes Akhir

6 12.00-12.45 Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan

13

14

Modul Pelatihan Pelajaran Matematika

PENDAHULUAN Pertama, kami ucapkan selamat

bertemu pada Modul Pelatihan Guru Matematika Kurikulum 2013. Modul ini terdiri atas 4 (empat) seri modul yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya. Masing-masing modul terdiri atas uraian singkat materi, fokus modul, penugasan,

dan refleksi.

Modul-modul tersebut adalah;

1. Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

2. Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pem

belajaran (RPP)

3. Modul 3: Prakik Pembelajaran dan Penilaian

4. Modul 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Pe

nilaian Hasil Belajar

Modul tersebut dapat digambarkan dalam peta modul sebagai berikut;

16

17

RASIONAL

Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada

Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran; (2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelerasan dan perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik. Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan KI-KD, silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.

Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai berikut.

1. Keselarasan (Alignment)

2. Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.Mudah Dipelajari (Learnable) Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis.

3. Mudah Diajarkan (Teachable) Lingkup Kompetensi dan Materi yang dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran, karakteristik kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan.

4. Terukur (Measurable)

Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur melalui indikator yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.

5. Bermakna untuk Dipelajari (Worth to be learnt) Kompetensi dan materi yang diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta didik sebagai bekal kehidupan.

A.

Memperhatikan perkembangan perbaikan menyusun Modul Pelatihan Guru yang berisi Kurikulum di atas, maka diperlukan beberapa

petunjuk atau panduan, contoh praktis untuk

18 contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk setiap mata pelajaran serta uraian tugas yang dapat mengimplementasikan Kurikulum

harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. Modul 2013 dengan tepat yang berkaitan dengan

tersebut disusun dalam 4 (empat) seri modul pembelajaran dan penilaian, serta unsur

yang saling terkait dengan harapan dapat penunjang lainnya.

membantu Anda dalam mengembangkan Untuk membantu guru dalam

rencana dan pelaksanaan pembelajaran sesuai mengimplementasikan Kurikulum 2013

dengan tuntutan Kurikulum 2013. tersebut, maka Direktorat Pembinaan SMA

Kompetensi yang diharapkan dimiliki peserta setelah mengikuti pelatihan ini adalah sebagai berikut:

B. BAHAN BACAAN

Anda diwajibkan untuk membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013 beserta lampiran-lampirannya.

Selain itu Anda diwajibkan menguasai naskah-naskah yang diterbitkan Direktorat PSMA antara lain:

1. Hand Out Mata Pelajaran Matematika

2. Panduan Penyusunan RPP

3. Silabus Matematika

4. Pedoman Mata Pelajaran Matematika

5. Model-Model Pembelajaran

6. Panduan Muatan Lokal

7. Panduan Penilaian

C. TUJUAN

Modul Pelatihan ini bertujuan untuk:

1. mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian pada mata pelajaran Matematika (Wajib) berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.

2. mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.

D. HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah:

1. meningkatnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian mata pelajaran Matematika (Wajib) berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.

2. meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013.

Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca dan ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugas- tugas. Kedua, waktu Anda untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 32 jam pelajaran, @ 45 menit. Dengan demikian gunakanlah dengan waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga, kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman guru atau anggota kelompok.

20

MODUL 1 Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian

FOKUS MODUL

Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit modul yang masing-masing membahas materi yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri atas:

1. Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Matapelajaran

Bagian ini membahas tentang analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus kaitannya dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pokok sebagai bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit 1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unit-unit berikutnya.

2. Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran Membahas tentang langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran

berdasarkan hasil analisis dalam Unit 1, sehingga Anda dapat menganalisis merancang materi pembelajaran sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu dalam bagian ini dibahas tentang bagaimana Anda dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal, materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan, serta materi-materi yang dapat mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan berfikir tingkat

tinggi Higher Order Thinking Skills (HOTS). Dalam unit ini juga dibahas tentang analisis materi dalam buku teks

pelajaran, sehingga Anda dapat memilih atau memilah materi-materi mana yang merupakan materi esensial, materi untuk pengayaan, atau materi yang berkaitan dengan muatan lokal atau HOTS (jika ada). Hasil analisis materi tersebut menjadi acuan dalam penyusunan bahan ajar. Bahan ajar yang telah disusun merupakan lampiran RPP.

3. Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran Membahas tentang karakteristik dan prinsip pembelajaran Kurikulum

2013 serta penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dibahas juga tentang pemilihan model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran serta contoh kegiatan pembelajarannya.

4. Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar Bagian ini membahas tentang proses penilaian mencakup

perencanaan, pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada bagian ini bertujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.

Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Anda dapat menganalisis dan menerapkan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran. Pada

22 akhir setiap unit Anda mengerjakan tugas berdasarkan Lembar Kerja dan memberikan tanggapan atau refleksi tentang pemahaman dan pengalaman yang diperoleh dalam setiap kegiatan.

ALUR PENYAJIAN MATERI

Unit 1 : Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran (3 Jam @ 45 Menit)

Unit 2 :Pengembangan Materi Pembelajaran (3 Jam @ 45 Menit)

23

Unit 3 : Analisis Penerapan Model Pembelajaran (3 Jam @ 45 Menit)

10

Unit 4 : Analisis Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik (3 Jam @ 45 Menit)

24

25

26

UNIT 1 Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata Pelajaran

A. URAIAN SINGKAT MATERI

1. Analisis Dokumen SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus

a. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran, dan Silabus Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria

untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus mengenai kualifikasi kemampuan lulusan

diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur keterampilan.

kemampuan berpikir dan bertindak yang Kompetensi Inti merupakan tingkat

dinyatakan dalam kata kerja dan materi. kemampuan untuk mencapai Standar

Kemampuan berpikir dan bertindak yang Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki

dinyatakan dalam kata kerja dan materi. seorang peserta didik pada setiap tingkat

Contoh;

kelas atau program yang menjadi KD 3.3 Menjelaskan dan Menentukan fungsi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar.

(terutama fungsi linear, fungsi kuadrat, dan Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual,

fungsi rasional) secara formal yang meliputi sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan

notasi, daerah asal, daerah hasil, dan ekspresi yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan

simbolik, serta sketsa grafiknya.

pembelajaran, mata pelajaran atau program KD 4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual dalam mencapai Standar Kompetensi

yang berkaitan dengan daerah asal dan daerah Lulusan.

hasil fungsi.

Kompetensi Dasar adalah kemampuan Standar kompetensi lulusan merupakan muara utama pencapaian yang dituju semua mata

pelajaran pada jenjang tertentu. Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

• Standar Kompetensi Lulusan merupakan muara utama pencapaian semua mata pelajaran pada satuan pendidikan/jenjang pendidikan tertentu. • Kompetensi Intwakan pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. • Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi Inti.

Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1.

(1) Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta

didik. (2) Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.

(3) Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan

28 sikap sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1.

(4) Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali untuk tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam Silabus.

Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus

b. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Materi Pembelajaran Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan merupakan 2 (dua) kemampuan

yang harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran. Pemahaman guru terhadap keterkaitan SKL, KI dan KD dapat membantu guru dalam mengembangkan IPK.

Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik kearah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika. Ada beberapa karakteristik matematika, antara lain sebagai berikut:

Objek yang dipelajari abstrak.

Sebagian besar yang dipelajari dalam matematika adalah angka atau bilangan yang secara nyata tidak ada atau merupakan hasil pemikiran otak manusia.

Kebenarannya berdasarkan logika. Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran secara logika bukan

empiris. Artinya kebenarannya tidak dapat dibuktikan melalui eksperimen seperti dalam ilmu fisika atau biologi. Contohnya nilai √-2 tidak dapat dibuktikan dengan kalkulator, tetapi secara logika

ada jawabannya sehingga bilangan tersebut dinamakan bilangan imajiner (khayal).

Pembelajarannya secara bertingkat dan kontinu. Pemberian atau penyajian materi matematika disesuaikan dengan

tingkatan pendidikan dan dilakukan secara terus-menerus. Artinya dalam mempelajari matematika harus secara berulang melalui latihan

soal-soal. 4)

Ada keterkaitan antara materi yang satu dengan yang lainnya. Materi yang akan dipelajari harus memenuhi atau menguasai materi

sebelumnya. Contohnya ketika akan mempelajari tentang volume atau isi suatu bangun ruang maka harus menguasai tentang materi luas dan keliling bidang datar.

Menggunakan bahasa simbol. Dalam matematika penyampaian materi menggunakan simbol-simbol

yang telah disepakati dan dipahami secara umum. Misalnya penjumlahan menggunakan simbol “+” sehingga tidak terjadi dualisme jawaban.

Diaplikasikan dibidang ilmu lain. Materi matematika banyak digunakan atau diaplikasikan dalam bidang

ilmu lain. Misalnya materi fungsi digunakan dalam ilmu ekonomi untuk mempelajari fungsi permintan dan fungsi penawaran.

Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar Anda memperhatikan karakteristik mata pelajaran Matematika tersebut di atas, serta mempelajari Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus Matematika terbaru.

Gambar 4 dibawah ini menggambarkan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.

Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi Analisis kompetensi dan pengembangan IPK dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:

1) Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya untuk Matematika Umum kelas X; KD 3.1 Menyusun persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel dari masalah kontekstual, dan 4.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu

variabel.

2) Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi

KD Kemampuan berpikir/

Materi

kata kerja

3.1 Menyusun persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variable dari masalah kontekstual.

4.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel.

3) Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD 4, ada kemungkinan kemampuan berpikir tersebut tersebut membutuhkan kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang harus dikusai peserta didik sebelumnya, baik yang di SMA maupun di SMP.

Sebagai contoh, untuk KD 3.1 di atas, sebelum mencapai kompetensi menyusun, peserta didik harus memiliki kompetensi sebelumnya antara lain; menjelaskan, menunjukkan, menentukan, membedakan, dan mengubah. Kata kerja tersebut menjadi penanda untuk tercapainya kata

kerja yang pertama (menyusun). Sedangkan pada KD 4.1, sebelum mencapai kompetensi menyelesaikan, peserta didik harus dapat mengidentifikasi hal-hal penting dari permasalahan yang

dihadapi. Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan

berpikir tingkat rendah ( Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills (HOTS)). Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut.

Tabel 2. Jenjang HOTS

Jenjang HOTS Kemampuan

Kata Kerja

Analisis Mengelompokkan dalam

a. mediferensiasi kelompok infor- bagian-bagian penting dari

masi

b. memilih informasi berdasarkan yang diamati/ fenomena sosial-

sebuah sumber informasi/benda

kelompok

alam-budaya

c. menentukan fokus penting suatu informasi

Menentukan keterkaitan antar

a. mengorganisasi keterkaitan antar komponen

kelompok/menyusun

b. menemukan koherensi antar kelompok

c. membuat struktur (baru) untuk kelompok informasi

Menemukan pikiran pokok/

a. memberi label untuk kelompok

bias/nilai penulis atau pemberi

yang dikembangkan

informasi

b. menemukan bias penulis/pem- beri informasi

Evaluasi Menentukan kesesuaian antara

a. mencek kesinambungan masalah, uraian dan kesimpulan/

b. mendeteksi unsur yang sama

proporsi suatu bentuk/proporsi

c. memonitoring kegiatan

suatu penyajian

d. mentes/menguji

Menentukan kesesuaian metoda/

a. mengeritik kelebihan dan prosedur/ teknik/rumus/prinsip

kelemahan informasi atau bagi- dengan masalah

annya

b. memberikan penilaian berdasar- kan kriteria

Mencipta Mengembangkan hipotesis

mengembangkan

Merencanakan penelitian/proyek/

a. merencanakan

kegiatan/ciptaan

b. mendesain

mengembangkan produk baru

a. menghasilkan

b. mekonstruksi

c. merekonstruksi

HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi

Contoh;

dalam SKL dan Standar Isi. Di SMA, Pada KD 3.1 dan 4.1, contoh IPK yang dapat

32 kompetensi yang tercantum dianalisis dan dikembangkan untuk mendorong proses evaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS.

pembelajaran yang mendorong peserta Dalam RPP, guru dapat mengembangkan

didik mengembangkan keterampilan berpikir HOTS yang terdapat pada setiap KD sampai

tingkat tinggi, adalah menyusun masalah tingkat tertinggi yaitu mencipta.

kontekstual persamaan atau pertidaksamaan Dalam menganalisis KD, terutama dalam

nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel, memecahkan suatu rumusan aspek

danmenyelesaikan masalah kontekstual kompetensi KD, guru dapat menggunakan

yang berkaitan dengan persamaan dan kemampuan yang tercantum pada kolom 2

pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear tabel di atas, dan kata kerja yang terdapat

satu variabel.

pada kolom kanan untuk merumuskan IPK.

4) Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu kalimat terbuka dan kalimat tertutup, persamaan dan pertidaksamaan, persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel, nilai mutlak, persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel, garis bilangan serta masalah kontekstual terkait persamaan dan pertidaksamaan.

5) Dari kedua penjelasan diatas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi

Kemampuan Berpikir

Kata Kerja

1. Kalimat terbuka dan kalimat

2. Persamaan dan

3. Persamaan dan

7. Menyusun

pertidaksamaan linear satu variabel

4. Nilai mutlak

5. Persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel

6. Garis bilangan

4.1 Menyelesaikan

1. Mengidentifikasi

Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel.

1) Dari Tabel 3 diatas dapat disusun IPK sebagai berikut.

IPK untuk KD 3.1 adalah:

3.1.1 Menjelaskan konsep kalimat terbuka dan kalimat tertutup

3.1.2 Menjelaskan konsep persamaan dan pertidaksamaan

3.1.3 Menunjukkan konsep persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel

3.1.4 Menentukan nilai variabel dari suatu persamaan atau pertidaksamaan

3.1.5 Menjelaskan konsep nilai mutlak

3.1.6 Menentukan nilai mutlak dari persoalan yang diberikan

3.1.7 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dalam bentuk linear satu variabel

3.1.8 Menentukan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel

3.1.9 Menentukan nilai mutlak dari persamaan dan pertidaksamaan bentuk linear satu variabel dengan menggunakan garis bilangan.

3.1.10 Mengubah masalah kontektual dari bentuk deskripsi ke bentuk persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linier satu varibel

3.1.11 Menyusun masalah kontekstual persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel

IPK dari KD 4.1:

4.1.1 Mengidentifikasi fakta atau informasi dalam masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel.

4.1.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel.

B. PENUGASAN

Coba Anda kutip pasangan KD-KI 3 dan KD-KI 4, dan analisis dengan menggunakan contoh seperti di atas. Kerjakan berpasangan dengan rekan Anda!

C. REFLEKSI

1. PESERTA

a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam memahami dan menganalisis keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi, pembelajaran, dan Silabus.

b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang diperoleh dari modul dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

D. INSTRUKTUR

34

a. Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.

b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan pembelajaran.

35

36

37

UNIT 2 Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

URAIAN SINGKAT MATERI

1. Pengembangan Materi Pembelajaran

Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-3 dan KD-4, maka Anda harus mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1.

Contoh : Berdasarkan IPK yang dijabarkan dari KD 3.1 pada Unit 1, dapat diidentifikasi materi pokok

sebagai berikut.

1) Kalimat terbuka dan kalimat tertutup

2) Persamaan dan Pertidaksamaan

3) Persamaan dan Pertidaksamaan linear satu variabel

4) Nilai mutlak

5) Persamaan dan Pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel

6) Garis bilangan

7) Masalah kontekstual berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel.

Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan dengan karakterististik kompetensi atau kemampuan berpikir yang diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, maka guru perlu memperhatikan “bahan dasar” atau kompetensi awal sebagai tahapan berpikir yang telah dipelajari peserta didik sebelumnya, baik di SMA maupun di SMP. Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran Anda harap memperhatikan konten materi mana yang berupa pengetahuan tentang faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dan keempatnya tidak menunjukkan urutan hirarki. Contoh: Pada KD 3.1 tentang materi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dalam bentuk linear satu variabel, pengetahuan yang berkaitan dengan fakta antara lain bentuk kalimat sehari-hari dan kalimat

matematika. Pengetahuan yang berkaitan dengan konsep diantaranya definisi kalimat terbuka, definisi nilai mutlak dan persamaan

linear. Pengetahuan yang berkaitan dengan prosedur diantaranya membuat pemodelan matematika yang mengandung bentuk linear, menentukan penyelesaian pertidaksamaan nilai mutlak menggunakan garis bilangan. Sedangkan pengetahuan yang berkaitan dengan metakognitif diantaranya menggunakan konsep persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dalam bentuk linear satu variabel untuk menyelesaikan masalah kontekstual. Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan sumber lain, sehingga guru dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk menambah

A.

wawasan. Selain itu, jika memungkinkan diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan. guru dapat mengembangkan materi yang

Materi hasil pengembangan yang merupakan

38 berkaitan dengan muatan lokal baik materi bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau

menjadi lampiran di RPP. materi transdisipliner, atau materi yang dapat

Contoh materi dan kegiatan pembelajaran yang dapat dikembangkan terkait kalimat terbuka dan kalimat tertutup.

1) Kalimat sehari-hari, misalnya “Bunga itu indah” atau “Sekolahku menyenangkan”, atau kalimat lain yang serupa. Tanyakan kepada peserta didik apakah kalimat tersebut benar atau salah. Kegiatan tersebut dapat dilakukan berulang, sehingga peserta didik memahami maksudnya.

2) Kalimat matematika, misalnya

Diskusikan dengan peserta didik tentang nilai variabel x, y, dan z sehingga kalimat matematika tersebut bernilai benar atau salah. Sebagai contoh dengan mengajukan pertanyaan seperti “Berapakah nilai x supaya kalimat x + 2 = 8 bernilai benar?”. Kegiatan di atas dilakukan untuk memfasilitasi peserta didik agar memahami pengertian kalimat terbuka dan kalimat tertutup.

Contoh materi dan kegiatan pembelajaran untuk menemukan konsep persamaan dan pertidaksamaan dengan satu variabel.

1) Garis bilangan.

Peserta didik ditugaskan untuk mengamati garis bilangan seperti gambar 1 di atas untuk menunjukkan dimana letak x jika nilai x1 kurang dari 5, x2 sama dengan 6, dan lebih dari 7 pada garis bilangan tersebut.

Beri kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja kelompok, dan minta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan arahkan proses pembelajaran ke bentuk tanya jawab, sehingga peserta didik memahami konsep persamaan dan pertidaksamaan, serta penggunaan lambang <, =, >, ≤, dan ≥.

2) Mengamati beberapa kalimat matematika terbuka sebagai berikut.

d) z + 7 ≥ 3

Dengan memperhatikan lambang matematika pada setiap kalimat di atas, peserta didikditugaskan untuk menunjukkan kalimat mana yang merupakan persamaan dan kalimat mana yang merupakan pertidaksamaan.

Berikut adalah contoh materi dan kegiatan pembelajaran untuk menemukan konsep nilai mutlak. Perhatikan permasalahan berikut;

Gerakan pramuka adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di SMA Negeri 1 Sungailiat. Pada hari Sabtu, ada satu grup pramuka sedang belajar baris berbaris di lapangan sekolah. Sebuah perintah dari pimpinan pasukan: “ 4 langkah ke depan, gerak!”, lalu “ 3 langkah ke belakang, gerak!”, kemudian “2 langkah ke depan, gerak!”, dan “ 3 langkah ke belakang, gerak!”. Berdasarkan perintah dari pimpinan regu, jawablah permasalahan berikut:

1. Buatlah sketsa dari perintah pimpinan regu tersebut?

2. Tentukanlah berapa langkah posisi akhir grup pramuka tersebut dari posisi semula!

3. Tentukanlah berapa langkah yang dijalani grup pramuka tersebut sesuai dengan perintah pimpinan!

Peserta didik diberi kesempatan untuk bekerja Contoh-contoh serupa dapat diberikan kelompok mengamati permasalahan yang

beberapa kali dan dapat menggunakan bentuk disajikan, kemudian melakukan diskusi untuk

teks permasalahan/cerita seperti yang terdapat menyelesaikan masalah tersebut. Selanjutnya

pada buku paket Matematika Umum kelas X, peserta didik mempresentasikan hasil kerja

sehingga peserta didik betul-betul memahami kelompoknya, serta memberikan masukan

konsep persamaan, pertidaksamaan, dan nilai antar kelompok, sehingga mereka memahami

mutlak, serta dapat mengaplikasikannya dalam dan dapat menerapkan konsep-konsep yang

permasalahan nyata.

dipelajarinya.

2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang

40 dipergunakan

Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat digambarkan sebagai Gambar 5 berikut.

Gambar 5. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4

Kebudayaan tahun 2015 ditambah dengan dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran

buku lain yang relevan, misalnya Mathematics secara langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan

in Action – Mathematics in Action Group 1989. materi sebagai bahan pembelajaran yang

Buku sumber ini juga disesuaikan dengan buku memerlukan sumber belajar, baik berupa buku

yang menjadi refrensi guru atau yang tersedia teks, buku lain yang relevan, internet, atau

di perpustakaan sekolah. alam. Untuk memahami materi tersebut ada

Untuk pembelajaran Matematika dengan KD kemungkinan peserta didik memerlukan alat/

3.1 dan KD 4.1 di atas, dapat menggunakan media, sehingga guru harus memperhatikan

lingkungan sosial atau kegiatan. Selain itu, hal ini agar pembelajaran dapat berjalan

peserta didik juga dapat dianjurkan untuk sebagaimana mestinya.Untuk selanjutnya

menggunakan sumber lain, misalnya internet kompetensi pengetahuan yang diperoleh

atau majalah.

dari KD-KI 3 diterapkan untuk mencapai Alat belajar harus disesuaikan dengan materi kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4.

pembelajaran dan sumber belajar yang Sumber belajar dapat berupa media cetak

digunakan, misal pada kegiatan pembelajaran (buku, modul, majalah, koran, dll), media

untuk KD tersebut Anda dapat menggunakan elektronik (tv, radio, internet, dll), tempat, atau

lembar peraga, ppt, atau lembar kerja. alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan

Contoh; Pada KD 3.11 dan 4.11 berkaitan dengan kompetensi dasar atau materi

dengan materi Trigonometri, jika peserta pembelajaran.

didik menggambar grafik fungsi trigonometri Sebagai contoh untuk KD 3.1 dan KD 4.1 di

dengan menggunakan lingkaran satuan, maka atas, sumber belajar utamanya adalah buku

diperlukan penggaris, jangka, busur derajat, teks Matematika Umum untuk kelas X yang

dan kertas millimeter sebagai alat dan sumber dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan

belajar.

3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang relevan)

Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan berikut.

Gambar 6. Proses Analisis Buku Teks Materi yang tertuang didalam buku teks atau

Anda disarankan untuk menganalisis materi buku pegangan guru merupakan materi contoh

dalam buku teks terkait dengan materi reguler berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan.

atau materi esensial, materi untuk remedial, dan Anda dapat membuat atau memberikan contoh

materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi

materi yang memuat pemgetahuan tentang masih mengacu kepada tuntutan kompetensi

fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik

seperti yang telah diuraikan sebelumnya. materi pembelajaran.

Selain itu Anda juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan lokal/ lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan. Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan untuk:

• mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya; dan

• melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.

Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3 dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.

• Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau berkaitan dengan lingkungan sekitar dan relevan dengan kompetensi atau materi pokok sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.

• Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.

• Materi transdisipliner,adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.

Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatan-

42 muatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata pelajaran.

Dalam modul ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.

Langkah-langkah pelaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut di atas dapat dilakukan sebagai berikut.

a) Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama dengan Pembina pramuka.

b) Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang relevan dengan SKU.

c) Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan.

d) Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.

e) Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yang dapat dilaksanakan di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan dengan kegiatan pramuka bekerjasama dengan pembina pramuka.

f) Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4 tersebut. Contoh;

Contoh format hasil analisis materi dalam buku teks Matematika Umum Kelas X sebagai berikut:

Tabel 4. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

Pengetahuan

Materi

Materi Remedial/

Muatan Lokal Materi

Reguler Pengayaan

yang dapat diaktualisasikan dalam Kegiatan Kepramukaan

Fakta; kegiatan

X ekonomi (jual-beli)

ada yang tidak

perdagangan

kain songket Konsep;

mencapai ketuntasan

Palembang Definisi fungsi invers

walaupun hanya

satu indikator, maka alternatif materinya

Prosedur;

adalah bagian dari

menentukan fungsi

fungsi invers yang

invers

tidak tuntas. Jika ada yang perlu

Metakognitif;

pengayaan karena

Menggunakan

mencapai nilai

konsep dan prinsip

melampaui KKM untuk

fungsi invers untuk

seluruh indikator,

menyelesaikan

maka alternatif materi

masalah kontekstual

pengayaannya dengan

bidang ekonomi

memberikan soal-soal olimpiade matematika berkaitan dengan fungsi invers

Berikut ini adalah contoh penerapan materi interdisipliner yang ada pada KD 3.5 dan 4.5 tentang konsep dan prinsip tentang fungsi invers yang dapat digunakan untuk menyelesaikan

permasalahan ekonomi tentang kegiatan jual-beli berkaitan dengan untung-rugi.

4. Seorang pedagang kain songket di Kota Palembang, memperoleh keuntungan dari hasil penjualan setiap x potong kain songket sebesar f(x) rupiah. Nilai keuntungan yang diperoleh mengikuti fungsi

5. f(x) = 100x + 500, x merupakan banyak potong kain songket yang terjual.

6. a) Jika dalam suatu hari pedagang tersebut mampu menjual 100 potong kain songket, berapa keuntungan yang diperoleh?

7. b) Jika keuntungan yang diharapkan sebesar Rp500.000,00 berapa potong kain songket yang harus terjual?

8. c) Jika A merupakan himpunan daerah asal (domain) fungsi f(x) dan B merupakan himpunan daerah hasil (range) fungsi f(x), gambarkanlah permasalahan butir (a) dan butir (b) di atas.

B. PENUGASAN

a. Untuk lebih memahami tentang pengembangan materi pembelajaran dari IPK yang telah ditentukan di penugasan pada Unit 1, coba Anda isi kolom pada tabel berikut.

Materi Pokok atau

KD IPK Kegiatan Pembelajaran

materi dalam Silabus

3.….(KD-KI3)

4…..(KD-KI4)

b. Dari hasil hasil tabel di atas;

a. Jika memungkinkan kembangkan materi pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan muatan local dan dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

b. Buat bahan ajar dalam bentuk ppt dan LKS.

c. Lakukan analisis terhadap materi pembelajaran dalam buku Matematika Umum kelas X halaman ..., dan hasilnya isikan dalam tabel berikut.

Materi yang dapat Materi

diaktualisasikan Pengetahuan Reguler

Materi Remedial/

dalam Keg. Kepramukaan

Fakta ;…. ……

Konsep…

C. REFLEKSI

44

1. PESERTA

a. Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam menganalisis materi pembelajaran, baik materi dalam silabus, Pedoman Mapel, maupun buku, serta integrasi muatan lokal dalam materi pem

belajaran.

b. Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada yang belum dipahami atau membingungkan.

c. Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki menentukan materi pembelaja ran dan bahan ajar yang tepat, sesuai dengan tuntut an Kurikulum 2013.

2. INSTRUKTUR

a. Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pen

gamatan selama kegiatan.

b. Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan materi pembelajaran dan bahan ajar yang tepat sesuai dengan KD, Buku teks, Pe doman Mapel, dan Silabus.

45

46

UNIT 3 Analisis Penerapan Model Pembelajaran

A. URAIAN SINGKAT MATERI

1. Karakteristik Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi antara aktivitas agar memberikan ruang yang cukup peserta didik dengan pendidik, peserta

bagi peserta didik untuk mengembangkan didik dengan peserta didik, peserta didik

kreativitas, prakarsa, dan kemandirianyang dengan orang-orang di lingkungannya, dan

sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan peserta didik dengan sumber belajar pada

perkembangan fisik serta psikologis peserta suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

didik.

pada Kurikulum 2013 dilaksanakan berbasis Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis aktivitas.

1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas

a. interaktif dan inspiratif;

b. menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif;

c. kontekstual dan kolaboratif;

d. memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan

e. sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

2. Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:

a. peserta didikdifasilitasi untuk mencari tahu;

b. peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

c. proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

d. pembelajaran berbasis kompetensi;

e. pembelajaran terpadu;

f. pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi;

g. pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

h. peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;

i. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; j. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); k. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di

masyarakat; l. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; m. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan n. suasana belajar menyenangkan dan menantang.

Karakteristik dan prinsip tersebut harus kegiatan yang melibatkan peserta didik untuk diaplikasikan oleh guru dalam pembelajarannya

dapat berkolaborasi antar sesamanya, misalnya

48 disesuaikan dengan karaktristik kompetensi kerja kelompok atau grup diskusi. yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebagai

Berikut adalah contoh pembelajaran contoh, agar karakteristik pembelajaran

Matematika Umum di kelas X yang memiliki kontekstual dan kolaboratif dapat terlaksana,

karakteristik kontekstual dan kolaboratif dalam maka guru harus dapat mengembangkan

mata pelajaran, untuk KD 3.2 dan 4.2 tentang materi pembelajaran yang relevan dengan

materi sistem persamaan linear tiga variabel situasi dan kondisi lingkungan sekitar

dari masalah kontekstual. (kontekstual), serta dapat menciptakan

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Pengaruh mutu mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa bidang ekonomi di SMA Negeri 14 Tangerang

15 165 84

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Hubungan kecerdasan emosional dengan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA Darussalam Ciputat Tangerang Selatan

16 134 101

Pembangunan aplikasi e-learning sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar di SMA Negeri 3 Karawang

8 89 291

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59