PEMBERIAN KOMPOS TKS PLUS DAN EFISIENSI
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SEMANGKA TERHADAP PUPUK KANDANG DAN
MULSA CANGKANG TELUR Alridiwirsah
Jurusan Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email: alridiwirsah@yahoo.com
Abstract
Growth response and production of watermelon to manure and mulch eggshell has been studied. This study was designed according to randomized block design factorial with manure as the first treatment factor. Manure factor consists of four levels: control treatment (0 kg / plant), which is denoted as K0, standard 0.5 kg / plant (K1) and the standard of 1.0 kg / plant (K2) and the standard of 1.5 kg / plant (K3). While the mulch treatment factor consists of 2 levels: M0 (no mulch) and M1 (mulch eggshell). All units of the experiment was repeated 3 times, so that all experimental units totaling 24 units of the experiment. Each experimental unit consisted of four plants with three plants as a research sample. Variables measured in this study include the observation of plant length, age began flowering, harvesting, production of fruit per plant and fruit diameter. Based on a statistical analysis of variance method, the average difference test, regression analysis and correlation can be seen that up to doses of
1.5 kg / plant manure showed a linear relationship to the length of crop and fruit production per plant, while the use of mulch is a very real influence is indicated by the length and age of flowering plants, while on the other variables, both treatment and their interactions that do not significantly influence
Keywords: growth response, watermelon, manure, mulch eggshell.
Abstrak
Respon pertumbuhan dan produksi semangka terhadap pupuk kandang dan mulsa cangkang telur telah diteliti. Penelitian ini dirancang menurut Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan pupuk kandang sebagai faktor perlakuan pertama. Faktor pupuk kandang terdiri atas empat taraf yaitu
perlakuan kontrol (0 kg/tanaman) yang dinotasikan sebagai K 0 , taraf 0,5 kg/tanaman (K 1 ) dan taraf 1,0 kg/tanaman (K 2 ) dan taraf 1,5 kg/tanaman (K 3 ). Sedangkan faktor perlakuan mulsa terdiri atas 2 taraf yaitu M 0 (tanpa mulsa) dan M 1 (mulsa cangkang telur). Seluruh unit percobaan diulang sebanyak 3 kali, sehingga seluruh unit percobaan berjumlah 24 unit percobaan. Masing-masing unit percobaan terdiri dari empat tanaman dengan tiga tanaman sebagai sampel penelitian. Peubah yang diukur dalam penelitian ini meliputi pengamatan panjang tanaman, umur mulai berbunga, umur panen, produksi buah per tanaman dan diameter buah. Berdasarkan hasil analisis data secara statistik dengan metode sidik ragam, uji beda rata-rata, analisis regresi dan korelasi dapat diketahui bahwa hingga dosis 1,5 kg/tanaman pemberian pupuk kandang menunjukan hubungan linier terhadap panjang tanaman dan produksi buah per tanaman, sedangkan dari penggunaan mulsa pengaruh yang sangat nyata ditunjukkan oleh panjang tanaman dan umur mulai berbunga sedangkan pada peubah yang lain, kedua perlakuan dan interaksinya memberikan pengaruh yang tidak signifikan.
Kata kunci: respon pertumbuhan, semangka, pupuk kandang, cangkang telur.
A. PENDAHULUAN
teknologi
air/embung. Dengan pengelolaan air dari
tandon
tandon air/embung Semangka, Citrullus vulgaris SCHARD di
memungkinkan diperoleh keuntungan yang Indonesia ditanam di dataran rendah sampai
dimanfaatkan untuk ketinggian 1000 meter diatas permukaan laut.
berusahatani semangka dibandingkan dengan Tanaman semangka memerlukan banyak air,
tanaman lain seperti jagung dan kacang tanah. 2 tetapi
tidak tahan
menggenang. 1 Semangka menghendaki tanah yang subur, gembur, kaya kandungan bahan organik,
Semangka merupakan tanaman semusim, terutama jenis tanah geluh pasir yang aerasi dan yang
buahnya banyak
digemari
karena
draenasenya baik. 3
memberikan rasa segar terutama jika dimakan pada waktu cuaca panas. Penanaman semangka
Pemupukan merupakan salah satu usaha umumnya dilakukan di lahan sawah setelah padi
untuk menambah kekurangan unsur hara dengan memanfaatkan air irigasi, namun tidak
tanaman ke dalam tanah, berfungsi sebagai menutup kemungkinan bila dibudidayakan di
nutrisi tanaman yang dipergunakan untuk lahan kering yang memiliki sumber air kecil
pertumbuhan tanaman. Tetapi tidak semua pada musim kemarau dengan memanfaatkan
pupuk diberikan kedalam tanah dapat diserap pupuk diberikan kedalam tanah dapat diserap
mempunyai klasifikasi sebagai berikut: pemupukan yang optimal. 4 Divisio
: Spermatophyta
: Dicotyledoneae Tanaman membutuhkan unsur hara dengan
Class
: Cucurbitaceae susunan dan perbandingan sesuai dengan
Ordo
Family : Cucurbitaceae perbandingan
: Citrullus pertumbuhan dan produksinya. Dalam hal ini
Species : Citrullus vulgaris ,SCARD 11 pupuk dapat berfungsi sebagai penyedia dan
pengganti unsur-unsur hara tersebut dengan
Syarat Tumbuh Tanaman Semangka
tetap memperhatikan keseimbangan unsur hara
memerlukan kondisi tanah. optimum lingkungan sekitar untuk memperoleh
Setiap
tanaman
hasil yang optimum. Kondisi optimum pada Pupuk kandang menambah tersedianya
hakekatnya tidak pernah 100 % tercapai. unsur hara bagi tanaman dan mempunyai
Lingkungan dalam arti yang luas setiap detik, pengaruh positif terhadap sifat fisis dan kimiawi
hari, bulan dan tahun dipengaruhi oleh faktor- tanah, mendorong kehidupan/perkembangan
faktor alami yang saling mempengaruhi dan jasad renik. Kadar rata-rata unsur hara pada
mengisi.
kotoran ternak di Indonesia terutama pada
tersebut adalah: iklim pupuk kandang yang matang adalah tidak lebih
Faktor-faktor
4 dari : 0,3% N, 0,1 % P dan 0,3 % K. dibentuk oleh matahari, curah hujan, angin dan Unsur N, suhu udara, tanah, ketinggian tempat di atas P, atau K bisa didapatkan dari tanaman atau
permukaan air laut, tinggi rendahnya permukaan kotoran hewan tertentu, sedangkan kalsium
5 air tanah, pengairan.
terdapat pada bagian dalam cangkang telur.
Cangkang telur merupakan mulsa organik
Iklim
seperti jerami padi, serbuk geraji, dan bahan Ketinggian tempat yang ideal untuk organik
tanaman semangka adalah 100 sampai 300 cangkang telur berperan sebagai penambah
lainnya selain
berfungsi
mulsa
meter di atas permukaan laut. Namun demikian unsur hara terutama kalium yang dibutuhkan
pada ketinggian kurang dari 100 meter atau oleh tanaman. Selain itu cangkang telur juga
ketinggian lebih dari 300 meter diatas mengandung kalsium karbonat, salah satu
permukaan laut pun masih dapat ditanam material yang paling “absorbent”. Ini adalah
semangka. 9
kandungan yang umum
Apabila suhu udara di sekitar tanaman suplemen kalsium dan antasida. Dengan proses
terdapat dalam
senantiasa tinggi dan kering, maka air pemanasan, kalsium karbonat menjadi kalsium
pertumbuhan tanaman. oksida, yang kemudian akan menyerap gas-gas
diperlukan
untuk
Kebutuhan air ini mutlak, terutama pada awal
asam, seperti karbon dioksida. 7
pertumbuhan tanaman. 1
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik Curah hujan yang dibutuhkannya hanya 40 untuk meneliti pengaruh pemberian pupuk
sampai 50 mm/bulan. Bila hujan terlalu lebat kandang dan mulsa cangkang telur terhadap
dan lahan sampai tergenang, pertumbuhan pertumbuhan dan produksi semangka (Citrullus
tanaman dapat terganggu. 10 vulgaris SCARD)
Tanah
Hipotesis
Produksi semangka dipengaruhi oleh
1. Ada pengaruh pupuk kandang terhadap kandungan unsur hara dalam tanah dan varietas, pertumbuhan dan produksi semangka.
tanah yang kurus dan miskin bahan organik
2. Ada pengaruh mulsa cangkang telur akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman serta terhadap pertumbuhan dan produksi
pH yang asam atau basa, tanah berwarna coklat semangka.
tua sampai kehitaman selain itu ia juga
3. Ada interaksi antara pupuk kandang dan menambahkan pada kondisi tanah masam atau pemberian mulsa cangkang telur terhadap
pH < 6 beberapa unsur hara terutama fosfor (P) pertumbuhan dan produksi semangka.
sulit diserap tanaman karena terikat oleh unsur Aluminium (Al), mangan (Mn), dan besi (Fe). 11
B. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk pertumbuhan
yang baik tanaman
Botani Tanaman
semangka membutuhkan daya adaptasi yang Tanaman semangka termasuk tanaman
5 sampai 7. setahun (annual) yang berarti tanaman ini hanya
luas terhadap pH tanah
Pertumbuhan tanaman semangka akan tumbuh untuk satu periode panen, lalu setelah
dengan baik pada pH 6.5 sampai 7,2. Pada berproduksi tanaman semangka akan mati.
lahan yang bersifat alkalis (basa) pH > 8, Tanaman ini berbentuk perdu atau semak
serangan penyakit fusarium pada tanaman serangan penyakit fusarium pada tanaman
biomolekuler tersohor dari Universitas Ohio, keasaman tanah. 12 mengungkapkan
bahwa dirinya bersama mahasiswa doktoralnya, menyatakan bahwa
Peranan Pupuk Kandang
cangkang telur yang paling banyak mengandung Pupuk yang lazim digunakan untuk areal
kalsium karbonat salah satu material yang penanaman semangka adalah pupuk organik
9 yaitu pupuk kandang. paling “absorbent”. Ini adalah kandungan yang umum terdapat dalam suplemen kalsium dan
Pemupukan tanah dengan pupuk kandang antasida. Dengan proses pemanasan, kalsium dapat mengakibatkan tanah menjadi lebih baik
menjadi kalsium oksida, yang dan daya pengikatan airnya menjadi lebih
karbonat
kemudian akan menyerap gas-gas asam, seperti tinggi. Pupuk kandang juga berpengaruh
karbon dioksida. 7
terhadap keadaan kimia, fisik, dan biologis
C. METODE PENELITIAN
tanah.
Tempat dan Waktu
Humus yang merupakan lapisan yang diantara permukaan tanah mempunyai sifat
Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dapat mengikat air permukaan empat sampai
Balai Pengkajian Teknologi Pangan (BPTP) enam kali beratnya sendiri dan air merupakan
Medan. Jalan A.H. Nasution dengan ketinggian kebutuhan yang penting untuk melarutkan unsur
± 27 meter dari permukaan laut. Penelitian ini hara dalam tanah dan dimanfaatkan oleh
dimulai bulan Juli sampai dengan September tanaman. Di dalam pertumbuhan dan produksi
suatu tanaman pupuk kandang memegang
peranan penting. 13 Bahan dan Alat
yang digunakan dalam pupuk buatan, maka pupuk kandang lebih
Bila dibandingkan pupuk kandang dengan
Bahan-bahan
penelitian ini adalah : Benih semangka, pupuk lambat bekerjanya sebab sebagian besar dari
kandang dari kotoran sapi, cangkang telur, zat-zat makanan tanaman harus mengalami
pupuk NPK (15 :15 : 15), fungisida Benlate, berbagai perubahan terlebih dahulu sebelum
Insektisida Lannate, tanah topsoil. dapat dihisap oleh tanaman. Selain itu juga
Alat- alat yang dipakai dalam penelitian ini pupuk kandang mempunyai pengaruh susulan
adalah : Cangkul, parang babat, gembor, untuk waktu yang lama, jadi pupuk kandang di
handspreyer, timbangan, schalifer dan meteran, dalam tanah merupakan persediaan zat makanan
kuas, cat, palu, paku, papan plat sample, alat yang dengan berangsur-angsur menjadi bebas
tulis, kalkulator dan lainnya yang dianggap dan tersedia bagi tanaman. Oleh karena itu
perlu.
tanah yang dipupuk dengan pupuk kandang dalam jangka waktu lama masih dapat
Metode Penelitian
memberikan hasil yang baik.
dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok
Penelitian
ini
Mulsa Cangkang Telur
(RAK) Faktorial, dengan dua faktor yang Penutup tanah (mulching) ialah penutupan
diteliti, yaitu :
tanah di bawah tanaman dengan daun-daun atau
1. Faktor pemberian pupuk kandang (K) rumput-rumput kering, jerami, tahi gergaji,
dengan 4 taraf yaitu: gambut
K 0 = 0,00 kg/ tanaman mengunakan cangkang telur. Mulsa dapat
(moss) , plastik
atau
dengan
K 1 = 0,50 kg/ tanaman berpengaruh langsung atau tidak langsung
K 2 = 1,00 kg/ tanaman terhadap:
K 3 = 1,50 kg/ tanaman
1. Suhu tanah dan suhu di sekitar tanaman
2. Faktor pemakaian Mulsa (M) dengan 2
2. Kelembaban tanah di sekitar pertanaman
taraf yaitu :
3. Bahan organik tanah M 0 = tanpa mulsa
4. Radiasi matahari yang diterima oleh tanah M 1 = mulsa cangkang telur
5. Pertumbuhan gulma Jumlah kombinasi perlakuan 2 x 4 = 8
6. Evaporasi di sekitar tanaman di bawah
kombinasi yaitu :
mulsa. K 0 M 0 K 1 M 0 Cangkang telur merupakan mulsa organik
K 2 M 0 K 3 M 0 seperti jerami padi, serbuk geraji, dan bahan
K 0 M 1 K 1 M 1 organik
K 2 M 1 K 3 M 1 cangkang telur berperan sebagai penambah
lainnya selain
berfungsi
mulsa
: 3 ulangan unsur hara terutama kalium yang dibutuhkan
Jumlah ulangan
Jumlah tanaman per plot : 4 tanaman oleh tanaman selain itu cangkang telur juga
Jumlah tanaman sampel : 3 tanaman mengandung berbagai unsur seperti yang
: 24 Plot dikatakan oleh para peneliti di Ohio State
Jumlah plot penelitian
Jarak antar plot
: 50 cm
Jarak antar ulangan
diterangi dengan lampu pijar 10 watt. Panjang plot penelitian
: 100 cm
Perkecambahan lamanya 2 x 24 jam. Lebar plot penelitian
: 2,2 m
:3m
Luas plot penelitian
: 2,2 m x 3 m
Pembibitan
Jarak antar tanaman
Benih semangka yang telah berkecambah Jumlah tanaman seluruhnya: 96 tanaman
:1m
langsung disemaikan pada media semai di Jumlah sampel seluruhnya : 72 tanaman
polybag. Media semainya terdiri dari topsoil, Model linier yang diamsumsikan untuk RAK
pupuk kandang dan curater. Media tersebut faktorial adalah sebagai berikut :
dicampur rata dan dimasukkan kedalam polybag (ukuran 7 cm x 11 cm), dan dibiarkan dahulu
Y ijk = µ+α i +β j +∂ k + (β∂) jk +∑ ijk selama dua hari.
Dimana :
Y ijk = Data pengamatan pada blok Ke-I, faktor
Pemupukan
K pada taraf ke- j dan faktor M Pupuk kandang diberikan sesudah tanah diolah pada taraf ke- k
atau 2 minggu sebelum tanam. Dosis pupuk µ= Efek nilai tengah
yang diberikan sesuai dengan perlakuan. α i = Efek dari blok ke- i
pupuk buatan cara N j = Efek dari perlakuan faktor K pada taraf ke-
Sedangkan
untuk
pemberiannya ditaburkan secara merata pada j
bedengan dengan cara membuat larikan di
B k = Efek dari faktor M dan taraf ke- k tengah bedengan. Pupuk yang dipakai adalah (NB) jk = Efek interaksi faktor K pada taraf ke-j dan faktor M pada taraf ke- k
pupuk NPK. Pupuk ini diberikan tiga hari ∑ ijk = Efek error pada blok-I, faktor K pada
sebelum semaian ditanam dibedengan, setelah taraf – j dan faktor M pada taraf ke- k
itu bedengan disiram dengan air secukupnya barulah bedengan ditutup dengan mulsa.
Persiapan Lahan dan Pengolahan Tanah
Lahan yang digunakan terlebih dahulu
Pemasangan Mulsa
diukur sesuai dengan luas areal yang dibutuhkan Mulsa yang digunakan dalam penelitian untuk
adalah mulsa cangkang telur. Setelah tanah pengolahan tanah sedalam lebih kurang 20 cm
penelitian, kemudian
dilakukan
digemburkan dan dibentuk bedengan sesuai dan seterusnya digaru, kemudian dibersihkan
dengan ukuran kebutuhan lalu pupuk kandang dari semua kotoran. Setelah pengolahan tanah
dan pupuk buatan diberikan dan ditutup dengan selesai lalu dibuat plot - plot percobaan, dimana
tanah secara merata lalu disiram oleh air. panjang plot 4 meter dan lebar 2 meter. Jarak
Kemudian mulsa cangkang telur yaitu antar plot 50 cm dan jarak antar ulangan 100 cm
cangkang telur dipukul kemudian ditaburkan ke yang juga berfungsi sebagai parit drainase dan
bedengan.
jalan untuk pemeliharaan.
Penanaman
Perkecambahan
Penanaman bibit dilakukan pada pagi dan Sebelum
sore hari. Bibit ditanam pada lubang tanam yang terlebih dahulu dilakukan perenggangan kulit
dilakukan
perkecambahan,
telah disediakan. Bibit dari semaian polybag biji dengan menggunakan gunting kuku, pada
diambil dan dimasukkan dalam lubang tanam. bagian sisinya digunting. Biji yang telah
Celah-celah lubang tanam ditutup dengan tanah, direnggangkan direndam dalam larutan obat
kemudian disiram dengan air agar tanah dengan yang terdiri dari air hangat 1 liter, 1 sendok
bibit menyatu.
teh Atonik, 1 sendok teh fungisida Benlate, 0,5 sendok teh bakterisida Agrept 25 WP. Lama
Pemeliharaan
perendaman 10 sampai 30 menit. Setelah biji
Penyiraman
diangkat dan ditiriskan sampai air tidak Penyiraman dilakukan sejak tanaman mengalir lagi. Kemudian biji – biji tersebut
dipersemaian sampai tanaman akan dipanen. dihamparkan secara merata di atas kertas koran
Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. yang telah dibasahi dengan larutan fungisida,
Penyiraman dihentikan lebih kurang dua dimana kertas koran basah diatur dalam wadah
minggu sebelum panen. plastik merata pada dasar dan sisi wadah setebal
5 lapis kertas koran. Di atas hamparan biji
Penyisipan
dilapisi lagi dengan kertas koran 5 lapis. Bila tanaman yang baru dipindahkan Kemudian wadah diselimuti dengan dengan
mengalami pertumbuhan yang abnormal, layu handuk selapis yang telah basahi dengan air
atau mati maka segera dilakukan penyisipan. hangat. Setelah itu wadah di letakkan pada
Penyisipan dilakukan sampai tanaman berumur tempat yang bersih dan terlindung dari sinar
dua minggu setelah tanam. matahari. Penyimpanan wadah dalam kotak
Pemangkasan
Diameter buah diukur dengan terlebih Pemangkasan
dahulu mengukur keliling lingkaran buah, lalu batang utama tumbuh sepanjang 40 – 60 cm.
dihitung dengan rumus : Adapun cabang lateran dipangkas agar buah tumbuh
Keliling lingkaran = 2 π r utamanya. r = Keliling lingkaran / 2 π
Seleksi Buah
Seleksi buah dilakukan sebelum buah Dimana r adalah jari-jari menjadi besar yaitu pada saat buah sebesar telur
Jadi Diameter buah = r x 2 ayam. Buah yang dipelihara adalah buah yang pertumbuhan dan bentuknya baik. Untuk setiap
D. PEMBAHASAN
cabang dipelihara hanya satu buah.
Hasil Penelitian Panjang Tanaman (cm)
Pengendalian Hama dan Penyakit
Berdasarkan hasil analisis data pengamatan Pengendalian hama dan penyakit dilakukan
panjang tanaman pada pengamatan terakhir sejak pembibitan sampai tanaman akan dipanen.
dapat diketahui bahwa pemberian pupuk Pengendalian hama dan penyakit dilakukan
kandang memberi pengaruh nyata dengan pola dengan mengunakan insektisida lannate dan
respon linier, sedangkan penggunaan mulsa fungisida
memberi pengaruh sangat nyata. Sementara itu Penyemprotan dilakukan pagi atau sore hari, ini
Benlate dan
Dithane
M-45.
interaksi kedua perlakuan memberi pengaruh tergantung kebutuhan dan kondisi cuaca.
tidak nyata. Hasil analisis selengkapnya pengamatan panjang tanaman dapat dilihat pada
Panen
lampiran 3.
Penentuan saat panen penting artinya sebab Tabel 1 adalah rataan panjang tanaman untuk berpengaruh langsung terhadap kualitas buah
masing-masing perlakuan beserta notasi hasil dan produksi. Buah yang akan dipanen
uji lanjutan menurut metode jarak berganda mempunyai ciri-ciri tangkai buahnya telah
Duncan.
mengering, salur-salurnya Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa panjang
berubah warna dari hijau menjadi kecoklatan, tanaman tertinggi didapat pada K 3 (199,97) kulit buah sudah tidak mengandung lapisan
yang berbeda sangat nyata dengan K 1 (153,36), lilin. Bila buah ditepuk-tepuk dengan tangan
K 0 (149,06) dan berbeda nyata dengan K 2 mengandung lapisan lilin. Bila buah ditepuk-
(165,06). Sedangkan pada perlakuan mulsa, tepuk dengan dilakukan dengan tangan jika
tanaman terpanjang diperoleh pada perlakuan suaranya menggema sudah bisa dipanen,
mulsa yang berbeda sangat nyata dengan pemanenan dilakukan dengan menggunakan
perlakuan kontrol (tanpa mulsa). pisau yang tajam. Tangkai buah ikut dipotong
Sesuai dengan pemilihan jumlah kuadrat agak panjang.
rincian pada sidik ragam, maka dengan analisis regresi dan korelasi dapat diperoleh kurva
Parameter yang Diukur
respon atau hubungan antara panjang tanaman
Panjang Tanaman (cm)
dengan pemberian pupuk kandang sebagaimana Panjang tanaman diukur mulai dari pangkal
diperlihatkan pada Gambar 1. batang sampai titik tumbuh, interval waktu dua minggu sekali.
Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa pemberian pupuk kandang memiliki hubungan
Umur Mulai Berbunga (hari)
linier positif dengan panjang tanaman. Hal ini Umur mulai berbunga dicatat pada saat
berarti bahwa semakin banyak pupuk kandang bunga mulai keluar dari
diberikan kepada tanaman, maka semakin besar tanaman sampel.
masing-masing
pula panjang tanaman yang akan dihasilkan. Umur Mulai Berbunga (hari).
Umur Panen (hari)
Berdasarkan hasil analisis data pengamatan Umur panen dicatat pada saat buah telah
umur mulai berbunga dapat diketahui bahwa dipanen. Buah yang akan dipanen sesuai dengan
pemberian pupuk kandang memberi pengaruh kriteria panen.
tidak nyata, sedangkan penggunaan mulsa
Produksi Buah Tanaman Sampel Perplot
memberi pengaruh sangat nyata. Sementara itu
(kg)
interaksi kedua perlakuan memberi pengaruh Buah pada tanaman sampel yang telah
tidak nyata.
dipanen perplotnya ditimbang berat seluruhnya.
Diameter Buah (cm)
Tabel 1. Rataan Panjang Tanaman (cm) Pengamatan Umur 4 MST pada Perlakuan Pupuk Kandang dan Mulsa serta Interaksi Kedua Perlakuan
Perlakuan
Mulsa (M)
Rataan Pupuk Kandang (K)
199.97 aA Rataan
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada baris dan atau kolom yang sama, berbeda nyata (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata (huruf besar) menurut uji Duncan.
y = 138.2 + 34.886x
g r = 0.8847
Dosis Pupuk Kandang (kg/tanaman)
Gambar 1. Hubungan Panjang Tanaman dengan Pemberian Pupuk Kandang Tabel 1. Rataan Umur Mulai Berbunga (hari) pada Perlakuan Pupuk Kandang dan Mulsa serta Interaksi
Kedua Perlakuan Perlakuan
Mulsa (M)
Pupuk Kandang Rataan (K)
K 0 22.78 20.44 21.61 K 1 23.11 19.56 21.33 K 2 23.89 18.89 21.39 K 3 21.33 19.44 20.39
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada baris dan atau kolom yang sama, berbeda nyata (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata (huruf besar) menurut uji Duncan.
Tabel 2. Rataan Umur Panen (hari) pada Perlakuan Pupuk Kandang dan Mulsa serta Interaksi Kedua Perlakuan
Perlakuan
Mulsa (M)
Rataan Pupuk Kandang (K)
K 0 70.89 67.00 68.94 K 1 68.45 68.11 68.28 K 2 68.78 68.11 68.44 K 3 61.00 67.56 64.28
67.28 67.69 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada baris dan atau kolom yang
Rataan
sama, berbeda nyata (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata (huruf besar) menurut uji Duncan.
Tabel 1. Rataan Produksi Buah Tanaman Sampel PerPlot (kg) pada Perlakuan Pupuk Kandang dan Mulsa serta Interaksi Kedua Perlakuan
Perlakuan
Mulsa (M)
Rataan Pupuk Kandang (K)
K 0 2.84 2.67 2.75bB K 1 3.77 4.08 3.92aA
K 2 4.08 3.87 3.9aA K 3 4.27 4.41 4.3aA
3.74 3.76 Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada baris dan atau kolom yang
Rataan
sama, berbeda nyata (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata (huruf besar) menurut uji Duncan.
Tabel 1. adalah rataan umur mulai berbunga bahwa pemberian pupuk kandang memberi untuk masing-masing perlakuan beserta notasi
pengaruh sangat nyata dengan pola respon hasil uji lanjutan menurut metode jarak
linier, sedangkan penggunaan mulsa memberi berganda Duncan.
pengaruh tidak nyata. Sementara itu interaksi kedua perlakuan juga memberi pengaruh tidak
Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa umur
nyata.
mulai berbunga paling cepat didapat pada K 3 Tabel 4 adalah rataan produksi buah per (20,39) namun berbeda tidak nyata dengan
masing-masing perlakuan seluruh taraf pemupukan, sedangkan pada
tanaman
untuk
beserta notasi hasil uji lanjutan menurut metode perlakuan mulsa, umur mulai berbunga paling
jarak berganda Duncan. singkat diperoleh pada perlakuan mulsa M 1 Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa produksi (19,58) yang berbeda sangat nyata dengan
tanaman tertinggi didapat pada K 3 (4,34) yang
perlakuan kontrol (tanpa mulsa) M 0 (22,78).
berbeda sangat nyata dengan K 0 (2,75), namun berbeda tidak nyata dengan perlakuan lainnya.
Umur Panen (hari)
Sedangkan pada perlakuan mulsa, produksi Berdasarkan hasil analisis data pengamatan
tertinggi juga diperoleh pada M 1 (3,76) namun umur panen tanaman dapat diketahui bahwa
berbeda tidak nyata dengan M 0 (3,74). Dari pemberian pupuk kandang, penggunaan mulsa
perlakuan diperoleh produksi dan interaksi kedua
kombinasi
tertinggi pada K 3 M 1 (4,41) berbeda sangat nyata pengaruh yang tidak nyata.
perlakuan memberi
dengan K 0 M 0 (2,84) dan K 0 M 1 (2,67), namun Tabel berikut adalah rataan umur panen
bebeda tidak nyata dengan tarak kombinasi untuk masing-masing perlakuan beserta notasi
perlakuan lainnya.
hasil uji lanjutan menurut metode jarak Sesuai dengan pemilahan jumlah kuadrat berganda Duncan.
rincian pada sidik regam, maka dengan analisis Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa panjang
regresi dan korelasi dapat diperoleh kurva
respon atau hubungan antara produksi buah per namun berbeda tidak nyata dengan seluruh taraf
tanaman tertinggi didapat pada K 3 (64,28)
tanaman dengan pemberian pupuk kandang perlakuan pemupukan. Seperti halnya perlakuan
sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2 pemupukan, penggunaan mulsa juga tidak
berikut dibawah ini.
memberikan perbedaan yang nyata terhadap Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa umur pemanenan tanaman. Pada kombinasi
produksi buah per tanaman memiliki hubungan perlakuan, diperoleh umur paling panen singkat
linier positif dengan pemberian pupuk kandang.
pada kombinasi K 3 M 0 (61,00) yang berbeda
Hal ini berarti bahwa semakin banyak pupuk
kandang diberikan kepada tanaman, maka berbeda tidak nyata dengan seluruh taraf
sangat nyata hanya dengan K 0 M 0 (70,89) dan
semakin tinggi pula produksi buah yang dapat kombinasi perlakuan lainnya.
dihasilkan oleh tanaman.
Produksi Buah Tanaman Sampel PerPlot(kg)
Diameter Buah (cm)
Berdasarkan hasil analisis data pengamatan Berdasarkan hasil analisis data pengamatan produksi per tanaman pada dapat diketahui
diameter buah dapat diketahui bahwa pemberian diameter buah dapat diketahui bahwa pemberian
Duncan.
yang tidak nyata. Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa diameter buah tertinggi didapat pada K 2 (16,47) yang berbeda
Tabel berikut adalah rataan diameter buah untuk sangat nyata dengan K 0 (14,43), namun berbeda masing-masing perlakuan beserta notasi hasil
g (k t lo p er
5 P el
am
an
2 y = 3.022 + 0.964x am
r = 0.9027
an
si k
d 0 0.5 1 1.5 ro
Dosis Pupuk Kandang (kg/tanaman)
Gambar 2. Hubungan produksi buah per tanaman dengan pemberian pupuk kandang Tabel 2. Rataan Diameter Buah (cm) pada Perlakuan Pupuk Kandang dan Mulsa serta Interaksi Kedua Perlakuan
Perlakuan
Mulsa (M)
Rataan Pupuk Kandang (K)
K 0 15.03 13.82 14.43 K 1 16.05 16.04 16.05 K 2 16.33 16.61 16.47 K 3 14.71 16.45 15.58
15.53 15.73 Keterangan:
Rataan
Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang tidak sama pada baris dan atau kolom yang sama, berbeda nyata (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata (huruf besar) menurut uji Duncan.
tidak nyata dengan taraf perlakuan pupuk
Pengaruh
Pemberian Pupuk Kandang
lainnya.
Terhadap
Pertumbuhan dan Produksi
Sedangkan pada perlakuan mulsa, tanaman
Semangka
terpanjang diperoleh pada perlakuan mulsa yang Berdasarkan hasil penelitian diketahui berbeda tidak nyata dengan perlakuan kontrol
bahwa pemberian pupuk kandang memberi (tanpa mulsa). Dari kombinasi perlakuan,
pengaruh nyata terhadap parameter panjang diperoleh tanaman terpanjang pada kombinasi
tanaman dan produksi buah tanaman sampel K 2 M 1 (16,61) namun berbeda tidak nyata
perplot, namun memberi pengaruh tidak nyata dengan seluruh taraf kombinasi perlakuan
terhadap parameter lain seperti umur mulai lainnya.
berbunga, umur panen tanaman, dan diameter buah. Pengaruh tidak nyata pemberian pupuk
Pembahasan
kandang terhadap tiga parameter terakhir diduga kandang terhadap tiga parameter terakhir diduga
Hakim, dkk (1986) 14 bahwa tanaman itu pada minggu sebelum penanaman.
hakekatnya merupakan produk genetik dan Sebagaimana kita ketahui, karakteristik dari
lingkungan.
pupuk-pupuk dari jenis bahan organik seperti pupuk kandang umumnya membutuhkan waktu
Pengaruh Penggunaan Mulsa Cangkang
yang relatif lebih lama untuk dapat diurai dan
Telur Terhadap Pertumbuhan dan Produksi
diubah menjadi dalam keadaan
tersedia
Semangka
sehingga dapat diserap dan dimanfaatkan oleh Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tanaman.
mulsa memberikan pengaruh yang sangat nyata ketersediaan unsur hara yang semulanya dapat
terhadap panjang tanaman dan umur mulai dipasok dari pemupukan ini malah justru tidak
secara sangat nyata dapat dimanfaatkan secara optimal, sebab pada
berbunga,
dimana
penggunaan mulsa cangkang telur memberikan saat tanaman sedang membutuhkan zat hara
hasil tertinggi untuk panjang tanaman dan untuk pertumbuhan vegetatifnya, justru pupuk
waktu paling sedikit untuk fase pembungaan yang diberikan pada tanaman masih berada
tanaman.
dalam kondisi tak tersedia. Sehingga aplikasi Kondisi ini menurut asumsi penulis adalah pupuk kandang secara umum, sesuai dengan
disebabkan oleh karena adanya perbedaan suhu data pengamatan dilapangan tidak memberikan
didalam sistem perakaran tanaman, sehingga hasil yang cukup berarti.
pada tanaman yang diberikan perlakuan mulsa Pupuk organik adalah pupuk yang biasanya
memiliki aktivitas penyerapan hara yang lebih diberikan kepada tanaman dengan tujuan untuk
baik. Hal lain yang mungkin juga memberikan memperbaiki sifat fisik tanah, baik dari tekstur
pengaruh adalah kandungan bahan organik yang maupun
mulsa. Sehingga selain mempermudahkan
mempengaruhi suhu perakaran tanaman, mulsa perakaran tanaman, yang pada gilirannya dapat
proses
perkembangan
juga sekaligus memberikan nutrisi bagi berpengaruh positif terhadap laju pertumbuhan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. tanaman. Disamping hal itu, pupuk organik
Menurut Hakim dkk,(1986) 14 , bahwa pengaruh biasanya juga dilengkapi dengan hara mikro
penutup tanah adalah mengabsorbsi sebagian dalam jumlah yang relatif sedikit, namun
besar radiasi matahari, mereduksi kehilangan penting (esensial) untuk pertumbuhan tanaman,
proses dari tanah oleh radiasi, mereduksi sehingga sedikit banyak pemupukan dengan
evaporasi air dari permukaan tanah sehingga bahan organik (seperti pupuk kandang) dapat
penutup tanah adalah salah satu faktor yang memberikan efek terhadap pertumbuhan dan
dapat mempengaruhi suhu tanah. produksi tanaman yang cukup baik, jika
Adanya respon mulsa disebabkan karena diberikan dengan cara dan waktu yang tepat. pengunaan mulsa efektif sekali untuk menahan Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas
menghindari tumbuhnya buah
penguapan
dan
tanaman pengganggu (Buckman dan Brady, menghendaki tanah yang subur, gembur dan
yang tinggi,
Kebaikan penggunaan mulsa antara lain dengan pemberian pupuk kandang, karena
kaya akan bahan organik 3 hal ini dapat diatasi
suhu tanah lebih rendah, cadangan air tanah pupuk kandang dapat memperbaiki struktur
lebih besar, masalah gulma lebih sedikit dan tanah, menaikkan kondisi kehidupan di dalam
kerusakan struktur tanah akibat pukulan air tanah, sebagian sumber zat makanan bagi
hujan berkurang.
tanaman dan juga pupuk kandang dapat merubah berbagai faktor dalam tanah menjadi
faktor –faktor yang menjamin kesuburan tanah. 6 Pengaruh
Interaksi
Pemberian Pupuk
Pemberian pupuk kandang untuk tanaman
Kandang
dengan
Penggunaan Mulsa
semangka adalah 1,5 kg/tanaman, ini sesuai
Cangkang Telur Terhadap Pertumbuhan
dengan penelitian pengamatan produksi buah
dan Produksi Semangka per tanaman yaitu K 3 (1,5 kg/tanaman). 3
Berdasarkan hasil pengamatan parameter Untuk parameter umur panen tidak berbeda
penelitian dapat diketahui bahwa seluruh nyata terhadap pupuk kandang dikarenakan
peubah yang diamati dalam penelitian memberi bunga yang telah diserbuki tidak terjadi buah,
respon tidak nyata terhadap interaksi kedua hal ini juga dipengaruhi oleh faktor genetis dan
perlakuan.
1. Kalie, M. B. 1993. Bertanam Semangka. terlalu pendeknya selang aplikasi pupuk
Keadaan ini penulis duga disebabkan oleh
Penebar Swadaya. Jakarta. kandang dengan masa penanaman dan karena fungsi yang dimiliki oleh masing-masing
2. Suprapto dan Jaya , N.A. 2000. Laporan perlakuan dalam memberikan pengaruhnya pada
Akhir Penelitian SUT Diversivikasikan tanaman dapat dikatakan relatif sama (sama-
Lahan Marginal di Kecamatan Gerokgak , sama
menyediakan bahan
organik bagi
Buleleng.
pertumbuhan tanaman). Interaksi antara dua perlakuan atau lebih dapat
3. Jumin, B. 1994. Dasar-Dasar Agronomi. terjadi jika naiknya satu faktor turut ditentukan
Rajawali Press. Jakarta. oleh naik atau turunnya faktor lain. Dalam
bahasa ilmiah dikatakan kedua faktor tersebut
4. Rukmana, R. 1994. Budidaya Semangka memiliki korelasi yang tinggi. Sedangkan
Hibrida. Kanasius Yogyakarta. korelasi yang tinggi ini hanya akan didapatkan jika ada hubungan sebab akibat antara kedua
5. Hakim, N, M. Y.Nyakpa, A. M.Lubis, S.G. faktor dalam memberikan pengaruhnya terhadap
Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, Goban peubah yang diamati pada tanaman. Jika
Ban Hong dan H. H. Bailay. 1986. Dasar- digambarkan dalam sebuah kurva respon maka
Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. kedua perlakuan memiliki arah hubungan yang
sama antara kedua perlakuan yang diteliti.
6. Sutejo, M.M. 1992. Pupuk dan Pemupukan. Reneka Cipta. Jakara.
Tidak adanya keseimbangan antara kedua perlakuan tersebut karena pertumbuhan tanaman
B. 2007. tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal
7. Irawan,
www.energiterbarukan.net/index.(diakses (hormon dan nutrisi) saja melainkan saling
21 April 2009).
berkaitan dengan banyak faktor lainnya, diantaranya adalah status air dalam jaringan
1993. Membudidayakan tanaman, suhu udara pada areal tanaman,
8. Rismunandar.
15 Tanaman
Buah-Buahan . Sinar Baru.
keadaan tanah dan intesitas cahaya matahari. Bandung.
9. Wihardjo, S. F. A. 1995. Bertanam semangka . Kanius. Yogyakarta.
E. KESIMPULAN
1. Pemberian pupuk
kandang
memberi
10. Nazaruddin. 1994. Buah Komersil. Penebar pengaruh sangat nyata terhadap produksi
buah semangka per tanaman, berpengaruh
swadaya. Jakarta.
nyata terhadap panjang tanaman, namun berbepengaruh tidak nyata terhadap umur
11. Prajnata, F. 1996. Agribisnis Semangka mulai berbunga, umur panen dan diameter
Non Biji . Penebar swadaya. Jakarta. buah.
2. Penggunaan mulsa
12. Kalie, M. B. 1994. Bertanam Semangka. memberi pengaruh sangat nyata terhadap
cangkang
telur
Penebar Swadaya. Jakarta. panjang
berbunga, namun memberi pengaruh tidak
13. Buckman, HO dan Brady, NC. 1982. Ilmu nyata terhadap umur panen, produksi buah
Tanah . Bhatara Karya Aksara. Jakarta. per tanaman serta diameter buah.
3. Interaksi pemberian
14. Hakim, N, M. Y.Nyakpa, A. M.Lubis, S.G. dengan penggunaan mulsa cangkang telur
pupuk
kandang
Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, Goban memberi pengaruh yang tidak nyata
Ban Hong dan H. H. Bailay. 1986. Dasar- terhadap seluruh parameter yang diamati
Dasar Ilmu Tanah .Universitas Lampung. dalam penelitian.
15. Sutejo dan Kartasapoetra. 1990. Teknik
F. DAFTAR PUSTAKA
Budidaya Tanaman Pengandi Daerah Tropik. Bina Aksara. Jakarta.
PENGARUH PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI DAN TINGKAT KELAYAKAN USAHATANI
JAMUR TIRAM PUTIH Sasmita Siregar
Jurusan Agrobinis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email: mitharegar@yahoo.com
Abstract
The study analyzes the feasibility of white oyster mushroom farming has been conducted to determine the effect of production factors labor, seeds, raw materials and additional materials to the farmers' income level and eligibility white oyster mushroom farming. Results of hypothesis testing with multiple linear regression R-square values obtained 0.93 which indicates that there are smultan real influence among labor, seeds, raw materials and additives to the white oyster mushroom farmers' income by 93%. Partially known that the only variable that had significant seed ith value t calculate equal to 6.53-> 2.13 t-table with a level of 95% (α 0.05).
Keywords: factors of production, income, white oyster mushrooms, farm
Abstrak
Penelitian analisis kelayakan usahatani jamur tiram putih telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor produksi tenaga kerja, bibit, bahan baku dan bahan tambahan terhadap tingkat pendapatan petani jamur tiram putih serta kelayakan usahataninya. Hasil pengujian hipotesis dengan regresi linier berganda diperoleh nilai R-square 0,93 yang mengindikasikan bahwa secara smultan ada pengaruh nyata antara tenaga kerja, bibit, bahan baku dan bahan tambahan terhadap pendapatan petani jamur tiram putih sebesar 93%. Secara parsial diketahui bahwa hanya variable bibit yang berpengaruh nyata engan nilai t- hitung sebesar 6,53 >2,13 t- tabel dengan taraf kepercayaan 95% (α 0,05 ).
Kata kunci: factor produksi, pendapatan, jamur tiram putih, usahatani.
A. PENDAHULUAN arginin, histidin, alanin, asam aspartat, asam glutamat, glysin, prolin, dan serin (Djarijah dan
Karena itulah, tidak tumbuh secara alami di batang-batang kayu di
Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu yang
Djarijah,
mengherankan bila jenis jamur ini banyak hutan.
Pada tahun
pembudidayaannya disebarluaskan. Disebut jamur tiram (Oyster mushrooms) karena bentuk
Suatu hal yang sering diperlukan oleh tudungnya agak membulat, lonjong dan
sesorang yang tertarik untuk membuka usaha melengkung seperti cangkang tiram, tangkainya
adalah informasi mengenai analisis usahanya. tidak tepat berada dibawah tudung.
Dari perhitungan analisis usaha dapat diketahui gambaran secara garis besar tentang modal yang
dan keuntungan yang dapat sangat
Jamur tiram merupakan jenis jamur kayu,
dibutuhkan
diperoleh. Perencanaan merupakan kegiatan kandungan
enak dimakan
serta
mempunyai
awal sehingga kegiatan ini perlu dilakukan lemak(0,17%),
fosfor(0,15mg), besi(1,9mg) secara matang. Perencanaan merupakan Suharjo, 2007, thiamin, dan riboflavin lebih
kegiatan yang sangat penting karena erat tinggi dibandingkan dengan jenis jamur lain.
hubungannya dengan tujuan. Tujuan budidaya Jamur tiram mengandung 18 macam asam
dapat bersifat komersial, pendidikan, atau hanya amino yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan
sekedar hobi. Dari ketiga tujuan tersebut pada tidak mengandung kolesterol. Macam asam
dasarnya adalah mengambil manfaat dari proses amino yang terkandung dalam jamur tiram
kegiatan secara optimal. Tujuan secara adalah isoleusin, lysin, methionin, cystein,
komersial mengarah pada keuntungan secara penylalanin, tyrosin, treonin, tryptopan, valin,
material; tujuan pendidikan mengarah pada material; tujuan pendidikan mengarah pada
selalu berusaha untuk sehingga yang dituju bukan keuntungan secara
individu
yang
kualitas kehidupannya. material; tujuan hobi adalah tujuan budidaya
meningkatkan
Sedangkan dimensi keorganisasian melihat yang hanya kesenangan belaka. Faktor yang
produktivitas kerja dalam kerangka hubungan sangat penting dalam perencanaan usaha
tekhnis antara masukan (input) dan keluaran budidaya jamur tiram adalah adanya data dan
(out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, informasi faktor-faktor produksi yang tepat.
terjadinya peningkatan produktivitas kerja tidak Faktor-faktor produksi yang perlu diperhatikan
hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga didalam budidaya jamur tiram antara lain
dilihat dari aspek kualitas. 5
kumbung, modal dan tenaga kerja. 1
Yang dimaksud dengan harga pokok Belum optimalnya tingkat produksi
biaya seharusnya untuk jamur disebabkan
adalah
jumlah
memproduksikan suatu barang ditambah biaya menggunakan
oleh teknologi
belum
seharusnya lainnya hingga barang itu berada di maksimal. Langkah penting dalam melakukan
pasar. Bila suatu hasil produksi dibawa ke agribisnis jamur bahwa teknologi yang harus
pasar, maka ongkos produksi sebagai dasar diterapkan meliputi: penggunaan bibit yang
utama dalam penentuan harga penjualan. Harga berkualitas, penggunaan media yang sesuai
barang yang sama atau hampir bersamaan hanya dengan kebutuhan dan penggunaan tenaga
memegang faktor tambahan dalam penentuan (SDM) yang terampil. Penerapan teknologi
harga penjualan sesuatu barang. Dapat yang tepat, berarti pula dapat mengefisienkan
dikatakan bahwa faktor yang menentukan harga parameter itu sehingga menghasilkan produksi
penjualan sesuatu barang adalah ongkos tinggi dengan keuntungan yang maksimal. 2 produksi dari barang yang bersangkutan. 6
Untuk membiayai budidaya jamur tiram dari Dalam pengelolaan pembiayaan perlu hari ke hari seperti modal awal pada pembelian
dipertimbangkan aspek efisiensi usaha yang bahan baku atau barang dagangan, membayar
dapat dicapai apabila : biaya pemasaran bisa upah buruh, dan biaya-biaya lainnya, setiap
ditekan sehingga ada keuntungan, persentase perajin/petani perlu menyediakan modal kerja.
pembedaan harga yang dibayarkan konsumen Untuk modal investasi berarti pembelian (dan
dan produsen tidak terlalu tinggi, dan berarti juga produksi) dari capital/modal
tersedianya fasilitas fisik pemasaran. Konsep barang-barang yang tidak di konsumsi tetapi
dasar pendapatan yang diungkapkan oleh Patton digunakan
untuk produksi
yang
akan
dan Littleton dinamakan sebagai produk datang(barang produksi). 3 perusahaan
menekankan bahwa pendapatan merupakan arus yaitu penciptaan Untuk menunjang produksi budidaya
yang
barang dan jasa oleh perusahaan. jamur tiram diperlukan tempat berlangsungnya produksi pembudidayaan, dalam hal ini luasnya
Studi kelayakan pada hakekatnya adalah ukuran
suatu metode penjajakan dari suatu gagasan berpengaruh pada jumlah poly bag yang akan
kumbung(rumah
jamur)
sangat
usaha tentang kemungkinan layak atau tidaknya ditanam. Semakin luas kumbung(rumah jamur)
gagasan usaha tersebut dilaksanakan. Maksud yang dibuat maka akan semakin banyak poly
diadakannya studi kelayakan adalah untuk bag yang akan ditanam dan sebaliknya jika luas
menganalisa terhadap suatu proyek tertentu, kumbung(rumah jamur) lebih kecil maka
baik proyek yang akan dilaksanakan, sedang jumlah poly bag yang akan ditanam akan
dan selesai dilaksanakan untuk bahan perbaikan sedikit. Hal ini berpengaruh kepada jumlah
dan penilaian pelaksanaan proyek tersebut. 7 hasil produksi yang akan dibuat dan juga
uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk Konsep tenaga kerja dapat dilihat dari
berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja. 4 Berdasarkan
mengetahui kelayakan analisis usaha budidaya dua dimensi yaitu dimensi individu dan dimensi
jamur tiram putih, Pleurotus ostreatus. organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas kerja dalam kaitannya dengan
B. TINJAUAN PUSTAKA
karekteristik-karekteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan
Modal adalah barang atau uang, yang bersama- mengandung makna keinginan dan upaya
sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja sama faktor produksi tanah dan tenaga kerja
yang terbaik antara input (masukan) dan out put ekonomi pada umumnya, modal mengacu
(hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber kepada asset yang dimiliki seseorang sebagai
yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil kekayaan
optimal yang dicapai dengan penggunaan dikonsumsi melainkan, atau disimpan (“saving”
(wealth) yang
tidak
segera
sumber yang terbatas. Dengan kata lain adalah “potential capital”), atau dipakai untuk
hubungan antara apa yang telah diselesaikan. 6
menghasilkan barang/jasa baru (investasi). Dengan demikian, modal dapat berwujud
Untuk menghasilkan jamur yang berkualitas, barang dan uang. Tetapi, tidak setiap jumlah
maka cara budidaya yang dipilih pun berbeda. uang dapat disebut modal.
Umumnya petani melakukan spawning dengan membuka plastik di bagian atasnya. Namun ada
Sejumlah uang itu menjadi modal kalau petani yang melakukan pelubangan di salah satu ia ditanam atau diinvestasikan untuk menjamin
sisi media. Media tersebut juga tidak diletakkan adanya suatu “kembalian” (rate of return).
dengan posisi tegak, melainkan ditidurkan atau Dalam arti ini modal juga mengacu kepada
miring. Pada salah satu sisi yang menghadap ke investasi itu sendiri yang dapat berupa alat-alat
atas ditusuk dengan paku yang berdiameter 6 finansial seperti deposito, stok barang, ataupun
mm. Jumlah lubang berkisar 6-9 lubang surat saham yang mencerminkan hak atas sarana
tergantung pada media yang produksi, atau dapat pula berupa sarana produksi fisik. Kembalian itu dapat berupa
digunakan. Pelubangan disusun dalam 3 lajur. pembayaran bunga, ataupun klaim atas suatu
Masing-masing lajur ditata berbaris. Dari keuntungan.
lubang tersebut akan tumbuh tubuh jamur. Dikarenakan tempatnya yang terbatas, maka
Modal yang berupa barang (capital batang jamur pendek sekali, ukuran buah juga goods), mencakup “durable (fixed) capital”
relatif seragam. Keunggulan lainnya adalah dalam bentuk bangunan pabrik, mesin-mesin,
tidak terjadi pengaratan akar. Hasilnya, saat peralatan transportasi, kemudahan distribusi,
panen pekebun tidak perlu susah payah dan barang-barang lainnya yang dipergunakan
memetiknya. Cara penusukan juga menghemat untuk memproduksi barang/jasa baru; dan “no-
penggunaan air. Jika umumnya pekebun harus durable” (circulating) capital , dalam bentuk
sering menyiram, untuk media cara penusukan barang jadi ataupun setengah jadi yang berada
tidak dibutuhkan banyak air. Kelemahan cara dalam proses untuk diolah menjadi barang jadi.
ini adalah masa spawning yang dibutuhkan Terdapat pula adanya penggunaan istilah
lebih lama. Jika umumnya panen 30 hari, “capital” untuk mengacu kepada arti yang lebih
dengan cara tusuk bisa mencapai 5 hari lebih khusus, misalnya “social capital” dan “human
lama. Setelah itu, panen berikutnya sama capital” .
dengan cara biasa.
Tenaga kerja adalah bagian dari angkatan Pada saat sekarang mulai luas digunakan kerja yang berfungsi dan ikut serta dalam proses
serbuk gergajian, yaitu sisa dan buangan dari produksi serta menghasilkan barang atau jasa.
industri pengolahan kayu yang biasanya Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor
terbuang. Serpihan dan serbuk kayu kemudian penting dalam produksi budidaya jamur tiram,
dengan bahan-bahan lain, hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain;
dicampurkan
umumnya bahan tambahan berbentuk senyawa pertama, karena besarnya biaya yang
kimia. Maksud penambahan bahan campuran dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian
ini adalah untuk meningkatkan sumber nutrisi dari biaya yang terbesar untuk pengadaan
oleh jamur sehingga produk atau jasa; kedua, karena masukan pada
yang
dibutuhkan
pertumbuhan dan perkembangannya lebih baik faktor-faktor lain seperti modal. Pengertian ini
dan hasil yang didapatkan lebih tinggi, baik mengisaratkan bahwa keberadaanya pada proses
kualitas maupun kuantitasnya. 8 produksi budidaya jamur tiram tidak dapat
diabaikan begitu saja. Sebab, akan terkait Pemilihan cara panen ini dapat dilihat langsung dengan pencapaian tujuan usaha