Skripsi Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

  MOTIVASI ORANG BERKUMPUL DI COFFEE SHOP SEBUAH STUDI DESKRIPTIF S k r i p s i Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Ardianto NIM : 019114036 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  

“U nthinkably Good Things Will Come...Even L ate I n The Game, I t

Such A Surprise...”

Ter ima Kasih pada-NYA at as segala ber kat kar unia yang

melimpah set iap har i lewat kedua or angt ua t er cint a :

  

Bp. Ber nar dus Ar ie Set iawan

dan I bu Mar ia Ther esia Milasar i Mulya Tr isna

ser t a adik t er cint a Adr ianus Rachmant o.

  

Kepada para sahabat dan kerabat yang telah mengisi episode hidupku

selama menempuh masa studi.

  

Terutama kepada Fransiska Putri Alfani : together.

  

Dan kepada Rocky von Emperor,

our beloved Pitbull and always be...

yang telah meninggalkanku tepat saat karya ini akan

diajukan. You’ll be make it to the heaven boy...Plenty of

bones you can chew there.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul "Motivasi Orang Berkumpul di Coffee Shop, Sebuah Studi Deskriptif merupakan karya yang tidak pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi manapun sebelumnya, dan sepanjang pengetahuan saya di dalamnya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

  Yogyakarta, 15 Mei 2009 Ardianto

  

MOTIVASI ORANG BERKUMPUL DI COFFEE SHOP

SEBUAH STUDI DESKRIPTIF

Ardianto

019114036

  

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2009

  

ABSTRAK

  Motivasi adalah suatu proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Coffee shop adalah tempat yang menjual kopi sebagai minuman utama, baik itu kopi murni yang berasal dari bermacam jenis dan daerah, maupun kopi yang telah diolah padukan dengan bahan lain, serta tambahan menu minuman dan makanan kecil. Kehadiran coffee shop telah marak di Yogyakarta, dan masing- masing menawarkan keunikannya masing-masing. Maka daripada itu tidak jarang orang-orang berkunjung terutama anak muda dan menjadi tren diantara mereka. Penelitian ini bermaksud untuk mengungkap motivasi apa yang mendasari mereka datang ke coffee shop lewat teori hirarki motivasi dari Abraham Maslow.

  Data diperoleh dengan pemberian angket kepada 91 responden di 3 coffee

  

shop ternama yang ada di Yogyakarta. Validitas dan reliabilitasnya telah diujikan

  dengan menggunakan metode try out terpakai kepada 30 responden dan data penelitian dianalisis dengan menggunakan metode statistik deskriptif dengan program SPSS. 10 for windows.

  Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebanyak 91 responden (100%) memilih ke coffee shop karena aspek safety needs dengan total deskriptif tanggapan sebesar 53,8%.

  Kata Kunci : Motivasi dan Coffee Shop.

  

MOTIVATION OF PEOPLE SPENDING TIME IN

COFFEE SHOP

DESCRIPTIVE STUDY

Ardianto

019114036

  

Faculty of Psychology

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2009

  

ABSTRACT

Motivation is a psychological process resulting an intensity, direction, and

personal achievement as the efforts to reach a goal. Coffee shop is a place that

sales coffee as a main menu, either numerous originating coffee from different

variety and areas or coffee that has been mixed with other ingredients, and also

other drinks and snack menus. The existence of coffee shop has already been in a

grown number in Yogyakarta, and each of them has shown their own uniqueness.

That’s the reason lots of people frequently visit coffee shops especially teenagers

and has become a trend among them. This research is aimed to reveal what

motivation triggering people who spend their time in coffee shop according

Maslow’s Hierarchical Theory.

  The data was acquired by giving questionnaire to 91 respondents at 3

leading coffee shops in Yogyakarta. The validity and reliability has been tested by

using try-out method through 30 respondents and the research data was analyzed

by using statistical description method with SPSS. 10 for windows program.

  The result of this research describes that all the 91 research subjects

(100%), prefer going to coffee shop due to the safety needs aspect with the total

description response 53,8%.

  Key Word : Motivation, Coffee Shop.

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA DLMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

  Nama : ARDIANTO NIM : 019114036 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : MOTIVASI ORANG BERKUMPUL DI COFFEE SHOP, SEBUAH STUD1 DESKRIPTIF. Dengan ini saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalarn bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data dan mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa periu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 15 Mei 2009 Yang menyatakan

KATA PENGANTAR

  Penulis selama masa kuliah dan terutama saat masa penyusunan skripsi ingin berterima kasih kepada beberapa pihak di bawah ini yang telah membantu sehingga terselesaikannya penelitian ini.

  1. Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat karunia yang melimpah setiap hari.

  Selalu yakin bahwa segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberikan kekuatan (Filipi 4 : 13).

  2. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan motivasi.

  3. Para staf struktural di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma ; Dekan (Bp. Eddy Suhartanto, S. Psi., M. Si.), Kepala Program Studi (Ibu Sylvia Carolina, S. Psi., M. Si.), Pembimbing Akademik (Bp. Siswo Widyatmoko, S. Psi., M. Si. dan Ibu Sylvia Carolina, S. Psi., M. Si.), Pembimbing Skripsi (Bp. Minto Istono, S. Psi., M. Si.)

  4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah memberikan perhatian berupa ilmu, perhatian dan juga teguran selama saya mengenyam pendidikan disini.

  5. Staf administrasi Fakultas Psikologi (Mas Gandung dan Mba Nanik) yang selalu mengagumi kepangan rambut saya. Dynamic Duo Laboran Psikologi (Mas Muji - Mas Donny). Dan juga Bpk. Giyono yang bagi saya selalu menjadi panutan karena keramahan dan senyum yang selalu tulus

  6. Teman-teman angkatan 2001 yang sangat berkenan (Adi, Pati, Kris, Eko, Oho, Adri, Lala, Nana, Celly, Tyo, Merlin, Ella, Silva), dan lainnya …

  7. Teman-teman kepengurusan Badan Eksekutif Mahasiswa periode 2002 – 2003. Dan juga rekan-rekan Badan Pengawas Mahasiswa 2002 – 2003.

  Sangat ironis pada masanya dahulu Psikologi dipimpin oleh seorang Gubernur yang “Djayus”, tapi bersama kita bisa melewatinya bukan .

  Terima kasih atas dukungannya…Dengan tawa, kita bisa merubah dunia yang muram menjadi ceria kembali !

  8. Teman-teman Steering Committee dan Organizing Committee di AKSI 2004 dan EKM Kotabaru 2005. Terima kasih atas kesanggupannya mengejawantahkan sebuah idealisme ke dalam bentuk realitas yang spektakuler.

  9. Teman-teman “Psychology Department” dan juga Komunitas Friends yang telah membantu beberapa proyek training, outbound dan seminar.

  10. Seluruh manajemen, kru, dan juga keluarga besar “deket Rumah”, Library,

  Bookstrore, Coffeeshop . Terima kasih atas segala bentuk pembelajaran

  secara nyata dalam dunia industri. Atas sebuah filosofi kopi yang memberi rasa dan aroma dalam episode hidup saya.

  11. Dedicated mostly to Wilford von Joscelind The Golden Retriever and Rocky von Emperor The Pitbull (In Memoriam)… Thanks for your loyalty boys ; Both of you are really really really make my days bright ! Sit, hands, stay still…Attack !

  12. Fräansiskäa Putri Alfaäni atas kesediaannya membangun mimpi bersama...te amore !

  13. Egha Nindya Parnaritasari Digitalina Simbolon alias pipi…Sampai bertemu di Eropa, Natalia Adityasari atas kebersamaannya lewat SMS yang rutin setiap hari, Caroline Mariana si gigi kelinci…Someday ?, Agnes Wardhana (Esti) for unforgettable Easter ’07…really made with passion, Retriantina Marhendra my Pandora Box, Maria Aurelia Elleonora, Emma Diah Nindita.

  14. Frans “Fabo” Sumbayak atas puluhan karya Cornrows nya yang terukir di rambut ini. Really miss that hair style ‘bro, make it again at my wedding day next.

  15. Teman-teman Gonzaga Big Family Yogyakarta, terutama penghuni N-14

  • (Anom, Egi, Thomas, Marwin, Dicko) dan semua angkatan 17 (Chelly, Ella, Rio, Okta, dll …) ; awet muda gwe bergaul sama lo pada, lulus cepet dan berkaryalah demi kemuliaanNya yang lebih besar. Ad Maiorem Dei Gloriam ! 16. Teman-teman Mudika Maria Regina, Candi Gebang.

  17. Teman-teman Komunitas Mahasiswa Keuskupan Agung Jakarta. Para Frater Projo Jakarta yang membimbing, baik teman seangkatan maupun adik kelas sewaktu di Gonz : teringat kebersamaan yang pernah ada dahulu di Pejaten Barat 10 A, dan teman-teman lainnya....

  18. Bongkahan bangunan, pemiliknya, terutama teman-teman penghuni di Candi Gebang, Pugeran, dan Jambusari.

  19. Djendelo Kofie and Tea, Coklat Cafe, dan Rumah Kopi sebagai sampel penelitian.

  20. Semua tempat wisata dan kuliner di Yogyakarta.

  21. Seluruh komunitas pecinta anjing di Yogyakarta.

  22. Sapi yang berstambom B. 4480. RH yang telah menjadi tunggangan penulis selama di Yogyakarta

  23. Rangkaian sirkuit berwujud komputer yang memungkinkan ucapan terima kasih dan penelitian ini tertulis.

  24. Voila…Last word : Dare Alla Luce.

  DAFTAR ISI

  Halaman Judul.......................................................................................... i Halaman Persetujuan................................................................................ ii Halaman Pengesahan............................................................................... iii Halaman Persembahan............................................................................. iv Halaman Pernyataan Keaslian Karya....................................................... v Abstrak...................................................................................................... vi Abstract.................................................................................................... vii Lembar Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah........................................... viii Kata Pengantar.......................................................................................... ix Daftar Isi................................................................................................... xiii Daftar Tabel.............................................................................................. xvi Daftar Lampiran........................................................................................ xvii BAB I : PENDAHULUAN......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah......................................................................

  1 B. Rumusan Masalah...............................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian................................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian..............................................................................

  5 BAB II : LANDASAN TEORI...............................................................

  6 A. Pengertian antara motif dan motivasi................................................

  6 B. Sumber – Sumber Motivasi...............................................................

  9 C. Beberapa Pendekatan Teori Motivasi...............................................

  11

  D. Kehadiran Coffee Shop Di Masyarakat............................................

  14 E. Sumber Motivasi Orang Ke Coffee Shop.......................................

  16 BAB : III : METODOLOGI PENELITIAN.......................................

  19 A. Identifikasi Penelitian....................................................................

  19 B. Definisi Operasional......................................................................

  20 C. Subjek Penelitian...........................................................................

  20 D. Metode dan Alat Pengumpulan Data.............................................

  21 E. Validitas dan Reabilitas....................................................................

  23 1. Uji Validitas........................................................................

  23 2. Daya Diskriminasi Aitem...................................................

  24 3. Estimasi Reliabilitas............................................................

  25 F. Analisis Data...................................................................................

  25 BAB IV : ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN......................

  26 A. Laporan Pengambilan Data............................................................

  26 B. Hasil Uji Coba Kuisioner...............................................................

  27 1. Daya Diskriminasi Aitem...................................................

  27 2. Estimasi Reliabilitas ..........................................................

  29 3. Uji Asumsi..........................................................................

  30 C. Identitas Responden.......................................................................

  31 1. Jenis Kelamin.................................................................................

  31 2. Usia................................................................................................

  31 D. Analisa Motivasi Perilaku Konsumen..........................................

  32 1. Aspek Physiological Needs.......................................................

  33

  2. Aspek Safety Needs..................................................................

  34 3. Aspek Belongingness Needs.....................................................

  35 4. Aspek Self Esteem Needs.........................................................

  36 E. Pembahasan..............................................................................

  37 BAB : V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................

  41 A. Kesimpulan..............................................................................

  41 B. Saran.........................................................................................

  42 DAFTAR PUSTAKA...................................................................

  44 LAMPIRAN..................................................................................

  46

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1. Alur terciptanya motivasi.......................................................8 Tabel 2. Sumber dari kebutuhan motivasi............................................10 Tabel 3. Blueprint jumlah aitem...........................................................22 Tabel 4. Skor aitem berdasarkan sifat aitem.........................................23 Tabel 5. Hasil pengujian daya diskriminisi aitem.................................27 Tabel 6. Hasil pengujian estimasi reliabilitas........................................29 Tabel 7. Hasil pengujian normalitas......................................................30 Tabel 8. Ganbaran identitas responden..................................................31 Tabel 9. Gambaran usia responden........................................................32 Tabel 10. Tingkatan motivasi..................................................................33 Tabel 11. Deskriptif aspek Physiological Needs.....................................34 Tabel 12. Deskriptif aspek Safety Needs.................................................35 Tabel 13. Deskriptif aspek Belongingness Needs...................................36 Tabel 14. Deskriptif aspek Self Esteem Needs........................................37

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Skala Motivasi Orang Berkumpul di Coffee Shop................... .46 Lampiran 2 : Hasil Uji Validitas Aspek..........................................................49 Lampiran 3 : Hasil Uji Reliabilitas Aspek......................................................53 Lampiran 4 : Identitas Responden..................................................................57 Lampiran 5 : Uji Normalitas...........................................................................58 Lampiran 6 : Deskriptif Tanggapan Responden Terhadap Variabel..............59

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kopi pertama kali ditemukan sekitar tahun 1300-an oleh seorang

  pengembala ternak di desa Kaffa, Ethiopia, Afrika. Sejarah ditemukannya kopi dimulai ketika seorang pengembala kambing tertidur ketika mengembalakan kambingnya. Saat terbangun ia menyadari tingkah laku kambingnya yang sangat lincah daripada sebelumnya, dan setelah menyelidikinya ternyata kambingnya itu memakan biji kopi yang jatuh dari sebuah pohon. Semenjak itu ia memperkenalkan “pohon ajaib” pada seluruh penduduk desanya, lama kelamaan kopi dikenal sebagai minuman yang dapat menambah stamina serta keterjagaan seseorang. Metode pengolahan kopi jaman dahulu adalah biji kopi langsung direbus dalam air dan diminum. Seiring perkembangan waktu dan teknologi, proses pengolahan kopi menjadi semakin kompleks demi menghasilkan kopi yang unggul (Caswell, 2006).

  Beratus tahun kemudian kopi menjadi salah satu minuman yang digemari dan perkembangannya amat pesat hingga menjadi salah satu komoditi alam yang utama. Pada tahun 1645 kedai kopi yang pertama dibuka di Venice, Italia, kemudian pada tahun 1705 Belanda mendominasi industri kopi dunia dimana produk kopi tersebut diambil dari Indonesia. Indonesia Indonesia yang iklimnya cukup bagus yang memungkinkan tumbuhnya tanaman kopi baik jenis Arabica maupun Robusta (Caswell, 2006).

  Bisnis kedai kopi secara global diperkenalkan oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker dengan membuka Starbucks Coffee di Seatle, Amerika pada tahun 1971. Hingga kini, Starbucks Coffee menjadi satu- satunya perusahaan kopi yang memiliki gerai terbanyak di seluruh dunia (8.949 gerai) dengan perincian 6.376 gerai di Amerika dan 2.573 gerai di negara lain (www.wikipidia.com). Hingga saat ini sahamnya telah melonjak hingga 5000 % dan banyak dari gerainya yang juga dapat ditemui di Indonesia (dalam Autobiografi, Metro TV, Sabtu 24 November 2007).

  Sejak tahun 2002 lalu muncul kedai kopi lokal yang tersebar di tiap kota di Indonesia. Masyarakat Yogyakarta juga menjadi salah satu yang memanfaatkan tren munculnya coffee shop itu dimana Jazz. Co di Jalan Gejayan tampil sebagai pioner di bidangnya. Beberapa lama kemudian setalah Jazz. Co menutup usahanya di tahun 2004, muncul bermacam kedai kopi baru yang terinspirasi oleh Jazz. Co. Tercatat hingga saat ini telah ada lebih dari 65 usaha serupa yang hadir di Yogyakarta dan diperkirakan akan makin bertambah (Biro Pusat Statistik, 2007). Istilah kedai kopi sendiri kurang familiar untuk dikenakan pada tempat seperti ini, maka pemakaian kata asing masih lekat dalam menggambarkan tempat ini sebagai sebuah coffee shop.

  Munculnya coffee shop di Yogyakarta menawarkan bermacam konsep dan pelayanan yang membedakan satu sama lain. Tidak hanya kopi yang mereka tawarkan, tetapi juga fasilitas lain seperti ruangan yang nyaman, jaringan hot spot, akses TV kabel, bermacam jenis permainan, buku bacaan, dan sebagainya. Suasana itulah yang menjadikan coffee shop lebih dari sekedar toko kopi yang menjual kopi, tetapi mereka juga masing-masing berlomba menawarkan alternatif ruang publik yang bisa membuat pengunjung menjadikan coffee shop sebagai tempat yang nyaman untuk berkumpul.

  Sebuah coffee shop mampu menarik tiap individu untuk singgah dan menikmati secangkir kopi dengan harga puluhan ribu. Mengapa hal itu dapat terjadi ? Motivasi apakah yang mendasari orang-orang untuk datang dan berkumpul di coffee shop ini ?

  Motivasi berasal dari bahasa latin yaitu kata movere yang berarti bergerak, dan dalam konteks psikologi motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan (McClelland, 1985). Motivasi adalah faktor yang membantu menjelaskan mengapa seseorang berperilaku, berpikir, dan merasakan (Santrock, 1999). Motivasi berbeda dengan perilaku dimana motivasi meliputi suatu proses psikologi yang mencapai puncaknya pada hasrat individu dan perhatian untuk berjalan dalam fakta (www.worldpress.com / Arifamrizal).

  Pada tahun 1943, muncul aliran Humanistik yang dipelopori oleh Abraham Maslow yang mengungkap tentang teori motivasi yang digerakan oleh struktur hirarkial yang terkonsep hingga 5 tingkatan dan akan berakhir pada pencapaian tujuan atau dikenal dengan Goal Setting Theory. Urut-urutan struktur tersebut dimulai dengan terpenuhinya Physiological Needs (pangan ; makan, minum), Safety Needs (sandang ; rumah, tempat berteduh),

  

Belongingness Needs (rasa aman), Self Esteem Needs (pengakuan dari

  lingkungan, harga diri). Dan hirarki kelima adalah Self Actualization dimana seseorang memiliki daya fungsi penuh untuk berkarya, menunjukkan potensi dan prestasinya. Ukuran aktualisasi setiap individu berbeda satu dengan yang lainnya.

  Dari dasar pemikiran tersebut, peneliti mencoba mengkaji dan mengungkap secara jelas dasar motivasi mereka berkumpul di coffee shop dengan acuan utama teori hirarkial Abraham Maslow.

  B. Rumusan Masalah

  Dengan demikian maka permasalahan yang ingin dirumuskan oleh peneliti adalah motivasi apa yang mendorong para konsumen untuk berkumpul di coffee shop.

  C. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah mencari tahu motivasi yang mendasari perilaku para konsumen untuk menghabiskan waktunya berkumpul di coffee shop. Motivasi yang ingin diketahui apakah kegiatan yang mereka lakukan adalah sebuah kebutuhan akan kopi, mencari alternatif tempat berkumpul yang aman dan nyaman, menikmati fasilitas yang diberikan, atau hanya sebagai gaya hidup.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat dari penelitian ini meliputi :

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi baru terhadap kajian penelitian dalam Psikologi terutama yang berkaitan dengan dasar motivasi individu dalam perilakunya menghabiskan waktu di coffee shop.

  2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang alasan mayoritas orang-orang menghabiskan waktunya di coffee

  shop .

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian antara motif dan motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti

  bergerak. Motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Motif adalah disposisi yang stabil yang mengorganisasikan / merencanakan hal-hal yang dikatakan / dilakukan orang dan didasarkan pada insentif yang dibangkitkan secara emosional. Insentif tersebut mulai wajar ketika mereka secara bawaan memberikan timbulnya motif pada tipe yang berbeda dari emosi, yaitu emosi negatif / emosi positif. Sifat mereka berubah secara cepat dengan adanya proses belajar yang dilakukan oleh individu, karena motif merupakan hasil dari proses belajar atas isyarat berpasangan dengan pengaruh / kondisi yang menghasilkan pengaruh (McClelland, 1985).

  Menurut Santrock (1999) motivasi adalah faktor yang membantu menjelaskan mengapa seseorang berperilaku, berpikir, dan merasakan. Motif adalah dorongan yang lebih spesifik (seperti lapar, haus, seks, prestasi) yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku untuk pencapaian suatu tujuan.

  Motif terbagi dalam beberapa macam, misalnya jika kita lapar, maka kita akan segera mengambil minuman dan meminumnya, atau jika kita ingin sukses adalah suatu kondisi atau status internal (kadang-kadang diuraikan sebagai kebutuhan, keinginan, atau kekurangan) yang mampu menggerakkan perilaku dan memberi arah (Pettijohn, 1992).

  Motivasi menjelaskan bagaimana suatu perilaku dimulai, dikuatkan, didukung, diarahkan, hingga akhirnya berhenti, dan bagaimana bentuk reaksi yang muncul pada organisme yang bersangkutan saat hal ini berlangsung (Jones, 1955). Motivasi juga berkaitan dengan hubungan variabel bebas dan tergantung yang menjelaskan arah, besar kekuatan, kestabilan pada perilaku individu yang bersangkutan, mempertahankan secara konsisten efek dari ketangkasan, kecakapan, dan pemahaman dari tugas, dan batasan yang muncul dari lingkungannya (Bandura, 1997)

  Tiga komponen utama dalam motif antara lain stimulus biologis, stimulus motif, dan stimulus yang dipelajari. Dalam stimulus biologis yang merupakan dasar psikologis seseorang, kita dapat menemukan rasa lapar, haus, kestabilan suhu, dan seks yang akan menggerakan kita untuk bertindak.

  Dalam stimulus motif itu sendiri kita dapat menemukan panca indera, rasa keingintahuan, kenyamanan, dan kompetisi yang merupakan bagian yang telah tercipta akibat interaksi dengan lingkungan sekitar. Dalam stimulus yang dipelajari, kita dapat menemukan pencapaian karir, kekuasaan, dan hubungan dengan lingkungan yang tercapai lewat faktor belajar dan fokus pada pengalaman sosial (Pettijohn, 1992).

  Komponen-komponen penting dalam motivasi antara lain kebutuhan akan suatu ekspektasi terhadap suatu hal yang ingin dicapai, perilaku yang muncul, hasil akhir yang berupa pencapaian tujuan, dan beberapa timbal balik dari lingkungan. Seseorang akan berusaha keras mencari perilaku alternatif yang ada untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan secara sempurna dan menghindari suatu kegagalan (Atkinson, 1974).

  Motif dan motivasi tidak dapat dipisahkan, dimana motif menjadi dasar penggerak, dan selanjutnya motivasi itu sendiri adalah faktor yang menguraikan dan menjelaskan mengapa kita berpikir dan bertindak untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut adalah alur terciptanya motivasi :

  Tabel 1 . Alur terciptanya motivasi

B. Sumber-sumber motivasi

  Penjelasan mengenai sumber motivasi dapat digolongkan menjadi dua ; karena faktor instrinsik (keadaan dinamika diri), dan faktor ekstrinsik (keadaan lingkungan). Malone (1981) menjelaskan bahwa motivasi instrinsik ditimbulkan oleh tiga hal yaitu tantangan, fantasi dan rasa keingintahuan.

  Faktor ekstrinsik mengacu pada positif atau negatif penguatan dari lingkungan yang mempengaruhi perilaku. Faktor instrinsik berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan individu dan berkaitan dengan dinamika tubuh, pikiran (kognitif, afektif dan konatif) dan transpersonal atau spiritual individu.

  Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari rangsangan di dalam diri setiap individu. Ia terdiri daripada dorongan dan minat individu untuk me-lakukan suatu aktivitas tanpa mengharap ataupun meminta ganjaran. Motivasi ekstrinsik diwujudkan dalam bentuk rangsangan dari luar yang bertujuan menggerakkan individu untuk melakukan suatu aktivitas yang membawa manfaat kepada individu itu sendiri. Motivasi ekstrinsik ini dapat dirangsang dalam bentuk-bentuk seperti pujian, insentif, hadiah, dan nilai. Selain itu membentuk suasana dan lingkungan yang kondusif juga dapat dikategorikan kedalam bentuk motivasi ekstrinsik (dalam http://wangmuba.com/artikel).

  Kebutuhan dapat dikatakan sebagai penggerak aksi. Sebuah aksi atau tindakan dipengaruhi oleh positif insentif, negatif insentif, atau kombinasi dari keduanya. Tabel berikut akan menggambarkan sumber-sumber dari kebutuhan motivasi yang telah dipelajari.

  

Tabel 2. Sumber dari kebutuhan motivasi

Sumber Dari Kebutuhan Motivasi

   ditimbulkan oleh stimulus eksternal yang kemudian mempengaruhi stimulus bawaan yang saling berkaitan satu sama lain

   berisi keinginan, konsekuensi yang menyenangkan behavioral/eksternal (hadiah) atau menjauhi hal-hal yang tidak diinginkan, konsekuensi yang tidak menyenangkan  mengimitasi model secara positif sosial

   menjadi bagian dari suatu grup atau tokoh mulia

   memperbesar / memperkecil stimulus  panca indera (penciuman, rasa, sentuhan) biologis

   mengurangi lapar, haus, ketidaknyamanan  menjaga keseimbangan / homeostatis  mengolah perhatian pada sesuatu yang menarik atau mengancam

   mengembangkan makna atau pemahaman  meningkatkan / mengurangi ketidakseimbangan

kognitif, ketidakpastian

kognitif

   memecahkan permasalahan atau membuat keputusan

   mencari tau sesuatu

   menghilangkan ancaman atau resiko  memperbesar / memperkecil ketidakcocokan afektif afeksi

   meningkatkan perasaan nyaman  mengurangi perasaan tidak nyaman  meningkatkan keamanan atau mengurangi

ancaman pada diri sendiri

   mengolah level optimistik dan antusiasme  pertemuan dengan orang lain, menciptakan sebuah tujuan akhir

   mengelola impian

   mengembangkan dan mengolah harga diri  mengambil peranan pada hidup orang lain konatif

   menghilangkan ancaman untuk meraih tujuan, mencapai impian

   mengurangi peranan orang lain dalam kehidupan pribadi

   memahami tujuan hidup seseorang spiritual

   menghubungkan diri pada sesuatu yang misteri

C. Beberapa pendekatan teori motivasi

  Dalam memahami motivasi, terdapat 2 pendekatan klasik yang telah dikemukakan oleh para ahli. Pertama adalah teori stimulus-respon yang dikemukakan oleh Pavlov, Watson, Thorndike, Hull, dan Spence. Teori ini mengungkapkan bahwa suatu stimulus dapat memancing sebuah respon, ada suatu sebab yang membuat kita bertindak sesuatu. Kedua adalah pendekatan yang dikemukakan oleh Hull dan Spence yang mengungkapkan bahwa stimulus dapat melahirkan respon dan juga harus diperkuat dengan komponen pendorongnya. Pendorong ini harus didasarkan pada kekuatan perilakunya, bukan pada hasil akhir perilaku (Beck, 1978).

  Pada tahun 1943, pakar psikologi Abraham Maslow memaparkan teori hierarki kebutuhan dari motivasi yang hingga kini banyak digunakan sebagai landasan teori berbagai penelitian. Moslow menyatakan bahwa motivasi adalah sebuah fungsi dari lima kebutuhan dasar, lima kebutuhan dasar tersebut antara lain kebutuhan akan makanan, minum, udara untuk bertahan hidup. Kedua adalah faktor keamanan: antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional. Ketiga adalah cinta, keinginan untuk dicintai dan mencintai. Mengandung kebutuhan akan kasih sayang dan rasa memiliki. Keempat adalah penghargaan, yaitu kebutuhan akan reputasi, kebanggaan, dan pengakuan dari orang lain. Juga mengandung kebutuhan akan kepercayaan diri dan kekuatan. Ketika keempat tahapan itu sudah tercapai, maka munculah apa yang dinamakan dengan aktualisasi diri, yaitu keinginan untuk menjadi apa yang ia inginkan. Motivasi di setiap tingkatan hirarkinya menjadi pendorong untuk memperoleh faktor-faktor dalam masing-masing tingkatan hirarki itu (Maslow, 1971).

  Maslow mengungkapkan bahwa hal diatas merupakan versi positif yang muncul dari individu yang sehat atau berfungsi sepenuhnya. Efek negatifnya adalah munulnya rasa harga diri yang rendah dan inferioritas yang kompleks. Ia juga setuju dengan pendapat Adler ketika membicarakan kebutuhan manusia dimana akan menimbulkan dampak tersendiri bagi masalah psikologis seseorang. Dalam dunia modern, rata-rata semua kebutuhan kita terpenuhi kecuali rasa penghargaan dan cinta. Maslow juga membicarakan tentang homeostatis dimana jika keadaan tidak berlaku normal, maka tubuh akan berusaha mengembalikannya ke keadaan normal, Sebagai contoh jika kita kepanasan, maka tubuh lewat sensor kulit akan mendorong otak sebagai pusat kendali untuk bergerak menyalakan kipas angin atau mencari udara segar. Keempat tahapan sebelum aktualisasi diri dinamakan dengan Deficit Needs atau D – Needs. Jika kita tidak memiliki sesuatunya itu, kita mengalami defisit. Sebaliknya jika kita telah memenuhi semuanya maka kita tidak akan merasakan kekurangan. Kesimpulannya adalah kekurangan yang ada memotivasi untuk memenuhi kekurangannya itu.

  Pendekatan lewat teori kognitif yang menerapkan bahwa dalam meraih sesuatu tujuan, faktor belajar dan pengalaman amat berpengaruh didalamnya. Manusia sebagai mahluk sosial tentu tak lepas dari pola hidup lingkungannya. Albert Bandura (1997) menjelaskan tentang teori belajar sosial dimana antara kognisi – perilaku - lingkungan menciptakan suatu kesinambungan sendiri yang berkelanjutan prosesnya. Hal ini dikenal dengan teori Reciprocal Determinism. Apa yang terjadi di lingkungan cenderung diolah oleh kognisi seorang individu dan diaplikasikan lewat perilakunya.

  Kehadiran coffee shop di masyarakat memancing stimulus kognitif seseorang dan ia mengaplikasikannya lewat perilaku mengunjungi coffee shop.

D. Kehadiran coffee shop dalam masyarakat

  Menurut Marsum (1993) dalam bukunya “Restoran dan Berbagai Permasalahannya”, coffee shop adalah suatu tempat atau ruangan yang dikelola secara sederhana atau dengan manajemen terstruktur yang memberikan pelayanan secara komersil dengan baik kepada tamunya berupa berbagai jenis hidangan kopi dari berbagai daerah dan lainnya serta pelengkap yang menunjang tempat tersebut. Biro Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2007 silam setidaknya mencatat telah ada lebih dari 65

  

coffee shop yang hadir di Yogyakarta dan 36 diantaranya memiliki tema dan

suasana yang khas dibandingkan dengan lainnya.

  Penjelasan harafiah tentang coffee shop secara singkat adalah toko yang menjual kopi atau kedai kopi. Maka komoditi utama yang diperdagangkan disini adalah kopi dengan tambahan beberapa menu lain seperti teh, sari buah, dan makanan ringan seperti kentang goreng, nugget, brownies, kue ringan dan mungkin roti. Kopi menjadi sebuah simbol hidup karena dengan kopi, kita bisa duduk santai melepas lelah, bertukar pendapat dalam obrolan ringan, bahkan hingga melakukan transaksi bisnis. Faktanya adalah kopi tidak hanya menjadi minuman pelepas kantuk, namun lebih pada sebuah ikon penggerak dalam beberapa aspek kehidupan ini (Schultz, 2003).

  Kita ambil contoh kedai kopi yang ternama yaitu Starbucks Coffee. Starbucks Coffee pertama kali dibuka pada tahun 1971 di Seattle oleh Jerry Baldwin, Zev Siegel, dan Gordon Bowker. Howard Schultz bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 1982 dan terinspirasikan oleh bar espresso di Italia, membuka jaringan Il Giornale pada tahun 1985. Beberapa saat setelah pemilik aslinya membeli Peet's Coffee and Tea, Starbucks dijual pada Howard yang kemudian mengganti nama Il Giornale dengan nama Starbucks pada tahun 1987. Starbucks pertama kali membuka gerai di Vancouver dan Chicago pada tahun 1987 sedangkan cabang pertama di luar Amerika Utara terletak di Tokyo, Jepang yang dibuka pada tahun 1996. Sekarang, Starbucks sudah berada di 37 negara lain (www.wikipedia.com).

  Kopi, pelayanan yang memuaskan, tempat duduk yang nyaman serta fasilitas jaringan nirkabel (hot spot) menjadikan Starbucks Coffee tempat menyenangkan untuk dikunjungi. Hingga tahun 2007 lalu, saham Starbucks Coffee telah melonjak hingga 5000 % di lebih dari 37 negara. Keberhasilan lonjakan saham karena idealisme yang dibangun Howard Schultz dalam mendirikan Starbucks sejak awal, yaitu memadukan kopi dengan pelayanan yang diberikan, membuat pengunjung merasa dimanjakan dan menciptakan ikatan batin diantara mereka. Hal inilah yang diakui sebagai kunci rahasia suksesnya bisnis Starbucks Coffee di seluruh dunia (dalam Autobiografi, Metro TV).

  Penerimaan masyarakat dengan hadirnya coffee shop dalam kehidupan mereka telah mengangkat pamor kopi sebagi komoditas utama, dan kedainya yang menyediakan pelayanan memuaskan yang membuat mereka senantiasa selalu berkunjung kesana. Indonesia sendiri telah memiliki gerai yang mencapai puluhan dan terdapat hampir di setiap pusat perbelanjaan di kota besar. Yogyakarta pun telah masuk dalam deretan itu sejak hadirnya Starbucks Coffee di Ambarukmo Plaza pada tahun 2007 silam (Mudrajat, Kompas Senin 27 Agustus 2007).

  Fenomena yang menarik di Yogyakarta adalah selain gerai coffee shop yang berasal dari luar negeri (seperti Starbucks Coffee, Oh La La, Espresso, Black Canyon), muncul coffee shop yang dikelola oleh masyarakat setempat. Coffee shop tersebut memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri yang cukup bisa menarik konsumen dan menjadi daya tarik untuk berkunjung. Fasilitas jaringan nirkabel menjadi daya tarik yang paling utama selain menu kopi yang disajikan. Seperti sudah disebutkan bahwa telah tercatat ada 65

  

coffee shop pada tahun 2007, tidak menutup kemungkinan jumlah itu akan

  bertambah lagi tiap tahunnya. Munculnya banyak coffee shop di Yogyakarta membuktikan bahwa kehadirannya amat diterima di kalangan masyarakat.

  Mereka menyadari bahwa coffee shop mampu menyediakan cita rasa gaya hidup modern.

E. Sumber motivasi orang ke coffee shop

  Hirarki kebutuhan yang pertama kali dikembangkan Maslow dalam rentang tahun 1943-1954 dan diterbitkan pertama kali di tahun 1954 lewat bukunya “Motivation and Personality” adalah sebagai berikut :

  1. Biological and Physiological needs - air, food, drink, shelter, warmth, sex, sleep, etc.

2. Safety needs - protection from elements, security, order, law, limits, stability, etc.

  3. Belongingness and Love needs - work group, family, affection, relationships, etc.

  4. Esteem needs - self-esteem, achievement, mastery, independence, status, dominance, prestige, managerial responsibility, etc.

  5. Self-Actualization needs - realizing personal potential, self- fulfillment, seeking personal growth and peak experiences.

  Sedangkan jika diaplikasikan dalam penelitian ini, maka aspek- aspek yang ingin diungkap antara lain :

  1.Aspek Physiological Needs dimana terpenuhinya kebutuhan akan kondisi fisik seseorang yaitu minum. Dalam hal ini meminum kopi menjadi kunci penilaiannya.

  2. Aspek Safety Needs dimana terciptanya kebutuhan akan rasa aman dan nyaman. Dalam hal ini bagaimana kondisi sebuah coffee shop mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi para pengunjungnya.

  3. Aspek Belongingess Needs dimana individu merasa diterima dan dihargai. Dalam hal ini bagaimana pemilik coffee shop menghargai para konsumennya dengan menyediakan tempat yang nyaman dengan segala pelayanannya ; keramahan karyawan, tempat duduk yang nyaman, fasilitas tambahan yang diberikan (hot spot, TV Kabel, bermacam alat permainan).

  4. Aspek Self Esteem Needs dimana individu memandang ia memiliki harga diri atau status sosial. Dalam hal ini apakah coffee

  shop mampu menjadikan nilai ststus sosial konsumen muncul.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dimana ingin

  mengungkapkan suatu masalah / keadaan / peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (Nawawi, 1985).

  Penlitian ini mendeskripsikan / memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel / populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisa dan membuat kesimpulan yang belaku umum (Sugiyono, 1999). Soemanto (1997) berpendapat bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada (kondisi / hubungan yang ada, pendapatan yang sedang tumbuh, proses yang sedang berlangsung, akibat / efek yang terjadi atau kecendrungan yang tengah berlangsung.

  Ciri-ciri penelitian deskriptif menurut Nawawi (1985) adalah :

  1. Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang bersifat aktual.

  2. Menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya, diiringi dengan interpretasi rasional yang adekuat.

  B. Definisi Operasional Variabel

  Motivasi adalah proses psikologi yang menghasilkan suatu intensitas, arah, dan ketekunan individual dalam usaha untuk mencapai satu tujuan. Berkumpul adalah aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang yang berjumlah lebih dari 2 orang yang terjadi di suatu tempat untuk melakukan suatu kegiatan yang direncanakan.

  Motivasi orang berkumpul di coffee shop adalah proses merancang, menggerakan dan mengarahkan perilaku yang dilakukan sekelompok orang untuk berkumpul di tempat yang dinamakan coffee shop demi tercapainya sebuah tujuan. Tujuan yang dimaksudkan bisa berupa meminum kopi, mencari suasana aman dan nyaman, menikmati fasilitas yang disediakan ataupun sekedar menunjukan prestise. Motivasi orang berkumpul di coffee shop dikatakan tinggi apabila skor aitem favorable yang diperoleh subjek tinggi. Motivasi orang berkumpul di coffee shop dikatakan rendah apabila skor aitem unfavorable yang diperoleh subjek tinggi.

  C. Subjek Penelitian

  Subjek penelitian ini adalah orang-orang yang suka mengunjungi

  

coffee shop dengan rentang usia antara 18 hingga 26 tahun dan tinggal di

  Yogyakarta yang sedang menempuh masa belajar di Perguruan Tinggi. Coffee

  

Shop yang akan diambil sample nya adalah coffee shop yang ada di