PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG).
BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan IPS Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh: Imal Khumairoh
NIM 1105391
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS
(PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)
Oleh : Imal Khumairoh
1105391
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat gelar sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial
© Imal Khumairoh Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
(3)
Waktu : Rabu, 28 Oktober 2015
Tempat : Gedung FPIPS Lantai 2 UPI Bandung
Panitia Ujian Sidang terdiri dari :
1. Ketua : Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. NIP : 19700814 199402 1001 2. Sekretaris : Dr. Nana Supriatna, M.Ed.
NIP : 19611014 198601 1001 3. Penguji 1 : Dr. Nana Supriatna, M.Ed.
NIP : 19611014 198601 1001
Penguji 2 : Drs. H. Dadang Sundawa, M.Pd NIP : 19600515 198803 1002 Penguji 3 : Muhamad Iqbal, S.Pd., M.Si
(4)
Meningkatkan Ecoliteracy Siswa dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII -I SMP Negeri 3 Lembang)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING Pembimbing I
Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd NIP. 19721001 2001122 001
Pembimbing II
Dr. Hj. Siti Nurbayani K, S.Pd., M.Si NIP. 19700711 1994032 002
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Dr. Nana Supriatna, M.Ed NIP. 19611014198601 1 001
(5)
Imal Khumairoh, 2015
PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN
KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG) Oleh
Imal Khumairoh 1105391 ABSTRAK
Permasalahan tentang sampah menjadi hal yang sulit untuk diselesaikan. Kebiasaan tidak menjaga kebersihan kelas, membuang sampah sembarangan, dan tidak bisa memanfaatkan barang bekas mencerminkan bahwa pemahaman siswa tentang ecoliteracy harus mendapatkan perhatian yang serius. Penugasan pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan kemampuan ecoliteracy siswa lebih baik lagi. Penelitian tindakan kelas menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lembang dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII-I SMPN 3 Lembang. Hasil penelitian bahwa proses perencanaan dilakukan dengan menyusun RPP dan menentukan SK/KD termasuk di dalamnya menerapkan media scrapbook. Proses pelaksanaan sesuai dengan perencanaan penelitian. Partisipasi siswa menunjukan adanya peningkatan yang baik pada setiap siklusnya. Pada siklus 1 pengembangan kemampuan ekoliterasi siswa termasuk ke dalam ketegori “cukup”. Siswa masih sulit dalam memilah barang bekas untuk dibuat menjadi media scrapbook. Pada siklus 2 peneliti mempersiapkan sematang mungkin perencanaan dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan diskusi balikan bersama guru mitra dan mengalami kenaikan yang signifikan dalam mengembangkan kemampuan ecoliteracy, berada pada kategori “baik”. Dan pada siklus 3 mengalami sedikit peningkatan dan berada pada ketegori “baik”. Siswa sudah mulai sudah terbiasa menjaga kebersihan kelas dan sudah terbiasa dalam memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan media scrapbook. Kendala yang ditemukan dalam penelitian ini adalah membuat siswa untuk sadar akan menjaga lingkungan sekitar dan upaya yang dilakukan adalah selalu menanamkan pada diri siswa dari hal terkecil yaitu memanfaatkan barang bekas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kemampuan ecoliteracy siswa terus meningkat hingga siklus ketiga dilaksanakan melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas.
(6)
Imal Khumairoh, 2015
PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN
GOODS TO INCREASE STUDENT’S ECO-LITERACY IN SOCIAL LESSON (CLASS ACTION RESEARCH IN CLASS VII-I SMP NEGERI 3
LEMBANG) By
Imal Khumairoh 1105391 ABSTRACT
The issue of garbage becomes difficult to resolve. The habit of not keeping the class, throwing the trash in everywhere, and could not take advantage of second-hand goods reflects the students' understanding of eco-literacy which should be get serious attention. Assignment of making scrapbooks media-based thrift became one of the alternatives to develop the students' eco-literacy ability better. This class action research uses Kemmis and Mc Taggart model implemented in SMP Negeri 3 Lembang which the research subject is students in class VII-I. The results of the study that the planning process by drafting lesson plans and determine SK / KD include implementing scrapbook media. The implementation process is according to research planning. Participation of students showed an increase on each cycle. In the first cycle of the development of students' eco-literacy ability is included into the "enough” category. Students find it difficult in sorting out the trash to be made into a scrapbook media. In cycle 2 researchers preparing mature as possible in the implementation of action plans based on feedback discussion with the teachers and partners increased significantly in developing the ability eco-literacy, in the "good” category. In cycle 3 which increased slightly and are in the "good” category. Students are already getting used to maintain the cleanliness class and accustomed to utilizing of used second hand goods to be a scrapbook media. Problems were found in this study is to make students aware of keeping the environment and the efforts which always do by the students are from the smallest thing that utilizing second hand goods. In conclusion of this study is the continuing of students’ eco-literacy ability to rise until the third cycle is carried out through scrapbook media creation which based on second hand goods.
(7)
Imal Khumairoh, 2015
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
1. Manfaat Teoritis ... 7
2. Manfaat Praktis ... 7
E. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
A. Tinjauan Tentang Pembelajaran IPS ... 11
1. Pengertian IPS ... 11
2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 14
3. Dimensi dan Struktur Ilmu Pengetahuan Sosial ... 15
B. Media Scrapbook 1. Pengertian Media Pembelajaran ... 16
2. Macam-macam Media Pembelajaran ... 17
(8)
Imal Khumairoh, 2015
6. Pengertian Media Scrapbook ... 21
7. Manfaat Scrapbook ... 23
8. Langkah-langkah Penerapan Scrapbook ... 24
9. Scrapbook sebagai Media Pembelajaran IPS ... 23
C. Melek Ekologi (Ecoliteracy) ... 27
1. Ekologi ... 27
2. Ecoliteracy ... 29
3. Tujuan Ecoliteracy ... 32
4. Indikator-indikator Ecoliteracy ... 32
5. Konsep 3R (Reduce, Rause and Recycle) dalam Pengolahan Sampah ... 34
D. Pengembangan Ecocliteracy dalam Pembelajaran IPS ... 38
E. Pentingnya Menanamkan Ecoliteracy Sejak Dini ... 41
F. Penelitian Terdahulu ... 42
G. Kerangka Berfikir ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Pendekatan Penelitian ... 46
B. Metode Penelitian ... 47
C. Desain Penelitian ... 48
D. Partisipan dan Lokasi Penelitian ... 54
E. Definisi Operasional ... 54
F. Instrumen Penelitian ... 55
1. Pedoman Tugas Media Scrapbook ... 55
2. Pedoman Observasi ... 56
3. Pedoman Wawancara ... 57
4. Dokumentasi ... 58
5. Lembar Catatan Lapangan ... 58
G. Teknik Pengumpulan Data ... 58
(9)
Imal Khumairoh, 2015
4. Catatan Lapangan (Field Notes) ... 60
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 60
1. Teknik Pengolahan Data ... 60
2. Validitas ... 62
3. Teknik Analisis Data ... 64
4. Interprestasi Data ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 76
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 76
2. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 7 Bandung ... 78
3. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Lembang ... 79
4. Subjek Penelitian ... 82
a. Profil Guru Mitra ... 82
b. Profil Rekan Sejawat ... 83
c. Profil Siswa ... 84
B. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus Pertama ... 86
1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama ... 86
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama ... 89
a. Tindakan ke 1 ... 89
b. Tindakan ke 2 ... 93
3. Observasi Tindakan Siklus Pertama ... 95
4. Refleksi Tindakan Siklus Pertama ... 117
C. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus Kedua ... 118
1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua ... 118
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua ... 121
a. Tindakan ke 1 ... 121
b. Tindakan ke 2 ... 123
3. Observasi Tindakan Siklus Kedua ... 125
(10)
Imal Khumairoh, 2015
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Ketiga ... 148
a. Tindakan ke 1 ... 148
b. Tindakan ke 2 ... 151
3. Observasi Tindakan Siklus Ketiga ... 153
4. Refleksi Tindakan Siklus Ketiga ... 172
E. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 172
1. Data Hasil Catatan Lapangan ... 173
2. Data Hasil Wawancara ... 176
3. Data Hasil Observasi Peningkatan Ecoliteracy Siswa ... 178
4. Data Hasil Observasi Pembuatan Media Scrapbook Berbahan Dasar Barang Bekas ... 181
F. Analisis Hasil Penelitian ... 184
BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI .... 195
A. Kesimpulan ... 195
B. Implikasi ... 198
C. Rekomendasi ... 199
DAFTAR PUSTAKA ... 201
LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
(11)
Imal Khumairoh, 2015
Halaman
Tabel 2.1 Perbandingan Pendidikan IPS untuk Tingkat Dasar
dan Menengah di Perguruan Tinggi 13 Tabel 3.1 Pedoman Tugas Media Scrapbook Siswa 54 Tabel 3.2 Rata-rata (Presentase) Ecoliteracy Siswa 61 Tabel 3.3 Rata-rata (Presentase) Media Scrapbook 61 Tabel 3.4 Format Observasi Penilaian Ecoliteracy Siswa 66 Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Ecoliteracy Siswa 68 Tabel 3.6 Format Observasi Penilaian Tugas Media Scrapbook 70 Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Tugas Media Scrapbook 71
Tabel 3.8 Pedoman Wawancara Guru 72
Tabel 3.9 Pedoman Wawancara Siswa (Pra Penelitian) 73 Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Siswa (Setelah Penelitian) 74
Tabel 3.11 Format Catatan Lapangan 75
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Lembang 78 Tabel 4.2 Daftar Siswa Kelas VII I SMP Negeri 3 Lembang 85
Tabel 4.3 Daftar Nama Anggota Kelompok 91
Tabel 4.4 Format Pedoman Tugas Pembuatan Media Scrapbook 91 Tabel 4.5 Hasil Observasi Penilaian Media Scrapbook Siklus 1 96 Tabel 4.6 Hasil Observasi Penilaian Ecoliteracy Siswa Siklus 1 108 Tabel 4.7 Hasil Observasi Penilaian Media Scrapbook Siklus 2 126 Tabel 4.8 Hasil Observasi Penilaian Ecoliteracy Siswa Siklus 2 137 Tabel 4.9 Hasil Observasi Penilaian Media Scrapbook Siklus 3 153 Tabel 4.10 Hasil Observasi Penilaian Ecoliteracy Siswa Siklus 3 163 Tabel 4.11 Presentase Observasi Penilaian Ecoliteracy Siswa 179 Tabel 4.12 Presentase Observasi Penilaian Media Scrapbook 182
(12)
Imal Khumairoh, 2015
Halaman
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgard Dale 19
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian 45
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart 49
Gambar 4.1 Lokasi SMP Negeri 3 Lembang 76 Gambar 4.2 Diagram Presentase Siswa Laki-laki dan Perempuan 86 Gambar 4.3 Media Scrapbook kegiatan produksi kelompok 1 Siklus 1 96 Gambar 4.4 Media Scrapbook kegiatan produksi kelompok 2 Siklus 1 99 Gambar 4.5 Media Scrapbook kegiatan produksi kelompok 3 Siklus 1 100 Gambar 4.6 Media Scrapbook kegiatan produksi kelompok 4 Siklus 1 102 Gambar 4.7 Media Scrapbook kegiatan produksi kelompok 5 Siklus 1 104 Gambar 4.8 Media Scrapbook kegiatan produksi kelompok 6 Siklus 1 106 Gambar 4.9 Media Scrapbook kegiatan distribusi kelompok 1 Siklus 2 126 Gambar 4.10 Media Scrapbook kegiatan distribusi kelompok 2 Siklus 2 128 Gambar 4.11 Media Scrapbook kegiatan distribusi kelompok 3 Siklus 2 130 Gambar 4.12 Media Scrapbook kegiatan distribusi kelompok 4 Siklus 2 131 Gambar 4.13 Media Scrapbook kegiatan distribusi kelompok 5 Siklus 2 133 Gambar 4.14 Media Scrapbook kegiatan distribusi kelompok 6 Siklus 2 135 Gambar 4.15 Media Scrapbook kegiatan konsumsi kelompok 1 Siklus 3 154 Gambar 4.16 Media Scrapbook kegiatan konsumsi kelompok 2 Siklus 3 155 Gambar 4.17 Media Scrapbook kegiatan konsumsi kelompok 3 Siklus 3 157 Gambar 4.18 Media Scrapbook kegiatan konsumsi kelompok 4 Siklus 3 158 Gambar 4.19 Media Scrapbook kegiatan konsumsi kelompok 5 Siklus 3 160 Gambar 4.20 Media Scrapbook kegiatan konsumsi kelompok 6 Siklus 3 161 Gambar 4.21 Skor Hasil Observasi Setiap Kelompok dalam
Penilaian Ecoliteracy Siswa 180
Gambar 4.22 Grafik Hasil Observasi Penilaian Media Scrapbook
(13)
Imal Khumairoh, 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berangkat dari hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang, pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2015. Peneliti menemukan beberapa masalah yang terjadi di dalam kelas ketika pelajaran IPS berlangsung, antara lain Pertama, pada saat pelajaran dimulai banyak siswa yang belum siap mengikuti pelajaran, terlihat dari suasana kelas yang tidak kondusif dengan ditandai banyak siswa yang mengobrol dan bercanda. Kedua, keadaan kelas yang masih begitu pasif yaitu ditandai dengan tidak ada pertanyaan mengenai materi yang disampaikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya dan pada pertemuan hari itu juga. Ketiga yaitu kegiatan pembelajaran IPS belum menggunakan metode pembelajaran secara optimal karena pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pembelajaran yang tidak luput dari kecenderungan proses pembelajaran teacher centered. Kondisi ini tentu membuat guru menjadi satu-satunya sumber belajar yang didapatkan oleh siswa. Dan yang keempat, kurangnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar, siswa masih merasa acuh tak acuh melihat keadaan kelas yang kotor dan penuh sampah kertas bekas yang berserakan di area-area sudut kelas maupun kolong meja dan siswa tidak menggunakan kertas seefesien mungkin.
Melihat fenomena tersebut, peneliti mencoba memberikan beberapa percobaan tentang cara termudah yang dilakukan siswa untuk meningkatkan ekoliterasi atau melek terhadap lingkungan, yaitu dengan cara mengambil kertas yang berserakan di kelas atau kertas yang tidak terpakai kemudian kertas tersebut dibuat menjadi sesuatu yang menarik misalnya adalah mengubah kertas bekas menjadi tempat sampah sederhana. Dari hal yang sederhana, peneliti meminta siswa untuk
(14)
Imal Khumairoh, 2015
mengembangkan ide lainnya dari mengubah kertas menjadi sesuatu yang bisa digunakan selama proses pembelajaran.
(15)
Imal Khumairoh, 2015
Fokus permasalahan dalam penelitian ini yaitu masih kurangnya kesadaran siswa terhadap lingkungan sekitar terlihat sekali siswa masih acuh tak acuh dengan apa yang telah mereka gunakan. Terlihat juga di sekitar kelas masih banyak kertas bekas yang berserakan dan menumpuk sehingga membuat suasana kelas menjadi tidak enak untuk dilihat. Tentu saja hal ini menjadi tanggung jawab dari seluruh warga sekolah untuk turut andil dalam menciptakan suasana sekolah yang terbebas dari sampah terutama sampah kertas yang telah digunakan oleh semua pihak sekolah. Dengan tidak ada penangan yang serius untuk menanggulanginya sampah kertas tersebut maka kita sebagai manusia belum sepenuhnya turut serta menjaga dan memelihara lingkungan.
Dengan adanya sampah bekas di sekitar dibutuhkan kesadaran dalam memanfaatkan barang bekas sehingga akan menghasilkan sebuah media pembelajaran yang kreatif dan menarik. Penanaman kesadaran akan lingkungan bisa ditanamkan sejak mereka di dalam lingkungan sekolah melalui fasilitas sekolah. Guru juga dapat ikut berperan aktif sebagai fasilitator dalam mendidik siswa untuk memberikan pengertian arti dari peduli terhadap lingkungan yang merupakan salah satu indikator dari ecoliteracy. Ecoliteracy menurut Santa (2013, hlm.7) “Suatu upaya untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya alam sekitar bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup.
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran IPS SMP Negeri 3 Lembang. Hal dari wawancara tersebut menyatakan bahwa kendala lain yang dialami oleh siswa adalah kurangnya kesadaran dan kreatifitas dalam mengelola lingkungan sekitarnya padahal sekolah sudah memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan lingkungan seperti tong sampah di depan kelas masing-masing, taman sekolah yang sejuk dan mading (majalah dinding) yang besar. Maka upaya untuk meningkatkan ekoliterasi siswa dalam pembelajaran IPS menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan.
(16)
Imal Khumairoh, 2015
Salah satu strategi yang mudah dan sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan semakin mendekatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan lingkungan yaitu dengan merancang salah suatu media pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar kelas maupun di luar ruangan kelas. Inilah pentingnya pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bagi siswa baik lingkungan fisik, lingkungan alam, dan lingkungan sosial. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar akan mengembangkan keterampilan dan peduli terhadap lingkungan dalam diri siswa. Salah satu cara untuk siswa memanfaatkan lingkunganya adalah dengan mengajarkan siswa untuk memanfaatkan barang bekas baik kertas, plastik, dan daun-daunan yang sudah tidak terpakai lagi untuk dijadikan media pembelajaran yang lebih bermanfaat. Dengan kita memanfaatkan barang bekas berarti kita ikut menyelamatkan keberadaan hutan-hutan yang jumlahnya sudah mulai berkurang bahkan hampir punah. Hal-hal kecil semacam ini yang digunakan oleh guru untuk menanamkan ecoliteracy kepada siswa dalam upaya menjaga kelestarian bumi dan turut memberikan peran kepedulian dalam rangka menyukseskan go green dan green behavior.
Stone dan Barlow (dalam Kumala, 2014, hlm. 2) berpandangan bahwa:
Semua pendidikan adalah pendidikan lingkungan hidup yang tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan, melainkan pembelajaran yang meaningful yang menyatukan antara kepala, tangan, dan hati. Ecoliteracy merupakan salah satu konsep yang harus dicapai dengan memberikann pendidikan lingkungan hidup (environment education, EE) kepada siswa. EE juga di adopsi oleh semua mata pelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia termasuk IPS dengan tujuan untuk menangkal isu-isu lingkungan serta membekali peserta didik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan hidup ramah dengan lingkungan.
Pendidikan IPS bukan hanya mempelajari fenomena-fenomena sosial tetapi bagaimana cara kita untuk memecahkanya. Pembelajaran berdasarkan lingkungan akan membuat siswa lebih memahami sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Dengan kata lain, bahwa pendidikan IPS
(17)
Imal Khumairoh, 2015
sangat diperlukan dalam kehidupan manusia yang senantiasa mengalami gejolak-gejolak sosial. Sesuai dengan tuntutan dan tantangan kehidupan yang akan terjadi, maka pendidikan IPS harus mengembangkan tujuan-tujuan pendidikan yang lebih baik.
Menurut Sapriya (2009, hlm. 12) IPS bertujuan untuk mempersiapkan siswa sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat digunakan untuk kemampuan memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan untuk mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Dari tujuan pendidikan IPS tersebut, dibutuhkan kemampuan dan keterlampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode dan media pembelajaran untuk tercapainya pembelajaran yang baik.
Salah satu media yang dapat dijadikan alternatif untuk membantu siswa dalam mengembangkan kepedulianya terhadap lingkungan sesuai dengan kehidupan di dalam masyarakat yaitu menggunakan media scrapbook atau buku tempel. Scrapbook dengan menggunakan barang bekas dipilih sebagai cara untuk penerapan pembelajaran kontekstual di sekolah yang artinya konsep belajar yang mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi di dunia nyata sehingga mendorong siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Landasan filosofis pembelajaran kontekstual adalah model konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi merekontruksi atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru melalui fakta-fakta yang mereka alami dalam kehidupanya. (Muslich, 2008, hlm. 41)
Sejalan dengan Muslich, Hull’s dan Sounders (dalam Komalasari, 2010, hlm. 6) menyebutkan bahwa:
In a Contextual Teaching and Learning, student discover meaningful relationship between abstract ideas and practical applications in a real world context. Student internalize concept through discovery, reinforcement, and interrelationship
(18)
Imal Khumairoh, 2015
Pernyataan di atas menunjukan bahwa dalam pembelajaran kontekstual, siswa menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata. Siswa menginternalisasi konsep melalui penemuan, penguatan, dan keterhubungan.
Scrapbook adalah seni menempel berbagai foto, gambar, tulisan dsb di media berbahan dasar kertas dan menghiasnya sehingga menjadi karya kreatif dan penuh makna. Sekitar 20 tahun lalu, kegiatan scrapbook sudah menjadi salah satu gaya hidup di Amerika. Sedangkan di Asia kegiatan seni scrapbook baru berkembang sekitar enam tahun yang lalu. Kegiatan mengasyikkan yang merupakan penuangan ekspresi si pembuatnya adalah perpaduan keterampilan menempel kertas, foto, dan gambar dengan seni memadukan warna, motif, dan bentuk ini menghasilkan karya-karya yang bisa dijadikan media pembelajaran. (Isnaeni, I. (2013).
Melalui pembuatan media scrapbook berbahan barang bekas siswa dituntut untuk lebih aktif, maka peserta didik akan menggunakan kreatifitas mereka, mengembangkan ide-ide, memadukan materi pelajaran IPS di dalam media scrapbook. Penggunaan media yang menarik akan mudah diterima oleh siswa sehingga siswa akan mudah memahami dan mengerti materi pelajaran yang diberikan. Penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa akan berdampak pada pengalaman belajar siswa yang lebih mudah diingat, karena siswa tidak hanya mendengar apa yang disampaikan oleh guru akan tetapi melakukan sendiri melalui berbagai kegiatan.
Atas dasar pemikiran tersebut, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian sekaligus upaya perbaikan. Maka peneliti memilih judul “Penerapan Media Scrapbook Berbahan Dasar Barang Bekas untuk Meningkatkan Ekoliterasi Siswa dalam Pembelajaran IPS (Penelitian Tindakan Kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang)”.
(19)
Imal Khumairoh, 2015
Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum permasalahan utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: “Bagaimana penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa dalam pembelajaran IPS?”
Untuk lebih mengarahkan penelitian, maka rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang proses pembelajaran IPS melalui pemanfaatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang?
2. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran IPS dengan penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang?
3. Bagaimana peningkatan ekoliterasi siswa selama proses pembelajaran IPS dengan memanfaatkan media scrapbook berbahan barang bekas di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang? 4. Bagaimana merefleksikan kendala yang dihadapi dan solusi dalam
mengatasinya selama proses pembelajaran IPS dengan penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah: “Untuk meningkatkan ekoliterasi siswa melalui pemanfaatan kegiatan scrapbook berbahan barang bekas dalam pembelajaran IPS”. Untuk lebih jelas tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk merancang proses pembelajaran IPS melalui penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang
(20)
Imal Khumairoh, 2015
2. Untuk melaksanakan proses pembelajaran IPS melalui penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang
3. Untuk mendeskripsikan hasil proses pembelajaran IPS melalui penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang
4. Untuk merefleksikan kendala yang dihadapi dan solusinya dalam proses pembelajaran IPS melalui penerapan media scrapbook berbahan barang bekas dalam upaya untuk meningkatkan ekoliterasi siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Untuk memperkaya keilmuan serta referensi bagi peneliti selanjutnya dengan memanfaatkan media scrapbook berbahan barang bekas
2. Manfaat Praktis
Dengan diadakanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai perbaikan dalam upaya meningkatkan ekoliterasi siswa dengan pemanfaatan media scrapbook berbahan barang bekas, selain itu manfaat lainya sebagai berikut:
a. Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat bagi siswa sebagai penerapan variasi tugas pembuatan scrapbook berbahan dasar barang bekas sehingga pelajaran akan lebih menarik bagi siswa dan siswa pun antusias dalam menyerap pembelajaran. Siswa dapat memanfaatkan barang bekas untuk digunakan kembali sebagai media pembelajaran. b. Bagi Penulis
Memberikan pengetahuan serta pengalaman bagi peneliti sebagai bekal dalam penghadapi peserta didik dalam pemanfaat media
(21)
Imal Khumairoh, 2015
scrapbook berbahan barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa
c. Bagi Guru
Untuk bahan masukan bagi guru lain dalam mengembangkan ide baru dalam pembuatan media pembelajaran dalam meningkatkan ekoliterasi siswa dengan memanfaatkan berbahan barang bekas d. Bagi Sekolah
Untuk bahan masukan terhadap kualitas pembelajaran IPS di sekolah, agar mampu bersaing dengan sekolah lainnya dijenjang SMP dan berpartisipasi memperbaiki pendidikan nasional
E. Sistematika Penulisan
Penyusunan hasil penelitian dapat dilihat berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan. Bab ini menguraikan kerangka pemikiran yang berkaitan dengan latar belakang masalah di SMP Negeri 3 Lembang, identifikasi masalah yang berupa pertanyaan seperti bagaimana merancang proses pembelajaran IPS menggunakan media scrapbook, bagaimana proses pelaksanaan, bagaimana hasil dari penelitian tersebut, kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran, dan solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Lalu pada bab ini juga menguraikan tujuan dari identifikasi latar belakang masalah, serta manfaat yang diperoleh selama penelitian baik manfaat secara teoritis maupun manfaat praktis, dan sistematika penulisan.
Pada bab II berisi tentang konsep-konsep atau teori-teori utama dan pendapat para ahli yang terkait dengan bidang yang dikaji. Kajian pustaka ini mengacu kepada beberapa literatur seperti buku, skripsi, tesis, jurnal, dan artikel lainnya yang berhubungan dengan tema penelitian. Adapun pembahasan pada bab ini yaitu tentang tinjauan tentang pembelajaran IPS yang di dalamnya berisi pengertian IPS, tujuan pembelajaran IPS, dimensi dan struktur pembelajaran IPS, lalu dipaparkan juga berkaitan dengan
(22)
Imal Khumairoh, 2015
media pembelajaran yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu media scrapbook, manfaat scrapbook, langakah-langkah pembuatan media scrapbook, dan kaitan scrapbook sebagai bentuk media pembelajaran. Selanjutnya pada bab ini membahas tentang ekologi, ecoliteracy, tujuan dari ecoliteracy, indikator-indikator berkaitan dengan ecoliteracy, konsep 3R (Reduce, Rause, Recycle) dalam pengolahan sampah, pengembangan ecoliteracy dalam pembelajaran IPS, dan yang terakhir berisi tentang penelitian terdahulu
Pada bab III berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan sesuai dengan permasalahan di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang. Adapun dasar pemilihan metode ini adalah untuk menjawab masalah yang ada, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai dengan baik. Lalu pada bab ini membahas mengenai partisipan dan lokasi yang dijadikan penelitian, definisi operasional untuk mengindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Definisi operasional tersebut menjelaskan tentang pembelajaran IPS, scrapbook, dan ecoliteracy. Selanjutnya pada bab ini berisi tentang instrumen yang digunakan selama penelitian yaitu format pedoman tugas pembuatan media scrapbook, indikator ecoliteracy, dan format penilaian media scrapbook berbahan dasar barang bekas. Pada teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumentasi, wawancara dengan guru dan murid, dan juga catatan lapangan (field notes). Setelah data terkumpul data diolah dan dianalisis.
Bab IV berisi mengenai hasil penelitian yang sudah peneliti lakukan. Pada bab ini merupakan bahasan mengenai hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Maka pada bab ini berisi tentang gambaran umum tentang lokasi penelitian dan subyek penelitian di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang secara rinci. Pada bab ini juga membahas hasil penelitian yang menyangkut tentang pengembangan ecoliteracy siswa melalui media scrapbook berbahan dasar barang bekas. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini yaitu mengenai kegiatan penelitian yang dilakukan sesuai dengan
(23)
Imal Khumairoh, 2015
pendeketan penelitian, desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada pembahasan kegiatan tiap siklusnya mencakup kegiatan perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflection) serta membahas mengenai hasil data yang didapatkan dan kemudian dianalisis
Bab V mengenai kesimpulan dan saran. Pada bab ini menguraikan secara singkat hasil penelitian yang diperoleh peneliti, sehingga mampu menjawab pertanyaan penelitian yang berkenaan dengan pengembangan ecoliteracy siswa melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas dalam pembelajaran IPS. Pada bab ini juga membahas saran yang diajukan oleh peneliti kepada peneliti selanjutnya agar tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan peneliti sebelumnya.
(24)
Imal Khumairoh, 2015
Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode merupakan salah satu hal penting dalam penelitian karena mencakup beberapa aspek diantaranya adalah mengenai lokasi dan subjek penelitian, kemudian teknik yang digunakan untuk memperoleh data dan bagaimana cara mengolah dan menganalisis data yang telah diperoleh, sehingga penelitian berjalan lancar dan sesuai harapan.
A. Pendekatan Penelitian
Setiap penelitian baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif selalu berangkat dari masalah. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiono (2009, hlm. 15) yaitu Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.”
Pada penelitian ini, alasan peneliti menggunakan penelitian kualitatif dikarenakan masalah yang terdapat di lapangan masih bersifat sementara. Sehingga peneliti secara langsung akan masuk ke dalam obyek dan masalah yang bersifat sementara menjadi semakin jelas agar dapat diperbaiki. Dan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini akan lebih akurat dan tepat sasaran karena di dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah peneliti itu sendiri (humane instrument). Untuk menjadi instrumen itu sendiri maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas sehingga dapat melakukan wawancara secara langsung terhadap responden itu sendiri untuk dianalisis.
(25)
B. Metode Penelitian
Setelah pendekatan penelitian sudah ditentukan, selanjutnya yaitu metode penelitian. Dimana dengan memilih metode penelitian dengan tepat, maka akan membantu peneliti untuk keberhasilan penelitian. Metode yang digunakan peneliti adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Metode penelitian digunakan dalam hal ini agar sesuatu yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini dapat berjalan secara terencana dan sistematis.
Ebbut (dalam Kunandar, 2009, hlm. 43) menyebutkan bahwa penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan tersebut. Jadi dalam hal ini, guru merencanakan segala sesuatunya dengan matang dengan tujuan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu PTK dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa Inggris adalah
Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi
yang terkandung didalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan yaitu:
1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
2. Tindakan, menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Kelas adalah sebuah ruangan tempat guru mengajar dan untuk siswa yang sedang belajar.
(26)
Dari batasan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. (Arikunto, 2006, hlm. 91)
Berdasarkan pendapat yang dipaparkan di atas, alasan peneliti mengambil metode penelitian tindakan kelas karena pada hakikatnya PTK merupakan suatu proses dimana adanya proses antara guru dan siswa untuk melalukan perbaikan, peningkatan, perubahan dalam pembelajaran yang lebih baik. Agar tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Penelitian dengan melakukan PTK pada umumnya sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran di kelas yang dijadikan sebagai objek penelitian. Pada penelitian ini juga peneliti ingin meningkatkan ecoliteracy siswa, karena siswa di kelas VII-I dalam pemahaman dan aksi terhadap lingkungan sangatlah rendah dan perlu adanya perubahan agar generasi selanjutnya bisa lebih cerdas dalam menjaga lingkungannya.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian menurut Arikunto (2002, hlm. 17) merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan bahwa desain penelitian akan menjadi kerangka kerja dari peneliti ketika berada di lapangan. Telah dipaparkan sebelumnya bahwa jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dan dilakukan secara kolaboratif. Dalam penelitian kalobaratif pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti.
Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian tindakan yang dikembangkan Kemmis dan Taggart. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan empat langkah yaitu melakukan perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflection). Pelaksanaan siklus ini berlangsung terus menerus sampai tujuan yang diinginkan tercapai dan data yang diperoleh jenuh, yang
(27)
dimaksud disini adalah data yang diperoleh tidak penunjukan lagi adanya perubahan, dengan demikian jumlah siklus yang akan dilakukan tidak bisa diperkirakan sejak awal penelitian. (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 66)
Desain penelitian dalam metode Penelitian Tindakan Kelas yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian untuk mengembangkan ecoliteracy siswa dengan penugasan pembuatan media pembelajaran scrapbook ini adalah model Kemmis dan Taggart (1988), yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart Sumber: Mulyatiningsih, 2012
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2005, hlm. 145) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
1. Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti menyusun serangkaian rencana kegiatan tindakan yang akan dilakukan bersama guru mitra untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan analisis masalah yang di dapat direncanakan bersama-sama. Pada penelitian ini rencana disusun sebagai berikut:
a. Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang dengan jumlah 38 siswa b. Melakukan observasi pra penelitian terhadap kelas yang akan
digunakan untuk penelitian untuk melihat permasalahan yang ada di dalam kelas dan memperbaikinya
(28)
c. Meminta kesediaan guru mitra dan rekan sejawat untuk menjadi observer penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam meningkatkan ecoliteracy siswa
d. Menyusun kesepakatan dengan guru mitra mengenai waktu untuk melakukan penelitian yaitu pada jam pelajaran IPS kelas VII-I yaitu pada hari Rabu dan Jum’at
e. Merencanakan instrumen penilaian beserta rubik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perkembangan ecoliteracy siswa melalui tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas. Penilaian ekoliterasi terdiri dari 5 indikator dan 15 sub indikator dan penilaian media scrapbook terdiri dari 7 indikator antara lain bahan dasar, kebersihan, kreativitas, ramah lingkungan, sesuai materi, menarik, dan estetika.
f. Menyusun silabus dan rencana pengajaran yang akan digunakan saat pemebelajaran dalam penelitian. Standar Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai kegiatan ekonomi masyarakat dan kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/ jasa.
g. Merencanakan diskusi yang akan dilakukan oleh peneliti dengan mitra guru terkait proses pembelajaran di kelas melalui tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas
h. Membuat rencana perbaikan sebagai tindak lanjut yang akan dilakukan peneliti dengan guru mitra untuk penelitian berikutnya agar tidak mengulangi kesalahan di tindakan selanjutnya.
i. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas
2. Tindakan
Jika perencanaan yang telah dirumuskan sebelumnya merupakan perencanaan yang cukup matang, maka proses tindakan semata-mata merupakan perencanaan itu (Santyasa, 2007, hlm. 12).
(29)
Namun, pelaksanaan tindakan boleh jadi berubah atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan di lapangan. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yakni sebagai berikut:
a. Tindakan disesuaikan dengan rencana yang sudah dirancang antara peneliti dengan guru mitra di sekolah, pada tahap perencanaan yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana pelaksanaan pengajaran yang telah disusun. Standar Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai kegiatan ekonomi masyarakat dan kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meilupti kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/ jasa
b. Mengembangkan ecoliteracy melalui tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas dalam pembelajaran IPS dengan cara siswa mencari sendiri barang bekas yang ada di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah untuk dijadikan sebagai media pembelajaran terkait materi kegiatan ekonomi masyarakat.
c. Peneliti mempersiapkan format pedoman tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas beserta format penilaian dan rubrik tugas media scrapbook berbahan dasar barang bekas, format observasi penilaian ecoliteracy beserta rubrik penilaian ecoliteracy. Adapun indikator yang dilihat dalam penelitian ini yaitu bahan dasar, kebersihan, kreativitas, ramah lingkungan, sesuai materi, menarik, dan estetika pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas d. Melakukan penilaian tugas pembuatan scrapbook berbahan
barang bekas dalam pembelajaran IPS pada tindakan pertama maupun kedua setiap siklusnya.
e. Melakukan diskusi balikan dengan mitra peneliti atas kekurangan dalam menerapkan tugas pembuatan media scrapbook bekas dalam pembelajaran IPS
(30)
f. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut untuk siklus selanjutnya agar pembelajaran lebih baik dan terarah.
g. Melakukan pengolahan data hasil dari penskoran media scrapbook berbahan dasar barang bekas secara keseluruhan dam penskoran peningkatan ecoliteracy siswa
3. Observasi
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi. Untuk memperoleh data yang lebih obyektif, guru menggunakan alat-alat optik atau elektronik seperti kamera, perekam video, atau perekam suara. (Santyasa, 2007, hlm. 13). Berkaitan dengan permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Pengamatan pembelajaran dan keadaan kelas VII-I ketika penelitian berlangsung. Adapun hal-hal yang diamati selama penelitian antara lain: bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan media scrapbook, menjaga kebersihan kelas, membersihkan kelas, dapat membedakan sampah organik dan sampah non organik, menghias scrapbook dengan ornament bekas, mengembangkan ide baru untuk dijadikan media pembelajaran, dan membersihkan sampah atau tidak setelah membuat media scrapbook.
b. Mengamati interaksi selama proses penelitian berlangsung di kelas yaitu dengan mengamati apakah dalam kegiatan kelompok ada yang tidak ikut membantu dalam membuat media scrapbook atau tidak
c. Mengamati respon siswa terhadap proses pembelajaran melalui tugas pembuatan media scrapbook yang diminta oleh guru
(31)
d. Pengamatan terhadap tugas yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi yang sedang berlangsung
e. Mengamati perkembangan ecoliteracy siswa melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas f. Pengamatan kesesuaian tugas berupa scrapbook berbahan dasar
barang bekas dengan tujuan penelitian
g. Pengamatan terhadap keefektifan media scrapbook berbahan barang bekas yang dibuat oleh siswa dalam meningkatkan ecoliteracy
4. Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam. Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Dengan kata lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan. Untuk maksud ini, guru terlebih dahulu menentukan kriteria keberhasilan yaitu kecerdasan ekologi atau ecoliteracy. Pada penelitian ini refleksi didiskusikan oleh guru mitra dan rekan sejawat. Adapun hal-hal yang didiskusikan antara lain keadaan kelas selama penelitian, bagaimana siswa selama proses pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan media pembelajaran, kekurangan-kekurangan guru selama proses pembelajaran yang harus diperbaiki agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik dan terarah.
(32)
D. Partisipan dan Lokasi Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti merupakan instrumen kunci yang sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif. Untuk itu peneliti secara individu akan terjun langsung ke dalam lapangan. Seperti yang diungkapkan oleh Riyanto (2010, hlm. 59) bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini masuk dalam jenis penelitian tindakan partisipan yang berarti orang yang akan melakukan tindakan terlibat langsung dalam proses penelitian dari awal.
Adapun yang menjadi informan atau responden penelitian ini adalah siswa kelas VII-I berjumlah 38 siswa. Pemilihan subjek penelitian tidak terlepas dari kondisi peserta didik yang memiliki permasalahan yang unik dan menonjol karena menunjukan kerjasama yang kurang didalam kelompok. Masih banyak siswa yang tidak peduli ketika guru menerangkan pelajaran. Sehingga peneliti berkeinginan untuk memperbaiki permasalahan yang ada dikelas. Dalam hal ini diperlukan pengembangan khususnya dari sisi kerjasama baik dari pendidik maupun peserta didik.
Lokasi penelitian adalah tampat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian. Adapun yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Lembang di Jalan Raya Lembang No. 29 Kabupaten Bandung Barat 40791. SMP Negeri 3 Lembang sendiri merupakan sekolah dengan akreditasi A. Pemilihan lokasi tersebut menjadi objek penelitian dikarenakan SMP Negeri 3 Lembang merupakan lokasi praktek lapangan peneliti sendiri sehingga. peneliti sudah tidak asing lagi dengan lingkungan SMP Negeri 3 Lembang dan peneliti juga mendapatkan dukungan dari pihak sekolah baik sarana dan prasarana maupun dukungan dari tenaga pendidiknya.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai, berikut ini adalah definisi operasional yang digunakan, meliputi:
1. Pembelajaran IPS menurut Sapriya (2009, hlm. 19) merupakan penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis untuk tujuan pendidikan.
(33)
Jadi Pembelajaran IPS adalah penyederhanaan dari disiplin-disiplin ilmu sosial yakni: sejarah, ekonomi, sosiologi, kewarganegaraan, geografi, dan semua modifikasi atau kombinasi mata pelajaran-mata pelajaran berhubungan dengan masyarakat.
2. Scrapbook Berbahan Dasar Barang Bekas
Scrapbook merupakan seni menempel gambar atau foto pada media kertas, karton, kardus, dll dan menghiasnya menjadi sebuah karya yang menarik dan bermanfaat. Kinerja yang digunakan dalam penelitian ini berupa tugas pembuatan media pembelajaran berbahan barang bekas yang masih layak pakai untuk dijadikan media pembelajaran IPS di kelas.
3. Ecoliteracy
Ecoliteracy adalah kemampuan manusia dalam menyadari akan lingkungan sekitar maupun alam. Pada era globalisasi saat ini, kehidupan manusia tidak hanya dituntut untuk mengenal ekologi saja tetapi juga harus didukung dengan adanya tindakan yang nyata akan pentingnya keberlangsungan alam tempat tinggal kita.
F. Instrumen Penelitian
Penggunaan instrument penelitian dipersiapkan secara tepat dan teliti agar data yang diperoleh selama proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian antara lain:
1. Pedoman Tugas Media Scrapbook Siswa
Tabel 3.1 Pedoman Tugas Media Scrapbook Siswa
No Tugas Siswa
1 Buatlah 6 kelompok masing-masing terdiri dari 7-8 siswa 2 Diskusikan bersama kelompok tentang konsep dasar
pembuatan scrapbook berbahan barang bekas 3 Siapkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan
4 Buatlah scrapbook yang terbagi kedalam lembaran-lembaran 5 Cocokkan antara materi dengan apa yang akan dibuat pada isi
scrapbook
No Alat Bahan
(34)
2 Gunting Kertas bekas/ Karton bekas 3 Double tip/ Lem Sedotan
4 Pensil warna/ Crayon Daun kering 5 Penggaris Kain bekas
6 Pensil Aqua Bekas
7 Spidol Tali Rapia Bekas
Barang bekas untuk hiasan Scrapbook
No Prosedur Pembuatan Produk
1 Siapkan alat dan bahan untuk pembuatan media scrapbook
2 Gunting kardus menjadi dua bagian sama besar
3 Tilap kardus yang sudah dipotong dengan bagaian yang sama
4
Potong karton bekas menjadi beberapa bagian yang sama dengan potongan kardus lalu bolongkan tengah sisinya menjadi 2 bolongan untuk mengikat
5
Buatlah atau tempel gambar-gambar dan materi yang berhubungan dengan materi IPS di karton yang sudah dipotong lalu hias sekreatif mungkin
6 Hias seluruh bagian scrapbook menggunakan pensil warna/spidol/ crayon agar lebih menarik
7
Buatlah hiasan-hiasan dari bahan bekas untuk menjadi hiasan tambahan di cover scrapbook maupun di dalam scrapbook
2. Pedoman Observasi
Hadi (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi terstruktur. Dengan menggunakan observasi struktur, peneliti menggunakan intrumen penelitian yang sudah dirancang dan siap pakai, sehingga peneliti hanya menambahkan tanda ceklis pada kolom yang telah tersedia.
Pada penelitian ini pedoman observasi digunakan untuk menilai keberhasilan siswa dalam meningkatkan ecoliteracy siswa, Observasi
(35)
dilakukan dengan memberi tanda ceklis (√) pada lembar penilaian obervasi dengan indikator-indikator yang menunjukan peningkatan ecoliteracy siswa melalui penugasan pembuatan media scrapbook berbahan barang bekas. Pedoman observasi ecoliteracy siswa ini terdiri dari beberapa indikator yang dijadikan acuan peneliti pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. beberapa indikator secara garis besar sebagai berikut:
1) Mengembangkan empati untuk semua bentuk kehidupan. Aspek yang dilihat dalam indikator ini adalah dengan menjaga kebersihan kelas, membuang sampah pada tempatnya, dan dapat membedakan sampah organik dan sampah non organik 2) Menyatukan keberlanjutan sebagai bentuk praktik kelompok.
Aspek yang dilihat dalam indikator ini adalah sadar akan jadwal piket yang telah disepakati, memilih sampah yang bisa dimanfaatkan, dan bersama-sama mencari barang bekas untuk dijadikan scrapbook
3) Membuat yang tidak tampak menjadi tampak. Aspek yang dilihat dalam indikator ini adalah membersihkan sampah, menghias scrapbook, membuat scrapbook dari barang bekas, mengembangkan ide baru dengan menggunakan barang bekas 4) Mengantisipasi konsekuensi yang tidak diinginkan. Aspek yang
dilihat dalam indikator ini adalah menggunakan barang bekas ramah lingkungan dan tidak terdapat sampah setelah mengerjakan scrapbook
5) Memahami bagaimana alam menopang kehidupan. Aspek yang dilihat dalam indikator ini adalah dengan cara mencari solusi dan mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan
3. Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan sumber data. Tanya jawab tersebut bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun wawancara yang dilakukan pada penelitian ini yaitu pertama,
(36)
wawancara dengan guru mitra, kedua wawancara dengan murid sebelum penelitian dan wawancara sesudah penelitian. Untuk lebih jelasnya mengenai pedoman wawancara baik wawancara dengan guru mitra maupun wawancara dengan siswa sebelum penelitian dan sesudah penelitian.
4. Dokumentasi
Pada penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah kamera untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan/ kejadian selama penelitian di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang. Sebagai data penunjang, peneliti juga menggunakan alat perekam untuk merekam suasana yang terjadi di kelas secara detail tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas.
5. Lembar Catatan Lapangan
Lembar catatan lapangan dibuat peneliti dengan bantuan mitra guru dalam mengisi semua kejadian yang terjadi pada saat penelitian di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang. Catatan lapangan meiliputi waktu, deskripsi kegiatan, dan komentar. Catatan sangat penting dalam penelitian ini dikarenakan apabila ada sesuatu yang terlupakan, dengan adanya catatan lapangan sesuatu yang terlupakan akan bisa dibaca kembali. Untuk lebih jelasnya catatan lapangan bisa dilihat pada lampiran.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan pada sumber data yaitu siswa dan guru mata pelajaran IPS. Kegiatan yang diamati pada penelitian ini adalah pembuatan scrapbook berbahan barang bekas. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan dengan cara mengamati dari setiap kejadian yang terjadi dan mencatatnya menjadi bagian dari data. Arikunto (2010, hlm, 199) menjelaskan bahwa:
(37)
“Observasi disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dilakukan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.”
Observasi merupakan pengamatan langsung dalam pelaksanaan penelitian sehingga observasi menjadi instrumen utama dalam pengumpulan data. Pengambilan data dengan observasi ini dilakukan guna untuk memperkuat hasil dari tugas pembuatan scrapbook yang akan dilakukan dalam proses pelaksanaan tindakan. Observasi atau pengamatan sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan data terdapat tiga tahap, yaitu sebagai berikut:
a. Pertemuan Perencanaan
Dalam tahap ini, pihak guru menyajikan dan pihak peneliti mendiskusikan rencana pembelajaran yang berkaitan dengan topik atau fokus kajian agar pembelajaran terencana dengan baik.
b. Observasi Kelas
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu guru mitra dan peneliti akan mengamati proses pembelajaran dan mengumpulkan data di dalam kelas.
c. Diskusi Balikan
Pada tahap ini, peneliti mempelajari data hasil observasi untuk dijadikan catatan lapangan dan mendiskusikanya untuk langkah-langkah selanjutnya.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan pengumpulan informasi yang digunakan dalam penelitian mengenai situasi yang terjadi di dalam kelas. Selain itu, peneliti dapat melakukannya dengan merekan suatu kejadian atau peristiwa untuk kemudian dianalisis. Dalam penelitian ini dokumentasi sangatlah penting untuk menguatkan bukti dalam penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti.
(38)
3. Wawancara
Menurut Achmadi (2007, hlm. 83) wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 195) dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman wawancara, maka alat pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti recorder, gambar dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada siswa dan guru untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai media scrapbook dalam meningkatkan ecoliteracy siswa mampu diterapkan atau tidak dalam pembelajaran IPS
4. Catatan Lapangan ( Field Notes)
Sebuah informasi yang sangat penting dalam penelitian ini adalah catatan lapangan (field notes) yang dibuat sendiri oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi. Berbagai aspek pembelajaran dikelas seperti suasana kelas, interkasi antara guru dan murid atau murid dan murid, dan kegiatan lainnya selama pembelajaran dapat ditulis di catatan lapangan, sehingga semuanya dapat dibaca kembali apabila ada sesuatu yang terlupakan.
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Pada setiap penelitian pasti akan menghasilkan data, dikarenakan data merupakan syarat yang penting dalam penelitian untuk memecahkan masalah penelitian termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Data yang baik tentunya data yang valid dan relevan. Teknik pengolahan data sesungguhnya sudah dimulai dari peneliti mengumpulakn data yaitu dengan cara memilah data mana data yang baik dan mana yang tidak. Dalam penelitian ini data yang di olah
(39)
bersifat kuantitatif dan kualitatif. Berikut adalah data yang diolah dalam penelitian:
a. Data Kuantitatif
Adapun skala penilaian yang dipakai menurut Komalasari (2011, hlm. 156) adalah sebagai berikut:
1) Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran media scrapbook berbahan dasar barang bekas secara keseluruhan yaitu:
Persentase Scrapbook = Skor yang didapat x 100% Skor maksimum
Untuk keperluan mengklasifikasikan perkembangan media scrapbook berbahan dasar barang bekas yang telah dibuat oleh siswa, data kemudian dikelompokan menjadi kategori baik, cukup, dan kurang, dengan skala presentase sebagai berikut:
Tabel 3.2 Rata-rata (Presentase)
Nilai Skor Presentase
Kurang 0% – 33,3 %
Cukup 33,4% - 66,7%
Baik 66,8 % - 100%
Sumber : Komalasari (2011, hlm. 156)
2) Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran observasi ecoliteracy secara keseluruhan yaitu:
Persentase ecoliteracy = Skor yang didapat x 100% Skor maksimum
Untuk keperluan mengklasifikasikan perkembangan ecoliteracy siswa dilihat dari tugas berupa media scrapbook berbahan dasar barang bekas yang telah dibuat oleh siswa, data kemudian
(40)
dikelompokan menjadi kategori baik, cukup, dan kurang, dengan skala presentase sebagai berikut:
Tabel 3.3 Rata-rata (Presentase)
Nilai Skor Presentase
Kurang 0% – 33,3 %
Cukup 33,4% - 66,7%
Baik 66,8 % - 100%
Sumber : Komalasari (2011, hlm. 156)
b. Data Kualitatif
Pengolahan data hasil penelitian yang bersifat kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik seperti observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan catatan lapangan berupa gambaran keadaan pada objek yang diteliti yang masih belum berarti dan bermakna. Seperti yang dikemukan oleh Bogdan & Biklen (dalam Puspitasari, 2015, hlm. 41) bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data kualitatif dilakukan dari awal penelitian sampai akhir penelitian.
2. Validitas
Validitas menurut Sugiyono (2012, hlm. 363) merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tahap validasi data yang dilakukan melalui:
(41)
Member check menurut Sugiyono (2012, hlm. 375) adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan dari member check adalah untuk mengetahui jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti datanya valid sehingga semakin dipercaya.
Pada penelitian ini member check dengan cara memperlihatkan skor penilaian pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas dan perkembangan ecoliteracy siswa berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat dalam rubrik untuk melihat tingkat ketercapaian ecoliteracy melalui pembuatan media pembelajaran scrapbook berbahan dasar barang bekas.
b. Triangulasi
William Wiersma (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 372)
mengatakan bahwa “Triangulation is qualitative
cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to the convergence of multiple data sources or multiple data collection procedures.” Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebabagi pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. c. Saturasi
Yaitu situasi dimana data telah menjadi jenuh dan tidak ada tambahan data baru. Dalam hal ini peneliti juga akan menganalisis sejauh mana proses itu berlangsung dan akan berhenti serta menyimpulkan hasil penelitian tersebut ketika data telah menjadi jenuh.
d. Expert opinion
Peneliti melakukan konsultasi dengan pakar atau dosen pembimbing hasil temuan dilapangan. Dari hasil konsultasi
(42)
tersebut maka peneliti mendapatkan arahan untuk memperbaiki prosedur yang kurang tepat.
3. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012, hlm. 335) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, observasi, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri dan orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.
Miles & Huberman dalam Sugiyono (2012, hlm. 337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kulitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/ verification”. Langkah-langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, kompleks, dan rumit. Untuk itu perlu dilakukan analisis melalui reduksi data. Mereduksi data menurut Sugiyono (2012, hlm. 338) berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Penelitian ini aspek yang akan
(43)
direduksi adalah ecoliteracy siswa tentang barang bekas melalui tugas pembuatan media scrapbook.
b. Data Display (Penyajian Data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 341) dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2012, hlm, 341) menyatakan bahwa:
“the most frequent form of displaydata for qualitative research data in the past has been narrative text”. Artinya yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.
c. Conclusion Drawing/ Verification (Menarik Kesimpulan)
Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, hlm. 2015, hlm. 345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif memungkinkan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.
4. Interprestasi Data
Interprestasi data pada tahap ini diperlukan untuk memberikan makna terhadap data yang telah diperoleh, sehingga penelitian bisa dipecahkan atau dijawab. Selaras dengan penjelasan oleh Priatna (2013, hlm. 68) yang mengemukakan bahwa:
“Pada tahap ini peneliti menginterpretasikan temuan-temuan peneliti berdasarkan landasan teoritis yang telah dipilih. Dari hasil interpretasi ini diharapkan dapat memperoleh makna yang berarti sebagai tindakan selanjutnya.”
(44)
a. Mendeskripsikan perencanaan tindakan setiap siklus b. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus
c. Menganalisis hasil observasi ecoliteracy siswa melalui pembuatan media scrapbook berbahan barang bekas.
(45)
Tabel 3.4 Format Observasi Penilaian Ecoliteracy Siswa
N
o Indikator Ecoliteracy
Penilaian Kelompok
1 2 3 4 5 6
B C K B C K B C K B C K B C K B C K
a
Mengembangkan empati untuk semua bentuk kehidupan
1. Menjaga kebersihan kelas 2. Membuang sampah pada
tempatnya
3. Dapat membedakan sampah organik dan non organik
b
Menyatukan keberlanjutan sebagai praktik kelompok
4. Sadar akan jadwal piket yang sudah disepakati
5. Memilah sampah yang bisa dimanfaatkan
6. Bersama-sama mencari barang bekas untuk dijadikan
scrapbook
c
Membuat yang tidak tampak menjadi tampak
7. Membersihkan sampah yang terdapat di bawah meja 8. Menghias scrapbook dengan
ornament barang bekas
9. Membuat scrapbook dari barang bekas yang layak pakai
10.Mengembangkan ide baru untuk dijadikan media pembelajaran berbahan dasar barang bekas
d
Mengantisipasi konsekuesi yang tidak diinginkan
11. Menggunakan barang bekas yang ramah lingkungan
12. Tidak terdapat sampah setelah mengerjakan Scrapbook
e
Memahami bagaimana alam menopang kehidupan
13. Mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan 14. Mencari solusi dari dampak membuang sampah sembarangan 15. Mengkomunikasikan untuk sadar akan lingkungan sekitar Jumlah
(46)
Keterangan:
Nilai = Jumlah × 100 45 (skor maksimum)
Rata-rata (Presentase)
Penelitian ini dianggap berhasil manakala data yang di dapatkan sudah pada posisi jenuh dan pada 2 siklus termasuk ke dalam ketegoori baik.
No Anggota Kelompok
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7
Kriteria Skor B=Baik 3 C=Cukup 2 K= Kurang 1
Nilai Skor Presentase
Kurang 0% – 33,3 % Cukup 33,4% - 66,7%
(47)
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Ecoliteracy Siswa
Indikator Skor
B C K
Mengembangkan empati untuk semua bentuk kehidupan
1. Membersihkan kebersihan kelas
Inisiatif
membersihkan kelas tanpa harus diingatkan
Membersihkan kebersihan kelas setalah diingatkan Meskipun sudah diingatkan siswa tidak bergegas membersihkan kelas 2. Membuang sampah
pada tempatnya
Membuang sampah pada tempat yang sudah disediakan Tidak membuang sampah hnya menyimpanya di bawah meja Tidak membuang dan acuh terhadap sampah yang berserakan 3. Dapat membedakan
sampah organik dan non organik
Membuang sampah sesuai dengan jenis sampah
Membuang jenis sampah tidak pada tempat yang disediakan
Membuang sampah tidak pada jenis sampah
Menyatukan keberlanjutan sebagai praktik kelompok
4. Sadar akan jadwal piket yang sudah disepakati
Piket sesuai dengan jadwal piket yang sudah disepakati
Piket tidak sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati
Tidak pernah melaksanakan piket walaupun sudah ada jadwal piket
5. Memilah sampah yang bisa dimanfaatkan
Sudah bisa memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan
Hanya sebagian yang bisa
memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan
Tidak bisa memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan 6. Bersama-sama
mencari barang bekas untuk dijadikan scrapbook Hampir seluruhnya mencari barang bekas untuk dijadikan scrapbook Hanya sebagian yang mencari barang bekas untuk dijadikan scrapbook
Hanya 2 orang yang mencari barang bekas untuk dijadikan scrapbook
Membuat yang tidak tampak menjadi tampak
7. Membersihkan sampah yang terdapat di bawah meja
Membersihkan sampah lalu dibuang ke tempat sampah
Membersihkan sampah yang terdapat di bawah meja namun tidak dibuang ke tempat sampah
Tidak
membersihkan sampah yang terdapat di bawah meja
(48)
8. Menghias scrapbook dengan ornament barang bekas Hampir seluruhnya hiasan scrapbook berasal dari ornament bekas Sebagian hiasan scrapbook berasal dari ornament bekas Tidak menghias Scrapbook dengan ornament bekas
9. Membuat scrapbook dari barang bekas yang layak pakai
Membuat Scrapbook dari barang bekas yang layak pakai
Membuat Scrapbook dari barang bekas yang sebagian layak pakai Membuat Scrapbook dari barang bekas yang tidak layak pakai
10. Mengembangkan ide baru untuk dijadikan media pembelajaran dari barang bekas
Sudah bisa
mengembangkan ide baru untuk membuat media pembelajaran dari barang bekas
sedikit
mengembangkan ide baru untuk membuat media pembelajaran dari barang bekas
Belum bisa mengembangkan ide baru untuk membuat media pembelajaran dari barang bekas
Mengantisipasi konsekuesi yang tidak diinginkan
11. Menggunakan barang bekas yang ramah lingkungan
Barang bekas ramah lingkungan Barang bekas campuran Barang bekas mengandung barang bahaya 12. Tidak terdapat
sampah setelah mengerjakan Scrapbook Tidak terdapat sampah setelah mengerjakan Scrpbook Sedikit terdapat sampah setelah mengerjakan Scrapbook Masih banyak sampah setelah mengerjakan Scrapbook
Memahami bagaimana alam menopang kehidupan
13. Mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan Mampu mengutarakan dampak dari membuang sampah sembarangan Hanya sedikit mengutarakan dampak dari membuang sampah sembarangan Tidak bisa mengutarakan apa dampak dari membuang sampah sembarangan 14. Mencari solusi dari
dampak membuang sampah sembarangan Sudah bisa memberikan solusi dari dampak membuang sampah sembarangan Sedikit memberikan solusi apa yang mereka ajukan dari dampak membuang sampah sembarangan
Tidak tahu solusi apa yang mereka berikan dari dampak membuang sampah sembarangan 15. Mengkomunikasikan
untuk sadar akan lingkungan sekitar
Sudah bisa
mengkomunikasikan untuk sadar akan lingkungan sekitar
Sudah sedikit bisa mengkomunikasika n untuk sadar akan lingkungan sekitar
Belum bisa
mengkomunikasikan untuk sadar akan lingkungan sekitar
(49)
Tabel 3.6 Format Observasi Penilaian Tugas Media Scrapbook
Keterangan:
Nilai = Jumlah × 100
21 (skor maksimum)
Rata-rata (Presentase)
N
o Aspek yang Dinilai
Penilian Kelompok
1 2 3 4 5 6
B C K B C K B C K B C K B C K B C K 1 Bahan Dasar
2 Kebersihan 3 Kreativitas
4 Ramah Lingkungan 5 Sesuai Materi 6 Menarik 7 Estetika
Jumlah Nilai
Anggota Kelompok
1 2 3 4 5 6
Kriteria Skor B=Baik 3 C=Cukup 2 K= Kurang 1
Nilai Skor Presentase
Kurang 0% – 33,3 % Cukup 33,4% - 66,7%
(50)
Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Tugas Media Scrapbook
No Indikator Skor
B C K
1 Bahan Dasar
bahan dasar berasal dari barang bekas yang masih layak pakai
bahan dasar masih campuran antara barang bekas dan barang masih baru
bahan dasar berasal dari barang baru
2 Kebersihan
Tidak terdapat sampah setelah mengejerakan scrapbook
Masih ada sisa sampah yang berserakan
Terdapat banyak sampah yang berserakan
3 Kreativitas
Banyak hiasan dan bentuk potonganya sangat menarik Sedikit hiasan tetapi bentuk potongannya sangat menarik
Scrapbook tidak dihias dan bentuk potonganya monoton 4 Ramah
Lingkungan Barang bekas yang digunakan ramah lingkungan Barang bekas campuran Barang bekas mengandung zat berbahaya 5 Sesuai Materi
Hasil scrapbook sesuai sengan materi Hasil scrapbook sebagian sesuai dengan materi Hasil scrapbook jauh dari materi
6 Menarik
Rapih, bersih dan sangat menarik
Sudah rapih namun sedikit kotor dan kurang menarik
Berantakan, kotor dan tidak menarik
7 Estetika
Scarpbook disusun rapih sesuai dengan tempatnya Scarpbook sedikit berantakan Scrpbook tercecer dan ada bagian yang rusak dan kotor
(1)
Imal Khumairoh, 2015
PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nara Sumber :
Kelas :
Hari dan Tanggal :
No Pertanyaan Jawaban
1. Setelah belajar dengan ibu selama ini, apakah kamu menyukai pelajaran IPS ? 2. Setelah mengetahui ecoliteracy, apakah
kamu akan tetap membuang sampah sembarangan ?
3. Apakah kamu sekarang membuang sampah harus selalu diingatkan lagi?
4. Apakah sekarang kamu tahu dampak dari membuang sampah sembarangan?
5. Apakah kamu sudah tahu peduli lingkungan itu seperti apa?
6. Apakah sekarang sudah bisa membedakan sampah organik dan sampah non organik ? 7. Apakah kamu senang dengan membuat
(2)
Imal Khumairoh, 2015
PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nara Sumber : Arya
Kelas : VII I
Hari dan Tanggal : Rabu, 29 April 2015
No Pertanyaan Jawaban
1. Setelah belajar dengan ibu selama ini, apakah kamu menyukai pelajaran IPS ?
Iya bu lebih suka dari sebelumnya
2. Setelah mengetahui ecoliteracy, apakah kamu akan tetap membuang sampah sembarangan ?
Tidak lagi bu
3. Apakah kamu sekarang membuang sampah harus selalu diingatkan lagi?
Tidak bu
4. Apakah sekarang kamu tau dampak dari membuang sampah sembarangan?
Iya bu, akan merusak lingkungan sekitar
5. Apakah kamu sudah tau peduli lingkungan itu seperti apa?
Iya bu, dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat
6. Apakah sekarang mampu membedakan sampah organik dan sampah non organik ?
Sudah bisa bu
7. Apakah kamu senang dengan membuat media pembelajaran scrapbook ?
(3)
Imal Khumairoh, 2015
PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nara Sumber : Aulia
Kelas : VII I
Hari dan Tanggal : Rabu, 29 April 2015
No Pertanyaan Jawaban
1. Setelah belajar dengan ibu selama ini, apakah kamu menyukai pelajaran IPS ?
Suka sekali bu, tidak membosankan
2. Setelah mengetahui ecoliteracy, apakah kamu akan tetap membuang sampah sembarangan ?
Tidak bu
3. Apakah kamu sekarang membuang sampah harus selalu diingatkan lagi?
Tidak lagi diingatkan bu
4. Apakah sekarang kamu tahu dampak dari membuang sampah sembarangan?
Iya bu, akan merusak lingkungan
5. Apakah kamu sudah tau peduli lingkungan itu seperti apa?
Iya bu, salah satunya dengan menjaga kebersihan kelas
6. Apakah sekarang sudah bisa membedakan sampah organik dan sampah non organik ?
Iya bu sudah bisa membedakan sampah organik dan nonorganik
7. Apakah kamu senang dengan membuat media pembelajaran scrapbook ?
(4)
Imal Khumairoh, 2015
PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nara Sumber : Nabila
Kelas : VII I
Hari dan Tanggal : Rabu, 29 April 2015
No Pertanyaan Jawaban
1. Setelah belajar dengan ibu selama ini, apakah kamu menyukai pelajaran IPS ?
Suka bu..
2. Setelah mengetahui ecoliteracy, apakah kamu akan tetap membuang sampah sembarangan ?
Tidak pernah lagi bu
3. Apakah kamu sekarang membuang sampah harus selalu diingatkan lagi?
Tidak
4. Apakah sekarang kamu tau dampak dari membuang sampah sembarangan?
Iya bu tahu
5. Apakah kamu sudah tau peduli lingkungan itu seperti apa?
Peduli lingkungan itu dengan cara kita membuang sampah pada tempat yang telah disediakan di depan kelas
6. Apakah sekarang mampu membedakan sampah organik dan sampah non organik ?
Sudah bisa bu
7. Apakah kamu senang dengan membuat media pembelajaran scrapbook ?
(5)
Imal Khumairoh, 2015
PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nara Sumber : Dede
Kelas : VII I
Hari dan Tanggal : Rabu, 29 April 2015
No Pertanyaan Jawaban
1. Setelah belajar dengan ibu selama ini, apakah kamu menyukai pelajaran IPS ?
Lebih suka dari sebelumnya bu
2. Setelah mengetahui ecoliteracy, apakah kamu akan tetap membuang sampah sembarangan ?
Tidak pernah lagi bu..
3. Apakah kamu sekarang membuang sampah harus selalu diingatkan lagi?
Tidak
4. Apakah sekarang kamu tau dampak dari membuang sampah sembarangan?
Iya bu itu akan merusak lingkungan
5. Apakah kamu sudah tau peduli lingkungan itu seperti apa?
Iya bu sudah tahu yaitu dengan cara menjaga kebersihan kelas
6. Apakah sekarang sudah bisa membedakan sampah organik dan sampah non organik ?
Sudah bisa bu
7. Apakah kamu senang dengan membuat media pembelajaran scrapbook ?
(6)
Imal Khumairoh, 2015
PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nara Sumber : Ardiana
Kelas : VII I
Hari dan Tanggal : Rabu, 29 April 2015
No Pertanyaan Jawaban
1. Setelah belajar dengan ibu selama ini, apakah kamu menyukai pelajaran IPS ?
Iya bu suka
2. Setelah mengetahui ecoliteracy, apakah kamu akan tetap membuang sampah sembarangan ?
Tidak bu
3. Apakah kamu sekarang membuang sampah harus selalu diingatkan lagi?
Tidak lagi diingatkan bu
4. Apakah sekarang kamu tau dampak dari membuang sampah sembarangan?
Iya bu tahu
5. Apakah kamu sudah tau peduli lingkungan itu seperti apa?
Iya bu dengan cara menjaga kebersihan kelas
6. Apakah sekarang mampu membedakan sampah organik dan sampah non organik ?
Iya bu tahu
7. Apakah kamu senang dengan membuat media pembelajaran scrapbook ?