J U R U S A N T A R B IY A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H TINGGI A G A M A IS L A M N EG ER I SA L A T IG A

  UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN AL-QUR’AN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PARA HAFIDZ DAN HAFIDZAH DI STAIN SALATIGA TAHUN 2010 SKRIPSI D iajukan untuk M em peroleh Gelar Saijana Pendidikan Islam (S.P d.I) O leh M U N T A H A A L M ISB A H 11106104

  V J U R U S A N T A R B IY A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H TINGGI A G A M A IS L A M N EG ER I SA L A T IG A

  

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara.

  . Muntaha Al Misbah Nama

  : 11106104 NIM

  : Tarbiyah Jurusan Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul . UPAYA PENINGKATAN

  PEMAHAMAN AL-QUR’AN PENGARUHNYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL PARA MAHASISWA HAFIDZ DAN HAF1DZAH DI STAIN SALATIGA TAHUN 2010 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 9 Agustus 2010 Pembimbing, M, Gufron, M. Ag.

  NIP. 19720814 200312 1 001

KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga http/Avww.salatiga.ac.id e-mail:

PENGESAHAN KELULUSAN

  Skripsi saudara Muntaha Al Misbah dengan Nomor Induk Mahasiswa 11106104 yang berjudul UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN AL-QUR’AN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PARA HAFIDZ DAN HAFIDZAH DI STAIN SALATIGA TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam

  Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada 31 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

  Salatiga, 31 Agustus 2010

  21 Ramadhan 1431 Panitia Ujian

  Sekretaris Sidang Ket idang

  L (l r s n

  rtSWAN ^ (fcHarfvadi. M.Pd

  Dr/Imam Sutomo. M.Ag 19670112 199203 1 005

  IP 19580827 198303 1 00 Penguji II

  Penguji I Drs. Pi^Ko Sutopo

  Dra. Siti Zumrotun. M.Ag } NIP 19560603 198703 1 002 NIP 19670115 199803 2 002

  Pembimbing

  

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini.

  Nama : Muntaha Al Misbah NIM -.11106104 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 9 Agustus 2010 Yang menyatakan, Muntaha Al Misbah

  

MOTTO

( :

  9

  “ Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan kami pulahlah yang memeliharanya” (Q.S Al-Hujarat: 9)

  jz , , JSi i <uil J u : JU Z jU i- J) 5 ^ * . > . y y J1 y < r ' s- _ f f t j , » . / t / y O / O S / z ' i y' C C 5* / / ^ O t f / . 5*

  OljAh "y* .o- ‘. ,%-Lyj (4 0 9 :

  Artinya: dari Usman bin Affan r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: sebaik- baiknya kalian adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengamalkannya, (HR Bukhari).

  

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada.

  > Kedua orang tuaku (Bapak Ahmad Bisri dan Ibu Muawanah) > Kakak dan adik-adikku (Khoirun Nisa, Tatik Assyadiyah, Roisul Umar.

  Nasriyatur Rizkiyyah) > Para dosen yang selalu membimbingku di Ma’ahad (Mr. M, Hafidz, M.Ag, Mr. Hanung Triyoko, M.Hum, M.Ed, Mr, Hammam, M.Pd, Mr.

  Khusen, MA, and Mr. Irfan Helmi, Lc) > Para sahabat seperjuanganku PAI C 2006,

  > Teman-teman yang ada di Ma’had STAIN Salatiga > Dan teman-teman yang mengenalku dan membaca skripsi ini

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah Nya sehingga Laporan Penelitian ini dapat kami laksanakan dan kami selesaikan sesuai dengan rencana.

  Kita sebagai generasi muda islam dalam berperilaku harus sesuai dengan Al-Qur’an dan as-Sunnah, maka penelitian ini kami beri judul UPAYA

  

PENINGKAT AN PEMAHAMAN AL-QUR’AN PENGARUHNYA

TERHADAP PERILAKU SOSIAL PARA MAHASISWA HAFIDZ DAN

HAFIDZAH DI STAIN SALATTGA TAHUN 2010.

  Pelaksanaan kegiatan Penelitian ini tidak akan terwujud tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada.

  1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak serta ibu yang tak henti-hentinya memberikan motivasi baik berupa material maupun spiritual.

  3. Bapak M. Gnfron, M. Ag yang sangat sabar dan teliti di dalam membimbing skripsi penulis.

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh selaku Kaprogdi PAI STAIN Salatiga.

  5. Bapak Ustadz Hafidz, M. Ag selaku Pengasuh Ma’had STAIN Salatiga yang telah membimbing dan memotivasi penulis.

  6. Seluruh Saudaraku, Mba’ dan adik-adikku (Mba’ Nisa’, dek Tatik, dek Rois dan adek kecilku yang paling imut Rizqiyyah).

  7. Maliasiswa-mahasiswi hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga

  8. Seluruh teman Ma'had STAIN Salatiga (Mas Mahsun, Mas hadzab, Mas Muna, Mas Rahmadi, Mas Rosid, Mas Samingan, Mas Adib, Mas Pajar, Mas Umam, Kang Muhyi, Kang Surur, Kang Khalil, Kang Ainul, Kang Miftah, dkk) yang selalu mendukung penulis.

  9. Seluruh aktivis UKM STAIN Salatiga, terutama teman-teman UKM JQH, semoga tetap eksis dan jaya selalu.

  10. Teman-teman JET-MEN (Jepara Tevosi Mania) dan BANASPATI 11. Dan teman-teman yang mengenalku dan membaca tulisan ini.

  Kami menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan Oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan yang dapat kami gunakan untuk menyempurnakan kegiatan penulisan hasil penelitian mendatang.

  Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjukNya kepada kita semua. Amiin Salatiga, 9 Agustus 2010

  Penulis

  

ABSTRAK

Al Misbah, Muntaha, 2010. Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur'an

Pengaruhnya terhadap Perilaku Sosial Para Mahasiswa Hafidz dan Hafizah di

STAIN Salatiga. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama

  Islam. Sekolak Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : M. Gufron, M. Ag.

  Kata Kunci: Paham Al-Qur’an dan Perilaku Sosial

  Perkembanagan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi serta industri yang begitu hebat telah membuat tantangan hidup semakin berat. Perubahan zaman pun sangat berampak pada perilaku dan akhlak generasi penerus umat di masa depan.

  Pengaruh budaya asing baik yang positif maupun yang negatif dengan mudah masuk diserap. Fenomena seperti itu, sesungguhnya telah diprediksi rasulullah sekitar 14 abad silam. Karenanya Rasulullah SAW diakhir hayatnya berpesan kepada umatnya: “Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasulullah SAW.” (HR Muslim). Jika merujuk pada pesan Rasulullah, kita sebagai generasi muda tak perlu khawatir terhadap perkembangan dan perubahan /aman yang teijadi saat ini. Kuncinya kita harus membekali diri dengan M -Qur’an dan Sunah Rasulullah SAW.

  Rumusan masalah penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pemahaman Al- Qur’an para mahasiswa. (2) bagaimanakah perubahan perilaku sosial para mahasiswa. (3) apakah ada pengaruh positif pemahaman Al-Quran terhadap pembahan perilaku sosial para mahasiswa.

  Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pemahaman Al-Qur’an para mahasiswa. (2) untuk mengetahui pembahan perilaku sosial para mahasiswa. (3) untuk mengetahui pengaruh positif pemahaman Al-Quran terhadap pembahan perilaku sosial para mahasiswa. Sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami al-qur’an dalam menghadapi perubahan perilaku sosial.

  Proses pelaksanaan penelitian ini, respondennya sebanyak 40 mahasiswa dan pengumpulan data menggunakan angket. Sehingga hipotesis yang menyatakan pemahaman Al-Qur’an ada pengaruhnya dalam merubah perilaku sosial para mahasiswa.

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an

  C. Pengaruh Upaya Pemahaman Pemahaman Al-Qur’an terhadap

  

  

  

  

  

  BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Sejarah STAIN Salatiga

  

  

  

  

  

  B Perubahan Perilaku Sosial

  4. Indikasi Upaya Peningkatan Pemahaman Mahasiswa Hafidz dan

  

  

  

  E. Program Pendidikan

  

  

  F. Laporan Hasil Angket

  

  

  BAB IV ANALISIS DATA A. Analisa Prosentase

  

  

  B. Analisis Data Menggunakan Analisa Statistik Dengan Mengguna

  BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

  

   Tabel IV Data Nilai Angket Pengaruh Upaya Peningkatan Pemahaman Al-

   Tabel V Data Pengelompokan Kategori Upaya Peningkatan Pemahaman Al-

   Tabel IX Data Frekuensi Prosentase Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an

  .............................................................................................................. 67 Tabel XI Data Kerja Untuk Mencari Koefisiensi Pengaruh Variabel Pemahaman

  Al-Qur’an (X) dan Variabel Pembahan Perilaku Sosial Para Mahasiswa Hafidz Dan Hafidzah (Y)

  69

bAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur’an merupakan dustur al-islam al-awwal (undang-undang islam

  yang pertama), salah satunya yaitu sebagai petunjuk mengenai akhlak yang mumi dengan jalan menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti oleh pemeluk agamanya.

  Seperti yang diketahui sekarang ini, Perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi serta industri yang begitu hebat telah membuat tantangan hidup semakin berat. Perubahan zaman pun sangat berampak pada perilaku dan akhlak generasi penerus umat di masa depan. Pengaruh budaya asing baik yang positif maupun yang negatif dengan mudah masuk diserap. Fenomena seperti itu, sesungguhnya telah diprediksi Rasulullah sekitar 14 abad silam. Karenanya

  Rasulullah SAW diakhir hayatnya berpesan kepada umatnya: “ Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara. Kalian tidak akan tersesat selama berpegangan dengannya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunah Rasulullah SAW.” (HR

  Muslim). Jika merujuk pada pesan Rasulullah, kita sebagai generasi muda tak perlu khawatir terhadap perkembangan dan perubahan zaman yang terjadi saat ini.

  Kuncinya kita harus membekali diri dengan Al-Qur’an dan Sunah Rasulullah SAW.

  2 Pada era globalisasi ini, banyak permasalahan yang harus dihadapi, baik itu

  masalah individu maupun sosial. Pada realitas yang terjadi seseorang bila menghadapi suatu problema yang pemecahannya sangat dipengaruhi oleh latar belakang pemikiran dan pengalaman yang ada pada orang itu. Di mana hal ini sesuai dengan pendapat Dr. Zakiah Daradjat, beliau mengatakan cara berpikir, bersikap, berinteraksi dan bertingkah laku tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya. (Zakiah Daradjat, 1976:12)

  Kondisi generasi islam khususnya dan masyarakat islam di Indonesia pada umumnya, saat ini belum bisa menunjukkan perilaku/sikap-sikap yang yang sesuai dengan ajaran agama, contohnya saja dari sesuatu yang kecil berkata tidak sopan terhadap orang yang lebih tua/sesama, tawuran antar mahasiswa, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pengetahuan yang dimiliki diri kita. Dalam hal ini diperlukan adanya sebuah pengontrol (iman dan taqwa serta budi pekerti luhur) sebagai tindakan preventif untuk mengantisipasi hal tersebut, maka akan tercipta generasi islam yang sempurna (kamit).

  Kenyataan inilah yang dihadapi masyarakat saat ini. Bahkan sebagai anggota masyarakat islam mulai terlena, lebih-lebih menghadapi budaya asing.

  Banyak masyarakat islam yang mengingkari nilai-nilai ajaran islam, dan bahkan telah kehilangan kepribadian sebagai m u min. Banyak di antara generasi islam yang hanyut oleh arus modernitas dan hidup meniru cara barat, seperti; cara berpikir, berpaham, berlogika, berdialektika, berdebat dan bertukar pikiran bahkan

  3

  memeluk ideologi, meninggalkan islam dan ajaran-ajaran-Nya. Maka tidak sedikit pemuda islam yang menjadi fitnah bagi agamanya.

  Untuk mengantisipasi problematika yang sedang melanda generasi islam sekarang ini, maka saudara sebagai mahasiswa STAIN yang bisa dikatakan sebagai penerus/penyiar agama islam seharusnya memberikan tauladan yang sesuai dengan ajaran islam yang ada dalam Al-Qur'an dan as Sunnah. Dengan hal ini diharapkan kita dapat memperbaiki akhlak kita sendiri dan masyarakat Indonesia umumnya, baik dari segi etika maupun moral.

  Bertitik tolak dari permasalahan di atas, perlu kiranya dikaji secara mendalam untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan obyektif dengan memakai pendekatan ilmiah. Untuk itu penulis mengkaji persoalan tersebut di atas secara kritis dan analisis, dengan membuat skripsi yang berjudul. UPAYA

  PENINGKATAN PEMAHAMAN AL-QUR'AN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU SOSIAL PARA MAHASISWA HAFIDZ DAN HAFIDZAH DI STAIN SALATIGA.

B. Rumusan Masalah

  Untuk menganalisis permasalahan tentang upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an pengaruhnya terhadap perilaku sosial, maka penulis akan mengemukakan pokok pembahasan dengan rumusan masalah sebagai berikut:

  4

  1. Bagaimanakah upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010?

  2. Bagaimanakah perilaku sosial para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010?

  3. Adakah pengaruh upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an terhadap perilaku sosial para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010?

  C . Tujuan Penelitian Agar dapat memberikan gambaran secara kongkrit serta arah yang jelas dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut.

  1. Untuk mengetahui upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010.

  2. Untuk mengetahui perilaku sosial para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010.

  3. Untuk mengetahui seberapa jauh upaya peningkatan pemahaman Al- Qur'an pengaruhnya terhadap perilaku sosial para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010.

  5 D. Hipotesis Penelitian

  Yang dimaksud dengan hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara terhadap permasalahan penelitian yang akan diujikan kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian. (Arikunto, 2002:64)

  Adapun hipotesis yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut “Ada pengaruh positif upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an terhadap perilaku sosial para Mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga Tahun 2010”. Yang berarti semakin baik upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an maka semakin baik pula perilaku sosialnya.

E. Manfaat Penelitian

  Dari hasil penelitian ini, maka diharapkan akan memberikan manfaat:

  1. Secara praktek, mampu merealisasikan atau mengaplikasikan tingkah laku sesuai dengan ajaran syari’at islam yang terdapat dalam Al- Qur’an dan As Sunnah dalam kehidupan sehari-hari.

  2. Secara teoritik, dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dalam khazanah dunia

  6

  pendidikan Islam dalam menjaga kemurnian ajaran agama islam (Al- Qur’an) yang diperoleh dari penelitian lapangan.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dalam penggunaan kata pada judul dan juga untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu penulis jelaskan kata kunci yang terkandung dan menjadi variabel penelitian, istilah yang perlu penulis jelaskan adalah sebagai berikut:

  1. Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an Pemahaman secara bahasa berasal dari kata paham, yang berarti mengerti atau benar-benar menguasai sesuatu

  Al-Qur’an secara bahasa berasal dari masdar qara'a, q ira ’atan wa qur 'anan yang berarti bacaan.

  Al-Qur’an secara istilah adalah firman Allah (kalamullah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril, dengan penukilan mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, membacanya bernilai ibadah, diawali dengan surat Al Fatihah dan diakhiri surat An Naas. (Muhammad Ali Shobuni, 1405:8)

  Upaya peningkatan pemahaman Al-Qur’an yang dimaksudkan peneliti adalah seseorang (mahasiswa) yang bukan

  7

  hanya mampu membaca Al-Qur’an saja akan tetapi mengetahui kandungan di dalamnya.

  Adapun indikator upaya peningkatan pemahaman Al-Qur’an dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Benar dalam membaca/melafalkan Al-Qur’an

  b. Mampu menterjemahkan ayat-ayat Al-Qur’an

  c. Mampu menganalisa isi dari Al-Qur’an

  d. Adanya tekad dalam dirinya untuk mengamalkan Al- Qur’an dalam kehidupan sehari-hari

  2. Perilaku Sosial Perilaku Sosial yang dimaksud peneliti adalah perwujudan nyata dari seorang muslim terhadap sesama muslim (hablum

  mmannas ) yang di dalamnya memiliki dimensi pengertian akhlak

  dan moral baik itu berupa perkataan, tingkah laku, perbuatan dalam berinteraksi, sikap dalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga khususnya dalam lingkungan kampus.

  Adapun indikator perilaku sosial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  8

  a. Selalu memberi salam dan menjawab salam

  b. Selalu beijabat tangan setiap kali bertemu

  c. Amar m a’ru f nahi munkar dan menghargai pendapat orang lain d. Sopan santun dalam berbicara

  e. Tidak membedakan antara orang yang satu dengan yang lain f. Selalu menghormati orang yang lebih tua

  g. Saling menyayangi antar sesama

  h. Menjaga j arak dengan bergaul dengan lawan jenis i. Selalu mematuhi peraturan dan menta'ati nasehat

G. Metode Penelitian

  Adapun metode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Populasi Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian). (Iqbal, 2002:84). Populasi dalam penelitian ini adalah para mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga.

  9

  2. Sampel Sampel adalah sejumlah bagian dari populasi yang diambil melalui cara- cara tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang dianggap bisa mewakili populasi. (Iqbal, 2002:84). Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik di ambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Maka pada penelitian ini, subjek yang diperoleh peneliti sebanyak 40 mahasiswa.

  3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proposional sampel (Sugiyono, 2007:64)

  4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan alat bantu yang akan digunakan dalam mengumpulkan data yaitu sebagai berikut: a. Quessionaire (Angket)

  Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002:128). Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup, sehingga responden tinggal memberikan tanda centang atau memilih pada kolom atau tempat yang sesuai, Quesioner di sini digunakan sebagai

  10

  metode pokok dalam memperoleh informasi tentang upaya peningkatan pemahaman Al-Qur’an pengaruhnya terhadap perilaku sosial para mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga tahun .

  2010

  b. Metode Observasi (Pengamatan) Adalah kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang semua yang menjadi bagian dalam penelitian ini. Baik itu objek penelitian, lokasi kampus dan pada saat pengisian angket.

  c. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dengan mengambil yang telah ada di kampus serta gambaran, keadaan, lokasi dan sarana-prasarana yang ada di kampus STAIN Salatiga.

  5. Teknik Anal i si s Data Dalam menganalisis data penelitian ini, penulis telah terlebih dahulu memisahkan antara variabel pengaruh (variabel X) tentang upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an dan variabel terpengaruh (variabel Y) tentang perilaku sosial para mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga.

  11 Setelah data-data terpisah, penulis melanjutkan langkah

  penganalisaan yang terdiri dari dua tahap yaitu:

  a. Analisis Awal Untuk menganalisa data distribusi frekuensi tentang upaya peningkatan pemahaman Al-Qur’an pengaruhnya terhadap perilaku sosiat para mahasiswa hafidz dan hafidzah di ST AIN Salatiga. Maka penulis akan menganalisis prosentase, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

  P = — X 100% N

  Keterangan: P = Prosentase angka yang dicari F = Frekuensi jawaban yang dipilih N = Jumlah individu yang menjadi sampel 100% bilangan konstan.

  b. Analisis Lanjut Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh upaya peningkatan pemahaman Al-Qur'an pengaruhnya terhadap perilaku

  12

  sosial para mahasiswa hafidz dan hafidzah di STAIN Salatiga, penulis menggunakan rumus product moment sebagai berikut.

  S V - £ y )

  

N

  Keterangan: rxy . Koefisien korelasi antara variabel x dan y

  XY : Perkalian antara x dan y X : Variabel Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur’an

  Y : Variabel Perilaku Sosial N . Jumlah sampel yang dimiliki

  : Sigma (jumlah) Jika telah diketahui rxy maka dilakukan analisa uji hipotesis, sehingga hipotesis yang dikemukakan dapat diterima atau ditolak.

  13 H. Sistematika Penulisan Laporan

  Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan. Bab li Kajian Pustaka

  Berisi tentang hal-hal yang melengkapi teori dari penelitian, menguraikan tentang upaya peningkatan pemahaman A1-Qur'an dan perilaku sosial.

  Bab 111 Laporan Penelitian Pada bab ini berisi tentang metode penelitian dan laporan penelitian yang meliputi sejarah dan letak geografis tempat penelitian. Bab IV Analisis Data Meliputi analisis data dari semua data yang telah terkumpul. Bab V Penutup Meliputi kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran dan penutup

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Qur'an

  1. Definisi Pemahaman

  Pemahaman secara bahasa berasal dari kata paham, yang berarti mengerti atau benar-benar menguasai sesuatu. (Purwodarminto, 2006: 236). Dalam kamus At-Taufiq juga dijelaskan bahwa pemahaman berasal dari fiil madhi fahima, yafhamv, fahman yang berarti mengerti, mengetahui, memahami dan paham. (Hakim, 2004:493)

  Jadi yang dimaksud dengan pemahaman adalah suatu bentuk usaha untuk benar-benar menguasai sesuatu,

  2. Definisi Al-Qur'an

  Pada uraian ini, penulis akan menjelaskan definisi dari Al-Qur’an untuk memperoleh suatu pemahaman, untuk jelasnya sebagai berikut: Al-Qur’an berasal dari fi’il madhi qara’a yang mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira’ah berarti himpunan huruf- huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi. Qur’an pada mulanya seperti qira’ah yaitu masdar dari kata qara’a, qira’atan, qur’anan. Seperti finnan Al lair SWT:

  J ^ ^ T G'*' % . ' .- v ^ { „ * 'V ^

  15

  “Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya. Maka ikutilah bacaannya itu.” (QS Al-Qiyamah 17-18) (Qur’an in Word Ver 1.3)

  Kata qura’nah di sini berarti qira’atahu (bacaannya/cara membacanya). Jadi kata itu adalah masdar menurut w azan (tasrif, konjungsi) “Ju 'lari' dengan vocal “ m ” seperti “gufran dan “syukran”. Kita dapat mengatakan qara’atuhu, qur’an, qira’atan wa qur’anan, artinya sama saja. Di sini maqru ’ (apa yang dibaca) diberi nama Qur’an (bacaan) yakni penanaman maf'ul dengan masdar. Jadi Al-Qur’an merupakan bacaan, Seperti firman Allah.

  \jjJu j 1 f ' * Z'* < S ' " * C’ / . * 'Z,"' ' t j f.

  42J l

  3 3 L j i

  “Dan Kami turunkan (Al Quran) itu dengan sebenar-benarnya dan Al Quran itu telah turun dengan (membawa) kebenaran, dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan.” “Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” (QS Al-isra’ 105-106) ((Qur’an in Word Ver 1.3) ( (Bruce Lawrence, 2006: vii)

  Al-Qur’an dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga qur’an menjadi nama khas kitab itu, sebagai nama diri. Dan secara gabungan kata itu dipakai untuk nama Al-Qur’an secara keseluruhan, begitu juga untuk penamaan ayat-ayatnya.

  Maka kita mendengar orang membaca ayat Al-Qur’an, kita boleh

  16 Para ulama menyebutkan definisi Al-Qur’an yang mendekati

  maknanya dan membedakannya dari yang lain dengan menyebutkan bahwa. “Al-Qur'an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan Kepada Nabi Muhammad SAW yang pembacanya merupakan suatu ibadah ” Jadi dalam definisi Al-Qur'an secara terperinci adalah finnan

  Allah (kalamullah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril, dengan penukilan mutawatir, yang tertulis dalam mushaf, membacanya bernilai ibadah, diawali dengan surat Al Fatihah dan diakhiri surat An Naas.

  Dengan definisi ini, kalam Allah yang diturunkan kepada nabi atau kepada Rasul selain Nabi Muhammad SAW tidak dapat dinamakan Al- Qur'an, melainkan dengan nama-nama sendiri. Misalkan kitab Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as, kitab Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as, dan kitab Injil diturunkan kepada Nabi Isa as. Demikian pula kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah seperti hadist qud.si tidak pula dinamakan Al-Qur’an. (Taijamah Manna’ Al Qatthan, 2006:15-17)

  Menurut Muhammad Ali Ash-Shobuny, Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang melemahkan tantangan musuh (m u ’jizat) yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul yang terakhir dengan perantara malaikat jibril, tertulis dalam beberapa mushhaf, dipindahkan (dinukil) kepada kita secara mutawatir merupakan ibadah dengan membacanya, dimulai dengan surat

  17

  M. Hasbi Ash Shiddieqy mendefinisikan Al-Qur’an sebagai Wahyu Ilalii yang diturunkan kepada Muhammad SAW yang telah disampaikan kepada kita umatnya dengan jalan mutawatir, yang dihukumi kafir orang yang mengingkarinya.

  Dari dua pendapat ulama’ tersebut dapat kita simpulkan bahwa Al- Qur’an adalah kalam Allah/Wahyu Ilahi sebagai mu’jizat yang diturunkan kepada Muhammad (sebagai Nabi dan Rasul terakhir) dengan perantara malaikat jibril yang tertulis dalam mushhaf-mushhaf yang dipindahkan kepada kita dengan jalan mutawatir yang dianggap ibadah dengan membacanya dan dihukumi kafir dengan mengingkarinya yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas. (Munjahid, 2007:25-26)

  Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Al- Qur’an adalah menjadi undang-undang bagi umat manusia, kitab yang memberikan petunjuk dan panutan bagi seluruh umat manusia baik itu yang mengatur sesama manusia dan juga kepada Allah SWT. Al-Qur'an diturunkan oleh Allah SWT sebagai petunjuk, agar manusia tidak tersesat dalam menjalani dan mengarungi kehidupan di dunia ini, memberi kabar kepada manusia tentang perintah yang harus dikerjakan dan memberikan rambu larangan yang harus ditinggalkan, juga membedakan antara yang haq dengan yang bathil, sehingga kehidupan kita akan selamat dan mencapai kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat.

  18

3. Cara Memahami Al-Qur'an

  Sebagaimana diketahui dan diyakini, Al-Qur’an diturunkan Allah SWT sebagai petunjuk dan pembimbing makhluk-makhluknya di setiap mang dan waktu. Al-Qur’an juga akan mengantarkan dan mengarahkan mereka ke jalan yang paling lurus. Sebagaimana firman Allah:

  j S i

  3 ( S S t

  <Jijl '“Ll*

  “Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Muinin yang mengeijakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS Al-Isra’ 17:9) ((Qur’an in Word Ver 1.3)

  Untuk memahami Al-Qur'an dengan pemahaman yang benar tanpa ada kesalahan merupakan tujuan setiap muslim. Untuk membuka gudang simpanan yang tertimbun dalam Al-Qur’an adalah dengan cara menafsirkan Tanpa tafsir orang tidak akan bisa membuka gudang simpanan tersebut untuk mendapatkan mutiara dan permata yang ada di dalamnya, sekalipun orang-orang berulang kali mengucapkan lafazh Al- Qur’an dan membacanya di sepanjang pagi dan petang. Allah berfirman: “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shad:29) ((Qur’an

  19 Hal lain yang penting dalam memahami Al-Qur'an dengan benar

  adalah meyakini dan mengimani segi-segi akidah dan informasi yang ada di dalam Al-Qur’an, mematuhi perintah dan larangan serta mempraktikannya dalam perilaku sehari-hari baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang-orang di sekelilingnya. Lebih dari itu, yaitu dengan selalu melakukan intropeksi dengan cara membuat pertanyaan- pertanyaan seperti apakah telah melaksanakan kandungan Al-Qur’an itu atau mengabaikan tuntunan-tuntunan dan hak-hak yang terdapat di dalamnya, bagaimana jalan untuk menghasilkan hal-hal yang bermanfaat dan mengejar ketinggalan-ketinggalan yang dialami dan bagaimana menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan bahaya dan kemudaratan.

  (Rahman Dahlan, 1997:20) Dengan berpedoman hal-hal di atas, setidaknya kita sebagai generasi muda lebih-lebih sebagai mahasiswa islam, dalam menafsirkan

  Al-Qur’an dengan tujuan unUik memperoleh suatu pemahaman haras berdiri di atas pokok-pokok yang kuat dan kaidah-kaidah yang kokoh, yang tercermin dalam beberapa langkah tertentu, prinsip jelas dan batasan- batasan yang pasti, yang harus diperhatikan dan diikuti, sehingga tujuan itu menjadi jelas bagi yang memahami. Artinya kita tidak boleh memahami Al-Qiuran ini semaunya kita saja atau hanya berdasarkan pendapat-pendapat dan kecerdasan kita, tetapi harus tetap menggunakan dan merujuk kepada pendapat dan ijtihad para ulama' terdahulu kita.

  21 B. Perilaku Sosial

  Perilaku adalah tingkah laku atau sikap, tanggapan seseorang terhadap lingkungan sedangkan sosial adalah sesuatu yang berkaitan dengan masyarakat. Dari definisi di atas hemat penulis memberikan pengertian perubahan perilaku sosial yang dilihat dari sudut pandang islam adalah cara berinteraksi dengan orang lain dari seluruh aspek kehidupan baik itu orang kecil atau orang besar, orang miskin dan orang kaya, laki-laki maupun wanita, di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat khususnya dalam lingkungan kampus yang berdasarkan petunjuk Allah SWT dalam Al- Qur'an dan teladan nabi Muhammad SAW dalam as-Sunnah. Sebagaimana firman Allah .

  J

  l l T ill!

  JalxJl “...dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS Ali Imron:134), ((Qur’an in Word Ver 1.3) (Syaikh Yusuf An- Nabhani, 2006:385)

  Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadisnya tentang berperilaku baik terhadap sesama, jJ ^ 'a j ^ A-P j P j l s J a J i i j j j

  

i .<■ D L j j j Li>- Si ^ ^

  Bukhori Muslim meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr r.a, ia berkata: “Rasulullah SAW bukanlah profil seorang yang berkata dan berbuat yang tidak

  22

  orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian.” (Syaikh Yusuf An- Nabhani, 2006:386)

  Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan yaitu terjadinya hubungan manusia dengan sang pencipta dan hubungan manusia dengan manusia.

  Kebutuhan antar sesama manusia merupakan kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan di dunia, karena pada hakikatnya manusia dalam kehidupan juga tidak bisa terlepas dari bantuan manusia lain, dan akhlak seseorang tersebut sangat mempunyai peran penting dalam kecintaan antar sesama

  (hubbiui).

  Bergaul dengan orang lain merupakan keniscayaan bagi manusia, itu merupakan asasi, di dalamnya akan ditemui berbagai peluang kebaikan maupun keburukan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, islam memberikan pedoman agar bergaul/interaksi sosial itu banyak memberikan manfaat untuk berbagai pihak, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

  Akhlak dalam berperilaku ada beberapa hal yang harus diketahui dalam kehidupan yaitu akhlak terhadap orang tua, akhlak terhadap guru, akhlak terhadap teman, akhlak terhadap lingkungan kampus.

1. Akhlak Terhadap Orang Tua

  Salah satu karakteristik utama dari seorang muslim sejati adalah perlakuannya yang bijak dan baik kepada orang tuanya, yaitu meliputi segala aspek, baik dalam tindak tanduk, ucapan, bertingkah laku sopan, lemah lembut dan lain sebagainya, itu bukan karena keduanya penyebab

  23

  hams membalas budi kepadanya, tetapi memperlakukan orang tua dengan hormat dan baik merupakan salah satu ajaran teragung dalam islam, sebagaimana dengan jelas ditegaskan dalam Al-Quran dan sunnah. Sebagaimana firman Allah:

  9 s s'

  • ' « ^

  “Dan sembahlah Allah dan jangan sekutukan Dia, dengan sesuatu apapun, dan berbuat baiklah kepada orang tuamu....” (QS. An-Nisa’ 4: 36) ((Qur’an m Word Ver 1.3)

  Dan Rasulullah SAW juga bersabda, seperti yang diriwayatkan oleh Abdullah ibu Mas’ud: L j a j J>\ j*

  J j c J l— ^ J li ilp «Ull <_£jj l j c J i ^ ip s^CaJl J li JJai' J llp t y p -C j JII p . J~l* ^ J li c^l C-»ii ^ J li j j

  Saya bertanya kepada Nabi, “Perbuatan apa yang dicintai oleh Allah?” Beliau menjawab, “Salat tepat pada waktunya, ’’Saya bertanya, “Lalu apa?” Beliau menjawab, “Berbuat baik kepada orang tua. “Saya bertanya, “Lalu apa?” Beliau menjawab. “Jihad di jalan Allah.” (Muttafaq ‘Alaih) (Muhammad Ali al-Hasyimi, 2003:71-73)

  Pada penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kita sebagai muslim sejati senantiasa berbuat baik dan lebih menghormati orang tuanya dan orang lain di dunia. Karena Al-Qur’an dan Sunnah menunjukkan gambaran yang tegas mengenai tingginya kedudukan orang tua, dan menerangkan cara yang baik bagi seorang muslim dalam memperlakukan mereka.

  24

2. Akhlak Terhadap Guru/Dosen

  Islam sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu (guru dan ulama). Seperti firman Allah dalam surat Az-Zumar :9:

  • JJL) U jj ^ OiAHj OiAlI Ll-®

  0 y 4 f t 7 Ijjj'

  "...Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pe1ajaran.”( (Qur’an in Word Ver 1.3)

  Ayat di atas menjelaskan bahwa Guru merupakan salah satu orang yang selalu mewujudkan ke jalan yang menghantarkan ke suatu kebajikan, kebahagiaan dan keberhasilan, Untuk itu kita harus senantiasa berbuat baik dan sopan santun di setiap tingkah laku, seperti di antaranya: a. Bila bertemu mengucapkan salam dan berjabatan tangan

  b. Selalu mematuhi dan menta'ati nasihat dan perintah

  c. Berkata sopan dan lembut

  d. Mendengarkan dan melaksanakan semua keterangan atau penjelasannya e. Mendoakannya setelah shalat.

  25

3. Akhlak Terhadap Sesama Teman

  Salah satu sifat seorang muslim sejati yang paling istimewa adalah kecintaannya kepada teman-teman dan saudara-saudara se-Islam, sebuah cinta yang tidak tergantung oleh kepentingan-kepentingan duniawi atau motif-motif apapun. Cinta ini merupakan cinta sejati seorang saudara, yang kesuciannya berasal dari sinar tuntunan islam; pengaruhnya terhadap perilaku umat islam lainnya cukup unik dalam sejarah hubungan manusia.

  Sebagaimana firman Allah. ' T \ \ \ ' Z *

  • * . . ^ s ' t-, ' £ 'f J ^ | ’ f* T f | ^ 11

  9 i oj i j i CO O ahi f j i j i j is 3 - Loji y

  “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara, sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al-Hujurat 49: 10) (Qur’an in Word Ver 1.3) (Muhammad Ali al-Hasyimi, 2003:195-

  196) Pada penjelasan ayat di atas dapat disimpulkan bahwa kita adalah makhluk sosial yang mana tidak lepas dari bantuan orang lain, seperti juga mahasiswa, ia pasti membutuhkan teman bergaul, namun perlu diingat bahwa bergaul sangat berpengaruh terhadap kepribadian diri seseorang.

  Adapun memilih teman, dalam kitab Ta’limul M uta’allim dijelaskan, sebuah syair mengatakan sebagai berikut:

  i .° - v t

  u (_£Alib jjU L jb M #

  4JL> j3 y JU ■y

  “Jika engkau ingin mengetahui watak seseorang, maka janganlah bertanya kepadanya, tetapi lihatlah dengan siapa ia bergaul. Sebab, di dalam pergaulan itu, sering terjadi perilaku seseorang ikut-ikutan.”

  26 » 'O ' i' '■ / s ' °, i'

  4 J- ' * 'i * Z* b jlS' jU

j j^>- o jlS jlj f t j

  “Jika teman itu perilakunya tidak baik, maka cepat-cepatlah engkau menjauhinya. Jika perilakunya baik, maka bertemanlah dengannya agar engkau mendapat petunjuk darinya.” (Syekh Az Zamuji:22)

  Syair di atas menjelaskan kepada kita (mahasiswa) bahwa dalam memilih teman harus mempunyai sifat-sifat seperti; rajin, wira’i (menjaga diri dari yang haram). Mempunyai watak jujur, dan ahli memahami. Jauhilah teman yang malas, suka menganggur banyak omong dan perilakunya rusak, apalagi suka memfitnah. Karena dalam kenyatannya antara perilaku yang baik dengan perilaku yang buruk penularannya cepat yang buruk, akhirnya kita yang asalnya baik menjadi ikut-ikutan buruk dan menjadi rusak.

4. Akhlak Terhadap Lingkungan Kampus

  Mahasiswa yang memiliki dasar agama yang kuat akan selalu berbuat baik di mana saja berada, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Mereka tidak akan terpengaruh terhadap perilaku yang tidak baik, contoh kecil di lingkungan kampus: berkata tidak sopan.

  Akhlak yang harus dilestarikan para mahasiswa terhadap lingkungan kampus yaitu: a. Menjaga kebersihan dan keindahan

  b. Menjalin kerukunan dan persatuan baik dosen, karyawan dan sesama teman

  27

  c. Turut menjaga keamanan kampus

  d. Selalu menjaga nama baik/almamater kampus

  

C. Upaya Peningkatan Pemahaman Al-Quran Pengaruhnya Terhadap

Perilaku Sosial Mahasiswa

  Sebagaimana kita ketahui bahwa Al-Qur'an merupakan kitab suci mulia yang di dalamnya terdapat aturan-aturan yang menjelaskan pada setnua aspek kehidupan, terutama mengenai perilaku umat manusia. Maka jelaslah dari pemaparan di atas, bahwa Al-Qur’an itu sangat berpengaruh terhadap pembahan perilaku sosial mahasiswa. Hal ini sama seperti apa yang dikatakan Zakiah Darajat pada bab I, bahwa pembentukan kepribadian seseorang dan tingkah laku seseorang banyak diarahkan dan dikendalikan oleh nilai-nilai agama, karena hal ini menyangkut keimanan seseorang.

  (Zakiah Darajat, 1976:12) Dalam ajaran islam, akhlak tidak dapat dipisahkan dari iman, iman merupakan pengakuan hati dan akhlak adalah pantulan iman itu pada perilaku, ucapan dan sikap (amal). Iman adalah maknawiyah sedangkan akhlak adalah bukti keimanan dalam perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran karena Allah semata.

  Muhammad Al-Ghazali di dalam bukunya Aqidah al Muslim menjelaskan bubungan antara iman dengan amal :

  28 0 0 tf?

  t /j*! lili d i * j l k J l 2j^i5" jk&j'yi <L/3

  > > ■ > ■ > ■ >• >■ >■ ' •'■ j j

  — — uJJS j 4 s-l^r C ^A jtj

  ✓ ✓ _ » ✓ £> £> °X P O j

  IJLU . . 4b\jj*a Js- 4 > » L A

  Artinya: “Hubungan antara iman dengan amal adalah laksana hubungan antara fisik dengan sifat. Maka jika seseorang mengaku beriman kepada Allah dan yakin akan adanya hari akhirat serta membenarkan segala yang dibawa oleh para rasul, maka sudah seharusnya dia selalu meminta keridhaan tuhannya, menyapkan diri (dengan berbuat amal saleh) untuk bertemu Dia dan selalu berada di jalan-Nya.” (asmaran, 2002:106)

Dokumen yang terkait

J U R U S A N T A R B IY A H P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A IS L A M S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (ST A IN ) S A L A T IG A

0 0 95

JU R U SA N T A R B IY A H P R O G R A M ST U D I PE N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISL A M N EG E R I (ST A IN ) SA L A T IG A 2008

0 0 103

JU R U SA N T A R B I Y A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLA M SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISL A M N E G ER I SALATIGA 2006

0 0 102

JU R U S A N T A R B IY A H PR O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLA M SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLA M N E G E R I (ST A IN ) SA L A T IG A 2 6

0 1 123

JU R U SA N T A R B IY A H PR O G R A M T R A N SF E R P E N D ID IK A N AG A M A ISL A M SE K O L A H TIN G G I A G A M A ISL A M NEG ER I (STAIN) SA L A T IG A 2009

0 0 93

JU R U S A N T A R B IY A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLA M N E G ER I SA L A T IG A

0 0 91

N IM 11106141 JU R U SA N T A R B IY A H P R O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISL A M N E G E R I SA L A T IG A 2010

0 0 161

J U R U S A N TARBIYAH PR O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISL A M SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLA M N E G E R I SALATIGA

0 0 69

J U R U S A N T A R B IY A H P R O G R A M S T U D I P E N D ID IK A N A G A M A IS L A M S E K O L A H T IN G G I A G A M A IS L A M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

0 0 94

JU R U SA N T A R B IY A H PR O G R A M ST U D I P E N D ID IK A N A G A M A ISLAM SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLAM N EG ER I SA L A TIG A 2008 2009

0 0 99