PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA MUSLIM DI RT 01 DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA

MUSLIM DI RT 01 DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO

KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO

DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Alfiyah

NIM : 21414003

  PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

  

PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA

MUSLIM DI RT 01 DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO

KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO

DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Alfiyah

NIM : 21414003

  PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

NOTA PEMBIMBING Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Alfiyah NIM : 214 14 003 Judul : PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA

  MUSLIM RT 01 DI DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM dapat diajukan kepada Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 22 September 2018 Pembimbing

  Sukron Ma’mun, S.HI, M,Si

  NIP.19790416 2009 12 001

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. TentaraPelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail

PENGESAHAN

  

Skripsi Berjudul

PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA MUSLIM RT

  

01 DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO KECAMATAN GARUNG

KABUPATEN WONOSOBO DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

  Oleh: Alfiyah

  NIM: 214 14 003 telah dipertahankan didepan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syari ‟ah, Institut

  Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Kamis tanggal 27 September 2018 dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam hukum Islam (SH).

  Dewan Sidang Munaqasyah Ketua Sidang :DraSitiZumrotun, M.Ag Sekertaris Sidang : M. Yusuf Khummaini, S.H.I, M.H Penguji I :Farkhani, S.H.I, S.H, M.H Penguji II :Dra. SitiMuhtamiroh, M.Si

  Salatiga, 24September 2018 Dekan Fakultas Syariah Dr. Siti Zumrotun.M.Ag.

  NIP. 19670115 199803 2 002

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Alfiyah NIM : 214-14-003 Jurusan : Hukum Ekonomi Syari‟ah Fakultas : Syari‟ah Judul Skripsi : PEWAJIBAN QURBAN IDHUL ADHA TERHADAP WARGA

MUSLIM RT

01 DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah dan boleh dipublikasikan oleh IAIN Salaiga.

  Salatiga, 22 September 2018 Yang menyatakan

  Alfiyah NIM: 214 14 003

  MOTTO Doa yang tulus dan ikhtiardengan sungguh sungguh yang mampu merubah nasib seseorang PERSEMBAHAN Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1.

  Kedua orang tua tercinta Bapak Biham dan Ibu Muntakiyah motivator terbesar dalam hidupku, terima kasih untuk segalanya doa yang terus mengalir, kasih sayang, pengorbanan yang tak kenal lelah, tetesan keringat dan air mata, serta kesabaran yang begitu besar, pengorbanan mereka lah yang mengantarkanku hingga sekarang.

  2. Kakaku tersayang Muhamad Khofi Romadlon yang selalu memotivasi, selalu membantu di saat kesusahan dan selalu mendoakan agar menjadi manusia yang beruntung.

  3. Kembaranku tersayang Ahmad Alfan yang selama ini berjuang bersama dari dalam perut hingga selesainya skripsi ini, selalu menjadi bagian dalam setiap langkah, mau menjadi ojek, super hero, dialah the real soulmate.

  4. Orang-orang yang selalu Tanya kapan skripsi ini selesai.

KATA PENGANTAR

  

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pemulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai strata satu Hukum Ekonomi Syari‟ah. Penulis menyadari tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, mulai dari masa perkuliahan sampai dalam penyusunannya. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga.

  3. Ibu Heni Satar N, S.H, M.S.I, selaku Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah IAIN Salatiga.

  4. Ibu Lutfiana Zahriani, S.H, M.H, selaku kepala Lab. Fakultas Syari‟ah IAIN Salatiga.

  5. Bapak Prof. Dr. MUH. Zuhri, M.A selaku Dosen Pembimbing Akademik IAIN Salatiga.

  6. Bapak Sukron Ma‟mun, S.H.I, M.S.I. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dukungannya untuk mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.

  7. Keluarga tercinta Ibu, Bapak, Kakak dan kembaranku, serta Budhe Yaminah dan Pakdhe Sobarun yang tiada henti-hentinya mendoakan dan selalu memotivasi.

  8. Seluruh jajaran pengurus Bidikmisi IAIN Salatiga, dengan bantuannya dan program yang edukatif mampu mengantarkanku hingga selesainya skrpsi ini.

  9. Para Pengasuh Ma‟had al-Jami‟ah Putra-Putri IAIN Salatiga terutama Pak Ali Zamroni dan Ibu Mafaza yang mengajarkan bagaimana caranya berta‟dzim.

  10. Kepada Kepala Desa Sitiharjo serta jajarannya, ketua Rt 01 dan perangkatnya dan semua narasumber yang telah bersedia memberikan informasi.

  11. Teman-teman kamar asma‟ yang selalu memotivasi Uswatun, Diana.

  12. Teman-teman seperjuangan MiftaChullani, Asma‟ Rasyidah, Apriliani, dan teman-teman kos, teman KKN Mb Zulfa, Mb Bray, dan Mb bebeb.

  13. Teman-teman HMI Cabang Salatiga terutama komisariat Karnotoarkasy yang telah memberikan ruang untuk belajar selain di kampus dan yang selalu memotivasi.

  14. Untuk teman-teman S1 Jurusan Hukum Ekonomi Syari‟ah angkatan 2014 IAIN Salatiga dan teman-teman Bidikmisi angkatan 2014 IAIN Salatiga.

  15. Para Personel Bunda Catering dan Keluarga Mahasiswa Wonosobo yang selalu memotivasi.

  16. Seluruh jajaran Akademis Intitut Agama Islam Negeri Salatiga Fakultas Syari‟ah yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya terima kasih banyak telah membantu penyusunan skripsi ini.

  17. Semua pihak serta teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah memberikan kontribusi dan dukungan yang cukup besar sehingga penulis dapat menjalani perkuliahan dari awal hingga akhir di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan dan senantiasa selalu dalam lindungan-Nya.

  Amiin.

  Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadri bahwa dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kekurangan dan kelemahan. Sehingga saran, kritik serta perbaikan yang membangun dari pembaca akan penulis terima dengan segala kerendahan hati.Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga, 22 September 2018 Penulis

  Alfiyah NIM. 214 14 003

  

ABSTRAK

Alfiyah (2018). Pewajiban Arisan Qurban Idhul Adha terhadap Warga Muslim

  dirt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo dalam Tinjauan Hukum Islam. Fakultas Syari‟ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Pembimbing: Sukron Ma‟mun, S.H.I, M.S.I Kata Kunci : Pewajiban, Qurban, Hukum Islam. Ibadah qurban merupakan ibadah yang hukumnya sunnah muakad dan diperuntukkan bagi siapa saja yang mampu. Hal ini berbeda dengan apa yang terjadi di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo, yang mewajibkan warganya untuk melakukan qurban Idhul Adha yang tidak semua masyarakat di desa tersebut orang merupakan yang mampu semua dari segi ekonomi, bahkan hal ini bisa menambah beban bagi orang yang kurang mampu. Hal ini tentu menarik dari sudut pandang syariah untuk diketahui penyebab akar sosiologisnya di masyarakat. Maka dengan latar belakang tersebut penulis fokus meneliti tentang

  1.Bagaimana praktek pelaksanaan pewajiban qurban Idhul Adha di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pewajiban qurban dengan arisan?

  Dari penelitian ini jenis penelitian yang dipakai penyusun adalah kualitatif dan pendekatannya menggunakan normatif-sosiologis adalah pendekatan dengan melihat sesuatu kenyataan hukum di dalam masyarakat. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.

  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam praktek pewajiban itu diwajibkan oleh tokoh masyarakat setempat dan berlaku bagi seluruh warga Rt 01 dengan alasan dapat menikmati merasakan bersama hari Idhul Adha, semua warga dapat berqurban dengan tidak harus menunggu punya uang banyak, serta belajar berqurban. Adapun respon masyarakat mengenai adanya pewajiban qurban ini yaitu bagi masyarakat ekonomi menengah ke atas sangat terbantu karena tidak harus mengeluarkan biaya yang lebih besa untuk berqurban, namun bagi masyarakat yang tercatat dalam kelas ekonomi menengah ke bawah diwajibkan juga, hal ini sangat membebani masyarakat seperti ini karena mereka harus meminjam uang kepada yang lebih mampu untuk menutupi arisan tersebut hal ini akan menambah beban apalagi dengan jarak waktu yang cukup singkat hanya dua bulan lebih mereka harus menyetorkan uang sebesar Rp. 250.000. Dalam tinjauan hukum Islam berdasarkan Al- qur‟an, hadist dan para ulama tidak mewajibkan secara mutlak qurban hanya diwajibkan bagi orang-orang yang mampu secara ekonomi dan orang yang sedang berhalangan syar

  ‟I pada waktu haji maupun umrah serta orang yang bernadzar dan pendapat yang lain sunnah bagi yang mampusaja. Karena Islam tidak memberatkan dan memberikan kemudahan bagi pemeluknya untuk mencapai kemaslahatan.

  DAFTAR ISI

COVER .................................................................................................................. i

NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... ii

PENGESAHAN

  ………………………………………………………………… iii PERNYATAAN KEASLIAN ………………………………………………….. iv MOTT

  O………………………………………………………………………….v PERSEMBAHAN ………………………………………………………………..vi KATA PENGANTAR

  …………………………………………………………..vii ABSTRAK ………………………………………………………………………. x DAFTAR ISI

  …………………………………………………………………….xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………………………………………………… ..1 B. Fokus Penelitian…………………………………………………………... 4 C. Tujuan Penelitian …………………………………………………………5 D. Manfaat Penelitian……...…………………...…...………………………..5 E. Penegasan Istilah …………………...……………………………………..6 F. Tinjauan Pustaka………………………………………...………………...6 G. Metode Penelitian……………………………………………………….. ..9 H. Sistematika Penulisan…………………………………………………….14 BAB IIQURBAN DALAM ISLAM A. Pengertian Qurban……………………….…………….............................. 15 B. Dalil-dalil tentang Qurban……………………………………....................16 C. Pendapat Para Ulama tentang Hukum Qurban…………………………….22 D. Syarat-syarat Berqurban…………………………………………………...24 E. Waktu dan Tempat Penyembelihan Qurban……………………………….27 F. Sunnah dalam Berqurban ………………………………………………….29

  G.

  Tata Cara Penyembelihan Hewan Qurban…………………………………30 H. Pembagian Daging Qurban ………………………………………………..31 I. Qurban Pada Masa Klasik ………………………………………………...32 J. Hikmah Berqurban ………………………………………………………...36

  BAB III PRAKTEK ARISAN QURBAN IDHUL ADHA A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian 1. Profil Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo ……….……………......40 2. Tata Letak Geografis …………………………………………………...40 3. Keadaan Demografi ……………………………………………………41 4. Sarana dan Prasarana Masyarakat ……………………………………..44 5. Keadaan Ekonomi Masyarakat ………………………………………...45 6. Keadaan Sosial Keagamaan ……………………………………………48 B. Gambaran Umum Arisan Qurban dengan Arisan …………………………51 C. Respon Masyarakat terhadap Pewajiban Qurban dengan Arisan………….56

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEWAJIBAN QURBAN

IDHUL ADHA DI RT 01 DUSUN KALILAWANG DESA SITIHARJO KECAMATAN GARUNG KABUPATEN WONOSOBO A. Praktek Pewajiban Qurban Idhul Adha terhadap warga Muslim di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo

  ………………………………………………………………….57 B. Dampak bagi Masyarakat terhadap Pewajiban Qurban dengan Sistem

  Arisan ………………………………………………………………………58 C.

  Tinjauan Hukum Islam terhadap Pewajiban Qurban dengan sistem Arisan………………………………………………………………………60

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………………...66 B. Saran ……………………………………………………………………..67 DATAR PUSTAKA

  DATAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut

  Usia ……………………………………...41

Tabel 3.2 Jenis Pek erjaan ………………………………………………………..42Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Menurut

  Tingkat Pendidikan ……………………...43

Tabel 3.4 Ekonomi

  Masyarakat …………………………………………………45

Tabel 3.5 Daftar Peserta

  Arisan …………………………………………………52

  LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia hidup dan berinteraksi dalam suatu kelompok sosial yang

  dinamakan masyarakat, yang semakin lama semakin berkembang dan mengalami perubahan.Dalam melakuan interaksi manusia tidak akan pernah luput dari tolong menolong antar sesama manusia karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak akan pernah bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam melakukan interaksinya, manusia seringkali dihadapkan dengan batasan-batasan dalam bertindak yaitu hukum dan kebudayaan atau kebiasaan setempat.

  Hukum dan kebudayaan mendarah daging dalam kehidupan manusia dimana keteraturan sosial akan tercipta serta budaya yang menjadikan manusia melakukan aktivitas di dalamnya secara bersama-sama dengan manusia lain. Kebudayaan dalam sistem ekonomi masyarakat merupakan suatu hal yang wajib dipenuhi untuk mempertahankan hidup.

  Dalam sendi ekonomi ini manusia saling berbagi terhadap manusia lain sebagai wujud bersosial. Dalam pergaulan dengan manusia lain, manusia mempunyai hubungan satu sama lain, dan setiap hubungan menimbulkan hak dan kewajiban. Mengikat banyaknya kepentingan yang disandang tidak mustahil antar manusa saling konflik disebabkan karena adanya kepentingan yang bertentangan, tetapi pada dasarnya setiap manusia menginginkan kepentingannya dilindungi agar dapat dicapai dengan aman. Perlindungan terhadap kepentingan manusia diupayakan dengan diberlakukannya suatu pedoman perilaku atau bersikap dalam hidup bersama yang disebut kaidah sosial. Kaidah sosial pada hakikatnya merupakan rumusan suatu pandangan mengenai perilaku atau sikap yang sebaiknya tidak dilakukan yang dilarang dijalankan atau yang dianjurkan untuk dilakukan (Mohtar, 2005: 23).

  Salah satu kaidah sosial yang berlaku dalam masyarakat adalah kaidah hukum, disamping kaidah kesusilaan, kaidah kesopanan, dan kaidah keagamaan.

  Kaidah hukum adalah peraturan yang dibuat atau dipositifkan oleh penguasa suatu negara mengikat setiap orang dan berlakunya dapat dipaksakan oleh aparat negara.

  Artinya, jika terjadi pelanggaran terhadap kaidah hukum, penguasa akan menjatuhkan sanksi terhadap pelanggarnya. Karena dipositifkan oleh penguasa, maka kaidah hukum yang sedang berlaku lazim disebut dengan istilah hukum positif.Setidaknya demikian pengertian hukum yang paling banyak dianut dan diajarkan serta diamalkan oleh ilmuwan dan praktisi hukum, khususnya di Indonesia. Di luar hukum positif, masyarakat mengenal dan mempraktekkan suatu sistem pedoman perilaku yang dipilihnya sendiri.Sebagai contoh, terhadap pelanggaran kaidah sesoal larangan mencuri tidak selalu diselesikan dengan kaidah hukum positif, yaitu dilaporkan kepada polisi, ditahan, disidang, dalam pengadilan, dan di penjara. Adakalanya pencurian diselesaikan oleh masyarakat setempat dengan cara musyawarah dan hukumanya hanya mengembalikan barang yang dicuri (Syahrur, 2015: 38).

  Dalam praktek sehari-hari bahkan ada kecenderungan pelanggaran terhadap hak orang lain diselesaikan secara kekeluargaan tanpa menempuh jalur hukum.

  Dalam islam segala sesuatu baik hubungan Tuhannya maupun hubungan dengan sesama manusia juga diatur dalam pedoman hidup orang islam hukum dari segala hukum yaitu al-Quran. Di antaranya yaitu dalam melakukan berbagi dengan sesama manusia sudah diatur dalam agama islam khususnya, salah satunya yaitu dengan cara berkurban. Tradisi qurban dalam hari raya Idhul Adha memiliki dua dimensi.Pertama, makna qurban memiliki dimensi ibadah spiritual.Kedua, makna qurban sebagai dimensi sosial. dimensi ibadah dalam tradisi qurban, sudah jelas menjadi bentuk ketaatan seorang hamba terhadap Tuhannya (Abdurrahman, 1990: 125).

  Melaksanakan ibadah qurban sangat dianjurkan bagi setiap muslim dan muslimah bagi yang mampu. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ekonomi, dewasa ini banyak digunakan oleh masyarakat adalah dengan arisan. Dalam Al- Quran, sunnah dan hukum lainnya tidak dijelaskan mengenai kaidah qurban dengan arisan karena keinginan yang kuat dari masyarakat untuk melakukan ibadah tersebut maka masyarakat melakukan apa saja untuk agar bisa berqurban.

  Ketaatan tersebut harus dilandasi dengan rasa ikhlas sepenuhnya, sehingga kita bisa dekat dengan Allah. Hal inilah qurban yang berarti ibadah yaitu qarib.Sedangkan dimensi sosial dalam tradisi qurban juga bisa dibaca dengan kasat mata bahwa ibadah qurban memberikan ksejahteraan kepada lingkungan sosial berupa daging qurban yang notabennya hanya bisa dijangkau bagi kalangan elit.Hal ini berlaku di desa bukan kota-kota yang memang sudah terbiasa makan daging (Sayid Sabiq, 1997: 95).

  Dengan adanya pewajiban Qurban Idhul Adha yang terjadi di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo yang notabennya tidak semua masyarakat di desa tersebut orang yang mampu semua, bahkan hal ini bisa menambah beban bagi orang yang kurang mampu. Hal ini tentu menarik dari sudut pandang syariah untuk diketahui penyebab akar sosiologisnya di masyarakat. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pewajiban Qurban terhadap Warga Muslim di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo dalam Tinjauan Hukum Islam” sebagai wujud empati terhadap fenomena yang ada sekarang ini.

B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat diangkat fokus penelitian yang dapat dijadikan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana praktek pewajiban qurban Idhul Adha dengan arisan di Rt 01 Dusun

  Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pewajiban qurban dengan arisan?

C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui praktek pewajiban qurban Idhul Adha dengan arisan di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo.

2. Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap pewajiban qurban dengan arisan.

D. Manfaat Penelitian 1.

  Manfaat Akademis Untuk mengubah wawasan dan manfaat keilmuan khususnya bidang hukum dan syariah sebagai sumber referensi guna membantu pemecahan persoalan yang saling berkaitan.

2. Manfaat Praktis a.

  Untuk Pemerintah Dengan dilaksanakan penelitian Praktek Arisan Qurban di daerah

  Garung pemerintah mampu mengetahui jumlah penduduk yang mampu berqurban, serta mensosialisasikan kepada masyarakat.

  b.

  Untuk Masyarakat Mendorong masyarakat untuk berqurban terutama bagi yang mampu.

  c.

  Untuk Ulama Meningkatkan pengetahuan serta mampu membantu pemecahan persoalan dengan menetapkan suatau hukum yang lebih komplek dalam masalah paraktik arisan qurban terutama.

E. Penegasan Istilah 1.

  Pewajiban menurut KBBI berasal dari kata wajib yang berarti ssegala sesuatu yang menjadi wajib, atau mengharuskan seseorang untuk melakukan suatu perbuatan tertentu apabila tidak maka akan mendapatkan hukuman tertentu (Wjs. Poerwadarminta, 2003: 45).

  2. Qurban adalah perintah yang telah disyariatkan oleh Allah SWT untuk menyembelih binatang ternak (unta, sapi, kerbau, domba dan kambing) pada hari raya Idhul Adha sampai hari Tasriq (tanggal 11,12,13 Dzulhijjah) dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT (Saleh, 2008: 250).

  3. Hukum Islam adalah hukum-hukum yang bersifat umum lagi kulli yang dapat diterapkan dalam perkembangan hukum islam menurut kondisi dan situasi masyarakat dana massa (Ash-Shiddieqy, 1988: 44) F.

   Tinjauan Pustaka

  Tinjauan pustaka memiliki tujuan agar tidak terjadi pengulangan penelitian yang telah dilakukan dan bertujuaan menempatkan posisi peneliti di antara peneliti-peneliti terdahulu. Beberapa penelitian terkait yang membahas tentang Arisan Qurban Idul Adha dalam ruang lingkup yang berbeda di antaranya adalah:

  Pertama, penelitian Sakhiyah (2015) yang berjudul Tinjauan Hukum Islam

  terhadap Pelaksanaan Arisan Kurban Jama‟ah Yasinan Dusun Karangjati Selatan Desa Karngpule Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen . Skripsi ini memiliki

  dua rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan arisan kurban jama‟ah yasinan Dusun Karangjati

  Selatan setelah ditinjau dari teori akad muamalah? 2. Bagaimana menurut hukum islam arisan dalam bentuk uang digunakan untuk berkurban?

  Hasil penelitian di atas adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan akad arisan kurban jamaah yasinan Dusun Karangjati Selatan sebagian telah menerapkan asas-asas muamalat yaitu mubah asas kerelaan

  (antarodin) serta asas mendatangkan manfaat.

  2. Dalam praktek arisan kurban jamaah yasinan Dusun Karangjati Selatan ini tidak ada jaminan nya, tetapi adanya asas kerelaan (ar-ridha) yang ditandai dengan kesanggupan kedua belah pihak yaitu pengurus dengan anggota tentang hasil undian arisan yang tidak sama disetiap tahunnya karena disesuaikan dengan harga seekor kambing atau sapi. Selain itu juga tampak adanya kesepakatan bersama atas permasalahan yang timbul. Karena pada hakekatnya arisan ini terjadi karena dikehendaki kedua belah pihak yang merupakan cerminan dari adanya kerelaan.

  Penelitian arisan kurban ini secara hukum Islam adalah mubah atau dibolehkan. Dalam arisan ini lebih banyak mendatangkan manfaat bagi peserta yang mayoritas penduduk ekonomi menengah kebawah, yang mempunyai keinginan kuat untuk bisa melaksanakan ibadah kurban namun terhambat oleh biaya atau harga hewan yang tinggi. Manfaat lain dari di adakannya arisan kurban ini adalah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dapat mempererat silaturahmi diantara para anggota arisan qurban dan sebagai salah satu sarana untuk tolong menolong di antara mereka.Namun dalam pelaksanaannya arisan kurban ini kurang menerapkan asas- asas keadilan bagi peserta, karena hampir di setiap tahun masih ada peserta yang meminta arisan dalam bentuk uang karena akan dipakai untuk keperluan lain. Dan penguruspun memberikannya dalm bentuk uang. Sehingga, dari sinilah terlihat adanya ketidak adilan bagi para peserta arisan. Karena peserta yang memperoleh arisan qurban sendiri tidak boleh mengambil undian dalam bentuk uang.

  Kedua, penelitian Sari (2015) yang berjudul Tinjauan Hukum Islam terhadap

  

Pelaksanaan Arisan Qurban Idul Adha di Blok 3 Desa Junjang Kecamatan

Arjawinangun Cirebon Jawa Barat (Tahun 2008-2012). Penlelitian tersebt

  memiliki dua pokok permasalahan , yang dirumuskan sebagai berikut: 1.

  Apakah jenis akad perjanjian dalam pelaksanaan arisan Qurban Idul Adha di Blok 3 Desa Junjang Kecamatan Arjawinangun Cirebon Jawa Barat?

2. Apakah pelaksanaan arisan Qurban Idul Adha di Blok 3 Desa Junjang

  Kecamatan Arjawinangun Cirebon Jawa Barat sah menurut tinjauan hukum Islam?

  Dari hasil penelitian tersebut menghasilkan beberapa poin sebagai berikut:

  1. Akad perjanjian dalam melakukan arisan sama halnya dengan akad pinjam meminjam yang didasarkan saling tolong menolong dalam islam atas rela sama rela antar anggota arisan.

  2. Karena pada hakekatnya arisan ini terjadi karena dikehendaki kedua belah pihak yang merupakan cerminan dari adanya kerelaan. Penelitian arisan kurban ini secara hukum islam adalah mubah atau dibolehkan. Manfaat lain dari di adakannya arisan kurban ini adalah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dapat mempererat silaturahmi diantara para anggota arisan qurban dan sebagai salah satu sarana untuk tolong menolong di antara mereka.

  Dari beberapa penelitian yang ada, terlihat bahwa ada kedekatan judul dengan judul yang penulis lakukan.Penelitian yang penulis lakukan berbeda dengan penelitian yang sudah diteliti oleh peneliti lainnya. Letak perbedaanya pada permasalahannya pada permasalahannya yaitu pertama penulis lebih melihat bagaimana praktek pewajiban qurban yang terjadi di tempat penelitian, kedua meneliti bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pewajiban qurban dengan arisan.

G. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif, penelitian dilakukan dengan terjun ke lapangan dan melihat langsung apa yang terjadi sebenarnya. Untuk itu peneliti sedapat berinteraksi dekat dengan informan, mengenal serta mengamati informan secara apa adanya. Pada saat penelitian, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat di lapangan tersebut sehingga dapat dikontruksikan menjadi teori. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan normatif- sosiologis. Yaitu pendekatan dengan melihat sesuatu kenyataan hukum di dalam masyarakat. Maka itu penulis penulis akan mendatangi langsung Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo untuk bertanya kepada beberapa narasumber dan mendapatkan data mengenai pewajiban qurban Iduh Adha.

  2. Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, penulis bertindak sebagai pengumpul data di lapangan dengan menggunakan alat penelitian aktif dalam mengumpulkan data di lapangan. Selain itu alat yang digunakan untuk pengumpulan data berupa dokumen-dokumen yang menunjang keabsahan hasil penelitian serta alat bantu lain yang mendukung terlaksananya penelitian ini, seperti kamera dan alat perekam (STAIN Salatiga Press, 2008: 30).

  3. Lokasi penelitian Lokasi yang dipilih peneliti adalah Rt 01 Dusun Kalilawang Desa

  Sitiharjo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo.Karena tema penelitian yang diambil adalah praktek pelaksanaan pewajiban qurban yang berlangsung di dusun tersebut di atas.

  4. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

  1) Sumber data primer yaitu data yang digunakan berasal dari sumber warga Rt

  01 Dusun Kalilawang, Desa Sitiharjo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo yang melakukan arisan qurban.

  2) Sumber sekunder yaitu mencangkup dokumn-dokumen resmi, buku-buku, hasil penelitian yang serupa, dan sebagainya yang berkaitan dengan topik yang diteliti penulis.

  5. Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data tentang “Pewajiban Qurban Idhul

  Adha terhadap Warga Muslim di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo dalam tinjauan hukum Islam.

  Dengan melakukan teknik sebagai berikut: a. Metode Observasi

  Yaitu metode suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan mencangkup data yang diperoleh secara sistematis dari objek penelitian dengan terjun secara langsung ke lokasi penelitian yaitu Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Untuk mendapatkan hasil informasi kejadian atau peristiwa yang ada mengenai pengaruh timbal balik hukum dan perilaku masyarakat terkait pelaksanaan pewajiban qurban Idul Adha (Idrus, 2009: 38). b.

  Metode Wawancara Yaitu mendapatkan informasi melalui tanya jawab langsung kepada para anggota kelompok dan pengurus serta perangkat Rt 01 serta perangkat Desa

  Sitiharjo untuk mendapatkan data tentang dampak dari pewajiban qurban tersebut (Maslikhah, 2013: 321).

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan rekam jejak penelitian yang dilakukan, sehingga dapat membuktikan penelitian tersebutbenar-benar terjadi di lapangan.

  6. Analisis Data Analisis data merupakan upaya untuk mencari dan menata secara sistematis data yang terkumpul untuk meningkatkan pembahasan penulis tentang kasus yang diteliti dan mengkajinya sebagai temuan bagi orang lain. Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode analisis deskriptif yang mendeskripsikan tinjauan hukum Islam tentang pewajiban qurban Idhul Adha.

  7. Pengecekan keabsahan data Di dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan kredibilitas pada aspek nilai kebenaran pada penerapannya ditinjau dari validitas eksternal dan dependabilitas pada aspek konsistensi, serta komfirmabilitas pada aspek naturalis. Kemudian kriteria kredibilitas melibatkan hasil penelitian dan perspektif partisipan dalam penelitian tersebut.Karena perspektif dari partisipan dalam penelitian tersebut. Karena dari perspektif ini tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mendeskripsikan atau memahami fenomena yang menarik perhatian dari sudut pandang partisipan. Partisipan adalah satu-satunya orang yang dapat meniali secara sah kredibilitas hasil penelitian tersebut.Stategi untuk meningkatkan kredibilitas data meliputi perpanjangan pengamatan, ketekunan penelitian, trigulasi, diskusi teman sejawat, analisis kasus negatif (Idrus, 2009: 50).

  Sehingga dengan demikian akan menjadi perhtian penulis untuk lebih berhati-hati dari adanya kesalahan dan kekeliruan nantinya dalam pengumpulan data.

8. Tahap-tahap Penelitian

  Penelitian dilakukan dengan berbagai tahap. Pertama pra lapangan, peneliti menentukan topik penelitian, mencari informasi tentang adanya pewajiban qurban di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo. Tahap selanjutnya peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mencari informasi dari Rt 01 Dusun Kalilawang tersebut kemudian melakukan observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap informan yaitu bendahara atau pengurus qurban, peserta qurban dan perangkat Rt serta perangkat Desa Sitiharjo untuk mendapatkan data. Terakhir penyusunan laporan atau penelitian dengan cara menganalisis data atau temuan kemudian memaparkannya dengan narasi deskriptif dengan pendekatan normatif- sosiologis.

H. Sistematika Penulisan

  Dengan menyertakan sistematika penelitian, diharapkan pembaca bisa memahami dengan mudah mengenai sistematika penelitian ini. Berikut penjelasannya:

  Bab pertama berisi tentang gambaram umum dari pembahasan penelitian ini, yaitu terdiri dari: latar belakang, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian, sistematika penulisan.

  Bab kedua yaitu berisi tentang kajian teori-teori mengenai pengertian qurban, dasar hukum atau dalil tentang qurban, pendapat para ulama mengenai qurban dan hikmah adanya qurban.

  Bab ketiga ini berisi tentang paparan data yang ditemukan peneliti di lapangan yaitu gambaran umum tempat penelitian atau profil Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo, gambaran umum pewajiban qurban dirt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo Kecamtan Garung Kabupaten Wonosobo.

  Bab keempat ini berisi pembahasan mengenai data yang telah ditemukan di lapangan.Pembahasan tersebut meliputi praktek pewajiban qurban Idhul Adha yang terjadi di Rt 01 Dusun Kalilawang Desa Sitiharjo, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo dan tinjauan hukum Islamnya.

  Pada bab kelima atau terakhir ini berisi kesimpulan dan saran mengenai penelitian yang dilakukan ini (Maslikhah, 2013: 68).

BAB II QURBAN DALAM ISLAM A. Pengertian Qurban Secara bahasa qurban berasal dari yang artinya

  اًبْرُق - - - اًناَبْرُق ُبُرْقَي َبُرَق menghampirinya atau mendekatinya. Sedangkan menurut istilah

  syara‟ qurban

  ialah binatang ternak yang disembelih untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT pada hari Adha, tanggal 10 Dzulhijjah dan hari-hari Tasyriq (tanggal 11,12,13 Dzulhijjah).

  Qurban atau udhiyyah jamak dari dhahiyyah adalah penyembelihan hewan di pagi hari. Yang dimaksudkan di sini adalah mendekatkan diri atau beribadah kepada Alllah SWT deengan cara menyembelih hewan tertentu pada hari raya haji (Idhul Adha) dan tiga hari Tasyriq berikutnya yaitu 11,12,13 Dzulhijjah sesuai dengan ketentuan

  syara‟ (Saleh, 2008: 250).

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu (1) Persenbahan kepada Tuhan seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari lebaran haji. (2) Pujaan atau persembahan kepada dewa-dewa.

  Adapun pengertian qurban menurut para ahli adalah: 1.

  Menurut Sayyid Sabiq, qurban berasal dari kata Al-Udhiyyah dan Adh-

  Dhahiyyah adalah binatang sembelihan seperti unta, sapi, kambing yang

  disembelih pada hari raya qurban dan hari-hari Tasyriq sebagai taqarrub kepada Allah SWT (Sabiq, 1997: 141).

  2. Menurut Syaikh Kamil Muhammad „Uwaidah, qurban yaitu hewan yang disembelih pada hari raya Idhul Adha dan hari-hari Tasyriq, baik berupa unta, sapi, maupun domba dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.

  3. Menurut Muhammad bin Shahih Al Utsaimin, qurban adalah binatang ternak yang disembelih pada hari raya Idhul Adha untuk menyemarakkan hari raya dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah.

  4. Menurut Hamdan Rasyid, qurban menurut pandangan syari‟at Islam adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan ternak serta membagi-bagikan dagingnya kepada fakir miskin, sejak selesai melaksanakan shalat Idhul Adha hingga berakhirnya hari Tasyriq sebagai manifestasi dari raya syukur kepada Allah SWT serta untuk mensyiarkan agama islam (Rasjid: 3).

  Jadi pengertian qurban adalah perintah yang telah disyariatkan oleh Allah SWT untuk menyembelih binatang ternak (unta, sapi, kerbau, domba dan kambing) pada hari raya Idhul Adha sampai hari Tasyriq (tanggal 11,12,13 Dzulhijjah) dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

B. Dali-Dalil Tentang Qurban a.

  Dalil-dalil dari Al-Qur‟an Ada banyak ayat-ayat Al-Qurban yang mengemukakan tentang qurban, namun peneliti hanya menemukan beberapa di antaranya yaitu:

  1. Surat Al-Kautsar ayat 1-2

  ْرَْنْاَو َكِّبَرِل ِّلَصَف َرَ ثْوَكْلا َكٰنْ يَطْعَأ آَّنِإ Artinya: Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).

  Ayat ini menjelaskan bahwasanya segala sesuatu yang kita lakukan harus diniatkan hanya untuk Allah SWT begitupun dalam melaksanakan qurban harus diniatkan hanya untuk-Nya.

  2. Surat Al-Hajj ayat 36-37

  ۖ ۖ ٌرْ يَخ اَهيِف ْمُكَل ِوَّللا ِرِئاَعَش ْنِم ْمُكَل اَىاَنْلَعَج َنْدُبْلاَو َّفاَوَص اَهْ يَلَع ِوَّللا َمْسا اوُرُكْذاَف ۖ

  

ْمُكَّلَعَل ْمُكَل اَىاَنْرَّخَس َكِلَٰذَك َّرَ تْعُمْلاَو َعِناَقْلا اوُمِعْطَأَو اَهْ نِم اوُلُكَف اَهُ بوُنُج ْتَبَجَو اَذِإَف

َنوُرُكْشَت ۖ ُموُُلُ َوَّللا َلاَنَ ي ْنَل

  َوَّللا اوُرِّ بَكُتِل ْمُكَل اَىَرَّخَس َكِلَٰذَك ْمُكْنِم ٰىَوْقَّ تلا ُوُلاَنَ ي ْنِكَٰلَو اَىُؤاَمِد َلََو اَه ۖ َيِنِسْحُمْلا ِرِّشَبَو ْمُكاَدَى اَم ٰىَلَع

  Artinya:Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syi´ar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur.Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapai. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah- Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

Dokumen yang terkait

ANALISIS SOSIOLOGI HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI TEBASAN DI DESA SUROJOYO KECAMATAN CANDIMULYO KABUPATEN MAGELANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 89

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 102

SISTEM PEMBAGIAN HARTA WARIS MASYARAKAT MUSLIM DI DESA KALONGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 88

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL SAWAH TAHUNAN (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 90

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 119

FENOMENA MITOS LARANGAN PERNIKAHAN DI DESA JETIS DAN DESA ROGOMULYO KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

0 2 100

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA MENYEWA TANAH DALAM PRODUKSI BATU BATA DI DESA KARANGDUREN KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 86

HASIL PERKEBUNAN DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DUSUN GAGATAN DESA KEMIRI TIMUR KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 106

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN MUKHABARAH DALAM PENGELOLAAN SAWAH DI DUSUN WONOGATEN DESA GLAWAN KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 96

PROBLEMATIKA NAFKAH SEBAGAI PENYEBAB PERCERAIAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (STUDI KASUS DI DESA KERTANEGARA KABUPATEN PURBALINGGA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 116