Sistem Pembuatan Minuman Kopi Secara Manual Dan Menggunakan Mesin Di Cassiavera Bar The City Hall Club Medan

(1)

7 2.1 Sejarah Minuman Kopi

Kopi memainkan peran penting dalam sejarah dan literatur dunia.Hal tersebut dikarenakan luasnya efek industrial kopi terhadap budaya dimana kopi diproduksi atau dikonsumsi.Sejarah kopi berbeda-beda di setiap negara.Menurut catatan sejarah, tanaman kopi pertama kali ditemukan di dataran Afrika, tetapi minuman kopi pertama kali dibuat dan diracik oleh orang-orang di negri Arab.Berikut adalah ulasan sejarah tentang kopi di masing-masing negara.

A. Penyebaran Kopi di Afrika

Sejarah minuman kopi dimulai sekitar tahun 800 SM. Pada saat itu, banyak warga Ethiopia yang mengkonsumsi biji kopi yang dicampur dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh.Berdasarkan legenda, seorang pengembala yang bernama Khallid dari Ethiopia, secara tidak sengaja mengamati sekawanan kambingnya yang tetap terjaga dan selalu kuat dalam menempuh perjalanan,etelah memakan sejenis buah berry, meskipun matahari telah terbenam.Lalu si pengembara ini mencoba mengkonsumsi biji yang juga dimakan oleh kawanan kambingnya itu dan biji itu ternyata biji kopi liar.Setelah beberapa ratus tahun berkembangnya kabar kopi di Ethiopia,


(2)

barulah kopi ini dibawa melalui Laut Merah menuju Arab, dan disajikan dengan metode pengolahan yang lebih canggih pada saat itu.

B. Penyebaran Kopi di Arab

Bangsa Arab, memiliki peradaban yang lebih maju daripada Afrika pada saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk mengambil sarinya. Salah satu catatan tertulis pertama bercerita tentang Syeikh Omar, yang membawa kopi ke kotaMochapada tahun 1250.Kota ini sering disebut Mukhayang sekarang berada di Yaman modern.

Kedai kopi pertama di dunia dibuka di Makkahpada awal abad ke 15.Kedai-kedai itu adalah tempat yang nyaman, dan tempat orang-orang memanjakan diri dan berdiskusi politik sambil menghadapi secangkir kopi.Pada tahun 1600, seorang peziarah bernama Baba Budan berhasil membawa biji kopi fertile keluar dari Mekkah, dan menumbuhkannya di daerah luar Arab.

C. Penyebaran Kopi di Eropa

Di Eropa sendiri, kopi mulai masuk pertama kali pada tahun 1615, yang dibawa masuk ke Eropa oleh pedagang Venesia.Tetapi sebelum kopi memasuki Eropa, terdapat 2 minuman hangat yang lebih dahulu dibawa memasuki Eropa.Coklat dan teh.Coklat sendiri dibawa oleh orang-orang Spanyol di tahun 1528 dan teh pada tahun 1601.Pertama kali, kopi dijual oleh pedagang buah dan pada saat itu kopi digunakan sebagai kebutuhan medis.Pada tahun 1714, Raja Perancis Louis XIV menerima hadiah pohon


(3)

kopi dari Bangsa Belanda sebagai pelengkap koleksi tanaman dikebunnya Botani Royal Paris, Jardin des Plantes.

Pada saat yang sama, seorang Komandan Angkatan Laut Perancis yang bernama Gabriel Mathieu de Clieu ingin membawa sebagian dari pohon kopi tersebut untuk dibawa ke Martinique. Akan tetapi, hal tersebut tidak diijinkan oleh Raja Louis XIV, dan sebagai balasannya, Komandan Angkatan Laut tersebut memimpin sejumlah pasukan marinirnya untuk menyelinap masuk ke dalam Jardin des Plantes untuk mencuri tanaman kopi tersebut.

D. Penyebaran Kopi di Amerika

Di Amerika, catatan awal kopi mulai diminum pertama kali di Amerika Utara tepatnya di Brazil pada tahun 1688. Pada tahun 1720, kopi pertama kali dibudidayakan di Amerika, melalui cara yang paling berkesan dan cerita romantisme diseputar sejarah kopi. Dan sesudahnya, mulai banyak berdiri kedai-kedai kopi (coffee shop) di New York, Philladelphia, Boston, dan kota-kota lainnya.

Pada tahun 1727, pemerintah Brazil berinisiatif untuk menurunkan harga pasaran kopi di daerahnya, karena pada saat itu,harga kopi sangat tinggi dan hanya dapat dinikmati oleh kalangan orang elit. Oleh karena itu, pemerintah Brazil mengirimkan agen khusus, Letnan Kolonel Francisco de Melo Palheta untuk menyelinap masuk ke Perancis dan membawa pulang ke Brazil bibit-bibit kopi tersebut. Perkebunan kopi di Perancis memiliki


(4)

penjagaan yang sangat ketat, sehingga Palheta memiliki siasat dengan mendekati istri Gubernur. Sebagai hasil kerja kerasnya, ia berhasil membawa pulang sebuah ember besar yang berisikan bunga-bunga kopi yang diberikan oleh istri Gubernur. Menurut cerita, dari bunga-bunga kopi yang berasal dari Perancis inilah bangsa Brazil berhasil membudidayakan kopi dalam skala yang sangat besar dan menjadi negara urutan pertama dalam mengekspor kopi terbesar di dunia.

2.2 Jenis-jenis Kopi

Tanaman kopi menjadi salah satu hasil perkebunan yang sangat menguntungkan di berbagai negara, khususnya negara penghasil kopi seperti Brazil, kolombia, dan Indonesia. Dan tanaman kopi yang dihasilkan tidak sama di setiap negara. Kopi akan tumbuh dengan sangat baik, jika letak ketinggian daerah perkebunannya, dan iklim cuaca di daerah tersebut sesuai. Adapun jenis jenis dari tanaman kopi tersebut adalah sebagai berikut.

A. Kopi Arabika

Kopi arabika merupakan tipe kopi tradisional dengan cita rasa terbaik.Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji kopi jenis ini.Aslinya kopi ini berasal dari Ethiopia dan sekarang mulai di budidayakan di berbagai belahan dunia mulai dari Amerika Latin, Afrika Tengah, Afrika Timur, India dan Indonesia. Kopi arabika akan tumbuh dengan baik di ketinggian 700-1.500 m diatas permukaan laut. Kopi arabika memiliki


(5)

kualitas cita rasa tinggi dan kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan dengan kopi robusta, sehingga harganya lebih mahal.

B. Kopi Robusta

Kopi robusta pertama kali ditemukan di Kongo pada tahun 1898. Kopi robusta dapat dikatakan sebagai kopi kelas dua, karena rasanya lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kadar kafein yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan pertumbuhan tanaman ini lebih luas daripada kopi arabika yang harus dibudidayakan pada ketinggian tertentu.Kopi robusta dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan tanaman ini lebih murah harganya dan tidak sulit untuk didapat.

C. Kopi Liberika

Kopi liberika dikenal kurang ekonomis dan komersial dikarenakan memiliki banyak variasi bentuk dan ukuran biji serta kualitas cita rasanya.Untuk menyeleksi jenis kopi liberika masih mungkin dilakukan untuk membuktikan nilai ekonomis dan komersialnya agar dikenal masyarakat luas.Tanaman kopi ini tumbuh sangat subur di daerah kelembaban tinggi dan daerah cuaca panas.


(6)

D. Kopi Ekselsa

Kopi ekselsa dapat tumbuh di daerah panas serta agak kering.Kopi ini umumnya ditanam dengan tingkat perawatan yang sederhana dan tanpa dipangkas.Penanganan yang diperlukan dalam budidaya kopi ini adalah memperbaiki kualitas cita rasa kopi.Caranya dengan seleksi dan persilangan untuk mendapatkan kopi ekselsa yang memiliki nilai jual tinggi.

E. Kopi luwak

Kopi Luwak adalah salah satu jenis kopi yang sangat digemari oleh maniak kopi.Kopi yang diolah dari kotoran luwak ini menjadi kopi yang sangat mahal baik ketika belum diolah maupun setelah diolah.Asal muasal kopi luwak adalah disaat masa kolonial Hindia-Belanda di masa era ‘Tanam Paksa’ (Cultuurstelsel 1830-1870) terutama di daerah pulau Jawa dan Sumatera. Belanda melarang pekerja perkebunan atau orang pribumi kelas bawah untuk memetik biji kopi untuk konsumsi pribadi, akan tetapi penduduk dan pekerja lokal sangat ingin mencicipi rasa dari buah biji kopi tersebut. Pekerja setempat memiliki cara ketika melihat luwak memakan biji kopi tersebut dan melihatnya mengeluarkan kotoran berupa biji kopi. Dan diambillah biji kopi dari kotoran luwak, dan diolah dengan cara dicuci, disangrai, ditumbuk, kemudian diseduh dengan air panas. Kabar kenikmatan kopi luwak tersebut mulai tercium oleh Belanda, dan mulai membudidayakan kopi luwak.Dan semenjak itu kopi luwak menjadi kegemaran orang kaya Belanda dan karena prosesnya yang tidak lazim


(7)

serta keunikannya, kopi luwak menjadi kopi yang mempunyai nilai jual yang tinggi sejak zaman kolonial.

2.3 Metode Pengolahan Kopi

Ada dua metode pengolahan kopi yaitu, pengolahan kopi dengan metode kering dan pegolahan kopi dengan metode basah.

A. Pengolahan Kopi dengan Metode Kering

Metode kering atau juga disebut dengan metode alami adalah cara yang paling lama digunakan, cara ini mudah dikerjakan dan membutuhkan lebih sedikit mesin. Pemrosesan dilakukan dengan pengeringan pada seluruh buah. Metode kering ini dipakai sekitar 90% dari produksi kopi di Brazil, serta sebagian besar kopi yang diproduksi di Ethiopia, Haiti, dan Paraguay, sebagaimana juga yang diproduksi di India dan Ekuador. Sebagian besar kopi robusta diproses dengan metode ini. Tetapi, cara ini tidak dipakai di daerah yang memiliki curah hujan yang tinggi, dimana kelembaban atmosfer terlalu tinggi atau sering turun hujan selama pemanenan

Langkah-langkah dasar terdiri dari pembersihan, pengeringan, dan pengulitan. - Sortir dan bersihkan

Pertama, buah yang dipanen biasanya disortir dan dibersihkan, untuk memisahkan yang belum matang, yang terlalu matang, dan yang rusak.Ini juga berguna untuk menghilangkan kotoran, tanah, ranting, dan daun.Ini dapat dilakukan dengan tampi yang biasanya dikerjakan


(8)

dengan tangan.Buahyang tidak diinginkan dapat dibuang, buah yang masak dapat juga dipisahkan dengan pengapungan di kanal dan menuju area pembersihan dan pengeringan.

- Dihamparkan di bawah sinar matahari

Buah kopi dihamparkan dibawah sinar matahari, baik di atas semen, bata, atau diatas tikar diatas kuda-kuda setinggi pinggang.Ketika buah tampak kering, kemudian digaruk atau dibalik dengan tangan untuk memastikan agar semuanya sudah kering. Proses ini menghabiskan waktu sekitar empat minggu sebelum buah kering dengan kandungan air maksimum 12,5%, tergantung pada kondisi cuaca.

- Memperhatikan tingkat kekeringan

Proses pengeringan adalah bagian paling penting, karena akan berefek pada kualitas akhir green coffee. Kopi yang terlalu kering akan mengkerut dan menghasilkan terlalu banyak biji yang hancur pada proses pengupasan. Kopi yang tidak kering bisa menjadi terlalu tingginya kandungan air dan cenderung cepat rusak karena serangan jamur dan bakteri.

- Menyimpan di dalam silo

Silo adalah sebuah tempat penyimpanan di dalam gudang, agar kopi-kopi tersebut tidak rusak dan bau. Buah yang kering kemudian disimpan


(9)

dalam silo spesial sampai dikirim ke penggilingan untuk dikuliti, dan di-sorting, di-grading, dan kemudian dikemas. Semua lapisan luar buah yang kering dibuang pada pemrosesan di mesin pengupasan.

B. Pengolahan Kopi dengan Metode Basah

Metode basah membutuhkan penggunaan alat yang spesifik dan kuantitas air yang mencukupi. Memproduksi green coffee yang seragam dengan sedikit kerusakan.Maka dari itu, kopi yang dihasilkan berdasarkan metode pembuatan ini, harganya jauh lebih mahal dikarenakan kualitasnya yang lebih baik. Metode basah ini banyak digunakan untuk kopi berjenis arabika, dengan pengecualian produksi di Brazil dan Negara-negara Arab yang menggunakan proses kering. Metode basah jarang digunakan untuk kopi berjenis robusta.Berikut langkah-langkahnya.

- Sortir dan pembersihan

Sortir dan pembersihan adalah hal yang paling penting dan harus dilakukan secepat mungkin sesudah masa panen. Proses ini dapat dilakukan dengan mencuci buah didalam tangki yang dipenuhi dengan air mengalir. Saringan dapat juga digunakan untuk melakukan pemisahan antara buah yang masak dengan yang belum masak.Dan juga diantara buah kecil dan buah besar.


(10)

- Membuang daging buah

Sesudah sorting dan pembersihan, daging buah akan dibuang. Proses ini merupakan kunci dari perbedaan pengolahan secara kering dan basah, karena dalam metode pengolahan basah daging buah dipisahkan dari biji sebelum proses pengeringan. Pemisahan daging buah dilakukan dengan mesin khusus yang menekan buah diantara permukaan buah dan bergerak menekan, sehingga daging dan kulit buah akan terpisah ke satu sisi, sedangkan biji yang masih diselubungi lapisan bergetah akan menuju ke sisi lainnya.

- Proses pengulitan

Proses pengulitan harus dilakukan secepat mungkin setelah panen untuk mencegah kerusakan buah yang bisa berdampak pada kualitas biji. Biji yang telah dikuliti dibawa ke vibrating screen yang akan memisahkannya dari buah yang belum dikuliti.

- Ayakan (vibrating screen)

Dari ayakan, biji yang telah dikuliti kemudian dilewatkan melalui kanal pencucian air, tempat dilakukannya pemisahan melalui pengapungan yang dilakukan sebelum biji-biji itu dikirim ke tahapan yang selanjutnya.


(11)

- Pembuangan residu

Karena pengupasan dilakukan secara mekanik, merupakan hal yang wajar jika proses tersebut masih meninggalkan sejumlah daging buah residu, sebagaimana juga dengan getah yang masih lengket pada lapisan tipis yang mengelilingi biji. Residu ini juga harus dibuang seluruhnya untuk mencegah kontaminasi biji kopi oleh bahan yang akan dihasilkan melalui degradasi lendir.

- Proses fermentasi

Biji yang sudah dikuliti diletakkan di tangki fermentasi besar saat getahnya akan diluruhkan oleh enzim alami, sampai menghilang ketika dicuci sampai bersih. Rata-rata proses menghilangkan getah memakan waktu antara 24-36 jam lamanya, dan juga tergantung dari suhu, tipisnya lapisan getah, dan konsentrasi enzim.

- Proses pencucian

Setelah proses fermentasi selesai, kopi akan melalui proses pencucian dengan air bersih yang berada di tangki atau menggunakan mesin pencucian khusus. Kadar air pada lapisan yang tipis basah menyelubungi biji kopi pada tahap ini mendekati 57%.


(12)

- Pengeringan

Untuk menghilangkan kadar air menjadi maksimum 12,5%, biji kopi dikeringkan baik dibawah sinar matahari, maupun mesin pengering. Pengeringan dibawah sinar matahari dilakukan diatas semen datar atau batu-bata.Penjemuran dibawah sinar matahari harus dilakukan selama 10 hari atau minimal 8 hari, tergantung temperatur dan kelembaban udara.

- Penggunaan mesin pengering

Penggunaan mesin pengering aliran udara hangat menjadi penting untuk mempercepat proses pada perkebunan besar yang pada puncak periode pemanenannya mungkin akan ada lebih banyak produk yang mesti diolah. Dan akan lebih efektif apabila dikeringkan di dalam wadah bertingkat. Walaupun begitu, proses ini harus selalu dikontrol dengan sangat hati-hati untuk mendapatkan kekeringan yang sempurna, agar tidak merusak kualitas kopinya.

- Curing

Tahap terakhir dari persiapan kopi metode basah disebut dengan curing.Curing biasanya dilakukan di tempat khusus sesaat sebelum kopi akan dijual atau diekspor. Kopi dikuliti, untuk membuang lapisan tipis yang tersisa, kemudian melewati beberapa proses pembersihan, pengayakan, sorting, dan grading. Mesin sortasi elektronik dapat


(13)

dipakai untuk membuang biji-biji yang rusak, termasuk apa yang dikenal dengan “busuk dalam”, yang tidak dapat dikenali oleh mata.

2.4 Perkembangan Minuman Kopi di Indonesia

Di Indonesia sendiri, catatan tertulis menunjukkan bahwa Gubernur Belanda di Malabar, Indiamengirim bibit kopi Yaman atau kopi arabika kepada Gubernur Belanda di Batavia(yang sekarang dikenal Jakarta) pada tahun 1696. Bibit pertama gagal tumbuh dikarenakan banjir di Batavia pada saat itu.

Pengapalan kedua biji kopi ke Batavia dilaporkan terjadi pada tahun 1699.Dan tanaman ini berhasil tumbuh pada tahun1711, dan ekspor pertama dikirim dari Jawa ke Eropa oleh perusahaan dagang Belanda yang dikenal dengan VOC (Verininging Oogst Indies Company) yang didirikan pada tahun 1602.

Selama 10 tahun, ekspor meningkat menjadi 60 ton pertahun, dan Indonesia adalah tempat pertama kali kopi dibudidayakan secara luas diluar Arab dan Ethiopia. Kopi tersebut dikapalkan ke Eropa melalui pelabuhan Batavia.Pada tahun 1700, kopi yang dikapalkan dari Batavia dijual seharga 3 Guilders per kilogramnya di Amsterdam.Income tahunan Belanda di tahun itu sekitar 200-400 Guilders, hal ini sebanding dengan beberapa ratus dollar tiap kilogram saat ini. Di akhir abad 18 harga jatuh menjadi 0,5 Guilders per kilogram dan tradisi minum kopi meluasmulai dari kalangan elit sampai masyarakat kebanyakan.


(14)

Di pertengahan abad 17, VOC mengembangkan area tanam kopi arabika di Sumatera, Bali, Sulawesi, dan Kepulauan Timor.Di Sulawesi kopi pertama kali di tanam tahun 1750. Di dataran tinggi Sumatera Utara, kopi pertama kali tumbuh di dekat Danau Toba pada tahun 1888, diikuti oleh dataran tinggi Aceh (Gayo) dekat Danau Laut Tawar pada tahun 1924.

Di abad 18 kolonial Belanda mendirikan lahan pertanian kopi yang luas di dataran tinggi Ijen di Jawa Timur.Meski demikian bencana menghantam pada tahun 1876, ketika kopi diserang penyakit karat daun yang menyapu Indonesia dan membungihanguskan tanaman sejenis.Kopi Robusta diperkenalkan di Jawa Timur pada tahun 1900 sebagai pengganti di dataran yang lebih rendah dan penyakit karat sekoyong-koyong dibinasakan.Lazimnya, di Indonesia hanya terdapat jenis kopi arabika, kopi robusta dan kopi luwak.Hanya sedikit, bahkan hampir sulit untuk menemukan perkebunan kopi liberika dan kopi ekselsa di daerah dataran Indonesia.

Sekarang lebih dari 90% kopi arabika Indonesia dikembangkan oleh perusahaan kecil terutama di daerah Sumatera Utara, dengan lahan 1 hektar atau kurang.Produksi arabika tahunan sekitar 75.000 ton dan 90% diekspor. Kopi arabika yang sampai ke negara lain sebagian besar masuk ke sekmen pasar spesial. Sekarang, Indonesia adalah Negara Eksportir kopi peringkat ke-4 terbesar di dunia setelah Brazil yang pertama, diikuti Vietnam, dan Kolombia.


(15)

Memasuki abad 20, perkembangan kopi semakin populer di Indonesia.Hal ini bisa dilihat dari masuknya gerai-gerai kopi Internasional ke Indonesia.Starbucks dan Killineyadalah dua dari bermacam-macam gerai kopi yang sangat populer di dunia.Budaya minum kopi di Indonesia sudah terbentuk sejak masa kolonial dan sekarang sudah menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia, bahkan di dunia.Maka tidak heran jika gerai-gerai kopi di Indonesia sangat ramai dikunjungi.Orang-orang di Indonesia suka berkunjung ke gerai-gerai kopi karena dengan meminum kopi, bisa menunjang aktivitas yang sibuk, karena kafein pada kopi sudah terbukti dapat mencegah kantuk. Ditambah lagi, gerai kopi seperti Starbucks memiliki banyak jenis pilihan minuman kopinya, seperti blended coffee caramel, dark cherry mocha, ristretto bianco, blended coffe java chip dan lain-lain. Di Indonesia sendiri, kita juga bisa menemukan gerai-gerai kopi yang buka dipagi hari, dan biasanya gerai kopi ini dikelola oleh masyarakat lokal.

Gerai-gerai kopi dipagi hari ini biasa disebut kedai kopi atau warung kopi (warkop). Ciri khas dari kedai kopi ini adalah dengan menjual jenis minuman kopi hitam, kopi susu, kopi tarik dan roti bakar srikaya. Orang-orang yang datang untuk minum biasanya dari kalangan pejabat pemerintahan atau wartawan dan masyarakat-masyarakat yang berbicara politik.Kedai kopi jenis ini sudah tutup disaat pukul 11 siang, memang khusus buka dipagi hari saja. Khususnya di Medan, sudah jarang ditemui kedai kopi seperti ini. Hanya di daerah tertentu saja kita bisa menemukan kedai kopi tersebut.


(16)

Di Kota Medan sendiri sudah banyak terdapat gerai-gerai kopi yang dimiliki oleh masyarakat lokal.Contohnya seperti Ulee-Kareng, Jus Kuphie, Kok Tong Kopi Tiam.Gerai-gerai kopi ini sangat ramai dikunjungi orang-orang untuk meminum kopi.Ditambah lagi kedai-kedai kopi ini menyediakan permainan-permainan untuk berkumpul bersama teman seperti catur, dan kartu, dengan tujuan agar tamu tidak merasa bosan duduk di kedai kopi mereka.

Di Medan juga sudah mulai merombak konsep gerai-gerai kopi menjadi Music Coffee, yaitu gerai atau kedai kopi yang bertemakan tempat kumpul anak-anak muda yang menghadirkan live musicsepertijazz atau akustik dan pop sepanjang malam. Tetap dengan konsep ‘‘Kedai Kopi’’, hanya ditambah modifikasi live music atau live band di gerai mereka.


(1)

- Pembuangan residu

Karena pengupasan dilakukan secara mekanik, merupakan hal yang wajar jika proses tersebut masih meninggalkan sejumlah daging buah residu, sebagaimana juga dengan getah yang masih lengket pada lapisan tipis yang mengelilingi biji. Residu ini juga harus dibuang seluruhnya untuk mencegah kontaminasi biji kopi oleh bahan yang akan dihasilkan melalui degradasi lendir.

- Proses fermentasi

Biji yang sudah dikuliti diletakkan di tangki fermentasi besar saat getahnya akan diluruhkan oleh enzim alami, sampai menghilang ketika dicuci sampai bersih. Rata-rata proses menghilangkan getah memakan waktu antara 24-36 jam lamanya, dan juga tergantung dari suhu, tipisnya lapisan getah, dan konsentrasi enzim.

- Proses pencucian

Setelah proses fermentasi selesai, kopi akan melalui proses pencucian dengan air bersih yang berada di tangki atau menggunakan mesin pencucian khusus. Kadar air pada lapisan yang tipis basah menyelubungi biji kopi pada tahap ini mendekati 57%.


(2)

- Pengeringan

Untuk menghilangkan kadar air menjadi maksimum 12,5%, biji kopi dikeringkan baik dibawah sinar matahari, maupun mesin pengering. Pengeringan dibawah sinar matahari dilakukan diatas semen datar atau batu-bata.Penjemuran dibawah sinar matahari harus dilakukan selama 10 hari atau minimal 8 hari, tergantung temperatur dan kelembaban udara.

- Penggunaan mesin pengering

Penggunaan mesin pengering aliran udara hangat menjadi penting untuk mempercepat proses pada perkebunan besar yang pada puncak periode pemanenannya mungkin akan ada lebih banyak produk yang mesti diolah. Dan akan lebih efektif apabila dikeringkan di dalam wadah bertingkat. Walaupun begitu, proses ini harus selalu dikontrol dengan sangat hati-hati untuk mendapatkan kekeringan yang sempurna, agar tidak merusak kualitas kopinya.

- Curing

Tahap terakhir dari persiapan kopi metode basah disebut dengan curing.Curing biasanya dilakukan di tempat khusus sesaat sebelum kopi akan dijual atau diekspor. Kopi dikuliti, untuk membuang lapisan tipis yang tersisa, kemudian melewati beberapa proses pembersihan,


(3)

dipakai untuk membuang biji-biji yang rusak, termasuk apa yang dikenal dengan “busuk dalam”, yang tidak dapat dikenali oleh mata.

2.4 Perkembangan Minuman Kopi di Indonesia

Di Indonesia sendiri, catatan tertulis menunjukkan bahwa Gubernur Belanda di Malabar, Indiamengirim bibit kopi Yaman atau kopi arabika kepada Gubernur Belanda di Batavia(yang sekarang dikenal Jakarta) pada tahun 1696. Bibit pertama gagal tumbuh dikarenakan banjir di Batavia pada saat itu.

Pengapalan kedua biji kopi ke Batavia dilaporkan terjadi pada tahun 1699.Dan tanaman ini berhasil tumbuh pada tahun1711, dan ekspor pertama dikirim dari Jawa ke Eropa oleh perusahaan dagang Belanda yang dikenal

dengan VOC (Verininging Oogst Indies Company) yang didirikan pada tahun

1602.

Selama 10 tahun, ekspor meningkat menjadi 60 ton pertahun, dan Indonesia adalah tempat pertama kali kopi dibudidayakan secara luas diluar Arab dan Ethiopia. Kopi tersebut dikapalkan ke Eropa melalui pelabuhan Batavia.Pada tahun 1700, kopi yang dikapalkan dari Batavia dijual seharga 3

Guilders per kilogramnya di Amsterdam.Income tahunan Belanda di tahun itu

sekitar 200-400 Guilders, hal ini sebanding dengan beberapa ratus dollar tiap kilogram saat ini. Di akhir abad 18 harga jatuh menjadi 0,5 Guilders per kilogram dan tradisi minum kopi meluasmulai dari kalangan elit sampai masyarakat kebanyakan.


(4)

Di pertengahan abad 17, VOC mengembangkan area tanam kopi arabika di Sumatera, Bali, Sulawesi, dan Kepulauan Timor.Di Sulawesi kopi pertama kali di tanam tahun 1750. Di dataran tinggi Sumatera Utara, kopi pertama kali tumbuh di dekat Danau Toba pada tahun 1888, diikuti oleh dataran tinggi Aceh (Gayo) dekat Danau Laut Tawar pada tahun 1924.

Di abad 18 kolonial Belanda mendirikan lahan pertanian kopi yang luas di dataran tinggi Ijen di Jawa Timur.Meski demikian bencana menghantam pada tahun 1876, ketika kopi diserang penyakit karat daun yang menyapu Indonesia dan membungihanguskan tanaman sejenis.Kopi Robusta diperkenalkan di Jawa Timur pada tahun 1900 sebagai pengganti di dataran yang lebih rendah dan penyakit karat sekoyong-koyong dibinasakan.Lazimnya, di Indonesia hanya terdapat jenis kopi arabika, kopi robusta dan kopi luwak.Hanya sedikit, bahkan hampir sulit untuk menemukan perkebunan kopi liberika dan kopi ekselsa di daerah dataran Indonesia.

Sekarang lebih dari 90% kopi arabika Indonesia dikembangkan oleh perusahaan kecil terutama di daerah Sumatera Utara, dengan lahan 1 hektar atau kurang.Produksi arabika tahunan sekitar 75.000 ton dan 90% diekspor. Kopi arabika yang sampai ke negara lain sebagian besar masuk ke sekmen pasar spesial. Sekarang, Indonesia adalah Negara Eksportir kopi peringkat ke-4 terbesar di dunia setelah Brazil yang pertama, diikuti Vietnam, dan Kolombia.


(5)

Memasuki abad 20, perkembangan kopi semakin populer di Indonesia.Hal ini bisa dilihat dari masuknya gerai-gerai kopi Internasional ke

Indonesia.Starbucks dan Killineyadalah dua dari bermacam-macam gerai kopi

yang sangat populer di dunia.Budaya minum kopi di Indonesia sudah terbentuk sejak masa kolonial dan sekarang sudah menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat Indonesia, bahkan di dunia.Maka tidak heran jika gerai-gerai kopi di Indonesia sangat ramai dikunjungi.Orang-orang di Indonesia suka berkunjung ke gerai-gerai kopi karena dengan meminum kopi, bisa menunjang aktivitas yang sibuk, karena kafein pada kopi sudah terbukti dapat mencegah

kantuk. Ditambah lagi, gerai kopi seperti Starbucks memiliki banyak jenis

pilihan minuman kopinya, seperti blended coffee caramel, dark cherry mocha,

ristretto bianco, blended coffe java chip dan lain-lain. Di Indonesia sendiri, kita juga bisa menemukan gerai-gerai kopi yang buka dipagi hari, dan biasanya gerai kopi ini dikelola oleh masyarakat lokal.

Gerai-gerai kopi dipagi hari ini biasa disebut kedai kopi atau warung kopi (warkop). Ciri khas dari kedai kopi ini adalah dengan menjual jenis minuman kopi hitam, kopi susu, kopi tarik dan roti bakar srikaya. Orang-orang yang datang untuk minum biasanya dari kalangan pejabat pemerintahan atau wartawan dan masyarakat-masyarakat yang berbicara politik.Kedai kopi jenis ini sudah tutup disaat pukul 11 siang, memang khusus buka dipagi hari saja. Khususnya di Medan, sudah jarang ditemui kedai kopi seperti ini. Hanya di daerah tertentu saja kita bisa menemukan kedai kopi tersebut.


(6)

Di Kota Medan sendiri sudah banyak terdapat gerai-gerai kopi yang dimiliki oleh masyarakat lokal.Contohnya seperti Ulee-Kareng, Jus Kuphie, Kok Tong Kopi Tiam.Gerai-gerai kopi ini sangat ramai dikunjungi orang-orang untuk meminum kopi.Ditambah lagi kedai-kedai kopi ini menyediakan permainan-permainan untuk berkumpul bersama teman seperti catur, dan kartu, dengan tujuan agar tamu tidak merasa bosan duduk di kedai kopi mereka.

Di Medan juga sudah mulai merombak konsep gerai-gerai kopi menjadi Music Coffee, yaitu gerai atau kedai kopi yang bertemakan tempat kumpul

anak-anak muda yang menghadirkan live musicsepertijazz atau akustik dan pop

sepanjang malam. Tetap dengan konsep ‘‘Kedai Kopi’’, hanya ditambah