View of MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS PELUANG USAHA MELAUI PEMBELAJARAN CERTAINLY OF RESPONSE INDEX (CRI) DAPAT PADA SISWA KELAS XI OTR 3 SMK NEGERI 1 SINGOSARI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS PELUANG USAHA MELAUI PEMBELAJARAN CERTAINLY OF RESPONSE INDEX (CRI) DAPAT PADA SISWA KELAS XI OTR

3 SMK NEGERI 1 SINGOSARI

Ririn Trijanawaty

Email: [email protected] Guru SMKN 1 Singosari Kabupaten Malang

Untung Lasiyono

[email protected] Dosen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adibuana Surabaya

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang menguji dan menganalisis tentang kemampuan siswa dalam menganalisis peluang usaha melalui pembelajaran Certainly of Response Index (CRI). Sebagai variabel yang diteliti adalah model pembelajaran dengan pendekatan Certainly of Response Index (CRI), sedangkan sampel penelitian adalah siswa kelas XI OTR 3 SMK Negeri 1 Singosari Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil analisa data penelitian, maka dapat ditarik keputusan bahwa kemampuan Menganalisis Peluang usaha pada siswa Kelas XI OTR 3 SMK Negeri I Singosari pada tahun 2015/2016 dapat ditingkatkan melalui pembelajaran Certainly of Response Index (CRI) dalam meningkatkan kemampuan Menganalisis Peluang usaha dapat meningkatkan prestasi belajarnya dengan tercapainya peningkatan persentase ketuntasan belajar dari siklus I sebesar 60,00%, siklus II meningkat menjadi 74,29% dan pada siklus

III mencapai 94,29%. Disamping itu ternyata penerapan pembelajaran dengan model Certainly of Response Index (CRI) mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa sebab melibatkan siswa secara aktif dan akhirnya siswa merasa Kompetensi Kewirausahaan sangat menantang untuk dipelajari. Hal ini dapat dibuktikan dari skor yang diperoleh pada siklus I yang termasuk dalam kategori baik adalah 2,86%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 22,86% dan pada siklus III yang termasuk dalam kategori baik atau amat baik adalah 85,71%. Pada siklus I, data hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang tergolong baik adalah 2,86%. Dalam keadaan semacam ini tentu sulit bagi siswa untuk dapat mencapai kemampuan Menganalisis Peluang usaha secara maksimal. Ketuntasan yang dicapai adalah 60,00%. Ini berarti menunjukkan kenaikan tingkat ketuntasan yang semula hanya 54,29%. Setelah siswa mengikuti pembelajaran pada siklus II, ternyata data menunjukkan bahwa aktivitas siswa yang tergolong baik meningkat menjadi 22,86% yang sebelumnya hanya 2,86%. Pada tahap siklus III, secara umum telah terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar yang maksimal yakni 85,71% siswa termasuk dalam kategori baik atau amat baik. Hal ini terjadi karena siswa telah dapat menunjukkan kemampuannya dengan berusaha semaksimal mungkin. Siswa telah memiliki kesadaran bahwa Kompetensi Kewirausahaan sangat berguna dalam kehidupannya sehingga mereka menunjukkan antusias yang tinggi. Peningkatan ini diikuti dengan meningkatnya kemampuan yang dimiliki siswa Kelas XI OTR 3 tersebut yaitu tercapainya tingkat ketuntasan 94,29%. Dari uraian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa model pembelajaran Certainly of Response Index (CRI) merupakan satu rangkaian yang sangat serasi dalam pembelajaran Kompetensi Kewirausahaan hingga terbukti dari adanya peningkatan aktivitas belajar siswa serta peningkatan kemampuan siswa. Pembelajaran yang merupakan model Certainly of Response Index (CRI) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam belajar Kompetensi kewirausahaan. Pembelajaran yang menerapkan model Certainly of Response Index (CRI) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah Menganalisis Peluang usaha.

Kata Kunci: CRI dan analisis peluang usaha

PENDAHULUAN

Membangun usaha sendiri akan dapat

menumbuhkan wacana baru bagi siswa Pengaruh globalisasi yang semakin besar

A. Latar Belakang Masalah

mengembangkan paradigma dalam kehidupan manusia tak terkecuali

dalam

perencanaan masa depan yang tidak hanya dalam dunia pendidikan, ilmu pengetahuan

kesempatan bekerja dan

mengharapkan

disektor formal dan informal ,tetapi berani demikian pesatnya. Hal tersebut harus

teknologi berkembang

dengan

menjadi pencipta lapangan kerja .upaya diimbangi dengan pengembangan peserta

tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan didik sehingga peserta didik memiliki

entrepreneurship/wirausaha pada SMK kompetensi multimensional. Kompetensi

(Direktorat Dikmenjur,2002), sedangkan tersebut diharapkan dapat mengembangkan

untuk di SMK Negeri 1 Singosari keterampilan dan keahlian yang akhirnya

berdasarkan hasil penelusuran tamatan dari siswa diharapkan memiliki kemampuan

tahun 2005 hingga tahun 2009 pada semua intelektual, emosional, spiritual dan sosial

program kejuruan sebagai besar bekerja di yang berkualitas.

sektor formal dan sebagian kecil yang Lembaga sekolah adalah sebuah lingkungan

mandiri/berwirausaha hal inidiasumsikan pendidikan formal yang melaksanakan

bahwa dalam proses pembelajaran , siswa serangkaian kegiatan terencana dan

mendapatkan nya pada terorganisasi. Lembaga sekolah bertujuan

kurang

kompetensi/kemampuan yang layak atau untuk menimbulkan dan menyempurnakan

standar sesuai dengan harapan kurikulum pola perilaku serta membina kebiasaan

/subkompetensi untuk

pada

kompetensi

menganalisis peluang usaha pada mata sistematis dan sistematik. Dengan kata lain

pelajaran kewirausahaan , sehingga siswa pengajaran

merasa takut untuk tidak membuka usaha. mengembangkan

Pendidikan merupakan n media yang bertindak peserta didik, sehingga sanggup

menumbuhkan dan mengamati, menganalisis, dan menilai

efektif

dalam

menggerakkan mental wirausaha. Sekolah keadaan dengan daya nalarnya agar

dapat berperan besar membentuk mental sanggup menghadapi segala tantangan

wirausaha sejak dini. Sebagai generasi hidup dalam situasi kongkret. Dengan

pelajar hendaknya adanya krisis ekonomi nasional yang

muda,

para

mempersiapkan hal tersebut. Ada beberapa berkepanjangan,

hal yang dapat diberikan pendidikan terhadap

cukup

berpengaruh

dalanm membentuk mental wirusaha. Hal usaha/industri sehingga tidak sedikit

perkembangan

dunia

dapat dilakukan pihak terkait. adanya perusahaan

ini

Diantaranya Pemda, dinas pendidikkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai

sekolah, guru, siswa, serta kalangan dunia subsistem

usaha sesuai tugas dan porsinya masing- mempunyai peluang yang cukup besar

untuk ikut serta dalam pembangunan Sikap mental wirausaha mencerminkan system perekonomian yang bertumpu pada

seseorang yang melihat adanya peluang, kekuatan

kemudian menciptakan sebuah organisasi walaupun dalam situasi sulit ,apalagi jika

untuk memanfaatkan peluang tersebut. ditopang oleh pelaku-pelaku bisnis yang

Tindakan Itu dilakukan untuk mengejar dan kreatif ,inovatif dan mempunyai dayan

peluang dengan tahan terhadap perubahan. Terkait hal

memanfaatkan

menghasilkan sesuatu secara ekonomi. tersebu, oleh sebab itu SMK perlu

Kenyataan di lapangan, para pendidik melakukan

kuwalahan dengan menumbuhkan

perkembangan dunia seperti ini. Para peluang dan memanfaatkan situasi yang ada

budaya

menciptakan

pendidik merasa bahwa perkembangan guna mengembangkan usaha ,agar dapat

dunia menjadi suatu tantangan yang sangat bekerja secara mandiri dalam bentuk usaha

sulit untuk dijangkau. Guru sudah begitu kecil.

jauh tertinggal dari dunia teknologi maju yang anak-anak sudah begitu cepat jauh tertinggal dari dunia teknologi maju yang anak-anak sudah begitu cepat

Mondoroko 03 Singosari Malang . Subjek perkembangan teknologi internet, televisi,

penelitian ini adalah siswa kelas XI OTR 3 yang begitu gampangnya para siswa dapat

SMK Negeri I Singosari. mengetahui apa saja yang mereka inginkan, tanpa memperhatikan batas usia. Akibat

KAJIAN PUSTAKA

selanjutnya peserta didik terlena dengan

A. Kemampuan

tugas belajarnya yang berakibat prestasi

1.Pengertian Kemampuan

belajarnya menurun hingga dapat dikatakan Kemampuan yang merupakan istilah lain rendah. Hal ini didukung adanya data

dari prestasi belajar menurut Kamus Besar tentang tingkat kemampuan yang Kompleks

Bahasa Indonesia adalah penguasaan khususnya

pengetahuan atau keterampilan yang “menganalisis peluang usaha. ” siswa kelas

mata pelajaran,

XI OTR 3 SMK Negeri I Singosari dalam lazimnya ditunjukkan dengan nilai test atau kategori rendah. Berdasarkan hasil ulangan

angka nilai yang diberikan guru (Tim harian nilai rerata yang dicapai 55,71 dan

Pembinaan dan sekitar 45,71% atau 16 siswa dari jumlah

Penyusun

Pusat

Pengembangan Bahasa, 1989:700). keseluruhan 35 siswa, dinyatakan tidak

Seseorang dikatakan berprestasi, jika dapat tuntas belajar.

mencapai hasil yang maksimal dari yang Konsekuensi dari semua upaya tersebut,

pernah dilakukan. Sebab faktor pertubuhan pendidik merupakan kunci sekaligus ujung

dan kesempatan bagi masing-masing orang tombak pencapaian misi pembaharuan

itu tidak sama. Maka perolehan yang dicapai pendidikan

pun juga tidak sama pula. Kalau pendidikan dimaksud. Oleh karena itu,

dihubungkan dengan kegiatan belajar siswa pendidik dituntut untuk lebih profesional,

di sekolah maka kemampuan merupakan inovatif, perspektif, dan proaktif dalam

kecakapan maksimal sebagai hasil kegiatan melaksanakan tugas pembelajaran. Pada

belajar.

kesempatan ini peneliti menawarkan penggunaan model pembelajaran Certainly

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi

of Response Index (CRI). Penerapan model

Kemampuan Belajar

Certainly of Response Index (CRI) ini Belajar selalu mempunyai hubungan dengan dimaksudkan

perubahan dalam membangkitkan kreativitas peserta didik

keseluruhan tingkah laku, maupun hanya dalam mengimplementasikan pengetahuan

beberapa aspek dari atau teori-teori yang dimiliki.

terjadi

pada

kepribadian seseorang yang mengalami belajar.

Belajar sebagai suatu proses yang Adapun rumusan masalahnya adalah

B. Rumusan Masalah

berhubungan erat dengan perubahan, maka sebagai berikut:

belajar itu sangat bersifat individual dan Bagaimanakah pembelajaran Certainly of

bersifat pribadi.

Response Index (CRI) diterapkan agar dapat Disamping faktor pribadi, terdapat pula meningkatkan kemampuan menganalisis

faktor lain yang berasal dari luar pribadi peluang usaha pada siswa kelas XI OTR 3

siswa yang mempengaruhi proses belajar. SMK Negeri 1 Singosari.

Secara

terperinci, faktor-faktor yang memperngaruhi proses belajar itu ialah:

C. Ruang Lingkup Penelitian

a. Sifat pribadi siswa

Penelitian ini membahas masalah upaya

1) Kemauan / kehendak meningkatkan kemampuan “Menganalisis

Kemauan sangat mempengaruhi corak peluang usaha. ” siswa Kelas XI OTR 3 SMK

yang diperlihatkan Negeri I Singosari Semester III tahun

perbuatan

seseorang.

pelajaran 2015/2016 dengan menerapkan

2) Kemampuan

model pembelajaran Certainly of Response Manusia yang satu berbeda dengan Index (CRI).

manusia yang lainnya. Salah satu sebabnya

adalah karena adalah karena

ketinggalan disamping itu memang tiap bekemampuan tinggi, tetapi ada pula

Ada

yang

aspek saling berhubungan. yang tingkat kemampuannya rendah.

3) Kesempatan

B. Model Pembelajaran Certainly of

Kesempatan adalah waktu yang

Response Index (CRI)

tersedia untuk seseorang dalam Model pembelajaran Certainly of Response mengatasi proses belajar, hal ini dapat

Index (CRI) adalah salah satu bentuk model pula berhubungan dengan orang itu

pembelajaran yang digunakan untuk sendiri.

mengobservasi proses pembelajaran yang

b. Keadaan bahan yang dipelajari. berkenaan dengan tingkat keyakinan siswa Bahan-bahan

tentang kemampuan yang dimilikinya untuk menyangkut

pelajaran

yang

memilih dan menggunakan pengetahuan psikisnya,

masalah

kehidupan

yang telah dimilikinya. Hutnal (2002) kecenderungan untuk lebih mudah

tentu

mempunyai

mengemukakan bahwa Certainly of Response diingat daripada bahan yang tak

Index (CRI) menggunakan rubrik dengan bermakna sama sekali.

penskoran 0 untuk totally guested answer, 1

c. Faktor-faktor yang berhubungan dengan untuk almost guest, 2 untuk not sure, 3 metode belajar.

untuk sure, 4 untuk almost certain, dan 5 Metode belajar yang dipakai, akan

untuk certain. (Disposting oleh Suyanto di dipakai akan dapat mempengaruhi hasil

04.46.00.0 komentar).

belajarnya, misalnya kita belajar dengan cara global, atau kita belajar secara

C. Mata Pelajaran Kompetensi

bagian perbagian.

Kewirausahaan

d. Proses belajar dan ingatan.

MENGANALISIS PELUANG USAHA

Antara proses belajar dan ingatan itu

A. PELUANG DAN RESIKO USAHA

berhubungan sangat erat. Tidak mungkin

Peluang usaha

kita mempelajari sesuatu tanpa fungsi Jika di identifikasi, sebenarnya banyak ingatan sebagai salah satu fungsi psikis.

usaha yang Manusia sebagai makhluk pribadi tidak

sekali

peluang

menguntungkan. Cara mengidentifikasi saja dipengaruhi oleh sesuatu yang

peluang usaha atau bisnis yang ada bisa pernah dialami, oleh pengalaman-

dicari, asal saja wirausahawan itu pengalaman yang tertinggal pada dirinya

bekerja keras, ulet dan percaya kepada dan

sendiri. Setiap mengaktifkannya kembali.

wirausahawan sebenarnya mempunyai

e. Hubungan antara proses belajar dan peluang (opportunity) untuk maju. proses kematangan.

Untuk menggali dan memanfaatkan Perkembangan tidak hanya aspek fisik

peluang usaha atau bisnis, seorang saja, melainkan juga aspek psikisnya.

wirausahawan harus berpikir secara Perkembangan disini melewati fase-fase

positif dan kreatif, di antaranya: yang

bertahap

dan setiap

fase

mempunyai ciri khas, misalnya anak

a. Harus percaya dan yakin bahwa umur 1,5 yang itu harus sudah matang

usaha atau bisnis bila dilaksanakan; untuk berjalan, mengucapkan beberapa

b. Harus menerima gagasan-gagasan perkataan, mengenali orang tua dan

baru di dalam dunia usaha atau bisnis; saudaranya.

c. Harus bertanya kepada diri sendiri; kematangan pada tiap fase ditandai oleh

d. Harus mendengarkan saran-saran seberapa

orang lain;

e. Harus mempunyai etos kerja yang perkembangan itu sesuai dengan norma-

norma yang dicapai pada tiap fase

f. Pandai berkomunikasi. meliputi berbagai aspek, maka mungkin salah satu aspek telah mencapai taraf

Peluang usaha bukanlah peluang jika kematangannya, sedang aspek yang lain

kita

sanggup menemukan tindakan yang mungkin dan layak untuk

tidak tidak

sedangkan orang kecil memonopoli wirausahawan

kesempatan kira-kira usaha atau bisnis

e. Perluas pikiran Anda. apa yang paling tepat.

Bersemangat lah, bergaul lah dengan orang-orang yang bisa

Dengan tersedianya informasi intern membuat Anda mendapat gagasan- dan ekstern, maka wirausahawan dapat

gagasan peluang usaha. mengetahui:

a. Di mana ada peluang (opportunity); Dalam memanfaatkan peluang usaha,

b. Apa saja yang akan mengancam Paul Charlap mengemukakan sebuah usaha (threat);

rumusan yang mencakup 4 unsur yang

c. Adakah kekuatan (strength) yang harus dimiliki seorang wirausahawan dapat

sukses dalam mencapai sasaran;

pekerjaannya, yaitu:

d. Apakah kelemahan (weakness) yang

a. Work hard (kerja keras); membatasi

b. Work smart (kerja cerdas); kemampuan mencapai sasaran?

atau

menghambat

c. Enthusiasm (kegairahan);

d. Service (pelayanan). Adapun persyaratan pokok dalam memanfaatkan peluang usaha dan masa

Resiko Usaha

depan ialah berpikir positif, optimisme, Setiap usaha yang dilakukan pasti bersedia bekerja keras dan mau

mempunyai tujuan untuk memperoleh mendengarkan orang lain, mengakui

keuntungan. Dari keuntungan itu kesalahan, dan mau percaya bahwa

diharapkan dapat digunakan untuk pada hari ini harus lebih baik daripada

mensejahterakan diri sendiri maupun hari kemarin.

orang lain yang terlibat, banyak resiko yang harus dihadapi.

D. J. Schwartz

tentang

cara

memanfaatkan peluang bisnis adalah Beberapa resiko usaha yang mungkin sebagai berikut.

terjadi, antara lain sebagai berikut.

1. Perubahan permintaan. dilaksanakan.

a. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa

Perubahan ekonomi, perubahan Hapus kan kata mustahil, tak

dan perubahan selera mungkin, tak bisa, atau tak perlu

mode,

bisa mengakibatkan dicoba dari khasanah pikiran dan

konsumen

terjadinya penurunan permintaan. khasanah bicara.

Kalau hal itu terjadi, otomatis akan

b. Janganlah hadiri lingkungan yang menyebabkan kerugian. statis yang akan melumpuhkan

2. Perubahan konjungtur. pikiran wirausahawan.

Perubahan kondisi ekonomi yang Lihatlah peluang-peluang usaha

menentu, sehingga untuk menjadi besar. Tradisi lain

tidak

mempengaruhi keadaan usaha. yang kurang menunjang peluang-

3. Persaingan.

peluang usaha adalah ethos kerja Tidak dapat dipungkiri, bahwa dari yang rendah dan terlalu santai.

waktu ke waktu persaingan usaha

c. Setiap hari bertanya lah pada diri semakin ketat. Pesaing adalah sendiri, “bagaimana saya dapat

mereka yang melakukan usaha melakukan usaha lebih baik?”.

sejenis dengan usaha kita. Pesaing

d. Bertanya dan dengarkanlah. dapat mengakibatkan usaha kita Dengan

mengalami hambatan, kerugian , mendengarkan, maka wirausahawan

bertanya

dan

bahkan kehancuran. Untuk itu, kita akan mendapatkan bahan baku

mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan yang

harus

untuk bisa bertahan. Di antaranya tepat.

mempertahankan dan mempertahankan dan

sehingga

ia

tidak sempat

4. Akibat lain yang merupakan resiko

hal-hal yang usaha , seperti perubahan teknologi,

mengerjakan

dianggapnya kurang penting. Ini perubahan peraturan, bencana alam,

merupakan suatu kondisi yang dan sebagainya.

apabila kita jeli, akan banyak memunculkan

peluang atau Resiko usaha yang ada tidak untuk

kesempatan usaha, terutama di ditakuti ataupun dicemaskan secara

bidang atau jasa atau pelayanan. Jasa berkepanjangan

mendatangkan memperlambat kemajuan usaha. Resiko

keuntungan dan kemudahan akan usaha perlu dikenali, untuk selanjutnya

disambut baik oleh konsumen atau diantisipasi dengan baik. Persiapan dan

masyarakat. Contoh peluang usaha membuat perhitungan yang matang,

di bidang jasa yang sangat mengurangi

dibutuhkan masyarakat, antara lain berakibat kerugian usaha.

seperti berikut.

1) Jasa servis.

orang yang ingin Mana yang akan dipilih, sangat

Sangat banyak usaha yang bisa digarap.

Banyak

perkembangan tergantung pada banyak hal, antara lain

mengikuti

sehingga banyak seperti berikut dijelaskan.

teknologi,

sekali dijumpai alat canggih di dalam rumah mereka, seperti

1. Analisa peluang usaha berdasar

televisi, VCD, komputer, vacuum

jenis produk/jasa.

cleaner, mesin cuci, sepeda

a. Minat seseorang,

motor, bahkan mobil. berminat

misalnya

2) Jasa hiburan. perdagangan, jasa atau bidang

dalam

dunia

Untuk mengurangi ketegangan lainnya.

pikiran karena kesibukan kerja,

b. Modal, apakah sudah tersedia contoh: bioskop, diskotik, café, modal awal atau belum, baik

layar tancap, dan sebagainya. dalam bentuk uang maupun

3) Jasa transportasi. barang/mesin.

Contoh : menyediakan angkutan

c. Relasi, apakah ada keluarga atau antar jemput anak sekolah, teman yang sudah terlebih

rental mobil, dan sebagainya. dahulu menekuni usaha yang

4) Jasa perantara. sama.

Contoh : membantu masyarakat Di samping itu, memiliki bidang

yang akan menjual atau membeli usaha juga harus mempertimbangkan

barang, seperti tanah, rumah, hal berikut.

sawah, kendaraan bermotor, dan

a. Pengaruh lingkungan sekitar.

mobil.

b. Banyak sedikitnya permintaan

5) Jasa kesehatan. masyarakat terhadap jenis usaha

Contoh : memberikan sarana yang akan kita pilih.

kebugaran,

kesehatan, dan

c. Kecocokan antara kebutuhan kecantikan, seperti fitness, SPA, masyarakat dengan jenis usaha

pijat refleksi, dan pengobatan tertentu.

alternatif.

d. Banyak sedikitnya pesaing.

6) Jasa yang lain.

e. Adanya kemampuan untuk Contoh : jasa penitipan anak, bertahan dan memenangkan

katering, tenaga kebersihan, persaingan.

penulisan atau pengetikan karya Apabila dianalisis, pada zaman

tulis, dan sebagainya. sekarang, banyak orang yang

bekerja begitu sibuknya, baik di

pemilihan produk, kantor pemerintah/swasta maupun

Sedangkan

berupa

barang yang dapat barang yang dapat

langsung ke pasar; produk-produk yang:

mempertimbangkan

- Melakukan wawancara - Mudah dalam pemakaian;

- Memberikan angket untuk diisi - Efisien dalam penggunaan;

oleh calon konsumen. - Kualitas produk terjamin;

Analisis tentang minat dan daya beli - Adanya

konsumen terhadap produk dan jasa dalam pemakaian;

jaminan keamanan

diabaikan oleh wirausahawan. Sebab, minat dan Produk yang dibutuhkan oleh

tidak

dapat

daya beli akan mempengaruhi masyarakat yang penuh kesibukan

kelangsungan hidup suatu usaha. sekarang ini dapat di kelompokkan

Hubungan antara minat, daya beli menjadi seperti berikut.

dan kelangsungan usaha adalah

dapat digambarkan sebagai berikut. mempermudah pekerjaan di rumah.

- Minat besar, daya beli kuat, Contoh: alat pemasak nasi

kelangsungan usaha terjamin. sekaligus

- Minat besar, daya beli rendah, pemanas nasi beserta sayur, satu

penyimpan

dan

kelangsungan usaha terhambat. jenis panci yang multi guna

- Minat rendah, daya beli rendah, (untuk menggoreng, merebus,

usaha tidak dapat berlangsung. dan oven), alat perajang sayuran

Berdasarkan pemikiran itu, akhirnya (kentang,

dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagainya) dengan berbagai

wortel,

dan

agar produk yang kita ciptakan bentuk hasil perajangan, sapu

mampu menarik minat konsumen yang punya fungsi ganda yang

dan terjangkau oleh mereka, maka bisa pel lantai.

kita harus:

 Memilih dan membuat produk mempermudah pekerjaan di luar

yang bermanfaat, berkualitas rumah.

dan laku dijual dengan harga Contoh: tas multi fungsi, yang

bersaing;

bisa dipakai buat kerja, tetapi  Membuat desain yang baru dan juga bisa dipakai buat membawa

harga terjangkau; pakaian atau buat perjalanan,

 Membuat produk lebih cepat yang

dan lebih murah; dimodifikasi

dan menentukan sebagainya.

pemasaran yang

3) Produk lainnya yang dibutuhkan menguntungkan; tanpa mengenal tempat.

Contoh: air dalam kemasan, mie

B. FAKTOR-FAKTOR

KEBERHASILAN

instant, tas, dan sebagainya.

DAN KEGAGALAN USAHA 1.Keberhasilan Usaha

2. Analisis Peluang Usaha Berdasar

Keberhasilan usaha dipengaruhi

Minat Dan Daya Beli Konsumen.

oleh beberapa hal.

Membuka usaha, baik itu berupa

a. Percaya dan yakin bahwa usaha penciptaan produk barang maupun

atau bisnisnya dapat dilaksanakan. jasa tidak bisa mengabaikan besar-

b. Menerima gagasan-gagasan baru kecilnya minat masyarakat dan

di dalam dunia usaha atau bisnis. kuat-lemah nya daya beli mereka.

c. Instropeksi diri. Untuk mengetahui besar-kecilnya

d. Mendengarkan saran-saran minat masyarakat terhadap usaha

orang lain.

yang kita dirikan, kita bisa

e. Bersemangat dan bergaul. melakukan observasi. Observasi ini

bisa dilakukan dengan cara:

No Karakteristik Profil Ciri Wirausahawan Sukses yang Menonjol

1 Percaya diri Mengandalkan tingkat percaya dirinya tinggi dalam mencapai sukses.

2 Pemecahan masalah Cepat mengenali dan memecahkan masalah yang dapat menghalangi kemampuannya mencapai tujuan sukses.

3 Berprestasi tinggi Bekerja keras dan bekerja sama dengan para ahli untuk memperoleh prestasi.

4 Pengambil resiko Tidak takut mengambil resiko, tetapi akan menghindari resiko tinggi jika dimungkinkan.

5 Ikatan emosi Tidak akan memperbolehkan hubungan emosional yang mengganggu sukses usahanya.

6 Pencari status Tidak akan memperbolehkan hubungan emosional yang mengganggu misi sukses usahanya.

7 Tingkat energi tinggi Berdedikasi tinggi dan bekerja tanpa berhitung waktu untuk membangun usahanya.

2. Kegagalan Usaha

c. Pengamatan manajemen Kegagalan dalam usaha bisa terjadi

d. Memperluas usaha karena pelaku bisnis belum bisa

e. Perencanaan keuangan melakukan dan menerapkan:

f. Lokasi usaha

a. Dedikasi

g. Pembelenjaaan

b. Pengendalian usaha

No. Karakteristik Kegagalan Ciri Kegagalan Wirausahawan

1 Dedikasi Meremehkan waktu dan dedikasi dalam memulai usaha.

2 Pengendalian usaha atau Gagal mengendalikan aspek-aspek utama usaha atau bisnis

bisnis.

3 Pengamatan manajemen Pemahaman umum terhadap disiplin manajemen rata-

rata kurang.

4 Pengelolaan piutang Menimbulkan masalah arus kas buruk mereka dengan kurangnya perhatian akan piutang.

5 Memperluas usaha Memulai perluasan usaha yang belum siap. berlebihan

6 Perencanaan keuangan

Meremehkan kebutuhan usaha.

7 Lokasi usaha

Lokasi usaha yang buruk.

8 Pembelanjaan besar Menimbulkan pengeluaran awal yang tinggi

Kondisi seperti itu harus segera diperbaiki agar wirausahawan bisa terhindar pada kegagalan secara terus menerus.

C. PEMANFAATAN PELUANG SECARA

Ada beberapa peluang usaha yang bisa

KREATIF DAN INOVATIF.

dimanfaatkan secara kreatif dan Kreatifitas merupakan salah satu

mampu menghasilkan nilai tambah, kemampuan manusia yang dapat

antara lain seperti berikut. memberi kepuasan dan keberhasilan

barang bekas, dalam hidup, sehingga manusia dapat

1) Memanfaatkan

misalnya:

mengaktualisasikan dirinya ke dalam - Sedotan minuman dibuat bunga; lingkungannya.

- Bulu ayam menjadi aneka antara satu orang dengan orang lain

Bentuk

kreatifitas

hiasan, seperti lukisan, aksesoris tidaklah sama.

baju, dan sebagainya; - Kulit telur menjadi hiasan meja;

- Kardus menjadi bingkai foto Dalam proses penerapan kemampuan atau tas;

berinovasi, menurut Kuratko (1995), - Potongan kayu menjadi aneka

ada empat jenis inovasi yang bisa gantungan

dikembangkan, yaitu sebagai berikut. kapak /pisau, kotak perhiasan,

kunci, pegangan

1) Invensi (penemuan). dan sebagainya;

Merupakan hasil produk, jasa atau - Perca menjadi keset, baju

proses yang benar-benar baru yang boneka, pakaian anak-anak,

sebelumnya tidak ada. tempat pensil, tempat koran.

2) Ekstensi (pengembangan).

2) Memanfaatkan

Pemanfaatan baru atau penerapan tersedia/disediakan oleh alam:

barang

yang

lain pada produk, jasa atau proses - Membuat kerajinan dari tanah

yang sudah ada. liat, yaitu pembuatan gerabah

3) Duplikasi (penggandaan). dengan aneka bentuk dan

Merupakan refleksi kreatif atas warna.

konsep yang telah ada.

peristiwa yang ada di sekitarnya, Kombinasi atas konsep dan faktor- misalnya:

faktor yang telah ada dalam - Berdagang aneka keperluan

penggunaan atau formulasi baru. sekolah/buku + pensil ketika menjelang tahun ajaran baru;

D. PENGEMBANGAN IDE KREATIF DAN

- Usaha parcel pada waktu

INOVATIF

mendekati lebaran, natal dan

1. Pengertian Kreatif

tahun baru; Menurut Coleman dan Hamman, - Berjualan

berpikir kreatif adalah berpikir yang seperti es buah, es kelapa, es

aneka

minuman,

menghasilkan metode baru, konsep teler ketika musim kemarau.

baru, pengertian baru, perencanaan baru, dan seni baru. Rawlinston

Inovasi adalah suatu proses pengubahan menjelaskan, bahwa berpikir kreatif peluang menjadi gagasan atau ide yang

dinamakan berpikir divergen atau dapat dijual, dan bukan selalu berupa

lateral, yaitu menghubungkan ide ide yang sangat rumit, tetapi kadang

atau hal-hal yang sebelumnya tidak inovasi berasal dari ide yang sepele dan

berhubungan. Untuk dapat berpikir sejenis saja, asal merupakan yang baru

kreatif dengan baik, diperlukan dan harus lebih baik dari yang telah ada.

keberanian dan keyakinan pada diri Sedangkan kemampuan inovasi seorang

sendiri. Orang berusaha berpikir wirausahawan

kreatif karena ada keinginan yang mengubah suatu gagasan yang dapat

merupakan

proses

pribadinya untuk dijual. Oleh karena itu, jika seorang

kuat

pada

menghasilkan sesuatu kemajuan, wirausahawan ingin sukses dalam

akibat dari adanya dorongan untuk usaha, dia harus membuat produk-

berprestasi yang tinggi serta adanya produknya dengan inovasi yang baru.

kesadaran akan pentingnya sesuatu Sebab, dalam dunia bisnis pada zaman

yang baru tersebut. Berpikir kreatif sekarang, tanpa adanya inovasi, baik

sangat erat hubungannya dengan mengenai produk-produknya maupun

karena kreativitas pelayanannya, akan mengakibatkan

kreativitas,

hasil dari proses kegagalan dalam bisnis.

merupakan

berpikir kreatif yang dilakukan Mereka tidak puas hanya dengan

Inovasi adalah meningkatkan atau memperbaiki yang

seseorang.

penerapan secara praktis gagasan sudah ada atau mengadakan modifikasi

yang kreatif.

saja. Mereka mencoba menciptakan nilai yang baru dan berbeda-beda serta

2. Ciri Dan Sikap Berpikir Kreatif

kepuasan yang baru atau berbeda pula, Berbagai penelitian yang dilakukan mengubah suatu sumber daya.

oleh para ahli psikologi terhadap oleh para ahli psikologi terhadap

banyak orang. kriteria atau ciri-ciri. Menurut Denny dan Davis, dalam penelitian

menghasilkan

beberapa

3. Tahap-Tahap Berpikir Kreatif

terhadap para penulis dan arsitek Dalam berpikir kreatif, terdapat yang kreatif melalui identifikasi oleh

tahap-tahap yang dilalui, mulai dari anggota

persiapan sampai diperoleh hasil menghasilkan bahwa orang yang

profesi

mereka,

pemikiran. Menurut Rawlinson, mempunyai kreativitas yang tinggi

berpikir kreatif melewati tahapan itu cenderung memiliki ciri-ciri

sebagai berikut. sebagai berikut.

a. Tahap persiapan

a. Fleksibel, artinya luwes, tidak Tahap untuk memperoleh fakta kaku harus menerima ide orang lain.

tentang persoalan yang akan

(pengumpulan tidak lugu, apa adanya.

b. Tidak konvensional, artinya

dipecahkan

informasi atau data).

b. Tahap usaha mempunyai pola pikir yang berbeda

c. Eksentrik

(aneh),

artinya

di mana individu dengan orang lain.

Tahap

menerapkan cara berpikir

(menyebar). Pada mempunyai antusias yang tinggi.

d. Bersemangat,

artinya

divergen

tahap ini, diperlukan usaha yang

untuk memisahkan aturan-aturan tertentu.

e. Bebas, tidak mau terikat pada

sadar

produksi ide dari evaluasi ide

f. Berpusat pada diri sendiri. dengan menunda lebih dahulu

g. Bekerja keras. adanya penilaian terhadap ide-

h. Berdedikasi, artinya memiliki ide yang muncul. keteguhan yang tinggi.

c. Tahap inkubasi

i. Inteligen, memiliki pemikiran Tahap di mana individu seakan- yang tinggi.

akan meninggalkan (melepaskan diri)

dari persoalan dan Berdasarkan analisis faktor, Guilford

memasukkannya ke alam bawah menemukan, bahwa ada lima sifat

sadar (mengeraminya), sedang yang menjadi kemampuan berpikir

kesadarannya memikirkan hal- kreatif.

hal yang lain.

a. Fluency (kelancaran)

d. Tahap pengertian Kemampuan

Tahap diperolehnya insight atau menghasilkan banyak gagasan.

untuk

yang biasa disebut aha erlibnis.

b. Flexibility (keluwesan) Ciri khas dari tahap ini adalah Kemampuan

sinar penerangan mengemukakan

untuk

adanya

yang mendadak macam

bermacam-

(iluminasi)

menyadarkan orang akan pendekatan terhadap masalah.

pemecahan

atau

ditemukannya jawaban.

c. Originality (keaslian)

e. Tahap evaluasi Kemampuan untuk mencetuskan

Pada tahap ini, ide-ide yang gagasan dengan cara-cara yang

dihasilkan diperiksa dengan asli, tidak klise.

teliti

serta dengan kritis

d. Elaboration (penguraian) memisahkan ide-ide yang Kemampuan untuk menguraikan

kurang berguna, tidak sesuai sesuatu secara terinci.

ataupun yang terlalu mahal

biayanya bila dilaksanakan. kembali)

e. Redefinition

perumusan

Berdasarkan penelitian, kreatifitas Kemampuan untuk meninjau

dapat diidentifikasikan menjadi 3 suatu persoalan berdasarkan

tipe.

perspektif yang berbeda dengan perspektif yang berbeda dengan

a. Prinsip keharusan sesuatu yang tidak ada menjadi

1) Keharusan menganalisis ada.

peluang.

b. Memodifikasi; mencari cara

sumber peluang untuk membentuk fungsi-fungsi

Semua

harus dianalisis baru atau menjadikan sesuatu

inovasi

secara sistematis. Tujuannya menjadi berbeda.

adalah mencari peluang yang

c. Mengkombinasikan; benar-benar sesuai dengan menggabungkan dua hal atau

inovasi yang akan dilakukan. lebih yang sebelumnya tidak

2) Keharusan memperluas saling berhubungan.

keharusan

Kreatifitas

ini sudah sering mempunyai perbedaan. Orang yang

dikemukakan sebelumnya, kreatif belum tentu inteligensinya

bahwa semakin banyak hal- tinggi, dan sebaliknya. Para peneliti

hal baru yang kita dapati, membuat empat variasi hubungan

semakin mudah bagi kita kreatifitas dengan inteligensi, yaitu:

untuk

mencari gagasan

inovatif. Memperluas inteligensi rendah;

a. Kreatifitas

rendah,

wawasan dapat dilakukan

b. Kreatifitas tinggi, inteligensi dengan cara lebih banyak tinggi;

membaca, melihat,

mendengar, dan merasakan. inteligensi tinggi;

c. Kreatifitas

rendah,

3) Keharusan untuk bertindak

d. Kreatifitas tinggi, inteligensi

inovasi harus bersifat efektif, dalam artian

4. Pengertian dan Arti Penting

sesuai dengan kebutuhan.

Inovasi

bagi keefektifan Inovasi, yaitu penemuan atau

Syarat

inovasi adalah terobosan

sebuah

kesederhanaan. Sebuah produk baru yang belum pernah ada

yang

menghasilkan

inovasi yang efektif akan sebelumnya

menimbulkan penyakit sebuah produk yang sudah ada

atau

mengerjakan

seperti; “hal ini sebenarnya dengan cara yang baru. Sebuah

sederhana, mengapa tidak inovasi lahir dari cara berpikir yang

terpikir sebelumnya?”. inovatif. Cara berpikir inovatif

4) Keharusan untuk tidak merupakan suatu kemampuan yang

berpikir muluk harus

Memiliki impian yang besar wirausahawan.

memang bagus, hal itu Seseorang sosiolog, Schumpeter,

merupakan sumber inspirasi menyatakan bahwa inovasi adalah

untuk melakukan sebuah pembeda

inovasi, tetapi mulailah dari wirausahawan dan pengusaha biasa.

antara

seorang

hal-hal yang lebih kecil Inovasi

sepanjang waktu. Bila seorang pengusaha tidak melakukan inovasi,

b. Prinsip larangan maka

1) Larangan untuk berlagak wirausahawan. Agar usaha yang

dilakukan terus

Jangan melakukan hal yang keuntungan dan berumur panjang,

menghasilkan

melebihi kemampuan yang maka inovasi harus dilakukan terus-

dimiliki. Setiap orang menerus.

memiliki keterbatasan. Adalah sesuatu hal yang

5. Prinsip-Prinsip Inovasi

mustahil untuk melakukan mustahil untuk melakukan

bacaan dan pengalaman kegagalan.

akan

membantu

2) Larangan untuk rakus. membangun mimpi-mimpi Ada sebuah ungkapan bijak;

besar.

“berlakulah focus, jangan

3) Biasakan diri menerima rakus”. Maksudnya adalah

perbedaan dan perubahan. tidak

Jadikan perbedaan pendapat pekerjaan

mengerjakan

sebagai suatu fasilitas untuk sekaligus. Tetap lah focus

yang

banyak

memperkaya wawasan, pada tema inovasi yang telah

bukannya suatu dipilih.

pertandingan untuk menjauh dari tema tersebut,

Semakin

kita

memenangkan pendapat akan semakin menyebar

yang kita yakini. pekerjaan yang dilakukan

4) Tumbuhkan sikap empati. dan

berempati, kita mengakibatkan

memahami apa yang kegagalan.

terjadinya

dipikirkan dan dirasakan

3) Larangan untuk berpikir oleh orang lain. Cobalah terlalu jauh ke depan.

untuk menjadi pendengar Jangan coba berpikir atau

yang baik saat teman berkata 20 tahun lagi hal ini

menceritakan masalahnya. akan sangat dibutuhkan masyarakat.

Sebagai

D. Hubungan

kemampuan belajar

gantinya, berpikirlah saat ini,

dengan

model pembelajaran

orang sangat memerlukan

Certainly of Response Index (CRI)

hal yang sedang saya buat. Kemamapuan belajar merupakan hasil yang diperoleh si pembelajar setelah

proses pembelajaran. inovatif

c. Mengembangkan cara berpikir

mengikuti

Adapun kemampuan tiap peserta didik Pada dasarnya, setiap orang

itu selalu berbeda. Kemampuan sebagai memiliki kemampuan untuk

hasil belajar berupa pengetahuan dan berpikir secara inovatif. Namun,

Pengetahuan akan sayangnya

keterampilan.

bermanfaat jika diimplementasikan. hanya berkembang dalam diri

kemampuan

ini

Agar siswa lebih meyakini dan orang-orang tertentu saja, yaitu

sekaligus menguji kemampuan yang orang-orang yang berkemauan

perlu menerapkan keras untuk mengembangkan

dimilikinya

kemampuan tersebut dalam kehidupan kemampuannya

Sedangkan model menjadi suatu keberhasilan.

tersebut

sehari-hari.

yang tepat untuk Untuk mengembangkan cara

pembelajaran

kesempatan siswa berpikir inovatif ini, dapat

memberi

menerapkan kemampuan yang telah dilakukan dengan cara berikut.

dimiliki adalah model Certainly of

1) Biasakan memiliki mimpi. Response Index (CRI). Jangan menghabiskan waktu

Diharapkan dengan menerapkan model dan energi hanya untuk

pembelajaran Certainly of Response memikirkan

kemampuan siswa kehidupan

dalam“Menganalisis peluang usaha. ” Sisakanlah tempat pada

sehari-hari.

diimplementasikan dalam pikiran untuk membuat

dapat

bermanfaat dalam mimpi-mimpi besar yang

praktik

dan

kehidupan siswa, serta merangsang mungkin bagi orang lain

untuk meningkatkan pengetahuan di dianggap mustahil.

pembelajar menjadi tinggi atau sangat

2) Perkayalah sumber ide.

tinggi

hingga

berdampak pada

1. Perencanaan Penelitian

Kompetensi kewirausahaan

Persiapan yang dilakukan adalah khususnya dan prestasi belajar pada

pada

sebagai berikut:

umumnya.

a. Penetapan kemampuan awal.

METODE PENELITIAN

b. Persiapan perangkat pembelajaran

1) Silabus

A. Setting Penelitian

2) Rencana

Pelaksanaan

1. Lokasi Penelitian

Pembalajaran Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul

3) Media Pembelajaran “Pengaruh penggunaan metode Certaily

penilaian di akhir Of Response Index (cri) terhadap prestasi

4) Alat

pembelaran dan di akhir siklus belajar kewirausahaan siswa Kelas OTR 3 Pada kompetensi MenganalisisPeluang

2. Pelaksanaan Tindakan

Usaha di SMK I Singosari Semester III Pelaksanaan tindakan merupakan uraian Tahun

terperinci terhadap tindakan yang akan dilaksanakan di SMK Negeri I Singosari.

pelajaran

dilakukan, pelaksanaan, tindakan perbaikan,

2.Definisi Operasional

dan alur tindakan yang akan diterapkan.

1. Kemampuan yang merupakan istilah lain dari prestasi belajar menurut

3. Observasi

Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah Observasi dilaksanakan bersamaan dengan penguasaan

proses pembelajaran, meliputi aktivitas keterampilan yang dikembangkan oleh

pengetahuan

atau

siswa, pengembangan materi, dan hasil mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

belajara siswa.

dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan guru (Tim Penyusun Pusat

4. Refleksi

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,

analisis hasil 1989:700).

Meliputi

kegiatan

pembelajaran dan sekaligus menyusun

2. Model pembelajaran Certainly of rencana perbaikan pada siklus berikutnya. Response Index (CRI) adalah salah satu

Pelaksanaan penelitian dilakukan secara bentuk model pembelajaran yang

kolaborasi dengan guru kelas, yang digunakan untuk mengobservasi proses

membantu dalam pelaksanaan observasi pembelajaran yang berkenaan dengan

dan refleksi selama penelitian berlangsung, tingkat keyakinan siswa tentang

sehingga secara tidak langsung kegiatan kemampuan yang dimilikinya untuk

penelitian bisa terkontrol sekaligus menjaga memilih

kevalidan hasil penelitian. pengetahuan yang telah dimilikinya.

dan

menggunakan

Hasil refleksi ini dijadikan dasar untuk (Disposting oleh Suyanto di 04.46.00.0

melakukan tindakan pada siklus berikutnya. komentar).

3. Siswa kelas XI OTR 3 SMK Negeri I

C. Pengumpulan Data

Singosari adalah siswa yang yang Sumber data adalah siswa dan seluruh dijadikan subjek penelitian.

anggota tim peneliti (kolaborator).

3. Subyek Penelitian

Jenis data dalam penelitian ini berupa data Sebagai sasaran adalah siswa kelas XI

kuantitatif dan kualitatif, yang diambil dari : OTR 3 SMK Negeri I Singosari tahun

hasil observasi, dan hasil angket. pelajaran

Peneliti

mengambil subyek dengan

dasar

D. Instrumen Penelitian

pertimbangan bahwa : (1) subyek adalah

1. Data tentang kemampuan siswa siswa peneliti dalam melaksanakan

dalam

Menganalisis Peluang

tugas sehari-hari; (2) Di kelas XI OTR 3 Usaha diambil dari penilaian hasil

ternyata kemampuan Menganalisis

belajar dengan menggunakan tes Peluang Usaha ,siswa sebagian besar

tulis.

masih rendah.

2. Data tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dan data

B. Rancangan Penelitian

aktivitas

guru dalam proses guru dalam proses

5. Pembelajaran dikatakan berhasil menggunakan lembar observasi.

jika 75% siswa telah mencapai nilai

3. Data tentang respon siswa dan guru di atas tingkat ketuntasan minimal. terhadap

6. Siklus dalam pelaksanaan penelitian menggunakan angket.

proses

pembelajaran

ini akan dihentikan jika siswa yang

4. Data tentang refleksi diri serta

ketuntasan belajar perubahan-perubahan yang terjadi

mencapai

Kompetensi Kewirausahaan telah di kelas diambil dari catatan dan

mencapai 75% atau lebih. hasil diskusi peneliti dengan kolaborator.

G. Analisis Data

Sehubungan dengan teknis analisa data,

dalam mengolah data peneliti menggunakan Agar penelitian dapat berjalan dengan

E. Penyiapan Partisipan

analisis deskriptif.

lancar, maka hal-hal yang dilakukan Deskripsi ubahan hasil belajar Kompetensi bersama

dilakukan dengan partisipan adalah sebagai berikut:

mentabulasi skor ubahan berupa nilai rata,

1. Membicarakan rencana penelitian nilai tertinggi, dan nilai terendah yang yang akan dilaksanakan bersama

kemudianan diaanalisis secara persentase. dengan kepala sekolah dan guru

ketuntasan belajar sebagai kolaborator.

Adapun

standar

Kompetensi Kewirausahaan yang telah

kolaborator tentang hal-hal yang harus dilakukan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3. Mempersiapkan kelas dan sekolah

A. Hasil Penelitian

Refleksi Awal

pelaksanaan tindakan. Pada tahap refleksi awal ini, kegiatan yang

5. Mempersiapkan perangkat dan dilakukan adalah deskripsi situasi dan bahan untuk pelaksanaan.

materi dari catatan tentang hasil prestasi

6. Mempersiapkan perangkat dan belajar siswa di kelas. Dari deskripsi ini bahan untuk pelaksanaan tindakan.

dapat terlihat berbagai permasalahan yang

7. Mempersiapkan

muncul terutama minat dan kemampuan diskusi hasil observasi bersama

pelaksanaan

belajar Kompetensi Kewirausahaan. Ter kolaborator.

nyata minat siswa terhadap Kompetensi Kewirausahaan. termasuk rendah. Di

F. Indikator Kinerja

samping itu, kemampuan belajarnyapun

1. Siswa dikatakan aktif dalam tergolong rendah jika dibandingkan dengan kegiatan pembelajaran jika 75%

mata pelajaran yang lain. Sedangkan siswa termasuk dalam kategori B

ketuntasan belajar untuk Kompetensi atau lebih.

Kewirausahaan. adalah 54,29% atau 19

2. Guru dikatakan

siswa dan siswa yang dinyatakan tidak melaksanakan pembelajaran jika

mampu

belajar Kompetensi telah sesuai dengan Rencana

tuntas

dalam

Kewirausahaan . sebanyak 45,71% atau 16 Pelaksanaan Pembelajaran yang

siswa. Permasalahan ini muncul karena telah disusun.

kurangnya motivasi dari guru dan dalam

3. Penerapan media kardus bekas pembelajaran tidak melibatkan keaktifan dikatakan berhasil jika siswa

siswa, di samping itu metode pembelajaran memberi respon positif terhadap

tidak memotivasi penggunaan metode ini.

yang

digunakan

kreativitas siswa.

4. Siswa dikatakan telah tuntas belajar Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus Kompetensi Kewirausahaan tentang

dengan masing-masing siklus terdiri dari materi

dua kali pertemuan. Sehingga secara Usaha jika telah memperoleh nilai

Menganalisis

Peluang

keseluruhan penelitian dilaksanakan dalam

6 pertemuan. Secara terperinci, seluruh 6 pertemuan. Secara terperinci, seluruh

mempersiapkan untuk antisipasi bagi siswa yang lupa tidak

1. Siklus I

membawa perlengkapan.

a. Perencanaan

8) Menyusun strategi observasi dan

1) Menyusun Silabus Pembelajaran pelaksanaan penelitian. Dalam

Kelas XI OTR 3 sebagai kelas pembelajaran

menyusun

silabus

penelitian terdiri 35 siswa. materi dan menyesuaikan dengan

memperhatikan

Kemampuan siswa dalam kelas standar

tersebut termasuk kelas normal, kompetensi dasar yang harus

kompetensi

dan

artinya terdapat siswa dari dikuasai siswa.

kelompok tinggi, kelompok sedang

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan dan kelompok rendah. Selain itu Pembelajaran

pembagian kelas di sekolah tidak Rencana

berdasarkan pada kemampuan pembelajaran

pelaksanaan

siswa, tetapi dari urutan nomor disesuaikan

yang

disusun

induk siswa. Dalam pengamatan pembelajaran

dengan

silabus

disepakati dilakukan oleh 2 guru. dikembangkan.

yang

telah

Refleksi dilakukan bersama-sama dibahas adalah

Materi

yang

berdasarkan catatan-catatan guru Peluang Usaha. Sedangkan model

Menganalisis

pengamat selama pembelajaran pembelajarannya

menerapkan

berlangsung.

model Certainly of Response Index (CRI). Sehingga pada awalnya

b. Pelaksanaan Tindakan

selain dimunculkan

Secara terperinci pelaksanaan penelitian masalah riil, pada pengenalan

masalah-

telah dilaksanakan sesuai dengan rencana materi ajar guru menggunakan

jadwal yaitu :

1. Tes awal dilaksanakan pada hari menarik minat dan kreativitas

LCD. Hal ini dimaksudkan untuk

senin, 12 September 2011 dengan siswa.

peserta 35 orang.

3) Menyiapkan lembar kerja siswa

2. Pertemuan pertama dilaksanakan Lembar kerja siswa sengaja dibuat

pada hari senin, 19 September 2011 agak

selama 2 jam pelajaran (2 x 45 mengaktifkan siswa.

mudah

tetapi mampu

menit). Dalam pertemuan tersebut

4) Menyiapkan soal tes tulis

data berupa Soal tes tulis pada siklus I ini

dikumpulkan

siswa dalam terdiri dari 5 soal dengan skor

kemampuan

Menganalisis Peluang dan resiko

maksimal 100.

Usaha.

Selain itu diadakan

5) Menyiapkan lembar observasi pengamatan aktivitas siswa dan

6) Membuat

guru, serta penilaian kinerja yang mengetahui respon siswa setelah

angket,

untuk

dilakukan siswa. Pada siklus I pembelajaran dan respon guru

pengelompokkan siswa berdasarkan terhadap proses pembelajaran.

nomor urut sesuai data kelas dengan Angket

jumlah anggota setiap kelompoknya pertanyaan tentang menyenangkan

4-5 orang.

kedua dilaksanakan soal. Angket guru meliputi peran

atau tidak dan tentang pemahaman

3. Pertemuan

senin , 26 September 2011 selama 2 pembelajaran Certainly of Response

jam pelajaran (2 x 45 menit). Dalam Index (CRI).

pertemuan tersebut dikumpulkan

7) Menyiapkan

data berupa kemampuan siswa diperlukan dalam pembelajaran.

fasilitas

yang

dalam Menganalisis Peluang dan Sehari

Resiko Usaha. Selain itu diadakan penelitian pada siklus I, siswa

sebelum

pelaksanaan

pengamatan aktivitas siswa dan diberitahu untuk membawa alat- pengamatan aktivitas siswa dan diberitahu untuk membawa alat-

siswa dalam Menganalisis Peluang Usaha. Dengan skor pada siklus I dari 20-100,

ternyata skor terendah 50 dengan skor Pada tahap ini dilaksanakan proses

c. Observasi

tertinggi 80 dengan rerata 70,43. observasi terhadap pelaksanaan tindakan

Kecenderungan aktivitas belajar dengan menggunakan lembar observasi

siswa dapat terlihat pada gambar 4.1 yang telah dibuat dan mengadakan

sebagai berikut:

Amat baik

Kategori Gambar 4.1

Kecenderungan Aktivitas Belajar

60,00%. Berarti terdapat 21 siswa yang

Kompetensi Kewirausahaan Siklus I

mampu mencapai nilai 75 atau lebih. Jadi kemampuan siswa dalam Menganalisis

Jika dilihat dari tingkat ketuntasan belajar Peluang Usaha masih tergolong rendah dan siswa diketahui bahwa prestasi belajar yang

belum memenuhi indikator keberhasilan menggambarkan kemampuan Menganalisis

yang ditetapkan yaitu 75%. Oleh karena itu Peluang Usaha terendah adalah 50 perlu ditingkatkan lagi pada pertemuan

sedangkan tertinggi 80. Skor rata-rata siswa

berikutnya.

adalah 70,43 dengan tingkat ketuntasan

40% Tuntas

Tidak Tuntas

Gambar 4.2

Kecenderungan Ketuntasan Belajar Kompetensi Kewirausahaan

Siklus I Menganalisis Peluang dan Resiko

Usaha dengan harapan tingkat berpikir Guru pada dua pertemuan pertama telah

siswa lebih kreatif. melakukan langkah-langkah pembelajaran

siswa tidak dengan tepat, karena sering atau selalu

2) Pengelompokkan

didasarkan pada nomor urut absensi, menunjukan aspek-aspek yang di amati.

tetapi didasarkan sesuai dengan teman sebangkunya.

d. Refleksi

3) Memberi perhatian penuh kepada berdasar hasil analisis dari

belum mampu pengamatan pada siklus pertama penelitian

siswa

yang

Menganalisis Peluang dan Resiko

Dokumen yang terkait

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25